KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS"

Transkripsi

1 30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Program Kejar Paket B memiliki sasaran untuk memberikan pendidikan bagi siswa lulus SD dan sederajat yang tidak melanjutkan ke SLTP, serta siswa putus sekolah SLTP yang karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti pendidikan dalam jalur Pendidikan Sekolah. Keberadaan Kejar Paket B mendapat respon dari masyarakat yang berbeda-beda di setiap wilayah. Keberhasilan Program Kejar Paket B dapat dilihat dari tercapainya tujuan pendidikan dan kebutuhan warga belajarnya. Ada dua aspek utama yang dapat dilihat yaitu kemampuan lulusan program ini untuk dapat melanjutkan sekolah atau kemampuannya untuk dapat bekerja. Kegiatan pembelajaran di Program Kejar Paket B diharapkan terjadi perubahan pada domain kognitif, afektif, dan psikomotoris, karena setelah selesai mengikuti program belajar kejar Paket B, warga belajar diharapkan dapat memperoleh kesempatan bekerja dan kesempatan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Jadi tingkat keefektivan pembelajaran Paket B dapat dilihat dari peningkatan; (1) pengetahuan; (2) sikap; (3) keterampilan untuk meraih kesempatan kerja dan kesempatan melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Konsep keefektivan seringkali dihubungkan dengan keberhasilan kelompok dalam keberhasilan tujuannya. Menurut Soedijanto (1978) keefektivan kegiatan dapat bersumber dari; (1) derajat pencapaian tujuan; (2) banyaknya usaha atau kegiatan yang efisien yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan mempertahankan kehidupannya. Terjadinya perubahan perilaku positif pada warga belajar akan berpengaruh langsung terhadap tingkat keefektivan kelompok belajar Kejar Paket B. Kegiatan belajar kejar paket B merupakan kegiatan pendidikan non formal yang bertujuan menghasilkan lulusan siap kerja baik bekerja mandiri (wiraswasta) ataupun bekerja dengan pihak yang lain, dan siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi baik pendidikan non-formal maupun pendidikan formal. Keberhasilan ini tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor, yang dapat dikategorikan sebagai faktor internal dan faktor eksternal warga belajar. Faktor

2 31 internal warga belajar meliputi Usia, Jenis kelamin, Status sosial ekonomi keluarga, Motivasi, dan Pandangan warga belajar terhadap paket B. Faktor eksternal warga belajar mencakup fasilitas belajar, materi pembelajaran, intensitas pengajaran, kualitas pengajar, dorongan orang tua, lokasi pembelajaran, peluang melanjutkan sekolah dan peluang kerja. Kerangka penelitian ini dapat dilihat dari bagan yang menggambarkan hubungan antara peubah-peubah yang akan dikaji. (Gambar 1). Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir dan deskripsi teoritis di atas maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: a. H1 : Terdapat hubungan nyata antara faktor internal warga belajar dengan keefektivan pembelajaran Kejar Paket B. b. H2 : Terdapat hubungan nyata antara faktor eksternal warga belajar dengan keefektivan pembelajaran Kejar Paket B. Peubah (X) Faktor Internal Warga Belajar 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Status Sosial Ekonomi Orang tua 4. Motivasi 5. Pandangan warga belajar terhadap Paket B Faktor Eksternal Warga Belajar 1. Fasilitas belajar 2. Materi pelajaran 3. Kualitas pengajar 4. Intensitas pengajaran 5. Lokasi Pembelajaran 6. Dorongan orang tua 7. Peluang kerja 8. Peluang melanjutkan Sekolah Peubah (Y) Tingkat Keefektivan Pembelajaran Paket B 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Keterampilan Perubahan Kesejahteraan 1. Kesempatan melanjutkan Sekolah 2.Kesempatan mendapatkan pekerjaan Gambar 1. Hubungan antar Peubah sebagai kerangka penelitian

3 32 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektivan dan hubungannya dengan beberapa peubah terpilih dari faktor internal dan eksternal warga belajar. Penelitian survei yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari populasi, di mana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi, dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun dan Effendi, 1995). Penelitian dikaji peubah-peubah bebas (X), yaitu faktor-faktor internal warga belajar yaitu (usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi keluarga, motivasi, pandangan warga belajar terhadap Paket B ) dan faktor-faktor eksternal yaitu (materi pembelajaran, fasilitas, lokasi belajar, kualitas pengajar, intensitas pengajaran, dorongan orang tua, peluang kerja dan peluang melanjutkan sekolah). Sedangkan peubah terikat (Y) adalah keefektivan pembelajaran Paket B sebagai dampak dari hasil pembelajaran di Kejar Paket B yang dilihat dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam melanjutkan pendidikan atau mendapatkan pekerjaan. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kelompok Belajar Kejar Paket B di PKBM Citra Pakuan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat, pada bulan Maret sampai dengan Mei Pemilihan judul dan lokasi penelitian didasarkan pada (1) masih tingginya jumlah anak putus sekolah atau anak yang belum menuntaskan wajib belajar sembilan tahun di Kecamatan Bogor tengah, (2) masih banyaknya penyelenggaraan kejar paket B yang tidak didasari pada kebutuhan masayarakat khususnya warga belajar. Populasi dan Responden Sampel Populasi penelitian adalah lulusan kejar paket B dalam dua tahun terakhir (lulusan tahun 2005, 2006) di PKBM Citra Pakuan yang berlokasi di wilayah

4 33 kota Bogor Propinsi Jawa Barat, dengan kriteria kondisi Paket B yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyelenggaraan Paket B, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah. Penelitian ini menggunakan acak sederhana. Sebagai bahan perkiraan sesuai dengan pernyataan Champion dalam Malo dan Trisnoningtyas (2000) untuk menetapkan aturan tentang besaran sampel, yakni 31 orang responden. Jumlah populasi sebanyak 40 orang warga belajar yang dibiayai oleh dana pemerintah. Sampel adalah sebanyak 31 orang yang diambil secara acak sederhana. Selain responden sampel, data juga diperoleh dari informan kunci seperti pihak Kecamatan Bogor Tengah, pengurus kejar paket B, tutor, dan Dinas PLS. Informasi yang diharapkan dari informan kunci ini terutama menyangkut manfaat keberadaan Paket B di masyarakat, sejauh mana keefektivan pelaksanaan program kejar paket B, dan dampak yang dihasilkan oleh Kejar Paket B terhadap keberlangsungan hidup warga belajar dalam hal peluang melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi (SLTA atau sederajat) dan peluang mendapatkan pekerjaan. Instrumen Penelitian Instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi daftar pertanyaan tertutup dan terbuka yang berhubungan dengan peubah yang dikaji dalam penelitian ini. Validitas instrumen adalah tingkat kesesuaian antara konsep dengan hasil pengukuran dari konsep yang bersangkutan. Kesesuaian ditentukan dengan mengadakan perbandingan antara konsep nominal dengan definisi operasional. Validitas daftar pertanyaan diperlukan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Validitas dimaksud adalah validitas konstruk (construct validity), berkenaan dengan kesanggupan alat ukur mengenai pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya (Sujana, 1981). Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (1995), alat ukur dikatakan sahih (valid) bila alat ukur tersebut dapat mengukur obyek yang sebenarnya ingin diukur. Terdapat beberapa cara untuk menetapkan kesahihan

5 34 atau keabsahan suatu alat ukur yang dipakai, yaitu (1) validitas konstruk; artinya peneliti menyusun tolok ukur operasional dari kerangka suatu konsep yang akan diukur tersebut, (2) validitas isi, di mana alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep; dan (3) validitas eksternal, artinya alat ukur baru yang akan digunakan tidak berbeda hasilnya jika dibandingkan dengan alat ukur yang sudah valid. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan cara validitas konstruk, yaitu menyusun tolok ukur operasional dari kerangka suatu konsep dengan cara pemahaman atau logika berfikir atas dasar pengetahuan ilmiah di mana isi kuesioner disesuaikan dengan konsep dan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli. Di samping itu, melakukan konsultasi secara intensif dengan pihak yang dianggap menguasai materi daftar kuesioner yang digunakan. Hasil faliditas dapat dilihat pada lampiran. Reliabilitas instrumen adalah tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi, apabila alat ukur tersebut mempunyai sifat konsisten, stabil atau ketepatan jika alat tersebut digunakan berulangkali terhadap suatu gejala yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda. Mantap jika dalam mengukur sesuatu secara berulang kali, alat ukur tersebut relatif memberikan hasil yang sama. Teknik untuk menguji realibilitas instrumen penelitian ini yaitu menggunakan metode Cronbach s Alpha. Responden berjumlah 10 orang lulusan Paket B. Hasil uji menunjukkan adanya beberapa peubah yang perlu dikoreksi dengan menghilangkan beberapa pertanyaan untuk menghasilkan peubah dengan tingkat keandalan yang cukup tinggi. (Tabel 1) Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Peubah Cronbach s Alph (standardized) Motivasi Fasilitas Materi Pengajar Intensitas Jarak Sikap Ketrampilan Efektifitas Total 0.611

6 35 Hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa instrumen yang dibuat memiliki tingkat reliabilitas yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur peubah-peubah di atas. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Survei, yang meliputi kegiatan penyebaran kuesioner kepada 31 orang lulusan Kejar Paket B. Responden yang diambil adalah dua tahun terakhir semenjak kelulusan yaitu tahun 2005 dan 2006 berdasarkan data lulusan PKBM Citra Pakuan. Data yang diperoleh meliputi faktor internal, faktor eksternal warga belajar, dan keefektivan pembelajaran. 2. Wawancara, dilakukan melalui pertanyaan terbuka kepada Responden, pihak Kecamatan Bogor Tengah, Tutor, Pengelola, dan Dinas Pendidikan PLS Kota Bogor. Informasi yang ingin di dapat meliputi: (1) gambaran keadaan umum atau potensi aktual mengenai kondisi geografis dan demografis dari kantor kelurahan kota Bogor Tengah, (2) data mengenai perkembangan Kelompok Belajar Paket B dari seksi Dikmas Kantor Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Bogor, beserta dokumen-dokumen yang dibutuhkan sebagai penunjang hasil penelitian. Analisis Data Keseluruhan data yang sudah dikumpulkan, ditabulasi dan dianalisis sesuai kebutuhan. Data yang dikumpulkan dari lapangan diberi kode dan diberi skor sesuai dengan metode skoring yang telah ditetapkan. Hasil skoring data penelitian selanjutnya ditabulasikan untuk kemudahan melakukan analisis agar dapat dideskripsikan dan dijelaskan tingkat hubungan yang terjadi di antara beberapa peubah sesuai dengan tujuan penelitian. Pendeskripsian peubah faktor internal dan faktor eksternal warga belajar dan tingkat keefektivan Kejar paket B, maka masing-masing peubah diklasifikasikan dalam tiga atau empat kategori pada skala ordinal. Alat analisis yang akan digunakan adalah statistik deskriptif dan uji korelasi Rank Spearman sebagai uji korelasi bagi data non-parametrik di mana skala datanya tersusun secara ordinal (Siegel, 1994). Untuk menjamin ketepatan

7 36 dan mempercepat proses perhitungan maka pengolahan data untuk uji korelasi Spearman menggunakan alat komputer program SPSS. Definisi Operasional Peubah dan Pengukurannya Definisi operasional dalam penelitian ini ditetapkan untuk mencegah terjadinya kesalahan arah terhadap konsep yang ditetapkan, sehingga pengukuran terhadap peubah dapat dilakukan secara jelas dan terukur. Berikut ini beberapa definisi operasional dan pengukuran peubah dalam penelitian ini: Tabel 2. Pengukuran Peubah Faktor Internal Warga Belajar Peubah Definisi Oprasional Indikator Pengukuran X 1 Usia Lamanya tahun usia warga belajar Kejar Paket B yang dihitung sejak lahir sampai menjadi responden penelitian. X 2 Jenis Kelamin responden X 3 Status Sosial Ekonomi orang tua Jumlah tahun warga belajar dari lahir sampai menjadi responden. Pertanyaan terbuka (tidak dikategorikan), menggunakan skala nominal dalam tahun. Laki-laki dan Perempuan laki-laki dan perempuan Pertanyaan terbuka (tidak dikategorikan), menggunakan skala nominal 1. laki-laki, 2. perempuan Suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu di dalam struktur sosial masyarakat. 1. Pendidikan terakhir responden (jenjang pendidikan terakhir, lama waktu pendidikan), 2. Pekerjaan orang tua (jenis pekerjaan utama), 3. Penghasilan orang tua (Jenis penghasilan utama), 4. Tempat tinggal ( permanen, semi permanen, tidak permanen). Rendah, skor =1, Sedang, skor =2 Tinggi, skor =3 Rendah, skor =1 Sedang, skor =2 Tinggi, skor =3 Rendah, < skor =1 Sedang, juta, skor =2 Tinggi, > 1 juta, skor 3 Tidak permanen, skor =1 Semi permanen, skor = 2 Permanen, skor = 3 X 4 Motivasi Belajar Warga Belajar X5 Pandangan warga belajar terhadap paket B dorongan yang timbul dalam diri warga belajar yang disadari karena adanya kebutuhan untuk mengetahui sesuatu sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Pandangan yang dimiliki responden terhadap program kejar Paket B. 1. Kemauan warga belajar untuk secara aktif menghadiri kegiatan belajar 2. Keaktifan menyelesaikan tugastugas di kelas, 3. Keaktifan mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Pengetahuan responden tentang Paket B Rendah, skor =1 Sedang, skor =2 Tinggi, skor =3 Tidak aktif, skor =1 Sedang, skor =2 aktif, skor =3 tidak aktif, skor=1 Sedang, skor =2 Aktif, skor =3 Tidak tahu, skor =1 Cukup tahu, skor =2 Sangat tahu,, skor =3

8 37 Tabel 3. Pengukuran Peubah Faktor Eksternal Responden Peubah Definisi Oprasional Indikator Pengukuran X 6 Fasilitas X 7 Materi Sarana dan prasarana yang ada di Kelompok belajar kejar Paket B sebagai pendukung terhadap proses kegiatan pembelajaran. Materi yang digunakan untuk mencapai tujuan intruksional agar tujuan dapat tercapai dengan baik. 1. Ruang praktek, 2. Ruang administrasi, 3. Alat-alat media pengajaran. 1. Relevansi materi yang diajarkan 2. Tingkat keterjangkauan kurang memadai, skor=1 cukup memadai, skor=2 sangat memadai, skor=3 kurang memadai, skor=1 cukup memadai, skor=2 sangat memadai, skor=3 kurang memadai, skor=1 cukup memadai, skor=2 sangat memadai, skor=3 Tidak relevan, skor=1 cukup relevan, skor=2 sangat relevan, skor=3 susah dicerna, skor =1 cukup dicerna, skor=2 mudah dicerna, skor =3 X 8 Lokasi Pembelajaran Jarak antara tempat tinggal warga belajar dengan tempat dimana proses belajar mengajar berlangsung. 3. Tingkat kerumitan susah, skor =1 sedang, skor=2 mudah, skor =3 1. Jarak antara rumah Sulit dijangkau, skor=1 warga belajar ke Paket B, Mudah dijangkau, skor=3 X 9 Intensitas Pengajaran Frekkuensi kegiatan pengajaran pada Kelompok belajar Kejar Paket B, yang merupakan proses pendidikan non formal. 2. Alat transportasi yang dipakai warga belajar ke Paket B, 3. Besarnya ongkos transportasi. 1. Banyaknya waktu belajar, 2. Banyaknya jumlah jam dalam setiap pertemuan. Sulit, skor=1 Mudah, skor=3 Besar, skor=1 Sedang, skor-2 Kecil, skor=3 Kurang, skor =1 Cukup, skor=2 Banyak, skor =3 Kurang, skor =1 Cukup, skor=2 Banyak, skor =3

9 38 Tabel 3. Pengukuran Peubah Faktor Eksternal Responden (lanjutan) Peubah Definisi Oprasional Indikator Pengukuran X 10 Kualitas Kemampuan tutor untuk 1. Kemampuan Kurang baik, skor =1 Pengajar mengubah perilaku warga berkomunikasi Cukup baik, skor=2 belajar, dalam hal ini Baik, skor =3 pengetahuan, sikap, keterampilan, sehingga akan meningkatkan kemampuan warga belajar. 2. Kemampuan memotivasi 3. Kemampuan melakukan transfer belajar Kurang baik, skor =1 Cukup baik, skor=2 Baik, skor =3 Kurang baik, skor =1 Cukup baik, skor=2 Baik, skor =3 X 11 Dorongan orang tua X 12 Peluang kerja X 13 Peluang melanjutkan sekolah Motivasi yang diberikan orang tua untuk mengikuti atau belajar di Kejar Paket B Kesempatan kerja yang dimiliki oleh lulusan paket B Kesempatan melanjutkan sekolah yang dimiliki oleh lulusan paket B seberapa besar dorongan yang diberikan orang tua dalam mengikuti Kejar Paket B. Seberapa besar peluang yang ada untuk bekerja setelah lulus Paket B. Seberapa besar peluang melanjutkan sekolah setelah lulus. Sangat kecil, skor=1 Kecil, skor=2 Besar, skor=3 Sangat besar, skor=4 Sangat kecil, skor=1 Kecil, skor=2 Besar, skor=3 Sangat besar =4 Sangat kecil, skor=1 Kecil, skor=2 Besar, skor=3 Sangat besar =4

10 39 Tabel 4. Pengukuran Peubah Tingkat Keefektivan Pembelajaran Kejar Paket B Dimensi Devinisi Oprasional Indikator Pengukuran 1. Pengetahuan Adanya pengetahuan yang Jumlah hasil evaluasi dari (Kognitif) lebih baik akan peluang nilai Ijasah sebagai bukti untuk melanjutkan hasil peningkatan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pengetahuan untuk melanjutkan sekolah, 2. Sikap (Afektif) Adanya pendapat lulusan warga belajar tentang kemanfaatan tercapainya tujuan sehingga warga belajar dapat melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau Adanya kemauan untuk masuk dalam dunia kerja. 3. Kemampuan Adanya keahlian yang (Psikomotoris) dimiliki oleh lulusan warga belajar sebagai bekal untuk melanjutkan sekolah, atau Adanya keahlian yang dimiliki oleh lulusan warga belajar sebagai bekal untuk mencari kerja. 1. kemanfaatan yang dirasakan oleh lulusan Paket B,. 2. keinginan untuk meraih kesempatan kerja dan melanjutkan sekolah, 3. semangat meraih kesempatan kerja dan melanjutkan sekolah 1. tingkat keberhasilan untuk bersaing memasuki pendidikan selanjutnya (formal/non formal), 2. tingkat keberhasilan untuk melakukan tindakan untuk meraih kesempatan kerja, 3. jenis usaha yang dilakukan, 4. kesesuaian keterampilan dimiliki keterampilan dibutuhkan. yang dengan yang

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu sejak Juni 2008 sampai September 2008 dilakukan di daerah tujuan wisata Jakarta Timur. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai metode penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yang menggambarkan dan menjelaskan strategi komunikasi pedagang kaki

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survai yang bers~fat penjelasan (eksplanatory), yaitu menjelaskan hubungan yang dapat terjadi pada variabel-variabel

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 14 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional: yakni mempelajari hubungan variabel-variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan desain deskriptif korelasional untuk mendeskripsikan semua peubah yang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri

Lebih terperinci

iii Universitas Kristen Maranatha

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai tipe loyalitas konsumen terhadap kartu seluler Simpati pada mahasiswa usia 18 22 tahun Universitas X Bandung. Rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian dan prosedur penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah membandingkan dua atau lebih kelompok

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 67 BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Proses pendidikan melalui pembelajaran menurut Sudjana (2006) adalah interaksi edukatif antara masukan (input) sarana dengan

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATA PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA ANALISIS DATA PENYAJIAN DATA

MANAJEMEN DATA PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA ANALISIS DATA PENYAJIAN DATA MANAJEMEN DATA PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA ANALISIS DATA PENYAJIAN DATA I. PENGUMPULAN DATA KEGIATAN WAWANCARA/OBSERVASI DALAM RANGKA MEMPEROLEH DATA DARI OBYEK PENGAMATAN PERLU DIPERHATIKAN CARA

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan psikologis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi 27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Populasi penelitian ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) miskin kota

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Populasi penelitian ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) miskin kota METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) miskin kota di Kecamatan Bogor Timur yang berada di bawah pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana gambaran orientasi masa depan bidang pendidikan pada remaja di lembaga bimbingan belajar 'X' di kota Bandung. Orientasi masa depan bidang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kecenderungan locus of control pada anak pendeta yang berada pada fase remaja akhir di Gereja denominasi X Jakarta. Rancangan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan Reliabilitas Validitas dan Reliabilitas PENGUKURAN Upaya menghubungkan konsep dan realitas Apa bedanya dengan definisi operasional? langkah awal pengukuran. Apa yang dilakukan dalam pengukuran? Dalam penelitian sosial

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian 37 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan antara peubah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul studi deskriptif mengenai behavioral autonomy dalam proses belajar pada siswa kelas akselerasi SMAN X di Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian. data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara.

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian. data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat explanatory (penjelasan) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas pemerintah dalam bidang pendidikan berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengenal tiga jalur pendidikan, yaitu jalur pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel pengetahuan kader tentang DBD dan praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneitian Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 dan selesai pada bulan Desember

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2005) penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai sikap terhadap kewirausahaan pada mahasiswa Bidang Studi Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas X di Bandung.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai derajat prokrastinasi akademik pada siswa kelas 8 SMP X Bandung. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik survei. Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel 38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1) Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah Explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 54 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 5.1 Faktor Individu Sesuai dengan pemaparan pada metodologi, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif tahun ajaran 2013, Universitas Katolik Soegijapranata, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara gaya pengasuhan enabling-constraining dan kemandirian emosional pada mahasiswa kost angkatan 2009 Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai Adversity Quotient pada siswa/i SMP X kelas I di Bandung (Suatu Penelitian Survei yang dilakukan pada Siswa/i SMP Yayasan Badan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat explanatory style pada mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2008 Universitas X Bandung dengan IPK tinggi dan rendah. Populasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan Explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel pengetahuan pencegahan penyakit, sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS

KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS 21 KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Hasil penelitian Marwan (2008) dan Sooknanan et al. (2002) menunjukkan bahwa dosen perguruan tinggi merupakan aktor (pengambil keputusan) utama yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh 27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN Metoda penelitian ini meliputi unsur-unsur: (1) populasi, sampel, dan responden, (2) desain penelitian, (3) data dan instrumentasi, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai hubungan antara kecerdasan emosional dan derajat stres kerja pada guru SLB bagian C di Bandung. Sesuai dengan maksud, tujuan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatoris, yaitu untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai. Subjek penelitian adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh dukungan suami dalam melakukan skrining dini kanker

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Resiliency pada Perawat Ruang Gaduh Gelisah di Rumah Sakit Jiwa X Bandung. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian Non Experimen (Hidayat, 2007). Dalam rancangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan

METODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan METODE PENELITIAN Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah Desa Pulosari dan Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan yang termasuk dalam wilayah kerja BKPH Pangalengan, KPH Bandung

Lebih terperinci

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

METODE. Desain, Tempat dan Waktu 25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian Hubungan Karakteristik Pemilih dan Terpaan Informasi Kampanye Politik dengan Perilaku Memilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2006,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi. 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sebagai obyek penelitian Pengaruh Implementasi Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu 57 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Desain Penelitian ini menggunakan disain survei, suatu disain non-experimental dengan metode cross-sectional karena penelitian ini berhubungan dengan fenomena-fenomena

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua bagian penelitian, penelitian pertama tentang pengembangan alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia, merupakan perusahaan industri pesawat terbang di Indonesia. Terletak di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i i iii iv v i iv vii ix BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci