PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS LECTORA INSPIRE SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 BATU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS LECTORA INSPIRE SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 BATU"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS LECTORA INSPIRE SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 BATU Sumiyatun Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia miyahartawan@gmail.com Abstrak: Pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pengumpulan informasi awal pengembangan e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire sebagai bahan belajar mandiri peserta didik kelas XI MAN 2 Batu, (2) pengembangan produk awal e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire sebagai bahan belajar mandiri peserta didik kelas XI MAN 2 Batu, (3) uji coba produk e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire sebagai bahan belajar mandiri peserta didik kelas XI MAN 2 Batu, dan (4) mendeskripsikan bentuk produk akhir e- modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire sebagai bahan belajar mandiri peserta didik kelas XI MAN 2 Batu. Pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall sebagai dasar pengembang produk. Model pengembangan Borg & Gall terdiri dari 10 langkah, kemudian disederhanakan oleh pengembang sesuai dengan kebutuhan peneliti. Penyederhanaan ini meliputi (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) mengembangkan produk awal, (3) uji coba, dan (4) membuat produk akhir. Berdasarkan analisis data, maka hasil akhir dari pengembangan ini berupa hasil validasi e-modul oleh beberapa ahli. Ahli yang pertama yaitu ahli isi dan bahasa, secara keseluruhan produk pengembangan e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire yang dikembangkan termasuk pada kriteria valid dengan nilai rata-rata 80%. Selanjutnya hasil validasi e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire oleh ahli media, secara keseluruhan produk pengembangan e-modul yang dikembangkan termasuk pada kriteria dengan nilai rata-rata 70%. Kemudian hasil validasi e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire oleh ahli perancang pembelajaran, secara keseluruhan produk pengembangan sudah valid dengan nilai ratarata 73%. E-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire dapat digunakan sebagai bahan ajar elektronik secara mendiri karena e-modul pembelajaran cerita pendek ini dikembangkan berdasarkan kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan di sekolah. Kata-kata Kunci: pengembangan, e-modul, pembelajaran cerita pendek, lectora inspire. NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 162

2 PENDAHULUAN Penggunaan media dan sumber belajar merupakan bagian dari komponen yang memengaruhi pembelajaran. Bahan ajar perlu disesuaikan dengan kondisi siswa dan strategi pembelajaran yang digunakan guru. Pemanfaatan dan pemberdayaan modul untuk menunjang pembelajaran merupakan suatu keniscayaan, bukan hanya untuk meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran, tetapi yang lebih penting adalah untuk meningkatkan penguasaan materi, baik guru maupun siswa. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar-mengajar yang dialami oleh siswa. Seorang guru di samping dituntut untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, juga mampu memilih media yang sesuai dengan materi untuk mempermudah dalam menyampaikan materi, untuk itu diperlukan media yang dapat menimbulkan daya Tarik peserta didik dalam menyerap materi. Salah satu media yang dapat dikembangkan adalah modul pembelajaran berupa elektronik modul (E-Modul). Kegiatan pembelajaran saat ini menekankan pada keterampilan proses dan active learning, maka media pembelajaran menjadi semakin penting untuk menunjang kegiatan belajarmengajar di kelas. E-Modul dapat menfasilitasi peserta didik dalam belajar mandiri maupun konvensional. E-Modul dilengkapi dengan petunjuk untuk belajar sendiri, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi seluruh kompetensi yang harus dikuasi peserta didik. E-Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran dalam bentuk elektronik. Sesuai dengan karakteristik materi elektronika dasar, dalam penyampaian materi atau penjelasan kepada siswa memerlukan berbagai media, karena bagi siswa untuk memahami materi ini memerlukan abstraksi yang cukup tinggi, sehingga peserta didik dapat mengingat dengan baik. Daryanto (2013:9) memaparkan e-modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, di dalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Dalam buku Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (2004) yang diterbitkan oleh Diknas, modul diartikan sebagai sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru (2014:104). Surahman (dalam Prastowo, 2014:105) menyatakan bahwa emodul adalah satuan program pembelajaran terkecil yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara perseorangan (self intructional); setelah peserta didik menyelesaikan satu satuan dalam modul, selanjutnya peserta dapat melangkah maju dan mempelajari satuan modul berikutnya. Berdasarkan beberapa pengertian modul di atas, maka dapat disimpulkan bahwa modul adalah bahan ajar atau bahan pembelajaran yang dikemas sedemikian rupa dan menarik dalam bentuk satuan terkecil yang berupa teks dan dapat dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan. Menurut Menurut Daryanto (2013:24) sebaiknya dalam pengembangan e-modul dipilih struktur NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 163

3 atau kerangka yang sederhana dan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Kerangka modul adalah (1) halaman sampul, (2) kata pengantar, (3) peta kedudukan modul, (4) glosarium, (5) pendahuluan, (6) dan pembelajaran. E-modul dikemas dalam bentuk media pembelajaran elektronik. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton (dalam Daryanto, 2011:5) adalah: (a) penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih standar, (b) pembelajaran dapat lebih menarik, (c) pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar, (d) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek, (e) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, (f) proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan, (6) sikap positif peserta didik tergadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan, dan (7) peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif. Levie & Lentz, dalam Arsyad (2013:20) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu (fungsi atensi, (2) fungsi afektif, (3) fungsi kognitif, dan (4) fungsi kompensatoris. Media yang digunakan dalam pengembangan ini adalah lectora inspire yang berupa perangkat lunak. Lectora inspire merupakan salah satu media pembelajaran yang berupa perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan konten e-learning yang dikembangkan oleh Trivantis Corporation Autralia (dalam Azizah, 2014:17). Materi yang digunakan dalam produk pengembangan adalah teks cerita pendek. Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Tokoh dalam cerpen tidak mengalami perubahan nasib (Pusat kurikulum, 2014:6). Adapun ciri-ciri teks cerita pendek adalah, (1) bentuk tulisan singkat, padat, dan lebih pendek dari novel; (2) tulisan kurang dari kata; (3) sumber cerita dari kehidupan seharihari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain; (4) tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau intinya saja; (5) dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya; (6) tokohtokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya; (7) penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat; (8) meninggalkan kesan mendalam dan efek pada perasaan pembaca; (9) menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis, tetapi tidak sampai menibulkan perubahan nasib; (10) beralur tunggal dan lurus; dan (11) penokohannya sangat sederhana singkat dan tidak mendalam. METODE Pengembangan e-modul ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall sebagai dasar untuk NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 164

4 mengembangkan produk. Model pengembangan Borg & Gall memiliki 10 tahapan pengembangan, akan tetapi oleh peneliti disederhanakan sesuai dengan kebutuhan peneliti menjadi 4 tahapan yaitu, (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) mengembangkan produk awal, (3) uji coba, dan (4) membuat produk akhir. Adapun jenis data yang digunakan yaitu ada dua data, yang pertama kualitatif yang dihasilkan berupa saran dan komentar yang diperoleh dari subyek para ahli dan peserta didik sebagai penilaian dari produk yang dihasilkan. Kemudian yang kedua berupa data data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran validasi subyek ahli, praktisi, dan angket siswa. Dalam penelitian ini peneliti merupakan instrumen kunci (utama). Sebab, peneliti bertindak sebagai pengumpul data untuk mengembangkan produk media pembelajaran materi cerita pendek berbasis lectora inspire yang dikembangkan dengan model pengembangan Borg & Gall (Four melalui tahapan penelitian dan pengumpulan informasi awal, pengembangan produk awal, uji coba produk, pembuatan produk akhir. Peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama pengumpul data yaitu, dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan wawancara. Di samping itu, peneliti sebagai instrumen utama didukung oleh instrumen pendukung berupa observasi, angket, dan wawancara dengan harapan dapat memenuhi standar objektivitas dalam penelitian pengembangan ini. Instrumen pendukung dalam penelitian ini adalah dokumentasi, lembar validasi, dan angket respon siswa. Data yang diperoleh dari validator digunakan untuk menilai model pengembangan. Secara keseluruhan penilaian validator dikatakan baik jika prosentase dari masing-masing aspek berada pada selang 55% - 100%. HASIL PENGEMBANGAN Produk penelitian dan pengembangan yang dihasilkan dalam penelitan ini berupa media pembelajaran pembelajaran cerita pendek berbasis lectotra inspire peserta didik kelas XI MAN. Untuk memperoleh produk media pembelajaran ini dilakukan tahapan sebagai berikut. Pengumpulan Informasi Awal Pengumpulan informasi awal merupakan kegiatan pengembang mencari dan mengoservasi seubjek penelitian. Tujuan tahap ini memperoleh informasi awal sebelum mengembangkan produk. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi sekolah, kelas, dan melakukan wawancara terhadap beberapa peserta didik untuk memperoleh informasi mengenai materi dan media yang akan dikembangkan. Dari hasil analisis wawancara peserta didik kelas XI MAN 2 Batu, maka diperoleh kesimpulan bahwa (1) dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru hanya menggunakan strategi belajar yang kurang kreatif sehingga peserta didik merasa bosan di dalam kelas, (2) guru mengajar hanya menggunakan buku cetak saja seperti, bahan ajar, modul, dan tidak pernah menggunakan media pembelajaran elektronik sebagai penunjang proses belajar mengajar, (3) peserta didik NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 165

5 merasa bosan dengan media yang hanya menggunakan buku teks atau buku cetak saja, (4) peserta didik membutuhkan pembelajaran dengan menggunakan media elektronik karena disamping pembelajarannya yang menarik juga bisa mengasah kemampuan peserta didik tentang TIK, (5) peserta didik menginginkan media pembelajaran elektronik dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi cerpen. (6) Peserta didik sangat setuju dengan adanya e- modul minat belajarnya semakin bertambak karena dianggap lebih menarik. Perumusan Tujuan Pembelajaran Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) atau indikator pencapaian hasil belajar didasaran pada KD dan indikator yang tercantum dalam kurikulum 2013 tentang suatu konsep. Perumusan ini mencakup tujuan pembelajaran teks cerita pendek Pemilihan Media Pemilihan media dalam pengembangan e-modul ini dilakukan sesuai tujuan yaitu dengan menggunakan materi cerita pendek. Peneliti menggunakan media elektronik berupa lectora inspire sebagai media pembelajaran yang berisi materi tentang cerita pendek. Gambar 1. Tampilan Awal Media Lectora Inspire 1) Pengembangan Produk Awal Tahap ini meliputi di antaranya, validasi uji ahli materi dan bahasa serta uji ahli media dan perancang pembelajaran. (a) Validasi Ahli Isi dan Bahasa Ahli isi dan bahasa terdiri dari dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang sudah berpendidikan minimal S-2 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada pengembangan ini yang menjadi validator ahli isi dan bahasa adalah Dr. Akhmad Tabrani, M.Pd yang merupakan dosen bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Islam Malang. Secara keseluruhan hasil analisis data validasi dari ahli isi dan bahasa dilihat dari skala penilaiannya yaitu tidak sesuai sebanyak 0,00%, kurang sesuai sebanyak 0,00%, sesuai sebanyak 76,00%, dan sangat sesuai sebanyak 24,00%. Dari analisis per aspek data hasil validasi ahli isi dan bahasa diperoleh bahwa (1) aspek kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa dengan presentase 75% artinya aspek kesesuaian dengan perkembangan peserta didik termasuk kriteria baik, (2) aspek konsep/uraian materi dengan presentase 83% artinya aspek konsep atau uraian materi termasuk kriteria sangat baik, (3) aspek soal latihan dengan presentase 83% artinya aspek soal latihan masuk pada kritera sangat baik, (4) aspek daftar rujukan dengan presentase 75% masuk pada kritaeria baik, dan (5) aspek penggunaan kaidah kebahasaan dengan presentase 83% artinya keyalayakan kaidah kebahasaan masuk pada kriteria sangat baik. NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 166

6 Dasil hasil analisis keseluruh aspek dalam validasi ahli isi dan bahasa ini presentase kevalidan adalah 80% artinya perancang isi dan mahasa dalam e-modul termasuk kriteria sangat baik sehingga e-modul pembelajaran cerpen dapat digunakan tanpa harus revisi. Sesudah Revisi Gambar 3. Revisi Validasi Ahli Media Gambar 2. Tampilan Bagian Isi dan Bahasa Analisis Validasi Ahli Media Ahli media adalah prang yang mahir dan faham dalam desain media pembelajaran, berpendidikan minimal S-2 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada pengembangan ini yang menjadi validator ahli media adalah Dr. Sri Wahyun, M.Pd. Secara keseluruhan hasil analisis data validasi ahli media dilihat dari skala penilaiannya yaitu tidak sesuai sebanyak 0,00%, kurang sesuai sebanyak 20,00%, sesuai sebanyak 60,00%, dan sangat sesuai sebanya 15,00%. Sebelum Revisi Dari analisis data hasil validasi ahli media yang telah dipaparkan, maka diperoleh kesimpulan bahwa (1) aspek isi dengan presentase 75% artinya termasuk pada kriteria baik dapat tetap digunakan tanpa revisi, (2) aspek tampilan dengan presentase 65% artinya aspek tampilan termasuk pada kriteria baik. Dari hasil seluruh aspek dalam validasi ahli media ini presentase kevalidannya adalah 70% artinya media dalam e-modul termasuk pada kriteria baik (valid). Analisis Validasi Perancang Pembelajaran Ahli perancang pembelajaran adalah orang yang faham dan mahir dalam merancang suatu pembelajaran, berpendidikan minimal S-2 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada pengembangan ini yang menjadi validator adalah Dr. Sri Wahyuni, M.Pd. Secara kesluruhan hasil analisis data validasi ahli perancang pembelajaran dari skala penilaiannya yaitu tidak sesuai sebanyak 00,00%, kurang sesuai sebanyak 13,33%, sesuai sebanyak 86,68%, dan sangat sesuai sebanyak 00,00%. Dari analisis per aspek data hasil validasi ahli perancang pembelajaran diperoleh bahwa (1) aspek kesesuaian NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 167

7 dengan tingkat perkembangan siswa dengan presentase 75% artinya aspek kesesuaian dengan perkembangan peserta didik termasuk kriteria baik, (2) aspek konsep/uraian materi dengan presentase 75% artinya aspek konsep atau uraian materi termasuk kriteria baik, (3) aspek soal latihan dengan presentase 75% artinya aspek soal latihan masuk pada kriteria baik, (4) aspek daftar rujukan dengan presentase 75% masuk pada kriteria baik, dan (5) aspek penggunaan kaidah kebahasaan dengan presentase 63% artinya keyalayakan kaidah kebahasaan masuk pada kriteria baik. Dasil hasil analisis keseluruh aspek dalam validasi ahli isi dan bahasa ini presentase kevalidan adalah 73% artinya perancang pembelajaran dalam e-modul termasuk kriteria sangat baik. Sebelum Revisi Sesudah Revisi Gambar 4. Revisi Validasi Ahli Perancang Pembelajaran Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan di MAN 2 Batu dengan menggunakan instrument berupa koesioner. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data berupa penilaian guru dan beberapa peserta didik tentang kualitas media yang dikembangkan. Pada uji coba ini yang menjadi objek uji coba adalah guru bahasa Indonesia sebagai ahli praktisi dan 9 peserta didik kelas XI MAN 2 Batu dengan beberapa kriteria. Kriteria pertama yaitu peserta didik yang berkemampuan tinggi terhadap pembelajaran terdiri dari 3 peserta didik, kedua yaitu peserta didik yang berkemampuan sedang dalam pembelajaran yang terdiri dari 3 peserta didik, kemudian yang terakhir 3 peserta didik yang berkemampuan rendah. Data hasil dari uji coba adalah sebagai berikut. Analisis Ahli Praktisi Validator praktisi dipilih dari guru bahasa Indonesia MAN 2 Batu yaitu Dr. Purwati. Secara keseluruhan hasil analisis data validasi dari ahli praktisi dilihat dari skala penilaiaannya yaitu sesuai sebanyak 0,00%, kurang sesuai sebanyak 0,00%, sesuai sebanyak 41,67%, dan sangat sesuai sebanyak 58,33%. Analisis data per aspek dari ahli praktisi diperoleh interpretasi bahwa (1) aspek isi dan tujuan dengan presentase 88% artinya aspek isi dan tujuan sangat valid (sangat baik) didak perlu diadakan revisi dan dapat digunakan, (2) aspek teknis dengan presentase 90% artinya aspek teknik termasuk kriteria sangat valid (sangat baik) tidak perlu diadakan revisi dan dapat digunakan, (3) aspek pembelajaran dengan presentase 92% artinya sangat valid (sangat baik) tidak perlu diadakan revisi dan dapat digunakan. Dari hasil analisis seluruh aspek dalam validasi praktisi presentase kevalidannya adalah 90%, artinya termasuk pada kriteri sangat valid sehingga e-modul pembelajaran cerita NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 168

8 pendek berbasis lectora inspire ini tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan. Analisis Angket Respon Siswa Peserta didik yang dipilih sebagai validator adalah 9 peserta didik kelas XI Bahasa MAN 2 Batu, yaitu tiga peserta didik berkemampuan tinggi/baik, tiga peserta didik berkemampuan sedang dan tiga peserta didik berkemampuan kurang sebagai penilai kevalidan e-modul penyajian data hasil uji coba e-modul oleh validator pengguna/user adalah sebagai berikut. 1) Penyajian data hasil penilaian peserta didik berkemampuan baik. Secara keseluruhan hasil analisis data validasi pengguna/user berkemampuan baik dilihat dari skala penilaiannya yaitu tidak setuju sebanyak 0,00%, kurang setuju sebanyak 7,00%, setuju sebanyak 87,00%, dan sangat setuju sebanyak 60,00%. Dari hasil analisis seluruh aspek dalam validasi pengguna/user diperoleh persentase kevalidan sebanyak 85,00% artinya termasuk kriteria sangat valid, sehingga e-modul pembelajaran cerita pendek tidak perlu direvisi dan dapat digunakan. Dari analisis data hasil validasi pengguna/user berkemampuan baik yang telah dipaparkan diperoleh bahwa (1) aspek penyajian tampilan dengan presentase 89% artinya aspek penyajian tampilan termasuk pada kriteria sangat valid tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan, (2) aspek bahan dengan presentase 85% artinya aspek bahan termasuk kriteria sangat valid tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan, dan (3) aspek materi dengan presentase 82% artinya aspek materi e-modul termasuk pada kriteria sangat valid tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan. 2) Penyajian data hasil penilaian peserta didik berkemampuan sedang. Secara keseluruhan hasil analisis data validasi pengguna/user berkemampuan sedang dilihat dari skala penilaiannya yaitu tidak setuju sebanyak 0,00%, kurang setuju sebanyak 20,0%, setuju sebanyak 57,7%, dan sangat setuju sebanyak 73,3%. Dari hasil analisis seluruh aspek dalam validasi pengguna/user diperoleh persentase kevalidan sebanyak 81,00% artinya termasuk kriteria sangat valid, sehingga e-modul pembelajaran cerita pendek tidak perlu direvisi dan dapat digunakan. Dari analisis data hasil validasi pengguna/user berkemampuan sedang yang telah dipaparkan diperoleh bahwa (1) aspek penyajian tampilan dengan presentase 89% artinya aspek penyajian tampilan termasuk pada kriteria sangat valid tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan, (2) aspek bahan dengan presentase 85% artinya aspek bahan termasuk kriteria sangat valid tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan, dan (3) aspek materi dengan presentase 82% artinya aspek materi e-modul termasuk pada kriteria sangat valid tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan. 3) Penyajian data hasil penilaian peserta didik berkemampuan rendah. Secara keseluruhan hasil analisis data validasi pengguna/user NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 169

9 berkemampuan rendah dilihat dari skala penilaiannya yaitu tidak setuju sebanyak 0,00%, kurang setuju sebanyak 63,3%, setuju sebanyak 90,0%, dan sangat setuju sebanyak 3,30%. Dari hasil analisis seluruh aspek dalam validasi pengguna/user diperoleh persentase kevalidan sebanyak 66,00% artinya termasuk kriteria sangat valid, sehingga e-modul pembelajaran cerita pendek tidak perlu direvisi dan dapat digunakan. Dari analisis data hasil validasi pengguna/user berkemampuan rendah yang telah dipaparkan diperoleh bahwa (1) aspek penyajian tampilan dengan presentase 61% artinya aspek penyajian tampilan termasuk pada kriteria valid tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan, (2) aspek bahan dengan presentase 70% artinya aspek bahan termasuk kriteria valid tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan, dan (3) aspek materi dengan presentase 65% artinya aspek materi e-modul termasuk pada kriteria valid tidak perlu diadakan revisi dan tetap dapat digunakan. Pembuatan Produk Akhir Pembuatan produk akhir merupakan kajian produk akhir berisi media pembelajaran e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire yang telah dikembangkan serta telah direvisi berdasarkan saran dan komentar dari para ahli. Produk akhir media pembelajaran e-modul adalah sebagai berikut. 1) Petunjuk Pengunaan E-Modul Gambar 5. Petunjuk Penggunaan Modul Petunjuk penggunaan e-modul dirancang oleh pengembang sebagai bekal bagi pengguna sebelum mengoperasikan e-modul. Petunjuk penggunaan e-modul merupakan langkah-langkah atau cara yang bertujuan untuk memberi tau bagaimana cara mengoperasikan e- modul. Hal ini dilakukan agar pengguna bisa dengan mudah menggunakan e-modul setelah membaca petunjuk penggunaan. 2) Halaman Awal (Home) Gambar 6. Halaman Awal Modul Halaman awal (home) dalam e- modul pembelajaran cerpen berbasis lectora inspire ini memuat judul produk serta nama pengembang. Pada tampilan halaman awal terdapat beberapa menu yang harus diperhatikan oleh pengguna. Menu pertama teletak di sebelah kiri tampilan, menu tersebut merupakan menu umum e-modul yang meliputi pengantar, petunjuk, kompetensi, peta konsep, materi, latihan, glosarium, pustaka, profil, dan kumcer. Kemudian menu yang kedua terletak di atas NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 170

10 tampilan yang merupakan menu untuk masuk pada materi cerita pendek. Menu tersebut terdiri dari kompetensi dasar (KD) 1, kompetensi dasar (KD) 2, kompetensi dasar (KD) 3, dan kompetensi dasar (KD) 4. 1) Pengantar mengoperasikan materi, rangkuman, serta latihan-latihan yang terdapat dalam e-modul. 3) Kompetensi (Pemetaan Indikator) Gambar 9. Kompetensi Gambar 7. Pengantar Modul Pengantar pada e-modul pembelajaran cerpen ini memuat tentang kata pengantar dari pengembang yang berisi ucapan terima kasih kepada berbagai pihak, serta memuat tentang pemahaman singkat mengenai manfaat e-modul. 2) Petunjuk Halaman kompetensi pada e-modul pembelajaran cerpen ini memuat tentang penyajian kompetensi berserta indicator pencapaiannya. Dalam hal ini pengembang menggunakan 4 kompetensi sebagai pembahasan dalam kajian materi yang akan diterapkan. 4) Peta Konsep Gambar 10. Peta Konsep Gambar 8. Petunjuk Modul Halaman petunjuk pada e-modul pembelajaran cerpen berbasis lectora inspire ini memuat tentang langkahlangkah atau cara menggunakan atau Peta konsep dalam e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire ini memuat tentang pemetaan kompetensi dasar untuk menekankan pemahaman pengguna mengenai materi yang akan diuraikan dalam media pembelajaran. 5) Materi Halaman materi pada e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire ini memuat tentang NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 171

11 uraian materi yang dibahas berdasarkan komtensi dasar yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pengembang memberikan tes formatif pada tiap-tiap pembahasan, tujuannya untuk mengasah pemahaman peserta didik berkaitan dengan materi yang telah dipelajari. Untuk masuk pada materi maka pengguna bisa langsung mengklik tombol KD 1, 2, 3, dan 4 pada bagian atas tampilan. 6) Latihan Halaman latihan pada e-modul pembelajaran cerpen berbasis lectora inspire ini berupa uji kompetensi yang memuat soal-soal latihan yang berkaitan dengan materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tujuan dari uji kom-petensi ini untuk mengasah pemahaman peserta didik tentang pemeblajaran cerita pendek. pendek ini bertujuan agar memudahkan pengguna menemukan pengertian dari kata-kata istilah yang ditemukan dalam materi maupun soal latihan. 8) Pustaka Gambar 13. Halaman Daftar Pustaka Halaman pustaka pada e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire memuat daftar pustaka yang pengembang jadikan refrensi dalam menyusun materi dalam e- modul. 9) Profil Gambar 11. Petunjuk Latihan 7) Glosarium Gambar 14. Profil Gambar 12. Glosarium Halaman profil pada e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire ini memuat tentang biodata penyusun/pengembang. 10) Kumcer Pengembang memuat glo-sarium dalam e-modul pembelajaran cerita NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 172

12 Gambar 15. Halaman Kumpulan Cerpen Halaman kumcer (kumpulan cerpen) pada e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire ini memuat tentang kumpulan cerpen yang sengaja penyusun sajikan pada halaman terakhir. Tujuan dari adanya kumpulan cerpen ini sebagai refrensi bacaan dan motivasi bagi pengguna untuk lebih semangat dalam membaca dan menulis sebuah karya sastra khususnya cerita pendek. SIMPULAN Produk yang dikembangkan pada pengembangan e-modul pembelajaran cerita pendek berbasisi lectora inspire terdiri dari petunjuk penggunaan e- modul, halaman awal (home), halaman pengantar, halaman petunjuk, halaman kompetensi, halaman peta konsep, halaman materi, halaman latihan, halaman glosarium, halaman pustaka, halaman profil, dan halaman kumcer. Pengembangan e-modul ini dikembangkan sesuai dengan model pengembangan Borg & Gall yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) mengembangkan produk awal, (3) uji coba produk, dan (4) membuat produk akhir. Hasil pengembangan berupa petunjuk penggunaan e-modul yang dikemas dalam aplikasi flipbook dan media pembelajaran e-modul yang menggunakan aplikasi lectora inspire. E-Modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire dapat digunakan sebagai bahan ajar elektronik di sekolah secara mandiri karena e-modul pembelajaran cerita pendek ini dikembangkan berdasarkan kurikulum yang berlaku serta sesuai kebutuhan di sekolah. E-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire dapat digunakan sebagai pedoman atau media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Kemudian yang kedua, guru hendaknya dapat mengembangkan media pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire ini lebih lanjut dengan ditambahkan materi-materi lain yang berkaitan dengan cerita pendek. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. (edisi revisi). Jakarta: Rajagrafindo Persada. Asmani, Jamal Ma mur Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press. Azizah, Nur Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Mengguankan Lectora Inspire Sebagai Sumber Belajar Mandiri Bagi Siswa Madarasah Aliyah Kelas XI. Media Penelitian Pendidikan: Jurnal Penelitian Bidang Kependidikan. NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 173

13 Daryanto Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Daryanto Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Malang: Gava Media. Depdiknas Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008, (Online), ( diakses pada tanggal 20 Maret Emzir Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitaif & Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Made, Pidarta Landasan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Prastowo, Andi Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XI SMA/MA/SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setyosari, Punaji Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Malang: Kencana Prenadamedia Group. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kaulitatif, dan R & B. Bandung: Alfabeta. Universitan Islam Malang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Artikel, dan Makalah. Malang: FKIP UNISMA. Widyartono, Didin Konsep Pengembangan Bahan Ajar, (Online), ( elajaran-3/konsep-pengembanganbahan-ajar, diakses 4 April 2016). NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 Halaman 174

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI MENYIMAK UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL PANGKALAN BUN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUMAI Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERDASARKAN STRATEGI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII MTS. DARUN NAJAH JATIREJO MOJOKERTO Moh. Zainudin Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EXE PADA TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP DI K0TA MALANG Lyna Fajriyatul Aini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indnesia Abstrak:Pada zaman ini bidang pembejalaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Nanik Susilowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Seorang pendidik dituntut kreativitasnya untuk mampu menyusun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI MENCERNA (MENYIMAK CERITA ANAK) BERBASIS CERITA ANAK MAJALAH BOBO PADA SISWA KELAS VI MI DARUN NAJAH 1 JATIREJO MOJOKERTO Eka Nurjanah, Dhikrul Hakim Universitas Pesantren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI Ida Kurnia Wati Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Teknik dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarsesama manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK. TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 1, Januari 2017 Halaman: 10-15

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEKS CERPEN KELAS VII DENGAN TEKNIK BUKA ACAK SUSUN SISWA SMP NEGERI 4 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Niken Prasetya Purwibawaningtyas Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA Annisa Rahim 1), Jufrida 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Potret pembelajaran sastra di berbagai sekolah (di Indonesia) selama ini terlihat buram dan sedih. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Alwasilah (dalam

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN.

Abstrak PENDAHULUAN. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 51 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAARAN AKUNTANSI KEUANGAN KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X Muhammad Yusuf Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS- EXPLAIN) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PELUANG KELAS IX SMP N 12 TANJABTIM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan media pembelajaran modul virtual yang digunakan diadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang secara skematik tahapan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN Rina Izlatul Lailiyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis 1 Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis Ari Safitri Dani Sukma, Sulur, Widjianto Universitas Negeri Malang E-mail: arry.omoryy@gmail.com;

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X F. B. Bayon Sukma, Lia Yuliati, Sentot Kusairi Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA Suyono 1),Maison ), Nehru 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika PMIPA FKIP

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK Dewi Alpiani; Hodidjah; Nana Ganda. ABSTRAK Salah satu pembelajaran bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan

Lebih terperinci

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16 P-ISSN: 2528-5688 E-ISSN: 2528-5696 VOLT Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16 PENGARUH PENGGUNAAN E-MODUL INTERAKTIF

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SD Linda Rachmawati, Bagus Amirul Mukmin Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan modul biologi berbasis model

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI Vety Alvionita Saputri, Lia Yuliati, Chusnana I. Y. Universitas Negeri Malang E-mail: vetyalvionita@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I Lilik Suhartatik Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Fenomena mengenai rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC Norma Dewi Shalikhah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan scientific pada materi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7 Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Kenyataannya di SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar beberapa siswa diantaranya kurang mampu menggunakan imajinasi atau

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 0 KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Romauli Sinurat (romaulisinurat94@gmail.com) Atika Wasilah, S.Pd., M.Pd. Penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PENGARUH MEDIA VIDEO KLIP DAN TEKNIK 5W+1H TERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA PANCASILA PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA Konradus Silvester Jenahut Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma silvesterjenahut@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG Sisca Wulandari 1, Sukamti 2, dan Dimyati 3 Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTS. Nanik Herawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTS. Nanik Herawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTS Nanik Herawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Upaya penyelenggaraan pengembangan di bidang pendidikan sangat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Kelautan Sebagai Tema dalam Pengembangan Media Pembelajaran Komik. pada Materi Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Kelas X

Kelautan Sebagai Tema dalam Pengembangan Media Pembelajaran Komik. pada Materi Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Kelas X Kelautan Sebagai Tema dalam Pengembangan Media Pembelajaran Komik pada Materi Pencemaran Lingkungan untuk Siswa Kelas X Sri Wahyuni, Nur Eka Kusuma Hindrasti, Bony Irawan Pendidikan Biologi FKIP universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran yaitu penelitian dan pengumpulan data. Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II Ika Widyawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma ikawidyaw89@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA PADA MATERI STATISTIKA UNTUK SISWA KELAS IX SMP/MTs

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA PADA MATERI STATISTIKA UNTUK SISWA KELAS IX SMP/MTs PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA PADA MATERI STATISTIKA UNTUK SISWA KELAS IX SMP/MTs Zhullaikhah Eryfianawati Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo e-mail: viakazul05@gmail.com

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA OLEH Asnidar NIM RRA1C210033 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI BERORIENTASI KONTEKSTUAL PADA MATERI MENCATAT TRANSAKSI KE JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI BERORIENTASI KONTEKSTUAL PADA MATERI MENCATAT TRANSAKSI KE JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI BERORIENTASI KONTEKSTUAL PADA MATERI MENCATAT TRANSAKSI KE JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA Risma Novita Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum. ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA (DEVELOMPMENT A COMPUTER ASSISTED REMEDIAL TEACHING USING

Lebih terperinci

BAB V KAJIAN DAN SARAN

BAB V KAJIAN DAN SARAN 125 BAB V KAJIAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini, akan dibahas mengenai kajian produk pengembangan yang telah direvisi, saran pemanfaatan produk, diseminasi (penyebaran produk), dan pengembangan produk

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Op-Amp pada Mata Kuliah Rangkaian Elektronika II

Pengembangan Modul Op-Amp pada Mata Kuliah Rangkaian Elektronika II PENGEMBANGAN MODUL OP-AMP PADA MATA KULIAH RANGKAIAN ELEKTRONIKA II DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Fulca Ugratara Kharisma Putra Pendidikan Teknik Elektro, Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP Nurneyla Hadrotul Ula *, Cholis Sa dijah ** Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA Artikel Penulis I : Musnidatul Millah Arief; Penulis II : Dra. Chusnal

Lebih terperinci

Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 1

Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS SAINTIFIK PADAMATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Oleh: Ningrum Oktaviawati (Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 DI SDN MADYOPURO 4 KOTA MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 DI SDN MADYOPURO 4 KOTA MALANG PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 DI SDN MADYOPURO 4 KOTA MALANG Nurul Khomariyati, Murtiningsih, Nur Hanifah Universitas Negeri Malang, e-mail:

Lebih terperinci

Siti Nurlailiyah 1, H. Winarto 2, Sugiyanto 3

Siti Nurlailiyah 1, H. Winarto 2, Sugiyanto 3 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SMA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Siti Nurlailiyah 1, H. Winarto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari, BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang dikembangkan pada penelitian ini adalah menggunakan model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek berbahasa yang bersifat produktif. Hal ini sangat bermanfaat bagi para penerus bangsa agar menjadi manusia yang produktif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan 42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

Lebih terperinci

MODUL FISIKA BERSUPLEMEN DIGITAL MATERI GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA KELAS X

MODUL FISIKA BERSUPLEMEN DIGITAL MATERI GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA KELAS X MODUL FISIKA BERSUPLEMEN DIGITAL MATERI GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA KELAS X Ira Mufita Ilmiana, Sentot Kusairi, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang E-mail : muffidrawis@rocketmail.com ABSTRAK: Telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi

Lebih terperinci

Suprapti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Suprapti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) TINGKAT MADYA DENGAN PROGRAM PENCELUPAN (IMMERSION) DI INDONESIAN STUDIES PROGRAM MALANGKUÇEÇWARA SCHOOL OF ECONOMICS (ISP MCE)

Lebih terperinci

kreatif, dan inovatif. Untuk itu, PEMBELAJARAN penulis melakukan sebuah MEMPRODUKSI TEKS pembelajaran memproduksi teks ULASAN DRAMA DENGAN

kreatif, dan inovatif. Untuk itu, PEMBELAJARAN penulis melakukan sebuah MEMPRODUKSI TEKS pembelajaran memproduksi teks ULASAN DRAMA DENGAN PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS ULASAN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOLEKSI FOTO PADA SISWA KELAS AL-FALAH KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 kreatif, dan inovatif. Untuk itu, penulis melakukan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Peneltian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbasis multimedia flash

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh Leni Marlina * ), Villia Anggraini ** ), Mulia Suryani** ) * ) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI OLEH : ELSA YANTI MALA RSA1C110010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA () BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA Yanuar Sinatra Dosen Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Malang Email: ysinatra@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PLAT (PENGALAMAN LAPANGAN ATAS TEMUAN) BERBASIS LINGKUNGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PLAT (PENGALAMAN LAPANGAN ATAS TEMUAN) BERBASIS LINGKUNGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PLAT (PENGALAMAN LAPANGAN ATAS TEMUAN) BERBASIS LINGKUNGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Adchatul Fauziah; Riawan Yudi Purwoko; Puji Nugraheni Program

Lebih terperinci

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd. 0 PENGARUH MODEL THINK TALK WRITE (TTW)TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Sri Lestari Siregar Prof.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM Pengembangan Modul Pemesinan Bubut (M Daru S dan Paryanto) 381 PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM MACHINING LATHE MODULE DEVELOPMENT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS PENDEKATAN PROSES UNTUK SISWA KELAS VII MTS NU PAKIS KAB. MALANG

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS PENDEKATAN PROSES UNTUK SISWA KELAS VII MTS NU PAKIS KAB. MALANG PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN BERBASIS PENDEKATAN PROSES UNTUK SISWA KELAS VII MTS NU PAKIS KAB. MALANG Askari Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pentingnya pengembangan

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Journal of Accounting and Business Education, 1 (1), September 2016 THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Nur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8.0 PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI KELISTRIKAN DAN INSTRUMEN SEPEDA MOTOR UNTUK SISWA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI Yayan Yayan 56@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF Artikel Skripsi PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI MANAJEMEN DAN KEUANGAN

JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI MANAJEMEN DAN KEUANGAN https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpeka JPEKA JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI MANAJEMEN DAN KEUANGAN Vol. 1 No. 1 Mei 2017 Hal. 44 53 Pengembangan Modul pada Kompetensi Dasar Dokumen Kelas XI Jurusan Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB V MODUL PEMBELAJARAN SASTRA

BAB V MODUL PEMBELAJARAN SASTRA BAB V MODUL PEMBELAJARAN SASTRA 5.1 Pengantar Modul pada dasarnya merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik, mengacu pada standar kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal, nasional, maupun global.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI DEPRESIASI DAN AKUMULASI DEPRESIASI ASET TETAP DI SMK NEGERI SURABAYA Ela Dina Erliawati Program Studi Pendidikan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci