Perbaikan Estimasi Arah Pandang Mata Terhadap Layar Monitor Dengan Menggunakan Posisi Wajah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perbaikan Estimasi Arah Pandang Mata Terhadap Layar Monitor Dengan Menggunakan Posisi Wajah"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Perbaikan Estimasi Arah Pandang Mata Terhadap Layar Monitor Dengan Menggunakan Posisi Wajah Titis Widyanto, Ronny Mardianto, Pujiono, Rudy Dikairono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya titiswidyanto@yahoo.co.id, ronny@elect-eng.its.ac.id, rudydikairono@ee.its.ac.id Abstrak Perbaikan estimasi arah pandang dengan menggunakan posisi wajah adalah sistem yang dirancang untuk memeperbaiki esimasi arah pandang dengan menambahkan posisi kepala sebagai salah satu acuannya. Tujuan dari tugas akhir ini adalah memperbaiki akurasi arah arah pandang dengan menggabungkan pergerakan mata dengan pergerakan dari kepala. Permasalahan pertama adalah mendeteksi pupil mata, yaitu proses mendeteksi pupil mata dengan kamera yang dirancang menghadap ke mata. Permasalahan kedua mendeteksi layar monitor, yaitu proses mendeteksi layar monitor dengan kamera yang dirancang di depan dari frame kacamata yang menghadap ke depan. Permasalahan ketiga mengkombinasi pergerakan kepala dan pergerakan pupil mata, yaitu proses perhitungan untuk mendapatkan estimasi arah pandang yang lebih akurat. Tugas akhir ini dirancang dengan enam proses metode citra HSV, citra ROI, grayscaling, smooting contour, dan citra mofologi. Metode perpotongan dua garis digunakan untuk mendeteksi titik tengah layar monitor yang menghasilkan koordinat titik tengah. Perhitungan persentase posisi pointer yang dikendalikan oleh pergerakan mata dan kepala dengan membandingkan titik aktual, yaitu titik yang telah disediakan di layar monitor dengan pembacaan pointer yang mengarah ke titik aktual tersebut. Hasil implementasi sistem menujukkan bahwa sistem tersebut dapat bekerja dengan baik di dalam ruangan dengan persentase error 6 % untuk koordinat x dan 22% untuk koordinat y. Error didapatkan dari membandingkan antara titik aktual dengan titik yang terbaca pada layar monitor. Kata Kunci Contour, Citra morfologi, Estimasi arah pandang, Grayscaling, Pergerakan mata, Posisi wajah, Titik potong dua garis, Smooting. I. PENDAHULUAN ata dan kepala merupakan dua komponen yang biasanya M digunakan dalam komuikasi, khususnya komunikasi secara visual antara dua ojek atau lebih. Mata mempunyai peran sangat penting terutama untuk mengenali objek objek yang sifatnya visual. Wajah kita juga tidak kalah penting untuk menentukan posisi kepala dan arah pandang. Dengan berbagai kegunaan dari mata dan posisi kepala, di era yang maju seperti sekarang informasi tersebut bisa digunakan sebagai alat bantu dalam berkomunikasi.dengan mengekstrak informasi yang ada, mata bisa digunakan untuk menentukan arah pandang. Arah pandang yang dihasilkan dari pergerakan mata ini kurang akurat, untuk itu perlu di tambah acuan lain agar arah pandang menjadi akurat. Posisi kepala bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan estimasi arah pandang agar lebih akurat. Informasi pergeseran kepala ketika menoleh baik ke kanan maupun ke kiri, kemudian di kombinasikan dengan arah pandang mata dapat digunakan untuk mendapatkan estimasi arah pandang yang akurat.untuk mengatasi masalah tersebut pada tugas akhir ini dirancang sebuah sistem yang dapat menyatukan kedua informasi tersebut. Untuk mendapatkan informasi dari citra mata digunakan kamera yang dirancang menghadap ke mata. Sedangkan untuk mendapatkan informasi posisi kepala menggunakan kamera yang menghadap ke layar monitor. Dua kamera ini diletakkan pada frame kacamata dengan posisi kamera dirancang sesuai dengan kebutuhan. Kedua kamera ini akan mengambil citra mata dan citra layar monitor kemudian dilakukan pengolahan citra dengan komputer untuk mendapatkan informasi titik koordinat mata dan titik koordinat kepala. Informasi tentang titik koordinat mata dan kepala digunakan untuk menggerakkan pointer pada layar monitor, setelah itu dikombinasikan dengan software keyboard virtual. Pengontrolan pointer dilakukan menggunakan estimasi arah pandang. Dengan demikian seseorang dapat menulis karakter huruf di layar monitor dengan menggerakan mata dan posisi kepala sebagai salah satu acuannya. II. LANDASAN TEORI A. Eye Traker Eye tracking adalah sebuah alat untuk memantau perilaku dari mata kita. Alat ini digunakan untuk mengukur pergerakan mata dan memprediksi titik pandang mata. Eye tracking digunakan untuk memonitoring apa yang orang lihat dengan mata mereka, mengamati apa yang mereka lihat, bagaimana mata bergerak, bagaimana mata menentukan objek visual yang mereka lihat. Banyak dari eye traking modern didasari dari kamera yang mengarah ke mata kita dan menghasilkan citra mata dengan resolusi tinggi. Untuk menambah pencahayaan biasanya ditambah LED Infrared.[1]

