BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan
|
|
- Ade Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan dalam hidupnya dan setiap manusia tentu pernah dihadapkan dengan sebuah konflik. Konflik peran muncul apabila pegawai merasakan ketegangan antar peran pekerjaan dengan peran keluarga. Konflik peran yang dialami pegawai akan berdampak terhadap kinerja, karena saat seorang pegawai mengalami konflik peran ganda dapat mengakibatkan berbagai faktor yang dapat menyebabkan kinerja karyawan tersebut menurun. Cuhadar (2008) dan Karimi (2014) menemukan bahwa seseorang yang menerima tingkat konflik peran pada tingkat yang lebih tinggi sebagai sumber stress akan kurang puas dengan pekerjaannya. Pegawai dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pegawai memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda perusahaan pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Disisi lain, bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau pegawainya bekerja tidak produktif, artinya pegawai tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan
2 memiliki moril yang rendah. Karena kedudukan dan hubunganya itu, sangatlah strategis jika pengembangan kinerja pegawai dimulai dari peningkatan motivasi kerja. Kinerja seorang pegawai dapat dipengaruhi oleh motivasi. Ishak dan Hendri (2003) menyatakan bahwa sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorong. Hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi orang yang termotivasi, sehingga orang tersebut akan bekerja keras. Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan McClelland yang dikutip Hasibuan (2005) bahwa keberhasilan karyawan disebabkan karena mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi dalam dirinya. Dasar pertama pada penumbuhan motivasi agar dapat berhasil dan terus berkembang, tidak hanya memuaskan kebutuhan dalam hal materi saja, namun tidak kalah pentingnya adalah memenuhi kebutuhan non materi yakni kebutuhan rohani. Dorongan yang bersifat eksternal timbul dari rangsangan dari luar individu, misalnya dari kondisi lingkungan kerja, atau pemberian fasilitas yang diberikan kepada pegawainya. Motivasi sebagai variabel intervening disebabkan motivasi merupakan kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Motivasi memperantarai hubungan antara konflik peran terhadap kinerja. Tinggi rendahnya konflik peran terhadap kinerja disebabkan peranan motivasi. Motivasi yang tinggi akan turut memperantarai hubungan konflik peran terhadap kinerja.
3 KKP dalam pelaksanaan tugasnya didukung oleh pegawai dengan fungsi sebagai berikut :
4 Tabel 1.1 Daftar Tugas dan Fungsi Pegawai KKP Klas 1 Medan No Fungsi Jumlah 1 Kepala Kantor 1 2 Administrasi Kantor 34 3 Administrator Kesehatan 6 4 Dokter 12 5 Sanitarian 29 6 Epidemiolog 15 7 Perawat 7 8 Pengemudi 1 Jumlah 105 Sumber : KKP Klas 1 Medan (2014). Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan memiliki 3 seksi yaitu seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW), seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE), dan seksi Pengendalian Resiko Lingkungan (PRL). Pada seksi UKLW didominasi oleh tenaga dokter dan perawat, pada seksi PKSE didominasi oleh tenaga epidemiolog dan dokter, pada seksi PRL didominasi oleh tenaga sanitarian. Semua seksi menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan Tugas, Pokok dan Fungsi (TuPokSi) yang ada dan tetap berpedoman pada SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah ditetapkan agar dalam melaksanakan tugas dilapangan terjadi keseragaman. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah di KKP Kelas I Medan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan,dan koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan
5 bencana, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan diwilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Kegiatan seksi UKLW meliputi; 1. Pelayanan kesehatan dasar 2. Pelayanan kesehatan haji 3. Pengawasan kesehatan Matra pada situasi khusus 4. Pengujian kesehatan nakhoda, anak buah kapal, penjamah makanan 5. Vaksinasi dan penerbitan ICV ( International Certificate of Vaccination) 6. Legalisasi ICV pada buku kesehatan jemaah haji dan umroh 7. Sosialisasi Vaksin,ICV jemaah haji dan umroh 8. Pengawasan pengangkutan orang sakit 9. Pelayanan surat keterangan kesehatan 10. Pengawasan pengangkutan jenazah 11. Pengawasan obat-obatan dan perlengkapan P3K kapal 12. Skrinning kesehatan penyakit tidak menular 13. Penemuan dan tatalaksana penyakit IMS Kegiatan yang dilakukan seksi PKSE meliputi pemeriksaan kesehatan orang yang beresiko tersangka atau terjangkit suatu penyakit yang dapat menular dan mewabah kemasyarakat, pemeriksaan fisik terhadap alat angkut dan muatannya, pemeriksaan dokumen kesehatan kapal, ICV, penerbitan dokumen kesehatan nasional dan internasional, penerbitan izin kekarantinaan, pengamatan tersangka dan terjangkit.
6 Tugas seksi PRL yaitu melaksanakan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi serta penyusunan laporan dibidang pengendalian vektor dan bidang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian resiko lingkungan diwilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara. Sedangkan fungsi yang dilakukan bidang Pengendalian Resiko Lingkungan antara lain ; 1. Pengawasan penyediaan air bersih serta pengamanan makanan dan minuman 2. Hygiene dan sanitasi lingkungan gedung/bangunan 3. Pengawasan pencemaran air,udara dan tanah 4. Pemeriksaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi kapal/alat transportasi lainnya di lingkungan pelabuhan 5. Pemberantasan serangga penular penyakit, tikus dan pinjal dilingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara 6. Kajian dan pengembangan teknologi dibidang pengendalian resiko lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara 7. Pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian resiko lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara 8. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengendalian resiko lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara 9. Penyusunan laporan dibidang pengendalian resiko lingkungan. Perbedaan karekteristik KKP Belawan dengan KKP Kuala Namu dimana wilayah kerja KKP Kuala Namu membawahi wilayah Bandara Udara sedangkan
7 KKP Belawan membawahi wilayah pelabuhan laut.pegawai KKP Kualanamu dan belawan mempunyai Tupoksi (Tugas pokok dan Fungsi) yang sama walaupun wilayah kerjanya berbeda antara Kualanamu dan Belawan. KKP Kelas I Medan Belawan dan Kualanamu mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit,penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA, serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan batas lintas darat negara. Pengukuran kinerja KKP Kelas I Medan bertujuan untuk mewujudkan targettarget kinerja sasaran setiap tahunnya. Pengukuran kinerja itu dapat dilihat dari Indikator Kinerja dan target yang telah dicapai. Hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti pada bulan januari 2015 ditemukan telah tercapai indikator-indikator kinerja pada tahun 2014 yang didapatkan dari hasil pengukuran kinerja KKP Kelas I Medan dari indikator kinerja diantaranya; 1. Persentase terlaksananya penanggulangan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada kondisi matra pencapaiannya sebesar 97,7% dari target yang ditetapkan sebesar 75% ; 2. Persentase faktor resiko potensial PHEIC (Public Health Emergency Of International Concern) yang terdeteksi dipintu negara sebesar 98,3% dari target yang ditetapkan sebesar 95% ;
8 3. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan sebesar 97,5% dari target yang ditetapkan sebesar 95% ; 4. Persentase bebas vektor penular penyakit diperimeter area (House Index = 0) dan buffer area (House Index< 1) dilingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat sebesar 97% dari target yang ditetapkan sebesar 100% ; 5. Persentase kualitas air minum pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat/alat angkut yang memenuhi syarat sebesar 98,6% dari target yang ditetapkan sebesar 60% ; 6. Persentase kawasan pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat yang telah melaksanakan kawasan pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat/ alat angkut sehat sebesar 94,45% dari target yang ditetapkan sebesar 90% ; 7. Persentase cakupan tempat-tempat umum pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 92% dari target yang ditetapkan sebesar 83% ; 8. Persentase cakupan tempat pengolahan makanan pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat/alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 93,28% dari target yang ditetapkan sebesar 70%. Pengukuran kinerja yang diperoleh dari indikator kinerja diatas telah mencapai target yang diharapkan pada tahun 2014 pada KKP Kelas I Medan.Ini menunjukkan bahwa pegawai KKP Kelas I Medan memiliki kinerja yang baik. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) pada KKP Kelas I Medan diarahkan pada tersedianya sumber daya manusia sesuai kebutuhan baik kuantitas maupun
9 kualitasnya. Upaya pemberdayaan ini dilakukan oleh pimpinan dengan cara penempatan pegawai sesuai dengan latar belakang pendidikannya dan tingkat kompetensi/keahliannya, pemberian penghargaan bagi pegawai yang berprestasi dan pemberian sanksi bagi yang melanggar aturan. Sanksi yang diberikan mulai dari sanksi ringan sampai sanksi berat. Menyeleksi pemberian izin belajar, penegakan disiplin pegawai, kaderisasi, pengembangan potensi pegawai. Pemberdayaan ini dimaksudkan agar setiap pegawai mempunyai tingkat kompetensi memadai, dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi bagi organisasinya. Hasil survey awal juga didapatkan para pegawai KKP Kelas I Medan telah memiliki disiplin yang baik dimana para pegawai telah hadir sebelum pukul 7.30 wib dan pulang pukul wib yang diketahui dari finger print (rekaman kehadiran). Rekaman kehadiran ini nanti nya diperlukan dalam penghitungan Tunjangan Kinerja pegawai sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 83 Tahun Pegawai yang sudah datang kekantor akan mencatat semua kegiatan yang dilakukannya pada hari itu dalam suatu buku kendali dan diketahui oleh atasan yang bersangkutan. Buku kendali itu nantinya digunakan sebagai dasar pembuatan SKP (Sasaran Kerja Pegawai) yang berisi target-target apa saja yang dikerjakan pegawai dalam satu tahun. Dimana SKP ini lah nantinya yang akan menjadi dasar pembuatan DP3 pegawai tersebut. Tunjangan Kinerja yang diberikan kepada pegawai didasarkan pada kehadiran pegawai dan pekerjaan apa yang telah kerjakannya. Dengan adanya buku kendali tersebut, pegawai KKP Kelas I Medan dapat melakukan
10 tugasnya masing-masing yang telah diberikan oleh atasannya sesuai dengan target SKP yang dibuat mereka untuk tahun itu. Hasil survey awal juga peneliti melihat bahwa para pegawai KKP Kelas I Medan ditempatkan di seksi sesuai dengan latar belakang pendidikannya masingmasing dan sesuai dengan peran nya masing-masing, sehingga para pegawai dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan Tupoksinya masing-masing yang telah ditetapkan. Tidak ada pegawai yang melakukan pekerjaan yang bukan Tupoksi atau perannya, misalnya sanitarian melakukan tindakan keperawatan dan lain-lain. Semua pegawai melakukan perannya masing-masing sesuai dengan pendidikan dan kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan kerja pegawai sudah dibangun dengan baik yang akan meningkatkan kinerja pegawai tersebut. Kinerja pegawai sangat tergantung pada tingkat kemampuan pegawai itu sendiri, seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman. Dimana dengan tingkat kemampuan yang tinggi akan memiliki kinerja yang tinggi pula. Hal ini seperti yang dikatakan Robbins (2006), tingkat kinerja pegawai akan sangat tergantung pada faktor kemampuan pegawai itu sendiri. Menurut Gibson (1987) ada 3 hal yang mempengaruhi kinerja,yaitu ; (1) faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang, dan demografi seseorang ; (2) faktor psikologis : persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi yang menurut Gibson banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial pengalaman kerja sebelumnya dan demografi ; (3) faktor organisasi : sumber daya kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan (Ilyas, 2001 ; Cokroaminot,2007).
11 Peningkatan mutu pelayanan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan dilakukan dengan pembuatan standar pelayanan, menyiapkan petugas yang mempunyai kompetensi sesuai tingkat kebutuhan, menyediakan sarana dan prasarana dengan didukung teknologi yang memadai serta pelayanan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan standard dan tidak bertentangan dengan kode etik. Peningkatan jejaring kerja lintas program dan lintas sektoral juga dilakukan oleh KKP Kelas I Medan guna menangani masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh KKP Kelas I Medan. Fungsi dan tugas seseorang mengemban tanggungjawab dilapangan. Seorang individu seringkali memiliki peran ganda (multiple roles), karena selain sebagai pegawai pada institusi misalnya seseorang juga memiliki peran dikeluarganya, dilingkungannya dan lain-lain.peran konflik ini timbul akibat adanya perbedaan persepsi atau harapan dari orang lain terhadap suatu individu, karena hal ini menimbulkan kesulitan apabila seseorang menerima berbagai macam harapan tanpa adanya penolakan terhadap harapan yang lainnya. Dalam dunia kerja peran konflik ini sudah menjadi hal yang umum, terutama bagi karyawan yang memiliki pekerjaan lain diluar organisasi tersebut. Masalah yang kerap muncul adalah perbedaan aturan dan tugas yangditerima oleh individu baik itu diluar dan didalam organisasi. Hal ini dapat mengakibatkan terbenturnya kepentingan maupun tugas dan aturan tersebut, sehingga konflik dapat menunjukkan perannya dalam situasi ini.
12 Dualisme arti timbul akibat dari adanya ketidakjelasan dan ketidaktahuan peran individu tersebut. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu. Perubahan didalam organisasi memerlukan sebuah training ataupun pemberian penjelasan lebih terhadap karyawannya. Proses adaptasi berperan penting dalam perubahan ini, faktor skill menentukkan waktu adaptasi, sehingga setiap individu memiliki waktu yang bervariasi terhadap penerimaan dalam perubahan yang terjadi diperusahaan. Pegawai dilapangan juga menghadapi kerja yang secara mental menantang, menginginkan gaji yang pantas, iklim kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung. Penelitian yang terkait dengan Kinerja pernah diteliti oleh Hotman (2012) yang berjudul Pengaruh Motivasi dan Kemampuan terhadap Kinerja Petugas Pengendalian Risiko Lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan.Variabel independen yang digunakan adalah Motivasi dan Kemampuan sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Kinerja Petugas Pengendalian Risiko Lingkungan. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak motivasi dan kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja petugas pengendalian risiko lingkungan. Demikian juga secara parsial, motivasi dan kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja petugas pengendalian risiko lingkungan. Penelitian yang saya lakukan ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dimana 1) variabel independen yang digunakan adalah Konflik Peran, 2) variabel motivasi yang digunakan adalah sebagai variabel intervening, 3) sampel yang
13 digunakan adalah seluruh pegawai KKP belawan dan kualanamu, pada penelitian sebelumnya hanya 45 pegawai KKP, dan 4) alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini sifatnya menganalisis hubungan non linier yang terdiri dari beberapa indikator yang menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dimana pada penelitian sebelumnya menganalisis menggunakan Regresi Berganda yang sifatnya linier dan tidak mengidentifikasi berdasarkan indikator dan hanya menganalisis pada tingkatan variabel. Dalam penelitian ini saya ingin melihat masih adakah konflik peran diantara sesama pegawai yang akan mempengaruhi kinerja pegawai terebut. Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti tertarik melakukan riset dengan judul Pengaruh Konflik Peran dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening terhadap Kinerja pada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas IMedan Belawan dan Kuala Namu Rumusan Masalah Berdasarkan fenomena dan latar belakang tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah Konflik Peran dan Motivasi sebagai Variabel Intervening berpengaruh terhadap Kinerja Pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Belawan dan Kuala Namu?
14 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh Konflik Peran terhadap Kinerja Pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Belawan dan Kuala Namu. 2. Mengetahui pengaruh Konflik Peran terhadap Kinerja Pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Belawan dan Kuala Namu dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Sebagai referensi bagi pihak lain yang mempelajari masalah kinerja yang berkaitan dengan konflik peran dan motivasi memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang teori sumber daya manusia. 2. Program Pascasarjana Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK), guna menambah studi kepustakaan dan sebagai bahan penelitian selanjutnya mengenai konflik peran, motivasi dan kinerja organisasi. 3. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan, membuka cakrawala berpikir dan menambah wawasan, serta bekal tentang konflik peran, motivasi dan kinerja.
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)
1 DASAR HUKUM 1) UU NO.1 TAHUN 1962 TTG KARANTINA LAUT 2) UU NO.4/84 TTG WABAH PENYAKIT MENULAR 3) UU NO.23 TAHUN 1992 TTG KESEHATAN 4) KEPMENHUB RI NO: KM 33 TGL 14 AGUSTUS 2003 TENTANG PEMBERLAKUKAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan amanat kepada pemerintah mulai
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)
1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Keuangan dan Umum Subbagian Program dan Laporan BIDANG KAR.SE
Lebih terperinciKANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM SESUAI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO.53 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 2014 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciNILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 <
2014,.127 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN NILAI STANDAR SUB UNSUR KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN a. Unsur Utama Kekarantinaan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.865, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Sanitasi Kapal. Sertifikat. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKAT SANITASI KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI
LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2013 [Type
Lebih terperinciLK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pertanggung
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization (WHO) merekomendasikan kepada negara peserta antuk melakukan tidakan terhadap bagasi, kargo,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.665, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Hapus Tikus. Hapus Serangga. Alat Angkut. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciPERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DAERAH
PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DAERAH Sulistyono, SKM, M.Kes Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang Disampaikan pada Pertemuan Nasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dijadikan tempat berkembang penyakit dan vector penular penyakit.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu aset penting suatu daerah yang berfungsi sebagai tempat berlabuhnya kapal sekaligus sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bongkar muat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-nya, maka dokumen Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II mataram Tahun 2010-2014
Lebih terperinciPROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMERIKSAAN AKHIR KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI I. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN CJH
PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMERIKSAAN AKHIR KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI I. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN CJH 1. Calon Jamaah Haji (CJH) tiba di halaman depan Poliklinik Bidang Kesehatan PPIH. 2. CJH menyerahkan
Lebih terperinciLAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016
LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
Lebih terperinciTahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2017 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR www.kkpmakassar.com kkpmakassar@yahoo.co.id DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciLAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR
2015 LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2015 i RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk. Menurut WHO (2009), Sekitar 2,5 miliar penduduk dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Jumlah penderita maupun luas daerah penyebarannya semakin bertambah
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017
LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA
LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA TAHUN Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta Tangerang KATA PENGANTAR Laporan Tahunan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan Anggaran
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG PENETAPAN PENYAKIT FLU BARU H1N1 (MEXICAN STRAIN) SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2016 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2014 KEMENKES. Kantor Kesehatan. Pelabuhan. Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KUPANG DIREKTORAT JENDERAL P2P KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya,
Lebih terperinciKANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat karunia-nya, Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4. Kelembagaan... 6
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Pada Sidang Paripurna DPR RI 29 September 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya
Lebih terperinciditujukan terhadap faktor risiko lingkungan di kapal untuk memutuskan mata kapal antara lain dapur, ruang penyediaan makanan, palka, gudang, kamar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kapal merupakan alat transportasi lintas laut yang biasanya digunakan manusia untuk menyeberang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Tak hanya manusia yang biasa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Keracunan Pangan. Kejadian Luar Biasa. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA
Lebih terperinciBagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta
BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan yang ingin berkembang harus mampu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan yang ingin berkembang harus mampu memanfaatkan sumber daya yang telah ada secara optimal. Kondisi tersebut menuntut suatu perusahaan atau
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA
LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA Tahun 2016 TU PRL PKSE UKLW Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit KKP Kelas I Soekarno-Hatta Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran program Millenium Development Goals (MDGs) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sasaran program Millenium Development Goals (MDGs) adalah memastikan kelestarian lingkungan dan menjadikan slah satu indikatornya adalah terjadinya penurunan
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta 2014 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta tahun 2014 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan sesuai dengan
Lebih terperinciLAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017
LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan point of entry (pintu masuk) negara yang berpotensi
Lebih terperinciLAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PALEMBANG 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG HIGIENE SANITASI JASABOGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG HIGIENE SANITASI JASABOGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang dan terdiri dari banyak pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dan banyaknya antusiasme masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK
Lebih terperincia. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan
LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN JANUARI 017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPROFIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016
PROFIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA JL. RINGROAD UTARA NO.8 NANGGULAN, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA TELP. (0274) 7101918,
Lebih terperinciTugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh para ahli, Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action to enforce organization
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)
9 II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatu sumber daya yang tidak dapat diikuti oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan alat angkut baik dari luar negeri maupun interinsulir. Dengan meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelabuhan laut dan udara merupakan pintu gerbang lalu lintas orang, barang dan alat angkut baik dari luar negeri maupun interinsulir. Dengan meningkatnya perkembangan
Lebih terperinciMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peraturan Kesehatan Internasional/International Health Regulation (IHR) tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuk barang, lebih dari itu sudah merupakan sebagai sentra industri, pusat perdagangan dan pariwisata
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas
Lebih terperinciKuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang
Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama masyarakat internasional dan merupakan jenis penyakit yang berpotensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun external. Hal-hal di atas tidak mudah, karena barisan terdepan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fungsi ideal dari pelaksanaan tugas pegawai dalam unit kerja adalah fungsi pelayanan, maka orientasi manajemen harus berfokus pada pelanggan. Dengan kata lain arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016
LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung
Lebih terperinciWALIKOTA PANGKALPINANG
WALIKOTA PANGKALPINANG Menimbang PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017
I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017
I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN MEI 2017
LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN MEI 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Yogyakarta, 25 April Kepala, Dr. Hj. Chamidah NIP KKP Kelas IV Yogyakarta, Januari 2015.
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan nikmat dan karunia-nya, kami dapat menyelesaikan Analisis Kertas Kerja Penetapan Target Kantor Kesehatan Pelabuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sektor untuk mencapai tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, berperan dalam pelayanan kesehatan dan berkontribusi bagi pembangunan
Lebih terperinciANALISIS KERTAS KERJA PENETAPAN TARGET KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016
ANALISIS KERTAS KERJA PENETAPAN TARGET KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat- Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2016. Dalam
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DI PROVINSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu aset penting suatu daerah yang berfungsi sebagai tempat berlabuhnya kapal sekaligus sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bongkar muat
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG WABAH TENTANG WABAH
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG WABAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DENGAN MENTERI KESEHATAN, MENTERI PERHUBUNGAN, DAN MENTERI HUKUM DAN HAM DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TENTANG
Lebih terperinciPANDUAN PRATIKUM KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA
PANDUAN PRATIKUM KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA PENDAHULUAN Gobalisasi serta semakin cepat dan singkatnya perjalanan lintas dunia untuk perdagangan, wisata, bisnis dan transportasi barang, maka
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rahmat
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Hal ini diperlukan agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Untuk itu,
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI
LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer atau seorang pimpinan sudah seharusnya lebih mengutamakan keberadaan sumber daya manusia
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 97 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN KUALITAS MAKANAN SIAP SAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penanggulangan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016
LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Usaha rumah sakit adalah suatu
Lebih terperinciLAPORAN. Akuntabilitas Kinerja. tahun 2016 KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA
LAPORAN Akuntabilitas Kinerja tahun 2016 KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA AREA PERKANTORAN
Lebih terperinciLAKIP KKP KELAS I SOEKARNO HATTA TAHUN 2015
LAKIP KKP KELAS I SOEKARNO HATTA TAHUN 2015 Area Perkantoran Bandara Soekarno Hatta Ph.021.5506068 / 5507989 Fax.021.5502277 Email : kkp.soekarnohatta@yahoo.co.id; kkp_jakarta@yahoo.co.id KATA PENGANTAR
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MARET 2017
LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MARET 07 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinci