MARKET BRIEF. Produk Kayu Tropis Bersertifikat di Pasar Italia/Eropa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MARKET BRIEF. Produk Kayu Tropis Bersertifikat di Pasar Italia/Eropa"

Transkripsi

1 MARKET BRIEF Produk Kayu Tropis Bersertifikat di Pasar Italia/Eropa I. INFORMASI UMUM Definisi Produk Produk Spesifikasi...1 II. PERATURAN LEGISLATIF & NON-LEGISLATIF...2 III. PERDAGANGAN & STATISTIK MAKRO EKONOMI Impor Ekspor Produksi Konsumsi...10 IV. TREN PASAR PRODUK KAYU BERSERTIFIKAT...10 V. SALURAN & SEGMEN PASAR...13 VI. Pengukuran dan Evaluasi Perdagangan Kayu dalam Pemenuhan Peraturan Kayu Uni Eropa (EU Timber Regulation) Introduksi Latar Belakang Data, sumber dan asumsi Pengukuran spesifik EU Timber Regulation Tren Pasokan di Italia Impor menurut wilayah pasokan Impor dan FLEDGT VPA Impor menurut wilayah PNB Impor menurut tingkat paparan verifikasi legalitas Impor dan Indeks Persepsi Korupsi Statistik impor Italia

2 Lembar fakta ini memberikan gambaran tentang pasar Eropa untuk produk kayu bersertifikat, termasuk perkembangan tren terbaru, sertifikasi hutan dan sertifikasi lacak balak atau lebih popular dengan istilah Chain of Custody. Sasaran lembar fakta ini ditujukan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari negara-negara berkembang dan bagi kelompok manapun yang berminat untuk mengekspor produk kayu tropis bersertifikat ke pasar Eropa. I. INFORMASI UMUM Definisi Produk Yang dimaksud dengan produk kayu bersertifikat adalah bahwa produk kayu tersebut berasal dari hutan yang telah memenuhi standar verifikasi pengolahan hutan lestari. Standar pengolahan hutan lestari tersebut meliputi tiga hal: Legalitas - pemilik hutan memegang hak hukum untuk memanen, dan kayu merupakan produk yang dipanen, diproses dan diperdagangkan sesuai dengan hukum internasional, nasional dan regional yang relevan; Kelestarian lingkungan - hutan dikelola dengan cara melindungi kesehatan hutan untuk generasi mendatang; Keberlanjutan sosial - kayu dipanen, diproses dan diperdagangkan dengan memperhatikan hak-hak dan kondisi kerja yang memiliki dampak langsung dari proses produksi ini. Produk Spesifikasi Di bagian ini akan disediakan informasi dasar mengenai spesifikasi produk dan persyaratan impor untuk produk kayu tropis bersertifikat di Uni Eropa. Sejak 3 Maret 2013, Uni Eropa telah menetapkan Peraturan Kayu Uni Eropa atau EU Timber Regulation (EUTR) dimana melarang kayu yang dipanen secara ilegal dan diperdagangkan di pasar Uni Eropa. Peraturan ini mencakup berbagai macam produk kayu termasuk produk kayu solid, lantai, kayu lapis (plywood), pulp dan kertas. Produk daur ulang, serta barang cetakan seperti buku, majalah dan surat kabar tidak termasuk dalam spesifikasi. Pedagang yang memasarkan kayu dan produk kayu di pasar Uni Eropa harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan di bawah EU Timber Regulation yaitu "due diligence system 1 ". Importir Uni Eropa memiliki perhatian khusus akan proses dalam rantai pasokannya, khususnya yang berkenaan dengan legalitas. Mereka mempelajari setiap informasi yang diidentifiasi dalam peraturan tersebut, termasuk kriteria lain yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pengekspor negara-negara berkembang diwajibkan untuk menyediakan informasi rinci mengenai kayu yang diperdagangkan, diantaranya adalah: Informasi kayu dan produk kayu, negara panen, spesies, kuantitas, informasi pemasok, 1 Inti dari gagasan 'due diligence' adalah bahwa pemain melakukan latihan risiko manajemen sehingga dapat meminimalkan risiko menempatkan ditebang secara ilegal produk kayu, atau kayu yang mengandung kayu secara ilegal, di pasar Uni Eropa. 1

3 informasi/ dokumen yang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional. II. PERATURAN LEGISLATIF & NON-LEGILSATIF Bagian di bawah menerangkan mengenai ketetapan hukum dan persyaratan non-legal untuk impor kayu tropis bersertifikat. Dalam setiap bagian menggambaran berbagai peraturan diikuti oleh tips-tips tindakan bagi eksportir UKM di negara-negara berkembang Peraturan Legislatif Rencana Tindak Penegakan Hukum, Tata Kelola dan Perdagangan Sektor Kehutanan UE (EU FLEGT) Rencana Aksi Uni Eropa untuk Penegakan Hukum, Tata Kelola dan Perdagangan Sektor Kehutanan bertujuan untuk mendukung perbaikan tata kelola di negara-negara penghasil kayu. Rencana ini memberikan langkahlangkah untuk melarang kayu ilegal dari pasar, meningkatkan pasokan kayu legal dan meningkatkan permintaan untuk produk kayu yang bertanggung jawab. Rencana Aksi ini menyediakan skema lisensi untuk memastikan bahwa hanya kayu legal yang dapat diperdagangkan di UE. Enam negara telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Sukarela (VPA) dengan Uni Eropa dan mengembangkan sistem untuk mengendalikan, memverifikasi dan lisensi kayu legal. Lebih dari tujuh negara sedang bernegosiasi dan 12 negara lain di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam perjanjian tersebut. Tips: Periksalah Rencana Aksi EU FLEGT untuk status VPA dengan negara Anda. Jika negara Anda telah menandatangani VPA dengan Uni Eropa, makan dengan ini dapat memfasilitasi impor Anda ke Uni Eropa. Jika negara Anda masih dalam tahap negosiasi, silakan cek dengan perwakilan untuk proses VPA mengenai estimasi waktu hingga mencapai tahap proses penandatanganan Peraturan Kayu Uni Eropa (EUTR) Peraturan Kayu Uni Eropa (EUTR) telah melarang penebangan kayu secara ilegal dan perdagagan produk kayu ilegal di pasar Uni Eropa sejak 3 Maret Menurut EUTR, setiap operator yang menempatkan kayu atau produk kayu di pasar Uni Eropa untuk pertama kalinya harus memastikan bahwa mereka telah diproduksi secara legal. Tanggung jawab utama dalam pemenuhan persyaratan Uni Eropa ini ditujukan untuk para pemain di Uni Eropa/ pedagang, begitu juga para pemasok di luar Uni Eropa. Keterlusuran didefinisikan oleh Uni Eropa sebagai kemampuan untuk melacak dan mengikuti setiap zat yang digunakan untuk konsumsi, melalui semua tahapan produksi, pengolahan dan distribusi. Tips: - Lacak dan transparansi akan sangat penting di masa depan. Jika Anda dapat menjamin ketertelusuran penuh untuk pelanggan Anda, maka dapat meningkatkan posisi Anda sebagai pemasok pilihan. - FSC telah menyediakan panduan yang menjelaskan bagaimana operator dapat menggunakan sistem FSC sebagai bagian dari sistem due diligence (DDS). Panduan ini menunjukkan bagaimana operator dapat menjelaskan kepada pihak berwenang mengapa dan bagaimana skema sertifikasi FSC berlaku (lihat Website FSC.) 2

4 Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka (CITES) Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka (CITES) menetapkan spesies, termasuk kayu yang terancam punah, dan pembatasan ekspor dan impor yang berlaku. Spesies yang terdaftar pada Appendix II dalam CITES dapat diekspor dengan pembatasan, seperti spesies Afrormosia (Pericopsis Elata), Bigleaf mahoni (Swietenia Macrophylla), ebony (Diospyros spp.), Ramin (Gonystylus spp.), dan rosewood (Dalbergia spp.). Peraturan Uni Eropa untuk Spesies Langka memiliki tambahan persyaratan CITES untuk beberapa spesies. Tips: Pastikan bahwa produk yang Anda ekspor tidak mengandung spesies langka yang terdaftar di CITES Penandaan CE Uni Eropa (EU CE marking) Penandaan CE mengharuskan produk untuk dinilai sebelum ditempatkan di pasar; apakah telah memenuhi keselamatan Uni Eropa, kesehatan dan persyaratan perlindungan lingkungan. Importir harus memastikan bahwa produk yang mereka tempatkan di pasar sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan tidak menimbulkan resiko bagi masyarakat Eropa. Standar produk dan karakteristik kinerja telah ditetapkan untuk produk jendela dan pintu: (EN : A1: 2010); standar ini mencakup eksternal set pintu pejalan kaki tanpa daya tahan api dan/ atau kebocoran asap. EN : A1: 2011 meliputi industri, pintu komersial dan garasi dan gerbang dan produk tanpa daya tahan api atau pengendalian asap. Tips: - Tanda CE sangat diperlukan untuk produk kayu yang diekspor bagi sektor konstruksi; - Importir UE memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa eksportir di luar Uni Eropa telah mengambil langkah yang diperlukan dan menyediakan dokumentasi yang diminta; - Periksalah dengan sumber informasi Uni Eropa mengenai penandaan ini, terutama jika Anda mengekspor pintu, bingkai jendela, dan gerbang garasi Peraturan REACH Undang-undang Uni Eropa: REACH menetapkan persyaratan untuk penggunaan dan pemasaran pintu kayu yang diproses dengan zat-zat berbahaya. Tips: - Persyaratan adalah bagian dari Peraturan REACH, tetapi jika Anda merujuk pada dokumen CBI, ada lembar fakta terpisah yang memberikan informasi mengenai pengawet kayu tertentu. - Peraturan REACH diberlakukan khusus untuk pintu yang diperlakukan dengan minyak, lem pernis dan pernis yang mengandung zat-zat berbahaya Peraturan 85/374/EEC Kewajiban Produk Directive 85/374 / EEC di Uni Eropa menyatakan bahwa importir Uni Eropa bertanggung jawab untuk produk yang ditempatkan di pasar Uni Eropa. Pada prinsipnya importir dapat mengklaim langsung kepada produser. Tips: Perlu diketahui bahwa Anda dapat dimintai tanggung jawab untuk produk yang cacat dan mungkin harus mengganti biaya kepada konsumen yang telah membeli produk Anda 3

5 2.2. Persyaratan Non-Legislatif Sertifikasi kelestarian hutan sangat penting di Uni Eropa, terutama di Eropa Utara. Sertifikasi ini merupakan kebutuhan yang sangat dikehendaki oleh pembeli di pasar internasional. Dua skema sertifikasi kayu yang utama di pasar internasional adalah FSC dan PEFC. Kedua skema sertifikasi tersebut yang digunakan di Uni Eropa. Di bawah ini menyediakan ringkasan mengenai lembaga yang menyediakan sertifikasi label lingkungan dan sertifikasi mutu di Uni Eropa The Forest Stewardship Council (FSC) The Forest Stewardship Council (FSC) menawarkan sertifikasi pengelolaan hutan lestari, sertifikasi lacak balak dan verifikasi legalitas (controlled wood). Merek dagang FSC hanya dapat digunakan pada produk oleh pemegang rantai FSC dengan sertifikasi balak (CoC) atau berpartisipasi pada pengelolaan hutan bersama dan sertifikat lacak balak (FM/ CoC). Pada tahun 2012 FSC telah menetapkan dengan resmi hutan dengan total hektar; a hektar di daerah Boreal (53,1%), b hektar di daerah Beriklim (36,2%) c hektar di Tropis / daerah subtropis (10,6%). FSC menetapkan dengan resmi berbagai macam produk seperti pintu, jendela-frame, lantai, dll. FSC tidak menetapkan sertifikasi dengan sendiri, akan tetapi proses sertifikasi dilakukan oleh organisasi independen yang disebut badan sertifikasi. Biaya audit langsung untuk sertifikat FSC individu untuk pemilik yang relatif kecil dengan ha biasanya mencakup biaya sebesar $ dengan lima tahun masa berlaku. Sedangkan biaya untuk kelompok hutan dengan 100 anggota (dengan sampai Total ha) dapat dikenakan biaya sebesar $ Tips: - Dengan memenuhi sertifikasi FSC memberikan keunggulan kompetitif produk Anda dibandingkan produk nonbersertifikat - Pelajari sertifikasi FSC untuk informasi lebih lanjut mengenai proses sertifikasi dan potensi keuntungan. - Carilah pengalaman sertifikasi PEFC yang ada di negara Anda dengan menghubungi lokal BSO. - Perusahaan atau individu yang tertarik dalam memperoleh sertifikasi CoC FSC dipersilakan untuk menghubungi Kantor Nasional di Eropa, Kantor Regional Eropa di Brussels (Kontak: Félix Romero Canizares, Telepon: +32 (0) , f.romero@fsc.org. - Berkolaborasi dengan sesama eksportir UKM dapat mengurangi biaya audit PEFC PEFC menawarkan pengelolaan hutan lestari dan sertifikasi lacak balak. Jika Anda berada di negara dengan representasi PEFC nasional, mereka bisa memberikan informasi spesifik mengenai negara dan dukungan. Jika tidak ada representasi PEFC, hubungi PEFC untuk informasi. Saat ini PEFC memiliki beberapa skema sertifikasi nasional, termasuk American Tree Farm System (ATFs), Canadian Standards Association (CSA), Prakarsa Kehutanan Berkelanjutan (SFI) dan Dewan Sertifikasi Kayu Malaysia (MTCC); 4

6 Pada tahun 2012, hektar hutan telah disertifikasi oleh PEFC; 145juta hektar di daerah Boreal (61,0%), hektar di daerah Beriklim (36,5%) dan hektar di daerah tropis/ subtropis (2,5%). Administrasi skema PEFC dilakukan oleh Badan Nasional Pemerintahan PEFC (bila ada) atau langsung oleh Dewan PEFC atau badan yang berwenang di negara-negara tanpa Badan Nasional Pemerintahan PEFC. Biaya sertifikasi bervariasi dari satu negara ke negara lain, dari satu lembaga sertifikasi yang lain dan dari satu unit pengelolaan hutan yang lain. Tips: - Lihat website PEFC untuk informasi lebih lanjut tentang proses sertifikasi dan potensi keuntungan. - Periksa apakah negara Anda memiliki Nasional Badan PEFC pada PEFC. - Periksa kantor PEFC untuk biaya sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 Sistem Manajemen Lingkungan ISO adalah skema sertifikasi internasional yang menangani aspek pengelolaan lingkungan dan menyediakan pedoman praktis untuk mengidentifikasi dan mengelola dampak lingkungan dan meningkatkan kinerja lingkungan. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 merupakan skema sertifikasi yang memberikan petunjuk dan pedoman untuk memastikan produk dan jasa secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan dan perusahaan. Bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan konsistensi kualitas produk. Tips: Untuk informasi lebih lanjut mengenai sertifikasi dan keuntungan sertifikasi ISO 14001, silakan mengunjungi situs ISO III. Perdagangan dan statistik makro-ekonomi Pada tahun 2012 luas hutan bersertifikat di dunia hampir 400 M ha yang merupakan 9,6% dari luas hutan di dunia. 63% (atau 250 juta ha) kawasan hutan bersertifikat disertifikasi oleh Program untuk Persetujuan Sertifikasi Hutan (PEFC) (termasuk terkait sistem nasional); 37% sisanya (sekitar 150 juta ha) disertifikasi oleh Forest Stewardship Council (FSC) (UNECE/ FAO, 2012). Sebagian hutan bersertifikat PEFC terletak di Amerika Utara dan Eropa (terutama Finlandia, Norwegia dan Swedia). Sebagian besar hutan bersertifikat FSC terletak di Amerika Utara, subregion CIS (bekas Republik Soviet), dan Eropa, dan sebagian besar negara-negara tropis. Para konsumen akhir dari dua skema sertifikasi utama ini ditemukan di pasar Uni Eropa dan Amerika Utara. Proporsi pasokan kayu bulat global dari hutan bersertifikat adalah 468 M m3 pada tahun 2012 yaitu sekitar 26% dari total pasokan kayu bulat. Amerika Utara dan Eropa adalah sub-daerah yang terbesar yang menyediakan kayu bulat bersertifikat yaitu 95,8% dari pasokan kayu bulat bersertifikat. 5

7 Informasi umum mengenai angka perdagangan kayu tropis di Uni Eropa disediakan dalam CBI Tradewatch pada produk Kayu Tropis (non-bersertifikat). Bagian di bawah ini menyediakan statistik perdagangan dan konsumsi kayu tropis bersertifikat di Uni Eropa Impor Analisis: Negara-negara pengimpor terbesar produk kayu bersertifikat (baik tropis dan non-tropis) adalah Belgia, Perancis, Inggris, Belanda dan Jerman (Gambar 1). Impor Eropa untuk produk kayu keras tropis menurun pada tahun 2012 (Gambar 2). Tren ini terjadi secara universal, mempengaruhi semua kelompok produk dan semua negara pemasok utama. Dalam berbagai 6

8 penjelasan, penurunan ini disebabkan oleh krisis ekonomi global yang terus menghambat konsumsi Eropa. Selain itu, persaingan dengan bahan alternatif adalah salah satu penyebab jatuhnya impor Eropa semakin cepat karena mengambil pangsa pasar dari kayu dan produk kayu. Faktor lain telah ditambahkan ke dalam Peraturan Kayu Uni Eropa (EUTR) sejak Maret 2012, yaitu pembelian produk kayu hanya berasal dari pengekspor kayu tropis bersertifikat dan telah disertifikasi secara independen. Jumlah kayu tropis gergajian bersertifikat yang dijual di pasar Belanda meningkat secara signifikan antara tahun 2005 dan 2011 (Gambar 3). Pada tahun 2011, penjualan m3 kayu bulat setara dengan kayu tropis gergajian bersertifikat yang dijual di pasar Belanda. Persentase kayu tropis gergajian bersertifikat juga meningkat tajam selama periode yang sama, dari 9% pada tahun 2005, 16% pada tahun 2008, dan 50% pada tahun Berdasarkan tren di Belanda kita dapat berasumsi bahwa adanya pertumbuhan konsumsi untuk produk kayu tropis bersertifikat di negara-negara Uni Eropa lain, begitu juga sebagai konsekuensi dari pelaksanaan Peraturan Kayu Uni Eropa. Selama bertahun-tahun Inggris telah menjadi importir utama produk kayu bersertifikat; pada tahun 2010 lebih dari 91% dari kayu dan produk kayu yang masuk ke Inggris telah disertifikasi. Namun, jumlah kayu keras tropis bersertifikat masih rendah pada tahun 2010, hanya 16% dari impor kayu tropis ke Inggris yang bersertifikat. Produk kayu tropis dan kayu di pasar Uni Eropa, dengan sekitar 2,7 M m3 setara dengan kayu bulat yang diimpor pada tahun 2012, tetap menjadi pasar yang berpotensi bagi eksportir dari negara-negara tropis. Tips: - Bekerjasama dengan pengecer dapat memberikan kesempatan untuk memasok dalam jumlah yang lebih besar. Hubungilah importir yang berpengalaman sebelum memasuki pasar ritel Eropa. Untuk eksportir DC yang hanya menjual kayu dalam jumlah yang lebih kecil, menjalin kerjasama dengan pedagang merupakan strategi yang menarik. Cari info lebih lanjut tentang FORDAQ (pasar online untuk para profesional kayu). - Pembelian umum yang berkelanjutan dapat menawarkan peluang pasar bagi para eksportir kayu melalui sertifikasi, lihat laporan intelijen pasar CBI untuk informasi lebih lanjut Pembelian Umum Berkelanjutan di Uni Eropa untuk kayu dan produk kayu - Adanya peluang yang berkembang untuk produk kayu tropis bersertifikat di Uni Eropa. Biasakan diri Anda dengan EUTR dan mencari tahu bagaimana cara dalam pemenuhan sertifikat FSC. - Selalu terhubung dengan FORDAQ untuk membahas peluang Anda di pasar Uni Eropa. - Selalu terhubung dengan Asosiasi Perdagangan Kayu Inggris untuk membahas peluang di pasar Inggris. - Potensi terbesar untuk perluasan sertifikasi hutan terletak di hutan tropis di mana hanya sebagian kecil dari hutan bersertifikat (Gambar 3). 7

9 3.2. Ekspor Analisis: Pada tahun 2012, 7.5 milyar kayu tropis diekspor dari Negara Berkembang (DC) ke dunia (Gambar 5). Pengekspor utama kayu tropis pada tahun 2012 adalah Malaysia (1,9 miliar ) yang berjumlah sekitar 26% dari total ekspor kayu tropis. Kayu tropis tidak diproduksi di Eropa, sehingga semua ekspor Eropa terdiri dari produk yang belum diolah atau diproses. Pada tahun 2012, negara-negara Eropa mengekspor 468 juta dari kayu tropis (termasuk perdagangan intra-uni Eropa) 2. Re-ekspor kayu tropis terutama dilakukan antara negara-negara anggota Uni Eropa (87%). Belgia adalah yang negara terbesar yang melakukan re-ekspor kayu tropis di Uni Eropa. Dengan ekspor hampir 165 juta, Belgia menyumbang 35% dari pasar ekspor ulang Eropa (2012). Tips: - Selalu terhubung dengan eksportir utama di Uni Eropa dan selidiki peluang ekspor melalui FORDAQ - Selalu berkomunikasi dengan woodforum Belgia untuk membahas peluang di pasar Inggris. 2 Angka perdagangan harus ditafsirkan dengan hati-hati. Untuk intra perdagangan Uni Eropa, figure diatas hanya wajib untuk perusahaan ekspor dan impor yang perdagangannya melebihi nilai tertentu. Ambang bervariasi dari satu negara ke negara, dan biasanya sekitar Intra perdagangan Uni Eropa sering ditaksirkan hanya sebesar 3-6%. Angka perdagangan tidak membuat perbedaan antara kayu bersertifikat dan non-bersertifikat. 8

10 3.3. Produksi Analisis: Kayu tropis tidak dipanen di Eropa: semua produksi kayu tropis dan produk yang terdapat di pasar UE berasal dari negara-negara tropis. Selama 5 tahun terakhir Perancis telah menjadi prosesor yang paling penting dari produk kayu tropis di Uni Eropa (Gambar 7). Perancis menghasilkan m3 produk kayu tropis. Untuk negara-negara penghasil kayu tropis utama, tingkat produksi menurun secara substansial sejak tahun 2007 (lihat Gambar 7 & 8). Pada tahun 2012, total produksi dari semua produk kayu (termasuk tropis dan non-tropis) adalah ton (lihat CBI Tradewatch pada kayu tropis). Tips: Hubungi produsen utama produk kayu tropis bersertifikat (misalnya melalui FORDAQ) dan menegosiasikan harga premium Anda. 9

11 3.4. Konsumsi Analisis: Di pasar Uni Eropa, dan khususnya di negara-negara seperti Belanda, Inggris dan Jerman, kebijakan pengadaan publik yang berkelanjutan telah dilaksanakan dalam menanggapi kebijakan Uni Eropa pada pengadaan berkelanjutan kayu (dan produk kayu). Hal ini mempengaruhi pola konsumsi organisasi sektor publik, karena mereka memerlukan sertifikasi keberlanjutan untuk ditunjukkan. Pada tahun 2012 total konsumsi kayu tropis di pasar Eropa sebesar 1,8 juta m3 (Gambar 9). Nilai tersebut lebih tinggi dari setengahnya sejak tahun Tidak ada angka pasti tentang jumlah kayu tropis bersertifikat yang dikonsumsi. Krisis ekonomi di Eropa mengakibatkan penurunan konsumsi kayu tropis antara tahun 2007 dan Krisis telah menyebabkan perlambatan dalam pembangunan perumahan, perkantoran dan bangunan umum, mengurangi pengeluaran untuk renovasi rumah dan pembelian furniture outdoor. Hal ini juga berarti bahwa konsumen telah berfokus pada alternatif lain, yang lebih murah untuk kayu tropis. Pemotongan harga di ritel telah dilakukan di dalam rantai pasokan terhadap produsen primer. Tips: - Kayu tropis dapat ditempatkan di segmen high-end dan pasar kualitas niche, terutama jika karakteristik produk ditekankan, seperti warna alami dan sifat teknis dari jenis kayu. - Produk inovatif yang terbuat dari kayu tropis saat ini absen dari pasar; ini bisa menjadi titik masuk bagi perusahaan spesialis. IV. Tren pasar produk kayu bersertifikat CBI Kayu Tropis Trendmapping 2013 menyediakan informasi mengenai kecenderungan umum di pasar Eropa untuk kayu dan produk kayu tropis yang berkelanjutan. Bagian di bawah ini memberikan ringkasan singkat dan beberapa perkembangan terbaru mengenai tren pasar produk kayu tropis bersertifikat di pasar UE. 10

12 Analisis: Sosial Eropa ingin mengetahui dari mana kayu tropis berasal dan bagaimana kayu tropis diproduksi. Sebagai pemasok, Anda perlu berinvestasi dalam transparansi dan keberlanjutan dalam rangka untuk meningkatkan potensi Anda di Uni Eropa. Wilayah hutan bersertifikat FSC di Asia Selatan masih terus berkembang. Namun, di beberapa bagian Amerika Latin (misalnya Boliva) dan Afrika Tengah kawasan hutan bersertifikat menurun karena berbagai alasan, termasuk masalah dengan kepemilikan konsesi, masalah dengan akses pasar, dan masalah yang terkait dengan pengembangan tapi masih lemah dalam pengaturan kelembagaan. Tips: - Kunjungi website FSC dan menghubungi LSM seperti WWF untuk memeriksa bagaimana Anda dapat mempromosikan transparansi dan keberlanjutan perusahaan Anda. - Cobalah untuk mengatur pertemuan dengan pembeli yang paling penting dan LSM. - Meski demikian masih ada potensi besar bagi pemegang konsesi hutan dan eksportir kayu di daerah tropis untuk memasuki pasar bersertifikat. Teknologi Teknik dalam produksi berbagai kayu komposit berkembang pesat. Antara 10 dan 15% dari total pasar komposit Eropa dicakup oleh Kayu - Plastik Komposit (WPC) dan Natural Fibre Komposit (NFC). Total volume produksi WPC di Eropa adalah ton pada tahun Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan oleh Bioplastik Magazine (2013) memprediksi adanya pertumbuhan di Jerman. Produk kayu inovatif dengan pasar negara berkembang (tapi sulit untuk menembus di Eropa) meliputi bahan berbasis bio misalnya isolasi (berbasis kayu isolasi wol, papan kayu-serat isolasi dan busa isolasi berbasis bio), kilang bio dan bio-plastik. Produk kayu rekayasa yang baru, seperti kayu ringan, kayu lintas dilaminasi kuat dan lapisan menemukan penggunaan yang inovatif di Eropa. Cross-laminated timber merupakan inovasi terkemuka di sektor konstruksi. Produksi telah meningkat pesat sejak tahun 2006, dengan sebagian besar produksi diproses di Austria. Tips: - Buatlah rencana dengan pembeli Anda untuk menemukan ceruk pasar agar dapat menjual produk Anda di Uni Eropa. - Mendiskusikan spesifikasi dengan pembeli Anda. Menyediakan kayu dengan spesifikasi yang diinginkan dapat membantu memperkuat hubungan Anda. Ekonomi: Beberapa laporan telah menunjukkan adanya peningkatan kondisi pasar di Eropa dari kuartal ketiga tahun 2013 dan seterusnya. Situasi ekonomi di Eropa tampaknya telah stabil untuk sementara waktu (ITTO 2014). Sektor konstruksi Eropa juga tampaknya telah mencapai titik terendah pada tahun 2013 dan diperkirakan akan mulai tumbuh lagi, meskipun pemulihan ini mungkin lambat dan juga masih belum pasti (ITTO 2014). 11

13 Pada tanggal 1 Januari 2012, populasi di 27 negara Uni Eropa diperkirakan berjumlah 504 juta orang; dimana 1,3 juta orang lebih dari tahun sebelumnya (Eurostat 2013). Jumlah penduduk di Uni Eropa-27 bertumbuh dari 402,6 juta pada tahun 1960, meningkat lebih dari 100 juta orang hingga Pertumbuhan penduduk ini bersama-sama dengan pertumbuhan PDB global yang kuat (hampir 100% dalam 10 tahun terakhir) meningkatkan permintaan kayu dan produk kayu berkualitas tinggi. Biaya sertifikasi pengelolaan hutan (biaya penilaian) dapat bervariasi dari 2 USD menjadi 60 USD per hektar dengan rata-rata 22/ ha USD (UNECE/ FAO 2012). Biaya sebenarnya mungkin lebih tinggi karena adanya biaya penilaian ulang 5 tahunan, serta biaya yang terkait dengan audit tahunan dan kenaikan biaya operasional. Biaya audit tahunan dapat bervariasi antara 0,10 USD per hektar untuk paket besar, 40 per hektar USD untuk daerah yang lebih kecil. Biaya kayu bersertifikat di Amerika Selatan melebihi biaya kayu bersertifikat dari daerah lain (misalnya sampai 20% lebih tinggi). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti biaya tenaga kerja yang lebih tinggi di Amerika Selatan, bahan baku dan biaya pengiriman. Selain itu, produsen (misalnya di Brazil) menyadari bahwa mereka dapat meminta dengan harga yang lebih tinggi dan pembeli akan membayar untuk itu. Hal ini berbeda di Cina, di mana pembeli tidak (belum) bersedia membayar untuk sertifikasi. Tips: - Cobalah untuk menemukan pasar konsumen baru di Uni Eropa untuk meningkatkan ekspor produk niche Anda. - PDB di Eropa Timur berkembang cepat. Ini bisa menjadi pasar baru yang menarik untuk produk kayu tropis. - Harga untuk kayu bersertifikat di Uni Eropa pada umumnya lebih tinggi daripada di banyak bagian lain di dunia. - Harga premium untuk kayu FSC, terutama dari daerah tropis, berkisar 15-25%. Lingkungan: Seperti disebutkan di atas, keberlanjutan menjadi hal yang lebih penting di Uni Eropa. Pengecer di bagian Eropa Utara, khususnya, menuntut kayu yang berkelanjutan. Hingga Mei 2012 jumlah Chain Of Custody (CoC) seluruh dunia untuk sertifikasi yang dikeluarkan (FSC, PEFC) adalah (UNECE / FAO 2012). Kebanyakan sertifikat CoC dikeluarkan di Amerika Serikat (4040), diikuti oleh Inggris (3465), Jerman (3059), Perancis (2758), dan Italia (1.778). Jumlah sertifikat CoC di negara-negara tropis masih rendah. Brasil merupakan nilai tertinggi dengan sekitar 900 sertifikat yang diterbitkan pada tahun Sebagian besar diterbitkan oleh FSC. Tips: Adanya potensi untuk perluasan sertifikasi, untuk saat ini hanya sebagian kecil dari produk kayu tropis bersertifikat. Responden yang cepat akan mencapai keunggulan kompetitif atas pemasok produk kayu tropis nonsertifikasi. Politik: FSC baru saja menambahkan klausul legalitas (sebagai hasil dari EUTR), dalam upaya untuk menghindari potensi pekerjaan ganda dalam menunjukkan legalitas dan keberlanjutan melalui dua sistem yang berbeda. Tips: Adanya peluang yang berkembang untuk produk kayu tropis bersertifikat di Uni Eropa. Biasakan diri Anda dengan EUTR dan mencari tahu bagaimana cara pematuhan FSC. 12

14 V. Saluran dan Segment Pasar Bagian ini berfokus pada perkembangan mengenai nilai rantai produk kayu tropis dan rute perdagangan mereka di Uni Eropa, dan konsekuensi bagi eksportir. Untuk informasi yang lebih umum tentang saluran dan segmen pasar kayu tropis, Anda dapat melihat pada Saluran dan Segmen Pasar yang tersedia pada platform intelijen pasar CBI. Analisis: Pembeli dan pengecer di Eropa Utara semakin menuntut sertifikasi. Hampir semua toko "Do It Yourself" (DIY) di Uni Eropa menjual barang-barang bersertifikat FSC, dan memiliki komitmen pengadaan berkelanjutan dan kebijakan di situs Web mereka. Lihat tabel 1 untuk sepuluh toko DIY di Uni Eropa. Beberapa toko besar DIY di NL dan Belgia hanya menerima produk kayu bersertifikat (PEFC / FSC). Konsumen cenderung bergeser dari merek produsen ke produk berlabelkan DIY. Hal ini akan mengurangi margin harga produsen dan juga dapat mempengaruhi margin keuntungan Anda sebagai pembeli yang menawarkan harga lebih rendah. The Amazon Alternative (TAA) adalah kemitraan publik-swasta untuk perusahaan hutan dan kayu, LSM, lembaga keuangan, lembaga sertifikasi (FSC) dan lembaga pemerintah. Tertanam dalam kerangka the Dutch Sustainable Trade Initiative (IDH), TAA berfokus pada pengembangan dan penguatan produksi kayu bersertifikat FSC dan nilai rantai di Brazil, Bolivia dan Peru. Untuk informasi lebih rinci tentang bidang hutan bersertifikat dan jumlah kayu bersertifikat FSC diekspor ke Uni Eropa silahkan baca di situs TAA. Saluran pasar yang inovatif yang menjual kayu (tropis) berkembang pesat di Uni Eropa, misalnya melalui penjualan langsung melalui internet (misalnya Plankencentrale, Bouwonline). Tips: - Hubungi beberapa toko DIY terkemuka di Uni Eropa (lihat tabel 1) dan mendiskusikan peluang pasar untuk produk kayu tropis bersertifikat. FORDAQ juga memiliki fasilitas pencarian ini. - Hubungi toko DIY terkemuka di Belgia (BRICO) dan NL (Gamma, Praxis, Hubo dll) untuk membahas peluang pasar bagi produk kayu tropis bersertifikat. Lihat juga Bisnis Landscape Studi MI - CBI untuk info lebih setiap negara. 13

15 - Di Belanda, inisiatif perdagangan yang berkelanjutan (IDH) memiliki program khusus untuk merangsang impor kayu tropis yang berkelanjutan. Mereka berkolaborasi dengan FSC. Info lebih lanjut dapat ditemukan di situs web mereka IDH; - Hubungi FORDAQ untuk saran lebih lanjut tentang pengaturan kontak dengan potensi web-pengecer. Informasi lebih lanjut CBI (2013a). CBI trendmapping kayu dan produk kayu tropis yang berkelanjutan. CBI (2013). Perencanaan CBI Skenario. Dampak peraturan Kayu Eropa untuk UKM eksportir kayu di negara-negara berkembang. CBI (2011). Potensi pasar Uni Eropa untuk kayu tropis gergaji bersertifikat FSC. UNECE dan FAO (2012). Produk Hutan Market Review Tahunan,

16 STATISTIK 2011, ITALIA Pengukuran dan Evaluasi Perdagangan Kayu dalam Pemenuhan Peraturan Kayu Uni Eropa (EU Timber Regulation) INTRODUKSI 1. Latar Belakang Peraturan Kayu Uni Eropa atau The EU Timber Regulation (EUTR), yang mulai berlaku sejak Maret 2013, menimbulkan pertanyaan penting bagi perdagangan kayu Eropa. Apakah regulasi akan meningkatkan atau menurunkan daya saing kayu dengan bahan lain, atau dapat mengakibatkan diskriminasi terhadap pemasok yang lemah akan sumber daya teknis atau dapat memberikan bantuan finansial untuk jaminan legalitas? Apakah regulasi dapat mencegah operator yang lebih kecil untuk terlibat dalam sektor kayu dan mendorong pengecer untuk membeli, katakanlah, mebel kayu dengan rantai pasokan yang panjang dan rumit dari Asia untuk beralih ke alternatif Eropa dengan rantai pasokan yang lebih pendek, atau bahkan untuk bahan alternatif? Ada tanda tanya juga apakah regulasi akan meningkatkan permintaan untuk produk-produk hutan lestari bersertifikat atau mendukung sistem berbasis verifikasi legalitas risiko alternatif. Apakah regulasi akan mengalihkan impor kayu dari negara-negara anggota Uni Eropa dengan rezim penegakan yang sulit terhadap mereka yang memiliki penegakan lebih lemah, atau akankah pelaksanaan menjadi tidak berguna dengan dampak yang sedikit? Untuk membantu menjawab pertanyaanpertanyaan ini, Federasi Perdagangan Kayu Eropa atau European Timber Trade Federation (ETTF) telah memulai program pemantauan pasar reguler yang dilakukan oleh Forest Industries Intelligence Ltd (FII), dengan dukungan dari Departemen Pembangunan Internasional Inggris (DFID). Laporan dari program ini, dimana Italia melakukannya untuk pertama kali, akan memberikan analisis mengenai data impor dan produksi Uni Eropa secara konsisten yang berasal dari Eurostat dan berbagai badan PBB, dikombinasikan dengan statistik kriteria lainnya; tipe hutan negara pemasok (boreal, sedang, dan tropis), status VPA FLEGT, dan liputan oleh skema sertifikasi hutan dan sistem lain oleh mitigasi risiko. Laporan ini juga akan berfokus pada korupsi dan tingkat pendapatan nasional. 2. Data, Sumber dan Asumsi Laporan berikut mencakup data dan asumsi perdagangan kayu Italia: Data impor o meliputi batang kayu lunak dan keras, kayu lunak dan kayu keras gergajian, kayu lunak, kayu keras dan plywood combi, kayu veneer lunak & keras, partikel, papan serat, kayu lunak dan kayu keras produk material bangunan (lantai, pintu, glulam, jendela), dan furnitur. o berasal dari Eurostat tapi divalidasi menggunakan sistem database perdagangan FII. o dilaporkan dalam nilai euro dan satuan kuantitas (m3 untuk semua produk kecuali fibreboard dan lantai, yang dilaporkan dalam m2). Data produksi o meliputi batang kayu lunak & kayu gergajian, veneer, kayu lunak dan kayu keras gergajian, kayu lunak & keras plywood, kayu lunak dan kayu keras veneer, OSB, partikel lainnya, MDF, dan isolasi papan. o dalam meter kubik (m3) antara tahun 2007 & o bersumber dari database UNECE Timber Committee 15

17 Total pasokan "produk kayu yang solid": o "Produk kayu yang solid" mencakup semua produk kayu yang diasumsikan berasal dari batang veneer. Panel komposit, seperti MDF dan OSB, dan produk pulp dan kertas tidak termasuk didalamnya karena berasal dari kayu berdimensi kecil atau bahan limbah kayu. Sementara itu, produk impor material bangunan mengandung panel komposit, yang diasumsikan sebagai salah satu kayu solid. Oleh karena itu, produk furniture/ mebel diasumsikan bermaterial kayu, sehingga volume RWE untuk produk ini cenderung memiliki nilai yang tinggi. o dilaporkan dalam m3 (RWE), dihitung dari data kuantitas (m3, m2 atau tonase) menggunakan faktor konversi standar. o data yang disediakan pada tahun 2007 dan 2011 merupakan tahun yang terbaru dan memiliki data yang komplit. Data tahun 2007 merupakan laporan sebelum resesi globa. Oleh karena itu, data tersebut digunakan sebagai indicator untuk mengevaluasi dampak tren ekonomi saat ini. o sumber pasokan produk kayu ke Italia dirangkum berdasarkan: jenis kayu (kayu lunak, kayu sedang, kayu tropis dan tak tentu); kelompok produk (misalnya log, kayu gergaji, kayu lapis); dan wilayah (misalnya dalam negeri, Uni Eropa lainnya, Amerika Utara, Amerika S., CIS). 3. Pengukuran spesifik - EUTR Total pasokan produk kayu (dalam hal RWE) ke negara-negara Uni Eropa- 25 dan negara individu ETTF diringkas terhadap berbagai kriteria yang relevan dengan pelaksanaan EUTR. Tingkat paparan verifikasi legalitas Merupakan pengukuran kasar yang bertujuan untuk mengidentifikasi celah dalam sertifikasi dan system verifikasi independen yang dimaksudkan untuk mengurangi risiko masuknya kayu illegal dalam rantai pasokan. Pengukuran tesebut didasarkan pada area persentase kawasan hutan komersial bersertifikat atau secara hukum diverifikasi di setiap negara pemasok tunggal. Misalnya, jika 40% dari kawasan hutan yang diketahui secara independen disertifikasi atau secara hukum diverifikasi, maka 'tingkat paparan verifikasi legalitas' produk kayu suatu negara diasumsikan sebesar 40%. Kawasan hutan bersertifikat/ diverifikasi dihitung dengan cara membandingkan data dari berbagai sertifikasi dan sistem verifikasi dengan angka PBB FAO untuk area lahan hutan produktif. "Tingkat paparan data diuraikan oleh sistem verifikasi, termasuk FSC, PEFC, atau sistem verifikasi legalitas (seperti SGS TLTV, Smartwood VLO, atau OLB). Untuk pelakasanan ini, kayu dari negara-negara yang tercakup dalam FSCdidukung oleh National Controlled Wood Risk Assessment- dianggap sebagai tingkat paparan verifikasi legalitas. Untuk menghindari penghitungan ganda, daerah yang bersertifkat ganda, baik FSC dan PEFC, maka dilaporkan secara terpisah. Penyesuaian juga dilakukan untuk beberapa negara, seperti Brazil dan Amerika Serikat, di mana terdapat perbedaan besar dalam tingkat sertifikasi hutan kayu keras dan kayu lunak. Cakupan dalam sistem verifikasi dirangkum dalam Lampiran 'Programs delivering verified wood products. Daftar ini tidak komprehensif untuk sektor swasta, dan tidak menunjukkan keandalam pada system ETTF atau sponsor dari laporan ini. Sistem verifikasi ini hanya mengidentifikasi sistem independen pihak ketiga yang mengklaim menawarkan jaminan legalitas. Inisiatif juga tidak termasuk dalam sistem regulasi negara yang mungkin memberikan cara efektif dalam menghilangkan risiko pasokan ilegal. 16

18 Indeks Persepsi Korupsi Setiap tahun organisasi non-pemerintah anti-korupsi, Transparency International (TI), menerbitkan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) yang memberikan informasi mengenai tingkat persepsi korupsi suatu negara, sebagaimana yang telah ditentukan oleh ahli penilaian dan survei opini. Terdapat 178 negara yang dinilai oleh organisasi ini dengan skala dari 10 (sangat bersih) ke 0 (sangat korup). Indeks ini tidak sempurna, misalnya, variabilitas nilai suatu negara dapat diperoleh baik dari perubahan persepsi kinerja negara atau dari perubahan sampel dan metodologi survei yang digunakan. Namun, penelitian terpisah telah menemukan hubungan yang signifikan antara CPI dan proxy lain untuk korupsi; kegiatan pasar gelap dan regulasi yang terlalu banyak. Pada tahun 2004, sebuah studi pembalakan liar global oleh Asosiasi Hutan dan Kertas America juga menguatkan hubungan yang kuat antara penilaian independen mengenai kecurigaan pasokan liar di berbagai negara dengan skor CPI. Bagi sertifikasi FSC dan PEFC, CPI dianggap sebagai titik awal yang berguna untuk mengidentifikasi status pemasok kayu apakah berstatus ilegal yang berisiko tinggi atau rendah. Dalam laporan ini, paparan korupsi dinilai untuk persedian dalam negeri dan impor produk kayu dan pasokan kayu ke-25 negara Uni Eropa dan negara individu anggota ETTF diklasifikasikan menjadi tiga jenis; paparan rendah korupsi dari negara-negara pemasok dengan CPI 7 ke atas; paparan moderat korupsi dari negara-negara dengan CPI antara 4 dan 6,9; paparan yang tinggi terhadap korupsi dengan CPI kurang dari 4. Pengelompokkan Negara Berdasarkan Pendapatan Nasional oleh World Bank Laporan ini merangkum pasokan kayu ke negara-negara anggota Uni Eropa dan ETTF menggunakan World Bank Income Groups, yang didasarkan pada perhitungan pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita. Bank Dunia mengklasifikasikan setiap perekonomian nasional sebagai berikut; berpenghasilan tinggi (PNB lebih besar dari $12.475) menengah atas (PNB dari $4.036 sampai $12.475) menengah ke bawah (PNB dari $1.026 sampai $4.035) berpenghasilan rendah (PNB kurang dari $1.025). Pengukuran ini digunakan untuk menilai perubahan yang signifikan dalam proporsi kayu dari negara-negara berpenghasilan tinggi dan rendah. Dalam kepentingan ekuitas, penting untuk memantau dampak EUTR pada arus perdagangan dengan negara-negara termiskin di dunia. EUTR dapat mendorong pengurangan impor Uni Eropa dari negara-negara miskin sebagai akibat bahwa para konsumen/ pembeli ingin meminimalkan risiko. Studi yang dilakukan oleh TI menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara tingkat korupsi dan pendapatan nasional, sehingga risiko pembalakan liar akan lebih tinggi di negara-negara miskin. Selain itu, pemasok menghadapai kekurangan sumber daya untuk verifikasi legalitas independen. Dokumen Lisensi FLEGT - VPA Laporan ini menilai proporsi impor kayu UE secara keseluruhan dan negara individu anggota ETTF, yang diperoleh dari negara-negara pengekspor kayu yang sedang melakukan negosiasi atau sudah menerapkan sistem perizinan kayu berdasarkan Rencana Tindak Penegakan Hukum, Tata Kelola dan Perdagangan Sektor Kehutanan dan Kesepakatan Kemitraan Sukarela (FLEGT - VPA). 17

19 Berdasarkan Peraturan FLEGT UE (2008), negara-negara mitra VPA mengembangkan sistem pengendalian untuk memverifikasi legalitas kayu yang diekspor ke UE. UE menyediakan dukungan untuk membangun atau menyempurnakan sistem-sistem pengendalian ini. Apabila telah disepakati dan diimplementasikan, maka VPA mengikat kedua belah pihak untuk memperdagangkan hanya produk kayu legal yang telah diverifikasi. Peraturan Kayu UE (EU Timber Regulation) mengakui bahwa legalitas kayu yang mendapat lisensi FLEGT telah diverifikasi melalui sistem-sistem pengendalian yang ditetapkan oleh suatu negara mitra FLEGT yang disepakati berdasarkan VPA. Karena itu, peraturan tersebut mengecualikan kayu yang mendapat lisensi FLEGTdan tidak dikenai persyaratan-persyaratan uji tuntas (due diligence) lebih lanjut. Pada bulan November 2012, enam negara telah menyetujui VPA dengan Uni Eropa; Kamerun, Republik Afrika Tengah, Ghana, Indonesia, Liberia, dan Republik Kongo. Selanjutnya enam negara yang masih bernegosiasi VPA; Republik Demokratik Kongo, Gabon, Guyana, Honduras, Malaysia, dan Vietnam. Lima belas lebih dari Afrika, Asia dan Amerika Latin telah menyatakan minatnya untuk menyepakati VPA. TREN PASOKAN DI ITALIA Pasokan Kayu Selama lima tahun terakhir, mayoritas sektor manufaktur produk kayu di Italia mengalami penurunan aktivitas konstruksi dan penurunan konsumsi mebel. Kegiatan konstruksi Italia jatuh pada tahun dan tetap rendah sejak itu. Meski masih menjadi tuan rumah untuk salah satu industri mebel terbesar di dunia, nilai produksi di sektor ini menurun sekitar 20% antara tahun menjadi 20,27 milyar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan konsumsi mebel di Italia (yang jatuh sebesar 13% pada tahun 2011) dan meningkatnya persaingan dari produsen lain, baik di dalam maupun di luar UE. Kecenderungan ini tercermin dari penurunan total pasokan kayu solid untuk Italia antara tahun sebesar 21%, dari 28,4 juta m3 menjadi 22,5 juta m3. Sedangkan produsen kayu Italia sangat bergantung pada impor yang mencapai 98% dari seluruh pasokan kayu solid pada tahun Sebagai akibat permintaan domestik yang lemah, adanya proporsi yang signifikan dan berkembang dari kayu olahan di Italia yang diekspor kembali. Pada tahun 2011, Italia mengekspor 6,7 juta m3 produk kayu solid, naik dari 5,5 juta m3 pada tahun

20 Produksi Kayu Panen kayu gergajian dan kayu lapisan dalam negeri pada tahun 2011 hanya sebesar m3, penurunan besar terjadi di tahun-tahun sebelumnya dengan nilai antara 1,3 juta dan 1,5 juta m3. Produksi kayu gergajian Italia dimana sangat tergantung pada impor, berjumlah 1,25 juta m3 pada tahun Italia menghasilkan volume yang proporsional untuk kayu veneer, papan partikel dan MDF, yang banyak diperuntukkan bagi sektor furnitur. Produksi semua komoditas ini menurun tajam antara tahun dan tetap pada tingkat yang relatif rendah sejak saat itu. Tinjauan Umum mengenai Impor Pada tahun 2011, Italia mengimpor 16,8 juta m3 (RWE) produk kayu yang solid dari negara UE lain, dimana nilai tersebut 13% lebih kecil dari tahun Sedangkan dari luar UE, Italia mengimpor 5,2 juta m3, turun sebesar 34% dibandingkan tahun Impor dari dalam Uni Eropa terutama terdiri dari kayu gergajian dan kayu lunak dari Austria dan Jerman. Impor glulam dari Austia mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Impor dari luar Uni Eropa didominasi oleh kayu gergajian dan kayu keras dari Kroasia, kayu lunak gergajian dari Ukraina, kayu gergajian dari Amerika Serikat, log kayu lunak dan gergajian dari Swiss, dan kayu lunak gergajian 19

21 dan kayu lapis keras dari Rusia. Dalam hal kelompok produk, hanya perubahan kecil yang terjadi dalam profil keseluruhan impor kayu Italia dari luar Uni Eropa selama 5 tahun terakhir. Impor menurut wilayah pasokan Kecenderungan yang paling signifikan dalam impor Italia selama 5 tahun terakhir adalah meningkatnya ketergantungan pasokan dari negara-negara Eropa lainnya - baik di dalam dan di luar UE. Selama periode yang sama telah terjadi penurunan pangsa impor UE dari Afrika (dari 16% menjadi 11%), Amerika Latin (dari 9% menjadi 7%), dan Asia Tenggara (dari 6% menjadi 4%). Pangsa impor berada pada tingkat yang sama dari Amerika Utara dan China. Impor & FLEGT-VPA Negara-negara yang memiliki atau sedang bernegosiasi dalam VPA memasok produk kayu ke Italia dengan jumlah m3 (RWE) pada tahun 2011, 11% dari nilai impor berasal dari luar Uni Eropa. Selain itu, VPA menimbulan risiko potensial lain bagi pengekspor dari negara Afrika dan Asia Tenggara. Rusia, Amerika Latin dan China 20

22 menghadapi tantangan dalam memasuki pasar UE karena negara-negara tersebut belum memiliki sertifikat legalistas FLEGT- VPA atau sistem verifikasi legalitas. Impor menurut kelompok pendapatan Antara tahun 2007 dan 2011, impor Italia dari negaranegara berpenghasilan rendah turun dari m3 ke tingkat diabaikan. Hal ini disebabkan oleh berubahnya kelompok pendapatan Pantai Gading dan Ghana ke golongan berpenghasilan rendah- menengah, tetapi juga mencerminkan penurunan besar dalam impor oleh negara Kongo DR dan CAR. Pertumbuhan impor dari negaranegara berpenghasilan tinggi berasal dari Kroasia, salah satu pemasok terbesar di Italia, bergerak dari berpenghasilan tengah - atas ke status berpenghasilan tinggi. Impor menurut paparan terhadap verifikasi legalitas "Tingkat paparan verifikasi legalitas untuk kayu dalam negeri masih berada di posisi statis, yaitu pada nilai 14%, karena rendahnya tingkat sertifikasi hutan Italia. Antara tahun , tingkat paparan verifikasi terhadap impor Italia dari dalam Uni Eropa meningkat dari 62% menjadi 70%, disebabkan oleh meningkatnya ketergantungan impor dari negara-negara dengan bersertifikat PEFC, terutama Austria dan Jerman. Tingkat paparan verifikasi terhadap impor dari luar Uni Eropa juga meningkat selama periode ini dari 29% menjadi 39%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan saham untuk produk kayu impor Italia dari negara-negara non-uni Eropa di mana sertifikasi sudah mapan, seperti Kroasia, dan publikasi dari dukungan Natioanl Controlled Wood Risk Assessment untuk Swiss. Tantangan terbesar bagi pelaksanaan EUTR di luar Italia adalah di Cina dan bagian dari Amerika Latin di mana indeks korupsi tinggi tergabung dengan tingkat sertifikasi yang relatif rendah dan tidak adanya FLEGT - VPA. 21

23 Impor dan korupsi Di luar Uni Eropa, impor kayu Italia secara signifikan terkena paparan korupsi di Rusia/ CIS, Afrika dan Asia. Dengan skor CPI Italia yang rendah sendiri menunjukkan bahwa Italia memiliki tingkat paparan korupsi yang tinggi untuk kayu domestik dibandingkan dengan kayu impor. Data yang tersedia menyoroti keterbatasan CPI sebagai dasar untuk mencapai kesimpulan yang lebih jauh mengenai kualitas penegakan hukum kehutanan di Uni Eropa dan luar negeri. IMPOR ITALIA TAHUN Nilai produk impor kayu Italia menurun tajam antara tahun selama krisis keuangan, yaitu dari 4.75 milyar menjadi 3,15 miliar. Namun nilai impor melambung kembali pada nilai 3.87 milyar pada tahun Pertumbuhan impor pada tahun 2010 dan 2011 disebabkan oleh pemulihan kembali produk impor kayu lunak gergajian, terutama dari Austria dan Jerman, bersama-sama dengan kayu lunak dan kayu log dari Perancis dan bekas Yugoslavia. Selama periode ini, ada juga peningkatan penetrasi pasar sektor konstruksi struktural Italia oleh glulam Austria dan oleh konsumen pasar kayu Italia di Polandia dan produsen Jerman. Selama 5 tahun terakhir, telah terjadi penurunan dramatis untuk impor Italia produk kayu tropis keras, kayu gergajian, veneer dan kayu lapis, dimana tren ini hanya diimbangi sebagian oleh peningkatan impor alternatif produk kayu sedang, termasuk kayu lapis birch dari Rusia, oak kayu gergajian dari bekas Yugoslavia dan ek, kenari dan tulipwood sawnwood dari Amerika Serikat. 22

24 23

25 24

26 25

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013 Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat Kota, Negara Tanggal, 2013 Regulasi Kayu Uni Eropa (European Union Timber Regulation/EUTR) Regulasi Kayu

Lebih terperinci

Kota, Negara Tanggal, 2013

Kota, Negara Tanggal, 2013 Legalitas Pengeksporan Hasil Hasil--Hasil Hutan ke negara--negara Uni Eropa negara Eropa,, Australia dan Amerika Serikat Kota, Negara Tanggal, 2013 Gambaran Umum Acara Hari Ini Perkenalan dan Sambutan

Lebih terperinci

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Indonesia 2,3 & 5 Agustus, 2010 LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Kebijakan dan Konvensi Internasional yang berdampak pada Perdagangan

Lebih terperinci

Mengekspor dalam Lasekap Hukum yang Bergeser LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS. Kota, Negara Tanggal, 2013

Mengekspor dalam Lasekap Hukum yang Bergeser LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS. Kota, Negara Tanggal, 2013 Mengekspor dalam Lasekap Hukum yang Bergeser LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Kota, Negara Tanggal, 2013 Pelatihan untuk Para Pelatih Pengantar Sumber Daya Pelatihan untuk Para Pelatih - Sumber Daya Pelatihan

Lebih terperinci

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Kota, Negara Tanggal, 2013 Australian Illegal Logging Prohibition Act (AILPA)

Lebih terperinci

Pertanyaan-pertanyaan tentang CertiSource

Pertanyaan-pertanyaan tentang CertiSource Pertanyaan-pertanyaan tentang CertiSource Panduan untuk pabrik penggergajian dan produsen kayu Paul Wilson Manajer Pengembangan Program Kantor +62 (0)881 463 8608 Ponsel +62 (0)817 0357 7555 paul@certisource.co.uk

Lebih terperinci

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke negara-negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke negara-negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013 Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke negara-negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat Kota, Negara Tanggal, 2013 Pengantar Kebijakan & Konvensi Internasional yang Berdampak pada Perdagangan

Lebih terperinci

Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir)

Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir) Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir) LEMBAR DATA 2.3 Apabila Anda seorang importir, setelah Anda mengumpulkan informasi (sebagai langkah pertama dalam pemeriksaan

Lebih terperinci

Catatan Pengarahan FLEGT

Catatan Pengarahan FLEGT FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK VPA TERHADAP PERDAGANGAN KAYU INDONESIA

ANALISIS DAMPAK VPA TERHADAP PERDAGANGAN KAYU INDONESIA ANALISIS DAMPAK VPA TERHADAP PERDAGANGAN KAYU INDONESIA Pelaksanaan studi: pertengahan Juni akhir Nov 07 Metodologi: a) Wawancara dengan asosiasi, instansi pemerintah, perorangan, LSM b) Kajian literatur,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode

I. PENDAHULUAN. menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran sub sektor kehutanan pada perekonomian nasional Indonesia cukup menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode Pembangunan Lima Tahun Pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil

Lebih terperinci

MARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA

MARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA MARKET BRIEF HOME DECORATION DI ITALIA Dalam kondisi ekonomi yang buruk belakangan ini, pasar produk Dekorasi Rumah di Uni Eropa mengalami tekanan yang cukup signifikan. Konsumen lebih berhati-hati dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradaban umat manusia di berbagai belahan dunia (Maryudi, 2015). Luas hutan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban umat manusia di berbagai belahan dunia (Maryudi, 2015). Luas hutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki peran penting bagi keberlangsungan hidup umat manusia di muka bumi. Peran penting sumberdaya hutan

Lebih terperinci

Beberapa perkembangan Internasional sehubungan dengan produk kayu ilegal yang harus dicermati:

Beberapa perkembangan Internasional sehubungan dengan produk kayu ilegal yang harus dicermati: SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HIGH LEVEL MARKET DIALOGUE BETWEEN INDONESIA, EU, THE US AND JAPAN: MEETING MARKET DEMAND FOR LEGALLY TIMBER PRODUCT JAKARTA, 10 MARET 2011 Yth. Menteri Koordinator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food and

BAB I PENDAHULUAN. Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food and BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food and Agricultural Organization (FAO) menempatkan Indonesia di urutan kedelapan dari sepuluh negara

Lebih terperinci

Sejarah Controlled Wood

Sejarah Controlled Wood Sejarah Controlled Wood Controlled Wood (CW) berawal pada Kebijakan FSC tentang Percentage Based Claim yang mulai berlaku pada bulan Oktober 1997. Sebelumnya, standar CoC langsung mensyaratkan bahwa produk

Lebih terperinci

Kesepakatan Kemitraan Sukarela FLEGT antara Indonesia dan Uni Eropa

Kesepakatan Kemitraan Sukarela FLEGT antara Indonesia dan Uni Eropa Kesepakatan Kemitraan Sukarela FLEGT antara Indonesia dan Uni Eropa Informasi Ringkas Mei 2011 Upaya bersama untuk memastikan dan meningkatkan perdagangan kayu legal dan tata kelola yang baik pada sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal yang penting bagi Indonesia. Furniture merupakan salah satu komoditi yang diproduksi dan diperdagangkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

Mengekspor di tengah Perubahan Lansekap Hukum

Mengekspor di tengah Perubahan Lansekap Hukum Mengekspor di tengah Perubahan Lansekap Hukum LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Indonesia 2,3 &5 Agustus, 2010 SARASEHAN PELATIHAN LEGALITAS Kepedulian yang Memadai (Due Care) dan Pedoman Umum Menegakkan Legalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memilikinya,melainkan juga penting bagi masyarakat dunia.

BAB I PENDAHULUAN. memilikinya,melainkan juga penting bagi masyarakat dunia. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hutan memiliki arti penting bagi negara. Kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mencerminkan potensi ekonomi yang besar dan strategis bagi pembangunan nasional. Kekayaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (UKM) dengan sistem home industry yang bekerjasama dengan industri-industri

I. PENDAHULUAN. (UKM) dengan sistem home industry yang bekerjasama dengan industri-industri I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha furniture sudah lama dikenal masyarakat Indonesia, bahkan dibeberapa daerah tertentu sudah menjadi budaya turun temurun. Sentra-sentra industri furniture berkembang

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari-Juli 2013 tercatat surplus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE 1. Persoalan apa yang akan diselesaikan? Pertumbuhan produktivitas di negara-negara

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah hutan yang luas, yaitu sekitar 127 juta ha. Pulau Kalimantan dan Sumatera menempati urutan kedua dan ketiga wilayah hutan

Lebih terperinci

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MARI DUKUNG! I M P L E M E N T A S I P E N U H. oleh Agus Justianto

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MARI DUKUNG! I M P L E M E N T A S I P E N U H. oleh Agus Justianto Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MARI DUKUNG! I M P L E M E N T A S I P E N U H S V L K oleh Agus Justianto Sistem Verifikasi Legalitas Kayu Dibangun sejak 2003 dan melibatkan para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian

Lebih terperinci

LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO)

LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO) LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO) JULI 2008 KOORDINATOR TEKNIS SENADA LAPORAN INI DIBUAT UNTUK DIKAJIAN OLEH BADAN PEMBANGUNAN INTERNASIONALL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Industri kecil dan menengah, termasuk industri mebel merupakan hal yang penting bagi Indonesia karena selain memberikan kontribusi bagi penerimaan devisa, juga menciptakan lapangan

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

Lacey Act: Sebuah Alat dalam Upaya AS untuk Memerangi Pembalakan Liar

Lacey Act: Sebuah Alat dalam Upaya AS untuk Memerangi Pembalakan Liar Lacey Act: Sebuah Alat dalam Upaya AS untuk Memerangi Pembalakan Liar Agustus 2010 Mengapa AS memerangi pembalakan liar? Pembalakan liar merampok negara-negara, memiskinkan komunitas-komunitas hutan dan

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

Laporan Upah Global 2016/17. Ketimpangan upah di tempat kerja

Laporan Upah Global 2016/17. Ketimpangan upah di tempat kerja Ringkasan Eksekutif Ketimpangan upah di tempat kerja 1 2 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif 3 Bagian I. Tren utama dalam upah Konteks Dalam beberapa tahun terakhir semakin diakui perlunya memantau

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia Luas lahan robusta sampai tahun 2006 (data sementara) sekitar 1.161.739 hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.874

Lebih terperinci

Agus P Djailani, MBA Technical Assistant for SME, MFP Simposium CIFOR - Bogor, 14 Februari 2013

Agus P Djailani, MBA Technical Assistant for SME, MFP Simposium CIFOR - Bogor, 14 Februari 2013 Agus P Djailani, MBA Technical Assistant for SME, MFP Simposium CIFOR - Bogor, 14 Februari 2013 Kebijakan Pemerintah dlm Perdagangan Kayu 1986 s/d 1997: Larangan ekspor kayu bulat & gergajian. Pengembangan

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

BAB III PERDAGANGAN INTERNASIONAL ANTARA INDONESIA DAN UNI EROPA

BAB III PERDAGANGAN INTERNASIONAL ANTARA INDONESIA DAN UNI EROPA BAB III PERDAGANGAN INTERNASIONAL ANTARA INDONESIA DAN UNI EROPA Hubungan kerjasama Ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa dalam bidang Perdagangan Internasional dilakukan dengan dua jalan, yaitu hubungan

Lebih terperinci

Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA)

Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA) Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA) 6 March 2016 1. APP akan meningkatkan kegiatan pengelolaan hutannya untuk memenuhi standard FSC

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC PRESS RELEASE Jakarta, 11 Desember 2014 Pada 1 Oktober 2014, Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari IFCC* secara resmi telah mendapatkan endorsement dari sistem sertifikasi terdepan dan terpercaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi

I. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Salah satu subsektor agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia pada saat ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi pentingnya

Lebih terperinci

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA RINGKASAN EKSEKUTIF SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 4 INVESTASI UNI EROPA PENDORONG PERDAGANGAN INDONESIA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka, di mana lalu

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai Para Peserta) Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia ini dibuat oleh Center for Internasional Forestry Research (CIFOR) dan tidak bisa dianggap sebagai terjemahan resmi. CIFOR tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik keterbukaan dalam perdagangan luar negeri (trade openness) maupun

Lebih terperinci

Kajian Sistem Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor Kehutanan 2015

Kajian Sistem Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor Kehutanan 2015 Ringkasan Eksekutif Kajian Sistem Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor Kehutanan 2015 Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan tropis terluas di dunia, dan sebagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, di mana perekonomian dunia semakin terintegrasi. Kebijakan proteksi, seperi tarif, subsidi, kuota dan bentuk-bentuk hambatan lain, yang

Lebih terperinci

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS 93 5.1. Perkembangan Umum MIHAS Pada bab ini dijelaskan perkembangan bisnis halal yang ditampilkan pada pameran bisnis halal Malaysia International Halal Showcase

Lebih terperinci

BAB III PASAR EROPA SEBAGAI TUJUAN INVESTASI PERDAGANGAN. ekonomi dunia, kekuatan-kekuatan ekonomi ini membuat community atau forum

BAB III PASAR EROPA SEBAGAI TUJUAN INVESTASI PERDAGANGAN. ekonomi dunia, kekuatan-kekuatan ekonomi ini membuat community atau forum BAB III PASAR EROPA SEBAGAI TUJUAN INVESTASI PERDAGANGAN LUAR NEGERI Perubahan zaman pada terakhir ini terjadi suatu pergeseran kekuatan ekonomi dunia, kekuatan-kekuatan ekonomi ini membuat community atau

Lebih terperinci

Penjelasan Singkat FLEGT

Penjelasan Singkat FLEGT 01 Penjelasan FLEGT FOREST LAW ENFORCEMENT, GOVERNANCE AND TRADE PENEGAKAN HUKUM DIBIDANG KEHUTANAN, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN Apakah FLEGT? 1. Mengapa kita memerlukan FLEGT? FLEGT adalah singkatan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri furnitur Indonesia masih memiliki pamor yang mengkilap di perdagangan internasional. Dalam acara pameran tunggal yang bertajuk Indonesia Paviliun yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ke-3 setelah Brazil dan

BAB I PENDAHULUAN. hal luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ke-3 setelah Brazil dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian dari hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Dalam hal luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ke-3 setelah Brazil dan Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri tekstil merupakan salah satu industri unggulan yang banyak diminati baik oleh pasar nasional maupun internasional. Industri tekstil, dimana pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Salah satunya adalah kekayaan sumber daya alam berupa hutan. Sebagian dari hutan tropis

Lebih terperinci

Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia melalui Pelatihan (bagi) UKM tentang Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia melalui Pelatihan (bagi) UKM tentang Cara Sukses Mengekspor ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N TRANS LUXURY HOTEL, BANDUNG, 2 3 MEI 2017 ALILA HOTEL, SOLO, 8 9 MEI, 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia

Lebih terperinci

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 GAMBARAN SEKILAS Praktek-Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBANGUN DASAR KERANGKA PENGAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA Apa» Kemitraan dengan Ratah

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012 For more information, contact: Leony Aurora l.aurora@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)8111082309 Budhy Kristanty b.kristanty@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)816637353 Sambutan Frances Seymour, Direktur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDUSTRI KEHUTANAN BERBASIS HUTAN TANAMAN penyempurnaan P.14/2011,P.50/2010, P.38 ttg SVLK) dan update peta P3HP.

PENGEMBANGAN INDUSTRI KEHUTANAN BERBASIS HUTAN TANAMAN penyempurnaan P.14/2011,P.50/2010, P.38 ttg SVLK) dan update peta P3HP. PENGEMBANGAN INDUSTRI KEHUTANAN BERBASIS HUTAN TANAMAN penyempurnaan P.14/2011,P.50/2010, P.38 ttg SVLK) dan update peta P3HP. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011 1 A. Dasar Kebijakan

Lebih terperinci

Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N BANDUNG, 3 APRIL 2017, JAKARTA, 10 APRIL 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok komoditas ekspor unggulan di Indonesia. Komoditas kopi berperan dalam meningkatkan devisa negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi cukup besar bagi penerimaan negara. Selain berorientasi

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi cukup besar bagi penerimaan negara. Selain berorientasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri permebelan saat ini termasuk salah satu sektor unggulan yang memberikan kontribusi cukup besar bagi penerimaan negara. Selain berorientasi ekspor, industri ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri furniture Indonesia masih memiliki pamor yang mengkilap di perdagangan internasional. Dalam acara pameran tunggal yang bertajuk Indonesia Paviliun yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jabodetabek, dan lain-lain. kayu diantaranya dowel, moulding, pintu, jendela, wood-flooring,

BAB I PENDAHULUAN. Jabodetabek, dan lain-lain. kayu diantaranya dowel, moulding, pintu, jendela, wood-flooring, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Furniture adalah industri yang mengolah bahan baku atau bahan setengah jadi dari kayu, rotan, dan bahan baku alami lainnya menjadi produk barang jadi furniture

Lebih terperinci

Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia

Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia www.pwc.com/id Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia November 2014 Terima kasih.. Atas partisipasi dalam survey dan kehadirannya Agenda Latar belakang Family business survey 2014 Sekilas temuan utama Gambaran

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mengandalkan sektor migas dan non migas sebagai penghasil devisa. Salah satu sektor non migas yang mampu memberikan kontribusi

Lebih terperinci

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 101 Materi Minggu 12 Kerjasama Ekonomi Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling

Lebih terperinci

SERTIFIKASI HUTAN DAN PERAN ORGANISASI NON PEMERINTAH (ORNOP) MATERI DASAR DISIAPKAN OLEH DR. AGUS SETYARSO

SERTIFIKASI HUTAN DAN PERAN ORGANISASI NON PEMERINTAH (ORNOP) MATERI DASAR DISIAPKAN OLEH DR. AGUS SETYARSO SERTIFIKASI HUTAN DAN PERAN ORGANISASI NON PEMERINTAH (ORNOP) MATERI DASAR DISIAPKAN OLEH DR. AGUS SETYARSO APRIL 2009 Pengantar Tulisan ini disusun melalui pertimbangan bahwa semakin lama aktivitas sertifikasi

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

PENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: PENGANTAR BISNIS Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat Fakultas EKONIMI DAN BISNIS Oleh: Catur Widayati, SE.,MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Sejarah Perekonomian Amerika ABAD

Lebih terperinci

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Clean Stove Initiative (CSI) Indonesia adalah suatu inisiatif Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia Kasus bisnis ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pengolahan kayu merupakan salah satu sektor penunjang perekonomian di Provinsi Jawa Timur. Hal ini terlihat dengan nilai ekspor produk kayu dan barang dari

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

Adanya indikasi penurunan kayu bulat tersebut ternyata telah disadari oleh

Adanya indikasi penurunan kayu bulat tersebut ternyata telah disadari oleh Adanya indikasi penurunan kayu bulat tersebut ternyata telah disadari oleh para produsen kayu yang menggunakan kayu bulat sebagai bahan bakunya. Untuk mencari barang substitusi dari kayu bulat tersebut,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI TEKSTIL DI SELURUH DUNIA DENGAN KEHANDALAN SWISS

PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI TEKSTIL DI SELURUH DUNIA DENGAN KEHANDALAN SWISS PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI TEKSTIL DI SELURUH DUNIA DENGAN KEHANDALAN SWISS PENGUJIAN, ANALISA, SERTIFIKASI SISTEMATIS, TEPAT DAN EFISIEN KUALITAS, TANGGUNG JAWAB SOSIAL, BERTINDAK SECARA BERKELANJUTAN:

Lebih terperinci

Pe n g e m b a n g a n

Pe n g e m b a n g a n Potensi Ekonomi Kakao sebagai Sumber Pendapatan Petani Lya Aklimawati 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 9 Jember 68118 Petani kakao akan tersenyum ketika harga biji kakao

Lebih terperinci

Standar Kita. Pentland Brands plc

Standar Kita. Pentland Brands plc Standar Kita Pentland Brands plc * * * Membangun rumpun merek yang dicintai dunia dari generasi ke generasi * Penerima Lisensi Alas Kaki Sebagai sebuah bisnis keluarga dan keluarga bisnis, nilai-nilai

Lebih terperinci

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Versi 1.0.0 Versi 1.0.0 Fair Trade USA A. Pengantar Standar Produksi Pertanian (Agricultural Production Standard/APS) Fair Trade USA merupakan serangkaian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hutan memiliki banyak fungsi salah satunya fungsi ekonomi. Fungsi hutan

I. PENDAHULUAN. Hutan memiliki banyak fungsi salah satunya fungsi ekonomi. Fungsi hutan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki luas wilayah 750 juta hektar (ha) dengan luas daratan sekitar 187.91 juta ha. Sebesar 70 persen dari daratan tersebut merupakan kawasan hutan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembalakan liar di Indonesia dianggap sebagai salah satu pendorong

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembalakan liar di Indonesia dianggap sebagai salah satu pendorong I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembalakan liar di Indonesia dianggap sebagai salah satu pendorong deforestasi dan degradasi, yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, peningkatan emisi iklim,

Lebih terperinci

SIARAN PERS. Masyarakat Bisnis Indonesia dan Eropa Mengidentifikasi Peluang Pertumbuhan Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa Indonesia

SIARAN PERS. Masyarakat Bisnis Indonesia dan Eropa Mengidentifikasi Peluang Pertumbuhan Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa Indonesia SIARAN PERS Masyarakat Bisnis Indonesia dan Eropa Mengidentifikasi Peluang Pertumbuhan Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa Indonesia Pada Dialog Bisnis Uni Eropa - Indonesia (EIBD) keempat yang

Lebih terperinci

Isu Prioritas - Standar (SNI)

Isu Prioritas - Standar (SNI) 1 Isu Prioritas - Standar (SNI) Melindungi hak konsumen dan memaksimalkan kepuasan pelanggan adalah bagian dari tujuan utama perusahaanperusahaan di seluruh dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dekade 1990-an. Degradasi dan deforestasi sumberdaya hutan terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. dekade 1990-an. Degradasi dan deforestasi sumberdaya hutan terjadi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penurunan kualitas dan kuantitas hutan di Indonesia sudah dirasakan sejak dekade 1990-an. Degradasi dan deforestasi sumberdaya hutan terjadi karena tindakan

Lebih terperinci

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc. VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:

Lebih terperinci

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan Center for International Forestry Research Siapakah kami Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Center for International Forestry Research)

Lebih terperinci