DESAIN KONSEPTUAL DAN POLA OPERASI KAPAL CNG (COMPRESSED NATURAL GAS) UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN PLTG DI PULAU BAWEAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN KONSEPTUAL DAN POLA OPERASI KAPAL CNG (COMPRESSED NATURAL GAS) UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN PLTG DI PULAU BAWEAN"

Transkripsi

1 DESAIN KONSEPTUAL DAN POLA OPERASI KAPAL CNG (COMPRESSED NATURAL GAS) UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN PLTG DI PULAU BAWEAN Oleh: Yudiyana Dosen Pembimbing: Ir. Murdjito, M.Sc.Eng Irwan Tri Yunianto S.T.,M.T

2 LATAR BELAKANG Kondisi Kelistrikan P. Bawean 40% warga Pulau Bawean belum mendapatkan listrik Pasokan utama dari PLTD milik PT PJB 1x1 MW dan 3x1 MW milik swasta No Pemilik Jenis Nama Proyek Kapasitas (MW) COD Status 1 PLN PLTU Paiton 660, On going 2 PLN PLTU Pacitan 630, On going 3 PLN PLTU Tanjung Awamawar 350, On going 4 PLN PLTG Bawean 3, Rencana 5 PLN PLTA Kalkonto 62, Rencana 6 PLN PLTA Kesamben 37, Rencana 7 PLN PLTGU Tuban Cepu 750, Rencana 8 PLN PS Gandulu PS 500, Rencana 9 Swasta PLTU Paiton x exp 815, On going 10 Swasta PLTM Androkan 0, Rencana (Sumber : RUPTL PT PLN (Persero) ) 11 Swasta PLTU Madura 400, Rencana 12 Swasta PLTP Argopuro 110, Rencana 13 Swasta PLTP Ijen 55, Rencana 14 Swasta PLTP Arjuno 55, Rencana Celah Studi Rencana pembangunan PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Perencanaan angkutan gas untuk memasok PLTG

3 RUMUSAN MASALAH 1. Berapa jumlah permintaan gas untuk pengoperasian PLTG di Bawean? 2. Bagaimana menentukan pola transportasi gas untuk PLTG di Bawean? 3. Bagaimana menentukan ukuran kapal dan desain konseptualnya yang sesuai dengan pola transportasi gas untuk PLTG di Bawean?

4 TUJUAN PENELITIAN 1. Mengidentifikasi jumlah permintaan gas untuk pengoperasian PLTG di Bawean 2. Mengidentifikasi pola transportasi gas untuk PLTG di Bawean 3. Mengidentifikasi ukuran kapal dan desain konseptualnya yang sesuai dengan pola transportasi gas untuk PLTG di Bawean

5 MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari tugas akhir ini adalah hasil dari tugas akhir ini dapat digunakan sebagai alat pengambil keputusan dalam pengangkutan gas untuk pengoperasian PLTG di Bawean

6 BATASAN MASALAH 1. Objek penelitian adalah PLTG 3x1 MW di Bawean yang masih dalam tahap perencanaan 2. Detail pembangunan PLTG tidak dibahas 3. Angkutan ditentukan berupa CNG (Compressed Natural Gas) 4. Sumber gas ditentukan berasal dari Gresik 5. Perencanaan kapal hanya desain konseptual 6. Rules mengikuti aturan angkutan dangerous cargo dan aturan angkutan gas internasional

7 METODOLOGI PENELITIAN

8 METODOLOGI PENELITIAN

9 Proyeksi Jumlah Penduduk P. Bawean Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Laju Pertumbuhan % ,2% ,1% ,1% ,1% ,4% ,4% ,4% ,2% ,1% Rata Rata 1,43% (Sumber : Statistik BPS Jatim 2013) Accuracy Measures Exponential growth Linear MAPE 1% 1% MAD MSD Rata-rata laju pertumbuhan penduduk 10 tahun terakhir adalah 1,43%. Dari hasil proyeksi jumlah penduduk Pulau Bawean pada tahun 2032 menjadi jiwa.

10 Proyeksi PDRB Kab. Gresik Tahun PDRB (Milyar Rp) Laju Pertumbuhan PDRB % % % % % % % % % % Rata Rata 12,15% (Sumber : Statistik BPS Jatim 2013) Accuracy Measures Linear Exponential growth MAPE 9% 3% MAD MSD Rata-rata laju pertumbuhan PDRB 10 tahun terakhir adalah 12,15%. Dari hasil proyeksi PDRB Kab Gresik pada tahun 2032 menjadi jiwa.

11 Proyeksi Konsumsi Listrik P. Bawean Tahun RT (MWh) Bisnis (MWh) Industri (MWh) Publik (MWh) Total (MWh) Konsumsi Listrik(Mwh) x Konsumsi Listrik Tahun Proyeksi Kons. Listrik Proyeksi konsumsi listrik dilakukan dengan memproyeksikan konsumsi listrik tiap sektor. Tahun 2032 total konsumsi listrik Pulau Bawean diproyeksikan sebesar Mwh

12 Estimasi Kebutuhan Gas PLTG Bawean Estimasi Konsumsi Gas PLTG 1 x 4 MW di Bawean Item Besar Satuan Kapasitas Pembangkit 3 MW RUPTL Faktor Kapasitas 0,87 (PLTG = 85% - 90%); (PLTU= 60% - 80%) Jam Operasi 24 jm/hr jm/th Nilai Kalor Gas Kcal/MMscf RUPTL SFC 0,0151 MMscf/kWh (PJB-statistik 2006 sd 2010) Produksi Energi Listrrik Mwh/th (Kapasitas x jam operasi x faktor kapasitas) 63 MWh/hr Total Konsumsi Gas per hari 0,944 MMscf/hr (Kons. Gas = Daya pembangkit x Faktor kaps x SFC x Ja Total Konsumsi Gas per tahun 344,48 MMscf/th Safety Stock 42,47 MMscf Safety stock 45 hari Total Kebutuhan Gas 386,95 MMscf/th Konversi satuan Item Besar Satuan Demand Gas ft3/th 1 MMscf = ft m3/th 1 ft3 = 0, m ,95 ton/th Massa jenis CNG = 0,679 kg/m TEUs/th 1 TEUs = 2,87 ton CNG Kebutuhan gas untuk operasi PLTG 3x1 MW di Bawean adalah 368,95 MMscf per tahun atau setara dengan TEUs per tahun.

13 Perencanaan Rute 80 nm Pelabuhan Sangkapura - Bawean Pelabuhan Asal => Terminal PT PJB - Gresik Pelabuhan Tujuan => Pelabuhan Sangkapura - Bawean Jarak => 80 nm Terminal PJB - Gresik

14 Identifikasi Moda Angkutan Container 4 Jenis alternatif angkutan container CNG : 1. SCPB (Self Propelled Container Barge) 2. SPCB Geared (Self Unloading-Self Propelled Container Barge) 3. Tongkang (Tow-Barge) 4. LCT (Landing Craft Tank)

15 Analisis Biaya Biaya Kapal Capital Cost Operasional Cost Voyage Cost C/H Cost Investasi SDM/Crew Maintenace & Repair Persediaan Asuransi Administrasi/Overhead Bahan Bakar Kepalabuahanan Biaya Bongkar - Muat Biaya Insfrastruktur Capital Cost Operasional Cost Investasi SDM/Karyawan Perawatan Administrasi/overhead Komponen biaya investasi kapal: Biaya Baja lambung : dimensi kapal berat badan kapal Biaya Baja Lambung Biaya mesin : Dimensi + kecepatan Hambatan Daya mesin Biaya mesin Biaya Perlengkapan : jenis kapal perlengkapan (alat B/M) Biaya perlengkapan Komponen biaya investasi Insfrastruktur: Biaya Pengadaan Alat Bongkar Muat Biaya Pengadaan Truk dan container CNG Biaya Lahan penumpukan container CNG serta kantor

16 Model Optimasi Payload Batasan (constrain) 1. Batasan (Constrain) a) Batasan Sarat T kapal 0, 9 T pelabuhan Dimana : T kapal T pelabuhan = sarat kapal (m) = sarat pelabuhan asal dan tujuan (m) b) Batasan Jumlah Muatan Q ij D i Dimana: Q ij = Jumlah gas yang diangkut (supply) dari i ke j (TEUs/tahun) D j = Jumlah demand gas dititik j (TEUS/tahun) b) Batasan Jumlah Muatan Vmin Vs Vmax Dimana: Vs = Kecepatan dinas kapal (knot) Vmin = Kecepatan dinas minimal kapal pembanding (knot) Vmax = Kecepatan dinas maksimal kapal pembanding (knot)

17 Model Optimasi Payload Batasan (constrain) - lanjutan c) Batasan waktu operasi kapal Top Cdays Top Cdays TRT RTD = TRT x RTD = T Docking - Gelombang = St + Pt = D Q Dimana : Top Cdays Q T TRT RTD St Pt = waktu operasi kapal (hari/tahun) = jumlah hari efektif kapal (hari/tahun) = payload kapal (TEUs) = jumlah hari dalam setahun (hari) = waktu sekali round trip kapal (hari) = jumlah trip (kali/tahun) = waktu berlayar (hari) = waktu pelabuhan (hari)

18 Model Optimasi Payload Variabel Perubah dan Fungsi Tujuan 2. Variabel Perubah (Changing Variable) Payload Kapal (TEUs) Kecepatan Dinas (Knot) Jumlah Armada (Unit) 3. Fungsi Tujuan min u = f=n i=1 Cc i + Vc i + Oc i + Ic i Q i dimana: u Cci Vci Oci Ici Qi = Unit biaya pengangkutan gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/TEUs) = Capital cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun) = Voyage cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun) = Operational cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun) = Infrastructure cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun) = Jumlah gas yang diangkut gas untuk periode ke i hingga ke n (TEUs/tahun)

19 Model Optimasi Payload Input pada proses optimasi (contoh pada moda SPCB-Geared) Item Unit Value Kebutuhan Gas setahun TEUs Kecepatan Bongkar Muat box/hour 20 Commision Days Hari 190 Sarat pelabuhan Asal m 8 Sarat pelabuhan Tujuan m 6 Radius pelayaran n mile 80 Besarnya bunga % / tahun 13% Debt % 80,0% Currency (nilai tukar)

20 Loan Biaya Infrastru ktur Biaya Kapal Dimensi Kapal Model Optimasi Payload Kalkulasi variabel-variabel turunan pada proses optimasi (contoh pada moda SPCB-Geared) Operasi Kapal Item Unit Value Kapasitas Payload Ton 584 Panjang L m 54,34 Lebar B m 8,97 Tinggi H m 4,20 Sarat T m 2,99 Waktu trip TRT hari 2 Round Trip RTD pertahun 93 Capital Cost Operating Cost Voyage Cost Biaya Insfrastruktur Hull Rupiah Rp Machinery (ME,AE) Rupiah Rp Hull Outfitting Rupiah Rp Non weight cost Rupiah Rp Capital Cost Total Rupiah Rp Gaji crew + Insentif Rupiah/tahun Rp Reparasi dan perawatan Rupiah/tahun Rp Store and Lubricants Rupiah/tahun Rp Insurance Rupiah/tahun Rp Operational Cost Total Rupiah/tahun Rp Biaya MFO Rupiah/tahun Pertama Rp Biaya MDO Rupiah/tahun Pertama Rp Biaya Pelabuhan Rupiah/tahun Rp Voyage Cost Total Rupiah/tahun Pertama Rp Investasi Rupiah Rp Operasional dan Perawatan Rupiah/tahun Rp Infrastruktur Cost Total Rupiah Rp Loan Repayment Ship + Insfrastruktur Rupiah/tahun Rp Hasil perhitungan variabel turunan untuk moda SPCB-Geared, untuk moda lainnya dengan cara yang sama

21 Objictive Function Changing Variable Constraint Model Optimasi Payload Hasil Perhitungan Optimasi (contoh pada SPCB) Item Min Value Max Remark Sarat 2,99 6 Accepted Hari Operasi Accepted Demand Accepted Kecepatan 8,00 8,00 12,00 Accepted Item Unit Value Initial Value Kecepatan m 8 8 Payload TEUs Jumlah Armada Unit 1 4 Unit Cost Total Biaya Rupiah/tahun pertama Rp Muatan terangkut TEUs Unit Cost Tahun Pertam Rp/TEUs Rp Hasil perhitungan optimasi payload untuk moda SPCB-Geared, untuk moda lainnya dengan cara yang sama

22 Model Optimasi Payload Rekapitulasi Optimasi Seluruh Moda Moda Angkut SPCB SPCB- Geared Tongkang Kecepatan Trip Per Year Kali Kapasitas Angkut (Payload) Box DWT ton LCT Hasil optimasi payload setiap moda, output berupa payload, kecepatan dan jumlah armada optimal

23 Model Optimasi Payload Perbandingan Unit Cost Setiap Moda Solusi termurah adalah moda SPCB- Geared dengan unit biaya sebesar Rp per TEUs. Moda Terpilih Jenis : SPCB - Geared Payload : 28 TEUs Kecepatan : 8 knot Alternatif Payload Vs (knot) Jumlah Armada Unit Cost (Rp/TEUs) Moda (TEUs) (unit) SPCB SPCB - Geared Tongkang LCT Termurah

24 Model Optimasi Desain Konseptual Batasan (Constrain) Stabilitas Dimana : MG 0 Ls 30 ФLs max Ld 30 Ld 40 GZ = Jarak metasenter ke pusat beban pada sudut 0 0 (m) = Lengan statis pada sudut oleng >30 0 (m) = Sudut kemiringan pada Ls maksimum (deg) = Lengan dinamis pada 30 0 (m.rad) = Lengan dinamis pada 40 0 (m.rad) = Luas Kurva GZ antara (m.rad)

25 Model Optimasi Desain Konseptual Batasan (Constrain) Displacement Dimana : w = Berat kapal kondisi muatan penuh (ton) = Displacement kapal (ton) Trim Dimana :T Ta Tf = Sarat kapal kondisi muatan penuh (m) = Sarat buritan (m) = Sarat haluan (m) Kapasitas (Payload) Dimana :P Hc = Payload = Kapasitas muat kapal

26 Model Optimasi Desain Konseptual Variabel Perubah dan Fungsi Tujuan Variabel Peubah (Changing Variable) Panjang (Lpp) Lebar (B) Tinggi (H) Sarat (T) Fungsi Tujuan min u = f=n i=1 Cc i + Vc i + Oc i + Ic i Q i dimana: u Cci Vci Oci Ici Qi = Unit biaya pengangkutan gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/TEUs) = Capital cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun) = Voyage cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun) = Operational cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun) = Infrastructure cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun) = Jumlah gas yang diangkut gas untuk periode ke i hingga ke n (TEUs/tahun)

27 Model Optimasi Desain Konseptual Hasil Optimasi Desain Konseptual Kesesuaian Teknis Syarat Teknis Item Unit Min Value Max Remark Froude Number Fn = V/(g*Lpp) 0.5 0,20 0,22 Accepted Stabilitas MG pada sudut oleng 0 0 m 0,15 1,22 Accepted Lengan statis pada sudut oleng >30 0 m 0,2 2,92 Accepted Sudut kemiringan pada Ls maksimum deg 25 42,02 Accepted Lengan dinamis pada 30 0 m.rad 0,055 0,38 Accepted Lengan dinamis pada 40 0 m.rad 0,09 0,61 Accepted Luas Kurva GZ antara m.rad 0,03 0,23 Accepted Freeboard Fs m 488, Accepted Displacement Koreksi displacement % -0,50% -0,50% 0,50% Accepted Trim Selisih Trim % 0% 0,88% 1,00% Accepted Kondisi Trim trim buritan Accepted Kapasitas Payload % 100% 106,68% 110% Accepted 3,99 5,23 6,74 Accepted Rasio 8,61 10,44 15,47 Accepted 2,00 2,00 2,82 Accepted 2,81 3,04 3,73 Accepted

28 Model Optimasi Desain Konseptual Hasil Optimasi Desain Konseptual Ukuran Utama Optimum Item Unit Min Value Max Remark Length m 38,75 44,47 67,00 Accepted Breadht m 8,50 8,50 14,00 Accepted Height m 3,65 4,26 5,20 Accepted Draught m 2,80 2,80 4,24 Accepted

29 Rencana Garis

30 Rencana Umum

31 Analisa Kelayakan Investasi Pemasukan dan Pengeluaran Asumsi Besar pinjaman =80% total investasi Interest rate = 13% Tenor = 10 th Kenaikan Biaya = 2% per th Kenaikan Tarif = 3% per th Pemasukan per tahun Tarif angkutan container Pengeluaran per tahun : Pengembalian Pinjaman Biaya kapal dan insfrastruktur Terjadi penurunan pengeluaran pada tahun ke- 11 disebabkan oleh masa pengembalian pinjaman berakhir.

32 Analisa Kelayakan Investasi Aliran Kas Asumsi Besar pinjaman =80% total investasi Interest rate = 13% Tenor = 10 th Kenaikan Biaya = 3% per th Kenaikan Harga Jual = 2% per th Break even point tahun ke-9

33 Analisa Kelayakan Investasi Hasil Perhitungan Investment Criteria Value Min Criteria Present Worth (PW atau NPV) J Rp ,96 0 Ok Present Worth Index (NPVI) kali 1,221 0 Ok IRR % 16% 0 Ok IRR Index (IRRI = IRR / MARR) kali 1,034 0 Ok BEP from year Ok Accum Cash on BEP J Rp Ok Asumsi Besar pinjaman = 80% total investasi Interest rate = 13% Tenor = 10 th Kenaikan Biaya = 3% per th Kenaikan Harga Jual = 2% per th Kriteria kelayakan investasi: NPV IRR BEP Moda terpilih memiliki nilai kelayakan investasi dengan nilai NPV sebesar Rp. 56,20 Milyar, IRR sebesar 16% dan BEP pada tahun ke-9.

34 Analisis Sensitivitas Kelayakan Investasi Perubahan Tarif dan Kenaikan Biaya Tahunan Bentangan Perubahan Tarif 100% - 220% Bentangan kenaikan biaya 1% - 5% Kondisi terburuk : Tarif tetap 100% dan kenaikan biaya sebesar 5% per tahun. Kondisi ini menurunkan nilai NPV menjadi Rp. -22,07 Milyar Kondisi yang diharapkan : Tarif ditetapkan 200% dari tarif pasar dan kenaikan biaya sebesar 2%. Nilai NPV pada kondisi ini yaitu sebesar Rp. 56,21 Milyar. Kondisi Terbaik : Tarif ditetapkan 220% dari tarif pasaran dan kenaikan biaya sebesar 2% per tahun. Kondisi ini menghasilkan nilai NPV sebesar Rp. 70,14 Milyar.

35 Analisis Sensitivitas Kelayakan Investasi Perubahan Investasi dan Kenaikan Biaya Tahunan Pergeseran nilai investasi dari hasil perhitungan semula disebabkan karena: Biaya investasi kapal berdasarkan kurva Watson dengan basis data tahun 1993 Kurs dollar pada saat pelaksanaan proyek. Bentangan Perubahan investasi 60%-180% Bentangan kenaikan biaya 1%-5% Kondisi terburuk : biaya investasi di awal meningkat menjadi 180% dari kalkulasi awal dan kenaikan biaya sebesar 5% per tahun, nilai NPV turun menjadi Rp. -11,92 Milyar Kondisi yang diharapkan : biaya investasi tepat sebesar 100% dan kenaikan biaya sebesar 2% per tahun, maka nilai NPV menjadi Rp. 56,21 Milyar. Kondisi Terbaik : biaya investasi sebessar 60% dan kenaikan biaya sebesar 1%. Kondisi ini akan meningkatkan nilai NPV menjadi Rp. 66,56 Milyar.

36 KESIMPULAN Konsumsi Gas pada PLTG 3x1 MW di Bawean sebesar dengan 386,95 MMscf per tahun. Pola pengangkutan gas yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan gas PLTG 3x1 MW di Bawean adalah Pola pengangkutan dengan : Rute dari Terminal PT PJB Gresik ke Pelabuhan Sangkapura Bawean. Moda yang digunakan adalah moda SPCB-Geared yang berkapasitas angkut 28 TEUs atau setara dengan 926 DWT dengan kecepatan dinas 8 knot. Berdasarkan hasil perhitungan pola pengangkutan tersebut menghasilkan unit biaya terendah pada tahun pertama yaitu sebesar Rp per TEUs. Moda SPCB-Geared tersebut memiliki ukuran utama optimal yaitu : Lpp = 44,47 m B = 8,5 m H = 4,26 m T = 2,8 m

37 SARAN Pada penelitian ini, perancangan desain konseptual hanya dilakukan sampai pada tahap preliminary design. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi lanjut hingga tahap basic design kapal ini sesuai dengan aturan kelas yang berlaku. Demikian juga dengan infrastruktur pendukungnya, perlu dilakukan studi lanjut terkait desain teknis sistem penerimaan gasnya. Perlun dilakukan analisis penjadwalan kapal untuk melihat kehandalan operasi. Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai analisis operasioanal container CNG dikarenanakan membutuhkan prosedur dan penanganan khusus.

38 TERIMA KASIH

Desain Konseptual dan Pola Operasi Kapal CNG (Compressed Natural Gas) untuk Mendukung Pembangunan PLTG di Pulau Bawean

Desain Konseptual dan Pola Operasi Kapal CNG (Compressed Natural Gas) untuk Mendukung Pembangunan PLTG di Pulau Bawean JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (Januari, 2014) ISSN: 2301-9271 1 Desain Konseptual dan Pola Operasi Kapal CNG (Compressed Natural Gas) untuk Mendukung Pembangunan PLTG di Pulau Bawean Yudiyana, Murdjito,

Lebih terperinci

Estimasi Kebutuhan BBM

Estimasi Kebutuhan BBM Estimasi Kebutuhan BBM Hasil Estimasi Tahun Kunsumsi Total (Liter) Gayam Nonggunong Ra as Arjasa Kangayan Sapeken Masalembu Total 2013 1.985.587 228.971 2.180.642 4.367.677 365.931 3.394.745 3.462.689

Lebih terperinci

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III G130 Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Indonesia III Muhammad Sayful Anam, dan Hesty Anita Kurniawati Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM 10.000 MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA OLEH : MUHAMMAD KHAIRIL ANWAR 2206100189 Dosen Pembimbing I Dosen

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTEGRATED TUG-BARGE (ITB) PENGANGKUT CNG (Compressed Natural Gas) YANG SESUAI UNTUK PERAIRAN SEMBAKUNG-NUNUKAN

PERANCANGAN INTEGRATED TUG-BARGE (ITB) PENGANGKUT CNG (Compressed Natural Gas) YANG SESUAI UNTUK PERAIRAN SEMBAKUNG-NUNUKAN TUGAS AKHIR (MN 091382) PERANCANGAN INTEGRATED TUG-BARGE (ITB) PENGANGKUT CNG (Compressed Natural Gas) YANG SESUAI UNTUK PERAIRAN SEMBAKUNG-NUNUKAN Danu Utama NRP. 4108 100 065 Dosen Pembimbing: Ir. Wasis

Lebih terperinci

Desain Konseptual dan Pola Operasi Perahu Wisata di Daerah Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya)

Desain Konseptual dan Pola Operasi Perahu Wisata di Daerah Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) Desain Konseptual dan Pola Operasi Perahu Wisata di Daerah Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) QI IDRISA (4106100036) Dosen Pembimbing : Dr. Ing. Setyo Nugroho JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2 SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PRODUKSI KAPAL PENAMPUNG IKAN DI DAERAH SULAWESI UTARA Oleh: M. MARTHEN OKTOUFAN N. N.R.P. 4106 100 074 Dosen Pembimbing: Sri Rejeki Wahyu Pribadi, ST, MT

Lebih terperinci

DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN

DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN Presentasi UJIAN TUGAS AKHIR (MN 091382) DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN MOHAMAD RIZALUL HAFIZ 4110 100 039 Dosen Pembimbing: Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc 1-35 Latar Belakang

Lebih terperinci

SOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB)

SOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB) OPTIMASI DESAIN KAPAL IKAN MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB) STUDI KASUS DAERAH PERAIRAN PROBOLINGGO Oleh : Defri Sumarwan 4106.100.011 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat,

Lebih terperinci

Analisis Model Pembiayaan Investasi Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis Public-Private Partnership

Analisis Model Pembiayaan Investasi Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis Public-Private Partnership Analisis Model Pembiayaan Investasi Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis Public-Private Partnership Tugas Akhir Made Ary Januardana 4108 100 053 Dosen Pembimbing Ir.Tri Achmadi, Ph.D Outline Pendahuluan

Lebih terperinci

DESAIN KONSEPTUAL ALAT TRANSPORTASI UNTUK PENERAPAN SHORT SEA SHIPPING DI PULAU JAWA

DESAIN KONSEPTUAL ALAT TRANSPORTASI UNTUK PENERAPAN SHORT SEA SHIPPING DI PULAU JAWA DESAIN KONSEPTUAL ALAT TRANSPORTASI UNTUK PENERAPAN SHORT SEA SHIPPING DI PULAU JAWA Ariston Yoga Pradhana 1 dan Tri Achmadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan

Lebih terperinci

ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI PENGOPERASIAN KAPAL 5000 GT DI PERAIRAN GRESIK-BAWEAN

ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI PENGOPERASIAN KAPAL 5000 GT DI PERAIRAN GRESIK-BAWEAN ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI PENGOPERASIAN KAPAL 5000 GT DI PERAIRAN GRESIK-BAWEAN Yudi Hermawan N.R.P. 4106 100 062 Jurusan Teknik Perkapalan Bidang Studi Transportasi Laut Institut Teknologi

Lebih terperinci

TESIS JOHAN JOHANNES PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

TESIS JOHAN JOHANNES PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 TESIS JOHAN JOHANNES PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 Latar Belakang Listrik ; satu faktor penting dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Pada 1992 Pemerintah Indonesia mengeluarkan deregulasi sector ketenagalistrikan. Proses ini berawal dengan diterbitkannya Keputusan Presiden

Lebih terperinci

Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan Timur

Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan Timur JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan

Lebih terperinci

Galilea Prima Khristianto

Galilea Prima Khristianto Galilea Prima Khristianto 4105 100 065 Surabaya, 12 Juli 2010 Dosen Pembimbing : Ir. Tri Achmadi, Ph. D 1 LATAR BELAKANG Kepadatan Depo Peti Kemas mencapai 97% (http//www.pp3.co.id tanggal 18 September

Lebih terperinci

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua G252 Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua Bimo Taufan Devara, Wasis Dwi Aryawan, dan Ahmad Nasirudin Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382)

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382) PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382) Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember KONSEP DESAIN KAPAL PEMBERSIH SUNGAI : Studi Kasus Sungai Kepetingan Sidoarjo

Lebih terperinci

Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah

Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah Studi Pembangunan PLTGU Senoro (2 x 120 MW) Dan Pengaruhnya Terhadap Tarif Listrik Regional di Sulawesi Tengah Tedy Rikusnandar NRP 2208 100 643 Dosen Pembimbing Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M. Eng Ir.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prospek pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sangat besar dan beragam. Berdasarkan data cadangan dan produksi energi terbarukan Indonesia 2007, (http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/...pltmh.html)

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR MODEL PERENCANAAN PENGANGKUTAN DAN DISTRIBUSI SEMEN DI WILAYAH INDONESIA TIMUR. Oleh : Windra Iswidodo ( )

SIDANG TUGAS AKHIR MODEL PERENCANAAN PENGANGKUTAN DAN DISTRIBUSI SEMEN DI WILAYAH INDONESIA TIMUR. Oleh : Windra Iswidodo ( ) SIDANG TUGAS AKHIR MODEL PERENCANAAN PENGANGKUTAN DAN DISTRIBUSI SEMEN DI WILAYAH INDONESIA TIMUR Oleh : Windra Iswidodo (4107 100 015) Pembimbing : I G. N. Sumanta Buana, S.T., M.Eng. LATAR BELAKANG Pengembangan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI vii DAFTAR ISI Halaman Judul..... i Halaman Pengesahan..... ii Kata Pengantar..... iii Abstrak.... v Abstract... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar.... ix Daftar Tabel... x Daftar Notasi... xii Lampiran....

Lebih terperinci

Perancangan Self Unloading Coal Carrier Untuk Alternatif Distribusi Batubara Dari Pulau Kalimantan ke Pulau Jawa

Perancangan Self Unloading Coal Carrier Untuk Alternatif Distribusi Batubara Dari Pulau Kalimantan ke Pulau Jawa JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Perancangan Self Unloading Coal Carrier Untuk Alternatif Distribusi Batubara Dari Pulau Kalimantan ke Pulau Jawa Dedik Eri Wibowo dan Djauhar

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

ANALISA ANGKUTAN BATU BARA DENGAN KONSEP PENGGUNAAN TONGKANG KOSONG DI PELABUHAN DAN PEMANFAATAN PASANG SURUT SUNGAI

ANALISA ANGKUTAN BATU BARA DENGAN KONSEP PENGGUNAAN TONGKANG KOSONG DI PELABUHAN DAN PEMANFAATAN PASANG SURUT SUNGAI ANALISA ANGKUTAN BATU BARA DENGAN KONSEP PENGGUNAAN TONGKANG KOSONG DI PELABUHAN DAN PEMANFAATAN PASANG SURUT SUNGAI Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah tugas akhir sebagai persyaratan kelulusan

Lebih terperinci

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-241 Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua Bimo Taufan Devara, Wasis Dwi Aryawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus meningkat.

Lebih terperinci

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) Ivan Akhmad 1) dan Ahmad Rusdiansyah 2) 1) Program Studi

Lebih terperinci

Analisis Model Pembiayaan Investasi Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis Public Private Partnership (Studi Kasus: Sungai Kapuas)

Analisis Model Pembiayaan Investasi Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis Public Private Partnership (Studi Kasus: Sungai Kapuas) 1 Analisis Model Pembiayaan Investasi Pengembangan Alur Pelayaran Berbasis Public Private Partnership (Studi Kasus: Sungai Kapuas) Made Ary Januardana, Tri Achmadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Presentasi Ujian Tugas Akhir (MN )

Presentasi Ujian Tugas Akhir (MN ) Presentasi Ujian Tugas Akhir (MN 091382) Disusun oleh: ARIF BILLAH (4110100045) JUDUL TUGAS AKHIR DESAIN WATER BUS SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI DAN WISATA RUTE PROBOLINGGO-SURABAYA JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan program Maxshurft, besarnya power

Lebih terperinci

Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep)

Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG TUJUAN PERUMUSAN MASALAH. Fadila Putra K Distribusi menurun hingga 60% (2007) Kebutuhan Pupuk

LATAR BELAKANG TUJUAN PERUMUSAN MASALAH. Fadila Putra K Distribusi menurun hingga 60% (2007) Kebutuhan Pupuk Fadila Putra K. 4105 100 044 LATAR BELAKANG Agraris Pertanian Kebutuhan Pupuk Pemenuhan PT PUSRI Distribusi Pupuk Surabaya, Januari 2010 Distribusi menurun hingga 60% (2007) Muatan Tidak Optimum Dosen

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor ketenagalistrikan menjadi bagian yang menyatu dan tak terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, juga merupakan komponen yang sangat penting bagi pembangunan

Lebih terperinci

STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA

STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA Madestya Yusuf 2204 100 023 Pembimbing : Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng NIP. 194612111974121001

Lebih terperinci

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tipe Ro-ro untuk Rute Ketapang (Kabupaten Banyuwangi) Gilimanuk (Kabupaten Jembrana) Oleh : Febriani

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

Desain Konseptual Pola Pengangkutan Sayuran Antar Pulau

Desain Konseptual Pola Pengangkutan Sayuran Antar Pulau Ujian Tugas Akhir Desain Konseptual Pola Pengangkutan Sayuran Antar Pulau Oleh : ALIMUN TRI ATMOJO 4104 100 026 Pembimbing : Ir. TRI ACHMADI Ph.D 1 PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG : Permintaan

Lebih terperinci

Analisis Dampak Pengerukan Alur Pelayaran pada Daya Saing Pelabuhan. Studi Kasus : Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Analisis Dampak Pengerukan Alur Pelayaran pada Daya Saing Pelabuhan. Studi Kasus : Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Judul Tugas Akhir Analisis Dampak Pengerukan Alur Pelayaran pada Daya Saing Pelabuhan. Studi Kasus : Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dosen Pembimbing Ir. Tri Achmadi Ph.D Ni Luh Putu Pratidinatri, S.T.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sebuah negara besar yang sedang berkembang, konsumsi energi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, termasuk konsumsi energi listrik. Berdasarkan

Lebih terperinci

KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai

KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan,

Lebih terperinci

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia Abstrak Dalam menjamin tersedianya pasokan listrik bagi masyarakat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya mendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Asumsi Dasar 4.1.1 Demografi Provinsi Banten Provinsi Banten secara umum merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 200 meter di atas permukaan laut, serta

Lebih terperinci

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Deviany Kartika, Miftahul Arifin, Rahman Darmawan Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 DATA UMUM 4.1.1 Keadaan Demografi Provinsi Jawa Timur (Statistik Daerah Provinsi Jawa Timur 2015) Berdasarkan hasil estimasi penduduk, penduduk Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN Menurut badan statistik PLN, kapastitas terpasang tenaga listrik oleh PLN pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013 dengan total terpasang sebesar 198,601

Lebih terperinci

Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta

Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta G60 Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta Nurin Farras Adiba dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang

Lebih terperinci

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-261 Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia Deny Ari Setiawan Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Demografis Provinsi DKI Jakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Demografis Provinsi DKI Jakarta 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Asumsi Dasar 4.1.1 Keadaan Demografis Provinsi DKI Jakarta DKI Jakarta merupakan daerah yang terletak di 5 19' 12" - 6 23' 54" LS dan 106 22' 42" - 106 58'

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan - Kapal supply vessel Sam Prosper I dengan ukuran utama sebagai berikut : Length Over All : 34.00 m Length Waterline : 32.65 m Beam (moulded) : 9.00 m Depth (moulded)

Lebih terperinci

MODEL PENENTUAN UKURAN KAPAL OPTIMUM KORIDOR PENDULUM NUSANTARA

MODEL PENENTUAN UKURAN KAPAL OPTIMUM KORIDOR PENDULUM NUSANTARA MODEL PENENTUAN UKURAN KAPAL OPTIMUM KORIDOR PENDULUM NUSANTARA Hasan Iqbal Nur 1) dan Tri Achmadi 2) 1) Program Studi Teknik Transportasi Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Sidang Tugas Akhir (MN 091382) DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Oleh : Galih Andanniyo 4110100065 Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR. Studi Kebutuhan dan Kapasitas CNG Carrier pada Distribusi CNG dari FSRU ke End Costumer dengan Pendekatan Simulasi

SIDANG TUGAS AKHIR. Studi Kebutuhan dan Kapasitas CNG Carrier pada Distribusi CNG dari FSRU ke End Costumer dengan Pendekatan Simulasi SIDANG TUGAS AKHIR Studi Kebutuhan dan Kapasitas CNG Carrier pada Distribusi CNG dari FSRU ke End Costumer dengan Pendekatan Simulasi EKO BUDI FEBRIANTO 2509.100.023 Latar Belakang 27 3 nd th rd Sumber

Lebih terperinci

Perancangan Self Propelled Container Barge (SPCB) Sebagai Alternatif Angkutan Container Pelayaran Pantura Untuk daerah Jawa Timur

Perancangan Self Propelled Container Barge (SPCB) Sebagai Alternatif Angkutan Container Pelayaran Pantura Untuk daerah Jawa Timur JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-367 Perancangan Self Propelled Container Barge (SPCB) Sebagai Alternatif Angkutan Container Pelayaran Pantura Untuk daerah Jawa Timur Agdarita Teguh

Lebih terperinci

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana IV-27 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana transportasi laut sebagai sarana penghubung utama antara pulau. Distribusi barang antara

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan 17.500 DWT Nur Ridwan Rulianto dan Djauhar Manfaat Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan salah satu

BAB V PENUTUP. dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan salah satu BAB V V.1. KESIMPULAN Berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan

Lebih terperinci

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT SE06-UMB-E1 1. PROPINSI (1) REPUBLIK I DO ESIA BADA PUSAT STATISTIK SENSUS EKONOMI 2006 PENCACAHAN PERUSAHAAN MENENGAH/BESAR PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (2) (3) 2. KABUPATEN /

Lebih terperinci

Analisis Dampak Pembangunan Pelabuhan Terhadap Biaya Transportasi : Studi Kasus Pelabuhan Teluk Prigi di Wilayah Jawa Timur

Analisis Dampak Pembangunan Pelabuhan Terhadap Biaya Transportasi : Studi Kasus Pelabuhan Teluk Prigi di Wilayah Jawa Timur JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-119 Analisis Dampak Pembangunan Pelabuhan Terhadap Transportasi : Studi Kasus Pelabuhan Teluk Prigi di Wilayah Jawa Timur Norma

Lebih terperinci

Analisa Teknis dan Ekonomis Pembangunan Galangan Kapal Pengangkut LNG Ukuran Kecil (Small Scale LNG Carrier) untuk Perairan Indonesia

Analisa Teknis dan Ekonomis Pembangunan Galangan Kapal Pengangkut LNG Ukuran Kecil (Small Scale LNG Carrier) untuk Perairan Indonesia JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) G 81 Analisa Teknis dan Ekonomis Pembangunan Galangan Kapal Pengangkut LNG Ukuran Kecil (Small Scale LNG Carrier) untuk Perairan Indonesia

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Keuangan Agroindustri Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : riyanti.fp@ub.ac.id

Lebih terperinci

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa G268 Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa Kanda Nur Diansah Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

STUDI PEMBANGUNAN PLTU KAMBANG 2x100 MW DAN PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL DI SUMATERA BARAT

STUDI PEMBANGUNAN PLTU KAMBANG 2x100 MW DAN PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL DI SUMATERA BARAT STUDI PEMBANGUNAN PLTU KAMBANG 2x100 MW DAN PENGARUHNYA TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL DI SUMATERA BARAT Disusun Oleh : Hamid Paminto Nugroho 2207 100 571 Dosen Pembimbing : 1. Ir. Syariffuddin Mahmudsyah

Lebih terperinci

TKS 7338 EKONOMI TRANSPORTASI Dr. GITO SUGIYANTO, S.T., M.T.

TKS 7338 EKONOMI TRANSPORTASI Dr. GITO SUGIYANTO, S.T., M.T. TKS 7338 EKONOMI TRANSPORTASI Dr. GITO SUGIYANTO, S.T., M.T. Investment is not just about cold cash, BUT ALSO about imagination and innovation. Imagination to make better use of what we have already. Innovation

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di Indonesia tidak hanya semata-mata dilakukan oleh PT PLN (Persero) saja, tetapi juga dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL Dipresentasikan Oleh : MUHAMMAD KHARIS - 4109 100 094 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio W.P.,

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA FINAL KNKT.17.03.05.03 Laporan Investigasi Kecelakaan Pelayaran Tenggelamnya KM. Sweet Istanbul (IMO No. 9015993) Area Labuh Jangkar Pelabuhan Tanjung Priok, DKI Jakarta Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI 24 BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI 4.1. Metodologi Dalam penelitian ini, mencakup pemilihan sistem kogenerasi dan evaluasi nilai ekonomi. Pemilihan sistem kogenerasi yang diimplementasikan mempertimbangkan

Lebih terperinci

C I N I A. Analisis Perbandingan antar Moda Distribusi Sapi : Studi Kasus Nusa Tenggara Timur - Jakarta

C I N I A. Analisis Perbandingan antar Moda Distribusi Sapi : Studi Kasus Nusa Tenggara Timur - Jakarta C I N I A The 2 nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016) Analisis Perbandingan antar Moda Distribusi Sapi : Studi Kasus Nusa Tenggara Timur - Jakarta Tri Achmadi, Silvia Dewi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. Wilayah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan berbagai kegiatan dapat dilakukan dengan adanya peralatan

Lebih terperinci

Model Pengangkutan Crude Palm Oil

Model Pengangkutan Crude Palm Oil TUGAS AKHIR Model Pengangkutan Crude Palm Oil (CPO) Untuk Domestik Oleh : Wahyu Aryawan 4105 100 013 Dosen Pembimbing : Ir. Setijoprajudo, M.SE. Bidang Studi Transportasi Laut dan Logistik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Desain Konsep Self-Propelled Backhoe Dredger untuk Operasi Wilayah Sungai Kalimas Surabaya

Desain Konsep Self-Propelled Backhoe Dredger untuk Operasi Wilayah Sungai Kalimas Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) G 31 Desain Konsep Self-Propelled Backhoe Dredger untuk Operasi Wilayah Sungai Kalimas Surabaya Fajar Andinuari dan Hesty Anita Kurniawati

Lebih terperinci

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D ISTA RICKY SURYOPUTRANTO (4108100093) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D Lahan semakin sempit Lahan semakin mahal Industri sepakbola semakin berkembang Pontensi besar Stadion apung lebih murah dari

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The aim of this research is to explore the feasibility of potato plantation project. From the finance point of view, Capital Budgeting Method will be suitable to be used as a measurement for the

Lebih terperinci

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal Galih Andanniyo (1), Wasis Dwi Aryawan (2). Jurusan

Lebih terperinci

Satria Duta Ninggar

Satria Duta Ninggar Satria Duta Ninggar 2204 100 016 Pembimbing : Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng NIP. 130 520 749 Ir. Teguh Yuwono NIP. 130 604 244 Pertumbuhan pelanggan di Jawa Tengah yang pesat mengakibatkan kebutuhan

Lebih terperinci

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,

Lebih terperinci

3.1. TAHAP PENELITIAN

3.1. TAHAP PENELITIAN BAB III METODOLOGI 3.1. TAHAP PENELITIAN Dalam pelaksanaan penulisan penelitian ini, dilakukan metodologi yang saling berkaitan antara operasional keja terminal penerima LNG dengan industri yang bisa bersimbiosis

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

Penampung Ikan di Daerah Sulawesi Utara

Penampung Ikan di Daerah Sulawesi Utara JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Analisa Teknis dan Ekonomis Produksi Kapal Penampung Ikan di Daerah Sulawesi Utara M Marthen Oktoufan N. dan Sri Rejeki Wahyu Pribadi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL

BAB VI ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL BAB VI ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL 6.1. Analisa Ekonomi Analisa ekononi dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembangunan pelabuhan peti kemas ini dilihat dari sudut pandang pemakai jasa pelabuhan. Analisa

Lebih terperinci

Oleh: Bayu Permana Indra

Oleh: Bayu Permana Indra STUDI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK IPP - PLT PANAS BUMI BEDUGUL 10 MW KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN BALI PADA PROYEK PERCEPATAN 10.000 MW PADA TAHUN 2018 Oleh: Bayu Permana Indra 2207100532 Dosen

Lebih terperinci

Studi Pembangunan PLTU Sumbawa Barat 2x7 MW Untuk Memenuhi Kebutuhan Energi Listrik Di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat

Studi Pembangunan PLTU Sumbawa Barat 2x7 MW Untuk Memenuhi Kebutuhan Energi Listrik Di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat Studi Pembangunan PLTU Sumbawa Barat 2x7 MW Untuk Memenuhi Kebutuhan Energi Listrik Di Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat Oleh : Deni Kristanto (2209 105 099) Dosen Pembimbing : Ir. Syariffudin Mahmudsyah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Proyek Menurut UU No. 17 Tahun 2008, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai operator pelabuhan dituntut untuk bertanggung jawab terhadap aset negara. Dalam

Lebih terperinci

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Karakteristik Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit... 10 2. Baku Mutu Air Limbah Industri Minyak Kelapa Sawit... 11 3. Konversi Energi Biogas... 15 4. Produksi Kelapa Sawit Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumber daya yang melimpah, baik berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, iklim yang bersahabat, dan potensi lahan yang besar. Pada

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PLTU SKALA KECIL TERSEBAR 14 MW PROGRAM PT.PLN UNTUK MENGATASI KRISIS

PEMBANGUNAN PLTU SKALA KECIL TERSEBAR 14 MW PROGRAM PT.PLN UNTUK MENGATASI KRISIS PEMBANGUNAN PLTU SKALA KECIL TERSEBAR 14 MW DI MELAK KALIMANTAN TIMUR SEBAGAI PROGRAM PT.PLN UNTUK MENGATASI KRISIS KELISTRIKAN DI INDONESIA TIMUR Oleh : Bayu Hermawan (2206 100 717) Dosen Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Asumsi-Asumsi Pembangunan 4.1.1. Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek Berdasarkan keterangan yang diperoleh, pelaksanaan pembangunan proyek telah dimulai sejak awal

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA

PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang Perbandingan Biaya Pembangkitan Pembangkit Listrik di

Lebih terperinci

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-256 Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa Kanda

Lebih terperinci