Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M."

Transkripsi

1 Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi

2 Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) BAB 8

3 Definisi Produk Sampingan & Produk Gabungan PRODUK SAMPINGAN (By-Product) Produk sampingan adalah suatu produk dengan nilai total yang relatif lebih kecil dan dihasilkan bersamaan dengan produk utama (main product) yang nilai totalnya lebih besar. Dalam beberapa kasus produk sampingan adalah sisa atau sampah, seperti serbuk gergaji di tempat penggergajian kayu. Kasus lain produk sampingan timbul dari proses persiapan bahan baku sebelum digunakan dalam proses produksi produk utama. Misal, pemisahan biji kapas dari kapas. Produk sampingan diklasifikasi menjadi 2 kelompok menurut kondisi dapat dipasarkannya produk tersebut yaitu : 1. Dijual dalam bentuk asalnya tanpa diproses lebih lanjut. 2. Membutuhkan proses untuk dapat dijual.

4 Definisi Produk Sampingan & Produk Gabungan PRODUK GABUNGAN (Joint Product) Produk Gabungan adalah produk yang dihasilkan secara simultan melalui suatu proses atau serentetan proses umum, dimana setiap produk yang dihasilkan dari proses tersebut memiliki lebih dari sekedar nilai nominal. Contoh dari produk gabungan adalah industri pengemasan daging. Berbagai jenis potongan daging dan beberapa produk sampingan dihasilkan dari satu hewan potong dengan satu total biaya.

5 Biaya Gabungan dan Biaya Produk Terpisah Biaya Gabungan (Joint Cost) adalah biaya yang muncul dari produksi yang simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama. Setiap kali dua atau lebih produk gabungan atau produk sampingan dihasilkan dari satu sumber daya, maka biaya gabungan terjadi. Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah yaitu titik di mana produk-produk tersebut dapat dipisahkan sebagai unit-unit individual. Biaya produksi gabungan memerlukan alokasi ke produk-produk individual. Biaya Produk Terpisah (Separable Product Cost) adalah biaya yang dapat diidentifikasikan dengan produk individual, dan pada umumnya tidak memerlukan alokasi.

6 Metode untuk Menghitung Biaya Produk Sampingan Kategori pertama, biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk sampingan : 1. Metode Pengakuan Pendapatan Kotor (gross revenue method) pendapatan produk sampingan ditampilkan dalam laporan laba rugi : a. Pendapatan produk sampingan sebagai pendapatan lain-lain. b. Pendapatan produk sampingan sebagai tambahan pendapatan penjualan. c. Pendapatan produk sampingan sebagai pengurang harga pokok penjualan. d. Pendapatan produk sampingan sebagai pengurang biaya produksi. 2. Metode Pengakuan Pendapatan Bersih (net revenue method). Kategori kedua, sebagian biaya gabungan dialokasikan ke produk sampingan : 3. Metode Biaya Penggantian (replacement cost method). 4. Metode Harga Pasar (market value method).

7 1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR a) Pendapatan produk sampingan sebagai pendapatan lain-lain. Metode ini diilustrasikan dalam laporan laba rugi berikut, dengan asumsi bahwa pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan adalah sebesar $ Penjualan (produk utama, $ Harga Pokok Penjualan Persediaan awal (1.000 $ Total Biaya Produksi ( Tersedia untuk dijual $ Persediaan akhir ( Laba Kotor $5.000 Beban pemasaran dan administrasi Laba Operasi $3.000 Pendapatan lain lain Laba Sebelum Pajak $ 4.500

8 1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR b) Pendapatan produk sampingan sebagai tambahan pendapatan penjualan. Pada metode ini, laporan laba rugi diatas akan menampilkan $1.500 dari pendapatan penjualan produk sampingan sebagai tambahan penjualan atas produk utama. Akibatnya, total pendapatan penjualan berubah menjadi sebesar $ Selain itu, laba kotor serta laba operasi akan meningkat. Penjualan (produk utama, (Penjualan produk sampingan $1.500) $ Harga Pokok Penjualan Persediaan awal (1.000 $ Total Biaya Produksi ( Tersedia untuk dijual $ Persediaan akhir Laba Kotor Beban pemasaran dan administrasi Laba Operasi $ 4.500

9 1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR c). Pendapatan Produk Sampingan sebagai Pengurang Harga Pokok Penjualan. Pada metode ini, $1.500 dari pendapatan penjualan produk sampingan dikurangkan dari $ harga pokok penjualan produk utama, sehingga laba kotor dan laba operasi akan meningkat $1500 dibandingkan dengan laporan laba rugi metode a. Penjualan (produk utama, $ Harga Pokok Penjualan Persediaan awal (1.000 $ Total Biaya Produksi ( Tersedia untuk dijual $ Persediaan akhir Penjualan produk sampingan $ $ Laba Kotor $ Beban pemasaran dan administrasi Laba Operasi $ Pendapatan lain lain - Laba Sebelum Pajak $ 4.500

10 1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR d). Pendapatan Produk Sampingan Mengurangi Biaya Produksi. Pada metode ini, $1.500 dari pendapatan penjualan produk sampingan dikurangkan dari $ biaya produksi, sehingga biaya produksi bersih menjadi $ Biaya produksi yang sudah direvisi mengakibatkan : rata-rata biaya perunit produk utama menjadi $1,3625. Biaya yang dibebankan ke persediaan akhir produk utama menjadi $2.725 bukannya $ Biaya persediaan awal yang berkurang ($1,35 per unit) karena pendapatan dari penjualan produk sampingan di periode sebelumnya dikreditkan ke biaya produksi produk utama diperiode yang sama.

11 1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR Penjualan (produk utama, $ Harga Pokok Penjualan Persediaan awal (1.000 $ Total Biaya Produksi ( Pendapatan penjualan produk sampingan Biaya produksi bersih $ Tersedia untuk dijual ( ,3625 biaya rata-rata) $ Persediaan akhir ( Laba Kotor $ Beban pemasaran dan administrasi Laba Operasi $ 4.375

12 2. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN BERSIH Metode pendapatan bersih (net revenue method) mengakui adanya kebutuhan untuk membebankan biaya yang dapat ditelusuri ke produk sampingan. Tetapi metode ini tidak berusaha untuk mengalokasikan biaya produksi gabungan ke produk sampingan. Biaya yang terjadi setelah titik pisah batas guna memproses maupun memasarkan produk sampingan dicatat dalam akun yang terpisah dari produk utama. Angka produk sampingan ditampilkan dilaporan laba rugi metode 1. Ayat jurnal dalam metode 2 melibatkan pembebanan biaya yang terjadi setelah titik pisah batas ke pendapatan produk sampingan. Beban pemasaran dan administratif juga dialokasikan ke produk sampingan. Beberapa perusahaan memiliki satu akun yaitu Produk Sampingan. Semua biaya yang terjadi setelah titik pisah batas di debit ke Akun ini, sementara pendapatan yang diperoleh dikreditkan ke Akun tersebut. Saldo dari akun ini ditampilkan di laporan laba rugi, dengan mengikuti cara salah satu yang dijelaskan metode 1. Akumulasi biaya produksi yang dapat dibebankan ke persediaan produk sampingan yang belum terjual dilaporkan di neraca.

13 3. METODE BIAYA PENGGANTIAN Metode biaya penggantian (replacement cost method) biasanya digunakan oleh perusahaan yang produk sampingannya digunakan sendiri. Biaya produksi dari produk utama dikreditkan, dan debitnya diposting ke departemen yang menggunakan produk sampingan tersebut. Jumlah yang diposting oleh ayat jurnal tersebut merupakan biaya pembelian atau biaya penggantiannya. Perhitungan biaya produk sampingan yang digunakan dalam perusahaan adalah salah satu contoh dari harga transfer dalam perusahaan.

