Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal
|
|
- Lanny Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI MENYIMAK UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL PANGKALAN BUN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUMAI Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya pengembangan bahan ajar e-book sebagai alat yang bisa meringankan, mempermudah dalam menyampaikan pembelajaran dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Dengan adanya pengembangan bahan ajar e-book berarti meningkatkan kualitas dalam pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia pada materi pembelajaran menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal kelas XI berdasarkan KTSP. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu peneliti memperoleh deskripsi objektif kebutuhan model, model pengembangan, dan ketepatan pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsurunsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai. Untuk memperoleh hasil yang diharapkan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan model 4D. Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Dengan berbagai keterbatasan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi dan angket respon siswa. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal PENDAHULUAN Sebagaimana tercantum dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 pasal 1 tentang standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah yang terdiri atas SMA/MA/SMALB/Paket C bahwa Standar Kompetensi Lulusan (SKL) bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam upaya perbaikan yang berkelanjutan pada pendidikan di SMA pengembangan bahan ajar dan praktik pembelajaran di sekolah menjadi penting. Meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar salah satunya dapat ditopang dengan keberadaan bahan ajar, karena bahan ajar merupakan salah satu faktor NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 388
2 penentu keberhasilan pembelajaran. Dengan bahan ajar yang didesain secara bagus dan dilengkapi berbagai gambar, warna, bahkan ilustrasi yang menarik akan menstimulus siswa untuk memanfaatkan bahan ajar secara maksimal. Terkait dari banyaknya manfaat e-book sehingga dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI akan disajikan e-book yang disusun dengan berbagai materi, gambar, lagu, dan dilengkapi dengan berbagai macam latihan secara interaktif, baik lisan maupun tulis. Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan konteks ditekankan sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang terkandung dalam suatu cerpen maupun menyajikan gagasan dalam bentuk cerpen yang sesuai sehingga memudahkan peserta didik memahami gagasan yang ingin disampaikan khususnya materi menyimak cerpen. Cerpen merupakan karangan fiktif yang berisi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh. Pada cerpen terdapat unsur-unsur intrinsik, unsur tersebut yaitu tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, gaya bahasa, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Dewasa ini generasi muda kurang mengetahui tentang pengetahuan kearifan lokal yang ada pada masyarakat mereka. Kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat khususnya yang ada di Pangkalan Bun. Pada pembelajaran materi unsurunsur intrinsik cerpen di SMA Negeri 1 Kumai yang selama ini dilakukan adalah guru membacakan atau memperdengarkan cerpen pada siswa, menerangkan materi pelajaran berkaitan tentang cerpen dengan menggunakan metode ceramah (meliputi tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, gaya bahasa, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen), kemudian menugasi siswa melalui pembacaan cerpen atau diperdengarkan rekaman cerpen untuk menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen secara individu yang ada di buku siswa dan diunduh dari internet. Penilaian dilakukan pada proses yang berupa menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen secara individu dan proses pembelajaran pada saat berdiskusi maupun presentasi. Kondisi materi pembelajaran cerpen seperti yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kumai yang kurang sesuai dengan model pembelajaran yang dikemukan oleh Sarimanah tersebut berakibat pada hasil atau kemampuan anak menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen. Sesuai kenyataan yang ditemui pada siswa di SMA Negeri 1 Kumai bahwa (1) pada materi pembelajaran unsur- NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 389
3 unsur intrinsik cerpen hanya menggunakan metode ceramah dan kurang variatif, sehingga siswa sering akan merasakan kejenuhan pada saat pembelajaran, (2) sebelum belajar atau pada saat pembelajaran siswa kurang semangat dan motivasi siswa belajar kurang, dan (3) pada materi pembelajaran unsur-unsur intrinsik cerpen yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Kumai sudah bisa diterima oleh siswa, hanya saja guru memberikan soal instrumen (tugas atau latihan) masih terbatas. Pentingnya pengembangan bahan ajar e-book sebagai alat yang bisa meringankan, mempermudah dalam menyampaikan pembelajaran dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Dengan adanya pengembangan bahan ajar e-book berarti meningkatkan kualitas dalam pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia pada materi pembelajaran menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal kelas XI berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul Pengembangan E-book Interaktif pada Materi Menyimak Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Berbasis Kearifan Lokal Pangkalan Bun pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kumai. Secara khusus penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektif kebutuhan model, model pengembangan, dan ketepatan pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai. METODE Pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai menggunakan pengembangan model 4-D ( four D model). Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Dengan berbagai keterbatasan, di sini peneliti membatasi pengembangan e-book interaktif dalam penelitian ini hanya pada tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. HASIL PENGEMBANGAN Tahap Pendefinisian (Define) Tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan (awal akhir), analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Analisis Ujung Depan (Awal Akhir). Analisis awal akhir bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga dibutuhkan pengembangan bahan ajar pembelajaran e-book interaktif. Analisis awal akhir dijaring melalui angket yaitu angket analisis kebutuhan siswa dan guru. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 390
4 Tabel 1. Validator Lembar Validasi Instrumen Nama Instrumen Jabatan Angket Kebutuhan Guru Dosen Pendidikan Dr. H. Abdul Rani, M.Pd Angket Kebutuhan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia Analisis siswa merupakan telaah karakteristik siswa yang meliputi kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan kognitif siswa, serta minat dan motivasi. Analisis siswa ini dijaring melalui angket karakteristik siswa. Tabel 2. Validator Lembar Validasi Instrumen Nama Instrumen Jabatan Angket Karakteristik Dosen Pendidikan Dr. H. Abdul Rani, M.Pd Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia Analisis Tugas. Tahap analisis tugas meliputi tiga langkah pokok, yaitu analisis struktur isi, analisis prosedural, dan analisis proses informasi. Analisis struktur isi adalah analisis termasuk isi dalam kurikulum. Analisis ini mencakup analisis struktur isi pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen meliputi tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, gaya bahasa, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen. Tabel 3. Analisis Struktur Isi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan Mendengarkan: 13. Memahami pembacaan cerpen Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan Unsur-unsur cerpen ( tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya bahasa) Nilai-nilai (amanat) Analisis prosedural digunakan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas dan menganalisis tugas dengan cara mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaiannya sesuai dengan bahan ajar yang dipilih. Analisis ini mencakup analisis prosedural unsur-unsur intrinsik cerpen. Bagan 4. Analisis Prosedural NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 391
5 Analisis proses informasi yang disajikan dalam e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen dalam keterampilan mendengarkan ini diperoleh dari berbagai buku tentang unsur-unsur intrinsik cerpen. Selain itu, cerpen Bukan karena Memanggang Ikan Saluang dan Palui, lagu Potoka Ponyang, Tumpi Wayu, dan Manasai dari Kalimantan Tengah, serta terdapat gambar danau, rumah, sungai, budaya yang ada di Pangkalan Bun. Analisis Konsep Analisis konsep merupakan identifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secara sistematis, serta mengaitkan satu konsep dengan konsep lain yang relevan, sehingga membentuk suatu peta konsep. Analisis ini mencakup peta konsep untuk unsur-unsur intrinsik cerpen. Bagan 5. Analisis Konsep Perumusan Tujuan Pembelajaran Penyusunan tujuan pembelajaran atau indikator pencapaian hasil belajar didasarkan pada kompetensi dasar dan indikator yang tercantum dalam kurikulum tentang suatu konsep materi menyimak unsurunsur intrinsik cerpen. Perumusan ini mencakup tujuan pembelajaran untuk unsur-unsur intrinsik cerpen. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 392
6 Tabel 6. Perumusan Tujuan Pembelajaran Konsep Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mencatat pokok-pokok isi cerpen yang dibacakan Siswa dapat mengidentifikasi tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya bahasa cerpen yang didengar Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan Siswa dapat mendiskusikan tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya bahasa Unsur-unsur intrinsik cerpen Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan Siswa dapat menemukan nilai (amanat) dalam cerpen Siswa dapat mendiskusikan nilai-nilai (amanat) tersebut Siswa dapat memberi tanggapan terhadap nilai-nilai (amanat) tersebut Tahap Perancangan (Design) Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu penyusunan tes acuan patokan, pemilihan media, dan pemilihan format. Penyusunan Tes Acuan Patokan. Tes disusun berdasarkan hasil perumusan tujuan pembelajaran khusus. Penyusunan ini mencakup tes mampu mengidentifikasi dan menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen. Tabel 7. Penyusunan Tes Acuan Patokan Tujuan Pembelajaran Khusus Siswa dapat mengidentifikasi tema, alur, latar, tokoh, sudut pandang, dan gaya bahasa dalam cerpen yang dibacakan Siswa dapat menemukan nilai-nilai (amanat) dalam cerpen yang dibacakan Bentuk Soal Jawaban Singkat (Tugas Individu) & Pilihan Ganda (Tugas Kelompok) Nomor Soal Jumlah Soal Pemilihan Media. Pemilihan media yang sesuai tujuan untuk menyampaikan materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen. Peneliti menggunakan media kertas asturo warna kuning dan merah yang berbentuk ikat kepala, serta kertas asturo warna kuning berbentuk beras kuning, serta media elektronik yaitu e-book interaktif dengan program adobe flash player. Pemilihan Format. Di dalam pemilihan format ini dilakukan dengan mengkaji format-format e- book interaktif yang sudah ada menggunakan program adobe flash player. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 393
7 Tahap Pengembangan (Develop) Tahap ini meliputi, yaitu validasi e-book interaktif, simulasi, dan uji coba. Validasi E-book Interaktif. Validasi e-book interaktif oleh para ahli diikuti dengan revisi. Peneliti memilih sebagai validator adalah satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli materi, satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli rancangan dan media pembelajaran, serta satu orang guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Kumai sebagai praktisi. Tabel 8. Validator E-book Interaktif Nama Validator Jabatan Dr. Akhmad Tabrani, M.Pd Ahli Materi Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. H. Abdul Rani, M.Pd Ahli Rancangan dan Media Dosen Pendidikan Bahasa dan Pembelajaran Sastra Indonesia Winarsih, S.Pd Ahli Praktisi Guru Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Negeri 1 Kumai Simulasi. Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya. Tahap ini merupakan uji coba produk e-book interaktif yang dipilih uji coba kelompok kecil pada 10 siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kumai. Uji Coba. Dalam pengembangan e-book interaktif pada materi NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 394
8 menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun yang telah dirancang dipilih uji coba kelompok kecil pada 10 siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kumai. Siswa yang dipilih mencerminkan karakter siswa baik dari jenis kelamin, kecerdasan, usia, dan sebagainya. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui menarik tidaknya bahan ajar, apa sebabnya, mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan, konsistensi tujuan dan materi, cukup tidaknya atau jelas tidaknya latihan dan contoh yang diberikan, kejelasan bahasa, kesesuaian materi dan prosedur dengan tingkat pemahaman pengguna, dan sebagainya. Jenis data pada pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai adalah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang dihasilkan berupa saran dan komentar yang diperoleh dari subyek ahli dan praktisi sebagai penilai dari produk yang dihasilkan, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran validasi subyek ahli, praktisi, dan angket siswa. Instrumen pengumpul data yang digunakan pada pengembangan e- book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai adalah lembar validasi dan angket respon siswa. Peneliti memilih sebagai validator adalah satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli materi, satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli rancangan dan media pembelajaran, serta satu orang guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Kumai sebagai praktisi. SIMPULAN DAN SARAN Kajian Produk Kajian produk disajikan mengenai kebutuhan model pengembangan, model pengembangan, dan ketepatan pengembangan. Kebutuhan model pengembangan bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga dibutuhkan pengembangan bahan ajar pembelajaran e-book interaktif. Kebutuhan ini dijaring melalui angket yaitu analisis angket kebutuhan siswa dan guru. Berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan siswa dan guru, peneliti berpendapat perlu mengembangkan sebuah bahan ajar yaitu e-book yang sangat sesuai untuk pencapaian tujuan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi unsur-unsur intrinsik cerpen. Bahan ajar tersebut adalah e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun. Bahan ajar ini dipandang dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan (menyimak) siswa dengan berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun. Pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kumai NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 395
9 menggunakan pengembangan model 4-D ( four D model). Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Dengan berbagai keterbatasan, untuk tahap penyebaran tidak dilakukan oleh peneliti. Tujuan tahap pendefinisian (define) adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan e-book interaktifnya. Tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan (awal akhir), analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Tujuan tahap perancangan (design) adalah untuk menyiapkan e- book interaktif. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu penyusunan tes acuan patokan, pemilihan media, dan pemilihan format. Tujuan tahap pengembangan (develop) adalah untuk menghasilkan e-book interaktif yang sudah direvisi berdasarkan dari para ahli (validator). Tahap ini meliputi, yaitu validasi e-book interaktif, simulasi, dan uji coba. Ketepatan pengembangan bertujuan untuk menilai produk sudah tepat atau belum tepat e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal yang telah dikembangkan peneliti. Peneliti memilih sebagai validator adalah satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli materi, satu orang dosen bahasa dan sastra Indonesia sebagai validator ahli rancangan dan media pembelajaran, serta satu orang guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Kumai sebagai praktisi. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi ahli materi bahwa e- book interaktif yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 87,5% menunjukkan bahwa e-book interaktif sangat valid, dari hasil analisis lembar validasi ahli rancangan dan media pembelajaran bahwa e-book interaktif yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 77,5% menunjukkan bahwa e-book interaktif valid, serta dari hasil analisis lembar validasi praktisi (guru) bahwa e-book interaktif yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 82% menunjukkan bahwa e-book interaktif valid. Berdasarkan hasil analisis lembar validasi ahli materi, ahli rancangan dan media pembelajaran, dan ahli praktisi (guru) bahwa e-book interaktif yang dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 82% menunjukkan bahwa e-book interaktif valid berarti e-book interaktif sudah tepat. Saran Pemanfaatan Pengembangan e-book interaktif pada materi menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen berbasis kearifan lokal Pangkalan Bun ini dapat diterapkan pada sekolah lain. Penerapan pada sekolah yang lain tersebut tentu saja yang memiliki kesamaan karakteristik sesuai dengan NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 396
10 kearifan lokal yang ada di daerahnya masing-masing. DAFTAR RUJUKAN Cerita Rakyat Nusantara Palui. Kalimantan Tengah. Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Ratna, Nyoman Kutha Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sarimanah, Eri Model Pembelajaran Cerpen yang Apresiatif. (Online), ( del-pembelajaran-cerita-pendekyang.html, diakses, 10 Desember 2014). Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada. Wahyuni, Sri Desain Silabus dan Pengembangan Materi. Malang: Unisma. Wahyuni, Sri dan Ibrahim, Abd. Syukur Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: Refika Aditama. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015 Halaman 397
Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI MENCERNA (MENYIMAK CERITA ANAK) BERBASIS CERITA ANAK MAJALAH BOBO PADA SISWA KELAS VI MI DARUN NAJAH 1 JATIREJO MOJOKERTO Eka Nurjanah, Dhikrul Hakim Universitas Pesantren
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO Moh. Zainudin Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Niken Prasetya Purwibawaningtyas Mahasiswa Magister Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG Lyna Fajriyatul Aini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indnesia Abstrak:Pada zaman ini bidang pembejalaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II Ika Widyawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma ikawidyaw89@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII UPTD SMPN 1 PAPAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI
PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI Ida Kurnia Wati Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Lebih terperinciOleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.
0 PENGARUH MODEL THINK TALK WRITE (TTW)TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Sri Lestari Siregar Prof.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS SMA KELAS XI
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS SMA KELAS XI Hadijah, Santih Anggereni. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN Rina Izlatul Lailiyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan). Menurut Sukmadinata (2011: 167), dalam penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS LECTORA INSPIRE SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 BATU
PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS LECTORA INSPIRE SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 BATU Sumiyatun Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia miyahartawan@gmail.com
Lebih terperinciAjeng Kusumaningrat S1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Pengembangan Bahan Ajar berupa Cerpen Akuntansi sebagai Pendukung Implementasi Pembelajaran berbasis Scientific Approach pada Materi Persamaan Dasar Akuntansi di SMK NAHDLATUL ULAMA GRESIK Ajeng Kusumaningrat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik
Lebih terperinciberupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis
Lebih terperinciUlfa Nurfillaili, M. Yusuf T., Santih Anggereni. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI SMA NEGERI KHUSUS JENEPONTO KELAS XI SEMESTER I Ulfa Nurfillaili, M. Yusuf T., Santih Anggereni
Lebih terperinciPengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat
Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Dian Fitriani *, Edrizon, Yusri Wahyuni, Rita Desfitri Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS PENDEKATAN PROSES UNTUK SISWA KELAS VII MTS NU PAKIS KAB. MALANG
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS PENDEKATAN PROSES UNTUK SISWA KELAS VII MTS NU PAKIS KAB. MALANG Askari Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya pengembangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMIK LIPAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MATERI MENGANALISIS DOKUMEN TRANSAKSI. Nurlaili Latifah.
PENGEMBANGAN KOMIK LIPAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MATERI MENGANALISIS DOKUMEN TRANSAKSI Nurlaili Latifah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan Media Pengembangan media game pada pokok bahasan mata uang menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural
53 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika Penelitian ini mengembangkan buku teks. Dalam penelitian ini model pengembangan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal, nasional, maupun global.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII pada materi himpunan dilakukan dengan
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar khususnya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Lembar Kerja Siswa 1. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lembar berarti helai, kerja berarti melakukan kegiatan, dan siswa berarti murid atau pelajar untuk tingkat
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK SMP Negeri 7 Pemalang, Jawa Tengah Abstrak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA
PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Alif Via Agustien Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis praktikum pada pembelajaran
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF Artikel Skripsi PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS
Lebih terperinciBandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA
PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek belajar yang harus diajarkan guru kepada siswa selain aspek lainnya, yaitu membaca, mendengar, dan berbicara. Menurut Tarigan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE BERBASIS ADOBE FLASH CS5 SEBAGAI MEDIA INTERAKTIF MATERI MENYUSUN REKONSILIASI BANK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE BERBASIS ADOBE FLASH CS5 SEBAGAI MEDIA INTERAKTIF MATERI MENYUSUN REKONSILIASI BANK Erlin Septiana Rahmawati Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK
PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK Dewi Alpiani; Hodidjah; Nana Ganda. ABSTRAK Salah satu pembelajaran bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik serta mampu menggunakannya sebagai alat komunikasi yang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI DEPRESIASI DAN AKUMULASI DEPRESIASI ASET TETAP DI SMK NEGERI SURABAYA Ela Dina Erliawati Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA
NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Ika Yuliastuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Cerpen dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Jati diri atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum 2013 memiliki moto Bahasa Indonesia sebagai penghela dan pembawa pengetahuan. Penguasaan bahasa yang baik diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa
BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning. Berdasarkan tujuan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia. Kegiatan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.
Lebih terperinciRatulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI STATISTIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ratulani Juwita *), Afrida Yanti STKIP
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI Oleh: Sri Kurniawati NIM 090210102048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas kelas yang diselenggarakan di Amerika pertama- tama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan pendidikan, hidup menjadi lebih bermakna dan terarah. Agar hidup manusia lebih bermakna dan terarah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan lagi. Kurikulum Nasional disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis masalah mengaplikasikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen. Metode ini bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor (Arikunto, 2006 : 3).
Lebih terperinciPeran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA II 2016 "Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA" Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun Madiun, 28 Mei 2016 Makalah Pendamping Peran Pendidik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan mengungkapkan buah pikiran melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. menulis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu
Lebih terperinciSTANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA
STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA PROPINSI JAWA TIMUR BAB II STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik
69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS Sebagai guru, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar cetak yang satu ini. Lembar Kerja Siswa atau biasa disingkat LKS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Peneltian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbasis multimedia flash
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan volume pisma
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS matematika dengan menggunakan
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Eko Widodo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciIka Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.
Santia dan Jatmiko, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika... 11 Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah
Lebih terperinciKeywords: hasil belajar, apresiasi cerpen, jeniss kelamin, teknik kelompok buzz.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR APRESIASI CERPEN "TIURMAIDA KARYA HASAN AL BANNA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KELOMPOK BUZZ OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran
54 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah film pembelajaran. Model pengembangan film pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIPA TINGKAT MENENGAH MELALUI E-BOOK INTERAKTIF DI PROGRAM INCOUNTRY UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2014
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIPA TINGKAT MENENGAH MELALUI E-BOOK INTERAKTIF DI PROGRAM INCOUNTRY UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2014 Citra Megawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. media pembelajaran dengan menggunakan model pengembangan media 4D
132 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan mencakup kegiatan pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan model pengembangan
Lebih terperinciJIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERORIENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Erma Rahayu 1, Ali Imran 2. 1 Pendidikan Biologi, 2 FPMIPA IKIP Mataram. ermarahayu569@gmail.com;
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan
Lebih terperinciINOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA MATA PELAJARAN IPA Encep Andriana, Mudmainah Vitasari, Yuvita Oktarisa, Diana Citra Damayanti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa andriana1188@untirta.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk
Lebih terperinciTri Andari, Pengembangnan Perangkat Pembelajaran... Tri Andari 1 Restu Lusiana 2
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBASIS TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Tri Andari 1 Restu Lusiana 2 1 Prodi Pendidikan
Lebih terperinciNILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Hendri Wiyono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo hendriwiyono11@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi. Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada kegiatan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/ mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa awal yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Webbed pada Tema Pencemaran Air untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif, Sikap Peduli
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian
BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman manusia dalam bentuk adegan dan latar pada naskah drama. Dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Standar Kompetensi KTSP, kompetensi dasar dari aspek menulis, di sekolah menengah pertama kelas XI terdapat kompetensi dasar tentang mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan karena dalam penelitian ini dikembangkan perangkat pembelajaran dengan media pembelajaran visual basic.net
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
Lebih terperinci