Oleh: Kasimun SDN 1 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Kasimun SDN 1 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek"

Transkripsi

1 112 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENERAPAN METODE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KESEIMBANGAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN 2014/2015 DI SDN 1 KEDUNGSIGIT KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK Oleh: Kasimun SDN 1 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek Abstrak. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPA materi pokok Keseimbangan Ekosistem pada siswa kelas VI semester I SDN 1 Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan rotating trio exchange. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek pada siswa Kelas VI Semester I bidang studi IPA materi Keseimbangan Ekosistem tahun 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 14. Peneliti disini adalah sebagai guru kelas VI di SDN 1 Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September sampai bulan Oktober Dalam menerapkan rotating trio exchange dalam pembelajaran IPA, guru terlebih dahulu membagi kelas dalam 3 kelompok kecil. Setiap kelompok diberi tugas yang sama untuk memecahkan masalah. Setiap kelompok diberi nomor kode nol, 1 dan 2. Pada pergantian pertanyaan siswa diminta berpindah tempat dengan cara siswa bernomor nol tetap diam di tempat, siswa bernomor 1 bergeser ke kanan dan siswa bernomor dua bergeser ke kiri sampai pertanyaan yang diberikan oleh guru habis. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mengamati, menganalisis, mengidentifikasi setaip permasalahan. Setelah diterapkannya metode ini terjadi peningkatan nilai rata-rata: nilai rata-rata siklus I 72,14 dengan ketuntasan belajar 71,43% siklus kedua nilai rata-rata 79,29 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 100,00%. Kata Kunci: IPA, Rotating trio exchange, Keseimbangan Ekosistem IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasangagasan. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, Kurikulum Sekolah Dasar (FIP IKIP Malang 2012: 45). Fungsi dari mata pelajaran IPA yang diberikan di Sekolah Dasar adalah: (a) Memberi pengetahuan mengenai berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari; (b) Mengembangkan ketrampilan proses; (c) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari; (d) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfa-

2 Kasimun, Penerapan Metode Rotating Trio Exchange atannya bagi kehidupan sehari-hari; (e) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi. (Depdiknas, 2012: 100) Tujuan pembelajaran IPA, meliputi: (a) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari; (b) Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan tentang alam sekitar; (c) Mempunyai minat untuk mengenal dan mernpelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar; (d) Bersikap ingin tahu, tekun, kritis, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri; (e) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditentukan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi berdasarkan hasil catatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti, prestasi belajar IPA masih sangat rendah. Padahal IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk dalam daftar ujian nasional. Hasil ini dipertegas dari hasil pengamatan catatan lapangan yang diperleh peneliti yang menunjukkan bahwa aktivitas pembelajaran yang tidak aktif, guru dalam menjelaskan tidak menggunakan benda nyata sehingga siswa sulit untuk memahami penjelasan guru. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan banyak melakukan kegiatan dikte. Kegiatan pembelajaran IPA hendaknya memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan dengan diskusi dan tugas yang berkaitan dengan materi IPA, hal ini akan lebih berkesan dan bermakna bagi siswa. Tanpa disadari, sering diucapkan kata prestasi baik itu dalam kegiatan maupun dalam pendidikan. Dalam kenyataannya prestasi yang diperoleh tiap-tiap orang tidak sama, karena kemampuan seseorang itu tidak sama. Sehingga pada hakikatnya belajar dalam aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar yang mana perubahan itu pada pokoknya diperoleh kemampuan yang baru dan berlaku dalam waktu yang relatif lama dan perubahan itu terjadi karena usaha perubahan tingkah laku tersebut. Menurut WJS. Purwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Poerwadarminta, 2011:768). Bentuk prestasi belajar itu tidak bisa dipandang dari nilai yang diperoleh dari hasil ulangan saja, tetapi prestasi dapat dilihat dari segi yang lain. Simon Bloom dalam buku Supervisi Pendidikan menjelaskan bahwa bentuk prestasi belajar mencakup tiga mantra, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik (Winkel, 2011:68). Dalam kegiatan prestasi belajar dan mengajar tentu saja akan dipengaruhi oleh beberapa hal dalam pencapaian tujuannya. Terlebih bagi seorang pelajar, banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil belajarnya tersebut. Menurut Sumadi Suryabrata, hasil prestasi belajar akan dipengaruhi oleh faktor luar yang terdiri dari lingkungan dan instrumental, dan faktor dalam yang terdiri dari atas fisiologis dan psikologis. (Moh. Rofai, 2012: 7). Berpijak pada permasalahan tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapan Metode Rotating trio exchange

3 114 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode Rotating trio exchange ini termasuk salah satu strategi model pembelajaran langsung yang dapat di terapkan pada semua mata pelajaran. Metode ini merupakan cara siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan beranggotakan tiga orang. Penerapan tehnik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang ini diarahkan pada materi pelajaran (kompetensi dasar) yang akan diajarkan di kelas. Metode Rotating trio exchange ini merupakan cara terperinci bagi siswa untuk mendiskusikan permasalahan dengan sebagian (dan biasanya memang tidak semua) teman kelas mereka. Pertukaran pendapat ini bisa dengan mudah diarahkan kepada materi yang akan diajarkan dikelas. Metode Rotating trio exchange dalam hal ini di bentuk tiga orang, yang diberi nomer 0,1,2. mereka diberi pertanyaan yang sama untuk didiskusikan. Setelah selesai permasalahanya, anggota kelompok dirotasi. No.nol tetap ditempat sedangkan nomer 1 pindah searah jarum jam dan nomer 2 kearah sebaliknya, sehingga akan terbentuk trio yang baru atau bercampur dengan anggota kelompok lain. Kemudian diberi permasalahan baru lagi dengan persoalan yang lebih sulit. Menurut Ngalim Purwanto (2011) belajar melalui tukar belajar disejajarkan dengan belajar mengarahkan diri (self directed learning) dan belajar private (private learning). Definisi paling pas yaitu seseorang yang mempelajari materi tertentu atau keahlian bersama dengan orang lain yang mau menjadi pembelajar atau sumber belajar Model belajar learning exchange pada prinsipnya memiliki berbagai kesamaan dengan konsep model belajar lainya. Learning exchange sebagai sebuah model belajar yang lebih menekankan pada konteks dinamika kelompok secara prinsipil mendasarkan pada konteks perubahan sikap. (Pedomo Hadinoto, 2012:69) Pelaksanaan tehnik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang dapat dilakukan sebagai berikut: (a) Guru menyusun pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa untuk mulai mendiskusikan materi pelajaran. Guru menggunakan pertanyaan yang tidak memiliki jawaban benar-salah; (b) Guru membagi siswa menjadi kelompok tiga orang (trio). Mengatur kelompok trio tersebut didalam kelas agar guru dapat melihat dengan jelas trio yang disisi kanan dan sisi kirinya. Guru membentuk formasi kelompok-kelompok trio secara keseluruhan bias berbentuk melingkar atau persegi; (c) Guru memberikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka (pertanyaan yang sama untuk masing-masing trio) untuk segera dibahas; (d) Guru memilih pertanyaan yang paling ringan (tingkat kesulitanya tergolong mudah)untuk memulai pertukaran pendapat kelompokkelompok trio. Tiap-tiap siswa didalam kelompok harus mendapat giliran menjawab pertanyaan; (e) Setelah siswa berdiskusi (dalam waktu yang cukup), guru meminta masing-masing kelompok untuk memberikan angka 0,1, atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya; (f) Guru meminta siswa yang bernomor 1 untuk pindah ke kelompok trio satu searah jarum jam. Siswa yang bernomor 2 untuk berpindah ke kelompok trio dua searah jarum jam. Siswa yang bernomer 0 (nol) untuk tetap ditempat duduknya karena ia adalah anggota tetap dari kelompok trio mereka. (pertukaran kelompok trio terjadi pada saat guru akan memberikan pertanyaan yang baru dengan menaikkan tingkat kesulitan soal), dan seterusnya; (g) Guru meminta kepada para siswa untuk mengangkat tangan tinggi-tinggi,

4 Kasimun, Penerapan Metode Rotating Trio Exchange sehingga siswa yang telah berpindah bias menemukan mereka. Hasilnya adalah komposisi kelompok trio yang sepenuhnya baru. Mulaialah pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru; (h) Guru menaikkan tingkat kesulitan atau pertanyaan apabila akan memulai babak baru. Guru bisa merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang dimiliki dan waktu untuk berdiskusi harus tersedia dengan cukup. Guru hendaknya selalu menggunakan langkah-langkah atau prosedur rotasi yang sama. Contoh: pada waktu terjadi pertukaran trio sebanyak tiga rotasi, maka tiap siswa akan bertemu dengan enam siswa yang lain Faktor Pendukung Dalam Penerapan Metode Rotating trio exchange Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPA materi pokok Keseimbangan Ekosistem pada siswa kelas VI semester I SDN 1 Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan rotating trio exchange. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek pada siswa Kelas VI Semester I bidang studi IPA materi Keseimbangan Ekosistem tahun 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 14. Peneliti disini adalah sebagai guru kelas VI di SDN 1 Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September sampai bulan Oktober 2014 Prosedur siklus penelitian yang dilakukan, prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat apakah ada peningkatan kemampuan bertanya siswa, dengan melihat hasil observasi dari hasil observasi awal siswa dan guru, maka refleksi awal diperlukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan bertanya siswa di dalam kelas. Dengan berpatokan pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian ini dengan prosedur: (1) Perencanaan (Planning); (2) Pelaksanaan (Action); (3) Observasi (Observation); (4) Refleksi (Reflection). Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas VI SDN 1 Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek adapun penyebab timbulnya masalah tersebut adalah: (a) Siswa takut untuk bertanya/mengemukakan pendapat; (b) Takut dimarahi, guru apabila pertanyaan yang diajukan tidak baik; (c) Siswa malu bertanya; (d) Siswa tidak memahami kosep yang diajarkan; (e) Pertanyan guru tidak dimengerti siswa; (f) Merasa kesulitan pada bidang studi IPA; (g) Merasa takut ditertawakan oleh teman-temannya bila pertanyaan yang diajukan salah/jelek. Untuk menunjang pemecahan masalah dalam penelitian ini diperlukan alat bantu sebagai berikut: (1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran diskusi dan tugas; (2) Membuat lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas. Lembar observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi. Lembar observasi terstruktur digunakan untuk mengungkapkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi digunakan untuk mengungkapkan aktivitas guru. Butir-butir observasi supervisi dan terstruktur terlebih dahulu didiskusikan oleh tim action research; (3) Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka

5 116 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 optimalisasi kreativitas siswa, yaitu berupa Lembaran Kerja Siswa (LKS) dan juga alat peraga; (4) Lembaran angket siswa, menitik beratkan bagaimana tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang dilakukan guru; (5) Membuat alat evaluasi untuk peningkatan kualitas hasil belajar, tes dilaksanakan tiap akhir siklus; (6) Dokumentasi digunakan sebagai data aktivitas belajar di kelas. Kegiatan pemotretan ini untuk mengetahui situasi dan kondisi guru maupun siswa ketika melaksanakan penelitian. Untuk mendapatkan data hasil penelitian maka digunakan beberapa instrumen antara lain: (1) Lembar rencana pembelajaran terhadap kegiatan belajar mengajar; (2) Lembar analisis hasil penilaian dalam kegiatan belajar mengajar; (3) Lembar soal atau kisi-kisi ulangan. Metode pengumpulan data terdiri dari: (1) Tes. Skor hasil tes siswa dalam mengerjakan soal-soal yang meliputi tes pada tiap akhir siklus (siklus I dan siklus II). Hasil dari tes tersebut akan digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman dan pencapaian prestasi belajar siswa. Data berupa hasil tes tulis siswa juga dianalisis dengan acuan terhadap ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar yang digunakan adalah berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 70. Seorang siswa dianggap tuntas belajarnya apabila siswa tersebut telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 70% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan secara klasikal jika 85% dari banyaknya siwa kelas tersebut menyelesaikan sekurang-kurangnya 70% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai; (2) Observasi, dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas atau respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti sekaligus guru bidang studi IPA dan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi. Kriteria keberhasilan proses ditentukan dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh pengamat. Format lembar observasi terlampir; (3) Angket digunakan untuk mendeteksi sikap, minat, respon, dan motivasi siswa terhadap pembelajaran. Angket ini diberikan setelah dilakukan tindakan pada siklus terakhir. Angket yang diberikan memiliki pernyataan yang positif dengan jumlah 10 pernyataan. Setiap jawaban ya diberi skor 2, jawaban tidak diberi skor 1, dan apabila tidak menjawab diberi skor 0; (4) Catatan Lapangan (fieldnote). Pencatatan lapangan dimaksudkan untuk melengkapi data yang tidak terekam dalam instrumen pengumpul data yang ada. Dengan demikian diharapkan tidak ada data yang terlewatkan dalam kegiatan penelitian ini. Untuk mengetahui keefektifan suatu metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar perlu diadakan analisis data. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan kelas ini yaitu penelitian kualitatif, maka data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Menganalisis data dilakukan setelah dilakukan pengamatan peneliti dan teman kolaborasi dilakukan, kemudian dimasukkan ke dalam tabel tabulasi dan diolah dengan menggunakan pengalaman peneliti ditentukan nilai keaktifan siswa setiap siklus dan nilai formatif per siklus berdasarkan standar minimal ketuntasan belajar. Untuk nilai ulangan harian, nilai yang telah diperoleh dikonsultasikan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang

6 Kasimun, Penerapan Metode Rotating Trio Exchange berlaku pada pembelajaran tersebut dan untuk bidang studi IPA nilai KKM sebesar 70. Sedangkan hasil belajar yang menunjukkan kemampuan siswa dianalisis berdasarkan kriteria ketuntasan belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Pada kegiatan pra tindakan, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasa, dan kolaborator penelitian melakukan observasi dengan menggunakan format catatan lapangan. Dari hasil catatan lapangan terekam bahwa siswa takut untuk bertanya/ mengemukakan pendapat, takut dimarahi, guru apabila pertanyaan yang diajukan tidak baik, siswa malu bertanya, siswa tidak memahami kosep yang diajarkan, merasa kesulitan pada bidang studi IPA, merasa takut ditertawakan oleh teman-temannya bila pertanyaan yang diajukan salah/jelek. Dengan dmeikian pembelajaran IPA di kelas menjadi pasif, sehingga prestasi belajar siswa tidak maksimal. Hasil pengamatan ini dijadikan dasar penggunan metode trio exchange oleh guru dalam pembelajaran IPA. Siklus I Planning (Perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: (a) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan rotating trio exchange; (b) Menyusun petunjuk kegiatan siswa; (c) Melaksanakan kegiatan penelitian; (d) Penilaian hasil kegiatan penelitian Action (Pelaksanaan) Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Pertemuan pertama pada tanggal 17 September Pada pukul WIB, peneliti melakukan kegiatan pendahuluan; (b) Peserta didik diminta mencermati gambar hutan yang sedang ditebangi; (c) Pada pukul WIB, peneliti melakukan kegiatan inti pembelajaran; (d) Siswa diminta untuk menentukan sendiri anggota kelompoknya; (e) Peserta didik diminta menyebutkan kebutuhan-kebutuhan manusia; (f) Guru memberi pengarahan bahwa manusia banyak memenuhi kebutuhannya melalui hutan; (g) Guru meminta peserta didik untuk mengidetifikasi perilaku manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem dengan memberikan 3 nomor kartu. Kartu diberi nomor 0, 1 dan 2; (h) Guru memberikan pertanyaan pertama untuk didiskusikan bersama dengan 3 anggotanya. Kemudian guru meminta siswa yang bernomor nol untuk tetap diam di tempat duduknya, siswa bernomor 1 bergeser ke kanan dan siswa bernomor 2 bergeser ke kanan. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk didiskusikan bersama kelompok barunya. Hal ini dilakukan sampai pertanyaan dari guru habis; (i) Pukul WIB, peneliti melakukan kegiatan penutup; (j) Memberi penghargaan kepada peserta didik yang bersedia melakukan kegiatan belajar bersama-sama; (k) Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa (a) Pertemuan kedua pada tanggal 24 September 2014 pukul WIB peneliti melakukan kegiatan pendahuluan; (b) Peserta didik diminta mengingat kembali perilaku manusia yang dapat merusak ekosistem; (c) Pukul WIB, peneliti melakukan kegiatan inti; (d) Guru meminta peserta didik menyebutkan berbagai jenis pupuk buatan dan pestisida yang digunakan dalam pertanian; (e) Guru memberikan pertanyaan pertama untuk didiskusikan bersama dengan 3 anggotanya. Kemudian guru meminta siswa

7 118 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 yang bernomor nol untuk tetap diam di tempat duduknya, siswa bernomor 1 bergeser ke kanan dan siswa bernomor 2 bergeser ke kanan. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk didiskusikan bersama kelompok barunya. Hal ini dilakukan sampai pertanyaan dari guru habis; (f) Pukul peneliti melakukan kegiatan penutup; (g) Guru memberi penghargaan kepada peserta didik yang bersedia melakukan kegiatan belajar bersama-sama. Observasi (Pengamatan) Hasil pengamatan aktifitas siswa adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan rotating trio exchange pada siklus I tanpak siswa masih ragu saat menyampaikan pendapatnya, saat diskusi kelompok siswa berkemampuan tinggi lebih dominan dari siswa bekemampuan rendah. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsisipasi aktif siswa dan lain-lain. Refleksi Dari hasil observasi ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: (a) Guru kurang dalam memotivasi siswa; (b) Teknik bertanya yang disampaikan oleh guru masih kurang baik, sehingga kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya memprediksi, mengobservasi maupun menjelaskan suatu fenomena masih sangat rendah; (c) Dalam forum diskusi masih sedikit siswa yang terlibat aktif; (d) Ketuntasan belajar siswa masih dibawah ketuntasan belajar yang telah direncanakan. Siklus Kedua Planning (Perencanaan) Pada siklus kedua ini perencanaannya secara garis besar sama dengan siklus satu, dengan materi yang sama yaitu tentang keseimbangan ekosistem. Selain itu berdasarkan pada temuan siklus I, maka langkah perencanaannya perlu tambahan yang meliputi: (a) Memperbaiki teknik bertanya pada guru; (b) Mengurangi dominasi guru; (c) Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Action (Pelaksanaan) Pada siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut. Pertemuan pertama pada tanggal 8 Oktober Pada pukul WIB, (a) peneliti melakukan kegiatan pendahuluan; (b) Peserta didik diminta mencermati gambar tanaman kapas, toga, padi, dan karet; (c) Guru meminta siswa untuk menempati posisi kelompoknya sesuai dengan nama yang disebutkan oleh guru; (d) Pada pukul WIB, peneliti melakukan kegiatan inti pembelajaran; (e) Guru meminta peserta didik untuk mengidetifikasi bahan utama kebutuhan manusia dengan memberikan 3 nomor kartu. Kartu diberi nomor 1, 2 dan 3; (f) Guru memberikan pertanyaan pertama untuk didiskusikan bersama dengan 3 anggotanya. Kemudian guru meminta siswa yang bernomor nol untuk tetap diam di tempat duduknya, siswa bernomor 1 bergeser ke kelompok trio satu searah jarum jam dan siswa bernomor 2 ke kelompok trio searah jarum jam. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk didiskusikan bersama kelompok barunya. Hal ini dilakukan sampai pertanyaan dari guru habis; (g) Pukul WIB, peneliti melakukan kegiatan penutup; (h) Memberi penghargaan kepada

8 peserta didik yang bersedia melakukan kegiatan belajar bersama-sama; (i) Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa. Pertemuan kedua pada tanggal 15 Oktober 2014 pukul WIB (a) peneliti melakukan kegiatan pendahuluan; (b) Peserta didik diminta mengingat kembali perilaku manusia yang dapat merusak ekosistem; (c) Pukul WIB, peneliti melakukan kegiatan inti; (d) Guru memberikan pertanyaan pertama untuk didiskusikan bersama dengan 3 anggotanya. Kemudian guru meminta siswa yang bernomor nol untuk tetap diam di tempat duduknya, siswa bernomor 1 bergeser ke kelompok trio satu searah jarum jam dan siswa bernomor 2 ke kelompok trio searah jarum jam. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk didiskusikan bersama kelompok barunya. Hal ini dilakukan sampai pertanyaan dari guru habis; (e) Pukul peneliti melakukan kegiatan penutup. (f) Guru memberi penghargaan kepada peserta didik yang bersedia melakukan kegiatan belajar bersama-sama. Observasi (Pengamatan) Hasil pengamatan aktifitas siswa adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan rotating trio exchange pada siklus II adalah siswa sudah mulai Aktivitas Guru Tabel 1 Rekapitulasi Aktivitas Guru Kasimun, Penerapan Metode Rotating Trio Exchange terbiasa dengan kegiatan diskusi. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasaan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dan lain-lain. Refleksi Dari hasil observasi ditemukan adanya beberapa peningkatan yaitu: (a) Teknik bertanya sudah baik; (b) Motivasi guru terhadap siswa meningkat. Hasil pengamatan aktifitas guru adalah persentase aktifitas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan rotating trio exchange sebesar 56,25%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsisipasi aktif siswa dan lain-lain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori cukup baik, pada siklus II meningkat sebesar 70,00%. Hasil pengamatan aktifitas siswa pada Tabel 2 adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan rotating trio exchange pada siklus I memperoleh nilai aktivitas sebesar 71,88% berarti kegiatan pembelajaran ini termasuk dalam kategori cukup baik meningkat 75,00% berarti kegiatan pembelajaran ini termasuk dalam kategori baik. No Indikator Siklus I Siklus II P1 P1 Jumlah P1 P2 Jumlah 1 Guru membuat RPP Alokasi waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melakukan pengaturan ruangan Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran Guru membimbing siswa dalam diskusi Guru merangsang interaksi antar siswa Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan yang relevan Jumlah Rata-rata

9 120 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 Aktivitas Siswa Tabel 2 Rekapitulasi Aktivitas Siswa No Nama Siswa Siklus I Siklus II A B C D NA A B C D NA 1 Anisaul Fitriana Anggi Pangestu Dio C Bagus Yoga Saputra Bima Luhung Pambudi Erni Duyah Wahyuni Hilma Amalia Fistanti Hamni Abdi Vauzi Moh. Yoga Ferdiansyah Maryatus Zulfa Nurlinda Edi Saputra Reza Aprilida Saputra Rinatra Bangun Dirja Risky Hendrawandata Kevin Andian Syarif Jumlah Rata-rata 71,88 75,00 Prestasi belajar siswa Tabel 3 Perkembagan Prestasi Belajar Siswa No Nama Siswa Nilai %Ketuntasan %Ketuntasan Nilai T TT T TT 1 Anisaul Fitriana 70 T 80 T 2 Anggi Pangestu Dio C 70 T 80 T 3 Bagus Yoga Saputra 60 TT 70 T 4 Bima Luhung Pambudi 60 TT 70 T 5 Erni Duyah Wahyuni 60 TT 70 T 6 Hilma Amalia Fistanti 100 T 100 T 7 Hamni Abdi Vauzi 100 T 100 T 8 Moh. Yoga Ferdiansyah 80 T 90 T 9 Maryatus Zulfa 70 T 80 T 10 Nurlinda Edi Saputra 70 T 80 T 11 Reza Aprilida Saputra 70 T 80 T 12 Rinatra Bangun Dirja 60 TT 70 T 13 Risky Hendrawandata 70 T 70 T 14 Kevin Andian Syarif 70 T 70 T Jumlah Rata-Rata 72,14 71,43 28,57 79,29 100,00 0,00 Dari Tabel 3 terlihat bahwa siklus pertama nilai rata-rata 72,14 dengan ketuntasan belajar 71,43% siklus kedua nilai ratarata 79,29 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 100,00%. Dengan demikian metode pembelajaran yang diterpakn oleh guru terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk dapat lebih jelasnya penulis telah sajikan perbandingan perolehan atau peningkatan nilai pada Gambar 1. PENUTUP Kesimpulan Dalam menerapkan rotating trio exchange dalam pembelajaran IPA, guru terlebih dahulu membagi kelas dalam 3 ke-

10 Kasimun, Penerapan Metode Rotating Trio Exchange lompok kecil. Setiap kelompok diberi tugas yang sama untuk memecahkan masalah. Setiap kelompok diberi nomor kode nol, 1 dan 2. Pada pergantian pertanyaan siswa diminta berpindah tempat dengan cara siswa bernomor nol tetap diam di tempat, siswa bernomor 1 bergeser ke kanan dan siswa bernomor dua bergeser ke kiri sampai pertanyaan yang diberikan oleh guru habis. Guru memberikan kesempatansiswa untuk mengamati, menganalisis, mengidentifikasi setaip permasalahan. Setelah diterapkannya metode ini terjadi peningkatan nilai rata-rata: nilai ratarata siklus I 72,14 dengan ketuntasan belajar 71,43% siklus kedua nilai rata-rata 79,29 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 100,00%. Saran Hendaknya guru dalam mengajar menggunakan metode atau model belajar yang dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan dan sesuai dengan pelajaran. Memaksimalkan persiapan perangkat pembelajaran, khususnya LKS yang melibatkan kegiatan rotating trio exchange. Memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan model pembelajaran rotating trio exchange. Meningkatkan kualitas kolaborasi antar anggota sehingga masukan atau input dari para kolaborator bisa lebih meningkatkan kinerja. Dalam proses belajar mengajar guru perlu memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang terhadap bidang studi yang diajarkannya. Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa DAFTAR RUJUKAN Pedoman Pembuatan Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Depdiknas Dosen FIP UM Malang Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan Nasional. Ngalim Purwanto, MP Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Pedomo Hadinoto, H, dkk Kesulitan Belajar dan Gangguan Bicara. Semarang: Baridan Penerbit Universitas Diponegoro. Poerwadarminto, WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Winkel Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Oleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek

Oleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek 128 Warsito, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA... PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KESEIMBANGAN EKOSISTEM MELALUI MULTI METODE PADA SISWA KELAS VI SDN 1 WONOANTI KECAMATAN DURENAN

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 193 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPA MATERI ALAT INDRA MANUSIA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MULTI METODE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO

Lebih terperinci

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek Winarsih, Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Menjaga... 203 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI MENJAGA KEUTUHAN NKRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 MALASAN KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY Sayekti Wuri Estri, Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... 111 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS IV SD NEGERI 3 NGADISUKO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Oleh: Suyatun SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Suyatun SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 162 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 PENERAPAN METODE ROTATING TRIO EXCHANGE MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 3 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK TAHUN 2014/2015 SEMSTER

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn... 143 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK

Lebih terperinci

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek 90 Sri Handayani, Strategi Belajar Kooperatif STAD... STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA PADA SISWA KELAS III DI SDN 1 PARAKAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 10 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS II SDN 2 BARUHARJO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2) PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT BENDA KELAS III SEMESTER GANJIL DI SDN 1 DAWUAN KECAMATAN SUBOH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RTE. Abstrak

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RTE. Abstrak PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RTE Farida Dwi Lagawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta Email: farida.lagawati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN

Lebih terperinci

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung 16 Rusmiati, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SEJARAH HINDU MENERAPKAN MODEL CTL PADA SISWA KELAS V SDN 1 PUNJUL KARANGREJO TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek 100 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dalam bahasa Inggris penelitian tindakan kelas sering disebut dengan classroom action

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan manusia dalam proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang akan terjadi, yang berpengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

Oleh: Siti Fatimah SD Negeri 3 Sukorejo, Gandosari, Trenggalek

Oleh: Siti Fatimah SD Negeri 3 Sukorejo, Gandosari, Trenggalek Siti Fatimah, Meningkatkan Prestasi Belajar Penjaskes Melalui Multi Metode... 117 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS V SDN 3 SUKOREJO KECAMATAN GANDUSARI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

Oleh: Umar SD Negeri 2 Ngadisuko Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Umar SD Negeri 2 Ngadisuko Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek 178 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NGADISUKO

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II 124 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II Oleh: Sri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek Sunarti, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pengukuran... 171 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGANOM KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel : Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 3 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek 40 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KISAH NABI BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENERAPKAN MODEL BELAJAR INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN I JATI TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENERAPKAN MODEL BELAJAR INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN I JATI TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Sri Utami, Peningkatan Prestasi Belajar IPA Menerapkan Model... 105 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENERAPKAN MODEL BELAJAR INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN I JATI TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar ISSN 5-61X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar Rabaisa, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa

Lebih terperinci

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek 162 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENDEKATAN KONTRUKTIVISME SISWA KELAS IV SD NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

Lebih terperinci

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 131 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 NGENTRONG

Lebih terperinci

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS VI SD NEGERI II WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek 138 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DI KELAS V SDN 3 WIDORO KECAMATAN

Lebih terperinci

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek 136 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran hakikatnya adalah usaha membuat siswa belajar. Belajar adalah usaha

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Subyek Tindakan 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian dilakukan di kelas V SDN 1 Kedungrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 29 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 Oleh:

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

Oleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek Mukadi, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 93 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEMARUM KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci