BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus 1 peneliti langsung menerapkan pembelajaran NHT. Hal ini didasarkan pada observasi awal, yang diketahui bahwa strategi pembelajaran yang selama ini diterapkan belum bisa memaksimalkan proses pembelajaran. Tindakan pemecahan masalah yang dipandang tepat yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sebelum mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) materi Menghargai Keputusan Bersama pada mata pelajaran PKn kelas 5 semester 2, guru mempelajari model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebelum melakukan pembelajaran di kelas. Setelah guru memahami langkah-langkah yang dilakukan pada model pembelajaran tersebut, materi ajar dipelajari oleh peneliti dan guru kolabor agar tujuan pembelajaran yang disebutkan dalam RPP dapat tercapai dengan baik. Peneliti bersama guru kolabor juga mempersiapkan media dan alat terlebih dahulu agar dapat memperlancar jalannya pembelajaran di dalam kelas. Perangkat pembelajaran yang dipersiapkan, seperti; lembar kerja siswa dan lembar evaluasi Siklus 1. Peneliti juga menyusun dan mempersiapkan lembar observasi yang terdiri dari; lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru. Lembar pengamatan aktivitas siswa bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT. Lembar pengamatan ini juga digunakan untuk mengukur sejauh mana interaksi dan antusiasme siswa terhadap pembelajaran PKn. Lembar pengamatan aktivitas 37

2 38 guru merupakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru selama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. b. Pelaksanaan (Acting) Pertemuan Pertama Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Maret 2013, beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan pertama ini berlangsung pada hari Rabu, 13 Maret 2013 pukul WIB. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa, Anak-anak, pernahkah kalian mengusulkan suatu pendapat kepada orang tuamu? Lalu guru menginformasikan tentang tujuan pembelajaran yang dicapai, yaitu Makna Keputusan Bersama. 2. Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang telah dipilih secara acak baik dari segi jenis kelamin maupun kemampuan akademis. Lalu guru memberi topi bernomor kepada siswa sesuai dengan jumlah anggota kelompok dan meminta siswa agar duduk bersama kelompoknya. Setelah itu guru memberi nama setiap kelompok menurut nama binatang. Pada awalnya, siswa sempat protes terhadap pembagian kelompok, mereka ingin memilih sendiri anggota kelompoknya kemudian guru memberikan pengertian kepada mereka tentang maksud dan tujuan pembagian kelompok tersebut, sehingga siswa dapat mengerti. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT). Guru menjelaskan bentuk-bentuk dari keputusan bersama di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sesuai dengan gambar yang

3 39 ditampilkan di papan tulis. Guru meminta kepada siswa untuk menanggapi gambar-gambar yang ditampilkan di papan tulis tersebut. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa untuk dikerjakan sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk. Hal ini bertujuan agar terciptanya hubungan kerjasama yang positif antar siswa. Selama diskusi kelompok, guru berkeliling kelas untuk memantau dan memberikan arahan apabila ada kesulitan dalam mengerjakan tugas. Guru menekankan supaya setiap anggota kelompok saling bekerja sama, dan diharapkan setiap anggota kelompok harus memastikan setiap anggota kelompoknya bisa mengerjakan soal-soal tersebut. Setelah dirasa cukup dalam diskusi kelompok guru memanggil salah satu nomor secara acak. Guru memanggil nomor anggota 2 siswa dengan nomor anggota 2 dari tiap kelompok besiap-siap. Kemudian guru menyebutkan salah satu nama kelompok yang harus melakukan presentasi di depan kelas, yaitu kelompok singa. Siswa yang ditunjuk berhasil mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya walaupun kurang lancer. Setelah itu guru menunjuk siswa lain untuk melakukan presentasi dengan cara yang sama di atas. Akan tetapi, pada siswa selanjutnya siswa tersebut melakukan kesalahan ketika mempresentasikan di depan kelas. Guru meminta anggota kelompok untuk membantunya menjawab. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi. Tetapi dari kelompok lain tidak ada yang menanggapi. Semua kelompok mendapat giliran presentasi untuk menyampaikan hasil diskusinya dan guru terus memotivasi siswa untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain. 3. Kegiatan Akhir Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan soal evaluasi kemudian siswa mengerjakannya, setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru menutup pembelajaran.

4 40 Pertemuan Kedua Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Maret 2013, beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal: Pertemuan kedua ini berlangsung pada hari Rabu, 20 Maret 2013 pukul WIB. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa, Anak-anak, pernahkah kalian melakukan pemilihan ketua kelas? Lalu guru menginformasikan tentang tujuan pembelajaran yang dicapai, yaitu Tujuan Pemungutan Suara/Voting. 2. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti ini, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, lalu guru memberi nomor kepada siswa sesuai dengan anggota kelompok dan memberi nama setiap kelompok. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT). Setelah itu siswa melihat tayangan video mengenai pemungutan suara/voting. Setelah itu guru meminta kepada siswa untuk memberikan pendapat sesuai dengan tayangan video yang sudah dilihat. Kemudian guru menjelaskan materi yang diajarkan. Lalu guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap kelompok yang berhubungan dengan materi Tujuan Pemungutan Suara/Voting.. Dengan bimbingan guru setiap kelompok mendiskusikan LKS bersama anggota kelompoknya dan mendiskusikan hasil laporan kelompok mereka. Setelah semua anggota kelompok selesai mengerjakan LKS, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Salah satu siswa dari anggota

5 41 kelompok yang ditunjuk oleh guru menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa bernomor sama yang lain menanggapi hasil presentasi dari kelompok yang ditunjuk guru. 3. Kegiatan Akhir Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan soal evaluasi kemudian siswa mengerjakannya, setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru menutup pembelajaran. Pertemuan Ketiga Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Maret 2013, beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan ketiga ini berlangsung pada hari Rabu, 27 Maret 2013 pukul WIB. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Kemudian guru mengulang materi yang telah dipelajari dua pertemuan sebelumnya secara singkat dan melakukan tanya jawab kepada siswa. 2. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti ini, guru mengatur tempat duduk siswa dan meminta siswa memasukkan buku catatan serta buku panduan ke dalam tas setelah itu guru memberikan lembar evaluasi kepada masing-masing siswa. Bersamaan dengan siswa mengerjakan lembar evaluasi guru mengawasi siswa dalam mengerjakan soal tes dan memberikan peringatan kepada siswa agar tidak menyontek. Jika ditemukan ada siswa yang sedang berdiskusi dengan siswa lain,

6 42 maka guru langsung menegurnya. Siswa mengumpulkan lembar evaluasi yang sudah dikerjakan. 3. Kegiatan Akhir Guru memberikan penguatan tentang apa yang siswa pelajari kemudian siswa diminta untuk mengisi lembar evaluasi observasi afektif siswa. Setelah itu guru menutup pelajaran. c. Pengumpulan Data (Observation) Pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru, untuk mengukur keberhasilan penerapan menggunakan model NHT (Numbered Head Together) dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi yang diambil dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Setiap siswa juga diminta untuk mengisi lembar observasi afektif siswa. Hal ini digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran PKn dan mengetahui seberapa mudah siswa memahami materi pembelajaran ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Sebagian besar siswa memiliki kemauan untuk mengikuti mata pelajaran PKn. Setelah seluruh siswa dibagi dalam beberapa kelompok, siswa tidak berbicara sendiri dengan temannya dan siswa merasa senang dengan model pembelajaran yang diterapkan guru, karena meningkatkan aktivitas siswa dari siswa yang tadinya tidak mau berdiskusi dengan temannya menjadi bersemangat untuk berdiskusi dan bekerjasama untuk menemukan jawaban dari lembar LKS. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) ini juga memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Setelah observer melakukan pengamatan pada siklus 1 dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) maka, diperoleh data aktivitas guru pada tabel 6 berikut ini.

7 43 Tabel 6 Data Aktivitas Guru Siklus 1 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ Hasil Observasi No. Pertemuan Guru Jumlah Kriteria Skor B (Baik) B (Baik) A (Sangat Baik) Untuk lebih jelasnya data aktivitas guru pada tabel 6 dapat dilihat pada data aktivitas guru diagram batang pada gambar 2 berikut ini. Gambar 2. Grafik aktivitas guru siklus 1 pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

8 44 Dari data tabel dan diagram diatas untuk siklus 1 observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pertama pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh guru memperoleh jumlah 46 dengan kategori B (Baik) hal ini dikarenakan guru belum terbiasa menggunakan metode NHT (Numbered Head Together), guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode NHT (Numbered Head Together), tetapi belum maksimal masih ada beberapa siswa yang berbicara sendiri, tidak berdiskusi tentang materi pelajaran tetapi berbicara hal lain. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan kedua pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 56 dengan kategori B (Baik). Ada sedikit peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama, hal ini dikarenakan guru sudah menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) secara maksimal walaupun masih ada sebagian siswa di dalam beberapa anggota kelompok masih ada yang bercanda dan berbicara sendiri dengan temannya. Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan ketiga pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 70 dengan kategori A (Sangat Baik). Pada pertemuan ketiga ini ditemukan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pertemuan kedua, hal ini dikarenakan guru sudah menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) secara maksimal dan setiap siswa dalam anggota kelompok melakukan diskusi dengan baik, tidak ada yang membicarakan topik lain selain topik materi pembelajaran. Sedangkan pada siklus 1 dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) juga diperoleh data aktivitas siswa pada tabel 7 berikut ini.

9 45 Tabel 7 Data Aktivitas Siswa Siklus 1 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ Hasil Observasi No. Pertemuan Siswa Jumlah Kriteria Skor C (Cukup baik) B (Baik) A (Sangat Baik) Untuk lebih jelasnya data aktivitas siswa pada tabel 7 dapat dilihat pada data aktivitas siswa diagram batang pada gambar 3 berikut ini. Gambar 3. Grafik aktivitas siswa siklus 1 pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Dari data tabel dan diagram diatas untuk siklus 1 observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pertama pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together), observasi yang

10 46 dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan pertama pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 31 dengan kategori C (Cukup Baik), hal ini dikarenakan siswa dalam bekerja sama dengan kelompoknya masih ada yang tidak ikut berdiskusi. Masih ada beberapa siswa dari anggota kelompok yang beberapa tidak ikut berdiskusi namun malah bermain, dan berbicara diluar topik materi pelajaran. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan kedua pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Heads Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 36 dengan kategori B (Baik), hal ini sudah cukup meningkat dari pertemuan sebelumnya, siswa dalam bekerjasama dengan kelompoknya masih ada yang tidak ikut berdiskusi dengan kelompoknya namun intensitasnya hanya sedikit. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan ketiga pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 51 dengan kategori A (Sangat Baik). Setiap siswa dalam anggota kelompok sudah tidak berbicara sendiri dengan temannya dan siswa merasa senang dengan metode pembelajaran yang diterapkan guru, karena meningkatkan aktivitas siswa dari siswa yang tadinya tidak mau berdiskusi dengan temannya menjadi bersemangat untuk berdiskusi dan bekerjasama untuk menemukan jawaban dari lembar LKS. d. Refleksi (Reflecting) Setelah melakukan perbaikan pembelajaran, guru kelas melakukan diskusi dengan observer yang telah melakukan pengamatan selama proses pembelajaran dari awal sampai akhir dan juga telah mencatat semua temuan dalam perbaikan pembelajaran siklus 1. Selanjutnya digunakan untuk menyusun perbaikan pembelajaran siklus 2.

11 47 Diketahui hasil pengamatan dari observer pada siklus 1 maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 1 sebagai berikut: Sebagai hambatan penggunaan model NHT (Numbered Head Together) dalam penerapannya masih banyak kekurangan yang terjadi, saat siswa melakukan diskusi guru tidak memantau diskusi kelompok siswa, siswa saat melakukan diskusi cenderung berbicara dengan teman dan membicarakan hal diluar diskusi materi pelajaran. Solusi untuk mengatasi hal dimana siswa lebih cenderung berbicara dengan teman dan membicarakan hal diluar diskusi materi pelajaran serta kurangnya kerjasama ketika berdiskusi menemukan jawaban dari LKS, pada siklus 2 guru harus lebih menerapkan seluruh langkah-langkah NHT dengan benar, sehingga para siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas Pelaksanaan Siklus 2 Dalam siklus terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Sebelum mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) materi Menghargai Keputusan Bersama, peneliti bersama guru kolabor mempelajari materi serta mempersiapkan media dan alat terlebih dahulu agar menguasai materi yang akan diajarkan. Perangkat pembelajaran juga dipersiapkan, seperti; lembar kerja siswa, lembar evaluasi Siklus 1, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Untuk memperlancar pelaksanaan pembelajaran, siswa diorganisasi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa.

12 48 b. Pelaksanaan (Acting) Pertemuan Pertama Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 3 April 2013, beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan pertama ini berlangsung pada hari Rabu, 3 April 2013 pukul WIB. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa, Anak-anak, pernahkah kalian berpendapat namun tidak disetujui oleh temanmu? Lalu guru menginformasikan tentang tujuan pembelajaran yang dicapai, yaitu Asas-asas Keputusan Bersama. 2. Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, lalu guru memberi nomor kepada siswa sesuai dengan anggota kelompok dan memberi nama setiap kelompok. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT). Guru menjelaskan asas-asas keputusan bersama yang harus dijunjung tinggi dalam melaksanakan keputusan bersama. Selanjutnya, guru menuliskan isi dari UUD 1945 pasal 28E ayat 3 dan menjelaskan secara rinci apa maksud dari isi tersebut. Kemudian guru menunjukkan kepada siswa gambar-gambar dalam melaksanakan keputusan bersama secara kekeluargaan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat dan menjelaskan manfaat dari melaksanakan keputusan bersama secara kekeluargaan dengan benar. Setelah semua materi pembelajaran dijelaskan, guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa untuk

13 49 dikerjakan sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk. Pada saat semua anggota kelompok selesai mengerjakan LKS, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan lalu salah satu menyampaikan hasil diskusinya, siswa dengan nomor yang sama tadi menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain tersebut. Setelah terjadi interaksi yang positif antar siswa, guru bersama dengan siswa menyimpulkan jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diberikan. 3. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari. Setelah guru menjawab seluruh pertanyaan para siswa dan siswa mengatakan bahwa dirinya sudah jelas, guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru memberikan soal evaluasi dan siswa mengerjakannya, setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru menutup pembelajaran. Pertemuan Kedua Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 April 2013, beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan kedua ini berlangsung pada hari Rabu, 10 April 2013 pukul WIB. Sebelum pembelajaran dimulai, ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran dan siswa menempati tempat duduknya masing-masing dengan tertib. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan menyiapkan siswa secara psikis serta fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa, Anak-anak, siapa yang hafal sila keempat dalam Pancasila? Lalu guru menginformasikan

14 50 tentang tujuan pembelajaran yang dicapai, yaitu Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Pancasila Sila Keempat dan seluruh siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai. 2. Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, lalu guru memberi nomor kepada siswa sesuai dengan anggota kelompok dan memberi nama setiap kelompok. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT). Guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan mengucapkan isi dari sila keempat dalam Pancasila. Selanjutnya, guru menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sila keempat. Setelah itu guru menunjukkan beberapa gambar sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sila keempat dan guru menjelaskan manfaat dari keputusan bersama yang dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab serta tidak memaksakan kehendak pada orang lain. Setelah semua materi pembelajaran dijelaskan, guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa untuk dikerjakan sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk dan siswa mendengarkan tugas yang diberikan oleh guru. Terlihat adanya kerja sama yang positif antar siswa dan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan tenang serta tidak merasa tertekan. Pada saat semua anggota kelompok selesai mengerjakan LKS, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan lalu salah satu menyampaikan hasil diskusinya, siswa dengan nomor yang sama tadi menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain tersebut. Para siswa terlihat percaya diri ketika mengemukakan pendapatnya, kemudian guru bersama dengan siswa menyimpulkan jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diberikan.

15 51 3. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari. Setelah guru menjawab seluruh pertanyaan para siswa dan siswa mengatakan bahwa dirinya sudah jelas, guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru memberikan soal evaluasi dan siswa mengerjakannya, setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru menutup pembelajaran. Pertemuan Ketiga Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2013, beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Pertemuan ketiga ini berlangsung pada hari Rabu, 17 April 2013 pukul WIB. Sebelum pembelajaran dimulai, ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran dan siswa menempati tempat duduknya masing-masing dengan tertib. Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam dan menyiapkan siswa secara psikis serta fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah itu guru mengulang materi yang telah dipelajari dua pertemuan sebelumnya dan siswa mendengarkannya dengan baik. Kemudian guru melakukan tanya jawab kepada siswa, sehingga dengan ini guru mengetahui dan memastikan bahwa semua siswa telah memahami materi pembelajaran yang selama ini dipelajari. 2. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti ini, guru mengatur tempat duduk siswa dan meminta siswa memasukkan buku catatan serta buku panduan ke dalam tas setelah itu

16 52 guru memberikan lembar evaluasi kepada masing-masing siswa. Guru menjelaskan cara mengerjakan lembar evaluasi tersebut dan meminta kepada siswa agar dikerjakan sendiri tanpa berdiskusi dengan teman lainnya. Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru, siswa mengerjakan lembar evaluasi dengan tenang dan tertib. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan soal tes dan memberikan peringatan kepada siswa agar tidak menyontek. Setelah siswa dengan yakin menjawab seluruh pertanyaan-pertanyaan dalam lembar evaluasi tersebut, siswa mengumpulkan lembar evaluasi yang sudah selesai dikerjakan. 3. Kegiatan Akhir Guru memberikan penguatan tentang apa yang siswa pelajari kemudian siswa diminta untuk mengisi lembar evaluasi observasi afektif siswa. Siswa mengisi poin-poin yang ada dalam lembar evaluasi observasi afektif siswa dengan tenang dan tidak ada yang berbicara dengan teman lainnya. Setelah semua siswa selesai mengisi lembar evaluasi observasi afektif siswa, guru menutup pelajaran. c. Pengumpulan Data (Observation) Pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru, untuk mengukur keberhasilan penerapan menggunakan model NHT (Numbered Head Together) dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi yang diambil dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Setelah seluruh siswa dibagi dalam beberapa kelompok, siswa tidak berbicara sendiri dengan temannya dan siswa merasa senang dengan model pembelajaran yang diterapkan guru, karena meningkatkan aktivitas siswa dari siswa yang tadinya tidak mau berdiskusi dengan temannya menjadi bersemangat untuk berdiskusi dan bekerjasama untuk menemukan jawaban dari lembar LKS. Setiap siswa juga diminta untuk mengisi lembar observasi afektif siswa. Hal ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan teori

17 53 pembelajaran mata pelajaran PKn materi Menghargai Keputusan Bersama di dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagian besar siswa mampu menerapkan sikap-sikap yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan bersama ketika melakukan musyawarah di lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Setelah observer melakukan pengamatan pada siklus 2 dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) maka, diperoleh data aktivitas guru pada tabel 8 berikut ini. Tabel 8 Data Aktivitas Guru Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ Hasil Observasi No. Pertemuan Guru Jumlah Kriteria Skor A (Sangat Baik) A (Sangat Baik) A (Sangat Baik) Untuk lebih jelasnya data aktivitas guru pada tabel 8 dapat dilihat pada data aktivitas guru diagram batang pada gambar 4 berikut ini.

18 54 Gambar 4 Grafik aktivitas guru siklus 2 pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Dari data tabel dan diagram diatas untuk siklus 2 observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pertama pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh guru memperoleh jumlah 73 dengan kategori A (Sangat Baik) dalam hal ini guru sudah terbiasa menggunakan metode NHT (Numbered Head Together), guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode NHT (Numbered Head Together). Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan kedua pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 79 dengan kategori A (Sangat Baik). Terjadi peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama, hal ini dikarenakan guru sudah menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) secara maksimal dan guru dapat menguasai kelas, siswa terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran.

19 55 Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan ketiga pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 83 dengan kategori A (Sangat Baik). Pada pertemuan ketiga ini ditemukan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pertemuan kedua, hal ini dikarenakan guru sudah menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) secara maksimal dan setiap siswa dalam anggota kelompok melakukan diskusi dengan baik, tidak ada yang membicarakan topik lain selain topik materi pembelajaran. Sedangkan pada siklus 2 dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) juga diperoleh data aktivitas siswa pada tabel 9 berikut ini. Tabel 9 Data Aktivitas Siswa Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ Hasil Observasi No. Pertemuan Siswa Jumlah Kriteria Skor A (Sangat Baik) A (Sangat Baik) A (Sangat Baik) Untuk lebih jelasnya data aktivitas siswa pada tabel 9 dapat dilihat pada data aktivitas siswa diagram batang pada gambar 5 berikut ini.

20 56 Gambar 5 Grafik aktivitas siswa siklus 2 pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Dari data tabel dan diagram diatas untuk siklus 2 observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pertama pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together), observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 56 dengan kategori A (Sangat Baik), siswa dalam bekerjasama melibatkan semua anggota kelompok, setiap kelompok mendiskusikan materi yang sedang diajarkan, siswa tidak ada yang berbicara diluar pokok bahasan materi. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan kedua pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 61 dengan kategori A (Sangat Baik), siswa dalam bekerjasama dengan kelompoknya terlihat kompak.

21 57 Observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan ketiga pada pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 63 dengan kategori A (Sangat Baik). Setiap siswa dalam anggota kelompok merasa senang dengan metode pembelajaran yang diterapkan guru, karena meningkatkan aktivitas siswa dan bersemangat untuk berdiskusi, dan bekerjasama untuk menemukan jawaban dari lembar LKS. d. Refleksi (Reflecting) Setelah selesai pembelajaran pada siklus 2 maka dilaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi. Diketahui hasil pengamatan dari observer pada siklus 1 yaitu penggunaan model NHT (Numbered Head Together) dalam penerapannya masih banyak kekurangan yang terjadi, saat siswa melakukan diskusi guru tidak memantau diskusi kelompok siswa, siswa saat melakukan diskusi cenderung berbicara dengan teman, dan membicarakan hal diluar diskusi materi pelajaran. Siswa juga terlihat tidak percaya diri saat ingin menanyakan materi-materi pembelajaran yang belum dimengerti. Pada siklus 2 ini telah dilakukan perbaikan yaitu saat siswa melakukan diskusi guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lainnya untuk memantau dan membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok, dan untuk mengurangi intensitas siswa yang berbicara sendiri diluar topik diskusi, guru melakukan dengan lebih baik dari semua langkah-langkah model pembelajaran NHT dalam kegiatan belajar dan mengajar di kelas sehingga siswa lebih terfokus untuk melakukan diskusi dengan temannya serta membahas LKS yang diberikan oleh guru.

22 Hasil Penelitian Deskripsi Data Data Siklus 1 Setelah proses pembelajaran menggunakan model NHT (Numbered Head Together) yang terdiri dari 3 pertemuan pada siklus 1, diperoleh hasil belajar pada akhir siklus 1 pada pertemuan ke-3 seperti pada tabel 10. Tabel 10 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siklus 1 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ No. Interval Frekuensi Persentase % % % % Jumlah % Untuk lebih jelasnya data hasil belajar pada tabel 10 dapat dilihat pada data distribusi frekuensi diagram batang pada gambar 6 berikut ini.

23 59 Gambar 6. Grafik hasil perolehan nilai siklus 1 siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Pada siklus 1 ini juga diperoleh data observasi afektif siswa pada tabel 11 berikut ini.

24 60 Tabel 11 Data Observasi Afektif Siswa Siklus 1 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ Pernyataan Pendapat Siswa Jumlah Siswa Persentase 1 Setuju 36 95% Tidak setuju 2 5% Total % 2 Setuju 34 90% Tidak setuju 4 10% Total % 3 Setuju 5 13% Tidak setuju 33 87% Total % 4 Setuju 35 92% Tidak setuju 3 8% Total % 5 Setuju 2 5% Tidak setuju 36 95% Total % Untuk lebih jelasnya data observasi afektif siswa pada tabel 11 dapat dilihat pada data observasi afektif siswa diagram batang pada gambar 7 berikut ini.

25 61 Gambar 7. Grafik observasi afektif siswa siklus 1 pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Data Siklus 2 Setelah proses pembelajaran menggunakan model NHT (Numbered Head Together) yang terdiri dari 3 pertemuan pada siklus 2, diperoleh hasil belajar pada akhir siklus 2 pada pertemuan ke-3 seperti pada tabel 12.

26 62 Tabel 12 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ No. Interval Frekuensi Persentase (%) % % % % Jumlah Untuk lebih jelasnya data hasil belajar pada tabel 12 dapat dilihat pada data distribusi frekuensi diagram batang pada gambar 8 berikut ini. Gambar 8. Grafik hasil perolehan nilai siklus 2 siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Pada siklus 2 ini juga diperoleh data observasi afektif siswa pada tabel 13 berikut ini.

27 63 Tabel 13 Data Observasi Afektif Siswa Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ Pernyataan Pendapat Siswa Jumlah Siswa Persentase 1 Setuju 34 90% Tidak setuju 4 10% Total % 2 Setuju 35 92% Tidak setuju 3 8% Total % 3 Setuju 33 87% Tidak setuju 5 13% Total % 4 Setuju 30 80% Tidak setuju 8 20% Total % 5 Setuju 31 81% Tidak setuju 7 19% Total % Untuk lebih jelasnya data observasi afektif siswa pada tabel 13 dapat dilihat pada data observasi afektif siswa diagram batang pada gambar 9 berikut ini.

28 64 Gambar 9. Grafik observasi afektif siswa siklus 2 pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Analisis Data Analisis Ketuntasan a) Siklus 1 Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69), hasil belajar siswa kelas 5 siklus 1 disajikan dalam tabel 14 berikut ini.

29 65 Tabel 14 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siklus 1 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1. Tuntas 33 87% 2. Tidak Tuntas 5 13% Rerata 75,26 Maksimum 100 Minimum 60 Berdasarkan tabel 14 terlihat bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69) sebanyak 5 siswa atau 13%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 33 siswa dengan persentase 87%. Dari jumlah keseluruhan siswa 38 dengan nilai rata-rata 75,26 dan nilai tertinggi 100 serta nilai terendah 60. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 14 dapat dilihat pada gambar 10 berikut ini. Gambar 10. Diagram lingkaran ketuntasan hasil belajar PKn sikus 1 siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren

30 66 Berdasarkan pada gambar 10 kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) siswa yang belum tuntas atau di bawah KKM=69 sebanyak 5 siswa dengan persentase 13% sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 33 siswa dengan persentase 87%. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa agar nilai belajar siswa di atas KKM=69 diperlukan siklus 2 sebagai penguat bahwa dengan menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar PKn. b) Siklus 2 Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69), hasil belajar siswa kelas 5 disajikan dalam tabel 15 berikut ini. Tabel 15 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siklus 2 Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1. Tuntas 36 95% 2. Tidak Tuntas 2 5% Rerata 77,36 Maksimum 90 Minimun 60 Berdasarkan tabel 15 terlihat bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69) sebanyak 2 siswa atau 5%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 36 siswa dengan persentase 95%. Dari jumlah keseluruhan siswa 38 dengan nilai rata-rata 77,36 dan nilai tertinggi 90 serta nilai terendah 60. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 15 dapat dilihat pada gambar 11 berikut ini.

31 67 Gambar 11. Diagram lingkaran hasil belajar PKn siklus 2 siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Berdasarkan pada gambar 11 kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) siswa yang belum tuntas atau di bawah KKM=69 sebanyak 2 siswa dengan persentase 5% sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 36 siswa dengan persentase 95%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja penelitian pada siklus 2 telah tercapai dengan baik Analisis Komparatif Berikut ini dapat dilihat tabel nilai sebelum tindakan, siklus 1, dan siklus 2 serta hasil belajar pengelompokan nilai dalam tabel 16.

32 68 Tabel 16 Analisis Komparatif Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Semester 2/ No. Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah Siswa Persen (%) Jumlah Siswa Persen (%) Jumlah Siswa Persen (%) 1. Tuntas 24 63% 33 87% 36 95% 2. Tidak Tuntas 14 37% 5 13% 2 5% Rerata 75,26 77,36 Maksimum Minimun Dari tabel hasil belajar pengelompokkan nilai pada tabel 16 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran PKn terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 24 siswa dengan persentase 63%. Setelah siklus 1 jumlah siswa yang tuntas adalah 33 siswa dengan persentase 87%, sedangkan setelah siklus 2 jumlah siswa yang tuntas ada 36 siswa dengan persentase 95%. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran metode NHT (Numbered Head Together) dapat meningkatkan hasil belajar PKn. Pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 14 siswa dengan persentase 37% yang belum tuntas pada mata pelajaran PKn, setelah siklus 1, siswa yang belum tuntas dalam pelajaran PKn adalah 5 siswa dengan persentase 13%, dan siklus 2 siswa yang belum tuntas hanya ada 2 siswa atau dengan persentase 5%. Hal ini dapat dilihat pada gambar 12.

33 69 Gambar 12. Grafik ketuntasan hasil belajar PKn pra Siklus, siklus 1, dan siklus 2 siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Pada tabel 16 dan gambar 12 menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode NHT (Numbered Head Together) dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang semester 2 tahun pelajaran 2012/ Pembahasan Hasil penelitian sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ditemukan bahwa hasil belajar PKn siswa masih rendah. Hal ini disebabkan pemahaman tentang materi yang dipelajari, siswa belum secara aktif terlibat dalam pembelajaran. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, siswa lebih cenderung mendengarkan ceramah guru sehingga siswa terkesan bosan pada proses pembelajaran. Siswa masih bekerja secara individual, tidak percaya diri saat mengemukakan pendapat maupun jawaban di depan kelas, dan tidak berani bertanya tentang materi pembelajaran yang belum dimengerti. Siswa

34 70 terlihat jenuh karena pembelajaran selalu monoton sehingga nilai rata-rata pelajaran PKn rendah. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan adalah 68,15. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=69) sebanyak 24 siswa atau 63%, sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 14 siswa atau 37%. Nilai tertinggi yang berhasil didapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 90 sedangkan nilai terendahnya adalah 50. Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan dapat menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah, sedangkan siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya mendengarkan saja. Menurut Anita Lie (2007:8) metode NHT merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Metode ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka, saling berbagi ide dan adanya semangat kerjasama yang tumbuh dari metode tersebut memungkinkan siswa memahami materi yang diajarkan guru. Arends dalam Awaliyah (2008:3) juga menjabarkan bahwa metode pembelajaran NHT dapat meningkatkan interaksi antara siswa melalui diskusi atau siswa secara bersama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, siswa pandai maupun lemah sama-sama memperoleh manfaat melalui aktivitas belajar kooperatif, dan dengan bekerja secara kooperatif ini, kemungkinan konstruksi pengetahuan akan menjadi lebih besar atau kemungkinan bagi siswa dapat sampai pada kesimpulan yang diharapkan, serta dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan memgembangkan bakat kepemimpinan.

35 71 Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar PKn pada siswa, diperlukan pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek ketrampilan siswa untuk lebih aktif dalam suatu pembelajaran. Metode NHT (Numbered Head Together) adalah metode yang melibatkan banyak siswa dalam memperoleh materi yang tercakup dalam suatu pelajaran, mengetahui pemahaman mereka terhadap isi pelajaran. Pendapat yang dikemukakan oleh Anita Lie tersebut selaras dengan metode pembelajaran yang diterapkan penulis. Karena saat penulis menggunakan NHT (Numbered Head Together), siswa tidak lagi terlihat pasif dalam mengikuti pembelajaran, siswa terlibat secara aktif, bekerja dengan kelompoknya untuk menemukan jawaban yang diberikan oleh guru. Sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar PKn. Peningkatan hasil belajar PKn didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus 1 dan Siklus 1 Siklus 1 dengan penerapan metode NHT (Numbered Head Together) siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69) sebanyak 33 siswa atau 87% dan 5 atau 13% siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rata-ratanya adalah 75,26 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah Siklus 2 Siklus 2 dengan penerapan metode NHT (Numbered Head Together) siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=69) sebanyak 36 siswa atau 95% dan sebanyak 2 siswa atau 5% yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rata-ratanya adalah 77,36 sedangkan nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendahnya adalah 60. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dian Kurniasih Wahyusari, tahun 2009 dengan judul Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN Luwuk Kecamatan

36 72 Kejayan Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SDN Luwuk Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus 1 dan siklus 2 didapatkan bahwa menggunakan metode NHT dengan menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif yang pada akhirnya siswa lebih mudah memahami pelajaran PKn materi Memahami Keputusan Bersama, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Lentera Ambarawa, yaitu sekolah dasar yang terletak di kota Ambarawa, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mlilir 01, yaitu sekolah dasar yang terletak di Dusun Mlilir, Desa Mlilir, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas semester tahun pelajaran 1/13 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

Perencanaan Tindakan BAB IV

Perencanaan Tindakan BAB IV BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Sebelum pelaksanan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan dan uraian pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga. Penelitian ini rancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pada setiap siklusnya ada 3 kegiatan pokok yaitu, tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan dengan memanfaatkan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sarirejo 03 Pati terletak di jalan Panglima Sudirman. Tenaga pengajar SD Negeri Sarirejo 03 terdiri dari:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IVB pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat SD Negeri Tlahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam sub bab ini akan membahas tentang deskripsi kondisi awal, analisis data, analisis deskriptif komparatif, hubungan antara variabel, hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus Pada pra siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Pra siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Salatiga 01 Semester II Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini diawali dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci