PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa hanya 32% siswa yang memiliki buku paket sebagai bahan referensi serta penggunaan LKS Biologi kurang terarah. Guru juga belum pernah membuat bahan ajar. Tujuan pengembangan ini untuk mengembangkan modul biologi dengan model siklus belajar dan untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas X di SMAN 2 Batu mengenai Filum Arthropoda. Model pengembangan yang digunakan adalah model 3D yang diambil dari model 4D oleh Thiagarajan. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa modul ini dapat digunakan dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kompetensi siswa. Kata kunci: pengembangan, modul, siklus belajar, Filum Arthropoda Perkembangan teknologi dan informasi serta sumber daya manusia (SDM) merupakan tantangan bagi penyelenggara pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu upaya yg dilakukan pemerintah adalah dengan penggunaan bahan ajar yang baik. Hal tersebut sesuai dengan Degeng (1993) bahwa dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, perekayasaan metode pembelajaran yang meliputi strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran harus secara terus diupayakan. Upaya tersebut bertujuan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, efisien, dan memiliki daya tarik yang tinggi khususnya pembelajaran biologi. Berdasarkan observasi, hanya ada 10 siswa dari 31 siswa (32% siswa) yang memiliki buku paket sebagai bahan referensi sehingga siswa sulit memahami materi khususnya materi Filum Arthropoda. Selain itu, penggunaan LKS Biologi kurang terarah karena hanya berisi soal-soal sehingga siswa sulit membangun pengetahuannya sendiri. Permasalahan yang ada akan berdampak pada turunnya hasil belajar siswa. Salah satu solusi dari masalah tersebut adalah siswa diberikan suatu bahan ajar yang komunikatif. Menurut Wilkinson (dalam Aliassyah, 2010), kondisi pembelajaran yang ideal adalah apabila siswa berinteraksi melalui pengalaman yang dirancang secara individual, interaktif, dan tujuan pembelajaran berhasil dicapai. Salah satu penerapan pembelajaran secara individual adalah menggunakan modul. Menurut hasil wawancara dengan guru biologi kelas X, guru juga belum pernah membuat bahan ajar termasuk modul itu sendiri untuk pembelajaran biologi. Winkel (1991) mengatakan bahwa modul dapat digunakan untuk belajar secara mandiri atau individu, karena modul memuat tujuan pembelajaran, lembaran petunjuk tentang cara belajar dengan modul, bahan bacaan, lembar kunci jawaban sebagai balikan, dan alat-alat evaluasi. Salah satu pandangan belajar yang mengutamakan keaktifan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan interaksi dalam pengalaman belajar 1

2 2 yang diperoleh adalah konstruktivisme. Salah satu model pembelajaran yang menerapkan konstruktivisme adalah model siklus belajar (Learning Cycle). Martin (2004) menjelaskan bahwa model siklus yang dikembangkan terdiri dari empat tahapan yaitu explore the experience, form an explanation, expand the concept, dan evaluate. Pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan modul biologi dengan model siklus belajar dan untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas X di SMAN 2 Batu mengenai Filum Arthropoda. METODE Model pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan modul biologi dengan siklus belajar ini adalah model 3D yang diambil dari model 4D oleh Thiagarajan dengan beberapa penyesuaian sehingga lebih sesuai dengan fokus penelitian yang akan dilakukan. Model ini terdiri dari tahap pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Sedangkan tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan karena untuk memberikan kesempatan kepada peneliti lain. Langkah-langkah pengembangan modul dengan model pengembangan 3D diadaptasi dari Trianto (2009). Kegiatan yang dilakukan pada tahap pendefinisian adalah menganalisis tujuan dari batasan materi yang akan digunakan sebagai dasar untuk pengembangan modul yang meliputi analisis permasalahan pembelajaran biologi, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap perancangan dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pengembangan merupakan tahapan pengembangan modul biologi dengan model siklus belajar. Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi modul yang telah dikembangkan untuk revisi produk awal. Hasil revisi produk awal akan diuji coba. Uji coba lapangan dilakukan pada subjek uji coba yaitu kepada siswa kelas X SMA Negeri 2 Batu. Berdasarkan hasil uji coba ini akan diperoleh data untuk digunakan sebagai revisi produk akhir. Uji coba produk akan dihasilkan data berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data diperoleh dari lembar validasi kepada subjek coba yaitu ahli modul dan guru Biologi kelas X, keterpakaian modul dalam pembelajaran serta hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Batu pada ranah kognitif dan psikomotor. Data yang diperoleh dari angket uji ahli dan uji coba lapangan diolah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dalam bentuk deskriptif persentase (%). Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut. P= x xi x 100% Keterangan: P x xi = Persentase = Skor yang diperoleh = Skor tertinggi

