Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Irwan Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ruang lingkup dari pembahasan tentang peri-laku manusia menjadi kajian ilmu psikologi, karena ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku, kognisi (pemikiran), emosi (perasaan-perasaan), dan basis neurologikal bawah sadar dari suatu perilaku. Psikologi banyak berkaitan dengan manusia. Dari perkembangan ilmu psikologi maka muncul aliran yang membahas perilaku dengan memperhatikan bagaimana perilaku dapat diukur dan diobservasi, Aliran ini di sebut sebagai behaviorisme. Seperti yang diutarakan oleh tokoh behavioris, behaviorisma (behaviorism) adalah aliran psikologi yang mempelajari perilaku (behavior) yang dapat diobservasi dan diukur. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan secara saintifik. Behaviorisma menekankan pada respon-respon perilaku yang dapat diobservasi dan diukur (Watson, 1913 dalam Jogiyanto, 2008). Tindakan atau perilaku seseorang bukanlah sesuatu tindakan tunggal, artinya bukan merupakan tindakan yang tanpa alasan atau tanpa sesuatu yang mempengaruhi. Dengan kata lain tindakan atau perilaku yang dilakukan dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor penyebab. Dalam Teori Tindakan Beralasan (TRA) Theory of Reaction Action 1
2 oleh Ajzen dan Fishbein (1975, 1980) menyatakan bahwa tindakan (Behavior) dipengaruhi langsung oleh minat (Attention) untuk melakukan tindakan itu. Sedangkan minat atau niat (Attention) merupakan perpaduan antara sikap terhadap perilaku (Attitude Toward Behavior) dan norma subjektif (Subjectif Norm). Yang dimaksud dengan sikap adalah pengaruh dari individu secara personal terhadap perilaku yang akan dilakukan dapat berupa tindakan positif maupun tindakan negatif, sedangkan norma subjektif adalah sikap orang lain yang menjadi pertimbangan-pertim-bangan terhadap perilaku akan mempengaruhi indi-vidu untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Sedangkan niat merupakan tindakan yang masih direncanakan, belum merupakan suatu tindakan atau perilaku, sehingga masih dalam rencana untuk dilaku-kan. Teori Tindakan Beralasan dari Ajzen mengukur perilaku sukarela (Volitional Behavior) bukan perilaku dalam tekanan atau perilaku mandatory (Mandatory Behavior). Tindakan mereferensi merupakan tindakan menginformasikan suatu objek atau subjek yang dirasa perlu untuk disampaikan kepada pihak lain. Penelitian ini dibatasi hanya lingkup perilaku untuk mengetahui tindakan mereferensi dalam hubungannya dengan sikap terhadap berperilaku, niat, dan norma subjektif pada mahasiswa Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2
3 Pengumpulan data pada tahap awal dengan wawancara ditemukan fakta dilapangan sehubungan dengan tindakan menginformasikan atau tindakan promosi dari lembaga dalam hal ini PPs MMP UKSW dirasa minim bahkan tidak melakukan promosi, karena didapati dari beberapa mahasiswa yang ditemui waktu wawancara awal bahwa mahasiswa mendapat informasi dan mengenal tentang program studi Magister Manajeman Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana diperoleh dari teman satu profesi, atau dari alumni, bukan secara langsung dari dari lembaga penyelengara. Lembaga penyelenggara hampir tidak melakukan tindakan promosi berupa iklan, penyebaran brosur, media-media yang lain. Tetapi sekalipun tidak melakukan tindakan promosi, calon mahasiswa PPs MMP sangat reponsif menanggapi tindakan mereferensi mahasiswa kepada calon mahasiswa. Dapat dipahami bahwa justru adanya perilaku atau tindakan dari luar lembaga penyelengara yang secara efektif mempromosikan kepada calon mahasiswa dengan cara komunikasi dari mulut- kemulut atau word of mouth. Mahasiswa mempunyai perilaku mereferensikan kepada calon mahasiswa program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya wacana apabila mahasiswa memiliki niat yang positif untuk mereferensikan. Sedangkan didalam niat mereferensi terdapat fungsi dari dua penentu dasar yaitu memiliki sikap untuk mereferensikan dan faktor norma subjektif. Jogiyanto (2008) menyatakan bahwa: 3
4 Niat merupakan suatu fungsi dari dua penentu dasar, yang satu berhubungan dengan faktor pri-badi dan yang satu berhubungan dengan pengaruh sosial. Penentu pertama yang berhubungan dengan faktor pribadi adalah sikap yang merupakan evalu-asi dari kepercayaan atau perasaan positif dan perasaan negatif. Sedangkan penentu yang ke dua berhubungan dengan norma subjektif yang meru-pakan persepsi atau pandangan seseorang terha-dap tekanan sosial (kepercayaan kepercayaan orang lain). Penelitian yang berhubungan dengan sikap, niat, perilaku dilakukan oleh Sigit (2006) dalam hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: (a) sikap dan norma subjektif secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap niat beli; (b) sikap konsumen secara parsial berpengaruh terhadap niat beli; dan (c) norma subjektif secara parsial berpengaruh terhadap niat. Selanjutnya (Zahra, 2008) membuktikan bahwa norma subjektif berpengaruh terhadap niat mahasiswa dalam menggunakan internet sebagai sumber pustaka. Tetapi dalam penelitian yang lain ditemukan hasil penelitian yang tidak signifikan seperti Adi Prasetyawan (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa faktor sikap konsumen berpengaruh tidak positif terhadap faktor niat beli konsumen, tidak dapat diterima atau tidak signifikan, dan faktor Norma Subjektif berpengaruh positif terhadap faktor Niat Beli Konsumen, dapat diterima atau signifikan. Selanjut-nya Chen (2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa korelasi antar variabel sikap terhadap niat tidak signifikan, norma subjektif terhadap niat tidak terdapat signifikan dan niat terhadap perilaku juga tidak signifikan. 4
5 Begitu pula dari kajian Penelitian Kassudyarsana (2006) dengan judul Analisis sikap dan niat beli kaum muda di Surakarta terhadap pakaian batik yaitu: tidak adanya pengaruh yang signifikan sikap terhadap niat dan hasil yang sama juga terjadi tidak adanya pengaruh yang signifikan untuk menjelaskan hubungan antara norma subjektif terhadap niat membeli. Dari kajian deduktif didapati hasil penelitian yang kontradiktif, antara yang signifikan dan yang tidak signifikan sehingga menarik sebagai celah dalam permasalahan penelitian. Mahasiswa yang memiliki sikap positif dan dorongan pertimbangan normatif serta memiliki pengalaman proses sebagai mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kriten Satya Wacana Salatiga, telah memiliki kesan yang mendalam. Maka akan memunculkan niat untuk mereferensikan yang berkorelasi dengan tindakan merefrensikan, sedangkan tindakan mereferensikan merupakan perilaku yang berupa ajakan kepada pihak lain untuk melakukan tindakan yang sama dengan dirinya bisa berupa ajakan positif maupun ajakan negatif yang berupa penolakan untuk tidak mereferensikan. Peneliti telah melakukan studi penjajagan kepada dua mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kriten Satya Wacana Salatiga dengan menggunakan metode wawancara terbuka bahwa niat keputusan memilih mereka dikarenakan adanya referensi dari teman yang telah menjadi mahasiswa pada program 5
6 studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kriten Satya Wacana. Seperti diungkapkan oleh dua mahasiswa Pascasarjana Magister Manaje-men Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga angkatan 2010 dalam wawancara sebagai berikut: Alasan apa yang membuat anda memilih Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana dan apakah ada yang mereferensikan kepada anda? Saya memilih progdi MMP UKSW karena kualitas yang dimiliki sudah bagus dengan bukti bahwa telah memperoleh peringkat akreditasi A, tempat mudah terjangkau..sedangkan yang memberi informasi saya untuk masuk progdi MMP adalah rekan seprofesi saya (sebagai guru). Pendapat yang tidak jauh berbeda disampaikan oleh mahasiswa yang lain sebagai berikut: Sehubungan dengan kesempatan untuk syarat kenaikan pangkat dan sertifikasi di lingkungan kerja saya, maka saya berkeputusan untuk melan-jutkan kuliah di MMP UKSW. Yang sebelumnya saya direfrensikan oleh teman untuk memilih progdi MMP UKSW karena teman saya itu alumni dari program ini. Dari hasil wawancara tersebut memperkuat latar belakang masalah dari tindakan atau perilaku mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana karena adanya niat dari dalam individu itu sendiri dan pengaruh dari norma subjektif mahasiswa. Dalam penelitian ini penulis mencoba menjelaskan tindakan mereferensikan kepada calon mahasiswa Program Magister Manajemen 6
7 Pendidikan di Univer-sitas Kristen Satya Wacana dengan mengadopsi Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) seperti yang yang diungkapkan Ajzen dan Fishbein. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah sikap mereferensi berpengaruh signifikan terhadap niat mereferensikan Program Magister Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana? 2. Apakah norma subjektif mereferensi berpengaruh signifikan terhadap niat mereferensikan Program Wacana? 3. Apakah sikap mereferensi berpengaruh signifikan terhadap tindakan mereferensikan Program Magister Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana? 4. Apakah norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap tindakan merefrensikan Program Magister Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana? 5. Apakah niat mereferensi berpengaruh signifikan terhadap tindakan mereferensikan Program Magister Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana? 7
8 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sikap mereferensi berpengaruh signifikan terhadap niat mereferensikan Program Wacana; 2. Untuk mengetahui norma subjektif mereferensi berpengaruh signifikan terhadap niat mereferensikan Program Magister Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana; 3. Untuk mengetahui sikap mereferensi berpengaruh signifikan terhadap tindakan mereferensikan Program Wacana; 4. Untuk mengetahui norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap tindakan merefrensikan Program Wacana; 5. Untuk mengetahui niat mereferensi berpengaruh signifikan terhadap tindakan mereferensikan Program Wacana. 8
9 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu manfat praktis dan manfaat teoritis masing-masing sebagai berikut: Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dija-dikan sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan sebagai bahan kajian dalam faktor-faktor yang menjadi pertimbangan seorang mahasiswa memilih studinya. Kajiannya berupa teori tindakan beralasan (Theory Reasoned Action) yang diterapkan dalam perilaku mahasiswa sebagai pengguna jasa pendidikan Manfaat Praktis 1. Masukan bagi lembaga penyelenggara pendidik-an, dapat dijadiakan bahan pertimbangan mengetahui prilaku calon mahasiswa faktor-faktor yang membentuk perilaku menurut teori tindakan berperilakuan yaitu; sikap, norma subyektif dan niat mahasiswa khususnya maha-siswa Pascasarjana; 2. Bahan pertimbangan bagi calon mahasiswa dalam memilih lembaga pendidikan yang sesuai dengan niat dan kebutuhannya. 9
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat ketat bagi para pelaku bisnis, sehingga berdampak pada adanya tuntutan bagi setiap manajemen perusahaan
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Tindakan Mereferensikan Perilaku menurut Jogiyanto (2008: 11) adalah tindakan-tindakan (actions) atau reaksi-reaksi dari suatu objek atau organisme. Dalam melakukan segala aktivitas
Lebih terperinciHasil pengujian secara simultan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijabarkan sebagai berikut.
PEMBAHASAN Uji Hipotesis Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang telah diuji secara simultan dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah variabel
Lebih terperinciKesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen
55 PEMBAHASAN Berdasarkan karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh, hasil penelitian menunjukkan bahwa profil contoh mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) pada contoh yang hanya mengikuti
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini telah membuat kehidupan banyak masyarakat menjadi lebih mudah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, internet merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis ritel ini, setiap saat akan berkembang sehingga menyebabkan berbagai jenis ritel bermunculan dan persaingan di dalam bisnis ritel yang sejenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku terhadap pelanggaran, ketidakjujuran, dan penyimpangan akademik atau biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Periklanan Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, kebijakan harga BBM jenis Premium sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan BBM
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) Icek Ajzen dan Martin Fishbein bergabung untuk mengeksplorasi cara untuk memprediksi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN DISIPLIN DIRI ANAK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN DISIPLIN DIRI ANAK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Keberadaan teknologi informasi di era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Theory of Planned Behavior Theory Reasoned Action (TRA) pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Jogiyanto, 2007). Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen Theory of planned behaviour merupakan pengembangan lebih lanjut dari Theory of Reasoned Action (Fishbein dan Ajzen, 1980; Fishbein
Lebih terperinciANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA
ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerimaan nasabah dalam hal niat menabung mereka pada produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih lengkap dan spesialisasi dokter juga lebih banyak. dipengaruhi berbagai macam komponen yang membentuk niat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini, konsumen semakin kritis dan pandai dalam menyikapi pemilihan pengobatan rawat jalan terkait dengan masalah kesehatan. Sebagian besar masyarakat saat ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang
A. Teori Planned Behavior BAB II TINJAUAN PUSTAKA Theory of planned behavior merupakan teori yang dikembangkan oleh Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang dikemukakan oleh Fishbein
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. INTENSI Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi didefinisikan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang terus berkembang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang terus berkembang dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia hingga saat ini. Salah satu manfaat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi yang bertujuan untuk memberi jawaban atas perta-nyaan mengapa dengan menjelaskan alasan terjadinya
Lebih terperinciII KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS
II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Kepatuhan Pajak Menurut Norman. D.Nowak dalam Zain (2004) kepatuhan Wajib Pajak diartikan sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan,
Lebih terperinciKERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS
II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Theory of Planned Behavior/TPB digunakan sebagai model dan kerangka teori karena sudah banyak diterapkan dan teruji dalam menangkap hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciTindakan Merefrensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Kepada Calon Mahasiswa
Tindakan Merefrensikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Kepada Calon Mahasiswa Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Lebih terperinciBab 4 Analisis dan Pembahasan
Bab 4 Analisis dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Responden Penelitian Untuk menunjang analisis kuantitatif secara statistik juga akan di lakukan analisis secara kualitatif dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mencerdaskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bisnis ritel pada saat ini adalah salah satu bisnis yang paling berkembang baik di Indonesia maupun secara global. Bukti dari perkembangan bisnis ritel adalah jumlah
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE Oleh : Togi Dedy Wirawan Marpaung 212007706 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam memproduksi dan meyalurkan barang-barang dan jasa. Dalam masyarakat industri yang sudah maju, seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intensi Merokok 1. Intensi Merokok Intensi diartikan sebagai niat seseorang untuk melakukan perilaku didasari oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi terhadap
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975)
9 TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku yang telah Direncanakan (Theory of Planned Behavior) Para teoritikus sikap memiliki pandangan bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek sudah dapat dijadikan prediktor
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada jaman modern ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman modern ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak benda-benda berteknologi tinggi yang telah diciptakan dari kemajuan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data
Lebih terperinciSikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang. objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tersebut
1. Pengertian Sikap Sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tersebut dengan cara tertentu (Calhoun & Acocella,
Lebih terperinciMOTIVASI MENJADI GURU TIDAK TETAP DI SMK N 1 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG
MOTIVASI MENJADI GURU TIDAK TETAP DI SMK N 1 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG Tesis Diajukan kepada Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh: LAELA KISWOROWATI NPM: 942009040
Lebih terperinciFitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT BERPERILAKU DALAM PENGGUNAAN E-LEARNING (Studi Pada Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Fitri Imandari Endang Siti
Lebih terperinciTHEORY OF REASONED ACTION
THEORY OF REASONED ACTION THEORY OF REASONED ACTION INTRODUCTION Akar teori : Psikologi Sosial Menjelaskan bagaimana dan mengapa sikap mempengaruhi perilaku 1872, Charles Darwin studi tentang sikap terhadap
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT DI SURAKARTA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan peradilan agama di Indonesia pada awalnya diatur dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang terbagi di berbagai daerah. Peraturan tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sikap Konsumen Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk bersikap dengan cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA
PENGARUH SIKAP KONSUMEN DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP MINAT BELI PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA SCORPIO DI SURABAYA Oleh : MIFTAHUL MUNIR Dosen Fak. Ekonomi UNISKA ABSTRAK Saat ini banyak sekali bermunculan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah pemenuhan kepuasan pelanggan demi suatu keuntungan. Dua tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan
Lebih terperinciTesis. Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan. Oleh:
HUBUNGAN PENGETAHUAN MENYUSUN SILABUS, RPP DENGAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) SEKOLAH DASAR (SD) KRISTEN TRI TUNGGAL SEMARANG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Theory of Planned Behaviour Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan niat, dalam hal ini adalah tindakan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Bastian (2007:11), pendidikan adalah kunci kemajuan semua bidang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting karena dapat merubah dunia menjadi lebih baik, dengan pendidikan seseorang bisa mendapat ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori ini dinamakan reason action karena
BAB II LANDASAN TEORI A. Intensi Berwirausaha 1. Pengertian Intensi Berwirausaha Fishbein dan Ajzein (Sarwono, 2002) mengembangkan suatu teori dan metode untuk memperkirakan perilaku dari pengukuran sikap.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepatu menjadi produk yang sangat digemari di kalangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, setiap perusahaan sepatu bersaing menciptakan produk yang bermutu dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. profesi dan ditujukan untuk anggota profesi tersebut. Motivasi mendasar dalam
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Etika Etika merupakan tatanan moral yang telah disepakati bersama dalam suatu profesi dan ditujukan untuk anggota profesi tersebut. Motivasi mendasar dalam melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Undang Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting dan utama dalam pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu sasaran dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang
Lebih terperinciPelayanan Prima. 1. Pada hakekatnya pelayanan prima adalah pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap.
Back Pelayanan Prima 1. Pada hakekatnya pelayanan prima adalah pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap. 2. Pelayanan prima merupakan factor kunci dalam keberhasilan
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode sekolah dimulai saat anak berusia kurang lebih 6 tahun. Periode tersebut meliputi periode pra-remaja atau pra-pubertas. Periode ini berakhir saat anak berusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik karena memiliki perbedaan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang unik karena memiliki perbedaan dengan individu lainnya. Semua tindakan yang dilakukan oleh manusia atau individu pun juga berbeda-beda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan perangkat lunak ilegal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi di semua sektor, baik industri, bisnis, maupun pemerintahan bergantung pada sistem informasi dalam menjalankan aktivitasnya. Penggunaan komputer
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Mobile commerce Mobile commerce adalah kegiatan transaksi yang bersifat komersial dengan menggunakan perangkat mobile serta jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan merupakan sarana elektronik yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi, pencarian
Lebih terperinciHeri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3)
ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DALAM PENINGKATAN KINERJA PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA) Heri Indrianto 1),
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori dan Konsep 2.1.1. Theory of Planned Behavior (TPB) Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action (TRA) (Fishbein,
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER
45 Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research 2016, 01, 45-50 APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER Fea Prihapsara 1* dan Fatimah Dwi Kustati 1 1 D3 Farmasi
Lebih terperinciSTUDI EKSPLORASI TENTANG FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA MINAT GURU SD MENJADI KEPALA SEKOLAH Studi Kasus di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung
STUDI EKSPLORASI TENTANG FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA MINAT GURU SD MENJADI KEPALA SEKOLAH Studi Kasus di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Disusun Oleh: WISNU TRI LAKSONO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien (Muhson, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mampu bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional, pendidikan memegang peranan yang
Lebih terperinciGambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014
Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 oleh : Yoga Adi Prabowo (190110080095) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK Golput atau golongan putih merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merasa bangga. Menjadi yang pertama dalam segala hal akan menjadi sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak fenomena yang terjadi di sekitar kita namun tidak kita perhatikan. Salah satu fenomena tersebut adalah terdapat sekelompok konsumen yang suka menonton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan tumpuan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai salah satu sumber penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam persaingan yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antar perusahaan membuat produsen harus berfikir lebih keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam persaingan yang semakin kompetitif ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia dewasa ini semakin mempengaruhi daya beli yang ada pada masyarakat, semakin banyak macam hasil produk yang
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Atina Izati untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2009 & 2010 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Green Consumer Behavior Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku konsumen yang dalam setiap tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikaji. Sejauh ini Negara memiliki dua sumber pendapatan yaitu pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mewujudkan kelangsungan dan peningkatan pembangunan nasional, masalah pembiayaan Negara menjadi hal yang sangat penting untuk dikaji. Sejauh ini Negara
Lebih terperinciHUBUNGN ANTARA TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN POLA ASUH DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP PERATURAN SEKOLAH DI SDN TLOGOWUNGU KALORAN TEMANGGUNG
HUBUNGN ANTARA TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN POLA ASUH DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP PERATURAN SEKOLAH DI SDN TLOGOWUNGU KALORAN TEMANGGUNG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Tindakan Beralasan Teori tindakan beralasan yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) menyatakan bahwa perilaku
Lebih terperinciMINAT PELAKU UMKM UNTUK MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Studi pada UMKM di Wilayah Bandungan) KERTAS KERJA
MINAT PELAKU UMKM UNTUK MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN: APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Studi pada UMKM di Wilayah Bandungan) Oleh : ARRINDI SILFIANA GRAFITI NIM : 232008224 KERTAS KERJA Diajukan kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk berbelanja, belanja sendiri tidak harus dilakukan ketika berada
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Anasta Surya Ginting SE,.MM.
PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI DEODORAN REXONA Nama : Rahma Nuzuli Kartika NPM : 15210555 Kelas : 3ea13 Dosen Pembimbing : Anasta Surya Ginting SE,.MM. Latar Belakang Mengingat
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR
ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR Nama : Archita Ferina Setianing NPM : 11211043 Jurusan :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku merokok merupakan salah satu penyebab yang menimbulkan munculnya berbagai penyakit dan besarnya angka kematian. Hal ini wajar, mengingat setiap tahunnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan adalah upaya mewujudkan amanat pembukaan UUD 1945,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan adalah upaya mewujudkan amanat pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Keinginan mereka yang besar untuk memiliki kulit yang lebih halus dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Green product atau juga dikenal dengan istilah ecological product atau environmental
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Green Product Green product atau juga dikenal dengan istilah ecological product atau environmental friendly product adalah produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Kurangnya profesi wirausaha pada masyarakat Indonesia ini dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta baik swasta maupun negeri, akan menjadikan persaingan sangat ketat.
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU SD NEGERI GUGUS KENDALISADA KECAMATAN PETUNGKRIYONO KABUPATEN PEKALONGAN
KOMPETENSI GURU SD NEGERI GUGUS KENDALISADA KECAMATAN PETUNGKRIYONO KABUPATEN PEKALONGAN Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Swidi(2012) Sikap konsumen berdasarkan teori perilaku yang direncanakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian sikap Swidi(2012) Sikap konsumen berdasarkan teori perilaku yang direncanakan dirasakan perasaan menguntungkan atau tidak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full
BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPUASAN KERJA, KEMAMPUAN MENYUSUN RPP DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD BERSERTIFIKASI DI UPT DINDIKBUD PETUNGKRIYONO
HUBUNGAN KEPUASAN KERJA, KEMAMPUAN MENYUSUN RPP DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU SD BERSERTIFIKASI DI UPT DINDIKBUD PETUNGKRIYONO Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Persaingan antar industri sekarang ini mengakibatkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan mengembangkan produknya agar lebih
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pendapatanterhadap Intensi Menabung di BMT Pahlawan
BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Pendapatanterhadap Intensi Menabung di BMT Pahlawan Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya pada hasil uji validitas dan reliabilitas pada Corrected Item-Total
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intensi 2.1.1 Definisi Intensi Intensi didefinisikan sebagai dimensi probabilitas subjek individu dalam kaitan antara diri dan perilaku. Intensi merupakan perkiraan seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang kemudian diikuti oleh perkembangan bidang-bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kemudian diikuti oleh perkembangan bidang-bidang lainnya seperti
Lebih terperinciDaftar Isi. Halaman Judul... i. Lembar Persetujuan Ujian Skripsi... ii Lembar Persetujuan Skripsi... iii Halaman Pernyataan Orisinalitas Skripsi...
ix Daftar Isi Halaman Judul... i Lembar Persetujuan Ujian... ii Lembar Persetujuan... iii Halaman Pernyataan Orisinalitas... iv Kata Pengantar... v Abstrak... vii Abstract... viii Daftar Isi... ix Daftar
Lebih terperinci