PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK"

Transkripsi

1 Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Oleh: Suharno SD Negeri 4 Ngadirenggo, Pogalan, Trenggalek Abstrak. Penelitian Tindakan Kelas pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV semester I SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Tahun 2014/2015 pada bidang studi PKn melalui strategi belajar Mind Mapping. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan: Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik, hal ini didukung oleh rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran sebesar 62,92% dan hasil angket yang dibagikan ke siswa dengan skor 1,76 pada siklus I dan 1,89 pada siklus II berarti respon siswa terhadap pembelajaran dengan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik. Dengan diterapkannya strategi belajar Mind Mapping, mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti nilai rata rata siswa pada sebelum siklus sebesar dengan ketuntasan belajar sebesar 35.29%, meningkat pada siklus I dengan rata rata nilai sebesar dengan ketuntasan belajar sebesar 82.35% dan siklus II meningkat dengan rata rata sebesar dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Kata kunci: Strategi Belajar Mind Mapping, Prestasi Belajar, PKn Dunia pendidikan yang berkembang membawa dampak positif dan negatif terhadap usaha-usaha pembangunan di berbagai bidang, baik di bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Pembangunan di Indonesia akan terus dapat meningkat apabila sarana dan prasarana pendidikan terus diusahakan oleh pemerintah, di samping dibutuhkannya unsur-unsur lain yang sangat mendukung sekali keberhasilan pembangunan di Indonesia. Pada tahun 1973 melalui MPR ditetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) ditegaskan bahwa: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dimasukkan dalam kurikulum di semua tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi baik Negeri maupun swasta. (Tap. MPR. No. IV/MPR/ 1973). Maka sejak itu PKn dijadikan sebagai bidang studi tersendiri. Tim Pembina PKn Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran adalah usaha yang dilakukan secara sadar, teratur dan terus menerus ynag terjadi di dalam proses belajar mengajar yang diciptakan hubungan antara guru dengan siswa menurut aturan moral Pancasila. Proses belajar mengajar menanamkan norma Pancasila dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku siswa menurut tuntutan moral Pancasila. (Tim Pembina PKn Depdikbud, 1983:24).

2 144 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Tujuan mempelajari PKn adalah untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 atau dengan kata lain untuk menjadi warganegara yang baik. dengan sikap moral dan perilaku yang berdasarkan falsafah negara dan UUD (Djamal, D. 1979: 7). Pada buku lain dirumuskan tujuan PKn sebagai berikut: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pedoman Penghayatan dan GBHN kepada generasi muda, dengan menekankan ranah sikap dan nilai yang mendorong semangat merangsang ilham dan menyeimbangkan kepribadian peserta didik (GBPP, Depdikbud, 1984: 3). Dengan demikian PKn juga membentuk peserta didik yang sadar akan hak dan kewajibannya. Sebagai peserta-didik yang taat akan peraturan kedisiplinan sekolah dan peraturan lainnya. Permasalahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang menyusun rencana kegiatan, sebagai suatu komponen penting dalam pelajaran, sehingga kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan dapat tinggi/ meningkat. Menurut WJS. Purwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Poerwadarminta,1976: 768). Bentuk prestasi belajar itu tidak bisa dipandang dari nilai yang diperoleh dari hasil ulangan saja, tetapi prestasi dapat dilihat dari segi yang lain. Simon Bloom dalam buku Supervisi Pendidikan menjelaskan bahwa bentuk prestasi belajar mencakup tiga mantra, yaitu: kognifikan, afektif dan psikomotorik (Simon, 1987: 68). Dalam kegiatan prestasi belajar dan mengajar tentu saja akan dipengaruhi oleh beberapa hal dalam pencapaian tujuannya. Terlebih bagi seorang pelajar, banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil belajarnya tersebut. Menurut Sumadi Suryabrata, hasil prestasi belajar akan dipengaruhi oleh faktor luar yang terdiri dari lingkungan dan instrumental, dan faktor dalam yang terdiri dari atas fisiologis dan psikologis. (Sumadi Suryabrata, 1983: 7). Dalam kenyataannya, kemampuan dalam memahami pokok bahasan Sistim Pemerintahan Kabupaten, Kota, dan Provinsi Bidang Studi PKn siswa masih rendah, hal itu dapat dilihat dari nilai ulangan harian dan raport sebelumnya. Hal tersebut di atas disebabkan oleh guru yang hanya menggunakan metode ceramah, urutan materi mengajar tidak runtut, guru hanya menggunakan papan tulis, dan guru tidak menggunakan metode yang tepat. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan Mind Mapping. (Sugiarto, Iwan Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir). Strategi Belajar Mind Mapping yang telah dikembangkan di negara-negara maju, menjadi pilihan penulis untuk menjawab problem ini karena metode pembelajaran ini mengarahkan pembelajaran dan sesuai dengan karakter pembelajaran PKn. Demi menciptakan pendidikan yang lebih maju kita seharusnya memodernisasi metode pengajaran kita, yang sudah lama ditinggalkan oleh negara-negara maju. Salah satunya dengan menerapkan Strategi Belajar Mind Mapping. Dengan teknik ini siswa dituntut untuk lebih aktif. Pada saat ini dalam kegiatan belajar dan pembelajaran, guru sering menggunakan berbagai macam

3 Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn metode antara lain metode ceramah, tanya jawab, dan lain-lain. Metode-metode tersebut merupakan metode lama yang sudah sangat dikenal oleh guru dan siswa. Oleh karena itu, kedangkalan penerapan metode tersebut menyebabkan siswa tidak tertarik lagi dan merasa bosan karena sering melakukannya. Akibatnya siswa menjadi kurang berminat dalam pembelajaran. Fokus permasalahan yang diprioritaskan dalam penelitian ini adalah adanya keinginan untuk mengembangkan pembelajaran untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi guru di kelas. Kelebihan pembelajaran model Mind Mapping, meliputi: (a) Cara ini cepat; (b) Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda; (3) Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain; (4) Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis. Sedangkan Kelemahan pembelajaran dengan model Mind Mapping: (1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat; (2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar; (3) Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdapat 2 kali pertemuan. Penelitian ini beralokasikan waktu 2x45 menit. Tahap kegiatan penelitian yaitu kegiatan pra tindakan dan kegiatan pelaksanaan tindakan yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada kegiatan pra tindakan, peneliti selaku guru kelas IV dibantu kolaborator peneliti mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas IV tentang rendahnya nilai rata rata siswa bidang studi PKn dengan cara guru menjelaskan pelajaran seperti biasa lalu guru mengadakan pre test. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, kolaborator penelitian mencatat faktor faktor penyebab rendahnya nilai siswa yang kemudian dicatat dilembar catatan lapangan. Kegiatan pelaksanaan Tindakan, meliputi: Tahap Perencanaan. Dari kegiatan pra tindakan, disusun rencana tindakan perbaikan atas masalah masalah yang ada dalam pembelajaran. Pada tahap ini ditetapkan dan disusun rancangan perbaikan pembelajaran PKn dengan metode belajar Mind Mapping. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya: (1) Peneliti dan mitra guru/pengamat merumuskan permasalahan secara operasional, relevan dengan rumusan masalah penelitian; (2) Peneliti dan mitra guru/pengamat merumuskan hipotesis tindakan. Karena penelitian tindakan lebih meniti beratkan pada pendekatan naturalistik, maka hipotesis tindakan yang dirumuskan bersifat tentatif yang mungkin mengalami perubahan sesuai dengan keadaan lapangan; (3) Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang di dalamnya meliputi: (a) Menetapkan indikator-indikator tentang pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping; (b) Menyusun rancangan metode penyampaian dan pengelolaan pembelajaran PKn (rancangan program, bahan, metode belajar mengajar, dan evaluasi); (c) Menyusun metode dan alat perekam data yang berupa catatan lapangan, pedoman analisis dokumen, dan catatan harian; (d) Menyusun rencana pengolahan data, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Tahap Tindakan Kegiatan yang dilakukan dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) Guru melaku- 145

4 146 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 kan tindakan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat; (2) Peneliti dan observer melakukan pengamatan dengan menggunakan format observasi, format catatan lapangan dan melakukan refleksi terhadap tindakan melalui diskusi. Tahap Observasi/ Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung pengamat mengobservasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi proses yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observer juga mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang tidak tersedia/tertampung dalam lembar observasi. Tahap Refleksi Peneliti dan kolaborator penelitian mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kegiatan yang dilakukan meliputi: analisis, sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan penyimpulan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektivitas pembelajaran dengan menggunakan metode Pembelajaran Mind Mapping yang dirancang dan daftar permasalahan yang muncul di lapangan yang selanjutnya dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan ulang. Subyek penelitan adalah siswa kelas IV SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek yang siswanya berjumlah 17. Alasan peneliti melakukan penelitian dikelas IV SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek karena rata rata dari mereka kesulitan dalam pelajaran PKn sehingga nilai rata rata siswa kelas IV kurang dari KKM sebesar 75. Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Skor hasil tes siswa dalam mengerjakan soal-soal yang meliputi tes pada tiap akhir siklus (siklus I dan siklus II). Hasil dari tes tersebut akan digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman dan pencapaian hasil belajar siswa. Data berupa hasil tes tulis siswa juga dianalisis dengan acuan terhadap ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar yang digunakan adalah berdasarkan SKM (Standar Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75. Seorang siswa dianggap tuntas belajarnya apabila siswa tersebut telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 75% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan secara klasikal jika 85% dari banyaknya siwa kelas tersebut menyelesaikan sekurang-kurangnya 85% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Metode Pengumpulan Data yaitu dengan menggunakan: (a) Tes; (b) Observasi; (c) Catatan Lapangan (fieldnote). Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: X X = N Dengan: X = Nilai rata-rata Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa

5 Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: Siswa. yang. tuntas. belajar P = x100% Siswa HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Refleksi awal dilaksanakan peneliti sebelum penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab rendahnya nilai belajar siswa selama ini. Berdasarkan catatan dari Observer, guru kelas IV banyak melakukan kegiatan ceramah dan mendikte siswa. Sedangkan aktivitas yang dilakukan oleh siswa mencatat penjelasan materi yang didiktekan oleh guru dan mengerjakan soal yang diinstruksikan oleh guru. Setelah kegiatan observasi dilakukan, peneliti bersama kolaborator dalam berdiskusi untuk menganalisa hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama pembelajaran PKn berlangsung. Dari hasil analisa observasi aktivitas pembelajaran di kelas IV, ditemukan rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn, sebagai akibat pemberian metode pembelajaran yang tidak tepat oleh guru kelas IV. Hal ini terlihat dari nilai rata rata siswa yang masih dibawah KKM. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti berupaya memperbaiki proses pembelajaran PKn dengan menerapkan strategi belajar Mind Mapping. Tabel 1 Hasil Tabel Nilai Prasiklus No Nama Siswa Skor Ketuntasan Tidak 1 Bayu Tri Widodo 50 - TT 2 Dimas Heru Prasetyo 80 T - 3 Amy Izrul Pamudji 60 - TT 4 Azizah Septiana Khoirunisa 80 T - 5 David Kevin Sahdan 80 T - 6 Dewi Masitoh 50 - TT 7 Denis Ragiatno 60 - TT 8 Farhan Faisal Ridho 80 T - 9 Febrian Haqi Pangestu 60 - TT 10 M. Khasan Mu'tasim Billah 80 T - 11 Prasasti Trisna Ari Adi 70 - TT 12 Regita Fasysafin Humaini 80 T - 13 Sela Dwi Puspitasari 70 - TT 14 Wahyu Dawai Arista 60 - TT 15 M. Mifhal Hanif 70 - TT 16 Baha'atu Wulanil Mahfiroh 60 - TT 17 Wahyu Rayhan. D TT Jumlah Jawaban Benar Daya Pembeda Tabel nilai prasiklus tersebut menunjukkan rendahnya nilai pada saat prasiklus, rata-rata nilai siswa sebesar dengan tingkat ketuntasan sebesar 35.29%. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan prestasi siswa. Siklus I Planning (Perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: (a) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan Strategi Belajar Mind Mapping; (b) Menyusun petunjuk kegiatan siswa; (c) Melaksanakan kegiatan penelitian; (d) Penilaian hasil kegiatan penelitian. Action (Pelaksanaan) Dalam kegiatan proses pembelajaran ini tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. 147

6 148 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Berikut adalah langkah langkah kegiatannya: Pertemuan 1, kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/ permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Guru meminta siswa untuk Membentuk kelompok belajarnya sendiri yang anggotanya 3-4 orang; (d) Guru membagikan lembar soal diskusi kepada masing masing kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok yang ditunjuk oleh guru mencatat hasil jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep disediakan guru. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Menyimpulkan hasil diskusi; (b) Tindak lanjut memberikan tugas rumah Pertemuan 2, kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok belajarnya sendiri yang anggotanya 3-4 orang; (d) Guru membagikan lembar soal diskusi kepada masing masing kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok yang ditunjuk oleh guru mencatat hasil jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep disediakan guru. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Siswa dibantu guru Menyimpulkan hasil diskusi; (b) Guru mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya. Observasi (Pengamatan) Dari aktivitas guru terekam, guru masih terbawa dengan gaya pembelajaran yang lama, sehingga aktivitas yang diberikan tidak sesuai dengan rencana pembelajaran. Guru belum dapat beradaptasi secara maksimal terhadap metode pembelajaran yang baru sehingga diperlukan waktu yang relatif lama untuk menyesuaikan diri. Dari pemberian aktivitas guru diperoleh rata-rata aktivitas guru sebesar 67,50. Dari hasil kriteria aktivitas guru maka aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori cukup baik. Untuk aktivitas siswa, siswa belum menunjukkan sikap antusias dalam pembelajaran. Untuk kemampuan menyampaikan pendapat siswa masih ragu dalam mengemukakan pendapat, ide gagasan serta menolak pendapat teman yang tidak sesuai dengan pertanyaan. Sedangkan untuk kerjasama kelompok, siswa masih dibimbing guru, sedangkan dalam pelaporan hasil kerja kelompok dalam presentasi siswa masih tampak canggung mempresentasikan hasil kerjanya. Dari pemberian aktivitas siswa diperoleh rata-rata aktivitas sebesar 56,25%. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa, aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori cukup baik. Setelah pembelajaran berakhir guru memberikan evaluasi, hasil evaluasi dapat dilihat dalam Tabel 2.

7 Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn Tabel 2 Nilai Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Ketuntasan No Nama Siswa Skor Tidak 1 Bayu Tri Widodo 80 T - 2 Dimas Heru Prasetyo 80 T - 3 Amy Izrul Pamudji 80 T - 4 Azizah Septiana Khoirunisa 80 T - 5 David Kevin Sahdan 70 - TT 6 Dewi Masitoh 80 T - 7 Denis Ragiatno 80 T - 8 Farhan Faisal Ridho 70 - TT 9 Febrian Haqi Pangestu 80 T - 10 M. Khasan Mu'tasim Billah 80 T - 11 Prasasti Trisna Ari Adi 70 - TT 12 Regita Fasysafin Humaini 90 T - 13 Sela Dwi Puspitasari 90 T - 14 Wahyu Dawai Arista 80 T - 15 M. Mifhal Hanif 80 T - 16 Baha'atu Wulanil Mahfiroh 80 T - 17 Wahyu Rayhan. D. 80 T - Jumlah Jawaban Benar Daya Pembeda Dari hasil evaluasi diperoleh rata-rata nilai belajar siswa sebesar dengan ketuntasan kelas sebesar 82.35%. Sehingga ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Refleksi Dari hasil observasi dapat direfleksikan bahwa pembelajaran PKn dengan menerapkan Strategi Belajar Mind Mapping Model belum optimal, karena masih dijumpai kendala dalam pembelajaran, sehingga ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Untuk itu diperlukan rencana perbaikan pada siklus selanjutnya agar tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Siklus II Planning (Perencanaan) Perencanaan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda pada siklus I, hanya saja pada siklus II, ditambah dengan rencana perbaikan tindakan pada siklus sebelumnya. Rencana perbaikan tindakan pada siklus II terdiri dari: (a) Guru harus mampu menguasai metode pembelajaran secara maksimal; (b) Guru harus mampu menumbuhkan sikap antusias siswa dalam pembelajaran; (c) Guru mengurangi bimbingan dalam kegiatan kerja kelompok; (d) Guru menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat; (e) Guru memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam melakukan kerjasama kelompok. Action (Pelaksanaan) Pada siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: Pertemuan 1, kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Guru Membentuk kelompok belajar siswa yang anggotanya 3-4 siswa. pembagian kelompok secara heterogen baik dari segi kemampuan siswa maupun jenis kelamin; (d) Guru membagikan lembar soal kepada tiap kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok yang ditunjuk oleh guru pengajar menuliskan jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Guru memberikan kesempatan ke- 149

8 150 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 pada kelompok lain yang jawabannya tidak sama seperti yang ditulikan dipapan tulis; (h) Guru memberikan perbandingan dan memberikan solusi dari jawaban kelompok lain yang berbeda; (i) Guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa secara individu; (j) Siswa mengerjakan soal secara individu; (k) Guru membahas hasil jawaban siswa; (l) Tanya jawab antara siswa dengan guru; (m) Guru memberikan hadiah berupa uang koin kepada siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru pengajar. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Menyimpulkan hasil pembelajaran; (b) Tindak lanjut memberikan tugas rumah Pertemuan 2, kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Guru Membentuk kelompok belajar siswa yang anggotanya 3-4 siswa. Pembagian kelompok secara heterogen baik dari segi kemampuan siswa maupun jenis kelamin; (d) Guru membagikan lembar soal kepada tiap kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok yang ditunjuk oleh guru pengajar menuliskan jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain yang jawabannya tidak sama seperti yang ditulikan dipapan tulis; (h) Guru memberikan perbandingan dan memberikan solusi dari jawaban kelompok lain yang berbeda; (i) Guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa secara individu; (j) Siswa mengerjakan soal secara individu; (k) Guru membahas hasil jawaban siswa; (l) Tanya jawab antara siswa dengan guru; (m) Guru memberikan hadiah berupa uang koin kepada siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru pengajar. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Menyimpulkan hasil pembelajaran; (b) Guru mengumumkan tes evaluasi ada pertemuan selanjutnya. Observasi (Pengamatan) Hasil observasi selama proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: (a) Kegiatan pembelajaran jauh lebih aktif dibanding dengan kegiatan pembelajaran pada siklus sebelumnya. Indikator terlihat dari frekuensi pertanyaan yang meningkat dari siswa; (b) Kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I dapat teratasi dengan baik pada siklus II; (c) Guru mampu menerapkan metode pembelajaran secara maksimal, dengan perolehan rata-rata aktivitas guru sebesar 80,00%. Indikator ini menunjukkan aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori sangat baik. Pemberian tindakan oleh guru mendapatkan balikan dari siswa dengan perolehan rata-rata aktivitas siswa sebesar 70,00% dan termasuk dalam kategori baik. Setelah kegiatan pembelajaran siklus II selesai diadakan test, adapun hasilnya tertera dalam Tabel 3. Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar siswa sebesar dengan ketuntasan belajar secara klasikal 100%. Refleksi Berdasarkan hasil observasi di atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran sudah dapat berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Segala permasalahan yang ada pada siklus I, dapat teratasi

9 Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn secara optimal pada siklus II. Sehingga ketuntasan kelas secara klasikal dapat tercapai. Tabel 3 Nilai Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II Ketuntasan No Nama Siswa Skor Tidak 1 Bayu Tri Widodo 100 T - 2 Dimas Heru Prasetyo 90 T - 3 Amy Izrul Pamudji 80 T - 4 Azizah Septiana Khoirunisa 100 T - 5 David Kevin Sahdan 80 T - 6 Dewi Masitoh 90 T - 7 Denis Ragiatno 80 T - 8 Farhan Faisal Ridho 100 T - 9 Febrian Haqi Pangestu 90 T - 10 M. Khasan Mu'tasim Billah 90 T - 11 Prasasti Trisna Ari Adi 100 T - 12 Regita Fasysafin Humaini 100 T - 13 Sela Dwi Puspitasari 90 T - 14 Wahyu Dawai Arista 100 T - 15 M. Mifhal Hanif 80 T - 16 Baha'atu Wulanil Mahfiroh 100 T - 17 Wahyu Rayhan. D. 80 T - Jumlah Jawaban Benar Daya Pembeda Interpretasi Data Dari hasil penelitian tindakan kelas di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran PKn dari siklus I hingga berakhirnya siklus II diperoleh rata-rata aktivitas sebesar 73,75%. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan. Dengan adanya pemberian tindakan perbaikan pembelajaran, siswa melakukan kegiatan balikan dengan memperoleh rata-rata aktivitas dari siklus I hingga siklus II sebesar 62,92 %, sehingga aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori baik. Dengan perolehan hasil rata-rata aktivitas belajar di atas, maka pemberian tindakan oleh guru mendapat respon yang sangat positif dari siswa. Analisa di atas sesuai dengan tujuan penelitian tindakan kelas yang ingin dicapai yaitu dengan menerapkan Strategi Belajar Mind Mapping dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran PKn, maka tujuan dari penelitian ini tercapai. Menindak lanjuti analisa efektifitas pembelajaran PKn dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam kategori penelitian yang berhasil. Selanjutnya untuk melihat perkembangan aktivitas belajar di kelas IV, peneliti tampilkan grafik perkembangan aktivitas belajar pada Gambar 1. Gambar 1 Perkembangan Aktivitas Guru & Siswa 151

10 152 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Gambar 2 Perkembangan Peningkatan Prestasi belajar Siswa Perolehan hasil belajar siswa pada bidang studi PKn sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 67.65, siklus I diperoleh nilai rata-rata: dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Strategi Belajar Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi PKn pada siswa Kelas IV SD Negeri 4 Ngadirenggo Trenggalek Tahun 2014/2015 secara signifikan. Berikut peneliti tampilkan grafik hasil peningkatan prestasi belajar siswa. Dari grafik perkembangan prestasi di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian tindakan kelas yang berasumsi Jika dalam pembelajaran PKn pokok bahasan Sistim Pemerintahan Kabupaten Kota dan Provinsi guru kelas IV mampu menerapkan Strategi Belajar Mind Mapping, maka prestasi belajar siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Tahun pelajaran 2014/2015 akan mengalami peningkatan, telah teruji kebenarannya. Maka penelitian tindakan kelas ini termasuk penelitian tindakan kelas yang berhasil. PENUTUP Kesimpulan Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik, hal ini didukung oleh rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran sebesar 62,92% dan hasil angket yang dibagikan ke siswa dengan skor 1,76 pada siklus I dan 1,89 pada siklus II berarti respon siswa terhadap pembelajaran dengan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik. Dengan diterapkannya strategi belajar Mind Mapping, mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti nilai rata rata siswa pada sebelum siklus sebesar dengan ketuntasan belajar sebesar 35.29%, meningkat pada siklus I dengan rata rata nilai sebesar dengan ketuntasan belajar sebesar 82.35% dan siklus II meningkat dengan rata rata sebesar dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Saran Hendaknya guru dalam mengajar menggunakan metode atau model belajar yang

11 Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan dan sesuai dengan pelajaran. Memaksimalkan persiapan perangkat pembelajaran, khususnya LKS yang melibatkan kegiatan Strategi Belajar Mind Mapping. Memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan Strategi Belajar Mind Mapping. Meningkatkan kualitas kolaborasi antar anggota sehingga masukan atau input dari para kolaborator bisa lebih meningkatkan kinerja. Dalam proses belajar mengajar guru perlu memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang terhadap bidang studi yang diajarkannya. DAFTAR RUJUKAN Anonim GBPP SLTP Kurikulum 1994 edisi 99. Jakarta: Dikmenum. Simon Diagnostik Rongen. Jakarta: Erlangga Sumadi, Suryabrata Perkembangan Individu. Jakarta: Rajawali Tap. MPR. No. IV/MPR/1973 Tim Pembina PKn Depdikbud 1983:24 WJS. Poerwadarminto Kamus Umum PKn. Jakarta: PN Balai Pustaka. Zoer'aini, Djamal Irwan Prinsip-prinsip ekologi dan organisasi: ekosistem komunikasi dan lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara. 153

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD

Lebih terperinci

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek 90 Sri Handayani, Strategi Belajar Kooperatif STAD... STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA PADA SISWA KELAS III DI SDN 1 PARAKAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

Oleh: Suyatun SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Suyatun SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 162 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 PENERAPAN METODE ROTATING TRIO EXCHANGE MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 3 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK TAHUN 2014/2015 SEMSTER

Lebih terperinci

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek Winarsih, Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Menjaga... 203 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI MENJAGA KEUTUHAN NKRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 MALASAN KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

Oleh: Hardi Sasongko SDN 4 Ngadirenggo, Pogalan, Trenggalek

Oleh: Hardi Sasongko SDN 4 Ngadirenggo, Pogalan, Trenggalek 90 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 MELALUI PENERAPAN PERMAINAN BURUNG PELATUK DAN SERANGGA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR DAN LARI CEPAT BIDANG STUDI PENJASKES PADA SISWA KELAS IV SEMESTER

Lebih terperinci

Oleh: Sutiyah SDN 1 Karangan, Karangan, Trenggalek

Oleh: Sutiyah SDN 1 Karangan, Karangan, Trenggalek Sutiyah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi IPS... 197 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE BELAJAR

Lebih terperinci

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 131 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 NGENTRONG

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN

Lebih terperinci

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK

Lebih terperinci

DI SDN MELIS KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN

DI SDN MELIS KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN JURNAL XXX, VOLUME X, NO. X, BULAN 2016 217 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA BIDANG STUDI PKN MATERI PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA MELALUI PENERAPAN MODEL BELAJAR NUMBERED

Lebih terperinci

Oleh: Sri Hidayati TK Dharma Wanita 3, Karangan, Trenggalek

Oleh: Sri Hidayati TK Dharma Wanita 3, Karangan, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN SENI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA 3 KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2015/2016

Lebih terperinci

Oleh: Suyatmi MI Nurul Ulum Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Suyatmi MI Nurul Ulum Kendalrejo, Durenan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 191 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III MI NURUL ULUM KENDALREJO KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI PKN MATERI NILAI-NILAI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Soejiati, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi 279 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SDN 1

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah siswa Kelas IV semester Genap MI Baiturrahim Kecamatan Tembalang Kota Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan keutuhan NKRI dengan menggunakan metode Mind Mapping pada mata pelajaran PKn kelas V di MI Nurul Islam

Lebih terperinci

Oleh: Siti Wadingah SD Negeri 1 Tulungrejo, Karangrejo, Tulungagung

Oleh: Siti Wadingah SD Negeri 1 Tulungrejo, Karangrejo, Tulungagung JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 137 PENINGKATAN PRESTASI ELAJAR PKN MELALUI MODEL ELAJAR KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS VI SDN 1 TULUNGREJO KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

Penerapan Teori Konstruktivisme

Penerapan Teori Konstruktivisme Penerapan Teori Konstruktivisme untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Nilai Kebersamaan dalam Merumuskan Pancasila Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberagung Eko Supriyadi 1 1 SDN 4 Sumberagung, Tulungagung

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 193 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPA MATERI ALAT INDRA MANUSIA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MULTI METODE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada

Lebih terperinci

Oleh: Musirah SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Trenggalek

Oleh: Musirah SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SDN 1 GADOR KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI PKN MATERI KEUTUHAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS VI SDN 2 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS VI SDN 2 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN Sri Wahyuni, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa... 109 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS

Lebih terperinci

Oleh: Kasimun SDN 1 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Kasimun SDN 1 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek 112 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENERAPAN METODE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KESEIMBANGAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER I

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SD NEGERI 162091 KOTA TEBING TINGGI Nurleni Guru SD Negeri 162091 Kota Tebing Tinggi Surel: nurleni91@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012 5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Arma Mariangke, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara kelas IV pada pelajaran Matematika, tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1. Pengamatan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal dilakukan untuk melihat sejauhmana hasil yang diperoleh siswa Kelas IV SDN 1 Kasia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS VI SD NEGERI II WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian ini diamati tentang penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi SPLDV kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh : MARYUNINGSIH K8411045

Lebih terperinci

Oleh: Prapti Mulyani SDN 4 Dongko, Dongko, Trenggalek

Oleh: Prapti Mulyani SDN 4 Dongko, Dongko, Trenggalek 44 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SEMESTER

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas PGRI Yogyakarta

Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPINGPADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 3 DONOREJO PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION Rahayu Dwi Palupi, Penerapan Model Belajar Group Investigation... 85 PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG DAYA TARIK, MOTIVASI, DAN AMBISI BANGSA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran IPS Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA SDN 07 Kota

Lebih terperinci

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung 100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pengelompokan Makhluk Hidup Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek 100 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY Sayekti Wuri Estri, Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... 111 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS IV SD NEGERI 3 NGADISUKO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Oleh: Eni Yuniandari SDN 1 Karangsoko, Trenggalek

Oleh: Eni Yuniandari SDN 1 Karangsoko, Trenggalek Eni Yuniandari, Peningkatan Prestasi Belajar PKn... 33 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS III SDN 1 KARANGSOKO KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus yaitu Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 23 September 2014, siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reklektif terhadap

Lebih terperinci