Aplikasi dari generalisasi dan siklus prosedur dalam modifikasi perilaku

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aplikasi dari generalisasi dan siklus prosedur dalam modifikasi perilaku"

Transkripsi

1 Modul ke: 10 Rizka Fakultas Psikologi Aplikasi dari generalisasi dan siklus prosedur dalam modifikasi perilaku Putri utami, M.Psi Program Studi Psikologi

2 Promosi generalisasi Munculnya perilaku seiring dengan munculnya stimulus yang mirip dengan stimulus awalnya (S D ) hadir di masa training

3 Strategi mempromosikan generalisasi 1. Memberikan penguatan ketika perilaku digeneralisasikan.

4 Strategi mempromosikan generalisasi 2. Training keterampilan untuk kontak natural kontingensi dan kemudian diberikan reinforcement. Contoh: Siswa di training untuk bertanya kepada gurunya, seperti: bagaimana menurut kamu pekerjaan yang telah saya selesaikan? pertanyaan ini akan menghasilkan perhatian guru yang dapat meningkatkan performa akademik anak secara natural.

5 Strategi mempromosikan generalisasi 3. Jika trainer tidak dapat/tidak sempat memberikan reinforcer maka orang yang ada disekitar individu diajarkan cara untuk memperkuat perilaku tersebut. Contoh: Terapis tidak selalu bisa hadir memberikan penguatan setiap kali perilaku yang diinginkan muncul. Maka terapis mengajarkan kepada salah seorang staff sekolah setiap kali A berhasil melakukan tindakan/perilaku yang diinginkan maka staf sekolah tersebut memberikan penghargaan/pujian kepada A.

6 Strategi mempromosikan generalisasi d. Melibatkan stimulus situasi yang relevan dalam training. Dalam situasi raining, sebisa mungkin dan sebanyak mungkin menyediakan respon (stimulus exemplars) mungkin klien akan hadapi dalam situasi yang sebenarnya. Contoh: Dalam situasi training, konselor/terapis menyediakan beragam respon yang mungkin akan dihadapi oleh Maria dalam berusaha untuk asertif.

7 Strategi mempromosikan generalisasi e. Melibatkan stimulus yang umum/ biasa. Jika cara yang sudah disebutkan di atas tidak berhasil juga maka strategi berikutnya adalah melibatkan stimulus yang umum/biasa. Contoh: Dr.M melakukan trainingnya pada situasi di luar tempat training (dalam situasi yang sebenarnya) dimana biasanya kejadian tersebut terjadi seperti: di pasar, di mall dll.

8 Strategi mempromosikan generalisasi f. Mengajarkan berbagai fungsi dari respon yang ekuivalen. Mengajarkan kepada klien tentang respon/tindakan yang bisa menghasilkan outcome yang sama atau yang biasa disebut sebagai functionally equivalent response. Contoh: Seorang A yang pemalu diajarkan berbagai macam cara bagaimana mengajak wanita untuk menikah. Jika cara yang satu gagal, maka ia menggunakan cara yang lainnya. Yang memungkinkannya untuk sukses menikah dengan wanita yang disukainya tersebut.

9 Strategi mempromosikan generalisasi g. Melibatkan self-generated sebagai mediator dari generalisasi. Menggunakan sesuatu sebagai mediator untuk melakukan perilaku tersebut dalam berbagai macam situasi dan tempat. Contoh: Orangtua yang menghadiri acara talk show bagaimana mengembangkan komunikasi yang efektif dengan anak. Sehinggga dalam prakteknya orang tua tersebut mengulang kembal tips-tips untuk dirinya sendiri. Pengulangan tips merupakan contoh dari mediator untuk orang tua tersebut berkomunikasi efektif dengan anaknya.

10 Implementasi strategi dan promosi generalisasi Identifikasikan situsai yang menjadi target agar perilaku tersebut dapat di generalisasi. Identifikasikan kontingensi natural dari reinforcement terhadap perilaku tersebut. Implementasikan startegi yang tepat untuk melakukan generalisasi (lihat strategi generalisasi yang sudah dibahas di atas). Ukurlah perubahan generalisasi perilaku sebelum dan sesudahnya

11 Constructional approach (mengeneralisasikan perilaku alternatif) Lakukan assessment fungsional terhadap perilaku yang bermasalah tadi. Rencanakan generalisasi. Focus pada perilaku alternative yang ekuivalent untuk menggantikan perilaku yang bermasalah tadi. Maintain ekstingsi (atau punishment) kontingensi di segala situasi dan waktu. Penting untuk menghilangkan atau mengeliminasi reinforcement yang memperkuat perilaku yang bermasalah tadi.

12 Siklus dalam modifikasi perilaku

13 Langkah-langkah dalam modifikasi perilaku Memilih dan mengimplementasikan prosedur assessment Strategi design program dan implementasi Maintanance dan evaluasi program

14 Memilih dan mengimplementasikan assessment Menetapkan baseline Pilih prosedur baseline yang tepat. A- B- C diidentifikasikan Design prosedur untuk merekam semua data A-B-C Observer sudah di training Setelah data terkumpul analisa

15 Strategi design program dan implementasi Tentukan target perilaku yang akan diubah Identifikasikan stimulus control dan reinforcer Menelit kemungkinan untuk memanfaatkan control antecedent Mengembangkan perilaku baru dengan teknik apa? Spesifikkan sistem reinforcement Spesifikkan setting training Gambar cara melakukan generalisasi Spesifikkan detail dari recording dan prosedur graphing

16 Strategi design program dan implementasi Cek list peraturan dan tanggung jawab orang yang terlibat dalam program Review dana program Tanda tangan kontrak Implementasi program

17 Maintanance dan evaluasi program a. Monitor data kamu untuk melihat apakah ada perubahan sesuai dengan yang diharapkan. b. Konsultasikan dengan orang yang memiliki perilaku yang bermasalah tadi, dan menentukan apakah mereka puas atau tidak. c. Konsultasikan dengan orang atau ahli lain yang berpengalaman menggunakan prosedur yang sedang kamu gunakan d. Apabila jawaban dari pertanyaan a,b, c adalah puas maka silahkan lanjut ke langkah h.

18 Maintanance dan evaluasi program e. Jika pertanyaan a,b,c tidak puas maka jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini untuk melakukan penyesuaian terhadap program yang sedang dilakukan Apakah reinforcer kehilangan daya tariknya? Apakah perilaku yang bermasalah mendapat penguatan? Apakah prosedur yang diaplikasikan dengan cara yang kurang tepat? Apakah ada gangguan dari luar yang mengintervensi program tersebut? Apakah ada hal-hal subjektif lainnya, contoh: sikap staf atau klien yang negative, guru atau klien yang kurang antusias, dll

19 Maintanance dan evaluasi program f. Jika tidak ada satupun dari pertanyaan di atas jawabannya adalah iya, maka ada beberapa langkah dari program yang harus ditambah atu dihilangkan. Data mungkin menunjukkan excessive error rate, yang mengindikasikan butuh langkah tambahan. Atau data menunjukkan bahwa rating respon yang benar sangat tinggi, yang bisa mengindikasikan program tersebut sangat gampang sehingga terjadi kebosanan.

20 Maintanance dan evaluasi program g. Jika sekarang jawabannya iya, maka silahkan lanjutkan ke langkah h, jika tidak silahkan konsultasikan dengan rekan sejawat atau ahli lainnya. h.putuskan bagaimana cara kamu menyediakan program yang bisa me-maintance hingga perilaku yang diharapkan bisa tercapai.

21 Maintanance dan evaluasi program Capailah tujuan prubahan perilaku, buatlah garis besar untuk melakukan pemetaan performa selama fase observasi follow-up Setelah observasi follow-up sukses, tentukan biaya dari perubahan perilaku Jika memungkinkan, analisa data yang sudah kamu peroleh dan komunikasikan prosedur dan hasil yang kamu dapatkan dengan pakar lainnya.

22 Terima Kasih

Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku I

Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku I Modul ke: 11 Rizka Fakultas Psikologi Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku I Token ekonomi dan self-control Putri Utami, MPsi Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Definisi Token Ekonomi

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERILAKU Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku (restrukturisasi kognisi, relaksasi, desensitisasi)

MODIFIKASI PERILAKU Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku (restrukturisasi kognisi, relaksasi, desensitisasi) Modul ke: MODIFIKASI PERILAKU Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku (restrukturisasi kognisi, relaksasi, desensitisasi) Fakultas Psikologi Winy Nila Wisudawati, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi

Lebih terperinci

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Modul ke: Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Shaping, prompting, dan transfer stimulus Fakultas Psikologi Rizka Putri Utami, M.Psi, psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Shaping

Lebih terperinci

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Modul ke: Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Punishment, stimulus control, respondent conditioning Fakultas Psikologi Rizka Putri Utami, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku

Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku Modul ke: 12 Rizka Fakultas Psikologi Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku Restrukturisasi kognisi, relaksasi, dan desensitisasi Putri Utami, M.Psi Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Restukturisasi

Lebih terperinci

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Modul ke: 03 Ainul Fakultas Psikologi Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Punishment, stimulus control, respondent conditioning Mardiah, S.Psi, M.Sc. Program Studi Psikologi Punishment Adanya

Lebih terperinci

Observasi dan Wawancara

Observasi dan Wawancara Observasi dan Wawancara Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Observasi Suatu cara pengumpulan data dg melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERILAKU. (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY

MODIFIKASI PERILAKU. (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY MODIFIKASI PERILAKU (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Pengertian Modifikasi Perilaku Eysenk dalam Soetarlinah Soekadji (1983) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak

Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak Beragam problem terkait dengan motivasi berprestasi siswa di sekolah seringkali dihadapi guru. Ada siswa yang senantiasa menyelesaikan pekerjaan, namun jarang mengerjakan

Lebih terperinci

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Modul ke: 04 Ainul Fakultas Psikologi Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Shaping, prompting, dan transfer stimulus Mardiah, S.Psi, M.Sc. Program Studi Psikologi Shaping Shaping Shaping digunakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil data dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada siklus satu, subjek pertama sebenarnya sudah bisa

Lebih terperinci

Ultimate Hypnotherapy

Ultimate Hypnotherapy Proposal Pelatihan Rev. 0.1 Ultimate Hypnotherapy Seni Memanfaatkan Hypnosis untuk Penyembuhan Sasaran Program : Pelatihan bagi anda yang ingin fokus menggunakan teknik Hypnosis untuk Therapy dan Self

Lebih terperinci

Observasi dan Wawancara

Observasi dan Wawancara Observasi dan Wawancara Modul ke: Struktur wawancara Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id opening Kita perlu membangun rapport, antara lain dapat dilakukan

Lebih terperinci

SOLUTION FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT)

SOLUTION FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT) 43 MODUL SOLUTION FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT) Untuk Perilaku Agresif Remaja Oleh : Danang Setyo Budi Baskoro 44 Solution Focused Brief Group Therapy Untuk Perilaku Agresif Remaja Pengertian Solution

Lebih terperinci

PRA KATA. Agus Supriyanto, M.Pd.

PRA KATA. Agus Supriyanto, M.Pd. i PRA KATA Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan buku panduan ini. Panduan ini merupakan acuan, pedoman, maupun petunjuk dalam pemberian layanan konseling

Lebih terperinci

BengkelAsas PengurusanTingkahLaku Kanak-kanakBerkeperluanKhas

BengkelAsas PengurusanTingkahLaku Kanak-kanakBerkeperluanKhas BengkelAsas PengurusanTingkahLaku Kanak-kanakBerkeperluanKhas Alvin Ng Lai Oon, DPsych Pengarah/ Pakar Psikologi Klinikal Shine Guidance Centre 1 MATLAMAT Memahami kaedah analisis tingkahlaku dengan mengenalpasti

Lebih terperinci

Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang

Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang Email : brilianpsikologi@gmail.com Phone : 082134779380 Website : www.brilianpsikologi.com TENTANG KAMI Brilian Psikologi merupakan lembaga independen yang bergerak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Penelitian tentang program bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy karir peserta didik Kelas X MAN 1 Bandung tahun ajaran 2011/2012 menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis Manajemen Internasional adalah

Lebih terperinci

4 Metodologi Penelitian

4 Metodologi Penelitian 4 Metodologi Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai metodologi penelitian yang digunakan dan pengembangan proposisi kerangka konseptual yang akan menjadi dasar dalam pengumpulan data. Tujuan

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa JENIS PENELITIAN TERAPAN 1) Penelitian Tindakan Kelas 2) Penelitian Eksperimen Semu 3) Penelitian Pengembangan

Lebih terperinci

24 Contoh Jawaban Pertanyaan Tes WAWANCARA KERJA (Job Interview)

24 Contoh Jawaban Pertanyaan Tes WAWANCARA KERJA (Job Interview) 24 Contoh Jawaban Pertanyaan Tes WAWANCARA KERJA (Job Interview) BY TIPS CARA 30 COMMENTS 24 CONTOH PERTANYAAN dan Jawaban WAWANCARA lowongan KERJA (Job Interview) 2015 berikut ini, Bagus untuk panduan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian tentang pengaruh terapi kognitif perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Konsepsi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

METODE PENELITIAN Konsepsi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia III. METODE PENELITIAN 3.1. Konsepsi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) bertujuan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan proses manajemen sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung (dependent variable/ effectual variable) : kualitas hidup 2. Variabel bebas (independent

Lebih terperinci

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12 SOP-6 PENELAAHAN MUTU Halaman 1 dari 12 Histori Tanggal Versi Pengkinian Oleh Catatan 00 Halaman 2 dari 12 KETENTUAN 1.1 Penelaahan Mutu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kerja oleh Penilai telah

Lebih terperinci

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Modul ke: 02 Ainul Fakultas Psikologi Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Positive reinforcement, conditioned reinforcement, extinction, intermittent reinforcement Mardiah, S.Psi, M.Sc. Program

Lebih terperinci

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI Oleh: Alimul Muniroh 1 Abstrak Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang mendasar sebagai hasil dari pengalaman di sebuah organisasi/ lembaga

Lebih terperinci

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Modul ke: Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Positive reinforcement, extinction, intermittent reinforcement Fakultas Psikologi Rizka Putri Utami, M.Psi., Psi. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

UJI, UJI, DAN UJI ULANG

UJI, UJI, DAN UJI ULANG UJI, UJI, DAN UJI ULANG 2 Pengujian antarmuka pemakai diperlukan untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari apa yang diinginkan klien (harus sesuai requirement) 1 3 Yang akan kita pelajari : Menentukan

Lebih terperinci

KONSULTAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)

KONSULTAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) KONSULTAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) PROGRAM ASISTENSI TEKNIS Didukung oleh Fasilitas Australia-Indonesia untuk Pengurangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain Penelitian ini adalah pre eksperimental design, yaitu desain percobaan yang tidak mencukupi semua syarat-syarat dari suatu desain percobaan sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (singlecase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (singlecase BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (singlecase experimental design). Merupakan sebuah desain penelitian untuk mengevaluasi efek suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Tes Akhir Siklus I, II dan III. a. Siklus I Setelah selesai penyajian materi dua kompetensi dasar pada siklus I dilaksanakan tes hasil belejar dalam ulangan harian.

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI. Irma Daniati 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3

PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI. Irma Daniati 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI Irma Daniati (Irmadaniati9@gmail.com) 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of this study was to determine

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentangprofil sistem pembelajaran matematika di homeschooling secara umum dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu syarat untuk bisa melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu syarat untuk bisa melakukan kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu syarat untuk bisa melakukan kegiatan sehari-hari yang semakin sibuk, padat dan menguras tenaga. Terutama bagi orang dewasa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. performance or volitional control self regulation pada mahasiswa angkatan 2014

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. performance or volitional control self regulation pada mahasiswa angkatan 2014 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai fase performance or volitional control self regulation pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Pelatihan shalat khusyuk 2. Variabel tergantung : Kecemasan B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Defenisi operasional

Lebih terperinci

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Hormat saya, Penyusun

KATA PENGANTAR. Hormat saya, Penyusun KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi tugas akhir skripsi, maka penyusun bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul Sikap ibu anak autistik terhadap pelaksanaan intervensi perilaku dengan metoda ABA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai self-regulation

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai self-regulation BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai self-regulation fase performance/volitional control dalam bidang akademik pada siswa kelas IX B dan C

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *)

MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *) MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Hakikat pembelajaran tidak lain adalah upaya mengubah perilaku. Perilaku yang diharapkan merupakan tujuan utama dari proses

Lebih terperinci

Konseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa

Konseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa Konseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa 67 KONSELING INDIVIDUAL PENDEKATAN BEHAVIORAL (Token Ekonomi dan Pengaturan Diri) UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri saat ini semakin tinggi. Tidak heran jika

