PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MIA SMA NASIONAL MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MIA SMA NASIONAL MALANG"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MIA SMA NASIONAL MALANG Eka Arum Sasi Mahardika, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang arum_aluna@yahoo.co.id ABSTRAK: Pembelajaran Biologi di kelas X MIA SMA Nasional Malang masih dilaksanakan secara teoritis melalui metode tanya jawab dengan pertanyaan yang masih dalam ranah kognitif mengingat (C1) dan memahami (C2). Sehingga ranah kognitif tingkat tinggi seperti menganalisis (C4) masih belum tercapai. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa bergurau dan berbicara sendiri di luar materi pembelajaran Siswa juga sering tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas. Hal ini berarti motivasi siswa dalam belajar Biologi masih tergolong rendah. Motivasi belajar yang rendah mengakibatkan hasil belajar yang rendah pula. Salah satu alternatif untuk mengatasi motivasi dan hasil belajar yang rendah adalah menerapkan model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping. Inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping memudahkan siswa dalam menganalisis data. Keterlibatan siswa secara langsung untuk membuat mind mapping sesuai dengan perkembangan kognitifnya diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih menarik sehingga motivasi siswa meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa berdasarkan lembar observasi dan angket mengalami peningkatan pada setiap aspek. Hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa juga mengalami peningkatan. Kata kunci: inkuiri terbimbing, mind mapping, motivasi, hasil belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Model inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran dimana masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut dan mendapat bimbingan yang intensif dari guru. Langkah-langkah pembelajaran pada model inkuiri terbimbing terdiri dari orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan masalah. Pada langkah mengumpulkan data, siswa menuliskan hasil pengamatan melalui mind mapping. Dengan menggunakan mind mapping, siswa akan lebih mudah dalam menganalisis data. Keterlibatan siswa secara langsung untuk membuat mind mapping sesuai dengan perkembangan kognitifnya diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih menarik sehingga motivasi siswa meningkat. Selain itu mind mapping dapat digunakan sebagai bentuk penilaian kinerja yang dapat mengukur kemampuan dan keterampilan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran Biologi di kelas X SMA Nasional Malang menggunakan metode tanya jawab, pertanyaan berupa istilah sehingga jawaban yang diberikan masih sebatas pada kompetensi ranah mengingat (C1) dan memahami (C2) sedangkan untuk ranah kognitif tinggi misalnya menganalisis (C4) masih belum tercapai. Selama pembelajaran berlangsung, masih ada siswa yang tidak fokus dalam belajar dan sering tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas. Hasil ujian akhir semester ganjil tahun ajaran dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70, dari 17 siswa kelas X MIA ada 47% yang tidak memenuhi 1

2 2 KKM.. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi dan hasil belajar siswa tergolong rendah. Dengan demikian, untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar digunakan model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping. METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Kehadiran peneliti di lapangan sebagai pengelola instrumen dan perancang tindakan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Nasional Malang. Pengambilan data dilaksanakan di kelas X MIA pada semester genap tahun ajaran Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA di SMA Nasional Malang tahun ajaran yang berjumlah 17 siswa, yaitu 3 laki-laki dan 14 perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pedoman wawancara, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa, lembar obervasi dan angket motivasi belajar siswa, lembar catatan lapangan, dan soal tes. Jenis data dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai tes akhir siklus. Data kualitatif berupa hasil pengamatan observer selama penelitian berlangsung, yaitu motivasi belajar siswa dan pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping. HASIL Diperoleh data motivasi dan hasil belajar siswa sebagai berikut. 1. Data Motivasi Belajar Siswa Data motivasi belajar siswa diperoleh dari lembar observasi dan angket motivasi belajar siswa. Data yang diperoleh dari masing-masing instrumen dijabarkan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Motivasi belajar siswa berdasarkan hasil observasi pada siklus I dan II dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Motivasi Belajar Siswa berdasarkan Hasil Observasi pada Siklus I dan Siklus II Aspek motivasi Siklus I (%) Siklus II (%) Attention 81,45 94,7 Relevance 49,46 82,83 Confidence 69,35 79,55 Satisfaction 79,57 90,91 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa aspek attention, relevance, confidence, dan satisfaction meningkat dari siklus I ke siklus II. Aspek relevance meningkat paling tinggi. Motivasi belajar siswa berdasarkan angket sebelum dan sesudah tindakan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Motivasi Belajar Siswa berdasarkan Angket Sebelum Tindakan dan Sesudah Tindakan Aspek Persentase sebelum Kriteria Persentase setelah Kriteria motivasi tindakan (%) tindakan (%) Attention 59,51 Cukup 74,75 Baik Relevance 74,67 Baik 82,68 Baik Sekali Confidence 59,15 Cukup 75,82 Baik Satisfaction 66,67 Baik 81,62 Baik Sekali Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kriteria pada setiap aspek dari sebelum tindakan ke sesudah tindakan yaitu attention dan

3 3 confidence meningkat dari kriteria cukup menjadi baik. Aspek relevance dan satisfaction meningkat dari kriteria baik menjadi baik sekali. 2. Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari tes akhir siklus sedangkan hasil belajar psikomotor siswa diperoleh dari observasi selama siswa melakukan pengamatan. Persentase ketuntasan belajar klasikal pada observasi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal pada Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II Tahap Persentase Ketuntasan (%) Selisih (%) Observasi Awal 35,3 Siklus I 70,6 35,3 Siklus II 88,2 17,6 Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa peningkatan ketuntasan belajar kognitif secara klasikal dari observasi awal ke siklus I lebih besar daripada peningkatan siklus I ke siklus II. Peningkatan dari observasi awal ke siklus I sebesar 35,3% sedangkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 17,6%. Hasil belajar psikomotorik siswa pada siklus I dan II disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Hasil Belajar Psikomotorik pada Siklus I dan Siklus II Siklus ke- Rata-rata nilai kelas (%) Selisih (%) I 65,95 II 82,43 16,48 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar psikomotorik dari siklus I ke siklus II sebesar 16,48 %. PEMBAHASAN a. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing berbantuan Mind Mapping Peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 1 sedangkan berdasarkan angket dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 diketahui bahwa terjadi peningkatan pada setiap aspek motivasi belajar siswa. Inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping mempunyai tahapan untuk mengarahkan siswa dalam menemukan sendiri konsep yang dipelajari dengan pembelajaran yang menyenangkan. Menurut Buzan (2013), mind mapping dapat mendorong sifat suka bermain dan humor yang menghasilkan ide yang benar-benar kreatif, sehingga peta pikiran menjadikan pembelajaran menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan menyebabkan motivasi belajar siswa meningkat. Motivasi belajar yang diamati dalam penelitian ini meliputi aspek attention, relevance, confidence, dan satisfaction. Pembahasan masing-masing aspek dijelaskan sebagai berikut. 1. Attention Aspek attention berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 meningkat. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi motivasi belajar, siswa yang memiliki attention (perhatian) pada pembelajaran pertemuan pertama pada siklus I diketahui berjumlah 11 dari 14 orang. Pada pertemuan kedua siklus I, siswa yang memiliki

4 perhatian berjumlah 14 dari 17 orang. Sedangkan pada pertemuan pertama siklus II dapat diketahui bahwa semua siswa yang berjumlah 16 orang memiliki perhatian terhadap pembelajaran. Begitu juga pada pertemuan kedua siklus II semua siswa yang berjumlah 17 orang memiliki perhatian terhadap pembelajaran. Berdasarkan Tabel 2, hasil analisis data angket motivasi belajar siswa diketahui bahwa aspek attention mengalami peningkatan kriteria cukup menjadi kriteria baik sekali. Peningkatan aspek attention disebabkan rasa ingin tahu siswa. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing, guru membimbing siswa merumuskan masalah dan mengajukan hipotesis. Rasa ingin tahu siswa muncul ketika guru menyuruh siswa untuk merumuskan masalah dan mengajukan hipotesis. Menurut Yosua (2013) perhatian siswa muncul karena didorong rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu perlu mendapat rangsangan sehingga siswa akan mendapat perhatian selama proses pembelajaran. Selain itu, yang menyebabkan peningkatan aspek attention dari siklus I ke siklus II karena siswa menemukan sendiri jawaban yang dipertanyakan. Siswa belajar materi Dunia Tumbuhan menggunakan model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping. Siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajari karena siswa melakukan pengamatan langsung. Menurut Sanjaya (2008:196) inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pada pembelajaran ini menetapkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan masalah. Faktor lain perhatian siswa yang meningkat disebabkan pembelajaran menggunakan mind mapping. Mind mapping menggunakan gambar dan tulisan yang berwarna-warni serta mudah dipahami, sehingga dapat memusatkan pikiran siswa. Menurut DePorter dan Mike (2011:152), mind mapping menggunakan pengingat visual dan sensorik dalam suatu ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. 2. Relevance Aspek relevance berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 meningkat. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi motivasi belajar, siswa yang memiliki aspek relevance (keterkaitan) pada pembelajaran pertemuan pertama pada siklus I diketahui berjumlah 2 dari 14 orang. Pada pertemuan kedua siklus I, berjumlah 7 dari 17 orang. Sedangkan pada pertemuan pertama siklus II dapat diketahui berjumlah 14 dari 16 orang. Pada pertemuan II siklus II semua siswa yang berjumlah 17 orang memiliki aspek keterkaitan terhadap pembelajaran. Berdasarkan Tabel 2, aspek relevance mengalami peningkatan dari kriteria baik menjadi baik sekali. Berdasarkan lembar observasi motivasi belajar siswa, aspek relevance mengalami peningkatan paling tinggi. Menurut Yosua (2013) relevansi adalah adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Peningkatan aspek relevance disebabkan pada setiap pertemuan siswa melakukan pengamatan secara langsung dan membuat mind mapping. Siswa membuat mind mapping berdasarkan tumbuhan yang mereka amati. Siswa mengaitkan hasil pengamatan dengan literatur seperti buku dan internet kemudian dituliskan melalui mind mapping. 4

5 5 Peningkatan aspek relevance terjadi karena materi pembelajaran yang dipelajari oleh siswa pada siklus II berhubungan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Menurut Jhonson & Jhonson (1991) yang menyatakan bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam aktivitas pembelajaran dan membantu mereka mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping dilakukan dengan pengamatan, sehingga siswa terlibat langsung dalam aktivitas pembelajaran. Bahan amatan berupa tumbuhan yang sering ditemui di sekitar lingkungan, sehingga membantu siswa mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata. 3. Confidence Aspek confidence berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 meningkat. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi motivasi belajar, siswa yang memiliki aspek confidence (percaya diri) pada pembelajaran pertemuan pertama pada siklus I diketahui berjumlah 6 dari 14 orang. Pada pertemuan kedua siklus I, berjumlah 11 dari 17 orang. Sedangkan pada pertemuan pertama siklus II dapat diketahui berjumlah 13 dari 16 orang. Pada pertemuan II siklus II siswa yang memiliki aspek confidence berjumlah 16 dari 17 orang. Berdasarkan Tabel 2, aspek confidence mengalami peningkatan dari kriteria cukup menjadi kriteria baik. Peningkatan aspek confidence terjadi karena dalam setiap pertemuan guru model selalu menggunakan inkuiri terbimbing dalam pembelajaran. Menurut Sanjaya (2008:196) inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Jadi dengan menggunakan inkuiri terbimbing maka menuntut siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya sehingga akan melatih kepercayaan diri siswa. Selain itu dalam berdiskusi dan membuat mind mapping dilakukan secara berkelompok sehingga siswa selalu belajar untuk berani mengungkapkan pertanyaan maupun pendapat saat berdiskusi kelompok. Saling ketergantungan antar kelompok dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena siswa merasa dirinya memiliki kemampuan yang sama dengan teman sekelompoknya. Menurut Saguni dan Sagir (2013) teman sebaya merupakan sumber penting dukungan sosial yang berpengaruh terhadap rasa percaya diri. Selain itu percaya diri meningkat karena siswa mempresentasikan mind mapping yang dibuat oleh siswa sendiri. Menurut Yosua (2013) kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan ketika merasa diri kompeten atau mampu untuk dapat berinteraksi secara positif terhadap lingkungannya. Percaya diri siswa meningkat karena siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajari melalui inkuiri. Menurut Hanafiah dan Suhana (2009) kelebihan pembelajaran inkuiri adalah memperkuat dan menambah kepercayaan diri siswa. Penelitian Brickman, et al. (2009) tentang pengaruh pembelajaran berbasis inkuiri pada ketrampilan literasi Sains dan keyakinan siswa menyatakan bahwa siswa pada kelas inkuiri memiliki rasa percaya diri lebih tinggi dibanding kelas tradisional untuk pendekatan saintifik guna memecahkan masalah, meliputi penggunaan keterampilan analisis untuk merancang eksperimen dan rasa percaya diri secara umum mengenai keberhasilan belajar.

6 6 4. Satisfaction Aspek satisfaction berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 meningkat. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi motivasi belajar, siswa yang memiliki aspek satisfaction (kepuasan) pada pembelajaran pertemuan pertama pada siklus I diketahui berjumlah 9 dari 14 orang. Pada pertemuan kedua siklus I, berjumlah 16 dari 17 orang. Sedangkan pada pertemuan pertama siklus II dapat diketahui semua siswa berjumlah 16 orang memiliki aspek satisfaction. Begitu juga pada pertemuan II siklus II semua siswa yang berjumlah 17 orang memiliki aspek satisfaction terhadap pembelajaran. Berdasarkan Tabel 2, aspek satisfaction mengalami peningkatan dari kriteria baik menjadi baik sekali. Peningkatan aspek satisfaction terjadi karena siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajari melalui inkuiri. Siswa melakukan tahapan merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan menyimpulkan. Menurut Syah (2011) manusia pada umumnya menerima kepuasan ketika melakukan sesuatu dengan baik. Faktor lain yang menyebabkan aspek satisfaction meningkatkan karena pembelajaran menggunakan mind mapping menyenangkan. Menurut Maqfiroh (2013) siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map memiliki kepuasan lebih tinggi karena belajar dengan menggunakan mind map tidak membosankan, mampu mengasah kreativitas dan juga menyenangkan. Selain itu peningkatan satisfaction disebabkan siswa membuat mind mapping sesuai tujuan pembelajaran. Mind mapping dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan. Menurut Yosua (2013) keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar setelah diberi tindakan sesuai dengan penelitian Sitopu (2010) menyatakan bahwa penggunaan metode inkuiri dalam belajar Sains akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi akan memberikan motivasi bagi siswa untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dihadapinya. Adanya rangsangan dan dorongan menyebabkan siswa termotivasi untuk meresponnya melalui kegiatan ilmiah. Jadi inkuiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.. b. Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing berbantuan Mind Mapping Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil proses belajar mengajar. Slameto (2003:4) menjelaskan hasil belajar adalah perubahan yang terjadi secara sadar, bersifat kontinyu dan fungsional setelah mengalami pelatihan dan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan Sudjana (1992) menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini ditinjau dari ranah kognitif dan ranah psikomotorik sesuai dengan tujuan penelitian. 1. Hasil Belajar Kognitif Siswa Hasil belajar kognitif diukur menggunakan tes yang dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Siswa dianggap tuntas belajar jika memperoleh nilai 70. Sedangkan untuk ketuntasan klasikal siswa dianggap

7 7 tuntas belajar bila jumlah siswa yang tuntas belajar mencapai 85% dari jumlah keseluruhan siswa. Sebelum dilaksanakan penelitian dilakukan observasi pada materi Dunia Hewan, soal tes evaluasi pada saat observasi dengan tingkatan kognitif C1-C4. Ketuntasan klasikal pada observasi awal sebesar 35,3%. Berdasarkan hasil tes akhir siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 70,6%, sedangkan berdasarkan hasil tes akhir siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 88,2% atau terjadi peningkatan sebesar 17,6%. Pada tes akhir siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 70,6% dengan jumlah siswa yang tuntas 12 siswa dan siswa yang tidak tuntas 5 siswa. Pada akhir siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 88,2% dengan jumlah siswa yang tuntas 15 siswa dan siswa yang tidak tuntas 2 siswa. Soal tes pada siklus I dan siklus II mempunyai tingkatan kognitif C1-C4. Rendahnya ketuntasan klasikal pada siklus I ini disebabkan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping. Siswa masih terlihat pasif dalam kegiatan diskusi dengan anggota satu kelompok. Selain itu, rendahnya ketuntasan klasikal pada siklus I disebabkan tidak ada kesimpulan dan penguatan setelah tahap pembelajaran. Guru yang tidak memperhatikan waktu dalam pembelajaran menyebabkan adanya tahapan pembelajaran yang tidak terlaksana. Guru diharapkan dapat menggunakan waktu dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun. Pada akhir siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 88,2% dengan jumlah siswa yang tuntas 15 siswa dan siswa yang tidak tuntas 2 siswa. Peningkatan ini disebabkan siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajari menggunakan inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping sehingga siswa lebih lebih memahami materi. Menurut Buzan (2013) mind mapping membantu siswa untuk memudahkan pemahaman terhadap materi pelajaran, karena siswa terlibat langsung dalam membuat mind mapping. Menurut Ersanto (2013) siswa yang menemukan sendiri konsep yang dipelajari menyebabkan siswa lebih memahami materi yang dipelajari. Selain itu peningkatan hasil belajar siswa juga dikarenakan meningkatnya motivasi hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sanjaya (2008) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang dimilikinya. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung memiliki hasil belajar yang tinggi, sebaliknya siswa yang motivasi belajarnya rendaah, hasil belajarnya juga rendah. 2. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata klasikal hasil belajar psikomotorik siswa telah mengalami peningkatan dari 65,95% pada siklus I menjadi 82,43% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar psikomotorik ini dapat dilihat pada aktivitas siswa selama pembelajaran. Sebelum diterapkannya pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping kondisi siswa sangat pasif terhadap pembelajaran Biologi, namun setelah diterapkan metode model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping siswa lebih aktif melakukan proses pembelajaran. Keaktifan siswa dapat teramati ketika siswa melakukan pengamatan. Hasil belajar siswa ditinjau dari ranah psikomotorik dapat diamati pada saat siswa melakukan kegiatan pengamatan. Hal yang dapat diamati adalah bagaimana siswa mempersiapkan bahan yang digunakan dalam pengamatan,

8 8 mengamati morfologi bahan amatan dan mencatat hasil pengamatan. Dari hasil pengamatan, siswa sangat antusias dalam melakukan pengamatan. Menurut Deta dkk (2013) siswa yang belajar menggunakan inkuiri terbimbing maka hasil belajar psikomotornya meningkat. Selain itu meningkatnya hasil belajar psikomotorik disebabkan siswa belajar menggunakan mind mapping sehingga membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Menurut Rohani (2004:15) bahwa suasana yang menggembirakan dan kelas yang menyenangkan akan mendorong partisipasi siswa, sehingga pembelajaran berlangsung baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil paparan data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Penerapan pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil lembar observasi motivasi belajar siswa tiap aspek dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa: (a) attention meningkat dari 81,45% menjadi 94,7%; (b) relevance meningkat dari 49,46% menjadi 82,83%; (c) confidence meningkat dari 69,35% menjadi 79,55%; (d) satisfaction meningkat dari 79,57% menjadi 90,91%. Berdasarkan angket motivasi belajar siswa yang diisi sebelum dan sesudah diberi tindakan juga mengalami peningkatan pada tiap aspek yaitu: (a) attention dari 59,51% meningkat menjadi 74,75%; (b) relevance dari 74,67% meningkat menjadi 82,68%; (c) confidence dari 59,15% meningkat menjadi 75,82%; (d) satisfaction dari 66,67% meningkat menjadi 81,62%. Peningkatan ini disebabkan dalam penerapan pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping terdapat unsur permainan sehingga siswa lebih semangat untuk belajar. Selain itu kegiatan siswa untuk menemukan sendiri konsep materi yang dipelajari dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. 2. Penerapan pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa. Hal ini dapat diketahui dari ketuntasan belajar kognitif siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 70,6% meningkat menjadi 88,2% pada siklus II. Hasil belajar psikomotorik siswa meningkat dari 65,95% pada siklus I menjadi 82.43% pada siklus II. Peningkatan ini disebabkan penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang dipelajari, sehingga hasil belajar meningkat. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan yaitu guru sebaiknya menggunakaan model inkuiri dalam pembelajaran Biologi agar siswa dapat berpikir tingkat tinggi, karena dengan inkuiri siswa akan berlatih menganalisis (C4). Inkuiri berbantuan mind mapping di terapkan agar siswa termotivasi dalam belajar, karena dengan mind mapping akan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. DAFTAR RUJUKAN Brickman, P., Gormally C., Armstrong, N & Hallar, B Effects of Inquirybased learning on Students Science Literacy Skill and Confidence.

9 9 International Journal for the Scholarship of Teaching ang Learning. (Online), 3 (2): 1-22, ( Georgiassouthern.edu/ijsotl), diakses 14 Juni 2014 Buzan, Tony Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama DePorter, B. dan Mike H Quantum Learning. Bandung: Mizan Media Utama. Deta, U.A., Suparmi, dan S. Widha Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek, Kreativitas, serta Keterampilan Proses Sains terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. (Online), 9 (2013) 28-34,( diakses tanggal 19 Juni Ersanto, G.F Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament dipadu dengan Inkuiri Terbimbing melalui Lesson Study untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X.10 SMA Negeri 1 Batu. Skripsi. Malang: FMIPA UM. Hanafiah, N dan Suhana, C Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Jhonson, B. & Jhonson Learning Together an Alone: Cooperatif, Competitive and Individualistic Learning 3rd. Boston: Allyn Acon Maqfiroh, L Pembelajaran Menggunakan Mind Map Berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Brawijaya Smart School. Skripsi. Malang: FMIPA UM. Rohani, A Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta Saguni, F dan Sagir M.A Hubungan antara Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Self Regulation terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Akselerasi SMP Negeri 1 Palu. Jurnal Psikologi. (Online), ( 0Penelitian%20STAIN% pdf), diakses tanggal 19 Juni Sitopu, J.W Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Belajar Sains terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Habonaron do Bona Edisi 1 Maret 2010, Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta.

10 10 Sudjana, Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sanjaya, Wina Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media. Syah, Luqman Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan Sosial terhadap Motivasi Belajar Panti Sosial. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yosua, A.W Pengaruh Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, dan Kepuasan terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Riau di Pekanbaru. Jurnal Motivasi Belajar, (Online), ( / 1840.pdf), diakses tanggal 19 Juni 2014.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT DIPADU DENGAN STAD PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-MIPA 2 SMA NEGERI 1 TUMPANG Oleh Serly Frida Silvia Rizki

Lebih terperinci

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis

Lebih terperinci

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PP) DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA 5 SMAN 7 MALANG Lutfi

Lebih terperinci

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENUGASAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN RRB (ROUND ROBIN BRAINSTORMING) Anne Aulia Rachmawaty 1, Susi Sutjihati 2, Nandang Hidayat 3 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING Ifa Nurjanah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email : ifanurjanah86@gmail.com

Lebih terperinci

Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk

Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Keterlibatan

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Agustin Eka Ariestari Universitas Negeri Malang Abstrak Hasil observasi

Lebih terperinci

Amanda Defi Nuraini Sapir Dwi Wulandari. Abstract. Keywords: Quantum Learning, Mind Mapping, Think Pair Share, Results Learning.

Amanda Defi Nuraini Sapir Dwi Wulandari. Abstract. Keywords: Quantum Learning, Mind Mapping, Think Pair Share, Results Learning. PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN PERPADUAN ANTARA TEKNIK PEMETAAN PIKIRAN (MIND MAPPING) DAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IPS

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran struktural tipe mind mapping dengan media flash cards

Lebih terperinci

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono

Lebih terperinci

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Siska Puspita Dewi,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 1 No.2 (2015) : 17-25 MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 1

Lebih terperinci

Rizqi Rakhmania Imastuti 1, Herawati Susilo 2, Balqis 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 1

Rizqi Rakhmania Imastuti 1, Herawati Susilo 2, Balqis 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU TALKING STICK MELALUI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-MIA SMA TAMAN MADYA MALANG Rizqi Rakhmania Imastuti

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL PRISMA 1 (201 8 ) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Oleh : AYU METI SEPTIANINGSIH A

Oleh : AYU METI SEPTIANINGSIH A HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS DI KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN AJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Lebih terperinci

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO. SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO Skripsi Oleh: HANDAYANI K. 4303031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.2 (2016) : 95-102 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yaitu dengan menempuh proses pembelajaran. juga dikembangkan seperti dibuatnya metode-metode baru dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yaitu dengan menempuh proses pembelajaran. juga dikembangkan seperti dibuatnya metode-metode baru dalam belajar BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan usaha sengaja dan terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya di masa yang

Lebih terperinci

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI-IPA 3 SMA NEGERI 1 PULUNG PONOROGO Nila Oktamia 1, Wartono 2, Bambang

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa efektif berarti ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil. Efektivitas

Lebih terperinci

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : Puji Harmisih NIM

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3 Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING Novitana Sundora, Teti Rostikawati, Triasianingrum Afrikani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / 2012 Nugroho Adi Prayitno SMP AL ISLAH SEMARANG D fish Adi R@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V Endah Tri Wahyuni 1 1 Universitas Negeri Malang Email: 1 endahtriw7@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

Oleh :Agusminarti D 1), Elfis 1} 1} Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Oleh :Agusminarti D 1), Elfis 1} 1} Dosen FKIP Universitas Islam Riau PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2008/2009 ( Aplication Model

Lebih terperinci

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No 4-029 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA MELALUI EVERYONE IS A TEACHER HERE IMPROVEMENT OF STUDENTS LEARNING OUTCOMES THROUGH EVERYONE IS A TEACHER HERE Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI ISSN 5-73X PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI BINJAI Benni Aziz Jurusan Pendidikan Fisika Universitas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI Desi Dewi Pratama, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester

Lebih terperinci

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes. 17 Penerapan Metode Pembelajaran Scramble dan Time Token untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Jember (Pokok Bahasan Sistem Reproduksi Manusia) (Application of Scramble

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT (Teams Games Tournament) MENGGUNAKAN RODA IMPIAN PADA SISWA KELAS X 5 SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2007 / 2008

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hadiyanti Ulfah, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MULTIMEDIA 2 SMK NASIONAL MALANG Rizky Ridlo Rahmanda Putri Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Pendekatan Discovery Learning Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat membantu siswa memahami konsep yang sulit dengan memberikan pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IPA merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena yang berupa alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-G SMP NEGERI 10 MALANG DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-G SMP NEGERI 10 MALANG DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-G SMP NEGERI 10 MALANG DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING ARTIKEL Oleh: JERRY JEKSON 608311454738 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII Dani Nur Khasanah; Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

Eni Riptyawati. Abstrak

Eni Riptyawati. Abstrak Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Konsep... UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDERA MELALUI METODE PERMAINAN WHO WANTS TO BE A SMART STUDENT PADA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEDIA BERBASIS WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI (Siswa Kelas XC di SMAN 2 Tanggul - Jember Tahun

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Widhihastuti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING Meningkatkan Aktivitas Belajar... (Wildan Amirudin) 2.547 MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING

Lebih terperinci

SP Natalina, et al. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri-STAD untuk Meningkatkan KPS

SP Natalina, et al. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri-STAD untuk Meningkatkan KPS SP-009-2 Natalina, et al. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri-STAD untuk Meningkatkan KPS Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri-STAD untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU Sakka, Yusuf Kendek dan Kamaluddin e-mail: sakha_rahma@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

Devi Novitasari 8, Dwi Wahyuni 9, Jekti Prihatin 10

Devi Novitasari 8, Dwi Wahyuni 9, Jekti Prihatin 10 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM- BASED LEARNING) DILENGKAPI TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 PAKUSARI JEMBER POKOK BAHASAN JAMUR KELAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional, tercantum tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII 1 (1) (2012) 57-62 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii UPAYA MENGEMBANGKAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS X SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan pengamatan melalui langkah-langkah metode ilmiah dan proses

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto JPF Volume 2 Nomor 1 ISSN: 2302-8939 46 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto Nurhayati. G Jurusan Pendidikan Fisika,Fakultas

Lebih terperinci

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

Dwi Ambarwati 1.   PENDAHULUAN TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW

Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS XI MIA 6 SMA NEGERI 1 SALATIGA PADA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 Suharni 1 1 SMA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) Muhammad Muslim, Zainuddin, dan Syubhan An nur Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Uchiem007@yahoo.co.id

Lebih terperinci

121 Penerapan Metode Mind Mapping Dan Model Student Facilitator...

121 Penerapan Metode Mind Mapping Dan Model Student Facilitator... PENERAPAN METODE MIND MAPPING DAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII A PADA MATERI SISTEM RESPIRASI DI SMP AISYIYAH MUHAMMADIYAH 3

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD Nur Laili Lutfianah 158620600153/VI/B2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Laili.novandana

Lebih terperinci

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin

Lebih terperinci

Diana Hesti Pramitasari 1, Herawati Susilo 2, Masjhudi 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang

Diana Hesti Pramitasari 1, Herawati Susilo 2, Masjhudi 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIPADU TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES, MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 3 SMAN 3 MALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan masalah serius di negara-negara berkembang terutama di Indonesia. Menurut Sanjaya (2010), salah satu masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Jurnal Wahana-Bio Volume XV Juni 2016 ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Oleh: Sisca Pratiwi Andriani

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Disertai Penugasan Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-Cambridge MA Bilingual Batu Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Siti Fatimah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

Lebih terperinci

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Surakarta, Indonesia ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Lebih terperinci

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Wiji Astutik SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Email: astutikwiji498@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant

Lebih terperinci

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun harkat dan martabat suatu bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak lahir manusia mulai melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Belajar merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah terjadi pergeseran paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran di dalam mengelola pendidikan,. Pengajaran cenderung guru aktif, sedangkan siswa pasif sehingga

Lebih terperinci

,, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

,, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS 8A SMP NEGERI 1 KAUMAN TULUNGAGUNG,, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) Kodiran Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang I. PENDAHULUAN Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

Lebih terperinci

Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2), dan Asim 3) Universitas Negeri Malang

Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2), dan Asim 3) Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X-7 SMA NEGERI 1 TUREN Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, komponen yang selama ini dianggap sangat berpengaruh

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Ilmu biologi mengkaji

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII- A SMP MUHAMMADIYAH 2 BATU

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII- A SMP MUHAMMADIYAH 2 BATU JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 2 NOMOR 1 2015 (ISSN: 2442-3750) (Halaman 230-239) PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA ABSTRAK: El Indahnia Kamariyah Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura elindahniakamariyah@fkip.uim.ac.id

Lebih terperinci

Wari Prastiti SMA Negeri 5 Metro

Wari Prastiti SMA Negeri 5 Metro p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO Wari Prastiti

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.1 (2016) : 47-52 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP Rifda Mardian Arif Program

Lebih terperinci