LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016"

Transkripsi

1 LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Taufik, Hidayah serta Inayahnya. Sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu tahun 2016 ini dapat diselesaikan. Laporan Akuntabilitas ini disusun sebagai pertanggung jawaban Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama 1 (satu) tahun dibidang pengelolaan keuangan, manajerial dan program kepada tingkatan administrasi yang lebih tinggi. Disamping itu, laporan ini merupakan evaluasi kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu pada tahun 2016 yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam menyusun rencana kerja berikutnya. LAKIP ini merupakan gambaran tentang Pelaksanaan Program dan Kegiatan serta hambatan yang ditemui selama tahun 2016 di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu. Pelaksanaan kegiatan tahun 2016 merupakan kegiatan yang bertahap dan berkesinambungan dari tahun sebelumnya dan juga terus dilanjutkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta tantangan yang dihadapi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu ke depannya. Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu tidak terlepas dari hasil kerja keras seluruh pegawai, unit-unit lintas program dan lintas sektor terkait. Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) ini dapat bermanfaat sebagai bahan Informasi dan Evaluasi, untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan masukan yang positif guna penyempurnaan kinerja bagi karyawan KKP Kelas III Bengkulu di masa mendatang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 2

3 RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU TAHUN 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Bengkulu tahun 2016, disusun berdasarkan RPJMN yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun (RPJMN), dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan melalui keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun Rencana strategis Kementerian Kesehatan berisi upaya-upaya pembangunan bidang kesehatan yang disusun dan dijabarkan dalam bentuk program, kegiatan, target, indikator termasuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaannya. Upaya-upaya tersebut menjadi pedoman sekaligus arah bagi seluruh Unit Utama dilingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan pembangunan kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Upaya dalam bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan merupakan upaya yang menjadi tanggung jawab Ditjen P2P, upaya tersebut telah digariskan dalam Renstra melalui penetapan target indikator yang harus dicapai dalam kurun waktu 5 tahun mendatang ( ). Untuk dapat mencapai target indikator yang telah ditetapkan dan sesuai dengan kebijakan Menteri Kesehatan maka disusun Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahun yang merupakan penjabaran dari Renstra Kemenkes yang akan memberikan pedoman dan arah bagi seluruh pemangku program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dari tingkat pusat sampai daerah. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/MENKES/PER/2011 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 22 November 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) disebutkan bahwa KKP merupakan salah satu Unit Pelaksanaan Teknis di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyegahan Lingkungan. KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas darat,serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan. Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas melalui penyertaan dalam berbagai macam pelatihan teknis, administrasi, prinsip sistem perencanaan yang sesuai, monev secara teratur, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 3

4 koordinasi rutin, jejaring kerja dengan lintas program dan lintas sektor perlu dipertahankan serta selalu mencari alternatif lain yang dapat menunjang upaya tersebut. Kinerja program diukur dengan realisasi keuangan atau anggaran dan output pelaksanaan kegiatan menurut indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara umum, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu telah berusaha menyikapi pengelolaan anggaran pada tahun 2016 dengan anggaran semula sebesar Rp ,- (Sepuluh milyar tujuh ratus delapan puluh empat juta tiga ratus lima puluh lima ribu rupiah), sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Anggaran Kegiatan Kementerian/Lembaga (RKA/KL) dengan nomor SP DIPA /2016 tanggal 07 Desember 2015, yang kemudian di revisi menjadi sebesar Rp ,- (sembilan milyar sembilan ratus empat puluh dua juta delapan ratus tiga ribu rupiah), dikarenakan adanya efisiensi anggaran pada belanja Perjalanan Dinas sebesar Rp ,- (delapan ratus empat puluh satu juta lima ratus lima puluh dua ribu rupiah) dan efisiensi tahap kedua berupa self blocking dari bersumber dana Rupiah Murni sebesar Rp ,- (satu milyar tiga ratus empat puluh tujuh juta seratus dua ribu rupiah) dengan penyerapan anggaran Rp atau mencapai 81,88 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp Tabel 1.1 Realisasi Anggaran per 31 Desember 2016 berasarkan Revisi I dan Revisi II (Self Blocking) PAGU ANGGARAN REALISASI REALISASI (%) REVISI I REVISI II (SELF BLOCKING) REVISI I REVISI II (SELF BLOCKING) REVISI I REVISI II (SELF BLOCKING) ,88 94,71 Realisasi anggaran per 31 Desember 2016 pada belanja pegawai sebesar Rp ,- (dua milyar dua ratus empat puluh juta lima ratus enam puluh enam ribu lima ratus Sembilan puluh rupiah), atau (83 %) dari Pagu belanja pegawai sebesar Rp ,- (dua milyar enam ratus delapan puluh tiga juta lima ratus enan puluh enam ribu rupiah), belanja barang sebesar Rp ,- (dua milyar lima ratus enam puluh juta emapt ratus delapan puluh tujuh ribu delapan belas rupiah), atau (71,22%) dari Pagu belanja barang sebesar Rp ,- (dua milyar sembilan ratus enam juta sembilan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah), dan belanja modal sebesar Rp ,- (tiga milyar tiga ratus tiga puluh Sembilan juta tujuh ratus lima puluh Sembilan ribu delapan ratus enam puluh empat rupiah) atau (91,15 %). Kegiatan Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi, Program Pengendalian Resiko Lingkungan dan KLW dan kegiatan di Wilayah Kerja berjalan cukup baik dan lancar, walaupun masih terdapat kekurangan-kekurangan yang masih harus diperbaiki dan ditingkatkan agar semakin baik dan lebih berkembang dimasa mendatang. Peningkatan kualitas SDM Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu berjalan cukup baik, hal ini Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 4

5 terlihat dari ikut sertanya pegawai-pegawai dalam pelatihan-pelatihan teknis, terutama yang diadakan oleh unit eselon 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 sangat baik yaitu pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2016 sebesar Rp ,- (satu milyar empat ratus tiga belas juta delapan ratus tiga puluh dua ribu empat ratus tiga puluh rupiah) atau % dari Pagu PNBP sebesar Rp ,- (tujuh ratus empat puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah), adapun yang mempengaruhi peningkatan PNBP di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu antara lain : Peningkatan Penerbitan Dokumen Kesehatan Berupa Buku ICV. 3. Peningkatan Penerbitan Dokumen di Pelabuhan Pulau BAAI dan Bandar Udara Fatmawati. Kendala dan hambatan yang dirasakan dalam pengelolaan PNBP antara lain : a) Masih kurangnya sosialisasi terhadap pelaku usaha pelayaran tentang dokumen kesehatan kapal. b) Masih kurangnya kesadaran pelaku usaha pelayaran dalam membuat dokumen kesehatan kapal. c) Masih kurangnya koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait di daerah pelabuhan, sehingga masih ada kapal yang bisa berangkat tanpa ada dokumen kesehatan. d) Kurang tegasnya petugas pada nahkoda dan agen pelayaran dalam melaksanakan tugas yang berhubungan dengan penerbitan dokumen kesehatan. Sejauh ini permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan PNBP dapat diatasi dengan cukup baik. Untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan capaian kinerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2017, diharapkan para Pelaksana Program lebih mencurahkan konsentrasinya terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 5

6 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR SINGKATAN... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maksud dan Tujuan Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Sistematika Penulisan... 5 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan Kinerja Rencana Aksi Kegiatan Rencana Kinerja Tahunan (RKT 2016) Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Kinerja Analisis Pencapaian Kinerja Peningkatan Surveilans Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra Meningkatnya Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Menular Langsung Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 6

7 Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular, Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program PP&PL Sumber Daya Sumber Daya Manusia Sumber Daya Anggaran Sumber Daya Sarana dan Prasarana BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan LAMPIRAN LAMPIRAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 7

8 DAFTAR SINGKATAN ASN : Aparatur Sipil Negara DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran IHR : International Health Regulation KLB : Kejadian Luar Biasa KKP : Kantor Kesehatan Pelabuhan KEPMENKES : Keputusan Menteri Kesehatan OMKABA : Obat Makanan Kosmetika dan Bahan Aditif PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan PKSE : Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi PHEIC : Public Health Emergency of International Concern PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak PP & PL : Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan PP : Peraturan Pemerintah RENSTRA : Rencana Strategi RM : Rupiah Murni SDM : Sumber Daya Manusia SE : Surveilans Epidemiologi SSCEC : Ship Sanitation Control Exemption Certificate TUPOKSI : Tugas Pokok dan Fungsi UPT : Unit Pelayanan Teknis UU : Undang Undang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 8

9 BAB I PENDAHULUAN 4.2. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selanjutnya Menteri Kesehatan mengamanatkan bahwa Renstra Kementerian Kesehatan harus dijabarkan dalam Rencana Aksi Program Unit Eselon I. Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan akan dijabarkan menjadi Rencana Aksi Kegiatan pada masing-masing satuan kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Rencana Aksi tersebut akan memberikan panduan dalam penyusunan rencana kerja tahunan masing-masing Satker sekaligus menjadi salah satu dokumen sumber dalam pelaksanaan penilaian Akuntabilitas Kinerja masing-masing satuan kerja. Sebagai aturan pelaksanaan dari Ketetapan MPR dan Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999, ditetapkanlah Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. INPRES ini menampung amanat rakyat yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara mulai dari Pejabat Eselon III keatas untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan bukti tertulis serta wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya yang dimiliki para Penyelenggara Negara kepada seluruh rakyat Indonesia berdasarkan rencana strategis atau rencana kerja unit organisasi. Sebagai instansi pemerintahan di bawah Kementerian Kesehatan, maka KKP Kelas III Bengkulu berkewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2016 yang bertujuan untuk memberikan gambaran pencapaian secara menyeluruh tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 9

10 pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu ini, selain mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/MENKES/PER/2011 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 22 November 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), disusun juga berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden RI No. 9 tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara, UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 239/IX/6/8/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Permenkes No. 787/Menkes/Per/VII/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja dan Penetapan Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dilingkungan Kementerian Kesehatan, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan di susunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu tahun 2016 ini adalah untuk: 1. Sebagai bahan pertanggung jawaban Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama 1 (satu) tahun dibidang pengelolaan keuangan, manajerial dan program kepada tingkatan administrasi yang lebih tinggi. 2. Sebagai evaluasi kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu pada tahun 2016 yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam menyusun rencana kerja berikutnya. 3. Sebagai gambaran tentang Pelaksanaan Program dan Kegiatan serta hambatan yang ditemui selama tahun 2016 di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 10

11 4.4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI a. Tugas Pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara, (Pasal 2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan) yang saat ini menjadi Permenkes No tahun 2011 tentang Perubahan Atas Permenkes No.356 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. b. Fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, KKP menyelenggarakan 16 (enam belas) fungsi, (Pasal 3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan): 1. Pelaksanaan kekarantinaan; 2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan; 3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali; 5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia; 6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional; 7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk; 8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor. 10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya; 11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 11

12 12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan; 15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Kantor Kesehatan Pelabuhan 4.5. STRUKTUR ORGANISASI Didalam Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa KKP terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Pengendalian Karantina & Surveilans Epidemiologi, Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan, Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Fungsional dan Instalasi. Berdasarkan surat Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008, yang saat ini menjadi Permenkes 2348/MENKES/PER/2011 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 22 November 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terdiri dari : a. Kepala Kantor b. Sub Bagian Tata Usaha c. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi d. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah e. Instalasi f. Wilayah Kerja g. Kelompok Jabatan Fungsional Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 12

13 KEPALA KANTOR SU B.BAG TATA USAHA SEKSI PRL DAN KLW SEKSI PK & SE JABATAN FUNGSIONAL INSTALASI WILAYAH KERJA Gambar 1. Kepala Sub.Bagian Tata Usaha (eselon IV.b) 2. Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan surveilance Epidemiologi (eselon IV.b) 3. Kepala Seksi Pengendalian Risko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah (eselon IV.b) 4. Koordinator Wilayah Kerja 5. Jabatan Fungsional dan Instalasi 4.6. SISTEMATIKA PENULISAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkuluditulis dengan Sistematika sebagai berikut : KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 13

14 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Tugas Pokok dan Fungsi 1.4. Struktur Organisasi 1.5. Sistematika Penulisan BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan Kinerja Rencana Aksi Kegiatan Rencana Kinerja Tahunan 2.2. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Kinerja 3.2. Analisis Pencapaian Kinerja 3.3. Sumber Daya Sumber Daya Manusia Sumber Daya Anggaran Sumber Daya Sarana dan Prasarana BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan LAMPIRAN LAMPIRAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 14

15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN KINERJA Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu tahun 2016, sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian kesehatan dan target masing masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulutelah menyusun rencana aksi kegiatan tahun , dan diharapkan dapat dicapai pada kurun waktu tersebut, termasuk di dalamnya visi, misi, tujuan, dan sasaran serta cara mencapai tujuan organisasi melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko lingkungan (Permenkes RI No. 356/ 2008). Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu merupakan gambaran yang diharapkan dapat dicapai pada kurun waktu tersebut, termasuk di dalamnya visi, misi, tujuan, dan sasaran serta cara mencapai tujuan organisasi melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak risiko lingkungan Rencana Aksi Kegiatan Dalam rangka meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan pengendalian faktor risiko lingkungan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulutelah menyusun Rencana Strategis dengan mengacu pada Renstra Kementerian Kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Rencana Strategis ini memuat uraian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program organisasi yang menjadi pedoman Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu untuk menyusun rencana kinerja. Rencana Kinerja tersebut, disusun setiap tahun mulai tahun dan menguraikan secara detil kegiatan, indikator kinerja, dan target dari masing-masing program yang diselenggarakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu, selain itu juga mengacu pada Matrik capaian Kinerja Program P2P tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 15

16 Tabel 1. Sasaran Strategis Program P2P Tahun 2016 N0 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Menurunnya penyakit menular, penyakit tidak menular dan penyehatan lingkungan 1 Persentase Kab/Kota yang memenuhi kualitas kesehatan Lingkungan 2 Persentase Penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) tertentu 3 Persentase Kab/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 4 Persentase penurunan prevalensi 40% 40% 100% 5,4% 5 Menigkatnya Surveilans Berbasis Laboratorium 50% 6 Persentase pelabuhan/bandara/plbd Sumber : RAP P2P Tahun yang melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 100% Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 16

17 Tabel 2. Rencana Kerja Tahun Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (dalam %) Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan 1. Persentase Sinyal Kewaspadaan Dalam Sistem Kewaspadaan Dini Yang Direspon Kesehatan Matra 2. Persentase Pelabuhan/Bandara/ PLBD yang dilakukan pengawasan Alat Angkut Sesuai Dengan Standar Kekarantinaan Kesehatan Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) 3 Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Menular Langsung 4 Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular; Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 5 Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan 1. Persentase Wilayah kerja yang Melakukan Pengendalian Vektor Terpadu 1. Persentase Pelabuhan/Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 1. Persentase Pelabuhan/Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular 1. Persentase pengawasan kualitas air minum yang dilakukan Pengawasan 2. Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 3. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 17

18 6 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 1. Persentase Laporan administrasi kepegawaian 2 Persentase Laporan ketatausahaan dan Gaji 3 Persentase Laporan Kerumahtanggaan, BMN dan Unit Layanan Pengadaan Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu berpedoman pada peraturan perundangundangan sebagai berikut : 1. UU RI No. 1 tahun 1962, tentang Karantina Laut 2. UU RI No. 2 tahun 1962, tentang Karantina Udara 3. UU RI No. 4 tahun 1984, tentang Wabah penyakit menular 4. UU RI No 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji 5. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 6. UU RI No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian 7. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991, tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular 8. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007, tentang Keselamatan Radiasi 9. PP RI No 21 Tahun 2013 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kemenkes 10. PP RI No 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan 11. PP RI No 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara 12. Perpres RI No 79 Tahun 2011 tentang Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing Ke Indonesia 13. Kepmenkes RI No 1116 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem SE; 14. Kepmenkes RI No 264 Tahun 2004 tentang Kriteria Klasifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 18

19 15. Kepmenkes RI No 949 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan SKD KLB; 16. Kepmenkes RI No. 424 tahun 2007 tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan Dalam Rangka Karantina Kesehatan 17. Kepmenkes RI No. 425 tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Karantina Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan 18. Kepmenkes RI No. 431 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Risiko Kesehatan Lingkungan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Dalam Rangka Karantina Kesehatan. 19. Kepmenkes RI No 228 Tahun 2010 tentang Susunan Jabatan dan Uraian Jabatan Kantor Kesehatan Pelabuhan; 20. Permenkes 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum 21. Permenkes 612 tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Karkes pada PHEIC 22. Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. 23. Permenkes No tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemenkes 24. Kepmenkes 1314 tahun 2010 tentang Pedoman SDM, Sarana dan Prasarana KKP 25. Kepmenkes No 21 Tahun 2011 ttg Renstra Kemenkes Permenkes 1096 tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga 27. Permenkes No tahun 2011 tentang Perubahan Atas Permenkes No.356 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan 28. SK Dirjen PP & PL No. 522 Tahun 2010 ttg Pelaksanaan Indikator Kegiatan Pembinaan Imkar Sub Kegiatan Karkespel 29. International Health Regulations (IHR) 2005 Rencana strategis memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi dari suatu instansi pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Komponen Rencana Strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu adalah sebagai berikut : A. Visi dan Misi Visi t, Mandiri dan Berkepribadian Misi Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 19

20 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingi diwujudkan pada Kabiet Kerja, yakni: 1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membantu Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan. 4. Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing dipasar internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi social Indonesia. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu mempunyai peran dan berkontribusi dalam tercapainya seluruh NAWA CITA terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui upaya preventif dan promotif sebagai mana tertuang dalam tugas pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan yaitu melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 20

21 lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara. B. Tujuan dan Sasaran a) Tujuan Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun , yaitu : 1) Meningkatnya status kesehatan masyarakat 2) Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Pembangunan kesehatan pada periode adalah Program Indonesia sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Program Indonesia sehat dituangkan dalam sasaran pokok RPJMN yaitu: 1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak 2) Meningkatnya pengendalian penyakit 3) Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan 4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui kartu Indonesia sehat dan kualitas pengelolaan SJKN kesehatan 5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin 6) Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Dukungan Ditjen PP dan PL terhadap Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan pencapaian tujuan Ditjen P2P yaitu terselenggaranya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya melalui: 1) Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra 2) Pengendalian Penyakit Menular Langsung 3) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang 4) Pengendalian Penyakit Tidak Menular Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 21

22 5) Penyehatan Lingkungan 6) Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program P2P Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu memiliki tujuan terselenggaranya pencegahan keluar dan masuknya penyakit menular dan potensial wabah dan terkendalinya risiko kesehatan lingkungan melalui pelabuhan laut yang ada di Bengkulu dan seluruh wilayah kerja, sebagaimana yang tertuang dalam Tugas Pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan. b) Sasaran Sasaran Strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu didalam RAK Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu merupakan sasaran strategis dalam Renstra Kemenkes dan Sasaran Strategis Ditjen PP dan PL dalam RAP Ditjen PP dan PL, yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Sasaran tersebut adalah meningkatnya upaya pencegahan keluar dan masuknya penyakit menular dan potensial wabah yang ditandai dengan : 1. Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini Yang Direspon. 2 Persentase Alat Angkut Sesuai Dengan Standar Kekarantinaan Kesehatan 3 Persentase saran air minum yang dilakukan pengawasan 4 Persentase tempat tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan 5 Persentase Tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan 6 Persentase Pelabuhan/bandara/PLBD yang melakukan Pengendalian vektor terpadu 7 Persentase Pelabuhan/bandara/PLBD yang melakukan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 8 Persentase Pelabuhan/bandara/PLBD yang melakukan kegiatan skrining penyakit tidak menular 9 Persentase laporan administrasi kepegawaian 10 Persentase laporan ketatausahaan dan gaji 11 Persentase laporan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan Unit layanan pengadaan C. Cara Mencapai Tujuan Terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dikembangkan untuk menjawab isu strategis dan mencapai sasaran serta tujuan. Agar sumber Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 22

23 daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal, maka strategi dilaksanakan sesuai skala prioritas. Strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu dilakukan dengan: 1) Memperbaiki manajemen program Manajemen program merupakan bagian penting bagi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu sebagai Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Jenderal P2P dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun strategi yang dijalankan dalam upaya memperbaiki manajemen program adalah: a) Menyusun rencana kerja secara sistematis dan berkelanjutan yang dibagi berdasarkan skala waktu, yakni rencana jangka pendek, menengah, dan panjang. b) Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk menilai kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan masing-masing standar prosedur operasional sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan. 2) Meningkatkan kualitas SDM Peningkatan kualitas SDM dilakukan guna meningkatkan profesionalitas pegawai agar mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat. Adapun upaya yang dilakukan meliputi: a) Analisis kebutuhan tenaga secara komperhensif, melalui analisis kebutuhan tenaga secara komperhensif akan dapat memenuhi kebutuhan tenaga baik dari segi jumlah maupun jenis tenaga yang sesuai. b) Mengefektifkan pembinaan ke wilayah kerja. c) Memberikan kesempatan bagi pegawai yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan formal, informal dan diklat-diklat teknis/kursus, serta pendidikan penjenjangan sesuai dengan kebutuhan organisasi. d) Mengadakan pertemuan untuk mengatasi kendala yang timbul dan mengupayakan agar kendala yang sama tidak terjadi kembali. 3) Melengkapi sarana dan prasarana Kelengkapan sarana dan prasarana diperlukan untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan program. Adapun yang dilakukan oleh KKP Kelas III Bengkulu adalah melengkapi sarana untuk keperluan rutin, keperluan teknis, dan sarana penunjang berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 23

24 komputer, peralatan meubelair kantor, alat-alat kesehatan, serta peralatan lain pendukung kegiatan. Termasuk pengadaan gedung untuk kegiatan perkantoran di wilayah kerja. 4) Meningkatkan upaya kekarantinaan dan surveilans epidemiologi Upaya pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi merupakan langkah terdepan dalam melaksanakan cegah tangkal penyakit menular potensial wabah (PHEIC). Lemahnya upaya pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi akan berdampak luas pada upaya kesehatan yang lain. Upaya pengendalian karantina yang dilakukan adalah meningkatkan pengawasan lalu lintas barang (OMKABA) dan alat angkut (kapal) serta pengamatan ABK dan penumpang sebagai upaya penemuan dan tata laksana penderita. Selain pengawasan tersebut, penindakan terhadap pelanggaran alat angkut/omkaba juga dilakukan. Seluruh upaya pengawasan dan penindakan pelanggaran ini dilaksanakan sesuai prosedur tanpa menghambat perjalanan orang/barang/alat angkut. Sedangkan surveilans epidemiologi juga dilakukan terhadap alat angkut/barang/orang. Surveilans epidemiologi yang dilakukan akan menjadi bahan pengambilan keputusan dan perencanaan di KKP. Selain itu, meningkatkan kemampuan petugas KKP di bidang kekarantinaan juga perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kekarantinaan. 5) Peningkatan upaya kesehatan dan lintas wilayah Peningkatan mutu upaya kesehatan dan lintas wilayah perlu dilakukan guna menjaga eksistensi Bidang UKLW di masa yang akan datang, agar pandangan masyarakat tetap positif terhadap keberadaan KKP Kelas III Bengkulu. Langkah yang akan dilakukan adalah : a) Terlaksananya pengawasan kesehatan nahkoda, anak buah kapal, penjamah makanan, dan kesehatan kerja di pelabuhan b) Terlaksananya pengawasan persediaan obat/p3k di kapal c) Terlaksananya pelayanan vaksinasi internasional dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional (ICV). d) Terlaksananya pengangkutan orang sakit dan jenazah. e) Terlaksananya pelayanan kesehatan matra dan kesehatan haji f) Terlaksananya pelayanan kesehatan terbatas, rujukan, dan gawat darurat medis 6) Meningkatkan upaya pengendalian risiko lingkungan a) Terlaksananya pengawasan sanitasi lingkungan, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 24

25 b) Terlaksananya pengendalian vektor dan binatang penular penyakit 7) Mengadakan koordinasi, kemitraan, dan jejaring kerja, kajian dan pengembangan teknologi. Upaya untuk mempercepat pancapaian program akan dilakukan dengan mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Koordinasi lintas program dilaksanakan setiap bulan sekali sedangkan lintas sektor dilaksanakan pada saat adanya pertemuan dengan Administrator Pelabuhan (Adpel). Disamping itu akan dilaksanakan kemitraan, jejaring kerja, kajian dan pengembangan teknologi dengan lintas program dan lintas sektor di pelabuhan Bengkulu, Dinkes Kab/Kota/Prop maupun dengan institusi kesehatan lainnya guna menyamakan persepsi dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang. 8) Melaksanakan Promosi Kesehatan Promosi ini dilakukan melalui mengadakan penyuluhan tentang kesehatan pada masyarakat pelabuhan, pembuatan brosur dan leaflet, melaksanakan pertemuan dan jejaring lintas sektor Rencana Kinerja Tahunan Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu perlu membuat perencanaan tahunan yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT). RKT merupakan penjabaran atau turunan dari dokumen perencanaan jangka menengah yaitu Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang merupakan penjelasan rinci dari form RKT. Rencana Kinerja Tahunan juga merupakan gambaran kegiatan-kegiatan dan output-output yang akan dilaksanakan dan dicapai pada tahun Adapun komponen rencana kinerja tahunan meliputi sasaran strategis, program dan kegiatan beserta indikator kinerja dan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 25

26 Tabel 3. Rencana Kinerja Tahun 2016 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Menurunnya angka 1 Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini kesakitan akibat. yang direspons 100 % penyakit yang dapat a. Pendampingan vaksinasi di dicegah dengan Imunisasi, Kabupaten/kota Provinsi Bengkulu 10 Peningkatan b. Koordinasi Penyakit menular Surveilans,Karantina 10 berpotensi wabah Kesehatan c. Surveilans hari-hari besar 2 d. Surveilans haji 2 e. Surveilans Umroh 12 2 Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 100 % a. Pengawasan Kedatangan Kapal dalam karantina (FreePratique) Meningkatnya Penyehatan Pengawasan Lingkungan dan 3 Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2). 4 Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Menular Langsung b. Pengawasan dan penerbitan dokumen sanitasi kapal (SSCEC) 109 c. Pengawasan obat dan alat P3K kapal 110 d. Sailing Fermit 7 1 Persentase Sarana air minum yang dilakukan pengawasan 100 % a. Pengawasan Air Bersih 160 b. Peningkatan Kompetensi petugas Pemeriksaaan air bersih 4 orang 2 Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 100 % - Pemeriksaan TTU 54 3 Persentase Tempat Pemeriksaan Makanan yang memenuhi syarat 100 % kesehatan - Pemeriksaan TPM 24 1 Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melakukan Pengendalian Vektor terpadu 40 % a. House Indexs 0 b. Indexs Pinjal <1 1 Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi 40 % dini Penyakit Menular langsung a. Sosialisasi HIV/AIDS 1 b. Sosialisasi Kusta 1 c. Sosialisasi Frambosia 1 d. Rapat Lintas Program 1 e. Skrining HIV 2 f. Diklat P2PML 1 g. Pengadaan sarana P2ML 13 unit Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 26

27 5 Menurunnya Angka Kesakitan dan Angka Kematian Serta Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 6 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 1 Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining Penyakit Tidak Menular 40 % a. Posbindu PTM 7 b. Peningkatan kapasitas petugas untuk Kegiatan PTM 35 1 Persentase Laporan administrasi kepegawaian 100 % - Laporan administrasi kepegawaian 12 2 Persentase laporan ketatausahaan dan gaji 100 % a. Gaji Pegawai 12 b. Operasional Kantor 12 3 Persentase laporan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan Unit Layanan 100 % Pengadaan a. Laporan Kerumahtanggaan dan BMN 2 b. ULP PERJANJIAN KINERJA (Penetapan Kinerja) Dalam Rangka mewujudkan manajeman pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu telah membuat perjanjian kerja (Penetapan Kinerja) seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Indikator-indikator, target dan pagu anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun 2016 yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Penetapan Kinerja Tahun 2016 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan 1 Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini yang direspons Imunisasi, 2 Persentase alat angkut sesuai Peningkatan dengan standar kekarantinaan Surveilans,Karantina kesehatan Kesehatan 2 Meningkatnya Penyehatan Pengawasan Lingkungan dan 1 Persentase Sarana air minum yang dilakukan pengawasan 100 % 100 % 100 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 27

28 2 Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 3 Persentase Tempat Pemeriksaan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan 100 % 3 Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2). 4 Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Menular Langsung Menurunnya Angka Kesakitan dan Angka Kematian Serta 5 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 6 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 1 Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melakukan Pengendalian Vektor terpadu 1 Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini Penyakit Menular langsung 1 Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining Penyakit Tidak Menular 1 Persentase Laporan administrasi kepegawaian 40 % 40 % 40 % 100 % 2 Persentase laporan ketatausahaan dan gaji 100 % 3 Persentase laporan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan Unit Layanan Pengadaan 100 % Jumlah Anggaran Kegiatan yang dialokasikan untuk tahun 2016 setelah adanya Revisi efisiensi anggaran adalah Rp ,- (Sembilan milyar sembilan ratus empat puluh dua juta delapan ratus tiga ribu rupiah). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 28

29 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. PENGUKURAN KINERJA Tahun 2016 merupakan tahun awal pelaksanaan dari Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun 2016, terdapat 11 (sebelas) indikator kinerja yaitu: 1. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon 2. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 3. Persentase Sarana air minum yang dilakukan pengawasan 4. Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 5. Persentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan 6. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melakukan Pengendalian Vektor terpadu 7. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini Penyakit Menular langsung 8. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining Penyakit Tidak Menular 9. Persentase Laporan administrasi kepegawaian 10. Persentase laporan ketatausahaan dan gaji 11. Persentase laporan kerumahtanggaan, pengelolaan BMN dan Unit Layanan Pengadaan Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihakpihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 29

30 indikator-indikator kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu yang telah ditetapkan. Sasaran Strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu adalah: 1. Peningkatan Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra; 2. Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik. 3. Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Menular Langsung; 4. Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular; Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular; 5. Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan; 6. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pada Tahun Anggaran 2016 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu mendapatkan alokasi dana sebesar Rp ,- (sepuluh milyar tujuh ratus delapan puluh juta tiga ratus lima puluh lima ribu rupiah), sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Anggaran Kegiatan Kementerian/Lembaga (RKA/KL) dengan nomor SP DIPA /2016 tanggal 7 Desember 2015, yang kemudian di revisi menjadi sebesar Rp ,- (sembilan milyar sembilan ratus empat puluh dua juta delapan ratus tiga ribu rupiah), dikarenakan adanya efisiensi anggaran pada belanja Perjalanan Dinas sebesar Rp ,- (delapan ratus empat puluh satu juta lima ratus lima ribu rupiah), selanjutnya efisiensi tahap ke II berupa self blocking sebesar Rp , untuk lebih jelasnya realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5 Realisasi Anggaran per 31 Desember 2016 menurut Revisi I dan Revisi II (Self Blocking) PAGU ANGGARAN REALISASI REALISASI (%) REVISI I REVISI II (SELF BLOCKING) REVISI I REVISI II (SELF BLOCKING) REVISI I REVISI II (SELF BLOCKIN G) ,88 94,71 Selain efisiensi anggaran KKP Kelas III Bengkulu juga melakukan efisiensi terhadap operasional kegiatan kantor antara lain : 1. Penggunakan sumber Matahari (Solar sel) sebagai pengganti listrik untuk lampu jalan dan area parker sebanyak 5 unit 2. Penggunaan Lampu TL rangkap 2 sebanyak 60 unit dengan lampu LED sebanyak 25 Unit Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 30

31 Realisasi anggaran per 31 Desember 2016 pada belanja pegawai sebesar Rp , (dua milyar seratus juta delapan ratus dua puluh satu ribu sembilan ratus dua puluh sembilan rupiah), atau (83 %) dari Pagu belanja pegawai sebesar Rp ,- (dua milyar empat ratus empat puluh satu juta delapan ratus ribu rupiah), belanja barang sebesar Rp ,- (dua milyar tiga ratus delapan puluh tiga juta seratus delapan puluh enam ribu tujuh ratus sembilan belas rupiah), atau (71,22 %) dari Pagu belanja barang sebesar Rp ,- (dua milyar sembilan ratus enam juta sembilan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah), dan belanja modal sebesar Rp ,- (empat ratus delapan puluh empat juta dua ratus ribu rupiah) atau (91,15%). Tabel 6. Realisasi Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun 2016 Satuan Kerja Anggaran Semula (Rp.) Anggaran Setelah Revisi (Rp.) Realisasi ( Rp. ) ( % ) Kantor Kesehatan Pelabuhan , 88 Kelas III Bengkulu Berdasarkan tabel 6 di atas, menunjukkan bahwa dari total anggaran yang dialokasikan pada tahun 2016 sebesar Rp ,- (milyar sembilan ratus empat puluh dua juta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah), dengan penyerapan anggaran sebesar Rp ,- (delapan milyar seratus empat puluh juta delapan ratus tiga belas ribu empat ratus tujuh puluh dua rupiah), atau sebesar (81,88 %). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 31

32 3.2. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Uraian Pencapaian Kinerja dari tiap Sasaran Strategis adalah sebagai berikut : Surveilans dan Karantina Kesehatan Indikator Kinerja : 1. Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon a. Pengertian Adalah jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan respon atas munculnya sinyal berdasarkan hasil kegiatan surveilans. b. Definisi Operasional 1) Sinyal kewaspadaan dini yang di respon adalah upaya deteksi dini dalam pengawasan terhadap faktor risiko penyebarluasan penyakit yang dapat menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat hingga dunia melalui pengawasan kasus penyakit yang terjadi di wilayah kerja. c. Rumus / Cara Perhitungan Keterangan: A = Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan respon B = Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang melaporkan adanya sinyal % C = Persentase pencapaian pelabuhan / bandara / PLBD yang merespon sinyal kewaspadaan d. Capaian Indikator 1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Kegiatan Capaian indikator kinerja kegiatan berupa persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon tercapai 100 % dari target sebesar 100 %, dengan perhitungan sebagai berikut: Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 32

33 Grafik 1. Target dan Realisasi Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem Kewaspadaan Dini Yang Direspon Target dan Realisasi Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon TARGET REALISASI ) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2015 dan 2016 Capaian indikator kinerja kegiatan persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon pada tahun 2015 tercapai 100 % dan 2016 tercapai 100 %. Grafik 2. Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon Tahun 2015 dan 2016 Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon Tahun 2015 dan TARGET REALISASI Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 33

34 3) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2016 dengan Target Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2016 Capaian indikator kinerja kegiatan persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon apabila dibandingkan dengan target RAK khusus untuk tahun 2016 dengan target capaian yang sama sebesar 100 % Grafik 3. Capaian Realisasi Kinerja dan Target RAK Tahun 2016 Persentase Sinyal Kewaspadaan dalam Sistem Kewaspadaan Dini yang Direspon TARGET KINERJA TAHUN 2016 TARGET RAK TAHUN ). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan Capaian indikator kinerja yang tercapai 100 % dipengaruhi oleh: (1) Penetapan target volume output kegiatan sesuai dengan kesiapsiagaan wilayah kerja untuk melaksanakan. (2) Tersedianya anggaran yang cukup, dan optimalisasi SDM yang terampil. 5) Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Capaian indikator kinerja persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon tercapai 100 % dengan capaian realisasi anggaran sebesar 96 % yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 4 % untuk pelaksanaan 100 % kegiatan. 6) Program / Kegiatan yang Menunjang Tingkat Keberhasilan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 34

35 Upaya yang dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan pencapaian indikator kinerja kegiatan persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon sebagai berikut: a) Pendampingan Vaksinasi dan Legalisasi ICV Kegiatan surveilans epidemiologi ibadah haji dan pendampingan vaksinasi dan legalisasi ICV tercapai 10 lokasi atau 100 % dari target 10 lokasi atau 100 %. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Capaian Indikator Pendampingan Vaksinasi dan Legalisasi ICV KKP Kelas III Bengkulu Tahun Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Pendampingan vaksin di Kabupaten /Kota provinsi Bengkulu 100 % 100 % 100 % 100 % Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 100 % dan 2016 sebesar 100 %. Meskipun capaian antara tahun 2015 dan 2016 sama namun ada beberapa capaian kegiatan yang lain yang mendukung dan peningkatan koordinasi pasca penyelenggaraan haji, antara lain: (1) Pelaksanaan pendampingan vaksinasi bagi 1298 calon jemaah haji dan legalisasi ICV. (2) Peningkatan koordinasi dengan pihak Kemenag, Bagian Kesra Pemda Kab/Kota, Dinkes Kab/Kota, Puskesmas dan Rumah sakit Kab/Kota. (3) Peningkatan Penyelenggaraan vaksin khusus umroh tahun 2015 sebesar orang dan orang Dalam pelaksanaan pendampingan vaksin, terdapat permasalahan yang perlu menjadi perhatian, yaitu: 1) Jadwal pelaksanaan pemeriksaan kedua serta pemberian vaksinasi yang tidak serentak di semua Kabupaten/Kota. 2) Masih adanya jadwal pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tahap kedua yang terpisah atau tidak bersamaan dengan pemberian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 35

36 vaksinasi meninggitis pada jemaah calon haji di masing-masing Kabupaten/Kota 3) Masih ada beberapa kabupaten yang sudah mememberikan vaksinasi meninggitis tidak didampingi oleh petugas KKP. 4) Masih ada kabupaten yang jadwal pemberian vaksinasi tidak dalam satu hari namun dilakukan dalam beberapa hari dan bergabung dengan pasien umum sehingga kesulitan dalam hal memberikan penyuluhan kesehatan oleh petugas KKP. 5) Kurang jumlah SDM di KKP Bengkulu sehingga masih ada Kabupaten yang tidak ada petugas KKP untuk melakukan koordianasi awal dengan kementerian agama Kabupaten terlebih dahulu. Adapun usul pemecahan masalah, adalah: (1) Meningkatkan sosialisasi tupoksi KKP terutama tentang masalah SE Ibadah Haji. (2) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara petugas pengelola haji di Kantor Kementerian Agama Provinsi/Kab/Kota, Dinas Kesehatan/Puskesmas/RS Daerah dan petugas yang ada di wilayah kerja. b) Surveilans Epidemiologi Ibadah Haji Kegiatan surveilans epidemiologi ibadah haji tercapai 10 lokasi atau 100 % dari target 10 lokasi atau 100 %. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Capaian Indikator Surveilans Epidemiologi Ibadah Haji KKP Kelas III Bengkulu Tahun Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Surveilans Epidemiologi Ibadah Haji 100 % 100 % 100 % 100 % Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 100 % dan 2016 sebesar 100 %. capaian kegiatan ini, antara lain: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 36

37 1) Surveilans epidemiologi ibadah haji terhadap jamaah CJH diantaranya mengalami risti sebanyak (78 %) CJH dan 297 yang tidak risti. 2) Peningkatan koordinasi dengan pihak Kemenag, Bagian Kesra Pemda Kab/Kota, Dinkes Kab/Kota, Puskesmas dan Rumah sakit Kab/Kota. 3) Peningkatan Penyelenggaraan Vaksin tahun 2015 sebesar orang dan orang 4) sebanyak Dalam Surveilans epidemiologi ibadah haji, terdapat permasalahan yang perlu menjadi perhatian, yaitu: 1). Jadwal Keberangkatan sehingga faktor risiko penyakit tidak maksimal dalam pengendaliannya sehingga berdampak terhadap pemeriksaan kedua dilakukan dekat saat keberangkatan. Adapun usul pemecahan masalah, adalah: 1). Perlu dilakukan sosialisasi penerapan permenkes tentang 2). Penetapan kepastian keberangkatan sebaiknya ditetapkan sebaiknya 1 tahun sebelum keberangkatan sehingga faktor risiko c). Koordinasi penyakit menular berpotensi wabah Selama tahun 2016, kegiatan koordinasi penyakit menular dan berpotensi wabah di KKP Kelas III Bengkulu tercapai sebanyak 10 Kab/Kota atau 100 %. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap adanya kejadian penularan penyakit menular berpotensi wabah dengan melakukan verifikasi rumor, penyelidikan epidemiologi serta koordinasi ke dinas kesehatan KOTA/kab guna melakukan tindak lanjut penularan penyakit yang diwaspadai. Perbandingan koordinasi penyakit menular dan berpotensi wabah dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 37

38 Tabel 5. Capaian Indikator Koordinasi Penyakit Menular dan Berpotensi wabah KKP Kelas III Bengkulu Tahun Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Koordinasi Penyakit 100 % 100 % 100 % 100 % Menular dan Berpotensi wabah Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 100 % dan %. Realisasi di tahun 2016 meningkat karena penetapan target berdasarkan trend kejadian luar biasa di tahun sebelumnya. Upaya yang telah dilakukan untuk mendukung capaian indikator kinerja ini, antara lain: (1) Pemantauan dan koordinasi yang rutin dari petugas di kantor induk kepada petugas di wilayah kerja tentang situasi penyakit yang berpotensi menyebabkan kejadian luar biasa, sehingga petugas di wilayah kerja cepat merespon sinyal kewaspadaan dini. (2) Koordinasi komunikasi dengan Bagian kesra Pemda Kab/Kota, Kemenag, Dinkes Kab/Kota Rumah sakit dan Puskesmas Kab/Kota tentang kesiapsiagaan penanggulangan penyakit berpotensi wabah. (3) Pengumpulan data di Fasilitas Kesehatan yang berada di wilayah kerja. Meskipun realisasi kegiatan ini mencapai target, namun masih ditemukan beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, antara lain: (1) Kesiapan Kab/Kota dalam penanganan penyakit potensial wabah masih belum memadahi, sehingga system koordinasi dan komunikasi apa dan siap melakukan bila ada wabah. Adapun usul pemecahan masalah, yakni: (1) Meningkatkan komunikasi dengan lintas sektor terkait (Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Pemerintah Kota) dalam hal penanganan dugaan kasus kedaruratan yang meresahkan masyarakat, sehingga tidak terjadi saling lempar tanggungjawab. Hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan jejaring surveilans kemitraan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 38

39 (2) Merencanakan kesiapan Kab/Kota dalam Renkon dalam penanganan penyakit berpotensial wabah. d) Surveilans Epidemiologi Faktor Risiko Situasi Khusus Hari Raya: Lebaran, dan Tahun Baru Kegiatan surveilans epidemiologi (SE) faktor resiko situasi kusus hari raya Lebaran dan Tahun Baru, pada tahun 2016 masing-masing tercapai sebanyak 1 kali atau 100 % dari target 100 %. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pelayanan kesehatan, surveilans epidemiologi faktor risiko kesehatan, pengendalian risiko lingkungan, dan didukung dengan pelaporan yang akuntabel yang dilakukan disemua wilayah kerja KKP Bengkulu. Kegiatan SE faktor risiko situasi khusus hari raya dilaksanakan pada saat arus mudik yakni H-7 dan H+7 di pelabuhan dan bandara yang ada di wilayah kerja KKP Bengkulu. Perbandingan kegiatan SE faktor risiko situasi khusus hari raya dan tahun baru dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Capaian Indikator kegiatan SE Faktor Risiko Situasi Khusus Hari Raya dan Tahun Baru KKP Kelas III BengkuluTahun Kegiatan SE Faktor Risiko Situasi Khusus Hari Raya dan Tahun Baru Target Realisasi Target Realisasi 100 % 100 % 100 % 100 % Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 dan 2016 sebesar 100 %. Pencapaian 100 % karena kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun di KKP Kupang. Upaya yang telah dilakukan untuk mendukung capaian indikator kinerja ini, antara lain: (1) Memperkuat jejaring kerja dengan instansi terkait (Pelindo, KSOP, Angkasa Pura, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten) yang ada di wilayah kerja Pelabuhan dan Bandara (2) Menyiapkan petugas pelaksana (dokter, perawat, epidemiolog, sanitarian, sopir ambulans), dokumen, obat-obatan, dan peralatan penunjang lainnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 39

40 e). Surveilans Ibadah Umroh Kegiatan surveilans epidemiologi ibadah umroh dilakukan 12 bulan atau 100 % dari target 12 Bulan atau 100 %. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8. Capaian Indikator Surveilans Epidemiologi Ibadah Umroh KKP Kelas III Bengkulu Tahun Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Surveilans Epidemiologi Ibadah Umroh 100 % 100 % 100 % 100 % Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 100 % dan 2016 sebesar 100 %. capaian kegiatan ini, antara lain: 1) Peningkatan koordinasi dengan pihak Kemenag, Agent Travel dan Dinkes serta Puskesmas. 2) Peningkatan Penyelenggaraan Vaksin umroh tahun 2015 sebesar orang dan orang Dalam Surveilans epidemiologi ibadah Umroh, terdapat permasalahan yang perlu menjadi perhatian, yaitu: 1). Jadwal melaporkan sehingga belum oftimal pemantauannya dari penyakit berpotensial wabah. 2). Peningkatan Komitmen, Koordinasi serta komunikasi agent travel belum oftimal Adapun usul pemecahan masalah, adalah: 1). Perlu dilakukan peningkatan kordinasi dan komitmen agent travel terhadap pengendalian penyakit berpotensial wabah dengan 2). Adanya koordinasi dengan KKP lain terkait agent travel di luar KKP Bengkulu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 40

41 2. Pelabuhan/bandar udara/plbdn yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan a. Pengertian Adalah jumlah wilker yang dilakukan pengawasan alat angkut yang dilakukan sesuai dengan prosedur pemeriksaan kekarantinaan kesehatan di wilayah kerja. b. Definisi Operasional 1) Pelabuhan/Bandara adalah merupakan tempat berlabuhnya sarana transportasi yang menjadi angkutan barang atau orang di wilayah pelabuhan dan bandara. 2) Standar kekarantinaan kesehatan adalah syarat minimal yang harus dipenuhi oleh alat angkut yang sesuai dengan ketentuan berlaku dalam pengawasan kekarantinaan kesehatan seperti kelengkapan dokumen kesehatan kapal, kesehatan crew pesawat dan anak buah kapal (ABK) serta penumpang, higiene sanitasi kapal dan pesawat bebas vektor, serta ketersediaan obat-obatan dan alat P3K di kapal dan pesawat. 3). Rumus / Cara Perhitungan Keterangan: A=Jumlah Pelabuhan/Bandara yang dilaksanakan tindakan pengawasan B=Jumlah Pelabuhan/Bandara yang datang dari luar negeri atau dalam negeri terjangkit % C= Persentase pencapaian alat angkut yang dilaksanakan pengawasan 4). Capaian Indikator 1). Perbandingan antara Target dan Realisasi Kegiatan Capaian indikator kinerja kegiatan berupa pengawasan seluruh alat angkut datang dalam karantina tercapai 100 % atau 5 Pelabuhan /Bandara dari target sebesar 100 % atau 5 Pelabuhan /Bandara, dengan perhitungan sebagai berikut: Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 41

42 Grafik 9. Target dan Realisasi Pelabuhan / Bandar Udara / PLBDN yang dilakukan Pengawasan Alat Angkut Sesuai Standar Kekarantinaan Kesehatan Target dan Realisasi Pelabuhan / Bandar Udara / PLBDN yang dilakukan Pengawasan Alat Angkut Sesuai Standar Kekarantinaan Kesehatan TARGET REALISASI 2). Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2015 dan 2016 Capaian indikator kinerja kegiatan yaitu persentase Pelabuhan/ Bandara yang dilakuak pengawasan alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan pada tahun 2015 tercapai 100 % sedangkan tahun 2016 tercapai 100 %. Grafik 9. Perbandingan Persentase Pelabuhan / Bandar Udara / PLBDN yang dilakukan Pengawasan Alat Angkut Sesuai Standar Kekarantinaan Kesehatan Tahun 2015 dan 2016 Perbandingan Persentase Pelabuhan / Bandar Udara / PLBDN yang dilakukan Pengawasan Alat Angkut Sesuai Standar Kekarantinaan Kesehatan Tahun 2015 dan Tahun 2015 Tahun 2016 TARGET REALISASI 3). Perbandingan antara capaian indikator tahun 2016 dengan target Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 42

43 Capaian indikator kinerja kegiatan pelabuhan / bandar udara / PLBDN yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan apabila dibandingkan dengan target RAK 2015 tahun 2016 yaitu 100 % untuk Grafik 3. Capaian Realisasi Kinerja dan Target RAK Tahun 2016 Pelabuhan / Bandar Udara / PLBDN yang dilakukan Pengawasan Alat Perbandingan Persentase Pelabuhan / Bandar Udara / PLBDN yang dilakukan Pengawasan Alat Angkut Sesuai Standar Kekarantinaan Kesehatan Tahun 2015 dan TARGET KINERJA TAHUN 2016 TARGET RAK TAHUN ). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan Capaian indikator kinerja tercapai 100 % dipengaruhi oleh: Penetapan target volume output kegiatan mengikuti kebijakan perencanaan kegiatan, namun masih terdapat permasalahan terkait keterbatasan SDM kekarantinaan yang melaksanakan pengawasan yang saat ini belum sesuai dengan analisis beban kerja, sehingga diperlukan adanya pemenuhan SDM kekarantinaan. 5) Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Capaian indikator kinerja pelabuhan / bandar udara / PLBDN yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan adalah 100 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 62,36 % yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 37,64 % hal ini dikarenakan kedatangan alat angkutnya menurun dari yang ditargetkan. 6) Program / Kegiatan yang Menunjang Tingkat Keberhasilan Upaya yang dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan pencapaian indikator kinerja kegiatan pelabuhan / bandar udara / PLBDN yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan, antara lain sebagai berikut: a) Pengawasan kedatangan kapal dalam karantina (Free pratique) Kegiatan pegawasan kedatangan kapal dalam karantina yang dilaksanakan di wilayah kerja pelabuhan laut KKP Kelas III Bengkulu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 43

44 berupa penerbitan Certificate of Pratique pada kapal yang berasal dari luar negeri dan tercapai dokumen 97 atau 84 % dari target sebesar 116 dokumen. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Capaian Indikator Dokumen Pengawasan Kedatangan Kapal Dalam Karantina (COP) KKP Kelas III Bengkulu Tahun Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Pengawasan Kedatangan Kapal Dalam Karantina Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 120 % sedangkan tahun 2016 sebesar 84 %. Realisasi di tahun 2016 menurun, karena jumlah kedatangan kapal dalam karantina, dimana target sebesar 116 kapal sedangkan kedatangan kapal dalam karantina sebesar 97 kapal. Kedatangan kapal menurun karena kondisi yang tidak bisa dikendalikan serta pendangkalan pelabuhan sehingga kapal yang masuk tidak bias merapat labuh, hal ini berdampak bongkar muat kapal dilakukan di Pelabuhan terdekat dalam kawasan luar KKP Bengkulu. b) Pengawasan dan Penerbitan Dokumen Sanitasi Kapal (SSCEC) Kegiatan pegawasan yang dilaksanakan pada semua kapal untuk memastikan tidak adanya tanda-tanda keberadaan vektor atau faktor risiko tinggi dalam rangka perpanjangan dan penerbitan dokumen SSCEC (Ship Sanitation Control Exemption Certificate) tercapai 75 dokumen atau 70 % dari target sebesar 109 dokumen. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 44

45 Tabel 6. Capaian Indikator Pengawasan dan Penerbitan Dokumen Sanitasi Kapal (SSCEC) KKP Kelas III BengkuluTahun Kegiatan Pengawasan Tindakan Sanitasi dan Penerbitan Dokumen Sanitasi SSCC Target Realisasi Target Realisasi Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 79 % sedangkan tahun 2016 sebesar 70 %. Realisasi di tahun 2016 menurun, hal ini terjadi karena kondisi yang tidak bisa dikendalikan serta pendangkalan pelabuhan sehingga kapal yang masuk tidak bisa merapat /labuh, hal ini berdampak bongkar muat kapal dilakukan di Pelabuhan terdekat dalam kawasan luar KKP Bengkulu.Untuk mendukung capaian indikator kinerja ini, telah dilakukan upaya melalui kegiatan: (1) Meningkatkan kemampuan petugas dalam melakukan pengawasan kapal dengan mengikuti kegiatan pelatihan pemeriksaan dan pengawasan sanitasi kapal (2) Meningkatkan koordinasi dengan agen pelayaran melalui kegiatan jejaring kerja surveilans dan kemitraan. d) Pengawasan Obat dan Alat P3K Kapal Kegiatan pegawasan yang dilaksanakan pada semua kapal untuk memastikan ketersediaan obat-obatan dan peralatan kesehatan untuk penanganan awal gangguan kesehatan dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di kapal dalam rangka perpanjangan atau penerbitan dokumen Sertifikat P3K tercapai 64 dokumen atau 64 % dari target sebesar 110 dokumen. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 45

46 Tabel 7. Capaian Indikator Pengawasan dan Penerbitan Dokumen Obat dan Alat P3K Kapal KKP Kelas III BengkuluTahun Kegiatan Pengawasan Obat dan Alat P3K Target Realisasi Target Realisasi Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 64 % sedangkan tahun 2016 sebesar 64 %. Realisasi di tahun 2016 tetap, karena Pengawasan dokumen P3K berhubungan dengan kondisi berlakunya dokumen sehingga, berpengaruh dengan capaian, disisi lain masih kurangnya SDM sanitasi. Untuk mendukung capaian indikator kinerja ini, telah dilakukan upaya melalui kegiatan: (1) Meningkatkan koordinasi dengan agen pelayaran melalui kegiatan jejaring kerja surveilans dan kemitraan. (2) Memberikan informasi kepada semua ABK tentang pentingnya ketersediaan obat-obatan untuk penanganan awal bila terjadi gangguan kesehatan dan kelengkapan peralatan P3K untuk penanganan pertama bila terjadi kecelakanaan di kapal. b) Sailing Fermit Kegiatan pegawasan yang dilaksanakan pada semua kapal yang ditemukan tanda-tanda keberadaan vektor atau ditemukan faktor risiko tinggi (high risk) yang memerlukan tindakan penyehatan (Fumigasi dan Disinseksi) dan karena tindakan (Fumigasi dan Disinseksi) tidak dapat dilakukan maka dikeluarkan Sailing Fermit tercapai 1 dokumen atau 14 % dari target sebesar 7 dokumen. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 46

47 Tabel 5. Capaian Indikator Tindakan Sailing Fermit di KKP Kelas III Bengkulu Tahun Kegiatan Pengawasan Tindakan Sanitasi dan Penerbitan Dokumen Sanitasi SSCC Target Realisasi Target Realisasi Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 20 % sedangkan tahun 2016 sebesar 14 %. Realisasi di tahun 2016 menurun, karena keterbatasan petugas sanitasi dan KKP Bengkulu belum memiliki BUS sendiri atau yang bekrja sama dengan BUS yang ada di Bengkulu, namun KKP telah berupaya melakukan kerja sama dengan BUS yang berada di Luar KKP Bengkulu, tetapi belum ada kesepakatan terhadap hal tersebut, rencana akan dilakukan ulang ditahun akan datang. Untuk mendukung capaian indikator kinerja ini, telah dilakukan upaya melalui kegiatan: (1) Meningkatkan kemampuan petugas dalam melakukan pengawasan tindakan penyehatan alat angkut / kapal. (2) Meningkatkan koordinasi dengan KKP Lain untuk melakukan tindakan penyehatan alat angkut / kapal Penegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik Persentase wilayah kerja yang melakukan pengendalian vektor terpadu a. Pengertian Adalah cakupan pelabuhan / bandara / PLBD yang melaksanakan kegiatan pengendalian Vektor Pes, Demam Berdarah, Malaria, dan Diare pada area perimeter dan buffer agar terbebasnya wilayah pelabuhan / bandara / PLBD dari keberadaan vektor dan binatang penular penyakit. b. Definisi Operasional Pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan kegiatan pengamatan dan pengendalian yang dilakukan untuk menurunkan populasi atau melenyapkan vektor dan binatang penular penyakit dengan tujuan untuk mencegah atau memberantas penyakit yang ditularkan oleh vektor dan binatang penular seperti tikus, nyamuk Aedes aegypti, Anopheles. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 47

48 c. Rumus / Cara Perhitungan Keterangan: A = Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang melaksanakan kegiatan B = Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang ditargetkan % C= Persentase pencapaian pelabuhan / bandara / PLBD yang melaksanakan kegiatan d. Capaian Indikator 1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Kegiatan Capaian indikator kinerja kegiatan berupa persentase pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu tercapai 40 % dari target sebesar 40 %, dengan perhitungan sebagai berikut: House Indexs = Indexs Pinjal = Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 16. Target dan Realisasi Persentase Pelabuhan / Bandara / PLBD yang melakukan vektor terpadu Target dan Realisasi Persentase Pelabuhan / Bandara / PLBD yang melakukan vektor terpadu TARGET REALISASI Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 48

49 2). Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2015 dan 2016 Capaian indikator kinerja kegiatan persentase pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu pada tahun 2015 tercapai 40 % dan 2016 tercapai 40 %. Grafik 17. Persentase Pelabuhan / Bandara / PLBD yang Melakukan Pengendalian Vektor Terpadu Tahun 2015 dan 2016 Chart TitlPersentase Pelabuhan / Bandara / PLBD yang Melakukan Pengendalian Vektor Terpadu Tahun 2015 dan Tahun 2015 Tahun 2016 TARGET REALISASI 2) Perbandingan antara capaian target tahun 2016 dengan Rencana Aksi Kegiatan Tahun Capaian indikator kinerja kegiatan persentase pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu apabila dibandingkan dengan target RAK khusus untuk tahun 2016 dengan target sebesar 40 % telah tercapai melebihi target 40 %. Grafik 18. Capaian Realisasi Kinerja dan Target RAK Tahun 2016 Persentase Pelabuhan / Bandara / PLBD yang Melakukan Pengendalian vektor terpadu Capaian Realisasi Kinerja dan Target RAK Tahun 2016 Persentase Pelabuhan / Bandara / PLBD yang Melakukan Pengendalian vektor terpadu TARGET KINERJA TAHUN 2016 TARGET RAK TAHUN 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 49

50 4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Capaian indikator kinerja yang tercapai 100 % dipengaruhi oleh: (1) Peningkatan pemberdayaan masyarakat di 2 wilayah kerja dalam hal penyehatan lingkungannya berupa sosialisasi pembentukan kader jumantik. (2) Konsultasi kegiatan teknis ke Direktorat P2PTVZ (3) Peningkatan SDM pelaksana program pengendalian vektor sebanyak 1 orang di kantor induk Walaupun realisasi telah sesuai dengan target, namun masih terdapat permasalahan yang memerlukan perhatian, antara lain: - masih Kurang tenaga pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja sehingga beberapa kegiatan belum berjalan optimal. 5) Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Capaian indikator kinerja persentase pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu tercapai 100 % dengan capaian realisasi anggaran sebesar 86,4 % yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 13,6 %. 6) Program / Kegiatan yang Menunjang Tingkat Keberhasilan Upaya yang dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan pencapaian indikator kinerja kegiatan persentase pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu sebagai berikut: a) Indexs Pinjal Kegiatan pemantauan kepadatan tikus yang dilakukan pada tahun 2016 adalah dengan metode pemasangan perangkap kemudian dilakukan penyisiran pinjal dan menghitung indeks pinjal. Jumlah perangkap tikus yang dipasang sebanyak 500 dengan tikus tertangkap sebanyak 68 ekor. Tingkat kepadatan pinjal pada semua tikus yang ditemukan pada saat pemasangan perangkap. Dari pengamatan dan pengendalian yang dilakukan, didapatkan hasil yaitu indeks pinjal = 2,6. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 50

51 Tabel 20. Capaian Indikator Kegiatan Pengamatan dan Pengendalian Bebas Vektor Pes KKP Kelas III Kupang Tahun Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Indexs Pinjal < 1 0,12 < 1 0,1 Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 40 % dan 2016 tetap 40 %. Realisasi di tahun 2016 dan 2 wilayah kerja yang rutin atau setiap bulan namun belum melakukan kegiatan pemasangan perangkap, dan pengamatan tikus, di 3 wilayah kerja lainnya. Dilain pihak pengendalian tikus masih belum oftimal mengingat wilayah buffer Pelabuhan laut Pulau Baai sangat unik karena lokasi ini di tempati penduduk, namun walaupun demikian pada tahun 2016 masih indexs Pinjal masih diatas target yang ditentukan, hal ini menurun dibanding Tahun 2015 sebesar 0,12. Usul pemecahan masalah diantaranya: (1) Pendistribusian peralatan pendukung seperti mikroskop ke semua wilayah kerja, dan juga bahan untuk umpan. (2) Peningkatan kemampuan dan jumlah petugas di wilayah kerja dalam bentuk pelatihan (3) Setiap wilayah kerja membuat jadwal untuk kegiatan pengendalian risiko lingkungan (PRL) setiap bulan atau per triwulan b) House Index (HI) Kegiatan yang dilakukan untuk mengamati dan mengendalikan vektor nyamuk Aedes aegypti yang merupakan penyebab timbulnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) untuk mengurangi perkembangbiakan, menghilangkan atau membasmi vektor DBD tercapai 40 % atau dilaksanakan di 2 wilayah kerja. Pengamatan dan pengendalian vektor DBD tidak lepas dari pengamatan jentik dan nyamuk Aedes aegypti pada rumah, bangunan, dan kontainer dengan berbagai parameter penilaian seperti penjelasan berikut: Adalah persentase antara rumah dimana ditemukan jentik terhadap seluruh rumah yang diperiksa dengan ketentuan HI untuk perimeter = 0,1 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 51

52 Hasil pengamatan yang dilakukan di wilayah kerja, ditemukan HI perimeter = 0,1 % Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Menular Langsung INDIKATOR KINERJA 1. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular. a. Pengertian Adalah cakupan pelabuhan / bandara / PLBD yang melaksanakan kegiatan sosialisasi seperti hepatitis, kusta, frambosia dan skrining HIV/AIDS serta diklat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular langsung. b. Definisi Operasional Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya penyakit pada seseorang atau berkembangnya penyakit dan berakibat terjadinya penularan dengan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan / skrining pada kelompok khusus. c. Rumus / Cara Perhitungan Keterangan: A = Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang melaksanakan kegiatan B = Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang ditargetkan % C= Persentase pelabuhan bandara/plbd yang melaksanakan kegiatan d. Capaian Indikator 1). Perbandingan antara Target dan Realisasi Kegiatan Capaian indikator kinerja kegiatan berupa cakupan Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular tercapai 100 % atau 1 wilayah kerja dari target sebesar 40 % wilayah kerja,dengan perhitungan sebagai berikut: Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 52

53 Grafik 16. Target dan Realisasi Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular Target dan Realisasi Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular TARGET REALISASI 2). Perbandingan antara Capaian indikator kinerja kegiatan Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular pada tahun 2015 tercapai 40 % sedangkan tahun 2016 tercapai 40 %. Grafik 19. Perbandingan antara Capaian indikator Target dan Realisasi Cakupan Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular tahun 2015 dan 2016 Cakupan Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular Tahun 2015 Tahun 2016 TARGET REALISASI 3). Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2016 dengan Target Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 53

54 Capaian indikator kinerja kegiatan Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular apabila dibandingkan dengan target RAK 2015 target yaitu 100 % khusus untuk tahun 2016 telah mencapai Grafik 20. Perbandingan Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular menurut target kinerja tahun 2016 dengan target RAK tahun 2016 Cakupan Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular TARGET KINERJA TAHUN 2016 TARGET RAK TAHUN ). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan Capaian indikator kinerja yang tercapai 100 % dipengaruhi oleh: (1) Penetapan target volume output kegiatan sesuai dengan sasaran kegiatan (2) Tersedianya anggaran yang cukup, sarana prasarana yang memadai 5) Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Capaian indikator kinerja Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular pada populasi berisiko adalah 100 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 89,4 % yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 11 % untuk pelaksanaan 100 % kegiatan. 6) Program / Kegiatan yang Menunjang Tingkat Keberhasilan Upaya yang dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan pencapaian indikator kinerja kinerja kegiatan cakupan Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi penyakit menular, antara lain sebagai berikut: a) Sosialisasi Penyakit Hepatitis Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 54

55 Kegiatan ini tercapai 100 % dari target 100 %. Kegiatan sosialisasi hepatitis dilaksanakan di tahun 2016, Permasalahan yang ditemukan pada saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini, antara lain: (1) Kesulitan akses lokasi terhadap penyelenggaraan kegiatan (hotel/aulapaket meeting fullday) pada beberapa wilayah kerja Bandara dan Pelabuhan Pulau Baai. (2) Kurangnya bahan pendukung dan media promosi RDT Hepatitis B Usul pemecahana masalah, yakni: - Sebelum kegiatan dilaksanakan, media promosi seperti leaflet dipersiapkan dengan baik sehingga tidak terjadi kekurangan. b) Sosialisasi Penyakit Kusta Kegiatan ini tercapai 100 % dari target 100 %. Kegiatan sosialisasi kusta dilaksanakan di tahun 2016, Permasalahan yang ditemukan pada saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini, antara lain: (1) Masih belum oftimalnya komunikasi dan koordinasi Lintas program antara dinkes dan puskesmas terkait penanganan penderita kusta. (2) Kurangnya bahan pendukung dan media promosi kusta Usul pemecahana masalah, yakni: 1) Sebelum kegiatan dilaksanakan, media promosi seperti leaflet dipersiapkan dengan baik sehingga tidak terjadi kekurangan. 2) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi lintas program c) Sosialisasi Penyakit Frambosia Kegiatan ini tercapai 100 % dari target 100 %. Kegiatan sosialisasi Frambosia dilaksanakan di tahun 2016, Permasalahan yang ditemukan pada saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini, antara lain: (1) Masih belum oftimalnya komunikasi dan koordinasi Lintas program antara dinkes dan puskesmas terkait penanganan penderita Frambosia (2) Kurangnya bahan pendukung dan media promosi Frambosia Usul pemecahana masalah, yakni: 1).Sebelum kegiatan dilaksanakan, media promosi seperti leaflet dipersiapkan dengan baik sehingga tidak terjadi kekurangan. 2).Meningkatkan koordinasi dan komunikasi lintas program Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 55

56 d) Skrining Penyakit HIV/AIDS Kegiatan skrining HIV/AIDS dilaksanakan di 2 lokasi RT VIII dan RT XII Kecamatan Kampung Melayu Padang Serai, kegiatan ini tercapai 100 %. Skreening HIV/AIDS dilakukan selama satu tahun dilakukan pada 602 orang dan terdeteksi 2 positif. e) Diklat P2PML Diklat petugas dilakukan 1 kali untuk tenaga dokter, perawat, laboratorium. f) Penghadaan sarana P2PML Kelengkapan sarana dan prasarana baik medik maupun non medic sebanyak 13 unit Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan skrining PTM a. Pengertian Adalah cakupan pelabuhan / bandara / PLBD yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dan skrining penyakit tidak menular seperti penyakit Jantung dan Pembuluh darah, Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik, Kanker, Penyakit Kronis dan Degeneratif, serta Gangguan Akibat Kecelakaan dan Cedera. b. Definisi Operasional Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya penyakit pada seseorang akibat degeneratif, pola hidup, cedera, dan lingkungan dengan melakukan kegiatan deteksi dini melalui pemeriksaan atau skrining pada kelompok khusus. c. Rumus / Cara Perhitungan Keterangan: A = Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang melaksanakan kegiatan B = Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang ditargetkan % C= Persentase pelabuhan / bandara / PLBD yang melaksanakan kegiatan d. Capaian Indikator 1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Kegiatan Capaian indikator kinerja kegiatan cakupan pelabuhan / bandara / PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular tercapai 40 % atau 2 wilker kerja dari target sebesar 5 wilayah kerja atau 100 %, dengan perhitungan sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 56

57 Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 21 Perbandingan Target dan Realisasi capaian indikator Pelabuhan/ Bandaara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining PTM tahun 2016 Target dan Realisasi Persentase Pelabuhan/ Bandaara/PLBD yang melaksanakan kegiatan skrining PTM TARGET REALISASI 2) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2015 dan 2016 Capaian indikator kinerja persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular pada tahun 2015 tercapai 100 % sedangkan tahun 2016 tercapai 100 %. Grafik 22. Target dan Realisasi Persentase Wilayah Kerja yang Melaksanakan Kegiatan Posbindu PTM dan Cedera persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular Tahun 2015 Tahun 2016 TARGET REALISASI Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 57

58 3) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2016 dengan Target Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2016 Capaian indikator kinerja kegiatan persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular dibandingkan dengan target RAK khusus untuk tahun 2016 Grafik 24. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular menurut Capaian Realisasi Kinerja dan Target RAK Tahun 2016 Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular menurut Capaian Realisasi Kinerja dan Target RAK Tahun TARGET KINERJA TAHUN 2016 TARGET RAK TAHUN 2016 Capaian indikator kinerja yang tercapai 100 % dipengaruhi oleh: - Penetapan target volume output kegiatan sesuai dengan anggaran yang tersedia. 5) Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Capaian indikator kinerja kegiatan cakupan Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular adalah 100 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 99,8 % yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 0,2 %. 6) Program / Kegiatan yang Menunjang Tingkat Keberhasilan Upaya yang dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD melaksanakan kegiatan skrining penyakit tidak menular, antara lain sebagai berikut: a) Pelayanan Posbindu Penyakit Tidak Menular Kegiatan pelayanan posbindu penyakit tidak menular (PTM) dilaksanakan di 7 instansi yang berada di wilayah Pelabuhan Pulau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 58

59 Baai dan Wilker Bandara Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk skrining PTM yang terdiri dari pemeriksaan tekanan darah, pengukuran IMT, kadar gula darah, dan kadar kolesterol. Kegiatan ini dalam setahun dilakukan pemeriksaan sebanyak orang. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 25. Capaian Indikator Pelayanan Posbindu Penyakit Tidak Menular KKP Kelas III Bengkulu Tahun Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Pelayanan Posbindu Penyakit Tidak Menular Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 100 % sedangkan tahun 2016 sebesar 100 %. Realisasi di tahun 2016 adalah 100 % karena target awalnya 7 lokasi, Untuk mendukung capaian indikator kinerja ini, telah dilakukan upaya melalui kegiatan: (1) Peningkatkan promosi dan koordinasi dengan masyarakat dan instansi setempat melalui kegiatan jejaring kerja surveilans. (2) Optimalisasi SDM yang ada di wilayah kerja. Untuk meningkatkan pencapaian indikator di tahun berikutnya, maka perlu dilakukan analisis peta risiko kegiatan sehingga dalam pembuatan rencana pelaksanaan kegiatan yang merupakan kegiatan utama Penyehatan dan Pengawasan kualitas Lingkungan 1. Persentase pengawasan sarana air bersih. a. Pengertian Adalah cakupan sarana air minum atau air bersih yang dilaksanakan pengawasan melalui pemeriksaan sampel air minum dan air bersih berdasarkan peraturan yang berlaku di pelabuhan dan bandara. b. Definisi Operasional 1) Pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 59

60 2).Sampel air minum dan air bersih di sarana air bersih pelabuhan / bandara yang diperiksa secara fisik, bakteriologis dan kimiawi berdasarkan dengan ketentuan Permenkes Nomor 416 tentang Syaratsyarat dan pengawasan kuaitas air bersih serta Permenkes No.492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. c. Rumus / Cara Perhitungan Keterangan: A B = Jumlah sarana air minum dan air bersih yang memenuhi syarat = Jumlah sarana air minum dan air bersih yang ditargetkan % C= Persentase sarana air minum / air bersih yang diawasi d. Capaian Indikator 1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Kegiatan Capaian indikator kinerja persentase pengawasan sarana air minum / air bersih tercapai 533 sarana yang memenuhi syarat ( 84,6 %) dengan target tahun 2016 sebesar 70 %, dengan perhitungan sebagai berikut: Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 28. Target dan Realisasi Persentase Pengawasan Sarana Air Minum / Air Bersih , 6 Target Realisasi 2) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2015 dan 2016 Capaian indikator kinerja persentase pengawasan sarana air minum / air bersih pada tahun 2015 tercapai 159 % sedangkan tahun 2016 tercapai 120 %. Grafik 29. Perbandingan Persentase pengawasan sarana air minum / air bersih Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 60

61 Tahun 2015 dan Target Realisasi ) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2016 dengan Target Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2016 Capaian indikator kinerja persentase pengawasan sarana air minum / air bersih apabila dibandingkan dengan target RAK khusus untuk tahun 2016 dengan target sebesar 70 % yakni 84,6 % dengan tingkat pencapaian sebesar 120 % dari target Grafik 30. Capaian Realisasi Kinerja dan Target RAK Tahun 2016 Persentase Pengawasan Sarana Air Minum / Air Bersih 84, ) Faktor - faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Capaian indikator kinerja yang tercapai 84,6 % dipengaruhi oleh: (1) Penetapan target volume output kegiatan sesuai dengan sasaran kegiatan. Walaupun capaian indikator kinerja tercapai 84,6 %, namun masih terdapat permasalahan yakni: (1) Pengawasan di wilayah kerja masih terbatas pada pemeriksaan fisik, dikarenakan keterbatasan peralatan pemeriksaan. (2) Masih ditemukannya kualitas air bersih / air minum yang tidak memenuhi syarat dimana ditemukan E.Coli dan MPN.Coli Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hal ini, antara lain melakukan pengawasan sarana air bersih / air minum secara rutin dan memberikan surat evaluasi hasil pemeriksaan sampel air kepada pihak otoritas di pelabuhan dan bandara sebagai bahan dalam mengambil kebijakan. Laporan Kinerja 2016 Target RAK 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 61

62 5) Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Capaian indikator kinerja persentase pengawasan sarana air minum / air bersih adalah 84,6 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 90,4 % yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 9,6 % untuk pelaksanaan 84,6 % kegiatan. 6) Program / Kegiatan yang Menunjang Tingkat Keberhasilan Upaya yang dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan pencapaian indikator kinerja persentase pengawasan sarana air bersih / air minum, sebagai berikut: a) Pengawasan Air Bersih / Air Minum di Wilayah Kerja Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan untuk menghasilkan laporan melalui pemeriksaan sampel air minum dan sampel air bersih berdasarkan peraturan yang berlaku di pelabuhan, bandara, dan PLBD. Pencapaian indikator kinerja kegiatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: Tabel 28. Capaian Indikator Pengawasan Air Bersih / Air Minum KKP Kelas III Kupang Tahun Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Pengawasan Air 100 % 100 % 84,6 % Bersih / Air Minum Pengawasan air bersih atau air minum di wilayah kerja tidak lepas dari pemeriksaan yaitu: (1) Kualitas Fisik Lapangan Adalah persentase sampel air yang dilakukan pemeriksaan kualitas fisik air yaitu warna, bau, dan yang memenuhi syarat kesehatan. Hasil pengawasan yang dilakukan terdapat 630 sampel air yang diambil untuk diperiksa dan sebanyak 533 sampel air atau 84,2 % yang memenuhi syarat kesehatan. (2) Kualitas Bakteriologis Air Bersih / Air Minum Adalah persentase sampel air yang dilakukan pemeriksaan bakteriologis. Hasil pengawasan yang dilakukan tedapat 71 sampel air bersih / air minum untuk diperiksa, sebanyak 18 sampel air atau 25,4 % yang memenuhi syarat kesehatan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 62

63 Dari data tersebut, masih terdapat air bersih / air minum di wilayah kerja yang belum memenuhi syarat kesehatan sehingga perlu dilakukan tindak lanjut upaya penanggulangan / perbaikan. Untuk mendukung capaian indikator kinerja ini, telah dilakukan upaya melalui kegiatan: (1) Peningkatkan pengawasan air bersih dan air minum di wilayah kerja. (2) Meningkatkan koordinasi dengan otoritas pelabuhan, bandara, dan lintas sektor di PLBD. (3) Meningkatkan sosialisasi dan desiminasi informasi penyehatan air bersih terhadap pengelola air bersih yang beroperasi di pelabuhan / bandara / PLBD. Walaupun pencapaian indikator telah mencapai 84,6 %, namun masih terdapat permasalahan yang memerlukan perhatian, antara lain kualitas air bersih / air minum yang diawasi belum sepenuhnya memenuhi syarat, perlu koordinasi dengan para stake holder dalam upaya pengawasan kualitas air di wilayah pelabuhan / bandara / PLBD, misalnya dengan melakukan kegiatan pemeriksaan sampel air rutin dengan sumber pembiayaan dari masing-masing pihak otoritas di pelabuhan / bandara / PLBD. XI. INDIKATOR KESEBELAS: Persentase Tempat-Tempat Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan a. Pengertian Adalah jumlah tempat-tempat umum di wilayah kerja yang memenuhi syarat kesehatan. b. Definisi Operasional Kegiatan yang dilakukan berupa pemeriksaan secara fisik sanitasi lingkungan dan tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja dengan menggunakan form pemeriksaan TTU. c. Rumus / Cara Perhitungan Keterangan: A B = Jumlah tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan = Jumlah tempat-tempat umum yang ditargetkan % C= Persentase pencapaian tempat-tempat umum yang memenuhi syarat d. Capaian Indikator 1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Kegiatan Capaian indikator kinerja persentase tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan tercapai 14 TTU (61 %) dengan target tahun 2016 sebesar 23 TTU (60 %), dengan perhitungan sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 63

64 Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 31. Target dan Realisasi Persentase TTU yang Memenuhi Syarat Kesehatan Target Realisasi 2) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2015 dan 2016 Capaian indikator kinerja persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2015 tercapai 100 % sedangkan tahun 2016 tercapai 101 %. Grafik 32. Perbandingan Persentase TTU yang Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2015 dan Target Realisasi ) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2016 dengan Target Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2016 Capaian indikator kinerja persentase tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan apabila dibandingkan dengan target RAK khusus untuk tahun 2016 dengan target sebesar 60 %, tercapai 61 % dengan tingkat capaian 101 % dari target Grafik 33. Capaian Realisasi Kinerja dan Target RAK Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 64

65 Persentase TTU yang Memenuhi Syarat Kesehatan Laporan Kinerja 2016 Target RAK ) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Capaian indikator kinerja yang tercapai 61 % dipengaruhi oleh penetapan target volume output kegiatan sesuai dengan sasaran kegiatan. Walaupun capaian indikator memenuhi target di tahun 2016, namun masih terdapat permasalahan, yakni: (1) Beberapa TTU di wilayah kerja belum dilakukan pengawasan. (2) Peralatan untuk pengukuran kualitas TTU belum tersedia di wilayah kerja. (3) Keterbatasan anggaran dalam pengawasan TTU. (4) Sistem pelaporan TTU yang belum berjalan dengan baik. Adapun solusi untuk pemecahan masalah yang dilakukan yakni (1) Menyediakan anggaran pengawasan TTU di wilayah kerja untuk tahun 2017, (2) Membuat perbaikan sistem pelaporan pelaksanaan TTU secara berkala di wilayah kerja. 5) Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Capaian indikator kinerja persentase TTU yang memenuhi syarakt kesehatan adalah 100 %. Pemeriksaan TTU di wilayah kerja merupakan tugas pokok dan fungsi KKP, sehingga tidak ada anggaran yang disediakan di tahun ) Program / Kegiatan yang Menunjang Tingkat Keberhasilan Upaya yang dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan pencapaian indikator kinerja persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan, yakni: a) Pengawasan TTU Pemeriksaan sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) dimaksudkan untuk mengetahui Kondisi TTU di wilayah kerja KKP Kelas III Kupang. Hal ini digunakan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit pada Bangunan yang bersumber Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 65

66 dari lingkungan. Jumlah TTU di wilayah kerja KKP Kelas III Kupang dapat dilihat pada tabel berikut : No Nama Wilayah Kerja TTU MS 1 PelabuhanLautTenauKupang PelabuhanLautBolok PelabuhanLaut Rote Ndao PelabuhanLautWaingapu PelabuhanLautLabuhanBajo PelabuhanLaut Reo PelabuhanLautMaumere PelabuhanLautEnde PelabuhanLautLembata PelabuhanLautKalabahi PelabuhanLautAtapupu Bandara El-TariKupang BandaraTambolaka PLBD Motaain PLBD Napan PLBD Metamauk - - TOTAL Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa jumlah total gedung/bangunan, perusahaan dan tempat-tempat umum di wilayah kerja KKP Kupang adalah 23 buah. Hasil pengawasan sanitasi TTU di wilayah kerja KKP Kupang yang memenuhi syarat tahun 2016 adalah 60,9% Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 29. Capaian Indikator Pengawasan Tempat-Tempat Umum KKP Kelas III Kupang Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 66

67 Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Pengawasan TTU 100 % 20 % Berdasarkan tabel, tingkat capaian indikator menunjukkan bahwa pencapaian indikator pada tahun 2015 sebesar 20 % sedangkan tahun 2016 sebesar 61 %. XII. INDIKATOR KEDUABELAS: Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang Memenuhi Syarat Kesehatan a. Pengertian Adalah jumlah tempat pengelolaan makanan yang diperiksa di lingkungan pelabuhan / bandara / PLBD. b. Definisi Operasional 1) Jumlah tempat pengelolaan makanan (TPM) yang diperiksa di wilayah pelabuhan / bandara / PLBD dan memenuhi syarat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Rumus / Cara Perhitungan Keterangan: A = Jumlah TPM yang memenuhi syarat B = Jumlah TPM yang diperiksa % C= Persentase TPM yang memenuhi syarat d. Capaian Indikator 1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Kegiatan Perhitungan persentase TPM yang memenuhi syarat dihitung dengan membandingkan hasil persentase inspeksi sanitasi rumah makan dengan hasil persentase pemeriksaan sampel makanan, dengan perhitungan: Jumlah inspeksi sanitasi TPM yang memenuhi syarat : Jumlah sampel makanan yang diperiksa dan memenuhi syarat: Sehingga, capaian indikator kinerja kegiatan berupa persentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat yakni: Capaian indikator : Perbandingan target dan realisasi capaian indikator tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 67

68 Grafik 34. Target dan Realisasi Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang Memenuhi Syarat Kesehatan 60 58, 3 Target Realisasi 2) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2015 dan 2016 Capaian indikator kinerja persentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2015 tercapai 100 % sedangkan tahun 2016 tercapai 97 %. Grafik 35. Perbandingan Tempat Pengelolaan Makanan yang Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2015 dan Target 97 Realisasi ) Perbandingan antara Capaian Indikator Tahun 2016 dengan Target Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2016 Capaian indikator kinerja persentase jumlah tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan apabila dibandingkan dengan target RAK khusus untuk tahun 2016 dengan target sebesar 60 % tercapai 58,3 %. Grafik 36. Capaian Realisasi Kinerja dan Target RAK Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 68

69 Persentase TPM yang Memenuhi Syarat Kesehatan 58, 3 60 Laporan Kinerja 2016 Target RAK ) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pencapaian Capaian indikator kinerja yang tercapai 58,3 % dipengaruhi oleh: (1) Pengawasan TPM secara rutin di wilayah kerja masih berupa pemeriksaan fisik dan uji petik atau organoleptik, dikarenakan jumlah alat pemeriksaan yang terbatas di KKP Kelas III Kupang. (2) Belum semua wilayah kerja mampu melaksanakan pemeriksaan higiene sanitasi pangan bagi para penjamah atau pengelola makanan di TPM sekitar wilayah kerja. 5) Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Capaian indikator kinerja persentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat adalah 58,3 % dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 99,5 % yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 0,5 % untuk pelaksanaan 100 % kegiatan. 6) Program / Kegiatan yang Menunjang Tingkat Pencapaian Upaya yang dilaksanakan untuk menunjang pencapaian indikator tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat, sebagai berikut: a) Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pengawasan tempat pengolah makanan (TPM) seperti warung, rumah makan, restoran, kafe yang berada di lingkungan pelabuhan, bandara, PLBD secara dapat tercapai 58,3 % dari target sebesar 100 %. Perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 30. Capaian Indikator Pengawasan TPM Kegiatan Target Realisasi Target Realisasi Pengawasan TPM 100 % 20 % 100 % 61,5 % Kegiatan yang dilakukan dalam pengawasan TPM, yakni Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 69

70 (1) Pemeriksaan Sampel Makanan yang Memenuhi Syarat Adalah persentase sampel makanan yang memenuhi syarat yang diolah oleh tempat pengelolaan makanan yang diperiksa. Hasil pengawasan yang dilakukan terdapat 1935 sampel makanan yang diambil untuk diperiksa secara organoleptik dan 1933 sampel makanan atau 99,8 %. (2) Kualitas Bakteriologis Makanan Adalah persentase sampel makanan yang dilakukan pemeriksaan bakteriologis pada tempat pengelolaan makanan yang diperiksa. Hasil pengawasan yang dilakukan terdapat 30 sampel makanan yang diambil untuk diperiksa dan 7 sampel makanan atau 23,3 % yang memenuhi syarat kesehatan. Dari data tersebut, masih terdapat TPM dan kualitas makanan belum memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan yang belum memenuhi syarat kemudian dilakukan tindak lanjut upaya perbaikan dengan pembinaan dan peningkatan pengawsan higiene sanitasi TPM dan kualitas makanan yang diolah. Untuk mendukung capaian indikaotr kinerja ini, telah dilakukan upaya melalui kegiatan: (1) Melakukan inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan (2) Melakukan pemeriksaan kualitas makanan pada tempat pengelolaan makanan (TPM). Masalah yang ditemui dilapangan antara lain kualias makanan yang diawasi belum sepenuhnya memenuhi syarat, dan perlu adanya peningkatan pengawasan sehingga dapat mencapai standar kesehatan yang dipersyaratkan. Adapun penyelesaian permasalahan yang telah dilakukan, antara lain yaitu meningkatkan pengawasan dan koordinasi dengan otoritas pelabuhan / bandara dan instansi di PLBD dalam upaya pengawasan kualitas makanan di masing-masing wilayah yang dilakukan melalui kegiatan jejaring kerja pelabuhan dan bandara sehat dan jejaring surveilans dan kemitraan Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program pencegahan dan pengendalian penyakit Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 70

71 1. Persentase Satker Program P2P yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA dan Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya untuk memenuhi standar. a. Dokumen Perencanaan dan Anggaran 1) Pengertian Dokumen perencanaan dan anggaran adalah kumpulan tulisan mengenai kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan dokumen yang berisi rencana kerja dan dana yang dianggarkan sehingga dapt bersifat akuntable, representatif dan komprehensif untuk menunjang dan memfasilitasi kegiatan dan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu pada tahun anggaran ) Definisi Operasional Dokumen perencanaan dan anggaran adalah dokumen yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja dan anggaran yang terdiri dari : - Satuan kerja pusat: Dokumen Renja-KL, RKA-KL, Rencana Aksi Program, Rencana Aksi Kegiatan, dan Dokumen Menu Rambu Perencanaan; - Satuan Kerja Dekonsentrasi dan UPT: Dokumen RKA KL dan Rencana Aksi Kegiatan. 3) Cara Menentukan Target Target output perencanaan dan anggaran ditentukan berdasar jumlah dokumen perencanaan dan anggaran yang akan dihasilkan pada tahun ) Rumus/Cara Perhitungan Capaian Realisasi Kegiatan dibagi dengan Target tahun 2016 dikalikan 100 % 5) Capaian Indikator Alokasi anggaran untuk dokumen perencanaan dan anggaran sebesar Rp ,- (enam puluh tujuh juta tiga ratus delapan pulh dua ribu rupiah), dengan target tersedianya 1 dokumen, capaian/realisasi anggaran untuk dokumen perencanaan dan anggaran sebesar Rp ,- (enam puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu lima ratus enam puluh lima rupiah), jika di persentasekan sebesar 99,12 % dan capaian target adalah 1 dokumen (100%). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 71

72 Grafik 15. Capaian Target Dokumen Perencanaan & Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun ) Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan Kebijakan yang dilakukan adalah melakukan koordinasi (desk/reviu RKA-KL) dengan Pusat untuk menghasilkan dokumen yang akuntable, representatif dan komprehensif untuk menunjang dan memfasilitasi kegiatan dan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu pada tahun anggaran Kegiatan dokumen perencanaan dan anggaran berupa koordinasi penyusunan usulan dan perencanaan kegiatan dan anggaran, serta pembahasan usulan untuk pemrosesan penerbitan DIPA dan POK. 7) Masalah yang Dihadapi Masih kurangnya SDM yang menangani Perencanaan dan belum menguasai penuh tentang perencanaan, serta belum di bentuknya tim Perencanaan.Kinera ) Usul Pemecahan Masalah Perlu adanya penambahan SDM di bidang perencanaan dengan membentuk TIM Perencanaan. b. Dokumen Data dan Informasi 1) Pengertian/Definisi Operasional Dokumen data dan informasi adalah dokumen yang dihasilkan melalui pembuatan media informasi terkait program, pembuatan dan konsultasi tapkin/tapja, penyusunan Lakip, dan persiapan pencapaian indicator penilaian WBK. 2) Cara Menentukan Target Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 72

73 Target output Data dan Informasi ditentukan berdasar jumlah dokumen data dan informasi yang akan dihasilkan pada tahun ) Rumus/Cara Perhitungan Capaian Realisasi Kegiatan dibagi dengan Target tahun 2016 dikalikan 100 % 4) Capaian Indikator Alokasi anggaran untuk dokumen data dan informasi sebesar Rp ,- (lima puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu rupiah), dengan target tersedianya 1 dokumen, capaian/realisasi anggaran untuk dokumen data dan informasi sebesar Rp ,- (liam puluh emapat juta Sembilan puluh enam ribu lima ratus rupiah), jika di persentasekan sebesar 93,46% dan capaian target adalah 1 dokumen (100%). Grafik 16. Capaian Target Dokumen Data & Informasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun ) Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan Kebijakan yang dilakukan adalah mengirim petugas KKP Kelas III Bengkulu yang khusus WBK untuk mengikuti konsultasi dan terus melakukan update berita-berita kegiatan terkait WBK dan menginisiasi pembuatan Tapkin/Tapja. 6) Masalah yang Dihadapi Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung seperti ruang dan sara penunjang dan konsultasi ke pusat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 73

74 Perlu adanya penambahan sarana prasarana pendukung dan konsultasi dalam rangka peningkatan kemampuan individu. c. Dokumen Evaluasi program dan Pelaporan keuangan 1) Pengertian Dokumen Evaluasi dan Pelaporan adalah kumpulan tulisan yang berisi kegiatan pertanggung jawaban kinerja selama satu tahun serta kegiatan apa saja yang dilakukan untuk menunjang berjalannya program Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu. 2) Definisi Operasional Dokumen evaluasi pelaporan adalah dokumen yang dihasilkan melalui pemantauan pelaksanaan kegiatan, laporan kemajuan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan, laporan tahunan KKP Kelas III Bengkulu. 3) Cara Menentukan Target Target Evaluasi Pelaporan ditentukan berdasar jumlah dokumen Evaluasi Pelaporan yang akan dihasilkan pada tahun ) Rumus/Cara Perhitungan Capaian Realisasi Kegiatan dibagi dengan Target tahun 2016 dikalikan ) Capaian Indikator Alokasi anggaran untuk dokumen Evaluasi dan Pelaporan sebesar Rp ,- (tujuh puluh tujuh juta enam ratus emapat puluh ribu rupiah), dengan target tersedianya 1 dokumen, capaian/realisasi anggaran untuk dokumen evaluasi dan pelaporan sebesar Rp ,000,- (tujuh puluh dua juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu rupiah ), jika di persentasekan sebesar 93,85 % dan capaian target adalah 1 dokumen (100%). Grafik 17. Capaian Target Dokumen Evaluasi dan Pelaporan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 74

75 6) Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan Kebijakan yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan Pusat untuk menghasilkan dokumen yang akuntable, representatif dan komprehensif untuk menunjang dan memfasilitasi kegiatan dan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu di tahun anggaran Kegiatan dokumen evaluasi dan pelaporan yaitu Rapat Kerja Evaluasi dan Pelaporan serta melakukan pembinaan terhadap wilayah kerja KKP Kelas III Bengkulu melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi (MONEV). 7) Masalah yang Dihadapi Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung seperti jaringan internet dan Komputer, serta Alat Kesehatan yang masih terbatas di wilayah Kerja. Kinera ) Usul Pemecahan Masalah Perlu adanya penambahan sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan kinerja petugas KKP yang ada di wilayah kerja. d. Target dan Pagu PNBP 1) Pengertian Target dan Pagu PNBP adalah Estimasi pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dihasilkan dalam satu periode tahun anggaran dan disetorkan ke kas negara. 2) Definisi Operasional Target dan Pagu PNBP adalah dokumen yang diperoleh dari kegiatan penyusunan target dan pagu PNBP yang disusun oleh eselon I dan satker, laporan realisasi bulanan, Triwulanan, dan Tahunan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 75

76 3) Cara Menentukan Target Target output ditentukan dengan jumlah Dokumen Proposal dan Laporan Realisasi PNBP yang dihasilkan (Bulanan, Triwulanan dan Tahunan). 4) Rumus/Cara Perhitungan Capaian Realisasi Kegiatan dibagi dengan Target tahun 2016 dikalikan ) Capaian Indikator Alokasi anggaran untuk Target dan Pagu PNBP sebesar Rp ,- (tujuh ratus satu juta delapan ratus Sembilan puluh ribu rupiah), dengan target tersedianya 12 dokumen, capaian/realisasi anggaran untuk target dan pagu PNBP sebesar Rp ,- (satu milyar emapat ratus tiga belas juta delapan ratus tiga dua ribu seratus tiga puluh enam rupiah), jika di persentasekan sebesar 94,86% dan capaian target adalah 12 dokumen (100%). Grafik 18. Capaian Target dan Pagu PNBP Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun ) Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu berupaya untuk meningkatkan kepuasan masyarakat dengan cara melakukan perbaikan secara berkesinambungan dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, transparan, dan sesuai peraturan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 76

77 Komponen kegiatannya antara lain : Pertemuan/konsultasi PNBP ke pusat, Bintek PNBP ke wilker melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan dan pembinaan pemungutan, penyetoran, penggunaan dan pengadministrasian PNBP, serta dukungan pelayanan PNBP. 7) Masalah yang Dihadapi Kendala dan hambatan yang dirasakan dalam pengelolaan PNBP antara lain : a). Masih kurangnya sosialisasi pendaftaran online terhadap pelaku usaha pelayaran tentang dokumen kesehatan kapal, vaksin umroh dan pelayanan di Bandar udara b).masih ada agen yang telah dilakukan sosialisasi yang belum melakukan pendaftaran online dan masih terbatasnya saran pendukung layanan yang bersumber PNBP ) Usul Pemecahan Masalah Berkomitmen meningkatkan kepuasan masyarakat dengan selalu mengedepankan pelayanan prima. f. Laporan Aset Negara (BMN) 1) Pengertian Laporan Aset Negara (BMN) adalah laporan mengenai seluruh barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah yang dimiliki oleh Negara. 2) Definisi Operasional Tersusunnya Laporan Barang Milik Negara tingkat Satuan Kerja, Wilayah dan Eselon 1 yang akuntabel, tepat waktu, teratur dan paripurna sebagai hasil dari kegiatan penatausahaan, pengelolaan dan pelaporan aset Negara sesuai peraturan Barang Milik Negara. 3) Cara Menentukan Target Target output ditentukan dengan jumlah Laporan Barang Milik Negara yang dihasilkan (Semester I, Semester II, Tahunan Unaudited dan Tahunan Audited). 4) Rumus/Cara Perhitungan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 77

78 Capaian Realisasi Kegiatan dibagi dengan Target tahun 2016 dikalikan ) Capaian Indikator Alokasi anggaran untuk Laporan Aset Negara (BMN) sebesar Rp ,- (Sembilan juta tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah), dengan target tersedianya 1 dokumen, capaian/realisasi anggaran untuk Laporan Aset Negara (BMN) sebesar Rp ,- (Sembilan juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh rupiah), jika di persentasekan sebesar 99,87% dan capaian target adalah 3 dokumen (300%). Grafik 19. Capaian Target Laporan Aset Negara (BMN) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun ) Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan Untuk mendapatkan laporan yang akuntabel dan komprehensif, petugas BMN selalu melakukan koordinasi dengan pusat dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 78

79 Kementerian Keuangan dalam hal ini KPKNL dan Kanwil III DJKN Bengkulu. Komponen kegiatannya berupa Pengelolaan aplikasi SIMAK-BMN, dan Sensus BMN. Adapun aspek dari penggunaannya berupa konsultasi rekonsiliasi BMN, Konsultasi BMN ke pusat. 7) Masalah yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu yaitu belum dilaksanakannya sensus BMN. 8) Usul Pemecahan Masalah Melakukan kegiatan supervisi lebih intens terhadap pelaksanaan sensus BMN. g. Layanan Administrasi Kepegawaian 1) Pengertian Layanan administrasi kepegawaian adalah layanan yang dilakukan yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian seperti: pengembangan dan pembinaan kepegawaian, dan lain-lain. 2) Definisi Operasional Dokumen yang dihasilkan melalui perencanaan/evaluasi pegawai, penataan administrasi kepegawaian, penataan administrasi jabatan fungsional. 3) Cara Menentukan Target Target output ditentukan dengan jumlah laporan yang dihasilkan tentang administrasi kepegawaian. 4) Rumus/Cara Perhitungan Capaian Realisasi Kegiatan dibagi dengan Target tahun 2016 dikalikan ) Capaian Indikator Alokasi anggaran untuk Layanan administrasi kepegawaian sebesar Rp ,- (tiga puluh satu juta tiga ratus emapat puluh lima ribu rupiah), dengan target tersedianya 1 dokumen, capaian/realisasi anggaran untuk Layanan administrasi kepegawaian sebesar Rp ,- (ltiga puluh satu juta tiga ratsu tujuh belas ribu delapan ratus rupiah), jika di persentasekan sebesar 99,91% dan capaian target adalah 1 dokumen (100%). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 79

80 Grafik 20. Capaian Target Layanan Administrasi Kepegawaian Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun ) Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan Dalam melaksanakan layanan administrasi kepegawaian yang baik dan berkualitas sehingga dapat menunjang pelaksanaan kegiatan program. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain berupa konsultasi kepegawaian ke pusat dan konsultasi kepegawaian ke pekanbaru. 7) Masalah yang Dihadapi Untuk layanan administrasi kepegawaian tidak ada masalah yang mengganggu pencapaian kinerja. 8) Usul Pemecahan Masalah Lebih meningkatkan layanan administrasi kepegawaian. h. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 1) Pengertian Laporan Akuntabilitas Kinerja berupa bukti tertulis serta wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya yang dimiliki para Penyelenggara Negara kepada seluruh rakyat Indonesia berdasarkan rencana strategis atau rencana kerja unit organisasi 2) Definisi Operasional Laporan yang menggambaran tentang Pelaksanaan Program dan Kegiatan serta hambatan yang ditemui selama tahun 2016 di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu. 3) Cara Menentukan Target Jumlah LAKIP yang disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 80

81 4) Rumus/Cara Perhitungan Capaian Realisasi Kegiatan dibagi dengan Target tahun 2016 dikalikan ) Capaian Indikator Alokasi anggaran untuk Akuntabilitas Kinerja Pemerintah sebesar Rp ,- (Delpan milyar Sembilan puluh satu juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah),dengan target tersedianya 1 dokumen, capaian/realisasi anggaran untuk Akuntabilitas Kinerja Pemerintah sebesar Rp ,- (Enam milyar delapan ratus delapan puluh satu juta Sembilan ratus sepuluh ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah), jika di persentasekan sebesar 88,05 % dan capaian target adalah 1 dokumen (100%). Grafik 21. Capaian Target Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun ) Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan Untuk mendapatkan laporan yang akuntabel dan komprehensif, KKP Kelas III Bengkulu berkonsultasi dengan pusat tentang bagaimana penyusunan LAKIP yang baik dan benar. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 81

82 7) Masalah yang Dihadapi Lambatnya penyelesaian RAP di pusat sehingga membuat satker Masih kesulitan dalam penentuan indikator kinerja kegiatan.. 8) Usul Pemecahan Masalah Berkoordinasi dengan pusat terkait penyusunan LAKIP i. Layanan Perkantoran 1) Pengertian Layanan perkantoran adalah kegiatan pemenuhan kegiatan administrasi dan pengendalian kegiatan informasi dengan tujuan untuk menjamin kesejahteran pegawai, memfasilitasi kegiatan program dan tupoksi, operasional perkantoran serta pemeliharaan sarana dan prasarana kantor. 2) Definisi Operasional a) Layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. b) Perkantoran adalah pusat kegiatan administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi 3) Rumus/Cara Perhitungan Capaian Realisasi Kegiatan dibagi dengan Target tahun 2016 dikalikan ) Capaian Indikator Alokasi anggaran untuk layanan perkantoran sebesar Rp ,- (tiga milyar dua ratus enam puluh tujuh juta tiga ratus tiga ribu rupiah), dengan target tersedianya 12 bulan layanan, capaian/realisasi anggaran untuk layanan perkantoran sebesar Rp ,- (tiga milyar lima puluh tiga juta tiga ratus enam belas ribu tiga ratus tujuh puluh dua rupiah), jika di persentasekan sebesar 83,84% dan capaian target adalah 12 bulan layanan (100%). Grafik 24. Capaian Target Layanan Perkantoran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 82

83 5) Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan Dalam melaksanakan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu selalu melakukan evaluasi kegiatan pebulan, pertriwulan, semester dan tahunan dan mencari solusi setiap permasalahan yang dihadapi. 6) Masalah yang Dihadapi Dalam pelaksanaan kegiatan layanan perkantoran tidak ditemukan permasalahan berarti. 7) Usul Pemecahan Masalah Perlu meningkatkan kinerja layanan perkantoran di masa yang akan datang. Berikut dapat dilihat capaian indikator Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu pada tabel dibawah ini Tabel 7 Capaian Indikator Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun 2016 KODE SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PENCAPAIAN TARGET (%) Peningkatan Surveilans dan Karantina Kesehatan 1. Persentase Kab/Kota yang Mempunyai Kebijakan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Berpotensi Wabah 2 Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 46% 46% ,5 % 91,5% 100 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 83

84 P 2059 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik 2060 Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Menular Langsung - Sarana Prasarana Surveilans dan Karantina Kesehatan - SDM Surveilans dan Karantina Kesehatan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya - Layanan Pelaksanaan Surveilans dan Karantina Kesehatan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) 1. Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengendalian Vektor Terpadu - SDM Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya - Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) 1. Persentase Kab/Kota dengan Angka Keberhasilan Pengobatan TB Paru BTA Positif (Succes Rate) Minimal 85 persen 2 Persentase Kasus HIV yang diobati 3 Presentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat - Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Menular Langsung di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) - SDM Pengendalian Penyakit Menular Langsung di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Yang Meningkat Kualitasnya 37 Unit 63 Orang 30 Layan an 37 Unit Orang 30 Layana n % 50% Orang 9 Layan an 21 Orang 9 Layana n % 85% % 47% % 85% Layan an 97 Orang 9 Layana n 97 Orang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 84

85 2061 Menurunnya Angka Kesakitan dan Angka Kematian Serta Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 2063 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit - Sarana Prasarana Pengendalian Penyakit Menular Langsung 13 unit 1. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50 persen 2 Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu - SDM Pengendalian Penyakit Tidak Menular di 35 Pelabuhan/Bandara/Pos Orang Lintas Batas Darat (PLBD) Yang Meningkat Kualitasnya - Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit 5 Tidak Menular di Layan Pelabuhan/Bandara/Pos an Lintas Batas Darat (PLBD) 1. Persentase Satker Program P2P yang 94,5 memperoleh penilaian % SAKIP dengan hasil minimal AA 2 Persentase Satker pusat dan daerah yang ditingkatkan sarana/prasarananya untuk memenuhi standar - SDM Dukungan Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di 4 Pelabuhan/Bandara/Pos Orang Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya - Layanan Pelaksanaan Dukungan Manajemen Pencegahan dan 19 Pengendalian Penyakit di Layan Pelabuhan/Bandara/Pos an Lintas Batas Darat (PLBD) - Layanan Perkantoran 12 Bulan Layan an - Sarana Prasarana Dukungan Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 13 unit % 20% % 20% Orang 5 Layana n ,5% % 60% unit 4 Orang 19 Layana n 12 Bulan Layana n unit 100 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 85

86 3.3. SUMBER DAYA Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu per 31 Desember 2016 adalah 41 orang, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 8. Daftar Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu per 31 Desember 2016 NO NAMA NIP PANGKAT JABATAN 1 DRG. DJAUZI, M.KES IV/a Kepala Kantor MARINA ARIFIN, SKM. M. KES DR. HAMONANGAN PARHUSIP WAHMAT BAKHTIAR, S.SOS IRFAN SYARIF, SKM. MPH ROSDIANTI, SKM HENNY DWI KARTIKA RINI, SKM WESBI UTAMI, AMK, SKM, M.SI. AHMAD SAIFUDIN HENDRISIP KASINJER, SKM ELVI RAHMI, SE SUKATNO, SKM HELVI SABIRIN, S.KEP IV/d III/d III/d III/d III/d III/d III/d III/d III/c III/c III/c III/c Ka. Subbag TU Kasie PK & SE Staf TU Staf TU Staf PRL & KLW Staf PK & SE Kasie PRL & KLW Staf PK & SE Staf PRL & KLW Staf TU Staf PRL & KLW Staf PRL & KLW FERI YUSNI, SKM, MPH RUSTAM EFENDI EVI ANSORI MAIFENNETY, SKM PEBRORIZAL, SKM DR. SELVIANI DWI SULISTYOWATY DR. WELLY WAHYUNINGSIH III/c III/c III/b III/b III/c III/b III/b Staf PK & SE Staf TU Staf TU Staf PRL & KLW Staf PK & SE Staf PRL & KLW Staf PRL & KLW RIFA'I, SKM RAHMAN, SKM RAUF SUWANTO, SE YUNG NAM, SKM IRMA SURYANI, S.SOS JUMASARI, SKM III/b III/b III/b III/a III/a III/a Staf TU Staf PK & SE Staf TU Staf PK & SE Staf PRL & KLW Staf TU Staf PRL & KLW Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 86

87 27 DIANA RULITA, SKM III/a Staf TU 28 AKHMADI KUSUMA WIJAYA, SE III/a Staf TU BUDI SETIAWAN, S.KOM ARIF DAHNIAL, S.KOM ERMAWATI, SKM MELLI ISHAK, S.KEP INDRIANI NOVIANA, SKM LEKA CHRISNOYA, SKM TRINO BERLIAN SAPUTRA, A. MD.KEP ERNAWATI, AMD.KEP TRISETYAWATI ARITONANG, AMF III/a III/a III/a III/a III/a III/a III/a III/a II/a Staf TU Staf PRL & KLW Staf PRL & KLW Staf PK & SE Staf PRL & KLW Staf PRL & KLW Staf PRL & KLW Staf PRL & KLW MIKO SUDIHARTO, A.MD.KL IIP SAPUTRA OKTARIAN II/c II/c Staf PK & SE Staf PRL & KLW 40 WIDJI SUPRAPTO II/c Staf TU Dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulumemberikan dukungan dan kesempatan bagi para pegawai untuk pengembangan diri antara lain melalui pelatihanpelatihan sesuai dengan bidang tugas pegawai dan Tugas Belajar/Izin Belajar ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Saat ini pegawai yang sedang melaksanakan Tugas Belajar sebanyak 1 (satu) orang : - an. Rahman, SKM, Pendidikan Program Strata 2 Kesehatan Masyarakat di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 87

88 Grafik 25. Jumlah ASN Berdasarkan Golongan kepangkatan Pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun 2016 REKAPITULASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU BERDASARKAN GOLONGAN TAHUN 2016 Golongan Kosong 0 Pembina - IV/a 2 Penata Tk. I - III/d 6 Penata - III/c 7 Penata Muda Tk. I - III/b 7 Penata Muda - III/a 12 Pengatur Tk. I - II/d 2 Pengatur - II/c Pengatur Muda Tk. I - II/b 4 Berdasarkan grafik tersebut terlihat perbandingan jumlah ASN (Aparatur Sipil Negara) berdasarkan golongan kepangkatan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu. Garfik 26. Persentase ASN Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu Tahun 2016 REKAPITULASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU BERDASARKAN JENIS KELAMIN TAHUN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA.2016 Hal 88

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN 1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM SESUAI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO.53 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN 2015-2019 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES Kesehatan Gedung Prof Dr. Sujudi Lantai 8 9 Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Keuangan dan Umum Subbagian Program dan Laporan BIDANG KAR.SE

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat karunia-nya, Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2014 KEMENKES. Kantor Kesehatan. Pelabuhan. Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4. Kelembagaan... 6

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2016 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERJANJIAN KINERJA BAB II PERJANJIAN KINERJA Untuk mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, yang salah satu misinya adalah Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan

Lebih terperinci

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2017 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR www.kkpmakassar.com kkpmakassar@yahoo.co.id DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP SISTEMATIKA PENYAJIAN RENCANA AKSI PROGRAM (RAP) RANCANGAN INDIKATOR RAK BTKLPP SISTEMATIKA RAK PERJANJIAN KINERJA MONITORING CAPAIAN RAK RENCANA TINDAK

Lebih terperinci

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pertanggung

Lebih terperinci

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4.

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 DASAR HUKUM 1) UU NO.1 TAHUN 1962 TTG KARANTINA LAUT 2) UU NO.4/84 TTG WABAH PENYAKIT MENULAR 3) UU NO.23 TAHUN 1992 TTG KESEHATAN 4) KEPMENHUB RI NO: KM 33 TGL 14 AGUSTUS 2003 TENTANG PEMBERLAKUKAN

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip

KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 K ANTOR K E SEHATAN P EL A BU HAN K E LAS II II II B E N GKU L U KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN Jakarta, 12 Mei 2015 1 OUTLINE A. DASAR HUKUM B. PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA C. SIKLUS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan amanat kepada pemerintah mulai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.878, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2349/MENKES/PER/XI/2011

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tahun Sidang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II)

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PALEMBANG KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 06 Oktober 2016

Revisi ke 03 Tanggal : 06 Oktober 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Terlampir. Terlampir

Terlampir. Terlampir KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RPJMN dan RENSTRA BPOM RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019

Lebih terperinci

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom

Lebih terperinci

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN LAKIP 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BBTKLPP SURABAYA LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 <

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 < 2014,.127 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN NILAI STANDAR SUB UNSUR KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN a. Unsur Utama Kekarantinaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman. A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi 5 C. Sistematika 6

DAFTAR ISI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman. A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi 5 C. Sistematika 6 IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam bidang pelatihan kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.865, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Sanitasi Kapal. Sertifikat. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKAT SANITASI KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016 Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016 DIREKTORAT PELAYANAN KEFARMASIAN Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN RI KATA PENGANTAR Kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2015 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 06 Oktober 2016

Revisi ke 03 Tanggal : 06 Oktober 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Visi BKPM dalam periode 2015-2019 adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017

LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan point of entry (pintu masuk) negara yang berpotensi

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015 Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015 BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan 20 Dokumen 21 Dokumen 105%

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan 20 Dokumen 21 Dokumen 105% S ekretariat Badan PPSDM Kesehatan merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, serta mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PALEMBANG 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan dalam hidupnya dan setiap manusia tentu pernah dihadapkan dengan sebuah konflik. Konflik peran

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT TAHUN 2016-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembangunan kesehatan menjadi bagian yang

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2014 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2014 JALAN SUKABUMI NO 17 BANDUNG Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. frame foto kegiatan BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. frame foto kegiatan BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG K, frame foto kegiatan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai salah satu wujud

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 10 Tahu 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 33 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci