PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Niken Prasetya Purwibawaningtyas Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya pengembangan pembelajaran teks cerpen adalah sebagai sarana untuk memudahkan siswa belajar teks cerpen kaitannya dengan materi memahami, menulis, dan menelaah serta merevisi teks cerpen. Hal itu dikarenakan pembelajaran, khususnya LK dan bahan ajar yang selama ini digunakan siswa masih terlalu umum dan sulit dipahami. Secara khusus peneliti merumuskan masalah, yakni bagaimanakah pengembangan dan ketepatan pembelajaran teks cerpen kelas VII dengan teknik Buka Acak Susun siswa SMP Negeri 4 tahun pelajaran 2014/2015. Pengembangan PerangkatPembelajaran Teks Cerpen Kelas VII dengan Teknik Buka Acak Susun Siswa SMP Negeri 4 Tahun Pelajaran 2014/2015menggunakan pengembangan model 4-D (four D model). Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P (model 4 P), yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Dengan berbagai keterbatasan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil analisis angket untuk siswa SMPN 4 Malang yang telah menempuh materi teks cerpen, pedoman angket terbuka untuk guru bahasa Indonesia, dan pernyataan tentang kebutuhan materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun siswa kelas VII SMPN 4 Malang, peneliti berpendapat perlu mengembangkan sebuah pembelajaran yang sangat sesuai untuk pencapaian tujuan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada teks cerpen. Perangkat pembelajaran tersebut adalah pembelajaran teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi ahli materi, ahli perancang dan media pembelajaran, dan ahli guru, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar valid, menunjukkan bahan ajar sudah tepat. Kata-kata kunci: pembelajaran, teks cerpen, teknik Buka Acak Susun NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 277

2 PENDAHULUAN Teks cerpen merupakan materi bahasa Indonesia berbasis teks yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 58 tentang Kurikulum SMP tahun 2014 pada lampiran III. Pada pendekatan ini diharapkan peserta didik mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa, baik verbal maupun nonverbal, yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pembelajaran teks cerpen di kelas VII SMP Negri 4 Malang masih belum maksimal. Siswa merasa bosan dan kesulitan untuk memahami materi teks cerpen. Efek ini sebagai akibat pembelajaran yang hanya menuntut nilai akhir saja. Siswa kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Karena itu, masalah ini perlu diatasi. Salah satu alternatif pemecahannya dengan memperbaiki pembelajaran yang mampu mengefektifan pengembangan pembelajaran, khususnya pada materi teks cerpen. Perbaikan tersebut dengan menggunakan teknik pembelajaran Buka Acak Susun. Perangkat pembelajaran yang diguna-kan guru dan siswa SMPN 4 Malang adalah pembelajaran berbentuk se pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 13. Di dalam pembelajaran tersebut peneliti mengamati bahwa pembelajaran yang dimiliki oleh guru belumlah lengkap. Perangkat pembelajaran yang dimiliki hanya terbatas pada silabus dan RPP saja dengan materi yang sederhana. Unsur-unsur intrinsik yang menjadi unsur utama pembangun cerpen sama sekali tidak dibahas dalam materi tersebut. Padahal pemahaman terhadap unsur-unsur tersebut sangat memengaruhi keterampilan peserta didik dalam memahami teks cerpen. Selain itu, di dalam buku paket yang digunakan oleh siswa,materi teks cerpen yang dipaparkan juga masih terlalu umum. Semua itu karena tidak tercerminnya atau bahkan tidak adanya teknik tertentu yang mewarnai pembelajaran tersebut, sehingga buku tersebut sulit dipahami oleh siswa dan guru kesulitan mengaplikasikan teknik pembelajaran tertentu dalam kegiatan pembelajarannya. Oleh sebab itu, penulis menawarkan sebuah produk pengembangan pembelajaran teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun. Penerapan teknik Buka Acak Susun dalam pembelajaran teks cerpen merupakan serangkaian pembelajaran yang terdiri atas silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja (LK), dan bahan ajar. Pemberian teknik Buka Acak Susun kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang dikemas secara menyenangkan. Sedangkan guru akan lebih kreatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya di kelas. Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: (1) NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 278

3 bagaimanakah pengembangan pembelajaran teks cerpen kelas VII siswa SMPN 4 Malang Tahun Pelajaran 2014/2015dengan teknik Buka Acak Susundan (2) bagaimanakah ketepatan pengembangan pembelajaran teks cerpen kelas VII siswa SMPN 4 Malang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan teknik Buka Acak Susun. Selanjutnya, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mendeskripsikanpengembangan pembelajaran teks cerpen kelas VII siswa SMPN 4 Malang Tahun Pelajaran 2014/2015dengan teknik Buka Acak Susundan (2) mendeskripsikanketepatan pengembangan pembelajaran teks cerpen kelas VII siswa SMPN 4 Malang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan teknik Buka Acak Susun. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan model 4D terdiri yang terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P (model 4 P), yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Pertama, tahap pendefinisian, yang meliputi lima langkah pokok, yaitu (1) analisis ujung depan (awal akhir), (2) analisis siswa, (3) analisis tugas, (4) analisis konsep, dan (5) perumusan tujuan pembelajaran. Kedua, tahap perancangan. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu (1) penyusunan tes acuan patokan, (2) pemilihan media, dan (3) pemilihan format. Ketiga, tahap pengembangan. Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar teks cerpen berdasarkan strategi terbim-bing yang sudah direvisi dari para ahli (validator). Tahap ini meliputi, yaitu validasi bahan ajar memproduksi teks cerpen berdasar-kan strategi terbimbing, simulasi, dan uji coba. Keempat, tahap penyebaran. Tahapan ini masuk pada keterbatasan peneliti, karena peneliti tidak sampai melakukan tahap penyebaran produk. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dipaparkan mengenai (1) pengembangan pembelajaran teks cerpen kelas VII dengan teknik Buka Acak Susun siswa SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2014/2015, ( 2) ketepatan pembelajaran teks cerpen kelas VII dengan teknik Buka Acak Susun siswa SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2014/2015 (3) revisi produk, dan ( 4) deskripsi produk setelah revisi. Pada penelitian pengembangan ini dengan berbagai keterbatasan, dalam pengembangan produk pembelajaran pada materi teks cerpen, peneliti membatasi hanya sampai pada tiga tahap pengembangan yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap pengembangan, sedangkan untuk tahapan penyebaran hasil produk pengembangan tidak dilakukan oleh peneliti. Pada tahap pendefinisian (define) ini meliputi lima langkah pokok, yaitu (1) analisis ujung depan (awal akhir), (2) analisis siswa, (3) analisis tugas, (4) analisis konsep, NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 279

4 dan (5) perumusan tujuan pembelajaran. Analisis awal akhir bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga dibutuhkan pengembangan pembelajaran teks cerpen. Analisis awal akhir dijaring melalui angket kebutuhan siswa dan dan guru. Hasil analisis kebutuhan guru SMP Negeri 4 Malang (1) setuju dalam menyusun pembelajaran menggunakan silabus yang sudah tersedia, (2) setuju, jika dalam menyusun pembelajaran merasa perlu mengembangkan silabus yang disusun sendiri, (3) sangat setuju, jika dalam melaksnakan kegiatan pembelajaran menggunakan RPP yang disusun sendiri, (4) merasa puas dalam penyampaian materi teks cerpen selama ini, (5) setuju dan sering merancang atau mengembangkan model pembelajaran dengan teknik-teknik yang dapat meningkatkan efektifitias pembelajaran, (6) setuju dan sering menyusun lembar kerja dalam menyusun pembelajaran (RPP), (7) sangat setuju, jika lembar kerja siswa sangat diperlukan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonseia dalam mempelajari teks cerpen, (8) setuju, jika bahan ajar mata pelajaran bahasa Indonseia dikembangan dalam bentuk cetak teks cerpen pada kelas VII diguanakan untuk melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan, (9) sangat setuju, jika dalam pengembangan bahan ajar bahasa Indonseia dilengkapi teknik Buka Acak Susun dalam mempelajari teks cerpen dapat meningkatkan kompetensi, dan (10) sangat setuju, jika dalam pembelajaran bahasa Indonseia dilengkapi dengan macammacam contoh teks cerpen. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru SMP Negeri 4 Malang, peneliti berpendapat bahwa perlunya pengembangan pembelajaran, untuk menopang tugas guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, untuk menghasilkan kualitas pemelajaran dan hasil belajar siswa. Analisis siswa merupakan telaah karakteristik siswa yang meliputi kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan kognitif siswa, serta minat dan motivasi. Untuk mengetahui karakteristik dan kebutuhan siswa dilakukan analisis kebutuhan siswa dijaring melalui angket karakteristik siswa tentang minat dan motivasi siswa dalam mempelajari materi teks cerpen. Hasil analisis kebutuahan siswa SMP Negeri 4 Malang menunjukkan: 70% siswa senang belajar bahasa Indonesia dengan buku ajar karena mudah dipahami, 70% setuju, jika selama proses pembelajaran pada materi teks cerpen diberikan kebebasan berkreativitas, 80% siswa setuju, jika pembelajaran bahasa Indonesia terdapat lembar kerja dalam mempelajari teks cerpen, 50% sangat setuju dan 50% setuju adanya lembar kerja dan bahan dapat membantu siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam mempelajari teks cerpen, 70% setuju, jika pembelajaran bahasa Indonesia terdapat bahan ajar khusus dalam mempelajari teks cerpen, 60% siswasenang menggunakan LK dan NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 280

5 bahan ajar mempelajari teks cerpen, 60%setuju, jika pembelajaran bahasa Indonesia terdapat bahan ajar khusus dalam mempelajari teks cerpen, 60% setuju, jika pembelajaran bahasa Indonesia perlu dikembangkan bahan ajar khusus dalam mempelajari teks cerpen, 60% setuju, jika pembelajaran bahasa Indonesia dikembangkan teknik Buka Acak Susun dalam mempelajari teks cerpen dan 60% setuju, jika dengan penerapan teknik Buka Acak Susun dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan dalam menyusun, menelaah dan merevisi teks cerpen Dari hasil analsis kebutuhan siswa diatas memberika gambaran bahwa terdapat 60% perlunya pengembangan pembelajaran khususnya lembar kerja dan bahan ajar. Selanjutnya secara umum dari analisis kebutuhan siswa dan guru, peneliti berpendapat perlunya pengembangan pembelajar yang meliputi silabus, RPP, lembar kerja dan bahan ajar untuk mengoptimalkan prose dan hasil kegiatan pembelajaran, khususnya pada pembelajaran teks cerpen. Analisi tugas ini meliputi tiga langkah pokok, yaitu analisis struktur isi, analisis prosedural, dan analisis proses informasi.analisis struktur isi adalah analisis termasuk isi dalam kurikulum. Analisis ini mencakup analisis struktur isi pada materi memahami, menulis, dan menelaah serta merevisi teks cerpen. Analisis prosedural digunakan untuk mengidentifikasi tahap-tahap yang dilakukan dalam pengembangan pembelajaran, yaitu melakukan pengkajian melalui instrumen telaah pengembangan silabus, RPP, LK dan bahan ajar. Dan selanjutnya dalam pengembangan bahan ajar dilakukan tahapan-tahapan dalam penyelesaian tugas dan menganalisis tugas dengan cara mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaiannya sesuai dengan bahan ajar yang dipilih. Analisis ini mencakup analisis prosedural unsurunsur intrinsik cerpen.analisis proses informasi merupakan menguraikan informasi-informasi yang diperoleh peneliti dalam mengembangkan pembelajaran yang mencakup silabus, RPP, LK dan bahan ajar. Analisis yang disajikan dalam pengembangan pembelajaran ini diperoleh dari berbagai buku referensi tentang unsur-unsur intrinsik cerpen, dan langkah-langkah menyusun teks cerpen. Analisis konsep merupakan identifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secara sistematis, serta mengaitkan satu konsep dengan konsep lain yang relevan, sehingga membentuk suatu peta konsep. Analisa inimencakup peta konsep untuk unusur-unsur intrisik cerpen. Penyusunan tujuan pembelajaran atau indikator pencapaian hasil belajar didasarkan pada kompetensi inti dan indikator yang tercantum dalam kurikulum tentang suatu konsep materi memahami, menulis, dan menelaah teks cerpen. Perumusan ini mencakup tujuan pembelajaran untuk teks cerpen. Tahap perancangan (design)ini terdiri dari lima langkah, yaitu (1) penyusunan silabus, (2) NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 281

6 penyusunan RPP, (3) penyusunan LK (Lembar Kerja), dan (4) penyusunan bahan ajar, (5) pemilihan format. Penyusunan Silabus, Langkah awal yang dilakukan sebelum silabus dikembang-kan, peneliti terlebih dahulu menyesuaikan dengan KI dan KD yang ada pada kurikulum Dari hasil telaah tentang KI dan KD, kemudian ditetap KD yang akan dikembang-kan dan dalam pengembangan pembelajaran ini ada tiga KD yaitu memahami teks cerpen secara tulis dan lisan, menulis teks cerpen, dan menelaah serta merevisi teks cerpen dengan menggunakan format yang ada. Selanjutnya dengan melihat keterkaitan antar komponen silabus, kemudian ditetapkan sumber belajar dan teknik yang akan dalam pengembangan silabus. Produk yang dikembangkan berupa silabus bahasaindonesia pada materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun SMP kelas VII semester 2. Penyusunan RPP, setelah silabus selesai disusun, langkah selanjutnya adalah penyusunan RPP. Produk yang dikembangkan berupa RPP bahasa Indonesia pada materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun SMP kelas VII semester 2. Penyusunan RPP didasarkan pada silabus pada subbab di atas. Pengembangan RPP materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun ini terlihat pada bagian/komponen langkah-langkah pembelajaran yang diupayakan melatih kemampuan keterampilan berbahasa dan menarik siswa untuk lebih aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mendukung upaya meningkatkan kemampuan keterampilan berbahasa, maka dalam penyusunan RPP perlu dibuat lembar kerja, sehingga memungkinkan kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Penyusunan LK ( Lembar Kerja), tujuan penyusunan LK (Lembar Kerja) bahasa Indonesia pada materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun SMP kelas VII adalah untuk membantu dan memudahkan siswa dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Penyusunan LK (Lembar Kerja) didasarkan pada silabus pada subbab di atas.lk (Lemb ar Kerja) disusun untuk melatih siswa dalam kegiatan berbahasa baik secara individu maupun kelompok. Penyusunan BahanAjar, Bahan ajar ini disusun untuk mempermudah siswa dalam memahami materi teks cerpen. Bahan ajar ini bukan satu-satunya sumber yang dapat digunakan sebagai pembelajaran, masih ada sumber lain yang dapat dijadikan referensi guna mendukung kegiatan pembelajaran pada materi teks cerita pendek tersebut. Sehingga bahan ajar disusun harus menarik, dengan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Dengan banyaknya buku sebagai sumber yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar, maka bahan ajar yang disusun semakin dapat mempermudah siswa dalam mempelajari teks cerpen. Pemilihan format. Pemilihan format dalam pengembangan pembelajaran ini dimaksudkan untuk mendesain atau merancang isi pembelajaran, pemilihan strategi, NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 282

7 pendekatan, metode pembelajaran, dan sumber belajar. Format yang dipilih adalah memenuhi kriteria menarik, memudah-kan dan membantu dalam pembelajaran. Di dalam pemilihan format ini dilakukan dengan mengkaji formatformat penyusunan pembelajaran ( silabus, RPP, LK dan bahan ajar) yang sudah ada. Pemilihan format pada bahan ajar yang digunakan meliputi bagian pembuka, isi, dan penutup. Gambar 1 Sampul Depan Tahap pengembangan (develop) ini meliputi, yaitu validasi pembelajaran teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun, simulasi, dan uji coba. Validasi pembelajaran teks cerpen ini dilakukan oleh para ahli diikuti dengan revisi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu memvalidasi pembelajaran pada materi teks cerita pendek dengan teknik Buka Acak Susun.Peneliti memilih sebagai validator ahli perancangan pembelajaran dan validasi ahli materi adalah dosen pascasarjana bahasa dan sastra Indonesia Universitas Islam Malang, serta satu orang guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 4 Malang sebagai ahli praktisi. Tabel 1 Validator Perangkat Pembelajaran Nama Validator Jabatan Dr. Abdul Rani, M.Pd Ahli Materi Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. Sri Wahyuni, M.Pd Dosen Pendidikan Ahli Rancangan Bahasa dan Sastra Pembelajaran Indonesia Kamsiah Rinawati, S.Pd Ahli Guru (Praktisi) Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 4 Maalang Simulasi yaitu kegiatan untuk mengoperasionalkan rencana pelajaran. Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 283

8 nyata beserta keadaan sekelilingnya. Tahap ini merupakan uji coba produk pengembangan pembelajaran teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun siswa kelas VII SMP Negeri 4 Malang. Dalam pengembangan pembelajaran pada materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak susun yang telah dirancang dipilih uji coba kelompok kecil pada 10 siswa kelas VII SMP Negeri 4 Malang. Siswa yang dipilih mencerminkan karakter siswa baik dari jenis kelamin dan kecerdasan. Data pengembangan pembelajaran pada maetri teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun siswa kelas VII SMP Negeri 4 Malang adalah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang dihasilkan berupa saran dan rekomendasi yang diperoleh dari subjek ahli, praktisi, dan siswa sebagai penilai dari produk yang dihasilkan. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran validasi subjek ahli, praktisi, dan angket siswa. Instrumen pengumpul data yang digunakan pada pengembangan pembelajaran (silabus, RPP, lembar kerja dan bahan ajar) pada materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Malang adalah lembar validasi dan angket respon siswa. Tabel 2 Kelompok Kecil 10 Siswa No. Jenis Siswa Kelamin Kemampuan 1 P Di atas rata-rata 2 P Di atas rata-rata 3 L Di atas rata-rata 4 P Standar 5 P Standar 6 P Standar 7 P Standar 8 L Di bawah rata-rata 9 L Di bawah rata-rata 10 L Di bawah rata-rata Untuk mengukur ketepatan produk yang telah dikembangkan peneliti, apakah sudah layak atau belum layak pada produk pengembangan pembelajaran teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susundapat dilakukan dengan uji produk pengembangan. Data uji coba berupa data kuantitatif yang diperoleh dari penilai ahli perancang pembelajaran, praktisi dan uji kelompok kecil. Pada lembar validasi terdapat skor penilaian dengan skala 1, 2, 3, 4. Analisis data meliputi (1) analisis data validasi ahli perancang pembelajaran, (2) analisis data validasi praktisi, dan (3) revisi produk. Peneliti memilih sebagai validator adalah satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli materi, satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 284

9 validator ahli perancang pembelajaran, serta satu orang guru bahasa Indonesia SMP Negeri 4 Malang kelas VII. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi ahli materi, ahli perancang pembel-ajaran, dan ahli guru, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran valid, menunjukkan pembelajaran (sila-bus, RPP, LK dan bahan ajar) sudah tepat. Berikut ini peneliti sajikan secara rinci hasil analisis data pengembangan pembelajaran teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susunpada materi memahami, menulis, dan menelaah serta merevisi teks cerpen sesuai dengan tahap-tahap dalam model 4- D, dan diakhiri dengan kesimpulan untuk merevisi produk. Analisis lembar validasi instrumen bertujuan untuk memperoleh data tentang kebutuhan siswa dan guru sebagai salah satu bahan dalam mengembangkan pembelajaran pada materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun kelas VII SMP Negeri 4 Malang. Analisis lembar validasi instrumen dijaring melalui lembar validasi kebutuhan siswa dan guru. NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 285

10 Tabel 3 Hasil Analisis Lembar Validasi Instrumen Pedoman Angket Terbuka untuk Guru Bahasa Indonsia No Skala penilaian Aspek yang dinilai Petunjuk dinyatakan dengan jelas 2 Tujuan penggunaan angket jelas 3 Isi sudah dapat menggambarkan angket terbuka guru yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia materi teks cerpen 4 Pertanyaan jelas dan singkat 5 Jumlah butir pertanyaan sesuai kebutuhan 6 Menggunakan bahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar 7 Menggunakan kalimat yang mudah dipahami Jumlah Poin Penilaian 25 Persentase Penilaian 89% Dari hasil analisis lembar validasi ahli instrumen pedoman angket terbuka untuk guru bahasa Indonsia bahwa petunjuk dinyatakan dengan jelas sangat baik, tujuan penggunaan angket jelas baik, isi sudah dapat menggambarkan angket terbuka guru yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia materi teks cerpen baik, pertanyaan jelas dan singkat sangat baik, jumlah butir pertanyaan sesuai kebutuhan baik, menggunakan bahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar sangat baik, serta menggunakan kalimat yang mudah dipahami sangat baik. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi instrumen pedoman angket terbuka untuk guru bahasa Indonesia bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 89% menunjukkan bahwa pedoman angket terbuka untuk guru bahasa Indonesia sangat valid. NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 286

11 Tabel 4 Hasil Analisis Lembar Validasi Instrumen Pernyataan tentang Kebutuhan Materi Teks Cerpen dengan Teknik Bukan Acak Susun No. Aspek yang dinilai Skala penilaian Petunjuk dinyatakan dengan jelas 2 Tujuan penggunaan angket jelas 3 Isi sudah dapat menggambarkan pernyataan tentang kebutuhan siswa yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia materi teks cerpen 4 Pertanyaan jelas dan singkat 5 Jumlah butir pertanyaan sesuai kebutuhan 6 Menggunakan bahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar 7 Menggunakan kalimat yang mudah dipahami Jumlah Poin Penilaian 24 Persentase Penilaian 86% Dari hasil analisis lembar validasi ahli instrumen pernyataan tentang kebutuhan materi teks cerpen dengan teknik Bukan Acan Susunkelas VII SMP Negeri 4 Malang, bahwa petunjuk dinyatakan dengan jelas sangat baik, tujuan penggunaan angket jelas baik, isi sudah dapat menggambarkan pernyataan tentang kebutuhan siswa yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia materi teks cerpen baik, pertanyaan jelas dan singkat baik, jumlah butir pertanyaan sesuai kebutuhan baik, menggunakan bahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar sangat baik, serta menggunakan kalimat yang mudah dipahami sangat baik. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi instrumen pernyataan tentang kebutuhan materi teks dengan teknik Bukan Acan Susun kelas VII SMP Negeri 4 Malang, bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 86% menunjukkan bahwa pedoman angket terbuka untuk guru bahasa Indonesia sangat valid. NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 287

12 Tabel 5 Hasil Analisis Lembar Validasi Instrumen Angket Karakteristik Siswa tentang Minat dan Motivasi Siswa dalam Mempelajari Materi Teks Cerpen Skala No Aspek yang dinilai penilaian Petunjuk dinyatakan dengan jelas 2 Tujuan penggunaan angket jelas 3 Isi sudah dapat menggambarkan angket karakteristik siswa yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia materi teks cerpen 4 Pertanyaan jelas dan singkat 5 Jumlah butir pertanyaan sesuai kebutuhan 6 Menggunakan bahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar 7 Menggunakan kalimat yang mudah dipahami Jumlah Poin Penilaian 25 Persentase Penilaian 89% Dari hasil analisis lembar validasi ahli instrumen angket karakteristik siswa tentang minat dan motivasi siswa dalam mempelajari materi teks cerpen bahwa petunjuk dinyatakan dengan jelas sangat baik, tujuan penggunaan angket jelas baik, isi sudah dapat menggambarkan angket karakteristik siswa yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia materi teks cerpen baik, pertanyaan jelas dan singkat sangat baik, jumlah butir pertanyaan sesuai kebutuhan baik, menggunakan bahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar baik, serta menggunakan kalimat yang mudah dipahami sangat baik. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi instrumen angket karakteristik siswa tentang minat dan motivasi siswa dalam mempelajari materi teks cerpen bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 89% menunjukkan bahwa pedoman angket terbuka untuk guru bahasa Indonesia valid. Dalam penelitian ini lembar validasi akan digunakan untuk menilai produk pengembangan pembelajaran (silabus, RPP, LK dan bahan ajar) teks cerpen dengan teknik Buka AcakSusun yang telah dikembangkan peneliti. Validator terdiri dari satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli isi, satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli perancang dan media pembelajaran, serta satu orang guru bahasa Indonesia SMP Negeri 4 Malang kelas VII. NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 288

13 Tabel 6 Hasil Analisis Lembar Validasi Ahli Isi No. ASPEK SKOR CATATAN/SARAN 1 Kesesuaian dan keruntutan daftar isi dengan materi. 2 Kejelasan materi yang ditampilkan 3 Kesesuaian latihan-latihan soal dengan materi 4 Kesesuaian materi dengan indikator yang akan dicapai 5 Strategi terbimbing pada bahan ajar sudah tercermin Jumlah Poin 18 Persentase 90% Dari hasil analisis lembar validasi bahan ajar teks cerpen untuk ahli isi bahwa kesesuaian dan keruntutan daftar isi dengan materi kriteria telah terpenuhi, kejelasan materi yang ditampilkan kriteria telah terpenuhi, kesesuaian latihanlatihan soal dengan materi kriteria kurang terpenuhi, kesesuaian materi dengan indikator yang akan dicapai kriteria kurang terpenuhi, serta strategi terbimbing pada bahan ajar sudah tercermin kriteria telah terpenuhi. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi bahan ajar teks cerpen untuk ahli isi bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 90% menunjukkan bahwa bahan ajar sangat valid. Tabel 7 Hasil Analisis Lembar Validasi Ahli Perancang Pembelajaran A. Silabus No Aspek yang dinilai Silabus disusun sesuai dengan komponen silabus (Identitas/tema pelajaran, Materi pelajaran, Kegiatan pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, Alokasi waktu, dan Sumber Belajar) Adanya kesesuaian antara KI dan KD dalam standar isi dengan materi pelajaran Adanya kesesuaian antara KI dan KD dalam standar isi, materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran Adanya kesesuaian antara materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran dengan penilaian Adanya kesesuaian antara materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu Skala penilaian NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 289

14 No. Aspek yang dinilai Skala penilaian Adanya kesesuaian antara materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran dengan sumber belajar Jumlah Poin 20 Persentase 83% B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran No. Aspek yang dinilai Skala penilaian RPP yang disusun sesuai dengan unsur-unsur pada komponennya. 2. Kesesuaian KI, KD dengan indikator 3. Kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaan 4. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan materi 5. Keluasan dan kedalaman materi disesuaikan dengan karakteristik peserta didik 6. Keluasan dan kedalaman materi memunginkan dicapai dalam waktu yang disediakan 7. Kesesuaian metode dengan tujuan dan materi pembelajaran 8. Kesesuaian kegiatan dengan metode pembelajaran 9. Kesesuaian penilaian dengan tujuan pembelajaran 10. Kesesuaian antara komponen RPP yang disusun dengan komponen dalam silabus Jumlah Poin 32 Persentase 80% C. Lembar Kerja (LK) No. Aspek yang dinilai Skala penilaian Penyusunan lembar kerja telah memuat komponenkomponen (Identitas pelajaran, Materi pelajaran, KI, KD, Indikator pencapaian kompetensi, Alokasi waktu, dan Tujuan pembelajaran) 2. Petunjuk penggunaan lembar kerja dinyatakan dengan jelas 3. Tujuan penggunaan penggunaan lembar kerja jelas 4. Penyusunan lembar kerja menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta didik 5. Penyusunan lembar kerja sesuai dengan indikator. 6. Penyusunan lembar kerja dilengkapi dengan kunci NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 290

15 No. Aspek yang dinilai Skala penilaian Penyusunan lembar kerja telah memuat komponenkomponen (Identitas pelajaran, Materi pelajaran, KI, KD, Indikator pencapaian kompetensi, Alokasi waktu, dan Tujuan pembelajaran) 2. Petunjuk penggunaan lembar kerja dinyatakan dengan jelas 3. Tujuan penggunaan penggunaan lembar kerja jelas 4. Penyusunan lembar kerja menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta didik jawaban Jumlah Poin 20 Persentase 83% D. Bahan ajar No. ASPEK SKOR CATATAN/SARAN 1 Keruntutan kesistematisan materi. 2 Keserasian materi dengan indikator yang akan dicapai. Kemenarikan penyajian 3 gambar untuk pemahaman siswa dalam belajar. Kemampuan bahan ajar dalam meningkatkan 4 pengetahuan memahami, menulis, dan menelaah teks cerpen. Kemenarikan desain gambar dan sampul yang 5 memberi kesan positif, sehingga mampu menarik minat pembaca. 6 Kemudahan dalam membaca teks/tulisan. 7 Kesesuaian dan kepaduan warna yang dipilih. 8 Kemudahan bahan ajar dalam pemahaman materi. 9 Kejelasan petunjuk pada penggunaan bahan ajar. Jumlah Poin 26 Persentase 86% NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 291

16 Ada 4 (tiga) produk yang divalidasi oleh ahli perancang pembelajaran yaitu berupa produk silabus, RPP, LK (Lembar Kerja), dan Bahan ajar. Validator ahli perancang pembelajaran adalah Dr. Sri Wahyuni, M.Pd, menjabat sebagai dosen pascasarjana Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Universitas Islam Malang. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi pembelajaran (silabus, RPP, LK dan bahan ajar) teks cerpen untuk ahli perancang pembelajaran bahwa pembelajaran yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 83% menunjukkan bahwa pembelajaran valid. Tabel 8 Hasil Analisis Lembar Validasi Guru NO. ASPEK SKOR CATATAN/SARAN Kesesuaian materi yang 1 disampaikan dengan kompetensi dasar. Kesesuaian rangkaian 2 kegiatan dengan materi pembelajaran. 3 Keterpusatan kegiatan pembelajaran pada siswa. Keterlibatan proses mental 4 dalam mengembangkan pengalaman pembelajaran. 5 Keabstrakan konsep dan tingkat kesulitan latihan sesuai dengan kemampuan berpikir SMP Negeri 4 Malang Kesesuaian materi dan 6 contoh mendukung kemandirian belajar bagi siswa kelas VII. Kemudahan petunjuk 7 penggunaan bahan ajar dalam proses pembelajaran. Jumlah Poin 26 Persentase 93% Dari hasil analisis lembar validasi bahan ajar teks cerpen untuk ahli praktisi bahwa kesesuaian materi yang disampaikan dengan NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 292

17 kompetensi dasar kriteria telah terpenuhi, kesesuaian rangkaian kegiatan dengan materi pembelajaran kriteria telah terpenuhi, keterpusatan kegiatan pembelajaran pada siswa kriteria kurang terpenuhi, keterlibatan proses mengembangkan mental dalam pengalaman pembelajaran kriteria telah terpenuhi, keabstrakan konsep dan tingkat kesulitan latihan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa SMP Negeri 4 Malang kriteria telah terpenuhi, kesesuaian materi dan contoh mendukung kemandirian belajar bagi siswa kelas VII kriteria telah terpenuhi, serta kemudahan petunjuk penggunaan bahan ajar dalam proses pembelajaran kriteria terpenuhi. Berdasarkan hasil analisis lembar validasii pembelajaran teks cerpen untuk ahli praktisi bahwa pembelajaran yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 93% menunjukkan bahwa pembel-ajaran sangat valid. Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket respon siswa pada pembelajaran teks cerpen berdasarkan strategi terbimbing yang telah diuji coba. 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 10% 0% Grafik 1 Hasil Analisis Angket Respon Siswa Dari hasil analisis angket respon siswa di atas bahwa pada 10 siswa kelas VII SMP Negeri 4 Malang dapat diuraikan sebagai berikut 80% sangat setuju dan 20% setuju siswa lebih suka belajar materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun untuk menentukan unsurcerpen, unsur intrisik teks langkahlangkah menulis, dan menelaah teks cerpen, 80% sangat setuju dan 20% setuju siswa tentang penggunaan teknik Buka Acak Susun dalam pembelajaran materi teks cerpen sangat menarik dan mendorong untuk memproduksi teks cerpen, 70% sangat setuju dan 30% setuju siswa bersemangatat mempelajari NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 293

18 materi teks cerpen setelah dalam pembelajaran menggunakan teknik Buka Acak Susun, 90% sangat setuju dan 10% setuju siswa terhadap penerapan teknik Buka Acak Susun dalam pembelajaran materi teks cerpen menyenangkan dalam proses pembelajaran, 60% dan 40% setuju sangat setuju siswa lebih mudah mempelajari materi teks cerpen setelah dalam pembelajaran menggunakan teknik Buka Acak Susun, 90% sangat setuju dan 10% setuju siswa bisa sharing dengan teman dalam mempelajari materi teks cerpen setelah dalam pembelajaran menggunakan teknik Buka Acak Susun, 80% setuju dan 20% setuju siswa terhadap penerapan teknik Buka Acak Susun dalam pembelajaran materi teks cerpen dalam proses pembelajaran dapat membuat siswa lebih aktif, 90% dan 10% setuju sangat setuju siswa tertarik dalam mempelajari materi teks cerpen setelah dalam pembelajaran menggunakan teknik Buka Acak Susun, 60% sangat setuju dan 40% setuju siswa merasa lebih mudah da menyenangkan menyusun, memahami, menelaah dan merevisi teks cerpen dengan menggunakan teknik Buka Acak Susun, 60% sangat setuju dan 40% setuju siswa terhadap Penerapan teknik Buka Acak Susun dalam pembelajaran materi teks cerpen dalam proses pembelajaran tidak monoton. Berdasarkan hasil analisis angket respon siswa ini memberi gambaran tentangan respon siswa terhadap pembelajaran dengan teknik Buka Acak Susun yang dikembangkan. Secara umum siswa menunjukkan respon yang baik terhadap pembelajaran pada materi teks cerpen dengan teknik Buka Acak Susun yang dikembangkan. Revisi produk bersifat tentatif, artinya bisa dilakukan atau tidak. Di dalam pengembangan perangakat pembelajaran teks cerpen dengan teknik Buka AcakSusun, ini revisi dilakukan berdasarkan penilaian, komentar, dan saran dari validator. Tabel 9 Revisi Produk No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi Hasil produk hanya sampai pada Hasil produk meliputi silabus, RPP, 1 silabus, RPP dan LK LK dan bahan ajar sehingga lebih bermaanfaat dalam kegiatan pembelajaran 2 Hasil produk belum dikemas dalam Hasil produk dikemas dalam bentuk 3 bentuk bendel/buku Ciri khusus produk belum nampak Buku Ciri khas produk nampak pada teknik dan kemudahan Revisi produk dilakukan untuk menjadikan pembelajaran yang dikembangkan lebih lengkap dan bermanfaat, bahan ajar lebih efektif, efisien, dan menarik berdasarkan penilaian dari lembar validasi ahli materi, perancang pembelajaran, serta praktisi. Dengan demikian, pembelajaran yang dikembangkan ( Silabus, RPP, NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 294

19 LK dan bahan ajar) ini dapat dijadikan salah satu pilihan guru yang akan membelajarkan materi teks cerpen. SIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini dibahas mengenai kajian produk, keunggulan dan kelemahan bahan ajar, dan saran pemanfaatan. Pertama, kajian produk. Kajian produk yang dimaksud adalah, bahwa Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teks Cerpen Kelas VII dengan teknik Buka Acak Susun Siswa SMPN 4 Malang Tahun Pelajaran 2014/2015menggunakan pengembangan model 4-D (four D model). Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P (model 4 P), yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Dengan berbagai keterbatasan, di sini peneliti membatasi pengembangan bahan ajar memproduksi teks cerpen berdasarkan strategi terbimbing hanya pada tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. Kedua, keunggulan dan kelemahan produk. Keunggulan pembelajaran pada materi teks cerpen ini adalah penggunaan media dengan teknik Buka Acak Susun, yang dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat memotivasi siswa. Selain itu, pembelajaran ini disusun dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan diaplikasikan siswa. Sedangkan kelemahan pembelajaran ini adalah tidak dapat digunakan pada KD menulis teks cerpen. Ketiga, saran dan pemanfaatan produk. Pengembangan pembelajar-an tersebut khususnya dalam bahan ajar tersebut materi-mataeri yang ditampilkan mudah dipahami dan mudah diaplikasikan oleh siswa. Model pengembangan 4-D ini terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu pendefinisian (define), perancangan ( design), pengembangan ( develop), dan penyebaran ( disseminate). Dengan berbagai keterbatasan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti, sehingga untuk peneliti selanjutnya disarankan melakukan tahap penyebaran (disseminate). Peneliti menyarankan pada peneliti lain untuk mengembangkan pembelajaran (silabus, RPP, LK dan bahan ajar) teks cerpen dengan menggunakan teknik yang berbeda sehingga makin memperkaya khazanah ilmu pengetahuan pembaca. DAFTAR RUJUKAN Hariadi, Langit Kresna Mengarang? Ah Gampang: Langkah-langkah mudah Menulis Cerpen, Novel, dan Skenario. Solo: Tiga Serangkai. Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Oxford, Robecca L Language Learning Strategies. New York. Universitas Alabama. NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 295

20 Prastowo, Andi Panduan Kreatif membuat Bahan Ajar Inovatif. Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Jogjakarta: Diva Press. Prayitno, Padha Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Strategi Terbimbing pada Siswa Kelas VI di SDN Sidokerto1 Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Islam Malang. Rahayu, Yayuk Sri Penerapan Strategi Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas X-A SMA Negeri 1 Sine Semester Genap Tahun Pelajaran 2008/2009. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Islam Malang. Setyosari, Punaji Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Stanton, Robert Teori Fiksi. Terjemahan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada. Wellek, R. & Warren, A Teori Kesusastraan. Terjemahan oleh Melani Budianta Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. NOSI Volume 3, Nomor 2, Agustus 2015 Halaman 296

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO Moh. Zainudin Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI MENCERNA (MENYIMAK CERITA ANAK) BERBASIS CERITA ANAK MAJALAH BOBO PADA SISWA KELAS VI MI DARUN NAJAH 1 JATIREJO MOJOKERTO Eka Nurjanah, Dhikrul Hakim Universitas Pesantren

Lebih terperinci

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI MENYIMAK UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL PANGKALAN BUN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUMAI Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG Lyna Fajriyatul Aini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indnesia Abstrak:Pada zaman ini bidang pembejalaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Nanik Susilowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Seorang pendidik dituntut kreativitasnya untuk mampu menyusun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS PENDEKATAN PROSES UNTUK SISWA KELAS VII MTS NU PAKIS KAB. MALANG

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS PENDEKATAN PROSES UNTUK SISWA KELAS VII MTS NU PAKIS KAB. MALANG PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS PENDEKATAN PROSES UNTUK SISWA KELAS VII MTS NU PAKIS KAB. MALANG Askari Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH : PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII UPTD SMPN 1 PAPAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI Ida Kurnia Wati Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2. Santia dan Jatmiko, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika... 11 Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA () BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA Yanuar Sinatra Dosen Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Malang Email: ysinatra@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN BUKU AJAR MENULIS CERPEN BERORIENTASI PEMBENTUKAN KARAKTER KELAS VIII SMP N 2 MANTINGAN NGAWI Asri Musandi Waraulia dan Agung Nasrulloh Saputro FKIP, Universitas PGRI Madiun Email: asrimusandi@yahoo.com;

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I Lilik Suhartatik Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Fenomena mengenai rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Webbed pada Tema Pencemaran Air untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif, Sikap Peduli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Bahasa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT RADESWANDRI Guru SMP Negeri 1 Kuantan Mudik radeswandri@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS matematika dengan menggunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS VII MTsN KURANJI PADANG Fathul Rahmi*

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II Ika Widyawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma ikawidyaw89@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Pengembangan LKPD IPA menggunakan metode Research and Development (R & D). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 164) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Ajeng Kusumaningrat S1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

Ajeng Kusumaningrat S1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya Pengembangan Bahan Ajar berupa Cerpen Akuntansi sebagai Pendukung Implementasi Pembelajaran berbasis Scientific Approach pada Materi Persamaan Dasar Akuntansi di SMK NAHDLATUL ULAMA GRESIK Ajeng Kusumaningrat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS LECTORA INSPIRE SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 BATU

PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS LECTORA INSPIRE SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 BATU PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS LECTORA INSPIRE SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 BATU Sumiyatun Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia miyahartawan@gmail.com

Lebih terperinci

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI STATISTIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ratulani Juwita *), Afrida Yanti STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTS. Nanik Herawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTS. Nanik Herawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTS Nanik Herawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Upaya penyelenggaraan pengembangan di bidang pendidikan sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran 54 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah film pembelajaran. Model pengembangan film pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII Rahma Dwi Khoirunnisa 1), Tatag Yuli Eko Siswono 2) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP Nurneyla Hadrotul Ula *, Cholis Sa dijah ** Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS Sebagai guru, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar cetak yang satu ini. Lembar Kerja Siswa atau biasa disingkat LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 72 83. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X Shobhi Al-Ghifari 1), Jufrida 2), dan Fibrika Rahmat Basuki 3) 1) Mahasiswa S1 Program

Lebih terperinci

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd. 0 PENGARUH MODEL THINK TALK WRITE (TTW)TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Sri Lestari Siregar Prof.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning. Berdasarkan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

Taufikurrahman Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Taufikurrahman Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEKOLAH MENENGAH PERTAMAN (SMP) Taufikurrahman Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA Artikel Penulis I : Musnidatul Millah Arief; Penulis II : Dra. Chusnal

Lebih terperinci

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 94 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) melalui

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan Atira, Unggul Wahyono, dan Sahrul Saehana Atirasudirman066@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA. PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA Oleh: 1 Sefreni Yulriska, 2 Sudirman, 3 RRP. Megahati 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

Hestin Sri Widiawati, Efa Wahyu Prastyaningtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri. Abstrak

Hestin Sri Widiawati, Efa Wahyu Prastyaningtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri. Abstrak PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA KULIAH AKUNTANSI KOPERASI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Hestin Sri Widiawati, Efa Wahyu Prastyaningtyas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII pada materi himpunan dilakukan dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI IRISAN KERUCUT DENGANN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI IRISAN KERUCUT DENGANN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI IRISAN KERUCUT DENGANN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE GUIDED DISCOVERY PADAA PENERAPAN KURIKULUM 201 KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KEDIRI SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERORIENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Erma Rahayu 1, Ali Imran 2. 1 Pendidikan Biologi, 2 FPMIPA IKIP Mataram. ermarahayu569@gmail.com;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Desain penelitian yang akan digunakan untuk mengembangkan produk adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., (1974:5) yaitu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan). Menurut Sukmadinata (2011: 167), dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN Rina Izlatul Lailiyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD Bonny Timutiasari 1, Mimien Henie Iriawati Al-Muhdhar 2, Suhadi 3, Susilowati 4, Endang Budiasih 5 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural 53 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika Penelitian ini mengembangkan buku teks. Dalam penelitian ini model pengembangan pembelajaran

Lebih terperinci

Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing

Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 3, No. 1, 2017, Hal. 15 26 Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing Rena Revita Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA Sri Yuli Helda*), Anna Cesaria, M. Pd ** ), Anny Sovia, S. Si,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI Biodik Vol 3 No.1 Juni 2017 Hal 8-15 1 PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI DEVELOPMENT OF BIOLOGY

Lebih terperinci

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA DI SEKOLAH DASAR

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA DI SEKOLAH DASAR DESAIN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA DI SEKOLAH DASAR Syukur Budiyono, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo s.budiyono15@gmail.com, erni_umpwr@mail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas-kelas yang diselenggarakan

BAB II LANDASAN TEORI. konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas-kelas yang diselenggarakan BAB II LANDASAN TEORI A. Pendekatan Kontekstual Menurut Trianto (2009) pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas-kelas yang diselenggarakan di

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI BERORIENTASI KONTEKSTUAL PADA MATERI MENCATAT TRANSAKSI KE JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI BERORIENTASI KONTEKSTUAL PADA MATERI MENCATAT TRANSAKSI KE JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI BERORIENTASI KONTEKSTUAL PADA MATERI MENCATAT TRANSAKSI KE JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA Risma Novita Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Alif Via Agustien Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA Konradus Silvester Jenahut Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma silvesterjenahut@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya-akademis. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB I PENDAHULUAN. budaya-akademis. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 mengalami perubahan mendasar. Perubahan dimaksud terjadi pada paradigma penetapan satuan kebahasaan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS SMA KELAS XI PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS SMA KELAS XI Hadijah, Santih Anggereni. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG Oleh Untung Padri* ), Anna Cesaria** ), Lita Lovia** ) * )

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs Lussy Midani Rizki 1), Risnawati 2), Zubaidah Amir MZ 3) 1) UIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas kelas yang diselenggarakan di Amerika pertama- tama

Lebih terperinci

Susiana Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Susiana Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS BUDAYA LOKAL MALANG BERDASARKAN KURIKULUM 2013 YANG DISEMPURNAKAN UNTUK SMP/MTSKELAS VII SEMESTER GASAL Susiana Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR Erwin Putera Permana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek berbahasa yang bersifat produktif. Hal ini sangat bermanfaat bagi para penerus bangsa agar menjadi manusia yang produktif

Lebih terperinci