Susiana Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Susiana Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS BUDAYA LOKAL MALANG BERDASARKAN KURIKULUM 2013 YANG DISEMPURNAKAN UNTUK SMP/MTSKELAS VII SEMESTER GASAL Susiana Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang secara teknikal dan subtansial mewarnai berbagai komponen di dalam setiap teks yang akan disajikan kepada peserta didik sebagai tujuan pengenalan nilai-nilai lokal Malangan yang arif sebagai upaya pembentukan karakter. Penggunaan tema budaya lokal Malang lebih tepat digunakan dalam materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP semester gasal. Pandangan ini mengacu pada Kurikulum 2013 yang menyebutkan bahwa lingkup interaksi, dan ranah sikap untuk SMP di dalam Kurikulun 2013 difokuskan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya, secara logis pemilihan jenjang sangat sesuai apabila dibandingkan dengan jenjang SMA yang di dalam Kurikulum dijelaskan bahwa lingkup interaksinya dalam pergaulan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan langkah pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang berdasarkan Kurikulum 2013 yang disempurnakan untuk SMP/MTs kelas VII semester gasal di kota Malang, (2) mendeskripsikan ketepatan pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang berdasarkan Kurikulum 2013 yang disempurnakan untuk SMP/MTs kelas VII semester gasal di kota Malang. Metode pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal ini dikembangkan sesuai dengan model 4D. Tahap-tahap pengembangan bahan ajar ini meliputi: (1) tahap pendefinisian ( define), (2) tahap perancangan (design), (3) tahap pengembangan ( develop), dan (4) tahap penyebaran ( dessiminate). Pada tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP/MTs di Kota Malang. Kelayakan bahan ajar sesuai dari hasil analisis oleh validasi ahli bahasa dan isi, validasi ahli media dan perancangan, validasi praktisi, dan respon siswa. Kata Kunci: pengembangan, bahan ajar, berbasis budaya lokal PENDAHULUAN Dalam Kurikulum 2013 ada perubahan yang sangat mendasar untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu digunakannya pendekatan pembelajaran berbasis teks. Perubahan ini membawa konsekuensi tidak hanya pada proses pembelajaran, tetapi juga pada materi pembelajaran. Selain itu, dalam implementasi Kurikulum 2013 bahasa Indonesia juga ditetapkan sebagai penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Fungsi ini menjadikan bahasa sebagai alat untuk NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 175

2 mempercepat berkembangnya penguasaan ilmu pengetahuan siswa yang seiring dan seirama dengan perkembangan kemampuan berbahasa. Kemahiran menguasai makna dan struktur bahasa Indonesia sekaligus menjadi kekayaan pengetahuannya. Sebagai suatu inovasi yang sedang disemaikan, perjalanan Kurikulum 2013 ini pasti tidak akan serta-merta berjalan secara sempurna. Oleh karena itu, dalam upaya mensukseskan pelaksanaan Kurikulum 2013 upaya perbaikan yang berkelanjutan dalam pengelolaan Kurikulum di sekolah pengembangan bahan ajar dan peraktik pembelajaran di sekolah menjadi penting. Salah satu pengembangan bahan ajar dapat berupa pengembangan buku pembelajaran yang dapat meningkatkan keingintahuan, dan memberi informasi baru, buku pembelajaran ini juga diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami dan memaknai suatu konsep terutama konsep bahasa Indonesia tentang materi semester gasal pada kelas VII. Semua itu, dilakukan agar menghasilkan bahan ajar yang layak secara empiris dan juga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan maksimal untuk mencapai kompetensi sesuai dengan Kurikulum Meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar salah satunya dapat ditopang dengan keberadaan bahan ajar, karena bahan ajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Dengan bahan ajar yang didesain secara bagus dan dilengkapi berbagai gambar, warna, bahkan ilustrasi yang menarik akan menstimulus siswa untuk memanfaatkan bahan ajar secara maksimal. Bahan ajar merupakan bahan belajar yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran di kelas demi tercapainya tujuan pembelajaran. Prastowo (2013:17) menjelaskan bahawa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun teks yang disusun secara sistematis dan menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa serta digunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya, buku teks, modul, handout, LKS, model, bahan audio, dan bahan ajar interaktif.bahan ajar dalam wujud buku teks merupakan sarana belajar yang praktis karena menyajikanmateri dalam bentuk unitunit pembelajaran. Pada prinsipnya, buku teks disusun atas kebutuhan pembelajaran yang diperlukan siswa yang dikemas dalam unit-unit kegiatan yang spesifik dan sistematis dengan berpedoman pada Kurikulum (Lestari, 2013:2-3). Dalam konteks mengisi peran pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, kearifan lokal merupakan opsi yang tepat guna memediasi penanaman karakter melalui bahan ajar. Kebudayaan dan pendidikan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan. Laksana dua sisi mata uang keduanya satu kesatuan dan saling mendukung, serta saling menguatkan. Kebudayaan menjadi falsafah pendidikan, sementara pendidikan menjadi penjaga utama kebudayaan, karena peran pendidikan membentuk orang menjadi berbudaya (Wibowo dan Gunawan, 2015:12-13). Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 176

3 karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga memiliki nilai dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya sehingga menjadi anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Saat ini, berbagai daerah di Indonesia dihadapkan dengan keterancaman budaya lokal oleh modernisasi. budaya lokal yang secara umum menyandang sifat tradisional acapkali membuatnya tidak mampu bertahan dalam jeramnya arus modernisasi. Parahnya ada pandangan masyarakat yang beranggapan bahwa kearifan lokal adalah budaya primitif, sehingga menjadikan masyarakat alergi dengannya. Padangan-pandangan seperti ini tentu akan mempercepat punahnya budaya lokal yang sebenarnya syarat akan nilai. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk melestarikan budaya lokal perku dirancang dan dilaksanakan dalam berbagai bentuk, salah satunya dengan mengintegrasikannya ke dalam aktivitas pembelajaran di sekolah. Menurut Latif (dalam Wibowo dan Gunawan: 2015) pendidikan karakter mestinya berbasis pada budaya sendiri, yaitu berupa penggalian nilai-nilai luhur yang ada dalam kearifan lokal. Seperti kita ketahui, setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal. Maka nilai-nilai karakter yang diinternalisasikan melalui karakter sebaiknya diambilkan melalui nilainilai luhur dari masing-masing budaya lokal. Penggalian nilai-nilai kearifan lokal sebagai dasar sebagai basis pendidikan karakter ini, juga sejalan dengan rekomendasi UNESCO tahun Menurut UNESCO, penggalian kearifan lokal sebagai dasar pendidikan karakter dan pendidikan pada umumnya, akan mendorong timbulnya sikap saling menghormati antar etnis, suku, bangsa, dan agama, sehingga keberagaman terjaga. Bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang secara teknikal dan subtansial mewarnai berbagai komponen di dalam setiap teks yang akan disajikan kepada peserta didik sebagai tujuan pengenalan nilai-nilai lokal Malangan yang arif sebagai upaya pembentukan karakter. Penggunaan tema budaya lokal Malang lebih tepat digunakan dalam materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP semester gasal. Pandangan ini mengacu pada Kurikulum 2013 yang menyebutkan bahwa lingkup interaksi, dan ranah sikap untuk SMP di dalam Kurikulun 2013 difokuskan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya, secara logis pemilihan jenjang sangat sesuai apabila dibandingkan dengan jenjang SMA yang di dalam Kurikulum dijelaskan bahwa lingkup interaksinya dalam jangakauan pergaulan dunia. Berdasarkan Pengembangan buku bahan ajar oleh Ahmad Syukron pada tesisnya yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Teks Deskripsi Berbasis Kearifan Lokal untuk SMP di Jember, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia pada (Juni 2015), menyatakan bahwa hasil validasi lembar angket telaah dosen dan guru menunjukkan respon positif siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan berbasis kearifan lokal. Berdasarkan hal tersebut,maka peneliti ingin mengembangkan bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia semester gasal pada siswa kelas VIISMP/MTsdi Malang. Materi ajar yang dikembangkan tetap mengacu NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 177

4 pada buku pedoman dari Kemendikbud berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan, hanya saja produk yang dikembangkan ini berupa buku pembelajaran bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang. Perbedaan penelitian sebelumnya dan penelitian ini selain setting penelitian, pada tesis ini peneliti tidak hanya berfokus pada satu teks, tetapi satu semester yang terdiri dari empat teks pembahasan, yaitu teks deskripsi, cerita fantasi, teks prosedur dan teks laporan hasil observasi, sesuai dengan target Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan. Maka dari itu, peneliti mengembangkan bahan ajar yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Budaya Lokal Malang Berdasarkan Kurikulum 2013 yang Disempurnakan untuk SMP/MTs Kelas VII Semester Gasal di Kota Malang. Fokus penilitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan langkah pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang berdasarkan Kurikulum 2013 yang disempurnakan untuk SMP/MTs kelas VII semester gasal di kota Malang, dan (2) mendeskripsikan ketepatan pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang berdasarkan Kurikulum 2013 yang disempurnakan untuk SMP/MTs kelas VII semester gasal di kota Malang. METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal Malang ini adalah model pengembangan prosedural yang diadaptasi dari model pengembangan 4-D. Model ini terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu define, design, develop, dan disseminate (Trianto, 2012:190). Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P (model 4 P), yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. (al- Tabany, 2015: ). Dengan berbagai keterbatasan, di sini peneliti membatasi pengembangan perencanaan pembelajaran dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. Prosedur pengembangan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, model pengembangan 4D memiliki 4 tahapan, yaitu, (1) penetapan yang terdiri dari analisis (a) analisis tujuan, (b) analisis kelas, (c) telaah kurikulum, (d) telaah buku teks, (e) telaah teori, dan (f) spesifikasi p roduk, (2) perancangan yang terdiri dari (a) mengumpulkan materi bahan ajar, (b) mengolah teks, (c) mengonsep bahan ajar, dan (d) menyusun bahan ajar,(3) pengembangan yang terdiri dari (a) validasi ahli, (b) validasi praktisi, dan (c) uji coba produk(4) penyebarluasan yang terdiri dari (a) uji efektivitas dan (b) pencetakan. Dalam penelitian dan pengembangan ini, analisis datanya berupa data verbal dan data numeral. Data verbal di dapatkan dari hasil wawancara dan catatan validator dalam angket yang diberikan. Untuk data numeral tentu di dapatkan dari hasil kuantifikasi terhadap angket yang diberikan kepada validator ahli, validator media, validator praktisi (guru), dan subjek uji coba. Analisis data untuk data verbal yang didapatkan NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 178

5 dari kegiatan wawancara dan komentar yang tertulis di dalam angket validasi dilakukan dengan cara mencatat poinpoin dari hasil kegiatan wawancara dan komentar yang terdapat dalam angket. Setelah itu, mengevaluasi poin-poin penting tersebut dijadikan sebagai acuan untuk merevisi produk.selanjutnya, untuk data numeral digunakan analisis kuantitatif pada data yang diproleh dari tes cloze, angket validasi ahli, angket validasi praktisi, dan angket uji coba, serta uji efektivitas produk. Jadi, terdapat tiga model analisis untuk data numeral di dalam penelitian dan pengembangan ini, yaitu analisi untuk tes cloze, analisis kuantifikasi angket validasi dan uji coba, serta analisis efektivitas produk. Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mendapat data dalam penelitian dan pengembangan ini ada dua, yaitu instrumen utama dan instrumen pendukung, (1) instrumen utamanya adalah prototipe bahan ajar buku paket bahasa Indonesia berbasis budaya lokal untuk SMP di Malang, (2) instrumen pendukung meliputi, angket dan pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk mewawancarai guru ketika tahap analisis kebutuhan. Angket terdiri dari 4 model yakni, a) angket untuk keperluan analisis kebutuhan, b) angket validasi ahli (isi dan media), 3) angket validasi praktisi, dan d) angket penilaian untuk uji coba produk (siswa). HASIL PENGEMBANGAN Langkah Pengembangan Bahan Ajar Bahan ajar pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi, buku siswa kelas VII SMP/MTs selama satu semester berbasis budaya lokal Malang. Materi dalam teks deskripsi, teks cerita fantasi, teks prosedur dan teks laporan hasil observasi bermuatan budaya lokal Malang. Keempat teks pembelajaran tersebut disusun secara terpadu untuk mencapai penguasaan sebuah kompetensi berbahasa Indonesia yang berbasis budaya lokal dengan tujuan pengenalan serta pelestarian budaya, yang disajikan dalam bentuk buku teks pembelajaran. 1) Tahap Pendefinisian Tahap pendefinisian bertujuan menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Ada empat langkah yang telah dilaksanakan pada tahap ini. (a) Analisis awal akhir Analisis awal akhir dilakukan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran. Dengan analisis ini diketahui kebutuhan model pembelajaran yang akan dikembangkan. Analisis ini terdiri dari analisis kebutuhan guru. Dari angket analisis kebutuhan guru bahwa guru bahasa Indonesia kelas VII SMPN 5 Malang (1) guru menggunakan bahan ajar dalam melakukan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, (2) melalui bahan ajar yang digunakan guru, siswa kadang-kadang mengalami kesulitan dalam mengonstruksi kemampuannya secara mandiri, (3) guru tidak mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar, (4) sangat setuju jika pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan bahan ajar NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 179

6 yang bertemakan budaya, (5) setuju, jika pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan bahanberbasis budaya lokal Malang. Dari angket analisis identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, secara umum presentase yang dihasilkan siswa 95%. Nilai tersebut cukup tinggi untuk menunjang keinginan dan kebutuhan siswa terhadap peningkatan pembelajaran melalui inovasi bahan ajar. Peneliti berpendapat perlu adanya pengembangan bahan ajar yang dapat menunjang pembelajaran bahasa Indonesia. Bahan ajar tersebut berupa buku teks berbasis teks budaya lokal Malang. Dengan adanya buku teks berbasis budaya lokal Malang ini dipandang dapat menunjang pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi peserta didik. (b) Analisis kebutuhan siswa Analisis kebutuhan siswa bertujuan untuk menelaah karakteristik siswa sebagai gambaran untuk rancangan dan pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik ini meliputi latar belakang pengetahuan dan perkembangan kognitif siswa. Identifikasi minat dan motivasi siswa ini dilakukan melalui angket dan studi dokumentasi. Dari analisis angket minat dan motivasi siswa kelas VII SMPIslam Malang (1) 100% siswa sangat setuju bahwa pertama kali saya melihat pelajaran Bahasa Indonesia saya percaya bahwa pelajaran itu mudah bagi saya, (2) 75% siswa sangat setuju pada awal pembelajaran bahasa Indonesia ada sesuatu yang menarik, (3) 70% siswa tidak setuju bahwa materi pembelajaran membaca lebih sulit dipahami (4) 100% siswa sangat setuju akan senang jika pembelajaran dilengkapi dengan buku ajar yang menarik, (5) 90% siswa sangat setuju menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran bahasa Indonesia membuat saya merasa puas, (6) 85% siswa setuju jika guru benar-benar megetahui bagaimana membuat kami menjadi antusias terhadap materi pembelajaran, (7) 85% siswa sangat setuju hal-hal yang dipelajari pada bahasa Indonesia akan sangat bermanfaat, (8) 100% siswa sangat setuju bahwa akan berhasil dalam pembelajaran bahasa Indonesia, (9) 60% siswa tidak setuju jika pembelajaran bahasa Indonesia kurang menarik, (10) 90% siswa sangat setuju jika guru membuat pembelajaran bahasa Indonesia menjadi penting. Hasil dari analisis angket minat dan motivasi siswa, presentase keseluruhan mencapai 82% ini memberi gambaran tentang pengetahuan dan keterampilan awal siswa sebelum mengikuti proses belajar mengajar dengan bahan ajar berupa bukupelajaran berbasis budaya lokal Malang yang dikembangkan cukup baik. Secara umum siswa menunjukkan minat dan motivasi positif terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. (c) Analisis tugas Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui tugas utama yang akan dihadapi oleh siswa. Analisis ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi tugas utama berdasarkan materi yang terkandung pada kurikulum SMP Islam Malang tahun 2016/2017. Dalam analisis tugas, peneliti merumuskan materi pokok sebagai dasar merumuskan serngkaian tugas NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 180

7 yang harus dilakukan oleh siswa. Siswa diarahkan untuk menguasai atau memahami informasi tertulis yang dikemas dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang bermuatan materi budaya lokal Malang. (d) Analisis konsep Analisis konsep dilakukan untuk mendapatkan konsep dari model materi yang cocok tentang teks deskripsi, teks cerita fantasi, teks prosedur dan teks observasi yang akan diajarkan pada siswa selama satu semester. Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan, menyusun secara sistematis, merinci konsep-konsep yang relevan dan membuat langkah-langkah dalam penugasan siswa. Tahap Perancangan Tahap perancangan terdiri dari kegiatan berikut. Media pembelajaran yang dimaksud pada penelitian merupakan media yang terkait dengan penerapan pembelajaran berbasis budaya lokal, yaitu bahan ajar berupa buku pelajaran semester gasal kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Buku ajar berbasis budaya lokal Malang yang dikembangkan oleh peneliti diberikan pada siswa sebelum pembelajaran dilaksanakan. Buku tersebut dibawa pulang siswa dipelajari di rumah agar waktu yang dibutuhkan untuk seluruh pertemuan dapat dicapai. Diberikannya buku siswa dengan pola seperti itu memberikan waktu cukup agar siswa lebih mudah memahami materi. Siswa telah memiliki gambaran awal sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Ketersediaan buku atau bahan ajar yang inovatif sangat membantu penguasaan siswa sejak awal. Pada saat pembelajaran guru cukup memberikan penekanan yang dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki bahan latihan awal dan pembelajaran lebih efisien. Dalam pemilihan format ini pengembang mengkaji format-format bahan ajar dan budaya lokal Malang yang menjadi bahan ajar. Buku ini mencakup sampul, kata pengantar, daftar isi, materi setiap teks yang bermuatan budaya lokal Malang, latihan, sekilas info, literasi membaca, glosarium dan daftar pustaka. Tahap Pengembangan Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang baik,melalui revisi yang dilakukan berdasarkan/dengan pertimbangan hasil validasi atau masukan dari para pakar/validator, hasil uji keterbacaan, hasil dari uji coba terbatas, dan hasiluji coba yang sesungguhnya. Ketepatan Pengembangan Bahan Ajar 1) Analisis Hasil Validasi Perangkat oleh Pakar atau Validator Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan peningkatan kualitas prototipe bahan ajar. Validator ahli merupakan pakar dalam bidang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kualifikasi pendidikan yang dimiliki serta kajian-kajian penelitian yang pernah dilakukan. Validasi dilakukan dengan cara memberikan angket validasi kepada pakar PBSI dan ahli media yang kemudian dievaluasi dan hasilnya digunakan sebagai dasar untuk merevisi bahan ajar. a) Analisis Hasil Validasi Ahli Media dan Perancangan NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 181

8 Dari analisis hasil validasi bahan ajar buku Budaya Berbahasa Indonesia oleh ahli media dapat disimpulkan bahwa ukuran dan kesesuaian buku (1) kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO sudah baik, (2) kesesuaian ukuran dengan materi isi buku sudah baik, (3) penampilan unsur pada tata letak kulit muka, belakang dan punggung memiliki kesatuan sudah baik, (4) tampilan tata letak unsur pada muka, punggung dan belakang sesuai dan memberi kesan irama sudah baik, (5) menampilkan pusat pandang sudah baik, (6) komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilutrasi, logo, dll) seimbang dan seirama dengan tata letak isi cukup baik, (7) ukuran unsur tata letak proposional sudah baik, (8) warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi sudah baik, (9) memiliki kekontrasan sudah baik, (10) penampilan unsur tata letak sudah baik, (11) penempatan unsur tata letak konsisten dalam satu seri sudah baik, (12) ukuran huruf judul buku lebih dominan dibandingkan (nama pengarang dan penerbit) sudah sangat baik, (13) warna judul buku kontras dengan latar belakang sudah sangat baik, (14) ukuran huruf proporsional dibandingkan dengan ukuran buku sudah sangat baik, (15) tidak terlalu banyak kombinasi jenis huruf sudah baik, (16) tidak menggunakan huruf hias/dekorasi sudah sangat baik, (17) sesuai dengan jenishuruf untu isi buku sudah sangat baik, (18) ilustrasi dapat menggambarkan isi/materi buku, (19) ilustrasi mampu mengungkapkan karakter objek sudah baik, (20) bentuk, warna, ukuran, proporsi objek sesuai realita sudah sangat baik, Analisis penilaian isi buku (1) penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola sudah baik, (2) spasi antar paragraf jelas tidak ada widow atau orphan sudah baik, (3) penempatan judul bab dan yang setara (kata pengantar, daftar isi, dll) seragam/konsisten sudah sangat baik, (4) bidang cetak dan margin proporsional sudah sangat baik, (5) spasi antara teks dan ilustrasi sudah baik, (6) marjin antara dua halaman berdampingan proporsional sudah sangat baik, (7) unsur tata letak sudah sangat baik, (8) tata letak mempercepat pemahaman sudah baik, (9) tidak terlalu menggunakan terlalu banyak jenis huruf sudah sangat baik, (10) tipografi mudah dibaca sudah sangat baik, (11) tipografi memudahkan pemahaman sudah baik, (12) ilustrasi sudah baik. Berdasarkan analisis penilaian validasi ahli media dan perancangan oleh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Malang, bahan ajar berbasis budaya lokal Malang yang dikembangkan dapat disimpulkan presentase penilaian validator 82%. menunjukkan bahwa bahan ajar buku Budaya Berbahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang sangat tepat digunakan pada pembelajaran siswa kelas VII SMP/MTs. 2) Analisis Hasil Validasi Ahli Isi dan Bahasa Kelengkapan penyajian buku Budaya Berbahasa Indonesia sudah baik mulai dari adanya pengantar pada materi, KD yang sesuai dengan materi walau semua teks berbasis budaya lokal budaya Malang, serta kelengkapan materi pada setiap bab dalam satu semester gasal yang terdiri dari (1) teks deskripsi, (2) cerita fantasi, (3) teks prosedur, (4) teks NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 182

9 lembar hasil observasi. Dari tiga poin penilaian kelengkapan penyajian, satu poin mendapatkan skor 4 dan dua poin mendapat skor 3. Dari hasil analisis angket secara keseluruhan yang dilakukan oleh pengembang bahwa bahan ajar yang dikembangkan ini mendapat kriteria telah terpenuhi dengan presentase 80,5%. Presentase tersebut tetap dilakukan revisi demi perbaikan buku agar lebih lengkap dan sempurna untuk dijadikan bahan ajar yang inovatif sebagai salah satu referensi pegetahuan peserta didik terkait dengan budaya lokal setempat. 3) Analisis Hasil Validasi Praktisi Dari hasil analisis lembar validasi buku oleh praktisi (1) kesesuaian materi yang disampaikan dengan kompetensi dasar telah terpenuhi, (2) kesesuaian rangkaian kegiatan dengan materi pembelajaran telah terpenuhi, (3) keterpusatan kegiatan pembelajaran pada siswa telah terpenuhi, (4) keterlibatan proses mental dalam mengembangkan pengalaman pembelajaran telah terpenuhi, (5) keabstrakan konsep dan tingkat kesulitan latihan sesuai dengan kemampuan berfikir siswa kurang terpenuhi, (6) kesesuaan materi dan contoh mendukung kemandirian belajar bagi siswa telah terpenuhi, (7) kemudahan patunjuk penggunaan buku dapat membantu siswa dalam mengaplikasikan budaya sudah terpenuhi, (8) kemudahan penggunaan buku dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas telah terpenuhi, (9) keterlibatan budaya Malang dalam mendukung pembelajaran telah terpenuhi, (10) kemampuan buku dalam mendukung pembelajaran Bahasa Indoenesia secara mandiri telah terpenuhi, (11) k emampuan buku dalam meningkatkan motivasi siswa untuk mempelajari bahasa Indonesia telah terpenuhi, (12) kemampuan buku dalam meningkatkan wawasan di bidang bahasa Indonesia telah terpenuhi. Dari hasil analisis lembar validasi buku oleh praktisi yaitu guru SMP Negeri 5 Malang, buku Pembelajaran Budaya Berbahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang yang dikembangkan dapat disimpulkan presentase penilaian validator 87,5% menunjukkan bahwa buku ini sangat tepat digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII semester gasal berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan. 4) Analisis Hasil Respon Siswa Hasil analisis angket respon siswa SMP Islam Malang ini memberi gambaran tentang respon siswa terhadap buku teks bahasa Indonesia kurikulum 2013 dengan judul Budaya Berbahasa Indonesia yang dikembangkan. Secara umum siswa menunjukkan respon positif terhadap efektifitas buku teks bahasa Indonesia dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari angket respon siswa pada tabel 4.19 bahwa siswa kelas VII SMP Islam Malang (1) 85% sangat setuju bahwa petunjuk penggunaan buku Budaya Berbahasa Indonesia ini memperjelas pemahaman, (2) 60% siswa setuju buku Budaya Berbahasa Indonesia ini memuat pertanyaanpertanyaan yang mendorong untuk berpikir, (3) 85% siswa sangat setuju rangkaian dalam kegiatan buku teks bahasa Indonesia jelas dan mudah dipahami, (4) 95% siswa sangat setuju buku Budaya Berbahasa Indonesia NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 183

10 mempermudah pemahaman melalui contoh materi yang dipaparkan karena berbasis budaya lokal Malang, (5) 70% siswa setuju buku Budaya Berbahasa Indonesia ini memuat tes formatif yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman materi yang telah dipelajari, (6) 65% siswa setuju bahwa kalimat dan paragraf yang digunakan dalam buku Budaya Berbahasa Indonesia jelas dan mudah dipahami, (7) 80% siswa sangat setuju bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami, (8) 75% siswa sangat setuju huruf yang digunakan sederhana dan mudah dibaca, (9) 45% siswa sangat setuju melalui buku teks Budaya Berbahasa Indonesia ini dapat memahami dengan mudah budaya lokal Malang dan 55% siswa setuju dengan butir poin tersebut, (10) 60% siswa sangat setuju tampilan buku teks Budaya Berbahasa Indonesia ini menarik, (11) 55% siswa sangat setuju buku teks Budaya Berbahasa Indonesia mampu membuat siswa belajar secara mandiri, (12) 80% siswa setuju buku teks Budaya Berbahasa Indonesia ini meningkatkan minat belajar sekaligus meningkatkan pemahaman budaya lokal, (13) 50% siswa sangat setuju dengan menggunakan buku teks Budaya Berbahasa Indonesia dapat membuat belajar bahasa Indonesia tidak membosankan, dan 50% siswa lainnya setuju dengan butir tersebut. 5) Revisi Produk Berkaitan mengenai catatan dan saran terhadap pengembangan buku ajar Budaya Berbahasa Indonesia yang berbasis budaya lokal Malang dari validator ahli media dan perancang pembelajaran, pengembang melakukan revisi yang ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 1. Revisi Produk No. Sebelum Revisi Setelah Revisi 1. Gambar belum ada Gambar sudah ada identitas atau identitas atau sumbernya sumbernya 2. Cover depan Cover epan belakang jangan belakang sudah sampai bergambar tidak lagi yang sama bergambar yang sama 3. Pengaturan tiap Sudah diatur halaman agar tidak kosong 4. Belum ada Sudah ada pengenalan konsep pembelajaran pengenalan konsep 5. Gambar terlalu kecil pembelajaran Gambar sudah dibesarkan Buku ajar Budaya Berbahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang yang dikembangkan ini direvisi berdasarkan tahap-tahap seperti diuraikan pada tabel revisi produk. Buku ajar tersebut dinilai tepat digunakan dalam pembelajaran siswa tingkat SMP/MTs. Hal ini didukung oleh uji ahli media dan perancang pembelajaran. Dengan demikian, buku ajar ini dapat dijadikan salah satu bahan ajar dalam menerapkan materi teks pada semester gasal tingkat SMP/MTs berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan. SIMPULAN Pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Malang berdasarkan Kurikulum 2013 yang disempurnakan untuk SMP/MTs kelas VII semester gasal menggunakan model 4-D. Tahap-tahap pengembangan bahan ajar meliputi tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Pada tahap terakhir yaitu penyebaran tidak NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 184

11 dilakukan oleh peneliti karena keterbatasan waktu. Dalam pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal ini menggunakan formatyang terdiri dari sampul buku, kata pengantar, daftar isi, materi, bacaan berupa teks bermuatan budaya lokal Malang, latihan, literasi membaca, glosarium, dan daftar pustaka. Ketepatan bahan ajar ini diproleh dari validasi ahli isi dengan nilai presentase 80,5% menunjukkan sudah valid dan hanya perlu melakukan revisi untuk kesempurnaan produk. Sedangkan hasil validasi ahli media dan Perancang Pembelajaran mendapakan presentase 82%. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar berbasis budaya lokal yang dikembangkan sudah valid, namun ada sebagian yang perlu direvisi. Hasil efektifitas diperoleh dari ahli praktisi dan respon siswa. Secara keseluruhan hasil praktisi mendapatkan presentase penilaian 87,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran siswa kelas VII semester gasal. Sedangakan hasil analisis angket respon siswa SMP Islam Malang terhadap bahan ajar mendapatkan nilai presentase. Hal ini menunjukkan respon positif terhadap efektifitas buku teks bahasa Indonesia dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan. SARAN Adapun saran-saran pemanfaatan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Kurikulum 2013 yang disempurnakan untuk siswa kelas VII SMP/MTs semester gasal yaitu, sebagai berikut. 1. Bagi siswa, produk penelitian ini sebagai alternatif bahan ajar di sekolah maupun di luar sekolah. 2. Bagi guru, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar dalam membantu kegiatan belajar mengajar. 3. Bagi pengembang lain, penelitian pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Kurikulum 2013 perlu tindak lanjut pengembangan bahan ajar untuk semester genap dan diuji cobakan pada kelompok besar. DAFTAR RUJUKAN Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar, Mendesain Model Pembelajaran Konsep, landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI). Jakarta: Prenadamedia Group. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Barnawi & M. Arifin, Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karater. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Depdiknas Panduan pengembangan bahan ajar, (Online), ( ubaraq/panduanpemgembangan-bahan-ajar. diakses 12 Maret 2016). Koentjaraningrat Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 185

12 Kuntowijoyo Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana. Lestari, Ika Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Moleong.Jexy J., PenelitianKualitatif. Bandung: PT. RemajaRosdakarya. Muslich, Masnur Text Book Writing Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan dan Pemakaian Buku Teks. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Pangabean, Hana, dkk Kearifan Lokal Keunggulan Global. Singapura: PT. Elex Media Komputindo. Praswoto, Andi Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press. Rohmadi, Muhammad, dkk Belajar Bahasa Indonesia. Surakarta. Cakrawala Media. Setyosari MetodePenelitianPendidikanda npengembangan.jakarta: KencanaPrenada Media Group. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana. Wahyuni, Sri Pengembangan Modul Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan Model Pengembangan Sistem. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Wibowo, Agus & Gunawan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widyartono, D Konsep Pengembangan Bahan Ajar, (Online), ( mbelajaran-3/konseppengembangan-bahan-ajar. diakses 28 Mei 2016). Wijaya, Licin, Dkk Analisis Konteks Pengetahuan Tradisi dan Ekspresi Budaya Tradisional Malangan. Malang: Pemerintah Kota Dinas Pendidikan. NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 186

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG Lyna Fajriyatul Aini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indnesia Abstrak:Pada zaman ini bidang pembejalaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN

KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA /MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 KODE BUKU SUB KOMPONEN BUTIR SKOR 1 2 3 4 RERATA KOMENTAR/SARAN/MASUKAN A. UKURAN BUKU Ukuran Rangkuman Kualitatif

Lebih terperinci

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP-SMA-SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP-SMA-SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP-SMA-SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 KODE BUKU SUBKOMPONEN A. UKURAN BUKU A1. Ukuran Fisik Buku 1. Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO

Lebih terperinci

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN KODE BUKU BUTIR ALASAN PENILAIAN A. UKURAN BUKU Ukuran 1. Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO 2. Kesesuaian ukuran dengan materi

Lebih terperinci

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 KODE BUKU SUBKOMPONEN A. UKURAN BUKU A1. Ukuran Fisik Buku 1. Kesesuaian ukuran buku dengan standar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI Ida Kurnia Wati Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP

ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 203 Lampiran B5 ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP UNTUK AHLI MEDIA Yang terhormat, Nama :... Asal

Lebih terperinci

Hestin Sri Widiawati, Efa Wahyu Prastyaningtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri. Abstrak

Hestin Sri Widiawati, Efa Wahyu Prastyaningtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri. Abstrak PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA KULIAH AKUNTANSI KOPERASI MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Hestin Sri Widiawati, Efa Wahyu Prastyaningtyas

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 A. UKURAN BUKU Butir Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO. Ukuran buku A4 (20 x 297 mm), A5 (48

Lebih terperinci

BUKU GURU 2017 INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN SUB KOMPONEN BUTIR NILAI KOMENTAR/SARAN/MASUKAN

BUKU GURU 2017 INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN SUB KOMPONEN BUTIR NILAI KOMENTAR/SARAN/MASUKAN KODE BUKU INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN BUKU GURU 2017 Panduan Nilai: Kurang Baik Kurang Baik Sekali Sekali 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SUB KOMPONEN BUTIR

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO, Ukuran buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI MENCERNA (MENYIMAK CERITA ANAK) BERBASIS CERITA ANAK MAJALAH BOBO PADA SISWA KELAS VI MI DARUN NAJAH 1 JATIREJO MOJOKERTO Eka Nurjanah, Dhikrul Hakim Universitas Pesantren

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENULIS) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS matematika dengan menggunakan

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210 x 297 mm), A5

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Niken Prasetya Purwibawaningtyas Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 7, No. 2, Tahun 2017 ISSN 2088-3021 (media cetak) ISSN 2598-8077 (media online) PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI,

Lebih terperinci

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI MENYIMAK UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL PANGKALAN BUN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUMAI Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO. Ukuran buku

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (PENULIS) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210 x

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI...

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN SAMPUL... i. PENGESAHAN KELULUSAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv. SARI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i PENGESAHAN KELULUSAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv SARI... v ABSTRACT... vi PRAKATA... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI 30 LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI Judul Program : Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP/MTs pada Materi Aritmatika Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

Lebih terperinci

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2. Santia dan Jatmiko, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika... 11 Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA () BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA Yanuar Sinatra Dosen Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Malang Email: ysinatra@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK Resty Fauziyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Dian Fitriani *, Edrizon, Yusri Wahyuni, Rita Desfitri Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS Sebagai guru, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar cetak yang satu ini. Lembar Kerja Siswa atau biasa disingkat LKS

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERORIENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Erma Rahayu 1, Ali Imran 2. 1 Pendidikan Biologi, 2 FPMIPA IKIP Mataram. ermarahayu569@gmail.com;

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO Moh. Zainudin Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA Jenis Bahan Ajar : Lembar Kegiatan Siswa Judul Produk : Lembar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS VII MTsN KURANJI PADANG Fathul Rahmi*

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I Lilik Suhartatik Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Fenomena mengenai rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI Lampiran B6 DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 1. Kelayakan Penyajian UNTUK AHLI MEDIA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Nanik Susilowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Seorang pendidik dituntut kreativitasnya untuk mampu menyusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016 BUKU GURU 2017 A. Ukuran Buku Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Mengikuti

Lebih terperinci

Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi. Abstrak

Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi. Abstrak HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 67 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pengembangan. Atau yang dikenal dengan istilah Reseach and Development ( R & D ) Metode

Lebih terperinci

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation.

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Dalam mendesain LKS ini, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation,

Lebih terperinci

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI STATISTIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ratulani Juwita *), Afrida Yanti STKIP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK. TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 1, Januari 2017 Halaman: 10-15

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA Yurike Andamosty 1, Rina Widiana 2, Siska Nerita 2 ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Pengembangan LKPD IPA menggunakan metode Research and Development (R & D). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 164) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN Linda Listriana (1) Ety Tejo Dwi Cahyowati (2) Indriati Nurul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan aturan lama dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan aturan lama dan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konstruktivisme Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III

PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Pengembangan Handout Pembelajaran Tematik untuk Siswa SD (Retno Ningtyas,dkk) PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Retno Ningtyas dan Tri Nova Hasti Yunianta Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI

KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI Kriteria Indikator Nomor Soal I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian materi dengan SK 1,2,3 dan KD B. Keakuratan Materi C. Kemutakhiran Materi D. Mendorong Keingintahuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI DEPRESIASI DAN AKUMULASI DEPRESIASI ASET TETAP DI SMK NEGERI SURABAYA Ela Dina Erliawati Program Studi Pendidikan Akuntansi,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh: PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP Oleh: Yudi Angkana, Renny Risdawati, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD Bonny Timutiasari 1, Mimien Henie Iriawati Al-Muhdhar 2, Suhadi 3, Susilowati 4, Endang Budiasih 5 Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT RADESWANDRI Guru SMP Negeri 1 Kuantan Mudik radeswandri@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

Kegrafikaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Multirepresentasi

Kegrafikaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Multirepresentasi Kegrafikaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Multirepresentasi Wachidah Putri Ramadhani 1, I Ketut Mahardika 2 1Mahasiswa Magister Pendidikan IPA Pasca Sarjana FKIP Universitas Jember 2Dosen Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia, sehingga setiap manusia mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang tujuannya untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP Nurneyla Hadrotul Ula *, Cholis Sa dijah ** Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018 PENGEMBANGAN MODUL DAN LKM PADA MATA KULIAH GENETIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MIND MAPPING DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah suatu model pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dari beberapa mata pelajaran, beberapa standar kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL SILVIANI DWI PUTRI NIM. 11010135 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG Oleh Untung Padri* ), Anna Cesaria** ), Lita Lovia** ) * )

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA OLEH Asnidar NIM RRA1C210033 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN Endang Mulyatiningsih Mengajar merupakan tugas utama seorang pendidik (guru, dosen, tutor, instruktur, widyaiswara). Pendidik yang kreatif akan selalu menciptakan ide-ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of Science untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII Sekolah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA. PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA Oleh: 1 Sefreni Yulriska, 2 Sudirman, 3 RRP. Megahati 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras Sukmo Purwo Diharto

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA Annisa Rahim 1), Jufrida 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori-Teori Belajar yang Relevan 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA Sri Yuli Helda*), Anna Cesaria, M. Pd ** ), Anny Sovia, S. Si,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan saat ini. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP JURNAL ENGGIA PRADIPTA NIM. 09010127 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 94 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Lembar Kerja Siswa 1. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lembar berarti helai, kerja berarti melakukan kegiatan, dan siswa berarti murid atau pelajar untuk tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan memiliki pengetahuan yang lebih baik serta dapat bertingkah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 2

PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 2 PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 2 Rilfi Helmanda 1), Sri Elniati 2), Nonong Amalita 3) 1) FMIPA UNP, email : rilfi.math@gmail.com 2,3) Staf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam dan fenomena alam yang terjadi, yang berhubungan dengan benda hidup maupun benda tak

Lebih terperinci