BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi Rencana Tindakan Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan II, dan pertemuan III. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas V tentang materi yang akan diajarkan kepada siswa. Setelah memperoleh materi yang akan diajarkan, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran yaitu: RPP, lembar observasi, lembar diskusi, dan nomor untuk siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Peneliti merancang RPP siklus I dengan pokok bahasan Menjumlahkan Pecahan. Pada pertemuan I materinya adalah menjumlahkan pecahan biasa dengan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran. Pertemuan II materinya adalah menjumlahkan pecahan biasa dengan pecahan campuran dan pecahan desimal dengan pecahan desimal. Sedangkan pertemuan III materinya adalah menjumlahkan pecahan desimal dengan pecahan biasa dan pecahan desimal dengan pecahan campuran. Untuk tes evaluasi siklus I akan diadakan setelah pertemuan ke-iii. Dalam pembentukan kelompok, peneliti berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru tentang siapa saja siswa yang kemampuan akademiknya di atas rata-rata dan di bawah rata-rata. Kemudian peneliti dengan bantuan guru membentuk kelompok berdasarkan kemampuan siswa. Dalam satu kelompok diusahakan terdapat siswa yang kemampuannya di atas rata-rata dan di bawah rata-rata. Hal ini bertjuan agar siswa yang mampu dapat membantu siswa yang kurang mampu. Sedangkan siswa yang kurang mampu dapat bertanya kepada siswa yang mampu, sehingga terjadi pentransferan ilmu yang baik dan merata diantara siswa. 63

2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi a. Pertemuan I Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2014 pukul Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan salam kemudian mempresensi siswa. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan percobaan menggunakan kertas lipat untuk menanamkan konsep dasar tentang penjumlahan pecahan kepada siswa. Guru menunjukkan dua helai kertas lipat yang sudah di lipat menjadi empat bagian. Kedua kertas yang sudah dilipat menjadi empat bagian kemudian diarsir pada satu bagian pada masing-masing kertas sehingga menunjukkan pecahan satu bagian dari empat bagian atau. Untuk menunjukkan cara menjumlahkan pecahan + adalah dengan menggabungkan kedua kertas tersebut sehingga diperoleh: + Jadi, hasil dari penjumlahan + adalah (dapat disederhanakan lagi menjadi ). Kemudian guru menunjukkan lagi dua helai kertas lipat yang sudah dilipat menjadi bagian dan bagian. Guru kembali bertanya berapa hasil dari penjumlahan +. Untuk mengetahui jawabannya, guru menggabungkan kedua kertas tersebut sehingga diperoleh: + Jadi, hasil penjumlahan dari + adalah Dari percobaan tersebut guru bertanya kepada siswa bagaimana cara memperoleh hasil?

3 65 Disini siswa diajak untuk berpikir bagaimana menjumlahkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Langkah awalnya adalah dengan menyamakan penyebut terlebih dahulu. Cara menyamakan penyebut adalah mencari KPK nya. KPK dari 2 dan 4 adalah 4. Sehingga diperoleh cara Didalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang penjumlahan pecahan biasa dengan pecahan biasa dan pecahan campuran dengan pecahan campuran. Untuk menjumlahkan pecahan campuran dan pecahan campuran, ada 2 cara yang dapat digunakan. Cara pertama adalah dengan mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa terlebih dahulu. Setelah menjadi pecahan biasa, maka dapat dijumlahkan seperti cara yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu dengan mencari KPKnya terlebih dahulu apabila kedua pecahan yang dijumlahkan tersebut penyebutnya berbeda. Cara kedua adalah dengan langsung menjumlahkan pecahan campuran tanpa mengubah menjadi pecahan biasa. Contoh: 4 Setelah menjelaskan materi, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi 6 kelompok. Karena jumlah siswa ada 26, maka setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kelompok dibagi secara heterogen. Guru memberikan penomoran kepada setiap anggota kelompok. Sebelum membagikan lembar kerja, guru sekilas menjelaskan tentang pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Kemudian guru membagikan lembar kerja dan meminta siswa untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas. Siswa saling mengeluarkan ide dan menyatukan pendapat terhadap jawaban dari soal-soal yang diberikan guru. Guru membimbing dan memberikan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan.

4 66 Setelah selesai, guru memanggil siswa dengan nomor tertentu untuk melaporkan hasil diskusinya. Siswa yang nomornya sesuai maju kedepan kelas dan menjawab soal yang diminta guru. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya atau mengomentari jawaban temannya. Kegiatan ini dilakukan sampai semua siswa mendapat giliran untuk menjawab. Guru menjadi moderator saat siswa melaporkan hasil diskusinya. Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan. Dalam kegiatan akhir, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik dan memberi semangat kepada kelompok yang belum berhasil dengan baik. Hal ini bertujuan agar kelompok yang sudah berhasil dengan baik sebisa mungkin mempertahankan prestasi kelompoknya, dan kelompok yang belum berhasil dengan baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja kelompok agar mencapai hasil yang yang lebih baik lagi. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan refleksi. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pengamatan dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan observer untuk mengamati penerapan pembelajaran NHT yang dilakukan oleh guru dan respon siswa ketika mengikuti pembelajaran NHT. Observer mengisi lembar observasi dengan memberi tanda cheklist ( ) pada kolom Ya jika melaksanakan langkah pembelajaran dan kolom Tidak jika tidak melaksanakan langkah pembelajaran. Berikut ini hasil observasi penerapan pembelajaran NHT dan observasi respon siswa di kelas V SD Kristen 03 Salatiga:

5 67 Tabel 4.1 Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran NHT Siklus I Pertemuan I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran? 2. Apakah guru memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi? 3. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran? 4. Apakah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT? 5. Apakah guru menjelaskan materi kepada siswa dengan baik? 6. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas? - 7. Apakah guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen? 8. Apakah guru memberikan penomoran kepada siswa? 9. Apakah guru memberikan tugas / latihan soal? 10. Apakah guru membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan berdiskusi dalam menyelesaikan tugas? 11. Apakah guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok dengan memanggil nomor tertentu untuk menyampaikan hasil diskusi secara merata? 12. Apakah guru menjadi moderator dalam diskusi kelas? 13. Apakah guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan? 14. Apakah guru memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil pembelajaran yang telah dicapai? Apakah guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? Apakah guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan? Apakah guru memberi tindak lanjut berupa PR? Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan? Berdasarkan tabel 4.1, hasil observasi menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) masih ada indikator yang tidak terlaksana. Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Guru belum memberikan penghargaan kepada siswa. Setelah siswa melaporkan hasil diskusi, guru langsung memanggil nomor

6 68 siswa selanjutnya tanpa memberikan penghargaan berupa pujian atau tepuk tangan. Guru belum melibatkan siswa untuk menarik kesimpulan dan melakukan refleksi. Guru juga belum memberikan tindak lanjut berupa PR. Selain observasi terhadap kegiatan guru, observasi juga dilakukan terhadap kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Hasil observasi siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I Pertemuan I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran? - 2. Apakah siswa memperhatikan ketika dijelaskan materi pelajaran? 3. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas? - 4. Apakah siswa bergabung dengan kelompoknya dengan tertib? 5. Apakah siswa menerima nomor dari guru dengan tertib? 6. Apakah siswa mengerjakan soal/latihan dengan baik? 7. Apakah siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas? 8. Apakah siswa yang dipanggil nomornya maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil diskusi? 9. Apakah siswa memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain? Apakah siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? - Berdasarkan tabel 4.2, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa belum siap untuk mengikuti pelajaran. Hal ini terlihat dari siswa yang masih ramai sendiri ketika guru membuka pelajaran. Setelah guru menyampaikan materi, siswa belum memiliki inisiatif untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti. Ketika siswa yang dipanggil oleh guru maju ke depan untuk melaporkan hasil

7 69 diskusinya, siswa yang lain juga belum terlihat memberi tanggapan, koreksi, atau komentar terhadap jawaban yang disampaikan oleh temannya. b. Pertemuan II Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2014 pukul Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru bertanya bagaimana langkah awal yang dilakukan jika pecahan yang dijumlahkan adalah pecahan biasa dengan pecahan campuran. Setelah siswa pertanyaan dari guru, guru melanjutkan dengan bertanya bagaimana jika pecahan yang dijumlahkan dalam bentuk desimal. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran dan pecahan desimal dengan pecahan desimal. Untuk menjumlahkan pecahan biasa dan pecahan campuran, ada dua cara yang dapat digunakan. Seperti pertemuan pertama, cara yang pertama adalah mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa kemudian dijumlahkan dengan menyamakan penyebut terlebih dahulu apabila penyebutnya berbeda. Cara kedua adalah langsung menjumlahkan tanpa mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Kemudian guru menjelaskan cara menjumlahkan pecahan desimal dengan pecahan desimal dengan cara penjumlahan bersusun. Penjumlahan bersusun adalah menyamakan bilangan di atas dengan bilangan di bawah sesuai dengan nilai satuannya. Untuk lebih mudahnya lagi, tanda koma diletakkan sejajar dengan dengan bilangan di bawahnya. Setelah menjelaskan materi, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi 6 kelompok. Karena jumlah siswa ada 26, maka setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kelompok dibagi secara heterogen. Guru memberikan penomoran kepada setiap anggota kelompok. Sebelum membagikan lembar kerja, guru sekilas menjelaskan tentang pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

8 70 Kemudian guru membagikan lembar kerja dan meminta siswa untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas. Siswa saling mengeluarkan ide dan menyatukan pendapat terhadap jawaban dari soal-soal yang diberikan guru. Guru membimbing dan memberikan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah selesai, guru memanggil siswa dengan nomor tertentu untuk melaporkan hasil diskusinya. Siswa yang nomornya sesuai maju kedepan kelas dan menjawab soal yang diminta guru. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya atau mengomentari jawaban temannya. Kegiatan ini dilakukan sampai semua siswa mendapat giliran untuk menjawab. Guru menjadi moderator saat siswa melaporkan hasil diskusinya. Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan. Dalam kegiatan akhir, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik dan memberi se3angat kepada kelompok yang belum berhasil dengan baik. Hal ini bertujuan agar kelompok yang sudah berhasil dengan baik sebisa mungkin mempertahankan prestasi kelompoknya, dan kelompok yang belum berhasil dengan baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja kelompok agar mencapai hasil yang yang lebih baik lagi. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan refleksi. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan kedua, observasi penerapan pembelajaran NHT dan observasi respon siswa dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran. Hasil observasi penerapan pembelajaran dan observasi respon siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut:

9 71 Tabel 4.3 Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran NHT Siklus I Pertemuan II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran? 2. Apakah guru memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi? 3. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran? 4. Apakah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT? 5. Apakah guru menjelaskan materi kepada siswa dengan baik? 6. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas? 7. Apakah guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen? 8. Apakah guru memberikan penomoran kepada siswa? 9. Apakah guru memberikan tugas / latihan soal? 10. Apakah guru membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan berdiskusi dalam menyelesaikan tugas? 11. Apakah guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok dengan memanggil nomor tertentu untuk menyampaikan hasil diskusi secara merata? 12. Apakah guru menjadi moderator dalam diskusi kelas? 13. Apakah guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan? 14. Apakah guru memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil pembelajaran yang telah dicapai? 15. Apakah guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? Apakah guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan? Apakah guru memberi tindak lanjut berupa PR? Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan? Berdasarkan tabel 4.3, hasil observasi menunjukkan bahwa indikator pembelajaran yang belum dilaksanakan adalah guru membimbing siswa menarik kesimpulan dan refleksi. Guru juga belum memberikan tindak lanjut berupa PR. Namun pada pertemuan kedua ini guru sudah melaksanakan indikator yang belum dilaksanakan pada pertemuan pertama. Indikator yang sudah dilaksanakan adalah

10 72 memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Guru juga sudah memberikan penghargaan kepada siswa berupa pujian. Selain observasi terhadap kegiatan guru, observasi juga dilakukan terhadap kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Hasil observasi siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I Pertemuan II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran? 2. Apakah siswa memperhatikan ketika dijelaskan materi pelajaran? 3. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas? 4. Apakah siswa bergabung dengan kelompoknya dengan tertib? 5. Apakah siswa menerima nomor dari guru dengan tertib? 6. Apakah siswa mengerjakan soal/latihan dengan baik? 7. Apakah siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas? 8. Apakah siswa yang dipanggil nomornya maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil diskusi? 9. Apakah siswa memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain? Apakah siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? - Berdasarkan tabel 4.4, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa sudah menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari siswa sudah menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis di atas meja. Siswa sudah memperhatikan guru ketika membuka pelajaran. Siswa juga mempunyai inisiatif untuk bertanya. Walaupun siswa yang bertanya hanya sedikit, tetapi siswa sudah mulai berani bertanya tentang materi yang belum dipahami.

11 73 c. Pertemuan III Pertemuan III adalah pertemuan terakhir dalam siklus I. Pertemuan III dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2014 pukul Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru bertanya bagaimana langkah awal yang dilakukan jika pecahan yang dijumlahkan adalah pecahan desimal dengan pecahan biasa atau pecahan campuran. Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang penjumlahan pecahan desimal dengan pecahan biasa dan pecahan desimal dengan pecahan campuran. Untuk menjumlahkan pecahan desimal dengan pecahan biasa atau campuran adalah dengan menyamakan bentuk pecahan terlebih dahulu. Cara pertama, dengan menyamakan menjadi pecahan desimal. Sedangkan cara yang kedua dengan menyamakan menjadi pecahan biasa. Setelah menjelaskan materi, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi 6 kelompok. Karena jumlah siswa ada 26, maka setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kelompok dibagi secara heterogen. Guru memberikan penomoran kepada setiap anggota kelompok. Sebelum membagikan lembar kerja, guru sekilas menjelaskan tentang pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Kemudian guru membagikan lembar kerja dan meminta siswa untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas. Siswa saling mengeluarkan ide dan menyatukan pendapat terhadap jawaban dari soal-soal yang diberikan guru. Guru membimbing dan memberikan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah selesai, guru memanggil siswa dengan nomor tertentu untuk melaporkan hasil diskusinya. Siswa yang nomornya sesuai maju kedepan kelas dan menjawab soal yang diminta guru. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya atau mengomentari jawaban temannya. Kegiatan ini dilakukan sampai semua siswa mendapat giliran

12 74 untuk menjawab. Guru menjadi moderator saat siswa melaporkan hasil diskusinya. Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan. Dalam kegiatan akhir, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik dan memberi semangat kepada kelompok yang belum berhasil dengan baik. Hal ini bertujuan agar kelompok yang sudah berhasil dengan baik sebisa mungkin mempertahankan prestasi kelompoknya, dan kelompok yang belum berhasil dengan baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja kelompok agar mencapai hasil yang yang lebih baik lagi. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan refleksi. Pada akhir pembelajaran, guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi tentang materi yang sudah dipelajari selama tiga kali pertemuan dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya setelah tes evaluasi siklus I. Pada pertemuan ketiga, observasi penerapan pembelajaran NHT dan observasi respon siswa dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran. Hasil observasi penerapan pembelajaran dan observasi respon siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut:

13 75 Tabel 4.5 Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran NHT Siklus I Pertemuan III Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran? 2. Apakah guru memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi? 3. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran? 4. Apakah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT? 5. Apakah guru menjelaskan materi kepada siswa dengan baik? 6. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas? 7. Apakah guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen? 8. Apakah guru memberikan penomoran kepada siswa? 9. Apakah guru memberikan tugas / latihan soal? 10. Apakah guru membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan berdiskusi dalam menyelesaikan tugas? 11. Apakah guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok dengan memanggil nomor tertentu untuk menyampaikan hasil diskusi secara merata? 12. Apakah guru menjadi moderator dalam diskusi kelas? 13. Apakah guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan? 14. Apakah guru memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil pembelajaran yang telah dicapai? 15. Apakah guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? 16. Apakah guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan? 17. Apakah guru memberi tindak lanjut berupa PR? Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan? Dari tabel 4.5, hasil observasi menunjukkan bahwa hanya satu indikator yang belum dilaksanakan yaitu memberikan tindak lanjut berupa PR. Sedangkan untuk indikator yang lain sudah dilaksanakan oleh guru. Guru sudah memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil menjawab dengan benar. Guru sudah

14 76 mengajak siswa untuk menarik kesimpulan bersama-sama dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Selain observasi terhadap kegiatan guru, observasi juga dilakukan terhadap kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Hasil observasi siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I Pertemuan III Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran? 2. Apakah siswa memperhatikan ketika dijelaskan materi pelajaran? 3. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas? 4. Apakah siswa bergabung dengan kelompoknya dengan tertib? 5. Apakah siswa menerima nomor dari guru dengan tertib? 6. Apakah siswa mengerjakan soal/latihan dengan baik? 7. Apakah siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas? 8. Apakah siswa yang dipanggil nomornya maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil diskusi? 9. Apakah siswa memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain? Apakah siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? Dari tabel 4.6, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa belum memberikan tanggapan terhadap jawaban yang disampaikan oleh temannya. Ketika beberapa siswa maju ke depan untuk melaporkan hasil diskusinya, siswa yang lain cenderung tidak memperhatikan jawaban yang disampaikan oleh temannya.

15 77 Tabel 4.7 Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran NHT Siklus I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Siklus I P1 P2 P3 1. Apakah guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran? 2. Apakah guru memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi? 3. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran? 4. Apakah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT? 5. Apakah guru menjelaskan materi kepada siswa dengan baik? 6. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas? - 7. Apakah guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen? 8. Apakah guru memberikan penomoran kepada siswa? 9. Apakah guru memberikan tugas / latihan soal? 10. Apakah guru membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan berdiskusi dalam menyelesaikan tugas? 11. Apakah guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok dengan memanggil nomor tertentu untuk menyampaikan hasil diskusi secara merata? 12. Apakah guru menjadi moderator dalam diskusi kelas? 13. Apakah guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan? 14. Apakah guru memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil pembelajaran yang telah dicapai? Apakah guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? Apakah guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan? Apakah guru memberi tindak lanjut berupa PR? Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan? Berdasarkan tabel 4.7, hasil observasi penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dari pertemuan 1 sampai pertemuan ketiga menunjukkan bahwa pada setiap pertemuan guru sudah mampu melaksanakan indikatorindikator yang sebelumnya belum dilaksanakan. Pada pertemuan terakhir dalam

16 78 siklus 1 ini guru belum melaksanakan 1 indikator yaitu memberikan tindak lanjut berupa PR. Namun sebagian besar indikator sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Tabel 4.8 Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Siklus I P1 P2 P3 1. Apakah siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran? - 2. Apakah siswa memperhatikan ketika dijelaskan materi pelajaran? 3. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas? - 4. Apakah siswa bergabung dengan kelompoknya dengan tertib? 5. Apakah siswa menerima nomor dari guru dengan tertib? 6. Apakah siswa mengerjakan soal/latihan dengan baik? 7. Apakah siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas? 8. Apakah siswa yang dipanggil nomornya maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil diskusi? 9. Apakah siswa memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain? Apakah siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? - - Berdasarkan tabel 4.8, hasil observasi respon siswa menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama siswa masih belum melaksanakan 4 indikator pembelajaran NHT. Pada pertemuan kedua siswa belum melaksanakan 2 indikator yaitu memberikan tanggapan dari hasil dskusi kelompok lain dan menarik kesimpulan. Namun pada pertemuan kedua siswa terlihat sudah siap untuk mengikuti pembelajaran dan sudah mempunyai inisiatif bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami. Pada pertemuan ketiga, sebagian besar indikator sudah dilaksanakan hanya saja siswa belum melaksanakan 1 indikator yaitu memberi tanggapan dari hasil diskusi kelompok lain.

17 Hasil Analisis Data Siklus I a. Peningkatan Kerjasama Hasil oservasi kerjasama diperoleh dari observasi terhadap kerjasama siswa selama melakukan kerja kelompok. Observasi kerjasama berpedoman pada aspek kerjasama yang dikemukakan oleh Johnson dan Johnson (dalam Johnson, 2010: 28), yaitu: usaha untuk mencapai, hubungan interpersonal positif, dan kompetensi sosial. Berdasarkan ketiga aspek tersebut, peneliti menjabarkannya menjadi 6 keterampilan kooperatif. Dalam melakukan pengukuran kerjasama siswa, observasi kerjasama mencakup 6 item pernyataan, yaitu: (1) Mengerjakan tugas yang diberikan, (2) Menyelesaikan tugas tepat waktu, (3) Kepedulian terhadap kesulitan sesama anggota kelompok, (4) Menghargai pendapat teman, (5) Memberikan ide atau pendapat dalam kelompok, (6) Berada dalam kelompok. 1. Pertemuan I Observasi dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang sudah disediakan. Lembar observasi berisi 6 item pernyataan dan observer mengisi lembar observasi dengan memberi skor 1,2,3 dan 4 pada kolom yang sesuai dengan indikator kerjasama. Hasil observasi kerjasama siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah seagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus I Pertemuan I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%) Tinggi 4 15, Sedang 18 69, Rendah 4 15,38 Jumlah Rata-rata 60,26 Nilai terendah 41,67 Nilai tertinggi 79,17 Berdasarkan tabel 4.9, hasil observasi kerjasama siswa yang memperoleh nilai (kategori tinggi) sebanyak 4 orang dengan persentase 15,38%. Siswa

18 80 yang memperoleh nilai (kategori sedang) sebanyak 18 orang dengan persentase 69,24%. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai 6-11 (kategori rendah) sebanyak 4 orang dengan persentase 15,38%. Rata-rata nilai kerjasama siswa adalah 60,26. Nilai terendah 41,67 dan nilai tertinggi 79,17. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kerjasama siswa belum mencapai kriteria yang telah ditentukan yaitu 75,00. Hal ini disebabkan karena siswa belum bisa menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Karena kelompok dibagi secara acak dan heterogen, maka ada beberapa siswa dengan karakter tertentu belum bisa menyesuaikan diri satu sama lain. Disamping itu karena kemampuan setiap siswa juga berbeda, maka belum ada interaksi yang positif di antara siswa untuk saling membantu. Siswa yang kurang pandai cenderung hanya menyalin jawaban siswa yang pandai. Sedangkan siswa yang pandai cenderung mengerjakan soal sendiri tanpa membantu teman yang lain. 2. Pertemuan II Observasi kerjasama dilakukan dengan cara yang sama seperti pada pertemuan pertama. Observer mengisi lembar observasi yang sudah disediakan. Hasil kerjasama siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah seagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus I Pertemuan II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%) Tinggi 11 42, Sedang 12 46, Rendah 3 11,54 Jumlah Rata-rata 70,83 Nilai terendah 45,83 Nilai tertinggi 87,5 Berdasarkan tabel 4.10, hasil observasi kerjasama siswa yang memperoleh nilai (kategori tinggi) sebanyak 11 orang dengan persentase 42,31%. Siswa yang memperoleh nilai (kategori sedang) sebanyak 12 orang dengan persentase 46,15%. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai 6-11 (kategori

19 81 rendah) sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%. Rata-rata nilai kerjasama siswa adalah 70,83. Nilai terendah 45,83dan nilai tertinggi 87,5. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kerjasama siswa belum mencapai kriteria yang telah ditentukan yaitu 75,00. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada kerjasama siswa. Hal ini terlihat dari siswa yang sudah mau mengeluarkan pendapatnya walaupun diskusi masih diselingi dengan gurauan sehingga kondisi kelas menjadi sedikit ramai. Selain itu siswa yang awalnya tidak mau berkontribusi kini sudah menunjukkan sikap kepeduliannya pada kelompok. Beberapa siswa sudah mulai aktif bekerjasama untuk menyelesaikan tugas. 3. Pertemuan III Hasil dari observasi kerjasama siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus I Pertemuan III Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%) Tinggi 16 61, Sedang 10 38, Rendah - - Jumlah Rata-rata 77,56 Nilai terendah 54,17 Nilai tertinggi 95,83 Berdasarkan tabel 4.11, hasil observasi kerjasama siswa yang memperoleh nilai (kategori tinggi) sebanyak 16 orang dengan persentase 61,54%. Siswa yang memperoleh nilai (kategori sedang) sebanyak 10 orang dengan persentase 38,46%. Sedangkan tidak ada siswa yang memperoleh nilai 6-11 (kategori rendah). Rata-rata nilai kerjasama siswa adalah 77,56. Nilai terendah 54,17 dan nilai tertinggi 95,83. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kerjasama siswa sudah mencapai kriteria yang telah ditentukan yaitu 75,00. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa nilai kerjasama siswa

20 82 semakin meningkat. Siswa sudah mampu menyesuaikan diri dengan kelompok dengan baik. Siswa saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas. Siswa yang kurang pandai bertanya kepada siswa yang pandai. Sedangkan siswa yang pandai juga membantu temannya yang mengalami kesulitan. Sehingga terjadi ketergantungan yang positif diantara siswa. 4. Rekap hasil observasi kerjasama siklus I Observasi kerjasama yang dilakukan pada siklus I terdiri tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, II, dan III. Dari hasil observasi kerjasama yang diperoleh, menunjukkan peningkatan rata-rata dari pertemuan I, II, hingga pertemuan III. Hasil rata-rata observasi kerjasama pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Rekap Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%) Tinggi 10 38, Sedang 14 53, Rendah 2 7,69 Jumlah Rata-rata 69,55 Nilai terendah 47,22 Nilai tertinggi 86,11 Berdasarkan tabel 4.12, rata-rata hasil observasi kerjasama siswa dari pertemuan I, II, dan pertemuan III, siswa yang memperoleh nilai (kategori tinggi) sebanyak 10 orang dengan persentase 38,46%. Siswa yang memperoleh nilai (kategori sedang) sebanyak 14 orang dengan persentase 53,85%. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai 6-11 (kategori rendah) hanya 2 orang dengan persentase 7,69%. Rata-rata nilai kerjasama siswa dari pertemuan 1,2, dan pertemuan 3 adalah 69,55. Nilai terendah 47,22 dan nilai tertinggi 86,11. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kerjasama siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75,00. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama siswa dalam

21 83 pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT) akan dilanjutkan pada siklus II. b. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setelah dilaksanakan tindakan siklus I dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT) selama tiga kali pertemuan, guru memberikan evaluasi tertulis. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT). Evaluasi dilakukan pada pertemuan berikutnya, yaitu setelah pertemuan ketiga. Hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan (pretest) dan setelah dilakukan tindakan siklus I mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pretest siswa dan hasil evaluasi siswa pada siklus I. Hasil pretest siswa dari jumlah siswa 26 yang mencapai ketuntasan (KKM=66) sebanyak 9 orang dengan persentase 35%. Sedangkan siswa yang masih di bawah ketuntasan sebanyak 17 orang dengan persentase 65%. Setelah siklus I siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 16 orang dengan persentase 62%, sedangkan siswa yang masih di bawah ketuntasan sebanyak 10 orang dengan persentase 38%. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.13 Ketuntasan Belajar Siklus I Siswa Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 Kategori Keterangan Frekuensi Prosentase (%) Tuntas Tidak Tuntas < Jumlah Rata-rata 67 Nilai terendah 30 Nilai tertinggi 95 Dari tabel 4.13, dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan pada siklus I sebanyak 16 orang dengan persentase 62%. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 10 orang dengan persentase 38%. Rata-rata nilai hasil belajar yang diperoleh pada siklus I adalah 67. Nilai terendahnya adalah

22 84 30 dan nilai tertingginya adalah 95. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga pada tabel 4.16 dapat digambarkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut: Gambar 4.1 Persentase Nilai Siklus I Berdasarkan hasil belajar siswa yang ada pada diagram di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan. Pada saat belum dilakukan tindakan, siswa yang sudah mencapai ketuntasan adalah 35%. Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan meningkat menjadi 62%. Namun hasil tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 80%. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa agar mencapai indikator keberhasilan 80%, maka akan dilanjutkan pada siklus II. Untuk mengetahui jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai dengan rentang nilai yang telah ditentukan, maka dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Rentang Nilai Frekuensi Jumlah 26

23 Refleksi Setelah melaksanakan tindakan siklus II, peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang telah dilakukan selama tiga kali pertemuan, yaitu pertemuan I, II, dan pertemuan III. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi dengan guru, observer, dan beberapa siswa tentang pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang telah dilakukan. Secara keseluruhan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang dilakukan oleh guru sudah baik. Guru merasa dengan menerapkan pembelajaran seperti ini akan melatih siswa untuk saling bekerjasama satu sama lain. Siswa juga lebih mudah dalam memahami materi karena mereka saling berpartisipasi mengeluarkan ide dan berpikir bersama dalam memecahkan masalah. Selain itu siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran ini. Siswa merasa pembelajaran ini sangat menyenangkan karena dapat bertukar pikiran dengan teman kelompok. Sehingga siswa yang biasanya pasif menjadi aktif ketika dihadapkan pada tugas yang penyelesaiannya harus dilakukan secara bersama-sama dengan teman kelompoknya. Berdasarkan hasil observasi kerjasama siswa pada siklus I yang terdiri dari pertemuan I, II, dan III, rata-rata nilai kerjasama siswa adalah 69,55. Sedangkan indikator keberhasilan untuk kerjasama siswa adalah 75,00. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama siswa masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi yang diperoleh dengan KKM=66 dari jumlah 26 siswa, yang sudah mencapai ketuntasan sebanyak 16 orang dengan persentase 62% dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 10 orang dengan persentase 38%. Indikator keberhasilan untuk hasil belajar adalah 80%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase siswa yang tuntas belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Karena kerjasama dan hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, maka akan dilanjutkan pada siklus II. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa agar mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.

24 86 Hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: a. Kelebihan 1. Rencana pembelajaran sudah sesuai dengan pelaksanaannya. 2. Melatih siswa mengeluarkan pendapat dan menghargai pendapat orang lain. 3. Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran ini. 4. Dapat meningkatkan kerjasama siswa. 5. Siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal dan memahami materi karena dikerjakan secara bersama-sama. b. Hambatan 1. Karakter anak yang suka ramai berada dalam satu kelompok yang sama. 2. Ada beberapa anak yang suka mengganggu temannya dan kerjasamanya dalam kelompok masih kurang optimal. 3. Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran ini sehingga membutuhkan waktu yang lama saat berdiskusi. c. Penyelesaian 1. Dalam pembagian kelompok harus memperhatikan karakter masing-masing siswa. 2. Guru menegur dengan tegas siswa yang ramai dan tidak ikut berpartisipasi dalam diskusi kelompok. 3. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok secara intensif dan memperhatikan alokasi waktu agar tidak melebihi jam pelajaran yang sudah ditentukan. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I menunjukkan bahwa kerjasama dan hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sudah meningkat, namun belum mencapai idikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti. Untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa maka dilanjutkan pada siklus II. Peneliti merencakan tindakan siklus II dengan menerapkan langkah-langkah yang sama, hanya saja pada siklus II merupakan perbaikan-perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus I.

25 Deskripsi Siklus II Rencana Tindakan Siklus II akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan II, dan pertemuan III. Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, yaitu: RPP, lembar observasi, lembar diskusi, dan nomor untuk siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). RPP yang dirancang untuk siklus II ini pokok bahasannya sama yaitu pada unit penjumlahan pecahan, akan tetapi yang berbeda adalah sub unitnya. Untuk sikus II, pada pertemuan I materinya adalah menjumlahkan pecahan biasa atau pecahan campuran dengan persen. Pertemuan II materinya adalah menjumlahkan pecahan desimal dengan persen. Sedangkan pertemuan III materinya adalah menjumlahkan 3 pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan desimal, dan persen. Untuk tes evaluasi siklus II akan diadakan setelah pertemuan ke-iii Pelaksanaan Tindakan dan Observasi a. Pertemuan I Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014 pukul Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan salam kemudian mempresensi siswa. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang pernah pergi ke swalayan. Pernahkah siswa melihat atau mendengar istilah diskon. Bagaimanakah biasanya penulisan lambang pada diskon. Dalam hal ini bukan diskon (potongan harga) yang akan dibahas melainkan istilah persen yang ada pada diskon. Guru bertanya apakah arti dari persen dan bagaimanakah lambangnya. Setelah menggali hipotesis siswa tentang istilah persen, guru menjelaskan apa yang dimaksud dengan persen. Persen merupakan bagian dari bilangan pecahan. Persen artinya perseratus. Persen dilambangkan dengan tanda %. Untuk mengaitkan persen dengan materi yang akan dipelajari, guru bertanya kepada siswa bagaimanakah cara menjumlahkan pecahan biasa atau campuran dengan persen. Setelah siswa menjawab pertanyaan tersebut, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

26 88 Didalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang penjumlahan pecahan biasa atau campuran dengan persen. Untuk menjumlahkan kedua pecahan tersebut maka harus diubah menjadi pecahan yang sama terlebih dahulu yaitu ke dalam bentuk pecahan biasa atau ke dalam bentuk persen. Setelah menjelaskan materi, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi 6 kelompok. Karena jumlah siswa ada 26, maka setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kelompok dibagi secara heterogen. Guru memberikan penomoran kepada setiap anggota kelompok. Sebelum membagikan lembar kerja, guru sekilas menjelaskan tentang pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Kemudian guru membagikan lembar kerja dan meminta siswa untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas. Siswa saling mengeluarkan ide dan menyatukan pendapat terhadap jawaban dari soal-soal yang diberikan guru. Guru membimbing dan memberikan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah selesai, guru memanggil siswa dengan nomor tertentu untuk melaporkan hasil diskusinya. Siswa yang nomornya sesuai maju kedepan kelas dan menjawab soal yang diminta guru. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya atau mengomentari jawaban temannya. Kegiatan ini dilakukan sampai semua siswa mendapat giliran untuk menjawab. Guru menjadi moderator saat siswa melaporkan hasil diskusinya. Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan. Dalam kegiatan akhir, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik dan memberi semangat kepada kelompok yang belum berhasil dengan baik. Hal ini bertujuan agar kelompok yang sudah berhasil dengan baik sebisa mungkin mempertahankan prestasi kelompoknya, dan kelompok yang belum berhasil dengan baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja kelompok agar mencapai hasil yang yang lebih baik lagi. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan refleksi. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

27 89 Observasi penerapan pembelajaran NHT dan observasi respon siswa dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran. Hasil observasi penerapan pembelajaran dan observasi respon siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran NHT Siklus II Pertemuan I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran? 2. Apakah guru memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi? 3. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran? 4. Apakah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT? 5. Apakah guru menjelaskan materi kepada siswa dengan baik? 6. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas? 7. Apakah guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen? 8. Apakah guru memberikan penomoran kepada siswa? 9. Apakah guru memberikan tugas / latihan soal? 10. Apakah guru membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan berdiskusi dalam menyelesaikan tugas? 11. Apakah guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok dengan memanggil nomor tertentu untuk menyampaikan hasil diskusi secara merata? 12. Apakah guru menjadi moderator dalam diskusi kelas? 13. Apakah guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan? 14. Apakah guru memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil pembelajaran yang telah dicapai? 15. Apakah guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? 16. Apakah guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan? 17. Apakah guru memberi tindak lanjut berupa PR? 18. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan?

28 90 Berdasarkan tabel 4.15, hasil observasi menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran NHT. Secara keseluruhan guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik. Guru juga sudah terbiasa dengan pembelajaran ini sehingga guru juga sudah tampak menguasai kelas sehingga suasana kelas menjadi lebih kondusif. Selain observasi terhadap kegiatan guru, observasi juga dilakukan terhadap kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Hasil observasi siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II Pertemuan I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran? 2. Apakah siswa memperhatikan ketika dijelaskan materi pelajaran? 3. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas? 4. Apakah siswa bergabung dengan kelompoknya dengan tertib? 5. Apakah siswa menerima nomor dari guru dengan tertib? 6. Apakah siswa mengerjakan soal/latihan dengan baik? 7. Apakah siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas? 8. Apakah siswa yang dipanggil nomornya maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil diskusi? 9. Apakah siswa memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain? 10. Apakah siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? Berdasarkan tabel 4.16, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa sudah merespon pembelajaran NHT dengan baik. Hal ini terlihat dari terlaksananya semua indikator pemebelajaran NHT. Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran

29 91 ini sehingga tanpa disuruh pun siswa sudah melakukan apa yang harus dilakukan. Seperti berani bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami, memberi tanggapan pada hasil diskusi kelompok lain. Secara keseluruhan siswa juga sudah bekerja sama dengan baik dengan anggota kelompoknya. Siswa saling berkontribusi untuk mempertimbangkan jawaban yang tepat dari soal diskusi yang diberikan. b. Pertemuan II Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 April 2014 pukul Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa tentang materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru bertanya bagaimana langkah awal yang dilakukan jika pecahan yang dijumlahkan adalah pecahan desimal dengan persen. Setelah siswa menjawab pertanyaan tersebut, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang penjumlahan pecahan desimal dengan persen. Untuk menjumlahkan pecahan desimal dengan persen dapat dilakukan dengan mengubah kedua pecahan menjadi pecahan yang sama. Kedua pecahan dapat diubah ke dalam bentuk pecahan desimal atau ke dalam bentuk persen terlebih dahulu. Setelah menjelaskan materi, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi 6 kelompok. Karena jumlah siswa ada 26, maka setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kelompok dibagi secara heterogen. Guru memberikan penomoran kepada setiap anggota kelompok. Sebelum membagikan lembar kerja, guru sekilas menjelaskan tentang pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Kemudian guru membagikan lembar kerja dan meminta siswa untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas. Siswa saling mengeluarkan ide dan menyatukan pendapat terhadap jawaban dari soal-soal yang diberikan guru. Guru membimbing dan memberikan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah selesai, guru memanggil

30 92 siswa dengan nomor tertentu untuk melaporkan hasil diskusinya. Siswa yang nomornya sesuai maju kedepan kelas dan menjawab soal yang diminta guru. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya atau mengomentari jawaban temannya. Kegiatan ini dilakukan sampai semua siswa mendapat giliran untuk menjawab. Guru menjadi moderator saat siswa melaporkan hasil diskusinya. Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan. Dalam kegiatan akhir, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik dan memberi semangat kepada kelompok yang belum berhasil dengan baik. Hal ini bertujuan agar kelompok yang sudah berhasil dengan baik sebisa mungkin mempertahankan prestasi kelompoknya, dan kelompok yang belum berhasil dengan baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja kelompok agar mencapai hasil yang yang lebih baik lagi. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan refleksi. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan kedua, observasi penerapan pembelajaran NHT dan observasi respon siswa dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran. Hasil observasi penerapan pembelajaran dan observasi respon siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut:

31 93 Tabel 4.17 Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran NHT Siklus II Pertemuan II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran? 2. Apakah guru memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi? 3. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran? 4. Apakah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT? 5. Apakah guru menjelaskan materi kepada siswa dengan baik? 6. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas? 7. Apakah guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen? 8. Apakah guru memberikan penomoran kepada siswa? 9. Apakah guru memberikan tugas / latihan soal? 10. Apakah guru membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan berdiskusi dalam menyelesaikan tugas? 11. Apakah guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok dengan memanggil nomor tertentu untuk menyampaikan hasil diskusi secara merata? 12. Apakah guru menjadi moderator dalam diskusi kelas? 13. Apakah guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan? 14. Apakah guru memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil pembelajaran yang telah dicapai? 15. Apakah guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? 16. Apakah guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan? 17. Apakah guru memberi tindak lanjut berupa PR? 18. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan? Berdasarkan tabel 4.17, hasil observasi menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan seluruh kegiatan pembelajaran NHT dengan baik. Guru sudah membimbing diskusi kelompok dengan baik. Guru juga sudah menegur siswa yang ramai sendiri sehingga suasana kelas menjadi terkontrol. Guru semakin

32 94 menguasai langkah-langkah pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar dan sesuai dengan indikator pembelajaran yang sudah ditentukan. Selain observasi terhadap kegiatan guru, observasi juga dilakukan terhadap kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Hasil observasi siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II Pertemuan II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran? 2. Apakah siswa memperhatikan ketika dijelaskan materi pelajaran? 3. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas? 4. Apakah siswa bergabung dengan kelompoknya dengan tertib? 5. Apakah siswa menerima nomor dari guru dengan tertib? 6. Apakah siswa mengerjakan soal/latihan dengan baik? 7. Apakah siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas? 8. Apakah siswa yang dipanggil nomornya maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil diskusi? 9. Apakah siswa memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain? 10. Apakah siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? Berdasarkan tabel 4.18, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa sudah merespon pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari siswa yang sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan tanpa harus disuruh. Siswa sudah mempunyai inisiatif untuk bertanya. Dalam diskusi kelompok siswa juga sudah bekerjasama dengan baik. Siswa yang pandai membantu temannya yang kesulitan. Sedangkan siswa yang kurang pandai bertanya kepada siswa yang pandai.

33 95 Sehingga tercipta interaksi yang positif dan hubungan ketergantungan yang positif diantara siswa. c. Pertemuan III Pertemuan III merupakan pertemuan terakhir pada siklus II. Pertemuan III dilaksanakan pada tanggal 8 April 2014 pukul Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa tentang materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru bertanya bagaimana cara menjumlahkan tiga pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan desimal, dan persen. Setelah siswa menjawab pertanyaan tersebut, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang penjumlahan tiga pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan desimal, dan persen. Untuk menjumlahkan ketiga pecahan tersebut sama seperti cara pada pertemuan sebelumnya yaitu dengan mengubah ketiga pecahan tersebut ke dalam bentuk pecahan yang sama terlebih dahulu. Ketiga pecahan dapat diubah ke dalam betuk pecahan biasa, pecahan desimal, atau ke dalam bentuk persen. Setelah menjelaskan materi, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi 6 kelompok. Karena jumlah siswa ada 26, maka setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kelompok dibagi secara heterogen. Guru memberikan penomoran kepada setiap anggota kelompok. Sebelum membagikan lembar kerja, guru sekilas menjelaskan tentang pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Kemudian guru membagikan lembar kerja dan meminta siswa untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas. Siswa saling mengeluarkan ide dan menyatukan pendapat terhadap jawaban dari soal-soal yang diberikan guru. Guru membimbing dan memberikan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah selesai, guru memanggil siswa dengan nomor tertentu untuk melaporkan hasil diskusinya. Siswa yang nomornya sesuai maju kedepan kelas dan menjawab soal yang diminta guru. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk bertanya atau mengomentari

34 96 jawaban temannya. Kegiatan ini dilakukan sampai semua siswa mendapat giliran untuk menjawab. Guru menjadi moderator saat siswa melaporkan hasil diskusinya. Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan. Dalam kegiatan akhir, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil dengan baik dan memberi semangat kepada kelompok yang belum berhasil dengan baik. Hal ini bertujuan agar kelompok yang sudah berhasil dengan baik sebisa mungkin mempertahankan prestasi kelompoknya, dan kelompok yang belum berhasil dengan baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja kelompok agar mencapai hasil yang yang lebih baik lagi. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan refleksi. Pada akhir pembelajaran, guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi tentang materi yang sudah dipelajari selama tiga pertemuan terakhir. Kemudian guru memberi tindak lanjut berupa PR sebagai latihan soal siswa di rumah sebelum menghadapi tes evaluasi. Pertemuan ketiga merupakan pertemuan terakhir dalam siklus II. observasi penerapan pembelajaran NHT dan observasi respon siswa dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran. Hasil observasi penerapan pembelajaran dan observasi respon siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut:

35 97 Tabel 4.19 Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran NHT Siklus II Pertemuan III Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran? 2. Apakah guru memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi? 3. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran? 4. Apakah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT? 5. Apakah guru menjelaskan materi kepada siswa dengan baik? 6. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas? 7. Apakah guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen? 8. Apakah guru memberikan penomoran kepada siswa? 9. Apakah guru memberikan tugas / latihan soal? 10. Apakah guru membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan berdiskusi dalam menyelesaikan tugas? 11. Apakah guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok dengan memanggil nomor tertentu untuk menyampaikan hasil diskusi secara merata? 12. Apakah guru menjadi moderator dalam diskusi kelas? 13. Apakah guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan? 14. Apakah guru memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil pembelajaran yang telah dicapai? 15. Apakah guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? 16. Apakah guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan? 17. Apakah guru memberi tindak lanjut berupa PR? 18. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan? Berdasarkan tabel 4.19, hasil observasi menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru sudah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran NHT dengan baik.

36 98 Selain observasi terhadap kegiatan guru, observasi juga dilakukan terhadap kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Hasil observasi siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.20 Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II Pertemuan III Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan Ya Tidak 1. Apakah siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran? 2. Apakah siswa memperhatikan ketika dijelaskan materi pelajaran? 3. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas? 4. Apakah siswa bergabung dengan kelompoknya dengan tertib? 5. Apakah siswa menerima nomor dari guru dengan tertib? 6. Apakah siswa mengerjakan soal/latihan dengan baik? 7. Apakah siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas? 8. Apakah siswa yang dipanggil nomornya maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil diskusi? 9. Apakah siswa memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain? 10. Apakah siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? Berdasarkan tabel 4.20, hasil observasi menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa sudah merespon pembelajaran NHT dengan baik.

37 99 Tabel 4.21 Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran Siklus II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Siklus II P1 P2 P3 1. Apakah guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran? 2. Apakah guru memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi? 3. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran? 4. Apakah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT? 5. Apakah guru menjelaskan materi kepada siswa dengan baik? 6. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas? 7. Apakah guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen? 8. Apakah guru memberikan penomoran kepada siswa? 9. Apakah guru memberikan tugas / latihan soal? 10. Apakah guru membimbing siswa untuk saling bekerjasama dan berdiskusi dalam menyelesaikan tugas? 11. Apakah guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok dengan memanggil nomor tertentu untuk menyampaikan hasil diskusi secara merata? 12. Apakah guru menjadi moderator dalam diskusi kelas? 13. Apakah guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan? 14. Apakah guru memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil pembelajaran yang telah dicapai? 15. Apakah guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? 16. Apakah guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan? 17. Apakah guru memberi tindak lanjut berupa PR? 18. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan? Dari tabel 4.21, hasil observasi penerapan pembelajaran NHT menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran NHT dari pertemuan pertama

38 100 sampai pertemuan ketiga sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Guru sudah terbiasa dan sudah menguasai pembelajaran dengan baik. Tabel 4.22 Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 NO INDIKATOR YANG DIAMATI Siklus II P1 P2 P3 1. Apakah siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran? 2. Apakah siswa memperhatikan ketika dijelaskan materi pelajaran? 3. Apakah siswa bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas? 4. Apakah siswa bergabung dengan kelompoknya dengan tertib? 5. Apakah siswa menerima nomor dari guru dengan tertib? 6. Apakah siswa mengerjakan soal/latihan dengan baik? 7. Apakah siswa bekerjasama dan berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas? 8. Apakah siswa yang dipanggil nomornya maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil diskusi? 9. Apakah siswa memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain? 10. Apakah siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran? Dari tabel 4.22, hasil observasi respon siswa menunjukkan bahwa siswa sudah merespon pembelajaran NHT dengan baik. Siswa sudah terbiasa dan melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan. Dalam melakukan diskusi kelompok siswa sudah bekerjasama dengan baik. Saling berpartisipasi untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama Hasil Analisis Data Siklus II a. Peningkatan Kerjasama 1. Pertemuan I Observasi dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar observasi kerjasama yang sudah disediakan. Lembar observasi kerjasama berisi 6 item pernyataan yang diambil dari indikator keterampilan kooperatif berdasarkan

39 101 kategori kerjasama. Observer mengisi lembar observasi dengan memberi skor pada kolom yang sesuai dengan indikator kerjasama. Hasil observasi kerjasama siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah seagai berikut: Tabel 4.23 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus II Pertemuan I Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%) Tinggi 21 80, Sedang 5 19, Rendah - - Jumlah Rata-rata 78,85 Nilai terendah 66,67 Nilai tertinggi 91,67 Berdasarkan tabel 4.23, nilai hasil observasi kerjasama siswa yang memperoleh nilai (kategori tinggi) sebanyak 21 orang dengan persentase 80,77%. Siswa yang memperoleh nilai (kategori sedang) sebanyak 5 orang dengan persentase 19,23%. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 6-11 (kategori rendah). Rata-rata nilai kerjasama siswa adalah 78,85. Nilai terendah 66,67dan nilai tertinggi 91,67. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kerjasama siswa sudah mencapai kriteria yang telah ditentukan yaitu 75,00. Hal ini disebabkan karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran ini. Siswa saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan tugas. Siswa yang pandai sudah membantu temannya yang mengalami kesulitan. Ada juga kelompok yang awalnya mengerjakan sendiri-sendiri. Namun setelah menemukan jawabannya, siswa saling mencocokkan jawaban kepada anggota kelompok yang lain. Siswa saling mengoreksi jawaban anggota kelompok, lalu jika masih ada jawaban yang salah siswa memperbaiki jawaban bersama-sama. a. Pertemuan II Observasi kerjasama dilakukan dengan cara yang sama seperti pada pertemuan pertama. Observer mengisi lembar observasi yang sudah disediakan. Hasil kerjasama siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah seagai berikut:

40 102 Tabel 4.24 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus II Pertemuan II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%) Tinggi 23 88, Sedang 3 11, Rendah - - Jumlah Rata-rata 81,25 Nilai terendah 66,67 Nilai tertinggi 91,67 Berdasarkan tabel 4.24, hasil observasi kerjasama siswa yang memperoleh nilai (kategori tinggi) sebanyak 23 orang dengan persentase 88,46%. Siswa yang memperoleh nilai (kategori sedang) sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 6-11 (kategori rendah). Rata-rata nilai kerjasama siswa adalah 81,25. Nilai terendah 66,67 dan nilai tertinggi 91,67. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kerjasama siswa sudah mencapai kriteria yang telah ditentukan yaitu 75,00. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada kerjasama siswa jika dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Hal ini terlihat dari siswa yang awalnya kurang aktif dalam mengeluarkan pendapat kini sudah berani mengeluarkan pendapat. Siswa saling merespon satu sama lain terhadap pendapat yang dikeluarkan oleh temannya. Sebelum mempresentasikan hasil diskusinya, siswa sudah meyakinkan semua anggota timnya untuk mengetahui jawaban dari timnya. Sehingga jika sewaktu-waktu ditunjuk oleh guru, siswa sudah siap untuk melaporkan hasil diskusinya.

41 103 b. Pertemuan III Hasil dari observasi kerjasama siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 4.25 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus II Pertemuan III Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%) Tinggi 24 92, Sedang 2 7, Rendah - - Jumlah Rata-rata 84,62 Nilai terendah 66,67 Nilai tertinggi 95,83 Berdasarkan tabel 4.25, hasil observasi kerjasama siswa yang memperoleh nilai (kategori tinggi) sebanyak 24 orang dengan persentase 92,31%. Siswa yang memperoleh nilai (kategori sedang) sebanyak 2 orang dengan persentase 7,69%. Sedangkan tidak ada siswa yang memperoleh nilai 6-11 (kategori rendah). Rata-rata nilai kerjasama siswa adalah 84,62. Nilai terendah 66,67 dan nilai tertinggi 95,83. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kerjasama siswa sudah mencapai kriteria yang telah ditentukan yaitu 75,00. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa nilai kerjasama siswa semakin meningkat. Pada pertemuan ketiga ini, siswa sudah menunjukkan kerjasama yang baik diantara anggota kelompoknya. Siswa saling berpartisipasi dan saling mendorong untuk meneluarkan pendapat. Karena semua siswa turut berpartisipasi dalam diskusi, maka diskusi dapat selesai tepat pada waktunya. Ketika mempresentasikan hasil diskusinya siswa tertib dan tidak menganggu teman yang lain. Siswa juga tanggap terhadap jawaban yang disampaikan temannya. Jadi jika ada jawaban temannya yang salah siswa langsung memberikan komentar sehingga siswa yang jawabannya masih salah dapat memperbaiki jawabannya.

42 104 c. Rekap hasil observasi kerjasama siklus II Observasi kerjasama yang dilakukan pada siklus II terdiri tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, II, dan III. Dari hasil observasi kerjasama yang diperoleh, menunjukkan peningkatan rata-rata dari pertemuan I, II hingga pertemuan III. Hasil rata-rata observasi kerjasama pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.26 Rekap Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%) Tinggi 22 84, Sedang 4 15, Rendah - - Jumlah Rata-rata 81,57 Nilai terendah 66,67 Nilai tertinggi 93,06 Berdasarkan tabel 4.26, nilai rata-rata hasil observasi kerjasama siswa dari pertemuan I, II, dan pertemuan III, siswa yang memperoleh nilai (kategori tinggi) sebanyak 22 orang dengan persentase 84,62%. Siswa yang memperoleh nilai (kategori sedang) sebanyak 4 orang dengan persentase 15,38%. Sedangkan tidak ada siswa yang memperoleh nilai 6-11 (kategori rendah). Ratarata nilai kerjasama siswa dari pertemuan I, II, dan pertemuan III adalah 81,57. Nilai terendah adalah 66,67 dan nilai tertinggi adalah 93,06. Dari hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kerjasama siswa sudah melebihi kriteria yang telah ditentukan yaitu 75,00. Jadi, kerjasama siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti. b. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setelah dilaksanakan tindakan siklus II dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT) selama tiga kali pertemuan, guru memberikan evaluasi tertulis. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan

43 105 siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together(NHT). Dari hasil belajar siklus I dan setelah dilaksanakan tindakan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari nilai hasil belajar siswa pada siklus I terdapat 16 siswa dengan persentase 62% yang sudah mencapai ketuntasan (KKM=66), dan 10 siswa dengan persentase 38% yang belum mencapai ketuntasan. Hasil nilai siswa yang diperoleh setelah tindakan siklus II terdapat 22 siswa dengan persentase 85% yang sudah mencapai ketuntasan, dan 4 siswa dengan persentase 15% yang belum mencapai ketuntasan. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.27 Ketuntasan Belajar Siklus II Siswa Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 Kategori Keterangan Frekuensi Prosentase (%) Tuntas Tidak Tuntas < Jumlah Rata-rata 76 Nilai terendah 45 Nilai tertinggi 100 Dari tabel 4.27, dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan pada siklus II sebanyak 22 orang dengan persentase 85%. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 4 orang dengan persentase 15%. Rata-rata nilai hasil belajar yang diperoleh pada siklus II adalah 76. Nilai terendahnya adalah 45 dan nilai tertingginya adalah 100. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Kristen 03 Salatiga pada tabel 4.30 dapat digambarkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut:

44 106 Gambar 4.2 Persentase Nilai Siklus II Berdasarkan hasil belajar siswa yang ada pada diagram di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil tes evaluasi siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 22 orang dengan persentase 85% dari jumlah siswa 26. Sehingga persentase siswa yang tuntas sudah melebihi indikator keberhasilan yaitu 80%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti. Untuk mengetahui jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai dengan rentang nilai yang telah ditentukan, maka dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Matematika Siklus II Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 No. Rentang Nilai Frekuensi Jumlah 26

45 Refleksi Setelah melaksanakan tindakan siklus II, peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang telah dilakukan selama tiga kali pertemuan, yaitu pertemuan I, II, dan pertemuan III. Melalui pembelajaran ini siswa menjadi lebih aktif dalam mengeluarkan pendapat. Siswa saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Selain bertanggung jawab untuk kelompok, siswa juga bertanggung jawab pada diri sendiri karena siswa ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Secara keseluruhan guru sudah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan baik. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran ini, maka dilaksanakan tes evaluasi siklus II. Tes evaluasi dilaksanakan pada pertemuan keempat. Berdasarkan hasil observasi kerjasama siswa pada siklus II yang terdiri dari pertemuan I, II, dan III, rata-rata nilai kerjasama siswa adalah 81,57. Indikator keberhasilan untuk nilai kerjasama siswa adalah 75,00. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi yang diperoleh dengan KKM=66 dari jumlah siswa 26, yang sudah mencapai ketuntasan adalah sebanyak 22 orang dengan persentase 85% dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 4 orang dengan persentase 15%. Indikator keberhasilan untuk hasil belajar adalah 80%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase siswa yang tuntas sudah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: a. Rencana pembelajaran sudah sesuai dengan pelaksanaannya. b. Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). c. Menambah wawasan guru tentang pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

46 108 d. Kerjasama siswa menjadi lebih meningkat melalui kegiatan diskusi kelompok. e. Melatih siswa untuk berani mengeluarkan pendapat. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus II menunjukkan bahwa hasil observasi kerjasama dan hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Sehingga penelitian ini dilakukan sampai siklus II dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.2 Analisis Data Rekapitulasi Nilai PraSiklus, Siklus I, Siklus II Hasil rekapitulasi nilai kerjasama dan nilai hasil belajar pada prasiklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.29 Hasil Kerjasama Siswa PraSiklus, Siklus I, Siklus II Siswa Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 PraSiklus Siklus I Siklus II Nilai Kategori Jml Jml Jml % % Siswa Siswa Siswa % Tinggi , , Sedang 20 76, , , Rendah 6 23,08 2 7, Jumlah Rata-rata Nilai 56,41 69,55 81,57 Nilai Terendah 41,67 47,22 66,67 Nilai Tertinggi 70,83 86,11 93,06 Dari tabel 4.29, diketahui bahwa rata-rata nilai kerjasama prasiklus adalah 56,41. Siswa yang memperoleh skor (kategori sedang) sebanyak 20 orang dengan persentase 76,92%. Siswa yang memperoleh skor 6-11 (kategori rendah) sebanyak 6 orang dengan persentase 23,08%. Nilai terendahnya adalah 41,67 dan nilai tertingginya adalah 70,83. Untuk siklus II rata-rata nilai kerjasama meningkat menjadi 69,55. Siswa yang memperoleh skor (kategori tinggi) sebanyak 10 orang dengan persentase 26,92%. Siswa yang memperoleh skor (kategori sedang) sebanyak 14 orang dengan persentase 65,39%. Sedangkan siswa yang memperoleh skor 6-11 (kategori rendah) sebanyak 2 orang dengan persentase 7,69%. Nilai terendahnya adalah 47,22 dan nilai tertingginya adalah 86,11.

47 109 Kemudian untuk rata-rata nilai kerjasama siklus II meningkat lagi menjadi 81,57. Siswa yang memperoleh skor (kategori tinggi) sebanyak 22 orang dengan persentase 84,62%. Siswa yang memperoleh skor (kategori sedang) sebanyak 4 orang dengan persentase 15,38%. Tidak ada siswa yang memperoleh skor dengan kategori rendah. Nilai terendahnya adalah 66,67 dan nilai tertingginya adalah 93,06. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai kerjasama dari prasiklus, siklus I, hingga siklus II mengalami peningkatan. Rata-rata nilai kerjasama siswa pada siklus I dan siklus II menjadi lebih baik setelah dilakukan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Peningkatan rata-rata nilai kerjasama dari prasiklus, siklus I,dan siklus II dapat digambarkan pada grafik berikut: Gambar 4.3 Histogram Rata-rata Nilai Kerjasama Siswa

48 110 Untuk mengetahui perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.30 Ketutasan Hasil Belajar PraSiklus, Siklus I, Siklus II Siswa Kelas V SD Kristen 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 Prasiklus Siklus I Siklus II Kriteria Nilai Jumlah Jumlah Jumlah % % % siswa siswa siswa Tuntas < Tidak tuntas Jumlah Rata-rata Nilai terendah Nilai tertinggi Dari tabel 4.30 dapat diketahui bahwa pada prasiklus, jumlah siswa yang tuntas adalah 9 orang dengan persentase 35%. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 17 orang dengan persentase 65%. Rata-rata nilai hasil belajar prasiklus adalah 59 dengan nilai terendah adalah 23 dan nilai tertinggi adalah 87. Pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas adalah 16 orang dengan persentase 62%. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 10 orang dengan persentase 38%. Rata-rata nilai hasil belajar siklus I adalah 67 dengan nilai terendah adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 95. Kemudian pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas adalah 22 dengan persentase 85%. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 4 orang dengan persentase 15%. Rata-rata nilai hasil belajar siklus II adalah 76 dengan nilai terendah adalah 45 dan nilai tertinggi adalah 100. Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas selalu meningkat. Setelah dilakukan tindakan, jumlah siswa yang tuntas dapat mencapai indikator yang sudah ditentukan oleh peneliti. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah 80% siswa mencapai ketuntasan. Sedangkan persentase siswa yang tuntas pada siklus II mencapai 85%. Hal ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran Nimbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

49 111 Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa PraSiklus, Siklus I, Siklus II Berdasarkan gambar 4.5 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas semakin meningkat dan jumlah siswa yang tidak tuntas semakin menurun. 4.3 Pembahasan a. Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kerjasama siswa Setelah dilakukan penelitian terhadap kerjasama siswa kelas V di SD Kristen 03 Salatiga, dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kerjasama siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi kerjasama siswa pada prasiklus. Pada prasiklus, Rata-rata nilai kerjasama siswa adalah 56,41. Hal ini menunjukkan bahwa ratarata nilai kerjasama siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti yaitu 75,00. Rendahnya kerjasama siswa disebabkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam sub bab ini akan membahas tentang deskripsi kondisi awal, analisis data, analisis deskriptif komparatif, hubungan antara variabel, hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga. Penelitian ini rancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di MA Hidayatullah Martapura yang beralamat di Jalan Pangeran Hidayatullah No. 1 Kelurahan Keraton Kecamatan

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

Perencanaan Tindakan BAB IV

Perencanaan Tindakan BAB IV BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Sebelum pelaksanan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 26 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SDN Jirak SDN Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong terletak di desa Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IVB pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat SD Negeri Tlahap

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas V SD N Ngajaran 02.Langkah pertama yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini, deskripsi yang akan diuraikan adalah: (1) kondisi awal, (2) siklus I, dan (3) siklus II. 4.1.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 86 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan dan uraian pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANYA. Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANYA. Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANYA A. HASIL PENELITIAN 1. Kegiatan Pendahuluan Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi awal dan wawancara singkat dengan guru matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Pemahaman IPA Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Ngaren, yang terletak di desa Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya: 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan Pembelajaran Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci