Oleh: Musirah SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Musirah SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Trenggalek"

Transkripsi

1 122 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SDN 1 GADOR KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI PKN MATERI KEUTUHAN NKRI DENGAN MENERAPKAN METODE BELAJAR DEBAT Oleh: Musirah SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Trenggalek Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran mata pelajaran PKn di Kelas V SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek tahun 2014/2015 semester II dengan menerapkan model belajar Debat dan mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SDN 1 Gador tahun 2014/2015 semester II pada mata pelajaran PKn setelah diterapkannya strategi pembelajaran Debat. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Gador Desa Malasan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 Semester II pada bidang studi PKn materi Menjaga keutuhan NKRI tahun pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Pebruari sampai dengan bulan Maret Pembelajaran PKn materi Menjaga Keutuhan NKRI dengan menggunakan Debat ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas Kelas V SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Hal ini dapat dilihat dari nilai sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 66,80 dengan ketuntasan belajar 56,00% siklus I: 74,00 dengan ketuntasan belajar 72,00% dan siklus II: 90,80 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 100% pada akhir siklus II. Dengan melihat hasil yang terus naik pada tiap siklus maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil dengan baik. Kata kunci: PKn, Metode Debat, Prestasi Belajar Pada Tahun Pelajaran 1973 melalui MPR ditetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) ditegaskan bahwa: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dimasukkan dalam kurikulum di semua tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi baik Negeri maupun swasta. (Tap. MPR. No. IV/MPR/1973). Maka sejak itu PKn dijadikan sebagai bidang studi tersendiri. Tim Pembina PKn Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran adalah usaha yang dilakukan secara sadar, teratur dan terus menerus ynag terjadi di dalam proses belajar mengajar yang diciptakan hubungan antara guru dengan siswa menurut aturan moral Pancasila. Proses belajar mengajar menanamkan norma Pancasila dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku siswa menurut tuntutan moral Pancasila. (Tim Pembina PKn Depdikbud, 1983:24). Sasaran akhir PKn adalah dihayati dan diamalkannya Pancasila oleh setiap anak didik di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam hal itu D. Djamal mengemukakan bahwa: Tujuan mempelajari PKn adalah untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang

2 Musirah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V terkandung dalam Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 atau dengan kata lain untuk menjadi warganegara yang baik. dengan sikap moral dan perilaku yang berdasarkan falsafah negara dan UUD (Djamal, D. 1979: 7). Pada buku lain dirumuskan tujuan PKn sebagai berikut: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan meneruskan dan mengembangkun jiwa semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pedoman Penghayatan dan GBHN kepada generasi muda, dengan menekankan ranah sikap dan nilai yang mendorong semangat merangsang ilham dan menyeimbangkan kepribadian peserta didik (GBPP, Depdikbud, 1984:3 ). Dengan demikian PKn juga membentuk peserta didik yang sadar akan hak dan kewajibannya. Sebagai peserta-didik yang taat akan peraturan kedisiplinan sekolah dan peraturan lainnya. Dalam pembelajaran di kelas masih sering dijumpai adanya kecenderungan untuk menggunakan ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran, tidak terkecuali pembelajaran PKn. Hal ini disebabkan karena ceramah dirasa sangat praktis, mudah dilaksanakan oleh guru dan dapat menyampaikan materi ajar yang jumlahnya cukup banyak. Guru tidak peduli bahwa dengan ceramah, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sifatnya hafalan (knowledge), mudah dilupakan, pasif, dan aktivitasnya rendah. Guru sering mengatakan, paham atau tidak itu urusan dan tanggung jawab siswa. Padahal jika kita pelajari belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi (berkesinambungan) secara klop dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki oleh siswa (Irawan dkk, 1997). Proses belajar yang baik juga akan mempengaruhi prestasi belajar. Menurut WJS. Purwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Poerwadarminta, 1976: 768 ). Dalam kegiatan prestasi belajar dan mengajar tentu saja akan dipengaruhi oleh beberapa hal dalam pencapaian tujuannya. Terlebih bagi seorang pelajar, banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil belajarnya tersebut. Menurut Sumadi Suryabrata, hasil prestasi belajar akan dipengaruhi oleh faktor luar yang terdiri dari lingkungan dan instrumental, dan faktor dalam yang terdiri dari atas fisiologis dan psikologis. (Sumadi Suryabrata, 1983: 7). Pengungkapan hasil belajar yang ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar mengajar (Syah, 2001: 150). Strategi belajar yang paling sering digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah dengan melibatkan siswa dalam diskusi dengan seluruh kelas. Tetapi, strategi ini terkadang dapat berjalan tidak efektif walaupun guru sudah berusaha dan mendorong siswa untuk berpartisipasi. Karena kebanyakan siswa terpaku menjadi penonton sementara arena kelas dikuasai oleh hanya beberapa siswa saja. Dalam suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian siswa, sikap dan hubungan yang negatif akan terbentuk dan mematikan siswa. Suasana seperti ini akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif sehingga sikap siswa dalam proses pembelajaran lebih cenderung pasif.

3 124 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 Kesimpulannya adalah bahwa sikap siswa dalam proses pembelajaran PKn perlu ditingkatkan, sebab sikap siswa yang pasif akan menghasilkan daya serap materi pelajaran yang rendah. Sebab satu hal yang perlu diperhatikan oleh guru adalah perbaikan strategi pembelajaran yang dipilih, sebab faktor utama yang menentukan aktivitas siswa adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru-guru PKn perlu mencoba menggunakan metode pembelajaran yang lebih kooperatif agar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Sikap pasif tersebut ditunjukkan misalnya: siswa jarang bertanya, diantara mereka jarang terjadi diskusi dan atau Tanya jawab, waktu yang disediakan untuk bertanya jarang digunakan, kecenderungan siswa selalu mencatat dan bukan memahami materi pelajaran. Dengan terciptanya kondisi pembelajaran secara optimal, maka proses belajar mengajar akan berlangsung secara optimal pula. Tetapi bila tidak dapat disediakan secara optimal, tentu saja akan menimbulkan gangguan terhadap belajar mengajar. Gangguan dapat bersifat sementara sehingga perlu dikembalikan lagi ke dalam iklim belajar yang serasi (kemampuan mendiskusikan), akan tetapi gangguan dapat bisa pula bersifat cukup serius dan terus-menerus sehingga guru dituntut untuk dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik. Peneliti berpendapat bahwa Model pembelajaran kooperatif tipe Debat dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun. Karena Model pembelajaran Debat menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses. Model Debat dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturanaturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri. Contoh lain debat yang diselenggarakan secara formal adalah debat antar kandidat legislatif dan debat antar calon presiden/wakil presiden yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum. Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan aturan ( format ) yang jelas dan ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk untuk menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih baik.

4 Musirah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Kelebihan Model Pembelajaran Debat, yaitu: (1) Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan; (2) Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan; (3) Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat. Kekurangan Model Pembelajaran Debat, yaitu: (1) Ketika menyampaikan pendapat saling berebut; (2) Saling adu argument yang tak kunjung selesai bila guru tidak menengahi; (3) Siswa yang pandai berargumen akan slalu aktif tapi yang kurang pandai berargumen hanya diam dan pasif. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Gador Desa Malasan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VSDN 1 Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 Semester II pada bidang studi PKn materi Menjaga keutuhan NKRI tahun pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Pebruari sampai dengan bulan Maret Prosedur siklus penelitian yang dilakukan, prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat apakah ada peningkatan kemampuan bertanya siswa, dengan melihat hasil observasi dari hasil observasi awal siswa dan guru, maka refleksi awal diperlukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan bertanya siswa di dalam kelas. Dengan berpatokan pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian ini dengan prosedur: (a) Perencanaan (Planning); (b) Pelaksanaan (Action); (c) Observasi (Observation); (d) Refleksi (Reflection) Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah rendahnya prestasi belajar siswa Kelas V SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 Semester II adapun penyebab timbulnya masalah tersebut adalah: (a) Siswa takut untuk bertanya/ mengemukakan pendapat; (b) Takut dimarahi, guru apabila pertanyaan yang diajukan tidak baik; (c) Siswa malu bertanya; (d) Siswa tidak memahami konsep yang diajarkan; (e) Pertanyan guru tidak dimengerti siswa; (f) Merasa kesulitan pada bidang studi PKn; (g) Merasa takut ditertawakan oleh temantemannya bila pertanyaan yang diajukan salah/jelek; (h) Siswa beranggapan bahwa terlalu banyak bertanya itu tidak sopan. Untuk menunjang pemecahan masalah dalam penelitian ini diperlukan alat bantu sebagai berikut: (1) Membuat Rencana Pembelajaran dengan menggunakan metode Debat. (2) Membuat lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas. Lembar observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi. Lembar observasi terstruktur digunakan untuk mengungkapkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi digunakan untuk mengungkapkan aktivitas guru. Butir-butir observasi supervisi dan terstruktur terlebih dahulu didiskusikan oleh tim action research; (3) Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka optimalisasi kreativitas siswa, yaitu berupa Lembaran Kerja Siswa (LKS) dan juga alat peraga; (4) Lembaran angket siswa, menitik beratkan bagaimana tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang dilakukan guru; (5) Membuat alat evaluasi untuk peningkatan kualitas

5 126 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 hasil belajar, tes dilaksanakan tiap akhir siklus; (6) Dokumentasi digunakan sebagai data aktivitas belajar di kelas.kegiatan pemotretan ini untuk mengetahui situasi dan kondisi guru maupun siswa ketika melaksanakan penelitian. Untuk mengetahui lebih jelas tindakan yang akan dilaksanakan, berikut disampaikan deskripsi, skenario dan prosedur tindakan yang digunakan dalam penelitian ini. Deskripsi Tindakan Jumlah siswa Kelas V sebanyak 25 siswa dibagi menjadi beberapa dengan kemampuan siswa yang heterogen dilihat dari jenis kelamin maupun kemampuan siswa, masing-masing dengan jumlah anggota 3-4 siswa. Setiap memiliki hak yang sama yaitu untuk mengajukan pertanyaan maupun menanggapi pertanyaan. Bagi yang aktif, maka guru memberikan beberapa penghargaan. Skenario Kerja Tindakan Skenario dari tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: (1) Langkah-langkah yang dilakukan guru, meliputi: (a) Mengorganisasi siswa ke dalam dengan komposisi heterogen baik kemampuan, jenis kelamin, suku, status sosial ekonomi dan lain-lain; (b) Memberikan motivasi; (c) Menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis; (d) Menyampaikan tugas yang akan dilakukan tiap ; (e) Melaksanakan diskusi ; (f) Membantu melancarkan diskusi/membantu siswa dalam kesulitan; (g) Melatih meminta siswa membuat pertanyaan; (h) Melontarkan pertanyaan satu ke yang lain; (i) Bersama siswa membuat rangkuman materi yang didiskusikan; (j) Melaksanakan penilaian proses; (k) Memberikan tugas pada akhir pelajaran. (2) Langkah-langkah yang dilakukan siswa, meliputi: (a) Berdiskusi dalam nya; (b) Diskusi kelas; (c) Membuat pertanyaan; (d) Mengajukan pertanyaan; (e) Menjawab pertanyaan; (f) Memberikan tanggapan; (g) Minta bantuan guru bila mengalami kesulitan; (h) Presentasi hasil Diskusi; (i) Bersama guru mengambil kesimpulan apa yang didiskusikan; (j) Mengerjakan penilaian proses. Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen yaitu: (1) Silabus; (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (3) Lembar Kegiatan Siswa; (4) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar; (5) Tes formatif. Analisa data untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pengajaran perlu diadakan. Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pengajaran serta aktivitas siswa selama proses pengajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

6 Musirah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V X X N Dengan: X = Nilai rata-rata X N = Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 85%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: Siswa. yang. tuntasbelajar. p x100% Siswa Untuk lembar observasi Lembar observasi pengolahan metode Debat Untuk menghitung lembar observasi pengolahan metode Debat digunakan rumus sebagai berikut: P1 P2 X 2 Dimana: P 1 = pertemuan 1 dan P 2 = pertemuan 2 Lembar observasi aktivitas guru dan siswa Untuk menghitung lembar observasi aktivitas guru dan siswa digunakan rumus sebagai berikut: X % x100%. dengan X Jumlahhasil. pengamatan X jumlah. pengamat Dimana: % = Persentase pengamatan X = Rata-rata X = Jumlah rata-rata P1 = Pertemuan 1 P2 = Pertemuan 2. P1 P2 HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Untuk mengawali kegiatan penelitian ini peneliti melakukan serangkaian kegiatan pra tindakan melalui studi dokumentasi pembelajaran dan pengamatan awal sebelum penelitian. Studi dokumentasi dilakukan terhadap nilai hasil belajar siswa melalui analisis pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru untuk mengukur daya serap terhadap materi pembelajaran yang telah disampaikan. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diswimpulkan bahwa siswa takut untuk bertanya/ mengemukakan pendapat, takut dimarahi, guru apabila pertanyaan yang diajukan tidak baik, siswa malu bertanya, siswa tidak memahami konsep yang diajarkan, pertanyan guru tidak dimengerti siswa, merasa kesulitan pada bidang studi PKn, merasa takut ditertawakan oleh teman-temannya bila pertanyaan yang diajukan salah/jelek, siswa beranggapan bahwa terlalu banyak bertanya itu tidak sopan. Tindakan selanjutnya peneliti berdiskusi kembali dengan mitra guru untuk mengkaji temuan pada hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti. Dalam disku- 2

7 128 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 si ini peneliti mencoba untuk mengganti metode pembelajaran yang biasa digunakan dengan metode lain yang lebih menarik siswa untuk lebih beraktivitas secara aktif dalam pembelajaran. Metode yang dipilih oleh peneliti adalah model pembelajaran menggunakan Debat. Peneliti menjelaskan kepada kolaborator bahwa metode ini dianggap sesuai dengan karakter permasalahan pembelajaran di kelas V, yaitu untuk menghidupkan kembali model belajar kooperatif tipe Debat di kelas V yang terkesan pasif. Siklus Pertama Planning (Perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: (a) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan metode Debat; (b) Menyusun petunjuk kegiatan siswa; (c) Melaksanakan kegiatan penelitian; (d) Penilaian hasil kegiatan penelitian; (e) Menyusun jadwal penelitian siklus I Action (Pelaksanaan) Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertemuan 1 Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru dan siswa berdoa bersama; (b) Guru mulai mengabsen siswa; (c) Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru membagi kelas menjadi dua peserta debat yang satu pro dan yang lain kontra; (b) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua ; (c) Setelah selesai membaca materi,guru menujuk salah satu anggota pro untuk berbicara mengenai tugas yang diberikan oleh guru; (d) Kelompok yang kontra menanggapi materi yang disampaikan pro; (e) Demikian seterusnya sampai semua peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya; (f) Guru menulis inti atau gagasan yang disampaikan siswa saat debat di papan tulis; (g) Guru menambahkan konsep/ide yang belum diungkapkan oleh siswa; (h) Berdasarkan data-data yang sudah diungkapkan guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topic yang ingin dicapai. Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Tanya jawab hal yang belum dimengerti; (b) Membuat rangkuman tugas; (c) Menyampaikan hal yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya Pertemuan 2 Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru dan siswa berdoa bersama; (b) Guru mulai mengabsen siswa; (c) Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru membagi kelas menjadi dua peserta debat yang satu pro dan yang lain kontra; (b) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua ; (c) Setelah selesai membaca materi, guru menujuk salah satu anggota pro untuk berbicara mengenai tugas yang diberikan oleh guru; (d) Kelompok yang kontra menanggapi materi yang disampaikan pro; (e) Demikian seterusnya sampai semua peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya; (f) Guru menulis inti atau gagasan yang disampaikan siswa saat debat di papan tulis; (g) Guru menambahkan konsep/

8 Musirah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V ide yang belum diungkapkan oleh siswa; (h) Berdasarkan data-data yang sudah diungkapkan guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topic yang ingin dicapai. Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Tanya jawab hal yang belum dimengerti; (b) Membuat rangkuman tugas. Pertemuan 3 Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru dan siswa berdoa bersama; (b) Guru mulai mengabsen siswa; (c) Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru membagikan soal evaluasi dan lembar jawab pada siswa; (b) Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Guru membagikan lembar aket pada siswa; (b) Guru menutup kegiatan pembelajaran Observation (Pengamatan) Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran PKn di kelas V SDN 1 Gador Kecamatan DurenanTrenggalek yang dilakukan oleh observer dengan menggunakan format aktivitas guru dan siswa diperoleh hasil bahwa siswa-siswa tampak lebih siap untuk mengikuti pelajaran, perhatian siswa terhadap pelajaran meningkat. Tabel 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No. Aspek Penilaian Skor Waktu & Materi yang diberikan sesuai dengan RPP 2 Guru melakukan pengaturan ruangan 3 Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan 4 Guru membimbing siswa dalam diskusi 5 Guru merangsang interaksi antar siswa No Aspek Penilaian Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan yang relevan Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas Metode pembelajaran berpusat pada siswa Guru memberikan penguatan Skor dan penghargaan Jumlah 25 Persentase Hasil observasi aktivitas guru pada saat pembelajaran PKn materi menjaga keutuhan NKRI dengan menggunakan metode Debat pada siklus I, yaitu jumlah skor yang diperoleh 25 dan skor maksimumnya adalah 40. Dengan demikian persentase skornya adalah 62,50 dan termasuk dalam kategori baik. Tabel 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No. Aspek Penilaian Skor Sikap siswa dalam menerima pembelajaran 2 Kerjasama siswa dalam 3 Tanggung jawab siswa dalam 4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan 5 Komunikasi siswa dalam 6 Ketepatan jawaban siswa 7 Keakuratan pertanyaan siswa 8 Sikap menghargai dalam 9 Sikap demokratis dalam kegiatan diskusi 10 Keprcayaan diri siswa dalam pembelajaran Jumlah 26 Persentase Hasil observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran PKn materi menjaga keutuhan NKRI dengan menggunakan

9 130 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 metode Debat pada siklus I, yaitu jumlah skor yang diperoleh 26 dan skor maksimumnya adalah 40. Dengan demikian persentase skornya adalah 65,00 dan termasuk dalam kategori baik. Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa penerapan model belajar Debat berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa Kelas V SDN 1 GadorKecamatan Durenan KabupatenTrenggalek pada bidang studi PKn materi Menjaga keutuhan NKRI. Untuk memperoleh gambaran perkembangan prestasi belajar siswa penelitian tampilkan tabulasi data pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai Hasil Ulangan Siswa Pada Siklus I Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak Tuntas Tuntas 1 Dina Fatma Anjarwati 70 T - 2 Adinda Dwi Agustina 3 Alfina Nur Zakia 60 - TT 4 Almubarok Khoirul Umam 70 T - 5 Andyca Novia Saputra 6 Bambang Siswanto 60 - TT 7 Doni Septiawan 8 Ellya Citra Dwi Saputri 9 Fatimah Citra Qutrotun Nada 60 - TT 10 Firdaus Hubian Wibowo 70 T - 11 Geo Irvani 12 Hepi Perdiansah 60 - TT 13 Micco Ramadlan 70 T - 14 Mita Dwi Rahmawati 15 Muhqamat Rizal Fadli 70 T - 16 Muhammad Yusuf Nizar 17 Nailul Prasetyo Adji 60 - TT 18 Naufal Zaki Taufiqurrohman Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak Tuntas Tuntas 19 Nazhilatun Nikmah 20 Nisa Rivia Hidayah 60 - TT 21 Novi Putri Rahmadani 70 T - 22 Taufik Nusa Ardiansyah 23 Tisa Mila Sari Wijaya 60 - TT 24 Yuwanda Nimas Ferninda 70 T - 25 Zheomovin Ademaharay Jumlah %Rata-rata Refleksi Dari hasil observasi ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: (a) Guru kurang dalam memotivasi siswa; (b) Teknik bertanya yang disampaikan oleh guru masih kurang baik,sehingga kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya memprediksi, mengobservasi maupun menjelaskan suatu fenomena masih sangat rendah; (c) Dalam forum diskusi masih sedikit siswa yang terlibat aktif. Dengan adanya kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I, maka prestasi belajar yang dicapai siswa tidak maksimal, yaitu nilai rata-rata hasil belajar hanya mencapai 74,00 dengan ketuntasan belajar sebesar 72,00% masih jauh dari ketuntasan belajar yang diharapkan sebesar 85%. Untuk masih diperlukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Siklus Kedua Planning (Perencanaan) Pada siklus kedua ini perencanaannya secara garis besar sama dengan siklus satu, yang beda adalah pada materi kegiatan yang membahas tentang Menjaga Keutuhan NKRI. Selain itu berdasarkan pada temuan

10 Musirah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V siklus I, maka langkah perencanaannya perlu tambahan yang meliputi: (a) Memperbaiki teknik bertanya pada guru; (b) Mengurangi dominasi guru; (c) Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Action (Pelaksanaan) Pada siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Pertemuan 1 Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru dan siswa berdoa bersama; (b) Guru mulai mengabsen siswa; (c) Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru membagi kelas menjadi dua peserta debat yang satu pro dan yang lain kontra; (b) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua ; (c) Setelah selesai membaca materi,guru menujuk salah satu anggota pro untuk berbicara mengenai tugas yang diberikan oleh guru; (d) Kelompok yang kontra menanggapi materi yang disampaikan pro; (e) Demikian seterusnya sampai semua peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya; (f) Guru menulis inti atau gagasan yang disampaikan siswa saat debat di papan tulis; (g) Guru menambahkan konsep/ ide yang belum diungkapkan oleh siswa; (h) Berdasarkan data-data yang sudah diungkapkan guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topic yang ingin dicapai. Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Tanya jawab hal yang belum dimengerti; (b) Membuat rangkuman tugas; (c) Menyampaikan hal yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan 2 Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru dan siswa berdoa bersama; (b) Guru mulai mengabsen siswa; (c) Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru membagi kelas menjadi dua peserta debat yang satu pro dan yang lain kontra; (b) Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua ; (c) Setelah selesai membaca materi,guru menujuk salah satu anggota pro untuk berbicara mengenai tugas yang diberikan oleh guru; (d) Kelompok yang kontra menanggapi materi yang disampaikan pro; (e) Demikian seterusnya sampai semua peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya; (f) Guru menulis inti atau gagasan yang disampaikan siswa saat debat di papan tulis; (g) Guru menambahkan konsep/ide yang belum diungkapkan oleh siswa; (h) Berdasarkan data-data yang sudah diungkapkan guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topic yang ingin dicapai. Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Tanya jawab hal yang belum dimengerti; (b) Membuat rangkuman tugas Pertemuan 3 Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru dan siswa berdoa bersama; (b) Guru mulai mengabsen siswa; (c) Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas.

11 132 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru membagikan soal evaluasi dan lembar jawab pada siswa; (b) Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang ditentukan Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Guru membagikan lembar aket pada siswa; (b) Guru menutup kegiatan pembelajaran Observasi (Pengamatan) Pada siklus II aktivitas siswa menunjukkan perubahan yang cukup berarti. Siswa sudah tidak canggung lagi saat mempresentasikan hasil diskusi nya. Frekuensi pertanyaan siswa merata tidaklagi didominasi oleh tertentu. Komunikasi antar siswa sudah berjalan secara aktif dan komunikatif sehingga interaksi belajar siswa mampu mendorong aktivitas belajar yang aktif dan kondusif. Dari aktivitas belajar yang diberikan oleh siswa diperoleh persentase rata-rata sebesar 87,50 % dan termasuk dalam kategori aktivitas sangat baik. Tabel 4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No. Aspek Penilaian Skor Sikap siswa dalam menerima pembelajaran 2 Kerjasama siswa dalam 3 Tanggung jawab siswa dalam 4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan 5 Komunikasi siswa dalam 6 Ketepatan jawaban siswa 7 Keakuratan pertanyaan siswa 8 Sikap menghargai dalam 9 Sikap demokratis dalam kegiatan diskusi 10 Kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran Jumlah 35 Persentase Guru mampu menerapkan metode pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Dari aktivitas guru ini memperoleh ratarata aktivitas sebesar 82,50% dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No. Aspek Penilaian Skor Waktu & Materi yang diberikan sesuai dengan RPP 2 Guru melakukan pengaturan ruangan 3 Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan 4 Guru membimbing siswa dalam diskusi 5 Guru merangsang interaksi antar siswa 6 Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung 7 Guru memberikan pertanyaan yang relevan 8 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas 9 Metode pembelajaran berpusat pada siswa 10 Guru memberikan penguatan dan penghargaan Jumlah 33 Persentase Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa penerapan model belajar Debat berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa Kelas V SDN 1 GadorKecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek pada bidang studi PKn materimenjaga keutuhan NKRI. Untuk memperoleh gambaran perkembangan prestasi belajar siswa penelitian tampilkan tabulasi data pada Tabel 6. Refleksi Dari hasil observasi sudah ditemukan adanya beberapa peningkatan yaitu: (a) Teknik bertanya kepada guru meningkat lebih baik; (b) Motivasi siswa dalam dis-

12 Musirah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V kusi meningkat; (c) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang. Tabel 6 Nilai Hasil Ulangan Siswa Pada Siklus II Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak Tuntas Tuntas 1 Dina Fatma Anjarwati 2 Adinda Dwi Agustina 3 Alfina Nur Zakia 100 T - 4 Almubarok Khoirul Umam 5 Andyca Novia Saputra 100 T - 6 Bambang Siswanto 7 Doni Septiawan 100 T - 8 Ellya Citra Dwi Saputri 9 Fatimah Citra Qutrotun Nada 100 T - 10 Firdaus Hubian Wibowo 11 Geo Irvani 100 T - 12 Hepi Perdiansah 13 Micco Ramadlan 100 T - 14 Mita Dwi Rahmawati 15 Muhqamat Rizal Fadli 16 Muhammad Yusuf Nizar 100 T - 17 Nailul Prasetyo Adji 18 Naufal Zaki Taufiqurrohman 100 T - 19 Nazhilatun Nikmah 20 Nisa Rivia Hidayah 100 T - 21 Novi Putri Rahmadani 22 Taufik Nusa Ardiansyah 100 T - 23 Tisa Mila Sari Wijaya 24 Yuwanda Nimas Ferninda 100 T - 25 Zheomovin Ademaharay Jumlah %Rata-rata Dengan demikian maka kendala yang muncul pada siklus I dapat teratasi secara baik pada siklus II. Hal ini berpengaruh pada perkembangan prestasi belajar siswa yang mampu mencapai ketuntasan belajar yang telah direncanakan oleh peneliti sebesar % dan nilai rata-rata hasil belajar juga mengalami peningkatan menjadi 90,80, Sehingga penelitian ini berakhir pada siklus II. Penerapan Strategi pembelajaran Kooperatif tipe DebatPada Pembelajaran PKn Dalam menerapkan strategi pembelajaran Kooperatif tipe Debat, peneliti membagi siswa kelas V yang berjumlah 25 siswa, menjadi 5 yang beranggotakan 5 siswa. Pembagian dilakukan secara acak menurut nomor abseb siswa. Setelah terbentuk, peneliti berdiskusi dengan guru kelas lain. Selanjutnya guru mengumumkan daftar belajar yang telah dirancang oleh peneliti kepada siswa satu hari sebelum siklus I dimulai agar siswa siap menerima metode pembelajaran yang baru. Pada siklus I, untuk memotivasi siswa guru meminta salah satusiswa untuk memimpin rekan yang lain menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke. Kemudian guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari. Guru membagikan lembar kerja siswa untuk didiskusikan bersama kelomponya. Dalam kegiatan diskusi ini guru menempatkan diri sebagai mediator dan fasilitator pembelajaran. Guru berusaha merangsang komunikasi antar siswa dalam dengan memberikan pertanyaan kepada masing-masing anggota sesuai dengan soal pada lembar kerja, sehingga semua siswa termotivasi untuk memberikan ide atau ga-

13 134 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 gasannya. Selanjutnya guru meminta diskusi untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya dipilih secara undian. Kelompok yang tidak terpilih memberikan tanggapan. Peneliti bersama observer melakukan pengamatan pada terhadap jalannya pembelajaran. Pada akhir pembelajaran guru memberikan reward berupa pujian dan koin kepada siswa yang aktif. Pada siklus II peran guru banyak sebagai fasilitator, siswa tampaklebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pemberian reward berupakoin dan lagu yang dinyanyikan dalam pembelajaran mampu memotivasi siswa untuk selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Aktivitas Belajar PKn di Kelas V Dengan diterapkannya strategi pembelajaran Kooperatif tipe Debat mampu menghidupkan aktivitas belajar siswa kelas V SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek pada mata pelajaran PKn. Hal ini dapat dilihat dari hasil obervasi yang dilakukan oleh peneliti yang menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu persentase aktivitas guru pada siklus I mencapai 62,50% termasuk dalam kriteria baik meningkat menjadi 82,50% termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa langkah-langkah yang telah direncanakan oleh peneliti mampu diterima dan dilaksanakan dengan baik. Dengan meningkatkan aktivitas guru tentu berimbas pada peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu pada siklus I persentase aktivitas siswa mencapai 65,00% dalam kriteria baik meningkat menjadi 87,50% dalam kriteria sangat baik. Hal ini membuktikan siswa mau dan mampu menerapkan metode belajar yang diterapkan oleh guru dengan baik, sehingga secara tidak langsung langkah-langkah yang direncanakan oleh kepala sekolah mampu diapresiasikan dengan baik oleh siswa. Untuk melihat perkembangan aktivitas belajar siswa peneliti tampilkan pada Gambar 1. Gambar 1 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Di Kelas V SDN 1 GadorKecamatan DurenanTrenggalek Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Pada hasil nilai sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 66,80 dengan ketuntasan belajar 56,00% siklus I: 74,00 dengan ketuntasan belajar 72,00% dan siklus II: 90,80 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 100% pada akhir siklus II. Dengan melihat hasil yang terus naik pada tiap siklus maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil dengan baik. Untuk dapat lebih jelasnya penulis telah sajikan perbandingan perolehan atau peningkatan nilai pada Gambar 2. Respon Siswa Pada akhir siklus II, peneliti menyebarkan angket yang berisi 10 butir pernyataan untuk mengetahui respon siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran Kooperatif tipe Debat. Dari hasil rekapitulasi respon siswa diketahui bahwa siswa

14 Musirah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V merespon sangat positif penerapan metode pembelajaran yang dirancang oleh peneliti, dengan hasil respon 1,94. Gambar 2 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Setelah meganalisis data diatas maka hipotesis yangdiajukan dalam penelitian ini yaitu Jika dalam pembelajaran PKn pokok bahasan Menjaga keutuhan NKRI menggunakan metode Pembelajaran Debat, maka prestasi belajar siswa Kelas V SDN 1 Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester II akan mengalami peningkatan, telah terbukti kebenarannya. Maka penelitian yang dilakukan telah berhasil dan terbukti secara meyakinkan. PENUTUP Kesimpulan Dengan pembentukan secara heterogen menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh guru. Dengan menumbuhkan kerjasama, komunikasi dan interaksi yang positif kepada siswa mampu meningkatkan peranaktif siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian Melalui pembelajaran Debat siswa dilatih untuk leluasa mengeluarkan ide atau gagasan dalam setiap kegiatan diskusi maupun diskusi kelas. Aktivitas belajar siswa pada siklus I menunjukkan prestasi yang baik dengan persentase aktivitas 65,00% yang meningkat menjadi sangat baik pada siklus II menjadi 87,50%. Artinya siswa dapat belajar dengan baik setelah diterapkannya metode belajar Debat. Sedangkan untuk aktivitas guru pada siklus I menunjukkan prestasi yang baik dengan persentase aktivitas 62,50% meningkat menjadi sangat baik pada siklus II dengan persentase aktivitas 82,50%. Artinya guru dapat menerapkan metode Debat dengan baik pada pelajaran PKn di kelas VSDN 1 Gador Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek tahun 2014/2015 semester II. Hal ini memberi dampak pada perkembangan prestasi belajar siswa yang menunjukkan perkembangan yang signifikan yaitu pada hasil nilai sebelum siklus diperoleh nilai ratarata: 66,80 dengan persentase ketuntasan belajar 56,00%, siklus I: 74,00dengan persentase ketuntasan belajar 72,00% dan siklus II: 90,80 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100% pada akhir siklus II. Denganmelihat hasil yang terus naik pada tiap siklus maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil dengan baik. Saran Dalam proses belajar mengajar guru perlu memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang terhadap bidang studi yang diajarkannya. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru mampu memilih pembelajaran yang sesuai dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Debat untuk dapat membuat siswa aktif selama proses belajar mengajar.

15 136 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 Guru perlu lebih melatih kemampuan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar agar siswa merasa lebih termotivasi dalam belajar. Siswa disarankan untuk aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran seperti mengeluarkan pendapat dan aktif berkomunikasi agar dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. DAFTAR RUJUKAN Djamal, D Prinsip-prinsip ekologi dan organisasi: ekosistem komunikasi dan lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara Irawan, Prasetya dkk Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: STIA LAN. Poerwadarminta, W.J.S Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Suryabrata, Sumadi Proses Belajar Mengajar Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Andi Offset. Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek Winarsih, Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Menjaga... 203 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI MENJAGA KEUTUHAN NKRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 MALASAN KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek 90 Sri Handayani, Strategi Belajar Kooperatif STAD... STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA PADA SISWA KELAS III DI SDN 1 PARAKAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn... 143 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Oleh: Suyatun SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Suyatun SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 162 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 PENERAPAN METODE ROTATING TRIO EXCHANGE MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 3 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK TAHUN 2014/2015 SEMSTER

Lebih terperinci

Oleh: Suyatmi MI Nurul Ulum Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Suyatmi MI Nurul Ulum Kendalrejo, Durenan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 191 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III MI NURUL ULUM KENDALREJO KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI PKN MATERI NILAI-NILAI

Lebih terperinci

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK

Lebih terperinci

DI SDN MELIS KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN

DI SDN MELIS KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN JURNAL XXX, VOLUME X, NO. X, BULAN 2016 217 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA BIDANG STUDI PKN MATERI PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA MELALUI PENERAPAN MODEL BELAJAR NUMBERED

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

Oleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek

Oleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek 128 Warsito, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA... PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KESEIMBANGAN EKOSISTEM MELALUI MULTI METODE PADA SISWA KELAS VI SDN 1 WONOANTI KECAMATAN DURENAN

Lebih terperinci

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 193 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPA MATERI ALAT INDRA MANUSIA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MULTI METODE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN

Lebih terperinci

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung 100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS VI SD NEGERI II WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kemampuan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

Oleh: Siti Wadingah SD Negeri 1 Tulungrejo, Karangrejo, Tulungagung

Oleh: Siti Wadingah SD Negeri 1 Tulungrejo, Karangrejo, Tulungagung JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 137 PENINGKATAN PRESTASI ELAJAR PKN MELALUI MODEL ELAJAR KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS VI SDN 1 TULUNGREJO KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK. Sri Handayani

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK. Sri Handayani Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY Sayekti Wuri Estri, Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... 111 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS IV SD NEGERI 3 NGADISUKO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek Sunarti, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pengukuran... 171 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGANOM KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 29 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIB SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kanti Wilujeng 14 Abstrak. Salah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek 138 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DI KELAS V SDN 3 WIDORO KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 10 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS II SDN 2 BARUHARJO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah siswa Kelas IV semester Genap MI Baiturrahim Kecamatan Tembalang Kota Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek 40 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KISAH NABI BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini diawali dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGAMATAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, dengan fokus penelitian adalah meningkatkan

Lebih terperinci