BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN"

Transkripsi

1 65 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan PT. Pesona Antar Nusa atau yang biasa di kenal dengan sebutan Pana Tour berdiri pada tanggal oleh Bapak Jimmy Jakobus Hongrius. Pana Tour sendiri berkedudukan di Ruko Harapan Indah Blok EP No. 6 Bekasi Barat, yang hingga kini merupakan tempat kantor pusat dari PT. Pesona Antar Nusa. Pana Tour didirikan berdasarkan akte notaris dan disahkan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No.C-13126HT.01.01TH2005 dan mempunyai Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan No. 510/059-PERINDAG/PB/V/2005 yang dikeluarkan di Bekasi. Pana Tour dilayani dan dikerjakan oleh staff yang telah berpengalaman dibidangnya masing masing, untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh perjalanan yang diinginkan oleh setiap kosumen. Untuk menjaga dan memberikan pelayanan terbaik, dengan konfirmasi dan informasi yang cepat mengenai penerbangan, Pana Tour telah didukung oleh sistem komputer Ticketing and Reservation ABACUS (Penerbangan International) dan ARGA (Penerbangan Domestik). Pana Tour sangat membantu dan bersahabat dalam pelayanan dengan tanggung jawab penuh dan pelayanan berkualitas, untuk dapat memberikan yang terbaik, dalam menciptakan perjalanan yang sukses, menyenangkan dan tidak akan terlupakan.

2 Visi dan Misi Perusahaan Visi perusahaan adalah: Pana Tour menjadikan diri sebagai tour & travel yang dapat memberikan pelayanan yang baik dan ramah bagi semua tamu. Misi perusahaan adalah: Pana Tour dapat di banggakan dan dipercaya di masyarakat serta menjadi andalan dan kepercayaan konsumen dalam membuat rencana perjalanannya. Pana Tour terus bebenah diri dengan meningkatkan SDM yang ada. Serta membuat terobosan baru dalam dunia Pariwisata Indonesia Lokasi Kantor dan Pelayanan Informasi Saat ini Pana Tour baru memliki satu kantor saja, dimana tidak menutup kemungkinan akan membuka kantor cabang untuk di daerah Jakarta pada waktu dekat. Berikut alamat Pana Tour : Kantor Pusat : Bekasi PT. Pesona Antar Nusa Ruko Harapan Indah Blok EP No. 6 Bekasi Barat Telp. (+62) , Fax. (+62) Hp Reservasi SMS:

3 67 Adapun jam kerja dari kantor Pana Tour adalah : Senin s/d Jumat : Sabtu : Minggu & hari libur : Penghargaan yang pernah diperoleh oleh Pana Tour dalam industri tour dan travel selama ini antara lain: Best seller penjualan tiket domestic airline dari Sriwijaya Airlines Pelayanan Pana Tour Pelayanan yang di berikan oleh Pana Tour adalah: Perencanaan dan pengemasan perjalanan wisata. Pelanggan Pana Tour dapat melakukan perencanan dan pengemasan perjalanan wisata sesuai apa yang diinginkan oleh para pelanggan, dengan menjalin kerjasama dengan maskapai penerbangan domestik dan internasional guna melayani pelanggannya dalam melakukan reservasi dan pembelian tiket ke tujuan di seluruh dunia. Pana Tour juga dapat melakukan pememesan hotel dari berbagai tempat tujuan di seluruh Indonesia atau di luar negeri menggunakan voucher hotel dengan harga yang kompetitif, dengan memiliki jaringan kerjasama yang sangat baik dengan berbagai hotel / resorts lokal dan luar negeri mulai dari berbintang dua hingga bintang lima yang mewah.

4 68 Penyelenggara dan penjualan Paket Wisata. Pana Tour juga dapat menyelenggarakan dan menjual paket wisata yang diinginkan oleh pelanggan atau pun paket yang diselenggarakan oleh pihak Pana Tour sendiri. Adapun paket wisata yang di buat oleh Pana Tour sebagai berikut: a) In-bound Tour Pana Tour menawarkan berbagai macam paket tour baik untuk individual maupun kelompok ke berbagai tujuan di Indonesia. Paket tour ditawarkan dengan harga yang bersaing dan pilihan tujuan wisata yang menarik, paket tour yang ada di Pana Tour yaitu: Regular Tour, Special Package dan Free and Easy Package. b) Out-bound Tour Pana Tour juga menawarkan berbagai macam paket tour baik untuk individual maupun kelompok ke berbagai tujuan di seluruh dunia. Paket tour ditawarkan dengan harga yang bersaing dan pilihan tujuan wisata yang menarik paket tour yang ada di Pana Tour yaitu: Asia Tour, America Tour, Australia Tour dan Europe Tour. Penyediaan Pelayanan Angkutan Wisata. Pana Tour juga menyediakan angkutan wisata seperti Bus Pariwsata yang dapat digunakan untuk perjalanan kemana saja khususnya untuk wisata rombongan.

5 69 Pengurusan Dokumentasi Perjalanan. Pana Tour juga dapat membantu konsumen dalam mengurus dokumen perjalanan, seperti : Passport. Visa. KITAS. Dan dokumen lainnya. Penyelenggara Perjalanan Ibadah Agama. Penyelenggara Perjalanan Insentif. Pana Tour menawarkan paket perjalanan insentif disesuikan dengan keinginan pelanggannya berdasarkan permintaan dan anggaran yang disediakan. Pana Tour juga dapat mengatur tujuan perjalanan untuk kegiatan istimewa. Insentive tour yang ditawarkan meliputi : Liburan. Company outing. Tour anak sekolah Struktur Organisasi Struktur organisasi perusahaan merupakan persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan karena struktur organisasi merupakan alat manajemen yang dibutuhkan oleh perusahaan agar segala wewenang, tanggung jawab bagi setiap orang yang terlibat dalam suatu perusahaan dapat dipertanggung jawabkan. Berikut struktur organisasi dari Pana Tour :

6 70 KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAGER TOURS and TRAVEL MANAGER TICKETING MANAGER KEUANGAN STAFF TOUR and TRAVEL STAFF TICKETING CASHIER Sumber: Pana Tour Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Pana Tour Tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan yang ada dalam struktur organisasi Pana Tour yaitu: 1. Komisaris Sebagai pimpinan tertinggi yang menetapkan tujuan perusahaan, berotoritas untuk mengusulkan pergantian dan meminta pertanggung jawaban setiap kegiatan. Menetapkan dan menangani strategi bisnis, menggerakkan aktivitas perusahaan. Memberi nasihat dan persetujuan terhadap aktivitas bisnis yang dilakukan.

7 71 Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara, bila Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar. 2. Direktur Utama Direktur bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Mengawasi seluruh kegiatan dari setiap divisi yang ada di dalam perusahaan. Mengontrol manajemen perusahaan dan membuat rencana program kerja. Membuat laporan kepada Komisaris selaku pemimpin tertinggi. 3. Manager Tours and Travel Mengkoordinasi pelaksanaan Tour. Memasarkan dan menjual voucher pemesanan kamar (Hotel). Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan tour Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Direktur Utama Meneliti dan menganalisi perkembangan pasar dalam negeri atau luar negeri.

8 72 4. Manager Ticketing Mengawasi kinerja dari seluruh staff ticketing. Menjalin kerja sama dengan para pihak supplier, dalam hal ini maskapai penerbangan. Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ticketing. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Direktur Utama 5. Manager Keuangan Menganalisa dan melakukan pengawasan setiap kegiatan keuangan yang berlangsung dalam hal pemasukan dan pengeluaran Membuat anggaran dalam hal pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Membuat laporan keuangan setiap periode tertentu untuk diserahkan kepada Direktur Utama. 6. Staff Tour and Travel Memasarkan dan menjual produk tour & travel yang ditawarkan oleh Pana Tour. Memasarkan dan menjual voucher pemesanan kamar (Hotel). Melayani pengurusan dokumen perjalanan. Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan tour.

9 73 7. Staff Ticketing Memasarkan dan menjual tiket pesawat. Mencari tiket yang diinginkan oleh pelanggan. Melakukan issuing tiket kepada maskapai yang dituju. Bertanggung jawab terhadap semua transaksi tiket. 8. Cashier Mengatur penerimaan dan pengeluaran kas serta administrasi keuangan perusahaan. Mencetak hasil transaksi. Bertanggung jawab terhadap transaksi keuangan. Membuat laporan keuangan setiap periode tertentu untuk diserahkan kepada Manajer Keuangan. Bertanggung jawab terhadap transaksi keuangan Analisis Kompetitif Porter Dengan menggunakan konsep Kompetitif Strategi dari Michael Porter yang menganalisis persaingan industri berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing, akan diperlihatkan pada Gambar 3.2 yang membahas mengenai analisis dan situasi bisnis pada Pana Tour.

10 74 Potential New Entrants Munculnya perusahaan travel yang baru. Globalisasi mendorong munculnya pendatang baru dari luar negeri. Bargaining Power of Supplier Maskapai penerbangan. Hotel. Biro jasa dan pengurusan dokumen perjalanan. Rumah makan. Persaingan antar Travel Agency Ticketing Hotel Paket Tour Pengurusan Dokumen Industry Competitors Vayatour Bayu Buana Tour Adhikirana Shabilla Travel Agung Sedayu dll Bargaining Power of Buyer : Pelanggan Pana Tourl Biaya. Lokasi. Subtitute Products or Services: Biro jasa pengurusan Visa dan passport Penjualan tiket langsung dari pihak supplier Agen-agen penjualan voucher hotel Sumber: Hasil Penelitian Gambar 3.2 : Analisis Lima Kekuatan Porter Dalam Industri Jasa Pariwisata Masuknya Pesaing Baru yang Potensial Dunia pariwisata pada saat ini merupakan suatu bidang industri yang sedang tumbuh dan berkembang dengan pesat, hal ini dapat dilihat dari semakin

11 75 banyaknya perusahaan tour dan travel yang bermunculan. Dimana ada beberapa alasan mengapa pesaing baru memasuki di industri ini, yaitu: Semakin tingginya minat masyarakat khususnya masyarakat perkotaan untuk melakukan perjalanan wisata baik di dalam negeri maupun ke luar negeri, dilihat pada musim-musim liburan seperti pada saat liburan sekolah, hari raya dan akhir tahun. Hambatan yang dapat membatasi perusahaan baru untuk masuk kedalam bisnis tour dan travel dapat dibilang relatif kecil, karena model bisnis ini dapat sukses dengan memberikan pelayanan kepada pelanggan yang terbaik. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, maka saat ini memungkinkan perusahaan asing untuk ikut bersaing dalam industri tour dan travel di Indonesia. Penjualan produk dan jasa pariwisata melalui internet merupakan salah satu contoh yang paling jelas. Sedangkan hambatan bagi pesaing baru untuk memasuki industri ini yaitu pemilik perusahaan tour dan travel harus mempunyai pengalaman yang cukup dan harus mengetahui lingkungan usaha dengan baik selain itu karyawan juga harus mempunyai ketrampilan dan pengalaman yang sesuai dengan bidangnya. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas terdapat asumsi analisa terhadap kecenderungan perubahan kebiasaan konsumen menjadi: Konsumen lebih skeptis dalam memilih dan mencari biro jasa wisata dan tidak lagi terlalu berpaku pada kesetiaan terhadap satu biro jasa wisata saja. Hal ini

12 76 dikarenakan keinginan konsumen untuk mendapatkan produk jasa dengan harga yang murah dan dengan pelayanan yang sangat memuaskan. Pergeseran pola kegiatan penyediaan jasa perusahaan dari product-centric menjadi customer-centric. Hal ini dikarenakan konsumen ingin mencari produk yang dicari sesuai dengan criteria yang diinginkan dan tetap sesuai dengan anggaran yang tersedia. Dengan melihat dari asumsi analisa diatas, maka potensi bagi masuknya pesaing baru dalam dunia industri biro jasa wisata dapat dikatakan relatif tinggi Daya Tawar Menawar Pembeli Pelanggan atau pembeli memiliki daya tawar yang sangat besar dalam industri tour dan travel. Penyebab utamanya adalah karena ada banyak sekali perusahaan tour dan travel yang menawarkan produk dan jasanya kepada masyarakat. Pada saat ini konsumen lebih selektif dalam memilih suatu kebutuhan akan produk dan jasa pariwisata, yang ditambah berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat. Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan pembeli dalam memilihnya antara lain biaya, lokasi dari perusahaan itu sendiri, mutu dan kualitas dari jasa yang di tawarkan dan tentu juga pelayanan dari perusahaan itu sendiri.

13 Ancaman Produk atau Jasa Substitusi Ancaman produk pengganti juga menjadi perhatian khusus dalam industri ini, dikarenakan beberapa produk pengganti juga merupakan produkproduk yang di tawarkan oleh Pana Tour. Produk atau jasa substitusi (pengganti) dari Pana Tour dapat berupa: Biro jasa pengurusan dokumen perjalanan seperti passport, visa. Penjualan tiket secara langsung dari pihak supplier, dalam hal ini perusahaan maskapai penerbangan. Agen-agen penjualan voucher hotel. Peluang adanya substitusi produk dan jasa pariwisata cukup besar karena pihak pemasok dapat langsung menjual produk dan jasa mereka kepada pelanggannya Daya Tawar Menawar Pemasok Pemasok bagi Pana Tour tidak lain adalah: Perusahaan maskapai penerbangan, yang merupakan pemasok bagi produk dan jasa transportasi udara. Hotel, seperti: Hotel Sheraton, Hilton, Mulia Senayan, dan lain sebagainya. Perusahaan asuransi, yang biasanya bekerjasama dengan maskapai penerbangan dalam memberikan jasa perlindungan jiwa. Rumah makan.

14 78 Daya tawar pemasok pada bisnis jasa Pana Tour dapat dikatakan relatif tidak terlalu kuat, hal ini disebabkan karena: Pemasok bagi Pana Tour banyak terdiri atas perusahaan sejenis sehingga sering terjadi perang tarif harga di antara pemasok. Misalnya untuk maskapai penerbangan yang semakin banyak jumlahnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh pemasok umumnya bersifat tidak unik atau umum. Misalnya hotel yang satu dengan yang lain menawarkan produk dan jasa yang tidak berbeda jauh Persaingan di Industri Pariwisata Pana Tour menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis baik berukuran besar maupun kecil, seperti Vayatour, Bayu Buana Tour, Adhikirana, Shabilla Travel, Agung Sedayu dan masih banyak yang lainnya. Persaingan yang ketat antara perusahaan tour dan travel dapat terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut: Jumlah perusahaan tour dan travel yang sangat banyak di Indonesia sebagai akibat dari pertumbuhan industri pariwisata baik di dalam maupun di luar negeri. Jenis layanan produk dan jasa yang cenderung tertuju pada pangsa pasar yang sama.

15 79 Produk dan jasa yang ditawarkan tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan biaya pengalihan, sehingga pembeli tidak terikat pada satu perusahaan dan mudah untuk berpindah dalam melakukan transaksi di perusahaan lainnya. Jumlah perusahaan tour dan travel lokal dalam negeri merupakan perusahaan travel yang umumnya memfokuskan target pelayanan konsumennya pada konsumen dalam negeri. Perusahaan yang paling banyak bermunculan dikarenakan hambatan yang relatif kecil dalam memasuki wilayah industri ini dan juga disebabkan oleh jenis produk yang ditawarkan mudah untuk ditiru dengan variasi dan harga yang kompetitif. Kelompok ini telah memahami bahwa saat ini secara umum konsumen Indonesia telah memiliki tingkat perpindahan antar tempat (mobilitas) yang cukup tinggi dan dengan waktu yang terbatas. Jumlah perusahaan jasa travel lokal asing merupakan perusahaan jasa travel yang didirikan untuk mengakomodasi perjalanan wisatawan dari negara asalnya menuju suatu negara dengan daerah tujuan wisata tertentu. Perusahaan ini didirikan dengan mempertimbangkan banyaknya konsumen yang menggunakan perusahaan jasa travel dan peluang yang bisa diperoleh apabila perusahaan mendirikan pada negara tujuan tersebut.

16 Gambaran Sistem yang Sedang Berjalan Prosedur Pemesanan dan Penjualan Tiket Pesawat Sumber: Pana Tour Gambar 3.3 : Prosedur Pemesanan dan Penjualan Tiket Pesawat 1. Pada pemesanan dan penjualan tiket pesawat, dimana konsumen atau pelanggan dapat melalui telepon ataupun secara datang langsung ke kantor Pana Tour, kemudian akan dilayani oleh staff ticketing. 2. Staff tersebut akan mencari apa yang di inginkan oleh pelanggan seperti kemana tujuan yang di inginkan yaitu waktu keberangkatan, waktu kepulangan, jumlah orang yang akan melakukan perjalanan. Kemudian staff juga akan mencari tiket pesawat yang di maksud oleh pelanggan (sesuai dengan keinginan pelanggan). 3. Staff akan mencarinya dengan menggunakan komputer perusahaan dimana komputer perusahaan akan terhubung dengan pihak ketiga (ABACUS, AGRA) untuk melihat ketersediaan tiket pesawat & maskapai yang diinginkan. 4. Karyawan Pana Tour kemudian akan memberitahu kepada pelanggan pilihanpilihan penerbangan yang tersedia sesuai dengan pesanan pelanggan tersebut, maka secara otomatis tempat yang masih tersedia akan berkurang.

17 81 5. Setelah proses pemesanan selesai, pelanggan melakukan transaksi pembayaran kepada pihak Pana Tour atas transaksi penerbangan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak Prosedur Penjualan Voucher Hotel Sumber: Hasil Pana Tour Gambar 3.4: Prosedur Penjualan Voucher Hotel 1. Pelanggan bertanya baik melalui telepon ataupun secara langsung datang menanyakan kepada staff tours and travel mengenai hotel yang tersedia pada daerah yang diinginkan customer, nama hotel, kategori hotel, fasilitas hotel, harga dari setiap jenis kamar. 2. Staff akan mengecek status ketersediaan dari hotel yang diinginkan customer dan menghubungi pihak hotel untuk status ketersediaan pemesanan hotel. 3. Apabila tersedia, maka customer dapat melakukan pemesanan hotel dan staff dapat menerbitkan dokumen transaksi pemesanan hotel, kemudian customer dapat melakukan pembayaran kepada staff tours and travel.

18 Prosedur Penjualan Paket Tour Sumber: Hasil Pana Tour Gambar 3.5: Prosedur Penjualan Paket Tour 1. Pelanggan datang ke kantor Pana Tour, kemudian dilayani oleh staff tours and travel. Karyawan Pana Tour akan menanyakan jenis dan tujuan tour yang diinginkan oleh pelanggan. Selanjutnya karyawan Pana Tour akan memberikan pilihan-pilihan paket wisata tour yang tersedia. 2. Pelanggan dapat melakukan konsultasi untuk menyanyakan semua informasi yang ingin diketahuinya mengenai paket tour yang ditawarkan kepadanya. Setelah pelanggan setuju untuk memilih paket tour yang diinginkannya, maka karyawan Pana Tour akan mencatat informasi yang dibutuhkan seperti jumlah peserta dan data diri dari masing-masing peserta tour untuk kemudian didaftarkan dalam paket tour yang dimaksud. 3. Pelanggan kemudian membayar sejumlah uang muka sebagai tanda jadi pemesanan paket tour. Setelah itu pelanggan akan dihubungi apabila paket tour yang dipesan telah memenuhi kuota (jumlah peserta).

19 83 4. Selanjutnya pelanggan akan melunasi sisa pembayaran dan dilakukan pengurusan dokumen perjalanan bagi masing-masing peserta tour oleh Pana Tour Perumusan Masalah pada Sistem yang Sedang Berjalan Pada sistem yang berjalan saat ini dari hasil melakukan wawancara terdapat beberapa kekurangan atau kelemahan, yaitu: Konsumen atau pelanggan harus datang ke counter agent untuk mengetahui lebih banyak tentang produk yang ditawarkan, terutama mengenai produk tour dan termasuk kegiatan lainnya. Banyaknya calon konsumen atau pelanggan yang datang ke counter agent yang bertujuan untuk mengetahui lebih lengkap mengenai produk yang ditawarkan dapat menyebabkan kerja pegawai counter tidak efisien karena harus melayani semua pelanggan dengan pertanyaan yang sama. Upaya untuk meningkatkan volume pemesanan produk saat ini belum didukung oleh kegiatan promosi dan pemasaran yang terpadu sehingga banyak konsumen yang belum mengetahui produk apa saja yang ditawarkan oleh Pana Tour dan kelebihan yang dapat di tawarkan. Kebanyakan dari konsumen yang pada umumnya hanya memilih produk-produk yang dapat dikatakan standard seperti produk tiket maskapai dan produk pemesanan voucher hotel, sedangkan masih banyak produk-produk lain yang ditawarkan yang memiliki keunggulan dan dapat memberikan kemudahan pada konsumen tetapi dikarenakan kurang maksimalnya kegiatan promosi dan pemasaran yang

20 84 dilakukan perusahaan terhadap produk-produk jasanya, maka konsumen tidak memiliki pengetahuan yang lebih mengenai produk-produk apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan. Kegiatan untuk penyampaian konfirmasi akan produk masih memerlukan jalur kovensional (telepon), sehingga ada kemungkinan pada saat travel agent ingin mengubungi pelanggan, pelanggan tidak ada ditempat. Dengan penyampaian konfirmasi melalui , maka pihak perusahaan tidak perlu sibuk lagi untuk menghubungi ulang konsumen dan juga dapat mengatasi kelalaian petugas yang lupa untuk menghubungi ulang konsumen dalam penyampaian konfirmasi yang disebabkan oleh kesibukan lain yang dikerjakannya.

21 Analisis dan Hasil Penelitian Evaluasi Faktor Ekternal Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur Utama Pana Tour dan studi pustaka dari beberapa buku yang membahas mengenai kondisi lingkungan usaha dalam industri, kemudian dapat diperoleh informasi mengenai persaingan yang terjadi antara perusahaan tour dan travel, perkembangan teknologi informasi saat ini, kondisi politik dan ekonomi. Melalui informasi-informasi tersebut maka dapat diketahui faktor eksternal yang menjadi peluang serta ancaman bagi Pana Tours, kategori faktor tersebut akan di bahas secara lebih rinci pada sub bab selanjutnya Evaluasi Ancaman (Threats) Faktor Eksternal Ancaman (Threat) adalah hambatan yang dapat timbul dalam suatu kegiatan bisnis perusahaan. Adapun faktor-faktor eksternal yang dikenali sebagai ancaman bagi perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil. Kondisi ekonomi di dalam negeri yang masih labil sering kali membuat iklim bisnis di Indonesia masih tidak menentu. Inflasi yang tinggi merupakan salah satu tanda dari kondisi perekonomian di Indonesia yang belum stabil. Akibat dari inflasi yang tinggi maka hampir seluruh sektor dunia bisnis akan terkena dampaknya, tak terkecuali bisnis tour dan travel. Selain itu nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang sering sekali mengalami penurunan juga memberikan dampak yang negatif bagi industri tour dan pariwisata. Dampak dari penurunan nilai tukar rupiah bagi

22 86 industri tour dan travel jelas sangat besar, karena sebagian besar transaksi dalam industri tour dan travel berpatokan pada mata uang asing khususnya Dollar Amerika Serikat ($USD). Bila nilai tukar rupiah turun maka harga dari produk pariwisata yang ditawarkan perusahaan tour dan travel semakin tinggi. 2. Aksi terorisme dan pengaruh bencana alam. Kegiatan aksi terrorisme seperti peledakan bom, baik yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri telah mengurangi minat konsumen untuk bepergian. Selain itu, dikeluarkannya peringatan travel warning kepada Indonesia oleh beberapa negara kepada warga negaranya telah memberikan citra buruk bagi Indonesia sehingga menimbulkan dampak langsung bagi perusahaan-perusahaan agen perjalanan. Pengaruh bencana alam yang besar seperti banjir besar, gunung meletus, wabah penyakit, gempa, dan lain sebagainya juga telah mengurangi keinginan konsumen untuk bepergian menuju daerah-daerah tertentu. Selain itu aksi terorisme juga menyebabkan warga negara Indonesia masuk dalam kategori daftar hitam di beberapa negara. Hal tersebut menyebabkan warga Indonesia sulit untuk memperoleh visa, terutama visa untuk negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Australia, dan negaranegara Uni Eropa, ketika hendak berpergian ke negara lain. Kondisi ini tentu tidak kondusif bagi industri tour dan travel. 3. Persaingan Variasi Produk dan Harga yang Kompetitif. Dalam masa seperti ini, persaingan harga menarik, murah dan berbagai macam produk penjualan sesama biro wisata, sangat mempengaruhi penjualan

23 87 produk kepada segmen pasar lokal. Selain itu, nama perusahaan yang belum dikenal masyarakat turut mempengaruhi, sulit untuk dapat membuat persaingan terhadap produk lain dalam waktu dekat. 4. Peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia Kebijakan dan keputusan yang dibuat pemerintah merupakan ancaman yang sangat kuat karna peraturan dan kebijakan dari pemerintah Indonesia, khususnya mengenai industri pariwisata, dapat dijadikan sebagai ancaman. Sebagai contoh pencabutan fasilitas visa berkunjung singkat bagi warga negara asing yang hendak masuk ke Indonesia. Hal tersebut tentu memberikan iklim yang tidak kondusif bagi industri pariwisata di Indonesia. Oleh karena itu kebijakan dan keputusan pemerintah merupakan ancaman yang sangat besar, tidak hanya bagi lingkungan dalam perusahaan, namun juga bagi lingkungan luar perusahaan. Tabel 3.1 : Faktor Ancaman terhadap Pana Tour No. Faktor Ancaman Perusahaan T-1 Kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil. T-2 Aksi terorisme dan pengaruh bencana alam T-3 Persaingan Variasi Produk dan Harga yang Kompetitif T-4 Peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia Sumber: Hasil Penelitian

24 Evaluasi Peluang (Opportunities) Faktor Eksternal Peluang (Opportunity) adalah kesempatan yang ada pada pasar, yang dapat diusahakan perusahaan menjadi keunggulan dan keuntungan bagi perusahaan atau sebuah faktor besar dalam membentuk suatu strategi perusahaan. Adapun faktor-faktor eksternal yang dikenali sebagai peluang bagi perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Pangsa pasar bisnis tour dan travel yang makin besar. Semakin besarya pertumbuhan penduduk Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi industri tour dan travel. Biaya perjalanan pariwisata yang semakin terjangkau dan ditambah lagi dengan semakin banyak dan panjang musim liburan, sehingga makin banyak orang tertarik melakukan perjalanan wisata. Apalagi persaingan harga yang sekarang mudah di jangkau oleh konsumen. Sebagai contoh musim libur Hari Raya Idul Fitri (Lebaran), Natal & Tahun Baru, dimana pada musim liburan tersebut konsumen memanfaatkannya dengan liburan bersama keluarga, yang masing-masing biasanya berkisar satu minggu lamanya atau lebih untuk menghabiskan masa liburan. 2. Promosi, Penjualan, dan Pengenalan Produk melalui Internet. Di jaman teknologi informasi ini sudah umum orang berkomunikasi dan berinteraksi menggunakan internet. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi yang relevan dan komunikatif dalam melakukan pemasaran dan penjualan melalui internet diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan. Dalam hal ini masih diperlukan sarana penunjang untuk mempromosikan

25 89 penjualan produk perusahaan kepada market lokal, baik melalui advertising/iklan, website server, dan lainnya, agar dapat menunjang peningkatan nilai jual perusahaan dimasa mendatang. Pemanfaatan teknologi internet untuk menjangkau pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan yang ada menjadi lebih baik sehingga hubungan jangka panjang dengan pelanggan dapat terbina. Misalnya dengan membuat situs web yang mendukung layanan terhadap pelanggan. Terutama apabila kesan positif yang dialami pelanggan dapat ditampilkan di dalam situs web, maka secara tidak langsung juga akan menjadi media pemasaran online bagi perusahaan. 3. Biaya transportasi makin murah. Pada saat ini biaya transportasi bisa di jangkau oleh masyarakat khususnya transporatasi melalui udara. Hal ini disebabkan karena semakin banyak muncul perusahaan penerbangan komersial baik dalam negeri maupun asing, sehingga terjadi persaingan harga diantara para penyedia maskapai. Akibatnya harga tiket pesawat semakin terjangkau oleh masyarakat, bahkan seringkali dapat kita lihat bahwa harga tiket pesawat lebih murah dibandingkan dengan harga tiket kereta atau harga bus untuk tujuan yang sama. 4. Adanya kecendrungan peningkatan trend bepergian ke negera-negara tertentu pada saat ini, seperti Chinna dan Malaysia. Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan berpergian, baik untuk keperluan berlibur maupun untuk urusan bisnis ke negara seperti China. Hal ini terjadi karena di tengah kemajuan perekonomian

26 90 yang pesat dan perubahan di dalam negeri yang cepat, dimana akan mendorong perkembangan sektor pariwisata di negara tersebut. Sehingga mereka gencar melakukan promosi untuk menarik minat wisatawan dalam maupun luar negeri. Selain itu, mereka memberikan insentif yang menarik seperti kemudahan dalam kepengurusan dokumen perjalanan dan lain sebagainya. Tabel 3.2 : Faktor Peluang terhadap Pana Tour No. Faktor Peluang Perusahaan O-1 Pangsa pasar bisnis tour dan travel yang makin besar. O-2 Promosi, Penjualan, dan Pengenalan Produk melalui internet. O-3 Biaya transportasi makin murah. O-4 Adanya kecendrungan peningkatan trend bepergian ke negera-negara tertentu pada saat ini, seperti Chinna dan Malaysia. Sumber: Hasil Penelitian Evaluasi Faktor Internal Untuk melakukan evaluasi faktor internal, kegiatan pengumpulan datadata diperoleh dari hasil wawancara dengan Direktur Utama Pana Tour dan studi pustaka dari beberapa buku yang membahas mengenai kondisi lingkungan usaha dalam industri. Dikarenakan adanya batasan-batasan untuk memperoleh data-data internal yang didasarkan oleh kebijakan perusahaan menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka data-data yang dapat disajikan bersifat penyampaian

27 91 deskriptif yang dianggap dapat menggambarkan secara umum dan terbatas dari kondisi internal perusahaan Evaluasi Kelemahan (Weaknesses) Faktor Internal Kelemahan adalah beberapa hal dimana suatu perusahaan memiliki kekurangan atau mengerjakan suatu kegiatan yang kurang baik atau suatu kondisi yang meletakkan perusahaan pada kondisi yang tidak menguntungkan. Adapun faktor-faktor internal teridentifikasi sebagai keunggulan perusahaan sebagai berikut : 1. Promosi kurang gencar Kegiatan yang dilakukan oleh Pana Tour, apabila dibandingkan dengan travel-travel agent yang lain masih belum banyak dilakukan seperti yang dilakukan oleh pesaing-pesaingnya (vayatour, bayu buana, wita tour dan lain sebagainya). Hingga saat ini kegiatan promosi hanya sebatas mengadakan mengikuti event pameran produk wisata, menyebarkan selebaran, dan memasang iklan. Akibatnya sulit bagi konsumen untuk memperoleh informasi mengenai produk dan jasa-jasa yang ditawarkan oleh Pana Tour. 2. Belum menjangkau pelanggan di luar daerah Pana tour saat ini masih belum bisa menjangkau pelanggan-pelanggan yang berada diluar daerah, dimana di daerah-daerah tersebut Pana Tour belum mempunyai cabang seperti halnya pelanggan yang berada di Jakarta saat ini. Sampai saat ini Pana Tour baru mempunyai cabang di Bekasi saja belum

28 92 membuka cabang-cabang diluar daerah dan sebenarnya masih banyak daerah yang sebetulnya mempunyai pelanggan potensial yang belum bisa dilayani oleh Pana Tour. 3. Database pelanggan belum ada Dengan adanya Database pelanggan yang menyimpan seluruh informasi pelanggan, perusahaan akan merasa dimudahkan dalam pencariann. Contohnya dengan adanya database tersebut, dapat dibuatkan laporan maupun statistik untuk mengetahui dari daerah mana saja pelanggan Pana Tour berasal dan lokasi tujuan pariwisata apa yang saat ini paling banyak dituju oleh pelanggan Pana Tour dan apabila pelanggan sering melaukan transaksi di Pana Tour maka nantinya akan dibuatkan suatu Rewards. 4. Tidak dapat melakukan transaksi selama 24 jam Kegiatan bisnis dan operasional pelayanan pada Pana Tour berakhir setelah jam pulang kantor. Hal ini membatasi peluang perolehan pemesanan dan penjualan dari produk jasa yang dimiliki oleh Pana Tour, dimana yang mungkin bisa diperoleh seandainya perusahaan melakukan kegiatan operasional selama 24 jam.

29 93 Tabel 3.3: Faktor Kelemahan terhadap Pana Tour No. Faktor Kelemahan Perusahaan W-1 Promosi kurang gencar. W-2 Belum menjangkau pelanggan di luar daerah. W-3 Database pelanggan belum ada. W-4 Tidak dapat melakukan transaksi selama 24 jam. Sumber: Hasil Penelitian Evaluasi Kekuatan (Strength) Faktor Internal Kekuatan adalah suatu keunggulan yang dimiliki perusahan atau suatu karakteristik yang memberikan perusahaan peningkatan kemampuan dalam persaingan di dalam suatu bisnis. Adapun faktor-faktor internal teridentifikasi sebagai keunggulan perusahaan sebagai berikut : 1. Memiliki staf berpengalaman Kegiatan operasional dan pelayanan yang dilakukan oleh Pana Tour saat ini mempunyai staf yang berpengalaman di bidangnya dan siap membantu pelanggannya dengan memberikan informasi dan pelayanan yang maskimal. Kemampuan mereka terlihat pada saat melayani dan meyakinkan dengan baik semua golongan pelangan. Di masa sekarang ini, pelanggan merupakan aset perusahaan yang harus dijaga selamanya. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu cara dalam mempertahankan pelanggan yang telah ada serta memperoleh pelanggan baru. Dengan memiliki karyawan yang berpengalaman dalam industri tour dan travel diharapkan kepuasan pelanggan Pana Tour dapat terpenuhi.

30 94 2. Produk dan jasa ditawarkan dengan harga kompetitif Produk dan jasa Pana Tour beragam jumlahnya dan ditawarkan kepada konsumennya dengan harga yang kompetitif. Hal tersebut sangat penting mengingat persaingan antara perusahaan tour dan travel yang sangat ketat, sehingga membuat konsumen akan memilih perusahaan tour dan travel yang menawarkan produknya dengan harga lebih menarik dibandingkan perusahaan lainnya. 3. Hubungan kerjasama yang baik dengan pemasok. Pana Tour selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua pihak, baik terhadap supplier, pelanggan, maupun pihak-pihak terkait. Karenanya Pana Tour dapat menawarkan produk dan jasa pariwisata yang beragam, menarik dan memiliki pengendalian mutu yang baik kepada konsumennya. Pana Tour selalu berusaha untuk menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan para suppliernya, hal ini dilakukan agar perusahana dapat membangun suatu kerja sama strategis sehingga dapat saling menguntungkan kedua belah pihak. 4. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Efektifitas, supel, keramahan, pelayanan yang sifatnya kekeluargaan dimana dapat memberikan pelayanan yang nyaman bagi pelanggan dan merasa mendapatkan pelayanan secara personal (one-to-one). Selain itu, kekuatan pada fasilitas pelayanan, baik reservasi (pembukuan), untuk penerbangan domestic atau internasional, serta pembukuan hotel.

31 95 Tabel 3.4: Faktor Kekuatan terhadap Pana Tour No. Faktor Kekeuatan Perusahaan S-1 Memiliki staf berpengalaman. S-2 Produk dan jasa ditawarkan dengan harga kompetitif. S-3 Hubungan kerjasama yang baik dengan pemasok. S-4 Memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Sumber: Hasil Penelitian

32 Tahap Masukan Matriks EFE Berdasarkan hasil identifikasi dari analisis evaluasi faktor lingkungan eksternal perusahaan, dapat disebutkan beberapa ancaman dan peluang yang ada. Sehingga faktor-faktor tersebut dapat dimasukkan dan dihitung nilai EFE-nya. Nilai tersebut diperoleh dengan melakukan nilai pembobotan pada setiap faktor sesuai pengaruh relatif bagi kesuksesan perusahaan dalam industri jasa pariwisata dengan perincian dari nilai sebagai berikut: Nilai bobot 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Kemudian setiap faktor akan dinilai atau di-ranking sesuai dengan penilaian yang dilakukan perusahaan untuk menjawab kesesuaian faktor yang disebutkan, yakni dengan perincian: 4 = respon luar biasa 3 = respon diatas rata-rata 2 = rata-rata 1 = dibawah rata-rata/jelek Dengan mengalikan bobot dan ranking maka akan diperoleh nilai masing-masing faktor, yang kemudian dijumlahkan untuk memperoleh nilai total dari matrik EFE.

33 97 Tabel 3.5: Matrik EFE Faktor Ancaman Perusahaan T-1 Kondisi ekonomi Indonesia masih belum Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot 0, ,198 stabil. T-2 Aksi terorisme dan pengaruh bencana alam 0, ,200 T-3 Persaingan Variasi Produk dan Harga yang 0, ,167 Kompetitif T-4 Peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia 0, ,104 Total Threats 0,669 Faktor Peluang Perusahaan O-1 Pangsa pasar bisnis tour dan travel yang makin 0, ,724 besar. O-2 Promosi, Penjualan, dan Pengenalan Produk 0, ,480 melalui Internet. O-3 Biaya transportasi makin murah. 0, ,260 O-4 Adanya kecendrungan peningkatan trend 0, ,864 bepergian ke negera-negara tertentu pada saat ini, seperti China dan Malaysia. Total Opportunities 2,328 Total Threats dan Opportunities 1,000 2,997 Sumber : Hasil Analisis

34 Matriks CPM Tabel 3.6: Matrik CPM PT. Pesona Antar Nusa Vayatour Agung Sedayu Faktor Penentu Keberhasilan Bobot Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai Mutu Layanan Daya Saing Harga Loyalitas Pelanggan Pangsa Pasar Diversifikasi Layanan Manajemen Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Jumlah Keterangan: 4 = kekuatan besar, 3 = kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 = kelemahan besar Sumber : Hasil Analisis

35 Matriks EFI Setelah melakukan analisis lingkungan internal sehingga teridentifikasikan beberapa kelemahan dan kekuatan dari perusahaan, maka faktor-faktor tersebut dapat dihitung nilai EFI-nya. Nilai tersebut diperoleh dengan melakukan nilai pembobotan pada setiap faktor sesuai pengaruh relatif bagi kesuksesan perusahaan dalam industri jasa pariwisata dengan perincian dari nilai sebagai berikut: Nilai bobot 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting) Kemudian setiap faktor akan dinilai atau di-ranking sesuai dengan penilaian yang dilakukan perusahaan untuk menjawab kesesuaian faktor yang disebutkan, yakni dengan perincian: 4 = kekuatan utama 3 = kekuatan kecil 2 = kelemahan kecil 1 = kelemahan utama Dengan mengalikan bobot dan ranking maka akan diperoleh nilai masing-masing faktor, yang kemudian dijumlahkan untuk memperoleh nilai total EFI.

36 100 Tabel 3.7: Matrik EFI Faktor Kelemahan Perusahaan Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot W-1 Promosi kurang gencar. 0, ,214 W-2 Belum menjangkau pelanggan di luar daerah. 0, ,116 W-3 Database pelanggan belum ada. 0, ,136 W-4 Tidak dapat melakukan transaksi selama 24 0, ,392 jam. Total Weaknesses 0,858 Faktor Kekuatan Perusahaan S-1 Memiliki staf berpengalaman. 0, ,320 S-2 Produk dan jasa ditawarkan dengan harga 0, ,696 kompetitif. S-3 Hubungan kerjasama yang baik dengan 0, ,544 pemasok. S-4 Memberikan pelayanan yang maksimal kepada 0, ,492 pelanggan. Total Strengths 2,052 Total Weaknesses dan Strengths 1,000 2,910

37 Tahap Pencocokan Matriks TOWS Nilai total yang dihasilkan dari tabel diatas, 2,997 (EFE) dan 2,910 (EFI), dipergunakan untuk mengetahui posisi relatif Pana Tour dibandingkan dengan perusahaan pesaing untuk menentukan bagaimana strategi Pana Tour terhadap faktor internal dan faktor eksternalnya. Setelah mengumpulkan semua data yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, dirumuskan strategi dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mengurangi ancaman dan kelemahan yang ada pada perusahaan. Setelah nilai total diketahui maka disusun diagram TOWS untuk mengetahui posisi relatif Pana Tour dibandingkan perusahaan pesaing dengan cara: 1. Jumlah dari perkalian bobot dan rating pada opportunities dan threats dijumlahkan untuk mendapatkan titik Y. Opportunities = 2,328 Threats = 0,669 Titik Y = Opportunities + Threats = 2, ,669 = 2, Jumlah dari perkalian bobot dan rating pada strengths dan weaknesses dijumlahkan untuk mendapatkan titik X. Strengths = 2,052 Weaknesses = 0,858 Titik X = Strengths + Weaknesses

38 102 = 2, ,858 = 2,910 Maka kondisi Pana Tour terletak pada koordinat (2,997 : 2,910), yaitu pada kuadran pertama (gambar 3.6). Suatu kondisi dimana perusahaan memiliki strengths yang dapat menjadi keunggulan dalam meraih dan merebut opportunities/peluang yang ada. Sthrengts dan opportunities tersebut dapat diformulasikan menjadi strategi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. 4 Opportunities EFE (2,997) 1 4 Weaknesses (2,5 ; 2,5) EFI (2,910) Strengths 1 Threats Gambar 3.6: Posisi Relatif yang Dirancang Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan matriks TOWS (tabel 3.8), maka dapat diidentifikasikan beberapa strategi yang dapat dijalankan perusahaan.

39 103 Tabel 3.8: Matrik TOWS Threats T Opportunities O Weaknesses W 1. Kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil. 2. Aksi terorisme dan pengaruh bencana alam. 3. Persaingan Variasi Produk dan Harga yang Kompetitif. 4. Peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia Strategi WT 1. Pangsa pasar bisnis tour dan travel yang makin besar. 2. Promosi, pengenalan dan penjualan produk melalui internet. 3. Biaya transportasi makin murah. 4. Adanya kecenderungan peningkatan trend bepergian ke negara-negara tertentu pada saat ini, seperti ke negara China dan Malaysia. Strategi WO 1. Promosi kurang gencar. 2. Belum menjangkau pelanggan di luar daerah. 3. Database pelanggan belum ada. 4. Tidak dapat melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan selama 24 jam 1. Membuat database dan memelihara pelanggan yang sudah ada (W2, W3, T3). 2. Melakukan inovasi produk yang bersifat insentif menarik, seperti free and easy package, diskon pada produk jasa perjalanan tertentu, menyediakan paket perjalanan murah dan lain sebagainya. (W1, W2, T1, T2, T3, T4). 3. Melakukan promosi produk di media massa, iklan dengan banner atau spanduk, dan melalui media lain. (W1,W2,W4,T2) 1. Tingkatkan market share untuk market lokal/pasar Indonesia (W2, O1, O2). 2. Merancang web (W2, W3, O1, O2, O3, O4). 3. Melakukan kegitan promosi dengan lebih banyak dan efektif untuk meraih pelanggan baru (W1, O1, O3). 4. Membuka kantor cabang baru di wilayah strategis (W2, O4) Strengths S Strategi ST Strategi SO 1. Memiliki staf berpengalaman. 2. Produk dan jasa ditawarkan dengan harga kompetitif. 3. Hubungan kerjasama yang baik dengan pemasok. 4. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. 1. Kerjasama dengan pemasok membuat event khusus dan promosi harga (S1, S2, S3, T1, T2, T3). 2. Memperbanyak dan memperbaiki kualitas produk dan jasa yang ditawarkan (S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3, T4). 3. Melakukan kerjasama dengan satu/beberapa pesaing dalam penyediaan paket-paket perjalanan khusus. (S1,T1,T2) 1. Membangun suatu website e-commerce untuk menyebarkan informasi dan untuk mendukung kegiatan pemesanan dan penjualan produk tour dan travel (S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3). 2. Membuat diskon khusus menjelang high seasons (S1, S2, S3, O1, O3, O4) Sumber: Hasil Penelitian

40 Matriks SPACE Tabel 3.9: Matriks SPACE Kekuatan Keuangan (FS) Peringkat Laba bersih yang meningkat setiap tahunnya 3.0 Pendapatan yang meningkat setiap tahunnya 2.0 ROI yang stabil Kekuatan Industri (IS) Kerja sama dengan pihak pemasok 6.0 Mutu layanan yang sangat baik Stabilitas Lingkungan (ES) Keadaan politik yang tidak stabil -1.0 Keadaan ekonomi perusahaan di Indonesia yang mulai pulih Keunggulan Kompetitif (CA) Menawarkan harga yang sangat kompetitif dengan mutu yang baik -5.0 Keunggulan teknologi informasi yang digunakan Sumber: Hasil Penelitan

41 105 Kesimpulan: Rata-rata Kekuatan Keuangan (FS): +8,00 : 3 = +2,67 Rata-rata Kekuatan Industri (IS): +10,00 : 2 = +5,00 Rata-rata Stabilitas Lingkungan (ES): -4,0 : 2 = -2,0 Rata-rata Keunggulan Kompetitif (CA): -8,0 : 2 = -4,0 Koordinat vektor arah sumbu x: +5,00 + (-4,0) = +1,00 Koordinat vektor arah sumbu y: +2,67 + (-2,0) = +0,67 FS (+1, ) CA IS ES Sumber: Hasil Penelitian Gambar 3.7: Posisi Relatif Pana Tour dengan Metode SPACE PT Pesona Antar Nusa berada dalam posisi yang baik sekali untuk menggunakan kekuatan internalnya untuk: memanfaatkan peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari ancaman eksternal.

42 Pembahasan Kuisioner Penyajian Kuisioner Teknik pengambilan sampel untuk pengisian kuisioner menggunakan metode Nonprobability Sampling. Kuisioner dibagikan kepada pelanggan yang datang ke perusahaan PT. Pesona Antar Nusa (Pana Tour) terhitung mulai tanggal 1 Juni 2006 sampai dengan tanggal 1 Juli 2006 (30 hari). Dari populasi yang ada sebanyak 120 orang, diambil sample sejumlah 90 orang sehingga kuisioner yang berhasil terkumpul adalah 90 kuisioner. Pada kuisioner terdapat 17 pertanyaan. Pertanyaan dibagi dalam dua jenis yaitu: 1. Pertanyaan yang tidak memiliki bobot nilai (Pertanyaan no 1-5). 2. Pertanyaan yang memiliki bobot nilai (Pertanyaan no 6-17) Hasil Kuisioner Dari hasil kuisioner maka data tersebut dapat diolah dan dapat ditunjukkan pada pie chart untuk kemudian diambil suatu kesimpulan untuk setiap pertanyaannya. Pembahasannya adalah sebagai berikut:

43 Domisili Pelanggan 12% 8% 19% 9% Bekasi Utara Bekasi Selatan Bekasi Barat Bekasi Timur Lain-lain 52% Gambar 3.8: Domisili pelanggan (Hasil Kuisioner) Dari melihat data hasil kuisioner untuk lokasi pelanggan, sebagian besar lokasi pelanggan tersebar secara merata khususnya untuk daerah di Bekasi, namun untuk pelanggan di luar Bekasi masih sedikit yaitu hanya 8% yang terdiri dari daerah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pana Tour membutuhkan suatu strategi promosi untuk meraih pasar yang lebih luas yaitu pasar di Luar Bekasi. 2. Pekerjaan Pelanggan 18% 27% 41% Swasta Pemerintah Wiraswasta Lainnya 14% Gambar 3.9: Pekerjaan pelanggan (Hasil Kuisioner)

44 108 Dari melihat data hasil kuisioner untuk pekerjaan para pelanggan, sebagian besar pelanggan yang melakukan transaksi pemesanan adalah mereka yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 37 orang (41%),mereka yang bekerja di pemerintah 13 orang (14%) dan mereka yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 24 orang (27%). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pana Tour membutuhkan suatu strategi dalam membuat system baru yang berbasiskan website adalah dengan menyediakan layanan bertransaksi selama 24 jam penuh, karena mengingat jam kerja yang mempengaruhi waktu luang mereka. 3. Rata-rata pengeluaran dalam satu bulan (Rupiah) 12% 14% 47% 27% <300 ribu ribu 500 ribu-1 juta >1 juta Gambar 3.10: Rata-rata pengeluaran pelanggan dalam satu bulan (Hasil Kuisioner) Dari melihat data hasil kuisioner untuk rata-rata pengeluaran para pelanggan, sebagian besar pelanggan yang melakukan transaksi pemesanan dan penjualan jasa perjalanan adalah mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran dalam satu bulan berkisar antara 500 ribu sampai dengan 1 juta rupiah, yaitu

45 109 sebanyak 42 orang (47%) dan mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran dalam satu bulan sebesar lebih dari 1 juta rupiah sebanyak 11 orang (12%). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pana Tour membutuhkan suatu strategi untuk menjaga hubungan baik dengan para pelanggan yang berpotensial, agar mereka dapat terus menggunakan jasa perjalanan dari perusahaan. 4. Pengunaan internet oleh pelanggan. 14% Pernah Tidak Pernah 86% Gambar 3.11: Penggunaan Internet (Hasil Kuisioner) Dari data hasil kuisioner untuk penggunaan internet oleh pelanggan didapat jumlah persentase 77 orang (86%) bahwa semua pelanggan pernah menggunakan internet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelanggan perusahaan adalah pelanggan yang sudah mengenal dan mengetahui cara penggunaan internet.

46 Jenis layanan perusahaan yang sering digunakan 8% 26% 40% Tiket Maskapai Voucher Hotel Paket Tour Dokumen Perjalanan 26% Gambar 3.12: Jenis layanan perusahaan yang sering digunakan (Hasil Kuisioner) Dari melihat data hasil kuisioner untuk jenis layanan yang sering digunakan para pelanggan, sebagian besar pelanggan melakukan transaksi untuk pemesanan Tiket Maskapai sebanyak 37 orang (40%) dan pelanggan melakukan transaksi untuk pemesanan voucher hotel sebanyak 23 orang (26%). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pana Tour membutuhkan suatu strategi untuk memberitahukan kepada pelanggan yang lain bahwa ada berbagai produk pelayanan yang di tawarkan. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan menyediakan layanan berupa transaksi pemesanan dan penjualan jasa perjalanan secara online (ditayangkan di website). Cara ini dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan.

47 111 Untuk pembahasan hasil kuisioner dari no 6-17 merupakan hasil perhitungan yang memiliki bobot sebagai berikut: Sangat Setuju = 5 Setuju = 4 Ragu-ragu = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1 Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5 X 90 = 450 (Skor tertinggi) Jumlah skor terendah = 1 X 90 = 90 Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.13: Daerah Penilaian Bobot Kuisioner 6. Tingkat kebutuhan pemakaian internet oleh pelanggan. 30% 7% 0% 16% 47% Sangat Penting Penting Biasa saja Tidak Penting Sangat Tidak Penting Gambar 3.14: Tingkat kebutuhan pemakaian internet oleh pelanggan. (Hasil Kuisioner)

48 112 Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner: Sangat Penting = 14 X 5 = 70 Penting = 43 X 4 = 172 Biasa saja = 27 X 3 = 81 Tidak Penting = 6 X 2 = 12 Sangat Tidak Penting = 0 X 1 = 0 Jumlah = 335 Berdasarkan jumlah skor yaitu 335 yang berada di daerah setuju, hal ini berarti bahwa tingkat kebutuhan pelanggan terhadap penggunaan internet cukup tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan sudah terbiasa dalam melakukan kegiatan bisnis dengan menggunakan internet. 7. Lama waktu pelanggan menggunakan jasa perusahaan. 34% 20% 11% 22% 13% 6 Bulan 9 Bulan 1 Tahun >1 Thun Baru Pertama Kali Gambar 3.15: Lama Waktu Pelanggan (Hasil Kuisioner)

49 113 Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner: 6 Bulan = 10 X 5 = 50 9 Bulan = 12X 4 = 48 1 Tahun = 20 X 3 = 60 >1 Tahun = 30 X 2 = 60 Baru Pertama Kali = 18 X1 = 18 Jumlah = 236 Berdasarkan jumlah skor yaitu 236 yang berada di daerah setuju maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan cukup baik, pelanggan haruslah dijaga hubungan baiknya dengan perusahaan agar tidak dapat dengan mudah berpindah ke perusahaan yang lain apabila pelayanan yang diberikan perusahaan tidak sebaik dengan perusahaan lain. Sehingga dengan hasil ini maka perusahaan harus mempertahankan kualitas pelayanan dan juga harus mengembangkan strategi layanan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain agar pelanggan dapat secara terus menerus memakai jasa perusahaan. 8. Penyajian informasi mengenai produk secara cepat. 18% 34% 4% 16% 28% Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Gambar 3.16: Penyajian informasi mengenai produk secara cepat (Hasil Kuisioner)

50 114 Perhitungan bobot jumlah hasil kuisioner: Sangat Setuju = 14 X 5 = 70 Setuju = 25 X 4 = 100 Ragu-ragu = 31 X 3 = 93 Tidak Setuju = 16 X 2 = 32 Sangat Tidak Setuju = 4 X 1 = 4 Jumlah = 299 Berdasarkan jumlah skor yaitu 299 yang berada di daerah setuju maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan akan informasi mengenai produk jasa perjalanan secara optimal. Sehingga dengan hasil ini maka perusahaan pada website yang akan dirancang harus menyediakan layanan informasi yang cepat agar dapat menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi pelanggan. 9. Kualitas pelayanan perusahaan baik 19% 22% 8% 27% 24% Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Gambar 3.17: Kualitas pelayanan perusahaan baik

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 56 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Deskripsi Perusahaan PT. Target Wisata Nusantara atau sering disebut sebagai Target Tours didirikan pada tanggal 27 April 2000 oleh Bapak Yan Setiawan Lioe. Target

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE PADA PT. PESONA ANTAR NUSA Fadly

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan TX Travel Sriwijaya merupakan salah satu dari cabang TX Travel dan merupakan cabang yang ke-183 dari 230 cabang yang ada saat ini. TX Travel Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah adalah rangkuman perjalanan masa lalu dalam kurun waktu tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata khususnya di Indonesia semakin meningkat pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari sarana infrastruktur yang semakin tertata rapi sehingga

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat

BAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat BAB II PROFIL BISNIS 2.1. Sejarah Berdirinya Usaha Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat adanya peluang bisnis yang bagus yaitu banyaknya mahasiswa yang berasal

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 3 No. 2, 2015 STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI Herlita Br Tarigan Ni Putu Eka Mahadewi I Putu Sudana Email : herlitatarigan@gmail.com

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya mempertahan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang, wisata sudah menjadi lahan bisnis yang potensial karena wisata Indonesia cukup bisa diandalkan untuk menghasilkan rupiah. Dan lewat perpanjangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Cempaka Travel Tours adalah Travel Agent di bawah : PT CEMPAKA MITRA SELARAS dan memainkan peran penting untuk mendukung dalam pengembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Wawancara dengan Bapak Abdulkadir Albar (Managing Director) PT. Masindo. 1. Bagaimana sejarah PT. Masindo Buana Wisata?

LAMPIRAN. Wawancara dengan Bapak Abdulkadir Albar (Managing Director) PT. Masindo. 1. Bagaimana sejarah PT. Masindo Buana Wisata? L1 LAMPIRAN Lampiran 1 Wawancara Wawancara dengan Bapak Abdulkadir Albar (Managing Director) PT. Masindo Buana Wisata 1. Bagaimana sejarah PT. Masindo Buana Wisata? PT. Masindo Buana Wisata dengan merk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi.

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika dan persaingan dalam dunia bisnis yang semakin pesat dan ketat telah mendorong masing-masing perusahaan untuk selalu berkembang mengikuti perubahan yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 17 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdiri CV. Putra Bayu Tour Berdasarkan perkembagan jumlah perusahaan tour & travel terutama dalam bidang biro perjalanan wisata di Indonesia yang cukup signifikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Aero Elang Tour atau yang lebih dikenal dengan nama Aero Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pariwisata. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB III DATA PENELITIAN

BAB III DATA PENELITIAN 42 BAB III DATA PENELITIAN 3.1 Strategi Pemasaran di Patent Ikasatya Tour & Travel Patent Ikasatya Tour & Travel ini masih termasuk perusahaan yang baru dan merupakan salah satu biro perjalanan di Salatiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id/index.php/publikasi, 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id/index.php/publikasi, 2014) 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang terus meningkat, hal tersebut juga meningkatkan jumlah orang yang menggunakan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Umum Pariwisata di Indonesia berkembang dengan pesatnya. Ini merupakan suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis di dunia travel dan pariwisata baik dalam maupun luar negeri menunjukkan tingginya tingkat mobilitas dari suatu daerah ke daerah yang lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor utama yang diandalkan setiap negara. Seiring dengan permintaan pariwisata yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi perusahaan serta melakukan analisis strategi perusahaan berdasarkan metode SWOT Matrix

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini.

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini. 29 BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PO. Limas Express adalah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL

LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL L.1 LAMPIRAN 1 PERTANYAAN WAWANCARA FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL Menurut Bapak/Ibu, ancaman apa yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam situasi dan kondisi saat ini? Menurut Bapak/Ibu, peluang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan alat transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu dan kecepatan. Semakin canggihnya

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. hotel, dan pemesanan paket tour. Pembentukan Prima Vacation didirikan oleh

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. hotel, dan pemesanan paket tour. Pembentukan Prima Vacation didirikan oleh 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Prima Vacation merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pariwisata yang melayani pemesanan tiket

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) PADA PT NATA BERSAMA TOURS & TRAVEL

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) PADA PT NATA BERSAMA TOURS & TRAVEL ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) PADA PT NATA BERSAMA TOURS & TRAVEL Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : LIA INDRAYANI : 1A213747 : T EA 13 : Ekonomi : Manajemen : Irwandaru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata Indonesia saat ini mulai berkembang dengan pesat. Indonesia memiliki potensi wisata untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata tingkat dunia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini menjadi bagian yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Hal tersebut didasarkan pada perkembangan jaman menuju arah yang lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha Tour & Travel saat ini yang tidak lepas dari persaingan dengan para pelaku usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profile Perusahaan Rodex Travel berdiri pada tanggal 9 September 2009, di bawah naungan PT. Roda Express Sukses Mandiri. Perusahaan yang bergerak di bidang Tour and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat di berbagai negara dan menjadi sumber devisa yang cukup besar. Di Indonesia pariwisata menjadi suatu bukti keberhasilan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bisa kita lihat bahwa ada banyak

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bisa kita lihat bahwa ada banyak BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bisa kita lihat bahwa ada banyak alternatif strategi yang dapat diterapkan. Berikut adalah alternatif-alternatif strategi yang didapat

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI

STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR: STUDI KASUS DI PT. LOTUS ASIA TOURS JIMBARAN BALI Camelia Agatha Mahayu Putri I Putu Sudana I GPB. Sasrawan Mananda Email : cameliagatha@gmail.com PS. S1 Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, transportasi di Indonesia memegang peranan yang sangat penting sebagai sarana perhubungan yang dapat menunjang dan memperlancar kegiatan seluruh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Faktor Eksternal 4.1.1. Evaluasi Ancaman (Threats) Faktor Eksternal Kebijakan dan keputusan pemerintah Kebijakan dan keputusan yang dibuat pemerintah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan alat transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu dan kecepatan. Terutama

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan faktor internal

Lebih terperinci

ROYAL TOUR & TRAVEL Jl. Barata Raya No. 56 A Karang Tengah, Ciledug Tangerang Phone :

ROYAL TOUR & TRAVEL Jl. Barata Raya No. 56 A Karang Tengah, Ciledug Tangerang   Phone : SEKILAS PANDANG ROYAL TOUR & TRAVEL Royal Tour & Travel adalah perusahaan yang selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik di bidang Biro perjalanan wisata yang melayani berbagai tujuan wisata baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh dalam kegiatan-kegiatan seperti perekonomian, pengiriman barang atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh dalam kegiatan-kegiatan seperti perekonomian, pengiriman barang atau jasa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi adalah sebuah sarana yang sangat penting dalam mendukung aktifitas atau mobilitas manusia setiap harinya sehingga harus dipersiapkan dengan baik

Lebih terperinci

BAB III DATA PENELITIAN

BAB III DATA PENELITIAN BAB III DATA PENELITIAN 3.1. Profil Perusahaan 3.2. Sejarah PT. Mitra Satya Lestari Makmur merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Alumni Universitas Kristen Satya Wacana yang dipimpin oleh Bpk.

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS ANALISIS SWOT PT CITOS CONNECTION DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR TRAVEL SUPPORT SYSTEM DI INDONESIA

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS ANALISIS SWOT PT CITOS CONNECTION DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR TRAVEL SUPPORT SYSTEM DI INDONESIA TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS ANALISIS SWOT PT CITOS CONNECTION DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR TRAVEL SUPPORT SYSTEM DI INDONESIA OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 98 BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Evaluasi Faktor Internal Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajer umum dan manajer pemasaran dari PT Samudera Perdana Transpotama (PT SPT) dan dengan

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya adalah wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata belanja, dan masih banyak lagi. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun citra positif dan mendapatkan posisi strategis dalam pasar bukanlah suatu hal yang mudah untuk meraihnya. Membutuhkan proses dan waktu yang lama untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya kegiatan perjalanan telah lama dilakukan oleh manusia. Di dalam hidupnya manusia selalu bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, ciri itulah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kian hari kian pesat, denga dilakukan oleh manusia dapat disebarkan secara

BAB I PENDAHULUAN. yang kian hari kian pesat, denga dilakukan oleh manusia dapat disebarkan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat sekarang ini kemajuan teknologi informasi mengalami perkembangan yang kian hari kian pesat, denga dilakukan oleh manusia dapat disebarkan secara luas dengan bantuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi sangat besar bagi Indonesia yang kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Kepariwisataan di Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki LAMPIRAN Wawancara 1 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki Indonesia? Target saat ini sampai tahun 2010 masi tetap di daerah Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsumen menginginkan lebih dari sekedar produk yang berkualitas, mereka menginginkan pelayanan memuaskan sepanjang waktu. Pada umumnya konsumen yang merasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industry terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata akan menjadi pendorong

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha di bidang jasa pariwisata saat ini merupakan bidang bisnis yang sedang bertumbuh. Hal ini salah satunya disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang terjadi di masyarakat.

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Tara Tour didirikan pada tanggal 14 September 1987 oleh Bapak Paulus Sofian Ghazali. Pada awal berdirinya, PT. Tara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sekarang ini telah menjadi salah satu industri yang berkembang dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai andalan utamanya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang sangat menarik telah secara serius memperhatikan perkembangan sektor pariwisata, dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN. wisata yang didirikan pada tahun 1981 oleh tim profesional yang dipimpin oleh Stanley,

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN. wisata yang didirikan pada tahun 1981 oleh tim profesional yang dipimpin oleh Stanley, BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Wisata Dewa Tour and Travel Service merupakan perusahaan biro perjalanan wisata yang didirikan pada tahun

Lebih terperinci

Kuesinoner Penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Fajar Dina Abadi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing

Kuesinoner Penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Fajar Dina Abadi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Kuesinoner Penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Fajar Dina Abadi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing L 1 Kuesioner ini disusun dalam rangka merumuskan masukan mengenai lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aspek perekonomian, jasa angkutan yang cukup serta memadai sangat diperlukan sebagai penunjang pembangunan ekonomi. Tanpa adanya transportasi sebagai

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE PT MAKARIM GERHANA UTAMA ASTUTI TOUR & TRAVEL

COMPANY PROFILE PT MAKARIM GERHANA UTAMA ASTUTI TOUR & TRAVEL COMPANY PROFILE PT MAKARIM GERHANA UTAMA ASTUTI TOUR & TRAVEL PROFIL PERUSAHAAN PT. MAKARIM GERHANA UTAMA dengan nama brand trade mark Tour & Travel yang didirikan April tahun 2014 merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang sepertinya tidak peduli

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang sepertinya tidak peduli 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang sepertinya tidak peduli dengan hal-hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny L.1 LAMPIRAN 1 Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny 1. Berikan penjelasan singkat mengenai Senswell? Senswell bergerak di industri wewangian dan perawatan tubuh,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertambahan jumlah penduduk serta mobilitas penduduk yang semakin tinggi, terutama antar-kota, telah mendorong peningkatan kebutuhan akan jasa transportasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia terutama dalam dunia usaha sekarang ini. Bisnis di zaman sekarang ini telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadikan segala

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadikan segala BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadikan segala sesuatunya menjadi lebih mudah dan praktis. Salah satu contoh teknologi yang berkembang dengan sangat pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya dan dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara ataupun pemerintah daerah tempat objek wisata itu berada mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan pemilihan terhadap objek setiap orang berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL. Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan

LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL. Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL Kepada Yth, Bapak / Ibu responden Di Tempat Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan yang ada dalam kuesioner

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. Nur Dhuha Wisata adalah perusahaan yang bergerak dibidang tours & travel

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. Nur Dhuha Wisata adalah perusahaan yang bergerak dibidang tours & travel BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat PT. Nur Dhuha Wisata 3.1.1 Sejarah PT. Nur Dhuha Wisata PT. Nur Dhuha Wisata adalah perusahaan yang bergerak dibidang tours & travel yang berdiri pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa negara. Salah satu komponen industri pariwisata yang besar peranannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata di Indonesia selain Pulau Bali, wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta sangat banyak dan juga memiliki kepentingan masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang cukup penting bagi pembangunan suatu negara. Transportasi berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang cukup penting bagi pembangunan suatu negara. Transportasi berperan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang cukup penting bagi pembangunan suatu negara. Transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan masyarakat sehingga sangat mempengaruhi

Lebih terperinci