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) B. Eye Model Eye model di asumsikan sebuah bola mata dengan jari jari R. Dengan iris terletak di bagian depan bola mata, iris ini seperti cincin melingkar dengan jari jari r (lihat Gambar 1 (a)) jarak dari pusat mata ke iris adalah d hubungan R, r, dan d (lihat Gambar 1(d)). RR 2 = rr 2 + dd 2 (1) Jari jari iris mata sekita 7 mm dan jari jari bola mata berkisar 12 mm sampai 13 mm. Oleh karena itu rasio radius iris seseorang dan jari jari bola mata dalam bidang 3D memiliki perbedaan yang kecil. Dalam mata kita rasio dari rata rata jari jari iris seseorang dengan rata rata jari jari bola mata seseorang dalam ruang 3D yaitu R/r diasumsikan konstan. Jika r telah ditemukan, baik R dan d da pat dintentukan dengan cara manual dari urutan pelatihan.[6] Gambar 2 Metode deteksi pupil D. Titik Potong Dua Garis. Dua garis yang tegak lurus saling berpotongan di satu titik, untuk itu perlu di cari persamaanya agar titik tengahnya bisa di ketahui.pada Untuk menentukan titik potong kedua garis maka di buat persamaan Gambar 3 Perpotongan dua garis Gambar 1 Eye model C. Gaze Estimation. Untuk menganalisis pandang mata, mata harus dideteksi dan dilacak terlebih dahulu. Biasanya metode yang dipakai untuk mendeteksi mata adalah deformable template. Metode ini lebih cepat dalam eksekusinya tetapi kurang handal. Dalam sistem ini klasifikasi viola-jones akan mendeteksi mata ketika ketika deformable template gagal dalam mendeteksi bola mata. Fungsi klasifikasi viola- jones terdapat dalam pustakaopencv. OpenCVmencari lokasi pusat wajah diikuti dengan mencari lokasi pusat mata.menggunakan kombinasi antara deformable template dan Viola Jones metode, dan lokasi mata terdeteksi. Agar didapat lokasi pupil yang akurat pada kondisi yang berbeda perlu dilakukan treshold (T) nilai ini didapat dari rata rata nilai pixel (µ) dari citra I. Threhold ditentukan 27% di bawah rata rata.[5] NN 1 µ = 1 NN II ii ii=0 TT = 0,27 µ (2) Garis k persamaannya yy 1 = mm 1 xx + cc 1 (3) Garis l persamaannya yy 2 = mm 2 xx + cc 2 (4) Jika kedua persamaan bertemu di titik A(xx 0, yy 0 ) maka berlaku persamaan. yy 0 = mm 1 xx 0 + cc 1 (5) yy 0 = mm 2 xx 0 + cc 2 (6) Dari persamaan di atas maka diperoleh. mm 1 xx 0 + cc 1 = mm 2 xx 0 + cc 2 mm 1 xx 0 mm 2 xx 0 = cc 2 cc 1 xx 0 (mm 1 mm 2 ) = cc 2 cc 1 xx 0 = (mm 1 mm 2 ) (7) (cc 2 cc 1 ) mm 1 mm 2 0 Untuk memperoleh nilai yy 0 subtitusikan nilai xx 0 ke salah satu persamaan di atas. Nilai dari xx 0 dddddd yy 0 merupakan nilai tengah dari dua garis yang saling berpotongan dengan garis yang tidak sejajar.[3] E. Teorema Phytagoras Teori ini digunakan untuk memperoleh lebar dari layar monitor. dari lebar layar monitor ini bisa di ketahui jarak dari kemera ke layar monitor. Informasi ini nantinya akan digunakan untuk perhitungan dalam menentukan estimasi arah pandang.

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) H. Smooting. Proses ini bisa disebut juga proses blur. Fungsi dari smooting adalah untuk mengurangi noise pada citra. Dengan fungsi ini noise noise kecil akan terlihat melebur dengan dengan pixel pixel di sekitarnya sehingga kelihatan menghilang. Dengan metode ini pengolahan citra selanjutnya akan lebih mudah karena noise sudah tersamarkan. Gambar 4 Segitiga siku siku Untuk mencari panjang sisi a rumusnya aa 2 = cc 2 bb 2. (8) Untuk mencari panjang sisi b rumusnya bb 2 = cc 2 aa 2. (9) Sedangkan mencari sisi terpanjang menggunakan rumus cc 2 = bb 2 + aa 2. (10) F. Trigonometri Segitiga Siku Siku. Teori ini digunakan untuk mengetahui lebar simpangan dari posisi wajah terhadap titik acuan yaitu berupa titik tengah yang telah ditentukan. Dengan demikian kita dapat mengetahui berapa lebar simpangan kepala yang bisa di toleransi. I. Image Morfologi Dalam citra yang kita olah kadang mengandung ketidak sempurnaan. Seperti ketika kita melakukan tresholding masih timbul noise dalam citra. Dengan fungsi image morfologi citra diupayakan dihilangkan ketidak sempurnaanya dengan perhitungan bentuk dan struktur citra. Ini biasanya dilakukan pada teknik Grayscaling. J. Erosion Merupakan salah fungsi yang terdapat pada image mofologi. Dengan teknik erosi ini akan menghilangkan detail sekala kecil dari citra biner selain itu teknik ini akan mengurangi ukuran dari daerah objek. Pengurangan citra tersebut akan membuat citra lebih kecil bila dan lebih jelas. Kekurangannya detail dari citra akan hilang karena ukuran citra berubah. K. Dilation Teknik ini merupakan salah satu fungsi yang ada pada image morfologi. Teknik ini berkebalikan dengan teknik erosi. Pada teknik ini citra akan diperbesar dari kedua sisi yaitu dalam objek dan dari luar objek. Jika ada celah antara satu titik dengan titik berikutnya celah ini akan tertutup dan menyebabkan celeh tersebut menjadi bersatu. Gambar 5 Trigonometri segitiga siku siku Persaman rumus untuk menentukan sudutnya bisa ditulis sebagai berkut : L. Warna HSV Warna HSV (Hue Saturation Value) merupakan bentuk penskalaan selain dari RGB. VV = max(rr, GG, BB) SS = ((VV min( RR, GG, BB)) VV) Untuk V 0, selain itu S = 0 sin αα = yy rr cos αα = xx rr tan αα = yy xx (11) (12) (13) HH = (GG BB) 60 > VV = RR SS (BB RR) 60 > VV = GG SS (RR GG) 60 > VV = BB SS (15) G. Grayscalling Merupakan teknik untuk merubah citra warna dengan tiga kanal menjadi citra abu abu dengan satu kanal. Grayscalling dapat dirumuskan sebagai berikut. GGGGGGGG(xx, yy) = RR(xx,yy)+ GG(xx,yy)+ BB(xx,yy) 3 (14) Citra yang telah melewati proses Grayscalling ini menjadi lebih sederhana sehingga lrbih ringan dalam pemrosesan selanjutnya. Gambar 6 Skala warna HVS

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) M. Contour Merupakan teknik untuk menyatukan titik titik citra secara terus menerus dari citra yang memiliki warna atau intensitas citra yang sama. Dengan fitur ini kita dapat mengidentifikasi objek yang memiliki bentuk yang berbeda beda. di letakkan menghadap ke arah mata kemudian kamera kedua di letakkan menghadap ke luar menghadap ke layar monitor laptop. Disamping kamera mata ada infrared yang diletakkan menghadap ke mata sebagai cahaya tambahan agar pada daerah mata tidak dipengaruhi cahaya dari luar. Eye traker dipasang pada frame kacamata tanpa lensa dengan kemiringan ± 24. Dibuat miring agar tidak mengganggu mata sebelah kanan ketika memandang layar monitor nantinya. Gambar 7 (a) sebuah citra digital dari beberapa bentuk. (b) Contour III. PERANCANGAN SISTEM Secara umum sistem dari perangkat ini menggunakan kamera digital sebagai inputan data baik untuk inputan mata dan inputan arah kepala yang menghadap monitor. Data dari hasil inputan mata berupa koordinat pupil mata yang berupa titik x dan y. Sedangkan dari pergesetan kepala juga di dapat data berupa derajat simpangan kepala dari posisi tengahnya dan juga koordinat simpangan berupa data x dan y. Dari data tersebut kemudian diolah sehingga di dapat estimasi arah pandang mata. Gambar 9 Perancangan Hardware Eye Traker B. Perangkat Lunak Pada perancangan software tugas akhir ini menggunakan sotware visual studio 2010 dan bahasa pemrograman C++ dengan library open cv sebagai library dalam pengolahan citra. Software Visual studio 2010 menggunakan fasilitas windows form sebagai interface dengan pengguna. Gambar 8 Ilustrasi Penggunaan alat A. Perangkat Keras Komponen - komponen yang digunakan dalam sistem ini adalah sebuah motor Notebook. Notebook ini di gunakan untuk memproses citra dari kamera mata dan kamera monitor selain itu notebook ini digunakan untuk interface dengan pengguna. Kamera itech 5 MPX. Kamera ini digunakan untuk menangkap citra dari mata yang berupa pupil mata. Kamera ini cukup baik untuk menangkap citra jarak dekat dengan ± 8 cm. Agar dalam menangkap citra dari pupil mata dengan jelas ditambahkan LED infrared sebagai tambahan perangkat supaya daerah mata yang di ambil citranya lebih terang dan pengambilan citra tidak terganggu dengan cahaya di sekelilingnya. Kamera Logitech HD Webcam C270, 720p WideAngle. Kamera ini digunakan untuk mendeteksi posisi kepala dengan cara mengambi citra layar monitor yang sudah deberi marker dengan warna ungu. Marker ini digunakan untuk menentukan tepian dari monitor di layar sehingga membentuk persegi panjang dari layar monitor tersebut. Kamera yang digunakan harus mempunyai resolusi yang lebih tinggi dari kamera mata karena dibutuhkan penglihatan yang lebar. Jarak optimal yang dibutuhkan ± 55 cm. Perancangan eye traker dengan menggabungkan kedua kamera, satu kamera Gambar 10 Perancangan perangkat lunak Terdapat dua layar yang digunakan dalam perancangan software ini. Layar sebelah kiri untuk menampilkan citra dari mata sedangkan layar ke dua untuk menampilkan citra dari layar monitor. Pada menu software terdapat setingan manual berupa scroolbar. Menu ini digunakan sebagai setting manual baik untuk citra mata dan monitor. pada citra mata terdapat setting manual berupa scrrolbar tresholding sedangkan pada setting layar monitor terdapat settingan berupa nilai dari value, hue, tresholding, dan nilai saturation. Sedangkan ditengah tengah software terdapat tombol. Tombol ini digunakan untuk mencari titik tengah dari layar monitor. sehingga simpangan kepala bisa deketahui.

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) C. Sistem pendeteksi pola layar monitor E. Sistem pendeteksian pola mata D. Sistem pendeteksian simpangan kepala F. Sistem pendeteksian simpangan mata

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) G. Kamera calibration IV. PENGUJIAN DAN HASIL Pengujian yang dilakukan pada tugas akhir ini untuk mengetahui akurasi dari respon yang digunakan pada system. Pengujian dimulai dengan pengambilan data eye traker yaitu koordina titik sudut layar monitor dan titik sidut pupil mata. Pengujian meliputi pengujian eye traker, pengujian calibration, pengujian simpangan kepala, pengujian pointer. A. Pengujian eye traker Gambar 11 eye traker mampu mendeteksi tepian layar monitor H. Keyboard Virtual Gambar 11 Hasil citra setelah proses HSV B. Pengujian pointer pada layar monitor. Pengujian pointer dilakukan dengan mengikuti titik titik aktual yang ada di layar monitor. Error merupakan selisih antara titik acuan dan pointer pada layar monitor Gambar 12 Pengujian pointer dengan 20 titik

7 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Tabel 1. Kepala menoleh ke kanan tanpa parameter sudut kepala. x_aktual y_aktual x_pointer y_pointer x_error y_error Tabel 2. Kepala menoleh ke kanan dengan parameter sudut kepala. x_aktual y_aktual x_pointer y_pointer x_error y_error x_aktual y_aktual x_pointer y_pointer x_error y_error Dari pengujian ini dapat diketahui bahwa eye traker mampu mendapatkan citra mata dengan kontras yang baik antara pupil dengan daerah sekitar mata. Eye traker mampu membedakan antara pupil dengan daerah sekitar mata yang tidak dibutuhkan. Dengan kepala bergeser geser eye traker cukup stabil untuk mengambil citra mata maupun layar monitor. pada Tabel 1 dan Tabel 2 bisa dibandingkan nilai dari selisih piksel antara pengujian dengan menggunakan posisi kepala dan pengujian yang mengabaikan posisi kepala. Pada Tabel 1 pengujian tanpa mengabaikan posisi kepala dengan rata- rata error x 26% dan error y 54% Sedangkan Tabel 2 pengujian yang menggunakan posisi kepala sebagai salah satu acuannya. Didapatkan error rata rata nilai x 6% dan error rata rata y 22%. Jadi dengan menambahkan posisi kepala bisa memperbaiki estimasi arah pandang dari pointer. V. KESIMPULAN Dalam Tugas Akhir ini, sistem dapat berjalan dengan baik terbukti dengan perangkar eye traket dapat membedakan pupil mata dengan daerah sekitarnya. Dengan menggunakan posisi kepala sebagai salah satu acuan dalam menentukan estimasi arah pandang dapat membuat akurasi arah pandang lebih lebih akurat. Error yang dihasilkan setelah menggunakan metode ini berkurang dari 26% menjadi 6% untuk sumbu x dan sumbu y dari 54% menjadi y 22%. DAFTAR PUSTAKA [1] LC Technologi, eye traker, <URL: [2] Rachman, Maulana, Pengembangan Robot Rubik Dengan Identifikasi Warna Menggunakan Sensor Kamera, Institut Sepuluh Nopember, [3] Bradski G dan Kaebler A, Learning OpenCV, O'Reilly Media Amerika Serikat, September [4] A.H. Bonnet, Cause and analysis of bearing failures in electrical motors, Petro. and Chem. Ind. Conference, pp , Sept [5] Arai, Kohei and Mardiyanto, Ronny, "Eye-based HCI with full specification of mouse and keyboard using pupil knowledge in the gaze estimation. Saga University, [6] Wang, Jian G dan Sung, Erik Eye Gaze Estimation From a Single Image of One Eye, Institute for Infokom Research2003. [7] Aminudin, Rancang Bangun Sistem Bantu Komunikasi Verbal Pada Pasien Penderita Stroke Berdasarkan Pergerakan Mata Institute Sepuluh Nopember, [8] Taksiono, M.A, Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju Dan Klasifikasi Berbasis Pengolahan Citra, Institute Sepuluh Nopember, [9] OpenCV documentation dokumentasi opencv < URL : >,April

Aminudin NRP Dosen Pembimbing Dr. Ronny Mardiyanto, ST., MT. Dr.Ir. Djoko Purwanto, M. Eng.

Aminudin NRP Dosen Pembimbing Dr. Ronny Mardiyanto, ST., MT. Dr.Ir. Djoko Purwanto, M. Eng. Aminudin NRP 2209100050 Dosen Pembimbing Dr. Ronny Mardiyanto, ST., MT. Dr.Ir. Djoko Purwanto, M. Eng. Bidang Studi Elektronika JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Bantu Komunikasi Verbal Pada Pasien Penderita Stroke Berdasarkan Pergerakan Mata

Rancang Bangun Sistem Bantu Komunikasi Verbal Pada Pasien Penderita Stroke Berdasarkan Pergerakan Mata 1 Rancang Bangun Sistem Bantu Komunikasi Verbal Pada Pasien Penderita Stroke Berdasarkan Pergerakan Mata Aminudin, Ronny Mardiyanto, Djoko Purwanto. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra M Agus Taksiono, Dr. Ronny Mardiyanto, ST., MT.dan Ir. Joko Purwanto M.Eng, Ph.d Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Driver 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat menjalankan driver ini adalah: Prosesor Pentium

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (22) -6 Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection Muji Tri Nurismu

Lebih terperinci

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini, pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi penjelasan tentang implementasi sistem meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk melakukan perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang berupa spesifikasi sistem, prosedur operasional penggunaan program, dan analisa sistem yang telah dibuat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS

OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS PADA MATA MANUSIA BERBASIS IMAGE PROCESSING DENGAN EUCLIDEAN DISTANCE PADA SISTEM MEKANIKAL AUTOMATED OPTICAL INSPECTION (AOI) AHMAD RIFA I RIF AN NRP. 2106 100

Lebih terperinci

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Seminar Nasional Teknologi Terapan SNTT 2013 (26/10/2013) COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Isnan Nur Rifai *1 Budi Sumanto *2 Program Diploma Elektronika & Instrumentasi Sekolah

Lebih terperinci

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 201 Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi Hendijanto Dian Pradikta dan Arif Wahyudi

Lebih terperinci

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel 1 Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel Andi Muhammad Ali Mahdi Akbar, Arief Kurniawan, Ahmad Zaini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengenalan wajah adalah aplikasi dari pengolahan citra yang dapat mengidentifikasi seseorang melalui citra digital atau frame video. Sistem pengenalan wajah

Lebih terperinci

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisa dari sistem yang dibuat, yaitu sebagai berikut : 4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD Prinsip kerja dari perancangan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis A216 Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis Anas Maulidi Utama, Djoko Purwanto, dan Ronny Mardiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi fitur yang terdapat pada karakter citra digital menggunakan metode diagonal

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam Choirul Umul Islami 1, Mike Yuliana 2, Akuwan Shaleh 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian 18 Gambar 17 Pegujian sistem navigasi: (a) lintasan lurus tanpa simpangan, (b)lintasan lurus dengan penggunaan simpangan awal, (c) lintasan persegi panjang, (d) pengolahan tanah menggunakan rotary harrower

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini ditunjukkan dalam bentuk blok diagram pada gambar 3.1. Blok diagram ini menggambarkan proses dari sampel citra hingga output

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.2, No.1 April 2016 Page 383 RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA Luki Wahyu Hendrawan 1 Mohammad Ramdhani, S.T.,M.T

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014. 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014. Pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium Eksperimen

Lebih terperinci

Elvin Nur Afian, Rancang Bangun Sistem Navigasi Kapal Laut berbasis pada Image Processing metode Color Detection

Elvin Nur Afian, Rancang Bangun Sistem Navigasi Kapal Laut berbasis pada Image Processing metode Color Detection RANCANG BANGUN SISTEM NAVIGASI KAPAL LAUT BERBASIS PADA IMAGE PROCESSING DENGAN METODE COLOR DETECTION (DESIGN OF SHIPS NAVIGATION SYSTEM BASED ON IMAGE PROCESSING WITH COLOR DETECTION METHOD ) 1 Elvin

Lebih terperinci

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK Wiratmoko Yuwono Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS Jl. Raya ITS, Kampus ITS, Sukolilo Surabaya 60111

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1. Sistem Pendeteksi Senyum Sistem pendeteksi senyum dalam skripsi ini dibuat dengan membandingkan tiga buah metode, yaitu Harris Corner Detection, Edge Based Corner

Lebih terperinci

YOGI WARDANA NRP

YOGI WARDANA NRP PENGEMBANGAN ALGORITMA SISTEM IDENTIFIKASI MATA MANUSIA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DENGAN METODE GABOR PADA PERALATAN AOI ( AUTOMATED OPTICAL INSPECTION ) YOGI WARDANA NRP. 2107 100 115 JURUSAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC Hanjaya Mandala (1).EkoRudiawan,S.ST (2).HendawanSoebhakti,ST.,MT (3). (1) (2) (3) Politeknik Negeri Batam

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deteksi Dari citra setting yang telah direkam, dengan menggunakan software Paint Shop Pro v.6, diketahui nilai RGB dari tiap laser yang terekam oleh kamera CCD. RGB yang dicantumkan

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Pengukuran Kecepatan Akibat Distorsi Lensa

Analisis Kesalahan Pengukuran Kecepatan Akibat Distorsi Lensa JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (21) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A9 Analisis Kesalahan Pengukuran Akibat Distorsi Lensa Yudha Hardhiyana Putra dan Yusuf Kaelani Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM KAMERA DENGAN PAN-TILT TRIPOD OTOMATIS UNTUK APLIKASI FOTOGRAFI

SISTEM KAMERA DENGAN PAN-TILT TRIPOD OTOMATIS UNTUK APLIKASI FOTOGRAFI SISTEM KAMERA DENGAN PAN-TILT TRIPOD OTOMATIS UNTUK APLIKASI FOTOGRAFI Jourdan Septiansyah Efflan NRP. 2209100084 Dosen Pembimbing Ronny Mardiyanto, ST.,MT.,Ph.D. Ir. Djoko Purwanto,M.Eng.,Ph.D. JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, akan membahas implementasi dan hasil pengujian dari program aplikasi yang telah dibuat. Pada perancangan aplikasi ini meliputi perbedaan citra hasil foto

Lebih terperinci

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION Indra Pramana, M Zen Hadi Samsono, Setiawardhana Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji kerja daya sisip dari citra terhadap pesan menggunakan kecocokan nilai warna terhadap pesan berbahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam tugas akhir ini penguji melakukan pengujian dari judul tugas akhir sebelumnya, yang dilakukan oleh Isana Mahardika. dalam tugas akhir tersebut membahas pendeteksian tempat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING 1 Rucitra Danny Anindita dan Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME Hendy Mulyawan, M Zen Hadi Samsono, Setiawardhana Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. pendapat para responden mengenai Augmented Reality, aplikasi Virtual dressing

BAB 3 METODE PENELITIAN. pendapat para responden mengenai Augmented Reality, aplikasi Virtual dressing BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Hasil Uji Kuesioner Kuisioner terdiri dari 12 pertanyaan dan terdapat 56 responden yang menjawab kuesioner secara online. Kuisioner ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang penelitian dibuat, rumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

Bab III Perangkat Pengujian

Bab III Perangkat Pengujian Bab III Perangkat Pengujian Persoalan utama dalam tugas akhir ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode pengukuran jarak menggunakan pengolahan citra tunggal dengan bantuan laser pointer dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan wilayah perairannya mencapai + 2/3 dari luas total wilayah Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi wilayah tersebut banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terus meningkatnya kemajuan teknologi komputer, peranan teknologi komputer dalam mendukung kepentingan manusia juga semakin meningkat. Termasuk salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deteksi pandangan pada ruang nyata merupakan proses untuk mengestimasi koordinat 3D (x, y, z) titik pandang terhadap objek yang dilihat dalam satuan fisik. Ketika suatu

Lebih terperinci

Bab V Metode Penelitian

Bab V Metode Penelitian Bab V Metode Penelitian V.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di dua tempat, yakni Laboratorium Tesis Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Permasalahan Pemanfaatan Augmented Reality pada umumnya berfokus pada kemampuan visualnya, yaitu berupa bentuk tiga dimensi, lingkungan tiga dimensi, animasi,

Lebih terperinci

Tracking Mata secara real-time Berbasis ROI dari hasil deteksi pusat iris menggunakan Template Matching

Tracking Mata secara real-time Berbasis ROI dari hasil deteksi pusat iris menggunakan Template Matching Hal B36-B40 Industrial Electronicss Seminar 008 EEPIS-ITS Tracking secara real-time Berbasis ROI dari hasil deteksi pusat iris menggunakan Template Matching Akhmad Hendriawan 1, Djoko Purwanto hendri@eepis-its.edu

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA Dirvi Eko Juliando Sudirman 1) 1) Teknik Komputer Kontrol Politeknik Negeri Madiun Jl Serayu No. 84, Madiun,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Program Aplikasi Dalam proses identifikasi karakter pada plat nomor dan tipe kendaraan banyak menemui kendala. Masalah-masalah yang ditemui adalah proses

Lebih terperinci

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Citra atau gambar merupakan salah satu komponen penting dalam dunia multimedia karena memiliki peranan penting dalam hal menyajikan suatu informasi dalam bentuk gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi untuk mengatur kontras pada gambar secara otomatis. Dan dapat meningkatkan kualitas citra

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Adapun spesifikasi komputer yang digunakan penulis dalam melakukan simulasi pada aplikasi penelitian pengenalan citra wajah dengan variasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 44 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa yang dilakukan terdiri dari : a. Analisa terhadap permasalahan yang ada. b. Analisa pemecahan masalah. 3.1.1 Analisa Permasalahan Pengenalan uang kertas

Lebih terperinci

SKETSA OTOMATIS CITRA WAJAH MANUSIA

SKETSA OTOMATIS CITRA WAJAH MANUSIA SKETSA OTOMATIS CITRA WAJAH MANUSIA Kustanto 1), Daniel Tunggono Saputro 2), Iwan Ady Prabowo 3) 1) Stmik Sinar Nusantara Surakarta 2) Universitas AKI Semarang 3) Stmik Sinar Nusantara Surakarta Abstaksi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI ALAT Perhitungan benih ikan dengan image processing didasarkan pada luas citra benih ikan. Pengambilan citra menggunakan sebuah alat berupa wadah yang terdapat kamera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini diperlukan sebuah desain dan metode penelitian agar dalam pelaksanaaannya dapat menjadi lebih teratur dan terurut. 3.1. Desain Penelitian Bentuk dari desain

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah studi literatur, pembuatan program serta melakukan deteksi dan tracking obyek. Pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 2012. Pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

DETEKSI WAJAH UNTUK OBJEK 3D MENGGUNAKAN ANDROID

DETEKSI WAJAH UNTUK OBJEK 3D MENGGUNAKAN ANDROID DETEKSI WAJAH UNTUK OBJEK 3D MENGGUNAKAN ANDROID Afdhol Dzikri 1, Dwi Ely Kurniawan 2, Handry Elsharry Adriyanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Prodi Teknik Multimedia dan Jaringan, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Jurnal Sistem Komputer Unikom Komputika Volume 1, No.1-2012 PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Usep Mohamad Ishaq 1), Sri Supatmi 2), Melvini Eka Mustika

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi komputer yang digunakan dalam melakukan simulasi pada aplikasi perancangan pencarian daftar hitam dengan deteksi wajah berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut sudah terintegrasi dengan komputer, dengan terintegrasinya sistem tersebut

Lebih terperinci

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana Oleh: Riza Prasetya Wicaksana 2209 105 042 Pembimbing I : Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT. NIP. 196907301995121001 Pembimbing II : Muhtadin, ST., MT. NIP. 198106092009121003 Latar belakang Banyaknya

Lebih terperinci

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop Adobe Photoshop CS3 Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop Mengapa Photoshop? Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang menjadi standar dalam industri digital imaging. Sekarang, memiliki keahlian dalam menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW

PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW Reza Umami 1*, Irawan Hadi 1, Irma Salamah 1 1 Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua buah objek berbeda, seperti

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua buah objek berbeda, seperti BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Kerangka Percobaan Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua buah objek berbeda, seperti yang telah dijelaskan pada bab 3. Berikut ini adalah kerangka dari percobaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi robotika di masa sekarang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus meningkat dengan sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menekankan pada objek virtual tiga dimensi gedung-gedung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menekankan pada objek virtual tiga dimensi gedung-gedung 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menekankan pada objek virtual tiga dimensi gedung-gedung utama pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Kontrol Objek 3D Interaktif Melalui Sentuhan Tangan Berbasis Augmented Reality Dengan Library FLAR dan MotionTracker

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap Robotino dan aplikasi pada PC yang telah selesai dibuat. Dimulai dari menghubungkan koneksi ke Robotino, menggerakan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan manusia akan sistem keamanan berbasis tracking yang dapat bekerja secara otomatis membuat ilmuwan mulai menciptakan berbagai macam teknologi dan

Lebih terperinci

PENGIDENTIFIKASIAN CACAT KELURUSAN SISI DAN KESIKUAN PADA UBIN KERAMIK MENGGUNAKAN TEKNIK MORFOLOGI. Kurniawan Teknik Informartika

PENGIDENTIFIKASIAN CACAT KELURUSAN SISI DAN KESIKUAN PADA UBIN KERAMIK MENGGUNAKAN TEKNIK MORFOLOGI. Kurniawan Teknik Informartika PENGIDENTIFIKASIAN CACAT KELURUSAN SISI DAN KESIKUAN PADA UBIN KERAMIK MENGGUNAKAN TEKNIK MORFOLOGI Kurniawan 50408503 Teknik Informartika Latar Belakang Permasalahan Kebutuhan perusahaan industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam

Lebih terperinci

Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer

Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer Disusun Oleh: Nama : Edwin Nicholas Budiono NRP : 0922004 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

BAB III KALIBRASI DAN VALIDASI SENSOR KAMERA UNTUK PENGEMBANGAN RUMUS POSISI TIGA DIMENSI OBYEK

BAB III KALIBRASI DAN VALIDASI SENSOR KAMERA UNTUK PENGEMBANGAN RUMUS POSISI TIGA DIMENSI OBYEK BAB III KALIBRASI DAN VALIDASI SENSOR KAMERA UNTUK PENGEMBANGAN RUMUS POSISI TIGA DIMENSI OBYEK A. Pendahuluan Latar Belakang Perhitungan posisi tiga dimensi sebuah obyek menggunakan citra stereo telah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang implementasi dan pengujian dari sistem yang dikembangkan berdasarkan hasil perancangan yang didapat pada BAB IV. V.1 Implementasi V.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL Mawaddah Aynurrohmah, Andi Sunyoto STMIK AMIKOM Yogyakarta email : andi@amikom.ac.id Abstraksi Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL Randy Reza Kautsar (1), Bima Sena Bayu D S.ST M.T (2), A.R. Anom Besari. S.ST, M.T (2) (1)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Program aplikasi pengaturan lampu lalu lintas dirancang untuk dapat berjalan pada jaringan computer berbasis Windows XP, oleh karena itu diperlukan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Sistem instruksi dan kontrol robot.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Sistem instruksi dan kontrol robot. BAB III PERANCANGAN Membahas perancangan sistem yang terdiri dari gambaran umum sistem dan bagaimana mengolah informasi yang didapat dari penglihatan dan arah hadap robot di dalam algoritma penentuan lokasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI Pada bab ini membahas tentang bagaimana cara mengimplementasikan dan pengambilan data serta melakukan evaluasi terhadap data-data yang sudah didapatkan. Pertama disini digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan khusus, juga diperlukan konsentrasi di saat mengendalikannya di

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan khusus, juga diperlukan konsentrasi di saat mengendalikannya di 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Di era modern saat ini keberadaan peralatan transportasi menjadi sangat penting. Kebutuhan alat transportasi yang aman dan nyaman merupakan hal yang sangat didambakan.

Lebih terperinci

Pokok Bahasan PENDAHULUAN PERANCANGAN SISTEM HASIL PENGUJIAN PENUTUP

Pokok Bahasan PENDAHULUAN PERANCANGAN SISTEM HASIL PENGUJIAN PENUTUP Pokok Bahasan PENDAHULUAN PERANCANGAN SISTEM HASIL PENGUJIAN PENUTUP PENDAHULUAN 1. Sistem navigasi robot banyak dipakai dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan misalnya untuk membantu departemen pemadam

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA 57 BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian dan analisa pada Bab 4 ini pada intinya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu sistem dengan metode yang sudah ditentukan. Masing masing metode mempunyai

Lebih terperinci

PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 2013 KODE 431

PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 2013 KODE 431 PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 203 KODE 43. Persamaan lingkaran dengan pusat (,) dan menyinggung garis 3xx 4yy + 2 0 adalah Sebelum menentukan persamaan lingkarannya, kita tentukan

Lebih terperinci

Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik

Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9, No. 2, September 2016, 43-48 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.2.43-48 Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik Daniel Christian Yunanto, Handry Khoswanto, Petrus

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Prosesor Intel (R) Atom (TM) CPU N550

Lebih terperinci

Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga

Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1 Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga Wahyu Setyo Budi, Supeno Mardi Susiki Nugroho, dan Christyowidiasmoro Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. microcontroller menggunakan komunikasi serial. 1. Menyalakan Minimum System ATMEGA8535

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. microcontroller menggunakan komunikasi serial. 1. Menyalakan Minimum System ATMEGA8535 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Koneksi Serial UART Pengujian koneksi ini membuktikan bahwa PC dapat dihubungkan dengan microcontroller menggunakan komunikasi serial. 4.1.1 Tujuan Pengujian koneksi

Lebih terperinci

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (20XX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1 Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi

Lebih terperinci

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS Sinar Monika 1, Abdul Rakhman 1, Lindawati 1 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan

Lebih terperinci

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang melakukan proses data mulai dari pengolahan citra otak hingga menghasilkan output analisa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 21 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan membahas tentang implementasi metode yang digunakan untuk mengenali gerakan tangan manusia. Adapun 2 (dua) tahap yang akan dibahas pada bab ini, yaitu tahap

Lebih terperinci

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi KISI DIFRAKSI (2016) 1-6 1 Kisi Difraksi Rizqi Ahmad Fauzan, Chi Chi Novianti, Alfian Putra S, dan Gontjang Prajitno Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang telah dibuat dalam skripsi ini yaitu perancangan sebuah mesin yang menyerupai bor duduk pada umumnya. Di

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Sistem vision yang akan diimplementasikan terdiri dari 2 bagian, yaitu sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem vision ini adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar

Lebih terperinci