NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama ( Sus Budiharto, S.Psi., Psi ) 2

3 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Handini Ika Pratiwi Sus Budiharto INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan positif antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan. Semakin baik persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia, semakin tinggi semangat kerja karyawan. Sebaliknya semakin kurang baik persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia, semakin rendah semangat kerja karyawan. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Super Unggas Jaya Jakarta kecuali pada divisi HRD dan yang telah bekerja minimal selama satu tahun. Subjek penelitian ini berjumlah 50 orang. Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa Skala Semangat Kerja yang disusun berdasarkan empat aspek semangat kerja dari Blum (Azwar,2002) dan Skala Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia yang disusun berdasarkan tiga aspek keterampilan manajerial dari Robert L. Katz (Husnan,1989) Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 10,0 untuk menguji apakah ada hubungan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan. Korelasi product moment dari Spearman menunjukkan korelasi sebesar r xy = 0,034 dengan nilai p = 0,409 yang artinya hubungan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan tidak signifikan. Jadi hipotesis penelitian tidak diterima. Kata Kunci : Persepsi, Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia, Semangat Kerja 3

4 PENGANTAR Karyawan merupakan salah satu aset penting dari suatu perusahaan, karena tercapainya tujuan perusahaan ditentukan oleh hasil kerja terbaik dan prestasi kerja yang diperoleh karyawannya. Pada umumnya setiap karyawan bekerja untuk memperoleh imbalan baik berupa materiil maupun non-materiil atas pekerjaan yang telah dilakukannya, tetapi seringkali karyawan memperoleh imbalan yang belum sesuai dengan yang diinginkan. (Schuler dan Jackson,1999) Permasalahan yang diungkapkan diatas terjadi pada sejumlah karyawan yang tergabung dalam group CJ Indonesia yaitu PT. Super Unggas Jaya Jakarta yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak. Berdasarkan wawancara awal dengan tiga orang karyawan perusahaan tersebut, salah seorang karyawati A mengatakan bahwa perhatian dari manajemen sumber daya manusia terhadap kesejahteraan karyawan dirasakan kurang. Hal ini ditunjukkan dengan belum adanya realisasi dari keinginan-keinginan karyawan yang telah diajukan pada manajemen sumber daya manusia hingga saat ini, seperti kenaikan tunjangan kesejahteraan serta penghargaan pada karyawan yang telah berprestasi. A juga mengatakan bahwa bagian sumber daya manusia kurang memperhatikan pengembangan karier setiap karyawan serta tidak mempunyai konsep pengembangan karyawan yang jelas. Oleh karena itu A merasa bahwa dirinya menjadi malas untuk datang ke kantor tepat waktu dan terkadang merasa bosan dengan pekerjaannya. 4

5 Meskipun demikian A mengatakan bahwa dirinya berusaha untuk tidak menundanunda menyelesaikan pekerjaan. Karyawan kedua (B) mengatakan bahwa dirinya masih memiliki semangat kerja dengan berusaha untuk datang ke kantor tepat waktu serta bekerja dengan sepenuh hati. Hal ini karena B merasa dirinya hanya sebagai bawahan dan memiliki pendidikan yang tidak terlalu tinggi (D1), sehingga tidak dapat mengharapkan sesuatu yang lebih. Karyawan ketiga (C) mengatakan bahwa dirinya hanya sebagai bawahan dan sudah berusia tua, sehingga tidak ada yang dapat dilakukannya selain bekerja dengan baik, meskipun imbalan yang diperolehnya kurang sesuai dengan apa yang diinginkannya. Berdasarkan wawancara kedua yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2005 kepada tiga orang karyawan, salah seorang karyawan (D) mengatakan bahwa dirinya melihat banyak karyawan yang semangat kerjanya turun. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku kerja karyawan yang tidak efektif, seperti adanya karyawan yang sering tidak masuk kantor dengan alasan yang tidak jelas. Sebagian besar karyawan datang ke kantor tidak tepat waktu. Banyak juga karyawan yang tidak bersedia menyelesaikan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan. Menurut D kejadian seperti ini sudah berlangsung cukup lama dan dibiarkan saja oleh bagian sumber daya manusia. D juga mengatakan bahwa dirinya sering merasa malas untuk datang ke kantor tepat waktu dan sering menunda menyelesaikan pekerjaan, karena tuntutan yang diajukan karyawan tidak dapat direalisasikan, sementara itu karyawan dituntut untuk dapat bekerja lebih giat lagi. 5

6 Karyawan lainnya (E) mengatakan bahwa semangat kerjanya berkurang karena kurang adanya perhatian dari manajemen sumber daya manusia terhadap hasil kerjanya sehingga apa yang dibutuhkannya tidak dapat dipenuhi. Meskipun demikian E mengakui bahwa dirinya tetap berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan sebaikbaiknya, karena pada saat ini sulit mencari pekerjaan baru. Sama halnya dengan karyawan yang telah diwawancarai sebelumnya, F juga mengatakan bahwa semangat kerjanya menurun karena terlalu banyak tuntutan perusahaan pada karyawannya, tetapi kebutuhan karyawan kurang diperhatikan. Meskipun demikian F mengatakan bahwa dirinya terus berusaha untuk memberikan yang terbaik pada perusahaan karena dirinya telah lama bekerja pada perusahaan tersebut. Handoko (1985) mengungkapkan bahwa bila para karyawan telah melakukan pekerjaannya dengan baik maka karyawan harus menerima kompensasi yang adil dan layak. Bentuk penghargaan ini berupa pengupahan dan penggajian serta berbagai bentuk kompensasi pelengkap (fringe benefit) seperti asuransi dan rekreasi, serta kondisi kerja yang aman dan nyaman. Semangat kerja merupakan sikap kejiwaan dan perasaan individu-individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerjanya dimana sikap kejiwaannya dan peranan individu ditunjukkan dengan adanya minat, gairah dan bekerja secara lebih giat terhadap pekerjaan yang dilakukan (Anoraga dan Suyati, 1995). Oleh karena itu semangat kerja merupakan hal yang penting bagi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu dalam menumbuhkan semangat kerja karyawan diperlukan juga peranan dari para manajer selaku pimpinan khususnya manajer sumber daya 6

7 manusia karena dengan terpenuhinya kebutuhan karyawan dalam bekerja oleh bagian sumber daya manusia serta terciptanya hubungan yang baik diantara keduanya akan dapat menumbuhkan semangat kerja pada karyawan tersebut. Seorang karyawan yang memiliki semangat kerja juga dipengaruhi oleh cara pandangnya atau bagaimana seorang karyawan memberikan penilaian terhadap keterampilan manajerial yang dimiliki para manajer khususnya manajer sumber daya manusia karena bagian sumber daya manusia memiliki keterkaitan yang lebih besar dengan para karyawan salah satunya dalam mengembangkan potensi maupun pemenuhan kebutuhan karyawan. Persepsi seorang karyawan mengenai peranan yang diharapkan dari kehidupan organisasional serta perilaku dan kepribadian yang terdapat dalam dirinya akan mempunyai arti yang sangat penting dalam usaha membuat berfungsinya pendekatan kesisteman dalam menjalankan roda organisasi secara lancar (Siagian, 1986). Keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia berarti kemampuan yang dimiliki oleh bagian sumber daya manusia yang terdiri dari manajer sumber daya manusia beserta staffnya untuk melaksanakan tugas-tugasnya baik secara teknis, konseptual maupun human atau sikap dalam berhubungan dengan orang lain. Berdasarkan hal-hal yang telah diungkapkan, penulis mempunyai asumsi bahwa ada hubungan yang erat antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ini, sehingga pertanyaan dalam penelitian ini adalah : apakah 7

8 ada hubungan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan? Tujuan Penelitian Penulis mengadakan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah wawasan pengetahuan dibidang Ilmu Psikologi pada umumnya serta Psikologi Industri dan Psikologi Sosial pada khususnya. 2. Manfaat Praktis Untuk memberikan informasi sejauh mana hubungan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan sehingga dapat mencegah turunnya semangat kerja karyawan yang dapat mempengaruhi hasil kerja yang optimal dan tercapainya tujuan organisasi. A. Semangat Kerja Karyawan Semangat dapat diartikan gabungan perasaan seorang pegawai terhadap jenis pekerjaan yang dilakukannya, terhadap teman-teman kerjanya, terhadap martabat dan status serta atasannya, dengan reaksi terhadap jam kerjanya, penghasilannya, pengawasan, kebijaksanaan dan praktek-praktek kepegawaian dari atasan, serta kondisi kerja lainnya ( Moekijat,1988). 8

9 Pendapat lain mengatakan bahwa semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik (Nitisemito,1982). Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa semangat kerja karyawan adalah perasaan karyawan pada keikutsertaannya dalam organisasi sehingga memiliki rasa tanggung jawab yang baik pada organisasinya dan nantinya akan lebih mendahului kepentingan organisasi daripada kepentingannya sendiri. Menurut Blum (Azwar,2002), semangat kerja terdiri dari beberapa aspek antara lain : a. Sedikitnya perilaku agresif yang menimbulkan frustasi. b. Individu bekerja dengan suatu perasaan bahagia dan perasaan lain yang menyenangkan. c. Individu dapat menyesuaikan diri dengan teman-teman sekerjanya secara baik. d. Egonya sangat terlibat dalam pekerjaannya. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan salah satunya adalah menurut George D. Halsay (Anoraga dan Suyati,1995) bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah : a. Faktor Ekstern, antara lain : 1). Pemberian kesempatan pada karyawan untuk mewujudkan kepribadiannya didalam pekerjaannya. 2). Menghargai usaha-usaha karyawan. 3). Meniadakan sesuatu yang dapat mengurangi rasa harga diri karyawan. 9

10 4). Kesempatan untuk maju. b. Faktor Intern, antara lain : 1). Kenyamanan karyawan dalam bekerja. 2). Sikap menghormati karyawan kepada pengawasnya. 3). Pengalaman kemasyarakatan karyawan yang memuaskan pada lingkungan pekerjaannya. B. Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia Menurut Davidoff (Walgito,1992) persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera, kemudian stimulus yang diindera itu oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera itu. Manajer yang efektif dan dapat melakukan tugas dengan optimal membutuhkan keterampilan manajerial yang baik, diantaranya dengan memiliki kemampuan untuk berpikir analitis, dapat bekerja sama dengan orang lain dan juga dapat menggunakan peralatan dari suatu bidang tertentu. Setiap manajer harus memiliki keterampilan, hanya saja akan berbeda proporsi atas masing masing kebutuhan dari keterampilan tersebut berdasarkan tingkatan manajemennya (Handoko,1984). Schermerhorn (1998) mengatakan bahwa keterampilan merupakan suatu kemampuan untuk mengartikan pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai hasil 10

11 kerja yang diinginkan. Untuk menghadapi sifat kerja manajerial sangat diperlukan banyak keterampilan, dalam hal ini keterampilan yang paling penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer dapat membantu orang lain menjadi lebih produktif di tempat kerja. Sedangkan bagian Sumber Daya Manusia atau Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari organisasi yang melakukan kegiatan penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk memberikan satuan kerja yang efektif terhadap organisasi, dan untuk mencapai tujuan tersebut manajemen sumber daya manusia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan dan memelihara karyawan dalam jumlah dan tipe yang tepat (Handoko,1985). Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia adalah cara pandang karyawan dalam menafsirkan kesan indera yang diperolehnya berupa kemampuan yang dimiliki bagian sumber daya manusia untuk mengartikan pengetahuan mengenai fungsi dasar manajemen sumber daya manusia ke dalam situasi kerja atau praktek kerjanya agar memperoleh hasil kerja yang diinginkan. Pengukuran persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia berpedoman pada tiga tipe keterampilan manajerial yang diperlukan oleh 11

12 setiap manajer yang dikemukakan oleh Robert L. Katz (Husnan,1989). Ketiga tipe tersebut terdiri dari : a. Keterampilan teknis. b. Keterampilan kemanusiaan atau keterampilan untuk berhubungan dengan orang lain. c. Keterampilan konseptual. C. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia Dengan Semangat Kerja Karyawan. Bekerja merupakan kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh imbalan baik berupa materiil maupun non materiil. Banyak hal yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaannya sehingga berdampak pada hasil kerja karyawan tersebut. Selain keinginan-keinginan dari karyawan, persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia pun dapat mempengaruhi karyawan dalam bekerja salah satunya nampak pada semangat kerja karyawan tersebut. J.C. Denyer (Moekijat,1988) mengatakan bahwa semangat kerja merupakan sikap bersama dari para karyawan satu sama lain terhadap pemilik perusahaan, manajemen dan pekerjaan karyawan. Dengan memiliki semangat kerja yang tinggi akan mempengaruhi karyawan didalam melakukan pekerjaannya karena jika karyawan melakukan suatu pekerjaan dengan perasaan yang senang baik terhadap 12

13 lingkungan kerja maupun terhadap pimpinannya maka karyawan tersebut pada umumnya akan memberikan hasil kerja yang terbaik pada perusahaannya. Turunnya semangat kerja karyawan dapat disebabkan karena ketidakpuasan dari para karyawan. Sumber ketidakpuasan tersebut dapat bersifat materiil maupun non materiil, adapun yang bersifat materiil seperti rendahnya upah yang diterima dan tunjangan insentif, sedangkan yang bersifat non materiil seperti kebutuhan untuk berpartisipasi, penempatan karyawan pada posisi yang tepat, kesempatan karyawan untuk maju, perasaan aman menghadapi masa depan dan loyalitas karyawan. Dengan ketidakpuasan yang dirasakan tersebut dapat menimbulkan kekurangbahagiaan karyawan dan dapat menjadikan semangat kerja yang menurun (Nitisemito, 1982). Sumber ketidakpuasan karyawan yang bersifat non materiil dapat dipengaruhi oleh persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dalam menjalankan fungsinya, sehingga kurang baiknya persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dapat menimbulkan ketidakpuasan pada diri karyawan dalam bekerja dan hal tersebut dapat menurunkan semangat kerja karyawan. Persepsi merupakan proses dimana seseorang memberikan penilaian, penginterpretasian dari hasil penginderaan terhadap stimulus yang mengenai individu tersebut. Perilaku seseorang sangat ditentukan oleh banyak faktor serta persepsinya tentang faktor-faktor tersebut. Persepsi yang dimiliki seseorang itu pulalah yang ikut menentukan bentuk, sifat dan intensitas peranannya dalam kehidupan organisasional (Siagian,1986). 13

14 Sedangkan keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia merupakan hal yang sangat berkaitan dengan hasil kerja dari karyawan sebagai bawahan karena manajer sumber daya manusia merupakan individu yang memiliki salah satu tugas untuk memperhatikan perilaku karyawan dalam bekerja dan juga kebutuhan dari para karyawan. Dimana para manajer khususnya manajer sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia dengan baik akan dapat menjadi panutan bagi karyawannya dan hal tersebut dapat memberikan arti tersendiri bagi setiap karyawan. Keterampilan teknis yang dimiliki bagian sumber daya manusia untuk meningkatkan semangat kerja karyawan adalah dapat menempatkan karyawan pada posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan, keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (human skill) yang dimiliki oleh bagian sumber daya manusia untuk meningkatkan semangat kerja karyawan adalah memperhatikan kebutuhan rohani para karyawan, misalnya kebutuhan karyawan untuk dihargai, selain itu bagian sumber daya manusia juga seyogyanya dapat menciptakan suasana yang nyaman bagi karyawan, memperhatikan harga diri karyawan, menjaga loyalitas karyawan pada perusahaan dan memberikan kesempatan pada karyawan untuk memberikan pendapat dengan mengikutsertakan karyawan pada pertemuan dengan perusahaan. Selain keterampilan teknis dan keterampilan berhubungan dengan orang lain untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, bagian sumber daya manusia juga memiliki keterampilan konseptual untuk meningkatkan semangat kerja karyawan salah satunya dengan memberikan 14

15 kesempatan karyawan untuk maju dengan mengembangkan sistem promosi yang adil bagi karyawan serta memberikan perasaan aman pada karyawan untuk menghadapi masa depan dengan memberikan konsep pengembangan karier karyawan dengan jelas. Jika bagian sumber daya manusia dapat melaksanakan tugasnya dengan menerapkan keterampilan manajerial yang dimiliki secara baik maka akan menjadikan persepsi karyawan menjadi baik terhadap bagian sumber daya manusia dan hal tersebut dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan untuk dapat bekerja lebih baik lagi. D. Hipotesis Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah : ada hubungan positif antara Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia dengan Semangat Kerja Karyawan pada PT. Super Unggas Jaya Jakarta. 15

16 METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Super Unggas Jaya Jakarta yang lebih kurang berjumlah 58 orang, kecuali pada divisi HRD dan merupakan karyawan yang telah bekerja minimal selama 1 tahun. B. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia dengan Skala Semangat Kerja Karyawan. C. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik korelasi product moment dari Spearman karena penelitian ini menguji hubungan diantara 2 variabel yang saling mempengaruhi, dimana nilai kedua variabel berdistribusi normal tetapi tidak linear, sehingga nantinya dapat ditarik kesimpulan akhir sebagai hasil penelitian. Proses analisis data juga dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS Versi 10.0 for windows. 16

17 HASIL PENELITIAN Gambaran umum mengenai data penelitian dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7 Deskripsi Statistik Data Penelitian Variabel Hipotetik Empirik Xmax Xmin Mean SD Xmax Xmin Mean SD Semangat Kerja Karyawan ,5 12, ,13 7,53 Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia ,5 22, ,08 17,11 Sebaran hipotetik dari skor Skala Semangat Kerja Karyawan untuk mengetahui keadaan kelompok subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8 Kriteria Kategorisasi Skala Semangat Kerja Karyawan Skor Kategori Frekuensi % X > 85 Sangat Tinggi 4 8,3 70 < X = 85 Tinggi 33 68,8 55 < X = 70 Sedang 10 20,8 40 = X = 55 Rendah 1 2,1 X < 40 Sangat Rendah 0 0 Berdasarkan deskripsi data penelitian diketahui bahwa rata-rata empirik keseluruhan subjek adalah 75,13. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar semangat kerja karyawan tinggi. Sedangkan sebaran hipotetik Skala Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia untuk mengetahui keadaan kelompok subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9 Kriteria Kategorisasi Skala Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia 17

18 Skor Kategori Frekuensi % X > 153 Sangat Baik 1 2,1 126 < X = 153 Baik < X = 126 Sedang 11 22,9 72 = X = 99 Kurang Baik 32 66,7 X < 72 Sangat Tidak Baik 4 8,3 Berdasarkan deskripsi data penelitin diketahui bahwa rata-rata empirik keseluruhan subjek adalah 92,08. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia kurang baik. Hasil Uji Asumsi a. Uji Normalitas Tabel 10 Hasil Uji Normalitas Variabel Skor K-SZ p Kategori Semangat Kerja 1,092 0,184 Normal Karyawan Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia 0,937 0,344 Normal Dari hasil uji normalitas didapatkan bahwa hasil sebaran untuk skor variabel semangat kerja karyawan adalah normal (K-SZ = 1,092 dengan p > 0,05). Hasil sebaran untuk skor variabel persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia adalah normal (K-SZ = 0,937 dengan p > 0,05). 18

19 b. Uji Linearitas Tabel 11 Hasil Uji Linearitas Variabel F P Keterangan 1,021 0,326 Tidak Linear Semangat Kerja Karyawan (p>0,05) Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia Dari hasil uji linearitas terhadap variabel persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan variabel semangat kerja karyawan didapat hasil F = 1,021 dengan p = 0,326 (p>0,05) dan Deviation from Linearity sebesar 1,846 dengan p > 0,05. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa variabel persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan variabel semangat kerja karyawan memiliki korelasi yang tidak linier. Hasil Uji Hipotesis Tabel 12. Korelasi Antara Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia dengan Semangat Kerja Karyawan Korelasi Spearman Semangat Kerja Karyawan Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia Semangat Kerja Karyawan Persepsi terhadap Keterampilan Manajerial Bagian Sumber Daya Manusia 1,000 0,034 p = 0,409 0,034 1,000 (p>0,05) P 19

20 Hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi antara variabel persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan variabel semangat kerja karyawan sebesar r xy = 0,034 dengan p = 0,409 atau p > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan pada pegawai PT. Super Unggas Jaya Jakarta tidak signifikan, maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti tidak diterima. 20

21 PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan tidak signifikan, jadi baiknya persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia tidak diikuti oleh tingginya semangat kerja karyawan, sebaliknya kurang baiknya persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia tidak diikuti oleh rendahnya semangat kerja karyawan. Adanya hubungan yang tidak signifikan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan dikarenakan tidak konsistennya subjek penelitian dalam menjawab pernyataanpernyataan yang terdapat dalam angket penelitian khususnya pada skala semangat kerja karyawan. Hal ini mempengaruhi hasil analisis untuk skala semangat kerja karyawan, dimana hasil observasi dalam latar belakang masalah menunjukkan semangat kerja karyawan yang rendah tetapi pada hasil analisis menunjukkan semangat kerja karyawan yang tinggi, sehingga kurang baiknya persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia tidak diikuti oleh rendahnya semangat kerja karyawan. Subjek yang tidak konsisten dalam menjawab pernyataan adalah subjek ke 5, 6, 7, 8,9, 11, 12, 14, 18, 25, 26, 27, 31, 32, 33, 34, 35, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 48. Sebagian besar subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat semangat kerja yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil rerata empirik keseluruhan subjek 21

22 adalah sebesar 75,13 (70 < X = 85). Sedangkan persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia memiliki hasil rerata empirik sebesar 92,08 (72 = X = 99), hal ini berarti bahwa sebagian besar persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia pada subjek penelitian ini kurang baik. Keterbatasan Penelitian Banyak keterbatasan dalam penelitian ini salah satunya adalah adanya subjek penelitian yang mengisi angket penelitian di rumahnya masing-masing sehingga keseriusan dari subjek dalam menjawab pernyataan yang terdapat didalam angket penelitian tidak diketahui oleh peneliti. 22

23 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan juga analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia dengan semangat kerja karyawan pada PT. Super Unggas Jaya Jakarta tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi dengan nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,034 dan nilai p sebesar 0,409 (p>0,05). Berarti hipotesis yang diajukan peneliti tidak diterima, jadi baiknya persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia tidak diikuti oleh tingginya semangat kerja karyawan, sebaliknya kurang baiknya persepsi karyawan terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia juga tidak diikuti oleh rendahnya semangat kerja karyawan. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan beberapa saran antara lain : 1. Bagi subjek peneliti Subjek penelitian diharapkan mampu mempertahankan tingginya semangat kerja yang telah dimiliki. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti lain yang tertarik untuk menggali lebih lanjut mengenai semangat kerja karyawan dan persepsi terhadap keterampilan manajerial bagian sumber daya manusia disarankan untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh 23

24 seperti kepuasan kerja. Selain itu, disarankan untuk memperbaiki aitem-aitem semangat kerja sehingga dapat lebih mengukur dan memperoleh hasil penelitian baru yang lebih baik serta disarankan melakukan wawancara yang lebih mendalam untuk memperoleh data yang lebih akurat. 24

25 DAFTAR PUSTAKA Anoraga, P. & Suyati, S Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta : Pustaka Jaya Azwar, S Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Handoko, T. H Manajemen. Yogyakarta : BPFE Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Liberty Husnan, S Manajemen (Pokok pokok Pengertian dan Soal Jawaban). Yogyakarta : BPFE Moekijat Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung : Pionir Jaya Nitisemito, A. S Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta : Ghalia Indonesia Schermerhorn, J. R Manajemen Buku 1. Management 3e (terjemahan). Edisi Bahasa Indonesia.Yogyakarta : ANDI OFFSET Schuler, R.S. & Jackson, S.E Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad ke-21. Edisi keenam Jilid 2. Jakarta : Erlangga Siagian, S. P Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta : Gunung Agung Walgito, B Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : ANDI OFFSET 25

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAAN KERJA KARYAWAN PT KRAKATAU DAYA LISTRIK CILEGON

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAAN KERJA KARYAWAN PT KRAKATAU DAYA LISTRIK CILEGON NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAAN KERJA KARYAWAN PT KRAKATAU DAYA LISTRIK CILEGON Oleh: THULIK KURNIA CAHYADI SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO Harlina Nurtjahjanti Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof Sudharto. SH,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : SEPTIANI BAROROH

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai gelar sarjana S1 Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Oleh : VIVI RIANTI MUH. BACHTIAR PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk Oleh: ADHY PURWANTO MIFTAHUN NI MAH SUSENO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA CV. SINAR ABADI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA CV. SINAR ABADI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA CV. SINAR ABADI Naskah Publikasi Oleh : ANISA DEWI AMBARSARI F 100 090 033 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

A. PENGANTAR. Arus globalisasi dan era perdagangan bebas menjadikan perubahan iklim

A. PENGANTAR. Arus globalisasi dan era perdagangan bebas menjadikan perubahan iklim A. PENGANTAR Arus globalisasi dan era perdagangan bebas menjadikan perubahan iklim perekonomian dunia semakin bergejolak, termasuk juga di Indonesia. Perusahaan-perusahaan dituntut untuk peka dan dapat

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN Oleh : DIYAN PRATIWI SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA KARIR YANG BELUM MENIKAH

HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA KARIR YANG BELUM MENIKAH HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA KARIR YANG BELUM MENIKAH Nama : Dea Alliqa Fitri NPM : 11511768 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Ursa Majorsy, SPsi, MSi. Quroyzhin Kartika

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR ANDI SYARIFUDDIN STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

KOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG

KOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG KOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG Gusti Yuli Asih, Rusmalia Dewi Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi, Universitas

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk. PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk. SURABAYA Skripsi S1 Prodi Manajemen Diajukan Oleh : BAYU BRAHMAN DEWA NIM :

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. JBT II. Organisasi UIP JBT II dibentuk dengan Surat Peraturan Direksi PT

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. JBT II. Organisasi UIP JBT II dibentuk dengan Surat Peraturan Direksi PT BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini meneliti tentang hubungan antara kebermaknaan dalam bekerja dan kepuasan kerja karyawan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan kepuasan kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaanya dilakukan dengan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IMBALAN DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IMBALAN DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IMBALAN DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh : M. Razzak Irawan P. Muh Bachtiar PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup, banyak masyarakat yang berbondong-bondong mencari pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Bursa kerja

Lebih terperinci

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya Oleh: Didit Darmawan (Staf Pengajar Program Pascasarjana STIE Mahardhika Surabaya) Pendahuluan Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh: GALUH TRI DAMAYANTI F. 100 030 007 FAKULTAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS KEHUTANAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS KEHUTANAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS KEHUTANAN PALEMBANG PROPINSI SUMATERA SELATAN Oleh: Ulviana Arvanti Finra Putri Sus Budiharto PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH : PENGARUH KOMPENSASI, PROMOSI JABATAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero), Tbk KANTOR CABANG KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG ABSTRAK Kompensasi yang rendah menyebabkan berbagai permasalahan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MOTIVASI PENGGUNAAN ALAT PROTEKSI. Ratih Carlina HM. Bachtiar INTISARI

PERSEPSI TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MOTIVASI PENGGUNAAN ALAT PROTEKSI. Ratih Carlina HM. Bachtiar INTISARI PERSEPSI TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MOTIVASI PENGGUNAAN ALAT PROTEKSI Ratih Carlina HM. Bachtiar INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak hubungan antara persepsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN KERJA DAN KEPUASAN KOMPENSASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN KERJA DAN KEPUASAN KOMPENSASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN KERJA DAN KEPUASAN KOMPENSASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN Wella First Nazlia Universitas Ahmad Dahlan Fakultas Psikologi Jl.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. (Mondy 2008) Tujuan manajemen

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN Andriyana Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Email: christhelina888@gmail.com ABSTRAK Kajian ini bertujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rudi Prasetyo 04320307

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : ALLIFIA DIANNIAR F 100 080

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI Oleh : FAJAR BHASKARA B 100 060 122 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA Oleh : Mangasa Panjaitan, SE, M.Si Dosen Universitas Methodist Indonesia, Medan Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam era globalisasi dan perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam era globalisasi dan perdagangan bebas menghadapi suatu persaingan yang sangat ketat dalam dunia usaha. Perusahaan

Lebih terperinci

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN Nelson: Peranan Promosi Jabatan dalam Usaha Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan pada 138 PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN Oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh : PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR Oleh : HUSNA PURNAMA Dosen Tetap Pada Fakultas Ekonomi USBRJ ABSTRAK Perusahaan CV. Probolinggo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada suatu organisasi atau perusahaan, kepuasan kerja adalah faktor penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan berdampak pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data dan linear atau

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG Reva Maria Valianti *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini menggunkan metode pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuatitatif yaitu penelitian yang sistematis, jelas, terencana sejak

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui penggunaan sumber daya yang dimiliki. Salah satu tujuan yang akan dicapai oleh organisasi adalah kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. PT. INTI (Persero) Bandung selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan pimpinannya, akan tetapi pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan yang didirikan oleh Belanda pada masa penjajahan guna mengurusi arus suratmenyurat.

Lebih terperinci

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi

Lebih terperinci

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA Oleh: Muslikhah Dwihartanti Abstrak Sebuah perusahaan tentu memiliki tujuan yang telah ditetapkan dan ingin diwujudkan melalui kegiatan operasional. Upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, yang maksudnya adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi kancah penelitian Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya memahami kancah atau tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan/organisasi dalam berbisnis harus mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM Materi 1 Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia http://deden08m.com 1 Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu sehingga tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia luar.

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA 0 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan sebelum uji hipotesis dan sebagai syarat agar dpat melakukan teknik korelasi Product Moment. Uji asumsi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan pada persaingan yang semakin kompetitif. Tidak sedikit perusahaan yang tidak

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product moment dari Pearson, maka dilakukan uji asumsi normalitas dan linearitas. 1. Uji Asumsi Sebelum

Lebih terperinci

PENGARUH MUTASI JABATAN DAN PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

PENGARUH MUTASI JABATAN DAN PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI PENGARUH MUTASI JABATAN DAN PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. MENGANTI PERMAI DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. MENGANTI PERMAI DI SURABAYA SKRIPSI PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. MENGANTI PERMAI DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel Tergantung : Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja a. Secara

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT. BATAM TEXTILE INDUSTRY UNGGARAN, SEMARANG)

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT. BATAM TEXTILE INDUSTRY UNGGARAN, SEMARANG) NASKAH PUBLIKASI PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT. BATAM TEXTILE INDUSTRY UNGGARAN, SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keefektifan kinerja karyawan merupakan masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat berkembang dengan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA DIDIK PRASETYO UTOMO Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, 75234. Indonesia E-mail : didik_utomo12@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Tahap Persiapan 1) Di mulai dengan perumusan masalah 2) Menentukan variabel penelitian 3) Melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pembahasan 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberarapa langkah yang dilakukan peneliti, antara lain: a. Persiapan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. ORGANIK AGRO SISTEM (OASIS) DI BANDAR LAMPUNG.

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. ORGANIK AGRO SISTEM (OASIS) DI BANDAR LAMPUNG. 27 ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. ORGANIK AGRO SISTEM (OASIS) DI BANDAR LAMPUNG Oleh : Hazairin Habe Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan korelasi. Penelitian penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel merupakan suatu simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

Lebih terperinci