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri saat ini semakin tinggi. Tidak heran jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan di dunia industri saat ini semakin tinggi. Tidak heran jika perusahaan semakin menuntut kemampuan dan kompetensi karyawan. Salah satu kompetensi

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN JASA IT

PROPOSAL PENAWARAN JASA IT PROPOSAL PENAWARAN JASA IT # FREE KONSULTASI IT # PEMBUATAN APLIKASI (SOFTWARE) # WEB HOSTING & EMAIL # INSTALASI # PENGADAAN BARANG IT # MULTIMEDIA Detail Jasa: Free Konsultasi IT: Menerima konsultasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pendidikan sangat penting. Hal ini disebabkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pendidikan sangat penting. Hal ini disebabkan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Dewasa ini pendidikan sangat penting. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi di era globalisasi yang menuntut mahasiswa untuk terus belajar. Pendidikan

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Memahami Masa

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM KONSTRUKSI ALAT UKUR PSIKOLOGI. DISUSUN OLEH: IKA HERANI,S.Psi.,M.Si.,Psikolog

MODUL PRAKTIKUM KONSTRUKSI ALAT UKUR PSIKOLOGI. DISUSUN OLEH: IKA HERANI,S.Psi.,M.Si.,Psikolog MODUL PRAKTIKUM KONSTRUKSI ALAT UKUR PSIKOLOGI DISUSUN OLEH: IKA HERANI,S.Psi.,M.Si.,Psikolog PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 INSTRUKSI KERJA PRAKTIKUM

Lebih terperinci

Observation and Experiment Method

Observation and Experiment Method Chapter 6 and Experiment Method Experimentation Data Collection Approach Investigative Question Measurement Questions Select Data Collection Approach Instrument Design Data Collection Approach Approach

Lebih terperinci

sekolah, mall, restoran atau tempat keramaian lainnya. Kesimpulan Connor (2002) ini didukung oleh Andersson dan Thomsen (1998) yang menyatakan bahwa

sekolah, mall, restoran atau tempat keramaian lainnya. Kesimpulan Connor (2002) ini didukung oleh Andersson dan Thomsen (1998) yang menyatakan bahwa 2 Pengantar Anak pada umumnya menyampaikan keinginan dan perasaannya kepada orang lain melalui komunikasi, baik itu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal (seperti gesture tubuh). Namun terdapat beberapa

Lebih terperinci

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN Merujuk pasien ke rumah sakit lain, memulangkan pasien ke rumah atau ke tempat keluarga harus berdasarkan status kesehatan pasien dan kebutuhan akan kelanjutan

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011 PENGANTAR Praktek Kerja Profesi Psikologi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey kepada

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey kepada BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey kepada para karyawan Bank Mandiri Area Padang. Tujuan penelitian secara umum adalah melihat pengaruh nilai

Lebih terperinci

Pedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Pedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Modul ke: Pedologi Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Gangguan attention-deficit hyperactivity

Lebih terperinci

BAB IV SELF DEVELOPMENT Sebelum kita membahas tentang self development atau pengembangan diri. Saya ingin mengutip tulisan dr. Maxwell Maltz, M.

BAB IV SELF DEVELOPMENT Sebelum kita membahas tentang self development atau pengembangan diri. Saya ingin mengutip tulisan dr. Maxwell Maltz, M. BAB IV SELF DEVELOPMENT Sebelum kita membahas tentang self development atau pengembangan diri. Saya ingin mengutip tulisan dr. Maxwell Maltz, M.D F.I.C.S, seorang dokter spesialis bedah plastik yang mengembangkan

Lebih terperinci

PENANGANAN LAYANAN PENDIDIKAN ANAK AUTISTIK. Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK AUTIS

PENANGANAN LAYANAN PENDIDIKAN ANAK AUTISTIK. Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK AUTIS PENANGANAN LAYANAN PENDIDIKAN ANAK AUTISTIK Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK AUTIS PROGRAM INTERVENSI DINI Discrete Trial Training (DTT) dari Lovaas (Metode Lovaas) ABA (Applied Behaviour Analysis) TEACCH (Treatment

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan PROSES MANAGEMENT New produk Bisnis Plan Regular production REALISASI PRODUK Recruitmen Perencanaan Mutu Contract

Lebih terperinci

PERFORMANCE APPRAISAL

PERFORMANCE APPRAISAL PERFORMANCE APPRAISAL LATAR BELAKANG Perlunya indikator untuk menentukan kesuksesan suatu pekerjaan Umpan balik terhadap kinerja karyawan Perlunya pengukuran yang obyektif Karir Motivasi Dimana Peranan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tg; Berlaku : 2 Februari 2014 Issue/Revisi : --- Jml Halaman : 15 Mata Kuliah : Psikologi Klinis Kode Mata Kuliah : PSI-306 Jumlah SKS : 3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat relaktif dengan melakukan kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan tanpa menggunakan metode Jigsaw, tindakan dilakukan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PBPP46201 Modifikasi Perilaku Disusun oleh: Zera Mendoza, M.Psi, Psikolog PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X

REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X Vania Huang Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi Universitas Surabaya Abstrak Salah satu permasalahan yang terjadi

Lebih terperinci

Ph/WA: * * COACHING

Ph/WA: * * COACHING Ph/WA: 0858 8228 0303 * coachtogreat@gmail.com * dsuryar@gmail.com COACHING Coaching adalah sebuah industri yang bertumbuh sangat pesat, sebuah profesi baru. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang

Lebih terperinci

TENTANG HIPNOTIPS. Salam,

TENTANG HIPNOTIPS. Salam, 1 TENTANG HIPNOTIPS HIPNOTIPS adalah Majalah Elektronik (Electronic Magazine / E-MAG) produk resmi dari http:// www.totokpdy.com yang dapat diperoleh melalui sarana unduh gratis yang berisi tentang tips-tips

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Azwar (2013), variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengalami trauma sekunder tidak mengalami langsung kejadian. korban trauma. (Figley, McCann & Pearlman, dalam Motta 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengalami trauma sekunder tidak mengalami langsung kejadian. korban trauma. (Figley, McCann & Pearlman, dalam Motta 2008). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Secondary Traumatic Stress Istilah secondary traumatic stress mengacu pada pengalaman kondisi psikologis negatif yang biasanya dihasilkan dari hubungan yang intens dan dekat

Lebih terperinci

Proses Riset Pemasaran

Proses Riset Pemasaran Presented by : M Anang Firmansyah Proses Riset Pemasaran Riset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah yang dilihatkan dibawah ini Mendefinisikan masalah dan tujuan riset Mengembangkan rencana riset

Lebih terperinci

SKINNER TIGA ASUMSI DASAR SKINNER

SKINNER TIGA ASUMSI DASAR SKINNER 3 SKINNER Minat utama Skinner adalah pada analisis eksperimental atas tingkah laku. Skinner melakukan penelitian pada tikus atau burung merpati. Di samping itu, Skinner juga menerapkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang terintegrasi

Lebih terperinci

BONUS BLANKPAGER PANDUAN DIGITAL PRODUCT CREATION BAGI PEMULA

BONUS BLANKPAGER PANDUAN DIGITAL PRODUCT CREATION BAGI PEMULA BONUS BLANKPAGER PANDUAN DIGITAL PRODUCT CREATION BAGI PEMULA Apa itu Digital Product Creation? Sudah dimaklumi bahwa perkembangan dunia maya berjalan begitu cepatnya. Bahkan kebutuhan seseorang terhadap

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Programer komputer KODE UNIT : TIK.PR01.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja DESKRIPSI UNIT : Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia untuk beroganisasi. Setiap komunikasi organisasi pasti terbentuk suasana kerja atau iklim komunikasi organisasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan teknologi yang semakin maju yang bergerak disemua bidang akan membutuhkan teknologi yang jauh lebih modern

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan 60 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pendekatan kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan

Lebih terperinci

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 12 61033 Agustini, M.Psi., Psikolog Abstract Dalam perkuliahan ini akan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SELF-CONTROL UNTUK MENGURANGI REAKSI ECHOLALIA PADA REMAJA LATAH TESIS. Diajukan oleh: Henni Anggraini NIM

PENGEMBANGAN SELF-CONTROL UNTUK MENGURANGI REAKSI ECHOLALIA PADA REMAJA LATAH TESIS. Diajukan oleh: Henni Anggraini NIM PENGEMBANGAN SELF-CONTROL UNTUK MENGURANGI REAKSI ECHOLALIA PADA REMAJA LATAH TESIS Diajukan oleh: Henni Anggraini NIM 201010440211028 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013 LEMBAR PERNYATAAN

Lebih terperinci

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Non- Directive

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Non- Directive Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Non- Directive Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dasar Filsafi Carl Rogers Mengenai Manusia Manusia

Lebih terperinci

MODUL VII COGNITIVE THERAPY AARON BECK

MODUL VII COGNITIVE THERAPY AARON BECK www.mercubuana.ac.id MODUL VII COGNITIVE THERAPY AARON BECK Aaron Beck adalah psikiater Amerika yang merintis penelitian pada psikoterapi dan mengembangkan terapi kognitif. Ia dianggap sebagai bapak cognitive

Lebih terperinci

Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya!

Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya! 1 Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya! Kusuma Putra http://buatnewsletter.com/ 2 Pesan Dari Penulis Hi, saya Kusuma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang terdiri dari beberapa siklus yaitu

Lebih terperinci

COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE. Sales Head Development Program

COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE. Sales Head Development Program COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE Sales Head Development Program Back Ground Belum ada guidance khusus untuk SH secara baku Belum ada bekal pengetahuan tentang C&C (cara melaksanakan &

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Model PTK yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana Kota Gorontalo,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 1 semester yaitu pada semester I tahun 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Sumber Bahaya Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat menimbulkan kerugian, baik kerugian langsung maupun tidak langsung. Kerugian ini bisa dikurangi jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN Strategi pengujian dilakukan untuk mengintegrasikan metode perancangan kasus pengujian software ke dalam langkah-langkah terencana yang tersusun rapi sehingga menghasilkan konstruksi

Lebih terperinci

TEST PLAN TP V.4. 4/19/2012 Manajemen Kualitas TI Muhammad Nashrulloh, Sulistiyono

TEST PLAN TP V.4. 4/19/2012 Manajemen Kualitas TI Muhammad Nashrulloh, Sulistiyono TEST PLAN TP V.4 4/19/2012 Manajemen Kualitas TI Muhammad Nashrulloh, Sulistiyono Daftar Isi Daftar Isi... 1 Test Plan Identifier... 2 Introduction... 2 Test Items... 2 Features To Be Tested... 2 Features

Lebih terperinci

Teori Peniruan Media Massa

Teori Peniruan Media Massa Modul ke: Teori Peniruan Media Massa Fakultas ILKOM Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Abstract Komunikasi massa mentransformasikan suatu pesan yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Ida Winarni SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Abstrak

Ida Winarni SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Abstrak PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN JUAL BELI PADA MATERI SISTEM TUBUH MANUSIA DI KELAS XI IPA 8 SMAN 2 TANGSEL Ida Winarni winroadtogreat@gmail.com

Lebih terperinci

Brilian Psikologi PROPOSAL PENAWARAN. Psychological Assessment and Intervention

Brilian Psikologi PROPOSAL PENAWARAN. Psychological Assessment and Intervention PROPOSAL PENAWARAN Psychological Assessment and Intervention Brilian Psikologi Office @Perum. Pondok Maritim Indah Baru N-26, Wiyung Surabaya Call.082143779380 1 Introduction Brilian Psikologi merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan paparan terakhir pada penulisan penitian ini yang mencakup kesimpulan dan saran. Sebagaimana yang peneliti paparkan di bawah ini. A. Kesimpulan Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gambaran menakutkan (Mangkuprawira, 2011). Hal itu biasanya muncul pada

BAB I PENDAHULUAN. gambaran menakutkan (Mangkuprawira, 2011). Hal itu biasanya muncul pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum pensiun dikenal sebagai fenomena yang dialami oleh seseorang yang usianya sudah dianggap lanjut sehingga dianggap tidak lagi produktif dan menurut

Lebih terperinci

PENDEKATAN SUPERVISI PENGAJARAN

PENDEKATAN SUPERVISI PENGAJARAN PENDEKATAN ILMIAH Pengajaran dipandang sebagai ilmu, oleh karena itu perbaikan pengajaran dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah, yakni rasional dan empirik. Guna meningkatkan kualitas pengajaran melaksanakan

Lebih terperinci