METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 35 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di DKI Jakarta selama sepuluh bulan (Maret-Desember 2005), dengan telah dilakukan pemutakhiran informasi dan data pada tahun 2010 dan DKI Jakarta dipilih sebagai lokasi penelitian karena menurut data statistik Ditjen Kimpraswil (BPS 2001) Jakarta merupakan salah satu wilayah perkotaan di provinsi Indonesia yang menggunakan pestisida rumah tangga cukup besar yaitu 56.45% penduduknya menggunakan pestisida lebih tinggi dibandingkan provinsi yang lain. Lokasi penelitian di DKI Jakarta yang dibagi ke dalam tiga kategori kondisi permukiman, yaitu : (1) Permukiman bersih yaitu kelompok perumahan teratur yang terbentuk dari kumpulan rumah-rumah permanen berkualitas tinggi, dengan halaman luas, serta selokan/drainase baik dan lancar; (2) Permukiman sedang yaitu kelompok perumahan teratur yang terbentuk dari kumpulan rumah-rumah permanen berkualitas sedang, dengan halaman sempit, serta selokan tidak lancar dan menggenang; (3) Permukiman kotor yaitu kelompok perumahan tidak teratur yang semi permanen, tidak permanen, atau kumuh, tidak mempunyai halaman, selokan tidak tertata baik dan menggenang. Berdasarkan metode tersebut maka didapatkan wilayah penelitian di DKI Jakarta dengan tiga kategori bersih, sedang dan kotor yang ditampilkan dalam Tabel 4. Tabel 4 Penentuan sampel penelitian Kotamadya Kecamatan Kelurahan Jumlah Responden Kategori Lingkungan Tinggal Jakarta utara Pademangan Pademangan Barat 15 Kotor Tanjung priok Warakas 15 Kotor Jakarta Pusat Menteng Menteng 14 Bersih Kemayoran Sumur Batu 17 Bersih Jakarta Barat Kebon Jeruk Kebon Jeruk 15 Sedang Kembangan Srengseng 14 Sedang Jakarta Timur Cakung Penggilingan 14 Sedang Ujung Menteng 15 Kotor Jakarta Selatan Pasar Minggu Pejaten Timur 20 Sedang Pesanggrahan Bintaro 16 Bersih J u m l a h 155

2 36 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di beberapa kelurahan di Jakarta yaitu di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Penentuan sampel dilakukan secara sengaja (purposive) dengan teknik multistage sampling (pengambilan contoh bertahap) dengan tahapan sebagai berikut : 1. Sampel Purposive Gugus Sederhana (Simple Cluster Purposive Sampling) Unit-unit analisis dalam populasi dikelompokkan ke dalam gugus-gugus yang disebut cluster dan ini merupakan satuan-satuan dari sampel yang akan diambil. Pengambilan gugus yang menjadi sampel dilakukan secara purposive, dengan catatan bahwa gugus-gugus yang ada dalam populasi mempunyai ciri yang homogen terutama dalam penggunaan pestisida. Dari populasi penelitian warga di Jakarta dikelompokkan ke dalam Kotamadya Jakarta Pusat, Kotamadya Jakarta Utara, Kotamadya Jakarta Selatan, Kotamadya Jakarta Barat dan Kotamadya Jakarta Timur. 2. Sampel Purposive Gugus Bertahap Pada tahap ini populasi dibagi ke dalam gugus tingkat pertama, gugus-gugus tingkat pertama dibagi lagi ke dalam gugus-gugus tingkat kedua, gugus-gugus tingkat kedua dibagi lagi ke dalam gugus-gugus tingkat ketiga dan seterusnya. Dari masing-masing lapisan (Tabel 4) dibagi menjadi gugus - gugus berdasarkan kecamatan. Kecamatan-kecamatan sebagai gugus tingkat kedua, dan kelurahan sebagai gugus tingkat ketiga. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Dipilih lima kotamadya di DKI Jakarta secara purposive. b. Dari masing-masing kotamadya terpilih, dipilih sembilan kecamatan secara purposive. c. Dari masing-masing kecamatan sampel dipilih lagi secara purposive, sehingga diperoleh 10 kelurahan sampel. d. Warga masyarakat terpilih yang berada dalam 10 kelurahan sampel tersebut diselidiki sebagai sampel penelitian, sehingga terpilih sebanyak 155 sampel yang tersebar pada sembilan kecamatan (Tabel 4).

3 37 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan riset deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, merinci dan membuat deskripsi terhadap suatu gejala atau objek yang diteliti (Mardikanto 2001; Sevilla et al. 1993) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang keadaan keadaan nyata. Keadaan nyata dalam penelitian ini adalah hubungan antara peubah bebas yaitu faktor karakteristik individu yang meliputi pendidikan formal dan pendapatan responden dalam satu bulan. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif korelasional, karena mendeskripsikan kondisi perilaku ibu rumah tangga terhadap penggunaan pestisida rumah tangga dalam mengendalikan hama permukiman, serta menjelaskan hubungan antara variabel yang diamati. Peneliti mencermati secara mendalam terhadap fenomena perilaku ibu rumah tangga dengan memfokuskan pada faktor yang menyebabkan ibu rumah tangga menggunakan pestisida rumah tangga. Peneliti juga mencermati jenis pestisida yang tersedia di pasar dan yang digunakan ibu rumah tangga. Data dan Instrumentasi Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis data interval, ordian dan rasio. Rincian masing masing data tersebut sebagai berikut : a. Data faktor internal responden yang meliputi data karakteristik responden seperti umur, pendidikan, status pendapatan dan jumlah anggota keluarga. b. Data faktor eksternal responden yang meliputi sumber informasi tentang jenis pestisida yang digunakan, dosis dan pilihan menggunakan pestisida, faktor lingkungan seperti lingkungan fisik di lingkungan tinggal, lingkungan biotik dan lingkungan sosial budaya masyarakat. c. Data mengenai hama permukiman meliputi populasi dan status hama permukiman. d. Data pestisida rumah tangga yang digunakan responden meliputi nama dagang pestisida, jenis formulasi, jenis bahan aktif yang tercantum dalam label.

4 38 e. Data mengenai sikap responden yang terdiri dari kognitif, afektif dan psikomotorik responden. f. Data mengenai perilaku responden/ibu rumah tangga dalam menggunakan pestisida yang meliputi 1) Jenis pestisida (penggunaan pestisida dan jenis formulasi pestisda), 2) Cara menggunakan (membaca aturan pakai, menggunakan dosis yang tepat, menggunakan dosis lainnya, tempat menyimpan, tempat menggunakan, frekuensi menggunakan dan waktu menggunakan), 3) Biaya pengeluarn pestisida dan 4) Pengendalian non kimia. Instrumentasi Instrumen penelitian yang digunakan ada dua jenis yaitu kuesioner dan panduan wawancara. Untuk pengumpulan data digunakan instrumen utama berupa kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang relevan dengan peubah-peubah dan indikator yang akan diteliti. Instrumen dalam bentuk kuesioner berupa daftar pertanyaan tertutup, terbuka dan semi terbuka. Agar data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka instrumen penelitian diuji terlebih dahulu validitas dan realibilitasnya. Validitas (Uji Kesahihan) Suatu instrumen dikatakan layak untuk digunakan dalam pengukuran apabila telah memenuhi syarat dalam validitas (kesahihan) dan realibilitas (keterandalan). Yang dimaksud dengan validitas dalam hal ini adalah ketepatan alat ukur dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto (1998) bahwa validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang digunakan mampu mengukur yang diinginkan. Sedangkan menurut Singarimbun dan Effendi (2006), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat itu mengukur apa yang diukur. Cara yang digunakan untuk menguji validitas instrumen penelitian pengukuran dalam penelitian ini digunakan validitas konstruk, yaitu menyusun tolok ukur operasional dari kerangka suatu konsep dengan cara pemahaman atau logika berpikir atas dasar pengetahuan ilmiah dan isi kuesioner disesuaikan dengan konsep dan teori yang telah dikemukakan para ahli. Suatu

5 39 instrumen pengukuran dinyatakan telah memenuhi standar validitas apabila instrumen tersebut sunggguh sungguh dapat mengukur apa yang ingin diukur dan adanya derajat ketepatan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Agar diperoleh validitas instrumen, daftar pertanyaan disusun dengan cara sebagai berikut : 1. Menyesuaikan isi pertanyaan dengan keadaan responden. 2. Menyesuaiakan dengan apa yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu untuk memperoleh data yang sama. 3. Mempertimbangkan teori dan kenyataan yang telah diungkapkan para ahli dari berbagai pustaka empiris. 4. Memperhatikan nasehat nasehat para ahli dan dosen pembimbing Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah korelasi produk momen (Moment product correlation/pearson correlation). Rumus korelasi product moment person adalah : xy r xy = x 2 y 2 Keterangan : r xy = korelasi antara variabel x dan y x= X 1 - X y= Y 1 - Y Jika r product moment hitung berada di atas angka kritik r tabel pada taraf nyata 5% (0,05), maka pernyataan pernyataan dalam kuesioner dianggap memiliki kesahihan (Singarimbun dan Effendi 2006). Instrumen dalam penelitian ini juga diusahakan validitasnya dengan menyesuaiakan isinya dengan mengacu kepada studi kepustakaan, teori teori mengenai faktor faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku ibu rumah tangga terhadap penggunaan pestisida rumah tangga dan implikasinya pada lingkungan tinggal. Oleh karena itu, langkah dalam menentukan instrumen terlebih dahulu dilakukan uji coba pada anggota masyarakat yang mempunyai karakteristik relatif sama dengan objek penelitian.

6 40 Realibilitas (Uji Keterandalan) Realibilitas menurut Singarimbun dan Effendi (2006) menyatakan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil ujicoba tersebut dites dengan uji Cronbach alpha untuk mengetahui keterandalan instrumen atau kuesioner yang telah disusun. Selanjutnya apabila masih ada yang belum sesuai, dilakukan perbaikan atau penyempurnaan kuesioner sampai memiliki tingkat keterandalan yang dapat diterima. Cara mencari realibilitas untuk keseluruhan item item dengan menggunakan Cronbach alpha dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Suatu alat ukur dikatakan memiliki realibilitas yang tinggi apabila alat ukur mempunyai sifat kekonsistenan, kestabilan dan ketepatan jika alat tersebut digunakan berulang ulang kali terhadap suatu gejala yang sama dalam waktu yang berbeda. Metode Pengumpulan Data Hama Permukiman Data populasi hama permukiman diambil berupa agregasi data dari kondisi lingkungan permukiman kategori bersih, sedang dan kotor dari Kotamadya Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Pengumpulan data populasi hama untuk lingkungan kategori bersih dilakukan di Kel. Menteng, (Jakarta Pusat); pengambilan data populasi hama untuk lingkungan kategori sedang dilakukan di Kel. Kebon Jeruk (Jakarta Barat) dan di Kel. Pejaten Timur (Jakarta Selatan); dan pengambilan data hama untuk lingkungan kategori kotor dilakukan di Kel. Ujung Menteng (Jakarta Timur) dan di Kel. Warakas (Jakarta Utara). Dalam penelitian ini, hama permukiman yang diamati adalah hama yang termasuk serangga yang sering menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan oleh masyarakat di perkotaan yaitu kecoa, nyamuk, semut, lalat dan rayap. Survei nyamuk dilakukan dengan cara penangkapan nyamuk dengan umpan orang yang disebut Landing Baiting Collection di dekat pintu masuk rumah di rumah yang diamati. Angka hasil tangkapan yang menggunakan jaring tangan atau aspirator waktu nyamuk melekat atau hinggap pada umpan disebut landing baiting rate (Sitio 2008). Data populasi nyamuk diperoleh melalui penghitungan

7 41 langsung populasi nyamuk yang menempel di tangan. Sepanjang tangan dibiarkan untuk dihinggapi nyamuk, penghitungan dilakukan setiap interval waktu 5 menit selama 30 menit. Perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali. Untuk memperoleh data populasi semut dilakukan penghitungan pada semut yang membuat trailing. Jumlah semut yang melintasi suatu titik diamati dan dihitung, sebelumnya titik pengamatan ditentukan terlebih dahulu. Populasi dihitung setiap interval waktu 5 menit selama 30 menit. Perlakuan ini diulang 3 kali ulangan (Alder dan Silverman 2004). Untuk memperoleh data jumlah populasi lalat, digunakan metode umpan yaitu menggunakan kertas lem lalat yang diletakkan dekat tempat sampah. Umpan untuk lalat diletakkan di atas kertas lem lalat dan ditunggu selama 30 menit. Lalat yang datang dan menempel pada kertas dihitung. Perlakuan ini dilakukan di semua wilayah dan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Data populasi kecoa diperoleh dengan menghitung jumlah kecoa yang muncul pada titik pengamatan selama 30 menit. Perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali. Survei kecoa dilakukan dengan cara umpan makanan. Umpan makanan diletakkan di dekat tempat cucian piring yang dimana biasanya kecoa berkeliaran. Penempatan umpan dilakukan pada malam hari, hal ini berhubungan erat dengan bioekologi kecoa yang aktif pada malam hari. Data populasi kecoa diperoleh melalui penghitungan dari hasil tangkapan. Umpan dibiarkan untuk didatangi kecoa dari mulai jam Perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali (Wang dan Bennett 2006). Pengamatan hama rayap, dilakukan dengan mengamati laron yang keluar dari sarangnya dan terbang menuju ke lampu. Penghitungan populasi laron dilakukan dengan metode ayunan. Untuk menangkap laron digunakan alat lingkaran bertangkai (semacam tutup panci) yang berdiameter ± 25 cm. Alat tersebut diolesi minyak goreng. Kemudian tutup panci tersebut diayunkan sebanyak 10 kali. Setiap ayunan dihitung jumlah laron yang tertangkap. pengamatan dilakukan 3 ulangan. Ayunan dilakukan di taman atau ruang terbuka lainnya yang berada di sekitar permukiman.

8 42 Metode Pengumpulan Data Pestisida Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam kepada responden di setiap kelurahan dengan menggunakan kuesioner dan pedoman wawancara (wawancara terstruktur). Selain itu juga dilakukan pengamatan perilaku dan kegiatan penghuni rumah tangga yang berkaitan dengan pestisida rumah tangga. Data pestisida rumah tangga diperoleh dengan melakukan survei di beberapa warung, toko swalayan, dan gerai eceran di wilayah penelitian. Survei meneliti informasi yang tertera pada kemasan pestisida yang digunakan oleh responden serta pestisida yang beredar di pasaran. Data yang diperoleh berupa nama dagang, bahan aktif pestisida serta jenis formulasi pestisida rumah tangga. Selanjutnya data tersebut dianalisis dan dideskripsikan kandungan bahan aktifnya, aturan penggunaan, serangga sasaran serta tanda peringatan bahaya. Analisis Data Data yang diolah berupa data agregasi data Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Data diolah dengan program komputer SPSS 17.0 for windows. Data yang diperoleh bersifat nominal, ordinal dan rasio, sehingga untuk menganalisis hubungan antar data tersebut digunakan korelasi rank Spearman dan chi-square. Data kuantitatif diuji dengan uji statistik non-parametrik melalui uji chi-square untuk melihat hubungan yang nyata antara variabel-variabel dengan skala nominal dan rasio. Makin besar nilai C berarti hubungan antara dua variabel semakin erat. Nilai C berkisar antara 0 dan 1 (Singarimbun dan Effendy 2006). Rumus chi-square: Keterangan : = Chi-square observasi = Frekuensi observasi = Frekuensi harapan

9 43 Rumus koefisien kontingensi C dapat dirumuskan sebagai berikut: Guilford dalam Rakhmat 2004 mengkategorikan tingkat keeratan hubungan sebagai: < 0.20 = hubungan rendah sekali = hubungan rendah tetapi berarti = hubungan yang cukup berarti = hubungan yang tinggi, kuat Selain itu, untuk melihat hubungan keeratan antar variabel dapat dilihat pada nilai koefisien kontingensi (Contingency coefficients) yang menyatakan kekuatan atau keeratan hubungan antar variabel. Jika nilai Contingency coefficients-nya semakin mendekati 1, maka hubungan yang terjadi semakin erat, sebaliknya jika nilai Contingency coefficients mendekati 0 maka hubungan antar ke dua variabel tersebut semakin lemah (Priyatno 2009). Definisi Operasional Keterangan : C = Koefisien kontingensi = Nilai Chi-square N = Banyaknya sampel Dari beberapa definisi operasional dibentuk beberapa ukuran untuk mengukur 1) Faktor karakteristik ibu rumah tangga yang menggunakan pestisida rumah tangga, 2) Sumber informasi, 3) Sikap, 4) Perilaku dan 5) Lingkungan yaitu hama permukiman. 1. Faktor internal responden adalah ciri ciri atau sifat sifat individu yang melekat pada pribadi seseorang (individu) yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan, dalam penelitian ini yang terdiri dari : a. Umur responden adalah usia responden dari lahir sampai pada saat penelitian dilakukan. Dikategorikan menjadi muda, dewasa dan tua. b. Pendidikan adalah pendidikan formal yang diikuti responden hingga dilakukan penelitian atau wawancara. Dikategorikan Rendah (Tidak sekolah - SD), Menengah (Tamat SMP SMA ) dan Tinggi (Lulus Perguruan Tinggi).

10 44 c. Tingkat pendapatan adalah Jumlah pendapatan suami dan istri setiap bulan. Dikategorikan Rendah (Pendapatan < Rp ,- s/d Rp ,0), Sedang (Pendapatan > Rp ,- s/d Rp ,-), Tinggi (Pendapatan > Rp ,- : Tinggi). d. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya orng baik anggota keluarga maupun bukan yang berada dalam satu atap atau satu rumah dan menjadi tanggung jawab responden. Dikategorikan Sedikit (1-3 Jiwa), Sedang (4-6 Jiwa), Banyak (7-10 Jiwa). 2. Faktor eksternal dari responden adalah faktor-faktor yang berasal dari luar responden yang terdiri dari media informasi dan faktor lingkungan. a. Media informasi merupakan media atau sarana informasi yang mendukung responden untuk mengetahui jenis pestisida, dosis dan memilih pestisida rumah tangga yang biasa digunakan responden. Media informasi mengenai pestisida berupa data nominal (Info Iklan di TV, Pengalaman, Penyuluhan, Suppliers (toko/kios), Info majalah, Teman dan iklan di radio). b. Kondisi lingkungan yaitu suatu keadaan di mana tempat tinggal sebagai lingkungan hidup mampu menyebabkan munculnya hama pemukiman. Kondisi Lingkungan ini meliputi : Faktor abiotik, Faktor biotik dan Faktor sosial budaya. Kondisi lingkungan ini di uraikan secara deskriptif untuk memperoleh gambaran kondisi lingkungan penelitian 3. Aspek sikap meliputi kognisi/pengetahuan, afektif dan psikomotorik dari ibu rumah tangga responden. a. Sikap kognitif atau pengetahuan responden yaitu Pengetahuan responden mengenai serangga-serangga rumah tangga, terutama menyangkut jenis dan habitat serangga permukiman. - Pengetahuan responden tentang penyakit yang ditularkan oleh hama, yaitu pengetahuan resonden akan jenis jenis penyakit yang di akibatkan oleh serangga atau hama permukiman. Pengetahuan ini dikategorikan menjadi : tidak tahu dan tahu. - Pengetahuan responden tentang penyebab munculnya hama merupakan pengetahuan responden mengenai faktor faktor

11 45 penyebab munculnya serangga. Penyebab tersebut berupa data nominal yang meliputi: Tidak Tahu, Sampah, Luar Rumah, Makanan, Got/Genangan/Saluran air, Gantunga Baju dan WC/Kotoran - Pengetahuan responden tentang biopestisida yaitu pengetahuan responden tentang pengendalian hama permukiman secara alami. Dikategorikan tidak tahu dan tahu. - Pengetahuan responden tentang efek lingkungan kalau memilih memakai pestisida yaitu pengetahuan responden terhadap resiko atau dampak buruk terhadap lingkungan tingga jika menggunakan pestisida. Dikategorikan menjadi tidak tahu dan tahu. b. Sikap afektif responden terhadap pestisida yaitu suatau anggapan atau perasaan responden terhadap program penyemprotan dan penggunaan pestisida dan dampaknya terhadap lingkungan. Sikap afektif ini meliputi : - Sikap afektif responden terhadap program penyemprotan. Dikategorikan setuju dan tidak setuju. - Sikap afektif responden terhadap pengendalian hama yang ramah lingkungan walaupun harganya jauh lebih mahal. Dikategorikan tidak setuju, kurang setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju. - Sikap afektif responden rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli alat pengendali hama yang aman dan tidak mengandung bahan yang berbahaya. Dikategorikan tidak setuju, kurang setuju, raguragu, setuju dan sangat setuju. - Sikap afektif responden untuk memilih pestisida untuk mengendalikan hama rumah dibanding cara lain karena lebih simpel, murah dan efektif. Dikategorikan tidak setuju, kurang setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju. - Sikap afektif responden yang menganggap pestisida bisa berdampak buruk. Dikategorikan tidak setuju, kurang setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju. - Sikap afektif responden terhadap pestisida tidak ramah lingkungan, pestisida adalah racun yang berbahaya. Dikategorikan tidak setuju, kurang setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju.

12 46 - Sikap afektif responden yang merasa pestisida tidak membahayakan saya dan keluarga. Dikategorikan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, kurang setuju dan tidak setuju. - Sikap afektif responden tentang anggapan terhadap ketidakpedulian dengan dampak pestisida. Dikategorikan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, kurang setuju dan tidak setuju. c. Aspek psikomotorik responden terhadap penggunaan pestisida meupakan kecenderungan responden untuk bertindak atau berperilaku menggunakan pestisida karena serangan hama pemukiman. Aspek psikomotorik ini meliputi pernyataan: - Psikomotorik responden untuk berfikir ada kemungkinan akan mengurangi pemakaian pestisida di masa depan. Dikategorikan Tidak dan Ya dari responden akan mengurangi pemakaian pestisida. - Psikomotorik responden akan menggunakan cara lain untuk mengendalikan hama selain menggunakan pestisda. Pernyataan responden tentang akan menggunakan pengendalian selain pestisida berupa data nominal, pengendalian tersebut meliputi : penggunaan kassa, raket, perekat lem, kelambu, bahan tanaman, kipas angin, pemukul dan pengaturan penutupan pintu. 4. Perilaku responden terhadap pestisida rumah tangga yakni tindakan kasat indera yang dilakukan responden, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas lingkungan. Perilaku ini terkategori menjadi empat yaitu perilaku terhadap 1) Jenis pestisida 2) Cara penggunaan pestisida, 3) Cara pengendalian non-kimiawi dan 4) Biaya pembelian pestisida. Pengukuran peubah ini dilakukan dengan cara memberi skor kepada setiap bentuk perilaku responden baik secara nominal maupun ordinal. - Penggunaan pestisida dalam mengendalikan hama oleh responden. Diaktegorikan ya dan tidak. - Jenis formulasi dan bahan aktif pestisida yang digunakan responden. Pernyataan responden tentang jenis formulasi pestisida yang digunakan, berupa data nominal, pengendalian tersebut meliputi : granula, padat, elektrik, padat lingkaran, aerosol, losion dan cair.

13 47 - Perilaku responden membaca aturan pemakaian sebelum menggunakan pestisida. Dikategorikan ya dan tidak. - Perilaku responden dalam menggunakan dosis yang tepat sesuai petunjuk/aturan dari sumber informasi. Diaktegorikan ya dan tidak. - Perilaku responden terkait cara menyimpan pestisida. Pernyataan responden tentang cara menyimpan pestisida yang digunakan, berupa data nominal, meliputi : di ruang dalam rumah, di dapur, di ruang luar rumah, di lemari, jauh dari jangkauan anak, di gudang dan di garasi mobil. - Perilaku responden terkait tempat menggunakan pestisida. Pernyataan responden tentang cara menggunakan pestisida yang digunakan, berupa data nominal, meliputi : area dalam rumah, dapur, area luar rumah, badan dan binatang - Frekuensi menggunakan pestisida oleh responden yaitu banyaknya penggunaan pestisida oleh responen dalam sebulan. Dikategorikan teratur dan tergantung situasi. - Waktu menggunakan pestisida oleh responden yaitu rentang waktu responden dalam menggunakan pestisida. Dikategorikan teratur dan tergantung situasi. - Musim menggunakan pestisida oleh responden. Pernyataan responden tentang waktu menggunakan, berupa data nominal, meliputi : kemarau hujan, hujan dan kemarau. - Biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membeli pestisida oleh responden. Pernyataan responden tentang biaya rata rata yang dikeluarkan responden untuk membeli pestisida, diklasifikaskan menjadi tiga yaitu : rendah (< Rp ,-), sedang (Rp ,- s/d Rp ,-) dan Tinggi (> Rp ,-). - Pengendalian hama dengan cara non-kimiawi oleh responden. Pernyataan responden tentang pengendalian hama selain pestisida (non kimiawi) berupa data nominal, meliputi : penggunaan kassa untuk pintu dan jendela, raket nyamuk, perekat lem lalat, kelambu dan tanaman pengusir nyamuk. 5. Dampak penggunaan pestisida yaitu akibat yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida rumah tangga baik dampak terhadap kesehatan manusia maupun dampak terhadap lingkungan. Responden mampu menyebutkan dampak pestisida terhadap kesehatan, berupa data nominal sebagai berikut: sesak nafas, gatal gatal, pusng, muntah/mual, pingsan dan lainnya.

14 48 Pembuatan Skor Sikap dan Perilaku serta Klasifikasinya Klasifikasi total skor adalah jumlah dari skor masing-masing responden yang kemudian diklasifikasi ke dalam nilai rendah =1, sedang = 2 dan tinggi = 3 Klasifikasi sikap responden meliputi : 1. Nilai klasifikasi kognitif responden adalah sebagai berikut : a. Tidak Tahu = 1 adalah responden yang mempunyai total skor kognitif b. Tahu = 2 adalah responden yang mempunyai total skor kognitif Nilai klasifikasi afektif responden adalah sebagai berikut : a. Responden Suka Pada Pestisida = 1 adalah responden yang mempunyai total skor afektif b. Responden Ragu - ragu = 2 adalah responden yang mempunyai total skor afektif c. Responden Tidak Suka Pestisida = 3 adalah responden yang mempunyai total skor afektif > Nilai klasifikasi psikomotorik responden adalah sebagai berikut : a. Responden dengan psikomotorik buruk = 1 adalah responden yang mempunyai total skor psikomotorik < 10 b. Responden dengan psikomotorik baik = 2 adalah responden yang mempunyai total skor psikomotorik > Klasifikasi perilaku responden meliputi : a. Responden dengan perilaku buruk = 1 adalah responden dengan penggunaan pestisida secara teratur. b. Responden dengan perilaku baik = 2 adalah responden dengan penggunaan pestisida secara tidak teratur atau tergantung situasi.

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Program Kejar Paket B memiliki sasaran untuk memberikan pendidikan bagi siswa lulus SD dan sederajat yang tidak melanjutkan ke SLTP, serta siswa putus

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terpaan pesan pencegahan bahaya demam berdarah dan sikap ibu-ibu rumah tangga dilakukan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru yang terdiri dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Pemikiran Permukiman adalah suatu suatu ekosistem, dimana masyarakat sebagai komponen sosial sekaligus merupakan komponen biologis, sementara kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode penelitian yang dilakukan adalah Explanatory Research (penelitian penjelasan), karena penelitian menjelaskan hubungan variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu sejak Juni 2008 sampai September 2008 dilakukan di daerah tujuan wisata Jakarta Timur. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TAHAPAN PENELITIAN Penelitian dibagi menjadi lima tahap, yaitu (1) penyusunan kuesioner, (2) pembuatan kuesioner online, (3) uji coba kuesioner, (4) pengumpulan data, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu

Lebih terperinci

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan tempat pada penelitian ini dilakukan secara purposive didasarkan pada cakupan wilayah siaran (coverage area) RRI Bogor Pro 1 FM 93,75 MHz yakni

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Langkah Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dan didukung data kualitatif. Strategi mendapatkan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN Metoda penelitian ini meliputi unsur-unsur: (1) populasi, sampel, dan responden, (2) desain penelitian, (3) data dan instrumentasi, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan desain deskriptif korelasional untuk mendeskripsikan semua peubah yang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Daerah Khusus Ibukota (DKI ) DKI adalah ibu kota negara Republik Indonesia, terletak di bagian barat laut Pulau Jawa dengan luas sekitar 661,52 km². terdiri dari

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan. Variabel bebas (X):

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber Informasi Pengetahuan merupakan semua informasi yang diperoleh responden dari berbagai sumber yang ada di sekitarnya. Pengetahuan juga menunjukkan kemampuan responden yang berada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Populasi

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Populasi 56 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi Populasi pada Penelitian ini adalah pemukim di bantaran sungai Ciliwung di DKI Jakarta yang terdiri dari tiga daerah daerah yaitu Jakarta Timur, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Jenis Hama yang Terdapat di Perumahan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Jenis Hama yang Terdapat di Perumahan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Survei Survei dilakukan di perumahan, restoran, dan rumah sakit di Jakarta Utara, Depok, dan Bogor dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hama yang terdapat

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Adapun kerangka konsep penelitian ini adalah : VARIABEL BEBAS 1. Kelengkapan APD 2. Lama Penyemprotan 3. Frekuensi Penyemprotan 4. Dosis Penyemprotan 5. Arah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak 16 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. 3.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan 24 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menjelaskan bahwa metode kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan psikologis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan: 23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, beringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan III.METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber: Data primer Profil Kelurahan Lenteng Agung 2009. 41 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Daerah Penelitian Letak Geografis dan Keadaan Wilayah Kelurahan Lenteng Agung merupakan salah satu kelurahan dari enam kelurahan di Kecamatan Jagakarsa termasuk dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan

METODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan METODE PENELITIAN Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah Desa Pulosari dan Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan yang termasuk dalam wilayah kerja BKPH Pangalengan, KPH Bandung

Lebih terperinci

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika KERANGKA PEMIKIRAN Pangan rekayasa genetika merupakan produk hasil pencangkokan dari satu gen ke gen yang lain. Pangan rekayasa genetika juga merupakan suatu produk yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian Hubungan Karakteristik Pemilih dan Terpaan Informasi Kampanye Politik dengan Perilaku Memilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2006,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel 38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Pemilihan pendekatan kuantitatif digunakan untuk lebih memahami fakta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksploratif, yakni menghimpun informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin Rahmat (000:4), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang menggunakan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk memecahkan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan hipotesis yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi karena menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional Penggunaan desain ini, peneliti mencoba untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci