IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan dan Revitalisasi Gedung Sekolah di Surabaya) Annas Wibowo 1, Retno Indriyani 2 dan Supani 2 1 Mahasiswa Program Magister Manajemen Proyek Konstruksi, Teknik Sipil, FTSP, ITS Surabaya, emai:: annaswibowo@yahoo.com 2 Dosen Program Magister Manajemen Proyek Konstruksi, Teknik Sipil FTSP, ITS, Kampus ITS Surabaya, Telp ABSTRAK Pemerintah pusat telah mengamanatkan anggaran pendidikan sebesar minimal 20% dari anggaran belanja negara dan anggaran belanja daerah. Sehingga pemerintah kota Surabaya pada RAPBD 2009 telah mengusulkan anggaran sebesar Rp.680,1 milyar di luar gaji pegawai. Dari nilai tersebut Dinas Pendidikan hanya akan langsung mengelola dana Rp.244,2 miliar, sementara belanja-belanja perangkat dan perbaikan fasilitas sekolah diserahkan ke instansi lain. Peningkatan anggaran pendidikan tersebut berarti juga peningkatan proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah di Kota Surabaya. Sebagai pendukung evaluasi dari kinerja proyek-proyek tersebut diperlukan sebuah sistem pengukuran kinerja yang memiliki indikator-indikator yang lebih baik, terintegrasi dan mengakomodir kepuasan dan kontribusi semua pihak yang terlibat didalamnya. Pada penelitian ini digunakan metode Performance Prism (prisma kinerja) yaitu suatu metode yang mengakomodasi keinginan dan kontribusi pihak-pihak inti pada proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah yaitu Dinas Tata Kota dan Permukiman, Dinas Pendidikan, Sekolah, Kontraktor, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas kedalam bentuk objective/tujuan bersama. Kemudian dilakukan analisa strategi, proses dan kapabilitas dari Dinas Tata Kota dan Permukiman sebagai pelaksana teknis dan pelaksana anggaran proyek-proyek tersebut sehingga didapatkan indikator-indikator kinerja proyek. Pada penelitian ini dihasilkan 10 objective utama yang fokus pada penggunaan anggaran, perencanaan pekerjaan, hubungan komunikasi, pelaksanaan pekerjaan, kualitas dan kuantitas pekerjaan, dampak buruk dan konflik, pengawasan pekerjaan, hasil konstruksi, proses pembayaran pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan. Dari 10 objective tersebut dihasilkan 92 indikator kinerja proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah. Kata kunci : Performance Prism, stakeholder, objective, Indikator Kinerja Proyek. 1. PENDAHULUAN Surabaya sebagai kota metropolitan, masalah penyediaan infrastruktur, prasarana fasilitas umum adalah masalah yang harus mendapat perhatian serius, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas yang harus dipenuhi, dan dalam hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah kota Surabaya. Penyediaan infrastruktur, prasarana dan fasilitas umum merupakan cerminan kondisi pemerintahan setempat. Salah satu bentuk

2 Annas Wibowo, Retno Indriyani dan Supani penyediaan infrastruktur, prasarana fasilitas umum yang sangat penting adalah penyediaan fasilitas di bidang pendidikan yaitu pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah. Terlebih lagi saat ini Pemerintah Kota Surabaya sudah mengusulkan anggaran pendidikan pada RAPBD 2009 sebesar Rp.680,1 miliar, menyesuaikan dengan amanat 20 persen anggaran belanja untuk anggaran pendidikan. Peningkatan anggaran pendidikan tersebut berarti juga peningkatan proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah di Kota Surabaya. Sehingga diperlukan sebuah evaluasi yang lebih baik untuk mengukur kinerja proyek-proyek tersebut. Evaluasi kinerja proyek dapat terlaksana melalui sistem pengukuran kinerja. Sistem pengukuran kinerja yang tepat dan terkini adalah sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi antar stakeholder yaitu performance prism. Sistem/metode ini dapat mengakomodasi keseluruhan aspek pada organisasi sebuah proyek di kota Surabaya ke dalam suatu framework pengukuran yang strategis. Sehingga kepuasan stakeholder secara keseluruhan dapat terakomodasi secara seimbang melalui indikator-indikator yang berbasis framework stakeholder satisfaction, stakeholder contribution, strategies, processes dan capabilities. 2. KINERJA 2.1 Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Waldman (1994); kinerja merupakan gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat syarat tugas yang ada pada masing masing individu dalam suatu organisasi. Mangkunegara (2001); kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Cambridge Research Group mendefinisikan Ukuran Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Sistem Pengukuran Kinerja (Patdono, 1998) : Ukuran Kinerja (performance measure) Ukuran kinerja adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan atau efektifitas dari sebuah kegiatan. Pengukuran Kinerja (performance measurement) Pengukuran kinerja adalah proses menghitung efisiensi atau efektifitas suatu kegiatan Sistem pengukuran Kinerja (performance measurement system) Sistem pengukuran Kinerja adalah pengaturan/desain ukuran yang digunakan menghitung efisiensi dan atau efektifitas dari sebuah kegiatan Pengukuran kinerja adalah adalah menentukan kriteria, mengidentifikasi metode pengolahan data dan proses pengumpulan data terkait. Evaluasi kinerja mempunyai tujuan menilai organisasi agar mencapai performance expectation sehingga dapat menjelaskan bagaimana hubungan sebab akibat antara kegiatan pengukuran kinerja yang dilakukan hasil akhir yang dicapai. Pengukuran dan evaluasi kinerja merupakan komponen-komponen dalam performance based manajemen yaitu suatu aplikasi informasi sistematik yang dibangun berdasarkan perencanaan, pengukuran dan evaluasi kinerja atau disebut perencanaan strategis. Adapun keuntungan yang diharapkan bagi suatu organisasi untuk melakukan pengukuran kinerja adalah untuk

3 IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan dan Revitalisasi Gedung Sekolah di Surabaya) mengetahui seberapa besar tindakan-tindakan yang mereka lakukan selama ini telah dapat merefleksikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. 2.2 Pengertian Indikator Kinerja Secara sederhana, indikator kinerja adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang akan diukur dalam pelaksanaan suatu program terhadap tujuannya. Mengingat pernyataan suatu hasil menyatakan apa yang ingin dicapai, indikator menyampaikan secara spesifik apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuannya telah tercapai. Indikator biasanya merupakan ukuran kuantitatif, tetapi bisa juga berupa pengamatan kualitatif. Indikator tersebut menentukan bagaimana kinerja akan diukur menurut suatu skala atau dimensi, tanpa menjelaskan secara spesifik suatu tingkat pencapaian tertentu. 2.3 Performance Prism Pengertian Performance Prism (Prisma Kinerja) Pada tahun 2000, Neely dan Adams melihat ada kelemahan yang ada dalam pengukuran kinerja bisnis perusahaan dengan metode-metode sebelumnya dimana pengukuran diawali dari strategi dan tidak berasal dari keinginan stakeholder secara keseluruhan. Seperti halnya dalam metode balanced scorecard (BSc) yang hanya fokus pada dua stakeholder yaitu financial (shareholder) dan customer saja, sementara stakeholder yang lain seperti supplier, tenaga kerja dan masyarakat tidak dikaji. Sebenarnya, tujuan perusahaan menetapkan strategi karena ingin memberikan nilai (value) kepada seluruh stakeholder. Oleh karena itu, starting point haruslah terletak pada keinginan dan kebutuhan seluruh stakeholder. Untuk mengatasi hal itu Chris Adam dan Andy Neely memperkenalkan suatu pengukuran kinerja yang mengedepankan pentingnya menyelaraskan aspek perusahaan (stakeholder) secara keseluruhan dalam suatu framework pengukuran yang strategis. Stakeholder ini meliputi investor, customer, tenaga kerja, supplier dan masyarakat. Konsep pengukuran kinerja ini dikenal dengan istilah performance prism. (Neely & Adams, 2000a) Kerangka Kerja Performance Prism (Neely & Adams, 2000a) Performance Prism atau prisma kinerja mempunyai lima sisi (facets) yang membentuk framework tiga dimensi berupa prisma segitiga. Sisi atas dan bawah merupakan stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution sedangkan tiga sisi lain adalah strategies, processes dan capabilities seperti terlihat pada gambar 2.2. Menurut Neely & Adams (2000a) lima penjelasan yang saling berhubungan dari perspektif yang ada pada Performance Prism, dapat diidentifikasikan dengan lima kunci pertanyaan untuk mengukur desain, yaitu : 1. Stakeholder Satisfaction Siapakah kunci stakeholder dan apa yang mereka inginkan dan butuhkan? 2. Strategy strategi apa yang diambil untuk memuaskan dari keinginan dan kebutuhan stakeholder? 3. Process proses kritis apa yang dibutuhkan untuk mengoperasikan dan mempertinggi kemampuan proses? 4. Capability kapasitas apa yang dibutuhkan untuk mengoperasikan dan mempertinggi kemampuan proses?

4 Annas Wibowo, Retno Indriyani dan Supani 5. Stakeholder Contribution kontribusi apa yang dibutuhakn dari stakeholder jika kita ingin mengurus dan mengembangkan kapabilitas? Gambar 1. Lima Sisi Kerangka Kerja Performance Prism ((Neely & Adams, 2000a) Performance Prism memfasilitasi identifikasi dari isu kritis dimana tergantung pada realisasi strateginya dan bagaimana kemajuan dapat diukur. Ujian kedua adalah kegunaan dalam mencapai kesuksesan dengan mengaplikasikan pengukuran kinerja yang sesuai. Berikut ini akan kita jelaskan dari setiap sisi yang ada pada Performance Prism, meliputi: 1. Sisi Pertama : Stakeholder Satisfaction Dalam perusahaan terdapat beberapa stakeholder yang mesti dipertimbangkan antara lain : investor, tenaga kerja, konsumen dan terkadang perantara bisnis, supplier, peraturan pemerintah dan masyarakat. 2. Sisi kedua : Strategi Strategi Performance Prism mengatur dan memonitor tujuan perusahaan dengan memberikan data untuk memberikan informasi bagi pihak manajemen untuk mengambil keputusan. 3. Sisi ketiga : Proses Proses bisnis memainkan peranan penting secara fungsional. Proses binis sebagai mesin yang meningkatkan value mendukung perolehan pendapatan perusahaan karena didapat dari pemenuhan permintaan, usaha mereduksi biaya produksi dan fasilitas dengan mengoptimalkan usaha logistik. 4. Sisi keempat : Kapabilitas Kapabilitas adalah campuran dari skill karyawan, training, teknologi dan infrasruktur fisik yang secara khusus memberikan nilai pada stakeholder. Kapabilitas merupakan fundamental dari kemampuan untuk bersaing pada dunia bisnis. 5. Sisi kelima : Stakeholder Contribution Performance Prism tidak hanya berbicara mengenai yang dibutuhkan dan diinginkan oeh stakeholder, tetapi juga timbal balik atas apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh persoalan dari stakeholder. Hal-hal yang diperlukan untuk merealisasikan dan mengetahui kontribusi stakeholder dilakukan dengan melakukan komunikasi yang sering dengan pihak stakeholder. Seperti kita lihat, lima perpektif pada Performance Prism yang dapat dipertahankan pada sebuah prisma. Sebuah prisma mengilustrasikan kompleksitas pengukuran performansi dan manajemen.

5 IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan dan Revitalisasi Gedung Sekolah di Surabaya) Tahapan Performance Prism (Neely & Adams, 2000a) Performance prism mempunyai tahapan didalam desain pengukuran kinerja sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution dari masing-masing stakeholder yang dimiliki perusahaan. 2. Menetapkan tujuan (objective). 3. Menyesuaikan strategi, proses dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi tujuan. 4. Mendefinisikan pengukuran (measures) yang digunakan untuk pencapaian tujuan tersebut. 5. Mengecek (validasi) apakah ada measures yang konflik. 6. Menjabarkan spesifikasi masing-masing measures. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, bertujuan mendeskripsikan/memodelkan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap keinginan (satisfaction) dan kontribusi masing-masing stakeholder/pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah oleh Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya sehingga didapatkan beberapa tujuan (objective) bersama. Dari tujuan bersama diharapkan muncul suatu strategi, proses dan kapabilitas yang dimiliki oleh organisasi proyek Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya, sehingga diharapkan muncul suatu indikator performansi yang diharapkan oleh semua pihak. 3.2 Tahapan Penelitian Adapun tahapan dalam penyelesaian permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Perumusan masalah : pada tahapan ini dilakukan pengkajian terhadap kondisi obyek atau tempat permasalahan. Dari pengkajian ini dengan pertimbangan kondisi-kondisi yang ada dan harapan kedepan maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dipecahkan pada tesis ini. 2. Penetapan tujuan penelitian : dari permasalahan yang telah dirumuskan maka ditetapkan tujuan dari penelitian ini untuk lebih mengarahkan pembahasan dan pemilihan teori-teori pendukung dalam pemecahannya. Dengan tujuan yang jelas maka jelas pula lingkup dari permasalahan dan manfaat yang didapat dari penelitian ini. 3. Studi literatur : pada tahap ini dilakukan pengkajian terhadap peraturan-peraturan, undang-undang, standar-standar dan prosedur-prosedur untuk memberikan gambaran yang lebih tepat tentang aturan-aturan pelaksanaan proyek. Studi ini selalu dilengkapi dengan kajian teoritis dari teks book terkait. 4. Sejalan dengan studi literatur, survei pendahuluan kepada pihak terkait dilakukan sebagai penyempurnaan studi literatur sehingga diperoleh gambaran yang lebih tepat tentang aturan-aturan pelaksanaan proyek-proyek dan organisasi proyek di lingkungan pemerintah kota Surabaya. 5. Perancangan kuisioner stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution. 6. Identifikasi Stakeholder satisfaction dan Stakeholder contribution. 7. Identifikasi tujuan (objective) berdasarkan pemenuhan masing-masing stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution yang telah diperoleh. Pengolahan data ini

6 Annas Wibowo, Retno Indriyani dan Supani dilakukan dengan membuat tabel klasifikasi yang mengelompokkan stakeholder satisfaction yang sama kedalam suatu tujuan bisnis yang hendak dicapai. 8. Identifikasi dan pengumpulan data mengenai strategi, proses dan kapabilitas yang dimiliki oleh organisasi proyek, hal ini diperoleh dengan wawancara secara bebas, pribadi dan tidak terstruktur. Materi wawancara mengandung pertanyaanpertanyaan sebagai berikut : Strategi apa yang harus diterapkan organisasi proyek/instansi agar dapat memenuhi stakeholder satisfaction. Proses apakah yang harus dilakukan untuk mencapai strategi tersebut. Kapabilitas apa yang dimiliki oleh organisasi proyek/instansi untuk menjalankan proyek tersebut. 9. Identifikasi Key Performance Indikator (KPI) : dari hasil wawancara dan proses identifikasi sebelumnya, dihasilkan KPI, proses tersebut dapat digambarkan seperti gambar Validasi Key Performance Indikator (KPI) : untuk mengetahui apakah indikatorindikator sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen/instansi. 11. Spesifikasi KPI : tahap ini dilakukan untuk mengetahui deskripsi yang jelas tentang masing-masing KPI, keterkaitan dengan objective, formula/cara mengukur KPI, sumber data dan siapa yang mengukur. 12. Kesimpulan dan Saran : akhirnya didapatkan kesimpulan tentang pengukuran kinerja proyek di lingkungan pemerintah kota Surabaya, dengan beberapa kritik dan saran untuk perbaikan sistem selanjutnya. Untuk mengetahui jalannya tahapan penelitian ini maka dapat dilihat Gambar 3 tahapan penelitian hingga didapatkan kesimpulan. Gambar 2. Diagram Alur Identifikasi KPI

7 4. HASIL DAN DISKUSI IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan dan Revitalisasi Gedung Sekolah di Surabaya) Pengumpulan data analisa awal didapatkan data-data stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution persepsi masing-masing yang mewakili stakeholder kunci dari Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, pihak sekolah, kontraktor pelaksana, konsultan perencana dan konsultan pengawas. Analisa ini menghasilkan menjadi stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution terkoreksi yang berada pada skala sangat penting (5) dan penting (4). Sehingga masuk ke dalam proses identifikasi objective/tujuan adalah mencerminkan tujuan bersama yang benar-benar diharapkan oleh stakeholder kunci. Pada tahapan identifikasi objective dilakukan klasifikasi/pengelompokan stakeholder satisfaction berdasarkan kesamaan tujuan/fungsinya dan aktivitas yang melatar belakanginya pada tiap-tiap perspektif stakeholder. Sehingga didapatkan 10 objective/tujuan bersama yaitu : 1. Penggunaan anggaran pembangunan sekolah tepat sasaran dan tepat prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Perencanaan pekerjaan dilakukan dengan baik sesuai standard yang berlaku dan sesuai dengan tata ruang sekolah. 3. Hubungan komunikasi dengan semua pihak berjalan dengan baik. 4. Pelaksanaan pekerjaan lancar dan tepat waktu. 5. Kualitas dan kuantitas pekerjaan terpenuhi sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat, ketentuan dan perundangan yang berlaku. 6. Minimalisasi dampak buruk dan konflik selama dan sesudah pelaksanaan pekerjaan. 7. Pengawasan setiap tahapan pekerjaan dengan objective dan transparan. 8. Hasil konstruksi nyaman dan bisa langsung dimanfaatkan. 9. Proses pembayaran pekerjaan berjalan dengan baik. 10. Pemeliharaan pekerjaan dilakukan dengan baik. Tahapan identifikasi selanjutnya dilakukan dengan mengidentifikasi strategi, proses dan kapabilitas organisasi dalam memenuhi kesepuluh objective diatas. Organisasi yang dimasud adalah organisasi proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah pada Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya. Identifikasi ini dilakukan dengan mempelajari prosedur, peraturan perundangan, tugas pokok dan fungsi masing-masing personil Dinas Tata Kota dan berbagai peraturan pelaksanaan teknis dan pelaksanaan anggaran belanja daerah yang berkenaan dengan proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah di Surabaya. Hasil analisa strategi, proses dan kapabilitas Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya diterjemahkan ke dalam suatu indikator/pengukuran yang mempunyai batasan dan kriteria yang ada. Indikator performansi yang didapatkan dari analisa ini diukelompokkan berdasarkan waktu pengukuran indikator, yaitu indikator-indikator tahap perencanaan dan pelelangan proyek, indikator pelaksanaan proyek, dan indikator pemeliharaan proyek. Berikut komposisi Key Performance Indicator untuk memenuhi masing masing objective :

8 Annas Wibowo, Retno Indriyani dan Supani Dinas Tata Kota dan Permukiman Pemenuhan Strategi Proses kapabilitas Objecive (Tujuan) Obj Kota Surabaya Satisfaction Organisasi Proyek Satisfaction Contribution 1 Penggunaan Anggaran pembangunan DT1, DP2, S1, sekolah tepat sasaran dan tepat KR2, KR5 prosedur sesuai ketentuan yang 2 2 berlaku Dinas Pendidikan Kota Surabaya 2 2 Perencanaan pekerjaan dilakukan dengan baik sesuai standard dan tata ruang sekolah Satisfaction Contribution 1 1 Tahap Pelaksanaan Proyek Hubungan komunikasi dengan semua DT6, S4, KR4, 3 - Indikator Kinerja Adm dan pihak berjalan dengan baik KP4, Prosedur Pelaksanaan Proyek Sekolah - Indikator Kinerja Proyek Satisfaction Contribution 4 Pelaksanaan pekerjaan lancar dan DT4, DP3, S2, 4 Aspek Biaya 1 1 tepat waktu K2 Aspek Kualitas dan Kuantitas 2 2 Apek Waktu Aspek Kepuasan hasil Kualitas dan Kuantitas pekerjaan terpenuhi sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat DT3, KR3, KR5, KP1 Kontraktor Pelaksana Satisfaction Contribution Minimalisasi dampak buruk dan konflik selama dan sesudah pelaksanaan pekerjaan Aspek Komunikasi Konsultan Perencana 7 Pengawasan setiap tahapan K4, KP3 7 pekerjaan dengan objective dan Satisfaction Contribution transparan Tahap Pemeliharaan Proyek Indikator Kinerja Adm dan 2 2 DP3, DP4, S5 8 Prosedur Pemeliharaan Proyek 8 Hasil konstruksi nyaman dan bisa langsung dimanfaatkan DT2, DP1, DP3, KR1 DP5, S3, K3, KP Konsultan Pengawas Satisfaction Contribution 9 Proses pembayaran berjalan dengan K5 9 baik Pemeliharaan Pekerjaan dilakukan DP3, S6, K6 10 dengan baik Key Performance Indicator (KPI) Tahap Perencanaan dan Pelelangan Pekerjaan - Indikator Kinerja Adm dan Prosedur Pelelangan Proyek - Indikator Kinerja Hasil Perencanaan Proyek Aspek Dampak dan Keselamatan Kerja Aspek Pengalokasian Sumber daya - Indikator Kinerja Pemeliharaan Proyek Aspek Kualitas dan Kuantitas hasil Pemeliharaan Gambar 3 Proses identifikasi KPI

9 IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan dan Revitalisasi Gedung Sekolah di Surabaya) Seluruh KPI diatas harus dispesifikkan asal data pengukuran, waktu pengukuran, ukuran dan pembobotan sehingga KPI tersebut dapat mengukur pencapaian objective organisasi proyek dan mampu mengukur tingkat performansi aktivitas organisasi proyek. 5. KESIMPULAN Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode performance prism dengan 6 stakeholder kunci yang terlibat langsung dalam sebuah proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah, penelitian ini dihasilkan 10 objective utama yang fokus pada penggunaan anggaran, perencanaan pekerjaan, hubungan komunikasi, pelaksanaan pekerjaan, kualitas dan kuantitas pekerjaan, dampak buruk dan konflik, pengawasan pekerjaan, hasil konstruksi, proses pembayaran pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan. Dari 10 objective tersebut dihasilkan beberapa indikator kinerja proyek yang dikelompokkan berdasarkan waktu pengukuran masing-masing indikator yaitu indikator tahap perencanaan dan pelelangan proyek, indikator tahap pelaksanaan proyek dan indikator pemeliharaan proyek. Indikator-indikator yang dihasilkan diharapkan mampu dikembangkan untuk mengukur kinerja proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah pada setiap tahapan proyek pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah. 6. DAFTAR PUSTAKA Neely, A.D., dan Adams, C.A. (2000a), Perspectives on Performances: The Performance Prism, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, United Kingdom. <URL: smarticle.pdf> Neely, A.D., dan Adams, C.A. (2000b), The Performance Prism Can Boost M & A Success, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, United Kingdom. Neely, A.D., Adams, C.A. dan Crowe, P. (2000), The Performance Prism in Practice, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, United Kingdom. <URL: sminpractice.pdf> Neely, A.D., dan Kennerley, M. (2000), Performance Measurement Framework A- review, Journal of Measuring Business Performance at Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, United Kingdom. <URL: nnerly.pdf> Suwignyo, Patdono (2000). Sistem Pengukuran Kinerja : Sejarah Perkembangan dan Agenda Penelitian ke depan, Proceeding Seminar Nasional Performance Management, Jakarta Surat keputusan Kapala Bappenas Nomor Kep.178/Ket/07/2000 tentang Evaluasi Kinerja Proyek Pembangunan. Jakarta Waldman, David A (1994), The Contribution of Total Anality Management to a Theory of Work performance, Academy of Management Review, Vol 19, No 3,pp

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat

Lebih terperinci

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM ANNAS WIBOWO 3106 203 004 DOSEN PEMBIMBING Ir. Retno Indryani M.T. Supani S.T., M.T. PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) Nia Budi Puspitasari, Heru Prastawa, dan Aimathin Diana Program Studi Teknik

Lebih terperinci

RATIH VOL.1 Edisi 1 ISSN

RATIH VOL.1 Edisi 1 ISSN ANALISIS KINERJA PADA BAGIAN BIRO ADMINISTRASI INSTITUTE AGAMA ISLAM IMAM GHOZALI (IAIIG) CILACAP Amin Syukron, MT Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Univeritas Nahdlatul Ulama Al

Lebih terperinci

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO 3. Stakeholder Strategy 4. Stakeholder Process 1 5. Stakeholder Capabilities Validasi Key Performance Indicator (KPI) Kuisioner ini bertujuan untuk menilai apakah KPI yang terbentuk sudah cukup mampu mempresentasikan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Rani Rumita, Heri Suliantoro, Martin Lilik A Program Studi Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik Ir. Didi Samanhudi,MMT Jurusan Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran kinerja merupakan salah satu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR

EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Oleh : STEFAHAYU ILLOZA LAROZZA NO BP 07173047 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis penerapan sistem pengukuran kinerja menggunakan Metode Prism dan pengembangan model pengukuran kinerja tersebut pada unit

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO) Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja... (Indarwati dkk.) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO) Putri Indarwati * 1, Narto 2, Zeplin Jiwa

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi

Lebih terperinci

KUESIONER. Hormat saya, Chandra Gunawan D. No : Nama : Jabatan :

KUESIONER. Hormat saya, Chandra Gunawan D. No : Nama : Jabatan : KUESIONER Narasumber yang terhormat, Dalam menyelesaikan tugas akhir program sarjana S-1 Teknik Industri USU, penulis melakukan pengumpulan data tentang Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Performance

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX)

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX) (Performance Measurement Design of PT Jaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PERFORMANCE PRISM

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PERFORMANCE PRISM ISSN 0853-8697 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PERFORMANCE PRISM Naniek Utami Handayani, Haryo Santoso, Siti Rochmawati Industrial Engineering Department, Diponegoro University

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan)

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan) Performa (2012) Vol. 11, No.2: 153-158 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan) Murman Budijanto 1), Yusuf Priyandari, Santi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus pada Hotel X)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus pada Hotel X) JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 6, NO. 2, DESEMBER 2004: 148-155 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus pada Hotel X) Iwan Vanany, Dian Tanukhidah

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM. (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM. (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang) Hery Suliantoro, Galuh Intan M Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri UNDIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi global saat ini semua negara merasakan imbasnya, termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut Badan Pusat

Lebih terperinci

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA Iwan Kurniawan Hadianto, Patdono Suwignjo Program Studi Magister Bidang Keahlian Manajemen Operasional Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas telah lama didengungkan dan semakin banyak perusahaan yang berbenah untuk menghadapinya karena era ini akan mempengaruhi seluruh

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENENTUAN STRATEGI MANAJEMEN BERDASARKAN ANALISIS PERFORMANCE PRISM DAN SWOT (Studi Kasus Travel Avatar Magetan) DETERMINATION OF MANAGEMENT STRATEGY BASED ON PERFORMANCE PRISM AND SWOT ANALYSIS (Case

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM MAKALAH Oleh : DEWI SHOFI MULYATI NIK. D.96.0.237 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2014 iv LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang) CORPORATE PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM DESIGN WITH PERFORMANCE PRISM METHOD

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... Daftar lampiran... Intisari... Abstract... i ii iii iv vi x xii xiii

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Performance Prism (Studi Kasus di Perusahaan Makanan)

Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Performance Prism (Studi Kasus di Perusahaan Makanan) Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Performance Prism (Studi Kasus di Perusahaan Makanan) Lisa Mardiono, Eric Wibisono, Christien Jolanda Quality Performance Management Laboratory Industrial Engineering

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM Chauliah Fatma Putri, Ngudi Tjahjono Universitas Widyagama Malang e-mail: ullychauliah_uwg@yahoo.com,

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN INTEGRASI MODEL PENGUKURAN KINERJA PRISM DAN INDIKATOR KINERJA GRI

PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN INTEGRASI MODEL PENGUKURAN KINERJA PRISM DAN INDIKATOR KINERJA GRI PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN INTEGRASI MODEL PENGUKURAN KINERJA PRISM DAN INDIKATOR KINERJA GRI (Studi Kasus PT. Semen Gresik (Persero), Tbk) Aulia Rahmadhani

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan sistem pengukuran implementasi OHSAS 18001 dan uji coba penggunaan sistem tersebut untuk mengukur kinerja di PT. Trakindo Utama Cabang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR 7 BAB II KAJIAN LITERATUR Dalam bab ini akan berisi kajian literatur yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini. Dengan tujuan untuk mengetahui apa saja dasar teori dan juga kajian kajian yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan dijabarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan metodologi pengerjaan tugas akhir serta sistematika penulisan tugas akhir ini. I.1 Latar

Lebih terperinci

ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik)

ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik) ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik) Eka Zusan Arianto, Sri Gunani Partiwi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan LabSosio PUSKA Sosiologi telah menetapkan visinya, yaitu menjadi sebuah pusat kajian yang dapat memberi sumbangan secara berarti untuk pengembangan sosiologi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hasil Utama dari Penelitian

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hasil Utama dari Penelitian BAB V PEMBAHASAN Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk merancang pengukuran kinerja dan mengukur kinerja pada BBLKI Serang dengan pendekatan metode Balanced Scorecard yang meliputi perspektif keuangan,

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM

PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Rumah Sakit Lavalette) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

Penerapan Internal Eksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang

Penerapan Internal Eksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang Penerapan Internal ksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang Amanda Nur Cahyawati 1, Dwi Hadi Sulistyarini 2, Suluh lman Swara 3. Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih

Lebih terperinci

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA) 1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN) ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN) Analysis of Performance Measurement using Performance Prism Method (Case Study

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Visi, Misi dan Tujuan Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang 4.1.1 Visi Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang Menjadi pusat tenaga kerja yang professional dan berkualitas

Lebih terperinci

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN -33- BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah. Pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan atau langkah studi yang dilakukan

Lebih terperinci

Pengukuran Produktivitas Perusahaan dengan Metode Data Envelopment Analysis Berbasis Performance Prism

Pengukuran Produktivitas Perusahaan dengan Metode Data Envelopment Analysis Berbasis Performance Prism Pengukuran Produktivitas Perusahaan dengan Metode Data Envelopment Analysis Berbasis Performance Prism Aprillita Putri 1,*, Nur Aini Masruroh 1 1 Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat

Lebih terperinci

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Berpikir PT Usadi Sistemindo Intermatika merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Konsultan Teknologi Informasi. Pada saat ini perusahaan beroperasi belum

Lebih terperinci

DAFTAR REFERENSI. viii

DAFTAR REFERENSI. viii DAFTAR REFERENSI [ASA91] [AZM05] [MUL97] [NEE02a] [NEE02b] [NEE03] [PRE05] [PUS01] [SUD05] [SVE98] [WIB06] [WID06] [WIK06a] [WIK06b] [WIK07] ASAD Moh. 1991. Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberti Azmi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini memunculkan tantangan-tantangan baru bagi para pelaku bisnis. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut dan agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

PERBANDINGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN PERBANDINGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN Freddy Simbolon Management Department, School of Business Management, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 freddysimbolon@hotmail.com;

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Amanda Nur Cahyawati 1, Pratikto 2, Rudy Soenoko 3 1,2,3 Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik, Malang, 65145, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan

Lebih terperinci

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK Yanti Pasmawati, M.T. Program Studi Teknik Industri Universitas Bina Darma, Palembang E-mail: yantipasmawati@mail.binadarma.ac.id

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin meningkatnya proses globalisasi ekonomi yang melanda dunia saat ini, telah banyak menimbulkan perdagangan internasional yang bebas dan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROGAM e- KTP SEBAGAI MEDIA ANALISIS INVESTASI IT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROGAM e- KTP SEBAGAI MEDIA ANALISIS INVESTASI IT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROGAM e- KTP SEBAGAI MEDIA ANALISIS INVESTASI IT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Vivid Badrul Laili Sistem Informasi, FTIF, ITS Surabaya Jl. Raya ITS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang

BAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan kini tidak hanya didominasi oleh sekolahsekolah negeri tapi kini sekolah swasta juga mulai berpartisapasi. Hal ini ditunjukkan banyak

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja perusahaan khususnya PT. Telkom Indonesia,Tbk divisi cis. Dengan adanya pengukuran kinerja, perusahaan dapat melihat

Lebih terperinci

2.1. Visi dan Misi...11

2.1. Visi dan Misi...11 ABSTRAK Dalam penulisan skripsi yang berjudul Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Metode Balanced Scorecard, penelitian diadakan pada Perusahaan Jasa Transportasi XTrans Cabang Bandung. Selama

Lebih terperinci

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD TESIS ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD Prof. Ir.Gamantyo Hendrantoro,M.Eng.,Ph.D Naning Wessiani, ST.,MM IKE HARUM DIANTI [2210 206 717] Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja menjadi perhatian utama bagi para pengambil keputusan di pemerintahan. Perubahan perubahan penting dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRAK Badan Pelayanan Kerohanian merupakan salah satu lembaga yang berada dibawah naungan Universitas Kristen Maranatha. Permasalahan yang terjadi di Badan Pelayanan Kerohanian ini adalah penilaian kesuksesan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAAN TOOLS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DAN KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN OBJECTIVE MATRIX

PERANCANGAAN TOOLS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DAN KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN OBJECTIVE MATRIX AGROINTEK Volume 7, No.1 Maret 2013 29 PERANCANGAAN TOOLS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DAN KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN OBJECTIVE MATRIX Winda Amilia Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember Korespondensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdirinya sebuah organisasi di dasarkan oleh visi atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Dilakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan agar kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Perancangan Dashboard Kinerja Perusahaan... (Sarosa dkk) PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Yoang Enggaling Sarosa *, Syamsuri

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada masyarakat belum memiliki indikator kinerja memadai, sehingga sulit untuk menentukan efektivitas dan efisiensi

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Performa (2014) Vol. 13, No.1: 1-6 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Febrinata *1), Murman Budijanto 2), dan Irwan Iftadi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangat dibutuhkan.

Lebih terperinci