BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Sejarah dan Perkembangan PD. Success Furniture Perusahaan Dagang (PD.) Success Furniture merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang furniture, yang mana memproduksi produkproduk furnitur dengan berbahan baku dominan menggunakan besi. PD. Success Furniture ini didirikan pada tahun 1997 yang berlokasi di Kampung Bugis No.56 RT.009/003, Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat. Status badan hukum perusahaan berbentuk Perusahaan Dagang (PD) dan didirikan berdasarkan akta notaris dengan menggunakan Surat Tanda Daftar Perusahaan dengan No. SIUP: 25863/09-03/PK/VII/1997 dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No , dengan Lukito sebagai pemilik dari PD. Success Furniture. Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan Success Furniture adalah: Visi: Menjadi pilihan utama untuk produk furniture dengan memberikan mutu dan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya di seluruh Indonesia. Misi: - Memastikan kepuasan pelanggan dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan untuk meningkat loyalitas pelanggan. - Mendirikan kantor cabang di kota-kota besar untuk memudahkan pendistribusian produknya ke konsumen di seluruh Indonesia. 51

2 52 Perusahaan Success Furniture berdiri dengan modal awal Rp ,-, dan jumlah karyawan yang terdiri dari 20 orang dengan mempunyai 1 kendaraan untuk pengiriman barang. Dan sekarang berkembang dengan memiliki 105 karyawan di bagian produksi dan 35 karyawan di bagian operasional dan marketing untuk di kantor pusat (Jakarta). Pada awal berdirinya perusahaan ini, perusahaan ini hanya memproduksi meja makan dan kursi makan, kemudian seiring dengan berkembangnya permintaan akan produknya, perusahaan memberanikan diri untuk menambah produk yang diproduksinya, yakni sofa, kursi dan meja teras, dan meja telepon. Seiring dengan banyaknya pesaing yang menggeluti bidang furniture. Perusahaan Success Furniture mengalami kesulitan dalam bersaing, sehingga mengalami penurunan penjualan yang mengakibatkan perusahan Success Furniture melakukan inovasi terus menerus terhadap produknya sesuai dengan keinginan pasar. Pada awal tahun 2002 mulai memproduksi ranjang dan dari angka penjualan produk yang baru dikembangkan ini diketahui bahwa produk yang baru dikeluarkan ini mendapat tanggapan positif dari konsumen. Banyaknya permintaan untuk produk ranjang ini membuat perusahaan memfokuskan pada pengembangan produk di ranjang, sehingga pada akhir tahun 2002 produksi sofa, meja dan kursi teras, serta meja telepon diberhentikan. Produk lama ini digantikan dengan pengembangan produk baru, yakni ranjang, meja rias, serta meja sudut (nakas), dengan tetap mempertahankan produk lama sebelumnya, yakni meja makan dan kursi makan. Pada Oktober 2002 perusahaan Success Furniture sudah mulai memperluas usahanya, dengan mengirimkan produknya keluar kota Jakarta (termasuk untuk di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan). Pengiriman produk untuk pelanggan di luar Jakarta pada mulanya dengan

3 53 permintaan dalam jumlah yang relatif kecil, namun dengan keuletan dan keseriusan dari bagian pemasaran perusahaan, permintaan terus-menerus meningkat secara signifikan. Hal ini membawa perusahaan ke arah yang lebih baik yakni dengan mempunyai distributor tetap atau toko-toko furniture yang mempunyai data pemesanan yang meningkat dari tahun ke tahun. Dengan data pemesanan yang terus meningkat untuk produk Ranjang Besi, Meja Rias Besi, Meja Sudut, Meja Makan dan Kursi Makan; perusahaan melakukan pengembangan usaha di luar kota. Pengembangan usaha pertama dilakukan pada bulan Agustus 2004, yakni dengan mendirikan kantor cabang di Surabaya dengan memiliki karyawan sebanyak 14 orang. Hal ini dilakukan karena banyaknya permintaan untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya serta untuk memudahkan dalam pendistribusian produk Success Furniture di wilayah tersebut. Pada awal tahun 2005, Success Furniture melakukan pengembangan produk, dengan memproduksi ranjang tempa dan meja rias tempa. Pada bulan Juli 2005, Success Furniture mendirikan kantor cabang keduanya di Makassar dengan memiliki karyawan sebanyak 11 orang. Pendirian kantor cabang di Makassar dilakukan atas dasar potensi yang ada di wilayah tersebut, dan bertujuan untuk memperluas pasar yang dimiliki oleh perusahaan untuk daerah Sulawesi. Pada Februari 2006, perusahaan Success Furniture melakukan inovasi terhadap produk ranjangnya, yang mana semula dengan menggunakan besi dengan aksesorisnya yang terdiri dari kuningan dan keramik padat anti pecah, dengan menggunakan paduan dari kayu, hal ini mengharuskan Success Furniture untuk mencari sumber daya kayu dengan mutu yang berkualitas, sehingga Success Furniture memilih Jepara sebagai sumber pemasok bahan dasar kayunya yang digunakan untuk aksesoris ranjang.

4 54 Seiring dengan itu, pada Maret 2006, Success Furniture mendirikan kantornya di daerah Semarang dengan karyawan sebanyak 9 orang, untuk memudahkan pengecekan dan pengontrolan terhadap pengrajin kayu yang berada di Jepara dan untuk memasarkan produk Success Furniture lebih luas lagi di daerah tersebut. Pada April 2007, perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang yang berada di Sumatera Selatan (Palembang) dengan jumlah karyawan yang dimiliki sebanyak 10 orang, hal ini dilakukan untuk memudahkan transportasi ke konsumen yang berada di Pulau Sumatera dan bertujuan menggali potensi yang ada di daerah Sumatera. Tujuan utama pendirian kantor cabang (gudang) yang telah dilakukan oleh Success Furniture adalah untuk memudahkan perusahaan dalam hal pendistribusian produk, dan dengan adanya kantor cabang, pelanggan (toko-toko furniture yang berada di luar kota dapat dengan mudah memperoleh serta memasarkan produk Success Furniture. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan laba perusahaan, serta dengan adanya kantor cabang dapat memperluas pasar yang sebelumnya belum terjangkau oleh bagian pemasaran dari kantor pusat di Jakarta Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan PD. Success Furniture berikut: Struktur organisasi yang ada di kantor pusat (Jakarta) adalah sebagai

5 55 Pemilik Manajer Kepala Cabang Pemasaran Keuangan Operasional Produksi Salesman Akutansi Admin dan Umum Kepala Gudang Supir dan Staff Pekerja Staff Pemotongan Staff Pengerolan Staff Pengelasan Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Pusat Jakarta Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut: a) Pemilik - Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian barangnya ke kantor cabangnya. - Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan pengembangan usaha yang datang. - Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional perusahaan, keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan. b) Manajer - Bertanggung jawab atas memimpin dan mengawasi seluruh kegiatan

6 56 operasional perusahaan secara keseluruhan di kantor pusat Jakarta. - Bertanggung jawab langsung kepada pemilik. - Bertugas sebagai fasilitator strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan bersama dengan Pemilik Perusahaan kepada karyawan keseluruhan. c) Kepala Cabang: - Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat untuk diterapkan di setiap kantor cabang. - Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dari kantor pusat maupun di setiap kantor cabang. - Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan operasional dan mengawasi semua karyawan di kantor cabang yang dipimpinnya. - Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap bulannya kepada pemilik (kantor pusat). d) Bagian Pemasaran: - Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya. - Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di daerah Jakarta dan sekitarnya. - Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. - Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan tentang hasil penjualan dan permintaan kepada Manajer. - Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.

7 57 e) Bagian Keuangan: - Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang berhubungan dengan keuangan kantor pusat dan kantor cabang. - Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran perusahaan. - Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor pusat. - Menyampaikan laporan secara periodik kepada Manajer. - Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan piutang) kantor pusat di Jakarta. f) Bagian Operasional: - Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari pemasok ke pabrik bagian produksi, selanjutnya untuk dikirim ke toko/pelanggan di Jakarta dan sekitarnya, serta ke kantor-kantor cabang. - Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja lainnya. - Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang pusat agar tidak mengalami kekurangan persediaan. - Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke pemasok. g) Bagian Produksi: - Merancang produk baru dan pengembangan produk yang dilakukan untuk produk lama. - Mengawasi kegiatan produksi dari staff pemotongan, staff pengerolan, dan staff pengelasan, sehingga dapat menghasilkan produk akhirnya. h) Salesman: - Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru. - Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat penjualan yang dicapai.

8 58 - Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi). - Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan kepada bagian pemasaran dan keuangan di kantor pusat. i) Akutansi: - Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung komisi yang diterima oleh salesman, serta membuatkan laporannya. - Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor pusat. - Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan maupun per tahun untuk dilaporkan kepada manajer dan pemilik di kantor pusat. - Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat. j) Administrasi dan Umum: - Membantu kepala cabang dalam melakukan perekrutan dan seleksi karyawan baru. - Melakukan proses pencatatan persedian yang berkoordinasi dengan kepala gudang. - Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan keluar masuknya surat menyurat di kantor pusat. k) Kepala Gudang: - Mengawasi keluar masuknya barang di gudang pusat. - Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan bekerja sama dengan bagian administrasi dan umum dalam melakukan pemesanan barang kepada pemasok. - Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir dan staff pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada manajer. - Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang.

9 59 l) Supir dan Staff Pekerja (Kenek): - Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan pesanan. - Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat jalan pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan. - Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang. - Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang dikirimkan ke toko/pelanggan. m) Staff Pemotongan - Memotong bahan baku (besi) sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dari bagian produksi. - Menggunakan bahan baku dengan efisien dan memaksimalkan kapasitas produksi harian yang telah ditentukan. n) Staff Pengerolan - Mengerol bahan baku (besi) yang telah dipotong. - Menimimalkan produk gagal, serta memaksimalkan kapasitas produksi harian yang telah ditentukan. o) Staff Pengelasan - Mengelas/menyambung bahan baku yang telah dipotong dan dirol menjadi kesatuan bentuk yang utuh dari produk yang diinginkan. - Meminimalkan produk gagal, serta memaksimalkan kapasitas produksi harian yang telah ditentukan.

10 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Lokasi di Pekan Baru Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran a. Jumlah Permintaan Jumlah permintaan untuk produk Success Furniture di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, yakni: Padang, Bukit Tinggi, dan juga Payah Kumbuh, semakin meningkat dari tahun ke tahun (periode ). Hal ini terlihat pada Gambar 4.2, permintaan untuk produk Success Furniture seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias, Nakas, Meja Makan, dan juga Kursi Makan, setelah dirata-rata mengalami peningkatan secara signifikan. Berdasarkan histori permintaan tersebut, perusahaan Success Furniture optimis untuk dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, serta memperluas pasar untuk daerah tersebut Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.2 Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan sekitarnya

11 61 b. Proyeksi Permintaan Proyeksi permintaan ini dilakukan pada lebih dari satu jenis barang, yang telah dirata-ratakan berdasarkan kategorinya. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil (least square method) yang merupakan metode yang tepat untuk mengembangkan garis trend linear (yang merupakan model dari peramalan/forecasting). Berikut adalah data historis penjualan perusahaan di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, yang digunakan untuk memprediksi permintaan untuk produk Success Furniture di daerah tersebut, dalam dua tahun yang akan datang: Tabel 4.1 Data Permintaan Aktual untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Tahun Produk Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Tabel 4.2 Analisis Permintaan Ranjang Pipa untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Pipa Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Pipa tahun :

12 62 a = 599 / 5 = b = 353 / 10 = 35.3 Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Pipa adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.3 Analisis Permintaan Ranjang Tempa untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Tempa Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Tempa tahun : a = 572 / 5 = b = 542 / 10 = 54.2 Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Tempa adalah: y = na + bx Y = X

13 63 Tabel 4.4 Analisis Permintaan Meja Rias untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Rias Total : Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Rias tahun a = 788 / 5 = b = 419 / 10 = 41.9 Jadi, persamaan regresi untuk Meja Rias adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.5 Analisis Permintaan Nakas untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Nakas Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Nakas (Meja Sudut) tahun :

14 64 a = 615 / 5 = 123 b = 350 / 10 = 35 Jadi, persamaan regresi untuk Nakas adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.6 Analisis Permintaan Meja Makan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Makan Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Makan tahun : a = 374 / 5 = 74.8 b = 160 / 10 = 16 Jadi, persamaan regresi untuk Meja Makan adalah: y = na + bx

15 65 Y = X Tabel 4.7 Analisis Permintaan Kursi Makan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Kursi Makan Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Kursi Makan tahun : a = 1670 / 5 = 334 b = 408 / 10 = 40.8 Jadi, persamaan regresi untuk Kursi Makan adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.8 Perkiraan Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa 277 Meja Rias Nakas 228 Meja Makan Kursi Makan Ranjang Pipa 261 Ranjang Tempa Meja Rias Nakas 263 Meja Makan 138.8

16 66 Kursi Makan Tabel 4.9 Data Perkiraan Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) (Setelah Dibulatkan) Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 226 Ranjang Tempa 277 Meja Rias 283 Nakas 228 Meja Makan 123 Kursi Makan Ranjang Pipa 261 Ranjang Tempa 331 Meja Rias 325 Nakas 263 Meja Makan 139 Kursi Makan 497 Keterangan: Karena peramalan permintaan untuk produk Success Furniture menghasilkan angka desimal, maka pada angka yang diperoleh dilakukan pembulatan. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan permintaan yang berhubungan dengan banyaknya unit produk yang tidak dapat diperhitungkan dengan menggunakan desimal. c. Proyeksi Penjualan Proyeksi penjualan produk Success Furniture pada tahun 2009 dan 2010 untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya, disesuaikan dengan banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk 6 kategori produk Success Furniture dengan menggunakan satuan unit. Proyeksi penjualan produk Success Furniture di daerah Pekan Baru dan sekitarnya menggunakan harga rata-rata, karena masing-masing kategori produknya terdiri dari lebih dari 1 jenis produk.

17 67 Tabel 4.10 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Rupiah) Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit) Harga Rata- Rata (Rp) Perkiraan Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Keterangan: Untuk kantor cabang di Pekan Baru Success Furniture menggunakan harga yang telah ditetapkan dari kantor Pusat. Harga yang berlaku untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya adalah harga produk dari kantor pusat, yang dinaikkan 30% untuk mengimbangi tingginya harga transportasi ke daerah Pekan Baru. Pada tahun 2010, diperkirakan perusahaan akan menaikkan harga produknya sebesar 10% dari harga produk di 2009, dalam upaya menyeimbangkan dengan biaya operasional yang dikhawatirkan akan meningkat, dan dengan menyesuaian biaya-biaya produksi, karena kenaikan harga terakhir dilakukan pada April d. Analisis Pesaing Pesaing utama Success Furniture untuk di daerah Pekan Baru adalah Aloha Furniture dan Silent (yang merupakan anak perusahaan dari Olympic Furniture) yang menawarkan varians produk yang lebih beragam dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk Success Furniture, selain itu Silent juga telah mempunyai kantor cabang di daerah Pekan Baru.

18 68 Adanya kantor cabang yang dimiliki pesaing utama Success Furniture ini (yakni Silent), memudahkan Silent dalam pendistribusian barangnya untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya, berbeda dengan Success Furniture, dimana pelanggan (toko) harus memesan produk dalam jumlah yang banyak untuk dapat dikirimkan sekaligus, demi menekan biaya transportasi. Berikut adalah posisi perusahaan Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya, berdasarkan harga yang ditawarkan untuk di lokasi Pekan Baru dan sekitarnya: Tabel 4.11 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Pekan Baru dan sekitarnya Berdasarkan Harga yang Ditawarkan Peringkat Nama Perusahaan Asal Distribusi Produk 1 Success Furniture Pusat - Jakarta 2 Silent (Olympic Furniture) Kantor cabang - Pekan Baru 3 Era Baru Furniture Pusat - Jakarta 4 Aloha Furniture Medan Agen Pekan Baru 5 Trend Furniture Medan Agen Pekan Baru 6 Furniture Lokal Pusat - Medan Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara ke beberapa toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Pekan Baru (dapat dilihat pada Lampiran 23), dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Success Furniture menawarkan harga lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, hal ini disebabkan oleh mutu yang ditawarkan oleh Success Furniture berada diatas pesaingnya (seperti pada kualitas bahan baku, yakni: besi yang memiliki ketebalan yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaingnya, dengan pengecatan yang menggunakan powder coating system, aksesoris yang baik, dan keramik padat anti pecah yang diimpor. Tingginya biaya transportasi dari Jakarta ke daerah Pekan Baru dan sekitarnya, menyebabkan harga jual produk Success furniture untuk daerah tersebut lebih tinggi, yang berdampak pada tingginya harga beli di tangan konsumen akhir dan berdampak pula pada banyaknya permintaan produk

19 69 Success di daerah tersebut. Hal ini juga yang menyebabkan perusahaan Success Furniture mengalami kesulitan untuk bersaing dengan Silent, Aloha Furniture, dan Trend Furniture; yang mana ketiganya mempunyai jaringan distribusi yang lebih luas daripada Success Furniture di daerah Pekan Baru dan sekitarnya karena telah mempunyai kantor cabang di daerah Pekan Baru (untuk Silent) dan Medan (untuk Trend Furniture dan Aloha Furniture). Berdasarkan asumsi dari perusahaan Success Furniture dan hasil wawancara dengan toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Pekan Baru (dapat dilihat pada Lampiran 23), jumlah permintaan untuk produk Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya dapat digambarkan dengan peringkat, yang terlihat pada tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Pekan Baru dan sekitarnya berdasarkan Jumlah Permintaan Produk. Nama Perusahaan Peringkat Aloha Furniture 1 Silent (Olympic Furniture) 2 Trend Furniture 3 Success Furniture 4 Era Baru Furniture 5 Furniture Lokal 6 Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dalam aspek pasar dan pemasaran ini, perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang akan digunakannya dengan tepat. Strategi pemasaran yang digunakan tidak terlepas dari bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri dari: 1) Product (Produk) Produk yang di perdagangkan oleh perusahaan ini merupakan produk furnitur, seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias,

20 70 Nakas (Meja Sudut), Meja Makan, dan juga Kursi Makan. Produk yang sekarang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture ini antara lain adalah: - Ranjang Pipa terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari tipe: R 809, R 806, R New 909, R 907, dan R 908). Masing-masing jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm. - Ranjang Tempa terdiri dari: 8 jenis item (yang terdiri dari tipe: RT Merak, RT Kuda, RT Grand, RT New Kuda, RT Panda, RT Tiger, RT Semi Kayu Venus, dan RT Semi Kayu Jupiter). Masing-masing jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm (khusus untuk ranjang tempa tipe RT Merak, tersedia juga ukuran 120 x 200 cm). - Meja Rias terdiri dari: 2 jenis item (yakni: MR Tempa 01 dan MR Pipa 702). - Nakas (Meja Sudut) yang terdiri dari: 1 jenis item (yakni: Nakas 258). - Meja Makan terdiri dari: 4 jenis item (yang terdiri dari: MM Sakura, MM Anggrek, MM Rose, dan MM Italy). Yang mana terdiri dari 4 pilihan kaca 10 mm, yakni: O 100 cm, O 120 cm, 90 x 120 cm, dan 90 x 150 cm. - Kursi Makan terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari: KM Savira, KM Estonia, KM Sabatini, KM Atlanta, dan KM Swiss). Success furniture juga menawarkan berbagai macam pilihan warna, antara lain: - Untuk produk Ranjang Tempa, Meja Rias, dan Nakas, terdiri dari warna: gold, greenmate, pink, blue, red, dan tembaga.

21 71 - Untuk produk Ranjang Pipa, terdiri dari warna: gold, greenmate, pink, blue, dan violet. - Untuk Meja Makan dan Kursi Makan, tersedia dalam warna greenmate. Success Furniture menjamin kualitas produk terbaik, dengan desain yang menarik dan jaminan (garansi) untuk produk yang diproduksinya, sehingga apabila terjadi kerusakan/cacat pada produk pada saat berada di toko/konsumen, maka produk akan diganti dengan yang baru. Success Furniture juga telah melakukan inovasi produk baru, yang rencananya akan dipasarkan pada awal tahun 2009,yakni: - Ranjang Susun Pipa (terbuat dari besi), yang terdiri dari tipe: Tulip, Orchid, Edelweiss, Crysant, dan Lavender. Dengan 6 pilihan warna, yakni: Yellow, Blue, Red, Pink, Violet, dan Silver. - Ranjang Kayu. 2) Price (Harga) Harga yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi semua biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat mencapai keuntungan semaksimal mungkin. Perusahaan menetapkan harga diatas pesaingnya, karena mutu yang dimiliki oleh produk Success Furniture sendiri, berada di atas pesaing. Perusahaan disini menetapkan harga berdasarkan harga modal ditambah biaya operasional yang dikeluarkan dan besarnya keuntungan (mark-up) yang diinginkan. Harga yang ditetapkan perusahaan untuk di daerah Pekan Baru nantinya akan berbeda dengan harga di kantor pusat atau kantor cabang lainnya, hal ini disebabkan oleh biaya transportasi yang diperlukan ke setiap daerah berbeda.

22 72 3) Place (Tempat) Perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang (gudang) yang berlokasi dekat dengan pasar dan pelanggan potensialnya. Hal ini memudahkan pendistribusian produk dari perusahaan ke konsumen/toko-toko furniture di daerah Pekan Baru tersebut. Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Success Furniture untuk kantor cabang di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, yaitu saluran distribusi langsung dimana perusahaan secara langsung dapat menawarkan produknya ke toko-toko furniture dan konsumen akhir. Berikut ini adalah gambar saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan: Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru Konsumen Akhir Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru Pengecer (Toko Furniture) Konsumen Akhir Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.3 Saluran Distribusi Success Furniture di Pekan Baru dan Sekitarnya 4) Promotion (Promosi) Kegiatan promosi yang akan digunakan oleh Success Furniture di kantor cabang Pekan Baru adalah dengan menggunakan personal selling yakni dengan menggunakan salesman sebagai tenaga penjualnya. Salesman ini sebelumnya telah dibekali dengan pemahaman akan produk-produk Success Furniture yang akan dijual, pasar yang dituju, serta teknik-teknik penjualan dan penagihan yang akan dilakukan.

23 73 Selain itu, stategi promosi yang akan digunakan lainnya adalah menjalin hubungan baik dengan pelanggan (terutama toko-toko furniture) dengan memberikan bonus/hadiah kepada pelanggan/tokotoko furniture yang mampu memenuhi target penjualan untuk produk Success Furniture, dan apabila mengambil dalam jumlah yang besar dengan pembayaran yang lancar. Kesimpulan: Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, rencana pendirian kantor cabang (gudang) yang berlokasi di Pekan Baru ini dinyatakan layak. Dapat dilihat dari penjualan di daerah tersebut yang semakin meningkat dan proyeksi permintaan dan penjualan untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya juga semakin meningkat dari tahun ke tahun, didukung dengan upaya pemasaran yang semakin baik untuk memperluas/mengembangkan potensi pasar di lokasi Pekan Baru dan sekitarnya Analisis Aspek Teknis atau Operasi a. Penilaian Lokasi Kantor Cabang Pekan Baru Penilaian penentuan lokasi sangat penting dilakukan dalam memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi gudang sekaligus menjadi kantor cabang bagi Perusahaan Success Furniture untuk memasarkan produknya di daerah Pekan Baru dan Sekitarnya. Lokasi yang terpilih sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel, serta lokasi yang dipilih oleh perusahaan dapat berpengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan. Dengan menggunakan metode pemeringkatan faktor, terdapat dua pilihan alternatif lokasi untuk pendirian gudang yang sekaligus berfungsi

24 74 sebagai kantor cabang di Pekan Baru, yakni lokasi yang terletak di Jalan Nangka dan Jalan Arengka. Faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam penentuan lokasi gudang yang sekaligus menjadi kantor cabang di lokasi Pekan Baru dan sekitarnya tersebut antara lain: 1) Di kawasan industri, yakni gudang yang akan didirikan sebaiknya terletak di daerah kawasan industri. 2) Dekat dengan pasar, yakni memperhitungkan lokasi yang strategis, yang mana dekat dengan pasar atau konsumen. 3) Kemudahan dalam transportasi, yakni memperhitungkan akses dari gudang pusat ke kantor/gudang cabang itu sendiri, maupun dari kantor/gudang cabang ke toko/konsumen di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, dan juga terkait dengan biaya transportasi yang dikeluarkan. 4) Biaya sewa, yakni memperhitungkan besarnya biaya sewa yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis di daerah Pekan Baru. 5) Ketersediaan tenaga kerja, yakni memperhitungkan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan dengan biaya yang terjangkau. 6) Sikap masyarakat, yakni memperhitungkan sikap masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha. Berikut ini adalah tabel evaluasi alternatif lokasi di daerah Pekan Baru, yang mana alternatif yang dipilih antara lain adalah Jalan Nangka atau Jalan Arengka (peta lokasi dapat dilihat di Lampiran 24). Hasil skor tertimbang yang paling tinggi merupakan alternatif lokasi yang lebih baik. Untuk itu, tabel evaluasi alternatif lokasi ini diisi oleh 2 orang dari pihak internal perusahaan (bagian pemasaran/sales dan manajer dari kantor pusat, karena telah mengenal lokasi di Pekan Baru, yang mana biasanya secara rutin melakukan penagihan dan kunjungan ke toko/pelangan di daerah

25 75 Pekan Baru), yang dapat mewakili dalam menentukan pillihan lokasi yang paling baik untuk mendirikan suatu kantor cabang di daerah Pekan Baru. Tabel 4.13 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru Faktor Bobot SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG Jl. Nangka Jl. Arengka Jl. Nangka Jl. Arengka Di kawasan industri 0, ,75 12 Dekat dengan pasar 0, ,55 16,1 Kemudahan dalam transportasi 0, Biaya sewa lebih rendah 0, ,9 15,3 Ketersediaan tenaga kerja 0, ,5 7,5 Sikap masyarakat 0, Total 1 77,7 79,9 Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Tabel 4.14 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru Faktor Bobot SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG Jl. Nangka Jl. Arengka Jl. Nangka Jl. Arengka Di kawasan industri 0, ,5 12,75 Dekat dengan pasar 0, ,7 18,4 Kemudahan dalam transportasi 0, Biaya sewa lebih rendah 0, ,6 16,15 Ketersediaan tenaga kerja 0, ,5 8 Sikap masyarakat 0, ,75 12 Total 1 82,05 85,3 Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Seperti yang terlihat pada tabel diatas, terdapat 2 tabel evaluasi alternatif lokasi untuk di daerah Pekan Baru, yang mana hasil dari skor tertimbang yang terdapat pada tabel 4.13 dan tabel 4.14 tersebut dijumlahkan dan dirata-rata, yakni masing-masing untuk skor tertimbang di Jl. Nangka dan Jl. Arengka. Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.15 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru Berdasarkan Rata- Rata Skor Tertimbang Faktor Rata-Rata SKOR TERTIMBANG Jl. Nangka Jl. Arengka Di kawasan industri 10,125 12,375 Dekat dengan pasar 20,125 17,25 Kemudahan dalam transportasi 17 17,5 Biaya sewa lebih rendah 12,75 15,725

26 76 Ketersediaan tenaga kerja 7,5 7,75 Sikap masyarakat 12, Total 79,875 82,6 Berdasarkan hasil pertimbangan diatas, lokasi yang dipilih sebagai alternatif pendirian kantor cabang sekaligus gudang untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya berada di Jl. Arengka, karena mempunyai rata-rata skor tertimbang yang lebih tinggi daripada di Jl. Nangka. Hal ini juga disebabkan oleh faktor kemudahan transportasi dan letak yang berada di kawasan industri, serta biaya sewa yang lebih rendah untuk di Jl. Arengka jika dibandingkan dengan di Jl. Nangka. b. Perencanaan Layout Gudang Tata letak (layout) gudang dan tempat penyimpanan yang didesain harus dapat memimalkan biaya total dengan mencari panduan terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Dalam rencana desain tata letak gudang dan kantornya, Success Furniture memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan barang yang rendah, yakni biaya-biaya yang berkaitan dengan biaya yang berkaitan dengan transportasi barang masuk (pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang), penyimpanan, dan transportasi barang keluar dari gudang untuk dikirimkan ke toko/konsumen. Desain tata letak gudang yang efektif juga bertujuan dalam meminimalkan kerusakan barang dalam gudang. Berikut ini adalah desain tata letak (layout) gudang yang direncanakan oleh perusahaan untuk kantor cabang dan gudangnya yang berlokasi di Pekan Baru.

27 Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.4 Rencana Tata Letak (Layout) Gudang di Pekan Baru Keterangan: 1. Pintu Masuk dan Pintu Keluar 2. Kantor 3. Pantry 4. WC + Tangga 5. Tempat (rak) penyimpanan nakas 6. Tempat (rak) penyimpanan meja rias 7. Tempat (rak) penyimpanan meja makan 8. Tempat (rak) penyimpanan kursi makan 9. Tempat (rak) penyimpanan ranjang pipa 10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa 11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke toko/konsumen sekaligus menjadi tempat parkir mobil.

28 Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke toko/konsumen sekaligus menjadi tempat parkir mobil Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia Selanjutnya aspek yang dianalisis adalah aspek manajemen dan sumber daya manusia. Dalam aspek ini, yang dinilai adalah pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada. a. Jenis Pekerjaan dan Persyaratan yang Dibutuhkan 1) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan (Job Analysis) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi di kantor cabang di Pekan Baru, terdiri dari dua kelompok yakni kelompok manajerial dan kelompok operasional. Kelompok manajerial terdiri dari Kepala Cabang yang memimpin di kantor cabang, yang langsung melaporkan kepada pemilik di kantor pusat. Kelompok operasional terdiri dari salesman, akutansi, admin dan umum, kepala gudang, supir dan staff pekerja (kenek). 2) Persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan (Job Specification) a) Untuk mengisi jabatan kunci, dalam hal ini dimaksudkan adalah kelompok manajerial yakni Kepala Cabang, diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut: - Pria/wanita, dengan pendidikan minimal S1 - Mempunyai pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 3 tahun - Usia minimal 27 tahun

29 79 b) Untuk mengisi jabatan bagian: salesman, diperlukan persyaratan sebagai berikut: - Pria, dengan usia maksimal 30 tahun. - Pendidikan minimal SLTA/sederajat. - Mempunyai kendaraan bermotor + SIM dan menguasai daerah Pekan Baru dan sekitarnya. - Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis. - Mempunyai kegemaran di bidang marketing, bekerja keras dan berdisiplin. c) Untuk mengisi jabatan akutansi, admin dan umum, diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut: - Wanita, pendidikan minimal SLTA/sederajat. - Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis. - Menguasai bidang keuangan dengan baik. - Mampu mengoperasikan komputer dengan baik. d) Untuk mengisi jabatan kepala gudang, supir dan staff pekerja (kenek), diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut: - Pria, Pendidikan minimal SLTA/sederajat dengan usia tahun. - Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur. - Khusus untuk supir, mempunyai SIM dan menguasai daerah Pekan Baru dan sekitarnya. 3) Struktur organisasi dan uraian pekerjaan (Job description)

30 80 Pemilik Kepala Cabang Pemasaran Keuangan Operasional Salesman Akutansi Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Admin dan Umum Kepala Gudang Supir dan Staff Pekerja Gambar 4.5 Bagan Struktur Organisasi Untuk Lokasi di Pekan Baru Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut: a) Pemilik - Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian barangnya ke kantor cabangnya. - Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan pengembangan usaha yang datang. - Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional perusahaan, keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan. b) Kepala Cabang: - Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat untuk diterapkan di kantor cabang Pekan Baru. - Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas

31 81 perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dari kantor pusat maupun kantor cabang. - Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan operasional dan mengawasi semua karyawan di Pekan Baru. - Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap bulannya kepada pemilik (kantor pusat). c) Bagian Pemasaran: - Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya. - Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di daerah Pekan Baru dan sekitarnya. - Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru untuk wilayah Pekan Baru dan sekitarnya. - Menyampaikan laporan bulanan atau tahunan tentang hasil penjualan dan permintaan kepada Kepala Cabang. - Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk daerah Pekan Baru. d) Bagian Keuangan: - Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang berhubungan dengan keuangan kantor cabang Pekan Baru. - Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran perusahaan. - Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor cabang. - Menyampaikan laporan secara periodik kepada kepala cabang. - Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan

32 82 piutang) kantor cabang Pekan Baru. e) Bagian Operasional: - Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari gudang ke toko/pelanggan di Pekan Baru dan sekitarnya. - Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja lainnya. - Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang Pekan Baru agar tidak mengalami kekurangan persediaan. - Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke kantor pusat dan atas ketepatan waktu pengiriman barang dan kondisi barang agar tetap terjaga dengan baik, selama di gudang dan sampai ke tangan konsumen. f) Salesman: - Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru. - Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat penjualan yang dicapai. - Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi). - Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan kepada bagian pemasaran dan keuangan kantor cabang Pekan Baru. g) Akutansi: - Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung komisi yang diterima oleh salesman, serta membuatkan laporannya.

33 83 - Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor cabang Pekan Baru. - Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan maupun per tahun untuk dilaporkan kepada kepala cabang Pekan Baru dan pemilik di kantor pusat. - Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat. h) Administrasi dan Umum: - Membantu kepala cabang dalam melakukan perekrutan dan seleksi karyawan baru. - Melakukan proses pencatatan persediaan yang berkoordinasi dengan kepada gudang. - Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan keluar masuknya surat menyurat di kantor cabang. i) Kepala Gudang: - Mengawasi keluar masuknya barang di gudang cabang Pekan Baru. - Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan bekerja sama dengan bagian administrasi dan umum dalam melakukan pemesanan barang kepada kantor pusat. - Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir dan staff pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada Kepala Cabang - Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang. j) Supir dan Staff Pekerja (Kenek): - Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan

34 84 pesanan. - Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat jalan pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan. - Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang. - Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang dikirimkan ke toko/pelanggan. b. Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan Jumlah karyawan yang direncakan untuk kantor cabang di Pekan Baru adalah 11 orang, yang mana telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan Success Furniture untuk mengisi posisi pekerjaan yang ada di kantor cabang Pekan Baru, melalui proses seleksi dan rekrutmen untuk karyawan baru. Posisi karyawan kelompok manajerial, yakni kepala cabang diisi oleh karyawan dari kantor pusat, yang telah berpengalaman untuk memimpin karyawan di luar kota, dan benar-benar mengerti seluk-beluk di perusahaan Success Furniture. Kelompok manajerial, yakni Kepala cabang ini dibantu oleh kelompok operasional yang mana posisi tersebut diisi oleh orang lokal, yang benarbenar mengerti tentang kondisi di Pekan Baru dan sekitarnya, terutama untuk salesman, supir dan staff pekerjanya (kenek). Untuk bagian akutansi, admin dan umum, dan kepala gudang, sebelumnya telah ditraining di kantor pusat, dan juga di kantor cabang lainnya, sehingga dapat lebih mengerti akan tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan masing-masing. Berikut adalah tabel 4.16 yang menggambarkan proyeksi dari jumlah karyawan yang diperlukan untuk di kantor cabang Pekan Baru dan disertai dengan rencana gaji yang diberikan untuk karyawan di daerah Pekan Baru.

