BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa SD Kanisius Gendonganterdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan jumlah 116 siswa.staf pengajar terdiri dari 9 guru, 1 penjaga dan 1 kepala sekolah.proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul sampai dengan pukul Deskripsi Siklus I Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan, dalam Siklus I terdapat 2 kali pertemuan. Secara rinci prosedur penelitian tindakan pada Siklus I dapat dijabarkan dalam uraian berikut : Perencanaan Tindakan Setelah mendapat ijin dari kepala sekolah, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan, yaitu : 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. 2. Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan. 3. Mempersiapkan alat peraga untuk pembelajaran. 4. Membuat kelompok berdasarkan pre-tes. 5. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran. 6. Membuat lembar observasi/pengamatan siswa untuk melihat hasil bagaimana kondisi pembelajaran di kelas. 7. Membuat lembar kerja kelompok dan tes evaluasi untuk meliht hasil yang telah dilakukan. 8. Membuat lembar analisis nilai. 47

2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini dilakukan oleh guru kelas IV, sedangkan yang menjadi observer (pengamat) adalah guru kelas V. Penelitian pada Siklus I dengan menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan dengan materi Penjumlahan pecahan ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk proses pembelajaran menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) berbantuan blok pecahan, dan pada pertemuan kedua digunakan untuk evaluasi siswa. Adapun tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) berbantuan blok pecahan dapat diuraikan sebagai berikut : Pertemuan I Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Maret Tindakan ini dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus I. Pada kegiatan pendahuluan, guru membuka pelajaran dengan beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana pembelajaran, yaitu guru mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi ini guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu berjudul pecahan. Kemudian dalam kegiatan motivasi guru melakukan demonstrasi dengan menyiapkan sebuah roti untuk dipotong sama besar untuk dibagikan kepada 4 siswa. Guru menanyakan pada siswa berapabagian jumlah yang diterima oleh setiap siswa?. Setelah melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi, guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dipelajari hari ini. Kegiatan inti pada pertemuan I, diawali kegiatan guru menjelaskan konsep penjumlahan pecahan menggunakan blok pecahan. Guru membagi dua buah lingkaran yang dibagi dengan bagian berbeda kepada siswa. Guru memberi pertanyaan pada siswa Apakah pecahan tersebut dalam bentuk yang sama? dan Apakah bisa dijumlahkan. Kemudian, guru menjelaskan bahwa pecahan dapat dijumlahkan jika berpenyebut sama. Jika berpenyebut beda maka harus menyamakan penyebut yaitu pecahan dibagi dengan penyebut yang sama atau dengan mencari KPKnya. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dengan

3 49 masing-masing anggota kelompok 4 siswa. Selanjutnya, guru memberi nomor 1 sampai 4 kepada setiap anggota kelompok berupa bando bernomor dan memberi nama kelompok sesuai nama-nama buah yang ada pada bando bernomor. Guru membagi kartu soal dan lembar kerja kelompok kepada tiap kelompok. Pada saat kerja kelompok, siswa yang pandai masih mendominasi mengerjakan soal yang diberikan dengan baik, sementara yang lain asyik bermain sendiri.selama kegiatan tersebut berlangsung, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa dalam diskusi. Guru kurang mengontrol jalannya diskusi sehingga banyak siswa yang belum bisa mengerjakan kartu soal yang diberikan dengan baik. Setelah waktu diskusi habis, guru memanggil salah satu nomor secara acak dan nomor yang terpanggil mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menanggapinya. Pada saat ini terdapat siswa yang tidak mau maju kedepan saat dipanggil karena malu dan tidak percaya diri maju ke depan kelas. Guru juga masih kaku dan belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan. Suasana yang tercipta pada tahap ini sangat gaduh, karena siswa yang ditunjuk (yang memakai nomor yang dipanggil) tidak mau maju kedepan kelas, guru harus membujuk siswa itu untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan disamping itu siswa yang belum mendapatkan giliran untuk berpresentasi justru berjalan kesana kemari. Selain itu anggota kelompok yang lain asyik bermain sendiri. Namun, hal tersebut dapat segera diatasi oleh guru ketika siswa yang lain menanggapi atau mengomentari hasil presentasi. Selanjutnya untuk memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, guru memberikan penguatan tentang materi penjumlahan pecahan, siswa mendengarkan.guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajara yang menggunakan metode NHT berbantuan blok pecahan dengan menanyakan kepada siswa apakah kalian senang dengan pembelajaran hari ini? siswa menjawab. Apakah kalian dapat bekerja sama dengan kelompok? Selanjutnya guru bersama-sama dengan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang materi hari ini. Guru juga

4 50 menyuruh siswa untuk mempelajari lagi materi penjumlahan pecahan, bahwa pecahan berpenyebut sama dapat langsung dikerjakan akan tetapi pecahan berpenyebut beda harus menyamakan penyebutnya dahulu dengan mencari KPKnya. Guru juga menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu menyelesaikan soal cerita penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama. Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 01 April 2014 dilakukan sesuai rencana yang sudah disiapkan. Pada kegiatan awal yang dilakukan oleh guru mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang penjumahan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama. Setelah apersepsi, kemudian guru mengkomunikasikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Kegiatan inti yang dilakukan guru hampir sama pada kegiatan int pertemuan pertama. Guru memberikan soal cerita kepada salah satu siswa, kemudian guru bersama siswa mengoreksi jawaban yang telah dikerjakan. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Guru membagikan bando bernomor sesuai nama kelompok. Setelah itu, guru membagi kartu soal kepada masing-masing kelompk untuk dikerjakan secara berdiskusi yaitu penjumlahan pecahan dalam bentuk soal cerita. Saat pembagian kartu soal berlangsung, terjadi keributan dalam salah satu kelompok. Dikarenakan ada 2 siswa dalam klompok tersebut yang tidak hadir. Hal ini mengakibatkan siswa tidak mau mengerjakan soal lebih dari satu. Untuk menyikapi hal tersebut, guru mengambil kartu soal yang tidak terpakai. Selama diskusi berlangsung, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa. Namun pada kenyataannya, guru masih kurang optimal dalam mengontrol jalannya diskusi. Pada pembelajaran kali ini, suasana kelas lebih kondusif, dikarenakan siswa sudah memahami langkah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas, kelompok yang lain menanggapinya. Suasana pada tahap ini, siswa lebih tertib dan antusias yang baik

5 51 dalam memberikan tanggapan pada saat kelompok lain presentasi. Selanjutnya untuk memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, guru memberikan penguatan tentang materi soal cerita penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama, siswa mendengarkan. Guru juga memberikan kesempatan pada sisa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Dalam kegiatan penutup, guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran yang menggunakan metode NHT berbantuan blok pecahan dengan menanyakan kepada siswa Hal baru apa yang kalian pelajari hari ini? siswa menjawab. Selanjutnya guru membuat penegsan atau kesimpulan tentang materi hari ini. Guru menyuruh siswa mengerjakan soal evaluasi Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I Hasil observai kinerja guru Siklus I, pada perencanaan pembelajaran guru menggunakan RPP, kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian pada siswa, memberi umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya saat guru memberikan bimbingan pada siswa dalam pelaksanaan kerja kelompok, penilaian pada setiap siswa. Di bawah ini merupakan rekapan dari hasil observasi dalam proses belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan guru dapat dilihat pada tabel 4.1.

6 52 No. Tabel 4.1 Hasil Pengamatan pada Guru Siklus I Aspek Tingkat Kemampuan Pertemuan I Pertemuan II I. PRA PEMBELAJARAN 1. Menyiapkanperlengkapan belajar Melakukan kegiatan apersepsi Memberikan motivasi 3 3 II. KEGIATAN INTI 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan materi secara runtut Menggunakan blok pecahan dalam 3 3 menjelaskan konsep pecahan 7. Mengaitkan materi dengan realitas 2 2 kehidupan 8. Mengarahkan siswa dalam pembagian 3 3 kelompok 9 Memberikan nomor pada setiap siswa Mengajukan pertanyaan yang bervariasi Membagi kartu soal pada setiap 3 3 kelompok 12. Melakukan kerja kelompok untuk 3 3 menyelesaikan kartu soal 13. Memfasilitasi siswa dalam mengerjakan 2 3 kartu soal 14. Membimbing siswa dalam kerja 2 3 kelompok 15. Memanggil salah satu nomor siswa 3 3 secara acak 16. Mempresentasikan hasil kerja Melakukan pembahasan hasil kerja 3 3 kelompok 18. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa 2 3 dalam presentasi 19. Merespon positif partisipasi aktif siswa Menggunakan media secara efektif dan 2 2 efisien 21. Melakukan konfirmasi Mengarahkan siswa menarik kesimpulan 3 3 III. KEGIATAN PENUTUP 23. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan 3 3 pembelajaran 24. Melakukan refleksi pembelajaran dengan 3 3 melibatkan siswa 25. Melaksanakan tindak lanjut 3 3

7 53 Jumlah Presentase 68% 72% Kategori Baik Baik Keterangan : No. Presentase Kategori 1. >76 % Baik Sekali % Baik % Cukup Baik 4. <25 % Kurang Dari hasil observasi di atas, pada pertemuan ini pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) masih kurang efektif. Pada pertemuan pertama awal pembelajaran guru kurang mempersiapakan perlengkapan pembelajaran yang akan digunakan. Dalam menjelaskan materi, guru kurang mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan. Guru kurang menguasai langkah-langkah pembelajaran, sehingga dalam tahap diskusi, guru masih kurang membimbing siswa dalam berdiskusi/kerja kelompok dan belum mengelola waktu secara efisien. Pada pertemuan kedua, guru sudah mulai membimbing dan memperhatikan kondisi siswa seperti kurangnya menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam presentasi dan kurangnya merespon positif partisipasi siswa yang aktif. Dalam penggunaan media blok pecahan, guru masih kurang mempergunakan secara efektif. Dari tabel diatas pembelajaran yang dilakukan sudah cukup baik untuk membuat siswa aktif, tata tertib kelas sudah dilaksanakan baik, dan penerapan model pembelajaran NHT sudah memotivasi siswa dalam bekerja kelompok.

8 54 Pertemua n Kehadiran Tabel 4.2 Hasil Pengamatan pada Siswa Siklus I Bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas Berusaha menjawab pertanyaan dari guru Berani mengemukaka n pendapat/ gagasan Mengerjaka n tugas dengan sungguhsungguh Kerjasam a Dengan kelompok Pertama 100% 53% 56% 62% 59% 59% Kategori Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Kedua 100% 53% 59% 62% 65% 68% Kategori Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Berdasarkan tabel diatas pertemuan pertama terlihat pada kehadiran siswa 70%, bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas 53%, berani mengemukakan pendapat/gagasan 62%, mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh 58%, dan kerjasama dengan kelompok 58%. Pertemuan kedua kehadiran siswa 66%, bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas 53%, berani mengemukakan pendapat/gagasan 62%, mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh 64%, kerjasama dengan kelompok 66%. Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram batang pada gambar 4.1 Gambar 4.1 Diagram Hasil Pengamatan Siswa Siklus I 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Hasil Pengamatan Siswa Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua

9 55 Dari tabel diatas maka guru perlu melakukan peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar, sehingga bagi siswa yang belum paham materi yang diajarkan berani bertanya. Kerjasama dalam kelompok perlu dibimbing agar kerjasama yang dilakukan berjalan dengan optimal sehingga semua siswa dapat memahami materi yang diajarkan Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Siklus I A. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I siswa yang telah mencapai KKM 75 sebanyak 15 siswa (78%), sedangkan yang belum tuntas sebanyak 17 siswa (22%). Berikut ini tabel perolehan nilai siklus I. Hasil yang diperoleh pada siklus I mengalami peningkatan, dari jumlah 32 siswa terdapat 15 siswa mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I Skor Frekuensi Presentase (%) Keterangan < Belum Tuntas Tuntas Jumlah Nilai Rata-rata 73 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 55 Dari analisis nilai tersebut dapat diketahu bahwa yang sudah tuntas dengan nilai di atas KKM ada 15 siswa dan yang belum tuntas atau masih dibawah KKM ada 17 siswa. Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 55, berdasarkan data diatas dapat digambarkan dalam diagram lingkaran pada gambar 4.2

10 56 Hasil Belajar Siklus I 22% Tuntas Belum Tuntas 78% Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagaram di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 78%. Sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar 22%. Berdasarkan gambar 4.2 dievaluasikan langkahlangkah yang telah diprogramkan dan dilaksanakan pada siklus I, belum sepenuhnya mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti perlu mengadakan revisi-revisi mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian terutama menentukan perbaikan dalam mengoptimalkan model yang dipakai, sehingga ditemukan variasi yang tepat untuk mencapai tujuan. Kemudian peneliti melanjutkan pada program siklus II yang direncanakan dengan berbagai revisi yaitu peneliti membimbing jalannya diskusi dalam masing-masing kelompok.

11 57 B. Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I Tabel 4.4 Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I No. Interval Siklus I Keterangan Jumlah Siswa (%) 1. > ,1 Sangat Tinggi ,5 Tinggi ,375 Sedang 4. < 25 Rendah Jumlah Berdasarkan tabel diatas terdapat 25 siswa (78,1%) yang motivasinya sangat tinggi, 4 siswa yang motivasinya tinggi, dan 3 siswa yang motivasinya sedang. Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram lingkaran pada gambar 4.3. Hasil Motivasi Siswa Siklus I 0% 9% 78% 13% Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Motivasi Siswa Siklus I

12 Refleksi Siklus I Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil.kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru guru, dan guru kolaborator (observer). Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer terdapat kelebihan dan kelemahan dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok. Setelah dilakukan diskusi antara guru dengan observer dapat diketahui faktor penyebab kekurang keberhasilan selama pembelajaran, yaitu: 1. Guru masih kaku dan belum terbiasa dengan model pembelajaran tipe Kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan. 2. Guru kurang mengontrol jalannya diskusi. 3. Pembelajaran masih gaduh dan kurang terkendali ketika siswa bekerja kelompok dan pada saat presentasi di depan kelas. 4. Pada awal pertemuan, siswa masih belum memahami langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan dengan benar. 5. Tidak semua siswa memberikan komentar dan tanggapan terhadap hasil presentasi temannya. 6. Siswa yang pandai mendominasi jalannya diskusi, sehingga siswa yang kurang pandai kurang berpartisipasi dan pasif dalam pembelajaran. Mengacu pada kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran, penulis memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut: 1. Meminta guru untuk lebih mendalami model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan. 2. Guru lebih mengontrol jalannya diskusi.

13 59 3. Meminta siswa agar tidak gaduh sendiri pada saat proses pembelajaran berlangsung. 4. Guru lebih membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran. 5. Guru mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan siswa yang sedang presentasi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap hasil presentasi tersebut. 6. Guru memberi himbauan kepada kelompok diskusi agar saling bekerja sama dan adil dalam pembagian tugas sehingga semua siswa aktif dalam pembelajaran Deskripsi Siklus II Seperti halnya siklus I, siklus II terdiri 2 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit (dua jam mata pelajaran). Secara rinci prosedur penelitian tindakan pada Siklus I dapat dijabarkan dalam uraian berikut : Perencanaan Tindakan Siklus II Setelah mendapat ijin dari kepala sekolah, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan, yaitu : 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa 2. Menyiapkan materi yang akan disampaikan 3. Mempersiapkan alat peraga untuk pembelajaran pengurangan pecahan 4. Membuat kelompok berdasarkan nilai tes evaluasi siklus I 5. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran 6. Membuat lembar observasi siswa untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran di kelas 7. Membuat lembar kerja siswa dan tes evaluasi siklus II untuk melihat hasil yang telah dilakukan

14 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II ini sama dengan tindakan siklus I, pembelajaran dilaksanakan dua pertemuan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut: Pertemuan I Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu Guru mngucapkan salam, memimpin doa, mengabsen siswa serta menanyakan siapa yang tidak masuk dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi ini guru mengajak siswa menyanyika lagu pecahan. Selanjutnya guru betanya Anak-anak jika kamu mempunyai 1 buah roti kemudian setengah bagian roti diberikan temanmu, maka berapa jumlah rotimu sekarang? siswa menjawab. Setelah melakukan kegiatan apersepsi, guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran hari ini. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan konsep penngurangan pecahan menggunakan blok pecahan. Guru membagi dua buah lingkaran yang dibagi dengan bagian berbeda kepada siswa.guru memberi pertanyaan pada siswa Apakah pecahan tersebut dalam bentuk yang sama? dan Apakah bisa dijumlahkan. Kemudian, guru menjelaskan bahwa pecahan dapat dikurangkan jika berpenyebut sama. Jika berpenyebut beda maka harus menyamakan penyebut yaitu pecahan dibagi dengan penyebut yang sama atau dengan mencari KPKnya. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok 4 siswa. Selanjutnya, guru memberi nomor 1 sampai 4 kepada setiap anggota kelompok berupa bando bernomor dan memberi nama kelompok sesuai nama-nama buah yang ada pada bando bernomor. Guru membagi kartu soal dan lembar kerja kelompok kepada tiap kelompok. Pada saat kerja kelompok, siswa lebih tertib dan aktif bekerja sama dalam kelompok mengerjakan kartu soal yang diberikan gur. Pada pembelajaran ini, guru berperan sebagai suasana lebih kondusif, karena siswa sudah memahami langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan. Guru sudah

15 61 mengontrol jalannya diskusi sehingga banyak siswa yang bisa mengerjakan kartu soal yang diberikan dengan baik. Guru memanggil salah satu nomor secara acak dan nomor yang terpanggil mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain menanggapinya. Suasana pada tahap ini terkendali dan siswa sudah terbiasa dengan alur model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan. Saat siswa menanggapi atau mengomentari hasil presentasi temannya juga sudah lebih kondusif dan aktif. Sedangkan jalannya diskusi sudah tidak didominasi siswa yang pandai namun semua anggota kelompok sudah mencoba untuk mengerjakan soal. Selanjutnya, guru juga memberikan penguatan tentang materi yang sudah diajarkan, siswa mendengarkan. Guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajara yang menggunakan metode NHT berbantuan blok pecahan dengan menanyakan kepada siswa apakah kalian senang dengan pembelajaran hari ini? siswa menjawab. Apakah kalian dapat bekerja sama dengan kelompok? Selanjutnya guru bersama-sama dengan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang materi hari ini. Guru juga menyuruh siswa untuk mempelajari lagi materi pengurangan pecahan, bahwa pecahan berpenyebut sama dapat langsung dikerjakan akan tetapi pecahan berpenyebut beda harus menyamakan penyebutnya dahulu dengan mencari KPKnya. Guru juga menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu menyelesaikan soal cerita pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama. Pertemuan II Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu guru membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen siswa dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsinya yaitu mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang pengurngan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama. Setelah apersepsi,

16 62 kemudian guru mengkomunikasikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Pada kegiatan inti yang dilakukan guru hampir sama pada kegiatan int pertemuan pertama. Guru memberikan soal cerita kepada salah satu siswa, siswa mengerjakan. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban yang telah dikerjakan. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Guru membagikan bando bernomor sesuai nama kelompok. Setelah itu, guru membagi kartu soal kepada masing-masing kelompk untuk dikerjakan secara berdiskusi yaitu penjumlahan pecahan dalam bentuk soal cerita. Pada pembelajaran kali ini, suasana kelas lebih kondusif, dikarenakan siswa sudah memahami langkah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas, kelompok yang lain menanggapinya. Suasana pada tahap ini, terkendali dari pada pertemuan pertama. Dikarenakan sudah banyak siswa yang memberikan tanggapan dan komentar pada saat kelompok lain presentasi. Selanjutnya untuk memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, guru memberikan penguatan tentang materi soal cerita penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama, siswa mendengarkan. Guru juga memberikan kesempatan pada sisa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran yang menggunakan metode NHT berbantuan blok pecahan dengan menanyakan kepada siswa Apa yang kalian ingat tentang pelajaran hari ini? siswa menjawab. Selanjutnya guru membuat penegsan atau kesimpulan tentang materi hari ini. Guru menyuruh siswa mengerjakan soal evaluasi.

17 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II Hasil observai kinerja guru Siklus I, pada perencanaan pembelajaran guru menggunakan RPP, kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian pada siswa, memberi umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya saat guru memberikan bimbingan pada siswa dalam pelaksanaan kerja kelompok, penilaian pada setiap siswa. Dibawah ini merupakan rekapan hasil observasi dalam proses belajar mengajar berlangsung. Hasil observasi pengamatan guru dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Pengamatan pada Guru Siklus II No. Aspek Tingkat Kemampuan Pertemuan I Pertemuan II I. PRA PEMBELAJARAN 1. Menyiapkanperlengkapan belajar Melakukan kegiatan apersepsi Memberikan motivasi 3 3 II. KEGIATAN INTI 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan materi secara runtut Menggunakan blok pecahan dalam 4 4 menjelaskan konsep pecahan 7. Mengaitkan materi dengan realitas 3 3 kehidupan 8. Mengarahkan siswa dalam pembagian 3 4 kelompok 9 Memberikan nomor pada setiap siswa Mengajukan pertanyaan yang bervariasi Membagi kartu soal pada setiap 3 4 kelompok 12. Melakukan kerja kelompok untuk menyelesaikan kartu soal 3 3

18 Memfasilitasi siswa dalam mengerjakan 3 4 kartu soal 14. Membimbing siswa dalam kerja 3 4 kelompok 15. Memanggil salah satu nomor siswa 3 4 secara acak 16. Mempresentasikan hasil kerja Melakukan pembahasan hasil kerja 3 3 kelompok 18. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa 3 3 dalam presentasi 19. Merespon positif partisipasi aktif siswa Menggunakan media secara efektif dan 3 3 efisien 21. Melakukan konfirmasi Mengarahkan siswa menarik kesimpulan 3 3 III. KEGIATAN PENUTUP 23. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan 4 4 pembelajaran 24. Melakukan refleksi pembelajaran dengan 3 3 melibatkan siswa 25. Melaksanakan tindak lanjut 4 4 Jumlah Presentase 82% 91% Kategori Baik Sekali Baik Sekali Keterangan : No. Presentase Kategori 1. >76 % Baik Sekali % Baik % Cukup Baik 4. <25 % Kurang Dari hasil observasi diatas, pada pertemuan ini pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berlangsung dengan baik dan sesuai dengan teori yang digunakan. Pada pertemuan pertama guru sudah membimbing siswa dengan memberikan sara dan berdiskusi dan bekerja kelompok dengan baik. Kemudian pada pertemuan kedua pembelajaran berlangsung dengan baik dan sudah membimbing siswa dengan

19 65 sangat efektif saat berdiskusi/kerja kelompok. Guru lebih memahami dan dapat melakukan langkah-langkah pembelajaran NHT dengan baik. Dari tabel diatas pembelajaran sudah baik untuk membuat siswa aktif, tata tertib kelas sudah dilaksanakan dengan baik. Penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah perlu ditingkatkan, serta pengelolaan waktu perlu ditingkatkan. Hal ini berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar. Penggunaan model NHT sudah berlangsung dengan sangat efektif. Pertemua n Kehadiran Tabel 4.6 Hasil Pengamatan pada Siswa Siklus II Bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas Berusaha menjawab pertanyaan dari guru Berani mengemukaka n pendapat/ gagasan Mengerjaka n tugas dengan sungguhsungguh Kerjasam a Dengan kelompok Pertama 100% 71% 70% 75% 67% 66% Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Kedua 100% 76% 78% 81% 83% 82% Kategori Sangat Tinggi Sangat Sangat Tinggi Sangat Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Berdasarkan tabel diatas pertemuan pertama terlihat pada kehadiran siswa 74%, bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas 71%, berani mengemukakan pendapat/gagasan 75%, mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh 67%, dan kerjasama dengan kelompok 66%. Pertemuan kedua kehadiran siswa 79%, bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas 76%, berani mengemukakan pendapat/gagasan 81%, mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh 83%, kerjasama dengan kelompok 82%. Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram batang pada gambar 4.4

20 66 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Gambar 4.4 Diagram Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Hasil Pengamatan Siswa Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Dari tabel diatas maka guru perlu melakukan peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar, sehingga bagi siswa yang belum paham materi yang diajarkan berani bertanya. Kerjasama dalam kelompok perlu dibimbing agar kerjasama yang dilakukan berjalan dengan optimal sehingga semua siswa dapat memahami materi yang diajarkan Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Siklus II A. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus II siswa yang telah mencapai KKM 75 sebanyak 31 siswa (97%), sedangkan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa (3%). Berikut ini tabel perolehan nilai siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan, dari jumlah 32 siswa terdapat 31 siswa mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7.

21 67 Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II Skor Frekuensi Presentase Keterangan (%) < Belum Tuntas Tuntas Jumlah Nilai Rata-rata 73 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60 Dari analisis nilai tersebut dapat diketahu bahwa yang sudah tuntas dengan nilai di atas KKM ada 31 siswa dan yang belum tuntas atau masih dibawah KKM ada 1 siswa. Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60, berdasarkan data diatas dapat digambarkan dalam diagram lingkaran pada gambar 4.5 3% Hasil Belajar Siklus II Tuntas Belum Tuntas 97% Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan hasil analisis yang digunakan dalam bentuk diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas sebesar 97% sedangkan belum tuntas sebesar 3%.

22 68 B. Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II Tabel 4.8 Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II No. Interval Siklus I Keterangan Jumlah Siswa (%) 1. > ,625 Sangat Tinggi ,25 Tinggi ,125 Sedang 4. < 25 Rendah Jumlah Berdasarkan tabel diatas terdapat 29 siswa (29,625%) yang motivasinya sangat tinggi, 2 siswa (6,25%) yang motivasinya tinggi, dan 1 siswa (3,125%) yang motivasinya sedang. Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram lingkaran pada gambar 4.6. Hasil Motivasi Siswa Siklus II 0% 3% 31% 66% Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Motivasi Siswa Siklus II

23 Refleksi Siklus II Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada materi pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama, penulis bersama observer melakukan refleksi. Ternyata hasil perbaikan pembelajaran memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, dimana sebagian besar siswa pada siklus II berhasil dan tuntas dalam belajarnya hanya 1 orang yang tidak tuntas. 4.2 Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil timdakan dapat diketahui telah terjadi keberhasilan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together)berbantuan blok pecahan pada mata pelajaran Matematika dalam materi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama di kelas IV SD Kanisius Gendongan Salatiga Tahun Ajara 2013/2014. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II dibawah ini. Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Skor Frekuensi Presentase Pra Siklus I Siklus II Pra Siklus I Siklus II Siklus Siklus < % 22% 3% % 78% 97% Dari tabel nilai tes hasil belajar pada tabel 4.9 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran Matematika. Terbukti untuk klasifikasi tuntas pada hasil belajar pra siklus ada 7 sis yang tuntas mencapai KKM, siklus I ada 15 siswa yang tuntas dan siklus II ada 31 siswa yang tuntas. Sedangkan pada klasifikasi tidak tuntas, pra siklus ada 25 siswa, siklus I ada 17 siswa dan siklus II ada 1 siswa yang tidak tuntas. Pada siklus I ada 17 siswa yang tidak tuntas dan pada siklus II ada 1 siswa yang tidak tuntas mencapai KKM. Ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat pada diagram 4.7 dan gambar grafik 4.8

24 < Pra siklus Siklus I Siklus II Gambar 4.7 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Axis Title Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tuntas Belum tuntas Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 4.8 Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Pada diagram 4.7 dan gambar grafik 4.8 menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. Berdasarkan hasil timdakan dapat diketahui bahwa penggunaaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan pada mata pelajaran Matematika dalam materi penjumlahan dan

25 71 pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama di kelas IV SD Kanisius Gendongan Salatiga Tahun Ajara 2013/2014 dapat menunjukkan peningkatan motivasi siswa dalam belajar. Peningkatan motivasi tersebut dapat dilihat pada tabel nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II dibawah ini. Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Interval Frekuensi Presentase (%) Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II Pra Siklus Siklus I Siklus II > % 78,1% 90,625% Sangat Tinggi % 12,5% 6,25% Tinggi ,625% 9,375% 3,125% Sedang < ,375% 0 0 Rendah Dari tabel hasil motivasi belajar pada tabel 4.9 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang termotivasi dalam mata pelajaran Matematika, pada pra siklus ada 16 siswa (50%) dengan motivasi sangat tinggi, 8 siswa (25%) dengan motivasi sedang, 5 siswa (15,625%) dengan motivasi sedang dan 3 siswa (9,375%) dengan motivasi rendah. Pada siklus I terdapat 25 siswa (78,1%) dengan motivasi sangat tinggi, 4 siswa (12,5%) dengan motivasi tinggi dan 3 siswa (9,375%) dengan motivasi sedang. Pada siklus II terdapat 29 siswa (29,625%) dengan motivasi sangat tinggi, 2 siswa (6,25%) dengan motivasi tinggi dn=ab 1 siswa (3,125%) dengan motivasi sedang. Ini membuktikkan bahwa pelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan blok pecahan dapat meningkatkan motivasi velajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada diagram 4.9 dan gambar grafik 4.10.

26 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 4.9 Diagram Batang Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Rekapitulasi Motivasi Siswa Sangat Tinggi Tinggi 16 Sedang 8 Rendah Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 4.10 Grafik Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II 4.3 Pembahasan Penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dapat mningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika siswa kelas IV. Peningkatan ini tidak terlepas dari langkah-langkah utama model pembelajaran Kooperatif tipe NHT yaitu penomoran, pengajuan pertanyaan, berfikir bersama, dan pemberian jawaban. Dengan penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT ini dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Dengan bekerja sama dengan kelompok, siswa dapat tertarik untuk aktif ambil bagian dalam pembelajaran di kelas. Ketika

27 73 pembelajaran dimulai, siswa akan mendapatkan penjelasan guru mengenai materi yang dipelajari dengan menggunakan blok pecahan sebagai media. Guru menyampaikan dengan penjelasan yang menarik sehingga siswa tidak bosan untuk menyimak. Kemudian guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Pembagian siswa harus secara heterogen. Hal ini bertujuan agar antar siswa dapat saling melengkapi, saling membantu menguasai materi yang sudah diajarkan. Setelah duduk bersama kelompok, siswa diberi nomor dengan tujuan siswa yang nantinya terpanggil nomornya dapat maju kedepan. Dengan cara ini, siswa yang kurang memahami penjelasan guru dapat bertanya atau mendapat penjelasan dari teman karena bahasa yang digunakan temannya biasanya lebih mudah dipahami. Siswa secara bersama-sama mengerjakan kartu soal yang diberikan oleh guru. Guru hanya bertugas untuk membimbing dan mengarahkan kelompok untuk belajar dan mengerjakan tugas. Setelah itu, secara acak guru memanggil nomor siswa. Siswa yang nomornya dipanggil segera maju kedepan dan mempresentasikan hasil kelompok. Dalam tahap ini siswa yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban yang sedang dipresentasikan oleh kelompok lain. Kegiatan seperti ini dilakukan, sampai semua nomor terpanggil. Dengan model pembelajaran ini,siswa lebih senang untuk belajar Matematika. Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas IV SD Kanisius Gendongan Salatiga ditemukan bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum optimal dan menarik untuk dilakukan. Hal ini berdampak juga pada motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang monoton mengakibatkan rendahnya rata-rata nilai sebelum tindakan, yaitu 64, 21. Siswa yang mencapai KKM hanya 7 siswa ( 21,9%) sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 25 siswa (78,1%). Nilai tertinggi yang didapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 90 dan nilai terendah adalah 40. Pembelajaran pada siklus I yang diutamakan adalah perbaikan proses pembelajaran yang terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar Matematika siswa. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan blok

28 74 pecahan siswa yang mencapai KKM sebanyak 15 siswa (78%) dan terdapat 17 siswa (22%) yang belum mencapai KKM. Nilai rata-rata pada siklus ini yaitu 72,81. Dapat dilihat adanya peningkatan dibanding hasil belajar sebelum tindakan. Peningkatan ini karena penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together). Dengan penggunaan model pembelajaran ini siswa lebih tertarik belajar Matematika. Model pembelajaran ini menitikberatkan pada kerjasama dalam kelompok. Sehingga siswa lebih percaya diri dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Adanya kompetisi dalam kerja kelompok menumbuhkan semangat dan motivasi siswa dalam menyelesaikan kartu soal yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II adalah perbaikan dari pembelajaran siklus I. Pada hasil pembelajaran siklus II terjadi peningkatan. Hal ini terjadi karena adanya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pada siklus II ini siswa lebih memahami jalannya pembelajaran sehingga mereka mengerti dengan tugas yang harus dilakukan saat berkelompok. Dengan bimbingan guru, siswa menjadi lebih memahami cara mengerjakan penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama. Pada siklus II ini ada peningkatan motivasi siswa yang semula hanya 3 siswa (9,3%) yang motivasinya sedang menjadi hanya 1 siswa (3,1%) yang motivasinya sedang. Hal ini menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran ini mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Dari hasil penelitian ini, siklus I dan siklus II telah mengalami peningkatan baik motivasi dan hasil belajar maupun skor observasi guru dan siswa. Peningkatan ini terjadi karena penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT. Dengan demikian, terbukti bahwa hipotesis penelitian telah terbukti dapat meningkatkan motivasi hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Kanisius Gendongan Salatiga Semester II tahun ajaran 2013/2014 dengan menerapkan langkah-langkah untama yaitu penomoran, pengajuan pertanyaan, berfikir bersama dan pemberian jawaban.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah siswa 40, laki-laki sebanyak 24

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam sub bab ini akan membahas tentang deskripsi kondisi awal, analisis data, analisis deskriptif komparatif, hubungan antara variabel, hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas V SD N Ngajaran 02.Langkah pertama yang dilakukan

Lebih terperinci

Perencanaan Tindakan BAB IV

Perencanaan Tindakan BAB IV BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Sebelum pelaksanan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II akan dideskripsikan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbandingan antara prasiklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV SDN Wonobodro 01 melalui model pembelajaran Number Heads Tugether (NHT) berbasis Multimedia pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian di bab IV ini meliputi deskripsi siklus I, deskripsi siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Pemahaman IPA Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci