PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KLASIFIKASI Archaebacteria dan Eubacteria BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK KELAS X SMAN 2 PARE KABUPATEN KEDIRI
|
|
- Yuliana Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KLASIFIKASI Archaebacteria dan Eubacteria BERBASIS INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK KELAS X SMAN 2 PARE KABUPATEN KEDIRI Nadian Yudistirachman, Endang Suarsini, Sunarmi FMIPA Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang dianr72@gmail.com, endang.suarsini.fmipa@um.ac.id, sunarmi.fmipa@um.ac.id Abstract: This study aims to develop a learning device biology KD 3.4 and 4.4 of the classification Archaebacteria and Eubacteria in Class X SMAN 2 Pare based on structured inquiry. Developed learning tools such as syllabi, lesson plans, and worksheets. Research development using research model R2D2. The results show a valid learning tool with the criteria of validity of the learning device meets the criteria for decent / good on all devices developed. Keywords: Developed learning tools structured inquiry,classification Archaebacteria and Eubacteria Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matapelajaran biologi KD 3.4 dan KD 4.4 tentang Klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria di Kelas X SMAN 2 Pare yang berbasis model pembelajaran inkuiri terstruktur. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa silabus, RPP, dan LKS. Penelitian pengembangan menggunakan model penelitian R2D2. Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran valid dengan kriteria kevalidan perangkat pembelajaran memenuhi kriteri layak/baik pada semua perangkat yang dikembangkan. Katakunci: Perangkat pembelajaran, inkuiri terstruktur, klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria Pendidikan dalam bidang sains sangat berperan dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di era globalisasi dan perkembangan teknologi. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru berkewajiban untuk menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran bisa berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk aktif, serta memberikan ruang yang cukup untuk prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian (Devi, dkk. 2009). Salah satu kajian dalam mata pelajaran biologi adalah mengulas tentang Archaebacteria dan Eubacteria. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan pada bulan Februari 2016 di SMAN 2 Pare pembelajaran mengenai Archaebacteria dan Eubacteria dilakukan dengan metode diskusi kelas. Guru menampilkan gambar-gambar yang terkait dengan
2 2 Archaebacteria dan Eubacteria padahal sebenarnya bakteri yang merupakan anggota kelas tersebut sangat mudah didapatkan di lingkungan sekitar. SMAN 2 Pare menerapkan kurikulum 2013 yang mengharuskan siswa untuk aktif. Hasil wawancara dibulan april 2016 kepada sepuluh orang siswa juga menunjukkan bahwa siswa menganggap pembelajaran yang seperti itu tidak menyenangkan dan membosankan. Kenyataan tersebut bertentangan dengan apa yang diinginkan oleh kurikulum 2013 yakni pembelajaran bisa memotivasi siswa. untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menerapkan metode inkuiri dalam proses pembelajaran. Inkuiri terstruktur terbukti bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa yang proses pembelajaranya menggunakan pendekatan inkuiri memiliki hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan menggunakan metode konvensional (Abdi,2014) METODE Model pengembangan R2D2 menerapkan prinsip non-linear, maka prosedur pengembangan tidak ditampilkan dalam bentuk tahapan melainkan dalam bentuk fokus. Fokus pengembangan yakni (a) fokus pendahuluan (b) fokus desain dan pengembangan (c) fokus desaminasi (Willis dan Wright 2000). Fokus pendahuluan akan dilakukan tiga kegiatan yaitu pengumpulan informasi, pemilihan produk, dan pembentukan tim partisipasi. Kegiatan pengumpulan informasi dilakukan dengan melakukan wawancara dan penyebaran angket kepada siswa, hasilnya adalah pembelajaran pada materi klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria dianggap kurang menarik perhatian siswa karena hanya disajikan dengan presentasi dan diskusi. Kegiatan experimen di laboratorium mengenai usaha isolasi dan identifikasi bakteri amilolitik dari limbah pabrik pengolahan tepung agar dilakukan untuk menambah informasi, yang hasilnya teridentifikasi tiga bakteri pendegradasi amilum yakni Ewingela americana, Basilus cereus, dan Basilus pumilus. Kemudian dipilih produk pengembangan berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan LKS. Pada fokus pendahuluan juga dibentuk tim partisipatif yang terdiri dari dosen pembimbing, siswa, praktisi lapangan, dan juga ahli. Fokus kedua adalah fokus desain dan pengembangan dalam fokus ini ditetapkan desain awal produk yang dikembangkan, yakni berupa perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, dan LKS yang berbasis inkuiri terstruktur. Pada fokus pengembangan, dilakukan pengembangan berdasar informasi pada fokus pendahuluan. Setelah draft produk sudah jadi maka dilakukan uji validasi kepada ahli perangkat pembelajaran, ahli materi, praktisi lapangan, dan uji keterbacaan pada siswa. Uji validasi dianalisis berdasarkan skala likert dengan kriteria pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran Persentase (%) Kriteria Kevalidan Keterangan 100 % Sangat Valid Tidak revisi 75% x Valid Sedikit revisi 100% 50% x 75% Cukup Valid Sedikit revisi 25% x 50% Kurang Valid Banyak revisi 0% x 25% Tidak Valid Revisi Total (Sumber: Arikunto, 2013)
3 Angka dalam persentase (%) 3 HASIL Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran KD 3.4 dan 4.4 tergolong perangkat pembelajaran yang valid. Validasi yang dilakukan oleh ahli perangkat pembelajaran, ahli materi, dan praktisi lapangan pada masing-masing produk silabus, RPP, dan LKS, rekapitulasi hasil validasi silabus dapat dilihat pada Gambar1. Hasil validasi pada instrumen penilaian menunjukkan bahwa instrumen penilaian yang sudah dikembangkan mencapai kriteria valid. Rekapitulasi hasil validasi instrument penilaian oleh ahli perangkat pembelajaran, ahli materi, dan praktisi lapangan ditunjukkan pada gambar 2. Instrumen penilaian psikomotor mendapatkan hasil validasi sebesar 100% di setiap validator. Uji keterbacaan LKS dilakukan oleh sepuluh orang siswa. Siswa menguji lima aspek LKS yakni sampul, isi LKS, penyajian materi LKS, penggunaan bahasa, tampilan. Rekapitulasi hasil uji keterbacaan siswa dapat dilihat pada Tabel 2 Grafik Perbandingan Hasil Validasi Instrumen Silabus, RPP, LKS dari Ahli Perangkat, Ahli Materi dan Praktisi Lapangan Silabus RPP LKS Ahli Perangkat Ahli Materi Praktisi Lapangan Gambar 1 Grafik Perbandingan Hasil Validasi Instrumen Silabus, RPP, LKS dari Ahli Perangkat, Ahli Materi dan Praktisi Lapangan Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Uji Keterbacaan Siswa No Aspek Siswa ke- Ratarata Rata-rata skor Persentase kevalidan Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid valid
4 Skala dalam Persentase (%) 4 KAJIAN PRODUK Silabus yang sudah divalidasi ahli perangkat pembelajaran mendapatkan skor 3.83 dengan kelayakan mencapai 95.74%, ahli materi 3.60 dengan kelayakan mencapai 90%, serta validasi praktisi lapangan sebesar 3.88 mencapai kelayakan 97.2%. Berdasarkan ketiga data tersebut silabus yang dikembangkan mencapai kriteria layak. Zaini dan Asnida (2015) menyebutkan karakteristik daerah; tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual siswa; kebermanfaatan bagi siswa; struktur keilmuan; kualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran; relevansi dengan kebutuhan siswa dan tuntutan lingkungan; dan alokasi waktu. Kegiatan pembelajaran pada silabus memuat poin penting kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai Grafik Perbandingan Hasil Validasi Instumen Penilaian dari Ahli Perangkat, Ahli Materi dan Praktisi Lapangan AHLI PERANGKAT AHLI MATERI PRAKTISI Kognitif Afektif Psikomotor Gambar 2 Grafik Perbandingan Hasil Validasi Instrumen Penilaian dari Ahli Perangkat, Ahli Materi dan Praktisi Lapangan bahwa silabus yang dikembangkan layak digunakan jika hasil validitasnya mencapai kriteria baik atau layak. Materi pembelajaran pada silabus yang dikembangkan adalah materi klasifikasi Archaebacteria dan Eubacteria. Permendikbud no 103 tahun 2014 menyatakan bahwa identifikasi materi pembelajaran yang menunjang harus memertimbangkan potensi siswa; relevansi dengan dengan sintaks pembelajaran model inkuiri terstruktur. Sintaks pembelajaran model inkuiri testruktur pada silabus diadaptasi dari Liwellyn (2013) terdiri dari tujuh langkah yaitu mengeksplorasi fenomena (exploring a Phenomenon), fokus pada satu pertanyaan (focusing on a question), merancang investigasi, mengkonduksi investigasi (Conducting the Investigation), analisis data (analyzing
5 5 the data and evidence), membentuk pengetahuan baru (constructing new knowladge), memresentasikan pengetahuan baru (communicating new knowledge). Silabus yang dikembangkan dapat dikatakan baik sebab memuat kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah pembelajaran dan instrumen penilaian. Silabus yang telah dikembangkan juga memiliki komponen lain seperti materi pembelajaran yang akan diajarkan selama proses pembelajaran. Menurut Jutmini dan Anitah (2007) silabus yang baik setidaknya terdiri dari kompetensi yang harus di kuasai siswa, cara membentuk atau mendapatkan komepensi tersebut, dan cara untuk mengetahui bahwa siswa telah memiliki kompetensi tersebut. RPP yang telah divalidasi oleh ahli perangkat pembelajaran, ahli materi, dan praktisi lapangan mencapai kriteria valid, sehingga RPP yang dikembangkan dapat dikatakan layak dengan sedikit perbaikan. Menurut Dewi, dkk. (2013) RPP yang sudah mencapai kriteria valid atau layak dapat diimplementasikan ke lapangan. Pemilihan media dan alat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan materi tentang Klasifikasi Eubacteria dan Archaebacteria. Media yang digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah video, dan powerpoint. Alat yang digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah spidol, whiteboard laptop, LCD, proyektor, dan seperangkat alat isolasi dan identifikasi bakteri. Strategi pembelajaran pada RPP diintegrasikan pada kegiatan pembelajaran meliputi pendekatan, model dan metode. Pendekatan menggunakan pendekatan saintifik sesuai dengan tuntutan Kurikulum Model pembelajaran menggunakan model inkuiri terstruktur. Metode menggunakan ceramah, diskusi dan penugasan, praktikum, dan presentasi. Langkah-langkah pembelajaran pada RPP dijabarkan secara lengkap yang terdiri atas tahap sintaks inkuiri terstruktur, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa, dan alokasi waktu yang dibutuhkan pada tiap tahap kegiatan pembelajaran. Beberapa kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran dilakukan diluar proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan tidak seluruhnya terpenuhi dalam satu kali pertemuan, oleh karena itu sintak kegiatan pembelajaran inkuiri terstruktur dipecah dalam tiga kali pertemuan. Langkah awal pada kegiatan pembelajaran model inkuiri terstruktur adalah mengeksplorasi fenomena (exploring a phenomenon). Kegiatan ini dijabarkan menjadi kegiatan mengamati sebuah fenomena atau kejadian unik untuk membuat rasa ingin tahu siswa. Kegiatan ini juga digunakan untuk menilai pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari.
6 6 Langkah kedua pada kegiatan pembelajaran model inkuiri terstruktur adalah fokus pada sebuah pertanyaan (focusing on a question). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menetapkan pertanyaan utama dari pembelajaran yang akan berlangsung. Pertanyaan didapatkan dari saran siswa ataupun ide dari guru selama pembelajaran. Pertanyaan yang dimaksud adalah pertanyaan yang layak untuk dilakukan penelitian guna menjawabnya. Langkah ketiga model inkuiri terstruktur pada RPP yaitu merencanakan kegiatan investigasi (planning the investigation). Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendesain kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran, dalam hal ini kegiatan klasifikasi Eubacteria dan Archaebacteria. Langkah ini berisi kegiatan merancang desain investigasi, identifikasi peralatan, merumuskan hipotesis, membuat tabel data, dan mengidentifikasi keamanan kerja. Langkah keempat model inkuiri terstruktur pada RPP yaitu melakukan investigasi (conducting the investigation). Langkah ini siswa melakukan investigasi sesuai dengan kegiatan yang sudah direncanakan pada langkah ketiga. Siswa mulai mengumpulkan data pengamatan, menggambar grafik dan merekam data dalam tabel. Langkah kelima model inkuiri terstruktur pada RPP yaitu menganalisis data hasil pengamatan (analyzing the data and evidence). Data yang telah diperoleh oleh siswa dalam kegiatan investigasi kemudian akan dianalis pada langkah ini. Kegiatan yang dilakukan disini adalah membuat kesimpulan sementara dari hasil invetigasi yang dilakukan. Langkah keenam kegiatan pembelajaran pada RPP adalah membangun pengetahuan baru (constructing new knowladge). Kegiatan selanjutnya dari sintak pembelajaran inkuiri terstruktur adalah menghubungkan hasil yang didapat siswa selama proses investigasi dengan teori-teori yang sudah ada. Siswa juga diminta untuk saling merefleksi makna dari pengetahuan yang didapat selama investigasi berlangsung. Langkah ketujuh dari pembelajaran inkuiri terstruktur adalah mengkomunikasikan pengetahuan baru (communicating new knowledge). Kegiatan ini menuntut siswa untuk memublikasikan hasil temuan investigasinya ke muka umum. Kegiatan mengkomunikasikan bisa dilakukan dalam banyak hal seperti presentasi dalam kelas, penulisan laporan, atau juga bisa melakukan penulisan artikel ilmiah. Kegiatan ini juga akan memunculkan pertanyaan lanjutan yang bisa diteliti oleh peneliti selanjutnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik. Perangkat pembelajaran memuat kegiatan pembelajaran secara lengkap baik materi, langkah pembelajaran, strategi,
7 7 media pembelajaran, sumber belajar dan instrumen penilaian. RPP yang baik dapat menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang dijabarkan dalam silabus. RPP yang baik juga berisi petunjuk secara rinci dari keseluruhan proses pembelajaran (Jutmini dan Anitah, 2007). Hasil uji validitas yang sudah dilakukan menyatakan LKS yang dikembangkan berada pada kriteria valid sehingga dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Taiyeb dan Sekarsari (2014) menyatakan bahwa LKS yang sudah valid dapat diimplementasikan ke dalam kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya. LKS yang telah dikembangkan mencapai kriteria baik dan layak digunakan. LKS yang dikembangkan memuat materi pembelajaran, kegiatan yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran, dan melatih keterampilan siswa memecahkan masalah. Menurut Nurina (2013) LKS yang dikembangkan dapat digunakan sebagai sumber belajar, memudahkan siswa memahami materi, melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran, dan melatih siswa untuk peka pada permasalahan lingkungan sekitar dan dapat memecahkan masalah. Penilaian yang tertulis pada RPP mengacu pada penilaian yang terdapat pada silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik. Perangkat pembelajaran memuat kegiatan pembelajaran secara lengkap baik materi, langkah pembelajaran, strategi, media pembelajaran, sumber belajar dan instrumen penilaian. RPP yang baik dapat menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang dijabarkan dalam silabus. RPP yang baik juga berisi petunjuk secara rinci dari keseluruhan proses pembelajaran (Jutmini dan Anitah, 2007). Hasil validitas instumen penilaian kognitif instrumen penilaian kognitif mencapai kriteria layak, sehingga penilaian kognitif bisa digunakan untuk melihat aspek pengetahuan siswa. Menurut Natalina, dkk (2015) tujuan utama penilaian kognitif adalah untuk mengetahui kemampuan kognitif setelah melalui proses pembelajaran. Berdasarkan uji validitas instrumen penilaian afektif yang dikembangkan memenuhi kriteria valid. Penilaian afektif dilakukan dengan cara pengamatan langsung selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian afektif ini menilai lima sikap selama proses pembelajaran yakni, memiliki rasa ingin tahu, tekun, kerjasama, jujur, dan disiplin. Penilaian sikap dilakukan dengan tiga skala penilaian untuk setiap aspek. Sikap siswa di nilai berdasarkan rubrik penilaian yang telah dibuat dan tercantum dalam rubrik penilaian
8 8 afektif. Novitasari dan Lisdiana (2015) menyatakan bahwa lembar observasi merupakan lembar yang digunakan utuk mengobservasi kemunculan aspek keterampilan melalui rubrik tertentu. Penilaian psikomotor dilakukan dengan cara pengamatan langsung selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian psikomotor ini menilai empat keterampilan selama proses pembelajaran yakni, kemampuan menggunakan ose, keterampilan menanam bakteri, keterampilan mengisolasi bakteri, dan keterampilan untuk mengidentifikasi bakteri. Penilaian sikap dilakukan dengan tiga skala penilaian untuk setiap aspek. Sikap siswa dinilai berdasarkan rubrik penilaian yang telah dibuat dan tercantum dalam rubrik penilaian psikomotor. SARAN Alangkah baiknya apabila hasil pengembangan produk yang sudah divalidasi dapat dilanjutkan pada uji keefektifitasan produk. Uji efektifitas dimaksudkan untuk mengetahui keefektifitasan produk. DAFTAR RUJUKAN Abdi, A The Effect of Inquirybased Learning Method on Student s Academic Achievement in Science Course. Universal Journal of Educational Research. 2 (1). Devi, K. P., Sofiraeni, R. & Khairudin Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: PPPPPTK Dewi, K., Suwono, H., & Tenzer, A Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Blended Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Xi Sma Negeri 4 Malang. Universitas Negeri Malang Jutmini, S. & Anitah, S Panduan Pengembangan Kurikulum. Surakarta. Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Liwellyn, D Teaching High School Science Through Inquiry and Argumentation. USA. CORWIN a SAGE Company Natalina, M. Suyawati, E., & Rukmana, S Pengembangan Perangkat Penilaian Berbasis Kelas Pada Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas XI: Journal Biogenesis 11 (2). Novitasari, S. & Lisdiana Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Afektif Dan Psikomotorik Pada Mata Kuliah Praktikum Struktur Tubuh Hewan: Unnes.J.Biol.Educ 4 (1). Nurina, Masjhudi & Tenzer, A Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (Lks) Dengan Model Siklus Belajar 5e Berbasis Konstruktivistik Pada Materi Sistem Sirkulasi
9 9 Manusia Untuk Kelas XI SMA. Jurnal online UM (online). ( ta/artikel/artikel43c16b4a546 EAD8302C358FE7A26B7D9. pdf). diakses tanggal 2 Agustus 2016 Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta Lembaga Negara Republik Indonesia. Taiyeb, M., & Sekarsari, A Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (Lks) Biologi Yang Terintegrasi Kurikulum Cambridge Untuk SMA Kelas XI Semester II : Jurnal Bionature 15(1) Willis, J., & Wright, K A General Set of procedures for Constructivist Instructional Design: The New R2D2 model. Educational Technology. Zaini, M & Asnida, J Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA-Biologi Berorientasi Hutan Mangrove untuk Siswa SMP. Semarang.
Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA Vidya Chaerunnisa, Siti Gia Syauqiyah, F., Bambang Ekanara Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciKata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA TAMAN HARAPAN MALANG Vivi
Lebih terperinciPERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR
PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR Siti Safitri Nur Indahsari, Herawati Susilo, Amy Tenzer Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciAry Maf ula, Amy Tenzer, Nuning Wulandari Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Ary Maf ula, Amy Tenzer,
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Pembelajaran Fisiologi Tumbuhan Berbasis Inkuiri Terbimbing
Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/jps/ ISSN: 2338-9117 Ni mah, Ibrohim, Lukiati, Pengembangan Perangkat Pembelajaran...175 Jurnal Pendidikan Sains Vol.2, No.3, September 2014, Hal 175-183
Lebih terperinciE-journal Prodi Edisi 1
E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuka batas antar negara. Persaingan hidup pun semakin ketat. Hanya
Lebih terperinciKata kunci: LKS, siklus belajar 5E, konstruktivistik
1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR 5E BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA UNTUK KELAS XI SMA Nurina, Masjhudi, dan Amy Tenzer Universitas
Lebih terperinciKata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH DAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BAGI PESERTA DIDIK SMA Shan Duta Sukma Pradana, Endang Purwaningsih,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media atau sumber belajar yang dapat membantu siswa ataupun guru saat proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Penggunaan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 186 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh Eni Marta Dosen Sekolah Tinggi
Lebih terperinciPengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan
Pengembangan Berbasis Contextual Teaching and Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan Zulis Shoidah, Fida Rachmadiarti, Winarsih Jurusan Biologi FMIPA UNESA Jalan Ketintang Gedung C Lt.2 Surabaya 6021, Indonesia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Cica Aisyah Nurlatifah 1, Tuti Kurniati 2, Meti Maspupah
Lebih terperinciPENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP
PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP Arnetis, Mariani Natalina dan Sri Ayuni Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru
Lebih terperinciBioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
VALIDITAS LKS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA MATERI KATABOLISME KARBOHIDRAT VALIDITY WORKSHEET GUIDED DISCOVERY FOR FASILITATE STUDENT PROCESS SKILLS AT CATABOLISM CARBS
Lebih terperinciIMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII-A SMP NEGERI 1 GESI TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI OLEH : NANIK SISWIDYAWATI X4304016 FAKULTAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO Skripsi Oleh: ARINI ANGGARINI K4305005 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciDEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013
1 DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013 Fanny Mitsalina, Zulhelmi, Fakhruddin Email : fanny.fm93@gmail.com,
Lebih terperinciJurnal Pendidikan IPA Indonesia
JPII 1 (1) (2012) 57-62 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii UPAYA MENGEMBANGKAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS X SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA 1) Hawin Marlistya, 2) Albertus Djoko Lesmono, 2) Sri Wahyuni, 2) Maryani 1) Maahasiswa Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Berlinda Agustina AS, Muhammad Arifuddin Jamal, Sarah Miriam Program Studi
Lebih terperinci2015 ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 proses pembelajaran pada suatu pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE SIMULASI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIFITAS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI MAN 2 TULUNGAGUNG Rifalatul Isnaini,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG
PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Jeliana Veronika Sirait 1, Nurdin Bukit 2, Makmur Sirait 2 1 Alumni Mahasiswa Program
Lebih terperinciUnnes Journal of Biology Education PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM STRUKTUR TUBUH HEWAN
Unnes.J.Biol.Educ. 4 (1) (2015) Unnes Journal of Biology Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Holifa Cahyo Ning Arif, Mimien Henie Irawati, Susilowati Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO Desita Tri Anggraini, Muhardjito, Sutarman Jurusan
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERORIENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI LEMPENG TEKTONIK UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN EKSPERIMEN DENGAN MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUAL BAGI SISWA SMP
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENERAPAN GUIDED INQUIRY
PENERAPAN GUIDED INQUIRY DISERTAI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : PURWO ADI NUGROHO K 4308109
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum memiliki peranan penting dalam pendidikan. Istilah kurikulum menunjukkan beberapa dimensi pengertian, setiap dimensi tersebut memiliki keterkaitan satu dengan
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan
Lebih terperinciVindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis
Lebih terperinciAgung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...
1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik pada Sub Pokok Bahasan Tabung Kelas IX SMP (Development Mathematics Learning Devices With Scientific Approach In Sub Subject
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA
PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA Fetro Dola Syamsu STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA Sunarno Prayogo* dan Hadi Suwono Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang 65145 *Email:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF
PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF Tri Handayani 1, Sajidan 2, Baskoro Adi Prayitno 3 1 Program Studi Magister Pendidikan Sains
Lebih terperinciPengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi
Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi The Development of Performance-Assessment Instrument on Cell Structure and Function Experiment
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS Fitri Savitri *), Agus Setyo Budi, Mangasi Alion Marpaung Magister Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MALANG PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (KD 3.9 & 4.10) Agusta Rizky Kartika Putri, Triastono Imam Prasetyo,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Disusun Oleh : RAMA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA
PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. fisika. Aspek kognitif merupakan aspek utama dalam pembelajaran, aspek ini
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran yang ideal pada hakekatnya harus memenuhi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, tak terkecuali pembelajaran fisika.
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG MENGINTEGRASIKAN RANAH KOGNITIF, RANAH AFEKTIF, DAN RANAH PSIKOMOTOR PADA HUKUM OHM Sintia Dewi Arisandi, Madlazim Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era global ini, tantangan dunia pendidikan begitu besar, hal ini yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global ini, tantangan dunia pendidikan begitu besar, hal ini yang mendorong para peserta didik untuk mendapatkan prestasi terbaik. Pendidikan di Indonesia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA Oleh: Yesi Rispianti, Mulyati, Liza Yulia Sari Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK In
Lebih terperinciJurnal Pendidikan IPA Indonesia
JPII 3 (2) (2014) 134-139 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii PERANGKAT PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERORIENTASI GREEN CHEMISTRY MATERI HIDROLISIS GARAM
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) YANG DIKEMBANGKAN GURU DENGAN KURIKULUM 2013 PADA MATERI VIRUS KELAS X SMA ANALYSIS SUITABILITY OF LESSON PLAN CURICULUM 2013 IN VIRUS IN X CLASS
Lebih terperinci2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII DI SMP NEGERI 1 RAMBAH HILIR Eka purnama sari (1), Rena
Lebih terperinciChemistry in Education
CiE 6 (1) (2017) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED- INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN LABORATORIUM SISWA Anis Qori
Lebih terperinciKholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Disertai Penugasan Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-Cambridge MA Bilingual Batu Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan
Lebih terperinciMELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK
MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK EXERCISING SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH IMPLEMENTATION INQUIRY
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 199 208. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Kelas X SMA
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Muh. Nasir Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran model 5E. Pengembangan perangkat pembelajaran dilaksanakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Indah Mentari, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program
Lebih terperinciSherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI DI KELAS X MIPA.3 SMAN 10 BENGKULU Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PLEMAHAN KEDIRI IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017
KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA SMA NEGERI 12 SURABAYA MELALUI PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7-E SCIENCE PROCESS SKILLS ON CHEMICAL EQUILIBRIUM TOPIC IN SMA NEGERI 12 SURABAYA
Lebih terperinciDiah Pitaloka Handriani SMP Negeri 1 Surakarta
22-200 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI LINGKUNGAN KELAS VII H SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MALANG
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 MALANG Windy Rosyadah M., Susriyati Mahanal, dan Sunarmi. Jurusan Biologi, FMIPA,
Lebih terperinciKata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013
TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI SMA KELAS X DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 65 DAN 81 A TAHUN 2013 Pramisya Indah Cahyahesti, Sri Endah Indriwati,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan (Knowledge acquisition), mengembangkan kemampuan/ keterampilan (Skills development), sikap
Lebih terperinciUniversitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS
Lebih terperinciDepartement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University
1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Sari Bangun Putri Dewi 1, Armis 2, Syarifah Nur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai macam komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan. Di sinilah peran seorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan memilih menggunakan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MIA SMA NASIONAL MALANG
PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MIA SMA NASIONAL MALANG Eka Arum Sasi Mahardika, Masjhudi, Balqis Universitas
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 4 (1) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP PENGEMBANGAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA ISLAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan variabel, gejala, atau keadaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta, yang terdiri dari 30 kelas, yakni kelas X MIPA berjumlah 5 dan X IPS berjumlah 5 kelas, kelas XI
Lebih terperinciHasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP
Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP Fitri Arsih 1), Yuni Ahda 2) Staf Pengajar Jurusan Biologi, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka
Lebih terperinciSIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.
SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO Skripsi Oleh: HANDAYANI K. 4303031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciPengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin
Jurnal Fisika FLUX Volume 13, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online) http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/ Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT
PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT (SAVI) UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 BANJARMASIN Putri Riski Rahmayanti, Mustika
Lebih terperinciKelayakan Perangkat Pembelajaran Berorientasi PBI dan Pendidikan Karakter pada Materi Daur Ulang Limbah
Perangkat Berorientasi PBI Pendidikan Karakter pada Materi Daur Ulang Limbah Ria Habiba Fatimah, Herlina Fitrihidajati, Tarzan Purnomo. Jurusan Biologi FMIPA UNESA Jalan Ketintang Gedung C Lt.2 Surabaya
Lebih terperinciPenerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study
Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X Siti Asmaul Khusna, Lia Yuliati, Agus Suyudi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciPenerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XI
Jurnal Biogenesis Vol. 11(2):111-118, 2015 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau ISSN : 1829-5460 PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK KELAS XI SMA NEGERI 10 BULUKUMBA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK KELAS XI SMA NEGERI 10 BULUKUMBA Nur Aida (1) *, Yusminah Hala (2), Muhammad Danial (2) (1) SMA Negeri 10
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengembangkan standar pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Salah satu standar pendidikan tersebut
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA Bima Dwi Pranata, Susriyati Mahanal, Umie Lestari FMIPA Universitas Negeri Malang,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA
PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA Silvi Yulia Sari 1, Nursyahra 2, dan Husna 3 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang 2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM. 10010203 PROGRAM
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF REDOXRECTRY PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI KELAS X SMA
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF REDOXRECTRY PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI KELAS X SMA DEVELOPMENT OF REDOXRECTRY INTERACTIVE MULTIMEDIA IN REDUCTION OXIDATION REACTION FOR X GRADE IN SENIOR HIGH
Lebih terperinciInovasi Pendidikan Vol. I. No. 17, Maret 2017
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERORIENTASI INKUIRI PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN Oleh: Diyyan Marneli Abstract Biology is one subjects taught at school which required
Lebih terperinciArifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LAWANG PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida
Lebih terperinciLutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PP) DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA 5 SMAN 7 MALANG Lutfi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi
Lebih terperinci