Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah
|
|
- Hendri Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH DAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BAGI PESERTA DIDIK SMA Shan Duta Sukma Pradana, Endang Purwaningsih, Agus Suyudi Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Tujuan dari peneliti ini adalah: 1) mengembangkan bahan ajar fisika berbasis masalah dan PCK (pedagogical content knowledge) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah bagi peserta didik SMA kelas XI materi rotasi benda tegar dan kesetimbangan benda tegar dan 2) mengetahui kelayakan bahan ajar yang dikembangkan. Langkah-langkah pada penelitian ini yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, (4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, dan 7) revisi produk. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa nilai rata-rata validasi produk oleh ahli adalah 3,66, sedangkan nilai rata-rata uji coba terbatas produk oleh peserta didik adalah 3,54. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan dalam penelitian ini layak dan siap untuk diimplementasikan dalam pembelajaran. Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah ATCS (Assesment and Teaching for 21 st Century Skill) dalam Hastuti (2013) menyatakan bahwa terdapat empat hal pokok yang berkaitan dengan kemampuan abad 21, salah satunya adalah kemampuan pemecahan masalah. Sebagai langkah untuk memenuhi tuntutan abad 21, Indonesia menerapkan Kurikulum 2013 sebagai penyempurnaan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 memiliki tuntutan dalam pelaksanaannya, yaitu: 1) penyediaan bahan ajar yang dapa membantu peserta didik menganalisis pengetahuan terkait dengan penyebab fenomena dan kejadian (Permendikbud No. 64) dan 2) penyusunan ruang lingkup materi pembelajaran harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan (PP No. 32 tahun 2013). Pada kenyataannya, pemerintah belum menyediakan bahan ajar untuk semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran fisika. Oleh karena itu dilakukanlah pengembangan bahan ajar fisika yang dapat memenuhi tuntutan abad 21 dan Kurikulum Bahan ajar yang dikembangkan memiliki dua kelebihan, yaitu: 1) penyajian masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata di dalam pembelajaran dan 2) penyusunan CoRe sebagai dasar penyajian materi esensial dalam pembelajaran. 1
2 METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research & Development) bertujuan menghasilkan bahan ajar fisika berbasis masalah dan PCK untuk peserta didik dan untuk pegangan guru materi rotasi benda tegar dan kesetimbangan benda tegar untuk peserta didik kelas XI SMA. Bahan ajar ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan dapat membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Menurut Sugiyono (2013), penelitian pengembangan memiliki sepuluh langkah. Namun dalam penelitian ini, langkah-langkah tersebut dimodifikasi menjadi tujuh langkah, yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, dan 7) revisi produk. Sugiyono (2013: 414) menyatakan bahwa dalam bidang pendidikan, desain produk baru dapat diujicobakan setelah divalidasi dan direvisi. Maka bahan ajar ini terlebih dahulu harus divalidasi oleh ahli dan dilakukan oleh dosen fisika dan guru fisika. Tujuan validasi untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dikembangkan. Setelah dilakukan validasi, produk kemudian direvisi sesuai yang disarankan. Uji coba terbatas dilakukan pada peserta didik kelas XI IPA 6 SMA Negeri 4 Malang. Peserta didik yang menjadi sasaran uji coba terbatas pengembangan bahan ajar adalah: 1) peserta didik kelas XI semester genap, dan 2) peserta didik tersebut tidak memiliki keterbatasan fisik maupun mental. Peserta didik diwakili oleh sepuluh peserta didik yang ditentukan secara acak (random sampling). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data berupa penilaian dan saran secara tertulis dalam angket validasi produk dan angket keterbacaan bahan ajar. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data berupa sekor atau angka-angka yang ada dalam angket validasi produk dan angket keterbacaan bahan ajar. Data-data tersebut diperoleh dari validasi. Data kevalidan yang diperoleh menggambarkan kevalidan bahan ajar (isi bahan ajar, penyajian materi, dan penggunaan bahasa), kevalidan RPP, dan kevalidan CoRe. Data tersebut akan dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata yang memiliki rumus: n X x Keterangan : X adalah nilai rata-rata x adalah jumlah sekor jawaban penilaian n adalah jumlah validator Selanjutnya diberikan penafsiran dan pengambilan keputusan tentang kualitas bahan ajar menggunakan kriteria validitas yang ditunjukkan pada Tabel 1. 2
3 Tabel 1 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-Rata Rata-Rata Kriteria Kevalidan 3,28-4,00 Valid 2,52-3,27 Cukup Valid 1,76-2,51 Kurang Valid 1,00-1,75 Tidak Valid (Diadaptasi dari Arikunto, 2006: 242) HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi Produk Bahan ajar yang dikembangkan terdiri dari dua jenis, yaitu untuk peserta didik dan untuk pegangan guru. Bahan ajar untuk peserta didik terdiri dari beberapa bagian, yaitu: 1) halaman sampul, 2) kata pengantar, 3) petunjuk penggunaan, 4) daftar isi, 5) peta konsep, 6) let's analysis!!, 7) simple experiment, 8) let's discuss together, 9) tugas kelompok, 10) materi, 11) contoh soal, 12) soal latihan, 13) back to problem, 14) refleksi, 15) ringkasan materi, 16) uji kompetensi, dan 17) daftar pustaka. Bahan ajar untuk pegangan guru terdiri dari beberapa bagian, yaitu: 1) halaman sampul, 2) kata pengantar, 3) daftar isi, 4) silabus, 5) CoRe, 6) penyusunan IPK, 7) RPP, 8) penilaian, 9) penyusunan butir soal, 10) pembahasan permasalahan, 11) pembahasan lembar kegiatan, 12) pembahasan uji kompetensi, dan 13) daftar pustaka. Paparan Data Validasi produk dilakukan terhadap bahan ajar, RPP, dan CoRe. Uji coba terbatas dilakukan terhadap bahan ajar. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif validasi bahan ajar oleh validator dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Rekapitulasi Data Kuantitatif Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Aspek Penilaian Ratarata V1 V2 V3 V4 Permasalahan yang Disajikan 3,75 3,75 3,75 3,75 3,75 Lingkup Materi 3,75 3,75 3,5 3,5 3,63 Lembar Kegiatan Praktikum 3, ,5 3,5 Contoh Soal Soal Latihan Tuntutan Abad 21 3,5 3, ,25 Tata Letak ,75 Warna 3, ,5 3,5 Gambar 3,67 3,67 3,33 3,67 3,59 Bentuk Tulisan 3,33 4 3,67 4 3,75 Bahasa yang Digunakan dalam Penyajian Permasalahan 3,5 4 3,5 3,5 3,63 Bahasa yang Digunakan dalam Materi 3, ,63 Bahasa yang Digunakan dalam Soal 3,5 4 3,5 3,5 3,63 Data kualitatif hasil validasi bahan ajar oleh validator dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Rekapitulasi Data Kualitatif Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Saran V1 Tampilan peta konsep lebih diperjelas V2 Perlu penelitian lanjut untuk mengimplementasikan bahan ajar 3
4 V3 Halaman 6-7 : Pengayaan materi konsep ditambah Halaman 3-4 : Mohon disajikan dengan materi konsep berurutan pada bab diskusi Halaman : Satu soal diusahakan untuk beberapa pertanyaan yang berkesuaian V4 Halaman 7 : Aturan tangan kanan bisa membuat peserta didik bingung Halaman 8 Halaman 29 Kertas Warna : Contoh soal kurang jelas penggambarannya : Percobaan titik berat hanya pada satu bentuk, bukan pada bentuk campuran,sehingga belum bisa digunakan untuk menjelaskan soal yang sering disajikan : Bahan kertas terlalu bagus, bila peserta didik beli pasti lebih mahal : Tulisan dengan warna kertas kurang kontras, tulisan lebih gelap untuk dibaca Data kuantitatif validasi RPP oleh validator dapat dilihat pada Tabel 4. Data kualitatif hasil validasi RPP oleh validator dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Rekapitulasi Data Kualitatif Hasil Validasi RPP oleh Saran V1 - V2 - V3 IPK : Dibuat sederhana tetapi mencakup semua materi ajar Tujuan Pembelajaran : Jangan terlalu banyak Model KBM : Sangat bagus, saya sangat setuju sekali. Tetapi boleh disisipi oleh model KBM yang lain 6. Tabel 6 V4 - Data kuantitatif hasil validasi CoRe oleh validator dapat dilihat pada Tabel Rekapitulasi Data Kuantitatif Hasil Validasi CoRe oleh Aspek Penilaian V1 V2 V3 V4 Tabel 4 Rekapitulasi Data Kuantitatif Hasil Validasi RPP oleh Aspek Penilaian Ratarata V1 V2 V3 V4 Identitas Mata Pelajaran Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi 3,33 3,33 3,5 3 3,29 Tujuan Pembelajaran 3,5 3, ,5 Materi Pembelajaran ,75 Model Pembelajaran ,25 Langkah-Langkah Pembelajaran 4 3, ,69 Sumber Belajar 3, ,38 Penilaian ,67 3,67 Ratarata Penyusunan Ide Pokok ,75 Ide Pokok A 4 3,5 3,5 4 3,75 Ide Pokok B 4 3,63 3,38 4 3,75 Ide Pokok C 3,88 3,88 3,75 3,75 3,82 Ide Pokok D 3,5 3,75 3,5 3,5 3,56 Ide Pokok E 3,38 3,75 3,13 3,88 3,54 Data kualitatif hasil validasi CoRe oleh validator dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Rekapitulasi Data Kualitatif Hasil Validasi CoRe oleh Saran V1 - V2 Dapat dilanjutkan dan perbaiki beberapa kesalahan ketik atau cetak 4
5 V3 Ide Pokok : Perlu penjelasan konkret sehingga tidak ada miskonsepsi pada peserta didik Tahapan : Sangat bagus V4 Lebih diperbaiki tulisannya Data kuantitatif hasil uji coba terbatas bahan ajar oleh peserta didik dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Rekapitulasi Data Kuantitatif Hasil Uji Coba Terbatas Bahan Ajar oleh Peserta Didik Aspek Penilaian Responden R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 Masalah yang disajikan adalah masalah yang ada dalam kehidupan seharihari Masalah yang disajikan dapat dijumpai dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari Video yang ada dapat memvisualisasikan masalah yang disajikan Masalah yang disajikan telah sesuai dengan materi yang akan dibahas Praktikum yang ada pada bahan ajar memudahkan memahami kejadian fisis dari materi ajar Peta konsep yang ada telah sesuai dengan isi materi Peta konsep yang ada membuat lingkup materi yang akan disajikan lebih jelas Penyajian materi sesuai dengan permasalahan yang disajikan Masalah yang disajikan memerlukan analisis dan pemahaman yang 4baik dari materi-materi sebelumnya Contoh soal yang disajikan membuat pemahaman terhadap materi lebih mantap Soal latihan yang disajikan sesuai dengan materi yang disajikan Warna bahan ajar lebih memudahkan pemahaman terhadap materi Bahasa yang digunakan dalam materi bahan ajar mudah untuk dipahami Gambar pada bahan ajar
6 lebih memudahkan untuk memahami materi Letak bagian-bagian dalam bahan ajar mudah untuk dipahami Tampilan sampul membuat bahan ajar menarik untuk dipelajari Soal yang disajikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami Soal yang disajikan tidak menimbulkan makna ganda yang dapat membingungkan Data kualitatif hasil uji coba terbatas bahan ajar oleh peserta didik dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Rekapitulasi Data Kualitatif Hasil Uji Coba Terbatas Bahan Ajar oleh Peserta Didik Responden Saran R1 - R2 Halaman 1-55 : Sudah bagus dan menarik R3 Halaman 1-55 : Bagus sekali, menunjang pembelajaran peserta didik agar lebih fokus belajar karena buku berwarna R4 Semua : Bagus, cover bisa dibuat lebih timbul supaya bagus R5 Halaman 29, dll. : Menurut saya,tulisan pada kotak-kotaknya kurang begitu perlu, karena jarang dibaca Halaman 55 : Warnanya norak R6 Halaman 1-55 : Saya rasa dari bahan ajar yang didapat pada buku sudah cukup menarik dan memudahkan. Mungkin saja uraiannya lebih dipersingkat agar peserta didik bisa dan mudah mempelajarainya R7 Halaman 1-55 : Lebih dimudahkan dan dibuat menarik agar terlihat enak R8 Halaman 1-55 : Lebih dimudahkan dan dibuat menarik agar terlihar enak R9 - R10 Warnanya terlalu mencolok Analisis Data Analisis data menggambarkan deskripsi dari data yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan. Analisis data terdiri dari analisis data hasil validasi bahan ajar, analisis data hasil validasi RPP, analisis data hasil validasi CoRe, dan analisis data hasil uji coba terbatas. Hasil rata-rata setiap aspek dari validasi bahan ajar oleh validator dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil Rata-Rata Setiap Aspek dari Validasi Bahan Ajar oleh Aspek Penilaian Rata-rata Kriteria Permasalahan yang Disajikan 3,75 Valid Lingkup Materi 3,63 Valid Lembar Kegiatan Praktikum 3,5 Valid Contoh Soal 4 Valid Soal Latihan 4 Valid Tuntutan Abad 21 3,25 Cukup valid Tata Letak 3,75 Valid Warna 3,5 Valid 6
7 Gambar 3,59 Valid Bentuk Tulisan 3,75 Valid Bahasa yang Digunakan dalam Penyajian 3,63 Valid Permasalahan Bahasa yang Digunakan dalam Materi 3,63 Valid Bahasa yang Digunakan dalam Soal 3,63 Valid Berdasarkan Tabel 10, diketahui bahwa 12 aspek dari bahan ajar mendapatkan kriteria valid dari hasil validasi ahli. Hanya 1 aspek yang mendapatkan kriteria cukup valid, yaitu aspek tuntutan abad 21. Hal ini disebabkan karena bahan ajar yang disusun belum diimplementasikan dalam proses pembelajaran, sehingga keefektifan bahan ajar ini belum diketahui. Selain itu, penambahan penggunaan teknologi dan media dalam bahan ajar masih sedikit, sehingga kurang memenuhi tuntutan abad 21. Penggunaan teknologi dan media hanya sebatas pada visualisasi permasalahan awal, penggunaan PowerPoint dalam presentasi hasil praktikum dan diskusi, dan penggunaan media dalam praktikum. Berdasarkan data hasil validasi bahan ajar, diketahui bahwa bahan ajar yang telah disusun memiliki nilai rata-rata 3,66. Berdasarkan kriteria skala Likert, bahan ajar yang telah disusun secara keseluruhan memiliki kriteria valid. Hasil rata-rata setiap aspek dari validasi RPP oleh validator dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil Rata-Rata Setiap Aspek dari Validasi RPP oleh Aspek Penilaian Rata-rata Kriteria Identitas Mata Pelajaran 4 Valid Kompetensi 4 Valid Indikator Pencapaian Kompetensi 3,29 Valid Tujuan Pembelajaran 3,5 Valid Materi Pembelajaran 3,75 Valid Model Pembelajaran 3,25 Cukup valid Langkah-Langkah Pembelajaran 3,69 Valid Sumber Belajar 3,38 Valid Penilaian 3,67 Valid Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa 8 aspek dari RPP mendapatkan kriteria valid dari hasil validasi ahli. Hanya 1 aspek yang mendapatkan kriteria cukup valid, yaitu aspek model pembelajaran. Hal ini dikarenakan belum dilakukannya implementasi produk dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah, sehingga belum diketahui apakah produk yang dikembangkan cocok dan efektif jika digunakan dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah. Berdasarkan data hasil validasi RPP, diketahui bahwa RPP yang telah disusun memiliki nilai rata-rata 3,61. Berdasarkan kriteria skala Likert, RPP yang telah disusun secara keseluruhan memiliki kriteria valid. Hasil rata-rata setiap aspek dari validasi CoRe oleh validator dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Hasil Rata-Rata Setiap Aspek dari Validasi CoRe oleh Aspek Penilaian Rata-rata Kriteria Penyusunan Ide Pokok 3,75 Valid Ide Pokok A 3,75 Valid 7
8 Ide Pokok B 3,75 Valid Ide Pokok C 3,82 Valid Ide Pokok D 3,56 Valid Ide Pokok E 3,54 Valid Berdasarkan Tabel 12, diketahui bahwa semua aspek dari CoRe mendapatkan kriteria valid dari hasil validasi ahli. Hal ini menunjukkan bahwa CoRe yang disusuna dapat membantu guru dalam penyusunan konsep esensial dari materi pembelajaran yang akan disampaikan. Berdasarkan data hasil validasi CoRe, diketahui bahwa CoRe yang telah disusun memiliki nilai rata-rata 3,70. Berdasarkan kriteria skala Likert, CoRe yang telah disusun secara keseluruhan memiliki kriteria valid. Hasil rata-rata setiap aspek dari uji coba terbatas bahan ajar oleh peserta didik dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Hasil Rata-Rata Setiap Aspek dari Uji Coba Terbatas Bahan Ajar oleh Peserta Didik Aspek Penilaian Rata-Rata Kriteria Masalah yang disajikan adalah masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari Masalah yang disajikan dapat dijumpai dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari Video yang ada dapat memvisualisasikan masalah yang disajikan Masalah yang disajikan telah sesuai dengan materi yang akan dibahas Praktikum yang ada pada bahan ajar memudahkan memahami kejadian fisis dari materi ajar Peta konsep yang ada telah sesuai dengan isi materi Peta konsep yang ada membuat lingkup materi yang akan disajikan lebih jelas Penyajian materi sesuai dengan permasalahan yang disajikan Masalah yang disajikan memerlukan analisis dan pemahaman yang baik dari materi-materi sebelumnya Contoh soal yang disajikan membuat pemahaman terhadap materi lebih mantap Soal latihan yang disajikan sesuai dengan materi yang disajikan Warna bahan ajar lebih memudahkan pemahaman terhadap materi Bahasa yang digunakan dalam materi bahan ajar mudah untuk dipahami Gambar pada bahan ajar lebih memudahkan untuk memahami materi Letak bagian-bagian dalam bahan ajar mudah untuk dipahami Tampilan sampul membuat bahan ajar menarik untuk dipelajari Soal yang disajikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami Soal yang disajikan tidak menimbulkan makna ganda yang dapat membingungkan 3,4 Sesuai 3,5 Sesuai 3,5 Sesuai 3,4 Sesuai 3,7 Sesuai 3,5 Sesuai 3,5 Sesuai 3,7 Sesuai 3,3 Sesuai 3,5 Sesuai 8
9 Berdasarkan Tabel 13, diketahui bahwa semua aspek dari bahan ajar mendapatkan kriteria sesuai dari hasil uji coa terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini memiliki tingkat keterbacaan yang baik dari peserta didik. Peserta didik tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam memahami bahan ajar yang dikembangkan. Berdasarkan data hasil uji coba bahan ajar, diketahui bahwa bahan ajar yang telah disusun memiliki nilai rata-rata 3,54. Berdasarkan kriteria skala Likert, bahan ajar yang telah disusun secara keseluruhan memiliki kriteria sesuai dan memiliki tingkat keterbacaan yang baik dari peserta didik. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian pengembangan ini, yaitu: 1. produk berupa bahan ajar fisika berbasis masalah dan PCK (Pedagogical Comtent Knowledge) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah bagi peserta didik SMA kelas XI materi rotasi benda tegar dan kesetimbangan benda tegar telah selesai disusun 2. produk berupa bahan ajar fisika berbasis masalah dan PCK (Pedagogical Comtent Knowledge) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah bagi peserta didik SMA kelas XI materi rotasi benda tegar dan kesetimbangan benda tegar valid dan siap diimplementasikan dalam pembelajaran Saran Penggunaan bahan ajar ini dalam pembelajaran harus sesuai dengan petunjuk agar mendapatkan hasil yang optimal. Sebelum melakukan pembelajaran, sebaiknya guru mempersiapkan konsep-konsep esensial materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Guru dapat menggunakan RPP dalam bahan ajar ini untuk referensi dalam melakukan pembelajaran. Pengembangan bahan ajar ini lebih lanjut dapat dilakukan dengan menguji secara empirik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran. Uji secara empirik dapat dilakukan dengan metode eksperimen, yaitu membandingkan peserta didik yang menggunakan bahan ajar ini dalam proses pembelajaran dan peserta didik yang tidak menggunakan. Penelitian yang telah dilakukan sampai saat ini terbatas pada uji keterbacaan bahan ajar oleh peserta didik. Subjek dalam penelitian dan pengembangan ini diwakili oleh sepuluh peserta didik saja. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hastuti, Purwanti Widhy Integrative Science untuk Mewujudkan 21 st Century Skill dalam Pembelajaran IPA SMP. Makalah disajikan dalam 9
10 Seminar Nasional MIPA Universitas Negeri Yogyakartam Yogyakarta, 18 Mei Permendikbud Salinan Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi. Jakarta: Kemendikbud. Permendikbud Salinan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kurikulum SMA/MA. Jakarta: Kemendikbud. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 10
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciKata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES BENAR-SALAH UNTUK MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Aliyyatus Sa adah, Sugiyanto, S.Pd, M.Si, dan Drs.
Lebih terperinciUniversitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MODUL FLUIDA STATIS BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK DAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Nora Indrasari 1, Endang Purwaningsih 2, Agus Suyudi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
67 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pengembangan. Atau yang dikenal dengan istilah Reseach and Development ( R & D ) Metode
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development /R&D). Menurut Sugiyono (2011) metode
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan
67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI Vety Alvionita Saputri, Lia Yuliati, Chusnana I. Y. Universitas Negeri Malang E-mail: vetyalvionita@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan Data. Produk. Massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode R & D
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Metode ini digunakan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan
39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode
Lebih terperinciIII. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau
III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Desain (model) pengembangan yang digunakan mengacu pada research
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E MATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 MALANG Peni Handayani 1), Masjhudi 2), Triastono Imam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SMP/MTs KELAS VII
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SMP/MTs KELAS VII Serlis Mariyana 1), Maison 2), dan Ahmad Syarkowi 3) 1) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian
17 BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan media berbasis audiovisual untuk materi ekstraksi dilakukan di SMK Negeri 2 Indramayu. Penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciJurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:
Jurnal EduFisika Vol. 0 No. 0, Juli 07 P-ISSN:477-7935 E-ISSN: 548-65 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK KELAS XII SMA Putri Ella
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang dikembangkan pada penelitian ini adalah menggunakan model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Dalam penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X F. B. Bayon Sukma, Lia Yuliati, Sentot Kusairi Universitas Negeri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah
24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode penelitian merupakan langkah dan cara dalam mencari, menggali data, menganalisis, membahas dan menyimpulkan masalah dalam penelitian (Musfiqon,
Lebih terperinciMuhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi
PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL TIGA DIMENSI STRUKTUR KRISTAL DAN SIMETRI KRISTAL BERBASIS SKETCHUP UNTUK MENUNJANG PERKULIAHAN FISIKA ZAT PADAT DI JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Muhammad Amil Busthon
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development
III. METODE PENGEMBANGAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Masalah Kontekstual pada Materi Fluida Statis sebagai Peluang Membangun Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Masalah Kontekstual pada Materi Fluida Statis sebagai Peluang Membangun Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA ARI RATNA KUSUMA WARDANI 1) *), ENDANG PURWANINGSIH
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di salah satu SMA swasta di Bandung. Pemilihan lokasi ini dilakukan berdasarkan kesesuaian antara kurikulum
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG
PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG Sholehatul Novia 1, Widjianto 2, Sutarman 3 1 Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciKajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and
64 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D). Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Penelitian ini menghasilkan produk permainan pembelajaran dalam bentuk Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) pada materi Tekanan
Lebih terperinciYuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:
1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK DENGAN PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI SMA Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti***
Lebih terperinciPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media
41 III. METODE PENELITIAN Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media instruksional yang diadaptasi dari Suyanto dan Sartinem. Desain tersebut meliputi tujuh tahapan yang perlu dilakukan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Pedagogy Knowledge (PK)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 di SMA AL-Azhar 4. Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 010 di SMA AL-Azhar 4 Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada
A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester
Lebih terperinciIII.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian
50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).
Lebih terperinciNovita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) BERBANTUAN CAMTASIA STUDIO PADA POKOK BAHASAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK UNTUK KELAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa
Lebih terperinciAPLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA
APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciB. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E Vanny Mayangsari M.N.S, Aman Santoso, Siti Marfu ah Universitas Negeri Malang E-mail: cheverlyvanny@gmail.com
Lebih terperinciJurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI DENGAN PENDEKATAN MOBILE LEARNING POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG SMP KURIKULUM 2013 Tiara Intan Cahyaningtyas 1, Sulur 2, dan Heriyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel
69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA Desy, Desnita, Raihanati Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No.10 Rawamangun, Jakarta Timur 13220 desynicola@gmail.com,
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan
BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen
27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen pengetahuan ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development
Lebih terperinciHari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA UNTUK SISWA SMA KELAS XI Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa
Lebih terperinciKata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MATERI FLUIDA STATIS DENGAN MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) BERBANTUAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Krista Yohana (1), Kadim Masjkur (2),
Lebih terperinciPengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional
Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)
Lebih terperinciPengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X
Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Shobhi Al-Ghifari 1), Jufrida 2), dan Fibrika Rahmat Basuki 3) 1) Mahasiswa S1 Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan
Lebih terperinciPENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU
PENGARUH PRBLEM SLVING LABRATRY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KNFLIK KGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KNSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU Sitti Hadija, Nurjannah dan Jusman Mansyur Khadijaamatullah221@yahoo.com Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) BERBASIS WEB
PENGEMBANGAN INSTRUMEN IDENTIFIKASI MISKONSEPSI FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) BERBASIS WEB Wiricha Annisak 1), Astalini ), Haerul Pathoni 3) 1 Mahasiswa S1
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA (DEVELOMPMENT A COMPUTER ASSISTED REMEDIAL TEACHING USING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan
BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN Pada bab III ini dibahas model, prosedur, tempat & waktu, intrumen penelitian, sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan produk
Lebih terperinciPenerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di salah satu SMAN di kota Bandung pada siswa kelas XII. Subjek penelitian pada tahap uji coba I berjumlah 12 orang. Subjek
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi
Lebih terperinciPengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 94 Makalah Pendamping
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian berlokasi di salah satu SMA Negeri di Kab. Bandung Barat pada tahun ajaran 2014-2015. Subjek penelitian ini adalah siswa
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK KELAS XII SMA
ARTIKEL ILMIAH PEGEMBAGA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS IKUIRI TERBIMBIG PADA MATERI RAGKAIA ARUS SEARAH UTUK KELAS XII SMA OLEH:. Putri Ella ovita Sari IM. AC3305. Drs. M. Hidayat, M.Pd IP. 96709399303003
Lebih terperinciPengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas
Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas 1. Elliza Efina Rahmawati Putri, 2. Sukarmin, 3. Cari 1,2,3. Magister Pendidikan Sains Universitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciPengembangan modul berbasis discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 167 Makalah Pendamping
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Agar tidak meluasnya beberapa pengertian dalam penelitian ini, maka dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen Portofolio
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2011: 11), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi. Menurut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi
Lebih terperinciSafrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU SOFWARE PREZI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SEMESTER II Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian
84 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran dalam bentuk e-learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciPengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika
Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Lindrie Piranti 1,a), Dewi Muliyati 2,b) 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Menurut Arikunto (2007), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika
59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Cica Aisyah Nurlatifah 1, Tuti Kurniati 2, Meti Maspupah
Lebih terperinci