Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek
|
|
- Sri Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 100 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DI KELAS III SEMESTER I TAHUN 2015/2016 SDN 2 KEDUNGSIGIT KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit Kecamatan Karangan Trenggalek Tahun 2015/2016 Semester I pada mata pelajaran Matematika setelah guru menerapkan metode Numbered Heads Together. Penelitian Tindakan Kelas ini berlokasi di SDN 2 Kedungsigit Desa Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan September sampai dengan bulan Oktober Dan subyek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2015/2016 Semester I. Berdasarkan pada hasil pembahasan siklus I dan siklus II, kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu setelah guru menerapkan metode Numbered Heads Together ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit Kecamatan Karangan Trenggalek Tahun 2015/2016 Semester I pada mata pelajaran Matematika materi Perkalian Dan Pembagian Bilangan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya ketuntasan dan nilai siswa pada setiap hasil evaluasi. Mulai dari sebelum siklus persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 42,86%, pada siklus I meningkat menjadi 64,29%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 100%. Dengan tercapainya ketuntasan belajar siswa, menunjukkan bahwa metode Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit Kecamatan Karangan Trenggalek Tahun 2015/2016 Semester I pada mata pelajaran Matematika materi Perkalian Dan Pembagian Bilangan. Kata Kunci: Matematika, Metode Numbered Heads Together Hudojo (E.Suherman, 2003:8) mengemukakan definisi matematika yaitu ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Menurut James dan James mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya de ngan jumlah yang banyak terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Mata pelajaran matematika berperan penting dalam kehidupan manusia. Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika, yaitu melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkonsisten. Terbentuknya kemampuan siswa bernalar pada diri siswa tersebut tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari.
2 Juminatun, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menurut WS Winkel (1987) prestasi belajar adalah keberhasilan usaha yang dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazi mnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Djalal (1986) prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Hamalik (2001) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Saifudin Azwar (1996) mengatakan prestasi belajar merupakan dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai raport, indeks prestasi studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi (1991) menjelaskan Pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi). Disamping itu siswa memerlukan/ dan harus menerima umpan balik secara langsung derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test). Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif. Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan mengadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapat diartikan bahwa prestasi belajar Matematika adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/ aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar Matematika. Prestasi Belajar adalah suatu hasil yang dicapai setelah ia melalui suatu proses belajar yang berwujud angka simbol-simbol yang menyatakan kemampuan siswa dalam suatu materi pelajaran tertentu.
3 102 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 Namun keadaan dilapangan ternyata masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Dari hasil pengamatan peneliti selama menjadi guru kelas III di SDN 2 Kedungsigit Kecamatan Karangan Trenggalek hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika cenderung rendah. Hal ini terbukti dari nilai siswa pada ujian semester masih banyak yang belum tuntas atau mendapat nilai di bawah KKM. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, salah satunya adalah metode pembelajaran yang diterapkan kurang sesuai dengan materi pelajaran sehingga siswa tidak tertarik dan merasa bosan. Dan jika permasalahan tersebut dibiarkan terus berlangsung tanpa adanya perbaikan jelas, maka akan merugikan guru maupun siswa. Kerugian bagi guru yaitu tidak tercapainya tujuan pembelajaran sedangkan siswa tidak memahami konsep sehingga indikator pembelajaran tidak tercapai. Akibatnya pencapaian KKM rendah. Melihat masalah tersebut di atas, peneliti merasa perlu untuk melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran yang baru. Metode pembelajaran yang melibatkan para siswa pembelajar untuk bekerja sama dalam belajar, dimana semua anggota kelompok bertanggung jawab bagi diri pembelajar sendiri. Dan metode pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), karena melalui metode ini siswa dapat terlibat aktif dan guru dapat mengecek pemahaman mereka terhadap isi dari pembelajaran. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu strategi model pembelajaran kooperatif yang menggunakan angka yang diletakkan diatas kepala dengan tujuan untuk memudahkan guru dalam mengeksplor aktifitas peserta didik dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Strategi ini pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan pada tahun (Ibrahim, 2000). Ibrahim (2000) mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu: (a) Hasil belajar akademik stuktural; (b) Pengakuan adanya keragaman; (c) Pengembangan keterampilan sosial. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000), dengan tiga langkah yaitu: (a) Pembentukan kelompok; (b) Diskusi masalah; (c) Tukar jawaban antar kelompok Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, meliputi: (1) Setiap peserta didik menjadi siap semua; (2) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh; (3) Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai; (4) Terjadinya interaksi yang tinggi antara peserta didik dalam menjawab soal; (5) Tidak ada peserta didik yang mendominasi dalam kelompok, karena adanya nomor yang membatasi. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, meliputi: (1) Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu yang lama; (2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. Karena kemungkinan waktu yang terbatas. Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap peserta didik yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000) antara lain adalah: (a) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi; (b) Memperbaiki kehadiran; (c) Penerimaan terhadap individu
4 Juminatun, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa menjadi lebih besar; (d) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil; (e) Konflik antara pribadi berkurang; (f) Pemahaman yang lebih mendalam; (g) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi; (h) Hasil belajar lebih tinggi. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini berlokasi di SDN 2 Kedungsigit Desa Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan September sampai dengan bulan Oktober Sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2015/2016 Semester I yang kelasnya berjumlah 14 siswa. Pada mata pelajaran matematika materi Perkalian Dan Pembagian Bilangan Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing meliputi: planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus berikutnya. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas, pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Metode NHT dalam proses belajar mengajar Dalam penelitian ini langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti adalah: (1) Tahap Persiapan, meliputi: (a) Memilih materi yang sesuai dengan pelaksanaan penelitian; (b) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (c) Mempersiapkan instrument penelitian peneliti yang terdiri dari: Lembar pengamatan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam menerima pembelajaran, Lembar evaluasi siswa. (2) Tahap Pelaksanaan, meliputi: (a) Proses Pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, metode yang digunakan adalah metode Numbered Heads Together selama proses pembelajaran akan dilakukan pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT); (b) Pemberian soal. Pemberian Soal tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar Peserta didik dengan diterapkanya metode Numbered Heads Together (NHT). Pemberian soal pretest ini diberikan sebelum menggunakan metode pembelajaran ini diterapkan, sedangkan Pemberian soal post test diberikan sesudah menggunakan metode pembelajaran ini yang diterapkan. Didalam penelitian ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum (pretest) dan sesudah (post test) dari hasil pengukuran tes dilakukan sebelum treatment (pretest) diketahui meningkatkan prestasi belajar peserta didik (efek) dan pengamatan metode Numbered Heads Together (NHT). Untuk mengumpulkan data hasil penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi, digunakan untuk observasi terstruktur dan supervisi. Lembar observasi terstruktur digunakan untuk meningkatkan
5 104 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi digunakan untuk mengungkapkan aktifitas guru. Butirbutir observasi supervisi dan observasi terstruktur terlebih dahulu didiskusikan oleh Tim peneliti; (2) Lembar Tes Tertulis, berupa tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dan uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pembelajaran Tes dilakukan tiap akhir siklus; (3) Dokumen Siswa, berupa catatan siswa saat proses pembelajaran. Dokumen ini diperlukan dengan asumsi bahwa dokumen siswa yang baik menunjukkan minat siswa yang tinggi terhadap bidang studi Matematika; (4) Lembar Angket, untuk mengukur minat belajar siswa, yang berisi beberapa pernyataan yang diharapkan dapat mengukur besarnya minat belajar siswa. Siswa diberikan memilih beberapa alternatif jawaban yang meliputi selalu, kadang-kadang, dan tidak pernah; (5) Daftar nilai, berisi kesimpulan angka yang menggambarkan perolehan hasil belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan dua jenis data yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif berupa hasil belajar atau presentasi belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran dengan Pendekatan kontekstual. Teknis analisis data dalam penelitian ini, adalah analisis data kualitatif yang bersifat linier (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan dan menyimpulkan. (2) mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan mengkategorikan dan pengklasifikasian, dan (3) menyimpulkan dan memverifikasi. Dari kegiatan reduksi selanjutnya dilakukan penyimpulan terakhir dan selanjutnya diikuti kegiatan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian. Untuk melihat kriteria penilaian dalam penelitian digunakan range sebagai berikut. Nilai A (baik sekali) Nilai B (baik) Nilai C (cukup) Nilai D (kurang) Nilai 0-49 E (kurang sekali) Dalam penelitian ini memfokuskan kriteria tingkat keberhasilan atau ketuntasan secara klasikal, suatu kelas telah tuntas belajar jika sekurang- kurangnya 85% siswa telah tuntas belajar dengan ketentuan nilainya 65. Sedangkan kriteria minat belajar siswa, peneliti tentukan sebagai berikut. 70 %-100% = Baik 41 %-69% = cukup 0 %-40% = kurang HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Dari hasil pengamatan pra siklus dapat diketahui bahwa pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran masih kurang. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih belum sesuai dengan materi pembelajaran, serta kurangnya pengetahuan guru terhadap metode pembelajaran yang efektif. Sebelum pelaksanaan siklus I, guru memberikan pre tes kepada siswa kelas III. Dan hasilnya dari 14 siswa yang tuntas
6 Juminatun, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dalam belajar hanya 6 siswa atau 42,86% dan sisanya sebanyak 8 siswa atau 57,14 siswa masih belum tuntas dalam belajar. Dengan melihat rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika, maka peneliti akan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT). Siklus I Perencanaan Yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: (1) Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan menggunakan Metode Numbered Heads Together (NHT); (2) Mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar angket minat siswa dan catatan lapangan; (3) Menyusun lembar tes evaluasi untuk siswa; (4) Membuat perangkat sistem penilaian. Pelaksanaan Pembelajaran matematika untuk siklus I dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. Pertemuan pertama, meliputi: (1) Sebelum memulai pembelajaran guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdo a bersama menurut kepercayaan masing-masing; (2) Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran; (3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan; (4) Selanjutnya guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan diajarkan; (5) Setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok; (6) Kemudian guru memberikan tugas untuk masing-masing kelompok; (7) Dan masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya; (8) Selanjutnya guru memanggil salah satu nomor absen siswa dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya. Dan teman dari kelompok lain memberikan tanggapan; (9) Setelah selesai, guru memanggil nomor yang lainnya, dan begitu seterusnya; (10) Pembelajaran diakhiri dengan membuat kesimpulan bersama dan memberikan tugas individual untuk dikerjakan siswa. Pertemuan kedua, meliputi: (1) Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran; (2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan; (3) Selanjutnya guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan diajarkan; (4) Setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok; (5) Kemudian guru memberikan tugas untuk masing-masing kelompok; (6) Dan masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya; (7) Selanjutnya guru memanggil salah satu nomor absen siswa dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya. Dan teman dari kelompok lain memberikan tanggapan; (8) Setelah selesai, guru memanggil nomor yang lainnya, dan begitu seterusnya; (9) Pembelajaran diakhiri dengan membuat kesimpulan bersama dan memberikan tugas individual untuk dikerjakan siswa.
7 106 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 Pengamatan Hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh kolaborator penelitian adalah sebagai berikut. 1. Hasil observasi aktivitas guru Pada siklus I ini guru sudah dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pelajaran, guru juga membantu siswa pada saat melakukan diskusi kelompok dan membimbing siswa jika ada yang mengalami kesulitan, dan pada akhir pembelajaran guru memberikan tes evaluasi untuk mengetahui pemahamn siswa terhadap materi pelajaran. Sehingga pada siklus I ini guru mendapatkan persentase rata-rata sebesar 58,75%. 2. Hasil observasi aktivitas siswa Setelah pertemuan kedua siswa sudah menunjukkan perkembangan yang lebih baik, yaitu siswa sudah lebih aktif dalam bekerja sama dengan anggota kelompoknya, siswa juga memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, selain itu siswa juga sudah berani untuk menjawab pertanyaan dari guru, siswa juga selalu menjawab pertanyaan dari guru. Sehingga persentase rata-rata yang didapatkan oleh siswa adalah 59,72%. 3. Hasil Tes Akhir Hasil tes evaluasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika materi Perkalian Dan Pembagian Bilangan dengan menggunakan Metode Numbered Heads Together pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Indikator Skor P1 P2 Jumlah 1 Melaksanakan Pembelajaran sesuai dengan RPP Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran kepada siswa Mengamati siswa saat mengerjakan tugas kelompok Guru memberikan perhatian kepada siswa secara merata Membantu siswa yang mengalami kesulitan Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan yang relevan Guru dan siswa menyimpulkan hasil kelompok Melaksanakan tes Jumlah 47 Persentase Rata-rata 58.75% Tabel 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator Skor P1 P2 Jumlah 1 Memperhatikan penjelasan dan instruksi dari guru Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh Aktif bekerja sama dalam kelompok Menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman Menjawab pertanyaan dari guru Ketepatan jawaban yang diberikan oleh siswa Melaporkan hasil diskusi kelompok Memberikan tanggapan dari jawaban teman Menyelesaikan tugas tepat waktu Jumlah 43 Persentase Rata-rata 59.72%
8 Juminatun, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tabel 3 Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus I No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1. Anggi Dwi Febriyanti 70 T 2. Bekti Wardana 60 TT 3. Dika Bagas Saputra 80 T 4. Edwin Gusti Ramadani 70 T 5. Firyaal Aliska Mufilazah 60 TT 6. Ibra Putrandia 80 T 7. Johar Ilhami 70 T 8. M. Akmal Febri Ansyah 60 TT 9. Nurrokip 90 T 10. Niha Hafis Lusianindi 80 T 11. Putri Lestari 60 TT 12. Rosida Rahmatul Jumroh 80 T 13. Seto Baru Nur Cahyo 60 TT 14. Mayawi Retno Sari 70 T Jumlah Rata-Rata Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan, jika sebelum siklus siswa yang tuntas belajar ada 6 siswa, tapi setelah guru melaksanakan pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode Numbered Heads Together siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi sebanyak 9 siswa (64,29%) dengan nilai rata-rata 70,71. Refleksi Karena pada siklus I ini masih ditemui kendala maka prestasi belajar siswa menjadi tidak maksimal. Hal ini terlihat dari ketuntasan belajar siswa yang hanya mencapai 64,29% dari 85%, maka dari itu perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus selanjutnya atau siklus II. Siklus Kedua Perencanaan Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II secara garis besar sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II ditambah dengan rencana perbaikan untuk mengatasi kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I. Penambahan rencana perbaikan tindakan adalah meningkatkan pemahaman siswa dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan keaktifan siswa. Adapun Rencana pembelajarannya adalah sebagai berikut: (a) Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan menggunakan Metode Numbered Heads Together (NHT); (b) Mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar angket minat siswa dan catatan lapangan; (c) Menyusun lembar evaluasi untuk menguji siswa; (d) Membuat perangkat sistem penilaian. Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran matematika dengan menggunakan Metode Numbered Heads Together untuk siklus II dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: Pertemuan pertama, meliputi: (1) Sebelum memulai pembelajaran guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdo a bersama menurut kepercayaan masing-masing; (2) Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa agar siap menerima
9 108 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 pembelajaran; (3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan; (4) Selanjutnya guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan diajarkan; (5) Setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok; (6) Kemudian guru memberikan tugas untuk masingmasing kelompok; (7) Dan masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya; (8) Selanjutnya guru memanggil salah satu nomor absen siswa dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya. Dan teman dari kelompok lain memberikan tanggapan; (9) Setelah selesai, guru memanggil nomor yang lainnya, dan begitu seterusnya; (10) Pembelajaran diakhiri dengan membuat kesimpulan bersama dan memberikan tugas individual untuk dikerjakan siswa. Pertemuan kedua, meliputi: (1) Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran; (2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan; (3) Selanjutnya guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan diajarkan; (4) Setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok; (5) Kemudian guru memberikan tugas untuk masing-masing kelompok; (6) Dan masingmasing kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya; (7) Selanjutnya guru memanggil salah satu nomor absen siswa dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya. Dan teman dari kelompok lain memberikan tanggapan; (8) Setelah selesai, guru memanggil nomor yang lainnya, dan begitu seterusnya; (9) Pembelajaran diakhiri dengan membuat kesimpulan bersama dan memberikan tugas individual untuk dikerjakan siswa. Pengamatan Hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh kolaborator penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut. 1. Hasil observasi aktivitas guru Pada siklus II ini guru terlihat sudah mampu menerapkan metode Numbered Heads Together dalam pembelajaran Matematika, sehingga persentase rata-rata yang diperoleh guru adalah 88,75%. Tabel 4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Indikator Skor P1 P2 Jumlah 1 Melaksanakan Pembelajaran sesuai dengan RPP Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran kepada siswa Mengamati siswa saat mengerjakan tugas kelompok 5 Guru memberikan perhatian kepada siswa secara merata 6 Membantu siswa yang mengalami kesulitan Guru mengunakan bahasa 7 yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung 8 Guru memberikan pertanyaan yang relevan Guru dan siswa menyimpulkan hasil kelompok 10 Melaksanakan tes Jumlah 71 Persentase Rata-rata 88.75% 2. Hasil observasi aktivitas siswa Dengan meningkatnya aktifitas guru, maka aktivitas siswa pada siklus II ini juga ikut mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa siswa juga dapat menerima
10 Juminatun, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode Numbered Heads Together. Sehingga rata-rata persentase yang diperoleh siswa sebesar 90,28%. 3. Hasil Tes Akhir Setelah guru melaksanakan pembelajaran Matematika materi Perkalian Dan Pembagian Bilangan dengan menggunakan Metode Numbered Heads Together, pada akhir siklus II guru memberikan tes evaluasi dan berikut ini nilai hasil tes evaluasi siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit Tahun 2015/2016 Semester I. Jika dibandingkan dengan ketuntasan pada siklus I yang hanya 64,29%, pada siklus II ini ketuntasan belajar siswa terlihat sudah mengalami peningkatan menjadi 100% atau 14 siswa Kelas III sudah dapat dikatakan tuntas dalam belajar Matematika materi Perkalian Dan Pembagian Bilangan dengan menggunakan Metode Numbered Heads Together. Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Indikator Siklus I P1 P2 Jumlah 1 Memperhatikan penjelasan dan instruksi dari guru Mengerjakan tugas yang 2 diberikan guru dengan sungguh-sungguh 3 Aktif bekerja sama dalam kelompok 4 Menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman 5 Menjawab pertanyaan dari guru 6 Ketepatan jawaban yang diberikan oleh siswa 7 Melaporkan hasil diskusi kelompok Memberikan tanggapan dari jawaban teman Menyelesaikan tugas tepat waktu Jumlah 65 Persentase Rata-rata 90.28% Tabel 6 Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus II Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tunta Tidak. s Tuntas 1. Anggi Dwi Febriyanti 90 T 2. Bekti Wardana 100 T 3. Dika Bagas Saputra 80 T 4. Edwin Gusti Ramadani 100 T 5. Firyaal Aliska Mufilazah 90 T 6. Ibra Putrandia 70 T 7. Johar Ilhami 100 T 8. M. Akmal Febri Ansyah 90 T 9. Nurrokip 100 T 10. Niha Hafis Lusianindi 80 T 11. Putri Lestari 100 T 12 Rosida Rahmatul. Jumroh 80 T 13. Seto Baru Nur Cahyo 90 T 14. Mayawi Retno Sari 100 T Jumlah Rata-Rata Refleksi Dengan teratasinya kendala yang muncul pada siklus I, maka persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sebesar 100% dapat tercapai sedangkan untuk nilai rata-rata pada siklus ke II juga mengalami peningkatan menjadi sebesar 90,71. Untuk itu tidak diperlukan lagi perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya. Aktivitas Pembelajaran Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh kolaborataor penelitian terhadap aktivitas guru dan siswa selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar matematika dengan menggunakan metode Numbered Heads Together menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari siklus I & siklus II.
11 110 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 Pada siklus I persentase rata-rata yang diperoleh guru sebesar 58,75% dan meningkat pada siklus II menjadi 88,75%. Dari hasil pada siklus II dapat diketahui bahwa guru telah mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads Together. Dengan meningkatnya aktivitas guru, maka diikuti dengan aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, jika pada siklus I siswa mendapatkan persentase sebesar 59,72%, maka pada siklus II meningkat menjadi 90,28%. Dan hal ini membuktikan bahwa metode Numbered Heads Together mampu diterapkan dan diterima dengan baik di Kelas III SDN 2 Kedungsigit pada mata pelajaran Matematika materi Perkalian Dan Pembagian Bilangan. Berikut ini grafik perbandingan aktivitas guru dan siswa di Kelas III SDN 2 Kedungsigit Tahun 2015/2016 Semester I. Prestasi Belajar Siswa Dari hasil pelaksanaan pembelajaran Siklus I dan Siklus I dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika materi Perkalian Dan Pembagian Bilangan dengan menggunakan metode Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit Tahun Pelajaran 2015/2016 Semester I. Gambar 1 Perbandingan Aktivitas Belajar Di Kelas III Gambar 2 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III
12 Juminatun, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya ketuntasan dan nilai siswa pada setiap hasil evaluasi. Mulai dari sebelum siklus persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 42,86%, pada siklus I meningkat menjadi 64,29%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 100%. Dengan tercapainya ketuntasan belajar siswa, menunjukkan bahwa metode Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit Kecamatan Karangan Trenggalek Tahun 2015/2016 Semester I pada mata pelajaran Matematika materi Perkalian Dan Pembagian Bilangan. Berikut ini grafik perkembangan prestasi belajar siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit pada mata pelajaran Matematika mulai dari sebelum siklus hingga siklus II. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan siklus I dan siklus II, kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu setelah guru menerapkan metode Numbered Heads Together ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas III SDN 2 Kedungsigit Kecamatan Karangan Trenggalek Tahun 2015/2016 Semester I pada mata pelajaran Matematika materi Perkalian dan Pembagian Bilangan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai siswa pada setiap hasil evaluasi. Mulai dari sebelum siklus nilai ratarata yang diperoleh siswa sebesar 62,86 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 42,86%, pada siklus I mengalami peningkatan sehingga nilai rata-rata siswa menjadi 70,71 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 64,29%, dan pada siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi: 90,71 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Saran Dengan menggunakan metode Numbered Heads Together dalam pembelajaran Matematika yang telah diuraikan di atas, maka siswa harus sering mengerjakan soalsoal yang berhubungan dengan Perkalian Dan Pembagian Bilangan. Pihak perpustakaan sekolah agar mengusahakan keberadaan buku-buku bacaan populer yang ada sangkut pautnya dengan Matematika, sehingga menambah sumber belajar siswa. DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, Abu, & Widodo Supriyono Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djalal, MF Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Asing. Malang: P3T IKIP Malang Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Ibrahim Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: University Press. Saifudin Azwar Pengantar Psikologi Intelegensi. Jogyakarta: Pustaka Pelajar. Suherman, Erman Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Winkel, WS Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
ERIES NORMA YUSMITA 1) 1) STKIP PGRI Tulungagung. 1)
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 3 GANDUSARI KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI MENGHITUNG LUAS DAN KELILING SEGI BANYAK MENERAPKAN METODE NUMBERED HEADS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah
Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Hakikat Belajar Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa
Lebih terperinciYayuk Jatining Rahayu 4
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PANGKAT DAN AKAR PANGKAT DUA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO Yayuk Jatining Rahayu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam
Lebih terperinciDisusun oleh : Nurul Fitria Febriyanti ( ) Puput Wulandari ( ) Zafira Syajarotun ( ) Mega Ayu Setyana ( )
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran Dosen Pengampu : Ahmad Nasir Ari Bowo, M.Pd Disusun oleh : Nurul Fitria Febriyanti (14144600175)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Pembelajaran matematika di SD merupakan suatu permasalahan yang menarik. Adanya perbedaan karakteristik khususnya
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) MATERI AJAR PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X Yudi Susilo 1, Siti Khabibah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).
Lebih terperinciFrekuensi Persentase Rata-rata Selang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar dan Prestasi Belajar Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 34 Nomor 1 Tahun 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Dyah Kartika Sari
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN
Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam penelitian suatu kajian teori sangat diperlukan, suatu kajian teori ini akan sangat membantu dalam penelitian. Dimana teori ini dijadikan suatu dasar atau patokan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciOleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciOleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian Belajar Sebagian besar ahli berpendapat bahwa belajar adalah merupakan proses perubahan, dimana perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalaman.
Lebih terperinciJIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016
Meningkatkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Di Kelas VII SMPN 4 Mataram Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010 Sulasmi, S.Pd Guru
Lebih terperinciKata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar
PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi
Lebih terperinciMINARNI SMA Negeri 1 Ngunut Kab. Tulungagung
PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATERI KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGUNUT TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization
Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Matematika Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Definisi Mata Pelajaran Matematika Matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari konsep-konsep abstrak yang disusun dengan menggunakan simbol dan merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Proses Belajar - Mengajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu kegiatan yang membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai
Lebih terperinciOleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek
24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA
Lebih terperinciLasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciOleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung
100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya seluruh aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2006). Hasil belajar adalah
Lebih terperinciOleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek
136 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014
Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Hasil Belajar Pakar psikologi melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis individu dalam interaksinya dengan lingkungan hidup secara alami. Sedangkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO Titik Pitriani Muslimin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kutowinangun 09 Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal semester
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu (1) informasi verbal; (2) keterampilan
Lebih terperinciOleh: Suyati SDN 2 Bendoagung Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek
Suyati, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 147 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN DENGAN MENERAPKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BENDOAGUNG
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 29 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 Oleh:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD
PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD Winarsih 1, Triyono 2, M. Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Pemahaman IPA Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas IV
Lebih terperinciMiyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGANKOLABORASI MODEL STAD DAN NHT UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciOleh: Sapti Hudiyah SDN 2 Karangrejo Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek
110 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING SISWA KELAS V SDN 2 KARANGREJO
Lebih terperinciOleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT BENDA KELAS III SEMESTER GANJIL DI SDN 1 DAWUAN KECAMATAN SUBOH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN A. Deskripsi Setting/Lokasi Penelitian Tindakan kelas tentang meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi Surah Al-Qadr melalui metode Numbered Heads Together
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO
176 PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO Oleh : Sopiyah IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak:
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan sekumpulan pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk
28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER
46 MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGKINANG KOTA TAHUN 2014 *DESNAWITA *Guru Sekolah SMP Negeri
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION
Haryono, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika... 43 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelesaian masalah bilangan pengertian tersebut terdapat pada Kamus Besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.
Lebih terperinciNurmala SMP NEGERI 2 METRO Abstrak. Kata kunci: Hasil Belajar,Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJARIPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS IX.5 SMP NEGERI 2 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nurmala SMP NEGERI 2 METRO Ibunurmala234@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. Dalam tinjauan pustaka ini akan memaparkan pengertian-pengertian konsep yang
9 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka ini akan memaparkan pengertian-pengertian konsep yang berkaitan dengan penelitian sebagai berikut: 2.1.1.
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI 1 KUSAMBI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK LITOSFER DAN PEDOSFER Sardila 1, Ramli
Lebih terperinciOleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek
96 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS III SDN 2 WATULIMO
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan Subjek Penelitian
Lebih terperinciKata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP SISWA KELAS VIII E TAHUN AJARAN 2015/ 2016 DI SMP N 1 NANGGULAN Oleh:
Lebih terperinciOleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek
130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
26 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SDN Jirak SDN Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong terletak di desa Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong,
Lebih terperinciOleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung
Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat pelaksanann penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Wonobodro 01 yang beralamat
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Devi Wahyu Ertanti PGMI, FAI, Universitas Islam Malang (UNISMA)
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Triyatno 1, John Sabari 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN
Lebih terperinciOleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YUSNELDA Guru SMP Negeri 7 Dumai yusnelday@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciDESI WIDYA NINGRUM (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta S.Pd, M.Pd Irvin Novita Arifin S.Pd, M.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SUSUNAN BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DIKELAS V SDN 20 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO DESI WIDYA NINGRUM (Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 9 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2010/2011)
Lebih terperinciOleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek
138 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DI KELAS V SDN 3 WIDORO KECAMATAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
1 PENNGKATAN HASL BELAJAR PS MELALU MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATF TPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) Hartina Kusuma Dewi 1), Amir 2),Sukarno 3) PGSD FKP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449
Lebih terperinciOleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI
Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 45 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)
Dinamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Edi Suprapto SD Negeri Margamulya
Lebih terperinciOleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung
8 Siti Halimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SEMBON KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus yaitu Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 23 September 2014, siklus
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Matematika merupakan bidang studi yang diajarkan di SD dari kelas 1 sampai
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Matematika Matematika merupakan bidang studi yang diajarkan di SD dari kelas 1 sampai kelas 6. Memahami dan menguasai materi Matematika sangat penting bagi guru agar pembelajaran
Lebih terperinciOleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek
122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Berikut ini akan dijelaskan mengenai kajian teori yang digunakan pada penelitian ini, antara lain Tinjauan Tentang Belajar IPA di SD, Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII A SEMESTER GANJIL
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa
Lebih terperinciJamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala
Lebih terperinci