35 85 Tabel 4.16 Proyeksi Jumlah Karyawan dan Rincian Gaji untuk Kantor Cabang Pekan Baru Jabatan Jumlah Uang Makan (Rp) Gaji Pokok Dalam Luar Kota (Rp) Kota Kepala Cabang , , , , ,00 Salesman , , , , ,00 Akutansi , , Admin dan Umum , , Kepala Gudang , , Supir , , , , ,00 Staff Pekerja (Kenek) , , , , ,00 Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Keterangan: - Untuk uang makan (terbagi menjadi 2 bagian, yakni uang makan untuk dalam kota dan uang makan untuk luar kota). - Untuk uang makan dalam kota, menjadi patokan uang makan yang diberikan oleh perusahaan apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah Pekan Baru. - Untuk uang makan luar kota, terbagi lagi menjadi luar kota region 1, region 2, dan region 3. - Untuk region 1 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti: Dumai, Kerinci, dan sekitarnya. - Untuk region 2 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti: Payah Kumbu, Bukit Tinggi, dan sekitarnya. - Untuk region 3 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti: Padang, Batam, Medan, dan sekitarnya.

36 86 Rencana gaji untuk karyawan di kantor cabang Pekan Baru ini, mengacuh pada Upah Minimum Regional (UMR) yang mana merupakan suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan, atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Saat ini UMR juga dikenal dengan istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya biasanya hanya meliputi suatu propinsi. Tabel 4.17 Proyeksi Total Gaji Karyawan / Bulan untuk Kantor Cabang Pekan Baru (Berdasarkan Asumsi) Jabatan Jumlah Gaji Pokok (Rp) Uang Makan (Rp) Total Gaji / Bulan (Rp) Kepala Cabang , ,00 x 26 = , ,00 Salesman , ,00 x 26 = , ,00 Akutansi , ,00 x 26 = , ,00 Admin dan Umum , ,00 x 26 = , ,00 Kepala Gudang , ,00 x 26 = , ,00 Supir , ,00 x 26 = , ,00 Staff Pekerja (Kenek) , ,00 x 26 = , ,00 TOTAL ,00 Pada tabel 4.17 diatas, proyeksi total gaji karyawan / bulan telah disesuaikan dengan UMP yang berlaku untuk di daerah Pekan Baru (yakni termasuk ke dalam Propinsi Riau), dengan UMP pada tahun 2008 sebesar Rp ,00 (delapan ratus ribu rupiah). ( dengan asumsi: Total gaji karyawan per bulan telah diperhitungkan oleh perusahaan - Total hari kerja dalam 1 bulan adalah sebanyak 24 hari. (6 hari dalam seminggu, Senin Sabtu). - Uang makan yang digunakan adalah uang makan untuk dalam kota.

37 Analisis Aspek Hukum Perusahaan Success Furniture yang sebelumnya telah berbentuk badan usaha, sehingga tidak perlu mengurusi izin untuk pendirian badan usaha baru, karena menggunakan nama badan usaha yang sama. Pendaftaran gudang Success Furniture di daerah Pekan Baru dapat dilakukan melalui Dinas Perizinan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (Goenawan, p60, 2008) Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendirikan gudang adalah: a. KTP (Kartu Tanda Penduduk) Pemilik atau Pengurus b. Fotokopi Izin Gangguan (HO) c. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) d. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) e. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) f. Fotokopi Kartu NPWP/NPWPO; g. Fotokopi Akta Notaris Perusahaan; h. Pas foto 3X4 sebanyak 3 lembar; Untuk Izin Gangguan atau yang sering dikenal dengan istilah HO (Hinder Ordonantie) karena izin ini pertama kali telah diatur dalam Hinder Ordonantie Staatblad Tahun 1926 No. 226 yang akhirnya diubah dan ditambah dengan Staatblad Tahun 1940 No Dalam pengajuan Surat Izin Gangguan dapat selesai selambat-lambatnya 32 hari kerja setelah diterimanya permohonan secara lengkap. Tempat pengajuan permohonannya dapat melalui: Gubernur Propinsi setempat (Pekan Baru) Cq. Kepala Kantor Ketentraman dan Ketertiban, Petugas Mobil Pelayanan Keliling Undang-Undang Gangguan, dan Walikotamadya setempat (Pekan Baru), dan diwajibkan untuk mendaftar ulang setiap 5 tahun sekali. Yang mana terdapat persyaratan yang harus dilampirkan dalam permohonan izin gangguan, antara lain untuk pendirian gudang adalah:

38 88 1) Formulir diisi lengkap (Lampiran 1) 2) Fotokopi KTP pemohon 3) Nomor Pokok Wajib Pajak Perusahaan 4) Fotokopi Akta Pendirian bagi perusahaan yang berstatus badan hukum. 5) Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan Terakhir 6) Surat persetujuan tetangga/masyarakat yang berdekatan, diketahui RT/RW. Untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi lokasi gudang perusahaan, dapat diperoleh dari pemilik gedung/bangunan yang disewa oleh pihak perusahaan Success Furniture dalam menjalankan usahanya di daerah Pekan Baru. Untuk Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi perusahaan Success Furniture yang termasuk usaha perorangan ini, terdapat persyaratan antara lain: 1) Mengisi formulir SIUP 2) Fotokopi KTP penanggung jawab 3) Domisili perusahaan/sit/uug (Izin Gangguan) 4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 5) Nomor telepon dan stempel perusahaan Untuk NPWP dan pas foto yang dilampirkan merupakan NPWP dan pas foto milik perorangan yang menjadi penanggung jawab (pemilik) usaha yang berada di lokasi Pekan Baru Analisis Aspek Keuangan a. Jumlah Dana dan Biaya Modal 1) Kebutuhan Dana untuk Aktiva Tetap Aktiva tetap berwujud yang dianggarkan sebesar Rp ,-. Aktiva tetap berwujud itu meliputi:

39 89 - Sewa Ruko (di Jl. Arengka untuk 2 tahun) termasuk biaya renovasi dan perizinan sebesar Rp ,- - Aktiva tetap lainnya yang dianggarkan sebesar Rp ,- a) 2 unit Kendaraan Isuzu Rp ,- = Rp ,- b) 1 unit Air Conditioner (AC) Rp ,- c) 1 unit Mesin Fax Panasonic Rp ,- d) 2 unit Rp ,- = Rp ,- e) 1 unit Komputer Rp ,- f) 1 unit Printer Lx 300+ Rp ,- g) 1 unit Deposit Box Rp ,- h) 3 unit Meja Rp ,- = Rp ,- i) 3 unit Kursi Rp ,- = Rp ,- j) 5 unit Kursi Kantor Rp ,- = Rp ,- k) 1 unit Rp ,- l) 2 buah Gallon Air Rp ,- = Rp ,- m) 1 unit Kompor Rp ,- n) 1 buah Tabung Gas Rp ,- o) Alat Tulis Kantor (kertas, pulpen, spidol, gunting, karter, dll) Rp ,- p) Alat-Alat Kebersihan (tong sampah, kain pel, sapu, kain Lap, dll) Rp ,- 2) Kebutuhan Dana Modal Kerja Kebutuhan dana modal kerja terdiri dari:

40 90 Tabel 4.18 Modal Kerja untuk Kantor Cabang Pekan Baru Keterangan Modal Kerja Biaya Persediaan Awal Produk Rp ,- Biaya gaji karyawan tetap Rp ,- Biaya umum dan administrasi Rp ,- Cadangan kas minimum Rp ,- Total Rp ,- 3) Jumlah Dana Investasi Dengan demikian jumlah keseluruhan dana investasi untuk rencana pendirian Gudang dan Kantor di daerah Pekan Baru adalah: Jumlah dana investasi = dana modal aktiva tetap + dana modal kerja Jumlah dana investasi = Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- b. Sumber Dana Dana yang digunakan dalam mendirikan usaha ini berasal dari modal sendiri, yang dihitung berdasarkan penilaian internal dari perusahaan. Menurut pihak internal perusahaan, biaya modal yang dibebankan berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Dimana perusahaan dalam menentukan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan berdasarkan tingkat pengembalian resiko, dalam hal ini adalah suku bunga deposito sebesar 7,5% untuk deposito dalam bentuk rupiah (IDR) < 1 millyar rupiah selama periode 1 tahun (12 bulan) ( dan apabila ditambah dengan resiko atas jenis proyek ini dianggarkan sebesar 5%, maka biaya modal atas modal sendiri yang diperhitungkan dalam rencana usaha ini adalah sebesar 12,5%.

41 91 c. Biaya Pajak yang Dikenakan Biaya pajak yang dikenakan pada perusahaan dalam setiap tahunnya ditentukan berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Undang-Undang perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan pasal 17 (1)a: Tabel 4.19 Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Pekan Baru Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp ,- 5% Rp ,- s/d Rp ,- 10% Rp ,- s/d Rp ,- 15% Rp ,- s/d Rp ,- 25% Diatas Rp ,- 35% Sumber: Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan d. Skenario Moderat 1) Analisis Penjualan Tabel 4.20 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Moderat) Tahun Produk Perkiraan Harga Rata- Perkiraan Permintaan (Unit) Rata (Rp) Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Keterangan: Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun 2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan Juni Riset Danareksa memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009 hanya sekitar 5,9% dan tingkat inflasi sekitar 7,5%.

42 92 ( Diperkirakan perusahaan tidak menaikan harga di tahun 2009, melainkan harga akan dinaikan di tahun berikutnya dengan pertimbangan, akan kondisi ekonomi global yang belum menentu dan daya beli masyarakat yang terus melemah, sehingga asumsi perusahaan atas kenaikan produknya di tahun 2010 sebesar 10% dari harga jual di tahun Hal ini juga didasarkan oleh histori perusahaan, di tahun sebelumnya yang menaikan harga sekitar 10% dari harga jual produk sebelumnya. 2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk Tabel 4.21 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Moderat) Tahun Produk Perkiraan Harga Rata- Perkiraan Permintaan (Unit) Rata (Rp) Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Tabel 4.22 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Moderat) Tahun Produk Perkiraan Harga Rata- Perkiraan Permintaan (Unit) Rata (Rp) Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total

43 93 Keterangan: Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor cabang di daerah Pekan Baru harus melakukan pemesanan barang dan pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga sebesar 40% + 5% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk tersebut tiba di kantor cabang Pekan Baru. Kantor cabang berkewajiban menerapkan harga jual untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya sesuai dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture. Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya transportasi dan biaya operasional di daerah Pekan Baru. 3) Analisis Biaya Operasional Biaya yang termasuk biaya operasional disini adalah biaya administrasi dan biaya operasional, yang mana dianggarkan untuk menunjang berjalannya kegiatan operasional perusahaan yang berlokasi di Pekan Baru. Biaya operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan data asumsi tingkat inflasi berdasarkan Riset Danareksa yang mana memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009 hanya sekitar 5,9% dan tingkat inflasi sekitar 7,5%. (

44 94 a) Proyeksi Biaya Administrasi Biaya administrasi meliputi: Gaji kepala cabang, gaji karyawan bagian akutansi, gaji karyawan bagian administrasi dan umum, gaji kepala gudang, pembelian Alat Tulis Kantor, biaya listrik dan air, pembelian air minum gallon dan pembelian gas elpiji untuk keperluan pantry, serta biaya penyusutan peralatan dan perlengkapan kantor. Tabel 4.23 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Moderat) Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang Gaji Akuntan Gaji Admin dan Umum Gaji Kepala Gudang Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan Biaya Listrik dan Air Pembelian Air Gallon Pembelian Gas Elpiji Total Keterangan: - Untuk gaji Kepala Cabang, Akuntan, Admin dan Umum, dan Kepala Gudang dalam 1 tahun (2009) dihitung mulai bulan April 2009, karena rencana usaha ini akan diimplementasikan pada bulan Maret Dalam 1 tahun diberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar 1 bulan gaji. Gaji Kepala Cabang = Rp ,- x 10 bulan = Rp ,- Gaji Akuntan = Rp ,- x 10 bulan = Rp ,- Gaji Admin dan Umum = Rp ,- x 10 bulan = Rp ,- Gaji Kepala Gudang = Rp ,- x 10 bulan = Rp ,- - Untuk Pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) yang dianggarkan per bulannya sebesar Rp ,- dan untuk tahun pertama dihitung

