ALGORITMA AFFINE SCALING UNTUK MENGOPTIMALKAN AKSES LISTRIK PEDESAAN JAWA DAN KALIMANTAN
|
|
- Verawati Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 4, No. 3 (5), hal 43-5 LGORITM FFINE SCLING UNTUK MENGOPTIMLKN KSES LISTRIK PEDESN JW DN KLIMNTN Muhariah, Bayu Prihandono, Helmi INTISRI Program listrik pedesaan adalah program pelayanan listrik untuk konsumen yang tinggal di daerah yang tidak terletak di ibu kota negara, provinsi dan kabupaten. Perencanaan program listrik pedesaan melibatkan Pemerintah Daerah dan PLN. Pada pembangunan listrik pedesaan banyak menghadapi kendala terutama pada teknologi, modal, dan kondisi daerah pedesaan yang banyak terdiri dari pulaupulau kecil dan tersebar. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis akses listrik pada program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan tahun 8 sudah optimal atau belum menggunakan lgoritma ffine Scaling. Dalam menyelesaikan permasalahan menggunakan algoritma ffine Scaling terdapat tiga konsep dasar. Pertama menentukan nilai awal melalui bagian dalam (interior) daerah feasible ke arah solusi yang optimal. Kedua, titik interior bergerak dengan sebuah arah yang meningkatkan nilai fungsi tujuan pada kemungkinan rata-rata yang paling cepat. Terakhir, mengubah daerah feasible untuk memindahkan solusi percobaan ke dekat pusatnya sehingga memungkinkan sebuah peningkatan besar saat konsep dua diterapkan. Dari hasil algoritma ffine Scaling didapat bahwa program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan masih bisa di optimalkan, sehingga bila dilakukan optimasi menggunakan lgoritma ffine Scaling diperoleh peningkatan akses listrik sebesar 6,3% dan bisa menghemat anggaran sebesar,5%. Sehingga langkah kebijakan yang diambil adalah mengoptimalkan pendanaan listrik pedesaan yang terbatas dengan bantuan lgoritma ffine Scaling sehingga lebih efektif dan efisien. Kata kunci: Pemrograman Linear, ffine Scaling, Optimalisasi PENDHULUN Tenaga listrik merupakan kebutuhan vital untuk pembangunan ekonomi. Ketersediaan tenaga listrik yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, keandalan yang tinggi, serta dengan harga yang terjangkau merupakan pasokan yang penting dalam menghasilkan barang dan jasa. Ketersediaan tenaga listrik untuk sektor rumah tangga pada tingkat harga yang terjangkau dapat mengubah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Listrik telah berkembang menjadi salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia dewasa ini. Listrik tidak lagi menjadi bentuk komoditas di lingkungan perkotaan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Untuk itu, program perluasan layanan tenaga listrik yang mampu mencapai wilayah pedesaan telah menjadi agenda pemerintah dihampir semua negara termasuk Indonesia. Jumlah desa seluruh Indonesia sampai dengan akhir tahun 7 mencapai desa, yang telah dialiri listrik sebanyak desa atau 9,9% dengan jumlah pelanggan desa pelanggan. Rasio desa yang telah dialiri listrik adalah perbandingan antara jumlah desa yang telah dialiri listrik dengan jumlah seluruh desa. Desa yang telah dialiri listrik sampai dengan tahun 7 adalah desa dengan jumlah desa sebanyak desa dengan rincian di luar Jawa sebanyak desa yang telah dialiri listrik dan di Jawa 4.99 desa yang telah dialiri listrik. Dengan demikian rasio desa yang dialiri listrik tahun 7 adalah 9,9% sedang rasio desa yang dialiri listrik di luar Jawa mencapai 87,69% dan desa yang telah dialiri listrik di Jawa sudah mencapai 99,78% []. Penyelesaian suatu masalah secara optimal di bidang usaha, pemrograman linear merupakan cara yang dapat digunakan dalam pemecahan berbagai masalah pengalokasian sumber-sumber yang 43
2 44 MUHRIH, B. PRIHNDONO, HELMI terbatas. Pemrograman linear yang ditemukan oleh L.W Kantorovich pada tahun 939 dengan metode yang masih terbatas []. Permasalahan-permasalahan pemrograman linear pada umumnya dapat diselesaikan dengan metode simpleks, namun ada metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pemrograman linear yaitu metode titik interior [3]. Metode titik interior memiliki beberapa alternatif penyelesaian diantaranya adalah algoritma ffine Scaling, Khachiyan dan algoritma Karmarkar. Ketiga algoritma tersebut sama-sama menggunakan pendekatan numerik dalam menyelesaikan permasalahan pemrograman linear. lgoritma ffine Scaling diselesaikan pertama kali oleh I.I. Dikin pada tahun 967, lgoritma Khachiyan diselesaikan pertama kali oleh Leonid Kachiyan pada tahun 979 dan lgoritma Karmarkar diselesaikan pertama kali oleh Narendra Karmarkar pada tahun 984, algoritma ffine Scaling termasuk algoritma paling populer sejak tahun 99-an dibanding algoritma yang lainnya [4]. Menurut Silva dan Nakata yang melakukan studi listrik pedesaan (rural electrification) di Colombia dengan menggunakan energi baru terbarukan melakukan optimasi menggunakan pemrograman linear dengan pendekatan multiple objective yaitu Cost minimum adalah biaya minimum yang diperlukan untuk membangkitkan listrik, job maximum adalah jumlah pekerja maksimum yang terlibat, Land Use minimum adalah jumlah emisi CO minimum yang dihasilkan dari pembangkit listrik [5]. Masalah yang dibahas adalah bagaimana cara mengoptimalkan akses listrik pada program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan, yang dimodelkan dalam pemrograman linear dan dianalisis dengan algoritma ffine Scaling. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis akses listrik pada program listrik pedesaan di Jawa dan Kalimantan menggunakan algoritma ffine Scaling. dapun batasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan tahun 8, yang di modelkan dalam pemrograman linear dan dianalisis dengan algoritma ffine Scaling. Tahapan penelitian ini dimulai dengan memodelkan data program listrik pedesaan dalam bentuk pemrograman linear, standarisasi model pemrograman linear, ubah model pemrograman linear dalam bentuk matriks dan lakukan uji optimalisasi menggunakan algoritma ffine Scaling dengan langkahlangkah penyelesaian pemrograman linear menggunakan algoritma ffine Scaling yang dimulai dari penentuan titik awal ( ) yang layak, kemudian setelah titik awal diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah iterasi dimulai dengan mendefinisikan matriks diagonal yang setiap entri dari diagonalnya merupakan titik awal yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian dengan bantuan matriks diagonal dihitung sebuah matriks proyeksi yang berguna untuk menghitung gradien proyeksi pada tahap selanjutnya. Setelah itu dihitung titik optimum dengan bantuan gradien yang telah diproyeksikan (c p ) dan terakhir dihitung solusi dari iterasi yang sedang dilakukan untuk menentukan solusi optimal. Kemudian diperiksa fungsi tujuan yang sekarang sudah kurang dari atau sama dengan fungsi tujuan k k sebelumnya atau Z Z pada setiap akhir iterasi, jika kondisi tersebut sudah terpenuhi, maka masalah pemrograman linear telah memperoleh solusi optimal yaitu k k dihentikan. Namun jika kondisi Z Z dan pengerjaan dapat belum terpenuhi, maka langkah iterasi harus dilakukan kembali hingga kondisi tersebut terpenuhi sedemikian sehingga penyelesaian optimal dapat diperoleh. LGORITM FFINE SCLING Sebelum memulai algoritma ffine Scaling pertimbangkan masalah program linear umum sebagai berikut: Max Z cx
3 lgoritma ffine Scaling untuk Mengoptimalkan kses Listrik Pedesaan Jawa. 45 Fungsi kendala x b, x Tiga konsep dasar dalam menyelesaikan permasalahan pemrograman linear menggunakan algoritma ffine Scaling : Konsep Menunjukan melalui bagian dalam (interior) daerah feasible kearah yang solusi optimal Konsep Bergerak dengan sebuah arah yang meningkatkan nilai fungsi tujuan pada kemungkinan rata-rata yang lebih cepat. Konsep 3 Mengubah daerah feasible untuk memindahkah solusi percobaan ke dekat pusatnya sehingga memungkinkan sebuah peningkatan besar saat konsep diterapkan [3]. Penjabaran dari konsep, konsep dan konsep 3 adalah sebagai berikut:. Menentukan titik awal x yang memungkinkan sebagai solusi pemecahan yang pertama.. Mendefinisikan matriks diagonal Dk yang setiap entri dari diagonalnya merupakan titik awal x yang telah ditentukan sebelumnya. 3. Menentukan koordinat-koordinat yang baru untuk k dan C k+ dengan k Dk dan C = C. k+ Dk T T 4. Didapat sebuah matriks proyeksi sebagai berikut - P I - k k k k k, sehingga diperoleh gradien hasil proyeksinya Cp k+ = Pk+ C k+ 5. Identifikasi komponen negatif Cp k+ yang memiliki nilai absolut terbesar selanjutnya memuat nilai v sama dengan nilai absolut tersebut kemudian M y Cp, dimana y adalah k+ k+ vk vektor kolom yang semua elemennya dan nilai konstanta yang dipilih antara sampai dengan. k+ 6. Mengubah dalam koordinat yang baru dengan x Dk M k+ sebagai penyelesaian awal untuk k k iterasi berikutnya. Jika solusi percobaan Z Z maka algoritma ffine Scaling telah mencapai titik optimal. Jika belum terpenuhi, maka langkah iterasi harus dilakukan kembali hingga kondisi tersebut terpenuhi [3]. MENGOPTIMLKN KSES LISTRIK PEDESN JW DN KLIMNTN MENGGUNKN LGORITM FFINE SCLING Untuk mengoptimalkan akses listrik pada program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan menggunakan algoritma ffine Scaling, langkah pertama yaitu memodelkan data program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan dalam bentuk pemograman linear yaitu:. Menentukan variabel keputusan m m m3 banyaknya PLTS tersebar yang digunakan setiap satker lisdes banyaknya PLTS terpusat yang digunakan setiap satker lisdes banyaknya PLT Bayu yang digunakan setiap satker lisdes 4 mn banyaknya PLTMH yang digunakan setiap satker lisdes n,,3,, adalah varian dari PLTMH yang disesuaikan dengan kapasitasnya. 5 banyak PLTB HS yang digunakan, dimana hanya ada pada model satker lisdes Jawa Timur pada tahun 8 sebagai prototype. Dengan: m a, b, c, d, e, f, g dan h dengan a satker lisdes Jawa Barat, b satker lisdes Jawa Tengah dan DIY, c satker lisdes Jawa Timur, d satker lisdes Banten, e satker lisdes Kalimantan Barat, f satker lisdes Kalimantan Tengah, g satker lisdes Kalimantan Timur dan h = satker lisdes Kalimantan Selatan.
4 46 MUHRIH, B. PRIHNDONO, HELMI Untuk membangun suatu pembangkit diperlukan sebagai berikut:. PLTS tersebar dan PLTS terpusat tidak memerlukan Feasibility Study dan Detail design karena seluruh wilayah Indonesia cukup memiliki potensi energi surya, dengan PLTS tersebar memiliki kapasitas 5Wp untuk akses listrik dan PLTS terpusat dengan kapasitas KWp untuk akses listrik. PLT Bayu tidak memerlukan Feasibility Study dan Detail design tapi harus ada potensi energi angin, dengan kapasitas 4 KW untuk 8 akses listrik 3. PLTMH harus ada Feasibility Study dan Detail design serta potensi energi air, dimana kapasitas PLTMH KW untuk akses listrik. Diperoleh model fungsi tujuan sebagai berikut: Maksimumkan akses listrik: Z a b c d e f g h b c d e f g h 4a 4a 4a3 4b 4b 4c 4c 4 4c f 76 4 f 8 4g 68 4g 476 4g3 33 4h 34h 5 Berdasarkan data program listrik pedesaan, harga pembangkit, permintaan pemerintah daerah daerah dan ketersediaan FS dn DD untuk PLTMH diperoleh fungsi kendala sebagai berikut: 678 a 385 a 4a 35 4a 4a b b 4b 4b 687 c 385 c 66 4c 4c 95 4c d d e e f f 4 f 4 f g g 4g 4g 4g a 6 b 8 c d 337 e f h h 4h 4h 3 g h 7648 b 4a 4a 4a3 Ubah model pemograman linear dalam bentuk matriks dan vektor dengan C adalah fungsi tujuan, adalah variabel baru, b adalah nilai kanan dan fungsi kendala sebagai berikut: C T
5 lgoritma ffine Scaling untuk Mengoptimalkan kses Listrik Pedesaan Jawa. 47 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x s s s s s s b a b c d e f g h a b c d e f g h 4a 4a 4a3 4b 4b 4c 4c 4c3 4 f 4 f 4g 4g 4g3 4h 4h s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T 3 4 I I I I I I I8 dengan dan adalah matriks diagonal ukuran 8 8 yang setiap diagonal utamanya adalah dan , I8 matriks identitas ukuran 8 8, 8 matriks ukuran 8 8 semua elemen matriknya adalah nol dan.
6 48 MUHRIH, B. PRIHNDONO, HELMI dan. Lakukan uji optimalisasi menggunakan algoritma ffine Scaling dengan langkah-langkah penyelesaian pemrograman linear menggunakan algoritma ffine Scaling sebagai berikut: Iterasi Langkah. Menentukan nilai x dengan menggunakan eliminasi gauss dapat diperoleh x yang memenuhi x Z x b dan hitung nilai Z Cx 467, 5 Iterasi Langkah. Mendefinisikan matriks diagonal setiap D yang setiap entri atau diagonal utamanya merupakan titik awal x. Banyaknya elemen matriks D adalah buah. Bentuk matriks D sebagai berikut: D Langkah 3. Hitung koordinat yang baru diperoleh hasil sebagai berikut: dan adalah matriks diagonal yang diagonal utamanya adalah dan adalah matriks yang semua elemennya nol. 8
7 lgoritma ffine Scaling untuk Mengoptimalkan kses Listrik Pedesaan Jawa adalah matriks diagonal yang diagonal utamanya dan 6 adalah matriks diagonal yang diagonal utamanya dan , 37, 44 dan 48 adalah matriks diagonal yang diagonal utamanya. Langkah 4. Hitung tingkat kemiringan C diperoleh hasil sebagai berikut: C T Langkah 5. Hitung gradient Cp = P C diperoleh hasil sebagai berikut: Cp = 5,6373, ,88 75, ,4 7,534 53,5 73,64, 88,64 3,879 4,894 9,873 4, ,5,556 77, ,983 7,7848 6, ,367 5, ,445 3,839 47,768 75, ,6393 9,45 84,937 67,764 77,58, 89, 58, 5, 45, 544, 8, 333, 798, ,33,876 99,47 48,96 5,4 7,574 48,749, ,63 77,849 48,983 7,7849 6, 397 3,588 77,6 T 48,367 5,734 35,446 3,839 47,763 75,468 38,639 9,4 84,94 Langkah 6. Menentukan nilai absolut terbesar v 84,94, kemudian hitung M yi Cp v dengan y adalah vektor kolom dengan element matriks dan.95 `
8 5 MUHRIH, B. PRIHNDONO, HELMI M,446,7,54,6,355,958,836,843,873,8979,8469,764,854,95,4,7563,48,563,4,847,78,7,45,355,7,,596,335,95,774,8375,,9994,9997,9997,9993,9999,9997,999,9995,947,9966,8857,9436,984,9797,76,9983,,795,9436,9795,85,89,878,9594,9644,898,7979,843,6647,499,745,64 T Langkah 7. Hitung x D M x 46, ,57 589, , , ,35 445,69 55,65,873,4489,8469,764,78,8533,4,69,64,58,5,593,5854,568,5,577,585,6,5798,6676,975,443,987,5 634,38 735,5 833, 569,758 79,889 49, ,77 587,49 579,35 346,847 6,49 4,6 938,5 663, ,39 749,934,55,3975,478,4897,476,445,439,4797,48,449,3989,4,333,49,5568,8 T Diperoleh nilai Z =Cx =956,99. Karena Z Z maka iterasi dilanjutkan dengan mengulangi langkah. Berdasarkan perhitungan menggunakan algoritma ffine Scaling iterasi berhenti pada iterasi ke-7. Dari hasil iterasi diperoleh nilai 7 Z x 798,466,diperoleh hasil x a 83, x b 796, x c, x d 9, x e 636, x f 798, x g 379, x h 999, x, x, x4, x4, x4 3, x4, x4, x4, x4, x4 3, x4, x4, 3 4f a a a b b x, x4, x4, x4, x4 3, x4, x4, dan x5.5 dan solusi optimalnya f g g g h adalah Z 798,466 Berikut ini merupakan perbandingan kondisi awal program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan dengan hasil optimasi algoritma ffine Scaling yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel Perbandingan Program Lisdes Jawa dan Kalimantan dengan Hasil Optimasi lgoritma ffine Scaling No. Satker Lisdes dan Jenis Pembangkit Kondisi awal Hasil Optimasi ffine Scaling Selisih Jum. Pag.ng Jum. Pag.ng Jum. Pag.ng. Jabar:-PLTS Tersebar (5Wp) - PLTMH Margahayu ( x 4) - PLTMH Cisalak (x) - PLTMH Cier (x4) kses 89 8 (Ribu Rp.) 7,4, c h kses c c dn (Ribu Rp.) kses 7,4,73 (-6) 8 en (Ribu Rp.) 4 Total 69 7,4, ,4, Jateng: - PLTS Tersebar - PLTS Terpusat ( x Kw) - PLTMH Banjarnegara (x4) - PLTMH Pekalongan (x37) ,589, ,586,86 56 (-) 4 Total 976 7,589, ,586, Jatim: - PLTS Tersebar - PLTMH Malang (x4) - PLTMH Bondowoso (x8) - PLTMH Lumajang (x7) PLTB HS ,93, ,897,5 (-865) Total 545 7,93, ,897, Banten: - PLTS Tersebar 494 8,337,44 9 8,333, PLTS Terpusat (x) 4 (-4) Total 894 8,337,44 9 8,333, Kalbar: - PLTS Tersebar 636,35, ,35,568
9 lgoritma ffine Scaling untuk Mengoptimalkan kses Listrik Pedesaan Jawa. 5 No Satker Lisdes dan Jenis Pembangkit Jum. kses Kondisi awal Pag.ng (Ribu Rp.) Hasil Optimasi ffine Scaling Jum. Pag.ng kses (Ribu Rp.) Jum. kses Selisih Total 636,35, ,35,568 Kalteng: - PLTS Tersebar - PLTMH Murung Raya (x3) - PLTMH Katingan (x38) ,478, ,478,636 Total 398 4,478, ,478,636 Kaltim:- PLTS Tersebar 379,584,5 379,584,5 - PLTMH Kutai Barat (x4) PLTMH Malinau (x84) PLTMH Nunukan (x38) Total 769,584,5 769,584,5 Pag.ng (Ribu Rp.) 8. Kalsel:- PLTS Tersebar - PLTMH Hulu S Selatan Kec Loksado (x65) - PLTMH Hulu S Selatan Ds Kiyo (x6) ,896, ,896,6 Total 759 5,896, ,896,6 Total keseluruhan ,68, Berdasarkan perhitungan menggunakan algoritma ffine Scaling diperoleh empat satker lisdes yang belum optimal, yaitu satrker lisdes Jawa Barat, satker lisdes Jawa Tengah, satker lisdes Jawa Timur dan Banten sedangkan empat satker lisdes yaitu satker lisdes Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan sudah optimal. dapun empat satker lisdes tersebut untuk satker lisdes Jawa Barat diperoleh total akses listrik.93 akses listrik, diperoleh PLTS tersebar 83 akses listrik, PLTMH Margahayu Desa Suka Jaya Cisewu Kabupaten Bogor 4 KW yaitu 8 akses listrik, PLTMH Cilasak KW yaitu akses listrik dan PLTMH Cier 4KW di Kabupaten Bogor sebesar 8 akses listrik, dari total akses listrik pada program listrik pedesaan Jawa Barat tahun 8 sebesar.69 akses listrik masih dapat dioptimalkan sebesar 39 akses listrik. Untuk satker lisdes Jawa Tengah diperoleh total akses listrik sebesar.336 akses listrik dengan PLTS tersebar 796 akses listrik dan PLTMH Kabupaten Banjarnegara 4 KW yaitu 8 akses listrik dan PLTMH Kabupaten Pekalongan dengan kapasitas 37 KW sebanyak 74 akses listrik, dari total akses program listrik pedesaan Jawa Barat tahun 8 sebesar.976 akses listrik masih dapat dioptimalkan sebesar 36 akses listrik. Untuk satker lisdes Jawa Timur total akses listrik yang diperoleh hasil optimasi sebesar.83 akses listrik. Dengan rincian PLTS tersebar akses listrik, PLTMH Kabupaten Malang Kecamatan Pujon Desa Bendosari Dusun Tretes 4 KW sebanyak 48 akses listrik, PLTMH Kabupaten Bondowoso Kecamatan Tlogosari Desa Pakisan Dusun Laok Gonong 8 KW sebanyak 6 akses listrik, PLTMH Kabupaten Lumajang Kecamatan Candipuro Desa Sumbewuluh 7 KW sebanyak 4 akses listrik dan PLTB HS 5 Wp meningkat dari akses listrik menjadi.5 akses listrik. Peningkatan dihasilkan dari tidak terpakainya PLTS tersebar sebanyak 865 akses. Untuk satker lisdes Banten total akses listrik yang diperoleh dari hasil optimasi ffine Scaling sebesar.9 akses listrik bearti meningkat 735 akses listrik dari 494 akses listrik pada program listrik pedesaan Banten, dengan rincian PLTS tersebar.9 akses listrik sedangkan PLTS terpusat tidak digunakan.
10 5 MUHRIH, B. PRIHNDONO, HELMI PENUTUP Berdasarkan hasil perhitungan algoritma ffine Scaling dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa program listrik pedesaan Jawa dan Kalimantan masih bisa di optimalkan. Hal ini didukung dengan total akses listrik yang diperoleh dengan perhitungan ffine Scaling sebesar 7.98 akses listrik berarti meningkat sebesar 6,3% dari total akses listrik sebelumnya akses listrik. Dengan total penghematan pagu anggaran sebesar,5%. DFTR PUSTK []. Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi. Statistik Ketenagalistrikan dan Energi Tahun 7. Jakarta; 8. []. Susanta. Pemrograman linear. Fakultas MIP. Yogyakarta:Universitas Gajah Mada;994. [3]. Hillier, S.F dan Lieberman. Introduction To Operation Research, nine edition. Jakarta:Penerbit NDI;. [4]. Chong, E.K.P dan Stanislaw H.Z. n Introduction Optimization, Second Edition. New York: John Wiley dan Sons,inc;. [5]. Silva, Diego dan Nakata, Toshihiko. Renewable Technology for Rural Electrification in Colombia: Multiple objective approach. International Journal of Energy Sector Management MUHRIH : Jurusan Matematika FMIP UNTN, Pontianak, muhar_riah5@yahoo.co.id BYU PRIHNDONO : Jurusan Matematika FMIP UNTN, Pontianak, beiprihandono@gmail.com HELMI : Jurusan Matematika FMIP UNTN, Pontianak, helmi35@yahoo.co.id
METODE AFFINE SCALING SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PROGRAM LINEAR. Asep Teguh Suhanda, Shantika Martha, Helmi
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 1 (216), hal 45 52 METODE AFFINE SCALING SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PROGRAM LINEAR Asep Teguh Suhanda, Shantika Martha, Helmi
Lebih terperinciJurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon Juni 2014 Vol. 8 No. 1 METODE KARMARKAR SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINEAR
Jurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon Juni 204 Vol. 8 No. METODE KARMARKAR SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINEAR Bayu Prihandono, Meilyna Habibullah, Evi Noviani Program Studi
Lebih terperinciALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 265 274. ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Abdul Azis, Bayu Prihandono, Ilhamsyah INTISARI Optimasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan diberikan kajian teori mengenai matriks dan operasi matriks, program linear, penyelesaian program linear dengan metode simpleks, masalah transportasi, hubungan masalah
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN DI INDONESIA: KEBIJAKAN, RENCANA DAN PENDANAAN Jakarta, 20 Juni 2013 DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KONDISI SAAT INI Kondisi
Lebih terperinciPenyelesaian Program Linier Menggunakan Algoritma Interior Point dan Metode Simpleks
Penyelesaian Program Linier Menggunakan Algoritma Interior Point dan Metode Simpleks Sri Basriati, Elfira Safitri 2,2) Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau ) sribasriati@hotmail.com
Lebih terperinciAPLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1 (2015), hal 25 32. APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Edi Samana, Bayu Prihandono, Evi Noviani
Lebih terperinciOPTIMASI KEUNTUNGAN PAKAIAN DENGAN ALGORITMA TITIK INTERIOR (STUDI KASUS PADA PD. SIDO MUMBUL)
UJM 6 (1) (2017) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm OPTIMASI KEUNTUNGAN PAKAIAN DENGAN ALGORITMA TITIK INTERIOR (STUDI KASUS PADA PD. SIDO MUMBUL) Alfiatus Sa adah,
Lebih terperinciPENYUSUNAN PENJADWALAN UJIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RANK BASED ANT SYSTEM INTISARI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. 02(2017), hal 151 158. PENYUSUNN PENJDWLN UJIN MENGGUNKN LGORITM RNK BSED NT SYSTEM Ria Fuji stuti, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana INTISRI
Lebih terperinci6 Sistem Persamaan Linear
6 Sistem Persamaan Linear Pada bab, kita diminta untuk mencari suatu nilai x yang memenuhi persamaan f(x) = 0. Pada bab ini, masalah tersebut diperumum dengan mencari x = (x, x,..., x n ) yang secara sekaligus
Lebih terperinciOPTIMALISASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN (Studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Pontianak)
Buletin Ilmiah Mat. Stat. danterapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 363-370 OPTIMALISASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN (Studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Pontianak)
Lebih terperinciALGORITMA ELIMINASI GAUSS INTERVAL DALAM MENDAPATKAN NILAI DETERMINAN MATRIKS INTERVAL DAN MENCARI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN INTERVAL LINEAR
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 313 322. ALGORITMA ELIMINASI GAUSS INTERVAL DALAM MENDAPATKAN NILAI DETERMINAN MATRIKS INTERVAL DAN MENCARI SOLUSI SISTEM
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN ELEKTRIFIKASI DI DAERAH PERBATASAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN ELEKTRIFIKASI DI DAERAH
Lebih terperinciANALISIS DINAMIKA MODEL KOMPETISI DUA POPULASI YANG HIDUP BERSAMA DI TITIK KESETIMBANGAN TIDAK TERDEFINISI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 3 (2013), hal 197 204. ANALISIS DINAMIKA MODEL KOMPETISI DUA POPULASI YANG HIDUP BERSAMA DI TITIK KESETIMBANGAN TIDAK TERDEFINISI Eka
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka (elemen-elemen) yang disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk empat persegi panjang, di mana
Lebih terperinciDIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS
Buletin Ilmiah Mat Stat dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No 3 (2015), hal 337-346 DIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS Heronimus Hengki, Helmi, Mariatul Kiftiah INTISARI Matriks kompleks merupakan matriks
Lebih terperinciOPERASI MODIFIKASI ARITMATIKA INTERVAL TERHADAP INVERS MATRIKS INTERVAL
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 9-18 OPERASI MODIFIKASI ARITMATIKA INTERVAL TERHADAP INVERS MATRIKS INTERVAL Dodi Arianto, Helmi, Mariatul Kiftiah INTISARI
Lebih terperinciBAB III SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS
BAB III SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS A. Metode Simpleks Metode simpleks yang sudah kita pelajari, menunjukkan bahwa setiap perpindahan tabel baru selalu membawa semua elemen yang terdapat dalam
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH NILAI EIGEN UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE NUMEROV
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 415-422 PENYELESAIAN MASALAH NILAI EIGEN UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE NUMEROV Iyut Riani, Nilamsari
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER
METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan
Lebih terperinciPenggunaan Metode Dekomposisi LU Untuk Penentuan Produksi Suatu Industri Dengan Model Ekonomi Leontief
Penggunaan Metode Dekomposisi LU Untuk Penentuan Produksi Suatu Industri Dengan Model Ekonomi Leontief Achmad Dimas Noorcahyo - 13508076 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciMetode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan
Metode Simpleks (Simplex Method) Kuliah 03 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Rumusan Pemrograman linier dalam bentuk baku 2 Pemecahan sistem persamaan linier 3 Prinsip-prinsip metode simpleks
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif, yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu effective yang artinya berhasil. Menurut kamus ilmiah popular, efektivitas
Lebih terperinciMetode Simpleks M U H L I S T A H I R
Metode Simpleks M U H L I S T A H I R PENDAHULUAN Metode Simpleks adalah metode penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan
Lebih terperinciJurnal MIPA 36 (1): (2013) Jurnal MIPA.
Jurnal MIPA 36 (1): 98-106 (2013) Jurnal MIPA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jm ANALISIS METODE KARMARKAR UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PROGRAM LINIER DR Indriani, H Suyitno, Mashuri Jurusan Matematika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat kaya, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat, berakibat beberapa perusahaan mengalami peningkatan biaya pendistribusian produk. Pendistribusian
Lebih terperinciSyarif Abdullah (G ) Matematika Terapan FMIPA Institut Pertanian Bogor.
Syarif Abdullah (G551150381) Matematika Terapan FMIPA Institut Pertanian Bogor e-mail: syarif_abdullah@apps.ipb.ac.id 25 Maret 2016 Ringkasan Kuliah ke-6 Analisis Numerik (16 Maret 2016) Materi : System
Lebih terperinciKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral #Energi Berkeadilan Disampaikan pada Pekan Pertambangan Jakarta, 26 September 2017 1 #EnergiBerkeadilan Untuk Kesejahteraan Rakyat, Iklim Usaha dan Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV. METODE SIMPLEKS
BAB IV. METODE SIMPLEKS Penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim (ingat kembali solusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Linear adalah suatu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang tersedia.
Lebih terperinciPulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia
TEKNOLOI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016 Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia Abraham Lomi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR BERDERAJAT DUA MENGGUNAKAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3(2015), hal 353-362. PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR BERDERAJAT DUA MENGGUNAKAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI Ikon Pratikno, Nilamsari
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN. 23 Oktober 2017
PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN 23 Oktober 2017 1 Minyak Solar 48 (Gas oil) Bensin (Gasoline) min.ron 88 Rp.7 Ribu Rp.100 Ribu 59 2 Progress dan Roadmap BBM Satu Harga Kronologis
Lebih terperinciRivised Simpleks Method (metode simpleks yang diperbaiki)
Rivised impleks Method (metode simpleks yang diperbaiki) Metode simpleks yang sudah kita pelajari, menunjukkan bahwa setiap perpindahan tabel baru selalu membawa semua elemen yang terdapat dalam tabel.
Lebih terperinciPENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND
PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND Siti Rahmatullah, Mamika Ujianita Romdhini, Marwan, Lailia Awalushaumi (Jurusan Matematika
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka pada bab ini akan membahas tentang pengertian dan penjelasan yang berkaitan dengan fungsi, turunan parsial, pemrograman linear, pemrograman nonlinear, fungsi konveks
Lebih terperinciOPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL Konferensi Informasi Pengawasan Oleh : Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Jakarta, 12
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL MENGGUNAKAN METODE PANGKAT
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. 0 (017), hal 17 6. PENENTUAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL MENGGUNAKAN METODE PANGKAT Yuyun Eka Pratiwi, Mariatul Kiftiah,
Lebih terperinciAPLIKASI MATRIKS LESLIE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN SUATU POPULASI
Buletin Ilmiah Math Stat Dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No 3 (2013), hal 163-172 APLIKASI MATRIKS LESLIE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN SUATU POPULASI Yudha Pratama, Bayu Prihandono,
Lebih terperinciPENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH
Buletin Ilmiah Mat. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 1 (2015), hal 17 24. PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH Fatmawati, Bayu Prihandono, Evi Noviani INTISARI
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang berhubungan dengan pembahasan ini sehingga dapat dijadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan
Lebih terperinciDIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 3 (2013), hal. 183-190 DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN Fidiah Kinanti, Nilamsari Kusumastuti, Evi Noviani
Lebih terperinciOPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)
OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) Ai Nurhayati 1, Sri Setyaningsih 2,dan Embay Rohaeti 2. Program Studi Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA FLOYD UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA SETIAP PASANGAN SIMPUL
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume, No. (), hal - ANALISIS ALGORITMA FLOYD UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA SETIAP PASANGAN SIMPUL Syurya Pratiningsih,
Lebih terperinciOPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS
OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS RISNAWATI IBNAS Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UINAM risnawati988@gmail.com Info: Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Edisi:
Lebih terperinciJurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya 1* Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya 2,3
PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) DENGAN METODE BRANCH AND BOUND (Aplikasi Permasalahan Pengangkutan Barang Kantor Pos Palembang) (SOLVING THE TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) USING BRANCH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 33 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta di
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan, pemrograman linear, metode simpleks, teorema dualitas, pemrograman nonlinear, persyaratan karush kuhn
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 201 210. ANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Cindy Cipta Sari, Bayu Prihandono,
Lebih terperinciPengembangan Program Pecahan Linier Dengan Transformasi Aljabar
Pengembangan Program Pecahan Linier Dengan Transformasi Aljabar Bobby Reynaldo 1, Ratna Widyati 2, Med Irzal 3 Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memilih keputusan terbaik diantara bermacam-macam alternatif yang ada.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Optimasi adalah pokok dari masalah yang melibatkan pengambilan keputusan, apakah itu dalam bidang teknik, dalam bidang ekonomi ataupun dalam bidang-bidang lainnya.
Lebih terperinciManajemen Sains. Pemrograman Linier (Metode Simpleks) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011
Manajemen Sains Pemrograman Linier (Metode Simpleks) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Komponen dasar Variabel keputusan yang kita cari untuk ditentukan Objective (tujuan)
Lebih terperinciBAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS
BAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS 6.1 Teori Dualitas Teori dualitas merupakan salah satu konsep programa linier yang penting dan menarik ditinjau dari segi teori dan praktisnya.
Lebih terperinciOPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Abstrak Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M.T Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Peralatan rumah tangga maupun industri hampir semuanya
Lebih terperinciANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI
ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI E D Meilandari 1, R S Hartati 2, I W Sukerayasa 2 1 Alumni Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 2 Staff Pengajar Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber energi tak terbarukan berupa energi fosil yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis energi dunia. Fenomena ini juga
Lebih terperinciTeori Dualitas dan Penerapannya (Duality Theory and Its Application)
Teori Dualitas dan Penerapannya (Duality Theory and Its Application) Kuliah 6 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Teori dualitas 2 Metode simpleks dual TI2231 Penelitian Operasional I 2
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
6 HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data Gambaran dari peubah mata kuliah, IPK dan nilai Ujian Nasional yang ditata sesuai dengan mediannya disajikan sebagai boxplot dan diberikan pada Gambar. 9 3 Data 6
Lebih terperinciBAB III. METODE SIMPLEKS
BAB III. METODE SIMPLEKS 3.1. PENGANTAR Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya
Lebih terperinciAPLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH
Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 13 21. APLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH ERLINA, ELLY ROSMAINI, HENRY RANI SITEPU Abstrak. Kebutuhan akan rumah merupakan salah
Lebih terperinciDual Pada Masalah Maksimum Baku
Dual Pada Masalah Maksimum aku Setiap masalah program linear terkait dengan masalah dualnya. Kita mulai dengan motivasi masalah ekonomi terhadap dual masalah maksimum baku. Sebuah industri rumah tangga
Lebih terperinciHermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 3(216), hal 249 256. PERBANDINGAN METODE STEPPING STONE DAN MODIFIED DISTRIBUTION DENGAN SOLUSI AWAL METODE LEAST COST UNTUK MEMINIMUMKAN
Lebih terperinciMETODE dan TABEL SIMPLEX
METODE dan TABEL SIMPLEX Mengubah bentuk baku model LP ke dalam bentuk tabel akan memudahkan proses perhitungan simplex. Langkah-langkah perhitungan dalam algoritma simplex adalah :. Berdasarkan bentuk
Lebih terperinciPENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND
βeta p-issn: 2085-5893 / e-issn: 2541-0458 http://jurnalbeta.ac.id Vol. 5 No. 2 (Nopember) 2012, Hal. 99-107 βeta 2012 PENGOPTIMAN PENDAPATAN LAHAN PARKIR KENDARAAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK MENGGUNAKAN
Lebih terperinciOptimasi Produksi Dan Analisis Sensitivitas Menggunakan Algoritma Titik Interior (Studi Kasus: UP2K Melati, Prabumulih)
Jurnal Matematika Integratif ISSN 1412-6184 Volume 11 No 1, April 2015, pp 75-84 Optimasi Produksi Dan Analisis Sensitivitas Menggunakan Algoritma Titik Interior (Studi Kasus: UP2K Melati, Prabumulih)
Lebih terperinciDIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION. Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND COOPERATION. On OCEAN ENERGY FIELD STUDY
MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES DIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION DIRECTORAT OF VARIOUS NEW ENERGY AND RENEWABLE ENERGY Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Matriks 2.1.1 Pengertian Matriks Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan bilangan. Bilanganbilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Anton,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS FUZZY UNTUK PERMASALAHAN PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN VARIABEL TRAPEZOIDAL FUZZY
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 01 No. 1 (2012) hal 23 30. METODE SIMPLEKS FUZZY UNTUK PERMASALAHAN PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN VARIABEL TRAPEZOIDAL FUZZY Anastasia Tri Afriani
Lebih terperinciPengubahan Model Ketidaksamaan Persamaan
METODA SIMPLEKS Metoda Simpleks Suatu metoda yang menggunakan prosedur aljabar untuk menyelesaikan programa linier. Proses penyelesaiannya dengan melakukan iterasi dari fungsi pembatasnya untuk mencapai
Lebih terperinciAplikasi Metode Simpleks pada Produksi Padi di Kabupaten Ogan Ilir Serta Analisis Kelayakan Produksi Secara Sensitivitas
Jurnal Penelitian Sains Volume 15 Nomor 2A April 2012 Aplikasi Metode Simpleks pada Produksi Padi di Kabupaten Ogan Ilir Serta Analisis Kelayakan Produksi Secara Sensitivitas Indrawati, Sisca Octarina,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang sejak Perang Dunia II (Simarmata, 1982: ix). Model-model Riset. sebagainya, maka timbullah masalah optimasi.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Riset Operasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan baru yang berkembang sejak Perang Dunia II (Simarmata, 1982: ix). Model-model Riset Operasi adalah teknik-teknik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Berikut ini merupakan pembahasan kajian-kajian tersebut.
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai kajian teori yang digunakan sebagai dasar penulisan tugas akhir ini berdasarkan literatur yang relevan. Berikut ini merupakan pembahasan kajian-kajian
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL
DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 19 TAHUN 2016 PEMBELIAN TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA FOTOVOLTAIK
Lebih terperinciBAB III SOLUSI OPTIMAL MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT
BAB III SOLUSI OPTIAL ASALAH FUZZY TRANSSHIPENT. ETODE EHAR Pada tahun 0, Kumar, et al. dalam jurnalnya yang berjudul Fuzzy Linear Programming Approach for Solving Fuzzy Transportation Problems with Transshipment
Lebih terperinciOPTIMASI FUNGSI MULTIVARIABLE TANPA KENDALA DENGAN METODE NEWTON
OPTIMASI FUNGSI MULTIVARIABLE TANPA KENDALA DENGAN METODE NEWTON Susi Ranangga [M008067], Aeroni Dwijayanti [M008078] Hamdani Citra P. [M0003], Nafi Nur Khasana [M00058]. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, pembelian didefinisikan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi 2.1.1 Pembelian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, pembelian didefinisikan sebagai proses, pembuatan, atau cara membeli. Sedangkan Philip Kotler (2000,
Lebih terperinciOptimasi Pengalokasian Produksi Barang Jadi dengan Menggunakan Solver Add-Ins. Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK
Optimasi Pengalokasian Produksi Barang Jadi dengan Menggunakan Solver Add-Ins Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Persoalan keuntungan yang tidak dikelola dengan baik seringkali menjadi
Lebih terperinciPRIMAL PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA INTERIOR POINT DAN METODE SIMPLEX ABSTRACT
JURNAL TEKNIK VOL. 1 NO. 1 / APRIL 011 PRIMAL PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA INTERIOR POINT DAN METODE SIMPLEX Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta Jl. Tentara
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki
BAB III PEMBAHASAN Masalah Fuzzy Linear Programming (FLP) merupakan masalah program linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki parameter fuzzy dan ketidaksamaan fuzzy
Lebih terperinciBAB 4 Sistem Persamaan Linear. Sistem m persamaan linear dalam n variabel LG=C adalah himpunan persamaan linear
BAB 4 Sistem Persamaan Linear berbentuk Sistem m persamaan linear dalam n variabel LG=C adalah himpunan persamaan linear Dengan koefisien dan adalah bilangan-bilangan yang diberikan. Sistem ini disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi masyarakat. Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan utama dalam berbagai lini kehidupan, baik
Lebih terperinciMINIMISASI STASIUN PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA PADANG
Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 122 128 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MINIMISASI STASIUN PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA PADANG FAISAL ASRA, SUSILA BAHRI, NOVA NOLIZA BAKAR Program
Lebih terperinciANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 229-238 ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Dwi Yuli Handayani, Bayu Prihandono,
Lebih terperinciMODIFIKASI ARITMETIKA INTERVAL DAN PENERAPANNYA PADA SISTEM PERSAMAANINTERVAL LINEAR
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 01, No. 1 (2012), hal 1 8. MODIFIKASI ARITMETIKA INTERVAL DAN PENERAPANNYA PADA SISTEM PERSAMAANINTERVAL LINEAR Mika Lasni Roha Saragih, Marisi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Noise Pada saat melakukan pengambilan gambar, setiap gangguan pada gambar dinamakan dengan noise. Noise dipakai untuk proses training corrupt image, gambarnya diberi noise dan
Lebih terperinciModel umum metode simpleks
Model umum metode simpleks Fungsi Tujuan: Z C X C 2 X 2 C n X n S S 2 S n = NK FungsiPembatas: a X + a 2 X 2 + + a n X n + S + S 2 + + S n = b a 2 X + a 22 X 2 + + a 2n X n + S + S 2 + + S n = b 2 a m
Lebih terperinciBAB 2 PROGRAM LINEAR
BAB 2 PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI UNTUK MENCARI LAJU ALIRAN AIR PADA PIPA DISTRIBUSI AIR PDAM. Hipolitus Januar Pogo, Bayu Prihandono, Helmi
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No.03 (2016), hal 187 194. PENGGUNAAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI UNTUK MENCARI LAJU ALIRAN AIR PADA PIPA DISTRIBUSI AIR PDAM Hipolitus Januar
Lebih terperinciAKSES ENERGI DAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DI DIY
Dinas PUP-ESDM DIY AKSES ENERGI DAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DI DIY Yogyakarta, 23 Mei 2014 Pasal 3 UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, bahwa dalam rangka mendukung pembangunan nasional secara
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kamar darurat (Emergency Room/ER) adalah tempat yang sangat penting peranannya pada rumah sakit. Aktivitas yang cukup padat mengharuskan kamar darurat selalu dijaga oleh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier digunakan untuk menunjukkan
Lebih terperinciMATRIKS BENTUK KANONIK RASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PEMBAGI ELEMENTER INTISARI
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. (17), hal 7 34. MATRIKS BENTUK KANONIK RASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PEMBAGI ELEMENTER Ardiansyah, Helmi, Fransiskus Fran INTISARI Pada
Lebih terperinciPERKALIAN MATRIKS PERSEGI MENGGUNAKAN ALGORITMA STRASSEN
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 201 208. PERKALIAN MATRIKS PERSEGI MENGGUNAKAN ALGORITMA STRASSEN Yanti, Evi Noviani, Helmi INTISARI Perkalian matriks merupakan
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer MUG1E3 3 SKS
// ljabar Linear Elementer MUGE SKS // 9:7 Jadwal Kuliah Hari I Selasa, jam. Hari II Kamis, jam. Sistem Penilaian UTS % US % Quis % // 9:7 M- ljabar Linear // Silabus : Bab I Matriks dan Operasinya Bab
Lebih terperinciBAB II METODE SIMPLEKS
BAB II METODE SIMPLEKS 2.1 Pengantar Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam pemrograman linier adalah metode simpleks. Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan
Lebih terperinciScheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman
Scheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman SCHEDULING ENERGI PEMBANGKITAN DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SIMAN I Made Barata Danajaya S1 Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN PRIORITAS 8 Tema Prioritas Penanggungjawab Bekerjasama Dengan PROGRAM AKSI DI BIDANG ENERGI Pencapaian ketahanan energi nasional yang menjamin kelangsungan pertumbuhan nasional
Lebih terperinci