HUBUNGAN ANTARA EFIKASI CORE SKILLS DENGAN KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA EFIKASI CORE SKILLS DENGAN KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR"

Transkripsi

1 1 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI CORE SKILLS DENGAN KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR Oleh : Reni Tri Wijayanti Emi Zulaifah PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

2 2 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI CORE SKILLS DENGAN KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (Drs. Emi Zulaifah, M. Sc)

3 3 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI CORE SKILLS DENGAN KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR Reni Tri Wijayanti Emi Zulaifah INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir. Asumsi awal yang diajukan adalah ada pengaruh positif antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir dimana semakin kuat efikasi core skills subyek maka pengaruhnya terhadap kesiapan kerja semakin meningkat dan juga berlaku sebaliknya. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester akhir yaitu yang sedang menempuh mata kuliah skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling. Subjek yang diambil berjumlah 100 orang. Data diungkap dengan menggunakan metode angket dimana angket yang digunakan ada dua yaitu (1) Angket Efikasi Core Skills yang disusun berdasarkan teori dari Buku Pedoman Core Skills Scottish Qualification Authorithy (2003). Terdiri dari 51 aitem dengan koefisien korelasi aitem total bergerak antara 0,218-0,702 serta koefisien korelasi Alpha sebesar 0,937. (2) Angket Kesiapan Kerja yang dibuat dengan mengacu pada aspek-aspek kesiapan kerja yang dikemukakan oleh Ward dan Riddle (2002) yang terdiri dari 76 aitem dengan koefisien korelasi aitem total bergerak antara -0,143-0,692 serta koefisien korelasi Alpha sebesar 0,953. Metode analisis data yang digunakan adalah tekhnik Analisis Korelasi Product Moment Pearson. Perhitungannya dilakukan dengan program SPSS 15.0 for windows. Hasilnya menunjukkan efikasi core skills memberikan pengaruh yang sangat signifikan pada kesiapan kerja mahasiswa semester akhir. Koefisien korelasi efikasi core skills dengan kesiapan kerja adalah 0,740 dengan p = 0,000 (p<0,01). Jadi hipotesis penelitian diterima. Kata Kunci : Efikasi core skills, kesiapan kerja

4 4 PENGANTAR Berdasarkan data dari BPS bahwa pada tahun 2007 terdapat orang pengangguran. Diantaranya terdapat adalah lulusan dari universitas. Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Provinsi Jawa Tengah, Hertoto (2007) mengkritisi kebijakan pemerintah Indonesia soal rancangan pendidikan dan industri. Ini terbukti, ketika mahasiswa Indonesia melaksanakan magang, persiapan tenaga kerja hanya mencapai 30 persen. Jika dibandingkan di Jepang, mahasiswa magang memiliki persiapan tenaga kerja mencapai 80 persen. Menurut Simanjuntak (2004), masalah ketenagakerjaan juga mencakup masalah pengupahan dan jaminan sosial, penetapan upah minimum, syarat-syarat kerja, perlindungan tenaga kerja, penyelesaian perselisihan, kebebasan berserikat dan hubungan industrial, serta hubungan dan kerjasama internasional. Semuanya mengandung dimensi ekonomis, sosial dan politis. Dengan kata lain, masalah ketenagakerjaan tersebut mempunyai dimensi yang beragam, cakupan luas dan sangat kompleks. Permasalahan tenaga kerja, tak hanya terletak pada ketersediaan lapangan kerja. Tetapi juga disebabkan oleh ketidaksesuaian kompetensi pendidikan untuk menembus lapangan pekerjaan (Radar Jogja, 2 Mei 2007). Menurut Sudhamek (2007), Bila dipikirkan dengan mendalam, maka faktor paling utama di dalam perusahaan agar mampu mempertahankan serta meningkatkan daya saing, adalah sumber daya manusianya. Sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci, karena mesin dan peralatan bisa dibeli, modal kerja bisa dicari, namun setelah semuanya tersedia maka dibutuhkan SDM yang mau dan mampu (kompeten) untuk menjalankannya.

5 5 Mahasiswa semester akhir merupakan calon lulusan yang kemudian akan melanjutkan ke dunia kerja. Mahasiswa merasa yakin bahwa dirinya siap untuk masuk dunia kerja walaupun nantinya belum mengetahui jenis pekerjaan yang akan di dapat. Hal ini dikarenakan mahasiswa merasa nantinya akan belajar pekerjaan itu setelah mengetahui jenis pekerjaan yang didapatnya. Mahasiswa juga ada yang belum yakin dengan kompetensi yang dimilikinya tetapi yakin dengan dirinya bahwa ia mampu dan siap untuk masuk dunia kerja. Hal ini dipertegas oleh Nia (2007), salah satu mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi mengatakan bahwa dirinya merasa belum terlalu siap bekerja, mungkin harus belajar sedikit-sedikit karena tidak menegtahui bagaimana di lapangannya. Saya rasa dengan proses belajar itu akan bisa. Menurut Hersey dan Blanchard (1993), ketika seseorang merasa tidak mampu dan tidak memiliki kesiapan akan menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik, tidak mampu memimpin, menjadi prokrastinasi, tidak menyelesaikan tugasnya, sering bertanya tentang tugasnya, menghindari tugas, dan merasa tidak nyaman. Kemudian menurut Ward dan Riddle (2002), untuk memiliki kesiapan kerja yang tinggi diperlukan beberapa hal yaitu 1. Employability, employability ini meliputi, membuat keputusan tentang karir atau kemampuan untuk mengetahui jenis pekerjaan apa yang sesuai dengan dirinya, ketrampilan atau memiliki ketrampilan jenis pekerjaan yang diinginkan, mencari pekerjaan atau memiliki kemampuan untuk mencari pekerjaan, menjaga pekerjaan atau memiliki kemampuan untuk bisa menjaga pekerjaan yang telah didapatkan, dan mengatur perpindahan pekerjaan atau mampu mengatur perpindahan pekerjaan, 2. Dukungan untuk membantu menyelesaikan tantangan. Aspek ini meliputi efikasi

6 6 diri atau keyakinan diri untuk dapat melakukan yang terbaik, harapan atau pengharapan akan kesuksesan, dukungan sosial atau jaringan atau hubungan dengan orang lain yang bisa diakses untuk meminta bantuan, dan pengalaman atau sejarah pekerjaan yang pernah berhasil dilakukan, 3. Tantangan, aspek ini meliputi tantangan terhadap diri sendiri, tantangan dari lingkungan, dan tantangan sistematik atau stress dari keadaan fisik. Tantangan ini harus sudah dipahami oleh setiap individu untuk masuk dunia kerja (Ward dan Riddle, 2002). Gould & Harvey (1999), menjelaskan bahwa penerimaan karyawan yang diambil dari lulusan dipengaruhi juga dua kombinasi yaitu pengalaman kerja penuh dan part time. Kemudian kapasitas akademik yang dilambangkan dengan gelar sarjana dan perolehan nilai, kontribusinya tak lebih dari 30% hingga 40% pada pencapaian karir seseorang. Sisanya, justru ditentukan oleh soft skill, mulai dari kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, kemampuan beradaptasi, serta pemikiran yang terbuka (Kompas, 10 Juli 2007). Hal ini menjelaskan bahwa dalam dunia kerja perolehan nilai dalam kuliah hanya memberikan kontribusi % saja, selebihnya dipengaruhi oleh kemampuan soft skills. Jamil (2007), menyatakan bahwa di dunia kerja ini penggangguran terus bertambah setiap tahunnya khususnya penggangguran dari lulusan perguruan tinggi dan ia menjelaskan permasalahan atau hal yang masih dipertanyakan mengenai sarjana-sarjana yang masih segar atau fresh graduate yaitu apakah mereka sudah mempunyai kompetensi unutuk bekerja dan mengaplikasikan ilmunya ke dunia kerja. Hal ini dikarenakan, lowongan yang tersedia sebenarnya tidak begitu kecil hanya saja yang menjadi kendala utama bagi seorang sarjana untuk mendapatkan pekerjaan adalah kesiapan mereka untuk bekerja. Hal ini

