PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM Chauliah Fatma Putri, Ngudi Tjahjono Universitas Widyagama Malang ABSTRAK Performance Prism adalah suatu metode pengukuran kinerja yang dimulai dari pentingnya menyelaraskan seluruh aspek (stakeholder) ke dalam suatu framework pengukuran yang strategis. Performance Prism mempunyai lima sisi (facets) yang membentuk framework tiga dimensi berupa prisma segitiga. Sisi atas dan bawah merupakan stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution dari semua stakeholder, sedangkan tiga sisi yang lain (sisi-sisi samping) adalah strategi, proses, dan kapabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja pada RS PWS Malang. Perancangan dan pengukuran kinerja dengan metodeperformance Prism dapat merefleksikan kebutuhan dan keinginan dari setiap stakeholder. Hasil rancangan dengan metode performance prism menunjukan bahwa stakeholder yang ada di RS PWS Malang meliputi: investor, pelanggan, tenaga kerja, supplier, serta pemerintah dan masyarakat. Sistem pengukuran kinerja tersebut terdiri dari 37 yaitu 10 kriteria strategi, 16 kriteria proses, dan 11 kriteria kapabilitas. Hasil pengukuran kinerja mencapai skor 7,407 yaitu kinerja cukup baik. Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Performance Prism, Stakeholder, Kapabilitas. ABSTRACT Performance Prism is a performance measurement method which start from the importance of aligning all aspects (stakeholders) into a strategic measurement framework. Performance Prism has five sides (facets) that form a three-dimensional framework in the form of a triangular prism. Top and bottom sides are stakeholder satisfaction and stakeholder contribution of all stakeholders, while the other three sides (side-side) is a strategy, processes, and capabilities. The purpose of this study was to determine how the performance of the PWS Hospital Malang. The design and performance measurement with Prism metodeperformance to reflect the needs and desires of every stakeholder. The results of the performance prism design method shows that stakeholders in Malang RS PWS include: investors, customers, workers, suppliers, and government and society. The performance measurement system is composed of strategies criteria, process criteria IBC 16, and 11 capability criteria. The results of performance measurement of performance reached a score of is pretty good. Keywords: Performance Measurement, Performance Prism, Stakeholder, Capability. PENDAHULUAN Tingginya tingkat persaingan rumah sakit, mengharuskan rumah sakit memiliki keunggulan yang mampu menarik sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin cerdas dan sadar akan pentingnya kesehatan dan pelayanannya. Masyarakat telah dapat menilai bahwa akreditasi rumah sakit menjadi hal yang penting dipertimbangkan. Kinerja rumah sakit kini semakin berkembang ditinjau dari berbagai perspektif sudut pandang secara keseluruhan. Aspek kesehatan rumah sakit telah dirumuskan dalam beberapa kebijakan resmi pemerintah. Rumah sakit diharapkan dapat mewujudkan rumah sakit yang ramah. Konsep Green Hospital merupakan konsep yang dapat menjadi unggulan bersaing bagi rumah sakit. Rumah sakit ramah (green hospital) saat ini menjadi satu kebutuhan dalam manajemen perubahan yang sedang dikembangkan di banyak rumah sakit. Penerapan rumah sakit ramah merupakan bagian dari alasan mengapa rumah sakit perlu berubah menuju pada pemenuhan konsep industri pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasar dan masyarakat. Kebutuhan pasar dan masyarakat terkini akan industri

2 pelayanan kesehatan telah bergeser menuju industri dengan pelayanan yang memuaskan, aman, nyaman dan menjamin pengguna tidak menerima akibat negatif dari kegiatan pelayanannya. Unsur kenyamanan merupakan salah satu pertimbangan pasien dalam memilih rumah sakit. TINJAUAN PUSTAKA Konsep green hospital di Indonesia terintegrasi dalam konsep PROPER yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.127 Tahun Peringkat kinerja PROPER berorientasi kepada hasil yang telah dicapai perusahaan dalam pengelolaan yang mencakup tujuh aspek yaitu: pentaatan terhadap peraturan pencemaran air, pentaatan terhadap peraturan pencemaran udara, pentaatan terhadap peraturan pengelolaan limbah B3, pentaatan terhadap peraturan AMDAL, sistem manajemen, penggunaan dan pengelolaa sumber daya, community development, participation, dan relation. Dalam penelitian ini, konsep green hospital mengacu pada kriteria PROPER, dan dikembangkan dengan konsep green hospital di negara lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan rumah sakit. Konsep green hospital di Indonesia mengacu pada praktik-praktik terbaik dari berbagai negara. Dalam Balifokus dinyatakan bahwa belum ada standar global yang menetapkan bagaimana seharusnya rumah sakit hijau dan sehat (Green and Healthy Hospital) itu [1]. Tapi pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai rumah sakit yang hijau dan sehat mempromosikan kesehatan masyarakat dengan terus mengurangi dampak dan pada akhirnya menghilangkan kontribusinya terhadap beban penyakit. Sebuah rumah sakit hijau dan sehat mengakui hubungan antara kesehatan manusia dan dan menunjukkannya melalui strategi tata kelola dan operasional. Performance Prism merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang menggambarkan kinerja organisasi yang sebagai bangun 3 dimensi yang mampunyai lima sisi, yaitu sisi kepuasan stakeholder, strategi, proses, kapabilitas, dan kontribusi stakeholder [2]. Teori ini dikembangkan oleh Universitas Cranfield oleh Neely, Adams, dan Kennerley dengan mencoba memperkenalkannya sebagai sebuah metode pengukuran kinerja perusahaan [3]. Metode ini mempertimbangkan seluruh stakeholder dari perusahaan seperti investor, pelanggan, karyawan, pemerintah dan masyarakat sebagai bagian yang saling terintegrasi. Setidaknya ada tiga alasan yang mendasari hal tersebut, yaitu [4]: adanya bahaya bahwa stakeholder akan memberontak dan menolak untuk bekerja sama dengan organisasi apabila organisasi tersebut tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan khusus mereka. Organisasi memiliki tanggungjawab legal, moral, dan etika terhadap stakeholder mereka. Dan di zaman ini, selalu ada perhatian dari media dan kelompok-kelompok kepentingan khusus, organisasi juga memiliki reputasi yang harus dilindungi. METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan penelitian ini adalah sebagaimana ditampilkan dalam diagram alir penelitian berikut ini.

3 Mulai Studi Lapangan Studi Literatur Perancangan Key Performance Indicator () dengan Metode Pembobotan () dengan Analitycal Hierarchy Process Perancangan Sistem Pengukuran dengn VB Uji Coba Sistem Pengukuran Kinerja Kesimpulan Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Uraian dari rancangan penelitian adalah: 1. Studi Lapangan dan Studi Literatur Untuk menggali informasi lebih dalam mengenai organisasi dan usaha yang ada di Rumah Sakit PWS Malang dan pendalaman materi penunjang, maupun aplikasi, baik melalui buku, jurnal, majalah, prosiding, e-book, e-jurnal dan sumber lain dari internet. 2. Perancangan Key Performance Indicator ()dengan Metode Performance Prism a. Penentuan Stakeholder rumah sakit. b. Perumusan Stakeholder Satisfaction, Strategi, Proses, Kapabilitas, dan Stakeholder Contribution. Pada tahap ini akan diperoleh apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan stakeholder dikaitkan dengan 5 sisi dalam prisma yaitu: kepuasan stakeholder, strategi, proses, kapabilitas, dan kontribusi stakeholder. c. Penentuan Key Performance Indicator () dari tiap-tiap sisi prisma yang merupakan tolok ukur pencapaian pemenuhan keinginan dan kebutuhan para stakeholder. 3. Pembobotan kepentingan dari masing-masing sisi prisma dan dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Cara yang digunakan adalah dengan memberikan kuesioner kepada top manajemen atau orang yang dipandang benar-benar memahami organisasi rumah sakit. 4. Scoring System dengan Objective Matrix (OMAX) Penghitungan skor kinerja dilakukan dengan menggunakan tabel OMAX. Proses penghitungan pencapaian dibandingan dengan target yang terlebih dahulu ditentukan pada masing-masing. Penetapan target berdasarkan pada kebijakan manajemen rumah sakit. Pada tahap ini diperoleh hasil pengukuran kinerja secara manual,belum mempergunakan program. 5. Uji coba sistem pengukuran kinerja Pada tahap ini data-data yang diperlukan bersumber dari data rumah sakit pada satu periode tertentu di-input-kan ke dalam sistem pengukuran kinerja atau selanjutnya disebut program/ aplikasi. Kemudian dilakukan pengukuran kinerja pada satu periode tertentu. Pengujian sistem pengukuran kinerja ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana program yang dirancang dapat diterapkan.pengujian ini dimaksudkan pula untuk mengevaluasi kekurangannya sehingga lebih mudah dalam proses perbaikannya.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan Key Performance Indicator ()dengan Metode Performance Prism IdentifikasiStakeholder rumah sakit. Stakeholder dari RSPWS Malang adalah: a. Investor RS PWS Malang merupakan rumah sakit swasta di kota Malang yang diawali dari klinik pribadi milik Prof. Leber di daerah Sawahan Malang. b. Pelanggan PelangganRS PWS adalah pasien atau pengguna jasa rumah sakit yang dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pasien Unit Gawat Darurat, pasien Rawat Jalan dan pasien Rawat Inap. c. Tenaga kerja Tenaga kerja pada RS PWS berjumlah 591 orang, yang terdiri dari 480 tenaga kerja full time dan 111 tenaga kerja part time dengan kualifikasi pendidikannya masing-masing. Tenaga kerja RS PWS terdiri dari tenaga kesehatan (tenaga medis, keperawatan, kefarmasian, gizi, keteknisian medis) dan tenaga non-kesehatan (sarjana, sarjana muda/d3, SMTA, SMPT dan SD ke bawah) d. Supplier Supplier merupakan mitra rumah sakit yang memasok kebutuhan alat-alat kesehatan, alatalat kedokteran, perlengkapan rumah sakit dan keperluan kefarmasian. e. Pemerintah Pemerintah dalam hal ini merupakan pihak yang berperan serta dalammengaturlembaga pelayanan kesehatan dalam bentuk kebijakan daerah. f. Masyarakat Masyarakat merupakan pihak yang berada di luar rumah sakit, dimana turut serta memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Identifikasi Strategi, Proses, dankapabilitas Rumah Sakit Kepuasan dan kontribusi stakeholder selanjutnya dipertimbangkan untuk mengidentifikasi strategi, proses, dan kapabilitas rumah sakit, dengan hasil dari tiap stakeholder. Hasil identifikasi kebutuhan, strategi, proses, kapabilitas dan kontribusi stakeholder di RS PWS Malang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Identifikasi Kepuasan, Strategi, Proses, Kapabilitas dan Kontribusi Stakeholder Kriteria Kepuasan Strategi Proses Kapabilitas Kontribusi Investor 1. Peningkatan pendapatan secara 1. Pemanfaatan investasi 1. Membuat alokasi anggaran sesuai kebutuhan 1. Memiliki SDM yang kompeten dalam 1. Menyediakan modal berdasarkan berkelanjutan secara mengelola kebutuhan RS atas investasi optimal keuangan yang relevan yang ditanamkan. 2.Melaksanakan pembangunan RS yang berwawasan ramah 2.Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana RS yang berwawasan ramah 2. Ketersediaan anggaran untuk pemeliharaan 2. Melaksanakan pembangunan RS untuk mendukung terwujudnya RS ramah

5 Tabel 1. Identifikasi Kepuasan, Strategi, Proses, Kapabilitas dan Kontribusi Stakeholder Kriteria Kepuasan Strategi Proses Kapabilitas Kontribusi Pelanggan 1. Pemenuhan 1. Melaksanakan 1. Penyediaan tempat 1.Kesiapan 5 standar mutu akreditasi RS tidur (TT) sesuai Pelayanan Dasar pelayanan RS standar RS. 2. Tingkat Pemanfaatan tempattidur dir umah sakit Bed Occupancy Ratio (BOR). 3. Efisiensi lamanya pasien dirawat atau Average Length of Stay (ALOS). 4. Tingkat efisiensi pemakaian TT atau TurnOver (BTO). 5. Tingkat efisiensi penggunaan TT atau TOI (Turn Over Interval) dan 7 Pelayanan lainnya Tenaga Kerja Supplier Pemerintah dan Masyarakat 1. Meningkatnya kualitas SDM 2. Terpenuhi kesejahteraan yang layak 1. Membangun komitmen kerjasama dengan mitra (supplier) 1. Peluang lowongan pekerjaan 2. Terwujud citra positif di masyarakat 3. Memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada pemerintah dan masyarakat sebagai RS yang berwawasan ramah 4. Memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada pemerintah dan masyarakat sebagai RS yang berwawasan ramah 2. Meningkatkan mutu pelayanan prima RS 1. Peningkatan ketrampilan dan kemampuan tenaga kerja 2. Pemberlakuan standar minimum gaji 1. Melaksanakan kerjasama dengan mitra (supplier) 1. Mengadakan program rekrutmen secara periodic 2. Mengadakan program kegiatan social untuk masyarakat sekitar. 3. Memiliki dokumen / ijin 4. Memiliki program ramah di luar air, udara, dan limbah B3 6. Pelayanan yang sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) 1. Mengikut sertakan pelatihan dan pendidikan 2. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja secara periodik 1. Menyediakan kebutuhan farmasi dan peralatan RS sesuai spesifikasi order 1. Melaksanakan rekrutmen sesuai periode 2. Melibatkan masyarakat dalam kegiatan sosial RS 3. Melaksanakan pencemaran air 4. Melaksanakan pencemaran udara 5. Melaksanakan pengelolaan limbah B3 6. Melaksanakan kegiatan lain untuk terwujudnya RS ramah 2. Memiliki Tim Manajemen Mutu yang handal 1. Memiliki SDM yang sesuai antara kemampuan dengan tugasnya 1. Ketepatan dalam melakukan pembayaran kepada supplier 1. Penyerapan calon tenaga kerja 2. Tersedianya anggaran untuk kegiatan sosial 3. Sistem pencemaran air 4. Sistem pencemaran udara 5. Sistem pengelolaan limbah B3 6. Pengembangan upaya terwujudnya RS ramah 1.Memberikan sumbang saran untuk kemajuan RS 2. Turut promosi mengenai pelayanan RS kepada kerabat/ teman 3. Loyal sebagai pelanggan RS 1. Loyal terhadap RS 2. Memperhatikan kesejaheraan tenaga kerja 1. Menyediakan kebutuhan RS sesuai dengan kualifikasi order 1. Penyerapan calon tenaga kerja 2. Dukungan terhadap program dari RS 3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dokumen / ijin lingkunga, pencemaran air, pencemaran udara, dan pengelolaan limbah B3 Penentuan Key Performance Indicator () Identifikasi Key Performance Indicator () dari strategi, proses dan kapabilitas dilakukan dengan wawancara terhadap masing-masing stakeholder rumah sakit yang terkait.

6 Diperoleh 37 yang ditunjukkan pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Identifikasi Key Perfomance Indicators dari Strategi, Proses dan Kapabilitas masing-masing stakeholder Kriteria Strategi Proses Kapabilitas Investor 1. Prosentase pemenuhan kebutuhan investasi 2. Prosentase kondisi peralatan kesehatan baik 11. Prosentase kesesuaian anggaran terhadap kebutuhan 27. Prosentase jumlah SDM bagian keuangan yang kompeten dalam mengelola keuangan 28. Ketersediaan anggaran untuk Pelanggan 3. Prosentase pelaksanaan audit medis 12. Prosentase ketersediaan tempat tidur (TT) sesuai standar RS. 13. Prosentase Bed Occupancy Ratio (BOR). 14. Average Length of Stay (ALOS). 15. Rata-rata Bed Turn Over (BTO). 16. Rata-rata Turn OverInterval (TOI) pemeliharaan sarana-prasarana 29.Hasil Akreditasi RS terhadap 16 pelayanan lengkap Tenaga Kerja Supplier Pemerintah dan Masyarakat 4. Prosentase peningkatan jumlah pasien baru 5. Prosentase pelatihan tenaga medis yang diikuti terhadap kebutuhan 6. Prosentase jumlah tenaga kerja yang telah sesuai standar UMR 7. Prosentase supplier yang memenuhi persyaratan ISO Prosentase pelaksanaan program rekrutmen secara periodic 9. Prosentase jumlah prestasi/ penghargaan yang diraih RS per tahun 10. Prosentase kepemilikan dokumen / ijin yang berlaku 17. Prosentase komplain pelanggan yang tidak tertangani 18. Prosentase jumlah tenaga medis yang mengikuti pendidikan & pelatihan 19. Prosentase terlaksananya kenaikan gaji berkala per tahun 20. Prosentas kesesuaian spesifikasi order terhadap kebutuhan 21. Prosentase efisiensi proses pelaksanaan program rekruitmen 22. Prosentase pelaksanaan jumlah program sosial yang diadakan RS 23. Prosentase rata-rata pencemaran air 24. Prosentase pencemaran udara 25. Prosentase rata-rata pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). 26. Prosentase pelaksanaan kegiatan lain untuk terwujudnya RS ramah 30. Hasil audit medis 31. Prosentase kapabilitas SDM 32. Ketepatan waktu dalam melakukan pembayaran kepada supplier 33. Prosentase tenaga kerja baru yang sesuai dengan kebutuhan 34. Prosentase pemanfaatan anggaran untuk kegiatan sosial 35. Prosentase kondisi instalasi pencemaran air 36. Prosentase kondisi instalasi pencemaran udara 37. Prosentase kondisi sistem pengelolaan limbah B3 D. Model PengukuranKinerja dan Pembobotan Kriteria & Penyusunan model pengukuran kinerja dalam bentuk struktur hirarki kinerja organisasi RSPWS Malang. Susunan hirarki level teratas adalah kinerja dari RSPWS Malang, level bawahnya merupakan kriteria-kriteria sesuai kerangka metode Performance Prism, sedangkan terbawah adalah dari masing-masing kriteria. Berikut dapat dilihat pada Gambar 2 yaitu struktur hirarki kinerja RSPWS Malang.

7 Keterangan: I : Investor; P : Pelanggan; TK: Tenaga Kerja; S: Supplier; P & M : Pemerintah dan Masyarakat Gambar 2. Rancangan Struktur Hirarki Kinerja RSPWS Malang

8 Hasil Pengukuran Kinerja RS PWS Malang Tabel 3. Pengukuran Kinerja RS PWS Malang Performance Creiteria Performance 0,900 0,900 1,000 0,160 0,800 1,00 0,950 0,900 0,800 2,000 1,000 0,950 0,006 2,600 1,500 0,800 0,100 0,860 1,000 0, ,000 1,000 1,000 0,200 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 3,000 1,000 1,000 0,000 3,000 2,000 1,000 0,000 1,000 1,000 1, ,857 0,857 0,858 0,190 0,859 0,943 0,982 0,964 0,929 2,714 0,957 0,857 0,003 0,857 1,857 0,957 0,071 0,964 0,971 0, ,714 0,715 0,716 0,180 0,717 0,886 0,964 0,929 0,857 2,429 0,914 0,714 0,007 2,714 1,714 0,914 0,143 0,929 0,943 0, ,572 0,572 0,574 0,170 0,576 0,829 0,945 0,893 0,786 2,143 0,871 0,572 0,010 2,571 1,571 0,871 0,214 0,893 0,914 0, ,429 0,429 0,431 0,160 0,435 0,771 0,927 0,857 0,714 1,857 0,829 0,429 0,014 2,429 1,429 0,829 0,286 0,857 0,886 0, ,287 0,287 0,289 0,150 0,294 0,714 0,909 0,821 0,643 1,571 0,786 0,287 0,017 2,286 1,286 0,786 0,357 0,821 0,857 0, ,144 0,144 0,147 0,140 0,152 0,657 0,891 0,786 0,57 1,286 0,743 0,144 0,020 2,143 1,143 0,743 0,429 0,786 0,829 0, ,001 0,001 0,005 0,130 0,011 0,600 0,873 0,750 0,500 1,000 0,700 0,001 0,024 2,000 1,000 0,700 0,500 0,750 0,800 0, ,001 0,002 0,005 0,031 0,055 0,567 0,868 0,667 0,333 0,667 0,633 0,001 0,034 1,667 0,997 0,633 0,570 0,667 0,783 0, ,001 0,002 0,005-0,069 0,098 0,533 0,863 0,583 0,167 0,333 0,567 0,001 0,0453 1,333 0,993 0,567 0,640 0,583 0,767 0, ,001 0,002 0,005-0,169 0,142 0,500 0,858 0,500 0,000 0,000 0,500 0,001 0,053 1,000 0,990 0,500 0,710 0,500 0,750 0,800 Score Weight 0,0069 0,019 0,063 0,031 0,016 0,033 0,024 0,009 0,035 0,022 0,032 0,017 0,018 0,023 0,019 0,011 0,031 0,031 0,031 0,030 Value 0,054 0,171 0,63 0,186 0,128 0,264 0,168 0,063 0,245 0,154 0,320 0,136 0,144 0,161 0,133 0,066 0,248 0,186 0,310 0,180

9 Lanjutan Tabel 3. Pengukuran Kinerja RS PWS Malang Performance Creiteria Performance 0,900 0,889 0,750 0,780 0,700 0,710 0,833 0,750 0,700 0,750 0,920 0,950 0,970 0,903 0,850 0,850 0, ,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,100 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1, ,971 0,971 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,964 0,964 0,964 0,964 0,964 0,964 0, ,943 0,943 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,929 0,929 0,929 0,929 0,959 0,929 0, ,914 0,914 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,893 0,893 0,893 0,893 0,893 0,893 0, ,886 0,886 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0, ,857 0,857 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,821 0,821 0,821 0,821 0,821 0,821 0, ,829 0,829 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0, ,800 0,800 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 0, ,767 0,783 0,467 0,467 0,467 0,467 0,471 0,433 0,417 0,500 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667 0, ,733 0,767 0,433 0,433 0,433 0,433 0,333 0,367 0,333 0,500 0,583 0,583 0,583 0,583 0,583 0,583 0, ,700 0,750 0,400 0,400 0,400 0,400 0,250 0,300 0,250 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 Score Weight 0,004 0,004 0,022 0,022 0,022 0,009 0,020 0,020 0,075 0,075 0,078 0,037 0,010 0,010 0,029 0,029 0,029 Value 0,028 0,024 0,154 0,154 0,154 0,054 0,160 0,140 0,450 0,525 0,624 0,333 0,090 0,070 0,174 0,174 0,174 Performance Indicator Current 7,7407

10 KESIMPULAN Rancangan sistem hirarki kinerja RS PWS Malang yang memuat aspek ramah terdiri dari 37 Key Performance Indicator () yang telah dikelompokkan dalam tiga (3) kriteria, meliputi: kriteria strategi, proses dan k apabilitas serta lima (5) sub kriteria stakeholder yang terdiri dari investor, pelanggan, tenaga kerja, supplier, pemerintah dan masyarakat. Bobot nilai masing-masing yang diperoleh dengan cara melakukan pembobotan antar kriteria, antar stakeholder perusahaan dan antar tiap elemen stakeholder dengan menggunakan Software Expert Choice. Bobot kepentingan tiap kriteria strategi, proses, kapabilitas berturut-turut adalah 0,26; 0,327; dan 0,413. Hasil pengukuran kinerja dengan skor 7,407 menunjukkan bahwa kinerja RS PWS cukup baik. DAFTAR PUSTAKA [1]. Balifokus. (2010). Activity Report. Assesment of Environmental Conditions and Inventory for Guidance and TechnicalSupport to Develop Sound Management Practices for Hospital Wastes. February [2]. Neely, A.D.. and Adams, C.A. (2002). The Performance Prism The Scorecard for Measuring and managing Business Success. Cranfield School Management. UK. [3]. Neely, A.D., and Adams, C.A.(a).(2000). Perspectives on Performances: The Performance Prism.Centre for Business Performance. Cranfield School of Management, UK. [4]. Neely, A.D., and Adams, C.A.(b).(2000). The Performance Prism Can Boost M & A Success, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management. UK.

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Amanda Nur Cahyawati 1, Pratikto 2, Rudy Soenoko 3 1,2,3 Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik, Malang, 65145, Indonesia

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) Nia Budi Puspitasari, Heru Prastawa, dan Aimathin Diana Program Studi Teknik

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan dan Revitalisasi Gedung Sekolah di Surabaya) Annas Wibowo 1, Retno Indriyani 2 dan Supani 2 1 Mahasiswa Program Magister

Lebih terperinci

Penerapan Internal Eksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang

Penerapan Internal Eksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang Penerapan Internal ksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang Amanda Nur Cahyawati 1, Dwi Hadi Sulistyarini 2, Suluh lman Swara 3. Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX)

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX) (Performance Measurement Design of PT Jaya

Lebih terperinci

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO 3. Stakeholder Strategy 4. Stakeholder Process 1 5. Stakeholder Capabilities Validasi Key Performance Indicator (KPI) Kuisioner ini bertujuan untuk menilai apakah KPI yang terbentuk sudah cukup mampu mempresentasikan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Rani Rumita, Heri Suliantoro, Martin Lilik A Program Studi Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang) Hery Suliantoro, Galuh Intan M Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri UNDIP

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENENTUAN STRATEGI MANAJEMEN BERDASARKAN ANALISIS PERFORMANCE PRISM DAN SWOT (Studi Kasus Travel Avatar Magetan) DETERMINATION OF MANAGEMENT STRATEGY BASED ON PERFORMANCE PRISM AND SWOT ANALYSIS (Case

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera

Lebih terperinci

KUESIONER. Hormat saya, Chandra Gunawan D. No : Nama : Jabatan :

KUESIONER. Hormat saya, Chandra Gunawan D. No : Nama : Jabatan : KUESIONER Narasumber yang terhormat, Dalam menyelesaikan tugas akhir program sarjana S-1 Teknik Industri USU, penulis melakukan pengumpulan data tentang Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Performance

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran proses atau tahapan-tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga menjadi suatu kerangka

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM

PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Rumah Sakit Lavalette) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PERFORMANCE PRISM

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PERFORMANCE PRISM ISSN 0853-8697 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PERFORMANCE PRISM Naniek Utami Handayani, Haryo Santoso, Siti Rochmawati Industrial Engineering Department, Diponegoro University

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan medis semakin meningkat, sehingga masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR

EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Oleh : STEFAHAYU ILLOZA LAROZZA NO BP 07173047 JURUSAN

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan)

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan) Performa (2012) Vol. 11, No.2: 153-158 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan) Murman Budijanto 1), Yusuf Priyandari, Santi

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 VISI : Menjadi Rumah Sakit yang Bermutu Internasional dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian MISI : Menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Critical Success Factors pada pembahasan ini adalah bagaimana cara menentukan

BAB 5 PENUTUP. Critical Success Factors pada pembahasan ini adalah bagaimana cara menentukan BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Semua rumah sakit pasti membutuhkan konsumen ataupun pasien untuk dapat melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh sebab itu setiap rumah sakit harus mengetahui strategi bersaing

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO) Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja... (Indarwati dkk.) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO) Putri Indarwati * 1, Narto 2, Zeplin Jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM. (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM. (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI Chauliah Fatma Putri, Silviana Universitas Widyagama Malang e-mail: ullychauliah_uwg@yahoo.com, silviana.hakim@yahoo.co.id

Lebih terperinci

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM SAMSUDIN HARIYANTO 2504 201 006 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang) CORPORATE PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM DESIGN WITH PERFORMANCE PRISM METHOD

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN) ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN) Analysis of Performance Measurement using Performance Prism Method (Case Study

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TUGAS POKOK : Melaksanakan upaya kesehatan yang berdayaguna dengan menggunakan upaya penyembuhan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik Ir. Didi Samanhudi,MMT Jurusan Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran kinerja merupakan salah satu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi yang padat dengan informasi, teknologi dan pengetahuan, segala sesuatu akan bergerak dan berubah dengan cepat. Perubahan ini akan menimbulkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 LAMPIRAN LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 RSUD Lawang mempunyai 2 sasaran srategis, yaitu : 1. Meningkatnya sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan, dan kebijakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA UMKM MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM

PENGUKURAN KINERJA UMKM MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM PENGUKURAN KINERJA UMKM MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM Cynthia Agelina Purnomo, Yuswono Hadi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang 65651 411210007@student.machung.ac.id;

Lebih terperinci

ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik)

ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik) ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik) Eka Zusan Arianto, Sri Gunani Partiwi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR TUJUAN TUGAS FUNGSI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD ( Studi Empiris RSUD Pandan Arang Boyolali ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo

Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Ernaning Widyaswanti Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Jalan Raya Telang PO BOX 2 Kamal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak dibidang jasa khususnya pemberian jasa pada pasien, pemberian pelayanan keperawatan secara professional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi untuk tetap survive dan tetap memenangkan persaingan. Mengelola kinerja dengan mempertimbangkan faktor strategi dan risiko

BAB I PENDAHULUAN. strategi untuk tetap survive dan tetap memenangkan persaingan. Mengelola kinerja dengan mempertimbangkan faktor strategi dan risiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua perusahaan memiliki strategi dalam perencanaannya dan implementasi dari strategi tersebut memiliki beragam alat ukur dalam mengevaluasinya sehingga apakah sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan industri kesehatan dewasa ini terus mengalami pertumbuhan yang pesat, dan salah satu akomodasi pelayanan kesehatan tersebut adalah rumah sakit,

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Performance Prism (Studi Kasus di Perusahaan Makanan)

Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Performance Prism (Studi Kasus di Perusahaan Makanan) Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Performance Prism (Studi Kasus di Perusahaan Makanan) Lisa Mardiono, Eric Wibisono, Christien Jolanda Quality Performance Management Laboratory Industrial Engineering

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Pembobotan AHP A. PENENTUAN BOBOT BALANCED SCORECARD ANALISIS EVALUASI KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA Kepada responden yang terhormat

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG GODEAN PERIODE JANUARI-JULI 2012

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG GODEAN PERIODE JANUARI-JULI 2012 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG GODEAN PERIODE JANUARI-JULI 2012 Oleh: Anisa Tri Bintarti 08412141049 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM Winarni 1), Paulo 2), Titin Isna Oesman3 ) 1,2,3) Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : Misi 1 : Menjadi rumah profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntable serta berorientasi pada hasil, kami yang

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISA STRATEGI PADA PERUSAHAAN BENIH TANAMAN BERBASIS METODE PERFORMANCE PRISM DAN SWOT (Studi Kasus: PT. X) ANALYSIS STRATEGY ON CROOP SEEDS COMPANY BASED ON PERFOMANCE PRISM METHOD AND SWOT (Case Study:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP)

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) (Studi Kasus : RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar) Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu pembangunan nasional merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan diselenggarakan

Lebih terperinci

antar kriria sasaran strategi dari tiap-tiap perspektif.

antar kriria sasaran strategi dari tiap-tiap perspektif. PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) (Studi Kasus : RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar) Sutarno Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat. Namun saat ini rumah

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pada bidang Kesehatan. Rumah sakit bertujuan dalam memulihkan kondisi kesehatan seseorang menjadi sehat kembali.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus pada Hotel X)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus pada Hotel X) JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 6, NO. 2, DESEMBER 2004: 148-155 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus pada Hotel X) Iwan Vanany, Dian Tanukhidah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan modernisasi dunia saat ini, kemajuan di segala bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

Volume 3 No2. Tahun 2010

Volume 3 No2. Tahun 2010 Volume 3 No2. Tahun 2010 2 Isi Nomor Ini Volume 3 / Nomor 1 / 2010 Reviewer Utama Ir Nur Indrianti., MT., D.Eng Dr. Purwo Handoko Sugiyarto, Ph.D. Reviewer Pembantu Ir Dyah Rachmawati L., MT. Ir Taufik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR 7 BAB II KAJIAN LITERATUR Dalam bab ini akan berisi kajian literatur yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini. Dengan tujuan untuk mengetahui apa saja dasar teori dan juga kajian kajian yang telah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROGAM e- KTP SEBAGAI MEDIA ANALISIS INVESTASI IT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROGAM e- KTP SEBAGAI MEDIA ANALISIS INVESTASI IT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROGAM e- KTP SEBAGAI MEDIA ANALISIS INVESTASI IT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Vivid Badrul Laili Sistem Informasi, FTIF, ITS Surabaya Jl. Raya ITS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis penerapan sistem pengukuran kinerja menggunakan Metode Prism dan pengembangan model pengukuran kinerja tersebut pada unit

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit a. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut American Hospital Association, Wolper dan Pena, Association of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu, 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Kelas Perawatan: - Kapasitas Tempat Tidur Rekapitulasi Rawat Inap: - Jumlah pasien keluar hidup dan mati - Jumlah hari perawatan - Jumlah hari

Lebih terperinci

Tahun-1 (2015) Tahun-2 (2016) Tahun-3 (2017) Tahun-4 (2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Tahun-1 (2015) Tahun-2 (2016) Tahun-3 (2017) Tahun-4 (2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Tabel 5.1 Rencana,,, Kelompok, Pen Indikator Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur Tujuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a. Visi Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM a. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia kesehatan saat ini dalam era globalisasi terus meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas, yang didukung oleh perkembangan ilmu dan teknologi

Lebih terperinci

PENGAWASAN/PENGENDALIAN

PENGAWASAN/PENGENDALIAN PENGAWASAN/PENGENDALIAN PENGAWASAN/PENGENDALIAN Pengertian Pengendalian menurut Fayol adalah memeriksa apakah segala sesuatu terjadi sesuai perencanaan, instruksi, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan memberikan kepuasan bagi pasiennya. Dalam konsep perspektif mutu total (Perspectif Total Quality)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah

Lebih terperinci

Jurnal Dinamika Manajemen

Jurnal Dinamika Manajemen JDM Vol. 2, No. 1, 2011, pp: 78-91 Jurnal Dinamika Manajemen http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RSUD KABUPATEN KEBUMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi isu utama dalam pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global. Hal ini didorong karena semakin besarnya

Lebih terperinci

MENENTUKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS

MENENTUKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS MENENTUKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Batik Agung Wibowo) Skripsi NOVITRIA ARIE PRABARINI I 0310033 JURUSAN

Lebih terperinci

SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG)

SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG) SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG) Heru Prastawa, Darminto Pujotomo, Ary Arvianto *), Fithria Khoirunnisa **) Abstract Sultan

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS)

Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Petunjuk Sitasi: Suprihatin, E., & Amsori, M. A. (2017). Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS). Prosiding

Lebih terperinci