MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY
|
|
- Inge Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sayekti Wuri Estri, Meningkatkan Prestasi Belajar IPS MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS IV SD NEGERI 3 NGADISUKO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2013/2014 Oleh: Sayekti Wuri Estri SD Negeri 3 Ngadisuko, Durenan, Trenggalek Abstrak: Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: (1) Untuk mendiskripsikan model belajar TSTS yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV Semester II SDN 3 Ngadisuko Tahun Pelajaran 2013/2014 terhadap materi koperasi yang disampaikan oleh guru; (2) Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS materi koperasi pada siswa kelas IV setelah diterapkannya TSTS. Model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray Dua tinggal dua tamu yang dikembangkan oleh Spencer Kagan Struktur Two Stay Two Stray yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Two Stay Two Stray Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek pada siswa Kelas IV Semester II bidang studi IPS pokok bahasan Koperasi Tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa. Peneliti disini sebagai guru Kelas IV dimana tempat penelitian ini berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Maret sampai bulan April Setelah guru menerapkan pendekatan Two Stay Two Stray maka prestasi belajar siswa dapat meningkat secara signifikan. Pada hasil nilai siklus I memperoleh nilai rata-rata 80,95 dengan ketuntasan belajar siswa 61,90% mneingkat menjadi 87,14 dengan persentase ketunbtasan sebesar 90,48%. Dengan demikian penelitian ini termasuk dalam penelitian yang berhasil dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Kata kunci: IPS, pendekatan Two Stay Two Stray, prestasi belajar Untuk mengatasi problematika dalam dunia pendidikan, guru harus bisa melakukan inovasi-inovasi guna mewujudkan kegiatan belajar-mengajar yang efektif, menyenangkan dan mampu mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Peranan guru disini bukan hanya sebagai pendidik atau penyalur pesan (materi) saja namun guru memiliki peran yang lebih dari itu dan bahkan guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran dalam berbagai macam pelajaran. Sebagai pengatur serta pelaksana kegiatan belajarmengajar guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran atau materi yang disampaikan akan membuat anak didik merasa senang, tidak bosan dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Dengan demikian maka tujuan pendidikan akan tercapai secara optimal. Adapun tujuan pendidikan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki hati yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Usaha ke arah tersebut sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah, seperti pemenuhan sarana dan prasarana, media pembelajaran, guru yang profesional serta komponen lain yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang dijalankan, dengan harapan 111
2 112 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 akan mampu menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik, yang pada hasilnya akan menjadikan sebuah madrasah yang berkualitas. (Suprijono, 2011) Namun pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SDN 3 Ngadisuko ini masih banyak menemui hambatan, diantaranya adalah: 1) Selama ini metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ceramah dan tanya jawab. Metode ceramah masih menjadi pilihan dalam penyampaian materi, sehingga siswa cenderung bosan, dan kurang bersemangat untuk belajar. Metode tanya jawab kurang efektif karena hanya siswa yang pintar dan aktif yang mau menjawab pertanyaan yang diberikan, sehingga terjadi kesenjangan antara siswa yang pintar dan kurang pintar. Perolehan hasil belajar IPS siswa kelas IV di SDN3 Ngadisuko sebagian besar masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu 75. Hal ini juga diterangkan oleh guru mata pelajaran IPS yang bersangkutan. Bahwasanya hasil belajar siswa khususnya kelas IV pada mata pelajaran IPS masih rendah, hal ini ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh siswa setiap diadakan ulangan harian. Partisipasi siswa rendah dalam kegiatan belajar IPS. (Redjeki, 1980). Dalam memberikan pengajaran guru setidaknya memberikan variasi dalam mengajar dengan tidak melakukan ceramah selama proses pembelajaran karena siswa akan merasa jenuh dan tidak adanya semangat untuk belajar. Variasi yang bisa dipakai yaitu menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, artinya, guru memakai bermacam-macam metode dalam mengajar supaya pembelajaran lebih bervariasi, terlebih bagi guru IPS dalam memberikan pengajaran kepada peserta didiknya juga harus menggunakan variasi pembelajaran sehingga tidak mengacu pada satu metode saja. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam melibatkan siswa secara aktif guna menunjang proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Karena dengan pembelajaran kooperatif terjadi interaksi antara siswa yang satu dengan yang lain. Siswa lebih berani mengungkapkan pendapat atau bertanya dengan siswa lain sehingga dapat melatih mental siswa untuk belajar bersama dan berdampingan, menekan kepentingan individu dan mengutamakan kepentingan kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Selain itu pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas dengan efektif. Struktur Two Stay Two Stray yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya. Model pembelajaran dua tinggal dua tamu (two stay two stray) adalah model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara saling mengunjungi atau bertemu antar kelompok untuk berbagi
3 Sayekti Wuri Estri, Meningkatkan Prestasi Belajar IPS informasi. (Ngalim Purwanto, MP,.1987). Struktur Two Stay Two Stray yang dikembangkan oleh Spencer Kagan 1992 salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray bisa memberikan sedikit gambaran pada siswa mengenai kenyataan kehidupan dimasyarakat, yaitu dalam hidup bermasyarakat diperlukan hubungan ketergantungan dan interaksi sosial antara individu dengan individu lain dan antar individu dengan kelompok. Penggunaan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu, alasan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray ini karena terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerjasama dengan temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN Two Stay Two Stray Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek pada siswa Kelas IV Semester II bidang studi IPS pokok bahasan Koperasi Tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai bulan Maret sampai bulan April Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Dengan berpatokan pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian ini dengan prosedur: (1) Perencanaan (Planning); (2) Pelaksanaan (Action); (3) Observasi (Observation); (4) Refleksi (Reflection). Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah rendahnya prestasi belajar siswa Kelas IV SDN Two Stay Two Stray, terhadap bidang studi IPS pokok bahasan Koperasi. Adapun penyebab timbulnya masalah tersebut adalah: (a) Siswa enggan untuk bertanya/mengemukakan pendapat; (b) Siswa kurang termotivasi dalam proses belajar; (c) Siswa malu bertanya Untuk menunjang pemecahan masalah dalam penelitian ini peneliti bersama mitra guru merencanakan/ membuat kelengkapan dalam penelitian sebagai berikut: (1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan Two Stay Two Stray; (2) Membuat lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif, baik yang bersifat linear (mengalir) maupun yang bersifat sirkuler. Karena penelitian ini dilandasi prinsip kolaboratif, partisipatoris dan kooperatif, maka kegiatan penyiapan partisipan dipandang perlu dilakukan. Kegiatan pelatihan diawali dengan kegiatan diskuis tentang penerapan metode konstekstual dan diteruskan dengan meninjau materi yang akan disampaikan pada penelitian tindakan. Metode Pengumpulan Data yaitu menggunakan (1) Tes; (2) Observasi; (3) Angket; dan (4) Catatan Lapangan (fieldnote) HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama Refleksi Awal SDN 3 Ngadisuko merupakan salah satu SD Negeri di desa Ngadisuko Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. SD yang dipimpin oleh Bapak Sudarmani, S.Pd 113
4 114 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 tetap eksis sebagai sekolah yang mendapat anemo masyarakat cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah murid kelas IV yang berjumlah 21 siswa. Pagu yang terpenuhi ini membuktikan bahwa sekolah ini mendapatkan perhatian yang besar dari masyarakat sekitarnya. Untuk terus memacu prestasi belajar siswa, guru kelas IV berupaya untuk menginovasi model pembelajaran dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Pada tanggal 4 Maret 2014, peneliti mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada kepala sekolah. Planning (Perencanaan) Setelah peneliti mendapatkan ijin penelitian, guru kelas IV menyusun format penelitian berupa catatan lapangan, format observais penelitian, format penilaian, RPP, LKS, tugas individu, dan angket. Action (Pelaksanaan) Pertemuan 1 terdiri dari: (a) Pada pukul peneliti dengna didampingi oleh kolaboartor penelitian memasuki ruangan. Peneliti melkaukan kegiatan pendahuluan dengan mengucapkan salam, dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa bersama. Guru menanyakan kondisi siswa; (b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPS dengan mengggunakan pendekatan TSTS; (c) Guru menggali pemahaman siswa dengan meminta siswa mengamati gambar tokoh; (d) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan; (e) Pukul WIB siswa diminta untuk menempati posisi kelompok masing-maisng yang telah ditentukan oleh guru; (f) Siswa mendiskusikan pembagian tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok menentukan peran anggota sebagai tuan rumah dan tamu; (g) Setelah pembagian tugas selesai, siswa mendiskusikan permasalah yang terdapat pada LKS; (h) Setiap kelompok mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah dan tamu; (i) Setiap tamu yang dikirim oleh kelompoknya mencari informasi ke kelompok dengan cara bertamu; (j) Setiap tuan rumah berkewajiban untuk menjawab pertanyaan dari tamu; (k) Setelah kegiatan anjang sana selesai, setia tamu kembali pulang ke kelompok maisngmasing; (l) Pukul WIB kelompok kembali mendiskusikan hasil informasi yang telah diperolehnya; (m) Kelompok terpilih mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain memberikan tanggapan; (n) Pukul siswa diminta untuk membuat kesimpulan dengan bimbingan guru; (o) Siswa diberi tugas individu. Pertemuan 2 terdiri dari: (a) Pukul WIB guru memasuki ruang kelas. Guru mengucapkan salam, dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa bersama; (b) Guru menanyakan kondisi siswa; (c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPS dengan mengggunakan pendekatan TSTS; (d) Pukul WIB, siswa diminta untuk menempati posisi kelompok masing-masing yang telah ditentukan oleh guru; (e) Siswa mendiskusikan pembagian tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok menentukan peran anggota sebagai tuan rumah dan tamu; (f) Pukul WIB, kegiatan diskusi dalam kelompok selesai, setiap kelompok mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah dan tamu; (g) Setiap tamu yang dikirim oleh kelompoknya mencari informasi ke kelompok dengan cara bertamu; (h) Setiap tuan rumah berkewajiban untuk menjawab pertanyaan dari tamu; (i) Setelah kegiatan anjang sana selesai, setia tamu kembali pulang ke kelompok masing-masing; (j)
5 Sayekti Wuri Estri, Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Pukul setipa kelompok kembali mendiskusikan hasil informasi yang telah diperolehnya; (k) Kelompok terpilih mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain memberikan tanggapan; (l) Pukul WIB, siswa diminta untuk membuat kesimpulan dengan bimbingan guru; (m) Siswa diberi tugas individu. Observation (Pengamatan) Untuk aktivitas guru secara umum sudah menunjukkan aktivitas yang baik, meski masih ditemukan beberapa kelemahan dalam menerapkan metode pembelajara multi model dalam pembelajaran IPS. Beberapa aktivitas guru yang masih memerlukan perbaikan adalah aktivitas guru dalam memotivasi siswa dalam kegiatan kooperatif siswa dalam kegiatan diskusi kelompok, guru masih lebih dominan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran belum tercipta suasana yang menyenangkan, aktif dan kondusif. Untuk aktivitas siswa yang masih perlu perbaikan adalah keberanian siswa dalam memberikan ide, komunikasi siswa dalam kegiatan kelompok, kemampuan siswa untuk memprediksi dan menganalisis suatu permasalahan. Refleksi Dari hasil observasi ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: (a) Guru kurang dalam memotivasi siswa; (b) Teknik bertanya yang disampaikan oleh guru masih kurang baik, sehingga kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya memprediksi, mengobservasi maupun menjelaskan suatu fenomena masih sangat rendah; (c) Dalam forum diskusi masih sedikit siswa yang terlibat aktif. Siklus Kedua Planning (Perencanaan) Pada siklus kedua ini perencanaannya secara garis besar sama dengan siklus satu, ditambah dengan perencanaan perbaikan tindakan untuk mengatasi kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I. Action (Pelaksanaan) Pertemuan 1, terdiri dari (a) Pukul WIB peneliti memasuki ruang kelas IV, kemudian mengucapkan salam, dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa bersama; (b) Guru menanyakan kondisi siswa; (c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPS dengan mengggunakan pendekatan TSTS; (d) Pukul WIB, siswa diminta untuk menempati posisi kelompok masingmaisng yang telah ditentukan oleh guru; (e) Siswa mendiskusikan pembagian tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok menentukan peran anggota sebagai tuan rumah dan tamu; (f) Setelah pembagian tugas selesai, siswa mendiskusikan permasalah yang terdapat pada LKS; (g) Pukul 07.25, kegiatan diskusi dalam kelompok selesai dilanjutkan, setiap kelompok mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah dan tamu; (h) Setiap tamu yang dikirim oleh kelompoknya mencari informasi ke kelompok dengan cara bertamu; (i) Setiap tuan rumah berkewajiban untuk menjawab pertanyaan dari tamu; (j) Setelah kegiatan anjang sana selesai, setia tamu kembali pulang ke kelompok masing-masing; (k) Setiap kelompok kembali mendiskusikan hasil informasi yang telah diperolehnya; (l) Pukul WIB, kelompok terpilih mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain memberikan tanggapan; (m) Pukul siswa diminta untuk membuat kesmimpulan dengan bimbingan guru; (n) Siswa diberi tugas individu. Pertemuan 2, terdiri dari (a) Pukul WIB, guru kelas memasuki runag kelas, kemudian guru mengucapkan salam, 115
6 116 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa bersam; (b) Guru menanyakan kondisi siswa; (c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan TSTS; (d) Pukul WIB, siswa diminta untuk menempati posisi kelompok masing-maisng yang telah ditentukan oleh guru; (e) Siswa mendiskusikan pembagian tugas dalam kelompoknya. Setiap kelompok menentukan peran anggota sebagai tuan rumah dan tamu; (f) Setelah pembagian tugas selesai, siswa mendiskusikan permasalah yang terdapat pada LKS; (g) Pukul kegiatan diskusi dalam kelompok selesai, setiap kelompok mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah dan tamu; (h) Setiap tamu yang dikirim oleh kelompoknya mencari informasi ke kelompok dengan cara bertamu; (i) Setiap tuan rumah berkewajiban untuk menjawab pertanyaan dari tamu; (j) Setelah kegiatan anjang sana selesai, setia tamu kembali pulang ke kelompok maisngmasing; (k) Pukul WIB kelompok kembali mendiskusikan hais informasi yang telah diperolehnya; (l) Pukul WIB Kelompok terpilih mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain memberikan tanggapan; (m) Pukul WIB, siswa diminta untuk membuat kesimpulan dengan bimbingan guru; (n) Siswa diberi tugas individu. Observation (Pengamatan) Hasil Observasi selama proses pembelajaran pada siklus II terhadap aktivitas guru adalah guru telah mampu memperbaiki tindakan pembelajarannya. Perbaikan setiap tindakan yang dilakukan oleh peneliti berdampak semakin baiknya aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Refleksi Dari hasil pengamatan pada siklus II, dapat direfleksikan bahwa kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I dapat teratasi secara baik pada siklusi I. Dengan demikian prestasi belajarpun mengalami peningkatan dengan mendapatkan persentase ketuntasan belajar sebesar 90,48%. Dengan tercapainya ketuntasan belajar ini maka tidak diperlukan lagi perbaikan pembelajaran. Guru menunjukkan perkembangan aktivitas yang baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehan persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 60.00% meningkat sebesar 20,00% menjadi 80,00% pada siklus II. Setelah dikonsultasikan pada tingkat aktivitas maka aktivitas guru termasuk dalam kriteria sangat baik. Artinya setiap tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mampu meningkatkan aktivitas pembelajaran guru dalam menerapkan metode yang digunakan yaitu Two Stay Two Stray. Aktivitas siswa setelah guru menerapkan pendekatan Two Stay Two Stray dalam pembelajaran IPS ternyata mampu meningkatkan kualitas aktivitas pembelajaran siswa di kelas. Hal ini dapat dilihat dari perolehan persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 61.25% meningkat sebesar 20.00% menjadi 81.25% pada siklus II. Dari perolehan persentase ini maka rata-rata aktivitas siswa adalah 61,25%, dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Artinya siswa mampu menerima dan melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 80,95 dengan ketuntasan belajar siswa 61,90% meningkat menjadi 87,14 dengan persentase ketuntasan sebesar 90,48%. Dengan demikian penelitian ini termasuk dalam penelitian yang berhasil dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
7 Sayekti Wuri Estri, Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Untuk dapat lebih jelasnya penulis telah sajikan perbandingan perolehan atau peningkatan nilai pada Gambar 1. Respon Siswa Untuk mengetahui respon siswa dalam menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru, peneliti melakukan jajak pendapat siswa dengan menggunakan angket. Dalam angket ini terdapat 10 item. Dari hasil rekapitulasi angket diketahui bahwa siswa menunjukkan respon yang sangat positif dengan hasil sebesar 1,85. Uji hipotesis Berangkat dari hasil penelitian yang dilakukan selama dua siklus maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini jika pembelajaran IPS materi Koperasi Guru Dapat Menerapkan Two Stay Two Stray dengan Baik, Maka Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Semester II SDN 3 Ngadisuko Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 Akan Mengalami Peningkatan adalah benar dan dapat diterima. RATA-RATA, SEB SIKLUS, KETUNTASAN, SEB SIKLUS, RATA-RATA, SIKLUS I, KETUNTASAN, SIKLUS I, RATA-RATA, KETUNTASAN, SIKLUS II, SIKLUS II, RATA-RATA KETUNTASAN Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar PENUTUP Kesimpulan Pembelajaran IPS menjadi lebih aktif dan kondusif. Dalam pembelajaran multi metode kelas dibagi dalam 5 kelompok. Masingmasing kelompok diberi tugas untuk berdiskusi tentang suatu materi tertentu, guru membantu menjelaskan pada masing-masing kelompok jika ada yang kurang mengerti. Setelah dirasa cukup masing-masing kelompok menunjuk salah satu anggotanya untuk diam ditempatnya sedangkan sisanya berjalan-jalan sebagai tamu dalam kelompok lain. Tugas tuan rumah adalah menjelaskan hasil diskusinya kepada setiap tamu yang datang sedangkan tugas tamu yang datang adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya materi yang didiskusikan oleh kelompok tersebut. Setelah dirasa cukup mendapatkan informasi, anggota kelompok yang jadi tamu bertugas untuk menyebarkan informasi yang diterimanya dari kelompok ke anggota dari kelompoknya sendiri. Begitu seterusnya bergantian hingga masing-masing anggota kelompok pernah merasakan peran sebagai tuan rumah maupun tamu. Setelah guru menerapkan pendekatan Two Stay Two Stray maka prestasi belajar 117
8 118 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 siswa dapat meningkat secara signifikan. Pada hasil nilai siklus I memperoleh nilai rata-rata 80,95 dengan ketuntasan belajar siswa 61,90% mneingkat menjadi 87,14 dengan persentase ketunbtasan sebesar 90,48%. Dengan demikian penelitian ini termasuk dalam penelitian yang berhasil dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Saran Hendaknya guru dalam mengajar menggunakan metode atau model belajar yang dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan. Serta memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan pendekatan Two Stay Two Stray. DAFTAR RUJUKAN Arief Beberapa prinsip penciptaan situasi belajar mengajar. Malang: IKIP. Purwanto, Ngalim MP Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja, Rosdakarya. Redjeki, Edna, Sri Hubungan Pemilihan Jurusan Dengan Cita-cita, Minat dan Prestasi Belajar Siswasiswa Kelas I IPS Tahun Ajaran di SMPP Bojonegoro. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FPIPS IKIP Malang. Suprijono Pengertian Model. Bandung: PT. Remaja, Rosdakarya. Undang-Undang RI No. 20 Tahun Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud RI. WJS. Poerwodarminto, 1985, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, PN Balai Pustaka.
MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 181 MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO KECAMATAN
Lebih terperinciOleh: Umar SD Negeri 2 Ngadisuko Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek
178 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NGADISUKO
Lebih terperinciOleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kewajiban sebagai warga negara yang baik. Untuk mengetahui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Pendidikan adalah sarana yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia dalam aspek kemampuan,
Lebih terperinciOleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek
114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013
148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:
Lebih terperinciOleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek
130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS VI SD NEGERI II WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. 1 Proses pembelajaran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu problematika yang dihadapi dunia pendidikan di negara kita adalah lemahnya proses pembelajaran yang dilakukan guru. Dalam proses pembelajaran, siswa
Lebih terperinciAlmiati SMK Negeri 8 Semarang. Abstrak
1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMK NEGERI 8 SEMARANG DALAM MATERI INTEGRAL Almiati SMK Negeri 8 Semarang Abstrak
Lebih terperinciOleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek
10 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS II SDN 2 BARUHARJO
Lebih terperinciOleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek
40 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KISAH NABI BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal
Lebih terperinciOleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek
122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI
Lebih terperinciOleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek
130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN
Lebih terperinciOleh: Siti Muawanah SD Negeri 2 Sumberejo, Durenan, Trenggalek
130 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR QADA DAN QADAR MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF DI KELAS VI SD NEGERI 2 SUMBEREJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN
Lebih terperinciOleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek
24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciOleh: As ari SDN 3 Pringapus, Dongko, Trenggalek
As ari, Peningkatan Pemahaman dan Prestasi Belajar Puasa... 11 PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PRESTASI BELAJAR PUASA RAMADAN PADA SISWA KELAS V SDN 3 PRINGAPUS KECAMATAN DONGKO TRENGGALEK DENGAN MENERAPKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciOleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek
138 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DI KELAS V SDN 3 WIDORO KECAMATAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*
142 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Bima Albert* Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meningkatkan hasil belajar efek Doppler melalui
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya generasi muda, yang nantinya akan mengambil alih
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena pendidikan menentukan bagaimana masyarakat bertahan dan menjalani hidup mereka. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 PONOROGO Nur Fauziah Rahmawati Mahasiswa
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Sri Murwaeni 1, Suripto. 2, Ngatman 3 FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi No. 36A, Surakarta
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciOleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek
Winarsih, Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Menjaga... 203 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI MENJAGA KEUTUHAN NKRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 MALASAN KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI GROUP INVESTIGATION
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran
BAB V PEMBAHASAN A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Penilaian kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga belajar diluar kelas supaya siswa itu tidak merasa bosan, misalnya saja siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman dengan adanya teknologi yang canggih kemungkinan besar siswa tidak hanya belajar didalam kelas akan tetapi juga belajar diluar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran akuntansi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Aktivitas Kondisi Awal Berdasarkan observasi kondisi awal yang diakukan di SMA Negeri 2 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Pagerharjo 02 terletak di Desa Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang dipimpin oleh seorang Kepala
Lebih terperinciOleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek
Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciOleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung
Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli
Lebih terperinciMutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro
MENIGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS VI SDN TLOGOHAJI I SUMBERREJO BOJONEGORO Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo
Lebih terperinciOleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek
78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu
Lebih terperinciFika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E MTsN KEPANJEN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin
Lebih terperinciOleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek
128 Warsito, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA... PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KESEIMBANGAN EKOSISTEM MELALUI MULTI METODE PADA SISWA KELAS VI SDN 1 WONOANTI KECAMATAN DURENAN
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN
Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014
Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KIMIA DI KELAS X-6 SMA N 12 PEKANBARU Dwi Gusti Nola *), R. Usman Rery, Erviyenni
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh
Lebih terperinciAnna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. Agus Makmur Dosen Pendidikan Matematika UGN Padangsidimpuan panjaitan_makmur@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa
Lebih terperinciOleh: Iwit Sunarsih SD Negeri 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek
Iwit Sunarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Perbandingan dan Skala... 17 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBERIAN BALIKAN DI KELAS V SD NEGERI 3 SUKORAME KECAMATAN GANDUSARI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran
Lebih terperinciInta Rafika Hudi. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciPEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELAUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY. Oleh Yuhasriati 1 Nanda Diana 2
PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELAUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY Oleh Yuhasriati 1 Nanda Diana 2 1,2 Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah ABSTRAK Materi sistem persamaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan
69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciSri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi
Lebih terperinciOleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek
96 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS III SDN 2 WATULIMO
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciOleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek
162 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENDEKATAN KONTRUKTIVISME SISWA KELAS IV SD NEGERI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGAMATAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, dengan fokus penelitian adalah meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Temuireng Kecamatan Jati Kabupaten Blora. SD ini memiliki halaman di depan sekolahan yang cukup
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh, semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terkait penerapan tutor sebaya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitria@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk mencerdaskan anak bangsa, yaitu melalui pendidikan. Sebab pendidikan merupakan salah satu jalur yang sangat strategis untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray. peserta didik 20 dengan rincian 9 perempuan dan 11 laki-laki.
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Proses Pembentukan Tanah Model cooperative learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam
16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika memiliki peran yang penting dalam kehidupan, karena banyak persoalan dan kegiatan kehidupan yang memerlukan kemampuan matematika. Pembelajaran matemtika
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,
Lebih terperinciOleh: Siti Fatimah SD Negeri 3 Sukorejo, Gandosari, Trenggalek
Siti Fatimah, Meningkatkan Prestasi Belajar Penjaskes Melalui Multi Metode... 117 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS V SDN 3 SUKOREJO KECAMATAN GANDUSARI
Lebih terperinci