BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Faktor Eksternal Evaluasi Ancaman (Threats) Faktor Eksternal Kebijakan dan keputusan pemerintah Kebijakan dan keputusan yang dibuat pemerintah merupakan ancaman yang sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga perbankan mengalami likuidasi. Ancaman ini terasa kuat karena segmentasi PT Netsa Jala Nusantara sementara ini hanya terfokus pada lembaga perbankan. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya pangsa pasar yang dapat diraih, bahkan mungkin kehilangan pelanggan. Kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang penjualan dan pemasaran melalui telepon serta keputusan pemerintah untuk mencabut ijin usaha telesales center merupakan ancaman yang sangat kuat. Dikeluarkan atau tidaknya peraturan tersebut sedang dibahas dan didiskusikan oleh para pejabat negara Indonesia saat ini. Dan apabila peraturan itu dikeluarkan, maka sudah dapat dipastikan tertutupnya usaha PT Netsa Jala Nusantara divisi telecommunication bussiness, yaitu sebagai telesales center. Pengaruh buruk dikeluarkannya peraturan tersebut juga berdampak langsung pada karyawan telesales. Mereka akan kehilangan pekerjaan dan akan menjadi pengangguran. Oleh karena itu kebijakan dan keputusan pemerintah merupakan ancaman yang sangat besar, tidak hanya bagi lingkungan dalam perusahaan, namun juga bagi lingkungan luar perusahaan.

2 86 Masuknya perusahaan asing akibat proses globalisasi Dengan adanya AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan dengan adanya peraturan pemerintah Indonesia dalam bidang usaha maka Penanaman Modal Asing (PMA) dapat dilakukan langsung oleh perusahaan dari luar negeri tanpa harus memiliki mitra bisnis dalam negeri. Perusahaan asing yang memiliki modal kuat, pengalaman, dan sumber daya manusia yang terampil akan dapat meningkatkan persaingan yang ketat. Persaingan dalam bidang EDC maintainance, perusahaan asing bukanlah merupakan suatu ancaman besar. Hal ini dikarenakan teknologi yang digunakan PT Netsa Jala Nusantara dalam EDC maintainance adalah salah satu yang terbaik di Indonesia dan biaya yang diberikan sangat kompetitif. Dari segi biaya, perusahaan asing mematok harga yang jauh lebih mahal, dan konsumen umumnya tidak mau mengeluarkan biaya yang terlalu besar hanya untuk EDC maintainance saja yang bukan termasuk aktivitas bisnis utama. Telesales center di Indonesia sangat banyak dan beragam. Persaingan yang terjadi di dalam negeri sudah begitu kuat, namun kehadiran perusahaan asing bukan merupakan suatu ancaman yang kuat. Hal ini terutama juga dikarenakan faktor biaya. Perusahaan asing cenderung mematok harga yang sangat tinggi. Memang telesales sangat efektif di jaman sekarang ini, terutama pada saat musim penghujan datang atau pada saat terjadi kerusuhan dimana perusahaan tidak dapat menawarkan produknya door-to-door atau face-to-face, namun perusahaan pun tidak akan mau menambah biaya tambahan yang terlalu besar.

3 87 Perusahaan asing yang masuk sebagai bussiness consultant merupakan ancaman yang sangat kuat. Ilmu pengetahuan dan pengalaman dari sumber daya manusia yang mereka miliki menjadikan perusahaan asing mungkin dapat lebih unggul dibandingkan PT Netsa Jala Nusantara. Sebagai IT solution provider yang saat ini bergerak dalam tiga hal, yaitu EDC maintainance, telesales center dan project management (Business Consultant), adanya perusahaan asing akan dapat menyulitkan perusahaan dalam merebut pangsa pasar. Masuknya perusahaan asing merupakan ancaman yang relatif kuat di satu sisi, namun di sisi lain bukanlah merupakan ancaman yang kuat. Pola konsumsi konsumen yang berubah dari need-based ke expectation-based Pola konsumsi konsumen dewasa ini cenderung berubah dari need-based menjadi expectation-based. Yang diinginkan konsumen akan suatu produk pada jaman dahulu yang utama hanyalah berdasarkan kebutuhan, namun sekarang konsumen mempunyai pandangan dan harapan tertentu terhadap suatu produk yang dibelinya. Hal ini dapat menjadi ancaman apabila perusahaan tidak jeli dalam menangkap harapan konsumen akan penggunaan suatu produk. Karena mudahnya bagi konsumen untuk beralih ke pesaing, hal ini akan menyulitkan perusahaan apabila penelitian yang dilakukan perusahaan selama ini untuk mencari apa kebutuhan konsumen. Namun hal ini dapat diatasi dengan penelitian yang mampu menangkap apa keinginan, persepsi dan harapan konsumen atas produk yang ditawarkan perusahaan.

4 88 Adanya customer experience Konsumen mengalami apa yang dinamakan customer experience ketika berhubungan dengan perusahaan. Konsumen yang merasa kecewa secara langsung maupun tidak langsung memberitahukan kepada mitra bisnisnya dan kemudian akan beralih ke pesaing. Hal ini menjadi ancaman apabila perusahaan salah mengartikan keinginan, persepsi dan harapan konsumen, sehingga perusahaan akan sulit merebut hati konsumen. Tabel 4.1 : Faktor Ancaman PT Netsa Jala Nusantara No Faktor Ancaman Perusahaan T-1 Kebijakan dan keputusan pemerintah T-2 Masuknya perusahaan asing akibat proses globalisasi T-3 Pola konsumsi konsumen yang berubah dari need-based ke expectation-based T-4 Adanya customer experience Sumber : Hasil analisis Evaluasi Peluang (Opportunities) Faktor Eksternal Perubahan pola pikir konsumen dari in-source menjadi out-source Banyak perusahaan sekarang berpikir bahwa out-source lebih menghemat biaya dan waktu serta mendukung perusahaan lebih konsisten dengan aktivitas utama bisnisnya. Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian dan pengembangan serta pengintegrasian solusi memakan waktu yang cukup lama. Apabila perusahaan hanya menggunakan IT untuk mendukung aktivitas bisnisnya dan bukan merupakan inti dari proses bisnis akan lebih mudah dan menghemat waktu dengan meng-out-source. Dengan melakukan out-source, waktu yang dimiliki perusahaan untuk penelitian dan

5 89 pengembangan dapat digunakan untuk meraih hati konsumen, dan meningkatkan penjualannya. Berdasarkan penelitian, dengan out-source perusahaan cenderung dapat memperkecil resiko yang harus ditanggungnya untuk suatu proyek. Hal ini memberikan kesempatan besar bagi PT Netsa Jala Nusantara sebagai perusahaan yang menyediakan jasa out-source EDC maintainance, bussines consultant, dan telesales center. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik Krisis ekonomi yang terjadi di kawasan Asia membuat negara-negara di Asia melakukan reformasi ekonomi. Tindakan ini telah mulai memperlihatkan hasilnya dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dengan kecenderungan kenaikan pertumbuhan ekonomi yang relatif masih rendah terutama di Indonesia. Hal ini dapat memberikan kepastian yang lebih baik bagi perusahaan untuk melakukan investasi dan pengembangan IT solution. Hal ini juga dapat memberi kesempatan yang besar bagi perusahaan untuk memperluas pangsa pasarnya. Misalnya dengan memperluas segmentasi pasar EDC maintainance, tidak hanya lembaga perbankan saja, namun juga rumah sakit, dan universitas. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia meningkat pesat selama beberapa tahun ini. Indonesia menyediakan dan meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan daya tarik negara bagi investasi. Dengan adanya infrastruktur ini maka akan meningkatkan kemudahan berkomunikasi dan kelancaran arus informasi.

6 90 Hal ini memberi peluang bagi PT Netsa Jala Nusantara untuk memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi yang ada untuk mendukung aktivitas utama bisnisnya. Dimana aktivitas bisnis utamanya membutuhkan teknologi informasi dan komunikasi yang baik. Adanya customer experience Dengan adanya customer experience, konsumen yang puas setelah menggunakan produk (memakai jasa), secara langsung mapun tidak langsung akan memberitahukan kepada orang lain. Hal ini juga secara tidak langsung menjadi sarana pemasaran bagi perusahaan. Segmentasi demografi pasar oleh pesaing Untuk saat ini para pesaing utama PT Netsa Jala Nusantara memfokuskan segmentasi demografi pasar terbatas pada Pulau Jawa. Hal ini memberi peluang bagi PT Netsa Jala Nusantara untuk lebih memperluas segmentasi demografi pasar di luar Pulau Jawa. Perubahan harga Jasa out-source yang ditawarkan PT Netsa Jala Nusantara bukanlah merupakan aktivitas bisnis utama konsumen. Oleh karena itu, konsumen sangat sensitif terhadap perubahan harga, terutama karena mudahnya konsumen untuk beralih ke pesaing. Hal ini dapat menjadi peluang bagi PT Netsa Jala Nusantara, karena harga yang ditawarkan PT Netsa Jala Nusantara sangat kompetitif. Perusahaan dapat memberikan harga yang lebih

7 91 murah dengan kualitas pelayanan yang baik dibandingkan pesaing dengan menekan biaya perangkat lunak dan tenaga kerja. Teknologi internet Di jaman teknologi informasi ini sudah umum orang berkomunikasi dan berinteraksi menggunakan internet. Tidak sedikit perusahaan yang memanfaatkan internet sebagai media pemasaran dan penjualan secara online. PT Netsa Jala Nusantara dapat memanfaatkan internet untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan yang lebih baik sehingga hubungan jangka panjang dengan pelanggan dapat terbina. Misalnya dengan membuat situs web yang mendukung layanan terhadap pelanggan. Terutama apabila kesan positif yang dialami pelanggan dapat ditampilkan di dalam situs web, maka secara tidak langsung juga akan menjadi media pemasaran online bagi perusahaan. Kesan positif ini berhubungan dengan adanya customer experience. Tabel 4.2 : Faktor Peluang PT Netsa Jala Nusantara No Faktor Peluang Perusahaan O-1 Perubahan pola pikir konsumen dari in-source menjadi out-source O-2 Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik O-3 Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi O-4 Adanya customer experience O-5 Segmentasi demografi pasar oleh pesaing O-6 Perubahan harga O-7 Teknologi internet Sumber : Hasil analisis

8 Evaluasi Faktor Internal Evaluasi Kelemahan (Weaknesses) Faktor Internal Kurangnya media interaksi antara perusahaan dan pelanggan Dalam industri jasa, hubungan jangka panjang dengan pelanggan merupakan keunggulan kompetitif, karena itu dibutuhkan media interaksi agar arus informasi antara pelanggan dan perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Media interaksi yang tepat dapat meningkatkan pengetahuan perusahaan mengenai pelayanan apa yang diinginkan konsumen. Interaksi antara pelanggan dan perusahaan merupakan salah satu bentuk pelayanan perusahaan terhadap pelanggan. Kebutuhan pelanggan akan informasi Untuk saat ini pelanggan PT Netsa Jala Nusantara mendapatkan informasi melalui telepon atau mengunjungi langsung lokasi perusahaan. Interaksi melalui telepon membuat informasi yang disampaikan terbatas. Dan mengunjungi langsung lokasi perusahaan yang berpusat di Jakarta mungkin akan memakan waktu dan biaya yang cukup besar bagi pelanggan. Karena itu dibutuhkan suatu media interaksi lainnya yang dapat mendukung kelancaran arus informasi antara perusahaan dan pelanggan. Seluruh fasilitas berada di Jakarta Seluruh fasilitas sebagian besar berada di Jakarta menjadikan PT Netsa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendistribusikan fasilitas ke daerah luar Jakarta.

9 93 Keinginan pelanggan akan kemudahan mengajukan complaint Saluran telepon hotline untuk merchant dari senin-jumat dan dari pukul 08:00 hingga 16:00, biasanya digunakan merchant untuk mengajukan keluhan yang berhubungan dengan infrastruktur dan maintain EDC nya. Namun terkadang saluran telepon tersebut begitu sibuknya, dan merchant memerlukan perbaikan secepatnya, karena mesin EDC digunakan merchant untuk pembayaran konsumennya. Merchant yang sulit mengakses telepon hotline, biasanya akan menghubungi partner. Partner akan merasa kesulitan menghadapi para merchantnya, sehingga perusahaan dituntut memberikan alternatif lain yang lebih baik dalam memudahkan mengajukan complaint. Tabel 4.3 : Faktor Kelemahan PT Netsa Jala Nusantara No Faktor Kelemahan Perusahaan W-1 Kurangnya media interaksi antara perusahaan dan pelanggan W-2 Kebutuhan pelanggan akan informasi W-3 Seluruh fasilitas berada di Jakarta W-4 Keinginan pelanggan akan kemudahan mengajukan complaint Sumber : Hasil analisis

10 Evaluasi Kekuatan (Strenghts) Faktor Internal Citra perusahaan yang handal dan dapat dipercaya PT Netsa Jala Nusantara telah membangun karisma atas pelayanan yang ditawarkannya untuk menciptakan citra perusahaan yang handal. Dimana hal ini dikembangkan dengan pembentukan divisi yang mendukung pembentukan citra perusahaan yang handal dan dapat dipercaya. Citra perusahaan ini juga dibentuk karena keprofesionalan PT Netsa Jala Nusantara untuk bekerja dengan standar internasional. Beberapa hal yang menyebabkan PT Netsa mempunyai citra perusahaan yang handal dan dapat dipercaya adalah: o PT Netsa mungkin saja melacak kerusakan mesin EDC sebelum pemakai menyadarinya. o Kemampuan mendiagnosis penyebab kerusakan dari jauh menyebabkan teknisi layanan datang sudah dengan membawa suku cadang yang tepat untuk menyelesaikan perbaikan pertama. Dukungan sumber daya manusia (team analyst) yang berpengalaman Untuk saat ini, PT Netsa didukung oleh team analyst yang berpengalaman dalam bidangnya. Pengalaman team analyst tersebut adalah aset yang berharga bagi perusahaan untuk dapat berkembang dan mencapai tujuan perusahaan. Dalam membuat sebuah strategi, bukan hanya kepintaran yang diperlukan tetapi juga pengalaman dan intuisi dari si pembuat strategi.

11 95 Mempunyai petugas layanan dan dukungan kepada pelanggan yang baik Petugas layanan dan dukungan kepada pelanggan yang dimiliki PT Netsa mempunyai ukuran mutu: 1. Dapat dipercaya. Prestasi yang mantap, menepati janji, dan memenuhi jadwal perawatan rutin. Tugasnya termasuk membuat dan menepati janji sampai menelepon kembali, mengkonfirmasi perjanjian yang telah dibuat sebelumnya, dan membuat jadwal ulang hanya jika sangat diperlukan dan pada kejadian yang langka saja. 2. Pertanggungjawaban. Layanan yang cepat, sikap perusahaan yang lebih baik memberikan respon pada kebutuhan pelanggan daripada menghindari. 3. Kemampuan. Pengetahuan tentang produk dan keterampilan yang diperlukan untuk membentuk tugas layanan dan dukungan. Pegawai layanan yang berpengalaman dan mendapat pelatihan yang tepat dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. 4. Akses. Adanya nomor telepon yang memudahkan pelanggan menghubungi orang yang tepat, yang dapat mengambil alih dan memecahkan masalahnya 5. Kesopanan. Kesopanan dan kesan baik petugas layanan menjadi indikasi bagi pelanggan tentang kemampuan kemampuan petugas itu melaksanakan tugas memperbaiki. 6. Komunikasi. Menjaga agar pelanggan selalu mendapat informasi yang tepat tentang layanan; artinya, mereka memahami informasi itu dan pada waktunya informasi itu dapat membantu mereka. 7. Kredibilitas. Reputasi karena kejujuran, perjanjian yang dapat dipercaya, sifat pribadi dari pegawai yang berhubungan dengan pelanggan. 8. Keamanan. Keamanan secara fisik, tidak bahaya.

12 96 9. Memahami pelanggan. Memahami perbedaan kebutuhan pelanggan yang sebenarnya, lebih baik daripada bertindak apa adanya; perhatian pribadi; memastikan bahwa kita memahami kebutuhan mereka. Pembinaan hubungan bisnis yang erat Upaya membangun hubungan bisnis yang erat telah dilakukan sejak awal perusahaan beroperasi. PT Netsa memiliki data terperinci mengenai partner dan merchantnya. Untuk membina hubungan yang erat, perusahaan mempunyai fokus memberikan pelayanan yang terbaik bagi partner. Fokus yang diberikan antara lain: o Meyakinkan partner bahwa mereka dapat menggunakan produk secara maksimum dengan rasa aman dan memperoleh nilai maksimum dari pembelian. o Meyakinkan pelanggan bahwa mereka tidak akan diabaikan dan akan dibantu dalam memecahkan permasalahan yang ada. Pendekatan pelanggan yang baik Pendekatan terhadap pelanggan telah lama dijalankan, baik dengan komunikasi yang bersifat pribadi maupun tidak pribadi. Perusahaan juga secara rutin melakukan observasi ke pasar untuk mengidentifikasi dan menangkap kebutuhan tersembunyi. Hal ini juga dilakukan dalam upaya memenuhi customer satisfaction.

13 97 Riset dan pengembangan teknologi informasi Riset dan pengembangan teknologi informasi yang selama ini dilakukan PT Netsa tergolong maju di Indonesia. Hal ini memberi keuntungan dalam bersaing dengan pemain-pemain setaraf dalam pasar. Tabel 4.4 : Faktor Kekuatan PT Netsa Jala Nusantara No Faktor Kekuatan Perusahaan S-1 Citra perusahaan yang handal dan dapat dipercaya S-2 Dukungan sumber daya manusia (team analyst) yang berpengalaman S-3 Mempunyai petugas layanan dan dukungan kepada pelanggan yang baik S-4 Pembinaan hubungan bisnis yang erat S-5 Pendekatan pelanggan yang baik S-6 Riset dan pengembangan teknologi informasi Sumber : Hasil analisis

14 Tahap 1: Tahap Masukan Matriks EFE Tabel 4.5 : Matriks EFE Faktor Ancaman Perusahaan Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot T-1 Kebijakan dan keputusan pemerintah T-2 Masuknya perusahaan asing akibat proses globalisasi T-3 Pola konsumsi konsumen yang berubah dari need-based ke expectation-based T-4 Adanya customer experience Faktor Peluang Perusahaan O-1 Perubahan pola pikir konsumen dari in-source menjadi out-source O-2 Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik O-3 Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi O-4 Adanya customer experience O-5 Segmentasi demografi pasar oleh pesaing O-6 Perubahan harga O-7 Teknologi internet Jumlah Sumber : Hasil analisis

15 Matriks CPM Tabel 4.6 : Matriks Profil Persaingan PT Netsa Jala Nusantara PT Datindo In Track Faktor Penentu Keberhasilan Bobot Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai Mutu Layanan Daya Saing Harga Loyalitas Pelanggan Pangsa Pasar Diversifikasi Layanan Manajemen Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Jumlah Keterangan: 4=kekuatan besar, 3=kekuatan kecil, 2=kelemahan kecil, 1=kelemahan besar Sumber: Hasil Analisis

16 Matriks EFI Tabel 4.7 : Matriks EFI Faktor Kelemahan Perusahaan Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot W-1 Kurangnya media interaksi antara perusahaan dan pelanggan W-2 Kebutuhan pelanggan akan informasi W-3 Seluruh fasilitas berada di Jakarta W-4 Keinginan pelanggan akan kemudahan mengajukan complaint Faktor Kekuatan Perusahaan S-1 Citra perusahaan yang handal dan dapat dipercaya S-2 Dukungan sumber daya manusia (team analyst) yang berpengalaman S-3 Mempunyai petugas layanan dan dukungan kepada pelanggan yang baik S-4 Pembinaan hubungan bisnis yang erat S-5 Pendekatan pelanggan yang baik S-6 Riset dan pengembangan teknologi informasi Jumlah Sumber : Hasil analisis

17 Tahap 2: Tahap Pencocokan Matriks TOWS Tabel 4.8 : Matriks TOWS Hasil Penelitian Weaknesses (W) 1 Kurangnya media interaksi antara perusahaan dan pelanggan 2 Kebutuhan pelanggan akan informasi 3 Seluruh fasilitas berada di Jakarta 4 Keinginan pelanggan akan kemudahan mengajukan complaint Threats (T) 1 Kebijakan dan keputusan pemerintah 2 Masuknya perusahaan asing akibat proses globalisasi 3 Pola konsumsi konsumen yang berubah dari need-based ke expectation-based 4 Adanya customer experience Strategi WT 1 merancang media alternatif lain sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara pelanggan dan perusahaan (w1, w2, w3, t4) 2 secara bertahap menyebarkan fasilitas ke luar Jakarta untuk menekan persaingan (w3, t2) 3 merancang media yang dapat memudahkan informasi dan untuk mengetahui harapan tersembunyi konsumen (w2, t3) 4 meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan untuk mengatasi persaingan (w2, w4, t2, t3) Opportunities (O) 1 Perubahan pola pikir konsumen dari in-source menjadi out-source 2 Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik 3 Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi 4 Adanya customer experience 5 Segmentasi demografi pasar oleh pesaing 6 Perubahan harga 7 Teknologi internet Strategi WO 1 memanfaatkan tren out-source untuk memperluas segmentasi pasar dengan memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap pelanggan, harga kompetitif, luasnya cakupan pelayanan (w4, 05, 06) 2 memanfaatkan internet sebagai media interaksi dan komunikasi pelanggan dan perusahaan untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar (w1, w2, w4, o2, o3, o7) Strength (S) 1.Citra perusahaan yang handal dan dapat dipercaya 2.Dukungan sumber daya manusia (team analyst) yang berpengalaman 3.Mempunyai petugas layanan dan dukungan kepada pelanggan yang baik 4.Pembinaan hubungan bisnis yang erat 5.Pendekatan pelanggan yang baik 6.Riset dan pengembangan teknologi informasi Strategi ST 1 memanfaatkan citra perusahaan dan SDM untuk menekan persaingan (s1, s2, s3, t2) 2 memanfaatkan hubungan bisnis dan pendekatan pelanggan yang baik utnuk mengetahui harapan pelanggan dan meningkatkan kualitas customer experience (s4, s5, t3, t4) 3 menggunakan teknologi untuk menignkatkan customer experience (s6, t4) Sumber : Hasil analisis Strategi SO 1 memanfaatkan internet untuk meningkatkan hubungan jangka panjang dan meningkatkan pelayanan dengan pelanggan (s4, s5, o4, o7) 2 memanfaatkan citra perusahaan dan SDM berkualitas, serta harga kompetitif untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas (s1, s2, s3,o1, o5) 3 menggunakan teknologi dengan memanfaatkan harga kompetitif untuk meningkatkan kualitas customer experience sekaligus sebagai media pemasaran (s6, o2, o3, o4, o6)

18 Matriks SPACE Tabel 4.9 : Matriks SPACE PT Netsa Jala Nusantara Kekuatan Keuangan (FS) Peringkat Laba bersih yang meningkat setiap tahunnya +3.0 Pendapatan yang meningkat setiap tahunnya +2.0 ROI yang stabil Kekuatan Industri (IS) Kecenderungan menggunakan out-source +6.0 Mutu layanan yang sangat baik Stabilitas Lingkungan (ES) Keadaan politik yang cukup stabil -1.0 Keadaan ekonomi perusahaan di Indonesia yang mulai pulih Keunggulan Kompetitif (CA) Menawarkan harga yang sangat kompetitif dengan mutu yang baik -5.0 Keunggulan teknologi informasi yang digunakan Sumber : Hasil analisis Kesimpulan: Rata-rata Kekuatan Keuangan (FS): : 3 = Rata-rata Kekuatan Industri (IS): : 2 = Rata-rata Stabilitas Lingkungan (ES): -4.0 : 2 = -2.0 Rata-rata Keunggulan Kompetitif (CA): -8.0 : 2 = -4.0 Koordinat vektor arah sumbu x: (-4.0) = Koordinat vektor arah sumbu y: (-2.0) = +0.67

19 103 CA FS +1, Agresif IS ES Sumber : Hasil analisis Gambar 4.1 : Posisi Relatif PT Netsa Jala Nusantara Dengan Metode SPACE PT Netsa Jala Nusantara berada dalam posisi yang baik sekali untuk menggunakan kekuatan internalnya untuk: memanfaatkan peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari ancaman eksternal Matriks IE Total Nilai IFE Yang Diberi Bobot Kuat Sedang Lemah Total Nilai EFE Yang Diberi Bobot Tinggi Sedang Rendah Tumbuh dan bina Strategi intensif: - penetrasi pasar - pengembangan pasar - pengembangan produk Tumbuh dan bina Strategi intensif: - penetrasi pasar - pengembangan pasar - pengembangan produk Pertahankan dan pelihara - penetrasi pasar - pengembangan produk Tumbuh dan bina Strategi intensif: - penetrasi pasar - pengembangan pasar - pengembangan produk Pertahankan dan pelihara - penetrasi pasar - pengembangan produk Panen atau divestasi Pertahankan dan pelihara - penetrasi pasar - pengembangan produk Panen atau divestasi Panen atau divestasi Sumber : Hasil analisis Gambar 4.2 : Matriks IE

20 104 Berdasarkan gambar diatas daerah yang diarsir menunjukkan tindakan strategis yang perlu dilakukan oleh PT Netsa Jala Nusantara yakni: Daerah yang berwarna gelap merupakan tindakan strategis yang perlu dilakukan oleh PT Netsa Jala Nusantara yaitu menumbuhkan dan membina jenis usaha yang telah dilakukan dengan melaksanakan strategi intensif seperti melakukan: Penetrasi pasar Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan mempromosikan produk-produk yang telah ada secara gencar sehingga mampu meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Pengembangan pasar baru Mengembangkan pasar baru untuk produk yang tersedia dapat dilakukan dengan memanfaatkan situs web perusahaan, yang juga dapat digunakan untuk mengenalkan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas. Pengembangan produk Melakukan pengembangan produk yang ditawarkan, misalnya peningkatan teknologi yang digunakan maka perusahaan akan selalu dapat menawarkan produk yang sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen. Keberhasilan pengembangan produk sangat terkait dengan usaha perusahaan untuk menggali dan mengerti kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dari waktu ke waktu.

21 Matriks Grand Strategy PT Netsa Jala Nusantara merupakan perusahaan yang memiliki pertumbuhan pasar yang cepat dan posisi bersaing yang kuat, sehingga dalam matriks grand strategy, perusahaan termasuk dalam kuadran I. Pertumbuhan pasar yang cepat Posisi Bersaing Lemah Pertumbuhan pasar yang lambat Kuadran I 1. perkembangan pasar 2. penetrasi pasar 3. pengembangan produk 4. integrasi ke depan 5. integrasi ke belakang 6. integrasi horizontal 7. diversifikasi konsntris Posisi Bersaing Kuat Sumber : Hasil analisis Gambar 4.3: Matriks Grand Strategy 4.5. Tahap 3: Tahap Keputusan Oleh karena itu, strategi yang dapat diambil antara lain: Penetrasi pasar. Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan mempromosikan produkproduk yang telah ada secara gencar sehingga mampu meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Contoh: o Memanfaatkan internet untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan membuat suatu ecrm o Memanfaatkan situs web untuk mempromosikan produk Pengembangan pasar baru. Mengembangkan pasar baru untuk produk yang tersedia dapat dilakukan dengan situs web perusahaan yang juga dapat digunakan untuk mengenalkan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas.

22 106 Pengembangan produk. Karena keberhasilan pengembangan produk sangat terkait dengan usaha perusahaan untuk menggali dan mengerti kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dari waktu ke waktu. Contoh: o Memanfaatkan ecrm sebagai media interaksi pelanggan dan perusahaan sehingga perusahaan mengetahui apa yang diinginkan konsumen. o Menggunakan teknologi VoiP (Internet-Voice-Portal), dan Web-based IVR (Interactive-Voice-Respond) untuk telesales. o Menggunakan teknologi DCRS OAPI (Open Application Programming Interface) versi terbaru yang menggunakan sistem OCX (OLE custom control) untuk manajemen telesales yang lebih terintegrasi. Diversifikasi Konsentrik. Menambah produk baru yang masih terkait dengan bisnis perusahaan. Contoh: o Menjadi distributor mesin EDC o Memanfaatkan teknologi informasi, menghasilkan produk call center yang salah satu terapannya adalah perangkat lunak Speech Recognition o Menyediakan pelatihan petugas out-source Integrasi Horisontal. Merger dan akuisisi di antara para pesaing dapat mendongkrak skala ekonomis dan meningkatkan alih sumber daya serta kompetensi dan juga langsung cenderung lebih menciptakan efisiensi daripada merger antara bisnis yang tidak terkait. Meningkatkan kendali atas pesaing, contoh: o Mengakuisisi pesaing yang juga menjadi distributor mesin EDC

23 107 Di antara strategi-strategi alternatif yang dapat dijalankan, terdapat strategi yang dianggap paling penting untuk mengatasi masalah yang ada di dalam perusahaan. Yaitu meningkatkan pelayanan dan efisiensi pelanggan dalam pemberian informasi dalam rangka untuk membina hubungan jangka panjang yang berkesinambungan dengan memanfaatkan teknologi internet (pembuatan situs web). Dengan ecrm diharapkan tingkat kepuasan pelanggan meningkat. Besarnya nilai daya tarik strategi yang diambil sebesar 4.70 yang terlihat pada tabel berikut ini.

24 108 Tabel 4.10 : QSPM PT Netsa Jala Nusantara Bobot Nilai Daya Tarik Nilai Yang Dibobot Faktor Ancaman Perusahaan T-1 Kebijakan dan keputusan pemerintah T-2 Masuknya perusahaan asing akibat proses globalisasi T-3 Pola konsumsi konsumen yang berubah dari need-based ke expectation-based T-4 Adanya customer experience Faktor Peluang Perusahaan O-1 Perubahan pola pikir konsumen dari in-source menjadi out-source O-2 Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik O-3 Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi O-4 Adanya customer experience O-5 Segmentasi demografi pasar oleh pesaing O-6 Perubahan harga O-7 Teknologi internet Faktor Kelemahan Perusahaan W-1 Kurangnya media interaksi antara perusahaan dan pelanggan W-2 Kebutuhan pelanggan akan informasi W-3 Seluruh fasilitas berada di Jakarta W-4 Keinginan pelanggan akan kemudahan mengajukan complaint Faktor Kekuatan Perusahaan S-1 Citra perusahaan yang handal dan dapat dipercaya S-2 Dukungan sumber daya manusia (team analyst) yang berpengalaman S-3 Mempunyai petugas layanan dan dukungan kepada pelanggan yang baik S-4 Pembinaan hubungan bisnis yang erat S-5 Pendekatan pelanggan yang baik S-6 Riset dan pengembangan teknologi informasi Jumlah 5.15 Sumber : Hasil analisis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ecrm PADA PT NETSA JALA NUSANTARA Sherly Indah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa: BAB III METODOLOGI III.1 Tehnik Pengumpulan Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan GFP ini dibagi 2, yaitu :! Data Primer Merupakan data internal yang didapat dari PT. QCC.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI MODUL 09 MANAJEMEN STRATEJIK ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Oleh:. Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Tujuan Instruksional Khusus: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI.i. DAFTAR TABEL..ix. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah... 6

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI.i. DAFTAR TABEL..ix. DAFTAR GAMBAR.xi. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah... 6 DAFTAR ISI DAFTAR ISI.i DAFTAR TABEL..ix DAFTAR GAMBAR.xi DAFTAR LAMPIRAN.xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat Penelitian..7 1.5 Sistematika

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian terkait dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam tabel di

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian terkait dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam tabel di BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian terkait dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam tabel di bawah ini terlihat desain penelitian yang akan di lakukan untuk masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memuat rencana tentang informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian, sumber khusus dari mana informasi diperoleh, strategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT BAB IV HASIL DAN BAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT TitipanKilat didirikan pada tahun 1970 di Jakarta, dengan pendiri

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) PADA PT NATA BERSAMA TOURS & TRAVEL

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) PADA PT NATA BERSAMA TOURS & TRAVEL ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) PADA PT NATA BERSAMA TOURS & TRAVEL Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : LIA INDRAYANI : 1A213747 : T EA 13 : Ekonomi : Manajemen : Irwandaru.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Matrik BCG (Boston Consulting Group) Berdasarkan tingkat pertumbuhan pangsa pasar dan pangsa pasar relatif sebagai perameter untuk mengukur dan mengetahui posisi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny

LAMPIRAN 1. Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny L.1 LAMPIRAN 1 Wawancara Terhadap Sales & Marketing Manager PT Senswell International:Ibu Vanny 1. Berikan penjelasan singkat mengenai Senswell? Senswell bergerak di industri wewangian dan perawatan tubuh,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

4. IDENTIFIKASI STRATEGI

4. IDENTIFIKASI STRATEGI 33 4. IDENTIFIKASI STRATEGI Analisis SWOT digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka merumuskan strategi pengembangan. Analisis ini didasarkan pada logika

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam 19 Albertus L. Setyabudhi *1, Heru Setiawan 2 1,2 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar Lubuk Baja; telp/fax

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK. Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang November 2014

ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK. Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang November 2014 ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang 10-11 November 2014 Tujuan Pembelajaran Peserta memahami dan mampu menjelaskan ragam masalah bisnis Peserta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif.

BAB 3. Metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif. 19 BAB 3 Metodologi penelitian 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang di gunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini telah terjadi disetiap negara melakukan perdagangan secara bebas, sehingga tingkat persaingan di berbagai sektor perdagangan semakin tinggi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini, dibutuhkan segala sesuatu yang lebih cepat dan lebih mudah untuk melakukan suatu proses bisnis. Kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Irma Wardani dan Umi Nur Solikah Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA CV. KHARISMA DUTA LESTARI SKRIPSI Oleh : Adhitia Mandian 0800751284 Dimas Imam Pamuji 0800753245 Fakultas Ekonomi - Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan manusia dalam berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah mengerti

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 98 BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Evaluasi Faktor Internal Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajer umum dan manajer pemasaran dari PT Samudera Perdana Transpotama (PT SPT) dan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini seperti yang diketahui telah membawa pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai salah satu Strategi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi berasal dari kata stratos yang berarti militer dan kata ag yang berarti memimpin. Dengan demikian, strategi berarti memimpin dalam

Lebih terperinci