LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo 2015

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat dan rahmat-nya Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Probolinggo dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun LAKIP ini merupakan bagian dari upaya KKP Kelas II Probolinggo dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan akuntabilitas kinerja KKP Kelas II Probolinggo ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas penetapan kinerja yang telah diperjanjikan maupun pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya pada tahun 2014 kepada Direktorat Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan RI yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat peningkatan dan pencapaian kinerja di tahun yang akan datang. Mudah-mudahan dalam penyajian LAKIP tahun 2014 di KKP Kelas II Probolinggo akan menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja satker ini selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja pada tahun yang akan datang dengan lebih baik dan akuntabel. Kepala KKP Kelas II Probolinggo Rahmat Subakti, S.KM, MHM NIP LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 ii

3 Ringkasan Eksekutif Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo pada tahun 2014 telah mencapai target sesuai dengan perjanjian kinerja yang telah disepakati. Kegiatan yang dilaksanakan di KKP Kelas II Probolinggo terdiri dari 4 (empat) sasaran kegiatan. Sasaran kegiatan pertama yaitu meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan tercapai sebesar 98,75%. Sasaran kedua yaitu menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC mempunyai kinerja sebesar 99,6%. Sasaran ketiga yaitu meningkatnya kemampuan pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB telah menghasilkan kinerja sebesar 109,33%. Sedangkan sasaran keempat yaitu meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen mempunyai kinerja sebesar 100%. Sasaran strategis tersebut dicapai melalui 17 (tujuh belas) indikator, diantaranya dari seksi PRL sejumlah 8 (delapan) indikator, seksi UKLW sejumlah 5 (lima) indikator, seksi PKSE sejumlah 3 (tiga) indikator, dan sub bagian tata usaha sejumlah 1 (satu) indikator. Tiga indikator yang masih belum mencapai target diantaranya : peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan, pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC dan terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis. Upaya meningkatkan kinerja di KKP Kelas II Probolinggo masih terus dilakukan guna mencapai keadaan yang seoptimal mungkin. Demikian laporan akuntabilitas kinerja KKP Kelas II Probolinggo pada tahun 2014, semoga dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi guna peningkatan kinerja di tahun mendatang. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 iii

4 DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik i ii iii iv vi viii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Maksud dan Tujuan 4 C. Tugas Pokok dan Fungsi 4 D. Struktur Organisasi 6 E. Sistematika Penulisan 7 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA 1. Rencana Aksi Kegiatan 2. Rencana Kinerja Tahunan B. PERJANJIAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA 1. Indikator Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan Buffer Area (House Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat 2. Indikator Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90 % 3. Indikator Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD 4. Indikator Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 5. Indikator Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan 6. Indikator TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 iv

5 7. Indikator Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC ; 8. Indikator Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan 9. Indikator Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan 10. Indikator Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya 11. Indikator Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis 12. Indikator Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85 % 13. Indikator Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan 14. Indikator Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan 15. Indikator Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kesehatan 16. Indikator Penerbitan dokumen kesehatan 17. Indikator Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi C. SUMBER DAYA BAB IV SIMPULAN 79 LAMPIRAN LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 v

6 DAFTAR TABEL Tabel 1 : Pengukuran kinerja KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 Tabel 2 : Capaian Indikator Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer Area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat tahun 2014 Tabel 3 : Capaian Indikator Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90% tahun 2014 Tabel 4 : Capaian Indikator Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD tahun 2014 Tabel 5 : Capaian Indikator Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90% tahun 2014 Tabel 6 : Capaian Indikator Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan tahun 2014 Tabel 7 : Capaian Indikator TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan tahun 2014 Tabel 8 : Capaian Indikator Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC tahun 2014 Tabel 9 : Capaian Indikator Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan tahun 2014 Tabel 10 : Capaian Indikator Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tahun 2014 Tabel 11 : Capaian Indikator Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya tahun 2014 Tabel 12 : Capaian Indikator Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis tahun 2014 Tabel 13 : Capaian Indikator Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85% tahun 2014 Tabel 14 : Capaian Indikator Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan tahun 2014 LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 vi

7 Tabel 15 : Capaian Indikator Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan tahun 2014 Tabel 16 : Capaian Indikator Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan tahun 2014 Tabel 17 : Capaian Indikator Penerbitan dokumen kesehatan tahun 2014 Tabel 18 : Capaian Indikator Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas tahun 2014 Tabel 19 : Penggunaan Anggaran Satuan Kerja Tahun 2013 dan 2014 Tabel 20 : Target dan pagu PNBP tahun 2013 dan 2014 LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 vii

8 DAFTAR GRAFIK Grafik 1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 viii

9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja) KKP Kelas II Probolinggo merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dilaksanakan dan keberhasilan yang dicapai pada tahun 2014 kepada Direktorat Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan RI. Hal tersebut berpedoman pada Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Dalam mencapai kinerjanya, KKP Kelas II Probolinggo bersandar pada Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas II Probolinggo Tahun dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang organisasi dan tata kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), bahwa KKP merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Dalam perkembangannya, Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 mengalami perubahan dengan penambahan beberapa pasal yang tertuang dalam Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011, sehingga klasifikasi KKP menjadi 4 kelas yaitu Kelas I, II, III, dan IV. KKP Probolinggo masih termasuk dalam kelas II yang mempunyai 4 struktural dengan eselon III dan IV. Mencermati visi dari Kementerian Kesehatan dan visi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, maka Visi KKP Kelas II Probolinggo adalah : Mewujudkan Masyarakat, LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

10 Alat Angkut dan Lingkungan Pelabuhan Probolinggo Sehat, Mandiri dan Berkeadilan. Dalam mewujudkan visi dari KKP Kelas II Probolinggo, maka misi yang harus dilaksanakan antara lain : 1. Melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah. 2. Meningkatkan Surveilans Epidemiologi di pelabuhan beserta alat angkut dan muatannya. 3. Melakukan upaya pengendalian dampak risiko lingkungan. 4. Meningkatkan pengawasan keluar masuk obat, makananminuman, alat kesehatan (OMKA). 5. Melakukan upaya pelayanan kesehatan di wilayah kerja pelabuhan dan bandara. 6. Mewujudkan lingkungan pelabuhan sesuai dengan standar yang terakreditasi secara internasional. 7. Mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan untuk hidup sehat. 8. Mewujudkan pelayanan dan penerbitan dokumen kesehatan yang berkaitan dengan lalu lintas internasional di pelabuhan. 9. Mengoptimalkan jejaring kerja sistem kesehatan nasional dan internasional. Tujuan KKP Kelas II Probolinggo adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular serta upaya meningkatkan kualitas lingkungan di wilayah pelabuhan. Sedangkan sasaran strategis yang akan dicapai antara lain : 1. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan dengan indikator : a. Bebas vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan Buffer Area(House Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat sebesar 100 %; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

11 b. Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%; c. Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD sebesar 100 %; d. Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan sebesar 100 %; e. Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan sebesar 100 %; f. TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan sebesar 100 %; g. Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC sebesar 100 %; h. Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan sebesar 100 %. 2. Menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC dengan indikator : a. Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 100%; b. Angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya teridentifikasi sebesar 100%; c. Seluruh jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis sebesar 100%; d. Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%; e. Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan sebesar 100%. 3. Meningkatnya kemampuan pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB dengan indikator : a. Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan sebesar 100%; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

12 b. Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan sebesar 100 %; c. Penerbitan dokumen kesehatan sebesar 100 %. 4. Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen a. Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi sebesar 100%. B. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP ini dimaksudkan untuk memberikan informasi hasil kinerja pada KKP Kelas II Probolinggo secara jelas dan lengkap sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja di tahun mendatang. Tujuan dari penyusunan LAKIP ini antara lain : 1. Mengetahui capaian sasaran strategis melalui indikator yang ada pada seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi; 2. Mengetahui capaian sasaran strategis melalui indikator yang ada pada seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah; 3. Mengetahui capaian sasaran strategis melalui indikator yang ada pada seksi Pengendalian Risiko Lingkungan; 4. Mengetahui capaian sasaran strategis melalui indikator yang ada pada Sub Bagian Tata Usaha. C. Tugas Pokok dan Fungsi KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, KKP menyelenggarakan fungsi : LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

13 1. Pelaksanaan kekarantinaan; 2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan; 3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali; 5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia; 6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional; 7. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja dilingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 8. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk; 9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor; 10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya; 11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan diwilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan,dan lintas batas darat negara; 14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan,dan surveilans kesehatan pelabuhan; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

14 15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaankkp. D. Struktur Organisasi Didalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa KKP Kelas II terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengendalian Karantina & Surveilans Epidemiologi, Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan, Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Jabatan Fungsional dan Instalasi. Adapun secara struktur organisasi KKP Kelas II Probolinggo dapat digambarkan sebagai berikut : KEPALA KANTOR Rahmat Subakti, S.KM, MHM. KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA Kelik Sulistiyono, S.T. KEPALA SEKSI PENGENDALIAN KARANTINA & SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Suyoko, S.T., M.M. KEPALA SEKSI PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN Drs. H. Irfan, M.Si. KEPALA SEKSI UPAYA KESEHATAN & LINTAS WILAYAH dr. Rofiud Darojat KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WILAYAH KERJA 1. Pelabuhan Laut Panarukan 2. Pelabuhan Laut Tanjung Wangi 3. Pelabuhan Laut Pasuruan 4. Pelabuhan Laut Paiton 5. Bandara Abdur Rahman Saleh LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

15 E. Sistematika Penulisan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2416/Menkes/ Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, maka sistematika penulisan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Tupoksi D. Sistematika Penulisan BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA 1. Rencana Aksi Kegiatan 2. Rencana Kinerja Tahunan B. PERJANJIAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA 18. Indikator Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan Buffer Area (House Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat ; 19. Indikator Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90 % ; 20. Indikator Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD ; 21. Indikator Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan ; 22. Indikator Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan ; 23. Indikator TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan ; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

16 24. Indikator Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC ; 25. Indikator Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan ; 26. Indikator Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan ; 27. Indikator Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya ; 28. Indikator Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis ; 29. Indikator Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85 % ; 30. Indikator Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan ; 31. Indikator Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan ; 32. Indikator Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kesehatan ; 33. Indikator Penerbitan dokumen kesehatan ; 34. Indikator Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi. C. SUMBER DAYA 1. Sumber Daya Manusia 2. Sumber Daya Anggaran 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana BAB IV SIMPULAN LAMPIRAN a. RKT 2014 b. Penetapan Kinerja 2014 LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

17 c. Matrik Pengukuran Kinerja 2014 d. dan lain-lain LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

18 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA 1. Rencana Aksi Kegiatan Dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas II Probolinggo Tahun , telah dirumuskan beberapa sasaran strategis, yang terdiri dari : a. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan; b. Menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC; c. Meningkatnya kemampuan pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB; d. Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen. Guna mewujudkan sasaran strategis, diperlukan indikator sebagai ukuran keberhasilan program yang telah ditetapkan. Berhasil tidaknya sebuah pelaksanaan perlu menetapkan target yang ingin dicapai. Indikator dari masing-masing sasaran strategis sesuai Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Probolinggo Tahun dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan, dengan indikator : 1) Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan buffer area (House Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat. Target pada tahun 2012, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 2) Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%. Target pada tahun 2012 sebesar 90%, 2013 sebesar 95 dan 2014 diharapkan dapat mencapai sebesar 100%. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

19 3) Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD. Target pada tahun 2012 sebesar 90%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 4) Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan. Target pada tahun 2012, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 5) Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan. Target pada tahun 2012 sebesar 90%, 2013 sebesar 95%, dan diharapkan pada tahun 2014 dapat mencapai 100%. 6) TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan. Target pada tahun 2012 sebesar 90%, 2013 sebesar 95% dan diharapkan pada tahun 2014 dapat mencapai 100%. 7) Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC. Target pada tahun 2012 sebesar 90%, 2013 sebesar 95% dan diharapkan pada tahun 2014 dapat mencapai 100%. 8) Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan. dengan target pada tahun2012 sebesar 90%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. b. Menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC, dengan indikator : 1) Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 90%. Target pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 2) Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya sebesar 80%. Target pada tahun 2012 sebesar 85%, 2013 sebesar 95%, dan pada tahun 2014 diharapkan meningkat menjadi 100%. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

20 3) Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 4) Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%. Target pada tahun 2012 sebesar 85%, 2013 sebesar 95% dan pada tahun 2014 diharapkan dapat meningkat menjadi 100%. 5) Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan. Target pada tahun 2012 sebesar 85%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. c. Meningkatnya kemampuan pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB, dengan indikator : 1) Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan. Target pada tahun 2012, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 2) Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan. Target pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. 3) Penerbitan dokumen kesehatan. Target pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%. d. Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen, dengan indikator terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi. Target pada tahun 2012 sebesar 95%, 2013 dan 2014 sebesar 100%,. Dalam mencapai tujuan dan sasaran kegiatan di KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014, perlu adanya beberapa kebijakan yang mendukung diantaranya : 1. Pengendalian lingkungan sehat diselenggarakan melalui peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakat, serta pengendalian faktor risiko di lingkungan pelabuhan; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

21 2. Pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans epidemiologi faktor risiko dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan kewaspadaan dini dengan keterlibatan semua stakeholders; 3. Pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta dalam percepatan program lingkungan sehat melalui pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya; 4. Pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang kesehatan lingkungan yang secara fungsional merupakan sumberdaya inti dalam pengelolaan dan penyelenggaraan program lingkungan sehat; 5. Pengendalian lingkungan sehat diarahkan untuk meningkatkan cakupan, jangkauan, dan pemerataan pengendalian faktor risiko secara berkualitas di lingkungan pelabuhan; 6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mendorong peran, membangun komitmen, dan menjadi bagian integral pembangunan kesehatan dalam mewujudkan masyarakat pelabuhan yang sehat dan produktif ; 7. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diselenggarakan melalui penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat, imunisasi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengendalian faktor risiko di pelabuhan; 8. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans epidemiologi dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

22 kewaspadaan dini, guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit antar daerah maupun negara; 9. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan KLB/wabah dan bencana maupun kesehatan matra; 10. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk percepatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya; 11. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit sehingga mampu menggerakkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat pelabuhan; 12. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk meningkatkan cakupan, jangkauan, dan pemerataan pelayanan penatalaksanaan kasus penyakit secara berkualitas. Berdasarkan arah kebijakan KKP dalam pengelolaan program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di pintu gerbang negara, maka dikembangkan strategi sebagai berikut : 1. Melaksanakan NSPK; 2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi; 3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi program; 4. Mengembangkan sumberdaya manusia; 5. Memperkuat jejaring kerja; 6. Memperkuat logistik, distribusi dan manajemen; 7. Memperkuat surveilans epidemiologi dan aplikasi teknologi; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

23 8. Melaksanakan supervisi / bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi; 9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan. 2. Rencana Kinerja Tahunan Perencanaan kinerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo didasarkan pada rencana kegiatan tahunan. Adapun rencana kegiatan tahunannya terdiri dari beberapa sasaran strategis dan indikator, yaitu : a. Rencana Kinerja Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Sasaran strategis pada seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) adalah meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan dengan indikator sebagai berikut : a Bebas vektor penular penyakit di perimeter area (house index = 0) dan buffer area (house index < 1) di lingkungan pelabuhan bandara dan pos lintas batas darat sebesar 100% pada tahun 2014, dengan melakukan kegiatan, antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan survey tempat perindukan nyamuk di pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Tersedianya data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa dengan target 12 (dua belas) laporan; 3) House indek (HI) dan Container indek (CI) di perimeter area = 0 dan buffer area < 1; 4) Luas wilayah bebas vektor dengan target 360 (tiga ratus enam puluh) hektar. b Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90% 1) Tersedianya data pengendalian nyamuk di wilayah pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

24 2) Wilayah perimeter dan buffer yang dilakukan PSN dengan target (sebelas ribu) rumah dan (lima belas ribu) kontainer; 3) Terlaksananya kegiatan abatisasi di perimeter area dan buffer area dengan target (lima belas ribu) kontainer; 4) Persentase perimeter dan buffer yang dilakukan fogging dengan target 360 (tiga ratus enam puluh) hektar. c Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD sebesar 90% a) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan dengan target 24 (dua puluh empat) laporan; b) Terlaksananya kegiatan pemasangan perangkap tikus di area pelabuhan / bandara dengan target (tiga puluh ribu) perangkap; c) Tersedianya data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara dengan target 12 (dua belas) laporan; d) Indeks pinjal di area pelabuhan / bandara < 1. d Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan sebesar 100% a) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan tempat pengelolaan makanan / minuman di pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; b) Tempat pengolahan makanan / minuman di periksa dengan target 50 (lima puluh) tempat; c) Cakupan tempat pengolahan makanan / minuman di periksa yang memenuhi syarat dengan target 50 (lima puluh) tempat; d) Pemeriksaan sampel makanan di laboratorium dengan target 96 (sembilan puluh enam) sampel; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

25 e) Sampel makanan/minuman diperiksa yang memenuhi syarat dengan target 50 (lima puluh) sampel. e Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan dengan target 90% a) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di pelabuhan / bandara yang telah dilaksanakan dengan target 12 (dua belas) laporan; b) Sarana air bersih diperiksa yang memenuhi syarat dengan target 720 (tujuh ratus dua puluh) kali; c) Sampel air bersih di periksa di laboratorium dengan target 120 (seratus dua puluh) sampel; d) Cakupan sampel air bersih yang memenuhi syarat dengan target 25 (dua puluh lima) sampel. f TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan sebesar 90%, dengan target 100%. a) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan yang telah dilaksanakan dengan target 12 (dua belas) laporan; b) Persentase cakupan sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat dengan target 24 (dua puluh empat) lokasi. g Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 100 %. a) Tersedianya data Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 12 (dua belas) laporan; b) Kapal dilakukan pemeriksaan sanitasi dengan target 800 (delapan ratus) kapal; c) Jumlah kapal yang diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 808 (delapan ratus delapan) sertifikat; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

26 h Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan dengan target 100% a) Persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat dengan target 29 (dua puluh Sembilan) lokasi; b) Persentase air bersih / air minum yang memenuhi syarat dengan target 3 (tiga) sarana; c) Persentase tindakan fogging yang dilaksanakan pada situasi matra dengan target 4 (empat) hektar; d) Persentase tindakan spraying yang dilaksanakan pada situasi matra dengan target 4 (empat) hektar. b. Rencana Kinerja Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Sasaran strategis pada seksi ini adalah menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC, dengan indikator : 1) Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 90%, target pada tahun 2014 sebesar 100%, Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : a) Melakukan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK), dengan target (delapan ribu dua ratus lima puluh) orang; b) Melakukan pengawasan obat P3K kapal, dengan target 550 (lima ratus lima puluh) sertifikat; c) Melakukan pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan, dengan target 2 (dua) laporan; d) Melaksanakan skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan, dengan target 1 (satu) laporan. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

27 2) Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, Diabetes Millitus (DM), penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya dengan target 4 (empat) laporan. 3) Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis sebesar 100% di tahun 2014, dengan melakukan kegiatan : a) Melakukan pengesahan International Certificate of Vaccination (ICV) dengan target (tiga belas ribu lima ratus) sertifikat; b) Melakukan penerbitan International Certificate of Vaccination (ICV) dengan target (lima belas ribu tiga ratus lima puluh) sertifikat. 4) Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%, target pada tahun 2014 sebesar 100%, dengan melakukan kegiatan : 1) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja dasar, dengan target 1 (satu) laporan; 2) Sosialisasi dan penyebaran informasi K3 dengan target 1 (satu) laporan; 3) Melaksanakan pemeriksaan penjamah makanan dengan target 1 (satu) laporan. 5) Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan sebesar 100%, target pada tahun 2014 sebesar 100%, dengan melakukan kegiatan berupa : 1) Melaksanakan pemantauan posko, dengan target 5 (lima) kali; 2) Melaksanakan kegiatan di pos kesehatan, dengan target 3 (tiga) laporan. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

28 c. Rencana Kinerja Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Sasaran strategisnya adalah meningkatnya kemampuan pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB, dengan indikator : a. Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan sebesar 100% di tahun Beberapa kegiatan untuk mencapai indikator tersebut antara lain : 1) Menyelenggarakan rapat koordinasi dan informasi lintas sektor di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, dengan target 1 (satu) laporan; 2) Melaksanakan penyusunan dokumen rencana kontinjensi dan simulasi PHEIC di wilayah kerja pelabuhan Tanjung Wangi dengan target 1 (satu) dokumen; 3) Melaksanakan validasi data dan monitoring dan evaluasi dengan target masing-masing 5 (lima) laporan; 4) Melaksanakan analisa dan diseminasi informasi ke 5 dengan target 6 (enam) laporan; 5) Melaksanakan surveilans kesehatan masyarakat, dengan target 5 (lima) laporan; 6) Melaksanakan analisis situasi matra dengan target 2 (dua) laporan; 7) Melaksanakan pemeriksaan kapal yang datang dari luar negeri dengan target 82 (delapan puluh dua) kapal 8) Pengawasan tindakan penyehatan alat angkut (derratisasi, desinseksi, desinfeksi) dengan target 8 (delapan) kapal. 9) Peningkatan tenaga kesehatan terlatih, dengan target 8 (delapan) orang. b. Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan yang mencapai 100% pada tahun LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

29 Kegiatan dalam rangka mencapai indikator tersebut adalah melaksanakan kegiatan karantina kesehatan kapal dengan target 587 (lima ratus delapan puluh tujuh) kapal. c. Penerbitan dokumen kesehatan sebesar 100%. Kegiatan dalam rangka mencapai indikator tersebut adalah melaksanakan penerbitan dokumen kesehatan dengan target (dua puluh delapan ribu tujuh ratus dua puluh delapan) dokumen. d. Rencana Kinerja Sub Bagian Tata Usaha Sasaran strategisnya adalah terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas, teknis sesuai tupoksi, dengan indikator : a. Terlaksananya manajemen dan adminstrasi, dengan melakukan kegiatan yaitu : 1) Melaksanakan pembayaran gaji, tunjangan dan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran dengan target 12 (dua belas) bulan; 2) Menyediakan dokumen perencanaan dan anggaran, dengan target 3 (tiga) dokumen; 3) Menyediakan laporan keuangan dengan target 2 (dua) laporan 4) Melaksanakan target dan pagu PNBP dengan target 3 (tiga) dokumen; 5) Menyediakan laporan aset negara dengan target 1 (satu) laporan; 6) Melaksanakan layanan administrasi kepegawaian dengan target 1 (satu) laporan; 7) Administrasi pembinaan hukum dan organisasi dengan target 1 (satu) laporan; 8) Melaksanakan pengadaan perangkat pengolahan data dan komunikasi, dengan target 14 (empat belas) unit; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

30 9) Melaksanakan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran, dengan target 34 (tiga puluh empat) unit; 10) Penambahan nilai gedung dan bangunan kantor induk Probolinggo, dengan target 1 (satu) paket; 11) Melaksanakan pembangunan gedung wilker Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang dengan target seluas 220 m 2. B. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian kinerja di KKP Kelas II Probolinggo didasarkan pada hasil revisi RKA-KL tahun Adapun hasil perjanjian kinerja pada tahun ini terdiri dari beberapa sasaran strategis dan indikator, yaitu : 1. Perjanjian Kinerja Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Sasaran strategis pada seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) adalah meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan dengan indikator sebagai berikut : a. Bebas vektor penular penyakit di perimeter area (house index = 0) dan buffer area (house index < 1) di lingkungan pelabuhan bandara dan pos lintas batas darat sebesar 100% pada tahun Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan survey tempat perindukan nyamuk di pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Tersedianya data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa dengan target 12 (dua belas) laporan; 3) House indek (HI) dan Container indek (CI) di perimeter area = 0 dan buffer area < 1; 4) Luas wilayah bebas vektor dengan target 360 (tiga ratus enam puluh) hektar. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

31 b. Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pengendalian nyamuk di wilayah pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Wilayah perimeter dan buffer yang dilakukan PSN dengan target (sebelas ribu) rumah dan (lima belas ribu) kontainer; 3) Terlaksananya kegiatan abatisasi di perimeter area dan buffer area dengan target (lima belas ribu) kontainer; 4) Persentase perimeter dan buffer yang dilakukan fogging dengan target 360 (tiga ratus enam puluh) hektar. c. Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD sebesar 90%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan dengan target 24 (dua puluh empat) laporan; 2) Terlaksananya kegiatan pemasangan perangkap tikus di area pelabuhan / bandara dengan target (tiga puluh ribu) perangkap; 3) Tersedianya data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara dengan target 12 (dua belas) laporan; 4) Indeks pinjal di area pelabuhan / bandara < 1. d. Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan tempat pengelolaan makanan / minuman di pelabuhan dengan target 12 (dua belas) laporan; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

32 2) Tempat pengolahan makanan / minuman di periksa dengan target 50 (lima puluh) tempat; 3) Cakupan tempat pengolahan makanan / minuman di periksa yang memenuhi syarat dengan target 50 (lima puluh) tempat; 4) Pemeriksaan sampel makanan di laboratorium dengan target 96 (sembilan puluh enam) sampel; 5) Sampel makanan/minuman diperiksa yang memenuhi syarat dengan target 50 (lima puluh) sampel. e. Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan dengan target 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di pelabuhan / bandara yang telah dilaksanakan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Sarana air bersih diperiksa yang memenuhi syarat dengan target 720 (tujuh ratus dua puluh) kali; 3) Sampel air bersih di periksa di laboratorium dengan target 120 (seratus dua puluh) sampel; 4) Cakupan sampel air bersih yang memenuhi syarat dengan target 25 (dua puluh lima) sampel. f. TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan sebesar 90%, dengan target 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data pemetaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan yang telah dilaksanakan dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Persentase cakupan sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat dengan target 24 (dua puluh empat) lokasi. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

33 g. Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 100 %. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Tersedianya data Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 12 (dua belas) laporan; 2) Kapal dilakukan pemeriksaan sanitasi dengan target 800 (delapan ratus) kapal; 3) Jumlah kapal yang diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCEC dan SSCC dengan target 808 (delapan ratus delapan) sertifikat; h. Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan dengan target 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat dengan target 29 (dua puluh Sembilan) lokasi; 2) Persentase air bersih / air minum yang memenuhi syarat dengan target 3 (tiga) sarana; 3) Persentase tindakan fogging yang dilaksanakan pada situasi matra dengan target 4 (empat) hektar; 4) Persentase tindakan spraying yang dilaksanakan pada situasi matra dengan target m Perjanjian Kinerja Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Sasaran strategis pada seksi ini adalah menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC, dengan indikator : a. Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 90%, target pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

34 1) Melakukan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK) dengan target (delapan ribu dua ratus lima puluh) orang; 2) Melakukan pengawasan obat P3K kapal, dengan target 550 (lima ratus lima puluh) sertifikat; 3) Melakukan pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan, dengan target 2 (dua) laporan; 4) Melaksanakan skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan, dengan target 1 (satu) laporan; 5) Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, Diabetes Millitus (DM), penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya dengan target 4 (empat) laporan. b. Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis sebesar 100% di tahun Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Melakukan pengesahan International Certificate of Vaccination (ICV) dengan target (tiga belas ribu lima ratus) sertifikat; 2) Melakukan penerbitan International Certificate of Vaccination (ICV) dengan target (lima belas ribu tiga ratus lima puluh) sertifikat. c. Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85%, target pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja dasar dengan target 1 (satu) laporan. 2) Sosialisasi dan penyebaran informasi K3 dengan target 1 (satu) laporan. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

35 3) Melaksanakan pemeriksaan penjamah makanan dengan target 1 (satu) laporan. d. Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan sebesar 100%, target pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Melaksanakan pemantauan posko, dengan target 5 (lima) kali; 2) Melaksanakan kegiatan di pos kesehatan, dengan target 3 (tiga) laporan. 3. Perjanjian Kinerja Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Sasaran strategisnya adalah meningkatnya kemampuan pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB, dengan indikator : a. Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan Menyelenggarakan rapat koordinasi dan informasi lintas sektor di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Melaksanakan penyusunan dokumen rencana kontinjensi dan simulasi PHEIC di wilayah kerja pelabuhan Tanjung Wangi dengan target 1 (satu) dokumen; 2) Melaksanakan analisa data dan monitoring dan evaluasi dengan target masing-masing 5 (lima) laporan; 3) Melaksanakan analisa dan diseminasi informasi ke dengan target 6 (enam) laporan; 4) Melaksanakan surveilans kesehatan masyarakat, dengan target 5 (lima) laporan; 5) Melaksanakan analisis situasi matra dengan target 2 (dua) laporan; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

36 6) Melaksanakan pemeriksaan kapal yang datang dari luar negeri dengan target 82 (delapan puluh dua) kapal; 7) Pengawasan tindakan penyehatan alat angkut (derratisasi, desinseksi, desinfeksi) dengan target 8 (delapan) kapal; 8) Peningkatan tenaga kesehatan terlatih, dengan target 8 (delapan) orang. b. Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan yang mencapai 100% pada tahun Kegiatan dalam rangka mencapai indikator tersebut adalah melaksanakan kegiatan karantina kesehatan kapal dengan target 58 (lima ratus delapan puluh tujuh) kapal. c. Penerbitan dokumen kesehatan sebesar 100%. Kegiatan dalam rangka mencapai indikator tersebut adalah melaksanakan penerbitan dokumen kesehatan dengan target dokumen. 4. Perjanjian Kinerja Sub Bagian Tata Usaha Sasaran strategisnya adalah meningkatnya dukungan administrasi dan menajemen, dengan indikator : a. Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas, teknis sesuai tupoksi. Kegiatan untuk mencapai kegiatan tersebut antara lain : 1) Melaksanakan pembayaran gaji, tunjangan dan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran dengan target 12 (dua belas) bulan; 2) Menyediakan dokumen perencanaan dan anggaran, dengan target 3 (tiga) dokumen; 3) Menyediakan laporan keuangan dengan target 2 (dua) laporan; 4) Melaksanakan target dan pagu PNBP dengan target 3 (tiga) dokumen; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

37 5) Menyediakan laporan aset negara dengan target 1 (satu) laporan; 6) Melaksanakan layanan administrasi kepegawaian dengan target 1 (satu) laporan; 7) Administrasi pembinaan hukum dan organisasi dengan target 1 (satu) laporan; 8) Melaksanakan pengadaan perangkat pengolahan data dan komunikasi dengan target 14 (empat belas) unit; 9) Melaksanakan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran, dengan target 34 (tiga puluh empat) unit; 10) Penambahan nilai gedung dan bangunan kantor induk Probolinggo, dengan target 1 (satu) paket. 11) Melaksanakan pembangunan gedung wilker Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang dengan target seluas 220 m 2. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

38 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai suatu tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja secara khusus merupakan kegiatan memantau, menilai dan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan tingkat kinerja standar, rencana, atau target kegiatan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh KKP Kelas II Probolinggo selama tahun Pada awal tahun 2014, Kepala KKP Kelas II Probolinggo telah melakukan penetapan kinerja, sebagai pakta integritas yang harus dipertanggungjawabkan. Dokumen penetapan kinerja tersebut memuat 17 (tujuh belas) indikator kinerja dalam mencapai 4 (empat) sasaran strategis. Berikut disampaikan hasil pengukuran kinerja kinerja KKP Kelas II Probolinggo tahun 2014 : Tabel 1 Pengukuran kinerja KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan 1. Terbebasnya vektor penular penyakit diperimeter area (House Index = 0) dan Buffer Area(House Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat. 100% 100% 100% LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

39 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) 2. Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90% 100% 100% 100% Menurunnya kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular langsung termasuk PHEIC 3. Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD 4. Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 5. Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan 6. TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan 7. Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC 8. Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi matra di pelabuhan 1. Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan 2. Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya. 3. Terlayaninya jemaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis 4. Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85% 5. Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan 100% 105% 105% 100% 104% 104% 100% 96% 96% 100% 100% 100 % 100% 85% 85% 100% 100% 100% 100% 101,5% 101,5% 100% 100% 100% 100% 96,5% 96,5% 100% 100% 100% 100% 100% 100% LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

40 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya kemampuan pelaksanaan SKD, karantina kesehatan dan penanggulangan KLB 1. Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di 100% 106% 106% lingkungan pelabuhan 2. Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan 100% 104% 104% 3. Penerbitan dokumen kesehatan 100% 116% 116% Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen 1. Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas teknis sesuai tupoksi 100% 100% 100% B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Sasaran startegis merupakan arah yang harus dicapai di dalam penetapan kinerja yang telah diperjanjikan. Masing-masing sasaran strategis memiliki indikator dengan target yang telah ditetapkan. Analisis capaian kinerja masing-masing indikator sasaran strategis didalam penetapan kinerja KKP Kelas II Probolinggo adalah sebagai berikut : 1. Indikator Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer Area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat a. Pengertian Upaya pengendalian vektor penular penyakit di lingkungan pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas darat dengan hasil House Index dan Container Index = 0 di perimeter area dan House Index dan Container Index < 1 di buffer area. b. Definisi Operasional Upaya pengendalian vektor penular penyakit di lingkungan pelabuhan dan bandara melalui pengumpulan data pemetaan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

41 dan survei tempat perindukan nyamuk di pelabuhan, data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa, hasil penilaian House Index dan Container Index di perimeter dan buffer area serta cakupan luas wilayah bebas vektor di pelabuhan dan bandara. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pengumpulan data dan survei tempat perindukan nyamuk; 2) Jumlah laporan hasil pengumpulan data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa; 3) Menghitung nilai House Index, yaitu jumlah rumah yang ditemukan jentik dibagi jumlah rumah yang diperiksa dikali 100% dan menghitung nilai Container Index, yaitu jumlah kontainer yang ada jentik dibagi jumlah kontainer yang diperiksa dikali 100%; 4) Menghitung persentase luas wilayah bebas vektor penyakit di perimeter area dan buffer area dibanding luas keseluruhan wilayah yang dilakukan pengendalian vektor di lingkungan pelabuhan dan bandara. d. Capaian Indikator 1) Laporan hasil pengumpulan data dan survei tempat perindukan nyamuk sejumlah 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan; 2) Laporan hasil pengumpulan data informasi identifikasi jentik dan nyamuk dewasa tersusun 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan selama tahun 2014; 3) Penilaian House Index (HI) dan Container Index (CI), target yang ditetapkan adalah HI = 0 dan CI = 0 di perimeter area LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

42 dan HI < 1 dan CI < 1 di buffer area sedangkan hasil yang dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan; 4) Luas wilayah bebas vektor pada tahun 2014 adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hektar atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu seluas 360 (tiga ratus enam puluh) hektar. Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka capaian target indikator Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat adalah sebesar 100%. Tabel 2 Capaian Indikator Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer Area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Terbebasnya vektor penular penyakit di perimeter area (House Index dan Container Index= 0) dan Buffer Area (House Index dan Container Index < 1) di lingkungan pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 100% 100% 100% Untuk mencapai wilayah bebas vektor di perimeter dan buffer area pelabuhan dan bandara, kebijakan dan upaya yang dilaksanakan antara lain : 1) Meningkatkan manajemen pengendalian vektor dengan menyediakan data yang diperlukan sebagai bahan penyusunan program selanjutnya; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

43 2) Mengangkat juru pemantau jentik (jumantik) dari kalangan masyarakat sebagai wujud peran serta masyarakat; 3) Berkoordinasi dengan para stakeholder sebagai upaya peningkatan dukungan pelaksanaan program. f. Masalah yang dihadapi Permasalahan yang dihadapi adalah belum seluruh masyarakat yang tinggal di perimeter dan buffer area memiliki pengetahuan tentang cara mengidentifikasi keberadaan jentik di rumah atau tempat penampungan air sehingga masih mengandalkan hasil pengamatan petugas atau juru pemantau jentik. Hal ini mengakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk. g. Usul Pemecahan Masalah Perlunya peningkatan program pendidikan kesehatan masyarakat mengenai tata cara pengendalian vektor di pemukiman sehingga diharapkan masyarakat dapat secara mandiri mampu menidentifikasi keberadaan vektor. 2. Indikator Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90% a. Pengertian Suatu upaya mengurangi atau menurunkan populasi nyamuk di wilayah pelabuhan sampai pada tingkat yang tidak membahayakan kesehatan masyarakat. b. Definisi Operasional Upaya mengurangi atau menurunkan populasi nyamuk di wilayah pelabuhan melalui pengumpulan data pengendalian nyamuk di wilayah pelabuhan dan cakupan luas wilayah yang dilakukan PSN, abatisasi dan fogging.di perimeter dan buffer area. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

44 1) Jumlah laporan data pengendalian nyamuk di pelabuhan; 2) Menghitung persentase cakupan luas wilayah yang dilaksanakan PSN, abatisasi dan fogging dibanding keseluruhan luas wilayah yang dilaksanakan PSN, abatisasi dan fogging. d. Capaian Indikator 1) Laporan data pengendalian nyamuk di pelabuhan yang dihasilkan sejumlah 12 (dua belas) laporan atau terealisasi sebesar 100% atau sejumlah 12 (dua belas) laporan; 2) Wilayah perimeter dan buffer yang dilakukan PSN dan abatisasi, target yang ditetapkan sebanyak (sebelas ribu) rumah dan (lima belas ribu) kontainer dan capaian hasil kegiatan sebesar 100%. 3) Wilayah perimeter dan buffer yang dilakukan fogging, target yang ditetapkan seluas 360 (tiga ratus enam puluh) hektar dan hasil yang dicapai seluas 360 (tiga ratus enam puluh) hektar atau sebesar 100%. Berdasarkan capaian hasil seluruh kegiatan, maka hasil yang dicapai dari indikator Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90% adalah sebesar 100%. Tabel 3 Capaian Indikator Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90% tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Meningkatnya pengendalian nyamuk di pelabuhan sebesar 90% 100% 100% 100% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Koordinasi dengan lintas sektor terkait baik instansi pemerintah maupun swasta dan tokoh masyarakat di LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

45 perimeter dan buffer area pelabuhan untuk bekerja sama di dalam pelaksanaan program pengen dalian nyamuk di paelabuhan; 2) Pembagian larvasida (abate) secara gratis kepada instansi dan masyarakat di wilayah pelabuhan. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih terdapat masyarakat yang menolak dilaksanakannya fogging di tempat tinggalnya karena dianggap membahayakan kesehatan diri dan keluarganya; 2) Masih terdapat masyarakat yang tidak melakukan PSN di tempat tinggalnya. g. Usul Pemecahan Masalah Penyuluhan secara berkala dan komprehensif kepada masyarakat di sekitar area pelabuhan tentang pentingnya upaya pengendalian nyamuk untuk mencegah kejadian penyakit menular seperti DBD di masyarakat. 3. Indikator Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD a. Pengertian Upaya pencegahan penyakit menular bersumber binatang melalui upaya pengendalian faktor risiko. b. Definisi Operasional Upaya pencegahan penyakit menular bersumber binatang melalui pengumpulan data pemetaan dan pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan, pemasangan perangkap tikus di area pelabuhan / bandara, pengumpulan data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara dan penghitungan index pinjal di area pelabuhan dan bandara. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

46 1) Jumlah laporan pengumpulan data pemetaan dan pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan; 2) Jumlah perangkap tikus yang terpasang di area pelabuhan / bandara; 3) Jumlah laporan hasil pengumpulan data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara; 4) Penentuan index pinjal melalui penghitungan jumlah total semua jenis pinjal yang diperoleh dari tikus dibagi jumlah total tikus yang tertangkap. d. Capaian Indikator 1) Laporan pengumpulan data pemetaan dan pengawasan tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan yang dihasilkan sejumlah 24 (dua puluh empat) laporan atau tercapai 120% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 20 (dua puluh) laporan; 2) Jumlah perangkap tikus yang terpasang di area pelabuhan / bandara sebanyak (tiga puluh ribu) perangkap atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sebanyak (tiga puluh ribu) perangkap; 3) Jumlah laporan hasil pengumpulan data identifikasi tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan / bandara sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu) laporan; 4) Indeks pinjal di area pelabuhan atau bandara < 1 atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu index pinjal <1. Berdasarkan capaian hasil seluruh kegiatan, maka hasil yang dicapai dari indikator Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD sebesar 105%. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

47 Tabel 4 Capaian Indikator Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Kasus penyakit menular bersumber binatang dikendalikan di pelabuhan / bandara / PLBD 100% 105% 105% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Sosialisasi kepada masyarakat pelabuhan dan stake holder di wilayah pelabuhan agar menangani sampah terutama sampah sisa makanan dengan baik, agar tikus tidak berkembang di wilayah pelabuhan. 2) Melakukan kerjasama dengan stakeholder dalam hal penataan area pelabuhan terutama penempatan dan fungsi gudang, serta kontruksi gudang yang rat prof ( kedap tikus). f. Masalah yang dihadapi 1) Masih banyak ditemukan tempat perkembang biakan tikus di area pelabuhan antara lain di tempat pembuangan sampah, pada saluran air banyak yang tertutup, dan gudang makanan yang belum rat prof (kedap tikus). 2) Pada waktu pemasangan perangkap tikus di wilayah perkampungan di sekitar pelabuhan banyak rumah penduduk yang tertutup sehingga tidak bisa dilakukan pemasangan perangkap. 3) Belum semua kapal melaksanakan pemasangan rat guard (penghalang tikus pada tali kapal). g. Usul Pemecahan Masalah 1) Kerjasama dengan berbagai pihak di pelabuhan untuk menangani sampah dan bekerjasama dengan pengelola gudang untuk membuat gudang tidak menjadi tempat perkembang biak tikus. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

48 2) Sebelum pelaksanaan pemasangan perangkap tikus, terlebih dahulu dilakukan pemberitahuan kepada penduduk melalui tokoh masyarakat setempat. 3) Menghimbau kepada nahkoda dan ABK untuk melaksanakan pemasangan rat guard pada kompartemen-kompartemen kapal yang berisiko menjadi tempat perindukan tikus. 4. Indikator Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan a. Pengertian Pengawasan dan penilaian tempat pengolahan makanan yang sesuai dengan Permenkes no.1096 tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga. b. Definisi Operasional Pengawasan dan penilaian tempat pengolahan makanan yang sesuai dengan Permenkes no.1096 tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga yang dicapai melalui kegiatan pengumpulan data pemetaan dan pengawasan tempat pengolahan makanan / minuman di wilayah pelabuhan / bandara, pemeriksaan tempat pengolahan makanan dan minuman, cakupan tempat pengolahan makanan / minuman yang memenuhi syarat, pemeriksaan sampel makanan di laboratorium, capaian hasil pemeriksaan sampel makanan / minuman yang memenuhi syarat. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemetaan dan pengawasan tempat pengolahan makanan / minuman di wilayah pelabuhan / bandara 2) Jumlah tempat pengolahan makanan / minuman yang diperiksa LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

49 3) Jumlah tempat pengolahan makanan dan minuman diperiksa yang memenuhi syarat 4) Jumlah sampel makanan yang diperiksa di laboratorium d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Laporan hasil pemetaan dan pengawasan tempat pengolahan makanan / minuman di wilayah pelabuhan / bandara yang dihasilkan sejumlah 12 (dua belas) laporan, hasil ini telah memenuhi target 100% dari jumlah yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan; 2) Tempat pengolahan makanan / minuman yang diperiksa sejumlah 65 (enam puluh lima) TPM, tercapai sebesar 130% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu sejumlah 50 (lima puluh) TPM. 3) Cakupan TPM diperiksa yang memenuhi syarat sejumlah 63 (enam puluh tiga) TPM, tercapai 126% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu 50 (lima puluh) TPM; 4) Sampel makanan yang diperiksa di laboratorium sejumlah 77 (tujuh puluh tujuh) sampel, hanya tercapai sebesar 80% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu sejumlah 96 (sembilan puluh enam) sampel; 5) Jumlah sampel makanan / minuman diperiksa yang memenuhi syarat sejumlah 43 (empat puluh tiga) sampel, tercapai sebesar 86% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu sejumlah 50 (lima puluh) sampel. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan terealisasi sebesar 104% dari target yang ditetapkan pada tahun LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

50 Tabel 5 Capaian Indikator Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Cakupan tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 100% 105% 105% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Koordinasi dengan otoritas pelabuhan untuk menyediakan lokasi TPM yang memenuhi syarat kesehatan dan jauh dari sumber penularan penyakit; 2) Memberikan penyuluhan kepada pemilik TPM tentang hygiene sanitasi jasa boga. f. Masalah yang dihadapi Kegiatan sertifikasi tempat pengelolaan makanan / grading di wilayah pelabuhan belum bisa dilaksanakan sepenuhnya dikarenakan standart penilaian rumah makan dan restauran yang ditetapkan oleh PERMENKES NOMOR 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran masih belum bisa mengakomodasi TPM yang ada di wilayah pelabuhan yang sebagian besar hanya berupa warung makan yang baik persyaratan lokasi, kontruksi bangunan, dan penjamah makanannya belum sesuai dengan yang dipersyaratkan. g. Usul Pemecahan Masalah Perlunya disusun suatu standart yang bisa mengakomodir penilaian sertifikasi seluruh TPM yang ada, terutama yang bisa mengakomodir berbagai TPM sampai pada tingkatan TPM yang kecil yang saat ini belum bisa masuk dalam kategori sesuai dengan PERMENKES NOMOR 1098/MENKES/SK/VII/2003. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

51 5. Indikator Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan a. Pengertian Pengawasan dan penilaian kualitas air bersih / air minum di pelabuhan sesuai dengan Permenkes No. 492/MENKES/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum melalui b. Definisi Operasional Pengawasan dan penilaian kualitas air bersih / air minum di pelabuhan sesuai dengan Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum melalui kegiatan pengumpulan data pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di pelabuhan / bandara, pemeriksaan sarana air bersih yang memenuhi syarat, pemeriksaan sampel air bersih di laboratorium dan cakupan sampel air bersih yang memenuhi syarat. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di wilayah pelabuhan / bandara; 2) Jumlah sarana air bersih diperiksa yang memenuhi syarat ; 3) Jumlah sampel air bersih yang diperiksa di laboratorium; 4) Jumlah sampel air bersih yang memenuhi syarat. d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Laporan hasil pemetaan dan pengawasan sarana air bersih di wilayah pelabuhan / bandara sejumlah 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

52 2) Sarana air bersih diperiksa yang memenuhi syarat sejumlah 742 (tujuh ratus empat puluh dua) sarana atau tercapai 103% dari target yang ditetapkan, yaitu 720 (tujuh ratus dua puluh) sarana ; 3) Sampel air bersih yang diperiksa di laboratorium sejumlah 101 (seratus satu) sampel atau tercapai 84% dari target yang ditetapkan, yaitu 120 (seratus dua puluh) sampel; 4) Cakupan sampel air bersih yang memenuhi syarat sejumlah 24 (dua puluh empat) sampel atau tercapai 96% dari target yang ditetapkan, yaitu 25 (dua puluh lima) sampel. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan sebesar 96% dari target yang ditetapkan pada tahun Tabel 6 Capaian Indikator Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan 100% 96% 96% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Mendorong partisipasi aktif pihak otoritas pelabuhan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan prasarana dan sarana air bersih /air minum di wilayah pelabuhan; 2) Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pembangunan sarana dan prasarana air bersih / air minum di wilayah pelabuhan. f. Masalah yang dihadapi Sarana air bersih di wilayah pelabuhan yang dilakukan pemeriksaan sebagian besar belum di lengkapi dengan sarana LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

53 desinfeksi (sarana pembubuh chlor) sehingga sampel yang diperiksa di laboratorium sebagian besar tidak memenuhi syarat secara bakteriologis. g. Usul Pemecahan Masalah Dilakukan tindakan penyehatan air bersih dengan melakukan pembubuhan desinfektan sedemikian rupa kedalam sarana air bersih diharapkan dengan pembubuhan desinfektan, air bersih yang dihasilkan terbebas dari cemaran biologis. 6. Indikator TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan a. Pengertian Pengawasan dan penilaian TTU di pelabuhan sesuai standar yang ditetapkan di dalam Keutusan Menteri Kesehatan No. 288/MENKES/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. b. Definisi Operasional Pengawasan dan penilaian TTU di pelabuhan sesuai standar yang ditetapkan di dalam Keutusan Menteri Kesehatan No. 288/MENKES/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum melalui kegiatan pengumpulan data pemeriksaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan yang telah dilaksanakan dan penilaian sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasi kegiatan, antara lain : 1) Laporan jumlah hasil pemeriksaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan; 2) Jumlah sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat dibanding jumlah keseluruhan keseluruhan gedung / bangunan diperiksa dikali 100%. d. Capaian Indikator LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

54 Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemeriksaan dan pengawasan sarana TTU di pelabuhan yang telah dilaksanakan sejumlah 12 (dua belas) laporan, hasil ini telah mencapai target 100% dari target jumlah laporan yang ditetapkan, yaitu sejumlah 12 (dua belas) laporan.; 2) Persentase cakupan sanitasi gedung / bangunan yang memenuhi syarat telah mencapai 100% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, yaitu sejumlah 207 (dua ratus tujuh) gedung yang diperiksa dan seluruhnya memenuhi syarat. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun Tabel 7 Capaian Indikator TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian TTU memenuhi syarat kesehatan di pelabuhan 100% 100% 100% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan hygiene dan sanitasi tempat-tempat umum kepada masyarakat pelabuhan; 2) Memberikan masukan pada penghuni kantor / gedung akan pentingnya hygiene sanitasi bangunan dimana mereka bekerja dan menghabiskan banyak waktu di dalam gedung, sehingga terbebas dari risiko penyakit yang disebabkan oleh LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

55 kondisi hygiene sanitasi gedung yang kurang memenuhi syarat kesehatan; f. Masalah yang dihadapi Masalah yang dihadapi saat ini adalah beberapa pelabuhan yang masuk kedalam wilayah kerja KKP Probolinggo adalah pelabuhan peninggalan belanda yang tidak dirawat oleh pengguna gedung dan juga penataan lokasinya yang tidak teratur. g. Usul Pemecahan Masalah Kepada stakeholder memberikan rekomendasi panataan bangunan dan gedung-gedung yang ada di pelabuhan dengan mengelompokkan gedung-gedung tersebut sesuai dengan fungsi dan peruntukannya sehingga memudahkan pengawasan. 7. Indikator Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC a. Pengertian Suatu upaya yang ditujukan terhadap faktor lingkungan di kapal untuk mendapatkan hasil pemeriksaan suatu kapal memiliki faktor risiko tinggi atau rendah, jika kapal yang diperiksa dinyatakan risiko tinggi maka diterbitkan Ship Sanitation Control Certificate (SSCC) setelah dilakukan tindakan sanitasi dan apabila faktor risiko rendah diterbitkan Ship Sanitation Exemption Control Certificate (SSCEC). b. Definisi Operasional Upaya pemeriksaan sanitasi alat angkut yang dilaksanakan melalui kegiatan pengumpulan data pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC, pemeriksaaan sanitasi kapal dan penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC. c. Rumus / Cara Perhitungan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

56 Berdasarkan rata-rata capaian hasil masing-masing kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan data pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC; 2) Jumlah kapal yang dilakukan pemeriksaan sanitasi; 3) Jumlah kapal diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCC dan SSCEC. d. Capaian Indikator Capaian indikator berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Laporan data pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC sejumlah 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 12 (dua belas) laporan; 2) Kapal yang dilakukan pemeriksaan sanitasi sejumlah 715 (tujuh ratus lima belas) kapal atau tercapai 89% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 800 (delapan ratus) kapal; 3) Kapal diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCEC sejumlah 534 (lima ratus tiga puluh empat) kapal dan SSCC sejumlah 13 kapal atau tercapai 68% dari target yang ditetapkan, yaitu 808 (delapan ratus delapan) kapal. Rendahnya capaian hasil kegiatan ini dikarenakan target penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC ditetapkan berdasarkan jumlah pemeriksaan sanitasi kapal, sedangkan kapal yang diperiksa sanitasinya belum tentu diterbitkan juga dokumen SSCC / SSCEC apabila hasil pemeriksaan menunjukkan risiko rendah atau masa berlaku dokumen SSCEC belum habis. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC sebesar 85% dari target yang ditetapkan pada tahun LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

57 Tabel 8 Capaian Indikator Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC 100% 85% 85% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Mendorong nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK) untuk selalu menjaga sanitasi kapal sebagai upaya mencegah penularan penyakit melalui alat angkut; 2) Menyusun prosedur penerbitan dokumen SSCC / SSCEC yang singkat, sederhana dan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih terdapat kapal yang terlambat memperpanjang masa berlaku dokumen SSCEC; 2) Posisi kapal yang akan dilakukan pemeriksaan sanitasi terkadang tidak dalam posisi sandar di dermaga, sehingga untuk mencapainya harus menggunakan perahu milik nelayan atau agen pelayaran. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan pengawasan terhadap masa berlaku dokumen kesehatan kapal termasuk dokumen SSCEC; 2) Menekankan kepada nahkoda / pemilik kapal untuk selalu melakukan pengecekan kelengkapan dokumen kesehatan dan masa berlakunya; 3) Pengadaan sarana tranportasi air seperti speed boat untuk memperlancar pelaksanaan tugas pengawasan alat angkut. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

58 8. Indikator Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan a. Pengertian Upaya kesehatan yang diarahkan pada kondisi lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan yang berubah bermakna dan dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang atau kelompok. b. Definisi Operasional Upaya pengendalian faktor risiko kesehatan lingkungan saat situasi khusus matra melalui kegiatan pemeriksaan tempat pengolahan makanan, pemeriksaan sarana air bersih / air minum, pelaksanaan fogging dan spraying. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata hasil capaian kegiatan, antara lain : 1) Jumlah tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat; 2) Jumlah sarana air bersih / air minum yang memenuhi syarat; 3) Luas area pelaksanaan fogging dan spraying saat situasi khusus matra tahun d. Capaian Indikator Selama tahun 2014, pelayanan kesehatan lingkungan dilaksanakan pada dua situasi khusus matra, yaitu hari raya Idul Fitri 1436 H serta hari raya Natal 2014 dan tahun baru Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat sejumlah 29 (dua puluh sembilan) TPM atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan; 2) Sarana air bersih / air minum yang memenuhi syarat sejumlah 3 (tiga) lokasi atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

59 3) Tindakan fogging dilaksanakan pada area seluas 4 (empat) hektar atau tercapai 100% dari target luas area yang ditetapkan dan tindakan spraying dilaksanakan pada area seluas m 2 atau tercapai 100% dari target luas area yang ditetapkan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas maka capaian indikator Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun Tabel 9 Capaian Indikator Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan 100% 100% 100% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan lingkungan saat situasi matra; 2) Penilaian risiko lingkungan dalam rangka persiapan menghadapi situasi matra. f. Masalah yang dihadapi Belum dilakukan upaya pengambilan sampel air dan makanan pada saat pra dan situasi matra sehingga tidak bisa diketahui kualitas air dan makanan. Hal ini disebabkan pelayanan laboratorium pada saat situasi matra belum bisa memberikan pelayanan pengujian yang cepat ( selama ini hasil laboratorium menunggu ± 1 bulan), sehingga kesulitan untuk mengambil tindakan dalam waktu cepat apabila dari hasil pemeriksaansampel tidak memenuhi syarat kesehatan. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

60 g. Usul Pemecahan Masalah Melakukan kerja sama dengan BBTKL surabaya untuk bisa memberikan pelayanan pemeriksaan sampel dengan cepat khusus pada situasi matra sehingga diharapkan faktor risiko yang bersumber dari air dan makanan bisa dicegah dan ditanggulangi dalam waktu yang cepat. 9. Indikator Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan a. Pengertian Masyarakat Pelabuhan adalah komunitas penduduk yang ada di wilayah perimeter dan buffer yang memanfaatkan pelayanan kesehatan. b. Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diamanfaatkan oleh masyarakat pelabuhan berupa : melakukan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK), melakukan pengawasan obat P3K kapal, melakukan pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan, melaksanakan deteksi dini PMS pada komunitas risiko tinggi (risti) di pelabuhan, melaksanakan skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan. c. Rumus / Cara Perhitungan Dalam menentukan target ada beberapa hal yang dijadikan parameter perhitungannya diantaranya : 1) Jumlah anak buah kapal (ABK) yang dilakukan pemeriksaan kesehatan. 2) Jumlah sertifikat pengawasan obat P3K (SP3K) yang diterbitkan. 3) Jumlah laporan hasil pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan. 4) Jumlah laporan hasil skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

61 d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Melakukan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK), terealisasi sebanyak (delapan ribu empat ratus delapan puluh enam) orang atau tercapai 103% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah (delapan ribu dua ratus lima puluh) orang; 2) Melakukan pengawasan obat P3K kapal sejumlah 563 (lima ratus enam puluh dua) sertifikat atau tercapai 103% dari target yang ditetapkan, yaitu 550 (lima ratus lima puluh) sertifikat; 3) Laporan hasil pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada komunitas risti di pelabuhan sejumlah 2 (dua) laporan atau terealisasi 100 % dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 2 (dua) laporan; 4) Laporan pelaksanaan skrining HIV pada komunitasi risti di pelabuhan sejumlah 1 (satu) laporan atau terealisasi 100 % dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu) laporan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan, maka capaian indikator Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan. sebesar 101,5% dari target yang ditetapkan pada tahun Tabel 10 Capaian Indikator Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan 100% 101,5% 101,5% LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

62 e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasinya target yang ditetapkan, hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan berupa koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor dan didukung dengan anggaran yang memadai. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih adanya kesulitan dalam pengawasan obat P3K diatas kapal dikarenakan pada saat pelaksanaan kapal tidak dalam posisi sandar di dermaga; 2) Di dalam pelaksanaan pemeriksaan PMS, masih terdapat masyarakat pelabuhan yang diperiksa kurang kooperatif, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemeriksaan; 3) Kurang terbukanya klien tentang perilaku berisiko yang dilakukannya, sehingga masih ada data yang kurang valid di dalam laporan hasil pelaksanaan skrining HIV pada komunitas risti di pelabuhan. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Menyediakan sarana transportasi yang aman dan memadai untuk mencapai kapal yang akan diperiksa; 2) Meningkatkan intensitas penyuluhan mengenai PMS dan HIV-AIDS untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat di lingkungan pelabuhan tentang PMS dan HIV- AIDS. 10. Indikator Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya a. Pengertian Suatu upaya deteksi dini penyakit tidak menular penyebab kematian tertinggi di masyarakat. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

63 b. Definisi Operasional Suatu upaya mengidentifikasi angka kesakitan dan kematian faktor resiko penyakit jantung, kanker, diabetes Militus, penyakit metaboik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif dengan melaksanakan deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah, melaksanakan deteksi dini DM, melaksanakan deteksi dini osteoporosis, melaksanakan deteksi dini penyakit paru dan obtruksif. c. Rumus / Cara Perhitungan Dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah; 2) Jumlah laporan hasil deteksi dini penyakit DM; 3) Jumlah laporan hasil deteksi dini osteoporosis; 4) Jumlah laporan hasil deteksi dini penyakit paru dan obtruksif. d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Melaksanakan deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah dengan target 1 (satu) laporan dan terealisasi sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100%; 2) Melaksanakan deteksi dini penyakit DM dengan target 1 (satu) laporan dan terealisasi sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100%; 3) Melaksanakan deteksi dini osteoporosis dengan target 1 (satu) laporan dan terealisasi sejumlah 1(satu) laporan atau tercapai 100%; 4) Melaksanakan deteksi dini penyakit paru dan obtruksif dengan target 1 (satu) laporan dan terealisasi sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100%. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

64 Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya terealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun Tabel 11 Capaian Indikator Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Teridentifikasinya angka kesakitan dan kematian serta faktor risiko potensial penyakit jantung, kanker, DM, penyakit metabolik, gangguan kecelakaan, penyakit kronis dan degeneratif lainnya 100% 100% 100% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasi target yang ditentukan hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan berupa koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor dan didukung dengan anggaran dan sistem pelaporan yang memadai. f. Masalah yang dihadapi Keterbatasan tenaga dokter yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemeriksaan dan penegakan diagnosa penyakit. g. Usul Pemecahan Masalah Menambah tenaga dokter, sehingga cakupan kegiatan deteksi dini penyakit tidak menular dapat lebih ditingkatkan. 11. Indikator Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

65 a. Pengertian Pelayanan vaksinasi meningitis sebagai upaya memberikan kekebalan (imunitas) terhadap penyakit meningitis kepada jamaah haji dan umroh. b. Definisi Operasional Pelayanan jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis melalui kegiatan pengesahan International Certificate of Vaccination (ICV) dan penerbitan International Certificate of Vaccination (ICV). c. Rumus / Cara Perhitungan Dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah pengesahan dokumen ICV; 2) Jumlah penerbitan dokumen ICV. d. Capaian Indikator Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Pengesahan dokumen ICV sejumlah (sepuluh ribu dua ratus tiga puluh Sembilan) dokumen atau terealisasi 76% dari target yang direncanakan, yaitu sejumlah (tiga belas ribu lima ratus) dokumen; 2) Penerbitan dokumen ICV sejumlah (dua puluh tiga ribu tiga ratus enam puluh enam) dokumen atau terealisasi 117% dari target yang direncanakan, yaitu sejumlah (dua puluh ribu) dokumen. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis hanya terealisasi sebesar 96,5% dari target yang ditetapkan pada tahun Hal ini disebabkan adanya kebijakan pengurangan kuota haji sebesar 20% pada tahun LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

66 Tabel 12 Capaian Indikator Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis 100% 96,5% 96,5% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasi target yang ditentukan hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan berupa koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor, agen perjalanan umroh dan didukung dengan anggaran yang memadai. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih ditemukannya dokumen ICV palsu yang dimiliki oleh jamaah umroh; 2) Luas wilayah cakupan pelayanan vaksinasi meningitis, yaitu sejumlah 15 Kabupaten / Kota yang tidak sebanding dengan jumlah SDM yang dimiliki KKP Kelas II Probolinggo. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Koordinasi dengan pihak berwajib dalam rangka investigasi beredarnya dokumen ICV palsu; 2) Mengusulkan penambahan tenaga terutama di bidang kedokteran dan keperawatan. 12. Indikator Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85% a. Pengertian Pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit akibat kerja dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja. b. Definisi Operasional Pelayanan kesehatan kerja di pelabuhan yang dilaksanakan melalui kegiatan pemeriksaan kesehatan kerja dasar, sosialisasi LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

67 dan penyebaran informasi K3 serta pemeriksaan penjamah makanan. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemeriksaan kesehatan kerja dasar; 2) Jumlah laporan hasil sosialisasi KIE K3; 3) Jumlah laporan hasil pemeriksaan penjamah makanan. d. Capaian Indikator 1) Laporan hasil pemeriksaan kesehatan kerja dasar sejumlah 1 (satu) laporan atau terealisasi 100% dari target yang direncanakan; 2) Laporan hasil sosialisasi KIE sejumlah 1 (satu) laporan atau terealisasi 100% dari target yang direncanakan; 3) Laporan hasil pemeriksaan penjamah makanan sejumlah 1 (satu) laporan atau terealisasi 100% dari target yang direncanakan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85% terealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun Tabel 13 Capaian Indikator Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85% tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Terlayaninya kesehatan kerja di pelabuhan sebesar 85% 100% 85% 85% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasinya target yang ditetapkan, hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan, antara lain : LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

68 1) Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor terkait; 2) Peningkatan sarana dan prasarana pemeriksaan kesehatan kerja; 3) Mengirim petugas KKP Kelas II Probolinggo untuk mengikuti pelatihan K3. f. Masalah yang dihadapi 1) Masih adanya perusahan di daerah buffer maupun perimeter yang belum memahami tupoksi KKP terkait K3; 2) Belum seluruh pekerja di wilayah pelabuhan yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja dasar. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan anggaran yang dimiliki KKP Kelas II Probolinggo; 3) Belum seluruh penjamah makanan di wilayah pelabuhan yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan anggaran yang dimiliki KKP Kelas II Probolinggo. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan lagi sosialisasi tupoksi KKP diantara perusahaan sekitar pelabuhan; 2) Peningkatan SDM yang ada sehingga kinerja bisa lebih ditingkatkan dengan mengikutsertakan petugas untuk mengikuti palatihan K3; 3) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan kerja dasar dan kesehatan penjamah makanan secara berkesinambungan untuk meningkatkan cakupan. 13. Indikator Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan a. Pengertian Upaya pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan, kejadian penyakit atau cidera LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

69 sebagai akibat berubahnya kondisi lingkungan secara bermaknan sehingga membahayakan kesehatan. b. Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada kondisi khusus matra di pelabuhan / bandara melalui kegiatan : 1) Pemantauan posko kesehatan; 2) Pelaksanaan posko kesehatan. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil pemantauan posko kesehatan; 2) Jumlah laporan hasil kegiatan di posko kesehatan. d. Capaian Indikator Selama tahun 2014 telah dilaksanakan 5 (lima) kali pemantauan posko kesehatan, yaitu posko kesehatan pada saat Hari Raya Idul Fitri di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi dan Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Hari Raya Nyepi di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi, Hari Raya Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi dan Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. Dari pelaksanaan kegiatan pementauan posko kesehatan dihasilkan 5 (lima) laporan hasil pemantauan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan sedangkan laporan hasil kegiatan di posko kesehatan sejumlah 3 (tiga) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan terealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

70 Tabel 14 Capaian Indikator Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Terlayaninya kesehatan matra di pelabuhan 100% 100% 100% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan Dengan terealiasasinya target yang ditetapkan, hal ini berkaitan dengan kebijakan yang telah dilakukan, antara lain : 1) Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor terkait; 2) Peningkatan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama pelaksanaan kegiatan posko kesehatan, seperti perlengkapan pemeriksaan medis dasar dan perlengkapan alat komunikasi, informasi dan teknologi sebagai upaya memperbaiki sistem manajemen dan administrasi yang memadai. f. Masalah yang dihadapi 1) Belum adanya kesepakatan mengenai pelaksanaan posko kesehatan terpadu di pelabuhan dengan instansi lain sehingga terdapat terkendala dalam hal rujukan pasien; 2) Pelayanan harian kantor dengan pelayanan kesehatan matra masih menjadi satu, sehingga konsentrasi petugas menjadi terpecah. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Dibuatkan posko terpadu yang penempatan tiap posko antar instansi tidak terlalu jauh sehingga koordinasi dapat berjalan dengan baik; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

71 2) Dipisahkan pelayanan harian kantor dengan pelayanan kesehatan matra sehingga petugas bisa lebih konsentrasi dalam tugas. 14. Indikator Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan a. Pengertian Suatu prosedur yang terorganisir dan saling mendukung di dalam pelaksanaan SE, SKD dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan secara efektif dan efisien. b. Definisi Operasional Upaya pelaksanaan penguatan sistem SE, SKD dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan melalui koordinasi lintas sektor, penyusunan dokumen rencana kontinjensi, monitoring dan evaluasi, analisa dan diseminasi informasi, surveilans kesehatan masyarakat, analisis situasi matra, pemeriksaan kedatangan kapal dari luar negeri, pengawasan tindakan penyehatan alat angkut dan peningkatan kapasitas tenaga terlatih bidang surveilans epidemiologi. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata hasil capaian kegiatan, antara lain : 1) Jumlah laporan hasil kegiatan pelaksanaan sistem SE, SKD dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator kinerja; 2) Jumlah pemeriksaan kapal yang datang dari luar negeri, dimana target ditetapkan dengan menghitung rata-rata kedatangan kapal dari luar negeri dalam 3 (tiga) tahun terakhir; 3) Jumlah kegiatan pengawasan tindakan penyehatan kapal, dimana target ditetapkan dengan menghitung rata-rata LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

72 jumlah kapal yang dilakukan tindakan penyehatan dalam 3 (tiga) tahun terakhir; 4) Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan di bidang epidemiologi, dimana target ditetapkan dengan menghitung rata-rata jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan di bidang epidemiologi dalam 3 (tiga) tahun terakhir. d. Capaian Indikator 1) Laporan hasil rapat koordinasi dan informasi lintas sektor di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi sejumlah 1 (satu) dokumen atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu) dokumen; 2) Pelaksanaan penyusunan dokumen rencana kontinjensi dan simulasi PHEIC di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi menghasilkan 1 (satu) dokumen atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu dokumen; 3) Laporan hasil pelaksanaan validasi data dan monitoring dan evaluasi ke 5 (lima) wilayah kerja masing-masing sejumlah 5 (lima) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 5 (lima) laporan; 4) Laporan hasil pelaksanaan analisa dan diseminasi informasi sejumlah 6 (enam) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 6 (enam) laporan; 5) Laporan hasil pelaksanaan survei kesehatan masyarakat sejumlah 5 (lima) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 5 (lima) laporan; 6) Laporan hasil pelaksanaan analisis situasi matra sejumlah 2 (dua) laporan atau terealisasi 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 2 (dua) laporan; 7) Pemeriksaan kapal yang datang dari luar negeri sejumlah 77 (tujuh puluh tujuh) kapal atau terealisasi 94% dari target LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

73 yang ditetapkan, yaitu sejumlah 82 (delapan puluh dua) kapal; 8) Pengawasan tindakan penyehatan alat angkut (derratisasi, desinseksi, desinfeksi) mencapai 13 (tiga belas) kapal atau terealisasi 162% dari target yang ditetapkan; 9) Peningkatan tenaga kesehatan terlatih mencapai 10 (sepuluh) orang atau tercapai 125% dari target yang ditetapkan. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas maka capaian indikator Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan sebesar 106% dari target yang ditetapkan pada tahun Tabel 15 Capaian Indikator Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Terselenggaranya sistem SE, SKD, dan penanggulangan KLB di lingkungan pelabuhan 100% 106% 106% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sektor terkait melalui pelaksanaan rapat koordinasi, penyusunan dokumen rencana kontinjensi dan pelaksanaan simulasi penanggulangan PHEIC di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi; 2) Mengirim tenaga di seksi PKSE untuk mengikuti beberapa pelatihan di bidang epidemiologi; f. Masalah yang dihadapi 1) Data mengenai surveilans penyakit di tempat pelayanan kesehatan non KKP belum sepenuhnya didapatkan; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

74 2) Keterbatasan tenaga yang ada di seksi PKSE menyebabkan pengumpulan data survei kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh enumerator yang ditunjuk dari luar KKP sehingga masih terdapat kesalahan pengisian kuisioner; 3) Penyusunan dokumen rencana kontinjensi belum dilaksanakan di semua wilayah kerja karena keterbatasan anggaran. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan kerja sama dengan institusi kesehatan lain di wilayah pelabuhan / bandara; 2) Memberikan bimbingan dan pendampingan enumerator saat pelaksanaan pengumpulan data survei kesehatan masyarakat; 3) Melaksanakan penyusunan dokumen rencana kontinjensi secara bertahap di seluruh wilayah kerja. 15. Indikator Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan a. Pengertian Pengawasan terhadap alat angkut, orang, barang dan dokumen sesuai standar kekarantinaan kesehatan. b. Definisi Operasional Kegiatan pengawasan berupa pemeriksaan dan penilaian terhadap alat angkut, orang, barang dan dokumen kesehatan saat kedatangan dan keberangkatan kapal. c. Rumus / Cara Perhitungan Jumlah kapal yang dilakukan pengawasan alat angkut, orang, barang dan dokumen sesuai standar kekarantinaan kesehatan. d. Capaian Indikator Selama tahun 2014, jumlah alat angkut yang diawasi dan sesuai standar kekarantinaan kesehatan sejumlah 626 (enam ratus dua puluh enam) kapal atau mencapai 104% dari target yang telah LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

75 ditetapkan, yaitu sejumlah 587 (lima ratus delapan puluh tujuh) kapal. Tabel 16 Capaian Indikator Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan 100% 104% 104% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam hal pemeriksaan kapal; 2) Pembelian alat pelindung diri (APD) sebagai upaya melindungi diri petugas saat pemeriksaan kapal. f. Masalah yang dihadapi 1) Faktor cuaca yang tidak mendukung seringkali menghambat pelaksanaan pemeriksaan kapal yang tidak sandar di dermaga; 2) Tidak adanya sarana tranportasi seperti speed boat yang dimiliki KKP Kelas II Probolinggo sehingga saat pemeriksaan kapal yang berada jauh dari dermaga masih menggunakan perahu nelayan atau agen kapal. g. Usul Pemecahan Masalah 1) Menunggu kondisi cuaca yang baik untuk pemeriksaan kapal yang tidak dalam kondisi sandar di dermaga demi keselamatan petugas; 2) Pengadaan speed boat untuk memperlancar pelaksanaan pengawasan kapal. 16. Indikator Penerbitan dokumen kesehatan a. Pengertian LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

76 Suatu surat, lampiran atau buku yang diterbitkan untuk memberikan keterangan, catatan atau hasil pemeriksaan kesehatan. b. Definisi Operasional Dokumen kekarantinaan yang diberikan kepada alat angkut / kapal yang telah memenuhi syarat kesehatan, meliputi dokumen SSCC, SSCEC, CoP, PHQC, HB, SP3K dan dokumen vaksinasi internasional yang diberikan kepada jemaah haji dan umroh yang telah diberikan vaksinasi meningitis berupa dokumen ICV. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan persentase capaian penerbitan masing-masing dokumen kesehatan. d. Capaian Indikator 1) Penerbitan dokumen SSCC sejumlah 13 (tiga belas) dokumen atau tercapai 162% dari target yang ditetapkan, yaitu 8 (delapan) dokumen; 2) Penerbitan dokumen SSCEC sejumlah 534 (lima ratus tiga puluh empat) dokumen atau tercapai 67% dari target yang ditetapkan, yaitu 800 (delapan ratus) dokumen; 3) Penerbitan dokumen ICV sejumlah (dua puluh tiga ribu tiga ratus enam puluh enam) dokumen atau tercapai 117% dari target yang ditetapkan, yaitu (dua puluh ribu) dokumen; 4) Penerbitan dokumen SP3K sejumlah 482 (empat ratus delapan puluh dua) dokumen atau tercapai 88% dari target yang ditetapkan, yaitu 550 (lima ratus lima puluh) dokumen; 5) Penerbitan dokumen CoP sejumlah 77 (tujuh puluh tujuh) dokumen atau tercapai 94% dari target yang ditetapkan, yaitu 82 (delapan puluh dua) dokumen; 6) Penerbitan dokumen PHQC sejumlah (lima belas ribu enam ratus empat puluh satu) dokumen atau tercapai 116% LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

77 dari target yang ditetapkan, yaitu (tiga belas empat ratus enam puluh tujuh) dokumen; 7) Penerbitan dokumen HB sejumlah 534 (lima ratus tiga puluh empat) dokumen atau tercapai 168% dari target yang ditetapkan, yaitu 321 (tiga ratus dua puluh satu) dokumen; Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator Penerbitan dokumen kesehatan terealisasi sebesar 116% dari target yang ditetapkan pada tahun Tabel 17 Capaian Indikator Penerbitan dokumen kesehatan tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Penerbitan dokumen kesehatan 100% 116% 116% e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Menyusun SOP penerbitan dokumen kesehatan; 2) Memasang daftar tarif PNBP penerbitan masing-masing dokumen kesehatan sebagai wujud transparansi. f. Masalah yang dihadapi Penerbitan dokumen belum satu pintu, sehingga masih terdapat perbedaan data pengeluaran dokumen antar seksi dan bendahara PNBP. g. Usul Pemecahan Masalah Melaksanakan penerbitan dokumen kesehatan satu pintu, sehingga pengeluaran dokumen kesehatan dapat terkontrol dengan baik. 17. Indikator Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas a. Pengertian Seluruh dukungan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan setiap program kegiatan suatu organisasi berupa manajemen dan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

78 administrasi yang terukur dan terarah maupun sarana serta prasarana yang memadai. b. Definisi Operasional Dukungan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan setiap program kegiatan, melalui pelaksanaan pembayaran gaji, tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran, perencanaan dan anggaran, laporan keuangan, target dan pagu PNBP, laporan asset Negara (BMN), layanan administrasi kepegawaian, administrasi dan pembinaan hukum dan organisasi, penambahan nilai dan pembangunan gedung atau bangunan. c. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata jumlah dokumen atau laporan hasil pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan, antara laian : 1) Jumlah laporan pelaksanaan pembayaran gaji, tunjangan dan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran; 2) Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran; 3) Jumlah laporan keuangan; 4) Jumlah laporan target dan Pagu PNBP; 5) Jumlah laporan aset Negara (BMN); 6) Jumlah laporan pelaksanaan layanan administrasi kepegawaian; 7) Jumlah laporan administrasi dan pembinaan hukum dan organisasi; 8) Pengadaan perangkat pengolahan data; 9) Penambahan nilai gedung dan bangunan; 10) Pembangunan gedung untuk wilker Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. d. Capaian Indikator LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

79 Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil masing-masing indikator, antara lain : 1) Laporan pelaksanaan pembayaran gaji, tunjangan dan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran sejumlah 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 12 (dua belas) laporan; 2) Dokumen perencanaan dan anggaran sejumlah 3 (tiga) dokumen atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 3 (tiga) dokumen; 3) Laporan keuangan sejumlah 2 (dua) dokumen atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 2 (dua) dokumen; 4) Target dan Pagu PNBP sejumlah 3 (tiga) dokumen atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 3 (tiga) dokumen; 5) Laporan aset Negara (BMN) sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan; 6) Laporan pelaksanaan layanan administrasi kepegawaian sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu 1 (satu) laporan; 7) Laporan administrasi dan pembinaan hukum dan organisasi sejumlah 1 (satu) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 1 (satu) laporan; 8) Pengadaan alat kesehatan sejumlah 5 (lima) unit atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu 5 (lima) unit; 9) Pengadaan perangkat pengolahan data sejumlah 14 (empat belas) unit atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu 14 (empat belas )unit; 10) Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran sejumlah 34 (tiga puluh empat) unit atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu 34 (tiga puluh empat); LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

80 11) Penambahan nilai gedung dan bangunan sejumlah 1 (satu) paket atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu 1 (satu) paket; 12) Pembangunan gedung untuk wilker Bandara Abdul Rachman Saleh Malang seluas 220 M 2 atau tercapai 100% dari target yang telah ditetapkan, yaitu seluas 220 M 2. Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas terealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun Tabel 18 Capaian Indikator Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas tahun 2014 Indikator Target Realisasi Capaian Terlaksananya dukungan manajemen, administrasi, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 100% 100% 100% 1) Mengusulkan penambahan tenaga melalui penerimaan CPNS; 2) Pembangunan gedung untuk wilker Abdul Rachman Saleh Malang. f. Masalah yang dihadapi 1) Permasalahan yang dihadapi adalah masih adanya kesulitan didalam pengoperasian aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Administrasi Negara (SPAN) yang berpengaruh pada lamanya waktu yang dibutuhkan di dalam pengajuan anggaran kegiatan. 2) Belum semua wilker memiliki gedung sendiri dan tanah untuk kantor induk Probolinggo masih menempati lahan milik PT.Pelindo III. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

81 g. Usul Pemecahan Masalah 1) Konsultasi dengan KPKN tentang kendala pelaksanaan aplikasi SPAN, namun hingga saat ini masih belum ada jalan keluarnya. 2) Mengusulkan pembelian tanah untuk gedung kantor induk Probolinggo. C. SUMBER DAYA 1. Sumber Daya Manusia Pegawai di KKP Kelas II Probolinggo seluruhnya berjumlah 60 orang, terbagi atas beberapa wilayah, yaitu : a. Induk Probolinggo b. Wilayah kerja Panarukan c. Wilayah kerja Tanjung Wangi d. Wilayah kerja Pasuruan e. Wilayah kerja Paiton f. Wilayah kerja A.R. Saleh g. Dirjen PP dan PL : : : : : : : Orang orang orang orang orang orang orang Berdasarkan Kepmenkes RI No Tahun 2010 tentang pedoman standarisasi sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, di lingkungan kantor kesehatan pelabuhan, maka jumlah pegawai di KKP Kelas II Probolinggo saat ini telah memenuhi standar kebutuhan pegawai di KKP kelas II yang mencapai 60 orang. Namun, dengan semakin meningkatnya kegiatan di KKP Kelas II Probolinggo, maka masih diperlukan penambahan tenaga di beberapa wilayah kerja terutama untuk tenaga dokter, D3 Keperawatan, D3 Kesehatan Lingkungan dan S1 Kesehatan Masyarakat. Dengan penambahan tenaga berpendidikan tersebut diharapkan mampu mempermudah dalam mencapai target pencapaian indikator kinerja di tahun mendatang. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

82 Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai KKP Kelas II Probolinggo terdiri dari : a. Magister b. Sarjana c. Diploma III d. SMA dan SPK e. SMP f. SD : : : : : : orang orang orang orang orang orang Tingkat pendidikan pegawai KKP Kelas II Probolinggo dapat dilihat pada Grafik 1 di bawah ini. Grafik 1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 SMA/SPK 21% SMP 2% SD 2% Magister 10% Diploma III 28% Sarjana 37% 2. Sumber Daya Anggaran a. Anggaran Satuan Kerja Dalam DIPA pada tahun 2013 anggaran KKP Kelas II Probolinggo tersedia sebesar Rp ,- sedangkan DIPA pada tahun 2014 mengalami 3 kali revisi dengan pagu akhir sebesar Rp ,-. Jumlah anggaran tersebut digunakan untuk belanja yang terdiri dari (tabel 19) : LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

83 Tabel 19. Penggunaan Anggaran Satuan Kerja Tahun 2013 dan Penggunaan anggaran Tahun 2013 (Rp) Tahun 2014 (Rp) a. Anggaran belanja pegawai , ,- - Realisasi belanja pegawai - Pencapaian target ,- 92,56 % ,- 87,31 % b. Anggaran belanja barang , ,- - Realisasi belanja barang , ,- - Pencapaian target 93,38 % 94,01 % c. Anggaran belanja Modal , ,- - Realisasi belanja modal , ,- - Pencapaian target 94,47 % 90,49 % b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Target dan pagu PNBP tahun 2013 dan 2014 tertera pada tabel 20 di bawah ini : Tabel 20. Target dan pagu PNBP tahun 2013 dan a. Target dan realisasi PNBP - Target Fungsional PNBP - Realisasi PNBP - Pencapaian target b. Pagu dan realisasi penggunaan dana PNBP - Pagu PNBP - Realisasi penggunaan dana - Pencapaian target Tahun 2013 (Rp) , ,- 294,38 % , ,- 96,28 % Tahun 2014 (Rp) , ,- 291,27 % , ,- 93,64 % LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

84 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada di KKP Kelas II Probolinggo, meliputi : a. Sarana Kerja / Bangunan 1) Bangunan gedung kantor milik sendiri, ada 4 lokasi : a) Di kantor induk Pelabuhan Probolinggo ada 5 unit (639 m 2 ); b) Di wilayah kerja Tanjung Wangi Banyuwangi 1 unit (220 m 2 ); c) Di wilayah kerja Pasuruan 1 unit (250 m 2 ); d) Di wilayah kerja Malang 1 unit (220 m 2 ). 2) Bangunan gedung disiapkan/sewa pengelola pelabuhan : a) Kantor wilayah kerja Panarukan sewa milik PT. Pelabuhan Indonesia III dengan luas 115 m 2 ; b) Kantor wilayah kerja Paiton menempati ruangan milik PLTU Paiton yang dipakai bersama instansi lain, yaitu perwakilan dari Administrator Pelabuhan dengan luas 58,5 m 2 ; c) Pos Penyeberangan Ketapang Banyuwangi menempati ruangan milik PT. Indonesia Ferry (ASDP) dengan luas ± 24 m 2 ; 3) Bangunan rumah negara ada 2 unit : a) Di kantor induk Pelabuhan Probolinggo 1 unit (Gol. I jabatan tipe C permanen) ; b) Di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi 1 unit (Gol. I non jabatan tipe C permanen). b. Kendaraan 1) Kendaraan Roda 4 (empat) 13 unit : a) Ambulance Ford Ranger Diterima Desember 2011, keadaan baik dan berada di kantor induk Probolinggo ; LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

85 b) Pick Up Kijang tahun 1995 Bantuan Kanwil Depkes Jatim ; c) Isuzu D-Max Merupakan transfer dari Pusat, diterima Tahun 2010 ; d) Kijang Station tahun 1996 Bantuan dari Kanwil Kemenkes Jatim ; e) Ambulance L 300 Diterima Tahun 2005, keadaan masih baik dan berada di Wilker Tanjung Wangi ; f) Avanza Station tahun 2005 ; g) Isuzu Panther Touring tahun 2007 ; h) Ambulance Isuzu ELF tahun 2008 (kendaraan khusus); i) Mobil Vector Control Suzuki APV ; j) All New Nissan Grand Livina 1.5 tahun 2014 ; k) Ambulance Chevrolet Colorado tahun 2014 ; l) Mitsubishi Outlander Sport GL A/T tahun 2014 ; m) Toyota New Hilux Pickup STD m/t tahun ) Kendaraan roda 2 (dua) 12 unit : a) 2 (dua) unit Honda Win tahun 1995 dan Tahun 1996 ; b) 1 (satu) Unit Karisma Tahun 2003 ; c) 2 (dua) Unit Supra X 100 cc tahun 2004 ; d) 3 (tiga) Unit Supra X 125 cc tahun 2005 ; e) 2 (dua) Unit Supra X 125 cc tahun 2006 ; f) 3 (tiga) Unit Honda Revo 110 cc tahun ) Kendaraan Roda Tiga sejumlah 2 (dua) unit : a) Viar Long Karya 150 cc tahun 2012 ; b) Viar Long Karya 200 cc tahun 2012 ; 4) Peralatan dan Mesin (Alat Kesehatan dan Pengolah Data) Terlampir. Sarana kantor berupa beberapa alat transportasi (roda dua dan roda empat), dan peralatan penunjang kegiatan teknis maupun LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

86 perkantoran sebagai dukungan dalam pencapaian program yang telah ditetapkan. Dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap dan baik, tentunya akan mempermudah dalam mencapai target di tahun 2014 ini. LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

87 BAB IV SIMPULAN Berdasarkan paparan tentang kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo, bahwa 4 (empat) sasaran strategis telah dilaksanakan sesuai dengan indikator yang ada. Indikator pada tahun 2014 sebanyak 17 indikator. Indikator seksi PRL terdiri dari 8 indikator, seksi UKLW terdiri dari 5 indikator, Indikator seksi PKSE terdiri dari 3 indikator, dan sub bagian tata usaha terdiri dari 1 indikator. Untuk melihat hasil kinerja pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo di bagi menjadi 2 kriteria yaitu indikator yang mencapai 100% dan yang kurang dari 100%. Indikator yang mencapai/diatas 100% sebanyak 14 indikator, sedangkan Indikator yang pencapaiannya dibawah 100% terdapat 3 indikator diantaranya : peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan, pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC dan terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis. Indikator kinerja pada Seksi yang indikator keseluruhan mencapai 100% atau lebih adalah seksi PKSE dan Sub Bagian Tata Usaha. Sedangkan pada seksi PRL dan seksi UKLW masih ada beberapa indikator yang belum mencapai 100%. Pada seksi PRL, indikator peningkatan kualitas air bersih / air minum di pelabuhan tidak tercapai 100% dari target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan sarana air bersih di wilayah pelabuhan yang dilakukan pemeriksaan sebagian besar belum di lengkapi dengan sarana desinfeksi (sarana pembubuh chlor) sehingga sampel yang diperiksa di laboratorium sebagian besar tidak memenuhi syarat secara bakteriologis. Indikator lain yang tidak mencapai target 100% di seksi PRL adalah pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC. Hal ini dikarenakan target penerbitan dokumen SSCC atau SCCEC ditetapkan berdasarkan target yang alat angkut yang diperiksa sanitasinya, sedangkan tidak setiap kapal LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

88 yang dilakukan pemeriksaan sanitasi juga diterbitkan dokumen SSCC atau SSCEC. Dokumen SSCC diterbitkan hanya setelah kapal dilakukan tindakan penyehatan karena ditemukan tanda kehidupan vektor saat pemeriksaan dan dokumen SSCEC diterbitkan apabila masa berlakunya habis, yaitu 6 (enam) bulan tetapi dengan catatan saat dilaksanakan pemeriksaan sanitasi tidak didapatkan tanda kehidupan vektor diatas kapal. Pada seksi UKLW indikator terlayaninya jamaah haji dan umroh dengan vaksin meningitis tidak mencapai 100%. Hal ini dikarenakan adanya pengurangan kuota jamaah haji Indonesia dari Pemerintah Arab Saudi pada tahun 2014 sebesar 20%. Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) lima tahunan yang tertuang di dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Guna meningkatkan akuntabilitas kinerja KKP Kelas II Probolinggo, maka kecermatan dan ketepatan dalam melakukan perencanaan kegiatan harus ditingkatkan saat penyusunan RAK dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas indikator kinerja beserta target yang ditetapkan. Probolinggo, 31 Januari 2015 Kepala Kantor Rahmat Subakti, S.KM, MHM NIP LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun

89 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : dr. Bambang N Budiharto S, MM Jabatan : Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE Jabatan : Direktur Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan RI Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua Probolinggo, 6 Febuari 2014 Pihak Pertama Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE NIP dr. Bambang N Budiharto S, MM NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN 1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2016 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM SESUAI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO.53 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Keuangan dan Umum Subbagian Program dan Laporan BIDANG KAR.SE

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 DASAR HUKUM 1) UU NO.1 TAHUN 1962 TTG KARANTINA LAUT 2) UU NO.4/84 TTG WABAH PENYAKIT MENULAR 3) UU NO.23 TAHUN 1992 TTG KESEHATAN 4) KEPMENHUB RI NO: KM 33 TGL 14 AGUSTUS 2003 TENTANG PEMBERLAKUKAN

Lebih terperinci

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

Lebih terperinci

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pertanggung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4. Kelembagaan... 6

Lebih terperinci

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2017 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR www.kkpmakassar.com kkpmakassar@yahoo.co.id DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat karunia-nya, Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan dalam hidupnya dan setiap manusia tentu pernah dihadapkan dengan sebuah konflik. Konflik peran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 <

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 < 2014,.127 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN NILAI STANDAR SUB UNSUR KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN a. Unsur Utama Kekarantinaan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rahmat

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017 I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN MARET TAHUN 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN MARET TAHUN 2017 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN MARET TAHUN 2017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

No Nama Jabatan HK H S I A Ct DL Ket

No Nama Jabatan HK H S I A Ct DL Ket LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN JANUARI TAHUN 2017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2014 KEMENKES. Kantor Kesehatan. Pelabuhan. Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN

Lebih terperinci

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.878, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2349/MENKES/PER/XI/2011

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PALEMBANG 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II)

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PALEMBANG KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN FEBRUARI 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN FEBRUARI 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN FEBRUARI 16 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip

KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 K ANTOR K E SEHATAN P EL A BU HAN K E LAS II II II B E N GKU L U KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017 I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KUPANG DIREKTORAT JENDERAL P2P KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya,

Lebih terperinci

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN LAKIP 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BBTKLPP SURABAYA LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN NOVEMBER 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN NOVEMBER 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN NOVEMBER 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan amanat kepada pemerintah mulai

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun

KATA PENGANTAR. Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-nya, maka dokumen Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II mataram Tahun 2010-2014

Lebih terperinci

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN JANUARI 017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN OKTOBER 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN OKTOBER 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN OKTOBER 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.865, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Sanitasi Kapal. Sertifikat. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKAT SANITASI KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama masyarakat internasional dan merupakan jenis penyakit yang berpotensi

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JUNI 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JUNI 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JUNI 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MARET 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MARET 2017 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MARET 07 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI JUMLAH PENDAPATAN , ,00 ( ,00) 93,85

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI JUMLAH PENDAPATAN , ,00 ( ,00) 93,85 1.02 Dinas Hal 9 1.02 00 00 PENDAPATAN DAERAH 8.550.000,00 8.025.000,00 ( 525.000,00) 93,85 1.02 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 8.550.000,00 8.025.000,00 ( 525.000,00) 93,85 1.02 00 00 1 2 Hasil Retribusi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATUAN KERJA BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2013 Dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2013 [Type

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR 2015 LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2015 i RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk. Menurut WHO (2009), Sekitar 2,5 miliar penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk. Menurut WHO (2009), Sekitar 2,5 miliar penduduk dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Jumlah penderita maupun luas daerah penyebarannya semakin bertambah

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO RENCANA AKSI KEGIATAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2 0 1 5 2 0 1 9 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com

Lebih terperinci

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016 1 DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai. 5, Kota Prabumulih Telp/Fax. 0713-3920008 Email : dinkespbm@yahoo.co.id / dinkes@kotaprabumulih.go.id

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MEI 7 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 1 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH TAHUN ANGGARAN 2015 Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 merupakan tingkat pencapaian sasaran

Lebih terperinci

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN FEBRUARI 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017

LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan point of entry (pintu masuk) negara yang berpotensi

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, -1- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/312/2016 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2016, SERTA TAHUN BARU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization (WHO) merekomendasikan kepada negara peserta antuk melakukan tidakan terhadap bagasi, kargo,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/XI/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta tahun 2014 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan sesuai dengan

Lebih terperinci

PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DAERAH

PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DAERAH PERAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DAERAH Sulistyono, SKM, M.Kes Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang Disampaikan pada Pertemuan Nasional

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/303/2017 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2017 SERTA TAHUN BARU 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017

LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017 LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN LOMBOK UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI

MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... A. Deskripsi Singkat... 1 B. Tujuan Pembelajaran... 2 C. Pokok

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP SISTEMATIKA PENYAJIAN RENCANA AKSI PROGRAM (RAP) RANCANGAN INDIKATOR RAK BTKLPP SISTEMATIKA RAK PERJANJIAN KINERJA MONITORING CAPAIAN RAK RENCANA TINDAK

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN No 1 Kepala Dinas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG PENETAPAN PENYAKIT FLU BARU H1N1 (MEXICAN STRAIN) SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

REALISASI ANGGARAN 2018 kode ket paguakhir

REALISASI ANGGARAN 2018 kode ket paguakhir REALISASI ANGGARAN 2018 kode ket paguakhir realisasi Jan Feb Maret 08 08 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 76,200,366,000.00 249359084 1401149420 2515059542 2058 2058 Surveilans dan Karantina

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci