BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian menurut data yang diperoleh di lapangan. Pembahasan diawali dengan menjelaskan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data penelitian, analisis data, dan dilanjutkan dengan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. A. Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (U IN) Imam Bonjol Padang yang masih aktif. Jumlah subjek penelitian ini adalah 62 mahasiswa yang semester VI. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Jumlah Subjek Penelitian No Semester Lokal Sampel Jumlah anggota sampel/lokal 1 A Sampel= x100 = orang 2 VI B Sampel= x100 = orang 3 C Sampel= x100 = orang Jumlah Sumber : Hasil Pengambilan Sampel 62 orang 58

2 59 B. Pelaksanaan penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Jalan Mahmud Yunus Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Kota Padang Sumatera Barat. 2. Waktu Penelitian Aktifitas penelitian ini secara keseluruhan dilakukan pada bulan April 2017 sampai dengan Agustus Tabel 4.2 Kegiatan Penelitian No Tahapan Kegiatan 1 Persiapan April 2017 Mei 2017 Juni 2017 Juli 17 Agustus Observasi 3 Skala 4 Analisis Data 5 Penyusun an Laporan 3. Penentuan Sampel Penelitian Sampel yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komuniasi UIN Imam Bonjol Padang semester VI yang diacak berdasarkan teknik simple random sampling. Penelitian dilakukan

3 60 sendiri oleh penulis dengan membagikan skala penelitian, yaitu skala kecemasan menghadapi dunia kerja dan skala motivasi belajar. 4. Pengumpulan Data Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan dua skala yaitu skala kecemasan menghadapi dunia kerja yang terdiri dari 40 aitem pernyataan, pada setiap pernyataan terdapat lembar identitas, kolom jawaban, dan cara pengisiannya. Dan skala motivasi belajar dengan 27 aitem pernyataan, pada setiap pernyataan terdapat lembar identitas, kolom jawaban, dan cara pengisiannya. C. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data penelitian digunakan untuk membuat kategorisasi variabel dengan menggolongkan subjek dalam dua kategori yaitu rendah dan tinggi. Menurut Azwar (2012 ), skor skala sebagai hasil ukur berupa angka (kuantitatif) maka skor memerlukan suatu norma pembanding agar dapat diinterpretasikan secara kuantitatif. Berdasarkan tujuan tersebut maka peneliti menetapkan suatu kategorisasi. 1. Kategorisasi Motivasi Belajar Tabel 4.3 Kategorisasi Skala Motivasi Belajar No Skor Kategorisasi Jumlah Persentase (%) Rendah 32 Orang Tinggi 30 Orang 48 Total 62 Orang 100 Sumber : Data Penelitian

4 61 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa didapatkan 62 subjek yang diteliti, sebanyak 32 orang atau 52% memiliki motivasi belajar yang kategorisasinya rendah, dan 30 orang atau 48% memiliki motivasi belajar yang kategorisasinya tinggi. Besarnya persentase motivasi belajar pada tabel tersebut, menunjukkan bahwa Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam semester enam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang lebih dominan memiliki tingkat motivasi yang dikategorikan rendah. 2. Kategorisasi Kecemasan menghadapi dunia kerja Tabel 4.4 Kategorisasi Skala Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja No Skor Kategorisasi Jumlah Persentase (%) Rendah 29 Orang Tinggi 33 Orang 53 Total 62 Orang 100 Sumber : Data Penelitian Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa didapatkan 62 subjek yang diteliti, sebanyak 29 orang atau 47% mempersepsikan kecemasan menghadapi dunia kerja rendah, dan 33 orang atau 53% mempersepsikan kecemasan menghadapi dunia kerja tinggi. Besarnya persentase kecemasan menghadapi dunia kerja pada tabel tersebut, menunjukkan bahwa Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam semester VI Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol

5 62 Padang lebih dominan memiliki tingkat kecemasan yang dikategorikan tinggi. D. Hasil Penelitian 1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Model statistik yang digunakan yaitu test One Sampel Kolmogorov smirnov. Dalam ketentuannya jika p > 0.05 maka sebaran dikatakan normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Uji Normalitas Skala Motivasi Belajar dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Kecemasan menghadapi dunia kerja (y) Motivasi belajar (x) Sumber: Data SPSS 20.0 for windows Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.,128 62,013,969 62,121,074 62,200*,985 62,656 Untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dari tabel One-Sample Kolmogorov Smirnov Test pada tabel di atas. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi normal. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymptotic Significance 2-tailed) untuk motivasi belajar adalah 0,200 dan kecemasan menghadapi dunia kerja adalah 0,13.

6 63 Signifikansi untuk variabel motivasi belajar lebih besar dari 0,05 maka berdistribusi normal dan untuk signifikansi kecemasan menghadapi dunia kerja juga lebih besar dari 0,05 maka berdistribusi normal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data skala motivasi belajar dan kecemasan menghadapi dunia kerja berdistribusi normal. 2. Uji linearitas Setelah dilakukan uji normalitas, maka langkah selanjutnya adalah uji linearitas untuk menguji apakah data yang diteliti linear atau tidak. Suatu data dikatakan linear jika nilai p < Berdasarkan hasil output ANOVA Table, dapat diketahui bahwa signifikansi pada liniearitas sebesar 0,009 karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,009 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa antara motivasi belajar dengan kecemasan menghadapi dunia kerja mahasiswa terdapat hubungan yang linear maka asumsi linearitas terpenuhi. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Pengujian ini digunakan untuk membuktikan ada atau tidak ada hubunga antara dua variabel tersebut. Uji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment. Hasil dari uji korelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

7 64 Motivasi belajar (x) Kecemasan menghadapi dunia kerja (y) Sig. (2-tailed) < Tabel 4.6 Hasil Analisis Pearson Correlations Kecemasan Motivasi belajar (x) menghadapi dunia kerja (y) Pearson Correlation 1 -,260 * Sig. (2-tailed),041 N Pearson Correlation -,260 * 1 Sig. (2-tailed),041 N Hasil analisis pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien pearson correlation kecemasan menghadapi dunia kerja dengan motivasi belajar sebesar -0,260 ( p < 0,05) yang berarti bahwa adanya hubungan arah negatif antara motivasi belajar dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang. E. Pembahasan Tinggi rendahnya motivasi belajar dapat dilihat melalui tinggi rendahnya skor yang diperoleh pada skala motivasi belajar. Semakin tinggi skor yang diperoleh mahasiswa maka semakin tinggi pula tingkat motivasi belajar. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh mahasiswa pada skala motivasi belajar maka semakin rendah pula motivasi belajar. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 62 subjek yang diteliti, sebanyak 32 orang atau 52% memiliki motivasi belajar yang

8 65 kategorisasinya rendah yang artinya mahasiswa memiliki dorongan belajar yang lemah, dan 30 orang atau 48% memiliki motivasi belajar yang kategorisasinya tinggi yang artinya mahasiswa memiliki dorongan belajar yang kuat. Dari besarnya persentase motivasi belajar pada tabel tersebut, menunjukkan bahwa mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam semester VI Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang lebih dominan memiliki tingkat motivasi yang dikategorikan rendah. Tinggi rendahnya kecemasan menghadapi dunia kerja dapat dilihat melalui tinggi rendahnya skor yang diperoleh pada skala kecemasan menghadapi dunia kerja. Semakin tinggi skor yang diperoleh mahasiswa maka semakin tinggi tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja mahasiswa tersebut. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh mahasiswa pada skala kecemasan menghadapi dunia kerja maka semakin rendah pula tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja mahasiswa tersebut. Diketahui bahwa dari 62 subjek yang diteliti, sebanyak 29 orang atau 47% mempersepsikan kecemasan menghadapi dunia kerja rendah artinya mahasiswa tidak khawatir menghadapi dunia kerja, dan 33 orang atau 53% mempersepsikan kecemasan menghadapi dunia kerja tinggi artinya mahasiswa khawatir menghadapi duni kerja. Dari besarnya persentase kecemasan menghadapi dunia kerja pada tabel tersebut, menunjukkan bahwa Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam semester VI

9 66 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang lebih dominan memiliki tingkat kecemasan yang dikategorikan tinggi. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Nugroha (2010), penelitian ini berjudul untuk mengetahui Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Semester Akhir di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahawa sebaran data yang ada adalah normal dan mengikuti fungsi linear. Koefisien korelasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah r = -0,499 dengan p<0,05. Hal ini berarti menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Dengan kata lain, ada hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa semester akhir di Fakultas Sanata Dharma Yogyakarta. Rahmasari (2016) penelitiannya yan g berjudul Hubungan Persepsi Tentang Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam UIN Walisongo Semarang dengan Kecemasan Karir. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, diperoleh bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara persepsi tentang Jurusan BPI dengan kecemasan karir pada mahasiswa Jurusan BPI UIN Walisongo Semarang. Dengan hasil pengujian hipotesis diperoleh rxy = dengan demikian rxy = > r0.05 (55) = signifikan dan hipotesis diterima, sedangkan rxy = > r0.01 (55) = da n hipotesis diterima. Semakin positif persepsi tentang Jurusan BPI maka

10 67 semakin rendah tingkat kecemasan karir, sebaliknya semakin negatif persepsi tentang Jurusan BPI maka semakin tinggi tingkat kecemasan karirnya. Dengan demikian kenaikan persepsi tentang Jurusan BPI akan diikuti penurunan tingkat kecemasan karir, begitu sebaliknya penurunan persepsi tentang Jurusan BPI akan diikuti kenaikan tingkat kecemasan karir pada mahasiswa Jurusan BPI UIN Walisongo Semarang. Admadja (2013) pada penelitiannya tentang Hubungan Kontrol Diri dengan Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Semester Akhir Jurusan Pendidikan Matematika dan Bahasa Inggris STKIP PGRI Ngawi. Hasil penelitiannya menunjukkan terdapat hubungan negatif signifikan antara kontrol diri dan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Artinya semakin tinggi kontrol diri mahasiswa maka akan semakin rendah tingkat kecemasannya dalam menghadapi dunia kerja, begitu juga sebaliknya semakin rendah kontrol diri mahasiswa maka semakin tinggi tingkat kecemasannya dalam menghadapi dunia kerja. Adapun angka kolerasinya yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,410. Hasil penelitian dari data, menunjukkan bahwa ada hubungan arah negatif yang signifikan antara motivasi belajar dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Hal ini terbukti dari koefisien correlation Pearson sebesar -0,260 dengan signifikansi 0,009 (0,009 < 0.05), sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan arah negatif yang signifikan antara motivasi belajar dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan

11 68 Ilmu Komunukasi UIN Imam Bonjol Padang. Apabila motivasi belajar pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam rendah maka kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam tinggi dan sebaliknya jika motivasi belajar pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam tinggi maka kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunukasi UIN Imam Bonjol Padang rendah.