Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT Nur Ridwan Rulianto dan Djauhar Manfaat Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya dmanfaat@na.its.ac.id Abstrak Dalam pembangunan suatu kapal, perlu diperhatikan mengenai aspek keselamatan selama proses bongkar - muat berlangsung, terutama untuk kapal tanker. Proses bongkar muat tersebut akan mempengaruhi stabilitas dari kapal tersebut sehingga sangat diperlukan adanya manual yang berisi prosedur prosedur yang mengatur proses bongkar muat. Dalam keadaan emergency, dibutuhkan suatu proses bongkar muat yang seefisien mungkin (tanpa melupakan aspek keselamatan). Pada pengerjaan Tugas Akhir ini, dilakukan pembuatan suatu software yang berisi tentang perhitungan stabilitas kapal yang memenuhi persyaratan IMO regulation. Adapun software yang digunakan akan menggunakan bahasa pemrograman visual basic sebagai tampilannya. Proses loading manual dilakukan pada kondisi muatan penuh dan didapatkan hasil bahwa kapal mengalami trim buritan sebesar m, sarat haluan m dan sarat buritan Hasil tersebut di atas masih memenuhi persyaratan IMO. loading unloading untuk menjamin keselamatan dari kru kapal. Pada loading manual, di dalamnya memuat stabilitas dan kekuatan memanjang yang harus dipenuhi selama proses bongkar muat berlangsung. Untuk itu diperlukan alternatif bagi desainer kapal menentukan loading manual yang optimum digunakan dalam proses bongkar muat. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk menulis penelitian yang berjudul Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kekuatan Memanjang Penyebaran Memanjang Gaya Berat Distribusi berat ini merupakan sebagian pembebanan yang akan menimbulkan bending moment. Distribusi berat merupakan hasil penjumlahan dari penyebaran berat komponen LWT dan DWT. Kata Kunci : --- Kapal Tanker, Bongkar muat, Software, Loading Manual I. PENDAHULUAN apal tanker adalah kapal yang dirancang untuk K mengangkut minyak ataupun produk turunannya yang dimuat ke dalam tangki tangki penyimpanan. Oleh karena barang yang diangkut oleh kapal tanker merupakan benda cair ( minyak ), maka perlu diperhatikan persoalan tentang kemungkinan adanya pencemaran lingkungan laut akibat kebocoran atau error yang terjadi selama di kapal. Selain itu, proses bongkar muat juga sangat membutuhkan perhatian khusus terkait dalam pemindahan barang muatan. Berdasarkan peraturan MARPOL 73/78 Annex 1(Chapter 4 Part A Regulation 27), dalam setiap kapal tanker diwajibkan memiliki Operation and Equipment Manual yang berfungsi untuk mengatur segala prosedur kegiatan yang harus dilakukan dalam kapal selama pelayaran. Salah satu manual yang terdapat dalam kapal tanker adalah loading manual. Loading manual berisi prosedur prosedur yang harus dilakukan dalam proses Gambar 1 Distribusi Gaya Berat Penyebaran Memanjang Gaya Tekan ke Atas Gaya tekan keatas adalah merupakan reaksi massa air terhadap kapal yang tidak lain adalah displacement. Dimana harga displacement tersebut sama dengan massa total kapal, demikian juga resultan gaya tekan keatas tersebut harus sebisa mungkin terletak pada satu garis vertikal dengan resultan gaya berat. B. Perhitungan Stabilitas Kapal Stabilitas adalah keseimbangan dari kapal, merupakan sifat atau kecenderungan dari sebuah kapal untuk kembali kepada kedudukan semula setelah mendapat senget (kemiringan) yang disebabkan oleh gaya-gaya dari luar. Stabilitas merupakan kemampuan sebuah kapal untuk menegak kembali sewaktu kapal

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: menyenget oleh karena kapal mendapatkan pengaruh luar, misalnya angin, ombak dan sebagainya. Dalam teori bangunan kapal, stabilitas statis dan stabilitas dinamis dapat ditinjau dari sudut oleng.bila sudut oleng yang terjadi kurang dari 9 0 maka disebut stabilitas statis awal dan stabilitas dinamis awal.dan bila lebih besar dari 9 0 disebut stabilitas statis lanjut dan stabilitas dinamis lanjut [3]. 1) Kondisi Stabil Titik G berada di bawah titik M. Pada kondisi ini MG berharga positif dan kapal dalam kondisi stabil. Apabila mendapat gaya dari luar, maka akan dibalas dengan momen pengembali sebesar P x GZ, dimana P adalah berat kapal, h adala jarak titik G tegak lurus terhadap garis oleng. C. Microsoft Visual Basic Microsoft Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM). Visual Basic merupakan pengembangan bahasa computer BASIC (Beginner s All-purpose Symbolic Instruction Code). Bahasa BASIC diciptakan oleh Professor John Kemeny dan Thomas Eugene Kurtz dari perguruan tinggi Dartmouth pada pertengahan tahun 1960-an. Bahasa pemrograman tersebut tersusun mirip dengan bahasa inggris yang biasa digunakan oleh para programmer untuk menulis program program komputer sederhana yang berfungsi sebagai pembelajaran bagi konsep dasar pemrograman komputer [1]. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Diagram Alir Gambar 2 Kondisi Stabil [3] 2) Kondisi Labil Titik M berada di bawah titik G. Pada kondisi ini MG berharga negatif, sehingga kapal dalam keadaan labil. Bila mendapatkan gaya luar, maka kapal tidak akan bisa kembali dalam keadaan semula karena tidak mempunyai momen pengembali. Berikut ini adalah ilustrasi keadaan kapal yang labil. Gambar 3 Kondisi Labil [3] 3) Kondisi Netral Titik M berimpit dengan titik G. Pada kondisi ini MG sama denga 0 dan kapal dalam kondisi netral atau indifferent. Gambar 5 Diagram Alir IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Membuat Tabel Hidrostatik Tabel ini sepenuhnya dibuat berdasarkan koordinat potongan garis air yang telah di tabulasi dalam bentuk table offset. Tabel ini dibuat dengan cara melakukan perulangan perhitungan komponen - komponen hidrostatik pada setiap potongan garis air. Gambar 4 Kondisi Netral [3]

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: Gambar 6 Sebagian Data Hidrostatik Gambar 9 Sekat Ruang Muat B. Menentukan Cross Curve KN Curve merupakan kurva yang digambarkan berdasarkan dari perhitungan jarak dari lunas kapal ke proyeksi tegak lurus terhadap sumbu normal yang melewati titik metasenter melintang pada saat kondisi kapal tersebut mengalami oleng. Data ini bertujuan untuk mengetahui nilai lengan momen pengembali atau disebut GZ dari kapal saat oleng tertentu dan pada pusat titik berat tertentu. C. Membuat Data Tank Calibration Data tank calibration digunakan untuk mengetahui seberapa besar volume suatu tangki. Untuk mendapatkan data tersebut dilakukan dengan cara sounding. Berikut ilustrasi pengukuran tank calibration Gambar 10 Midship Section Setelah bagian lambung telah didapat maka hasil tersebut kemudian di rekap berdasarkan per station. D. Perhitungan Berat Perhitungan berat seperti yang telah dikatakan di awal, akan digunakan metode post per post, sehingga terlebih dahulu dilakukan perhitungan berat komponen LWT. Perhitungan berat LWT sendiri dilakukan terlebih dahulu pada bagian parallel middle body baru kemudian dilanjutkan pada bagian depan, bagian belakang, kamar mesin, rumah geladak, permesinan, dan perlengkapan lainnya. Gambar 8 Midship Tranverse Section Selain itu juga dilakukan perhitungan berat sekat pada parallel middle body. Tabel 1 Hasil Rekap Perhitungan Berat Per Station E. Penentuan Kondisi Pemuatan Setelah persebaran berat LWT selesai dilakukan tahap selanjutnya adalah penentuan kondisi pembebanan / pemuatan. Pemeriksaan kekuatan memanjang pada kapal ini dilakukan pada 14 kondisi. Pada bab ini akan membahas kondisi B7 (muatan penuh), untuk kondisi yang lain dapat dilihat pada Kolom Lampiran. A1 = Lightship Condition B1 = Loading Condition Step 1 (COT3 40%, COT5 60%) B2 = Loading Condition Step 2 (COT2 20%, COT3 80%, COT5 98%) B3 = Loading Condition Step 3

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: (COT2 50%, COT3 98%, COT5 98%, COT6 50%) B4 = Loading Condition Step 4 (COT2 98%,COT3 98%, COT5 98%, COT6 98%) B5 = Loading Condition Step 5 (COT1 60%, COT2 98%, COT3 98%, COT4 20%, COT5 98%,COT6 98%, COT7 25%) B6 = Loading Condition Step 6 (COT1 98%, COT2 98%, COT3 98%, COT4 20%, COT5 98%, COT6 98%, COT7 80%) B7 = Loading Condition Step 7 (Full Load Condition) C1 = 10% Bunker at Full Load Condition C2 = 10% New Bunkering Storage at Full Load Condition C3 = 10% All Bunker at Full Load Condition D1 = Full Bunker at Ballast Conditiion D2 = 10% Bunker at Ballast Condition D3 = 10% New Bunkering Storage at Ballast Condition D4 = 10% All Bunker at Ballast Condition F. Pemeriksaan Stabilitas dan Trim Setelah persebaran berat telah selesai selanjutnya dilakukan pemeriksaan kekuatan memanjang dalam berbagai kondisi. Terdapat 4 kriteria kondisi dimana dalam pembahasan ini yang akan dibahas adalah kondisi B7 atau suatu kondisi saat muatan penuh (full load). Tabel 3 Pemeriksaan persyaratan IMO Gambar 11 Kurva GZ Condition B7 G. Pemeriksaan Menggunakan Hydromax Pada Maxsurf Setelah didapatkan hasil perhitugan maka dilakukan proses validasi dengan menggunakan program hydromax pada maxsurf. Untuk itu terlebih dahulu dilakukan proses sebagai berikut [2]: 1) Pembuatan Model Kapal Dalam proses pembuatan badan kapal, digunakan gambar rencana garis sebagai acuannya. Sebagai langkah awal, model bentuk paralel middle body terlebih dahulu dibuat. Lalu berikutnya pembuatan blok bergerak ke depan kapal dan belakang kapal. Tabel 2 Hasil Running Pemeriksaan Stabilitas dan Trim pada Condition B7 Gambar 12 Model Tanker Pada Maxsurf 2) Pembuatan Model Tangki Pada Hydromax Dalam perhitungan stabilitas dan trim menggunakan Hydromax Pro diperlukan datadata sebagai berikut: berat kapal, LCG, KG, dan letak tangki-tangki dan jenis muatan cairnya.