14 4. METODE HARGA PASAR (PEMBATALAN BIAYA) Metode harga pasar (market value method) pada dasarnya hampir serupa dengan yang di ilustrasikan pada metode 1d. Tetapi, metode ini mengurangi biaya produksi dari produk utama, bukan dengan pendapatan aktual yang diterima, melainkan dengan estimasi nilai produk sampingan pada saat dijual. Akun produk sampingan dibebankan dengan nilai estimasi ini, dan biaya produksi dari produk utama dikredit. Tambahan biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik yang terjadi setelah titik pisah batas dibebankan ke produk sampingan. Saldo dari akun ini ditampilkan dilaporan laba rugi. Biaya produksi yang dapat dibebankan ke persediaan produk sampingan yang belum terjual dilaporkan di neraca. Metode harga pasar dalam menghitung biaya produk utama dan sampingan dapat diilustrasikan sebagai berikut :

15 METODE ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA KE PRODUK GABUNGAN Biaya produk gabungan (terjadi sebelum titik pisah-batas) dapat dialokasikan ke produk gabungan dengan menggunakan metode sebagai berikut : 1. Metode harga pasar 2. Metode rata-rata per unit 3. Metode rata-rata tertimbang 4. Metode unit kuantitatif

16 1. METODE HARGA PASAR a) Produk Gabungan yang Dapat dijual pada Titik Pisah Batas Metode ini menggunakan metode harga pasar dari setiap produk, yaitu jumlah unit yang diproduksi dikalikan dengan harga jual per unit. Untuk mengilustrasikan, asumsikan produk gabungan A, B, C dan D diproduksi dengan biaya gabungan sebesar $ Jumlah yang diproduksi dan harga jualnya adalah A= $0,25, B = $3, C = $3,50 dan D = $5. Harga ini merupakan harga pasar dari produk tersebut pada titik pisah batas, dengan kata lain diasumsikan bahwa produk tersebut dapat dijual pada titik tersebut.

17 1. METODE HARGA PASAR Alokasi biaya gabungan dihitung sebagai berikut : Produk Unit diproduksi Market value per unit at split-off Total Market Value Alokasi Joint Cost A , *3.750 B , C , D , Total *(5.000 / )x $ (joint cost)

18 1. METODE HARGA PASAR b). Produk Gabungan yang Tidak Dapat dijual pada Titik Pisah Batas Produk yang tidak dapat dijual dititik pisah batas memerlukan pemrosesan tambahan sebelum dapat dijual. Dalam kasus semacam itu, dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan adalah harga pasar hipotesis pada titik pisah batas. Untuk mengilustrasikan alokasi ini, asumsi berikut ini ditambahkan ke contoh sebelumnya.

19 Terima Kasih Semoga Bermanfaat

AKUNTANSI BIAYA. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

AKUNTANSI BIAYA. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Akuntansi Biaya Modul ke: Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS Fakultas Ekonomi dan Bisnis

COST ACCOUNTING COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: COST ACCOUNTING COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Perusahaan industri mengalami masalah

Lebih terperinci

B A B V I I P R O D U K G A B U N G A N D A N P R O D U K S A M P I N G A N L U K I T A T R I P E R M A T A, S E., M S I., A K.

B A B V I I P R O D U K G A B U N G A N D A N P R O D U K S A M P I N G A N L U K I T A T R I P E R M A T A, S E., M S I., A K. AKUNTANSI BIAYA B A B V I I P R O D U K G A B U N G A N D A N P R O D U K S A M P I N G A N L U K I T A T R I P E R M A T A, S E., M S I., A K., C A PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCT) Diproduksi secara bersamaan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Biaya

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Costing By-Product and Joint Product. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Akuntansi Biaya. Costing By-Product and Joint Product. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Akuntansi Biaya Modul ke: Costing By-Product and Joint Product Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Kemampuan yang diharapkan Pengertian & Karakteristik

Lebih terperinci

BAB VII HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

BAB VII HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN BAB VII HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN PRODUK BERSAMA (JOINT PRODUCT) Karakteristik produk bersama: Produk bersama mempunyai hubungan fisik yang sangat erat satu sama lain dalam proses

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Akuntansi Biaya. By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB Akuntansi Biaya Modul ke: By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Produk Utama dan Produk

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas FEB Costing By-Products and Joint Products. 1. By-Products ang Joint Products Defined. 2. Method of Costing By-Products. 3. Method of Allocating Joint ProductionCost

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Perhitungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Terdapat pemahaman yang berkembang bahwa biaya (cost) adalah sama pengertiannya dengan beban (expense). Hal ini dikarenakan terdapat pengertian kalau biaya dan

Lebih terperinci

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Akuntansi Biaya Modul ke: Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul 1. Definisi overhead pabrik dan

Lebih terperinci

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan Costing By-Product and Joint Product

AKUNTANSI BIAYA Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan Costing By-Product and Joint Product Modul ke: 09Fakultas Elok Ekonomi & Bisnis AKUNTANSI BIAYA Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan Costing By-Product and Joint Product Kurniawati, SE, M.Ak Program Studi Manajemen Perhitungan

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi Modul ke: COST ACCOUNTING FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied Fakultas Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Karakteristik Overhead Pabrik Umumnya didefinisikan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen. Akuntansi Biaya Modul ke: Review Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Costing By-Product and Joint Product Penentuan harga pokok produk bersama dan

Lebih terperinci

Perhitungan By Products and Joint Products 1 Perhitungan Biaya Untuk Produk Sampingan (By-Products) dan Produk Gabungan (Joint Products)

Perhitungan By Products and Joint Products 1 Perhitungan Biaya Untuk Produk Sampingan (By-Products) dan Produk Gabungan (Joint Products) Perhitungan By Products and Joint Products 1 Perhitungan Biaya Untuk Produk Sampingan (By-Products) dan Produk Gabungan (Joint Products) Banyak perusahaan manufaktur yang mempunyai perhatian besar kepada

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Akuntansi Biaya Modul ke: Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1 Akuntansi Biaya Modul ke: Factory Overhead: Planned, Actual and Applied Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Karakteristik Overhead Pabrik Overhead Pabrik

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan

Lebih terperinci

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi. BIAYA BERSAMA, PRODUK BERSAMA, DAN PRODUK SAMPINGAN (JOINT COST, JOINT PRODUCT, AND BY PRODUCT) Joint Cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagai

Lebih terperinci

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) 1. Konsep Dasar Job-Order Costing & Process Costing 2. Perbedaan Job-Order Costing & Process Costing 3. Arus Biaya dalam Perhitungan Job-Order Costing Muniya

Lebih terperinci

03FEB. Akuntansi Biaya

03FEB. Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas 03FEB Cost System and Cost Accumulation, 1. Flows of Cost In a Manufacturing Enterprise, 2. Reporting the Result of Operation, 3. Cost System, 4. Cost Accumulation Angela

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Menurut Keiso, Weygandt dan Warfield (2007:402) persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal,

Lebih terperinci

PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint. dan By Product)

PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint. dan By Product) PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint dan By Product) Produk Bersama ( (Joint Product) a/ produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian atau seri proses produksi secara serempak dengan menggunakan bahan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi Biaya Modul ke: Cost System and Cost Accumulation Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Bahasan Flows of Costs

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis COST ACCOUNTING SOAL /QUIS : Joint product, Material, Labor, FOH, ABC Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id L 8-2 Perhitungan biaya

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Akuntansi Aktivitas : Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity Accounting : Activity Based Costing & Activity

Lebih terperinci

Kalkulasi Biaya Produk Sampingan dan Produk Gabungan. Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung

Kalkulasi Biaya Produk Sampingan dan Produk Gabungan. Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung IE-401 Analisis dan Estimasi Biaya Kalkulasi Biaya Sampingan dan Gabungan Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung Klasifikasi 1. Utama 2. Gabungan (Joint

Lebih terperinci

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi. BIAYA BERSAMA, PRODUK BERSAMA, DAN PRODUK SAMPINGAN (JOINT COST, JOINT PRODUCT, AND BY PRODUCT) Joint Cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagai

Lebih terperinci

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi. BIAYA BERSAMA, PRODUK BERSAMA, DAN PRODUK SAMPINGAN (JOINT COST, JOINT PRODUCT, AND BY PRODUCT) Joint Cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagai

Lebih terperinci

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi. Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Job-Order Costing (Sistem perhitungan biaya berdasarkan

Lebih terperinci

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006 SISTEM

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Metode Akumulasi Biaya Metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul berisi materi

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel VARIABLE COSTING Penentuan Harga Pokok Variabel PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK Penentuan harga pokok produk dibedakan menjadi 2 metode: 1. Metode Full Costing Membebankansemua unsur biaya produksi baik yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan tentang pengakuan awal persediaan bahan baku dan penyajian persediaan barang jadi pada PT. Heksatex Indah,

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas 04FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen Content Overview of Job Order Costing, Accounting for Materials, Accounting for Labor, Accounting

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Meningkatnya persaingan dalam dunia usaha saat ini, maka setiap perusahaan akan berusaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya dengan menghasilkan produk berkualitas dan harga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Pengertian Akuntansi menurut Rudiyanto ( 2012 : 4 ) akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Just In-Time dan Backflushing Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Perbedaan Sistim Produksi Just-In-Time dan Sistem Produksi

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Just-In-Time and Backflushing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Just-In-Time and Backflushing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Akuntansi Biaya Modul ke: Just-In-Time and Backflushing Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Just-In-Time dan Backflushing BAB 10 Just-In-Time

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Akuntansi Biaya Modul ke: Cost Systems and Cost Accumulation Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Flows of Costs in a Manufacturing Enterprise Aliran biaya

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN Novera KM COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SISTEM BIAYA TAKSIRAN Adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan

Lebih terperinci

MAKALAH HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

MAKALAH HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN MAKALAH HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya 2 Dosen Pengampu : Drs.Sukardi Ikhsan, M.Si. Hasan Mukhibad, S.E., M.Si. Disusun Oleh : 1.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya 1. Pengertian Biaya Sebelum mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana biaya, berikut pengertian biaya menurut Horngren dan Foster (2000;

Lebih terperinci

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Edisi : IX/September 2009 LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Oleh: Ikhlasul Manna Muhammad Fahri Keduanya Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan I. PENDAHULUAN PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL : ALAT UNTUK MANAJEMEN

PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL : ALAT UNTUK MANAJEMEN Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL : ALAT UNTUK MANAJEMEN Gambaran Umum Variabel Costing dan Absorption Costing, Perbandingan Laporan L/R Variabel Costing dan Absorption Costing,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian.

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian. ABSTRAK Relevant cost merupakan kos yang diharapkan di masa mendatang, yang berbeda di antara berbagai alternatif yang tersedia. Relevant cost merupakan metoda yang dipergunakan untuk menentukan harga

Lebih terperinci

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung Tarif yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined overhead

Lebih terperinci

Pert 11. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

Pert 11. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016 Pert 11 Team Teaching Universitas Islam Malang 2016 Produk bersama (joint product) adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses bersama. Produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Analisis Perilaku Biaya BAB

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Industri tekstil mempunyai peran yang penting dalam menunjang pembangunan di Indonesia karena produk tekstil di Indonesia sudah dapat diperhitungkan keberadaannya di pasar internasional sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS ALOKASI BIAYA BERSAMA PADA RESTAURANT IGA BAKAR BABA DIER AJENG YURIKE HADI EB30

ANALISIS ALOKASI BIAYA BERSAMA PADA RESTAURANT IGA BAKAR BABA DIER AJENG YURIKE HADI EB30 ANALISIS ALOKASI BIAYA BERSAMA PADA RESTAURANT IGA BAKAR BABA DIER AJENG YURIKE HADI 20214666 3EB30 PENDAHULUAN Latar Belakang 1. Sejalan dengan perekonomian global membuat aktivitas perekonomian saling

Lebih terperinci

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD A. UMUM 1. Definisi Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, penyusutan

Lebih terperinci

Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya

Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya MODUL IV Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur Akuntansi tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi yang sudah dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip

Lebih terperinci

Analisis Joint Cost untuk Produk Besama dalam Menentukan Laba/ Rugi Kotor pada UD. Kharisma Tahun 2013

Analisis Joint Cost untuk Produk Besama dalam Menentukan Laba/ Rugi Kotor pada UD. Kharisma Tahun 2013 Analisis Joint Cost untuk Produk Besama dalam Menentukan Laba/ Rugi Kotor pada UD. Kharisma Tahun 2013 Ni Luh Gd Diah Setia Budi1, Anjuman Zukhri1, Luh Indrayani2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Unsur - Unsur Biaya Produksi 1. Pengertian Biaya Produksi Sebelum membahas mengenai biaya produksi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian dari biaya itu sendiri.

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 1, Mei 2017, Jurnal Politeknik Caltex Riau

Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 1, Mei 2017, Jurnal Politeknik Caltex Riau Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 1, Mei 2017, 29-38 29 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Perlakuan Akuntansi Terhadap Main Product dan By Product Serta Pengaruhnya

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I ASUMSI ARUS BIAYA, NILAI REALISASI NETO, DAN PENURUNAN NILAI PERSEDIAAN, METODE LABA KOTOR, METODE RITEL Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tugas Akuntansi Biaya 1

DAFTAR ISI. Tugas Akuntansi Biaya 1 DAFTAR ISI Karakteristik Overhead Pabrik... 2 Penggunaan Tarif Biaya Overhead yang Telah Ditentukan Sebelumnya... 3 3 Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead... 4 Dasar

Lebih terperinci

BAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI

BAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI BAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI PROGRAM STUDY AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN Edisi : VIII/Agustus 2009 PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN Oleh: Rian Ardhi Redhite Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan Berdasarkan PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

Analisis Perilaku Biaya

Analisis Perilaku Biaya Modul ke: 03Fakultas Yusar EKONOMI DAN BISNIS (FEB) Analisis Perilaku Biaya Sagara, SE.,M.Si.,Ak.,CA,CMA Program Studi Manajemen KLASIFIKASI BIAYA Biaya Tetap didefenisikan sebagai biaya yang secara total

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Akuntansi Biaya Modul ke: Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi. : Erikson Manalu :

Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi. : Erikson Manalu : Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi Nama NPM Jurusan Pembimbing : Erikson Manalu : 19210627 : Manajemen/S1 : Martani, SE., MM Latar Belakang Masalah Agar dapat

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Penilaian & Pengendalian Persediaan. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Penilaian & Pengendalian Persediaan. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Persediaan Modul ke: Penilaian & Pengendalian Persediaan Fakultas Ekonomi & Bisnis Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Penilaian Persediaan Penilaian Persediaan

Lebih terperinci

Selamat belajar dan sukses selalu!

Selamat belajar dan sukses selalu! ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Akuntansi Biaya mempunyai bobot 3 satuan kredit semester (3 sks), dengan menggunakan Buku Materi Pokok (BMP) Akuntansi Biaya (EKMA4315). Muatan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

Chapter 6 Informasi yang Relevan dan Pengambilan Keputusan: Keputusan Produksi

Chapter 6 Informasi yang Relevan dan Pengambilan Keputusan: Keputusan Produksi Chapter 6 Informasi yang Relevan dan Pengambilan Keputusan: Keputusan Produksi [ 2002 Prentice Hall Business Publishing, Introduction to Management Accounting 12/e, Horngren/Sundem/Stratton] Tujuan Pembelajaran-1:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kata kunci: Pengumpulan Biaya Produksi Pesanan, Job Order Costing Method, Penetapan Harga Jual. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kata kunci: Pengumpulan Biaya Produksi Pesanan, Job Order Costing Method, Penetapan Harga Jual. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Di tengah persaingan yang semakin ketat, suatu perusahaan harus bersaing agar mampu mempertahankan eksistensinya dan mencapai tujuan laba yang diinginkan perusahaan agar memiliki kemampuan untuk

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Joint Product and Joint Cost. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Joint Product and Joint Cost. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi Modul ke: Akuntansi Biaya Joint Product and Joint Cost Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Terminologi Biaya Gabungan Biaya Gabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Banyak terdapat perusahaan manufaktur di Indonesia, mulai dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam dunia usaha, terdapat 3 jenis perusahaan yaitu, perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini

Lebih terperinci

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 Menjelaskan aktivitas perusahaan manufaktur Mencatat aliran biaya manufaktur Menjelaskan pengertian harga pokok produksi dan harga

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : joint costing, product cost per unit, joint cost allocation method. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : joint costing, product cost per unit, joint cost allocation method. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In manufacturing companies, information on production cost and product cost per unit is very important in decision making by management. To be able to produce information about the company's production

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PENUH

INFORMASI AKUNTANSI PENUH INFORMASI AKUNTANSI PENUH Oleh : Ani Hidayati DEFINISI INFORMASI AKUNTANSI PENUH Seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau seluruh sumber yang dikorbankan/biaya suatu objek informasi

Lebih terperinci

langsung Biaya Tenaga kerja

langsung Biaya Tenaga kerja SIKLUS PEMBUATAN PRODUK SIKLUS AKUNTANSI BIAYA Pembelian dan Penyimpanan Penentuan harga Pokok bahan baku Yang dibeli Pengolahan Menjadi Produk jadi langsung Biaya Tenaga kerja Penentuan Harga pokok Yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

Variable Costing versus Absorption Costing. Drs. Devie., Ak., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA

Variable Costing versus Absorption Costing. Drs. Devie., Ak., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA Variable Costing versus Absorption Costing Drs. Devie., Ak., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA BIAYA DALAM PELAPORAN KEUANGAN Product Cost (BIAYA PRODUK) and Period Cost (BIAYA PERIODE) BIAYA PRODUK BIAYA DALAM

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PRODUK UTAMA PADA PT. SINAR PEMATANG MULIA

ANALISIS METODE PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PRODUK UTAMA PADA PT. SINAR PEMATANG MULIA ANALISIS METODE PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PRODUK UTAMA PADA PT. SINAR PEMATANG MULIA Oleh Evy Conny Maryati Silaban Skripsi Sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB 3 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang

BAB 3 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang BAB 3 NERACA SALDO A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang Neraca saldo adalah daftar kumpulan saldo-saldo akunakun yang ada di buku besar Neraca saldo berguna untuk meringkas akun-akun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Tenaga Kerja PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul 1. Produktifitas dan biaya tenaga kerja

Lebih terperinci

PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK

PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Akun riil (real account) merupakan akun-akun neraca Setelah jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, maka data dalam akun buku besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Evaluasi dan Kebijakan Pengertian evaluasi menurut Syahrul dan Nizar (2000:58) adalah sebagai berikut: Penilaian atau proses penelitian

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS ) MEMPUNYAI MASA GUNA LEBIH DARI 1 PERIODE AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE FIXED ASSET) Mempunyai bentuk fisik, dpt dikenali melalui panca indra MEMPUNYAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan sumber daya untuk memproses bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EAB 302 MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : MANAJEMEN TK/SEMESTER : IV/VII SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212 Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah A. Deskripsi singkat : : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 Akuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan

Lebih terperinci

ii Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi

ii Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi Daftar Isi i ii Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi Daftar Isi iii AKUNTANSI BIAYA: Kajian Teori dan Aplikasi Oleh: Bastian Bustami Nurlela Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada

Lebih terperinci

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2015 Myob Accounting Perusahaan Manufaktur 2 SOAL A. IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Perusahaan : Pabrik Tempe

Lebih terperinci