Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek"

Transkripsi

1 Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 NGENTRONG KECAMATAN CAMPURDARAT KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2013/2014 Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama untuk meningkatkan prestasi belajar matematika melalui metode Kooperatif STAD pada siswa Kelas IV SDN 2 Ngentrong Tulungagung Tahun 2013/2014 Semester II. Melalui metode Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru. Dalam model STAD, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan beranggotakan masingmasing 4-5 orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan suku/ras. Selama pemberian materi, siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompoknya bisa menguasai materi. Kemudian semua siswa menerima kuis secara perorangan dengan materi yang sudah dibahas di dalam kelompok tadi. Namun mereka tidak boleh saling membantu lagi satu sama lainnya. Nilai hasil kuis tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh dari sebelumnya. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan Metode Kooperatif STAD sangat sesuai dalam pembelajaran Matematika sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang meningkat dari prasiklus, siklus I, dan siklus ke II, serta siswa mampu mengerjakan latihan soal-soal yang berkaitan dengan kubus dan balok dengan pencapaian nilai pra siklus nilai rata-rata siswa mencapai 61,33 dengan ketuntasan 20,00 meningkat pada siklus I yaitu dengan nilai ratarata siswa 73,53 dan ketuntasan 73,33 kemudian peneliti memaksimalkan hasil penelitian dengan menerapkan metode Kooperatif STAD yaitu dengan nilai rata-rata 89,67 dengan ketuntasan 93,33%. Kata Kunci: Prestasi Belajar, Matematika, Kooperatif STAD Departemen Pendidikan Nasional secara terus menerus melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan, hal tersebut dilakukan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan adalah berkaitan dengan faktor guru. Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, keduanya merupakan kebijakan pemerintah yang memuat usaha pemerintah dalam menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Sudarwan Danim, (2002:123) mengungkapkan bahwa salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum menunjukkan kinerja yang memadai. Michael G. Fullan yang dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000:57) mengemukakan bahwa educational change depends on what teachers do and think... Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa perubahan pendidikan bergantung pada penguasaan kompetensi guru. Dari kedua

2 132 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 pendapat tersebut mengindikasikan bahwa penguasaan kompetensi guru sebagai wujud kinerja guru yang memadai sebagai hal yang urgen dan mendesak agar perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik di negeri ini menjadi kenyataan. Kewajiban seorang guru di sekolah salah satunya adalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu adanya upaya-upaya dalam penyelenggaraan pendidikan, seperti peningkatan interaksi timbal balik antara siswa dan guru. Interaksi timbal balik tersebut dapat berupa perlakuan khusus pada saat proses belajar mengajar berlangsung atau pemberian umpan balik terhadap hasil yang dicapai siswa. Yang dimaksud dengan interaksi timbal balik guru murid adalah respon langsung maupun tidak langsung dalam proses belajar mengajar dari guru ke siswa atau dari siswa ke guru. Umpan balik perilaku guru dapat diwujudkan dalam bentuk membantu setiap anak yang mengalami kesulitan belajar secara individual dengan cara memberikan pujian, kritikan dan arahan serta tanggapan terhadap hasil pekerjaan siswa selama proses belajar mengajar. Menurut WJS. Purwadarminta dalam "Kamus Umum Bahasa" mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Poerwadarminta, 1976: 768). Bentuk prestasi belajar tidak dapat dipandang dari nilai yang diperoleh dari hasil ulangan saja, tetapi prestasi dapat dilihat dari segi yang lain. Simon Bloom dalam buku "Supervisi Pendidikan" menjelaskan bahwa bentuk prestasi belajar mencakup tiga mantra, yaitu: kognifikan, afektif dan psikomotorik (simon, 1987:68). Prestasi belajar siswa dicerminkan oleh nilai yang diperoleh dalam evaluasi. Cara penilaian pada umumnya dipergunakan dengan cara kuantitatif, artinya hasil evaluasi itu diberikan dalam bentuk angkaangka. Dalam kegiatan belajar dan mengajar tentu saja akan dipengaruhi oleh beberapa hal dalam pencapaian tujuannya. Terlebih bagi seorang pelajar, banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil belajarnya tersebut. Menurut Sumadi Suryabrata, hasil prestasi belajar akan dipengaruhi oleh faktor luar yang terdiri dari lingkungan dan instrumental, dan faktor dalam yang terdiri dari atas fisiologis dan psikologis. (Sumadi Suryabrata, 1987:7). Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dan mempunyai banyak kegunaan, karena dengan pembelajaran Matematika anak dilatih berfikir secara kritis, kreatif, cermat dan teliti serta bertindak secara logis. Dengan demikian perlu sekali diperhatikan bagaimana cara agar anak didik dapat menyerap materi ajar Matematika semaksimal mungkin, sehingga anak didik dapat menggunakannya di dalam kehidupan sehari-hari. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas ialah Aritmatika, Aljabar, geometri dan analisis (analysis) dimana arti dari aritmatika mencakup antara lain teori bilangan dan statistik, selain itu Matematika adalah ratunya ilmu (matematice is the queen science) maksudnya antara lain ialah bahwa Matematika itu tidak tergantung pada bidang studi lain, misalnya bahasa, dan agar dapat dipahami orang dengan tepat kita harus menggunakan simbul dan istilah yang cermat yang disepakati secara bersama. Disini penulis ambil contoh pada geometri bidang, pada giometri bidang itu

3 Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika terdapat unsur-unsur terutama antara lain ialah titik, garis, lengkungan dan bidang, sekarang kita tinjau pengertian titik. Titik itu dianggap ada tetapi tidak dapat dinyatakan dalam suatu kalimat dengan tepat, sebab titik itu adalah unsur yang tidak didefinisikan. Dengan kata lain hanya mampu memberikan penjelasan misalnya "titik itu adalah suatu, yang mempunyai ukuran panjang, luas, isi atau berat, "yang juga belum jelas". Meskipun demikian kita sepakat bahwa titik itu ada. Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan rumusan unsur-unsur lainnya yang kita definisikan itu di buat suatu asumsi-asumsi dasar atau aksioma-aksioma atau postulat-postulat dalam hal ini aksioma dan postulat penulis samakan yaitu pernyataan dasar dalam Matematika tidak disangsikan kebenarannya karena kebenarannya tidak disangsikan lagi. Terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan sebagian besar siswa kurang tertarik pada mata pelajaran Matematika diantaranya: (1) Siswa merasa takut pada mata pelajaran Matematika, (2) siswa sulit memahami dan menerapkan pokok bahasan Matematika, (3) sebagian guru kurang tepat dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang digunakan dan (4) sebagian guru masih belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Dengan adanya permasalahan tersebut berpengaruh terhadap rendahnya motivasi belajar Matematika pada siswa kelas IV Semester II SDN 2 Ngentrong Tahun 2013/ Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan proses pembelajaran Matematika yang mampu menumbuhkan motivasi belajar sehingga prestasi belajar siswa secara otomatis juga meningkat. Metode kooperatif merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada pandangan bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa rutin bekerja dalam kelompok 4-5 orang untuk membantu memecahkan masalah yang komplek (Muhammad Nur: 2000). Pendekatan ini sangat relevan dengan 5 pilah pendidikan seumur hidup yang dirumuskan dalam konferensi Internasional kemudian diratifikasi UNESCO Tahun Pelajaran 1996, yaitu: (a) Learn to Know: Belajar untuk berpengetahuan; (2) Learn How to Learn: Belajar bagaimana anak didik belajar dengan baik dan benar; (3) Learn to do: Belajar untuk berbuat; (4) Learn to be: Berbuat untuk membentuk jadi diri (kepribadian); (5) Learn to live together: Belajar untuk dengan hidup bersama (Marsetio Dono Seputro: 2002). Ada tiga tujuan (nilai penting) yang ingin dicapai dan perlu ditanamkan yaitu siswa akan lebih sukses jika belajar dalam kelompok, yaitu: (a) Hasil belajar secara akademik; (b) Penerimaan terhadap keragaman; (c) Pengembangan keterampilan sosial (Masitah dkk : 2002). Metode Kooperatif STAD sudah sering digunakan dalam berbagai kegiatan, semacam penataran dan pelatihan, dengan harapan peserta penataran atau pelatihan dapat langsung mempraktikkan materi-materi yang ditatarkan dan dilatihkan. Dalam penelitian ini, metode Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru. Dalam model STAD, siswa dibagi

4 134 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 menjadi beberapa kelompok dengan beranggotakan masing-masing 4-5 orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan suku/ras. Model STAD dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada akhirnya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ciri-ciri pembelajaran STAD: (a) Kelompok belajar heterogen 4-5 siswa; (b) Topik biasanya ditentukan guru; (c) Menggunakan lembar kegiatan; (d) Penilaian dengan tes mingguan Selama pemberian materi, siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompoknya bisa menguasai materi. Kemudian semua siswa menerima kuis secara perorangan dengan materi yang sudah dibahas di dalam kelompok tadi. Namun mereka tidak boleh saling membantu lagi satu sama lainnya. Nilai hasil kuis tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh dari sebelumnya. METODE PENELITIAN Pada tahap ini kegiatan penelitian memuat beberapa kegiatan pra tindakan dan kegiatan tindakan pelaksanaan tindakan yaitu: Kegiatan Pra Tindakan Kegiatan pra tindakan dilakukan untuk mendata permasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung yaitu pada pembelajaran Matematika, sekaligus melakukan studi dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan terhadap hasil nilai siswa pada mata pelajaran Matematika dari hasil ulangan harian siswa pada pembelajaran sebelumnya, serta rencana pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru kelas IV. Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Perencanaan Tindakan, meliputi: (1) Menyusun rancangan tindakan berupa rencana pembelajaran meliputi penentuan tema dan butir pembelajaran, pemilihan materi dan media pembelajaran, pelaksanaan evaluasi proses dan hasil; (2) Menyusun instrumen pengumpul data berupa pedoman pengamatan, format observasi lapangan dan dokumentasi serta tes. Pelaksanaan Tindakan, meliputi: (1) Guru melakukan tindakan sesuai dengan rancangan yang telah di buat; (2) Peneliti dan partisipan mengadakan pengamatan dengan menggunakan format catatan lapangan, dan melakukan refleksi awal terhadap tindakan melalui diskusi. Pengamatan, meliputi: (1) perencanaan pembelajaran yang telah direncanakan, (2) pelaksanaan proses pembelajaran, (3) sikap siswa dalam proses belajar, dan (4) hasil pembelajaran berupa kemampuan siswa. Pengamatan dilakukan berdasarkan instrumen yang telah dibuat. Refleksi, dilakukan pada setiap akhir tindakan untuk mendiskusikan tindakan yang telah dilakukan dengan menganalisis tindakan yang baru dilakukan, mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana tindakan dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan melakukan interpretasi, pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Ngentrong Kecamatan Campurdatar Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dilaksanakan dalam bulan Februari sampai bulan Maret 2014 pada bidang studi Matematika. Sedangkan kelas yang dijadikan obyek

5 Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas IV SDN 2 Ngentrong Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/ 2014 Semester II yang berjumlah 15 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kooperatif STAD, yaitu pendekatan yang memberikan pengakuan terhadap keragaman siswa. Dalam pandangan metode Kooperatif STAD ini diakui bahwa siswa, pada awal proses pembelajaran, telah memiliki konsep kognitif, afektif dan psikomotor tertentu sebagai akibat pembelajaran dan pengalaman sebelumnya. Bertolak dari pengetahuan awal dan pengalaman ini, siswa membangun sendiri pandangan mereka terhadap pengetahuan baru yang sedang diperolehnya. Waktu penelitian adalah rentang waktu untuk melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret semester genap Tahun 2013/ Obyek pada penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas IV SDN 2 Ngentrong Tulungagung Tahun 2013/2014 semester II yang berjumlah 15 siswa. Untuk mengumpulkan data hasil penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi; (2) Lembar Tes Tertulis; (3) Dokumen Siswa; (4) Daftar Nilai. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu : Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: p Siswa. yang. tuntasbelajar. x100% Siswa Untuk lembar observasi Lembar observasi pengolahan metode kooperatif Kooperatif STAD Untuk menghitung lembar observasi pengolahan metode kooperatif Kooperatif STAD digunakan rumus sebagai berikut: P1 P2 X 2 Dimana: P 1 = pengamat 1 dan P 2 = pengamat 2 Lembar observasi aktivitas guru dan siswa Untuk menghitung lembar observasi aktivitas guru dan siswa digunakan rumus sebagai berikut: X % = X X x100%. dengan. P1 P2 Jumlahhasil. pengamatan jumlah. pengamat dimana: % = Persentase pengamatan X = Rata-rata X = Jumlah rata-rata P1 = Pengamat 1 P2 = Pengamat 2 2

6 136 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Prasiklus Pada kegiatan prasiklus ini peneliti dan kolaborator mencatat bahwa siswa memang masih mengandalkan guru sebagai penyaji materi dan hanya mendengarkan tanpa aktif dalam pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar tidak berjalan secara efektif hal ini terbukti dengan hasil nilai siswa yang kurang baik sehingga perlu adanya perubahan metode belajar agar dapat merubah kegiatan belajar mengajar menjadi aktif. Sebelum dilakukan penelitian Siklus I dan Siklus II terlebih dahulu dilakukan tes prasiklus untuk melihat sejauh mana nilai siswa sebelum diadakan penelitian. Berikut adalah nilai prasiklus: Tabel 1. Nilai Prasiklus no nilai frekuensi n x frekuensi persentase keterangan tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tuntas tuntas jumlah Perencanaan (Planning) Kegiatan Awal, meliputi: (1) Berdoa bersama untuk mengawali pembelajaran; (2) Guru mengabsen siswa; (3) Guru menginformasikan tujuan dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran; (4) Guru memotivasi siswa dengan melakukan tanya jawab. Kegiatan Inti, meliputi: (1) Guru meminta siswa untuk duduk bersama masing-masing kelompoknya; (2) Guru menyampaikan materi pelajaran tentang jaring-jaring kubus dan balok; (3) Secara berdiskusi kelompok siswa mengerjakan lembar kerja; (4) Meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi; (5) Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep. Kegiatan Penutup, meliputi: (1) Guru bersama siswa mengambil kesimpulan akhir sebagai penguatan; (2) Guru melakukan postes secara lisan tentang materi yang dipelajari; (3) Guru bersama siswa melakukan refleksi; (4) Guru menutup pelajaran dengan salam. Berdasarkan pada data hasil penilaian prasiklus dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas sebesar 3 siswa dan siswa yang belum tuntas sebesar 12 siswa dari jumlah keseluruhan 15 siswa. Secara umum dapat dijabarkan bahwa nilai rata-rata siswa sebelum diadakan siklus adalah 61,33 dengan tingkat ketuntasan sebesar 20%. Data tersebut masih jauh di bawah rata-rata ketuntasan sebesar 80.00%. Sehingga diperlukan perlakuan kusus berupa perubahan cara mengajar atau metode mengajar Guru. Pengamatan (Observation) Guru kolaborator mengamati hal-hal berikut dalam pembelajaran: (1) Guru selalu memusatkan perhatian, memperjelas pendapat siswa, memberi waktu yang cukup untuk berfikir, mengajukan pertanyaan secara merata, membuat rangkuman dan memberikan kesimpulan; (2) Siswa selalu memperhatikan: (a) guru sedang memberi penjelasan, (b) Siswa yang mengemukakan pendapat, (c) Siswa yang mendefinisikan suatu konsep, (d) Siswa yang sedang mengerjakan soal. Di samping itu siswa bersikap selalu: (a) Melaksanakan perintah, (b) Mempelajari

7 Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika pokok bahasan, dan (c) Bekerja sama dengan kelompoknya; (3) Sedangkan kegiatan yang sering dilakukan oleh guru adalah: (a) Menguraikan permasalahan bila ada pendapat yang kurang jelas, (b) Meminta Pendapat kelompok lain untuk memberi penegasan, dan (c) memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Refleksi Berdasarkan hasil pantauan guru peneliti dan guru pengamat maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan sebagai berikut: (1) Semua tindakan yang direncanakan dapat terlaksana meskipun belum efektif; (2) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-kekurangan yang timbul saat proses pembelajaran; (3) Siswa lebih memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan sesuatu permasalahan, hal ini disebabkan pandangan siswa dengan guru tidak terhalang siswa lain; (4) Rencana perbaikan, meliputi: (a) Guru akan merubah urutan pembelajaran; (b) Memberi kesempatan bertanya pada siswa supaya lebih aktif; (c) Mendiskusikan langkahlangkah yang sudah mapan yang telah dilakukan di siklus I. Siklus II Perencanaan (Planning) Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus I yang dipaparkan di atas maka guru peneliti dan guru pengamat saat diskusi merumuskan rencana tindakan untuk siklus II, dengan beberapa perubahan diantaranya: (a) Menekankan pemahaman siswa dengan menggunakan metode Kooperatif STAD; (b) Menunjukkan kepada setiap kelompok untuk bersiap-siap melakukan metode Kooperatif STAD sebagaimana yang ada pada buku petunjuk. Pelaksanaan (Action) Kegiatan Awal, meliputi: (1) Berdoa bersama untuk mengawali pembelajaran; (2) Guru mengabsen siswa; (3) Guru menginformasikan tujuan dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran; (4) Guru memotivasi siswa dengan melakukan tanya jawab tentang pelajaran minggu yang lalu (review). Kegiatan Inti, meliputi: (1) Guru meminta siswa untuk duduk bersama masing-masing kelompoknya; (2) Guru menyampaikan materi pelajaran tentang jaringjaring kubus dan balok; (3) Secara berkelompok siswa mengerjakan lembar kerja; (4) Meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi; (5) Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep. Kegiatan Penutup, meliputi: (1) Guru bersama siswa mengambil kesimpulan akhir sebagai penguatan; (2) Guru bersama siswa melakukan refleksi; (3) Mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya; (4) Guru menutup pelajaran dengan salam. Pengamatan (Observation) Hasil pengamatan guru dan pengamat menunjukkan: (a) Guru berhasil melaksanakan seluruh rencana tindakan dengan efektif; (b) Ketika melaksanakan Metode Kooperatif STAD tindakan siswa lebih percaya diri dan kelihatan menyakinkan; (c) Tindakan merubah urut-urutan pembelajaran dan juga memberi bimbingan dan arahan kepada siswa semakin membuat situasi pembelajaran lebih baik dan menyenangkan; (d) Hasil Pengukuran minat pada siklus II yang memenuhi kriteria cukup yaitu: memper-

8 138 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 siapkan buku Matematika, berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru, aktif berkumpul dengan anggota kelompoknya memperhatikan arahan guru, berusaha menjawab bila mendapat pertanyaan, dan lebih intensif jika diberitahukan akan ada ulangan. Refleksi Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus II dapat diilustrasikan sebagai berikut: (a) Semua tindakan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik; (b) Kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran dapat diatasi oleh guru peneliti; (c) Alur berfikir lebih menyeluruh dalam memahami suatu konsep, terlihat dari kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika sesuai pokok bahasan. Interpretasi Data Siklus I Penelitian siklus I dengan menggunakan metode Kooperatif STAD memberikan hasil yang signifikan dibandingkan dengan prasiklus. Berikut akan ditampilkan data nilai siswa siklus I. Tabel 2 Nilai Siswa Siklus I no nilai frekuensi n x frekuensi persentase keterangan tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas jumlah Pada tabel hasil penilaian siklus I di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas sebesar 11 siswa dan siswa yang belum tuntas sebesar 4 siswa dari jumlah keseluruhan siswa 15 siswa, maka dari itu dapat diketahui nilai rata-rata prasiklus 61,33 dengan ketuntasan 20,00% dan pada siklus I 73,53 dengan ketuntasan belajar 73,33%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan siklus prasiklus namun hasi pada siklus I ini belum memuaskan sehingga perlu ditingkatkan lagi pada penelitian siklus ke II. Siklus II Penelitian siklus II dilakukan atas dasar nilai siklus I yang belum mencapai nilai maksimal yaitu rata-rata 73,53 dengan ketuntasan 73,33%. Hasil dari penelitian siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 3. Nilai Siswa Siklus II no nilai Frek. n x frek. % Ket tidak tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas jumlah Berdasarkan data hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa dari 15 siswa yang dikatakan mencapai ketuntasan adalah 14 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar 1 siswa, dengan demikian maka hasil perbandingan nilai rata-rata siswa dari siklus I dan juga siklus II mencapai 73,53 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 89,67 dengan ketuntasan belajar 93,33%, maka dari itu permasalahan pada siklus ke I dapat diatasi pada siklus ke II dengan baik. Nilai siklus II sangat baik karena peneliti sudah benar-benar menguasai metode Koperatif STAD dengan baik, penguasaan kelas juga sudah sangat bagus. Penguasaan

9 Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika materi juga sangat bagus sehingga tidak ada masalah pada siklus yang kedua ini. Untuk lebih jelasnya adanya peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini. Tabel 4. Tabel Peningkatan Prestasi Belajar Siswa prasiklus SIKLUS I SIKLUS II NILAI RATA-RATA % KETUNTASAN Gambar 1 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan grafik hasil penilaian prestasi belajar selama penelitian berlangsung maka dapat diketahui bahwa nilai siswa mengalami pengkatan dari sebelum penelitian sampai penelitian siklus II atara lain pada prasiklus hasil nilai rata-rata siswa mencapai 61,33 dengan ketuntasan 20,00 meningkat pada siklus I yaitu dengan nilai rata-rata siswa 73,53 dan ketuntasan 73,33 kemudian peneliti memaksimalkan hasil penelitian dengan menerapkan metode Kooperatif STAD yaitu dengan nilai ratarata 89,67 dengan ketuntasan 93,33%. Dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan metode Kooperatif STAD dapat diterima siswa dan dapat meningkatkan prestasi belelajar siswa. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan Metode Kooperatif STAD sangat sesuai dalam pembelajaran Matematika sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang meningkat dari prasiklus, siklus I, dan siklus ke II, serta siswa mampu mengerjakan latihan soal-soal yang berkaitan dengan kubus dan balok dengan pencapaian nilai prasiklus nilai rata-rata siswa mencapai 61,33 dengan ketuntasan 20,00 meningkat pada siklus I yaitu dengan nilai rata-rata siswa 73,53 dan ketuntasan 73,33 kemudian peneliti memaksimalkan hasil penelitian dengan menerapkan metode Kooperatif STAD yaitu dengan nilai rata-rata 89,67 dengan ketuntasan 93,33%. Saran Hendaknya guru dalam mengajar menggunakan metode atau metode belajar yang dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan. Memaksimalkan persiapan perangkat pembelajaran, khususnya LKS dengan menerapkan kegiatan metode Kooperatif STAD. Memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan metode kooperatif STAD. Meningkatkan kualitas kolaborasi antar anggota sehingga masukan atau input dari para kolaborator bisa lebih meningkatkan kinerja. Dalam proses belajar mengajar guru perlu memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang terhadap bidang studi yang diajarkannya. Pihak perpustakaan sekolah agar mengusahakan keberadaan buku-buku bacaan populer yang ada sangkut pautnya dengan Matematika, sehingga menambah sumber belajar siswa.

10 140 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 DAFTAR RUJUKAN Danim, Sudarwan Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia. H. A. Simon Diambil dari buku Kusrini yang berjudul Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi Yogyakarta: Yogyakarta Marsetia, Dono Saputro Pendidikan Menyongsong Globalisasi, Makalah Seminar Nasional 13 Mei 2002 dalam rangka Hari Pendidikan Nasional FIS Nasional. Muhammad Nur Metodologi Research 2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Sumadi Suryabrata Psikologi Pendidikan. Penerbit Rajawali, Jakarta. Suyanto dan Djihad Hisyam Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta: Adi Cita. WJS. Poerwadarminto Kamus Umum. Jakarta: PN Balai Pustaka.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II 124 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II Oleh: Sri

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 109 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 29 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 Oleh:

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

Lebih terperinci

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn... 143 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI

Lebih terperinci

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung 100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

Oleh: Purwati SDN 1 Parakan, Trenggalek

Oleh: Purwati SDN 1 Parakan, Trenggalek JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 101 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI JARING- JARING

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek 136 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini, membahas tentang (1) Setting dan karakterlistik penelitian, (2) Tindakan yang dilakukan, (3) Teknik dan alat pengumpulan data, (4) Analisis data, (5) Indikator

Lebih terperinci

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang INSTRUMEN OBSERVASI PADA PENELITIAN TENTANG IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA PEMBELAJARAN PAI KELAS IV DI SDN 15 PADANG PASIR, PADANG A. Pelaksanaan

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Heriyanto Nggodulano. A., Dasa Ismaimusa, dan Mustamin Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Tahap pra siklus adalah tahap dimana siklus belum dimulai. Tahap ini berupa temuan peneliti terhadap pengalaman proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Soejiati, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi 279 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SDN 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat diskripsi secara

Lebih terperinci

BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH. Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran. 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009.

BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH. Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran. 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009. BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH A. Lokasi dan waktu observasi Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009. B. Subyek dan obyek observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Bulukerto Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014 Ferika Handsayani Email: Ferika.handayani@yahoo.com

Lebih terperinci

Oleh: Kamtiyah SD Negeri 2 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Kamtiyah SD Negeri 2 Malasan, Durenan, Trenggalek JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 79 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Februari

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

Oleh: Sutiyah SDN 1 Karangan, Karangan, Trenggalek

Oleh: Sutiyah SDN 1 Karangan, Karangan, Trenggalek Sutiyah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi IPS... 197 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa

Lebih terperinci

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus. 59 b. Hasil Belajar 1) Ranah kognitif Indikator keberhasilan tindakan ditinjau dari hasil tes, jika rata-rata siswa 7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. 2) Ranah Afektif Nilai aspek afektif dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki Rahmat No.46 Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Akhmad Suyono Universitas Islam Riau gerhanabestari@yahoo.com Abstract: This

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. dan mendewasakan, yang pada akhirnya kemandiriannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. dan mendewasakan, yang pada akhirnya kemandiriannya dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidik merupakan orang yang mentransformasikan ilmunya kepada peserta didik. dan mendewasakan, yang pada akhirnya kemandiriannya dapat terwujud. Oleh karena

Lebih terperinci

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung 8 Siti Halimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SEMBON KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan Umum Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. Sekolah ini berdiri

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat 6 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konsep 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& Wihardit, 2007:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan setiap negara. Melalui pendidikan, generasi muda penerus bangsa terus mampu mengembangkan diri sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan 34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING KELAS V SD NEGERI 11 TEBAT KARAI

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING KELAS V SD NEGERI 11 TEBAT KARAI Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (2) 2017. Hal.107-113 PGSD FKIP Universitas Bengkulu UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas menggunakan madia nyata dan menerapkan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi guru di SDN Slateng 01, terdapat beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran IPA. Masalahmasalah tersebut antara

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135). 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan, atau istilah dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

Oleh: Kasemi SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Kasemi SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek 26 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME PADA SISWA

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek 100 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Menurut Zainal Aqib (2006:13), penelitian tindakan

Lebih terperinci