Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.
|
|
- Djaja Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Just In-Time dan Backflushing Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI
2 Bagian Isi Modul Perbedaan Sistim Produksi Just-In-Time dan Sistem Produksi Tradisional. Definisi velositas persediaan. Dampak JIT terhadap kehilangan prodksi dan fungsi pembeliaan Ayat jurnal umum akuntansi backflush. Kemampuan akhir yang diharapkan 1. Dapat menjelaskan produksi just-in-time (JIT) dan membedakannya dengan sistem produksi tradisional. 2. Dapat mendefinisikan velositas persediaan dan menyatakan hubungannya dengan tngkat persediaan. 3. Mengetahui dampak potensial JIT terhadap kehilangan produksi. 4. Dapat menjelaskan dampak JIT terhadap fungsi pembelian. 5. Dapat menyebutkan hubungan antara JIT dan backflushing. 6. Dapat membuat ayat jurnal umum dan akun T untuk akuntansi backflush.
3 JUST-IN-TIME Just-In-Time (JIT) adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. Eliminasi persediaan disatu pihak menghilangkan kebutuhan akan tempat penyimpanan dan biaya penyimpanan. Namun di lain pihak eliminasi persediaan membutuhkan beban kerja bermutu tinggi. Aspek yang paling mencolok dari JIT adalah usaha untuk mengurangi persediaan barang dalam proses (work in process WIP) dan bahan baku. Pada sistem tradisional pada umumnya persediaan WIP dalam jumlah besar disimpan dibanyak lokasi kerja. JIT yang ideal bertujuan untuk mengeliminasi persediaan WIP ini dan memproduksi komponen sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari JIT adalah ukuran batch sama dengan satu unit. Tapi tujuan mengurangi persediaan ke titik nol hanya mungkin dicapai dalam kondisi: 1. Biaya dan waktu persediaan yang rendah atau tidak signifikan. 2. Ukuran lot sama dengan satu. 3. Waktu tunggu minimum 4. Beban kerja seimbang dan merata 5. Tidak ada interupsi kehabisan persediaan, kualitas buruk, pemeliharaan mesin yang tidak sesuai jadwal, perubahan spesifikasi atau perubahan lain yang tidak terencana.
4 JUST-IN-TIME JIT DAN VELOSITAS Terdapat hubungan penting dan langsung antara ukuran WIP dan kecepatan produksi. Jika unit diproduksi perhari, dan unit berada dalam proses setiap waktu, maka satu unit memakan waktu rata-rata 2 hari (2.000 : 1.000) untuk melewati sistem tersebut. Hal ini disebut sebagai throughput time selama 2 hari. Jika kecepatan sistem digandakan agar throughput time hanya satu hari maka output yang sama sebesar unit /hari akan dicapai dengan unit dalam WIP. Jika output tetap sementara jumlah unit dalam proses diturunkan separuhnya, maka kecepatan sistem telah digandakan, kecepatan tersebut disebut velositas. Berikut adalah ilustrasinya. Asumsikan bahwa biaya penyimpanan tahunan sebesar 25% dari biaya produksi variabel dan biaya variabel dari rata-rata WIP adalah sebesar Rp Manajemen merencanakan untuk menggunakan JIT guna mengandalkan velositas WIP tanpa mengubah total output tahunan. Hal ini akan dicapai dengan menurunkan rata-rata ukuran batch menjadi separuhnya sehingga menghasilkan penghematan sebesar Rp (25% x ½ x Rp ) dalam biaya penyimpanan.
5 JUST-IN-TIME JIT DAN KERUGIAN PRODUKSI Pengurangan WIP adalah sederhana, yaitu hanya terdapat sedikit unit menunggu di, atau berpindah ke, setiap lokasi. Hal ini dapat menimbulkan dampak yang besar terhadap kerugian produksi. Sebagai contoh asumsikan suatu lingkungan produksi digambarkan sebagai berikut : Jumlah lokasi kerja dimana ada WIP 20% Rata-rata jumlah WIP perlokasi kerja 400% Biaya penyimpanan per tahun 25% Pengurangan yang direncanakan dalam tingkat WIP 60% Pengurangan yang dirancanakan dalam tingkat output akhir Tidak ada % Aliran Fisik dari unit disetiap lokasi kerja FIFO % Rata-rata biaya variabel per unit dalam WIP Rp. 100% Rata rata kerugian dalam rupiah per unit barang cacat 20% Selanjutnya diasumsikan bahwa selama tahun depan, total jumlah kasus dilokasi kerja yang berada diluar batas kendali memproduksi barang cacat sebanyak kasus. Separuhnya, kondisi diluar kendali akan ditemukan dilokasi kerja. Separuh lainnya, barang cacat yang terjadi adalah sebesar 10% dari jumlah unit produksi.
6 JUST-IN-TIME Barang cacat tersebut kemudian menjadi WIP antar station, dimana barang cacat ditemukan operator station berikutnya, dan kondisi diluar kendali diperbaiki setelah ditemukan. Jika tidak ada unit yang memiliki lebih dari satu cacat dan tidak ada perubahan yang dilakukan dalam sistem, maka 60% pengurangan dalam WIP akan menghasilkan penghematan sebesar Rp yang terdiri atas penghematan biaya penyimpanan sebesar Rp dan penghematan dalam biaya barang cacat sebesar Rp yang dihitung sbb: Penghematan dalam biaya penyimpanan : = 25% x pengurangan dalam rata-rata biaya variabel WIP = 25% x 60% x rata rata biaya variabel WIP masa lalu = 0,25 x 0,6 (20 x 40 x Rp.100) = Rp
7 JUST-IN-TIME Penghematan dalam biaya barang cacat : = Rp.20 x pengurangan dalam jumlah unit barang cacat Pengurangan dalam = Rp. 20 x jumlah unit cacat yg x diproduksi setiap kali ada kondisi diluar kendali yang tidak ditemukan = Rp. 20 x (60% x 400 x10%) x (1/2 x 1.000) = Rp. 20 x 24 x 500 = Rp Jumlah kondisi di luar kendali yang ditemukan dengan segera. Hubungan antara kerugian dan tingkat WIP, keuntungan yang diberikan dengan penerapan JIT antara lain : 1. Mengurangi kerugian produksi secara drastis sehingga dapat memberikan kontribusi bagi perbaikan mutu. 2. Pengurangan persediaan bahan baku. Tidaka hanya dibutuhkan ruangan yang sedikit tetapi juga pengurangan resiko kerusakan persediaan bahan baku.
8 JUST-IN-TIME JIT DAN PEMBELIAN Penarapan JIT pada fungsi pembelian bertujuan agar persediaan bahan baku maupun persediaan WIP berada pada tingkat yang benar benar minimum. JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara : 1. Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan dapat mengurangi sumber sumber yang dicurahkan dalam negosiasi dengan pemasok. 2. Memiliki pelanggan atau pembeli dengan program pembelian yang mapan. 3. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan biaya yang tidak bernilai tambah. 4. Mengurangi waktu dan biaya untuk program program pemeriksaan mutu. Beberapa hambatan dalam pembelian JIT seperti tata letak produksi, frekwensi perubahan jadwal, sikap agen pembeliaan dan pemasok keandalan perusahaan pengankutan dan jarak pemasok. Ketika masalah-masalah tersebut dapat diatasi hasil yang dieroleh adalah pengurangan yang mengesankan dalam biaya produksi.
9 JUST-IN-TIME JIT DAN PENGORGANISASIAN PABRIK Pendekatan JIT dalam pengorganisasian pabrik adalah untuk merubah tata letak tradisional menjadi sele-sel kerja. Setiap sel bertanggung jawab atas seluruh produksi dari suatu produk. Jika seluruh pabrik diatur menjadi sel sel JIT, hasilnya adalah hilangnya departmen produksi tradisional serta hampir semua departmen jasa. Fungsi tradisional dari departmen jasa seperti penyimpanan bahan baku, penyimpanan WIP, penyimpanan barang jadi, inspeksi penerimaan dan percepatan mungkin sama sekali tidak dibutuhkan sehingga menghasilkan penghematan. Dampak lain dari perngorganisasian pabrik adalah terhadap mutu produk yang mengesankan. Ingat, bahwa salah satu unsur TQM adalah pemberdayaan pekerja. Pemberdayaan tingkat tinggi dimungkinkan bila suatu Tim Sel memiliki otonomi atas setiaplangkah produksi. Dampak akhir JIT atas pengorganisasian pabrik adalah pada kebutuhan akan luas lantai pabrik. Banyak pihak setelah menerapkan JIT terkejut atas besarnya lantai pabrik yang tidak lagi diperlukan.
10 BACKFLUSHING Backflushing merupakan pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi dari aliran biaya manufakturing. Inti Perhitungan Biaya Backflush Tujuan perhitungan biaya backflush adalah untuk mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat dalam sistem akuntansi. Pada perhitungan biaya backflush akun persediaan tidak lagi disesuaikan selama periode akuntansi guna mencerminkan semua biaya produksi, melainkan saldonya dikoreksi menggunakan ayat jurnal akhir periode. Selain itu tidak ada catatan buku pembantu yang dipelihara untuk unit barang dalam proses. Akuntansi untuk persediaan bahan baku dan juga WIP dapat diubah menjadi perhitungan biaya backplush. Hal ini disebabkan karena dalam penerapan JIT yang berhasil dimana perhitungan biaya backflush digunakan, bisa saja tidak terdapat pemisahan antara persediaan bahan baku dengan WIP karena bahan baku digunakan langsung dalam proses produksi, sehingga persediaan bahan baku dan WIP dijadikan satu akun. Dalam akumulasi biaya berdasarkan pesanan dan proses, biaya dari pekerjaan yang selesai ditentukan dengan membebankan semua elemen biaya, yaitu biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead ke persediaan WIP.
11 BACKFLUSHING Dalam perhitungan biaya backflush menentukan sebagian atau semua elemen biaya dari setelah produksi selesai. Analogi Dasar dari Akuntansi Keuangan Ada dua metode persediaan yang berbeda yang digunakan oleh perusahaan nonmanucfactur, yaitu metode perpectual dan metode periodik. Metode perpectual ; Akun persediaan barang dagangan didebit untuk setiap pembelian barang dan dikredit untuk HPP dari setiap penjualan barang. Metode periodik ; Saldo awal persediaan barang dagangan tidak beruba selama periode akuntansi. Penyesuaian di akhir periode dibuat agar saldo akhirnya sama dengan hasil perhitungan fisik. HPP untuk periode akuntansi tersebut, dihtung dan dicatat hanya di akhir periode. Hal ini dilakukan dengan menambahkan saldo awal biaya persediaan barang dagangan ke total pembelian dan menguranginya dengan biaya persediaan akhir. Ayat jurnal akhir periode digunakan untuk menyesuaikan akun persediaan barang dagangan ke saldo akhir yang benar dan mencatat HPP untuk periode tersebut.
12 BACKFLUSHING ILUSTRASI BACKFLUSH COSTING AB Company memproduksi peralatan elektronic menggunakan bahan baku dan komponen yang dibeli. Total waktu penerimaan bahan baku sampai dengan penyelesaian suatu unit adalah kurang dari 2 hari. AB comp. Menyimpan sejumlah kecil persediaan barang jadi, tetapi karena pengaturan dilakukan oleh sistem JIT, maka persediaan bahan baku dan barang dalam proses minim. Biaya bahan baku digabungkan dengan biaya barang dalam proses dalam satu akun yaitu Bahan Baku dan Dalam Proses (Raw and In Process RIP) yang tidak memiliki buku pembantu. AB company menggunakan perhitungan fisik berkala untuk pengendalian. Semua persediaan dihitung secara fisik di setiap bulan, kemuadian dibuat estimasi atas jumlah biaya konversi yang seharusnya dibebankan ke persediaan barang jadi dan sejumlah kecil dari unit yang separuh selesai dalam RIP. Biaya bahan baku di backflush dari RIP ke Persediaan Barang Jadi dan dari persediaan Barang Jadi ke Harga pokok Penjualan berdasarkan perhitungan fisik bulanan. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Overhead dibebnkan ke akun HPP
13 BACKFLUSHING Transaksi transaksi pilihan dan informasi lainya untuk AB company di bulan Januari dijelaskan dan dijurnal sebagai berikut. Transaksi yang tidak berhubungan dengan dengan biaya produksi tidak dimasukan. Saldo Akun persediaan tanggal 1 Januari : RIP Rp Barang Jadi Perlengkapan Saldo RIP terdiri atas biaya bahan baku Rp , yang sebagian besar belum diproses, ditambah biaya konversi sebesar Rp.900 yang dibebankan ke dalam pekerjaan yang baru diproses sebagian. Saldo persediaan barang jadi terdiri atas biaya bahan baku sebesar Rp dan estimasi biaya konversi sebesar Rp Saldo akun persediaan tanggal 31 Januari : RIP Rp Barang Jadi Perlengkapan 5.000
14 BACKFLUSHING Saldo RIP terdiri atas biaya bahan baku sebesar Rp , yang sebagian besar masih belum diproses, ditambah estimasi biaya konversi Rp yang dibebankan ke pekerjaan yang baru diproses sebagian. Saldo Persediaan Barang Jadi terdiri atas biaya bahan baku sebesar Rp dan estimasi sebesar Rp Berikut adalah transaksi dan ayat jurnalnya : 1. Bahan baku yang diterima dari pemasok $ RIP Utang usaha Ini merupakan jurnal secara garis besar atas semua penerimaan bahan baku selama periode berjalan. Pada saat bahan baku langsung digunakan, tidak ada jurnal yang diperlukan, karena sladonya tetap berada di akun RIP 2. Bahan baku tidak langsung yang digunakan $ Pengendali overhead pabrik $ Perlengkapan Bahan baku tidak langsung dicatat pada saat digunakan.
15 BACKFLUSHING 3. Total beban gaji kotor sebesar $ dicatat dan dibayarkan. Beban gaji $ Gaji yang masih harus dibayar Gaji yang masih harus dibayar Kas Distribusi beban gaji adalah sbb : Tenaga Kerja Langsung $ Tenaga Kerja Pabrik Tidak langsung Gaji bgaian pemasaran Gaji bagian administrasi Jurnal : Harga Pokok Penjualan Pengendali Overhead Pabrik Pengendali Beban Pemasaran Pengendali beban administratif Beban gaji Tenaga kerja langsung dibebankan ke akun HPP. (Dalam akumulasi biaya berdasarkan pesanan atau proses, tenaga kerja langsung dibebankan ke akun barang dalam proses.
16 BACKFLUSHING 5. Overhead pabrik terdiri atas : Penyusutan $ Asuransi dibayar dimuka Jurnal : Pengendali overhead Akumulasi penyusutan Beban dibayar dimuka Biaya overhead pabrik lain-lain : Dibayar tunai $ Dikreditkan ke hutang Jurnal : Pengendali Overhead Pabrik Kas Utang Usaha Overhead pabrik yang diakumulasi diperkiraan pengendali overhead pabrik dibebankan ke akun Harga Pokok Penjualan. Jurnal: Harga pokok Penjualan Pengendali Overhead Overhead dibebankan ke akun harga pokok penjualan (dalam akumulasi biaya berdasarkan pesanan atau proses, tenaga kerja langsung dibebankan ke akun barang dalam proses.
17 BACKFLUSHING 8. Komponen biaya bahan baku atas pekerjaan yang telah selesai di backflush dari RIP. Jurnal : Barang jadi RIP Untuk membackflush biaya bahan baku dari RIP ke Barang Jadi. Hal ini adalah pengurangan produksi. Perhitungannya adalah sbb : Bahan baku di saldo RIP 1 Januari $ Bahan baku diterima selama bulan Januari $ Bahan baku di saldo RIP 31 Januari berdasarkan perhitungan fisik (21.600) Jumlah untuk di backflush $ dari RIP pasca 9. Komponen biaya bahan baku atas pekerjaan yang telah dijual di-backflush dari Barang Jadi. Jurnal : Harga Pokok Penjualan Barang jadi Untuk mem-backflush biaya bahan baku dari RIP ke Harga Pokok Penjualan. Perhitungannya sbb: Barang jadi tanggal 1 Januari $ Barang jadi yang ditransfer dari RIP $ Barang jadi 31 Januari berdasarkan hasil perhitungan fisik (85.000) Jumlah untuk di backflush $
18 BACKFLUSHING 10. Saldo akhir ditetapkan dalam akun persediaan dengan menyesuaikan komponen biaya konversinya. Jurnal : RIP 500 Barang Jadi Harga Pokok Penjualan Biaya konversi dalam akun persediaan disesuaikan dengan estimasi yang dibuat diperhitungan fisik tanggal 31 Januari. Untuk RIP penyesuaiannya adalah dari $900 ditanggal 1 januari menjadi $1.400 di tanggal 31 Januari. Untuk barang Jadi penyesuainya dari $ di tanggal 1 Januari menjadi $88200 di tanggal 31 Januari. Ayat jurnal lawannya dibuat ke akun harga pokok penjualan, dimana semua biaya konversi dibebankan selama bulan januari. (jika komponen biaya konversi turun dalam bulan itu, akun persediaan akan dikredit).
19 Terima Kasih Semoga Bermanfaat
Akuntansi Biaya. Just-In-Time and Backflushing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi
Akuntansi Biaya Modul ke: Just-In-Time and Backflushing Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Just-In-Time dan Backflushing BAB 10 Just-In-Time
Lebih terperinciJUST IN TIME AND BACKFLUSHING
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis COST ACCOUNTING JUST IN TIME AND BACKFLUSHING Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id JUST IN TIME Just-In-Time (JIT) adalah filosofi
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Just in Time. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Just in Time Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Just in Time Just In Time adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Just in Time (JIT) dan Backflushing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Just in Time (JIT) dan Backflushing Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Just In Time (JIT)
Lebih terperinciModul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Biaya
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Modul ke: Just In Time And Backflushing 07FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen
Akuntansi Biaya Modul ke: Just In Time And Backflushing Fakultas 07FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen Content Just in time, Backflushing Competence Mahasiswa mampu mendeskripsikan system
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DENGAN JUST IN TIME. Oleh : Ridwan Widagdo 1
MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DENGAN JUST IN TIME Oleh : Ridwan Widagdo 1 Abstrak Just in time adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. JIT dikembangkan
Lebih terperinciBAB 10 JUST-IN-TIME DAN BACKFLUSHING
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN EKONOMI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006 BAB 10 JUST-IN-TIME DAN BACKFLUSHING Just-In-Time Just-In-Time (JIT) adalah filosofi yang
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Just In Time and Backflushing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Akuntansi Biaya Modul ke: Just In Time and Backflushing Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Kemampuan yang diharapkan Mampu mendeskripsikan sistem
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul 1. Definisi overhead pabrik dan
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA
AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Cost System and Cost Accumulation Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Bahasan Flows of Costs
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul 1. Sistim pembelian dan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Perhitungan
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta
COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU Universitas Esa Unggul Jakarta PENGERTIAN BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian
Lebih terperinciSISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006 SISTEM
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul berisi materi
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciJOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)
JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) 1. Konsep Dasar Job-Order Costing & Process Costing 2. Perbedaan Job-Order Costing & Process Costing 3. Arus Biaya dalam Perhitungan Job-Order Costing Muniya
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Metode Akumulasi Biaya Metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Manajemen Berdasarkan Aktivitas. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Manajemen Berdasarkan Aktivitas. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh
Lebih terperinciBAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)
BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING) Penekanan Akuntansi Berdasarkan Proses Ilustrasi Akuntansi Berdasarkan Proses Laporan Beban pokok produksi Berdasarkan Proses 81 BEBAN POKOK PRODUKSI
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi
Modul ke: COST ACCOUNTING FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied Fakultas Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Karakteristik Overhead Pabrik Umumnya didefinisikan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciModul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.
Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Job-Order Costing (Sistem perhitungan biaya berdasarkan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1
Akuntansi Biaya Modul ke: Factory Overhead: Planned, Actual and Applied Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Karakteristik Overhead Pabrik Overhead Pabrik
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN
METODE HARGA POKOK PESANAN A. TUJUAN 1. Mengetahui karakteristik perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan 2. Melakukan akumulasi biaya berdasarkan pesanan 3. Membuat ayat jurnal akuntansi biaya
Lebih terperincilangsung Biaya Tenaga kerja
SIKLUS PEMBUATAN PRODUK SIKLUS AKUNTANSI BIAYA Pembelian dan Penyimpanan Penentuan harga Pokok bahan baku Yang dibeli Pengolahan Menjadi Produk jadi langsung Biaya Tenaga kerja Penentuan Harga pokok Yang
Lebih terperinciJUST-IN-TIME ( JIT )
1. Pengertian JIT JUST-IN-TIME ( JIT ) Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ke-20 ini kemajuan teknologi semakin pesat dan setiap saat selalu mengalami perkembangan. Perkembangan teknologi tersebut dimanfaatkan dalam berbagai bidang
Lebih terperinciSIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi
SIKLUS PRODUKSI A. Definisi Produksi produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-menerus. Keberadaan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB
Akuntansi Biaya Modul ke: Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Perhitungan
Lebih terperinciPENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Tenaga Kerja PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul 1. Produktifitas dan biaya tenaga kerja
Lebih terperinciNERACA 1 Januari HARTA
NERACA 1 Januari HARTA Aktiva Lancar Kas 183,000 Surat berharga (marketable) 76,000 Piutang usaha (netto) 313,100 Persediaan : Barang jadi.. 68,700 Barang dalam proses 234,000 Bahan. 135,300 438,000 Biaya
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi
Modul ke: 12 MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Manajemen persediaan Kriteria persediaan o Persediaan pada perusahaan dagang Persediaan
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM Konsep Just In Time (JIT) adalah sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaanperusahaan terbaik yang ada
Lebih terperinciBAB IX SIKLUS PRODUKSI
BAB IX SIKLUS PRODUKSI A. Aktivitas-aktivitas Siklus Produksi Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Lebih terperinciBAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) A. Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi
Lebih terperinciBAB VI METODE HARGA POKOK PROSES
BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES Pengumpulan biaya produksi tergantung karakteristik perusahaan dalam melakukan proses produksi : Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan : pengumpulan biaya produksi
Lebih terperinciPrepared by Yuli Kurniawati
KONSEP JUST IN TIME Prepared by Yuli Kurniawati PENGERTIAN JIT JIT atau sistem produksi tepat waktu adalah sistem manajemen fabrikasi yang pada prinsipnya hanya memproduksijenis-jenisbarangyang dimintasejumlahyang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Evaluasi dan Kebijakan Pengertian evaluasi menurut Syahrul dan Nizar (2000:58) adalah sebagai berikut: Penilaian atau proses penelitian
Lebih terperinciTERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA
TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Akuntansi Aktivitas : Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity Accounting : Activity Based Costing & Activity
Lebih terperinciAkuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Akuntansi Biaya PROCESS COSTING Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PROCESS COSTING PENGERTIAN PROCESS COSTING Metode
Lebih terperinciHARGA POKOK TAKSIRAN
HARGA POKOK TAKSIRAN Adalah Harga pokok yang ditentukan di muka sebelum proses produksi berjalan berdasarkan taksiran. Harga pokok taksiran mempunyai beberapa sifat yaitu : 1. Ditentukan sebelum proses
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Cost Systems and Cost Accumulation Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Flows of Costs in a Manufacturing Enterprise Aliran biaya
Lebih terperinci03FEB. Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas 03FEB Cost System and Cost Accumulation, 1. Flows of Cost In a Manufacturing Enterprise, 2. Reporting the Result of Operation, 3. Cost System, 4. Cost Accumulation Angela
Lebih terperinciPENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)
PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:
Akuntansi Biaya Modul ke: Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya
Lebih terperinciIstilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung
Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung Tarif yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined overhead
Lebih terperinciSISTEM BIAYA TAKSIRAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu harga
SISTEM BIAYA TAKSIRAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu harga pokok yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT
Modul ke: COST ACCOUNTING ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Sistem pembiayaan
Lebih terperinciSistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya
MODUL IV Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur Akuntansi tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi yang sudah dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip
Lebih terperinciTERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA
TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA 1. Pengertian Biaya 2. Klasifikasi Biaya 3. Estimasi Harga Pokok Produksi & Harga Pokok Penjualan 4. Laporan Laba Rugi Muniya Alteza PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah
Lebih terperinciV. PENUTUPAN BUKU BESAR
V. PENUTUPAN BUKU BESAR Menutup buku adalah memindahkan saldo rekening-rekening nominal atau sementara ke rekening modal (laba ditahan untuk PT) sehingga menunjukkan saldo akhir sesuai yang tercantum dalam
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen
Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas 04FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen Content Overview of Job Order Costing, Accounting for Materials, Accounting for Labor, Accounting
Lebih terperinciTOC dan Just In Time (JIT)
TOC dan Just In Time (JIT) 1. Hubungan TOC dan JIT Adapun yang mejadi tujuan seorang manajer mengaplikasikan JIT dalam perusahaannya adalah mengurangi waktu yang digunakan produk dalam pabrik. Jika saja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan
Lebih terperinciAnalisis Perilaku Biaya
Modul ke: 03Fakultas Yusar EKONOMI DAN BISNIS (FEB) Analisis Perilaku Biaya Sagara, SE.,M.Si.,Ak.,CA,CMA Program Studi Manajemen KLASIFIKASI BIAYA Biaya Tetap didefenisikan sebagai biaya yang secara total
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis COST ACCOUNTING SOAL /QUIS : Joint product, Material, Labor, FOH, ABC Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id L 8-2 Perhitungan biaya
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi
Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI Pendahuluan Pelanggan Pesanan No. 5574
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi
Lebih terperinciMAKALAH BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING)
MAKALAH BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING) Nama : Rr. Atiqah Sekararum Dewanti Meliala NPM : 13320158 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA 2017 Kata Pengantar Dengan
Lebih terperinciBAB 24 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG
BAB 24 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG PENCATATAN METODE PERPETUAL Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG: PENCATATAN METODE PERPETUAL Perusahaan dagang dapat menggunakan
Lebih terperinciKonsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk
Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.
Lebih terperinciBiaya persediaan = Rp ,-
BAB 5 PERSEDIAAN A. Pengertian Salah satu aset lancar yang umumnya memiliki nilai yang besar diantara aset-aset lancar lainnya adalah persediaan. Persediaan merupakan jenis aset produktif yang dimiliki
Lebih terperinciBab 1 Akuntansi Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Bab 1 Akuntansi Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang Untuk memperluas jaringan pemasaran atau meningkatkan omzet penjualan, suatu perusahaan dapat membentuk agen penjualan atau kantor cabang (branch
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN
Novera KM COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SISTEM BIAYA TAKSIRAN Adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatam perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan
Lebih terperinciSIKLUS PRODUKSI. N. Tri Suswanto Saptadi. 6/1/2016 nts/sia 1. Aktivitas Siklus Produksi
SIKLUS PRODUKSI N. Tri Suswanto Saptadi 6/1/2016 nts/sia 1 Aktivitas Siklus Produksi Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:
Akuntansi Biaya Modul ke: Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Pendahuluan
Lebih terperinciSISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING) Job costing adalah biaya produksi yang diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan adalah output
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Pengertian Akuntansi menurut Rudiyanto ( 2012 : 4 ) akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka melaksanakan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, sektor yang memegang peranan penting setelah sektor pertanian adalah sektor manufaktur.
Lebih terperinciSIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
METODE HARGA POKOK PESANAN-FULL COSTING Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR PEMBELIAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU PENGOLAHAN BAHAN BAKU MENJADI PRODUK JADI PENYIMPANAN
Lebih terperinciJURNAL KHUSUS DAN BUKU TAMBAHAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017
JURNAL KHUSUS DAN BUKU TAMBAHAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017 PADA AKHIR TOPIK INI MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT: Menjelaskan jenis-jenis transaksi yang dicatat dalam masing-masing jurnal
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) II YULIATI, SE, MM PRINSIP DASAR JUST IN TIME ( JIT ) 3. Mengurangi pemborosan (Eliminate Waste) Pemborosan (waste) harus dieliminasi dalam setiap
Lebih terperinciMODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU
MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum Akuntansi Biaya Bahan Baku, maka mahasiswa di harapkan dapat mengetahui dan memahami akuntansi kos untuk bahan baku B.
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING. Material : Controlling, Costing, and Planning. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis COST ACCOUNTING Material : Controlling, Costing, and Planning Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Biaya merupakan salah satu elemen
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan
AKUNTANSI BIAYA KA2083 Modul Praktek Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Daftar Penyusun Daftar Penyusun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Keiso, Weygandt dan Warfield (2007:402) persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal,
Lebih terperinciProgram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 Menjelaskan aktivitas perusahaan manufaktur Mencatat aliran biaya manufaktur Menjelaskan pengertian harga pokok produksi dan harga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Handri Mulya, (2010:214) Persediaan dalam sebuah perusahaan merupakan aset yang cukup besar nilainya. Keberadaannya dalam sebuah perusahaan juga
Lebih terperinciAKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )
AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) MEMPUNYAI MASA GUNA LEBIH DARI 1 PERIODE AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE FIXED ASSET) Mempunyai bentuk fisik, dpt dikenali melalui panca indra MEMPUNYAI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Menurut (Jerry J.Weygandt 2007:5) pengertian akuntansi adalah : Suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa
Lebih terperinciVARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel
VARIABLE COSTING Penentuan Harga Pokok Variabel PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK Penentuan harga pokok produk dibedakan menjadi 2 metode: 1. Metode Full Costing Membebankansemua unsur biaya produksi baik yang
Lebih terperinciPert 12. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016
Pert 12 Team Teaching Universitas Islam Malang 2016 Bahan dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: Bahan baku (bahan langsung) adalah bahan yang menjadi bagian produk jadi dan dapat diidentifikasi ke produk jadi.
Lebih terperinciAKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG. OLEH Ruly Wiliandri
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG OLEH Ruly Wiliandri Perusahaan dan Kegiatannya Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang memproses bahan baku dan tenaga kerja (input) untuk menghasilkan barang
Lebih terperinciTIN 4112 AKUNTANSI BIAYA
- Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi
AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi Bahasan Konsep Bahan Baku dalam Akuntansi Biaya Pembelian Bahan Baku Harga Pokok Pembelian Bahan Baku Penentuan Harga Pokok Bahan Baku
Lebih terperinciKAS. Menjual. Menerima Kas. Jasa PIUTANG. Belum buat ilustrasi posting buku besar. 13. Gamabaran Umum Perusahaan Dagang
Belum buat ilustrasi posting buku besar 13. Gamabaran Umum Perusahaan Dagang Perusahaan yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali tanpa merubah atau memproses lebih lanjut barang tersebut.
Lebih terperinci