NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA. Oleh: ARIA GUSTINA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA. Oleh: ARIA GUSTINA"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA Oleh: ARIA GUSTINA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2009

2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (Sus Budiharto, S.Psi, M.Si, Psikolog)

3 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA Aria Gustina Sus Budiharto INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara manajemen diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara manajemen diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bekerja dan sedang menempuh pendidikan S1, berusia antara tahun, serta berdomisili di Yogyakarta. Subjek penelitian berjumlah 50 orang. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala prokrastinasi akademik yang merupakan modifikasi dari skala yang dibuat oleh Lestari (2005) berdasarkan aspek-aspek prokrastinasi akademik yang dikemukakan oleh Schouwenburg (Syafi i, 2001) dan skala manajemen diri yang disusun sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Robbins dan Coulter (2007). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment dari Pearson untuk menguji apakah terdapat hubungan negatif antara manajemen diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja, dengan menggunakan fasilitas program SPSS versi 12,00 sebagai alat bantu analisis secara statistik. Hasil analisis data menunjukkan korelasi sebesar r = -0,710 dan p = 0,000 (p < 0,01) yang artinya terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara manajemen diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja. Kata Kunci : Manajemen Diri, Prokrastinasi Akademik Mahasiswa yang Bekerja

4 PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut mahasiswa untuk mengembangkan dirinya agar tidak tertinggal. Harapan yang muncul adalah mahasiswa akan mampu merespon secara positif pengetahuan yang ia terima dengan melakukan penyesuaian berbagai tuntutan dari luar tanpa mengesampingkan tuntutan dari dalam diri mereka sendiri. Untuk memenuhi tuntutan tersebut bukanlah hal yang mudah, sehingga mahasiswa dihadapkan pada berbagai permasalahan yang menyangkut kehidupan akademis maupun non akademis (Hidayat, 2008). Mahasiswa adalah ujung tombak peradaban yang dituntut untuk senantiasa bersikap dan bertindak cerdas guna mempersiapkan masa depan diri dan bangsanya. Mahasiswa adalah sosok terpilih yang memiliki kecerdasan untuk mampu mengubah tantangan menjadi peluang, (Lestari (2005). Salah satu dari peluang tersebut adalah dengan bekerja yang dapat dilakukan sesuai dengan minat dan hobi mereka. Kuliah dan kerja pada dasarnya merupakan dua hal yang berbeda. Bangku kuliah mengajarkan pada mahasiswa untuk dapat memperkaya kapabilitas mereka melalui ilmu pengetahuan. Sedangkan dunia kerja merupakan pilihan praktis untuk memenuhi kebutuhan ekonomis. Namun tidak sedikit mahasiswa yang mulai menjajaki dunia kerja di sela-sela waktu kuliahnya. Bukan semata-mata untuk mencari uang karena kiriman dari orang tua masih cukup atau untuk makan

5 dan membayar uang kos, tapi juga untuk mencari pengalaman sebelum memasuki dunia kerja selepas kuliah nanti ( 2007). Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang mahasiswa di salah satu cafe di Yogyakarta, mengatakan bahwa ia mencoba untuk bekerja sebagai barista (waiter) di cafe tersebut dengan alasan untuk mengisi waktu luang karena mata kuliah yang diambilnya di semester akhir sudah tidak banyak. Yaa.. aku kerja ini untuk ngisi waktu luang aja, kan kuliahku di semester terakhir ni udah nggak banyak, jadi ya lumayan kerja buat seneng-senengan ama nambah-nambah uang saku.. Green (Lestari, 2005) mengatakan bahwa salah satu kecenderungan yang umum terjadi pada mahasiswa adalah penundaan mengerjakan pekerjaan akademik yang sering disebut dalam istilah psikologi sebagai prokrastinasi akademik (academic procrastination). Prokrastinasi akademik sering terjadi karena mahasiswa merasa jenuh terhadap tugas-tugas kuliah yang monoton dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam penyelesaiannya, sehingga sebagai pengganti dari kejenuhannya mahasiswa melakukan aktivitas lain yang menurutnya menyenangkan dan membawa kepuasan tersendiri seperti jalan-jalan, menonton film, mendengarkan musik, dan lain sebagainya (Hidayat, 2008). Ellis dan Knaus (dalam Nurpitasari, 2001) mengatakan bahwa prokrastinasi akademik adalah penundaan pengerjaan tugas dan aktivitas akademik yang harus diselesaikan dalam suatu waktu dengan ditandai oleh pengalihan kapasitas pikiran, perasaan dan tindakan individu kepada hal lain yang mengakibatkan gagalnya perampungan tugas tersebut hingga menit terakhir.

6 Selain itu, Ferrari (dalam Rizvi dkk, 1998) berpendapat bahwa prokrastinasi akademik banyak berakibat negatif. Dengan melakukan penundaan, banyak waktu yang akan terbuang sia-sia. Tugas-tugas menjadi terbengkalai, bahkan bila diselesaikan hasilnya menjadi tidak maksimal. Penundaan juga bisa mengakibatkan individu kehilangan kesempatan dan peluang yang datang. Individu yang melakukan prokrastinasi tidak bermaksud untuk menghindari atau bahkan tidak mau tahu dengan tugas yang dihadapinya. Akan tetapi mereka hanya menunda-nunda untuk mengerjakannya, sehingga menyita waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Penundaan yang dilakukan menyebabkan ia gagal menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Solomon dan Rothbulm (Haycock, McCarthy & Skay, 1998) bahwa prokrastinator sadar bahwa dirinya menghadapi tugas-tugas yang penting dan bermanfaat bagi dirinya (sebagai tugas yang primer), akan tetapi ia dengan sengaja menunda-nunda secara berulangulang (kompulsif) hingga muncul perasaan tidak nyaman, cemas dan merasa bersalah, yang secara subyektif dirasakan oleh seorang prokrastinator tersebut. Seperti yang telah diungkap sebelumnya, bekerja juga merupakan suatu usaha untuk mengisi waktu luang yang menyenangkan bagi mahasiswa yang melakukannya. Dengan bekerja, mahasiswa dapat sekaligus mencari pengalaman dan tambahan uang saku untuk biaya hidup dan sebagainya. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah kondisi di mana kuliah sebagai prioritas utama bergeser posisinya menjadi prioritas kedua setelah pekerjaan, sehingga banyak dijumpai pada kasus-kasus tertentu, kuliah menjadi keteteran atau terlantar karena

7 mahasiswa keasyikan bekerja dan kehilangan waktu untuk mengerjakan tugasnya serta menyelesaikan kuliahnya sebagai tujuan utama. Banyak waktu yang sebenarnya bermanfaat menjadi terbuang percuma karena kurang disiplinnya mahasiswa dalam menggunakan waktu dan mengelola diri dengan baik ( 2008) Suatu fakta yang dapat dilihat adalah pernyataan seorang mahasiswi dalam (2008) yang mengatakan bahwa kuliah Sastra Inggrisnya terbengkalai akibat ia harus bekerja. Aq udah lulus SMU sekitar 4 th yang lalu. Kuliah sastra inggrisku terbengkalai gara-gara aku harus kerja dan tak bisa melanjutkan kuliah gara-gara faktor ekonomi. aku udah berusaha memasukkan CV (curriculum vitae) ke tempat-tempat yang membuka lowongan. Sayangnya sampai sekarang belum ada panggilan atau test wawancara kuterima, aku hanya mempunyai surat keterangan pernah kursus bahasa asing di sebuah company biasa. terkadang rasa kecewa menyelimutiku Selain itu berdasarkan wawancara peneliti dengan salah seorang mahasiswa teknik kimia yang bekerja di sebuah warnet, mengatakan bahwa ia tidak bisa mengerjakan skripsinya karena harus bekerja di warnet tersebut. Aku mau keluar ah, skripsiku nggak jalan-jalan nih gara-gara kerja ini. Walaupun aku kerja di shift malam, tetap aja paginya nggak bisa ke kampus, ngantuk banget. Nggak bisa diterusin nih, biarin deh potong gaji, nggak papa, yang penting skripsiku bisa jalan lagi. Dari beberapa fakta tersebut, dapat dilihat bahwa kuliah sambil bekerja bagi beberapa orang tertentu mungkin akan lancar, tetapi bagi individu yang kurang mampu mengelola dirinya dengan baik, justru dapat menghancurkannya. Dampak yang ada cukup besar, seperti; susah membagi waktu, tidak dapat mengerjakan skripsi dengan baik, sering terlambat datang kuliah, sering bolos

8 kuliah, tidak lulus dalam ujian, lama lulus kuliah, atau bahkan mungkin sampai DO (drop out) ( 2007). Berdasarkan pengamatan, tidak sedikit mahasiswa yang bekerja di luar ataupun di dalam jam kuliah mereka. Selama bekerja tersebut, mereka memperoleh pengalaman, mulai dari mendapatkan teman baru (rekan kerja), ilmu, dan tanggung jawab dalam pekerjaan, akibatnya mahasiswa yang bekerja mengalami pengurangan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas akademiknya dari pada mahasiswa lain pada umumnya, sehingga mereka harus memiliki kemampuan dalam mengatur waktu dan mengelola diri dengan baik antara kuliah, pekerjaan dan lain sebagainya karena hal ini akan dapat menentukan kualitas visi dan misi individu dalam kehidupannya. Ungkapan tersebut berkaitan dengan pernyataan Douglas dan Douglas (Juriana, 2000) yang mengatakan bahwa kehidupan setiap individu tidak dapat dilepaskan oleh waktu. Setiap individu akan melakukan pengaturan waktu sejalan dengan kebutuhannya untuk mengatur pekerjaannya. Karena itu individu yang mampu mengelola keduanya dengan benar dapat dikatakan ia mampu mengelola dirinya dengan baik. Sejalan dengan itu, Covey (1997) mengatakan bahwa terdapat empat generasi dalam manajemen waktu. Dan pada generasi ke empat tersebut, dikatakan bahwa ungkapan manajemen waktu sesungguhnya merupakan istilah yang tidak cocok, karena tujuannya bukanlah untuk mengatur waktu, akan tetapi mengatur diri sendiri, yang disebut juga dengan manajemen diri.

9 Menurut Lakein (Juriana, 2000), deskripsi manajemen diri pertama kali dimulai dengan menentukan apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan dan keinginan individu berdasarkan tingkat kepentingannya. Kemudian membuat prioritas aktivitas yang spesifik meliputi tujuan dari kebutuhan atau keinginan tersebut agar dapat dicapai dengan baik. Lebih lanjut, Covey (1997) menjelaskan bahwa setiap orang dapat melakukan segala sesuatu yang ia inginkan, tetapi tidak semuanya akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan urutan-urutan tujuan dengan beberapa langkah yang harus ia lakukan. Suatu fakta yang dapat dilihat adalah dalam kerja setiap individu tidak mampu sepenuhnya memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan harapan yang dimiliki. Hal ini terjadi mengingat bahwa setiap individu memiliki keterbatasan yang menyangkut waktu, kemampuan, tenaga dan pikiran (Hartanti dan Rahaju, 2003). Keterbatasan tersebut, menyebabkan individu memerlukan tindakan efektif dalam hidup seperti pembuatan skala prioritas aktivitas, dan mengorganisasikan diri dan lingkungannya untuk mendukung pelaksanaan aktivitas tersebut dengan baik. Aktivitas ini nantinya akan menghasilkan visi atau perspektif, keseimbangan, disiplin, kontrol dan beberapa krisis yang dapat dikendalikan oleh individu dengan mudah sehingga ia mampu mengoptimalkan potensi diri dan mewujudkan cita-citanya. Hal ini merupakan inti dari manajemen diri yang efektif (Covey, 1997). Apabila individu memiliki manajemen diri yang kurang baik, maka akan ada kecenderungan bahwa individu tersebut tidak mampu mengarahkan dan mengatur dorongan-dorongan yang ada dalam dirinya. Seorang mahasiswa yang

10 melakukan prokrastinasi pada umumnya mengalami perkembangan kepribadian yang kurang matang serta memiliki manajemen diri yang rendah. Manajemen diri sangat diperlukan oleh mahasiswa karena ia cenderung tertarik melakukan hal-hal yang dianggap menyenangkan dan menimbulkan kepuasan bagi dirinya sendiri. Agar mahasiswa mengingat kewajibannya untuk menyelesaikan studi, dibutuhkan manajemen diri yang baik. Perilaku menunda pekerjaan ini mengganggu kinerja seseorang apabila dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus, untuk itu dibutuhkan manajemen diri yang baik untuk mengatasinya (Prijosaksono dan Sembel, 2002). Berdasarkan hal-hal yang telah diungkapkan di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian ini untuk mengetahui hubungan manajemen diri mahasiswa yang bekerja dengan prokrastinasi akademiknya. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Pengambilan subjek penelitian ini berdasarkan kriteria subjek, yaitu mahasiswa yang bekerja dan sedang menempuh pendidikan S1, berusia antara tahun, serta berdomisili di Yogyakarta. B. Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang berbentuk skala. Skala merupakan suatu metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden (Azwar, 2002). Ada dua jenis skala yang digunakan pada penelitian ini,

11 yaitu skala prokrastinasi akademik dan skala manajemen diri. 1. Skala Prokrastinasi Akademik Skala prokrastinasi akademik ini terdiri atas sejumlah pertanyaan yang bertujuan untuk mengungkap tinggi rendahnya prokrastinasi yang dilakukan oleh subjek. Skala yang digunakan merupakan skala yang dimodifikasi dari skala yang dibuat oleh Lestari (2005) berdasarkan aspek-aspek prokrastinasi akademik yang dikemukakan oleh Schouwenburg (Syafi i, 2001) yaitu adanya penundaan untuk memulai mengerjakan tugas, adanya kelambanan dalam menyelesaikan tugas, adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan pelaksanaan tugas dan melakukan aktivitas lain yang dirasa lebih menyenangkan daripada mengerjakan tugas. Modifikasi yang dilakukan yaitu dengan mengubah beberapa butir aitem yang disesuaikan dengan subjek penelitian ini, yaitu mahasiswa yang bekerja. Skala ini terdiri atas 28 aitem favourable dan unfavourable yang akan diujicobakan. Subjek ujicoba direncanakan berjumlah 48 orang. Reliabilitas akan dihitung dengan menggunakan koefisien Alpha (α), yang diharapkan nilai Alpha mendekati 0,900 dan koefisien validitas diharapkan mencapai angka 0, Skala Manajemen Diri Skala ini dugunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya manajemen diri subjek. Skala yang digunakan merupakan skala yang disusun sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Robbins dan Coulter (2007), yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan. Skala ini terdiri atas 30 favourable dan unfavourable yang akan diujicobakan terlebih dahulu. Subjek ujicoba direncanakan berjumlah 48 orang.

12 Reliabilitas akan dihitung dengan menggunakan koefisien Alpha (α), yang diharapkan nilai Alpha mendekati 0,900 dan koefisien validitas diharapkan mencapai angka 0,300. C. Metode Analisis Data Data yang diperoleh adalah berupa data kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan teknik statistik korelasi product moment dari Pearson dengan alasan bahwa teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel di mana kedua datanya adalah internal. Asumsi yang harus dipenuhi untuk menggunakan teknik korelasi product moment adalah (1) hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung bersifat linier atau garis lurus, (2) bentuk distribusi kedua variabel adalah normal atau mendekati normal. Untuk menjaga dan keakuratan dan kemudahan pengolahan data digunakan teknik pengolahan data dari program SPSS 12.0 for Windows. HASIL PENELITIAN 1. Uji Asumsi Untuk analisis data penelitian maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu berupa uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji asumsi ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Programme for Social Science) 12.0 for Windows.

13 a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan terhadap distribusi skor prokrastinasi akademik dan manajemen diri pada mahasiswa yang bekerja, dengan menggunakan teknik one sample kolmogorov-smirnov test pada program komputer SPSS (Statistical Programme for Social Science) 12.0 for windows. Berdasarkan hasil pengolahan data prokrastinasi akademik diperoleh nilai K-SZ = 0,626 dengan p = 0,829 (p > 0,05). Selain itu, berdasarkan pengolahan data manajemen diri diperoleh nilai K- SZ = 0,595 dengan p = 0,870 (p > 0,05). Hasil uji normalitas ini menunjukkan bahwa data prokrastinasi akademik dan manajemen diri pada mahasiswa yang bekerja ini terdistribusi atau tersebar dengan normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel manajemen diri dan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja mengikuti garis linear atau tidak. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Programme for Social Science) 12.0 for Windows dengan teknik Compare Means. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai F = 51,624 dengan p = (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara manajemen diri dan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja bersifat linear. 2. Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara manajemen diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang

14 bekerja, artinya semakin tinggi manajemen diri maka semakin rendah prokrastinasi akademik yang dilakukan dan sebaliknya, semakin rendah manajemen diri yang dimiliki maka semakin tinggi pula prokrastinasi akademiknya. Pengujian terhadap hipotesis tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson pada program komputer SPSS (Statistical Programme for Social Science) 12.0 for windows. Hasil pengolahan data dari prokrastinasi akademik dan manajemen diri ini diperoleh koefisien korelasi r = -0,710 dengan p = 0,000 (p < 0,01). Analisis koefisien determinasi pada korelasi antara manajemen diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja menunjukkan angka sebesar 0,504 yang berarti manajemen diri memberikan sumbangan sebesar 50,4% terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja. Sebanyak 50,4% prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja dipengaruhi oleh manajemen dirinya, sedangkan sisanya sebanyak 49,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel tersebut. Berdasarkan analisis data tersebut diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara manajemen diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti dapat diterima. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian, diketahui bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Hasil analisis korelasi dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson menunjukkan

15 koefisien korelasi (r) sebesar -0,710 dengan p = 0,000 (p < 0,01), di mana hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara manajemen diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja. Semakin tinggi manajemen diri maka semakin rendah prokrastinasi akademik yang dilakukan dan sebaliknya, semakin rendah manajemen diri yang dimiliki maka semakin tinggi prokrastinasi akademiknya. Hasil pengkategorian skor variabel prokrastinasi akademik dan manajemen diri, menunjukkan bahwa subjek yang melakukan prokrastinasi akademik dalam kategori sangat rendah sebesar 2% memiliki manajemen diri sebesar 4%, subjek yang melakukan prokrastinasi akademik dalam kategori rendah sebesar 24% memiliki manajemen diri sebesar 24%, subjek yang melakukan prokrastinasi akademik dalam kategori sedang sebesar 40% memiliki manajemen diri sebesar 38% subjek yang melakukan prokrastinasi akademik dalam kategori tinggi sebesar 34% memiliki manajemen diri sebesar 30% dan subjek yang melakukan prokrastinasi akademik dalam kategori sangat tinggi sebesar 0% memiliki manajemen diri sebesar 4%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian ini memiliki prokrastinasi akademik yang sedang dan manajemen diri yang sedang pula. Diterimanya hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen diri berhubungan dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja. Manajemen diri terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja. Sumbangan efektif manajemen diri terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja adalah sebesar 50,4% (r 2 = 0,504). Sebanyak 50,4% prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja

16 dipengaruhi oleh manajemen dirinya, sedangkan sisanya sebanyak 49,6 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel tersebut. Manajemen diri dapat dikatakan juga sebagai manajemen waktu. Di mana manajemen diri didefinisikan sebagai segenap langkah yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengelola diri dengan sebaik-baiknya yang dikaitkan dengan pengelolaan waktu bagi aktivitas yang sedang dijalani sehingga tercapai tujuan hidup (Covey dalam Juriana, 2000). Manajemen diri ini secara singkat diartikan sebagai cara mahasiswa mengorganisasikan kehidupannya dengan prinsip mendahulukan apa-apa yang harus dilakukan dalam skala prioritas. Manajemen diri ini sangat diperlukan bagi mahasiswa yang bekerja untuk membantu mereka dalam mengelola diri dan aktivitasnya dengan baik. karena salah satu permasalahan terpenting bagi mahasiswa adalah berkaitan dengan pengelolaan waktu, dan kecenderungan yang umum terjadi pada mahasiswa tersebut adalah penundaan mengerjakan pekerjaan akademik yang sering disebut dalam istilah psikologi sebagai prokrastinasi akademik (Green dalam Lestari, 2005). Permasalahan pokok yang berhubungan dengan perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja yaitu rendahnya pengelolaan diri yang dimiliki. Sebagaimana yang telah dikatakan sebelumnya, berdasarkan konsep Robbins dan Coulter (2007) mengenai aspek-aspek manajemen, mahasiswa yang bekerja harus memiliki empat kemampuan dalam melakukan manajemen diri yang baik, yaitu menentukan aktivitas yang akan dijalani, menentukan prioritas yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas akademiknya, memilih tindakan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi

17 di luar dan di dalam diri mahasiswa tersebut agar tugas-tugas akademiknya dapat tetap terselesaikan, dan mengendalikan tindakan dalam mencocokkan kembali tugas-tugas akademik yang telah dikerjakan agar sesuai dengan tugas yang ditentukan dalam jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga mahasiswa yang bekerja dapat menghindari terjadinya prokrastinasi akademik. Ungkapan di atas bersesuaian dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ackerman dan Gross (2005), di mana diperoleh hasil bahwa prokrastinasi akademik dapat terjadi ketika mahasiswa memiliki rasa pecaya diri yang rendah, pesimis, kurang memiliki minat atau kemauan untuk segera menyelesaikan tugas yang ada, serta kurang mampu mengelola dirinya dengan baik, sehingga waktu yang ia milikipun tidak dapat dikelola secara optimal. Maka dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik dapat diatasi dengan manajemen diri yang baik. Peneliti mengakui bahwa masih terdapat beberapa kelemahan dalam penelitian ini. Kelemahan dari penelitian ini yaitu masih terdapatnya kekurangan dalam mengungkap aspek yang ingin dijadikan alat ukur sebuah penelitian, sehingga tidak semua aitem dalam alat ukur manajemen diri dan prokrastinasi akademik dapat diikutsertakan. Kelemahan lain dari penelitian ini yaitu pada penulisan aitem yang dirasa masih sulit dipahami oleh subjek penelitian, sehingga mempengaruhi dalam proses pengisian skala. Kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang hendak mengadakan penelitian dengan topik serupa agar dapat lebih menyempurnakan penelitiannya.

18 KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara manajemen diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat manajemen diri mahasiswa yang bekerja maka prokrastinasi akademiknya akan semakin rendah. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat manajemen diri mahasiswa yang bekerja maka prokrastinasi akademiknya akan semakin tinggi. Jadi, hipotesis penelitian diterima. Sumbangan efektif manajemen diri terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja sebesar 50,4 % (r 2 = 0,504), artinya sebanyak 50,4% prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja dipengaruhi oleh manajemen dirinya. SARAN Berdasarkan hasil yang telah dicapai, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Subjek Penelitian Bagi para mahasiswa yang bekerja hendaknya dapat lebih meningkatkan manajemen diri yang baik dalam kehidupannya. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengelola diri dan aktivitas hidup dengan baik dalam menjalani pekerjaannya sebagai seorang pekerja dan tetap mengerjakan tugas kuliahnya dengan baik sebagai seorang mahasiswa, dengan begitu diharapkan dapat menghindari terjadinya prokrastinasi akademik.

19 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang nantinya ingin menjadikan mahasiswa yang bekerja sebagai subjek penelitian, hendaknya penyempurnaan alat ukur yang juga harus terus dilakukan sebagai suatu usaha untuk memperoleh hasil ukur yang lebih akurat. Angket hendaknya dibuat dengan lebih teliti dan tidak menimbulkan kebingungan bagi subjek penelitian serta tidak bersifat subjektif. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik pada penelitian yang berorientasi pada prokrastinasi akademik mahasiswa yang bekerja ini, disarankan untuk menggunakan metode eksperimen dalam meningkatkan efektivitas manajemen diri mahasiswa yang bekerja tersebut.

20 DAFTAR PUSTAKA Ackerman, D. S. dan Gross, B. L My Instructor Made Me Do It: Task Characteristics of Procrastination. Journal of Marketing Education, 27, Azwar, S Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Covey, S. R The Seven Habits Og Highly Effective People. Terjemahan. Jakarta: Binapura Aksara. Hartanti. dan Rahaju, S Peran Sense Of Humor Pada Dampak Negatif Stress Kerja. Anima, 18, Hanggara, Y Kuliah dan Kerja. 5/11/2007. Haycock, L. A. McCarthy, P. & Skay, C. L Procrastination in College Students: The Role of Self-Efficacy and Anxiety. Journal of Counseling and Development, 76, Hidayat, E. A Hubungan Antara Manajemen Waktu Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Aktivis Band. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Juriana Kesesuaian Antara Konsep Diri Nyata dan Ideal Dengan Kemampuan Manajemen Diri Pada Mahasiswa Pelaku Organisasi. Psikologika, 9, Lestari, N. L Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Islam Indonesia. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Nurpitasari, E Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Perfeksionisme Pada Mahasiswa. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

21 Olivia, R Tanpa Judul. 24/04/08. Prijosaksono, A. dan Sembel, R Self Management Series - Control Your Life (Aplikasi Praktis Manajemen Diri Dalam kehidupan Sehari-hari). Jakarta: PT. Gramedia. Rizvi, A. Prawitasari, J. E. & Soetjipto, H. P Pusat Kendali Efikasi Diri sebagai Prediktor Terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Psikologika, 3, The Voice Pendapat kalian tentang kerja sambil kuliah?. VG, 25/12/2008. Yuri Antara Kuliah dan Kerja. 25/07/2007.

22 IDENTITAS PENULIS Nama : Aria Gustina Alamat : Jl. Wirajaya No.317 Condong Catur RT/RW 01/29 Kabupaten Sleman Yogyakarta. No HP :

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada keseharian, ada berbagai peran yang dijalani oleh individu, salah satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali pekerjaan, tantangan,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA AKTIVIS BAND. Oleh: Epri Afnan Hidayat

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA AKTIVIS BAND. Oleh: Epri Afnan Hidayat NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA AKTIVIS BAND Oleh: Epri Afnan Hidayat Ratna Syifa a, S.Psi., M.Si. FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Semakin tinggi penguasaan seseorang terhadap suatu bidang, semakin

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG Nindya Prameswari Dewi dan Y. Sudiantara Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA CORRELATION BETWEEN SELF-EFFICACY AND ACADEMIC PROCRASTINATION ON

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Ada yang menginginkan pekerjaan agar cepat selesai, ada pula yang menunda dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan studi adalah pengelolaan waktu atau disiplin waktu. Mengelola waktu berarti mengarah pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP 137 Jakarta HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 137 JAKARTA Andini Megiantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel dan Hipotesis Penelitian 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1.Variabel Bebas Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliahnya sesuai dengan program akademis dalam arti bahwa mahasiswa tersebut telah menempu

PENDAHULUAN Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliahnya sesuai dengan program akademis dalam arti bahwa mahasiswa tersebut telah menempu Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Prokrastinasi pada Mahasiswa yang Menyusun Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Sarah Devina Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Undang- undang Republik Indonesia No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Undang- undang Republik Indonesia No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yaitu : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1) Prokrastinasi Akademik. Kolmogorov Smirnov Z dengan bantuan Statistcal. Packages for Social Sciences (SPSS) Release 16.0.

BAB V PEMBAHASAN. 1) Prokrastinasi Akademik. Kolmogorov Smirnov Z dengan bantuan Statistcal. Packages for Social Sciences (SPSS) Release 16.0. 36 BAB V PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian untuk mengetahui prokrastinasi akademik pada pelajar SMP ditinjau dari konformitas teman sebaya adalah sebagai berikut: 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung Varibel bebas : Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data dan linear atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pengetahuan akademik bagi mahasiswanya. Mahasiswa tidak hanya dituntut secara akademik, tetapi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang disusun secara ilmiah untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS Aliya Noor Aini Iranita Hervi Mahardayani 1 2 Abstract This study aims to examine the

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan... HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

Hubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X

Hubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X Hubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X Penulisan Ilmiah Nama : Obaja L Raja NPM : 16513750 Pembimbing : Annisa Julianti, S.Psi., M.Si. Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia tidak terlepas dari dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA Oleh : Finda Fatmawati Hepi Wahyuningsih PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Tuhan yang diberi berbagai kelebihan yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia adalah akal pikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi yang hendak mereka masuki. Dalam memilih perguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas : a. Regulasi diri b. Hubungan interpersonal dalam keluarga 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Hubungan antara Persepsi... (Pratiwi Marisa Latief) 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan pembangunan di berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, teknologi dan budaya.

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010 PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu aspek yang penting dalam kehidupan adalah kesuksesan atau kegagalan di bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara psikologi peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) tengah memasuki masa pubertas, yakni suatu masa ketika individu mengalami transisi dari masa kanak-kanak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI TUGAS PERAWAT DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN Oleh : DIYAN PRATIWI SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu BAB III METODE PEELITTIA A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang ingin melihat hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Psikologi Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

Prokrastinasi Akademik Mahasantri Ma had Al Jami ah IAIN Kerinci

Prokrastinasi Akademik Mahasantri Ma had Al Jami ah IAIN Kerinci Jurnal Fokus Konseling, Volume 4, No. 1 (2018), 19-26 ISSN Cetak : 2356-2102 ISSN Online : 2356-2099 DOI: https://doi.org/10.26638/jfk.485.2099 Prokrastinasi Akademik Mahasantri Ma had Al Jami ah IAIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata menyontek mungkin sudah tidak asing lagi bagi pelajar dan mahasiswa. Masalah menyontek selalu terjadi dalam dunia pendidikan dan selalu terkait dengan tes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang Nama : Novela Ayu Ratna Puri NPM : 16513511 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang di teliti adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang di teliti adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian, maka penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian korelasional. Untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MIMPI DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MIMPI DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MIMPI DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Oleh: AGUNG CATUR NUGROHO FUAD NASHORI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM :

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM : HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X Nama Disusun Oleh : Dyah Anggraini NPM : 10507067 Jurusan : Psikologi Dosen Pembimbing : Intaglia Harsanti, S.Psi., M.Si Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa sangat diharapkan dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap kemajuan bangsa, juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal diserahi tugas dan tanggung jawab mempersiapkan mahasiswa sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni menciptakan persaingan yang cukup ketat dalam dunia pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam penelitian karena berhasil tidaknya pengujian suatu hipotesis sangat tergantung pada ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prokrastinasi Akademik 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik. Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu pro atau forward

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Kuantitatif metode yang menggunakan pengukuran disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah hubungan kontrol diri dan perilaku bullying. Untuk membuktikan secara empiris hipotesis tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam suatu penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Creswell (dalam Alsa, 2011, h.13), penelitian kuantitatif

Lebih terperinci