78 L A M P I R A N 78
|
|
- Liani Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 78 L A M P I R A N 78
2 KUESIONER PENELITIAN KEMANDIRIAN PEMBUDIDAYA IKAN PATIN DI KOLAM LAHAN GAMBUT DI DESA TANGKIT BARU, KEC. KUMPE ULU, KABUPATEN MUARO JAMBI, PROVINSI JAMBI Daftar Kuesioner Petunjuk bagi pewawancara : Nomor kode diisi berdasarkan nomor urut responden yang disatukan dengan abjad dan nomor pada kuesioner Harap diisi dengan lengkap identitas enumerator beserta nomor responden dan tanggal pelaksanaan kegiatan Dalam wawancara responden, enumerator hendaknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak teknis dan tidak terlalu rumit. Gunakan kaidah: jelas, sederhana dan menyeluruh Dalam wawancara, responden boleh saja tidak berurutan seperti pada kuesioner ketika menanyakan responden, akan tetapi semua pertanyaan dalam kue sioner harus ditanyakan Pewawancara bertanya secara lisan dan dijawab secara lisan pula I. Identitas Responden (1) Nomor :... (2) Nama :... (3) Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (4) Alamat Lengkap : a. Desa... b. Kecamatan...
3 Petunjuk Pengisian Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara benar, dengan cara memberi tanda pada kolam yang tersedia. Mohon diisi dengan penjelasan singkat jika terdapat titik titik untuk tempat jawaban. Kami mohon semua pertanyaan dapat diisi sehingga tidak ada yang terlewatkan. II. Faktor- faktor Internal dan Eksternal Pembudidaya Ikan Patin (X) No Pernyataan Jawaban A B C A. Faktor-faktor internal pembudidaya ikan patin 1. Pembudidaya (X1.1) Umur 1. Berapa Umur Bapak/Ibu/Saudara saat ini...(tahun) a. 30 tahun b tahun c. 45 tahun 2. Motivasi (X1.2) Kebutuhan yang dirasakan 1. Siapa yang mendorong Bapak/Ibu/Saudara membudidayakan ikan patin a. Anjuran pemerintah/penyuluh/balai benih air tawar b. Dorongan teman sesama petani/tetangga c. Keinginan sendiri dalam upaya meningkatkan pendapatan 2 Banyaknya jenis usahatani/budidaya atau usaha lainnya yang sekarang Bapak/Ibu/Saudara lakukan a. 1 usaha b. 2-3 usaha c. 4-6 usaha 3. Biasanya berapa jam dalam satu hari Bapak/Ibu/Saudara bekerja di lahan budidaya a. 3 jam b. 6 jam c. 9 jam 4. Dalam satu bulan Bapak/Ibu/Saudara mencari informasi mengenai usaha budidaya ikan patin adalah a. Jarang, malah tidak pernah b. 4 kali dalam satu bulan c. Setiap ada kesempatan, 4 kali dalam satu bulan
4 No Pernyataan 5. Bila mengalami kegagalan dalm usaha apa yang akan Bapak/Ibu/Saudara lakukan a. Tidak akan berusaha lagi karena takut kembali gagal, modal yang ada lebih baik digunakan untuk usaha lainnya b. Akan mencoba lagi tapi dalam skala usaha yang lebih kecil, agar bila gagal tidak rugi terlalu besar c. Akan tetap melakukan usaha yang sama sebagaimana biasa sambil mempelajari penyebab kegagalan dan cara-cara untuk berhasil 6. Bila ada kegiatan penyuluhan yang diberikan BBAT/Lembaga lainnya mengenai usaha budidaya patin apakah Bapak/Ibu/Saudara akan hadir a. Tidak akan hadir b. bisa hadir bisa tidak c. Selalu hadir 7. Harapan Bapak/ibu/Saudara bila usahabudidaya ini berhasil adalah (tolong disebutkan...) a. 1 2 keinginan b. 3 4 keinginan c. 5 keinginan Pengalaman Usaha (X1.3) 3. Pengalaman Usaha budidaya patin 1. Banyaknya usaha yang dilakukan responden sebelum mengusahakan budidaya patin... a. satu usaha, sebutkan jenis usaha dan lamanya (...,...) b. dua usaha, sebutkan jenis usaha dan lamanya (...,...) c. tiga usaha, sebutkan jenis usaha dan lamanya (...,...) 2. Lamanya Bapak/Ibu/Saudara membudidayakan ikan patin a. 1 2 tahun b. 3 4 tahun c. 5 tahun B. Faktor-faktor Eksternal pembudidaya ikan patin 1. Pendidikan Formal (X2.1) Pendidikan formal pembudidaya 1. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara( tolong sebut kan)... a. SD dan atau SMP sederajat (6-9 tahun) b. Setara SMA dan yang sederajat (10-14 tahun) c. Setara dengan Perguruan Tinggi (15-19 tahun) Tanggungan Keluarga (X2.2) 2. Jumlah orang dalam keluarga yang ditanggung oleh pembudidaya ikan patin 1. Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Bapak/Ibu/Saudara Jawaban 3 2 1
5 3. a. 0 2 orang b. 3 orang c. 5 orang Luas Penguasaan kolam (X2.3) Luas kolam yang diusahakan ikan patin 1. Luas lahan kolam saat ini yang Bapak/Ibu/Saudara miliki a ha b ha c. 2 ha Modal (X2.4) 4. Tingkat Kemandirian dalam modal usaha budidaya patin 1. Untuk melaksanakan usaha budidaya patin ini Bapak/Ibu/Saudara memerlukan modal sebesar Rp...(diisi) per masa tanam. Dari jumlah tersebut, modal yang berasal dari responden adalah sebesar...% (dari keseluruhan modal yang dibutuhkan) a. 50% b. 50 % c.100% 2. Bila modal dari luar (bukan modal sendiri) sulit diperoleh, apa yang akan Bapak/Ibu/Saudara lakukan a. Tidak melakukan budidaya patin, cari usaha lain b. Tetap melakukan budidaya patin sambil terus mencari modal c. Melakukan budidaya patin dengan modal sendiri 3. Saat memulai usaha budidaya patin, besarnya modal dan pilihan asal (sumber) modal diputuskan oleh siapa a. Pemilik modal/pemberi pinjaman b. Kelompok budidaya/sesama pembudidaya c. Pembudidaya sendiri dan keluarga 4. Dalam melakukan usaha budidaya patin ini, keuangan dikelola dengan cara a. Uang yang diterima dari penjualan hasil, langsung saya pergunakan untuk keperluan keluarga dan modal tanpa mencatatnya karena repot b. Uang yang di terima dan uang yang di keluarkan dicatat, agar diketahui untung atau ruginya c. Selain mencatat penerimaan dan pengeluaran, saya juga melakukan analisis untung rugi budidaya patin agar terhindar dari kerugian di masa yang akan datang Tingkat Kekosmopolitan (X2.5) 5. Kesediaan pembudidaya patin mencari ide atau informasi dari luar lingkungannya 1. Informasi atau pengetahuan tentang budidaya patin diperoleh dari a. Tetangga b. Media massa c. Ahli atau Penyuluh BBAT
6 No. Pernyataan 2. Berapa kali dalam satu bulan Bapak/Ibu/Saudara mencari informasi mengenai budidaya ikan patin a. Tidak pernah b. 2 kali dalam satu bulan c. setiap minggu 3. Media massa apa yang pernah Bapak/Ibu/Saudara cari atau dapati untuk memperoleh informasi tentang budidaya patin a. Televisi b. Televisi, majalah, radio c. Internet, televisi, radio, surat kabar, majalah Dukungan Lembaga Keuangan (X2.6) 6. Dukungan lembaga keuangan bagi pembudidaya patin 1. Untuk usaha budidaya ikan patin, biasanya modal didapat dari siapa... a. Koperasi b. Proyek pemerintah melalui Program PKBI c. Lembaga keuangan yang telah ditunjuk ( sebutkan...) 2. Dukungan modal/keuangan dari lembaga-lembaga tersebut dirasakan manfaatnya bagi pembudidaya... a. sangat kecil b. sedang c. besar 3. Untuk memperoleh dukungan modal dari pemerintah diperlukan syarat dan proses, menurut responden apakah syarat dan proses tersebut memberatkan... a. Sangat memberatkan, alasannya... b. agak memberatkan, alasannya... c. Tidak memberatkan, alasannya Bila Bapak/Ibu/Saudara membutuhkan uang untuk modal usaha secara tiba-tiba apakah lembaga keuangan yang ada dapat memenuhi pinjaman yang diajukan... a. Tidak dapat terpenuhi karena dananya masih digunakan pembudidaya lain b. Bisa terpenuhi asalkan telah memenuhi syarat peminjaman c. Terpenuhi keseluruhannya karena lembaga ini memang betulbetul membantu pembudidaya dalam permodalan 5. Bunga dan lamanya pinjaman, menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah telah sesuai dengan manfaat yang diterima... a. tidak sesuai, alasannya... b. bisa tidak bisa iya alasanya... c. sesuai alasannya... Jawaban 3 2 1
7 7. Pembinaan kelembagaan (X2.7) Pembinaan yang dilakukan lembaga-lembaga pendukung pengembangan budidaya patin 1. Lembaga yang pernah memberikan penyuluhan/pembinaan pada usaha budidaya yang dilakukan(sebutkan nama lembagalembaganya) a. 0 1 lembaga b. 2 3 lembaga c. 4 lembaga 2. Dalam satu bulan biasanya lembaga pembinaan memberikan penyuluhan...kali a. Jarang sekali, hanya saat-saat tertentu b. 1-2 kali dalam satu bulan c. 3 4 kali dalam satu bulan 3. Kegiatan penyuluhan/pembinaan dilaksanakan, menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah materinya sudah tepat sasaran dalam usaha budidaya patin yang dilakukan a. Tidak tepat, tidak sesuai dengan kebutuhan b. Kadang-kadang tepat/sesuai dengan kebutuhan c. Selalu tepat, sangat sesuai dengan kebutuhan 4. Metode penyuluhan yang biasa dilakukan pada saat pembinaan adalah a. Banyak ceramah, sedikit diskusi dan praktik b. Banyak ceramah dan diskusi, sedikit praktik c. Sedikit ceramah, banyak diskusi dan praktik 5. Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apakah perlu dilakukan pembinaan oleh lembaga baik dalam penyuluhan maupun dalam bentuk lainnya a. Tidak perlu, alasannya... b. Bisa perlu bisa tidak, alasannya... c. Perlu, alasannya... Tenaga Kerja (X2.8) 8. Tenaga kerja yang digunakan pada usaha budidaya patin 1. Tenaga kerja yang digunakan pada usaha ini berapa orang a. 2 orang b 3 orang c. 4 orang 2. Tenaga kerja yang digunakan pada usahabudidaya ini adalah a. Mereka dari luar desa b. Tetangga c. Keluarga 3. Bila tenaga kerja berasal dari luar desa ataupun tetangga, berapa umur mereka saat ini a. 30 tahun b tahun c. 45 tahun
8 III. Kemandirian Pembudidaya ikan patin (Y) Petunjuk: Mohon memberikan tanda V pada kolom jawaban sesuai dengan keadaan sebenarnya. Terdapat dua alternatif yang dipilih yaitu: Benar : Apabila sesuai dengan pengetahuan Bapak/Ibu/Saudara Salah : Apabila tidak sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu/Saudara ketahui Jawaban No Pernyataan Benar Salah P Pengetahuan (Y1) Teknik Budidaya ikan patin (Y1.1) A 1. Langkah-langkah persiapan kolam sebelum benih ikan patin ditebar 1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos agar dapat menahan air dan tidak bocor 2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam 3. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik 4. Ukuran kolam yang dibuat minimal 100 m². Dengan kedalaman kolam minimal 1 m 5. Kegiatan yang dilakukan pembudidaya setelah kolam selesai dibuat, sebelum benih ikan patin dimasukan ke kolam adalah pengeringan kolam selama 1 2 minggu 6. Setelah pengeringan kegiatan selanjutnya adalah pengapuran pada kolam dengan cara ditebar merata di atas permukaan kolam dan pinggiran pematang 7. Jumlah kapur tohor yang ditebar di atas permukaan kolam adalah sebanyak 2 kg/100 m² 8. Setelah proses pengapuran selesai dilanjutkan dengan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk hijau 9. Jumlah pupuk organik yang diberikan adalah 40 kg/100 m² atau sekitar 1 karung plastik. 2. Pengairan kolam 1. Pengisian kolam dengan air pertama kali adalah sedalam cm, dan dibiarkan menggenang selam 3-5 hari, bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami dan organisme air 2. Setelah proses di atas kolam diisi air lagi hingga kedalaman 50 cm dan dibiarkan selama 1 2 hari. Setelah itu kolam disemprot dengan pestisida 3. Pada hari ke 31 (awal bulan kedua) kedalaman air kolam ditambah lagi menjadi 1 m², terakhir air di kolam ditambah menjadi 1.5 m² setelah
9 akhir bulan ke 6 4. Untuk mengatur volume dan sirkulasi air, kolam dapat dipasangi pintu pemasukan dan pembuangan yang letaknya berseberangan. 3. Seleksi dan penebaran benih ikan patin 1. Benih biasanya didapat dari BBAT Sungai Gelam 2. Ciri-ciri benih yang baik adalah ukuran benih 2 3 cm dan minimal berumur 15 hari sejak akhir fase larva, sehat, bebas dari hama dan penyakit serta tidak cacat 3. Umur benih ikan patin yang akan ditebar adalah 1 bulan/ lebih 4. Waktu yang tepat benih ikan patin ditebar ke kolam adalah pada hari ke-5 hingga ke-7 sejak pengisian air pertama 5. Saat yang tepat menebar benih pagi hari menjelang matahari terbit atau bersamaan dengan matahari terbit, alasannya karena suhu air masih rendah 6. Sebelum benih ditebar ke kolam, perlu dilakukan penyesuaian terhadap lingkungan kolam agar benih tidak mati 7. Penyesuaian terhadap lingkungan pada benih ikan sebelum dimasukan ke kolam yakni dengan cara menambahkan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah benih 8. Cara penebaran benih dikolam adalah dengan membuka dan menenggelamkan wadah di bawah permukaan kolam dan dibiarkan benih lepas serta berenang bebas di kolam 9. Padat penebaran benih ikan patin dalam kolam pembesaran disesuaikan dengan masa pemeliharaan dan kesuburan kolam 10. Padat penebaran benih pada kolam subur dan masa pemeliharaannya hanya 1 bulan adalah ekor/ m². Sedangkan padat penebaran benih pada kolam yang kurang subur dan masa pemeliharaannya sekitar 1.5 bulan adalah 500 ekor/ m² 11. Selama pemeliharaan benih, air kolam tidak perlu diganti, tetapi dilakukan penambahan air sebanyak volume air yang hilang akibat peresapan atau penguapan 12. Penambahan air dilakukan setiap sore hari. Air yang ditambahkan harus bebas dari bibit-bibit hama dan penyakit 4. Pengelolaan pakan 1. Satu hari setelah benih ikan ditebar ke dalam kolam benih dapat diberi makan berupa pellet (pakan buatan) 2. Frekuensi pemberian pakan pada awal pemeliharaan adlah 4 kali (pagi, siang, sore dan malam) dan selang waktu (interval) pemberian sekitar 3-4 jam 3. Pakan lain yang dapat diberikan dalam pembesaran ikan patin adalah cincangan ikan rucah, bekicot atau keong, dan bangkai ternak. Pakan ini mulai diberikan pada hari ke-10 sejak penebaran 4. Pakan berupa pellet dibuat sendiri 5. Jumlah makanan yang diberikan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan
10 5. Pengamatan kesehatan dan pertumbuhan 1. Pengamatan pertumbuhan ikan dilakukan setiap satu bulan sekali 2. Pengamatan dilakukan untuk menentukan jumlah pakan buatan yang harus diberikan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan ikan, sekaligus memeriksa gejala-gejala kelainan pada ikan 6. Pengendalian hama/penyakit (parasit) ikan patin 1. Musuh alami ikan patin ini hama dan penyakit 2. Mulainya ikan patin terserang hama dan penyakit pada awal pemeliharaan atau pada tahap perkembangan benih 3. Penyakit yang disebabkan oleh serangan parasit disebut penyakit bintik putih 4. penyebab kematian ikan adalah pemupukan secara berlebihan pada kolam saat benih belum ditebar 5. Kematian benih ukuran besar dan ikan dewasa kadangkala disebabkan diantaranya oleh perubahan suhu secara mendadak, kelaparan, keracunan 6. Keracunan yang seringkali ditemukan pada ikan patin disebabkan oleh faktor makanan yang rusak (kadaluwarsa), busuk, berjamur, dan keracunan akibat pencemaran lingkungan 7. Gejala keracunan dapat dilihat dari perilaku ikan patin antara lain ikan akan berenang lemah dan megap-megap dipermukaan air, kadangkadang berenang terbalik dan bergerak tidak normal 8. Agar ikan tidak keracunan maka hal yang perlu diperhatikan adalah penyimpanan pakan dalam gudang harus diperhatikan. Pakan ikan harus diusahakan tidak disimpan terlalu lama, paling lama 2 bulan agar terhindar 9. Pengendalian serangan parasit dan bakteri dapat dilakukan dengan tindakan pencegahan dan pengobatan 10. Kontrol atau diagnosa adanya gejala-gejala atau tanda-tanda serangan atau infeksi termasuk tindak pencegahan serangan parasit 11. Sedangkan tindakan pengobatan yang dilakukan pada ikan patin perendaman (pencelupan), injection (suntikan), obat dicampur bersama makanan 7. Pemanenan 1. Pemanenan ikan patin dikolam biasanya pada umur 6 bulan atau lebih dengan berat ikan patin gram/ekor 2. Cara yang biasa dilakukan dalam pemanenan ikan patin adalah menjaring dengan cara mengkap ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak ke bahagian hulu 3. Ikan konsumsi akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup 4. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan patin sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain: dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah (dingin), waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari, jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat
11 B 1. Pengolahan Hasil (Y1.2) Pengolahan ikan patin menjadi abon ikan 1. Hasil olahan ikan patin di Kecamatan ini adalah berupa abon 2. Pengolahan hasil ikan patin berupa abon dapat meningkatkan nilai tambah penghasilan bagi pembudidaya dan keluarga 3. Dengan kualitas yang baik (ikan patin dalam bentuk segar diolah menjadi abon), maka nilai barang menjadi lebih tinggi dan keinginan konsumen menjadi terpenuhi 4. Dengan pembuatan abon ikan patin maka terjadi penyerapan tenaga kerja di kecamatan ini 5. Sebaiknya pembudidaya patin mengolah sendiri ikan patin untuk dibuat abon agar mendapatkan hasil yang baik dan harga yang lebih tinggi sehingga mendatangkan total penerimaan atau total keuntungan yang lebih besar C 1. Pemasaran (Y3.3) Pemasaran hasil budidaya ikan patin 2. Penentuan tingkat harga jual dengan mempertimbangkan harga yang dikeluarkan dalam pemasaran hasil budidaya 4. Pembudidaya harus aktif mencari informasi tentang harga jual ikan patin 5. Pembudidaya harus dapat mengetahui produk/hasil yang berkualitas yang dapat meningkatkan keuntungan 6. Mempromosikan ikan patin keberbagai media 7. Memperpendek jalur pemasaran adalah cara agar keuntungan semakin banyak 8. Melakukan pengemasan yang tepat pada ikan agar tampil cantik dan menarik sehingga konsumen tertarik membeli 9. Jalur pemasaran yang paling menguntungkan pembudidaya adalah yang sependek mungkin 10. Agar ikan patin yang dijual harganya mahal maka dibutuhkan penanganan pada saat panen agar ikan dalam keadaan hidup, segar. 11. Pemasaran hasil olahan ikan patin berupa abon dilakukan dengan mengecer ke swalayan atau pedagang lainnya 12. Dengan bekal pengetahuan yang cukup maka pemasaran abon patin tidak mengalami hambatan 13. Harga yang dipatok dalam kilogram pada saat penjualan abon ikan patin adalah biaya produksi dan biaya tenaga kerja yang dipakai dan waktu yang diperhitungkan serta tingkat kesulitan pembuatan 14. Dengan pengolahan ikan patin menjadi abon menjadikan pendapatan tambahan bagi keluarga pembudidaya 15. Abon patin hanya diproduksi per massa panen sehingga sulit untuk memenuhi permintaan pasar saat ini
12 Analisis Untung-Rugi Pembesaran Ikan Patin Menurut Harga Berlaku Pada Tahun 2007 No Uraian Unit Nilai satuan (Rp) Sewa lahan Pembukaan lahan Pembuatan kolam - Sewa alat berat - Penggalian kolam Tenaga Kerja Bahan : - Pupuk organik - Kapur - Benih - Pakan (pellet) - Ikan rucah - Bahan lain (insekti da dll) Peralatan: Bunga bank Lain-lain - - Produksi (Kg) Pendapatan: - penjualan ikan - penjualan hasil olahan Keuntungan (selisih Pendapatan dan Pengeluaran) Total nilai * Rp) Keterangan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian
45 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Provinsi Jambi memiliki potensi budidaya air yang cukup besar, terutama dibidang perikanan budidaya air tawar dan bidang budidaya air payau. Komoditi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian
36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,
Lebih terperinciSebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.
PETUNJUK TEKNIS DEMPOND BUDIDAYA LELE MENGGUNAKAN PAKAN (PELET) TENGGELAM DI KAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Usaha Budidaya lele sampe sekarang banyak diminati masyarakat dikarenakan dalam perlakuannya
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur
LAMPIRAN 89 90 Lampiran. Pengukuran Variabel Tabel. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur Indikator Kriteria. Umur 5-40 tahun 4-55 tahun >55. Pendidikan formal > 8 tahun -7 tahun
Lebih terperinciIII. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,
23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciLampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.
LAMPIRAN Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5 Kolam Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi PKL Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah tingkat Provinsi yang mempunyai fungsi menyebar luaskan teknologi perbenihan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Desa Pabuaran Desa Pabuaran berada di wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah dataran tinggi dengan tingkat
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciKuesioner EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI BAGI PETANI PADI DI KECAMATAN GANDUS KOTA PALEMBANG (Kasus Program Ketahanan Pangan )
87 Kuesioner EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI BAGI PETANI PADI DI KECAMATAN GANDUS KOTA PALEMBANG (Kasus Program Ketahanan Pangan ) No:. Faktor Internal Petani Padi 1. Nama responden :.. 2. Kelompok Tani :..
Lebih terperinciLAMPIRAN. Kuisioner Untuk Petani Bawang Merah. A1. Nama Responden : A4. Pendidikan : (1) tidak Sekolah (2) SD Tidak Tamat. A6.
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Untuk Petani Bawang Merah A. DEMOGRAFI A1. Nama Responden : A. Umur : tahun A3. Jenis Kelamin : 1. Laki laki. Perempuan A4. Pendidikan : (1) tidak Sekolah () SD Tidak Tamat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
Lebih terperinciKUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA
38 LAMPIRAN Lampiran 1 KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA Kabupaten : Bangka/Bateng Pewawancara :. Kecamatan :. Tgl. Wawancara :.. Desa
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara 30 sampai lebih dari 60 tahun. Umur petani berpengaruh langsung terhadap
Lebih terperinciCara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag
Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Tujuan dari teknik deskriptif analisis adalah membuat gambaran secara sistematik, faktual dan akurat
Lebih terperinciGambar 3. Kolam yang diperguanak untuk Percontohan
PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBESARAN IKAN PATIN SESUAI DENGAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) DALAM KEGIATAN APLIKASI TEKNOLOGI PERCONTOHAN/PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN PENYULUH PERIKANAN DI KABUPATEN KUANTAN
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM CV JUMBO BINTANG LESTARI Lokasi Perusahaan dan Sejarah Perkembangan
V. GAMBARAN UMUM CV JUMBO BINTANG LESTARI 5.1. Lokasi Perusahaan dan Sejarah Perkembangan Perusahaan CV Jumbo Bintang Lestari merupakan suatu perusahaan perikanan yang bergerak dalam bidang budidaya khususnya
Lebih terperinciKisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial
Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial 1. Mengidentifikasi potensi dan peran budidaya perairan 2. Mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Kolam Pemijahan Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam penetasan dan perawatan larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga mudah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada
Lebih terperinciMenanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai
Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Petani Karakteristik petani dalam penelitian ini meliputi Umur, Pendidikan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Karakteristik petani dalam penelitian ini meliputi Umur, Pendidikan formal, Pendidikan nonformal, Luas usahatani, Pengalaman usahatani, Lama bermitra, Status
Lebih terperinciVI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL
VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-manawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga (Umar 2007).
Lebih terperinciDEFINISI OPERASIONAL, INDIKATOR DAN PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN PEUBAH DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR PENGUKURAN *)
176 Lampiran 1 DEFINISI OPERASIONAL, INDIKATOR DAN PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN PEUBAH DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR PENGUKURAN *) FAKTOR INTERNAL (X 1) : Umur (X1.1) Tingkat Pendidikan (formal dan non
Lebih terperinciLampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN
Lampiran 1. KUSIONER PEMBELI IKAN LELE UNTUK KONSUMSI PERENCANAAN USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA SLOGOHIMO, WONOGIRI DITINJAU DARI SEGI KELAYAKAN BISNIS Bersama ini saya meminta kesediaan bapak/ibu untuk
Lebih terperinciCara Menanam Cabe di Polybag
Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Analisis Kebutuhan Modal Bagi Usaha Kebun Sawit Di Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh Hilir Kab.
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Analisis Kebutuhan Modal Bagi Usaha Kebun Sawit Di Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh Hilir Kab. Labura Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Warga Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh
Lebih terperinciIII. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)
III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten
Lebih terperinciProduksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar
Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka
Lebih terperinciPERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama
Lebih terperinciTUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Di Susun Oleh: NAMA : ELIZON FEBRIANTO NIM : 11.01.2829 KELAS : 11-D3TI-01 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Abstraksi dengan meningkatnya kebutuhan akan protein hewani
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUDIDAYAAN BELUT MATA KULIAH : LINGKUNGAN BISNIS (Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M.) NAMA : TRI SANTOSO NIM : 10.02.7661 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha Ternak
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA
LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA (AI) DI RW02 KELURAHAN PANUNGGANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANUNGGANGAN KOTA TANGERANG
Lebih terperinciVIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA
VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL
BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL Siapa yang tak kenal ikan lele, ikan ini hidup di air tawar dan sudah lazim dijumpai di seluruh penjuru nusantara. Ikan ini banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak
Lebih terperinciVI HASIL DAN PEMBAHASAN
VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran dan Lembaga Tataniaga Dalam menjalankan kegiatan tataniaga, diperlukannya saluran tataniaga yang saling tergantung dimana terdiri dari sub-sub sistem atau fungsi-fungsi
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6483.3-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock) DAFTAR ISI Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN ORANGTUA, TELEVISI, DAN TEMAN DENGAN SIKAP PEMUDA TERHADAP PEKERJAAN DI BIDANG PERTANIAN
101 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER HUBUNGAN ORANGTUA, TELEVISI, DAN TEMAN DENGAN SIKAP PEMUDA TERHADAP PEKERJAAN DI BIDANG PERTANIAN (Kasus Pemuda Di Desa Cipendawa dan Sukatani, Kecamatan
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )
BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus ) 1. SEJARAH SINGKAT Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka
Lebih terperinciII. HASIL DAN PEMBAHASAN
II. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Faktor umur adalah salah satu hal yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Semakin produktif umur seseorang maka curahan tenaga yang dikeluarkan
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
46 BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Profil Desa Tawangrejo 1. Letak geografis Secara geografis Desa Tawangrejo
Lebih terperinciBerdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny
TEKNIK PENANAMAN RUMPUT RAJA (KING GRASS) BERDASARKAN PRINSIP PENANAMAN TEBU Bambang Kushartono Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Prospek rumput raja sebagai komoditas
Lebih terperinciAgroteknologi Tanaman Rempah dan Obat
Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg
Lebih terperinciMenembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)
Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Pengolahan Tanah Sebagai persiapan, lahan diolah seperti kebiasaan kita dalam mengolah tanah sebelum tanam, dengan urutan sebagai berikut.
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN
JENIS VARIETAS SAYURAN : IDENTITAS RESPONDEN Nama : Alamat : 1. Usia/umur : tahun 2. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 3. Pendidikan tertinggi a. SD Tamat/Tidak Tamat (*coret yang tidak perlu) b.
Lebih terperinciKEMANDIRIAN PEMBUDIDAYA IKAN PATIN DI LAHAN GAMBUT DI DESA TANGKIT BARU, KEC. KUMPE ULU, KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI
JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 September 08, Vol. 4 No. 2 KEMANDIRIAN PEMBUDIDAYA IKAN PATIN DI LAHAN GAMBUT DI DESA TANGKIT BARU, KEC. KUMPE ULU, KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI (SELF RELIANCE
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
39 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Budidaya tanaman pare ini dilakukan dari mulai pengolahan lahan manual dengan menggunakan cangkul, kemudian pembuatan bedengan menjadi 18 bedengan yang
Lebih terperinciPENYIAPAN BIBIT UBIKAYU
PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap sudah mewakili dari keseluruhan petani yaitu sebanyak 250 orang
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Petani responden pada penelitian ini adalah petani yang berjumlah 71 orang yang dianggap sudah mewakili dari keseluruhan petani yaitu sebanyak 250 orang petani
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. pengalaman berusaha, dan status kepemilikan lahan penambak. Usaha tambak merupakan usaha yang membutuhkan tenaga yang banyak.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Penambak Udang Identitas penambak merupakan suatu yang penting dalam usaha tambak, karena petambak merupakan faktor utama dalam mengatur usaha udang vanname, jika penambak
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH
67 BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH Bab ini akan membahas keefektifan Program Aksi Masyarakat Agribisnis Tanaman Pangan (Proksi Mantap) dalam mencapai sasaran-sasaran
Lebih terperinciVI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1. Keragaan Usahatani Padi Keragaan usahatani padi menjelaskan tentang kegiatan usahatani padi di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis hasil penelitian mengenai Analisis Kelayakan Usahatani Kedelai Menggunakan Inokulan di Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah meliputi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.
21 PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap, pertama pertumbuhan dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. Tahap I. Pengujian Karakter Pertumbuhan
Lebih terperinciAQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT
UNDERSTANDING POND AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT Soil Profile Soil Triangle Clear plastic liner tube & sediment removal tool Sediment Sampler Soil acidity tester Food web in Aquaculture
Lebih terperinciVI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI
VI PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI 6.1. Keragaan Usahatani Jambu biji Usahatani jambu biji di Desa Cimanggis merupakan usaha yang dapat dikatakan masih baru. Hal ini dilihat dari pengalaman bertani jambu
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA
Lampiran 1 Questioner ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA 1. Pertanyaan dalam Kuisioner ini tujuannya hanya semata-mata untuk penelitian
Lebih terperinciUSAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)
USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan) Melalui berbagai media komunikasi pemerintah selalu menganjurkan kepada masyarakat untuk makan ikan. Tujuannya adalah untuk
Lebih terperinciKONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR
Ba b 4 KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR 4.1. Potensi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Kecamatan Kuala Kampar memiliki potensi perikanan tangkap dengan komoditas ikan biang, ikan lomek dan udang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010
V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Letak dan Keadaan Alam Kecamatan Bekasi Utara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di sebelah utara Kota Bekasi dengan luas wilayah sekitar
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Umur petani merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan usahatani. Umur berpengaruh terhadap kemampuan fisik petani dalam mengelola usahataninya.
Lebih terperinciBAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR
13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Gandus terletak di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Gandus merupakan salah satu kawasan agropolitan di mana
Lebih terperinciPeluang Usaha Budi Daya Ikan Lele
Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele Oleh : Rangga Ongky Wibowo (10.11.4041) S1Ti 2G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Kata Pengantar... Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan
Lebih terperinciINSTRUMEN IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU (IMPACT POINT) ASPEK TEKNIS UNTUK PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN
INSTRUMEN IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU (IMPACT POINT) ASPEK TEKNIS UNTUK PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN Oleh Ir. Lindung, MP Widyaiswara BPP Jambi Tahapan identifikasi impact point teknis adalah
Lebih terperinciBisnis Budidaya Ikan Bawal
Bisnis Budidaya Ikan Bawal Nama : Anung Aninditha Nim : 10.11.3944 Kelas : S1.TI.2F STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Ikan bawal merupakan jenis ikan yang cukup poluper di pasar ikan konsumsi. Selain
Lebih terperinci8. Dalam satu minggu rata-rata berapa jam Bapak/ Ibu bekerja di sawah?
DAFTAR PERTANYAAN Judul : Studi Tentang Beralihnya Mata Pencaharian Penduduk dari Petani Padi Sawah menjadi Petani Ikan di Desa Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 A. Identitas
Lebih terperinciTeknik guba terbukti melambungkan produksi lele. Di Kulonprogo, Lambungkan Produksi Lele 1 LELE
1 LELE Lambungkan Produksi Lele Lele sangkuriang, jenis unggul dipanen umur 2,5 bulan Teknik guba terbukti melambungkan produksi lele. Di Kulonprogo, Yogyakarta, beternak lele dilakukan di kolam terpal.
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan
Lebih terperinciPARAMETER KUALITAS AIR
KUALITAS AIR TAMBAK PARAMETER KUALITAS AIR Parameter Fisika: a. Suhu b. Kecerahan c. Warna air Parameter Kimia Salinitas Oksigen terlarut ph Ammonia Nitrit Nitrat Fosfat Bahan organik TSS Alkalinitas Parameter
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pembesaran ikan nila Ikan nila merupakan salah satu komoditi penting perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Ikan ini bukan asli perairan Indonesia,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Sistem dan Pola Saluran Pemasaran Bawang Merah Pola saluran pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes terbentuk dari beberapa komponen lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai
PENDAHULUAN Latar Belakang Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai aspek teknik budidaya rumput laut dan aspek manajerial usaha tani rumput laut. teknik manajemen usahatani.
Lebih terperinciPENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN
No. 011, Juli 2016 (Tanggal diunggah 20 Juli 2016) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar PENINGKATAN
Lebih terperinciTeknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat
Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman
Lebih terperinci1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan
BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Untuk dapat mulai menjalankan bisnis penggemukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, disusun rencana aksi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciLampiran 1.Karakteristik Responden Pembudidaya Ikan Bandeng di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Lestari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal No. Resp.
LAMPIRAN 7 8 Lampiran 1.Karakteristik Responden Pembudidaya Ikan Bandeng di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Lestari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal No. Resp. Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Jumlah
Lebih terperinciLampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa)
LAMPIRAN 201 Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun 2009-2025 Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Total Konsumsi (000 ton) 2009 2010 2011
Lebih terperinciKuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR
Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR EDIBLE MUSHROOM 1. Mahasiswa berdiskusi secara aktif berbagi pengetahuan yang dimiliki 2. Berpendapat secara bebas dan bertanggung jawab untuk memberikan / mengemukakan persoalan
Lebih terperinciBAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI
BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI Sebagaimana telah dikemukakan di depan, fokus studi difusi ini adalah pada inovasi budidaya SRI yang diintroduksikan
Lebih terperinciAnalisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin
Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin 135040100111150 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciHasil perhitungan t tabel
Lampiran 6. Hasil perhitungan t tabel t tabel = C 0 + ( C ( B 1 1 C0 ) (B-B 0 ) B ) 0 Keterangan : B B 0 B 1 C C 0 C 1 : Nilai dk yang dicari : Nilai dk pada awal nilai yang sudah ada : Nilai dk pada akhir
Lebih terperinciV. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL
V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL 5.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Panafil Essential Oil ialah anak perusahaan dari PT Panasia Indosyntec Tbk yang baru berdiri pada bulan Oktober 2009. PT Panasia Indosyntec
Lebih terperinciBUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK WADAH BENIH AIR PERLAKUAN BIOFLOK PAKAN BOBOT WADAH / KOLAM WADAH / KOLAM Syarat wadah: Tidak
Lebih terperinciPEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1
PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai
Lebih terperinciPEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK
PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK Margarettha, Hasriati Nasution, dan Muhammad. Syarif Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstrak Masyarakat kota
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciPeluang Bisnis Perikanan Gurameh. Oleh: Aji Cahya Diputra NIM: Kelas: 11-S1-TI-08. Abstraksi
Peluang Bisnis Perikanan Gurameh Oleh: Aji Cahya Diputra NIM: 11.11.5190 Kelas: 11-S1-TI-08 Abstraksi Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin sesuatu yang lebih ketika sudah tercapai keinginan sebelumnya
Lebih terperinciSISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH
SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. definisi sempit dan pertanian organik dalam definisi luas. Dalam pengertian
5 TINJAUAN PUSTAKA Pertanian organik Pertanian organik meliputi dua definisi, yaitu pertanian organik dalam definisi sempit dan pertanian organik dalam definisi luas. Dalam pengertian sempit, pertanian
Lebih terperincif. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, g. karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan ba
BUDIDAYA IKAN NILA 1. JENIS Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut: Kelas: Osteichthyes Sub-kelas : Acanthoptherigii Crdo : Percomorphi Sub-ordo : Percoidea Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN
TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6484.3-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar produksi induk ikan lele dumbo kelas induk
Lebih terperinci