BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Mobile commerce Mobile commerce adalah kegiatan transaksi yang bersifat komersial dengan menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker (2003) juga menyebutkan bahwa M-Commerce merupakan kegiatan jual beli barang, jasa, dan informasi antar semua pihak menggunakan perangkat mobile dengan dukungan jaringan nirkabel tanpa dibatasi oleh tempat. M-Commerce merupakan keberlanjutan praktek bisnis dari E-Commerce. Perbedaan mendasar terletak pada sarana penggunaan dan tersedianya aplikasi langsung dalam melakukan m-commerce. M-Commerce dapat dilakukan dengan menggunakan telepon genggam, PDA, atau tablet PC, sedangkan E-Commerce hanya dapat dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop. Mobile Commerce merupakan sistem informasi yang dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan data keuangan maupun non keuangan dari tiap aktivitas transaksi (Dwitasari, 2014). Sistem perdagangan elektronik ini memiliki beberapa aplikasi untuk menunjang kinerjanya, antara lain aplikasi layanan finansial, aplikasi bisnis, dan aplikasi berbasis tempat. Aplikasi yang sering ditemui yaitu aplikasi dalam layanan finansial, yang terdiri dari; mobile banking, sistem pembayaran elektronik nirkabel, micropayment, M-Wallets, dan wireless bill payments (Rainer, Jr., 2007).

2 Mobile Commerce melibatkan penggunaan perangkat komputasi mobile dalam menawarkan tipe transaksi ekonomi yang berbeda atau dengan kata lain memungkinkan sistem ini berlangsung melewati batas ruang dan waktu (Salehi, 2011). Mobile commerce menggunakan beberapa teknologi, seperti layanan SMS (GSM, IS95, CDMA, W-CDMA), aplikasi bluetooth, dan integrasi operator digital tingkat rendah menuju IP yang berbasis layanan melalui WAP atau HTML. Secara lebih rinci, aplikasi-aplikasi yang tersedia dalam m-commerce dijelaskan dalam Tabel 4 di lampiran dua Theory of reasoned action Teori Tindakan Beralasan (TRA) mengungkapkan bahwa individu secara sadar mempertimbangkan konsekuensi alternatif perilaku yang sedang dipertimbangkan, dan memilih salah satu yang dapat memberikan konsekuensi paling diharapkan (Paul dan Olson, 2000). Asumsi yang mendasari Teori Tindakan Beralasan yaitu ; (1) manusia umumnya melakukan suatu tindakan dengan caracara yang masuk akal ; (2) manusia mempertimbangkan semua informasi yang ada ; dan (3) secara eksplisit maupun implisit manusia memperhitungkan implikasi tindakan mereka (Azwar, 2008). Teori Tindakan Beralasan lebih jauh menjelaskan sikap memengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti, beralasan, dan dampaknya terbatas hanya pada tiga hal (Azwar, 2008) yaitu: Pertama, perilaku tidak hanya ditentukan oleh umum tetapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. Kedua, perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma subyektif (subjective norms), yaitu keyakinan seseorang mengenai apa yang orang

3 lain inginkan agar seseorang tersebut berbuat sesuatu. Ketiga, sikap terhadap suatu perilaku bersama norma subyektif tersebut membentuk niat untuk berperilaku tertentu. Secara singkat, praktik atau perilaku menurut Teori Tindakan Beralasan (TRA) dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat sendiri dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif (Hartono, 2007). Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil dari tindakan yang telah lalu. Norma subyektif dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi untuk menaati pendapat tersebut. Menurut Hartono (2007), secara lebih sederhana teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila individu memandang perbuatan itu positif dan bila individu percaya bahwa orang lain ingin agar dilakukan Technology acceptance model Model TAM diadopsi dari model TRA yaitu teori tindakan yang beralasan (theory of reasoned action) dengan suatu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut (Ratnaningrum, 2013). Davis (1989) dan (Davis et al., 1989) menyebutkan beberapa model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang memengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer saat ini, seperti Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behaviour (TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM). Reaksi dan persepsi yang ditimbulkan oleh pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan penggunaan teknologi informasi akan memengaruhi sikapnya dalam penerimaan seseorang akan teknologi tersebut. Hal ini dapat disebut sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks

4 pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi informasi menjadikan tindakan atau perilaku orang tersebut sebagai tolok ukur dalam penerimaan sebuah teknologi. Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship) (Ratnaningrum, 2013). Tujuan model ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi. Penggunaan TAM didasarkan kepada masing-masing individu yang memiliki kendali untuk menggunakan atau tidak menggunakan sistem, Pearlson dan Saunders (dalam Shroff et al., 2011). Faktor-faktor yang ada di dalam model meliputi perceived usefulness (manfaat yang dirasakan), perceived ease of use (kemudahan penggunaan yang dirasakan), social influence (tekanan sosial), dan attitudes towards usage (sikap terhadap penggunaan), menggambarkan karakteristik sistem, seperti desain dan fitur secara keseluruhan, keterampilan dan kemampuan pengguna, dan keyakinan pengguna dan sikap terhadap sistem (Davis, 1989; Gao, 2005; Ma dan Liu, 2005, McKinnon dan Igonor, 2008). Berikut tiga variabel yang masuk sebagai Model TAM di penelitian ini. 1) Perceived usefulness Manfaat yang dirasakan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya (Davis, 1989). Disebutkan pula pada Davis et al., (1989) persepsi terhadap kemanfaatan sebagai kemampuan subjektif pengguna

5 di masa yang akan datang dimana dengan menggunakan sistem aplikasi yang spesifik akan meningkatkan kinerja dalam konteks organisasi. Hal serupa juga diungkapkan Wang (2003) bahwa persepsi kemanfaatan merupakan definisi dimana seseorang percaya dengan menggunakan suatu sistem dapat meningkatkan kinerja mereka. Davis (1989) mengkonsepkan bahwa perceived usefulness diukur melalui beberapa indikator seperti; meningkatkan kinerja pekerjaan, menjadikan pekerjaan lebih mudah serta secara keseluruhan teknologi yang digunakan dapat dirasa bermanfaat. Perceived usefulness memengaruhi sikap penggunaan (ATU) yang secara bersama-sama dengan perceived ease of use membentuk niat menggunakan. Perceived usefulness memiliki pengaruh langsung terhadap niat menggunakan (Siringoringo et al., 2013). Niat dalam berperilaku (BI) ditentukan pada variabel ini yang dipengaruhi oleh teknologi kemudahan penggunaan (ease of use) dan sikap melalui penggunaan teknologi mobile commerce. Perceived usefulness juga didefinisikan sebagai probabilitas subjektif dimana pengguna akan meningkatkan produktivitasnya dengan menggunakan aplikasi spesifik dalam pekerjaan mereka, aplikasi yang tersedia di teknologi ini akan membantu mereka untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih baik dan efisien (Davis, Bagozzi dan Warshaw, 1989). Berdasarkan definisi tersebut, penelitian sebelumnya menemukan bahwa perceived usefulness merupakan determinan utama dari perilaku dan niat menggunakan (Zuki, 2011). Hal ini meyakinkan bahwa perceived usefulness memiliki pengaruh langsung dalam memengaruhi niat menggunakan mobile commerce.

6 2) Perceived ease of use Kemudahan penggunaan yang dirasakan (perceived ease of use) merupakan sebuah teknologi yang didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi/ komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan (Davis, 1989). Definisi ini didukung pula oleh Wibowo (2006) yang menyebutkan hal serupa. Davis et al., (1989), Davis (1993) dan Wang (2003) mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan sebagai ukuran dimana pengguna di masa yang akan datang menganggap suatu sistem adalah bebas hambatan. Berdasarkan definisinya, maka dapat diketahui bahwa konstruk persepsi kemudahan penggunaan ini juga merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang percaya bahwa sistem informasi tersebut mudah untuk digunakan, maka orang tersebut akan memutuskan untuk menggunakan teknologi ini (Farizi, 2013). Persepsi individu yang berkaitan dengan kemudahan penggunaan sistem ini kemudian akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan penggunaan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi (Igbaria et al., 2000). Banyak penelitian sebelumnya menawarkan bukti-bukti pengaruh signifikan persepsi ease of use pada niat menggunakan (intention to use) secara langsung maupun tidak langsung melalui perceived usefulness dan attitude towards using (Venkatesh dan Bala, 2008; Moon dan Kim, 2001; Venkatesh dan Morris, 2000). Ease of use merupakan faktor krusial dalam mengadopsi dan menggunakan layanan mobile commerce. (Gounaris dan Koritos, 2008 dalam Mangin et al., 2011)

7 3) Social influence Tekanan sosial (social influence) didefinisikan sebagai tingkatan dimana individu menerima seberapa penting individu lain percaya bahwa mereka harus menggunakan suatu sistem baru yang ada (Venkatesh et al., 2003). Terdapat kemiripan pengertian antara tekanan sosial dengan norma subjektif dalam teori tindakan beralasan (TRA). Dimana variabel tekanan sosial sendiri berangkat dari norma subjektif dan sejajar dengan variabel sikap yang diwakilkan dalam teori tindakan yang beralasan (TRA). Namun berdasarkan studi sebelumnya (Venkatesh et al., 2003 dan Thakur&Srivastava, 2013), membawa variabel tekanan sosial yang berdiri sendiri dan masuk ke dalam salah satu konstruk Model TAM. Maka dari itu, tekanan sosial dikatakan sebagai penentu langsung niat untuk menggunakan mobile commerce dalam penelitian ini. Definisi tekanan sosial berdasarkan studi sebelumnya menyatakan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh cara mereka percaya kepada orang lain yang nantinya akan menilai mereka sebagai hasil dari menggunakan teknologi baru (Thakur, 2013). Social influence telah diusulkan sebagai faktor signifikan yang memengaruhi perilaku dan niat individu terhadap sebuah perilaku pasti berdasarkan penelitian sebelumnya (Rivis dan Sheeran, 2003; Hsu dan Lu, 2004). Konsepkonsep yang terbentuk dalam tekanan sosial memiliki dua aspek berdasarkan teori tindakan beralasan (TRA), salah satunya merupakan (1) norma subjektif yang mengacu pada persepsi individu (Ajzen dan Fishbein, 1977); seperti halnya diungkapkan pada penelitian Mas'ud (2012) yaitu norma subyektif adalah tekanan sosial yang memengaruhi seseorang untuk berperilaku. Seseorang akan memiliki

8 keinginan terhadap suatu obyek atau perilaku seandainya individu terpengaruh oleh lingkungan sekitar untuk melakukan atau lingkungan mendukung apa yang individu tersebut lakukan. (2) Dan yang lainnya merupakan norma deskriptif, yang mengacu pada persepsi perilaku yang dimiliki (Rivis dan Sheeran, 2003). Elek et al., (2006) menyatakan bahwa demonstrabilitas dari kebanyakan perilaku orang banyak memengaruhi perilaku individu lainnya. Kebanyakan orang cenderung percaya bahwa perilaku adalah masuk akal ketika mereka menyaksikan orang lainnya melakukan hal demikian. Ketika menghadapi informasi secara online, untuk mengurangi usaha kognitif, orang-orang cenderung mengikuti pilihan orang lain dibandingkan membuat pertimbangan dan keputusan mereka sendiri (Bonabeau, 2004). Chen (2008) juga menemukan bahwa konsumen dapat dipengaruhi oleh pilihan orang lain ketika membuat keputusan untuk berbelanja secara online, dalam hal ini menggunakan mobile commerce. Adanya norma sosial yang dilibatkan memberikan sebuah penyempurnaan yang melebihi konstruk-konstruk umum yang ditawarkan Davis (1989), khususnya perceived usefulness dan perceived ease of use yang membuat konstruk social influence menjadi salah satu faktor yang memengaruhi niat untuk menggunakan mobile commerce Attitude towards usage Sikap mengacu pada dampak atau reaksi dari evaluasi secara umum. Ada tiga definisi sikap (Warmanto dan Noviant, 2009) : Pertama, bagaimana perasaan individu terhadap obyek positif atau negatif, terima atau tidak, pro atau kontra. Kedua, sikap sebagai kecendrungan untuk merespon sebuah obyek atau golongan

9 obyek dengan sikap yang secara konsisten menerima atau tidak menerima. Ketiga, sikap berorientasi pada psikologi sosial yaitu motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif yang bertahan lama dengan beberapa aspek dari masing-masing individu. Sikap penggunaan (attitude towards usage) dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya (Davis, 1993). Lebih lanjut, sikap menjelaskan penerimaan seseorang terhadap teknologi informasi (Hoppe et al., 2001). Dalam Widyarini (2005) disebutkan sikap menyatakan apa yang kita sukai dan tidak. Attitude towards usage mengacu pada ukuran seseorang mengevaluasi dan menghubungkan sistem sasaran yang ditawarkan dengan pekerjaan mereka (Davis, 1993). ATU telah diidentifikasi sebagai faktor yang menunjukkan perilaku masa depan atau penyebab munculnya niat menggunakan yang akhirnya menyebabkan menjadi sebuah perilaku utama. (Shroff et al., 2011) Intention to use Niat adalah tendensi seseorang ketika orang tersebut berusaha untuk menggunakan sikap secara spesifik (Warmanto dan Noviant, 2009). Telah dijelaskan sebelumnya bahwa niat dapat diukur dengan menggunakan norma subyektif dan sikap yang memengaruhi niat seseorang dalam bertindak, sedangkan norma subyektif dipengaruhi oleh keyakinan dan motivasi apakah menginginkan orang lain untuk terlibat didalamnya. Teori tindakan yang beralasan (TRA) seperti halnya model TAM menyatakan bahwa penggunaan teknologi ditentukan oleh sebuah niat untuk

10 memiliki perilaku tertentu, yaitu niat menggunakan teknologi (Mangin et al., 2011). Perilaku untuk menggunakan teknologi dapat diprediksi dengan mengukur niat dan faktor-faktor lainnya yang memengaruhi perilaku pengguna (Davis, Bagozzi, dan Warshaw, 1989). 2.2 Hipotesis Penelitian Pengaruh persepsi manfaat yang dirasakan terhadap sikap penggunaan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konstruk manfaat yang dirasakan (perceived usefulness) memengaruhi positif dan signifikan terhadap niat penggunaan teknologi baru (Davis, 1989; Chau, 1996; Igbaria et al. 1997; Sun, 2003, dalam Santoso, 2010). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa manfaat yang dirasakan merupakan konstruk yang paling banyak signifikan dan penting yang memengaruhi sikap, minat, dan perilaku dalam penggunaan teknologi dibanding konstruk lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Trivedi dan Kumar (2014), juga menyatakan perceived usefulness memiliki pengaruh signifikan terhadap attitude towards usage dalam menggunakan teknologi m- commerce. Usefulness (manfaat) didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut (Davis, 1989). Definisi-definisi yang dipaparkan tersebut dapat diketahui bahwa persepsi manfaat yang dirasakan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan (Santoso, 2010). Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem berguna maka dia akan menggunakannya, sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa

11 teknologi m-commerce kurang berguna maka tidak akan digunakan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H1 : Persepsi manfaat yang dirasakan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan yang dirasakan terhadap sikap penggunaan. Konsep kemudahan penggunaan yang dirasakan (perceived ease of use) menunjukkan tingkatan dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sebuah teknologi baru adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pengguna untuk menggunakannya (Santoso, 2010). Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan teknologi dan kemudahan penggunaannya untuk tujuan sesuai dengan keinginan pengguna (Davis et al., 1989). Konsep ini memberikan pengertian bahwa apabila teknologi baru mudah untuk digunakan, maka pengguna akan cenderung untuk menggunakan teknologi yang tersedia tersebut. Oleh karena itu, dalam mengembangkan suatu teknologi baru, perlu dipertimbangkan faktor perceived usefulness dan perceived ease of use dari pengguna terhadap teknologi baru. Kemudahan penggunaan merupakan salah satu faktor dalam model TAM yang telah diuji dalam penelitian Davis et al., (1989). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor ini terbukti dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan sistem informasi dan menjelaskan bahwa teknologi baru sedang dikembangkan dapat diterima oleh pengguna. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

12 H2 : Persepsi kemudahan penggunaan yang dirasakan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan Pengaruh persepsi manfaat yang dirasakan terhadap niat menggunakan mobile commerce Penelitian yang dilakukan Thakur dan Srivastava (2013) telah menemukan bahwa perceived usefulness menjadi dimensi signifikan dari konstruk TAM untuk menggunakan mobile commerce. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Trivedi dan Kumar (2014) dengan penelitian serupa bahwa perceived usefulness dijadikan sebagai faktor signifikan yang memengaruhi sikap terhadap penggunaan mobile commerce dan juga memengaruhi minat berperilaku secara langsung tanpa harus dimediasi oleh sikap. Davis (1989) mendefinisikan usefulness (manfaat) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Berdasarkan penelitian sebelumnya, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H3 : Persepsi manfaat yang dirasakan berpengaruh positif terhadap niat menggunakan m-commerce Pengaruh tekanan sosial terhadap niat menggunakan m-commerce. Berdasarkan penelitian Thakur dan Srivastava (2013), social influence memiliki pengaruh positif signifikan terhadap niat pelanggan untuk menggunakan layanan pembayaran mobile. Beberapa penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa tekanan sosial (SI) atau yang dikenal dengan norma subjektif (subjective norm) berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat penggunaan teknologi.

13 Tekanan sosial (social influence) adalah penentu langsung niat untuk berperilaku yang diwakilkan sebagai norma subjektif dalam teori tindakan yang beralasan (TRA), sehingga dalam penelitian ini tekanan sosial bertindak sebagai variabel bebas yang hanya memiliki pengaruh langsung terhadap niat menggunakan. Berdasarkan penelitian yang telah ada sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H4 : Tekanan sosial memiliki pengaruh positif terhadap niat menggunakan m- commerce Pengaruh sikap penggunaan terhadap niat menggunakan m-commerce. Sikap penggunaan teknologi (attitude towards usage) didefinisikan sebagai evaluasi dari pengguna tentang ketertarikannya dalam menggunakan teknologi baru ini (Davis, 1986 dalam Poetri, 2010). Hubungan antara attitude towards usage (ATU) dan intention to use (IU) merupakan dasar dari teori tindakan yang beralasan (TRA). Bagozzi (1981) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara ATU dan IU. Davis et al., (1986) juga menyatakan bahwa keinginan untuk menggunakan teknologi baru, dalam hal ini mobile commerce, dipengaruhi oleh sikap konsumen terhadap penggunaannya. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H5 : Sikap penggunaan berpengaruh positif terhadap niat menggunakan m- commerce. Berdasarkan paparan kajian pustaka tentang variabel penelitian dan hubungan antar variabel tersebut, maka model penelitian dapat disajikan seperti tampak pada Gambar 2.2.

14 Persepsi manfaat yang dirasakan (X ) H1 H3 Persepsi kemudahan penggunaan yang dirasakan (X 2) H2 Sikap penggunaan (Y1) H5 Niat menggunakan (Y2) Tekanan sosial (X3) H4 Gambar 2.2 Model Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.5, No.4, 2016: ISSN :

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.5, No.4, 2016: ISSN : E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.5, No.4, 2016: 2341-2368 ISSN : 2302-8912 APLIKASI MODEL TAM DALAM MENJELASKAN NIAT MENGGUNAKAN MOBILE COMMERCE DI KOTA DENPASAR Ni Made Kania Indriani Putri 1 Ni Wayan Sri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penerimaan teknologi merupakan suatu model yang disusun oleh Davis et al,.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penerimaan teknologi merupakan suatu model yang disusun oleh Davis et al,. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Model Penerimaan Teknologi Technology Acception Model (TAM) atau yang dikenal dengan model penerimaan teknologi merupakan suatu model

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, penggunaan internet menjadi salah satu aktivitas penting dalam mendukung kehidupan manusia di seluruh dunia. Berdasarkan data dari internetworldstats.com,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menyertakan beberapa uraian singkat penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring sosial.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet sebagai sebuah media informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Dahulu internet hanya bisa digunakan untuk mencari informasi, sekarang internet

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), dengan satu premis bahwa reaksi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Dampak pertumbuhan internet mendorong setiap orang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu: BAB III LANDASAN TEORI A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) UTAUT adalah sebuah model penerimaan teknologi yang diusulkan oleh Viswanath Venkatesh, dkk pada tahun 2003 (Venkatesh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring terjadinya ledakan informasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis ritel ini, setiap saat akan berkembang sehingga menyebabkan berbagai jenis ritel bermunculan dan persaingan di dalam bisnis ritel yang sejenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Dengan adanya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet Banking Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah berdampak hampir ke setiap sektor kehidupan manusia, dimulai dari sektor pertahanan dan keamanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi baik pemerintah maupun lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. library menggunakan faktor-faktor dalam Technology Acceptance Model 2 (TAM

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. library menggunakan faktor-faktor dalam Technology Acceptance Model 2 (TAM 5.1. Simpulan BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI Penelitian ini bertujuan untuk menguji model niat perilaku penggunaan M- library menggunakan faktor-faktor dalam Technology Acceptance Model 2 (TAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Penelitian tentang mobile banking telah banyak dilakukan oleh peneliti di berbagai negara. Adapun jenis mobile banking yang paling banyak diteliti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET Ali Sadiyoko 1, Ceicalia Tesavrita 2, Irfan Suhandi 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan

Lebih terperinci

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Khairani Ratnasari Siregar Telkom Institute of Management, Bandung, Jawa Barat, Indonesia E-mail: raniratnasari@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Bisnis Angkatan Tahun 2010/2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini melaju dengan sangat pesat. Salah satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan dan kerugian,

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persaingan bisnis dewasa ini menuntut perusahaan untuk mengadopsi perkembangan teknologi dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat. Perusahaan yang mempu memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada minat penggunaan e-money. Berbagai penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemudahan penggunaan pernah dilakukan oleh Suhendro pada tahun 2009 bertujuan untuk membuat perceived usefulness

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah teori Sistem Informasi yang menjabarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2010:174), dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi tidak dapat lepas dari manusia dikarenakan teknologi sudah menjadi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan teknologi informasi salah satunya adalah pengguna atau pemakai. Pengguna merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Electronic Banking (E-Banking) Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG Della Oktaviany Sistem Informasi STMIK GI MDP Jl. Rajawali No. 14, Palembang 30113, Indonesia e-mail: dellaoktaviany@mdp.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI Agung Utama, Arif Wibowo, & Nurhadi Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia agungutama@uny.ac.id Abstract: Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) Icek Ajzen dan Martin Fishbein bergabung untuk mengeksplorasi cara untuk memprediksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intensi Merokok 1. Intensi Merokok Intensi diartikan sebagai niat seseorang untuk melakukan perilaku didasari oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) adalah model yang mengadopsi theory of

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) adalah model yang mengadopsi theory of BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) adalah model yang mengadopsi theory of reasoned action yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975). TAM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Theory of Reasoned Action Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1975 dan disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia adalah mahluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia pada saat sekarang ini sangat berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini telah membuat kehidupan banyak masyarakat menjadi lebih mudah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, internet merupakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG Della Oktaviany Sistem Informasi STMIK GI MDP Jl. Rajawali No. 14, Palembang 30113, Indonesia e-mail: dellaoktaviany@mdp.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori mengenai mengenai The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), perumusan hipotesis penelitian, dan model penelitian.

Lebih terperinci

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT BERPERILAKU DALAM PENGGUNAAN E-LEARNING (Studi Pada Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Fitri Imandari Endang Siti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, di mana setiap orang berusaha untuk mendapatkan informasi dengan tepat, akurat, dan secepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, kebijakan harga BBM jenis Premium sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan BBM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan. Perkembangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini penggunaan teknologi informasi terasa semakin dibutuhkan. Hampir semua perusahaan membutuhkan teknologi informasi, baik yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI) MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI) Heru Kurnianto Tjahjono Universitas Muhammadiyah Yogyakarta heruutilitas@yahoo.com Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan internet dewasa ini melaju demikian cepat. Berbagai dimensi telah dilalui oleh internet. Internet telah membentuk peradaban baru dunia modern.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN penelitian. Bab ini menjabarkan mengenai landasan teori dan rumusan hipotesis 2.1 Landasan Teori Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM),

Lebih terperinci

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan praktis. Munculnya sebuah teknologi baru, khususnya di bidang teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia yang penuh dengan tantangan dan persaingan mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan perusahaan untuk mempersiapkan diri, hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk berbelanja, belanja sendiri tidak harus dilakukan ketika berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi di dunia dalam bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan telah memberikan pengaruh pada perkembangan model transaksi bisnis yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana pendukung berbagai aktivitas, baik aktivitas para pebisnis, akademisi, birokrat, maupun profesional.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemanfaatan penggunaan pernah dilakukan oleh Irfan muhlilhadi pada tahun 2010 bertujuan untuk mengetahui usefulness,perceived

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

NIAT ADOPSI ONLINE SHOPPING

NIAT ADOPSI ONLINE SHOPPING NIAT ADOPSI ONLINE SHOPPING Haryanto (Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNS Surakarta) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan variabel-variabel Technology Acceptance

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Sun et al. (2012) melakukan penelitian dengan judul pengaruh agama

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Sun et al. (2012) melakukan penelitian dengan judul pengaruh agama BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Model Penelitian Terdahulu Sun et al. (2012) melakukan penelitian dengan judul pengaruh agama terhadap Islam ponsel adopsi layanan perbankan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Electronic Book (E-Book) Secara sederhana e-book dapat diartikan sebagai buku elektronik atau buku digital. Buku elektronik adalah versi digital dari buku yang umumnya terdiri

Lebih terperinci

BAB Latar Belakang

BAB Latar Belakang BAB 1 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini, perkembangan informasi dan teknologi sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan informasi yang sangat mudah di dapat membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu sarana produksi, komputer dewasa ini sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi. Pekerja di kantor menggunakan komputer untuk berbagai keperluan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku terhadap pelanggaran, ketidakjujuran, dan penyimpangan akademik atau biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak

Lebih terperinci

Model-Model User Acceptance

Model-Model User Acceptance Model-Model User Acceptance Renza Azhary [1202000826] Intan Sari H. H. Z. [1204000459] Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Landasan Teori User acceptance dapat didefinisikan sebagai keinginan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Theory of Planned Behaviour Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan niat, dalam hal ini adalah tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba

II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba mempelajari perilaku bagaimana dan mengapa individual menggunakan sistem informasi (Hartono,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. INTENSI Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penerimaan E-Learning pada tingkat pendidikan tinggi. kemampuan untuk menjelaskan niat berasal dari sikap, persepsi kegunaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penerimaan E-Learning pada tingkat pendidikan tinggi. kemampuan untuk menjelaskan niat berasal dari sikap, persepsi kegunaan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam Penelitian ini, peneliti juga menyertakan beberapa uraian singkat mengenai penelitian terdahulu mengenai penerimaan E-Learning pada tingkat pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Periklanan Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama internet dan mobile technology sudah sangat pesat pada saat ini. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir terjadi perubahan yang drastis di dalam bisnis khususnya e-business, perkembangan tersebut diantaranya perkembangan komunikasi dan proses

Lebih terperinci

Pendekatan Technology Acceptance Model & Theory Of Reasoned Action dalam Niat Bisnis Online

Pendekatan Technology Acceptance Model & Theory Of Reasoned Action dalam Niat Bisnis Online Pendekatan Technology Acceptance Model & Theory Of Reasoned Action dalam Niat Bisnis Online Made Wahyu Adhiputra 1) 1) Universitas Mahendradatta 1) madewahyuadhiputra@gmail.com Abstract This research performed

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi pengaruh pada perkembangan dibidang pendidikan. Teknologi informasi telah menawarkan paradigma baru di Perguruan Tinggi yang

Lebih terperinci

Faktor Determinan Minat Individu Menggunakan M-Commerce : Technology Acceptance Model yang Dimodifikasi

Faktor Determinan Minat Individu Menggunakan M-Commerce : Technology Acceptance Model yang Dimodifikasi Faktor Determinan Minat Individu Menggunakan M-Commerce : Technology Acceptance Model yang Dimodifikasi Marisca Dwitasari Dr. Zaki Baridwan, SE.,Msi.,Ak. Universitas Brawijaya, Jl. MT.Haryono 165, Malang

Lebih terperinci

BAB II PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI TELEWORKING DALAM MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEWORKING

BAB II PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI TELEWORKING DALAM MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEWORKING BAB II PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI TELEWORKING DALAM MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEWORKING Sebelum melakukan penelitian persepsi pengguna akan kemudahan Teleworking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah sistem teknologi informasi (STI) dimulai sejak tahun 1950 (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah berkembang dan banyak

Lebih terperinci

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Kepatuhan Pajak Menurut Norman. D.Nowak dalam Zain (2004) kepatuhan Wajib Pajak diartikan sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus dimiliki untuk membantu kegiatan operasional suatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan peradilan agama di Indonesia pada awalnya diatur dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang terbagi di berbagai daerah. Peraturan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan ADLN PERPUSTAKAAN AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah bagi para penggunanya. Dengan menggunakan teknologi berbagai persoalan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci