BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan deskriptif yang berorientasi pada pengembangan produk. Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 010: 407 ). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran. 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan disekolah SMA Negeri 4 Gorontalo kelas X, pada semester genap tahun ajaran 01/ Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yakni tahap pengembangan model pembelajaran, validasi model pembelajaran dengan perangkat pembelajaran dari para ahli, dan uji coba model pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran Tahap Pengembangan Produk Proses pengembangan produk dalam penelitian ini, peneliti memilih model pengembangan yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel 1974 (dalam Trianto, 009: 189) yang dikenal dengan model 4-D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate atau di 6

2 7 adaptasikan menjadi model 4-D yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap pendefinisian terdiri dari 5 (lima) langkah pokok yaitu analisis awal akhir, (analisis kebutuhan), analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan mengembangkan model problem possing. a. Analisis awal-akhir (Analisis Kebutuhan) Analisis awal-akhir (analisis kebutuhan) digunakan untuk menentukan masalah mendasar terhadap perlunya pengembangan model pembelajaran. Adapun produk yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran. Analisis awal akhir dapat ditinjau dari beberapa hal sebagai berikut : Analisis Kurikulum Dalam penelitian pengembangan ini, dilakukan analisis kurikulum bidang studi fisika kelas X semester genap dengan materi listrik dinamis. Analisis kurikulum digunakan sebagai dasar dalam mengembangakan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum KTSP. Tabel. berikut menampilkan hasil analisis KTSP bidang studi fisika kelas X pokok bahasan listrik dinamis. Tabel. SK dan KD Sub Pokok Listrik Dinamis Standar Kompetensi 5 Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi Kompetensi Dasar 5.1 Memformulasikan besaranbesaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop)

3 8 Teori Belajar Pembelajaran problem possing adalah pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang diharapkan dapat membangun sikap positif, dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi masa depan yang lebih banyak tantangan. Informasi yang ada diolah dengan pikiran. Setelah memahami, peserta didik dapat membuat pertanyaan (soal). Dengan demikian, dapat menyebabkan terbentuknya pemahaman yang lebih mantap pada diri peserta didik. Dengan kegiatan itu akan membuat peserta didik secara aktif mengonstruksi hasil belajar (Chotimah, 009). Tantangan dan Tuntutan Masa Depan Di zaman sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih hal tersebut menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan teknologi baru dan agar tidak terbelakang dari dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif dalam memecahkan persoalanpersoalan aktual kehidupan yang merupakan perbaikan dari sebelumnya. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan generasi penerus yang bisa bersaing dengan Negara-negara maju. b. Analisis siswa Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa dengan rancangan dan pengambangan model pembelajaran. Karakter siswa meliputi kemampuan akademik, usia, motivasi terhadap mata pelajaran dan kemampuan

4 9 bekerja sama. Siswa yang dianalisis pada penelitian ini adalah siswa kelas X 6 SMA 4 Negeri Gorontalo. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru mata pelajaran fisika, bahwa siswa kelas X 6 memiliki latar belakang akademik menengah. Rata rata usia berada pada usia 15 tahun keatas. Kemampuan untuk bekerja sama baik antara siswa satu dengan siswa yang lain ditinjau dari hal akademik ataupun sosialnya terjalin baik. c. Analisis konsep Analisis konsep digunakan untuk mengidentifikasi, konsep-konsep utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secara sistematis serta mengaitkan satu konsep dengan konsep lain yang relevan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Konsep materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sub pokok materi tentang listrik dinamis. Berdasarkan hasil analisis konsep, diperoleh peta konsep seperti tampak pada gambar 7 Listrik Dinamis. Arus Listrik Hukum Ohm Hambatan Jenis Rangkaian Hambatan Konduktivitas Seri Paralel Rangkaian Listrik Gambar 7. Hasil Analisis Konsep

5 30 d. Analisis Tugas Analisis tugas dilakukan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan utama yang diperlukan pada analisis konsep tentang hukum Ohm dan rangkaian hambatan serta untuk menentukan kumpulan prosedural isi dalam satuan pendidikan. Analisis tugas mencakup analisis struktur isi, analisis prosedural, dan analisis konsep. Analisis Struktur Isi Analisis struktur isi untuk sub pokok bahasan listrik dinamis adalah sebagai berikut : Standar Kompetensi : Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi Dasar : Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop) Pokok Bahasan : Listrik Dinamis Sub Pokok Bahasan : Arus listrik, Hukum Ohm dan Rangkaian hambatan seri-paralel. Analisis Prosedural Analisis prosedural digunakan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas sesuai dengan bahan kajian. Analisis prosedural yang digunakan

6 31 pada penelitian ini adalah prosedural untuk mengetahui kuat arus listrik, hukum Ohm dan rangkaian hambatan seri paralel. e. Mengembangkan Model Problem Possing Pada tahap ini, langkah-langkah dari model problem possing mulai dikembangkan. Langkah-langkah dari model problem possing yang sebelumnya dikembangkan menjadi model yang baru, misalnya dengan menambahkan tahapan dan kalimat dari model sebelumnya atau mengurangi tahapan yang tidak perlu pada model problem possing yang sebelumnya. Untuk menambahkan atau mengurangi tahapan dari model sebelumnya, dengan berdasarkan pertimbangan dan alasan yang jelas serta dapat dipertanggung jawabkan penggunaannya. Langkah langkah model problem possing yang sudah ada terdiri dari 1 (dua belas) langkah setelah dikembangkan langkah-langkah tersebut menjadi 13 langkah dari langkah-langkah model problem possing yang sebelumnya. Pengembangan model problem possing masih dalam bentuk rancangan, yang dikembangkan melalui produk yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB) yang akan diuji coba pada siswa yang sesungguhnya. Berikut ini rancangan pengembangan model Problem possing yang disajikan dalam tabel 3.

7 3 Tabel 3. Rancangan Model Pengembangan Problem Possing Langkah-langkah Pengembangan Alasan Menggali 1. Membuka kegiatan pengetahuan awal 1. Membuka kegiatan pembelajaran dan siswa agar siswa pembelajaran. melakukan apersepsi mengetahui dan serta motivasi kepada memahami materi siswa sesuai dengan yang akan diajarkan materi yang diajarkan. serta termotivasi untuk belajar.. Menyampaikan tujuan. Menyampaikan tujuan Agar mengetahui pembelajaran pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan untuk belajar pembelajaran 3. Menjelaskan materi 3. Menjelaskan materi pelajaran pelajaran secara Menjelaskan materi singkat. terlalu banyak akan mengakibatkan ketidaksesuaian materi dengan alokasi waktu 4. Memberikan contoh soal (merumuskan soal). 5. Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya halhal yang belum jelas. 4. Memberikan contoh soal (merumuskan soal). 5. Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya halhal yang belum jelas 6. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen Memudahkan guru untuk memantau aktivitas siswa dan siswa bekerja secara berkelompok serta saling tukar pikiran

8 33 Langkah-langkah Pengembangan Alasan untuk merumuskan soal atau membuat soal dari situasi yang diberikan. 6. Memberikan 7. Memberikan Melatih siswa kesempatan kepada kesempatan kepada melalui siswa untuk setiap kelompok pengerjaan LKS merumuskan soal dari untuk merumuskan untuk membuat soal tidak jauh suatu situasi yang soal dari suatu situasi berbeda dari soal diberikan, serta yang diberikan dan yang diberikan mendiskusikan/memp menyelesaikannya guru,dalam resentasikannya. serta mendiskusikannya bentuk kelompok dan dengan anggota mendiskusikanny kelompok melalui a. 7. Mempersilahkan siswa menyelesaikan soal yang telah dirumuskannya 8. Sebagai latihan, memberikan situasi tugas yang lain dan siswa diberikan kesempatan untuk merumuskan soal pengerjaan LKS. Mempresentasika n nanti pada langkah selanjutnya, sesudah menyelesaikan soal. Langkah ke 7 dimasukkan pada langkah ke 6, agar siswa fokos dalam pembelajaran dan waktu yang ditentukan sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Membutuhkan waktu yang banyak dan siswa biasanya tidak mampu membuat soal sebanyak mungkin sesuai dengan situasi

9 34 Langkah-langkah Pengembangan Alasan sebanyak mungkin, yang diberikan. serta mendiskusikan dengan temannya. 9. Mempersilahkan 8. Mempersilahkan Bekerjasama dalam siswa untuk saling setiap kelompok tatanan kelompok menukarkan hasil untuk saling agar mudah rumusan soalnya dan menukarkan hasil memantau aktivitas menyelesaikan soal rumusan soalnya dan siswa. temannya. menyelesaikan soal kelompok lain. 9. Mempresentasekan hasil penyelesaian Dengan mempresentasikan soal kelompok lain penyelesaian soal dan disesuaikan oleh setiap kelompok, dengan jawaban yang siswa dapat sudah diselesaikan oleh kelompok yang mengetahui kekurangan dan membuat soal. kelebihan masingmasing, saling bertukar pikiran dan memberikan pendapat. 10. Memberikan penghargaan bagi kelompok yang Agar menarik dan menyenangkan hati siswa. kinerjanya baik. 10. Mengarahkan siswa 11. Mengarahkan siswa untuk membuat untuk membuat kesimpulan. kesimpulan berdasarkan materi yang diajarkan. 11 Membuat rangkuman berdasarkan kesimpulan yang dibuat siswa. 1.Menutup kegiatan pembelajaran. 1. Membuat rangkuman berdasarkan kesimpulan yang dibuat siswa. 13. Penutup kegiatan pembelajaran

10 35. Tahap Perancangan (Design) Tahap ini bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran dengan menggunakan model problem possing yang telah dikembangkan tahap perancangan ini terdiri dari penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan rancangan awal perangkat pembelajaran. a. Penyusunan Tes Penyusunan tes mengacu pada analisis konsep dan analisis tugas dan indikator hasil belajar. Tes yang dimaksud adalah tes hasil belajar untuk sub pokok bahasan Arus listrik, hukum Ohm dan hambatan. Tes hasil belajar disusun dalam bentuk soal uraian (essay) yang didahului dengan membuat kisi-kisi dan panduan penskoran butir soal. b. Pemilihan Media Pemilihan media bertujuan untuk mempermudah penyampaian tujuan pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu papan tulis, penghapus, LCD, Power Point dan Laptop. c. Pemilihan Format Format yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Lembar Observasi guru dalam mengelola pembelajaran, dan lembar observasi aktivitas siswa. d. Rancangan Awal Perangkat Pembelajaran Analisis ini merupakan hasil rancangan perangkat pembelajaran dalam bentuk draft 1 yang meliputi Silabus, RPP, LKS.

11 36 3. Tahap Pengembangan (Develop) Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli, tahap ini hanya sampai pada draft yaitu uji coba terbatas pada siswa yang sesungguhnya. Ada dua langkah dalam tahap ini yaitu : a. Validasi para ahli. Validasi dalam hal ini adalah validasi isi yang mencakup semua perangkat pembelajaran dengan menggunakan model problem possing yang telah dikembangkan dalam tahap design. b. Uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilakukan secara empiris dengan cara menguji penggunaan model dalam proses pembelajaran yang telah dikembangkan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 3 (tiga) tahap dari 4 (empat) tahap model pengembangan 4-D, yaitu tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan), dan tahap develop (pengembangan) untuk tahap disseminate (penyebaran) tidak digunakan, karena penelitian ini hanya sampai pada draft yaitu sampai pada uji coba terbatas yang menguji coba model dengan produk yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran Instrumen Pengembangan Produk Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam mengembangkan produk sebagai berikut : a. Lembar validasi, yaitu penilaian ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi dan pemyempurnaan perangkat pembelajaran dan model yang telah dikembangkan.

12 37 b. Lembar observasi aktivitas siswa, digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran. c. Lembar observasi aktivitas guru dalam mengajar, digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dalam mengajar. d. Tes hasil belajar (THB), yaitu tes yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa. Tes hasil belajar terdiri dari dua bentuk tes, yaitu tes pilihan ganda dan tes uraian (essay). Dari kedua bentuk tes hasil belajar yang ada, peneliti hanya menggunakan tes uraian (essay) pada instrument penelitian ini, hal tersebut dimaksudkan agar mempermudah peneliti dalam memperoleh data tentang hasil belajar dan menghitung validitas serta reliabilitas butir-butir soal. Untuk menghitung validitas butir soal tes uraian (essay)menggunakan rumus korelasi product moment yaitu : r =. ( ) ) ( ( ) ) ( Arikunto, 010) Keterangan : X = skor dari tiap butir Y = skor dari keseluruhan butir XY = korelasi untuk setiap responden X Y N = kuadrat skor setiap butir = kuadrat skor untuk keseluruhan butir = jumlah responden

13 38 Berdasarkan hasil pengolahan data pada lampiran 15 maka hasil perhitungan koefisien validitas Butir soal untuk setiap butir dari keseluruhan butir soal dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data. Harga koefisien validitas Butir soal seperti yang ada pada tabel 4. berikut : Tabel 4. Koefisien Validitas dan Status Validitas Butir Soal Butir Soal r hitung r tabel Status 5 % 1 % 1 0,734 0, Valid 0,791 0, Valid 3 0,918 0, Valid 4 0, 641 0, Valid 5 0,553 0, Valid 6 0,666 0, Valid 7 0,65 0, Valid 8 0,79 0, Valid 9 0, 617 0, Valid 10 0,77 0, Valid Sedangkan untuk reliabilitas butir soal tes essay dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach : r 1 ( ( Arikunto, 010) Keterangan : r 11 k = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σ = jumlah varians butir σ = varians total

14 39 Uji Reliabilitas Tes hasil Belajar (THB) r 1 ( r = = = x = 0.71 Sebelum menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh nilai reliabilitas seperti yang ada diatas dilakukan langkah sebagai berikut : a. Mencari varians setiap butir soal dengan menggunakan rumus : b. Menentukan Jumlah Varians Butir dengan rumus : b = b b c. Menentukan Varians Total dengan rumus : t X Y N d. Selanjutnya memasukkan jumlah varians butir soal dan varians total kedalam rumus Alpha Cronbach. N Berdasarkkan perhitungan varians butir soal dan varians total data pada lampiran 15 diperoleh harga-harga sebagai berikut : N N X Y

15 40 Tabel 5. Varians Setiap Butir Soal Butir Sooal Varians Butir Jumlah varians Butir Jumlah varians Total Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi (Pengamatan) Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. b. Tes Hasil Belajar Pada penelitian ini tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian (essay) dengan jumlah soal 10 nomor. Tes digunakan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar siswa dan ketuntasan belajarnya. Tes dilakukan 1 (satu) kali, yang diberikan kepada siswa meliputi tes akhir (post-test). Post-test dilakukan setelah pembelajaran untuk mengukur hasil belajar siswa.

16 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah analisis deskriptif. Tujuannya menggambarkan secara rinci dan teliti tentang pokokpokok informasi atas objek yang diteliti dengan tetap mengacu pada hasil pengamatan yang sebenarnya. Analisis data yang dilakukan terdiri dari : a. Validasi Ahli Validasi ahli khususnya untuk RPP dianalisis dengan menggunakan rumus: Validitas= n i i lo N( C 1) Sedangkan rumus untuk reliabilitasnya dapat dilihat pada lampiran 14 dan validasi ahli lainnya (LKS dan Tes Hasil Belajar ) dianalisis secara deskriptif. b. Tes hasil belajar Tes hasil belajar diberikan setelah seluruh materi pokok diajarkan. Ketuntasan hasil belajar dianalisis dengan rumus : ketuntasan individu c. Observasi (Pengamatan) x 100% 1. Observasi aktivitas guru dalam mengajar Observasi aktivitas guru dalam mengajar dianalisis dengan cara menghitung rata-rata setiap aspek dari total pengamatan.. Observasi aktivitas belajar siswa Observasi aktivitas belajar siswa dianalisis dengan cara menghitung skor rata-rata tiap aspek penilaian dari total pengamatan.

MODEL PROBLEM POSSING

MODEL PROBLEM POSSING MODEL PROBLEM POSSING BABS PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS 1. Wahida A.Piantae Mahasiswa Program Studi Fisika 1. Dr. Masri Kudrat Umar, M.Pd Dosen Universitas Negeri Gorontalo 2. Citron S. Payu, S.Pd,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di SMA Prasetya Gorontalo. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di SMA Prasetya Gorontalo. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran kooperatif berbasis karakteristik belajar siswa, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo yang terletak di Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest Design (Nazir, 2003)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I dilakukan metode analisis konten. Analisis konten digunakan untuk mendeskripsikan validitas, reliabilitas tes,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan data tentang hasil belajar peserta didik dengan tingkat kemampuan hasil belajar pada materi listrik dinamis

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA Artikel Penulis I : Musnidatul Millah Arief; Penulis II : Dra. Chusnal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan secara matematis fakta dan karrakteristik objek atau subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning. Berdasarkan tujuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Arikunto (2006 : 160), metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut Surachman dalam Nugraha (2007

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS VIII SMP/MTs SEMESTER GANJIL Prof. Dr. Nurhayati Abbas, M.Pd 1), Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd 2) 1) Univeristas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 72 83. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas kelas yang diselenggarakan di Amerika pertama- tama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan penekanan terhadap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan BB III METODOLOGI PEELITI. Desain dan Metode Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan (dalam Trianto, 010),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERNUANSA KONTEKSTUAL PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK UNTUK SMPKELAS VIII SEMESTER GENAP Nurul Afisa 24,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo 0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa

Lebih terperinci

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penggunaan metode kuasi eksperimen dalam penelitian

Lebih terperinci

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SUB POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII Laily Anisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual... 1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Implementasi Teori Belajar Gagne Pokok Bahasan Kecepatan, Jarak, dan Waktu untuk Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research and Development (R & D).

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SUB POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA KELAS X REKAYASA PERANGKAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang dilakukan oleh siswa yang meliputi tahapan: identifikasi masalah, analisis data, memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design atau eksperimen semu. Disebut demikian karena eksperimen

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, sebagaimana diungkapkan oleh Trianto (2010 : 13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educatonal research and development) meliputi tahapan define, design, and

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu

Lebih terperinci

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu 20 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas X3. Desain penelitian ini menggunakan rancangan desain One- Shot Case

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Wahyu Hidayat, Zainuddin, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Gorontalo, Jalan Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Keterangan : X = Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMR O = Tes KIM dan KBKM

Keterangan : X = Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMR O = Tes KIM dan KBKM 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu karena dilakukan pada siswa dalam kelas yang sudah terbentuk, dengan menerapkan pendekatan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016, tanggal 5 Desember 2015 sampai 12 Desember 2015. 3.2

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup 4 III. METODELOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 00). Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, Vol.3 No.1 MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Restu Lusiana 1 Tri Andari 2 1 Prodi Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan variabel terikat (Y) prestasi belajar siswa, variabel bebas perlakuan media

III. METODE PENELITIAN. dengan variabel terikat (Y) prestasi belajar siswa, variabel bebas perlakuan media 48 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah eksperimen, dengan variabel terikat (Y) prestasi belajar siswa, variabel bebas perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT BERBASIS PEMECAHAN MASALAH Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This research

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat akibat dari penerapan pendekatan inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 4 kelas, terdiri dari kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, subjek yang menjadi penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran STANDAR KOMPETENSI 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SEMESTER GENAP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Masalah umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA dengan Model Problem

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu

Lebih terperinci