7 7 menyebabkan seorang sarjana selalu gagal dalam seleksi akademik sebagai awal dari seleksi yang dilakukan pada proses rekruitmen. Wea (2007), menyatakan bahwa kebutuhan dunia usaha akan komponen kompetensi juga didukung dengan hasil studi JICA tahun 1996 tentang Engineering Manpower Development Plannning, yang salah satu hasilnya menyatakan, bahwa dari komponen kompetensi, sikap (attitude) angkatan kerja lulusan perguruan tinggi menduduki ranking pertama dalam seleksi penerimaan pekerja dunia usaha. Sehubungan dengan itu, maka perlu kebijakan dari dunia pendidikan dan pelatihan untuk menyesuaikan kurikulumnya. Hal ini menjelaskan bahwa disamping kompetensi, sikap angkatan kerja juga sangat mempengaruhi seorang sarjana untuk mendapatkan pekerjaan. Hardani (2008), mengatakan bahwa di dalam kehidupan yang semakin sulit dan kompetitif, penguasaan ketrampilan menjadi kunci sukses masa depan. Karena itulah penyelenggara pendidikan tinggi pun perlu memberikan ketrampilan atau soft-skill pada mahasiswanya. Menurut Buku Panduan Core Skills dari Scottish Qualification Authority (2003), pada perkembangan zaman ini kemampuan yang diperlukan oleh calon tenaga kerja adalah core skills. Kemampuan core skills sendiri terdiri dari kemampuan komunikasi, kemampuan angka atau numeracy, kemampuan IT, kemampuan belajar, dan kemampuan kerja sama. Setiap individu yang akan memasuki dunia kerja minimal harus memiliki core skills. Hal ini dikarenakan dengan memiliki core skills individu akan berada pada tingkatan mampu untuk memecahkan masalah, berpikir kreatif untuk meningkatkan metode yang digunakan dan menjadi pekerja yang efektif (Bailey 1997, Packer 1998). Dan juga seharusnya anak umur 16 tahun individu harus

8 8 sudah memiliki ketrampilan belajar (SCANS, 1991). Sehingga hal ini juga termasuk pada lulusan perguruan tinggi dengan memiliki kemampuan core skills akan menjadi lebih aktif dan tanggap dalam melakukan pekerjaannya. Dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki core skills akan bekerja lebih baik dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki core skills tersebut (Buku Panduan Core Skills, 2003). Untuk meningkatkan kemampuan core skills pada diri seseorang juga diperlukan self efficacy. Hal ini dijelaskan oleh Bandura (1997), self efficacy juga merupakan kunci dari fungsi manusia yaitu tingkat motivasi, perasaan, dan tindakan sebagai dasar keyakinan mereka bahwa kemampuan mereka benar. Sehingga self efficacy juga diperlukan oleh seseorang untuk percaya akan kemampuannya. Frank Pajares (2002), juga menjelaskan bahwa ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa self efficacy memberikan sentuhan pada setiap aspek kehidupan orang. Apakah itu mereka berpikir produktif, kelemahan diri, pesimis atau optismis. Hal ini menjelaskan bahwa dengan adanya self efficacy pada diri seseorang akan semakin meningkatkan keyakinannya pada kemampuan dirinya. Karena dengan tidak memiliki self efficacy maka individu tersebut akan tidak yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan. Wahyono (2004), juga menemukan bahwa pelatihan efikasi diri dalam bidang pekerjaan akan meningkatkan kesiapan kerja pada calon tenaga kerja. Hal ini menjelaskan bahwa dengan adanya efikasi core skills dapat mempengaruhi kesiapan kerja calon lulusan. Keyakinan akan kemampuan dapat memberikan pengaruh dalam menetapkan jalannya kehidupan kerja seseorang (Betz & Hackett, 1986; Lent & Hackett, 1987). Rendahnya efikasi akan menutup perhatian pada pilihan lapangan pekerjaan meskipun di dorong oleh adanya

9 9 kesempatan dan ketertarikan. (Bandura, 1997). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan yang dimiliki oleh calon lulusan harus didampingi dengan self efficacy. Dan dapat disebut juga efikasi core skills. Dari penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir. METODE PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester akhir yang mengambil mata kuliah skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. Dalam mencari subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode skala. Skala ini terdiri dari skala efikasi core skills yang disusun sendiri oleh penulis berdasarkan aspek yang dikemukakan dalam Buku Pedoman Core Skills dari Scottish Qualifications Authority (2003) yang juga berpedoman pada skala transferable core skills Hibah A3 Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia dan skala kesiapan kerja yang juga disusun sendiri oleh penulis berdasarkan aspek yang dikemukan oleh Ward dan Riddle (2002). Metode analisis data pada penelitian ini adalah analisis statistik. Untuk melihat hubungan antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir yaitu dengan menggunakan korelasi product momet Pearson. HASIL PENELITIAN 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi product moment Pearson untuk menguji hipotesis penelitian, peneliti melakukan uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji linieritas.

10 10 a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Kaidah yang digunakan yaitu jika p>0,05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p<0,05 maka sebaran data tidak normal. Hasil uji normalitas dengan menggunakan program SPSS (Statistic Program For Social Science) versi 15.0 for Windows dengan teknik one sample Kolmogorof Smirnov menunjukkan nilai K-S-Z sebesar 1,310 dengan p = 0,65 (p>0,05) untuk skala efikasi core skills dan nilai K-S-Z sebesar 1,297 dengan p = 0,69 (p>0,05) untuk skala kesiapan kerja. Hasil uji normalitas ini menunjukkan bahwa skala efikasi core skills dan skala kesiapan kerja memiliki sebaran normal. b. Uji Linieritas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel efikasi core skills dan kesiapan kerja memiliki hubungan yang linear. Hubungan antara kedua variabel dikatakan linier apabila p<0,05 begitu pula sebaliknya, hubungan antara kedua variabel dikatakan tidak linier apabila p>0,05. Hasil uji linearitas dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistic Program For Social Science) versi 15.0 for Windows dengan teknik Compare Means menunjukkan F = 87,682; p = 0,000. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah linier karena p<0, Uji Hipotesis Untuk mengetahui adanya hubungan antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja, maka digunakan uji korelasi dengan menggunakan korelasi

11 11 product moment dari Pearson dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistic Program For Social Science) versi 15.0 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan korelasi antara variabel kerja efikasi core skills dengan kesiapan kerja nilai r = 0,740 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kerja efikasi core skills dengan kesiapan pada mahasiswa/i semester akhir, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Analisis koefisien determinasi pada korelasi antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja menunjukkan angka sebesar 0,548 yang berarti efikasi core skills memberikan sumbangan sebesar 54,8 % terhadap kesiapan kerja. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diketahui bahwa efikasi core skills mempengaruhi kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir. Semakin tinggi efikasi core skills yang dimiliki mahasiswa semester akhir maka semakin tinggi pula kesiapan kerja yang dimiliki oleh mahasiswa semester akhir. Aspek komunikasi, baik oral dan tulisan, merupakan keperluan untuk mengklarifikasi apa yang kamu pikirkan, untuk menjalin hubungan dengan orang lain, dan untuk belajar dan bekerja. Ketrampilan ini juga diperlukan agar individu dapat menjadi bagian dalam diskusi dan membuat presentasi, berinteraksi dengan penonton secara tepat. Dengan memiliki ketrampilan komunikasi yang tinggi maka mahasiswa semester akhir akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi pula dan sebaliknya apabila mahasiswa semester akhir tidak memiliki ketrampilan komunikasi yang rendah maka mahasiswa semester akhir tersebut akan memiliki kesiapan kerja yang rendah.

12 12 Dengan memiliki ketrampilan angka akan membantu individu untuk memahami, memprediksi dan memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan angka sehingga ketika individu bekerja dalam situasi yang kompleks dimana analisis diperlukan dapat menyelesaikannya dengan baik. Dan ketika mahasiswa semester akhir memiliki ketrampilan bekerja dengan angka yang tinggi maka mahasiswa semester akhir tersebut akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi dan sebaliknya apabila mahasiswa semester akhir memiliki ketrampilan bekerja dengan angka yang rendah maka kesiapan kerjanya juga rendah. Ketrampilan IT diperlukan untuk memproses informasi dengan berbagai macam cara yang mana dapat dikerjakan di tempat kerja dan di rumah. Dengan memiliki ketrampilan IT sistem komputer akan lebih efektif, tanggung jawab dan terjamin keamanan. Hal ini diperlukan mahasiswa semester akhir untuk dapat siap kerja. Karena ketika mahasiswa semester akhir memiliki ketrampilan IT yang tinggi maka kesiapan kerjanya juga tinggi dan sebalikanya apabila mahasiswa semester akhir memiliki ketrampilan IT yang rendah maka kesiapan kerjanya juga rendah. Ketrampilan memecahkan masalah merupakan ketrampilan yang diperlukan untuk memecahkan masalah baik masalah pribadi, sosial, dan pekerjaan. Ketrampilan memecahkan masalah diperlukan oleh mahasiswa semester akhir untuk siap bekerja. Hal ini dikarenakan ketika mahasiswa semester akhir memiliki ketrampilan memecahkan masalah yang tinggi maka mahasiswa semester akhir akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi pula dan sebaliknya ketika mahasiswa semester akhir memiliki ketrampilan memecahkan masalah yang rendah maka kesiapan kerjanya juga rendah.

13 13 Kemudian ketrampilan kerja sama dengan orang lain memperlihatkan pentingnya dalam pembelajaran kerjasama dan situasi pekerjaan. Mahasiswa semester akhir harus memiliki ketrampilan kerja sama dengan orang lain yang tinggi sehingga mahasiswa semester akhir akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi pula dan sebaliknya ketika mahasiswa semester akhir memiliki ketrampilan bekerja sama dengan orang lain rendah maka kesiapan kerjanya juga rendah. Core skills menjadi penting untuk melihat kesiapan kerja seseorang. Hal ini dapat dilihat bahwa setiap komponen core skills dapat memberikan sumbangan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan dalam dunia kerja. Diterimanya hipotesis ini sesuai dengan Bandura (1997) yang menyatakan bahwa efikasi diri adalah keyakinan individu dalam memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau melakukan suatu tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Dengan memiliki keyakinan bahwa dirinya memiliki kemampuan maka akan menimbulkan pada diri seseorang bahwa ia pun siap untuk bekerja karena ia yakin ia memiliki kemampuan. Hasil ini juga dapat dinyatakan bahwa efikasi core skills perlu dimasukkan ke dalam indikator dalam kesiapan kerja. Hal ini dikarenakan hasil hubungan antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja sebesar 0,740 yang tentunya menyumbangkan cukup besar pengaruh efikasi core skills terhadap kesiapan kerja dimana ketika individu untuk memiliki kesiapan kerja yang tinggi maka individu tersebut juga memiliki efikasi core skills yang tinggi. Kapasitas akademik yang dilambangkan dengan gelar sarjana dan perolehan nilai, kontribusinya tak lebih dari 30% hingga 40% pada pencapaian karir seseorang. Sisanya, justru ditentukan oleh soft skill, mulai dari kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, kemampuan beradaptasi, serta pemikiran

14 14 yang terbuka (Kompas, 10 Juli 2007). Yang menjelaskan bahwa untuk siap kerja seseorang harus terlebih dahulu memiliki soft skills. Lulusan yang memiliki kemampuan core skills akan menjadi lebih aktif dan tanggap dalam melakukan pekerjaannya. Dan lulusan yang memiliki core skills akan bekerja lebih baik dibandingkan dengan lulusan yang tidak memiliki core skills tersebut. Wea (2007) menyatakan bahwa sikap angkatan kerja juga sangat mempengaruhi seorang sarjana untuk mendapatkan pekerjaan. Kemudian Gould & Harvey (1999), menjelaskan bahwa penerimaan karyawan yang diambil dari lulusan dipengaruhi juga dua kombinasi yaitu pengalaman kerja penuh dan part time. Kemudian kondisi mental atau kejiwaan juga dapat mempengaruhi kesiapan kerja seseorang. Hal ini dikarenakan adanya rehabilitasi terlebih dahulu sebelum individu tersebut masuk kembali ke dunia kerja (Roberts dan Pratt, 2007). Hasil kategorisasi pada nilai masing-masing skala menunjukkan bahwa efikasi core skills pada mahasiswa semester akhir berada dalam kategori tinggi. Para mahasiswa yang menjadi subjek penelitian rata-rata memiliki efikasi core skills yang berada dalam kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa keyakinan para mahasiswa mengenai kemampuan dasar yang dimiliki yang diperlukan untuk masuk ke dunia kerja, adalah tinggi. Hal ini disebabkan oleh keyakinan individu dalam memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau melakukan suatu tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu (Bandura, 1997). Sedangkan pada skala kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir juga berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyono (2004), kesiapan kerja dapat ditingkatkan melalui pelatihan efikasi diri pada calon

15 15 tenaga Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa efikasi core skills subjek mempengaruhi kesiapan kerja subjek itu sendiri. Hal ini dapat dilihat bahwa kesiapan kerja yang dimiliki oleh kebanyakan subjek berada pada kategori tinggi dan begitu juga pada efikasi core skills subjek berada pada kategori tinggi. Peneliti mengakui dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu pada aspek pengalaman atau sejarah pekerjaan yang pernah berhasil dilakukan pada skala kesiapan kerja tidak diikutsertakan dalam analisis data. Hal ini dikarenakan aitem-aitem pada skala belum spesifik sesuai dengan jurusan pendidikan yang diambil oleh subyek sehingga jawaban yang diperoleh kurang sesuia dan juga adanya ketidaksesuain cara pengambilan data yaitu menggunakan skala tertutup sehingga jawaban yang diterima tidak bisa dijawab oleh mahasiswa semester akhir dan kurangnya data kualitatif berupa wawancara dan observasi sebagai pendukung data penelitian dan pemilihan kata-kata dalam penyusunan aitem yang kurang tepat menyebabkan adanya social desirability pada subjek penelitian dalam mengisi skala sehingga kurang menggambarkan keadaan yang dialami subjek penelitian. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan efikasi core skills memiliki hubungan dengan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir. Adanya hubungan antara kedua variabel tersebut ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r) sebesar 0, Hal ini berarti semakin tinggi efikasi core skills maka semakin tinggi pula kesiapan kerja yang dimiliki oleh mahasiswa semester akhir. Begitu pula

16 16 sebaliknya semakin rendah efikasi core skills maka semakin rendah pula kesiapan kerja yang dimiliki oleh mahasiswa/i semester akhir. 3. Efikasi core skills memberikan sumbangan sebesar 54,8 % terhadap kesiapan kerja dan selebihnya sebesar 45,2 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar efikasi core skills. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti a. Penelitian yang berkaitan dengan efikasi core skills dan kesiapan kerja pada mahasiswa semester akhir masih perlu untuk diungkap khususnya yang berupa data kualitatif. Selain itu perlu dilakukan penelitian lain dengan subjek yang berbeda, misalnya pada SMK-SMK dan alumnialumni fakultas lainnya sehingga menghasilkan berbagai macam variasi penelitian. b. Diharapkan pada peneliti selanjutnya lebih teliti dalam pemilihan aitem dalam pembuatan skala yang sesuai dengan kondisi subjek sehingga dapat meminimalisirkan adanya social desirability pada diri subjek saat mengisi skala. c. Untuk penelitian selanjutnya pada aspek kesiapan kerja yaitu pengalaman atau sejarah keberhasilan dalam bekerja diharapkan membuat aitem-aitem yang lebih spesifik lagi sesuai dengan jurusan pendidikan yang diambil oleh subjek dan juga diukur dengan

17 17 menggunakan skala terbuka sehingga dapat memberikan gambaran jawaban secara jelas. 2. Bagi Praktisi Pengembangan SDM Dari hasil penelitian ini, efikasi core skills menjelaskan bahwa indikator efikasi core skills memberikan pengaruh terhadap kesiapan kerja pada mahasiswa. Sehingga bagi praktisi pengembangan SDM diharapkan untuk memasukkan efikasi core skills ke dalam indikator yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja seseorang. 3. Bagi Mahasiswa/Peserta Pendidikan Mahasiswa perlu memerhatikan mengenai efikasi core skills-nya yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja mereka. 4. Bagi Fakultas/Penyelenggara Pendidikan Diharapkan untuk memperhatikan indikator efikasi core skills dimana indikator ini mempengaruhi kesiapan kerja lulusan fakultas itu sendiri

18 18 DAFTAR PUSTAKA Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Bandura, Albert Self efficacy: the exercise of control. New York:Freeman Bernaddin, H. J. & Russel, J. E. A Human Resouce Management: An Experiential Approach. New York: Mc Graw-Hill BPS (Biro Pusat Statistik) Employment Statistics, Population & Type of Activity ( ) dan Unemployment by Educational Attaintment ).Available at 23/08/07 Chan, Henky, dkk Validation of Lam Assessment of Employment Readiness (C-LASER) for Chinese Injured Workers. Journal Occupation Rehabilitation, 16: Green, Andy Core Skills, Key Skills and General Culture: In Search of The Common Foundation in Vocational Education. Journal Evaluation and Research in Education, Vol 12, No. 1 Hadi, S Statistik Jilid 1. Yogyakarta : Andi Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Andi Hardani, Sri Ketrampilan, Kunci Sukses Masa Depan. Kedaulatan Rakyat, 26/04/08 Jamil, Bahrum Kompetensi Alumni Memasuki Dunia Kerja. Artikel, at 21/01/08 Munandar, A. S Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI Press Nugroho Menimbang Daya Saing Perguruan Tinggi. Artikel, 23/08/07 Pajares, Frank Current Directions in Self Efficacy Research. 31/01/08

19 19 Project, The Keynote Key Skills Audit. keynote project.com, 06/12/07 Rizvi, Afiani, dkk Pusat Kendali dan Efikasi Diri Sebagai Prediktor Terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Psikologika, Tahun II, No. 3, hal Robert, M, M and C. W. Pratt Putative Evidence of Employment Readiness. Psychiatric Rehabilitation Journal, Vol. 30, N0. 3, Scottish Qualification Authority Core Skills Framework: An Introduction. 12/05/06 Soeparno, Erman Kartu Kuning Harus Digratiskan. Radar Jogja, 2/03/07 Sudhamek A.W.S Mengasuh SDM Sebagai Agen Perubahan. Artikel. 23/08/07 Sumanto Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset Tim penyusun Hibah A3 Psikologi. Angket Transferable Core Skills. Universitas Islam Indonesia Tim Penyusun Pedoman Penyusunan Usulan Skripsi dan Penyusunan Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Wahyono, Tekad Peningkatan Kesiapan Kerja Melalui Pelatihan Efikasi Diri Dalam Bidang Pekerjaan Pada Calon Tenaga Kerja. Jurnal Psikologika, Tahun IX, No. 18, hal Ward, V. G. And D. I. Riddle Building Employment Readiness. Jurnal. 25/11/ Ensuring Effective Employment Services. Jurnal. 31/01/ Maximizing Employment Readiness. Jurnal. 31/01/ Measuring and Evaluating Performance. Jurnal. 31/01/08

20 Measuring Employment Readiness. Jurnal. 31/01/ Ongoing Career Management in the Millennium. Jurnal. 31/01/08 Wea, Jacob Nuwa Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja. Artikel, 22/05/07 Wijaya, Vina, dkk. Hari Gini Cuma Modal Ijazah dan IPK Kompas, 10/07/07 Vinokur, Amiram. D, Jim Nam Choi dan Richard H. Price Self Efficacy Changes in Groups: Effects of Diversity, Leadership, and Group Climate. Journa; of Organizational Behaviour, Vol 24, /07/07 Zulaifah, Emi, dkk Relevant Competencies for Psychology Graduates. Biennial International Conference On I/O Psychology

21 21 IDENTITAS PENULIS Nama : Reni Tri Wijayanti Alamat Rumah : Jl. Melur no. 15 Komplek Pusri Palembang Sumatera Selatan No. Telp/HP : ex. 2915/

HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB. Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M.

HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB. Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M. HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M. Si, Psi INTISARI Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta yang menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sama-sama penting. Dalam 7-S Framework of McKinsey

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sama-sama penting. Dalam 7-S Framework of McKinsey 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan sebuah struktur yang kompleks yang kesemuanya memiliki peran yang sama-sama penting. Dalam 7-S Framework of McKinsey yang dikemukakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA COMPUTER SELF-EFFICACY

HUBUNGAN ANTARA COMPUTER SELF-EFFICACY NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA COMPUTER SELF-EFFICACY DENGAN COMPUTER STRESS Oleh: Muhammad Rumi Adiyan 97 320 016 4 5 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005 6 HUBUNGAN ANTARA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA Oleh : Finda Fatmawati Hepi Wahyuningsih PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penjelasan dari setiap variabel yang diperoleh dari penelitian dalam data akan dijelas secara rinci pada tiap-tiap variabel. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG Nindya Prameswari Dewi dan Y. Sudiantara Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Oleh : NIKI FEBRIANI F 100 090 100 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER SITI KOMARIYAH Pendidikan Tata Niaga Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang iraarik@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah & Penelitian. Penelitian ini penulis lakukan pada remaja di SMK-SMTI Yogyakarta yang terletak di Jalan Kusumanegara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subyek penelitian atau populasi ini adalah Mahasiswa Semester 8 yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji coba terpakai, yaitu pengambilan data dilakukan satu kali yang digunakan untuk uji alat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data dan linear atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Di mulai dengan perumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Di mulai dengan perumusan masalah b. Menentukan variabel penelitian c. Melakukan studi kepustakaan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA 31 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA Iman Setiyanto 1) Dra. Louise B. Siwabessy, M.Pd 2) Dr. Gantina Komalasari, M.Psi 3) Abstrak Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan tempat atau kancah penelitian. Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan penelitian Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 5 PANGKALPINANG TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 5 PANGKALPINANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Hubungan antara Efikasi... (Fauzan Rishadi) 51 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 5 PANGKALPINANG TAHUN AJARAN 2015/2016 THE CORRELATION BETWEEN SELF EFFICACY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian menurut data yang diperoleh di lapangan. Pembahasan diawali dengan menjelaskan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Waruna Nusa Sentana Head Office yang beralamat di Jl. Gajah Mada No. 10, Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015 PENGARUH MINAT BACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI PRINGSURAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN Oleh : DIYAN PRATIWI SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL. Dalam penelitian ini korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL. Dalam penelitian ini korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL Dalam penelitian ini korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat perbedaan antar variabel yang digunakan dalam penelitian. Variabelvariabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralamat di Jl.Patua No.26 Surabaya. Kemudian sejak tahun 1973 pindah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralamat di Jl.Patua No.26 Surabaya. Kemudian sejak tahun 1973 pindah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Gambaran Umum Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Surabaya merupakan salah satu sekolah negeri favorit yang ada di Surabaya Selatan.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA. Oleh: ARIA GUSTINA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA. Oleh: ARIA GUSTINA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA Oleh: ARIA GUSTINA 04320132 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peneliti menggunakan tryout dengan alasan bahwa dengan menggunakan tryout diharapkan item pada skala ini lebih valid dan reliable untuk mengukur

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada keseharian, ada berbagai peran yang dijalani oleh individu, salah satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali pekerjaan, tantangan,

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, yaitu penelitian untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Kaliurang KM. 14.5, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Kaliurang KM. 14.5, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan orang tua dan minat berwirausaha pada mahasiswa.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45

BAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI MASA KERJA

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI MASA KERJA 1 PERBEDAAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI MASA KERJA Indah Lestari M. Bachtiar INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan kerja karyawan ditinjau dari masa kerja. Dugaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014 PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) SERTA PENGALAMAN MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DELANGGU TAHUN 2014 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali Relationship between Learning Motivation and Self Efficacy with Career Maturity

Lebih terperinci

Educational Psychology Journal

Educational Psychology Journal EPJ 1 (1) (2012) Educational Psychology Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj PENGARUH PERSEPSI POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS Titis Pravitasari Jurusan Psikologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel tersebut yaitu : 1. Variabel Bebas : Budaya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh Konsep Diri Dan Efikasi Diri Terhadap Motivasi Berprestasi (Survei Pada Mahasiswa Pe Fkip Universitas Kuningan)

Pengaruh Konsep Diri Dan Efikasi Diri Terhadap Motivasi Berprestasi (Survei Pada Mahasiswa Pe Fkip Universitas Kuningan) Pengaruh Konsep Diri Dan Efikasi Diri Terhadap Motivasi Berprestasi (Survei Pada Mahasiswa Pe Fkip Universitas Kuningan) Di Susun Oleh Asep Budi Hartono, M.Pd ABSTRAK Motivasi merupakan hal yang penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 28 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan keterikatan kerja. Peneliti mendeskripsikan skor budaya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji asumsi data hasil penelitian tersebut. Setelah dilakukan uji asumsi berupa uji normalitas dan linieritas selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA Oleh: Dwi Ayu Rizkiyah Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel bebas (X): Self Management. 2. Variabel tergantung (Y): Kemandirian belajar (kriterium).

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel bebas (X): Self Management. 2. Variabel tergantung (Y): Kemandirian belajar (kriterium). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Devinisi Operasional 1. Variabel Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (X): Self Management

Lebih terperinci

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP DI UNIVERSITAS JAMBI

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP DI UNIVERSITAS JAMBI HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP DI UNIVERSITAS JAMBI Jonroy Tuah Purba 1), Dr.Drs. Suratno, M.pd 2), Fachruddiansyah

Lebih terperinci

Hubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta. Dini Amalia Ulfah Dr. Intaglia Harsanti

Hubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta. Dini Amalia Ulfah Dr. Intaglia Harsanti Hubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta Dini Amalia Ulfah 12512192 Dr. Intaglia Harsanti BAB 1: Latar Belakang Masa remaja adalah masa dimana individu mulai menyukai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA RINGKASAN SKRIPSI Disusun Oleh: Ida Ismiati M2A607051 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PRA KONDISI UNTUK BERKONSENTRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA. Hanna Fadhillah.

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PRA KONDISI UNTUK BERKONSENTRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA. Hanna Fadhillah. NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PRA KONDISI UNTUK BERKONSENTRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Hanna Fadhillah Fuad Nashori INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Azwar (2007; 59) menjelaskan, setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci