BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif yang artinya peneliti tidak melakukan penelitian sendiri, namun berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru kelas VII SMP Negeri 1 Turi. Peneliti terlibat kolaborasi bersama guru dalam perencanaan dan terlibat kolaborasi bersama 5 orang teman peneliti yang bertindak sebagai observer. Guru sebagai pelaksana dan peneliti beserta 5 orang teman peneliti sebagai pengamat jalannya pembelajaran dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru dan siswa dalam berbagai tindakan. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 60), penelitian tindakan dilakukan ketika diidentifikasi permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran, kemudian peneliti menetapkan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Menurut Suharsimi (2006:74), PTK terdiri atas empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. 48

2 B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Turi yang beralamatkan di Turi, Sleman. Waktu penelitian ini dilakukan di bulan April 2017 (12 April April 2017) pada semester genap dengan pelaksanaan penelitian menyesuaikan jam pelajaran kelas VII C SMP Negeri 1 Turi selama 4 kali pertemuan. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII C SMP Negeri 1 Turi. Jumlah peserta didik kelas VII C adalah 32 peserta didik dengan jumlah peserta didik perempuan sebanyak 20 peserta didik dan peserta didik lakilaki sebanyak 12 peserta didik. D. Definisi Operasional 1. Model Problem Based Learning (PBL) Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran dengan penyajian permasalahan nyata, kemudian peserta didik diminta untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. PBL diawali dengan (1)orientasi mengenai permasalahan, (2)pengorganisasian untuk meneliti, (3)penginvestigasian mandiri ataupun kelompok, (4)pengembangan dan presentasi produk, serta (5)analisis dan evaluasi proses pengatasan masalah. 49

3 2. Berpikir Kritis Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir yang melibatkan proses kognitif dan mengajak peserta didik untuk berpikir reflektif terhadap permasalahan (pemecahan masalah). Aspek berpikir kritis meliputi: memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjut, dan mengatur strategi. 3. Pecemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan yang menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. 4. Hakikat IPA IPA adalah proses ilmiah, produk ilmiah dan sikap ilmiah yang mengkaji seluruh alam semesta, meliputi objek gejala alam dan interaksinya. 5. Pembelajaran IPA Pembelajaran IPA adalah proses pemerolehan pengetahuan yang melibatkan penelitian (inkuiri) dan aktivitas berpikir untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. 50

4 E. Rancangan Penelitian Siklus Penelitian Tindakan Kelas Gambar 2. Siklus PTK Suharsimi Arikunto (2006:74) Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Turi melalui model PBL (Problem Based Learning). Penelitian ini akan berhenti apabila peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik sudah terjadi. Adapun rencana dalam penelitian ini adalah : Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Peneliti membuat rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) dengan model PBL. RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari guru mata 51

5 pelajaran IPA yang bersangkutan. RPP disusun sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. b. Peneliti membuat Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). c. Peneliti mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan masalah dan lembar analisis kemampuan berpikir kritis peserta didik. d. Peneliti mempersiapkan soal pre test dan post test 1 untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. e. Peneliti melakukan validasi instrumen kepada dosen ahli. 2. Pelaksanaan Tahap ini merupakan penerapan rencana yang telah di lakukan sebelumnya secara sadar dan terkendali untuk memperbaiki keadaan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan ditampilkan dalam bentuk catatan yang meliputi: hasil analisis kemampuan berpikir kritis peserta didik, hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran di dalam kelas, dan pelaksanaan test evaluasi setiap tindakan. 3. Pengamatan Tahap pengamatan dilakukan 6 orang observer yang meliputi peneliti dan 5 teman peneliti yang merupakan mahasiswa IPA UNY. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran di kelas yang berkaitan dengan aktivitas guru dan peserta didik. Peristiwa yang muncul pada saat pelaksanaan pembelajaran di kelas dievaluasi dan masalah yang muncul digunakan sebagai bahan refleksi. 52

6 4. Refleksi Pada tahap ini hasil pengamatan dianalisis dan kemudian akan digunakan sebagai refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi digunakan dalam menentukan perbaikan pada siklus pembelajaran berikutnya dengan tujuan untuk melakukan penyempurnaan pada siklus berikutnya. Siklus II 1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada siklus II memperhatikan refleksi dari siklus I. Perencanaan siklus II meliputi: a. Revisi RPP yang telah dibuat pada siklus I. b. Peneliti menyusun lembar angket. Angket berisi garis-garis pokok yang ditanyakan dengan maksud agar peserta didik mengungkapkan tanggapan terhadap proses PBL dalam pembelajaran IPA. c. Peneliti mempersiapkan LKPD. d. Peneliti mempersiapkan lembar analisis peserta didik yang digunakan sebagai catatan peneliti untuk menilai kemampuan berpikir kritis peserta didik. e. Peneliti mempersiapkan soal post test 2 untuk mengetahui hasil belajar peserta pada siklus ini. f. Peneliti melakukan validasi instrumen kepada dosen ahli. 2. Pelaksanaan Pada penelitian di siklus II ini menggunakan model pembelajaran PBL dengan revisi yang diperlukan dalam rangka perbaikan dari siklus sebelumnya. 53

7 3. Pengamatan Tahap pengamatan dilakukan 6 orang observer yang meliputi peneliti dan 5 teman peneliti yang merupakan mahasiswa IPA UNY dengan mengamati tindakan dan kendala peserta didik saat pembelajaran berlangsung. Peneliti merangkum hasil pengamatan, post test 2, yang dilakukan pada siklus II untuk memudahkan merefleksi tindakan. Lembar observasi yang digunakan sama seperti lembar observasi pada siklus I kemudian memberikan angket pada peserta didik. 4. Refleksi Refleksi pada siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I dan siklus II apakah terjadi peningkatan kemampuan berpikir atau tidak. Jika belum terdapat peningkatan, maka siklus dapat diulang lagi. F. Instrumen Penelitian 1. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: a. Silabus Silabus yang digunakan pada pembelajaran ini yaitu silabus kurikulum 2013 yang sudah ada. b. RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran ini yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL). RPP digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti membuat 4 RPP untuk 4 pertemuan. 54

8 c. LKPD (lembar Kerja Peserta Didik) LKPD berupa lembar kegiatan yang diberikan kepada peserta didik sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan pembelajaran. LKPD disesuaikan dengan RPP yang digunakan. LKPD berfungsi sebagai petunjuk dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. LKPD disusun berdasarkan indikator-indikator kemampuan berpikir kritis. LKPD ini dikembangkan berdasarkan KI dan KD yang beracuan model pembelajaran PBL. Pengerjaan LKPD dilakukan secara diskusi berkelompok untuk mengidentifikasi permasalahan hingga mencapai solusi atas permasalahan tersebut. LKPD ini digunakan untuk menilai kemampuan berpikir kritis dan sekaligus dapat menilai kemampuan kognitif peserta didik. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Model PBL Lembar observasi keterlaksanaan Model PBL ditujukan untuk melihat keterlaksanaan sintak-sintak dalam model PBL selama proses pembelajaran baik dari segi guru maupun dari segi peserta didik. Lembar observasi diisi oleh observer pada setiap pertemuan. Lembar observasi ini sebagai bukti bahwa baik guru maupun peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan model PBL. Kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model PBL dapat dilihat pada Tabel 6. 55

9 Tabel 6. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Model PBL No. Sintaks PBL Nomor Item Jumlah 1. Memberikan orientasi mengenai 1, 2, 3, 4 4 permasalahan pada peserta didik 2. Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti 5, 6, Membantu menginvestigasi 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 7 mandiri dan atau kelompok 4. Mengembangkan dan 15, 16, 17, 18, 19, 20 6 mempresentasikan produk 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah 21, 22 2 Penelitian ini menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) yang diterapkan pada sampel kelas yang akan diteliti. Keterlaksanaan model pembelajaran tersebut dapat diketahui dari lembar observasi keterlaksanaan model. Obyek yang diobservasi meliputi kegiatan guru. Observasi keterlaksanaan dilakukan selama empat pertemuan. Lembar observasi ini digunakan untuk melihat keterlaksanaan guru dan peserta didik dalam menjalankan langkahlangkah yang terdapat pada model pembelajaran PBL setiap pertemuan. b. Angket Respon Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Angket berisi tentang garis-garis pokok yang ditanyakan dengan maksud agar peserta didik mengungkapkan tanggapannya (respon) terhadap pembelajaran IPA dengan PBL. Angket ini memuat empat respon, yaitu minat, sikap, keterampilan, dan pemahaman. Angket ini menggunakan instrumen yang disusun peneliti dengan menggunakan empat kategori, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Prosedur penyusunan angket diawali dengan membuat kisi-kisi, penyusunan angket berdasar kisi-kisi yang 56

10 dikembangkan dengan kajian teoritis. Kisi-kisi angket respon peserta didik terhadap pembelajaran dengan model PBL dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kisi-Kisi Angket Respon Peserta Didik Terhadap Pembelajaran dengan Model PBL No. Respon Nomor Item Jumlah 1. Minat 2, 3, 4, 19, Sikap 5, 7, 8, 14, Keterampilan 9, 11, 12, 16, Pemahaman 1, 6, 10, 13, 15 5 c. Lembar Pre-Test dan Post-Test Tes merupakan metode pengumpulan data penelitian yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang. Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pre test untuk mengukur bagaimana kemampuan berpikir kritis awal peserta didik, dan melakukan post test setelah diberikan tindakan. Soal pre test dan post test terdiri dari soal pilihan ganda pada masing-masing siklus yang berfungsi untuk mengetahui hasil belajar kognitif dan peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kisi-kisi soal pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest Aspek & Ranah No. Indikator Berpikir Soal Kritis 1. Memberikan Penjelasan Sederhana Membuat rumusan masalah Menjawab pertanyaan 2. Membangun Keterampilan Jumlah Item Soal Nomor Butir Soal Posttest Posttest Pretest 1 2 C4 3 2, 3, , 14 C3 4 4, 5, 6, 7 1, 2 3, 4 57

11 Aspek & No. Indikator Berpikir Kritis Penggunaan Prosedur yang tepat Melaporkan hasil observasi 3. Menyimpulkan Membuat dugaan (hipotesis) Menarik Kesimpulan 4. Memberikan Penjelasan Lanjut Mendefinisikan istilah 5. Mengatur Strategi Merumuskan Solusi Jumlah Nomor Butir Soal Ranah Item Posttest Posttest Soal Pretest Soal 1 2 C4 3 8, 10, 22 4, 5 12 C4, C5 4 11, 12, 13, 14 C4, C5 4 1, 15, 16, 17 C4, C5 4 9, 19, 20, 21 C4 4 23, 24, 25, 26 C5 4 27, 28, 29, 30 7, 9 6,7 3, 11 10, 11 8, 14 5, 13 12, 13 2, 9 6, 15 8, 15 d. Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Observasi yang dilanjutkan dengan analisis ini dilakukan untuk menghitung tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik pada tiap siklus pembelajaran. Selain itu analisis ini untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang dikehendaki oleh peneliti. Lembar observasi ini menggunakan instrumen berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis dan diisi oleh peneliti. Kisi-kisi lembar observasi kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada Tabel 9. 58

12 Tabel 9. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis No. Aspek Berpikir Kritis Indikator Berpikir Kritis Skor Maksimal 1. Memberikan Penjelasan Membuat rumusan masalah 4 Sederhana Menjawab pertanyaan 4 2. Membangun Keterampilan Penggunaan Prosedur yang 4 tepat Melaporkan hasil observasi 4 3. Menyimpulkan Membuat dugaan (hipotesis) 4 Menarik Kesimpulan 4 4. Memberikan Penjelasan Mendefinisikan istilah 4 Lanjut 5. Mengatur Strategi Merumuskan Solusi 4 G. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai suatu hal, baik berupa catatan harian dan foto. 2. Teknik Nontes Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model PBL. 3. Teknik Tes Teknik tes penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif yang disesuaikan dengan aspek dan indikator berpikir kritis peserta didik 59

13 yang berupa pre test dan post test. Teknik tes dilakukan dalam bentuk tes tertulis yang terdiri dari soal-soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. H. Validasi Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168), instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2011: 128). Validasi dilakukan untuk menunjukkan kemampuan instrumen penelitian dalam mengukur kemampuan yang hendak diukur menggunakan instrumen tersebut. Validasi yang dilakukan peneliti kepada validator yaitu pada perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, dan LKPD, lembar keterlaksanaan model PBL, lembar observasi kemampuan berpikir kritis, dan soal pre test dan post test. Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk. 1. Validitas Isi Validitas isi dilakukan dengan membandingkan kesesuaian item soal terhadap aspek yang ingin dicapai. Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan dengan pengujian perangkat pembelajaran; lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran sesuai dengan kisi-kisinya; lembar observasi kemampuan berpikir kritis dengan kisi-kisinya; serta soal-soal tes IPA yang sesuai dengan kisi-kisi tes kepada ahli yang bersangkutan. 60

14 2. Validitas Konstruk Menurut Sugiyono (201: 129), validitas konstruk dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan. Validitas konstruk dilakukan untuk keperluan pencocokan di antara isi alat ukur dengan sasaran ukur, biasanya isi sasaran ukur disusun dalam bentuk spesifikasi yang meliputi bahan atau materi dan tujuan hasil belajar. I. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data observasi dalam kegiatan pembelajaran, angket peserta didik pada akhir penelitian, data analisis kemampuan berpikir kritis, data observasi keterlaksanaan model PBL, dan data pre test post test. 1. Analisis Data Angket Respon Peserta Didik dalam Pembelajaran Dari data angket diperoleh data mengenai respon peserta didik terhadap pembelajaran secara akurat. Angket respon peserta didik terhadap pembelajaran PBL dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membuat rekapitulasi hasil angket akhir peserta didik. b. Menghitung persentase jawaban peserta didik. c. Melakukan analisis data angket dan evaluasi diri dengan cara membandingkan minat, keterampilan, tingkat pemahaman, dan sikap peserta didik dalam pembelajaran. Pernyataan positif memiliki skor 4 untuk kategori sangat setuju (SS), skor 3 untuk setuju (S), skor 2 untuk tidak setuju (TS), dan skor 1 untuk sangat tidak setuju (STS). Kemudian pernyataan negatif juga 61

15 memiliki skor 4 untuk kategori sangat tidak setuju (STS), skor 3 untuk tidak setuju (TS), skor 2 untuk setuju (S), dan skor 1 untuk sangat setuju (SS). d. Analisis data disajikan dalam bentuk deskriptif. 2. Analisis Data Keterlaksanaan Model Problem Based Learning (PBL) Penilaian keterlaksanaan model dilakukan dengan meberikan skor 1 apabila langkah pembelajaran model terpenuhi dan skor 0 apabila langkah pembelajaran model tidak terpenuhi. Nilai yang diperoleh dianalisis menggunakan persamaan berikut ini. P = Keterangan: P= Nilai keterlaksanaan model dalam persentase F= Aspek langkah pembelajaran yang terlaksana N= Jumlah keterlaksanaan aspek langkah pembelajaran Menurut Widoyoko (2009: 242), kriteria interpretasi persentase keterlaksanaan model pembelajaran adalah sebagai berikut: 80% P 100% = Sangat baik 60% P 80% = Baik 40% P 60% = Sedang 20% P 40% = Kurang 0% P 20% = Sangat kurang 3. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis Data observasi kemampuan berpikir kritis terdiri dari 5 aspek berpikir kritis dan 8 indikator dengan rentang skor penilaian 1,2,3, dan 4. Setiap aspek berpikir kritis tersebut dianalisis secara deskriptif dengan persentase. 62

16 Sedangkan cara pemberian kategori atau kriteria pada tingkat penguasaan kecakapan ini adalah dengan menggunakan sistem 100. Menurut Ngalim Purwanto (1994:103), kriteria penilaian adalah sebagai berikut: 54 % = kurang sekali % = kurang % = cukup % = baik % = sangat baik Perhitungan presentase digunakan rumus sebagai berikut (Ngalim Purwanto, 1994:103): Keterangan: NP = Nilai persentase yang diharapkan R SM = Skor mentah yang diperoleh = Skor maksimum Hasil pengukuran berupa skor atau angka. Instrumen yang telah diisi dicari skor keseluruhannya, sehingga tiap siswa memiliki skor. Selanjutnya dicari rerata skor keseluruhan siswa dalam satu kelas dan simpangan bakunya. Kategorisasi hasil pengukuran menggunakan distribusi normal, dan untuk skala Likert dengan ketentuan seperti Tabel 10. untuk sikap siswa. Tabel 10. Kategori sikap atau minat siswa (Djemari Mardapi, Prof. Ph.D., 2008: ) No. Skor Siswa Kategori Sikap 1. X + 1SBx Sangat positif/ sangat tinggi SBx > X Tinggi/ positif 3. > X - 1SBx Negatif/ rendah 4. X < - 1SBx Sangat negatif/ sangat rendah 63

17 Keterangan: adalah rerata skor keseluruhan siswa dalam satu kelas adalah simbangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas adalah skor yang dicapai siswa 4. Analisis Pre-Test dan Post-Test Data Pre-Test dan Post-Test dianalisis secara deskriptif yaitu dengan menggunakan presentase. Menurut Ngalim Purwanto (1994:103), kriteria penilaian adalah sebagai berikut: 54 % = kurang sekali % = kurang % = cukup % = baik % = sangat baik Perhitungan nilai Pre-Test dan Post-Test digunakan rumus sebagai berikut (Ngalim Purwanto, 1994:103): Keterangan: NP = Nilai persentase yang diharapkan R SM = Skor mentah yang diperoleh = Skor maksimum Data hasil Pre-Test dan Post-Test kemudian dirata-rata dan dilihat perbedaan rata-rata nilai Pre-Test dan Post-Test siklus I dan siklus II. Perbedaan yang signifikan terjadi apabila rerata Post-Test lebih besar daripada rerata Pre- Test. 64

18 Dari hasil penghitungan rata-rata uji tes dapat ditentukan gainskor uji tes untuk setiap siklusnya. Gain adalah selisih antara nilai Posttest dan Pretest. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman peserta didik setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat dihitung dengan persamaan berikut (Hake, 1999: 65): g (N-Gain) = Keterangan: g = Gain yang dinormalisasi S SM = Skor = Skor maksimum Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Hake, 1999: 65): a. Tinggi, apabila g 0,7 b. Sedang, apabila 0,7 > g 0,3 c. Rendah, apabila g < 0,3 J. Indikator Keberhasilan Suatu tindakan dikataka berhasil apabila sudah mencapai kriteria yang telah dicantumkan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu: 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) telah memenuhi langkah-langkah pembelajaran secara keseluruhan dengan persentase minimal 80% terlaksana dalam kategori baik. 65

19 2. Meningkatnya kemampuan berpikir kritis dari keseluruhan peserta didik telah mencapai kategori baik yakni sebesar 76% pada setiap aspek berpikir kritis yang dinilai dari instrumen lembar observasi kemampuan berpikir kritis. 3. Respon baik secara keseluruhan dari peserta didik terhadap pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) yang dinilai dari instrumen angket respon. 66

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model Pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development. Model Research and Development yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning. Berdasarkan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang berorientasi pada produk. Produk yang dikembangan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA dengan Model Problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research and Development (R & D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Desain penelitian yang akan digunakan untuk mengembangkan produk adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., (1974:5) yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Artinya peneliti tidak melakukan penelitian sendiri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Pengembangan LKPD IPA menggunakan metode Research and Development (R & D). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 164) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini akan mencari sejauh mana keterlaksanaan penerapan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan model Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) dalam peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan, BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pada metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model. Model

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan desain kelompok tunggal pretest dan posttest (one group pretest-posttest design)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka. diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka. diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini: BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini: 1. Project Based Lerning (PjBL) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sikap imiah dan penguasaan konsep peserta didik antara pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini memungkinkan peneliti melakukan beberapa tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini memungkinkan peneliti melakukan beberapa tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, penelitian ini memungkinkan peneliti melakukan beberapa tindakan kelas untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 6 Surakarta yang beralamat di Jl. Mr.Sartono No.30 Surakarta. Alasan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan materi Tata Surya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pre-experimental design dengan one group pretest posttest design (Sugiyono, 2010). Dalam desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kelayakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina Sanjaya

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR HAK CIPTA... ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK... v BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain the matching only pretest posttest control group design (Fraenkel and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengembangkan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pengembangkan LKPD IPA ini menggunakan desain penelitian Research and Development (R & D). Sugiyono (2015: 407) menyatakan bahwa R & D adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk mengubah perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berupa LKPD IPA berbasis inquiry science issues yang dapat mengembangkan practical skills dan scientific

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang mengintegrasikan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang digilib.uns.ac.id 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pemilihan model Four-D ini karena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan beberapa defenisi operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan dari

Lebih terperinci

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan ini dilakukan tehadap sejumlah siswa dalam satu kelas. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian mengenai communication style dan penguasaan konsep siswa SMA pada metode pembelajaran kooperatif tipe jigsawini mengunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan desain The One-Group Pretest-Postes Design (Fraenkel, J. R. & Wallen, N.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (Reasearch and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan proses/metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar 21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 9 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode penelitian quasi eksperimen karena tidak semua variabel ekstra dapat dikendalikan oleh peneliti. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi yang beralamat di Jalan Mahar Martanegara Nomor 48, Leuwigajah Kota Cimahi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Fokusnya adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Model-Eliciting Activities

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang beralamat di Jln. Bantul Km 6,7 Dusun Kaliputih, Pendowoharjo,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen dengan menggunakan desain one group pretest-postest. Metode pra-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test 24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan BB III METODOLOGI PEELITI. Desain dan Metode Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan (dalam Trianto, 010),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan. Model yang digunakan adalah pengembangan model 4-D. Model pengembangan 4-D dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan desain pembelajaran yang dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Classroom Action Research (CAR) atau lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of Science untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII Sekolah

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci