PENGIDENTIFIKASIAN CACAT KELURUSAN SISI DAN KESIKUAN PADA UBIN KERAMIK MENGGUNAKAN TEKNIK MORFOLOGI. Kurniawan Teknik Informartika

Transkripsi

1 PENGIDENTIFIKASIAN CACAT KELURUSAN SISI DAN KESIKUAN PADA UBIN KERAMIK MENGGUNAKAN TEKNIK MORFOLOGI Kurniawan Teknik Informartika

2 Latar Belakang Permasalahan Kebutuhan perusahaan industri manufaktur yang tinggi menjaga kualitas produk memerlukan kontrol selama produksi sampai proses akhir. Saat ini proses akhir produksi keramik masih dilakukan secara manual oleh manusia maka dibutuhkan aplikasi komputer di bidang rekayasa pengolahan citra. Proses akhir produksi keramik adalah menentukan kualitas keramik. Kualitas keramik ditentukan berdasarkan sedikit banyaknya cacat yang teridentifikasi. Terdapat 2 kategori umum cacat keramik, yaitu : - Cacat Permukaan (pin hole, cracks, glazur, bintik hitam, goresan, dll) dan Cacat Dimensi (Ketebalan, kedataran permukaam, kesikuan dan kelurusan sisi)

3 Tujuan Penulisan Mengidentifikasi cacat keramik melalui proses pengolahan citra Membantu industri keramik pada tahap akhir proses produksi sehingga tidak perlu lagi mengandalkan penglihatan mata manusia untuk proses mengidentifikasi cacat keramik secara manual.

4 Metode Penelitian Berikut ini metode penilitian yang dalam penelitian : Studi Literatur Studi Lapangan Analisa Perancangan Implementasi

5 Batasan Masalah Cacat yang diidentifikasi adalah cacat dimensi khususnya cacat kesikuan dan kelurusan sisi keramik Data uji coba berupa keramik brand impresso, ukuran 30 x 30 cm. Kamera Digital SLR Nikon D3000 Matlab R2010b

6 Batasan Masalah Cacat Kesikuan Ubin Keramik KW A KW B AFKIR kesikuan < 1,40 mm > 1,40 mm - 2,8 mm > 2,8 mm

7 Batasan Masalah Cacat Kelurusan Sisi Ubin Keramik 300 mm KW A KW B AFKIR kelurusan sisi < 0,70 mm > 0,7 mm - 1mm > 1 mm

8 Diagram Alur Proses Pada Tahap Identifikasi Cacat Kesikuan Proses grayscaling adalah proses untuk mengubah citra yang memiliki warna menjadi citra yang memiliki tingkat warna Median Filtering dipilih karena abu-abu (gray-level) kemapuan untuk mengurangi noise. filter ini memberikan kemampuan reduksi noise yang sangat baik Piksel objek ini dinyatakan dengan nilai 1 sedangkan piksel lainnya dengan 0 Efek yang dihasilkan menghilangnya objek-objek kecil dan kurus, memecah objek pada titik-titik yang kurus Proses pengisian (filling) pada hole atau bercak pada citra sehingga diperoleh segmen objek yang solid. menghilangkan objek yang menyentuh border citra agar pixel putih yang menempel hilang pada citra yang diproses menggabungkan objek-objek yang berdekatan, dan secara umum mensmooth-kan batas dari objek. Tanpa mengubah area objek

9 Diagram Alur Proses Pada Tahap Identifikasi Cacat Kelurusan Sisi

10 Proses Identifikasi Median Clear Grayscaling Binerisasi Opening Closing Filling Border Filtering

11 Tahap Penentuan Kualitas Cacat Cacat Kelurusan Kesikuan Sisi Pada Pada proses ini, ini, pertama akan dicari akan beberapa dicari beberapa nilai titik nilai sudut yang mewakili koordinat sebuah pada ujung area dari sisi keramik. sebuah objek Dalam pada hal ini suatu adalah citra. penyimpangan Dalam hal ini cacat adalah itu sendiri. objek cacat Nilai itu yang sendiri. akan Cacat dihitung untuk kelurusan masing-masing sisi berbentuk sudut setengah siku koordinat bangun antara elips. lain Nilai yang akan mewakili adalah spesifikasi nantinya adalah luas (pojok setengah kiri atas), bangun (pojok elips kanan selanjutnya atas), l (pojok di hitung kiri luas bawah), penyimpangan (pojok diluar kanan dari bawah). cacat kelurusan sisi. Untuk Untuk mencari menentukan luas dari kualitas penyimpangan keramik, yaitu setelah sama proses dengan luas pendeteksian setengah bangun koordinat elips dan di mendapatkan dengan rumus nilai-nilai πab/2. koordinat Nilai luas penyimpangan dapat mewakili kesikuan panjang didapat minor Nilai-nilai axis Penyimpangan /penyimpangan yang akan menjadi cacat kelurusan acuan dalam sisi penentuan kualitas.

12 Rancangan Graphical User Interface

13 Graphical User Interface Tampilan GUI Setelah Menekan Tombol Browse Gambar

14 Graphical User Interface Tampilan GUI Setelah Menekan Tombol Kesikuan Tampilan GUI Setelah Menekan Tombol Kelurusan Sisi

15 KESIMPULAN Tahap pra-proses sangat mempengaruhi hasil identifikasi. Pada penelitian ini hanya jenis cacat tertentu yang dijadikan pertimbangan dalam penentuan kualitas. Jadi, salah satu faktor kegagalan dalam penetuan kualitas salah satunya dipengaruhi jenis cacat lain yang tidak termasuk dalam proses identifikasi. Hasil identifikasi menunjukkan jumlah KW-A lebih banyak dari yang seharusnya. Hal ini disebabkan karena pada penelitian ini tidak semua jenis cacat dapat teridentifikasi. Persentase tingkat keberhasilan hanya sebesar 71 % untuk semua data.

16 TERIMA KASIH