Bab III Perangkat Pengujian
|
|
- Sucianty Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab III Perangkat Pengujian Persoalan utama dalam tugas akhir ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode pengukuran jarak menggunakan pengolahan citra tunggal dengan bantuan laser pointer dalam suatu perangkat pengukuran, untuk kemudian membandingkan hasil pengukurannya dengan alat ukur yang lebih terpercaya. Oleh karena itu perlu dirancang dan dibuat suatu perangkat pengujian yang dapat menjalankan fungsi pengukuran dan pengujian tersebut. Sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya, alat ukur pembanding pada tugas akhir ini adalah suatu laser distance sensor yang sekaligus berperan sebagai laser pointer. Perangkat yang akan dibahas dalam bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 3.1 Perangkat Keras Gambar 3.1 Diagram aliran informasi dan perintah pada perangkat keras Pada teknik pengukuran jarak melalui pengolahan citra dengan bantuan laser pointer, komputer adalah tempat semua data bermuara untuk diterjemahkan 20
2 menjadi jarak. Pada komputer inilah nantinya akan ditampilkan angka jarak hasil pembacaan. Sesuai dasar teori pada bab sebelumnya, diperlukan dua buah informasi agar jarak dapat terbaca. Kedua informasi tersebut yaitu berupa citra dan besar sudut kemiringan laser pointer terhadap sumbu yang sejajar dengan sumbu fokus kamera. Informasi citra bisa didapat dari kamera setelah melalui proses digitizing yang dilakukan oleh TV tuner internal yang ada di dalam komputer. Dalam hal ini TV tuner internal bekerja sebagai frame grabber, yaitu dengan mengambil data gambar analog dari komputer dan mengkonversinya menjadi frame-frame gambar digital yang bisa diolah oleh komputer. Informasi sudut bisa didapat dari rotary encoder. Namun, untuk sampai ke komputer, sinyal dari encoder perlu diubah dulu bentuknya melalui suatu controller board yang berisi mikrokontroller beserta kelengkapannya. Hal ini disebabkan sinyal dari encoder berbentuk pulsa-pulsa A dan B, seperti yang telah diterangkan pada bab dua. Pulsa-pulsa ini akan diubah menjadi data hitungan sehigga lebih mudah untuk diterima komputer melalui jalur komunikasi USART (Universal Synchronous/Asynchronuous Receiver/Transmitter) dengan mikrokontroller. Selain menerima informasi-informasi tersebut, komputer juga perlu untuk bisa memberi perintah untuk bergerak ke posisi angular tertentu kepada laser pointer. Hal ini bisa dicapai apabila komputer bisa memberikan perintah sudut kepada motor servo. Perintah PWM untuk motor servo bisa diimplementasikan dengan lebih mudah bila melalui mikrokontroller. Oleh karena itu melalui USART juga akan dikirimkan perintah sudut dari komputer ke mikrokontroller untuk selanjutnya perintah tersebut diterjemahkan menjadi perintah PWM ke motor servo. Pada gambar 3.1 dapat dilihat diagram aliran informasi dan perintah yang akan diimplementasikan pada perangkat pengujian. Dari gambar dan keteranganketerangan sebelumnya juga bisa disimpulkan bahwa agar sistem dapat berjalan, maka laser pointer, motor servo, dan rotary encoder harus berada dalam satu sumbu poros. 21
3 3.1.1 Perangkat Mekanik Perangkat mekanik dirancang sebagai tempat kamera dan laser pointer terpasang dengan jarak yang tidak berubah. Selain itu perangkat ini juga harus dapat memungkinkan untuk mengubah-ubah posisi angular laser pointer sambil membaca nilai posisi angular laser pointer tersebut. Frame perangkat mekanik ini sebagian besar berbahan aluminium dural karena pertimbangan kemudahan dalam proses pemesinan. Bagian atas yang juga merupakan tempat terpasangnya kamera menggunakan bahan akrilik transparan agar nilai pembacaan dari laser distance sensor yang ditampilkan di bagian atas alat tersebut dapat terbaca. Kamera yang digunakan adalah kamera CCTV TelView MM247. Motor servo yang digunakan adalah Hitec HS322-HD. Rotary encoder menggunakan Autonics E40H Sedangkan laser distance sensor yang digunakan adalah IFM O1D100. Spesifikasi teknis semua komponen tersebut dapat dilihat pada lampiran. Gambar 3.2 Rancangan tiga dimensi perangkat mekanik 22
4 Gambar 3.3 Perangkat mekanik yang telah dibuat Controller Board Controller board yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah M.B.7.2 buatan MAX-TRON. Controller board ini menggunakan mikrokontroller Atmel ATMega8535 dan dilengkapi dengan fasilitas sambungan-sambungan untuk input-output, servo, dan juga komunikasi USART. Fasilitas mikrokontroller yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah pin RXD dan TXD untuk sambungan USART, pin PD2 untuk input PWM servo, serta pin PD3 dan PD4 untuk sambungan ke output dari rotary encoder. Sambungan ke output rotary encoder ini salah satunya harus pin yang mempunyai fasilitas interrupt karena akan digunakan untuk mendeteksi perubahan pulsa. 23
5 Gambar 3.4 Controller board yang digunakan 3.2 Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Borland C++ Builder 6 Program ini digunakan untuk membuat program aplikasi di komputer yang dapat mengambil data untuk mengukur jarak dan sekaligus menjadi antarmuka (interface) dengan operator. Keunggulan dari program ini adalah kemudahannya dalam memulai membuat program karena menyediakan Visual Component Library (VCL). Selanjutnya program dapat dibuat berdasarkan event-event yang terjadi pada tiap komponen visual yang telah kita pilih untuk digunakan. 2. OpenCV 1.0 OpenCV adalah library yang menyediakan perintah-perintah pemrosesan yang umum digunakan dalam bidang computer vision. Penggunaan library ini sangat membantu karena mempermudah dan mempercepat pembuatan program. 24
6 3. Video Capture Video Capture yang dimaksud adalah bagian dari Microsoft DirectX 8.1 Standard Development Kit, yang merupakan contoh program yang dibuat dengan C++ menggunakan fasilitas DirectShow. Program ini diperlukan untuk mengeset format citra yang ditangkap oleh kamera. Hal ini dikarenakan dalam prakteknya, dengan konfigurasi perangkat keras yang ada, format video yang akan tertangkap baik dan mudah untuk diolah adalah format PAL. Komputer tidak selalu secara default membaca video dalam format ini sehingga diperlukan pengesetan terlebih dahulu tiap kali akan memulai menggunakan program yang telah dibuat. 4. Codevision CVAVR Berbeda dengan semua perangkat lunak sebelumnya yang berandil untuk membuat antarmuka, program ini berguna untuk memprogram mikrokonroller pada controller board sehingga mikrokontroller bisa berfungsi sesuai yang diinginkan. Dengan program ini kita bisa membuat perintah-perintah dalam bahasa C++ untuk diprogramkan pada mikrokontroller. Pemilihan program ini juga bersesuaian dengan mikrokontroller yang digunakan, yaitu mikrokontroller dari ATMEL. Sebagai catatan penting, perlu diperhatikan bahwa program buatan Borland C++Builder sebenarnya tidak bisa terkoneksi dengan DirectX. Keduanya bisa disambungkan dengan mengikutsertakan suatu file khusus berformat.dll yang telah dibuat pada penelitian sebelumnya Proses Penghitungan Jarak Melalui Pengolahan Citra Untuk mempermudah pembahasan mengenai proses penghitungan jarak melalui pengolahan citra, akan digunakan Data Flow Diagram (DFD) sebagai ilustrasi. Seperti sudah pernah dijelaskan sebelumnya, sistem pengolahan citra dalam tugas akhir ini menghasilkan informasi jarak dari data citra dan sudut kemiringan laser pointer. Sesuai dengan itu, DFD level 0 pada gambar 3.5 memodelkan bahwa sistem berantarmuka dengan tiga external entity, yaitu TV tuner, controller board, dan operator. Sistem mendapatkan data video yang sudah berformat digital dari TV tuner, dan mendapatkan data hitungan pulsa rotary 25
7 encoder dari controller board, untuk kemudian mengolahnya menjadi jarak kamera ke titik laser yang akan dibaca oleh operator. Gambar 3.5 DFD level 0 sistem pengolahan citra 26
8 Gambar 3.6 DFD level 1 sistem pengolahan citra DFD level 0 ini dapat dijabarkan lagi menjadi proses-proses pada DFD level 1 seperti yang terlihat pada gambar 3.6. Tahapan dari pengolahan data adalah sebagai berikut. Pertama-tama sistem mengambil memori dari tiap-tiap frame video sehingga setiap saat didapat citra dalam format RGB. Selanjutnya sistem men-threshold citra RGB tersebut sehingga didapatkan citra biner. Pada citra biner tersebut hanya akan terdapat dua warna, yaitu warna putih yang merepresentasikan titik laser, dan warna hitam yang mewakili semua yang bukan merupakan titik laser. Selanjutnya sistem akan mencari jarak vertikal titik laser dari titik tengah citra. Jarak tersebut akan terbaca dalam satuan pixel. Setelah mendapatkan jarak bersatuan pixel tersebut, dengan juga menggunakan data hitungan pulsa dari rotary encoder, sistem akan menghitung jarak dari kamera ke 27
9 titik laser menggunakan suatu rumus. Rumus ini akan didapat dari hasil kalibrasi yang akan diterangkan pada bab selanjutnya berdasarkan dasar teori yang sudah dijabarkan pada bab dua. Proses kedua yang terdapat pada DFD level 1 dapat diterangkan lebih lanjut dengan DFD level 2 yang ada pada gambar 3.7. Gambar 3.7 DFD level 2 sistem pengolahan citra untuk proses nomor 2 Proses thresholding yang dimaksud sebenarnya terdiri dari dua tahap. Tahapan pertama adalah mengambil data citra pada kanal warna merah. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, citra RGB mempunyai tiga kanal warna, yaitu kanal merah, kanal hijau dan kanal biru. Kanal merah diambil karena titik laser mempunyai warna merah yang spesifik. Operasi ini akan menghasilkan suatu citra grayscale yang nilai-nilai intensitas pada tiap pixelnya menyatakan tingkat kemerahan. Dalam pemrograman operasi pengambilan data kanal merah ini dapat dilakukan dengan perintah OpenCV cvcvtpixtoplane. Tahapan selanjutnya adalah melakukan thresholding dengan batas ambang 254. Citra yang diproses dalam tugas akhir ini mempunyai kedalaman warna 8 bit. Oleh karena itu pada citra grayscale nilai intensitas akan berkisar diantara 0 sampai 255. Dari percobaan diketahui bahwa nilai merah titik laser pada citra biasanya selalu 255. Maka dari itu dilakukan proses thresholding dengan mengkonversi intensitas 255 pada citra menjadi 1 (putih), dan mengkonversi semua nilai intensitas selain itu menjadi 0 (hitam). Proses ini dengan mennggunakan OpenCV dapat dilakukan dengan perintah cvthreshold. Metode thresholding yang dipilih adalah CV_THRESH_BINARY. Proses ketiga merupakan suatu proses feature detection. Proses ini dilaksanakan dengan cara men-scan citra untuk mencari posisi titik laser. Titik laser pada citra akan terbaca sebagai suatu area. Scanning akan dilakukan untuk tiap-tiap koordinat x tertentu seperti diilustrasikan pada gambar 3.8. Pada ilustrasi 28
10 tersebut lebar citra adalah 8 pixel. Ketika berada di koordinat x = 4, dengan scanning pada arah sesuai tanda panah, akan terbaca bahwa pixel putih berada pada y = 3, y = 4, dan y = 5. Program akan menjumlahkan angka-angka tersebut dan membaginya dengan jumlah pixel putih yang ditemukan yaitu 3. Sehingga ditemukan bahwa pada garis x = 4 titik berat ada di y = 4. Proses ini akan berulang untuk setiap garis dengan nilai x tertentu. Hasil titik berat y di semua titik akan dijumlahkan dan hasilnya dibagi dengan jumlah garis yang memiliki pixel putih didalamnya sehingga ditemukan titik berat y pixel putih secara keseluruhan. Gambar 3.8 Ilustrasi scanning pixel putih untuk tiap garis Dengan teknik scanning seperti di atas, maka akan didapat jarak dari titik terbawah citra. Untuk mendapatkan jarak dari kamera ke titik laser, dibutuhkan data jarak vertikal pixel dari titik tengah citra. Pada tugas akhir ini citra yang diproses berukuran 320x240. Untuk itu, karena lebar citra adalah 240, maka hasil pembacaan titik berat y pixel putih harus dikurangkan dengan 120. Gambar 3.9 DFD level 2 sistem pengolahan citra untuk proses nomor 3 29
11 Proses selanjutnya pada dasarnya adalah menghitung dengan menggunakan persamaan 2.9 yang sudah diterangkan pada bab dua. Dengan, konfigurasi alat pengujian yang ada, persamaan tersebut menjadi: T Z p C Tan...(3.1) Dimana tanda positif pada Tan terjadi karena sesungguhnya alat pengujian yang dibuat hanya akan menghasilkan sudut yang negatif bila dilihat dari konvensi vektor yang dilakukan selama mencari persamaan 2.9. Karena input yang didapat dari controller board berupa hitungan pulsa, maka sebelumnya hitungan pulsa tersebut harus dikonversi menjadi besar sudut. Apabila hitungan pulsa adalah b, dan encoder mempunyai pulsa sebanyak 1024 dalam satu putaran, maka sudut dapat dicari melalui persamaan: b (3.2) 1024 Gambar 3.10 DFD level 2 sistem pengolahan citra untuk proses nomor Program Aplikasi Pengukur Jarak Program yang telah dibuat memiliki tampilan seperti pada gambar berikut. 30
12 Gambar 3.11 Tampilan aplikasi pengukur jarak Dari gambar dapat dilihat bahwa program mempunyai panel-panel yang pada gambar ditandai dengan angka-angka berwarna kuning. Deskripsi dari masing-masing panel, dengan mengikuti penomoran, adalah sebagai berikut: 1. Panel ini memperlihatkan citra RGB yang ditangkap oleh kamera. 2. Pada panel ini diperlihatkan citra biner hasil operasi thresholding, adanya panel ini bersama dengan panel pertama memungkinkan operator untuk mengecek apakah program mendeteksi titik laser atau terjadi kesalahan dimana yang terdeteksi bukan titik laser yang dimaksud. 3. Panel ini digunakan untuk menyambungkan koneksi USART dengan controller board. Panel ini sekaligus juga menampilkan data sudut laser yang terbaca oleh rotary encoder. 4. Panel ini menampilkan jarak vertikal titik laser dari titik tengah citra dalam satuan pixel. 5. Panel ini menampilkan jarak dari kamera ke titik laser yang terukur melalui metode pengukuran jarak menggunakan pengolahan citra. 31
13 6. Panel ini digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran melalui pengolahan citra dengan yang dihasilkan oleh laser distance sensor. Panel ini dibuat karena hasil dari laser distance sensor sebenarnya adalah jarak secara diagonal. Dengan memasukkan angka hasil pengukuran ke isian pada panel ini dan menekan tombol Calculate, maka akan dihasilkan angka hasil pengukuran melalui laser distance sensor yang sebenarnya. 7. Panel ini digunakan untuk memberi perintah posisi sudut kepada motor servo. Posisi sudut yang dicapai nantinya akan terbaca melalui panel ketiga yang telah diterangkan sebelumnya. Untuk dapat menjalankan program ini dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memastikan semua sambungan antara komputer, kamera, dan controller board telah terhubung. 2. Menyalakan sambungan power kamera, laser pointer, dan controller board. Jika ketika controller board dinyalakan terjadi gerakan pada laser pointer, maka controller board harus di-reset kembali. Ini karena jika demikian halnya maka rotary encoder sudah mulai menghitung perubahan sudut, sedangkan perangkat sebelumnya telah diset agar pada saat pertama kali dinyalakan laser pointer menghadap lurus ke depan, dengan kata lain sudut kemiringannya nol derajat. 3. Membuka program Video Capture, dan mengeset agar dapat ditampilkan gambar hasil tangkapan kamera yang berformat PAL, kemudian menutup lagi program tersebut. 4. Menyalakan program aplikasi pengukur jarak (Cyclops). 5. Memilih serial port yang akan digunakan, dan menekan tombol Connect UART. 32
Bab II Teori Dasar 2.1 Representasi Citra
Bab II Teori Dasar 2.1 Representasi Citra Citra dapat direpresentasikan sebagai kumpulan picture element (pixel) pada sebuah fungsi analog dua dimensi f(x,y) yang menyatakan intensitas cahaya yang terpantul
Lebih terperinciBAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER
BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER 2.1 Gambaran Umum Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, tujuan skripsi ini adalah merancang suatu penentu axis Z Zero Setter menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. microcontroller menggunakan komunikasi serial. 1. Menyalakan Minimum System ATMEGA8535
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Koneksi Serial UART Pengujian koneksi ini membuktikan bahwa PC dapat dihubungkan dengan microcontroller menggunakan komunikasi serial. 4.1.1 Tujuan Pengujian koneksi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang telah dibuat dalam skripsi ini yaitu perancangan sebuah mesin yang menyerupai bor duduk pada umumnya. Di
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. MOTO DAN PERSEMBAHAN... v. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x ABSTRAK... xi ABSTRACT...
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem
BAB III PERANCANGAN 3.1 Diagram blok sistem Sistem pada penginderaan jauh memiliki dua sistem, yaitu sistem pada muatan roket dan sistem pada ground segment. Berikut merupakan gambar kedua diagram blok
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari
48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 2012. Pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan suatu sistem penjejak obyek bergerak. 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi (gambaran),
Lebih terperinciSISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA
SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Pengerjaan Tugas Akhir ini dapat terlihat jelas dari blok diagram yang tampak pada gambar 3.1. Blok diagram tersebut menggambarkan proses dari capture gambar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap program mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan citra dari webcam, pengolahan citra
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Sistem Kendali atau control system terdiri dari dua kata yaitu system dan control. System berasal dari Bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang berupa spesifikasi sistem, prosedur operasional penggunaan program, dan analisa sistem yang telah dibuat. 4.1 Spesifikasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK
21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam tugas akhir ini penguji melakukan pengujian dari judul tugas akhir sebelumnya, yang dilakukan oleh Isana Mahardika. dalam tugas akhir tersebut membahas pendeteksian tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4
1 IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4 Gladi Buana, Pembimbing 1:Purwanto, Pembimbing 2: M. Aziz Muslim. Abstrak-Pada Kontes
Lebih terperinciCOMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA
Seminar Nasional Teknologi Terapan SNTT 2013 (26/10/2013) COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Isnan Nur Rifai *1 Budi Sumanto *2 Program Diploma Elektronika & Instrumentasi Sekolah
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan
Lebih terperinciABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka
ABSTRACT Robovision is a robot that has a sensor in the form of the human senses such as vision. To be able to produce a robovision, it is necessary to merge the technologies of robotics and computer vision
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT LUNAK
BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT LUNAK 4.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak pada wahana bertujuan untuk memudahkan proses interaksi antara wahana dengan pengguna. Pengguna
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Sistem vision yang akan diimplementasikan terdiri dari 2 bagian, yaitu sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem vision ini adalah
Lebih terperinciKata Kunci : ATmega16, Robot Manipulator, CMUCam2+, Memindahkan Buah Catur
APLIKASI SENSOR CMUCAM PADA MANIPULATOR UNTUK MEMINDAHKAN BUAH CATUR DI ATAS PAPAN CATUR Disusun oleh: Nama : Rachmi Yulianti Nrp : 0422144 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut sudah terintegrasi dengan komputer, dengan terintegrasinya sistem tersebut
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi fitur yang terdapat pada karakter citra digital menggunakan metode diagonal
Lebih terperinciAPLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN
APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN Kuncoro Adi D, Lukas B. Setyawan, F. Dalu Setiaji APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN Kuncoro Adi D 1,
Lebih terperinciAlat Pindai Profil Lambung Kapal
Alat Pindai Profil Lambung Kapal Deskripsi Sensor atas Sensor jarak Motor Stepper Sensor bawah Sensor Atas, sensor pembatas atas agar sistem kontrol dapat mengetahui apakah sensor jarak telah mencapai
Lebih terperinciDAFTAR ISI COVER LEMBAR PENGESAHAN INTISARI ABSTRACT PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL PENDAHULUAN
DAFTAR ISI Halaman COVER... i LEMBAR PENGESAHAN... ii INTISARI... iii ABSTRACT... iv PERNYATAAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv I. PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN I-1
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, Identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Prosesor Intel (R) Atom (TM) CPU N550
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan
Lebih terperinciPENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY
PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY Minati Yulianti 1, Cucu Suhery 2, Ikhwan Ruslianto 3 [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran alat, perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem kendali pendulum terbalik. 3.1.
Lebih terperinciBAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X
BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram alir pembuatan sistem kendali meja kerja mesin frais dalam arah sumbu-x, rangkaian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi untuk mengatur kontras pada gambar secara otomatis. Dan dapat meningkatkan kualitas citra
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi dan informasi sekarang ini sangat besar pengaruhnya yang dapat mempermudah dan meringankan pekerjaan manusia. Salah satu diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk dari digitalisasi yang sedang berkembang saat ini adalah teknologi 3D Scanning yang merupakan proses pemindaian objek nyata ke dalam bentuk digital.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER
BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER 3.1 Blok diagram umum Tahapan yang wajib dilakukan berikutnya adalah membuat rancangan. Berikut ini blok digram yang menggambarkan
Lebih terperinciPENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt
PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt Adiyatma Ghazian Pratama¹, Ir. Nurussa adah, MT. 2, Mochammad Rif an, ST.,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah langkah praktek, kemudian menyiapkan
Lebih terperinciSELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8
SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
15 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Desember 2007 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN
44 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa yang dilakukan terdiri dari : a. Analisa terhadap permasalahan yang ada. b. Analisa pemecahan masalah. 3.1.1 Analisa Permasalahan Pengenalan uang kertas
Lebih terperinciPertemuan 2 Representasi Citra
/29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS 3.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Keras Secara sederhana, perangkat keras pada tugas akhir ini berhubungan dengan rancang bangun robot tangan. Sumbu
Lebih terperinciBAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:
BAB IV. PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram Alat Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen: Sensor IR Sharp (Buka Tutup) Motor Servo Sensor
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D Penelitian ini mengembangkan model sistem pengenalan wajah dua dimensi pada citra wajah yang telah disiapkan dalam
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan Evaluasi yang dilakukan penulis merupakan implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan
Lebih terperinci3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian
18 Gambar 17 Pegujian sistem navigasi: (a) lintasan lurus tanpa simpangan, (b)lintasan lurus dengan penggunaan simpangan awal, (c) lintasan persegi panjang, (d) pengolahan tanah menggunakan rotary harrower
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar
BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Tahapan analisa merupakan tahapan awal dalam perekayasaan perangkat lunak. Pada tahapan ini menjelaskan apa yang dilakukan sistem, siapa yang menggunakannya
Lebih terperinciBab IV Kalibrasi dan Pengujian
Bab IV Kalibrasi dan Pengujian 4.1 Kalibrasi Rumus untuk mencari jarak yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya mempunyai dua konstanta yang perlu dicari nilainya, yaitu jarak antara kamera dengan
Lebih terperinciBAB 1l DASAR TEORI 2.1. NODEMCU V3
BAB 1l DASAR TEORI 2.1. NODEMCU V3 NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware berbasis e-lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk pemorgaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari hasil analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan penelitian untuk mendapatkan cara yang paling efektif dan efisien mengimplementasikan sistem dengan bantuan data yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai
Lebih terperinciTRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION
TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION Indra Pramana, M Zen Hadi Samsono, Setiawardhana Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. memungkinkan terjadinya kegagalan atau kurang memuaskan kerja alat yang telah dibuat.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Peranvangan merupakan suatu langkah kerja yang penting dalam penyusunan dan pembuatan alat dalam proyek akhir ini, sebab tanpa adanya perancangan yang
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Alat
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi pustaka alat pencatat score pada
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi pustaka alat pencatat score pada saat tanding pencak silat, teori-teori penunjang sistem alat Pencatat Score pada tanding pencak silat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang
Lebih terperinciROBOT PENYUSUN BUKU PADA PERPUSTAKAAN DENGAN WEB CAMERA
ROBOT PENYUSUN BUKU PADA PERPUSTAKAAN DENGAN WEB CAMERA Firdaus Surya Pradana 1, Ali Husein A 2, Taufiqurrahman 2,Edy Satriyanto 2 1 Penulis,Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS-ITS 2 Dosen Pembimbing,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk
BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap Robotino dan aplikasi pada PC yang telah selesai dibuat. Dimulai dari menghubungkan koneksi ke Robotino, menggerakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,
Lebih terperinciSistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial
Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dokumentasi merupakan suatu hal yang dibutuhkan manusia pada era globalisasi pada saat ini. Karena pentingnya suatu nilai dokumentasi membuat pengguna
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN MODUL SIMULATOR FISIKA
BAB IV PENGUJIAN MODUL SIMULATOR FISIKA 4.1 Spesifikasi Pengujian 4.1.1 Ruang Lingkup Pengujian Pengujian terhadap implementasi modul simulator dilakukan melalui dua tahap pengujian. Pengujian tahap pertama
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam Robot Pengirim terdapat sistem elektronis dan sistem mekanis di dalamnnya, dalam hal ini sistem mekanis di kendalikan oleh sistem elektronis seperti
Lebih terperinciDQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi
DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS WAHANA
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS WAHANA Pengujian sistem pada wahana dilakukan baik pada perangkat keras, perangkat lunak, maupun fungsional sistem secara keseluruhan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Data Percobaan Pengujian yaitu merupakan bagian yang harus dilakukan untuk dapat mengetahui apakah alat yang telah dirancang mampu berfungsi sesuai apa yang diharapkan.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. AnalisaMasalah Dalam perancangan robot penyeimbang menggunakan sensor jarakberbasis android, terdapatbeberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciDENGAN MENGENDALIKAN RADIO CONTROL
PENJEJAKAN SET POINT DENGAN MENGENDALIKAN RADIO CONTROL HELIKOPTER (RC HELI) MENGGUNAKAN VISION SENSOR CMUCam2+ Disusun Oleh: Nama : Ivan Winarta NRP : 0522009 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinci