NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA Oleh: Dwi Ayu Rizkiyah Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

2 NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (Mira Aliza Rachmawati, S.psi.,M.Si,.)

3 PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA Dwi Ayu Rizkiyah Mira Aliza Rachmawati INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan negatif antara persepsi terhadap otoritas orang tua dan pengetahuan pengambilan keputusan pada mahasiswa. Asumsi yang diajukan dalam penelitian ini ada dua, yang pertama adalah ada hubungan negatif antara persepsi terhadap otoritas ayah dan pengetahuan pengambilan keputusan pada mahasiswa. Semakin tinggi persepsi terhadap ayah maka semakin rendah pengetahuan pengambilan keputusannya, begitu juga sebaliknya. Asumsi yang kedua adalah ada hubungan negatif antara persepsi terhadap otoritas ibu dan pengetahuan pengambilan keputusan pada mahasiswa. Semakin tinggi persepsi terhadap otoritas ibu maka semakin rendah pengetahuan pengambilan keputusannya, begitu juga sebaliknya. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 69 orang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 di universitas yang berada di Yogyakarta. Tehnik pengambilan subjek yang digunakan adalah metode purposive random sampling. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu skala persepsi terhadap otoritas orang tua yang mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Chao dan Chen (37 aitem) dan skala pengetahuan pengambilan keputusan yang mengacu pada teori Mondy dan Premeaux (46 aitem). Hasil uji asumsi untuk mengetahui persepsi terhadap otoritas ibu menunjukkan sebaran data normal (K-SZ =0.646; p=0.739) dan linier (F = 7.988; p = 0.007), maka data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Dari hasil korelasi dapat diketahui bahwa persepsi anak terhadap otoritas ibu berkorelasi sangat signifikan dengan pengetahuan pengambilan keputusan (r = ). Hasil uji asumsi untuk mengetahui persepsi terhadap otoritas ayah menunjukkan sebaran data tidak normal (K-SZ = 1.560; p=0.015) dan tidak linier (F = 3.964; p = 0.051), maka data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Spearman Rho. Dari hasil korelasi dapat diketahui bahwa persepsi anak terhadap otoritas ayah berkorelasi sangat signifikan dengan pengetahuan pengambilan keputusan (r = ). Akan tetapi hasil korelasi persepsi terhadap otoritas ayah dengan pengetahuan pengambilan keputusan tidak dapat digeneralisasikan untuk populasi, hanya dapat digeneralisasikan untuk subyek penelitian ini. Kata kunci : persepsi, otoritas orang tua, pengambilan keputusan

4 PENGANTAR Setiap individu yang hidup, baik muda maupun tua sangat sering menghadapi perubahan-perubahan, pergeseran-pergeseran, adanya pertentanganpertentangan, terjadinya kesalahan-kesalahan yang perlu dibetulkan, dan munculnya hal-hal yang tidak terduga sama sekali sebelumnya yang tentu saja berpotensi besar menimbulkan masalah atau konflik jika tidak dikelola dengan baik. Menghadapi perkembangan atau masalah semacam itu memerlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat (Syamsi, 2000). Dalam hal ini, mahasiswa sebagai suatu komunitas menjadi sumber daya manusia yang intelektual dan kompetitif serta sebagai motor penggerak dalam segala lini kehidupan, diharapkan dapat memutuskan segala sesuatunya dengan mempertimbangkan segala aspek yang ada. Aktivitas pengambilan keputusan dilakukan individu untuk memecahkan masalah, mulai dari masalah sederhana sampai masalah yang lebih kompleks; baik persoalan yang menyangkut kehidupan diri pribadi maupun persoalan yang menyangkut kepentingan orang banyak (publik). Menurut Asekott (dalam Moesono, 2006), pada situasi pengambilan putusan yang sifatnya rutin sehari-hari, individu dimungkinkan untuk menentukan alternatif pilihan melalui judgment sederhana, namun pada situasi putusan yang kompleks, mutlak diperlukan suatu prosedur problem solving dengan tahapan yang lebih sistematis. Masa remaja ialah masa di mana pengambilan keputusan meningkat. Remaja mengambil keputusan-keputusan tentang masa depan, teman-teman mana

5 yang dipilih, apakah harus kuliah, apakah harus membeli mobil, dan seterusnya. Remaja yang lebih tua lebih kompeten daripada remaja yang lebih muda, sekaligus lebih kompeten daripada anak-anak (Keating dalam Santrock, 1995). Keterampilan pengambilan keputusan oleh remaja seringkali jauh dari sempurna. Dan kemampuan untuk mengambil keputusan tidak menjamin bahwa keputusan semacam ini akan dibuat dalam kehidupan sehari-hari, di mana luasnya pengalaman sering memainkan peran yang penting. Remaja perlu punya lebih banyak peluang untuk mempraktekkan dan mendiskusikan pengambilan keputusan yang realistis. Banyak keputusan-keputusan dunia nyata terjadi di dalam atmosfir yang menegangkan, yang meliputi faktor-faktor seperti hambatan waktu dan keterlibatan emosional. Salah strategi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan remaja tentang pilihan-pilihan dunia nyata yang meliputi masalah seperti seks, obat-obatan, dan kebut-kebutan adalah dengan mengembangkan lebih banyak peluang bagi remaja untuk terlibat dalam permainan peran dan pemecahan masalah kelompok dengan keadaan-keadaan semacam ini. Pengambilan keputusan sangatlah penting bagi remaja karena mereka tidak terlepas dari persoalan masa depan yang penuh dengan peristiwa-peristiwa yang tidak pasti yang menuntut mereka memanage segala sesuatu agar berjalan dengan baik dan mampu menetapkan apa yang terbaik sehingga mereka berani dan siap untuk terjun ke masyarakat. Sekali kemampuan berpikir dikuasi oleh remaja, ia akan berbuat lebih banyak lagi daripada sekadar berpikir. Remaja akan belajar merefleksikan dan merenungkan hal-hal secara alami yang mungkin cara

6 itu tidak lagi dirasakan normal dan alami oleh kebanyakan orang dewasa. Dengan menguasai pikiran sepenuhnya, remaja ketika tumbuh dewasa tidak akan raguragu dalam membuat keputusan secara adil. Dia tidak akan bergantung pada pandangan orang lain yang mungkin tidak akan pas dengan kondisinya. Banyak orang yang berkualitas tidak bisa melakukan hal tersebut, disebabkan tidak terbiasa melakukannya sejak dini, karena tidak dididik untuk berpikir dan membuat keputusan. Seseorang yang tidak terlatih untuk berpikir biasanya akan melibatkan emosinya untuk menutupi kekurangannya. Saat dewasa akan cenderung membuat suatu keputusan yang buruk untuk dirinya sendiri dengan lebih melibatkan emosi daripada logika. Arah menuju kehancuran dalam kehidupan ini dibangun atas keputusan-keputusan yang bersifat emosional. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan S1 dari seluruh univeristas yang ada di yogyakarta dan sekitarnya dan dari semua jurusan yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling. B. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

7 1. Skala Persepsi Terhadap Otoritas Orang Tua Skala alat ukur yang digunakan untuk mengungkap persepsi terhadap otoritas oarng tua didasarkan pada pendapat Chao dan Chen (Xu, Farver, Zhang, Zeng, Yu & Cai, 2005), yang menyebutkan tiga aspek pola asuh otoriter, yaitu aspek parental control without democratic give and take, restrictive discipline, high supervision of the child. Skala persepsi terhadap otoritas orang tua dibedakan antara skala ayah dan ibu agar tidak membingungkan responden. Jumlah aitem-aitem pada skala persepsi terhadap otoritas orang tua, baik ayah dan ibu, adalah masing-masing sebanyak 28 aitem (14 aitem favorable dan 14 aitem unfavorable) yang terdiri dari 3 aspek dengan masing-masing aspek terdiri dari 10, 8 dan 10 aitem. Skala model yang digunakan sebagai pola dasar pengukuran skala persepsi terhadap otoritas orang tua adalah model skala Likert. Alternatif responnya yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pada aitem favourable, skor untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor 4, Sesuai (S) diberi skor 3, Tidak Sesuai (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi skor 1. Skor aitem-aitem unfavourable, untuk setiap jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor 1, Sesuai (S) diberi skor 2, Tidak Sesuai (TS) diberi skor 3, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi skor 4.

8 2. Skala Kemampuan Pengambilan Keputusan Skala alat ukur yang digunakan untuk mengungkap kemampua pengambilan keputusan mengacu pada tahap-tahap pengambilan keputusan yang telah disebutkan sebelumnya. Jumlah aitem-aitem pada skala kemampuan pengambilan keputusan adalah 50 aitem yang terdiri dari 5 tahap dengan masing-masing aspek terdiri dari 10 aitem (5 aitem favorable dan 5 aitem unfavorable). Alternatif responnya yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pada aitem favourable, skor untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor 4, Sesuai (S) diberi skor 3, Tidak Sesuai (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi skor 1. Skor aitem-aitem unfavourable, untuk setiap jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor 1, Sesuai (S) diberi skor 2, Tidak Sesuai (TS) diberi skor 3, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi skor 4. E. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan statistik. Metode analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah korelasi product-moment yang dilakukan dengan program komputer SPSS (Statistical Programme for Social Science) for Window.

9 1. Deskripsi Subyek Penelitian HASIL PENELITIAN Subyek penelitian adalah mahasiswa dengan rentang usia tahun, dan menempuh kuliah di Yogyakarta yang berjumlah 89 orang. Secara lengkap dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 1 Deskripsi Subjek Penelitian No Deskripsi Jumlah 1 Usia : 18 Tahun 19 Tahun 20 Tahun 21 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun Jumlah Subjek Deskripsi Data Penelitian Dalam penelitian mengenai persepsi terhadap otoritas orang tua dan kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiwa di Yogyakarta, peneliti mengkategorikan subyek penelitian menjadi lima yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai data penelitian secara singkat dapat dilihat pada tabel deskripsi data penelitian yang berisikan fungsi-fungsi statistik dasar. Secara lengkap, tiaptiap variabel untuk skala pengambilan keputusan, skala otoritas ayah, dan skala otoritas ibu. Tersaji dalam tabel 2

10 Tabel 2 Deskripsi Data Penelitian Secara Keseluruhan Empirik Variabel Pengambila n Keputusan Otoritas ayah Otoritas ibu Ket : Min Max Hipotetik Min Max Rerata SD Min Max Rerata SD = Skor Total Minimal = Skor Total Maksimal Dari mean empirik nantinya akan dikategorikan sebagai: a) Sangat Tinggi ( X > m + 1,8 SD ) b) Tinggi ( m + 0,6 SD < X = m + 1,8 SD ) c) Sedang ( m 0,6 SD < X = m + 0,6 SD ) d) Rendah ( m 1,8 SD < X = m 0,6 SD ) e) Sangat Rendah ( X = m 1,8 SD ) Keterangan: X = Skor Total M = Mean Empirik SD = Standar Deviasi Skala kemampuan pengambilan keputusan terdiri dari 46 aitem, setiap aitem diberi skor antara 1 sampai 4. Rentang skala adalah 46 1 ( jumlah aitem kali skor terendah ) sampai dengan 46 4 ( jumlah aitem kali skor tertinggi) yaitu 46 sampai 184 dengan jarak sebesar = 138. Rentangan angka tersebut dibagi dalam satuan deviasi standar sebesar 138 / 6 = 23 (SDH). Distribusi normal dibagi atas enam bagian atau enam deviasi standar, tiga bagian berada di sebelah kiri mean dan tiga bagian di sebelah kanan mean (Azwar, 1993). Kelompok

11 subyek dikategorikan mempunyai kemampuan pengambilan keputusan sangat rendah jika skor atau X = , rendah ( < X = ), sedang ( < X = ), tinggi ( < X = ), dan sangat tinggi ( X > ). Tabel 3 Deskripsi Kategorisasi Kemampuan Pengambilan Keputusan Pada Subyek Penelitian Skor Kategori Frekuensi Prosentase Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi % 15.7% 50.6% 24.7% 3.4% jumlah % X = < X = < X = < X = X > Skala persepsi terhadap otoritas orang tua (ayah) terdiri dari 13 aitem, setiap aitem diberi skor antara 1 sampai 4. rentanng skala adalah 13 1 ( jumlah aitem kali skor terendah ) sampai dengan 13 4 ( jumlah aitem kali skor tertinggi ) yaitu 13 sampai 52 dengan jarak = 39. Rentangan angka tersebut dibagi dalam satuan deviasi standar sebesar 39 / 6 = 6.5 (SDH). Kelompok subyek dikategorikan mempunyai persepsi terhadap otoritas orang tua (ayah) sangat rendah jika skor atau X = , rendah ( < X = ), sedang ( < X = ), tinggi ( < X = ), dan sangat tinggi (X > ). Tabel 4 Deskripsi Kategorisasi Persepsi Terhadap Otoritas Orang Tua (Ayah) Subyek Penelitian Skor Kategori Frekuensi Prosentase X = < X = < X = < X = X > Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi % 18% 60.7% 14.5% 3.4%

12 Jumlah % Skala persepsi terhadap otoritas orang tua (ibu) terdiri dari 24 aitem, setiap aitem diberi skor antara 1 sampai 4. rentanng skala adalah 24 1 ( jumlah aitem kali skor terendah ) sampai dengan 24 4 ( jumlah aitem kali skor tertinggi ) yaitu 24 sampai 96 dengan jarak = 72. Rentangan angka tersebut dibagi dalam satuan deviasi standar sebesar 72 / 6 = 12 (SDH). Kelompok subyek dikategorikan mempunyai persepsi terhadap otoritas orang tua (ibu) sangat rendah jika skor atau X = , rendah ( < X = ), sedang ( < X = ), tinggi ( < X = ), dan sangat tinggi (X > ). Tabel 5 Deskripsi Kategorisasi Persepsi Terhadap Otoritas Orang Tua (Ibu) Pada Subyek Penelitian Skor Kategori Frekuensi Prosentase X = < X = < X = < X = X > Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi % 26.9% 46% 23.6% 2.2% Jumlah % 3. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dan uji linieritas merupakan syarat sebelum dilakukannya pengetesan nilai korelasi, dengan maksud agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik.

13 a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Kaidah yang digunakan yaitu jika p>0,05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p<0,05 maka sebaran data tidak normal. Uji normalitas dengan menggunakan teknik one-sample Kolmogorof- Smirnov Test dari program SPSS for Window menunjukkan nilai K-SZ sebesar dengan nilai p = (p > 0.05) untuk kemampuan pengambilan keputusan. Nilai K-SZ sebesar dengan p = (p < 0.05) untuk persepsi terhadap otoritas orang tua (ayah). Dan untuk nilai K-SZ sebesar dengan p = (p > 0.05) untuk persepsi terahadap otoritas orang tua (ibu). Hasil uji normalitas ini menunjukkan bahwa kemampuan pengambilan keputusan dan persepsi terhadap otoritas ibu memiliki sebaran normal. Sedangkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa persepsi terhadap otoritas ayah memiliki sebaran yang tidak normal. b. Uji Linieritas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel kemampuan pengambilan keputusan dan persepsi terhadap otoritas orang tua (ayah dan ibu) memiliki hubungan yang linear. Hubungan antara kedua variabel dikatakan linier apabila p<0,05 begitu pula sebaliknya, hubungan antara kedua variabel dikatakan tidak linier apabila p>0,05. Hasil uji linearitas dengan menggunakan program SPSS (Statistic Program For Social Science) for Windows dengan teknik Compare Means

14 menunjukkan F = ; p = Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel kemampuan pengambilan keputusan dan persepsi terhadap otoritas ayah linier karena p < 0,05. Hasil uji linearitas dengan menggunakan program SPSS (Statistic Program For Social Science) for Windows dengan teknik Compare Means menunjukkan F = 4.322; p = Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel kemampuan pengambilan keputusan dan persepsi terhadap otoritas ibu linier karena p < Uji Hipotesis Untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi terhadap otoritas ibu dengan kemampuan pengambilan keputusan maka digunakan uji korelasi dengan menggunakan korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistic Program For Social Science) for Windows. Hasil analisis data menunjukkan korelasi antara variabel persepsi terhadap otoritas ibu dan kemampuan pengambilan keputusan nilai r = -0,202 dengan p = 0,029 (p < 0,05). Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara persepsi terhadap otoritas ibu dan kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiswa, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi terhadap otoritas ayah dan kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiswa maka digunakan uji korelasi dengan menggunakan korelasi product moment dari Spearman dengan

15 menggunakan program komputer SPSS (Statistic Program For Social Science) for Windows. Hasil analisis data menunjukkan korelasi antara variabel persepsi terhadap otoritas ayah dan kemampuan pengembilan keputusan pada mahasiswa nilai r = -0,410 dengan p = 0,000 (p < 0,01). Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap otoritas ayah dengan kemampuan pengambilan keputusan, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang telah diajukan, yaitu ada hubungan yang negatif antara persepsi anak terhadap otoritas ayah dengan kemampuan pengambilan keputusan dan ada hubungan yang negatif antara persepsi anak terhadap otoritas ibu dengan kemampuan pengambilan keputusan dapat diterima. Hasil analisis korelasi dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap ibu dengan kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiswa menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,202 dengan p = 0,029 (p < 0,05), dengan hasil tersebut dapat diartikan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara persepsi terhadap otoritas ibu dan kemampuan pengambilan keputusan. Semakin tinggi persepsi terhadap otoritas ibu semakin rendah kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiswa. Begitu juga dengan hubungan antara

16 persepsi terhadap ayah dengan kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiswa, hasil analisis korelasi dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Spearman menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,410 dengan p = 0,000 (p < 0,01), dengan hasil tersebut dapat diartikan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap otoritas ayah dan kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiswa. Semakin tinggi persepsi terhadap otoritas ayah semakin rendah kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiswa. Tinggi rendahnya kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiswa di sebabkan oleh tingginya persepsi terhadap otoritas orang tua yang dimiliki. Persepsi anak terhadap otoritas orang tuanya akan mendukung kemampuan pengambilan keputusan yang dimilikinya. Jadi jika seorang anak (mahasiswa) memiliki tingkat persepsi terhadap otoritas orang tua yang rendah maka kemampuan kognitifnya (kemampuan pengambilan keputusan) akan baik. Keputusan-keputusan yang riil, memadukan dan menyatukan berbagai macam aspek dari diri individu, dengan menerapkan teori dalam tindakan. Sebaliknya, sikap apatis, tidak berani mengambil keputusan, menahan diri dan tidak berbuat apa-apa yang berlarut-larut hanya dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan, tetpai juga malapetaka. Setiap kali individu tidak berani mengambil keputusan, sebagian besar dari diri tidak diaktifkan dan perkembangan berhenti. Hal ini menimbulkan kecemasan dan kekosongan batin. Di samping itu, sikap semacam ini apabila dilakukan terus menerus akan memperbesar bentrokan antara kekutankekuatan batin yang saling bertentangan, dan menyebabkan individu merasa

17 bosan, tertekan dan letih. Namun, komitmen dan penerimaan yang sepenuhnya atas keputusan kita sebagai milik diri sendiri justru mempunyai efek yang sebaliknya. Keputusan-keputusan itu membuat bergairah untuk hidup, tetap mengenal selera dan nilai dir sendiri. Hal ini dimungkinkan karena setiap kali individu mengambil keputusan yang nyata, ia membuka dan menggunakan seluruh dirinya, yaitu selera, niat, prioritas, kemampuan menilai dan energi, yang dipadukan dalam tindakan (Rubin, 1990). Sukses dalam suatu bidang akan membawa ke suatu prestasi sebagai hasil dari keputusan-keputusan yang didasarkan atas pilihan bebas, yaitu pilihan-pilihan yang mencerminkan diri sendiri, prioritas serta nilai-nilai diri. Mengatsi ketidakmampuan untuk mengambil keputusan dan keputusan yang berhasil tidak terjadi tanpa motivasi yang tinggi. Individu harus menghendakinya agar memiliki cukup daya juang untuk mencapainya. Pengambilan keputusan merupakan salah satu pertolongan yang paling berharga bagi pengenalan diri. Pengenalan diri sangat dibantu oleh pengenalan sifat-sifatnya sendiri. Berusaha mengambil keputusan berarti sepenuhnya memanfaatkan hak istimewa manusia. Individu sendiri sebagai manusia yang mempunyai pilihan dan keputusan yang potensial, yaitu pilihan yang berada di luar pengaruh naluri dan sifat biologis. Membuat keputusan akan memberi individu kebebasan untuk menggunakan kekuatan dalam menghayati kehidupannya sendiri (Rubin, 1990).

18 KESIMPULAN Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa hipotesis yang berbunyi ada hubungan yang negatif antara persepsi terhadap otoritas orang tua dan kemampuan pengambilan keputusan pada mahasiswa. SARAN Dalam penelitian tentunya masih ada banyak kekurangan sehingga penulis merasa perlu memberikan saran-saran yang membangun yang ditujukan kepada beberapa pihak, supaya manfaat yang diperoleh lebih aplikatif. Saran-saran tersebut ditujukan kepada: 1. Bagi Subyek Penelitian (Mahasiswa) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa agar tidak terpaku pada perintah orang tua. Sebagi seorang anak memang sudah sewajarnya kita menuruti apa yang orang tua katakan. Tapi sebagai individu yang terus berkembang, diharapkan mahasiswa sebagai generasi penerus mampu membuka lebar pergaulan yang dapat meningkatkan wawasan. 2. Bagi Masyarakat Dari hasil penelitian ini juga dapat membantu masyarakat luas, khususnya orang tua untuk senantiasa memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk membuka lebar pergaulannya agar semakin terbuka juga pengetahuan dan ketrampilan anak dalam menghadapi situasi yang baru. Dan agar anak

19 tidak menjadi inidvidu yang tergantung pada orang lain untuk semua hal dallam hidupnya. Hal ini bukan berarti tidak ada batas sama sekali, tapi orang tua tetap mengawasi pergaulan anaknya agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Saran bagi penelitian selanjutnya yaitu pertama, bagi peneliti yang tertarik dengan tema yang sama diharapkan menggunakan metode penelitian kualiatif. Hal ini dikarenakan metode kualitatif dirasa sebagai metode yang tepat untuk menggali segala informasi dari subyek mengenai persepsi terhadap otoritas orang tua dan kemampuan pengambilan keputusan. Selain wawancara mendalam, di perlukan juga observasi dan wawancara langsung dengan mahsiswa dan orang tuanya sehingga mendukung data yang diambil. Yang kedua, peneliti sebaiknya lebih cermat dalam memilih waktu pengambilan data, agar para subyek dapat benar-benar dalam kondisi yang siap untuk menjawab/ memberikan merespon pada skala penelitian. Apabila peneliti selanjutnya yang akan menggunakan tema yang sama juga menggunakan metode penelitian kuantitatif agar lebih banyak membuat aitem pernyataan. Hal itu dimaksudkan agar lebih banyak lagi variasi aitem yang dibuat dan memperkecil kemungkinan banyaknya aitem yang terbuang. Selain itu pembuatan alat ukur pengambilan keputusan dengan menggunakan analisa kasus pertanyaan tertutup. Hal itu dimaksudkan agar subyek lebih diketahui sejauh mana kemampuan pengambilaan keputusan.

20 DAFTAR PUSTAKA Moesono, A Decision Making Memilih Studi Psikologi Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Humanitas. Vol 3 no Rubin, T. I Mengatasi Ketidakmampuan Dalam mengambil Keputusan. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia Santrock, J. W Life Span Development. Jakarta: Erlangga Syamsi, I Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara Xu, Farver, Zhang, Zeng, Yu & Cai Mainland Chinese parenting styles and parent child interaction. International Journal of Behavioral Development 2005, 29 (6),

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar (2007) pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian. Uji asumsi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang disusun. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KECENDERUNGAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KECENDERUNGAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KECENDERUNGAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA SKRIPSI Oleh: Dian Afriyani Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka proses

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada Tahun Pelajaran 2015/2016. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, beringkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang disusun. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA Oleh : Finda Fatmawati Hepi Wahyuningsih PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Nasution dan Usman (2007, h.2) mengatakan penelitian adalah sebuah proses untuk mendapatkan solusi dari permasalahan setelah melakukan studi dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009) adalah metode berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka, kemudian dianalisa. Karena angka-angka tersebut sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: a) jenis penelitian. b) Identifikasi variabel penelitian, c) Defenisi oprasional penelitian, d) populasi dan teknik pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala atau objek penelitian yang bervariasi. Atau variabel adalah objek penelitian atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini menggunkan metode pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuatitatif yaitu penelitian yang sistematis, jelas, terencana sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Kerlinger (2000:483) rancangan penelitian merupakan rencana dan stuktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Creswell ( dalam Alsa, 2003, h. 13) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian ilmiah. Cara atau metode penelitian adalah alat untuk mencapai tujuan dan kualitas penelitian sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, yaitu penelitian untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menekankan pada data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif maka teknik ini disebut teknik deskriptif. Tabel 1 Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif maka teknik ini disebut teknik deskriptif. Tabel 1 Rancangan Penelitian 38 BAB III A. Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Yang menggunakan angka-angka sesudah sampai pada prosentase kemudian ditafsirkan dengan kalimat-kalimat

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu BAB III METODE PEELITTIA A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang ingin melihat hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono (006) penelitian komparatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA JULI SUSANTI SUKARTI PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan emosional dan komunikasi interpersonal. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menguji hubungan variabel x dan y, kedua variabel tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006; 12).

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006; 12). BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian, oleh karena itu penentuan metode yang dipakai harus tepat dan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian berfungsi untuk menentukan alat pengumpulan data dan teknik analisis yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauhmana variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan jenis-jenis yang akan digunakan. Variabel merujuk pada karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alasannya adalah peneliti ingin mengeneralisasikan suatu fenomena pada suatu kelompok. Penelitian

Lebih terperinci