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: Gambar 13 Hasil Pemodelan Tangki Pada Hydromax 3) Running Condition B7 Setelah semua pemodelan dilakukan kemudian dilakukan running hydromax terhadap condition B7 untuk membandingkan hasil stabilitas antara perhitungan excel dengan perhitungan hydromax. Gambar 15 Jendela untuk memasukkan perintah atau code Pada bagian CommandButton ENTER digunakan untuk membuat link antara visual basic dengan Microsoft excel. Tabel 4 Koreksi Kriteria IMO Menggunakan Hydromax V. PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN SOFTWARE A. Pembuatan Tampilan Input Setelah semua kriteria memenuhi maka langkah selanjutnya adalah membuat tampilan perhitungan tersebut dengan menggunakan visual basic. Berikut rencana layout yang akan digunakan. Gambar 14 Contoh Layout dengan Visual Basic B. Pemberian Code Pada tahap selanjutnya adalah penulisan code dimana sebuah perangkat lunak akan menjalankan perintah sesuai dengan code yang ditulis sehingga ketika commandbutton1 ENTER ditekan maka secara otomatis proses perhitungan dalam database akan berlangsung dan menghasilkan sebuah output. Gambar 16 Jendela Perintah pada Visual Basic C. Cara Penggunaan Perangkat Lunak Tahap selanjutnya yaitu tahap penggunaan perangkat lunak yang telah jadi. Untuk penggunaan perangkat lunak ini diperlukan data ukuran volume yang dimasukkan pada tiap tangki. Dalam pengerjaan ini, data tangki yang dimasukkan sesuai dengan kondisi pemuatan B7, yaitu: HFO = 98% MDO = 98% Fresh water = 100% Lub Oil = 98% Water Ballast = 1% COT No. 1 = 98% COT No. 2 = 98% COT No. 3 = 98% COT No. 4 = 98% COT No. 5 = 98% Slop Tank = 1% Miscellaneous Tank = 1%

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: Gambar 19 Kurva GZ Gambar 17 Proses Input Data Setelah data data dimasukkan kemudian dilakukan proses hitung dengan cara menekan tombol ENTER sehingga akan muncul hasil seperti pada tabel di bawah ini: VI. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat dari Tugas Akhir ini adalah 1. Perhitungan stabilitas pada Condition B7 yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan IMO Regulasi A.749 (18). Dimana persyaratan IMO yang berlaku adalah Luasan di bawah kurva dengan lengan GZ pada sudut 30 tidak kurang dari m.rad Luasan di bawah kurva dengan lengan GZ pada sudut 40 tidak kurang dari 0.09 m.rad Luasan di bawah kurva dengan lengan GZ pada sudut tidak kurang dari 0.3 m.rad Lengan GZ pada sudut oleng 30 paling sedikit 0,2 meter atau lebih Lengan GZ maksimum terletak kurang dari 25 Tinggi metasenter awal tidak kurang dari 0,15 meter 2. Dengan menggunakan software aplikasi visual basic kita dapat mempermudah dalam meng-input data volume tangki. Hasil running visual basic dapat langsung mengetahui hasil perhitungan stabilitas kapal. UCAPAN TERIMAKASIH Tabel 5 Hasil Output Visual Basic Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan pemikirannya dalam membantu menyelesaikan penelitian ini, yaitu bapak Prof. Ir. Djauhar Manfaat M. Sc., Ph. D. DAFTAR PUSTAKA [1] Wikipedia. (2013, June 13). Wikipedia.org. Retrieved june 13, 2013, from Wikipedia: [2] Hasanudin (2008), Modul Pelatihan Maxsurf, FTK, ITS, Surabaya [3] Panunggal, P. E. (2008). Diktat Teori Bangunan Kapal 1. Surabaya: Jurusan Teknik Perkapalan, ITS. Santosa, B. (2009). Diktat Kekuatan Kapal. Surabaya: Jurusan Teknik Perkapalan. Gambar 18 Hasil Perhitungan LoadingManual

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan 17500 DWT Oleh : NUR RIDWAN RULIANTO 4106100064 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat M. Sc., Ph.D JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Lebih terperinci

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Sidang Tugas Akhir (MN 091382) DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Oleh : Galih Andanniyo 4110100065 Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum. 2.1.1 Defenisi Stabilitas Stabilitas adalah merupakan masalah yang sangat penting bagi sebuah kapal yang terapung dilaut untuk apapun jenis penggunaannya, untuk

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER Robet Dwi Andrianto dan Djauhar

Lebih terperinci

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT Marcel Winfred Yonatan 1 Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Ricky Lukman Tawekal 2 Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal Galih Andanniyo (1), Wasis Dwi Aryawan (2). Jurusan

Lebih terperinci

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut L/O/G/O Contents PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI

Lebih terperinci

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-13 Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar Prasetyo Adi dan

Lebih terperinci

juga didefinisikan sebagai sebuah titik batas dimana titik G tidak melewatinya, agar kapal selalu memiliki stabilitas yang positif.

juga didefinisikan sebagai sebuah titik batas dimana titik G tidak melewatinya, agar kapal selalu memiliki stabilitas yang positif. 3 STABILITAS KAPAL Stabilitas sebuah kapal mengacu pada kemampuan kapal untuk tetap mengapung tegak di air. Berbagai penyebab dapat mempengaruhi stabilitas sebuah kapal dan menyebabkan kapal terbalik.

Lebih terperinci

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal Ukuran utama ( Principal Dimension) * Panjang seluruh (Length Over All), adalah

Lebih terperinci

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-261 Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia Deny Ari Setiawan Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB)

Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) G-84 Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB) Zainul Arifin Fatahillah

Lebih terperinci

MODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS

MODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA MODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS NAMA : Mahesa

Lebih terperinci

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D ISTA RICKY SURYOPUTRANTO (4108100093) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D Lahan semakin sempit Lahan semakin mahal Industri sepakbola semakin berkembang Pontensi besar Stadion apung lebih murah dari

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR Prasetyo Adi Dosen Pembimbing : Ir. Amiadji

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MERANCANG LINES PLAN MENGGUNAKAN FORM DATA I DAN PENDEKATAN B-SPLINE

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MERANCANG LINES PLAN MENGGUNAKAN FORM DATA I DAN PENDEKATAN B-SPLINE JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MERANCANG LINES PLAN MENGGUNAKAN FORM DATA I DAN PENDEKATAN B-SPLINE Deny Purwita Putra dan

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan Kapal perikanan adalah kapal yang digunakan didalam usaha perikanan yang mencakup penggunaan atau aktivitas dalam usaha menangkap atau mengumpulkan sumberdaya perairan

Lebih terperinci

Analisa Stabilitas Akibat Konversi Motor Tanker (MT). Niria Menjadi Mooring Storage Tanker

Analisa Stabilitas Akibat Konversi Motor Tanker (MT). Niria Menjadi Mooring Storage Tanker Analisa Stabilitas Akibat Konversi Motor Tanker (MT). Niria Menjadi Mooring Storage Tanker Moch. Arief M. (1), Eko B. D. (2), Mas Murtedjo (2) (1) Mahasiswa S1 Jurusan Tekinik Kelautan FTK-ITS (2) Dosen

Lebih terperinci

Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok

Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok G92 Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok I Gede Hadi Saputra dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN

DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN Presentasi UJIAN TUGAS AKHIR (MN 091382) DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN MOHAMAD RIZALUL HAFIZ 4110 100 039 Dosen Pembimbing: Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc 1-35 Latar Belakang

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382)

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382) PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382) Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember KONSEP DESAIN KAPAL PEMBERSIH SUNGAI : Studi Kasus Sungai Kepetingan Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated

BAB 2 LANDASAN TEORI. Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Visual Basic Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem

Lebih terperinci

PENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP. Oleh: Yopi Novita 1*

PENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP. Oleh: Yopi Novita 1* BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume XIX No. 2 Edisi Juli 2011 Hal 35-43 PENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP Oleh: Yopi Novita 1* ABSTRAK Muatan utama kapal pengangkut ikan

Lebih terperinci

STUDI KASUS : FSO BELIDA

STUDI KASUS : FSO BELIDA KAJIAN TEKNISKONVERSIKONVERSI TANKER MENJADI FSO STUDI KASUS : FSO BELIDA Oleh : Verry Agus Tri Putra NRP. 4106 100 089 Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc, Ph.D JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-183 Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga Ardianus, Septia Hardy Sujiatanti,

Lebih terperinci

PENERAPAN KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG

PENERAPAN KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG PENERAPAN KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG Mata Kuliah Mekanika Fluida Oleh: 1. Annida Unnatiq Ulya 21080110120028 2. Pratiwi Listyaningrum 21080110120030 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG

PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG Suraj Nurholi dan Djauhar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolom Secara garis besar komponen struktur dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya balok, kolom, slab atau plat, dinding dan pondasi. Komponen yang diangkat sebagai

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stabilitas

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stabilitas 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stabilitas Nomura dan Yamazaki (1977) menjelaskan bahwa stabilitas merupakan kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula setelah miring akibat pengaruh gaya dari dalam maupun

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SKALA 1 : 100 DAN RUMUS PENGUKURAN SHIP SECTIONAL AREA

PENGGUNAAN SKALA 1 : 100 DAN RUMUS PENGUKURAN SHIP SECTIONAL AREA PENGGUNAAN SKALA 1 : 100 DAN RUMUS PENGUKURAN SHIP SECTIONAL AREA DALAM PENGGAMBARAN BENTUK BADAN KAPAL SECARA MANUAL DENGAN METODE RF. SCELTEMA DEHEERE Iswadi Nur Program Studi Teknik Perkapalan FT. UPN

Lebih terperinci

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III G130 Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Indonesia III Muhammad Sayful Anam, dan Hesty Anita Kurniawati Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Apabila tangki terisi penuh oleh fluida cair, maka fluidatersebutcenderungtidakakanberpindah/ bergerak pada tangki apabila kapal mengalami

Apabila tangki terisi penuh oleh fluida cair, maka fluidatersebutcenderungtidakakanberpindah/ bergerak pada tangki apabila kapal mengalami A.A. B. Dinariyana Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya 2011 Apabila tangki terisi penuh oleh fluida cair, maka fluidatersebutcenderungtidakakanberpindah/ bergerak

Lebih terperinci

Mengenal Visual Basic Clasic. Agus Priyanto, M.Kom

Mengenal Visual Basic Clasic. Agus Priyanto, M.Kom Mengenal Visual Basic Clasic Agus Priyanto, M.Kom Outline Materi Sekilas VB Clasic Perbedaan VB dan VB.NET Interface Antar Muka Konsep Dasar Pemrograman Membuat Project Baru Sekilas Sejarah Visual basic

Lebih terperinci

Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal

Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal 1. Titik Berat (Centre of Gravity) Setiap benda memiliki tittik berat. Titik berat inilah titik tangkap dari sebuah gaya berat. Dari sebuah segitiga, titik beratnya

Lebih terperinci

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tipe Ro-ro untuk Rute Ketapang (Kabupaten Banyuwangi) Gilimanuk (Kabupaten Jembrana) Oleh : Febriani

Lebih terperinci

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-241 Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua Bimo Taufan Devara, Wasis Dwi Aryawan,

Lebih terperinci

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua G252 Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua Bimo Taufan Devara, Wasis Dwi Aryawan, dan Ahmad Nasirudin Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM

PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM Daeng PAROKA 1 dan Ariyanto IDRUS 1 1 Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea

Lebih terperinci

KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG

KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG YOSIA PRAKOSO 4310 100 017 PEMBIMBING: Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.

Lebih terperinci

Perhitungan Wave Making Resistance pada Kapal Katamaran dengan Menggunakan CFD

Perhitungan Wave Making Resistance pada Kapal Katamaran dengan Menggunakan CFD JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 212) ISSN: 231-9271 G-3 Perhitungan Wave Making Resistance pada Kapal Katamaran dengan Menggunakan CFD Ludi Nooryadi, Ketut Suastika Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

Estimasi Kebutuhan BBM

Estimasi Kebutuhan BBM Estimasi Kebutuhan BBM Hasil Estimasi Tahun Kunsumsi Total (Liter) Gayam Nonggunong Ra as Arjasa Kangayan Sapeken Masalembu Total 2013 1.985.587 228.971 2.180.642 4.367.677 365.931 3.394.745 3.462.689

Lebih terperinci

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) 30.000 CBM Zamzamil Huda Abstrak Sering kali dalam perancangan dan pembuatan kapal baru mengalami kelebihan dan pengurangan berat konstruksi

Lebih terperinci

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-256 Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa Kanda

Lebih terperinci

Soal :Stabilitas Benda Terapung

Soal :Stabilitas Benda Terapung TUGAS 3 Soal :Stabilitas Benda Terapung 1. Batu di udara mempunyai berat 500 N, sedang beratnya di dalam air adalah 300 N. Hitung volume dan rapat relatif batu itu. 2. Balok segi empat dengan ukuran 75

Lebih terperinci

Kondisi Kapal Muatan Penuh:

Kondisi Kapal Muatan Penuh: Kondisi Kapal Muatan Penuh: 2.4 Max GZ = 2.316 m at 17.4 deg. 2 1.6 GZ m 1.2 0.8 0.4 0-0.4 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Heel to Starboard deg. Seakeeping adalah perilaku bangunan apung di atas gelombang.

Lebih terperinci

ANALISA HIDROSTATIS DAN STABILITAS PADA KAPAL MOTOR CAKALANG DENGAN MODIFIKASI PENAMBAHAN KAPAL PANCING.

ANALISA HIDROSTATIS DAN STABILITAS PADA KAPAL MOTOR CAKALANG DENGAN MODIFIKASI PENAMBAHAN KAPAL PANCING. ANALISA HIDROSTATIS DAN STABILITAS PADA KAPAL MOTOR CAKALANG DENGAN MODIFIKASI PENAMBAHAN KAPAL PANCING Kiryanto, Samuel 1 1) Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Tahanan dan Momen Melintang Kapal Trimaran Terhadap Variasi Posisi Dan Lebar Sidehull

Studi Eksperimental Tahanan dan Momen Melintang Kapal Trimaran Terhadap Variasi Posisi Dan Lebar Sidehull JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-346 Studi Eksperimental Tahanan dan Momen Melintang Kapal Trimaran Terhadap Variasi Posisi Dan Lebar Sidehull Mochamad Adhan Fathoni, Aries

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337 3539 (2301 9271 Print) 1 Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

Lebih terperinci

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA SEKITAR BUKAAN PALKAH. Disusun oleh : Harquita Rama Dio Nugraha ( ) M. NURUL MISBAH, S.T., M.T.

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA SEKITAR BUKAAN PALKAH. Disusun oleh : Harquita Rama Dio Nugraha ( ) M. NURUL MISBAH, S.T., M.T. Presentasi Tugas Akhir APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA PERHITUNGAN TEGANGAN DI SEKITAR BUKAAN PALKAH Disusun oleh : Harquita Rama Dio Nugraha (4105 100 046) Dosen Pembimbing: M. NURUL MISBAH, S.T.,

Lebih terperinci

This watermark does not appear in the registered version - 2 TINJAUAN PUSTAKA

This watermark does not appear in the registered version -  2 TINJAUAN PUSTAKA 22 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Longline Nomura dan Yamazaki (1975) mengemukakan beberapa persyaratan teknis minimal dari kapal ikan yang berfungsi untuk operasi penangkapan, yakni : 1. Memiliki struktur

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis Teknis dan Ekonomis Pemakaian Material Baja Karbon dengan Coating dan Material Duplex Tanpa Coating untuk Pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT

ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT Abstrak ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT GT Budhi Santoso 1), Naufal Abdurrahman ), Sarwoko 3) 1) Jurusan Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis ) Program Studi Teknik Perencanaan dan Konstruksi

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN)

ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN) ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN) Burhannudin Senoaji, Parlindungan Manik, Eko Sasmito Hadi ) Program Studi S Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS STABILITAS KAPAL PAYANG KETIKA BERGERAK MELINGKAR (Kasus pada salah satu Kapal Payang di Pelabuhanratu, Jawa Barat) HER1 RASDIANA

KAJIAN TEORITIS STABILITAS KAPAL PAYANG KETIKA BERGERAK MELINGKAR (Kasus pada salah satu Kapal Payang di Pelabuhanratu, Jawa Barat) HER1 RASDIANA KAJIAN TEORITIS STABILITAS KAPAL PAYANG KETIKA BERGERAK MELINGKAR (Kasus pada salah satu Kapal Payang di Pelabuhanratu, Jawa Barat) HER1 RASDIANA PROGRAM STUD1 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 21 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kapal Cumi-Cumi (Squid Jigging) Kapal cumi-cumi (squid jigging) merupakan kapal penangkap ikan yang memiliki tujuan penangkapan yaitu cumi-cumi. Kapal yang sebagai objek penelitian

Lebih terperinci

Perancangan Buoy Mooring System Untuk Loading Unloading Aframax Tanker Di Terminal Kilang Minyak Balongan

Perancangan Buoy Mooring System Untuk Loading Unloading Aframax Tanker Di Terminal Kilang Minyak Balongan Perancangan Buoy Mooring System Untuk Loading Unloading Aframax Tanker Di Terminal Kilang Minyak Balongan OLEH: REZHA AFRIYANSYAH 4109100018 DOSEN PEMBIMBING IR. WASIS DWI ARYAWAN, M.SC., PH.D. NAVAL ARCHITECTURE

Lebih terperinci

STUDI PERANCANGAN FERRY HEMAT BAHAN BAKAR UNTUK WILAYAH MALUKU

STUDI PERANCANGAN FERRY HEMAT BAHAN BAKAR UNTUK WILAYAH MALUKU STUDI PERANCANGAN FERRY HEMAT BAHAN BAKAR UNTUK WILAYAH MALUKU Oleh : Aldomoro F B Sitorus NRP. 4105100077 Dosen Pembimbing : Aries Sulisetyono, S.T., M.A.Sc, Ph.D NIP. 19710320 199512 1 002 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta

Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta G60 Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta Nurin Farras Adiba dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Kajian Damage Stability pada Konversi Kapal Tanker Menjadi FSO dengan Menggunakan Software Maxsurf: Studi Kasus M.T.

Kajian Damage Stability pada Konversi Kapal Tanker Menjadi FSO dengan Menggunakan Software Maxsurf: Studi Kasus M.T. Kajian Damage Stability pada Konversi Kapal Tanker Menjadi FSO dengan Menggunakan Software Maxsurf: Studi Kasus M.T. Lentera Bangsa Tugas Akhir Oleh : Id Adha Mula ( 4106100046 ) Pembimbing : Ir. Wasis

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Stabilitas Dinamis Barge Menggunakan Flounder Plate dengan Single Lead Pendant Pada Operasi Towing

Analisis Perbandingan Stabilitas Dinamis Barge Menggunakan Flounder Plate dengan Single Lead Pendant Pada Operasi Towing JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) G-61 Analisis Perbandingan Stabilitas Dinamis Barge Menggunakan Flounder Plate dengan Single Lead Pendant Pada Operasi Towing

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. Serang. Kdy. TangerangJakarta Utara TangerangJakarta Barat Bekasi Jakarta Timur. Lebak. SAMUDERA HINDIA Garut

3 METODOLOGI. Serang. Kdy. TangerangJakarta Utara TangerangJakarta Barat Bekasi Jakarta Timur. Lebak. SAMUDERA HINDIA Garut 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Desember 2009. Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat untuk pengukuran

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS KAPAL ISAP TIMAH MODEL KATAMARAN (CATAMARAN)

ANALISIS STABILITAS KAPAL ISAP TIMAH MODEL KATAMARAN (CATAMARAN) ANALISIS STABILITAS KAPAL ISAP TIMAH MODEL KATAMARAN (CATAMARAN) Firlya Rosa 1, I Wayan Suweca 2 Dosen Universitas Bangka Belitung 1, Dosen Institut Teknologi Bandung 2 Jalan Merdeka No.4 Pangkal Pinang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap 67 BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakkan

Lebih terperinci

Desain Kapal Khusus Pengangkut Daging Sapi Rute Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta

Desain Kapal Khusus Pengangkut Daging Sapi Rute Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta 1 Desain Kapal Khusus Pengangkut Daging Sapi Rute Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta Angger Bagas Prakoso dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengukuran dimensi dan geometri bentuk kapal longline yang diteliti dilakukan di Cilacap pada bulan November. Setelah pengukuran dimensi dan geometri

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR (P3)

PRESENTASI TUGAS AKHIR (P3) PRESENTASI TUGAS AKHIR (P3) OLEH : AHMAD ADILAH 4310 100 012 DOSEN PEMBIMBING : 1. Prof. Eko Budi Djatmiko, M. Sc., Ph. D 2. Dr. Eng. Rudi Walujo Prastianto, ST., MT. Jurusan Teknik Kelautan Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

OPTIMISASI UKURAN UTAMA BULK CARRIER UNTUK PERAIRAN SUNGAI DENGAN MUATAN BERSIH MAKSIMAL TON

OPTIMISASI UKURAN UTAMA BULK CARRIER UNTUK PERAIRAN SUNGAI DENGAN MUATAN BERSIH MAKSIMAL TON OPTIMISASI UKURAN UTAMA BULK CARRIER UNTUK PERAIRAN SUNGAI DENGAN MUATAN BERSIH MAKSIMAL 10000 TON Yopi Priyo Utomo (1), Wasis Dwi Aryawan (2). Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut

Lebih terperinci

Study Penggunaan Bambu Sebagai Material Alternative Pembuatan Kapal Kayu dengan Metode Wooden Ship Planking System

Study Penggunaan Bambu Sebagai Material Alternative Pembuatan Kapal Kayu dengan Metode Wooden Ship Planking System JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-78 Study Penggunaan Bambu Sebagai Material Alternative Pembuatan Kapal Kayu dengan Metode Wooden Ship Planking System Kembara

Lebih terperinci

ANALISA SHEAR STRESS PADA STRUKTUR CINCIN KAPAL CRUDE OIL TANKER 6500 DWT BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA SHEAR STRESS PADA STRUKTUR CINCIN KAPAL CRUDE OIL TANKER 6500 DWT BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA ANALISA SHEAR STRESS PADA STRUKTUR CINCIN KAPAL CRUDE OIL TANKER 6500 DWT BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Andreas Ricardo Hasian Siagian 1, Imam Pujo Mulyatno 1, Berlian A. A 1 1) S1 Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA TEGANGAN GESER PADA STRUKTUR KAPAL BULK CARRIER

ANALISA TEGANGAN GESER PADA STRUKTUR KAPAL BULK CARRIER ANALISA TEGANGAN GESER PADA STRUKTUR KAPAL BULK CARRIER Totok Yulianto, S.T, M.T*, Nevi Eko Yuliananto** *Staf Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan **Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan Institut Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan Timur

Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan Timur JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan

Lebih terperinci

PERKIRAAN UMUR KONSTRUKSI KAPAL DENGAN ANALISA FATIGUE: STUDI KASUS PADA KAPAL TANKER DWT. Oleh: OKY ADITYA PUTRA

PERKIRAAN UMUR KONSTRUKSI KAPAL DENGAN ANALISA FATIGUE: STUDI KASUS PADA KAPAL TANKER DWT. Oleh: OKY ADITYA PUTRA PERKIRAAN UMUR KONSTRUKSI KAPAL DENGAN ANALISA FATIGUE: STUDI KASUS PADA KAPAL TANKER 24.000 DWT Oleh: OKY ADITYA PUTRA 4106 100 040 LATAR BELAKANG Metode perhitungan konvensional memiliki banyak kekurangan

Lebih terperinci

STUDI PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 2000 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - MAKASAR

STUDI PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 2000 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - MAKASAR STUDI PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 2000 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - MAKASAR Rausyan Fikri 1, Berlian arswendo A 1, Deddy Chrismianto 1 1 Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Perencanaan Skipper Barge Self Propeller sebagai Support Pengerukan Sampah di Sungai Kalimas Surabaya

Perencanaan Skipper Barge Self Propeller sebagai Support Pengerukan Sampah di Sungai Kalimas Surabaya 1 Perencanaan Skipper Barge Self Propeller sebagai Support Pengerukan Sampah di Sungai Kalimas Surabaya Angga Eka Ardhista Pambudhi, Edi Jatmiko, ST. MT. Dan Ir. Tony Bambang Musriyadi. PGD. Jurusan Sistem

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PENGESAHAN KETUA PROGRAM STUDI HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

Lebih terperinci

OLEH : Firmansyah Raharja NRP Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Wisnu Wardhana, SE., M.

OLEH : Firmansyah Raharja NRP Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Wisnu Wardhana, SE., M. Sidang (P-3) Tugas Akhir Teknik Kelautan, FTK, Surabaya 2014 Studi Karakteristik Respon Struktur Akibat Eksitasi Gelombang pada Anjungan Pengeboran Semi-Submersible dengan Tiga Kolom Miring dan Pontoon

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan Kapal merupakan suatu bangunan terapung yang berfungsi sebagai wadah, tempat bekerja (working area) serta sarana transportasi, dan kapal ikan termasuk didalamnya

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN )

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN ) PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN 091382) 1. Bagaimana membuat konsep desain semi submersible bucket wheel dredger yang beroperasi di Laut Kundur kepulauan Riau sesuai dengan Owner Requirement? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

Bilge keel. Bilge keel. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) G-174

Bilge keel. Bilge keel. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) G-174 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-174 Simulasi Penggunaan Fin Undership Terhadap Tahanan dan Gaya Dorong Kapal dengan Metode Analisa CFD Joko Susilo, Agoes

Lebih terperinci

LOGO ERANCANGAN SISTEM FLODABLE-CADIK PADA KAPAL PATROLI 9 METER DENGAN MENGGUNAKAN HIDROLIK. Diusulkan oleh: Ach. Riska Altrika L ( )

LOGO ERANCANGAN SISTEM FLODABLE-CADIK PADA KAPAL PATROLI 9 METER DENGAN MENGGUNAKAN HIDROLIK. Diusulkan oleh: Ach. Riska Altrika L ( ) LOGO ERANCANGAN SISTEM FLODABLE-CADIK PADA KAPAL PATROLI 9 METER DENGAN MENGGUNAKAN HIDROLIK Bidang Studi Marine Machinery System Diusulkan oleh: Ach. Riska Altrika L (4209105010) Rumusan permasalahan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL Dipresentasikan Oleh : MUHAMMAD KHARIS - 4109 100 094 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio W.P.,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer pertama dipergunakan untuk menggambarkan orang yang

Lebih terperinci

Analisa Stabilitas Semi-submersible saat terjadi Kebocoran pada Column

Analisa Stabilitas Semi-submersible saat terjadi Kebocoran pada Column Analisa Stabilitas Semi-submersible saat terjadi Kebocoran pada Column P.C.Pamungkas a, I.Rochani b, J.J.Soedjono b a Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan ITS, b Staf Pengajar Jurusan Teknik Kelautan ITS

Lebih terperinci

VB.NET No.1: Belajar Visual Basic.NET, apa itu VB.NET?

VB.NET No.1: Belajar Visual Basic.NET, apa itu VB.NET? VB.NET No.1: Belajar Visual Basic.NET, apa itu VB.NET? Saya yakin pasti banyak diantara anda yang sering mendengar bahkan menemui kata Visual Basic di komputer kesayangan anda, apalagi untuk anda yang

Lebih terperinci

STABILITAS BEBERAPA KAPAL TUNA LONGLINE DI INDONESIA

STABILITAS BEBERAPA KAPAL TUNA LONGLINE DI INDONESIA III - 555 STABILITAS BEBERAPA KAPAL TUNA LONGLINE DI INDONESIA Yopi Novita 1* dan Budhi Hascaryo Iskandar 1 * yopi1516@gmail.com / 0812 8182 6194 1 Departemen PSP FPIK IPB ABSTRAK Kapal merupakan bagian

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTATION

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTATION KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTATION LAPORAN PEMERIKSAAN KAPAL UNTUK PENERBITAN DOKUMEN OTORISASI PENGANGKUTAN

Lebih terperinci

5 PEMBAHASAN 5.1 Dimensi Utama

5 PEMBAHASAN 5.1 Dimensi Utama 5 PEMBAHASAN 5.1 Dimensi Utama Keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh pengrajin kapal tradisional menyebabkan proses pembuatan kapal dilakukan tanpa mengindahkan kaidahkaidah arsitek perkapalan. Dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem ada dua pendekatan yaitu menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Untuk pendekatan yang menekankan pada prosedur,

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA BARU SMP NEGERI 1 PUGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC 6. Rion Wijaya 1, Yuri Fitrian 2

PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA BARU SMP NEGERI 1 PUGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC 6. Rion Wijaya 1, Yuri Fitrian 2 PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN SISWA BARU SMP NEGERI 1 PUGUNG MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC 6 Rion Wijaya 1, Yuri Fitrian 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini

Lebih terperinci

Kajian Kekuatan Kolom-Ponton Semisubmersible dengan Konfigurasi Delapan Kolom Berpenampang Persegi Empat Akibat Eksitasi Gelombang

Kajian Kekuatan Kolom-Ponton Semisubmersible dengan Konfigurasi Delapan Kolom Berpenampang Persegi Empat Akibat Eksitasi Gelombang JURNAL TEKNIK POMIT Vol., No., (204 IN: 2337-3539 (-6 Kajian Kekuatan Kolom-Ponton emisubmersible dengan Konfigurasi Delapan Kolom Berpenampang Persegi Empat Akibat Eksitasi Gelombang Yosia Prakoso, Eko

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT Siti Nafaati dan Harus

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian 3 METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian mulai dari kegiatan survei, proses konversi, modifikasi dan rekondisi hingga pengujian di lapangan berlangsung selama tujuh

Lebih terperinci

Analisa Hambatan Kapal dengan Bulous Bow dan tanpa Bulbous Bow di Perairan Dangkal. Dr. Ir. I Ketut Suastika, M. Sc.

Analisa Hambatan Kapal dengan Bulous Bow dan tanpa Bulbous Bow di Perairan Dangkal. Dr. Ir. I Ketut Suastika, M. Sc. Analisa Hambatan Kapal dengan Bulous Bow dan tanpa Bulbous Bow di Perairan Dangkal Disusun Oleh Dosen Pembimbing : Cornelius Tony Suteja : Ir. Murdjianto, M.Eng. Dr. Ir. I Ketut Suastika, M. Sc. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. a. Peninjauan pustaka mengenai teori-teori ataupun rumus-rumus yang. acuan penulisan dan pembuatan program,

BAB 3 METODOLOGI. a. Peninjauan pustaka mengenai teori-teori ataupun rumus-rumus yang. acuan penulisan dan pembuatan program, BAB 3 METODOLOGI 3.1. Pendekatan Penelitian Adapun pendekatan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Peninjauan pustaka mengenai teori-teori ataupun rumus-rumus yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

RE-DESIGN MV. SIRENA UNTUK MEMENUHI STABILITAS SESUAI STANDARD IMO

RE-DESIGN MV. SIRENA UNTUK MEMENUHI STABILITAS SESUAI STANDARD IMO RE-DESIGN MV. SIRENA UNTUK MEMENUHI STABILITAS SESUAI STANDARD IMO Parlindungan Manik * *Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP ABSTRAK The vessel of MV. SIRENA is Landing Craft Tank vessel

Lebih terperinci

DESAIN AWAL FSO UNTUK BELIDA FIELD

DESAIN AWAL FSO UNTUK BELIDA FIELD 1 DESAIN AWAL FSO UNTUK BELIDA FIELD Martadinata Tandun, dan Wasis Dwi Aryawan Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

Perangkat Lunak untuk Analisis Gaya Gelombang di Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut, Jurusan Teknik Kelautan, Ftk-Its

Perangkat Lunak untuk Analisis Gaya Gelombang di Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut, Jurusan Teknik Kelautan, Ftk-Its JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-203 Perangkat Lunak untuk Analisis Gaya Gelombang di Laboratorium Lingkungan dan Energi Laut, Jurusan Teknik Kelautan, Ftk-Its

Lebih terperinci

Analisa Kekuatan Memanjang Floating Dock Konversi Dari Tongkang dengan Metode Elemen Hingga

Analisa Kekuatan Memanjang Floating Dock Konversi Dari Tongkang dengan Metode Elemen Hingga G148 Analisa Kekuatan Memanjang Floating Dock Konversi Dari Tongkang dengan Metode Elemen Hingga Dwi Rendra Pramono, Asjhar Imron, & Mohammad Nurul Misbah Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Mahasiwa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS ABSTRAK

Mahasiwa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS ABSTRAK PERANCANGAN ALAT UKUR STABILITS KAPAL PADA MODEL KAPAL DENGAN MATLAB BERBASIS PCI 1710 UNTUK KESELAMATAN Oleh AA.Masroeri, Ir,MASc, Ph.D 2), Khairul Mustofa 1) 1) Mahasiwa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan,

Lebih terperinci