3 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Data Kuantitatif Data Hasil Validasi Ahli Modul dan Guru Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh ahli modul dan guru. Pada Tabel 1 berikut menyajikan rekapitulasi data hasil validasi ahli modul. Tabel 1 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Modul Guru dan Modul Siswa oleh Ahli Modul No Aspek yang dinilai % Kriteria 1. Halaman sampul untuk Modul Guru dan modul siswa 100 Sangat valid 2. Kata Pengantar untuk Modul Guru 87,5 Sangat valid 3. Kata pengantar untuk modul siswa 87,5 Sangat valid 4. Daftar isi untuk Modul Guru 100 Sangat valid 5. Daftar isi untuk modul siswa 100 Sangat valid 6. Petunjuk cara pembelajaran modul untuk guru 75 Valid 7. Petunjuk penggunaan modul siswa 66,7 Kurang valid 8. Kegiatan belajar siswa (dengan model siklus belajar) 78,58 Valid 9. Uraian materi 90,97 Sangat valid 10. Lembar soal 91,67 Sangat valid 11. Kunci jawaban 83,33 Valid 12. Umpan balik 75 Valid 13. Glosarium 75 Valid 14 Daftar pustaka 87,5 Sangat valid Pada Tabel 2 ini memperlihatkan rekapitulasi data hasil validasi modul oleh guru biologi kelas X di SMAN 2 Batu. Tabel 2 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Modul Guru dan Modul Siswa oleh Guru No Aspek yang dinilai % Kriteria 1. Halaman sampul untuk Modul Guru dan modul siswa 100 Sangat valid 2. Kata Pengantar untuk Modul Guru 100 Sangat valid 3. Kata pengantar untuk modul siswa 100 Sangat valid 4. Daftar isi untuk Modul Guru 100 Sangat valid 5. Daftar isi untuk modul siswa 100 Sangat valid 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 90 Sangat valid 7. Lembar penilaian 100 Sangat valid 8. Petunjuk cara pembelajaran modul untuk guru 100 Sangat valid 9. Petunjuk penggunaan modul siswa 100 Sangat valid 10. Kegiatan belajar siswa (dengan model siklus belajar) 87,5 Sangat valid 11. Uraian materi 93,75 Sangat valid 12. Lembar soal 100 Sangat valid 13. Gambar 83,33 Valid 14 Kunci jawaban 100 Sangat valid 15. Umpan balik 100 Sangat valid 16. Glosarium 100 Sangat valid 17. Daftar pustaka 100 Sangat valid

4 4 Data Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan bahwa seluruh siswa telah mencapai tingkat penguasaan konsep diatas 75%. Data menunjukkan bahwa dari 31 siswa terdapat 18 siswa atau 58% siswa masuk kritera sangat baik; 12 siswa atau 38,7% siswa masuk kriteria baik; dan 1 siswa atau 3,2% siswa masuk kriteria cukup. Pada Tabel 3 disajikan rekapitulasi data hasil belajar siswa aspek kognitif. Tabel 3 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Hasil Belajar Rata-rata nilai siswa Pre Test 58,5 Post Test 94,4 Pada Tabel 4 disajikan rekapitulasi data hasil belajar siswa aspek psikomotor. Tabel 4 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Skala nilai siswa % Keterangan ,2 Sangat Baik ,4 Baik ,4 Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Data Keterpakaian Modul dalam Pembelajaran Rekapitulasi data keterpakaian modul dalam pembelajaran ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5 Rekapitulasi Data Keterpakaian Modul dalam pembelajaran No Deskriptor siswa % Kriteria 1. Siswa mengerjakan modul secara individu dan atau kelompok 2. Siswa mengerjakan modul sesuai tahapantahapan dalam siklus belajar 4E (Eksplorasi, Eksplanasi, Ekspansi, Evaluasi) 3. Siswa mengerjakan modul sesuai alokasi waktu 4. Siswa mengumpulkan modul di akhir pembelajaran 5. Siswa mencocokkan hasil penilaian modulnya dengan lembar umpan balik yang telah disediakan Sangat baik 29 93,5 Sangat baik Sangat baik Sangat baik 29 93,5 Sangat baik

5 5 Data Kualitatif Data kualitatif merupakan komentar, saran atau tanggapan terhadap modul yang diperoleh dari angket validasi. Tabel 6 merupakan rekapitulasi komentar dan saran dari validator. Tabel 6 Rekapitulasi Data Komentar, Saran atau Tanggapan Validator Validator Ahli Modul Guru Biologi Kelas X Komentar dan Saran Petunjuk cara pembelajaran modul untuk guru masih kurang operasional Petunjuk penggunaan modul siswa masih kurang sesuai terkait dengan tahapan kegiatan pembelajaran di RPP Bagian dari modul siswa perlu dibagi sesuai dengan tahapan siklus belajar Pada uraian materi keterangan bagian-bagian tubuh hewan perlu dilengkapi dan penjelasan perlu ditambah Soal diperbanyak dengan soal tingkat kognitif lebih tinggi Umpan balik kurang lengkap Perlu adanya pustaka dari text book yang lebih akurat dan up to date Alokasi waktu penggunaan modul perlu ditambah Pada halaman sampul gambar sebaiknya mewakili setiap kelas sehingga gambar tidak didominasi oleh satu kelas saja Untuk memperluas pengetahuan siswa sebaiknya disajikan gambar morfologi dan anatomi hewan Arthropoda dengan bagian-bagiannya, namun bagian tersebut dikosongi agar siswa berusaha mengisi bagian tersebut Perlu ditambahkan tentang struktur anatomi Filum Arthropoda Soal perlu ditambah dengan soal bergambar Gambar perlu ditambah struktur anatominya Analisis Data Berdasarkan data hasil uji coba, berikut ini disajikan hasil analisis data setiap komponen modul yang terdiri atas hasil validasi ahli modul dan guru biologi. Halaman Sampul untuk Modul Guru dan Siswa Pada halaman sampul aspek yang dinilai meliputi kemenarikan gambar, kejelasan tulisan, dan kesesuaian gambar. Berdasarkan tanggapan dari validator, halaman sampul sudah cukup menarik, namun sebaiknya gambar tidak didominasi oleh satu kelas saja. Rata-rata perolehan nilai untuk halaman sampul adalah 100% termasuk dalam kriteria sangat valid baik untuk halaman sampul modul guru maupun modul siswa. Kata Pengantar untuk Modul Guru dan untuk Siswa Pada kata pengantar aspek yang dinilai meliputi kejelasan susunan kalimat dan kemudahan memahami kata pengantar. Berdasarkan tanggapan dari validator, baik kata pengantar untuk modul guru maupun modul siswa sudah cukup baik. Hasil validasi yang diperoleh untuk kata pengantar guru adalah 87,5% aspek kejelasan susunan kalimat dan 100% untuk kemudahan memahami kata

6 pengantar. Sedangkan hasil validasi yang diperoleh untuk kata pengantar modul siswa adalah 100% aspek kejelasan susunan kalimat dan 87,5% untuk kemudahan memahami kata pengantar. Dengan demikian diperoleh rata-rata 93,75% termasuk kriteria sangat valid baik kata pengantar untuk Modul Guru maupun modul siswa. Daftar Isi untuk Modul Guru dan untuk Modul Siswa Pada daftar isi aspek yang dinilai meliputi kejelasan isi dan susunan kalimat dan kemudahan memahami kata pengantar. Berdasarkan tanggapan dari validator, baik daftar isi untuk modul guru maupun modul siswa sudah cukup baik dan cukup lengkap. Hasil validasi yang diperoleh untuk daftar isi petunjuk guru adalah 100% aspek kejelasan isi dan susunan kalimat dan 100% untuk kemudahan memahami daftar isi. Sedangkan hasil validasi yang diperoleh untuk daftar isi modul siswa adalah 100% aspek kejelasan isi dan susunan kalimat dan 100% untuk kemudahan memahami daftar isi. Dengan demikian diperoleh rata-rata 100% termasuk kriteria sangat valid baik daftar isi untuk modul guru maupun modul siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran aspek yang dinilai meliputi ketepatan alokasi waktu, kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan modul, kesesuaian sumber, alat, dan bahan dengan praktikum, dan kesesuaian penilaian dengan indikator. Hasil validasi yang diperoleh adalah 100% untuk ketepatan alokasi waktu, 100% untuk kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, 75% untuk kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan modul, 100% untuk kesesuaian sumber, alat, serta bahan dengan praktikum, dan 75% untuk kesesuaian penilaian dengan indikator. Dengan demikian diperoleh rata-rata 90% termasuk kriteria sangat valid. Lembar Penilaian Pada lembar penilaian aspek yang dinilai meliputi kemudahan penggunaannya dan kesesuaian format yang digunakan. Berdasarkan tanggapan dari validator, lembar penilaian sudah cukup baik dengan hasil validasi yang diperoleh adalah 100% baik untuk aspek kemudahan penggunaannya maupun kesesuaian format yang digunakan sehingga termasuk dalam kriteria sangat valid. Petunjuk Penggunaan Modul untuk Guru Pada petunjuk penggunaan modul untuk guru aspek yang dinilai meliputi kejelasan isi dan susunan kalimat serta kemudahan dalam memahami petunjuk. Berdasarkan tanggapan dari validator, lembar penilaian sudah cukup baik dengan hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk aspek kejelasan isi dan susunan kalimat dan 87,5% untuk aspek kemudahan dalam memahami petunjuk, sehingga diperoleh rata-rata untuk petunjuk cara pembelajaran modul guru sebesar 87,5% termasuk dalam kriteria sangat valid. Petunjuk Penggunaan Modul untuk Siswa Pada petunjuk penggunaan modul siswa aspek yang dinilai meliputi kejelasan isi dan susunan kalimat, kemudahan memahami petunjuk, dan kejelasan langkah-langkah belajar yang ditempuh. Berdasarkan tanggapan dari validator, petunjuk penggunaan modul siswa ini sudah cukup baik, namun masih kurang operasional terkait dengan tahapan kegiatan pembelajarannya. Hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk aspek kejelasan isi dan susunan kalimat, 87,5% untuk aspek kemudahan memahami petunjuk, dan 75% untuk kejelasan langkah- 6

7 langkah belajar yang ditempuh. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk petunjuk penggunaan modul siswa sebesar 83,3% termasuk dalam kriteria valid. Kegiatan Belajar Siswa (dengan Model Siklus Belajar) Pada kegiatan belajar siswa (dengan model siklus belajar) aspek yang dinilai meliputi kejelasan tahap eksplorasi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, kejelasan tahap eksplanasi untuk menjelaskan konsep yang harus dimiliki siswa, kejelasan tahap ekspansi untuk memberi kesempatan siswa memperluas pengetahuannya, keaktifan siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri, kejelasan tahap evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, kesesuaian kegiatan belajar siswa dengan kompetensi yang harus dicapai, dan kesesuaian kegiatan belajar siswa dengan konsep siklus belajar. Hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk aspek kejelasan tahap eksplorasi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, 87,5% untuk aspek kejelasan tahap eksplanasi untuk menjelaskan konsep yang harus dimiliki siswa, 75% untuk aspek kejelasan tahap ekspansi untuk memberi kesempatan siswa memperluas pengetahuannya, 75% untuk aspek keaktifan siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri, 87,5% untuk aspek kejelasan tahap evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, 75% untuk aspek kesesuaian kegiatan belajar siswa dengan kompetensi yang harus dicapai, dan 75% untuk aspek kesesuaian kegiatan belajar siswa dengan konsep siklus belajar. Berdasarkan hasil validasi tiap aspek tersebut diperoleh rata-rata 83% yang termasuk dalam kriteria valid. Saran dari validator adalah bagian dari modul siswa masih perlu dibagi sesuai dengan tahapan siklus belajar. Uraian Materi Uraian materi ini diuraikan menjadi materi ciri umum Filum Arthropoda, materi Kelas Arachnida, materi Kelas Chilopoda, materi Kelas Diplopoda, materi Kelas Crustacea, dan materi Kelas Insecta. Aspek yang dinilai dalam uraian materi ini meliputi kesesuaian materi dengan kompetensi dasar, kejelasan isi materi yang disajikan, kemudahan memahami bahasa yang digunakan, kejelasan gambar yang digunakan dalam materi, kesesuaian gambar yang digunakan dalam materi, dan kelengkapan keterangan gambar. Berdasarkan tanggapan dari validator, pada semua materi perlu ditambahkan gambar serta keterangan bagianbagian tubuh hewan yang meliputi struktur morfologi maupun anatomi dan penjelasannya perlu dilengkapi. Hasil validasi tiap aspek menunjukkan rata-rata sebesar 92,4% yang termasuk dalam kriteria sangat valid. Lembar Soal Pada lembar soal aspek yang dinilai meliputi kesesuaian soal dengan indikator, kejelasan kalimat yang digunakan, dan kelayakan soal untuk dikerjakan siswa. Berdasarkan tanggapan dari validator, masih terlalu banyak soal hafalan (C1) sehingga perlu diperbanyak soal yang memiliki tingkat kognitif lebih tinggi dan soal dengan gambar struktur tubuh sebaiknya dimasukkan. Hasil validasi yang diperoleh adalah 100% untuk aspek kesesuaian soal dengan indikator, 100% untuk aspek kejelasan kalimat yang digunakan, dan 87,5% untuk aspek kelayakan soal untuk dikerjakan siswa. Dengan demikian diperoleh rata-rata sebesar 95,83% dengan kriteria sangat valid. Kunci Jawaban Pada kunci jawaban aspek yang dinilai meliputi kejelasan jawaban, kesesuaian kunci jawaban dengan soal, dan kemudahan dalam menggunakan 7

8 kunci jawaban. Berdasarkan tanggapan validator, kunci jawaban ini sudah cukup baik, namun rubrik penskoran untuk tes essay masih kurang tepat. Hasil validasi yang diperoleh adalah 100% untuk aspek kejelasan jawaban, 100% untuk aspek kesesuaian kunci jawaban dengan soal, dan 75% untuk aspek kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk kunci jawaban sebesar 91,5% termasuk dalam kriteria sangat valid. Umpan Balik Pada umpan balik aspek yang dinilai meliputi kejelasan isi dan susunan kalimat serta kesederhanaan bahasa yang digunakan. Berdasarkan tanggapan validator, umpan balik ini sudak cukup baik, namun masih kurang operasional. Hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk aspek kejelasan isi dan susunan kalimat serta 87,5% untuk aspek kesederhanaan bahasa yang digunakan. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk umpan balik sebesar 87,5% termasuk kriteria sangat valid. Glosarium Pada glosarium aspek yang dinilai meliputi kesesuaian glosarium dengan materi, kejelasan glosarium untuk siswa, dan kejelasan bahasa yang digunakan. Berdasarkan tanggapan validator, glosarium ini sudak cukup baik. Hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk semua aspek baik aspek kesesuaian glosarium dengan materi, kejelasan glosarium untuk siswa, maupun kejelasan bahasa yang digunakan. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk umpan balik sebesar 87,5% termasuk kriteria sangat valid. Daftar Pustaka Pada daftar pustaka aspek yang dinilai meliputi sistematika penulisan daftar pustaka dan kesesuaian daftar pustaka dengan materi. Berdasarkan tanggapan validator, daftar pustaka ini sudak cukup baik, namun perlu ditambahkan pustaka dari text book yang lebih akurat dan up to date. Hasil validasi yang diperoleh adalah 100% untuk aspek sistematika penulisan daftar pustaka dan 87,5% untuk aspek kesesuaian daftar pustaka dengan materi. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk daftar pustaka sebesar 93,75% termasuk kriteria sangat valid. Uji coba lapangan dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Batu. Hasil uji coba lapangan menunjukkan hasil yang baik. Berdasarkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif diperoleh hasil bahwa seluruh siswa telah mencapai tingkat penguasaan konsep diatas 75%. Data menunjukkan bahwa dari 31 siswa terdapat 18 siswa atau 58% siswa masuk kritera sangat baik; 12 siswa atau 38,7% siswa masuk kriteria baik; dan 1 siswa atau 3,2% siswa masuk kriteria cukup. Selain itu, hasil pre test dan post tes juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebelum siswa menggunakan modul dan setelah siswa menggunakan modul. Hasil pre test menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa adalah 58,5 dan rata-rata nilai siswa hasil post test adalah 94,4. Hasil post test telah menunjukkan bahwa ada 30 orang atau dapat dikatakan 96% siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan secara klasikal sudah tercapai dimana ketuntasan belajar secara klasikal tercapai apabila 85% siswa telah mencapai tingkat ketuntasan 75%. Hasil belajar siswa pada ranah psikomotor menunjukkan hasil bahwa 32,2% siswa mendapat kriteria sangat baik; 48,4% siswa mendapat kriteria baik; dan 19,4% siswa mendapat kriteria cukup baik. Hasil belajar siswa pada ranah 8

9 9 psikomotor menunjukkan tidak ada siswa yang masuk dalam kriteria kurang baik maupun sangat kurang baik. Hasil uji coba lapangan yang dapat dikatakan baik juga didukung dengan hasil pengamatan keterpakaian modul dalam pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa semua siswa sudah mengerjakan modul baik secara individu dan atau kelompok. Sebanyak 93,5% siswa mengerjakan modul sesuai dengan tahapan siklus belajar 4E yaitu eksplorasi, eksplanasi, ekspansi, dan evaluasi. Namun, pada tahap ekspansi siswa merasa kesulitan untuk membuat poster sehingga nilai dalam tahap ini belum maksimal. Siswa yang mengerjakan modul sesuai alokasi waktu sebesar 87%. Pada akhir pembelajaran semua siswa mengumpulkan modul dan sebanyak 93,5% siswa telah mencocokkan hasil penilaian modulnya dengan lembar umpan balik yang telah disediakan. Hal ini menunjukkan bahwa modul ini dapat digunakan dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kompetensi siswa. Komentar dan saran yang diberikan oleh ahli dan guru berguna untuk penyempurnaan bahan ajar modul biologi ini. PENUTUP Kesimpulan dan Saran Spesifikasi dari produk ini bahwa modul yang dikembangkan adalah modul Biologi dengan model siklus belajar untuk meningkatkan kompetensi siswa mengenai Filum Arthropoda. Kegiatan belajar dalam modul ini terdiri atas empat tahap yaitu eksplorasi, eksplanasi, ekspansi, dan evaluasi. Modul ini mencakup petunjuk guru/siswa, kompetensi yang dicapai, informasi pendukung, lembar kerja dan evaluasi sesuai dengan teori Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (2008). Berdasarkan analisis data yang dilakukan, modul ini dapat digunakan dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kompetensi siswa. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dikemukakan saran yang berhubungan dengan produk yang dikembangkan. Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah pada proses pembelajaran, modul ini dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri baik di kelas maupun di luar kelas. Diseminasi dari modul ini direncanakan diperuntukkan pada Sekolah Menengah Atas yang memiliki permasalahan dan karakteristik yang hampir sama dengan lokasi penelitian. Modul yang dihasilkan pada pengembangan ini dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian eksperimen sehingga bahan ajar modul ini dapat menjadi variasi dalam mengembangkan pembelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas. DAFTAR RUJUKAN Aliassyah, M PSPB-S1. (Online), ( 2010/08/ps-pbsi.html), diakses 20 September Degeng, I Media Pendidikan. Malang: FIP IKIP Malang. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

10 10 Martin, R Instructional Models in Science Learning: Learning Cycles Promote Inquiry. Columbus, OH: Ohio Resource Center. (Online), ( 15 Mei 2013). Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta: Winkel, W Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning. Berdasarkan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E MATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 MALANG Peni Handayani 1), Masjhudi 2), Triastono Imam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan). Menurut Sukmadinata (2011: 167), dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E Vanny Mayangsari M.N.S, Aman Santoso, Siti Marfu ah Universitas Negeri Malang E-mail: cheverlyvanny@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika 75 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Proses pengembangan buku teks dengan pendekatan kultural matematika didasarkan pada model pengembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS matematika dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Metode Penelitian Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP Nurneyla Hadrotul Ula *, Cholis Sa dijah ** Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI Nurul Ika Noviyanti, Susriyati Mahanal, dan Nuning Wulandari

Lebih terperinci

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI STATISTIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ratulani Juwita *), Afrida Yanti STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING ARTIKEL ILMIAH OLEH FAHRUR ROZI HADIYANTO NIM 209311423325 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X Tarini Mawantia, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Kata kunci: LKS, siklus belajar 5E, konstruktivistik

Kata kunci: LKS, siklus belajar 5E, konstruktivistik 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR 5E BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA UNTUK KELAS XI SMA Nurina, Masjhudi, dan Amy Tenzer Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa. 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian pengembangan. Karena peneliti ingin mengembangkan model pembelajaran pembelajaran koooperatif tipe

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK. TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 1, Januari 2017 Halaman: 10-15

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2. Santia dan Jatmiko, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika... 11 Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Wahyu Hidayat, Zainuddin, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Holifa Cahyo Ning Arif, Mimien Henie Irawati, Susilowati Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Indah Mentari, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO BIOEDUKASI Volume 6, Nomor 2 Halaman 58-75 ISSN:1693-2654 Agustus 2013 PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang mengintegrasikan nilai-nilai

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN.

Abstrak PENDAHULUAN. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 51 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAARAN AKUNTANSI KEUANGAN KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD Bonny Timutiasari 1, Mimien Henie Iriawati Al-Muhdhar 2, Suhadi 3, Susilowati 4, Endang Budiasih 5 Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI Ida Kurnia Wati Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO Adhin Setyo Winarko 1, Widha Sunarno 2, Mohammad Masykuri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA 1) Hawin Marlistya, 2) Albertus Djoko Lesmono, 2) Sri Wahyuni, 2) Maryani 1) Maahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Desain penelitian yang akan digunakan untuk mengembangkan produk adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., (1974:5) yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Pengembangan LKPD IPA menggunakan metode Research and Development (R & D). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 164) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI... PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO Muhammad Al Muhajir Dosen Universitas Pejuang Republik Indonesia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Brog dan Gall dalam Sugiyono (2012: 4) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK Resty Fauziyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA Sri Yuli Helda*), Anna Cesaria, M. Pd ** ), Anny Sovia, S. Si,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Rangkaian proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang mengintegrasikan teori vygotsky dan teori ibnu khaldun dilakukan mulai

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Shobhi Al-Ghifari 1), Jufrida 2), dan Fibrika Rahmat Basuki 3) 1) Mahasiswa S1 Program

Lebih terperinci

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN GENERIK SAINS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMP NEGERI 13 BANJARMASIN Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan 113 BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa,

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAINER SISTEM PENERANGAN OTOMOTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG Kurnia Wijanarso, Aisyah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian 21 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Tujuan pengembangan ini adalah membuat produk berupa LKS berbasis penemuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA Bima Dwi Pranata, Susriyati Mahanal, Umie Lestari FMIPA Universitas Negeri Malang,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5-E MATERI PENGHAPUSAN DAN TAKSIRAN PIUTANG TAK TERTAGIH. Tri Novita Yulianti

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5-E MATERI PENGHAPUSAN DAN TAKSIRAN PIUTANG TAK TERTAGIH. Tri Novita Yulianti PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5-E MATERI PENGHAPUSAN DAN TAKSIRAN PIUTANG TAK TERTAGIH Tri Novita Yulianti Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY SISWA Nursahara Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2) Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN Juniadi, Aisyah E. Palupi, Euis Ismayati S2 Pendidikan Teknologi dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi

PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

F. Metode Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan

F. Metode Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii PENGESAHAN TIM PEGUJI SKRIPSI... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan materi Tata Surya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan LKS IPA berbasis pembelajaran kooperatif STAD

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI... PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO Muhammad Al Muhajir Dosen Universitas Pejuang Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan

Lebih terperinci