45 95 sejak Maret 2009-Desember 2009, yakni: Rp ,- x 9 bulan = Rp ,- - Untuk Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan kantor dalam setahunnya sebesar Rp ,-, yang mana disusutkan dengan umur ekonomis selama 5 tahun. Berikut adalah perinciannya yang disajikan dalam bentuk tabel: Tabel 4.24 Rincian Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pekan Baru (Moderat) Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ Umur Nilai Penyusutan Sisa (Rp) Ekonomis (Rp) Air Conditioner (AC) Tahun Mesin Fax Panasonic Tahun Komputer Tahun Telepon Tahun Printer Lx Tahun Deposit Box Tahun Meja Kantor Tahun Kursi Kantor Tahun Kursi Kantor (tamu) Tahun Dispenser Tahun Kompor Gas Tahun Total Penyusutan (Rp) Keterangan: Dengan menggunakan rumus: Nilai Penyusutan : Harga (Aktiva Tetap) Nilai Sisa (Residu) Umur Ekonomis - Untuk Biaya Listrik dan Air yang dianggarkan setiap bulannya sebesar Rp ,- x 9 bulan = Rp ,- (untuk tahun 2009 terhitung sejak Maret 2009 Desember 2009) - Untuk biaya Air Gallon yang dianggarkan setiap bulannya sebesar Rp ,- x 7 gallon = Rp ,-. Untuk tahun pertama (Maret 2009 Desember 2009) sebesar Rp ,- x 10 bulan = Rp ,-

46 96 - Pembelian Gas Elpiji yang dianggarkan setiap bulannya adalah 1 tabung = Rp ,-, Jadi di tahun 2009 sebesar Rp ,- x 9 = Rp ,-. - Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya). b) Proyeksi Biaya Penjualan Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk salesman dan biaya penyusutan kendaraan. Tabel 4.25 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Moderat) Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman Gaji Supir Gaji Staff Pekerja (Kenek) Biaya Transportasi Komisi Penjualan untuk Salesman Biaya Penyusutan Kendaraan Total Keterangan: - Untuk gaji salesman yang terdiri dari 2 orang, gaji pokok per bulannya sebesar Rp ,-. Perusahaan menggangarkan gaji untuk salesman sebesar Rp ,- x 10 bulan = Rp ,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji) - Untuk gaji Supir yang terdiri dari 2 Rp ,- x 2 = Rp ,-. Gaji supir yang dianggarkan oleh perusahaan dalam 1 tahunnya sebesar Rp ,- x 10 bulan = Rp ,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)

47 97 - Untuk gaji staff pekerja (kenek) yang terdiri dari 3 Rp ,-, sehingga 1 bulannya diperlukan Rp ,-. Dalam 1 tahun diperlukan Rp ,- x 10 bulan = Rp ,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji) - Untuk biaya transportasi setiap bulannya, perusahaan mengganggarkan sebesar Rp ,- untuk 2 mobil kantor yang difungsikan untuk mengirimkan barang. Dalam tahun pertama Rp ,- x 10 bulan = Rp ,-. (terhitung mulai Maret 2009 Desember 2009). - Komisi penjualan untuk salesman sebesar 1% dari total penjualan tahun 2009, yakni: Rp ,- Diperoleh dari = Penjualan x Komisi penjualan untuk salesman = Rp ,- x 1% = Rp ,- - Biaya penyusutan 2 unit kendaraan sebesar: Rp ,- x 2 = Rp ,- Nilai kendaraan Rp ,- Nilai Sisa (residu) = Rp ,- Nilai Ekonomis = 5 tahun Nilai Penyusutan = Nilai Kendaraan Nilai Sisa (Residu) Umur Ekonomis = Rp ,- Rp ,- 5 tahun = Rp ,- 5 tahun = Rp ,- (per tahun selama 5 tahun)

48 98 - Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya). 4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi Untuk proyeksi laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama. Sehingga dalam laporan ini dapat terlihat kondisi keuangan perusahaan, apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam suatu periode atau beberapa periode. Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario moderat dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 2. 5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow) Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Proyeksi arus kas (cash flow) skenario moderat, terlampir pada Lampiran 3. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow. a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow) Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode untuk investasi. Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah sebesar Rp ,-; yang terdiri dari:

49 99 - Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp ,- dan - Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp ,- b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow) Merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha. Aliran operasional diperoleh dengan rumus: OCF = EAT + Penyusutan Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow) EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax) Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut: Tabel 4.26 Proyeksi Operasional Cash Flow (Moderat) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp) c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir (aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek), biasanya berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus: TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu) = Rp ,- + Rp ,- = Rp ,-

50 100 Tabel 4.27 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Moderat) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp) 2009 ( ) ) Proyeksi Neraca Setelah melakukan penyusunan cash flow, perusahaan juga harus membuat proyeksi laporan keuangannya untuk beberapa periode ke depan. Dari proyeksi neraca yang dibuat, perusahaan akan dapat mengetahui besarnya harta perusahaan, baik harta lancar, harta tetap, atau harta lainnya. Kemudian juga akan tergambar kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode ke periode. Adapun uraian proyeksi neraca dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 4. 7) Metode Penilaian Investasi Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk kantor cabang di Pekan Baru: a) Payback Period (PP) Untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam suatu proyek, dengan menggunakan aliran kas sebagai dasar perhitungan. Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah: Investasi (Rp ,-) Cash Flow Tahun I (2009) Rp ,-

51 101 (Rp ,-) Cash Flow Tahun II (2010) Rp ,- Rp ,- Payback Period (PP) = Tahun II + Rp ,- x 360 hari Rp ,- = Tahun II + 4,86 hari = 12 bulan 5 hari Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru akan kembali pada tahun kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 5 hari. b) Net Present Value (NPV) Metode ini menghitung perbandingan antara PV kas bersih (PV of Proceed) dengan PV investasi (Capital Outlay) selama umur investasi. Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF). Tabel 4.28 Proyeksi Net Present Value (Moderat) Periode Operational Cash Flow Discount Factor PV Kas Bersih (OCF)/ Kas Bersih (Rp) (DF = 12,5%) (Rp) , , , , , Jumlah PV Kas Bersih (Rp) NPV = (1 + 0,125) (1 + 0,125) 2 (1 + 0,125) 3 (1 + 0,125) 4 (1 + 0,125) =

52 102 = = NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp ,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru dinyatakan layak untuk didirikan. c) Internal Rate of Return (IRR) Merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian hasil internal. Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar 40% dan 57%. Dengan uraian sebagai berikut: Tabel 4.29 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 40% dan 57% (Moderat) Tahun Kas Bersih DF PV Kas DF PV Kas (Rp) (40%) Bersih (Rp) (57%) Bersih (Rp) , , , , , , , , , , Total PV Kas Bersih (Rp) Total PV Investasi (Rp) NPV C C2 ( ) Interpolasi PVIFA PVIFA 40% Initial Investmen %

53 103 IRR = 40% x 17% IRR = 40% + 13,7% IRR = 53,7% Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar 53,7%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yakni sebesar 12,5%. d) Profitability Index (PI) Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari jumlah sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi. Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut: PI = x 100% PI = 2,605 kali dibulatkan menjadi 2,61 kali Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah 2,61 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di Pekan Baru layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih besar dari 1.

54 104 Tabel 4.30 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Moderat untuk Kantor Cabang di Pekan Baru No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan 1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 5 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp ,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 12,5% 53,7 % LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 2,61 kali LAYAK e. Skenario Optimis Pada skenario optimis ini, diperkirakan target pertumbuhan ekonomi 6,2 persen dan tingkat inflasi 6,5 persen, hal ini ditetapkan pemerintah dalam Rancangan APBN 2009 dan dinilai terlalu optimistis oleh beberapa pakar ekonomi. Pemerintah mengharapkan dengan tingkat inflasi yang mencapai 6-7 persen dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga tidak terganggu dengan adanya krisis ekonomi global. ( Diperkirakan seiring dengan turunnya tingkat inflasi, tingkat suku bunga juga akan diperkirakan turun. ( 2009) 1) Analisis Penjualan Tabel 4.31 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Optimis) Tahun Produk Perkiraan Harga Rata- Perkiraan Permintaan (Unit) Rata (Rp) Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan

55 105 Kursi Makan Total Keterangan: Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun 2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan Juni Success Furniture mengasumsikan kenaikan produknya di tahun 2010 sebesar 13% dari harga jual di tahun Hal ini dikarenakan oleh tingkat inflasi yang mulai menurun, dapat menyebabkan daya beli masyarakat meningkat. 2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk Tabel 4.32 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Optimis) Tahun Produk Perkiraan Harga Rata- Perkiraan Permintaan (Unit) Rata (Rp) Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Tabel 4.33 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Optimis) Tahun Produk Perkiraan Harga Rata- Perkiraan Permintaan (Unit) Rata (Rp) Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total

56 106 Keterangan: Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor cabang di daerah Pekan Baru harus melakukan pemesanan barang dan pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga sebesar 40% + 5% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk tersebut tiba di kantor cabang Pekan Baru. Kantor cabang berkewajiban menerapkan harga jual untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya sesuai dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture. Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya transportasi dan biaya operasional di daerah Pekan Baru. 3) Analisis Biaya Operasional Biaya operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan data asumsi tingkat inflasi sebesar 6-7 persen, sehingga kenaikan yang terjadi menggunakan angka 7%. a) Proyeksi Biaya Administrasi Tabel 4.34 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Optimis) Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang Gaji Akuntan Gaji Admin dan Umum Gaji Kepala Gudang Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan

57 107 Biaya Listrik dan Air Pembelian Air Gallon Pembelian Gas Elpiji Total b) Proyeksi Biaya Penjualan Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk salesman dan biaya penyusutan kendaraan. Tabel 4.35 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Optimis) Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman Gaji Supir Gaji Staff Pekerja (Kenek) Biaya Transportasi Komisi Penjualan untuk Salesman Biaya Penyusutan Kendaraan Total Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 7%, dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya). 4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario optimis dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 5. 5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow) Adapun uraian proyeksi arus kas skenario optimis dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 6. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow. a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow) Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah sebesar Rp ,-; yang terdiri dari:

58 108 - Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp ,- dan - Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp ,- b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow) Aliran operasional diperoleh dengan rumus: OCF = EAT + Penyusutan Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow) EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax) Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut: Tabel 4.36 Proyeksi Operasional Cash Flow (Optimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp) c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus: TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu) = Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- Tabel 4.37 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Optimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp) 2009 ( ) ) Proyeksi Neraca Adapun uraian proyeksi neraca skenario optimis dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 7.

59 109 7) Metode Penilaian Investasi Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk kantor cabang di Pekan Baru: a) Payback Period (PP) Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah: Investasi (Rp ,-) Cash Flow Tahun I (2009) Rp ,- (Rp ,-) Cash Flow Tahun II (2010) Rp ,- Rp ,- Payback Period (PP) = Tahun II + Rp ,- x 360 hari Rp ,- = Tahun II + 4,54 hari = 12 bulan 5 hari Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru akan kembali pada tahun kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 5 hari. b) Net Present Value (NPV) Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF). Tabel 4.38 Proyeksi Net Present Value (Optimis) Periode Operational Cash Flow Discount Factor PV Kas Bersih (OCF)/ Kas Bersih (Rp) (DF = 10 %) (Rp) , , , , , Jumlah PV Kas Bersih (Rp)

60 110 NPV = (1 + 0,1) (1 + 0,1) 2 (1 + 0,1) 3 (1 + 0,1) 4 (1 + 0,1) ,- = ,- = = NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp ,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru dinyatakan layak untuk didirikan. c) Internal Rate of Return (IRR) Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar 40% dan 75%. Dengan uraian sebagai berikut: Tabel 4.39 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 40% dan 75% (Optimis) Tahun Kas Bersih (Rp) DF PV Kas DF PV Kas (40%) Bersih (Rp) (75%) Bersih (Rp) , , , , , , , , , , Total PV Kas Bersih (Rp) Total PV Investasi (Rp) NPV C ( ) Interpolasi PVIFA PVIFA 40% Initial Investmen %

61 IRR = 40% x 35% IRR = 40% + 31,71% IRR = 71,71% Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar 71,71%sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yakni sebesar 10%. d) Profitability Index (PI) Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut: PI = x 100% PI = 4,2277 kali dibulatkan menjadi 4,2 kali Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah 4,2 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di Pekan Baru layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih besar dari 1.

62 112 Tabel 4.40 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Optimis untuk Kantor Cabang di Pekan Baru No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan 1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 5 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp ,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 10% 71,71% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 4,2 kali LAYAK f. Skenario Pesimis Pada Skenario Pesimis ini, diperkirakan kondisi perekonomian Indonesia memburuk dengan tingkat inflasi Indonesia mencapai 10 persen. Dalam rencana skenario pesimis, harga jual diperkirakan naik sebesar 8%, dengan keadaan ekonomi yang buruk dan daya beli masyarakat yang menurun. Biaya operasional akan naik, sejalan dengan tingginya angka inflasi, serta tingkat suku bunga diperkirakan akan naik. 1) Analisis Penjualan Tabel 4.41 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode (Pesimis) Tahun Produk Perkiraan Harga Rata- Perkiraan Permintaan (Unit) Rata (Rp) Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Keterangan: Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun 2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan Juni Success Furniture mengasumsikan kenaikan produknya di tahun

63 sebesar 8% dari harga jual di tahun Hal ini dikarenakan oleh tingkat inflasi yang relatif tinggi, dapat menyebabkan daya beli masyarakat menurun. 2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk Tabel 4.42 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Pesimis) Tahun Produk Perkiraan Permintaan (Unit) Harga Rata- Rata (Rp) Perkiraan Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Tabel 4.43 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Pesimis) Tahun Produk Perkiraan Harga Rata- Perkiraan Permintaan (Unit) Rata (Rp) Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Keterangan: Untuk mengimbangi kenaikan inflasi yang diperkirakan dalam skenario pesimis, maka biaya produk dan operasional dinaikkan sebesar 10%.

64 114 3) Analisis Biaya Operasional Biaya operasional diasumsikan dengan menggunakan data asumsi tingkat inflasi sebesar 10 persen, sehingga kenaikan yang terjadi menggunakan angka 10%. a) Proyeksi Biaya Administrasi Tabel 4.44 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Pesimis) Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Kepala Cabang Gaji Akuntan Gaji Admin dan Umum Gaji Kepala Gudang Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan Biaya Listrik dan Air Pembelian Air Gallon Pembelian Gas Elpiji Total b) Proyeksi Biaya Penjualan Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk salesman dan biaya penyusutan kendaraan. Tabel 4.45 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Pesimis) Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp) Gaji Salesman Gaji Supir Gaji Staff Pekerja (Kenek) Biaya Transportasi Komisi Penjualan untuk Salesman Biaya Penyusutan Kendaraan Total Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 10%, dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya).

65 115 4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario pesimis dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 8. 5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow) Adapun uraian proyeksi arus kas skenario pesimis dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 9. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow. a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow) Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah sebesar Rp ,-; yang terdiri dari: - Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp ,- dan - Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp ,- b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow) Aliran operasional diperoleh dengan rumus: OCF = EAT + Penyusutan Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow) EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax) Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut: Tabel 4.46 Proyeksi Operasional Cash Flow (Pesimis) Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)

66 116 c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus: TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu) = Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- Tabel 4.47 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Pesimis) Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp) 2009 ( ) ) Proyeksi Neraca Adapun uraian proyeksi neraca skenario pesimis dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 10. 7) Metode Penilaian Investasi Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk kantor cabang di Pekan Baru: a) Payback Period (PP) Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah: Investasi (Rp ,-) Cash Flow Tahun I (2009) Rp ,- (Rp ,-) Cash Flow Tahun II (2010) Rp ,- Rp ,- Payback Period (PP) = Tahun II + Rp ,- x 360 hari Rp ,- = Tahun II + 5,68 hari = 12 bulan 6 hari

67 117 Kesimpulan dari perhitungan ini adalah bahwa modal investasi untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru akan kembali pada tahun kedua (2010), tepatnya selama 12 bulan 6 hari. b) Net Present Value (NPV) Kas bersih yang sebelumnya telah diperoleh dengan menggunakan perhitungan Operational Cash Flow (OCF). Tabel 4.48 Proyeksi Net Present Value (Pesimis) Periode Operational Cash Flow Discount Factor PV Kas Bersih (OCF)/ Kas Bersih (Rp) (DF = 15 %) (Rp) , , , , , Jumlah PV Kas Bersih (Rp) NPV = (1 + 0,15) (1 + 0,15) 2 (1 + 0,15) 3 (1 + 0,15) 4 (1 + 0,15) = = = NPV yang diperoleh dari perhitungan diatas adalah Rp ,-, yang menunjukan nilai positif, yang berarti investasi untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru dinyatakan layak untuk didirikan. c) Internal Rate of Return (IRR) Nilai IRR didapat dengan menggunakan cara interpolasi dan setelah dilakukan perhitungan, discount factor yang digunakan sebesar 20% dan 30%. Dengan uraian sebagai berikut:

68 118 Tabel 4.49 Perhitungan NPV dengan discount factor sebesar 20% dan 30% (Pesimis) Tahun Kas Bersih (Rp) DF PV Kas DF PV Kas (20%) Bersih (Rp) (30%) Bersih (Rp) , , , , , , , , , , Total PV Kas Bersih Total PV Investasi NPV C ( ) Interpolasi PVIFA PVIFA 20% Initial Investmen % IRR = 20% x 10% IRR = 20% + 7,94% IRR = 27,94% Dengan menggunakan interpolasi, IRR yang dihasilkan sebesar 27,94%, sehingga rencana usaha ini layak untuk dijalankan, karena IRR yang dihasilkan tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yakni sebesar 15%. d) Profitability Index (PI) Perhitungan Profitability Index (PI) untuk rencana pendirian kantor cabang di Pekan Baru adalah sebagai berikut:

69 119 PI = x 100% PI = 1,52 kali dibulatkan menjadi 1,5 kali Profitability Index (PI) yang diperoleh dari perhitungan ini adalah 1,5 kali, dapat disimpulkan bahwa rencana pendirian kantor cabang di Pekan Baru layak untuk dilakukan, karena PI yang dihasilkan lebih besar dari 1. Tabel 4.50 Kesimpulan Hasil Perhitungan Metode Penilaian Pesimis untuk Kantor Cabang di Pekan Baru No. Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan 1 Payback Period (PP) < 5 tahun 12 bulan 6 hari LAYAK 2 Net Present Value (NPV) Positif Rp ,- LAYAK 3 Internal Rate of Return (IRR) > 15% 27,94% LAYAK 4 Profitability Index (PI) >1 1,5 kali LAYAK g. Kesimpulan Aspek Keuangan untuk Lokasi Pekan Baru Berdasarkan aspek keuangan, baik dengan menggunakan asumsi skenario moderat, skenario optimis, dan skenario pesimis; hasil yang diperoleh untuk pendirian kantor cabang di Pekan Baru adalah layak untuk didirikan. Dari ketiga skenario (moderat, optimis, dan pesimis), skenario yang digunakan dalam tahap analisis selanjutnya adalah skenario moderat. Hal ini dikarenakan oleh kantor cabang di daerah Pekan Baru belum berjalan, masih dalam proses perencanaan, sehingga apabila menggunakan skenario optimis ada kemungkinan proyeksi yang dilakukan tidak sama atau berbeda jauh dengan kenyataan. Sedangkan, skenario pesimis kurang dapat memacu perusahaan untuk berbuat lebih baik dalam perkembangan bisnisnya.

70 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Lokasi di Banjarmasin Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran a. Jumlah Permintaan Jumlah permintaan untuk produk Success Furniture di daerah Kalimantan (Banjarmasin dan sekitarnya), termasuk: Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda, semakin meningkat dari tahun ke tahun (periode ). Hal ini terlihat pada Gambar 4.6, permintaan untuk produk Success Furniture seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias, Nakas, Meja Makan, dan juga Kursi Makan, setelah dirata-rata mengalami peningkatan secara signifikan. Berdasarkan histori permintaan tersebut, membuat perusahaan Success Furniture optimis untuk dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi untuk di daerah Kalimantan (yang mana kantor cabang ditempatkan di daerah Banjarmasin), serta memperluas pasar untuk daerah tersebut Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.6 Permintaan untuk Daerah Kalimantan (Banjarmasin dan Sekitarnya)

71 121 b. Proyeksi Permintaan Untuk lokasi di Banjarmasin, proyeksi permintaan juga dilakukan pada lebih dari satu jenis barang, yang telah dirata-ratakan berdasarkan kategorinya. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil (least square method) yang merupakan metode yang tepat untuk mengembangkan garis trend linear (yang merupakan model dari peramalan/forecasting). Berikut adalah data historis penjualan perusahaan di daerah Banjarmasin dan sekitarnya, yang digunakan untuk memprediksi permintaan untuk produk Success Furniture di daerah tersebut, dalam dua tahun yang akan datang: Tabel 4.51 Data Permintaan Aktual untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Tahun Produk Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Tabel 4.52 Analisis Permintaan Ranjang Pipa untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Pipa Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Pipa tahun : a = 656 / 5

72 122 = b = 429 / 10 = 42.9 Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Pipa adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.53 Analisis Permintaan Ranjang Tempa untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Ranjang Tempa Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Tempa tahun : a = 693 / 5 = b = 590 / 10 = 59 Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Tempa adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.54 Analisis Permintaan Meja Rias untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Rias

73 Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Rias tahun : a = 742 / 5 = b = 451 / 10 = 45.1 Jadi, persamaan regresi untuk Meja Rias adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.55 Analisis Permintaan Nakas untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Nakas Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Nakas (Meja Sudut) tahun : a = 581 / 5 = 116.2

74 124 b = 249 / 10 = 24.9 Jadi, persamaan regresi untuk Nakas adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.56 Analisis Permintaan Meja Makan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Meja Makan Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Makan tahun : a = 386 / 5 = 77.2 b = 188 / 10 = 18.8 Jadi, persamaan regresi untuk Meja Makan adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.57 Analisis Permintaan Kursi Makan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY Kursi Makan

75 Total Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Kursi Makan tahun : a = 1685 / 5 = 337 b = 785 / 10 = 78.5 Jadi, persamaan regresi untuk Kursi Makan adalah: y = na + bx Y = X Tabel 4.58 Perkiraan Permintaan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 259,9 Ranjang Tempa 315,6 Meja Rias 283,7 Nakas 190,9 Meja Makan 133,6 Kursi Makan 572, Ranjang Pipa 302,8 Ranjang Tempa 374,6 Meja Rias 328,8 Nakas 215,8 Meja Makan 152,4 Kursi Makan 651 Tabel 4.59 Data Perkiraan Permintaan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Unit) (Setelah Dibulatkan) Tahun Produk Perkiraan Permintaan 2009 Ranjang Pipa 260 Ranjang Tempa 316 Meja Rias 284

76 126 Nakas 191 Meja Makan 134 Kursi Makan Ranjang Pipa 303 Ranjang Tempa 375 Meja Rias 329 Nakas 216 Meja Makan 153 Kursi Makan 651 Keterangan: Karena peramalan permintaan untuk produk Success Furniture menghasilkan angka desimal, maka angka yang diperoleh mengalami pembulatan. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan permintaan yang berhubungan dengan banyaknya unit produk yang tidak dapat diperhitungkan dengan menggunakan desimal. c. Proyeksi Penjualan Proyeksi penjualan produk Success Furniture pada tahun 2009 dan 2010 untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya, disesuaikan dengan banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk 6 kategori produk Success Furniture dengan menggunakan satuan unit. Proyeksi penjualan produk Success Furniture di daerah Banjarmasin dan sekitarnya menggunakan harga rata-rata, karena masing-masing kategori produknya terdiri dari lebih dari 1 jenis produk. Tabel 4.60 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode (Dalam Rupiah) Tahun Produk Perkiraan Harga Rata- Perkiraan Permintaan (Unit) Rata (Rp) Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Ranjang Pipa

77 127 Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan Total Keterangan: Untuk kantor cabang di Banjarmasin Success Furniture menggunakan harga yang telah ditetapkan dari kantor Pusat. Harga yang berlaku untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya adalah harga produk dari kantor pusat, yang dinaikkan 30% untuk mengimbangi tingginya harga transportasi ke daerah Banjarmasin. Pada tahun 2010, diperkirakan perusahaan akan menaikan harga produknya sebesar 10% dari harga produk di 2009, dalam upaya menyeimbangkan dengan biaya operasional yang dikhawatirkan akan meningkat, dan dengan menyesuaian biaya-biaya produksi, karena kenaikan harga terakhir dilakukan pada April d. Analisis Pesaing Sama halnya dengan kondisi pesaing di Banjarmasin, pesaing utama Success Furniture untuk di daerah Banjarmasin adalah Silent (yang merupakan anak perusahaan dari Olympic Furniture) yang menawarkan varians produk yang lebih beragam dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk Success Furniture. Silent juga memiliki kantor cabang di daerah Banjarmasin yang mana dapat memudahkan Silent dalam mendistribusikan barangnya dan berpengaruh pada harga jual yang ditetapkan. Berikut adalah posisi perusahaan Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya, berdasarkan harga yang ditawarkan untuk di lokasi Banjarmasin dan sekitarnya:

78 128 Tabel 4.61 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Banjarmasin dan sekitarnya berdasarkan harga yang ditawarkan Peringkat Nama Perusahaan Asal Distribusi Produk 1 Success Furniture Pusat - Jakarta 2 Siantano Furniture Pusat Jakarta 3 Silent (Olympic Furniture) Kantor cabang - Banjarmasin 4 Era Baru Furniture Pusat - Jakarta 5 Aloha Furniture Pusat Jakarta 6 Cahaya Abadi Furniture Pusat - Jakarta Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara ke beberapa toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Banjarmasin (dapat dilihat pada Lampiran 25), dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Success Furniture menawarkan harga lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, hal ini disebabkan oleh mutu yang ditawarkan oleh Success Furniture berada diatas pesaingnya (seperti pada kualitas bahan baku, yakni: besi yang memiliki ketebalan yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaingnya, dengan pengecatan yang menggunakan powder coating system, aksesoris yang baik, dan keramik padat anti pecah yang diimpor. Selain itu, tingginya harga juga disebabkan oleh biaya transportasi yang semakin tinggi dari Jakarta ke daerah Banjarmasin dan sekitarnya. Untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya, jumlah permintaan untuk produk Success Furniture jauh lebih banyak dibandingkan dengan pesaingnya, disamping pesaing utamanya yakni Silent yang merupakan anak perusahaan dari Olympic Furniture. Banyaknya pesaing yang menawarkan harga yang lebih rendah daripada yang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture tidak berpengaruh pada jumlah permintaan produk Success Furniture, karena pelanggan (toko) di daerah tersebut menginginkan untuk menjual produk yang memiliki kualitas yang baik. Berdasarkan asumsi dari perusahaan Success Furniture dan hasil wawancara dengan toko/pelanggan Success Furniture yang berada di

79 129 Banjarmasin (dapat dilihat pada Lampiran 25), jumlah permintaan untuk produk Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya dapat digambarkan dengan peringkat, yang terlihat pada tabel 4.62 berikut ini: Tabel 4.62 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Banjarmasin dan sekitarnya berdasarkan Jumlah Permintaan Produk. Nama Perusahaan Peringkat Silent (Olympic Furniture) 1 Success Furniture 2 Aloha Furniture 3 Cahaya Abadi Furniture 4 Siantano Furniture 5 Era Baru Furniture 6 Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008) e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dalam aspek pasar dan pemasaran ini, perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang akan digunakannya dengan tepat. Strategi pemasaran yang digunakan untuk daerah Pekan Baru dan Banjarmasin pada umumnya tidak terlepas dari bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri dari: 1) Product (Produk) Produk yang di perdagangkan oleh perusahaan ini merupakan produk furnitur, seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias, Nakas (Meja Sudut), Meja Makan, dan juga Kursi Makan. Produk yang sekarang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture ini antara lain adalah: - Ranjang Pipa terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari tipe: R 809, R 806, R New 909, R 907, dan R 908). Masing-masing jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm. - Ranjang Tempa terdiri dari: 8 jenis item (yang terdiri dari tipe: RT Merak, RT Kuda, RT Grand, RT New Kuda, RT Panda, RT Tiger, RT

80 130 Semi Kayu Venus, dan RT Semi Kayu Jupiter). Masing-masing jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm (khusus untuk ranjang tempa tipe RT Merak, tersedia juga ukuran 120 x 200 cm). - Meja Rias terdiri dari: 2 jenis item (yakni: MR Tempa 01 dan MR Pipa 702). - Nakas (Meja Sudut) yang terdiri dari: 1 jenis item (yakni: Nakas 258). - Meja Makan terdiri dari: 4 jenis item (yang terdiri dari: MM Sakura, MM Anggrek, MM Rose, dan MM Italy). Yang mana terdiri dari 4 pilihan kaca 10 mm, yakni: O 100 cm, O 120 cm, 90 x 120 cm, dan 90 x 150 cm. - Kursi Makan terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari: KM Savira, KM Estonia, KM Sabatini, KM Atlanta, dan KM Swiss). Success furniture juga menawarkan berbagai macam pilihan warna, antara lain: - Untuk produk Ranjang Tempa, Meja Rias, dan Nakas, terdiri dari warna: gold, greenmate, pink, blue, red, dan tembaga. - Untuk produk Ranjang Pipa, terdiri dari warna: gold, greenmate, pink, blue, dan violet. - Untuk Meja Makan dan Kursi Makan, tersedia dalam warna greenmate. Success Furniture menjamin kualitas produk terbaik, dengan desain yang menarik dan jaminan (garansi) untuk produk yang diproduksinya, sehingga apabila terjadi kerusakan/cacat pada produk pada saat berada di toko/konsumen, maka produk akan diganti dengan

81 131 yang baru. Success Furniture juga telah melakukan inovasi produk baru, yang rencananya akan dipasarkan pada awal tahun 2009,yakni: - Ranjang Susun Pipa (terbuat dari besi), yang terdiri dari tipe: Tulip, Orchid, Edelweiss, Crysant, dan Lavender. Dengan 6 pilihan warna, yakni: Yellow, Blue, Red, Pink, Violet, dan Silver. - Ranjang Kayu. 2) Price (Harga) Harga yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi semua biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat mencapai keuntungan semaksimal mungkin. Perusahaan menetapkan harga diatas pesaingnya, karena mutu yang dimiliki oleh produk Success Furniture sendiri, berada di atas pesaing. Perusahaan disini menetapkan harga berdasarkan harga modal ditambah biaya operasional yang dikeluarkan dan besarnya keuntungan (mark-up) yang diinginkan. Harga yang ditetapkan perusahaan untuk di daerah Pekan Baru nantinya akan berbeda dengan harga di kantor pusat atau kantor cabang lainnya, hal ini disebabkan oleh biaya transportasi yang diperlukan ke setiap daerah berbeda. 3) Place (Tempat) Perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang (gudang) yang berlokasi dekat dengan pasar dan pelanggan potensialnya. Hal ini memudahkan pendistribusian produk dari perusahaan ke konsumen/toko-toko furniture di daerah Banjarmasin tersebut. Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Success Furniture untuk kantor cabang di daerah Banjarmasin dan sekitarnya,

82 132 yaitu saluran distribusi langsung dimana perusahaan secara langsung dapat menawarkan produknya ke toko-toko furniture dan konsumen akhir. Berikut ini adalah gambar saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan: Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru Konsumen Akhir Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru Pengecer (Toko Furniture) Konsumen Akhir Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.7 Saluran Distribusi Success Furniture di Banjarmasin dan Sekitarnya 4) Promotion (Promosi) Kegiatan promosi yang akan digunakan oleh Success Furniture di kantor cabang Banjarmasin adalah dengan menggunakan personal selling yakni dengan menggunakan salesman sebagai tenaga penjualnya. Salesman ini sebelumnya telah dibekali dengan pemahaman akan produk-produk Success Furniture yang akan dijual, pasar yang dituju, serta teknik-teknik penjualan dan penagihan yang akan dilakukan. Selain itu, stategi promosi yang akan digunakan lainnya adalah menjalin hubungan baik dengan pelanggan (terutama toko-toko furniture) dengan memberikan bonus/hadiah kepada pelanggan/tokotoko furniture yang mampu memenuhi target penjualan untuk produk Success Furniture, dan apabila mengambil dalam jumlah yang besar dengan pembayaran yang lancar.

83 133 Kesimpulan: Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, rencana pendirian kantor cabang (gudang) yang berlokasi di Banjarmasin ini dinyatakan layak. Dapat dilihat dari penjualan di daerah tersebut yang semakin meningkat dan proyeksi permintaan dan penjualan untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya juga semakin meningkat dari tahun ke tahun, didukung dengan upaya pemasaran yang semakin baik untuk memperluas/mengembangkan potensi pasar di lokasi Banjarmasin dan sekitarnya Analisis Aspek Teknis atau Operasi a. Penilaian Lokasi Kantor Cabang Banjarmasin Penilaian penentuan lokasi sangat penting dilakukan dalam memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi gudang sekaligus menjadi kantor cabang bagi Perusahaan Success Furniture dalam memasarkan produknya di daerah Banjarmasin dan Sekitarnya. Lokasi yang terpilih pada akhirnya akan sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel yang dikeluarkan, serta lokasi yang dipilih oleh perusahaan dapat berpengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan. Dengan menggunakan metode pemeringkatan faktor, terdapat tiga pilihan alternatif lokasi untuk pendirian gudang yang sekaligus berfungsi sebagai kantor cabang di Banjarmasin, yakni lokasi yang terletak di Jalan Veteran, Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Jalan Sudi Mampir. Sama halnya dengan di lokasi Pekan Baru, faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam penentuan lokasi gudang yang sekaligus menjadi kantor cabang di lokasi Banjarmasin dan sekitarnya tersebut antara lain:

84 134 1) Di kawasan industri, yakni gudang yang akan didirikan sebaiknya terletak di daerah kawasan industri. 2) Dekat dengan pasar, yakni memperhitungkan lokasi yang strategis, yang mana dekat dengan pasar atau konsumen. 3) Kemudahan dalam transportasi, yakni memperhitungkan akses dari gudang pusat ke kantor/gudang cabang itu sendiri, maupun dari kantor/gudang cabang ke toko/konsumen di daerah Banjarmasin dan sekitarnya, dan juga terkait dengan biaya transportasi yang dikeluarkan. 4) Biaya sewa, yakni memperhitungkan besarnya biaya sewa bangunan yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis di daerah Banjarmasin. 5) Ketersediaan tenaga kerja, yakni memperhitungkan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan dengan biaya yang terjangkau. 6) Sikap masyarakat, yakni memperhitungkan sikap masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha. 7) Berikut ini adalah tabel evaluasi alternatif lokasi di daerah Banjarmasin, yang mana alternatif yang dipilih antara lain adalah Jalan Veteran, Jalan Sudi Mampir, atau Jalan Jenderal Ahmad Yani (peta lokasi dapat dilihat di Lampiran 26). Hasil skor tertimbang yang paling tinggi merupakan alternatif lokasi yang lebih baik. Untuk itu, tabel evaluasi alternatif lokasi ini diisi oleh 2 orang dari pihak internal perusahaan (yakni, bagian pemasaran/sales dan manajer dari kantor pusat, karena telah mengenal lokasi di Banjarmasin dan sekitarnya, yang mana biasanya secara rutin melakukan penagihan dan kunjungan ke toko/pelangan di daerah Banjarmasin), yang dapat mewakili dalam menentukan pillihan lokasi yang paling baik untuk mendirikan suatu kantor cabang di daerah Banjarmasin.

85 135 Tabel 4.63 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG Faktor Bobot Jl. Jl. Sudi Jl. Jend. Jl. Jl. Sudi Jl. Jend. Veteran Mampir Ahmad Veteran Mampir Ahmad Yani Yani Di kawasan 0, ,25 12,75 industri Dekat 0, ,25 19,55 16,1 dengan pasar Kemudahan 0, dalam transportasi Biaya sewa 0, ,3 13,6 11,05 yang rendah Ketersediaan 0, ,8 7,5 8 tenaga kerja Sikap 0, ,25 11,25 11,25 masyarakat Total 1 77,6 79,15 77,15 Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Tabel 4.64 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG Faktor Bobot Jl. Jl. Sudi Jl. Jend. Jl. Jl. Sudi Jl. Jend. Veteran Mampir Ahmad Veteran Mampir Ahmad Yani Yani Di kawasan 0, ,5 10,5 12 industri Dekat 0, ,95 19,55 17,25 dengan pasar Kemudahan 0, dalam transportasi Biaya sewa 0, ,45 13,6 11,05 yang rendah Ketersediaan 0, ,5 8 8,5 tenaga kerja Sikap 0, ,25 11,25 11,7 masyarakat Total 1 72,65 78,9 77,5 Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Seperti yang terlihat pada tabel diatas, terdapat 2 tabel evaluasi alternatif lokasi untuk di daerah Banjarmasin, yang mana hasil dari skor tertimbang yang terdapat pada tabel 4.63 dan tabel 4.64 tersebut dijumlahkan dan dirata-rata, yakni masing-masing untuk skor tertimbang di

86 136 Jl. Veteran, Jl. Sudi Mampir, dan Jl. Jenderal Ahmad Yani. Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.65 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin Berdasarkan Rata- Rata Skor Tertimbang Faktor Rata-Rata SKOR TERTIMBANG Jl. Veteran Jl. Sudi Mampir Jl. Jend. Ahmad Yani Di kawasan industri 11,25 10,875 12,375 Dekat dengan pasar 16,1 19,55 16,675 Kemudahan dalam ,5 transportasi Biaya sewa lebih 14,875 13,6 11,05 rendah Ketersediaan tenaga 7,65 7,75 8,25 kerja Sikap masyarakat 11,25 11,25 11,475 Total 75,125 79,025 77,325 Berdasarkan hasil pertimbangan diatas, lokasi yang dipilih sebagai alternatif pendirian kantor cabang sekaligus gudang untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya berada di Jl. Sudi Mampir, karena mempunyai rata-rata skor tertimbang yang lebih tinggi daripada di Jl. Veteran dan Jl. Jenderal Ahmad Yani. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor lokasi yang dekat dengan pasar, serta biaya sewa yang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan di Jl. Jenderal Ahmad Yani. b. Perencanaan Layout Gudang Tata letak (layout) gudang dan tempat penyimpanan yang didesain harus dapat memimalkan biaya total dengan mencari panduan terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Dalam rencana desain tata letak gudang dan kantornya, Success Furniture memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan barang yang rendah, yakni biaya-biaya yang berkaitan dengan biaya yang berkaitan dengan transportasi barang masuk (pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang), penyimpanan, dan transportasi barang keluar dari gudang untuk dikirimkan

87 137 ke toko/konsumen. Desain tata letak gudang yang efektif juga bertujuan dalam meminimalkan kerusakan barang dalam gudang. Berikut ini adalah desain tata letak (layout) gudang yang direncanakan oleh perusahaan untuk kantor cabang dan gudangnya yang berlokasi di Banjarmasin Sumber: Data dari Perusahaan (2008) Gambar 4.8 Rencana Tata Letak (Layout) Gudang di Banjarmasin Keterangan: Pintu masuk dan keluar 2. Kantor 3. Pantry 4. WC + tangga 5. Tempat (rak) penyimpanan nakas 6. Tempat (rak) penyimpanan meja rias 7. Tempat (rak) penyimpanan meja makan 8. Tempat (rak) penyimpanan kursi makan 9. Tempat (rak) penyimpanan ranjang pipa 10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan desain yang canggih sudah mulai merasuk ke dalam kehidupan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan desain yang canggih sudah mulai merasuk ke dalam kehidupan masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, gaya hidup orang telah banyak berubah. Penerapan desain yang canggih sudah mulai merasuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER Jurusan : Teknik Mesin Disusun Oleh : SANDY SURYADY 22409817 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 36 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Toysindo Kreasi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi boneka, serta memperdagangkannya untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Bengkel Naga Mas, sesuai dengan nama perusahaan tersebut pada awalnya berdiri pada tahun 1989 yang hanya berupa bisnis perantara bagi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera

Hasil Wawancara. Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera L.1 Hasil Wawancara Wawancara I Tanggal : 28 September 2011 Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera 1. Struktur Organisasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV HAN MAJU JAYA BLOCK merupakan salah satu usaha produksi batako dan memperdagangkannya untuk keperluan pembangunan rumah sederhana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN MANAJER PEMASARAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PEMASARAN STAF EKSPEDISI STAF PRODUKSI STAF PEMBELIAN STAF

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan JOB DESCRIPTION 1. Direktur Orang yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan atas

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Penelitian

BAB 3 Objek Penelitian BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI Dosen Tetap Prodi Manajemen Universitas Riau Kepulauan Batam ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jamin Ginting Km. 11 No A Kecamatan Medan Tuntungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jamin Ginting Km. 11 No A Kecamatan Medan Tuntungan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Jadwal Penelitian Objek penelitian ini adalah PT. Hilon Sumatera Medan, dengan alamat Jalan Jamin Ginting Km. 11 No. 64 - A Kecamatan Medan Tuntungan. Tahap Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS BAB 4 HASIL DAN ANALISIS 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Toko Besi Pintanto Hadi beralamat di jalan Anggrek nomer 3 sebelah Kantor Pos Bangsri. Toko Besi Pintanto Hadi ini diolah oleh pasangan suami istri

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada CV. Pola Raya Studio

Strategi Pemasaran Pada CV. Pola Raya Studio Strategi Pemasaran Pada CV. Pola Raya Studio Nama : Anisa Khaerusani NPM : 31213074 Program Studi : Manajemen Pemasaran Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM BAB I (PENDAHULUAN) 1.1 Latar Belakang PEMASARAN

Lebih terperinci

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN. FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin kompetitif dalam era globalisasi sekarang ini menuntut industri atau perusahaan untuk dapat menyusun strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sujarweni (2015:74), penelitian komparatif adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Bintaro Fish Center merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam produksi lobster air tawar (jenis red claw) dan memperdagangkannya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank yang bapak pimpin.

Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank yang bapak pimpin. Contoh Proposal Usaha Bengkel Motor Proposal usaha bengkel motor dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam membuka bisnis rumahan. Usaha bengkel motor dan mobil akan dapat sukses jika diawali dengan perencanaan

Lebih terperinci

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Masdi Kerta Putra adalah suatu perseroan terbatas, yang berkedudukan di Jakarta. Didirikan pada tahun 1996,

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha PT.Datacomindo Mitrausaha adalah perusahaan importir barang-barang elektronik komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi biaya. Definisi biaya menurut Bastian Bustami

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto UD. Bina Lancar merupakan perusahaan perorangan yang awalnya didirikan oleh Bapak Bambang pada tahun 1988 di Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN DAN PENDAFTARAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PDAIJ Tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap jabatan di PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut: 1. Direktur Direktur PD

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profil Perusahaan Data Perusahaan Kayla Florist 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist 2. Bidang Usaha : Papan Bunga 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang 4. Alamat Perusahaan : Jl.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PUTRATUNGGAL ANEKA didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan PT. Maspion dibangun oleh Alim Husin dan rekan bisnisnya Gunardi pada tahun 1962. PT. Maspion mempunyai

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan. PT LAM didirikan dengan akte notaris Samsul Hadi S.H, nomor 10, tanggal 4 Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 41 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Akibat dari krisis moneter ini, banyak perusahaan yang mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan, serta menyampaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Saluran Distribusi Menurut Indroyono (2000:253) distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Dessler, Gary Manajemen Sumber Daya ManusiaEdisi Empat Belas.Jakarta : Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Dessler, Gary Manajemen Sumber Daya ManusiaEdisi Empat Belas.Jakarta : Salemba Empat. DAFTAR PUSTAKA Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya ManusiaEdisi Empat Belas.Jakarta : Salemba Empat. Dokumen, L., Ahp, P., Process, A. H., & Saaty, T. L. 2010. Pengenalan Metode AHP (Analytical

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS

VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS A. Aspek Lingkungan Dari setiap proses produksi di dalam industri pasti menghasilkan limbah, baik yang bersifat merugikan ataupun menguntungkan. Limbah yang sifatnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PRIMER KOPERASI KARYAWAN MANUNGGAL DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR MANUNGGAL adalah diawali dari itikat semangat kebersamaan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Pemilik 1. Bagaimana sejarah berdirinya CV Depo Steel? Perusahaan ini berdiri karena adanya ide dari pemilik,

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Pemilik 1. Bagaimana sejarah berdirinya CV Depo Steel? Perusahaan ini berdiri karena adanya ide dari pemilik, Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Pemilik 1. Bagaimana sejarah berdirinya CV Depo Steel? Perusahaan ini berdiri karena adanya ide dari pemilik, yaitu Bapak Alfred Prasadja yang sebelumnya memiliki pengalaman

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA 3.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini didirikan untuk pertama kalinya berdasarkan akta pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat CV. Mandiri CV. Mandiri adalah perseroan komanditer yang didirikan oleh bapak Abd Rahmat sejak tahun 2006 terletak di jalan Rusbandi, SH. No. 20 B Sukamiskin

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. XYZ UNTUK TAHUN

PEMBUATAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. XYZ UNTUK TAHUN PEMBUATAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. XYZ UNTUK TAHUN 2010-2015 Regina A. Koilam 9108.205.304 Latar Belakang Peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati Pada bab IV ini peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Mulyareksa Jayasakti Semarang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi angkutan kapal laut atau ekspedisi muatan kapal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan kegiatan perusahaan CV Tepung Hunkwe Cap Boenga merupakan perusahaan pabrikasi yang bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam

Lebih terperinci

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah dan Operasi Perusahaan PT Jagor Jaya didirikan pada tahun 1993. Pada mulanya PT Jagor Jaya adalah sebuah industri kecil dengan surat izin usaha perdagangan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan. PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan. PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang . BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Bapak Tansi Chandra. Perusahaan ini merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci