PREDIKSI KERUSAKAN MODEL TIANG JEMBATAN BETON BERTULANG BERDASARKAN MUTU BETON DENGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN
|
|
- Glenna Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Annual Civil ngineering Seinar 2015, Pekanbaru PRDIKSI KRUSAKAN MODL TIANG JMBATAN BTON BRTULANG BRDASARKAN MUTU BTON DNGAN MTOD JARINGAN SARAF TIRUAN Reni Suryanita 1 1 Jurusan Teknik Siil, Fakultas Teknik, Universitas Riau reni.suryanita@eng.unri.ac.id ABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk erediksi kerusakan ada tiang jebatan yang diodelkan dengan skala odel kecil enggunakan etode Jaringan Saraf Tiruan (JST). Model tiang jebatan skala kecil (ini scale) ini diaksudkan untuk enggabarkan erilaku struktur jebatan (rototye) dala bentuk odel labroratoriu. Prototye jebatan yang dianalisis berua jebatan 1 bentang berukuran 34 eter, sedangkan odel jebatan enggunakan skala 1:34. Skala odel ini diaksudkan untuk engatasi keterbatasan ruang, bahan aterial dan alat engujian di laboratoriu. Kinerja struktur jebatan dianalisis dengan etode analisis beban dorong (Pushover Analysis). Tingkat kerusakan yang ditibulkan berdasarkan standard FMA 356 diana level kerusakan dikategorikan keada Iediate Occuancy (IO), Life Safety (LS) dan Collase Prevention (CP). Arsitektural odel Jaringan Saraf Tiruan yang digunakan terdiri dari inut berua utu beton, gaya geser dan erindahan. Sedangkan outut yang dirediksi adalah tingkat kerusakan. Berdasarkan hasil analisis, kerusakan ada odel tiang jebatan daat dirediksi enggunakan etode JST dengan tingkat kesalahan (Mean Squared rror) sebesar dan nilai regresi (R) untuk roses training dan testing asingasing sebesar dan Dengan deikian daat disiulkan etode JST daat digunakan untuk erediksi kerusakan ada tiang jebatan yang diodelkan dengan skala laboratoriu dengan rediksi endekati 99 ersen nilai yang ditargetkan. Kata kunci: analisis beban dorong, Jaringan Saraf Tiruan, skala odel, tiang jebatan, tingkat kerusakan. 1. PNDAHULUAN Wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan sungai dan selat telah enyebabkan esatnya ebangunan jebatan sebagai enghubung antar daerah dan bahkan antar ulau di Indonesia. Seiring dengan ertubuhan ebangunan jebatan di Indonesia, uaya eeliharaan erlu dilakukan terhada struktur jebatan yang sudah ada. Ditinjau dari bentuk strukturalnya, jebatan sangat rawan terhada kerusakan dan bahkan keruntuhan ketika engalai bencana ala, seerti banjir dan gea bui. Kerusakan terberat adalah runtuhnya ilar atau tiang yang enoang berdirinya jebatan. Kerusakan tiang jebatan aling fatal akibat gea bui yang ernah ada daat dilihat ada Gabar 1. Pada gabar tersebut terlihat gea Kobe yang terjadi ada tahun 1995 telah enibulkan kerusakan skala besar ada 637 tiang jebatan (ier) dengan bentang jebatan lebih dari 1300 bentang. Dierkirakan 50 bentang dari jebatan yang rusak tersebut erlu dibangun kebali. Karakteristik jebatan ditentukan dari eriode fundaental getaran ayoritas jebatan yang uunya berkisar 0,2-1,2 detik. Dala rentang ini resons struktur jebatan enyeruai eriode doinan gerakan tanah yang disebabkan gea (Kunde & Jangid, 2003). Untuk struktur jebatan yang kaku, seerti jebatan noral dengan bentang endek erioda waktu getar seringkali sangat kecil, yaitu kecil dari 0,2 detik. Bahkan untuk beberaa jebatan ada yang eunyai resons struktur hair saa dengan erceatan tanah. 368
2 Annual Civil ngineering Seinar 2015, Pekanbaru Gabar.1 Keruntuhan Higashi-Nada Viaduct ada tahun 1995 akibat gea Kobe (Chen & Duan, 2003) Tingkat kinerja struktur jebatan berdasarkan Standar Federal ergency Manageent Agency (FMA) 356 (ASC, 2000) daat diilustrasikan dengan taha-taha keruntuhan bangunan seerti ada Gabar.2. Taha analisis statis nonlinear (ushover analysis) daat dinyatakan sebagai tingkat transisi kerusakan oerasional (B) dan tingkat kerusakan (daage level) sebagai Iediate Occuancy (IO), Life Safety (LS) dan Collase Prevention (CP) seerti yang terlihat ada Gabar.2. Gabar.2 Tingkat kinerja dan deforasi struktur. Berdasarkan Gabar.2 daat dilihat bahwa IO enyatakan tingkat kerusakan ringan dan struktur daat di dihuni kebali. Tingkat LS enyatakan kerusakan oderat (sedang) diana setelah terjadinya gea bui, struktur engalai kerusakan yang eerlukan erbaikan untuk daat dihuni kebali. Sedangkan tingkat CP enyatakan struktur engalai kerusakan berat dan tidak bisa dihuni kebali. Uunya asalah yang dihadai dala eeliharaan jebatan konvensional tidak daat dileaskan dari kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan konstruksi dan kesalahan anusianya sendiri. Untuk engurangi kesalahan dala konstruksi daat dilakukan dengan usaha endekatan erkiraan terbaik enggunakan etode Jaringan Saraf Tiruan (JST) atau dikenal juga dengan Artificial Neural Network. Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah odel erhitungan yang eniru ekanise kerja jaringan saraf akhluk hidu. JST terdiri dari neuron-neuron yang eruakan unit engolahan inforasi seerti ada jaringan saraf biologis. JST telah digunakan dala berbagai disilin ilu karena au eodelkan erhitungan yang koleks dengan nonlinearitas tinggi. Struktur JST uunya terdiri dari inut layer, hidden layer, dan outut layer. Inut layer berisi neuronneuron yang eneria data langsung dari luar (eksternal). Hidden layer eneria sinyal dari inut layer 369
3 Annual Civil ngineering Seinar 2015, Pekanbaru dan eneruskannya ke outut layer. Julah neuron dala hidden layer eengaruhi keakuratan dan keauan JST dala eodelkan nonlinearitas. Sedangkan Outut layer berisi neuron-neuron yang ereresentasikan target dan outut dari odel erhitungan. Selisih target dan outut dari odel erhitungan JST adalah tingkat kesalahan JST. Alikasi enggunaan JST di dala onitoring kesehatan jebatan telah dikebangkan dala enelitian sebelunya (Suryanita & Adnan, 2013, 2014). Dala enelitian sebelunya ini JST daat erediksi tingkat kerusakan struktur jebatan sebesar 98% endekati nilai target. Selain itu JST juga daat erediksi tingkat kerusakan yang ditibulkan di dala siste eringatan dini yang dikoneksikan dengan jaringan internet. Sehingga daat eberikan inforasi tentang kesehatan jebatan keada instansi terkait dan asyarakat uu. Dengan seakin berkebangkan teknologi inforasi, aka eranan JST di bidang ilu teknik siil seakin dierlukan. Dala engujian di laboratoriu, odel tiang dibuat sedeikian rua dikarenakan keterbatasan ruang dan alat sehingga dieroleh skala rototi jebatan dengan odel jebatan yaitu skala 1:34. Pebuatan odel tiang jebatan enggunakan huku keirian (Siilitude Law) yang diturunkan dari teorea Buckinghan Pi. Studi hubungan kuantitatif antara odel skala laboratoriu dan rototi nya telah dikebangkan oleh Lu et al (2008) and Beyer (2013). Banyak faktor yang erlu disederhanakan dan diasusikan untuk ebuat odel skala laboratoriu yang bererilaku endekati erilaku struktur rototi yang sebenarnya (full scale). Untuk itu kajian akalah ini bertujuan erediksi kerusakan jebatan beton bertulang ada odel tiang jebatan skala laboratoriu berdasarkan variasi utu beton. Diharakan dengan diketahuinya rediksi tingkat kerusakan ada jebatan akan ebantu ihak terkait dan asyarakat uu untuk engetahui kesehatan suatu jebatan. 2. MTODOLOGI Studi kasus ada kajian ini adalah struktur jebatan beton bertulang dengan satu bentang seanjang 34 seerti ada Gabar.3. Panjang bentang adalah 34 dengan dan tiang (ier) ditengah bentang. Gabar.3 Bentang jebatan dengan tiang (ier) di tengah jebatan. Skala odel tiang jebatan dibuat berdasarkan rasio ukuran yang sebenarnya (rototi) terhada ukuran odel skala laboratoriu yang dieroleh dari erhitungan ersaaan siilitude yang terdaat ada Tabel.1. Adaun odel tiang (ier) dengan skala laboratoriu 1:34 daat dilihat ada Gabar
4 Annual Civil ngineering Seinar 2015, Pekanbaru Gabar.4 Model tiang (ier) skala laboratoriu Tabel. 1 Paraeter skala odel yang digunakan Paraeter Persaaan Nilai skala (S) Ukuran odel Diensi (anjang l dan tinggi), S l l 34 l S 34 Perceatan (a) and a Gravitasi(g), asusi Sa 1 1 S a=s g= 1 a Modulus Young, Untuk tiang : (*), S S S = = Massa (), S 3 S = S ρ. S l 4700 = 4700 f f l l l S 34 a Sa t a a 1 S S Kekakuan (k), S k S k = S.S l Perioda (t), S t 1 2 S S = t Sk Gaya (F), S f S. S k k k S k T T T S t F F F S 1492 F Catatan: beton = 4700 f c dengan f c ada hari ke 28 engujian kekuatan beton dala satuan MPa (satuan SI) (Aerican Concrete Institute 318 Code) Ukuran odel tiang yang dibuat berdasarkan ersaaan siilitude ada Tabel 1. Tinggi odel adalah 32,8 c dengan lebar 42,4 c dengan utu beton 30 MPa. Dala engujian statis non linear (ushover test) digunaka 2 strain gauge yang diasang ada erukaan odel dan 2 sensor LVDT yang diasang ada bagian atas tiang dengan enabahan assa yang diberikan elalui load cell. Beban dorong diberikan elalui load cell yang diasang lateral ada ertengahan lengan tiang odel seerti terlihat ada Gabar
5 Annual Civil ngineering Seinar 2015, Pekanbaru Gabar.5 Ukuran odel dan osisi sensor ada engujian beban dorong lateral Data untuk roses training dan testing dala siste Jaringan Saraf Tiruan dihasilkan dari analisis beban dorong nonlinar statis (Pushover analysis) enggunakan SAP2000. Inut data terdiri dari utu beton (F c), erindahan (DISPL), dan gaya (FORC) yang digunakan dala roses training. Sedangkan data outut adalah tingkat kerusakan (DAMAG) yang ditibulkan ada tiang jebatan akibat beban dorong. Arsitektural odel Jaringan Saraf Tiruan untuk odel tiang jebatan skala kecil daat dilihat ada Gabar 6 berikut. Gabar 6. Arsitektural odel Jaringan Saraf Tiruan 372
6 Annual Civil ngineering Seinar 2015, Pekanbaru Mutu beton odel tiang jebatan yang disiulasikan di dala rogra SAP2000 berkisar ulai 20 Ma saai dengan 30 Ma. Proses training enggunakan 75 ersen data erindahan dan gaya, sedangkan roses testing enggunakan 25 ersen data erindahan dan gaya yang dihasikan elalui analisis statis non linear. Siulasi rediksi enggunakan Jaringan Saraf Tiruan enggunakan rogra MATLAB. Mutu beton (F c) yang digunakan untuk roses training dan testing JST yaitu yaitu 20 Ma, 21 Ma, 22 MPa, 24MPa, 26MPa, 28 Ma, 29 Ma dan 30 Ma seerti terlihat ada Tabel 2. NO. Tabel.2 Data inut dan outut untuk roses training dan testing Jaringan Saraf Tiruan INPUT OUTPUT INPUT OUTPUT INPUT OUTPUT NO. NO. F'c DISPL FORC DAMAG F'c DISPL FORC DAMAG F'c DISPL FORC DAMAG B CP IO B CP LS B B LS B B CP B B CP IO B CP IO B CP LS IO CP LS IO B CP LS B CP LS B CP CP B CP CP IO B CP IO B CP LS B CP LS B B CP B B CP IO B CP IO B CP LS IO CP LS IO CP CP LS B CP LS B CP CP B B CP B B CP IO B CP IO B CP LS B CP LS IO CP CP IO B CP LS B CP LS B CP CP B CP IO CP HASIL DAN PMBAHASAN Pengujian tingkat kerusakan ada odel tiang jebatan skala laboratoriu ini dilakukan untuk engidentifikasi erilaku non linear dari tiang jebatan ukuran yang sebenarnya. Pengujian dengan etode beban dorong (ushover test) telah eberikan hasil endekati yang analisis secara nuerikal enggunakan SAP2000 seerti yang terlihat ada Gabar 7. Validasi hasil nuerik dengan enggunakan engujian beban dorong terhada odel ukuran laboratoriu telah enghasilkan kurva deforasi ideal yang daat eberikan inforasi erilaku tiang jebatan yang sebenarnya. Pada engujian di laboratoriu telah enghasil retak ertaa terjadi akibat gaya 9 kn. Sedangkan erindahan aksiu yang dihasil adalah sebesar 9 akibat gaya lateral 26 kn. 373
7 Annual Civil ngineering Seinar 2015, Pekanbaru Gabar 7. Kurva statis nonlinear akibat beban lateral ada odel tiang jebatan Hasil erindahan dan gaya yang ditibulkan akibat beban lateral ada engujian di laboratoriu divalidasi dengan hasil siulasi nuerik SAP2000 dengan berbagai utu beton ulai dari 20 MPa saai 30 Ma enggunakan etode Jaringan Saraf Tiruan. Hasil rediksi deforasi yang ditibulkan untuk utu 23 MPa daat dilihat ada Tabel 3. Tabel.3 Data validasi rediksi deforasi enggunakan utu beton 23 MPa F'c Dislaceent Force Daage () (kn) Level Actual Prediction B B B B B IO IO LS LS CP CP CP CP Hasil training dan testing data enggunakan Jaringan Saraf Tiruan telah enghasilkan nilai kesalahan terbaik (Mean Squared rror, MS) sebesar dan nilai regresi validasi sebesar seerti terlihat ada Gabar
8 Annual Civil ngineering Seinar 2015, Pekanbaru Gabar 8. Nilai kesalahan (MS) dan Regresi hasil rediksi tingkat kerusakan odel tiang jebatan 3. KSIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan daat disiulkan bahwa untuk engetahui erilaku non linear suatu struktur jebatan daat dilakukan engujian dengan odel skala laboratoriu dengan ersaaan siilitude laws berdasarkan teorea Backingha. Pengujian di laboratoriu daat dilakukan dengan engujian beban dorong (Pushover test). Nilai MS sebesar Nilai MS ini endekati nilai nol yang berarti nilai rediksi telah enghasilkan kesalahan relatif kecil yaitu kecil dari 5%. Sedangkan nilai regresi validasi sebesar engidentifikasi hasil rediksi endekati 97, 5 % endekati nilai aktual nya. Dengan deikian alikasi etode Jaringan Saraf Tiruan (JST) ada odel struktur jebatan daat enjadi solusi bagi erencana struktur dala erediksi keruntuhan rototi jebatan yang sebenarnya. DAFTAR PUSTAKA Anoni. (1996). Seisic valuation and Retrofit of Concrete Building Volue 1. California: Alied Technology Council. ASC. (2000). FMA 356 Prestandard and Coentary for The Seisic Rehabilitation of Buildings (Vol. FMA 356). Beyer, K. (2013). Testing Methods in arthquake ngineeering. Paer resented at the -SR Worksho October 16-18, 2013 Universiti Teknologi Malaysia. Chen, W.-F., & Duan, L. (ds.). (2003). Bridge ngineering Seisic Design. Florida: CRC Press. Kunde, M., & Jangid, R. (2003). Seisic behavior of isolated bridges: A-state-of-the-art review. lectronic Journal of Structural ngineering, 3(2), Lu, X., Fu, G., Shi, W., & Lu, W. (2008). Shake table odel testing and its alication. The Structural Design of Tall and Secial Buildings, 17(1), doi: /tal.338. Maesah, H. Y., Wallah, S.., & Windah, R. S. (2014). Analisis Pushover ada Bangunan dengan Soft First Story. JURNAL SIPIL STATIK, 2(4). Nurjannah, S. A., & Megantara, Y. (2011). Peodelan Struktur Bangunan Gedung Bertingkat Beton Bertualang Rangka Terbuka Sietris di Daerah Rawan Gea Dengan Metoda Analisis Pushover. Pawirodikroo, W. (2012). Seisologi Teknik dan Kegeaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pranata, Y. A. (2013). valuasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Tahan Gea dengan Pushover Analysis (sesuai ATS-40, FMA 356 dan FMA 440). Suryanita, R., & Adnan, A. (2013). Alication of Neural Networks in Bridge Health Prediction based on Acceleration and Dislaceent Data Doain. Lecture Notes in ngineering and Couter Science: Proceedings of The International MultiConference of ngineers and Couter Scientists 2013, March, 2013, Hong Kong, 2202(1), Suryanita, R., & Adnan, A. (2014). arly-warning Syste in Bridge Monitoring Based on Acceleration and Dislaceent Data Doain. In G.-C. Yang, S.-I. Ao, X. Huang, & O. Castillo (ds.), Transactions on ngineering Technologies (Vol. 275, ): Sringer Netherlands. 375
Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu
Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu R. SURYANITA 1,* 1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Jl. HR Soebrantas KM.12.5 Pekanbaru, Indonesia
Lebih terperinciResearch Consortium OPPINET, Institut Teknologi Bandung
IATMI 006-TS-9 PROSIDING, Siosiu Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perinyakan Indonesia (IATMI) 006 Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 5-7 Noveber 006 APLIKASI NILAI EFISIENSI ALIRAN DAN METODE SEQUENTIAL
Lebih terperinciANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA INDONESIA INTENSITAS TINGGI DENGAN KONDISI TANAH LUNAK
ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA INDONESIA INTENSITAS TINGGI DENGAN KONDISI TANAH LUNAK Sri Fatma Reza 1, Reni Suryanita 2 dan Ismeddiyanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Sipil/Universitas
Lebih terperinciBAB 4 KAJI PARAMETRIK
Bab 4 Kaji Paraetrik BAB 4 Kaji paraetrik ini dilakukan untuk endapatkan suatu grafik yang dapat digunakan dala enentukan ukuran geoetri tabung bujursangkar yang dibutuhkan, sehingga didapatkan harga P
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur
Lebih terperinciPENGARUH SENSITIFITAS DIMENSI DAN PENULANGAN KOLOM PADA KURVA KAPASITAS GEDUNG 7 LANTAI TIDAK BERATURAN
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH SENSITIFITAS DIMENSI DAN PENULANGAN KOLOM PADA KURVA KAPASITAS GEDUNG 7 LANTAI TIDAK BERATURAN Nurlena Lathifah 1 dan Bernardinus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan
Lebih terperinciImpuls dan Momentum By. Aan S. Arcadie
Iuls dan Moentu y. Aan S. Arcadie A. Iuls (I ---- Ns) ada saat Anda enendang bola, gaya yang diberikan kaki aada bola teradi dala waktu yang sangat singkat. Gaya seerti ini disebut sebagai gaya iulsif.
Lebih terperinciDINAMIKA LINEAR Teori Singkat Hukum-hukum Newton tentang Gerak Gaya-gaya yang sering dijumpai dalam persoalan mekanika: maksimum
DINAIKA LINEAR Teori Singkat Huku-huku Newton tentang Gerak. Huku Newton Benda yang dia atau berada dala gerak dengan keceatan konstan akan terus berada dala keadaan geraknya kecuali ada gaya yang bekerja
Lebih terperinciBab III. Dasar Teori
Bab III Dasar Teori Pada dasarnya, engujian yang dilakukan untuk engetahui koefisien refleksi dan transisi odel eecah gelobang struktur akresi ineral, adalah suatu uaya untuk ereroduksi suatu keadaan laangan
Lebih terperinciPERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciBAB III ANALISA TEORETIK
BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian
Lebih terperinciEVALUASI BALOK DAN KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA
EVALUASI BALOK DAN KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA Christy Merril Rantung Marthin D. J. Sumajouw, Reky S. Windah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado email: christyrantung@ymail.com
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan
Lebih terperinciContoh 1. = 3, 75 cm 3 Ditanya : m Jawab : m = ρv = 19,3 x 3,75 = 27,375 gra m
Contoh. Seotong eas yang bentuknya seerti seeda akan di tentukan assanya. Eas di asukkan dala gelas ukur yang sebelunya telah berisi air, seerti gabar. Ternyata, skala yang ditunjukan oleh eukaan air dala
Lebih terperinciPertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012
Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH MODIFIKASI JUMLAH KUTUB TERHADAP PERUBAHAN DAYA DAN TORSI MOTOR INDUKSI SATU FASA
KAJAN PENGARUH MODFKA JUMLAH KUTUB TERHADAP PERUBAHAN DAYA DAN TOR MOTOR NDUK ATU FAA Asfari Hariz antoso, Pebibing : Hari antoso, Pebibing : Hery Purnoo. Abstrak Motor induksi satu fasa banyak digunakan
Lebih terperinciPREDIKSI TINGKAT KINERJA STRUKTUR GEDUNG KANTOR BERDASARKAN MUTU BETON DENGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN
Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 3, No. 2, Oktober 2017 PREDIKSI TINGKAT KINERJA STRUKTUR GEDUNG KANTOR BERDASARKAN MUTU BETON DENGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN Beny Setiawan Mahasiswa Magister Teknik
Lebih terperinciEVALUASI KEMAMPUAN STRUKTUR RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA
EVALUASI KEMAMPUAN STRUKTUR RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA Gerry F. Waworuntu M. D. J. Sumajouw, R. S. Windah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: gerrywaw@gmail.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciMETODA PELETAKAN AKAR ADAPTIF LANGSUNG PADA TANGKI REAKTOR. Iskandar Aziz Dosen PNS dpk pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Almuslim ABSTRAK
METODA PELETAKAN AKAR ADAPTIF LANSUN PADA TANKI REAKTOR Iskandar Aziz Dosen PNS dk ada Progra Studi Teknik Siil Universitas Alusli ABSTRAK Tulisan ini eresentasikan etoda eletakan akar adatif langsung
Lebih terperinciPerbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil
Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciLampiran 1 - Prosedur pemodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol simpangan antar tingkat menggunakan program ETABS V9.04
50 Lapiran 1 - Prosedur peodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol sipangan antar tingkat enggunakan progra ETABS V9.04 Pada sub bab ini, analisis struktur akan dihitung serta ditunjukan dengan prosedur
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciREVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA
REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Dengan Pushover Analysis Akibat Beban Gempa Padang
Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Dengan Pushover Analysis Akibat Beban Gempa Padang Vicky Rizcky, Endah Wahyuni ST., MSc., PhD dan Data Iranata ST., MT., PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan
BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)
RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co
Lebih terperinciStudi Assessment Kerentanan Gedung Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa Dengan Menggunakan Metode Pushover Analysis
Studi Assessment Kerentanan Gedung Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa Dengan Menggunakan Metode Pushover Analysis Windya Dirgantari, Endah Wahyuni dan Data Iranata Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI
ANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI Oleh : RONI SYALIM 07 172 043 JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Untuk encaai tujuan enelitian, dierlukan beberaa engertian dan teori yang relevan dengan ebahasan. Dala bab ini akan diberikan beberaa teori berua definisi, teorea, auun lea yang
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
A464 Analisis Perbandingan Biaya Perencanaan Gedung Menggunakan Metode Strength Based Design dengan Performance Based Design pada Berbagai Variasi Ketinggian Maheswari Dinda Radito, Shelvy Surya, Data
Lebih terperinciSistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant
Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciANALISA PORTAL DENGAN DINDING TEMBOK PADA RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA
ANALISA PORTAL DENGAN DINDING TEMBOK PADA RUMAH TINGGAL SEDERHANA AKIBAT GEMPA Rowland Badenpowell Edny Turang Marthin D. J. Sumajouw, Reky S. Windah Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciPrediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis
JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-59 Prediksi Uur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunai dengan Metode Spectral Fatigue Analysis Angga Yustiawan dan Ketut Suastika Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas
Lebih terperinciPEMODELAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT BETON BERTULANG RANGKA TERBUKA SIMETRIS DI DAERAH RAWAN GEMPA DENGAN METODA ANALISIS PUSHOVER
PEMODELAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT BETON BERTULANG RANGKA TERBUKA SIMETRIS DI DAERAH RAWAN GEMPA DENGAN METODA ANALISIS PUSHOVER S-2 Siti Aisyah N. 1* dan Yoga Megantara 2 1 Balai Diklat Wilayah
Lebih terperinciPengaruh Core terhadap Kinerja Seismik Gedung Bertingkat
Reka Racana Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2016 Pengaruh Core terhadap Kinerja Seismik Gedung Bertingkat MEKY SARYUDI 1, BERNARDINUS HERBUDIMAN 2, 1 Mahasiswa,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 STUDI PERILAKU BANGUNAN MULTI TOWER 15 LANTAI MENGGUNAKAN METODE NONLINEAR TIME HISTORY ANALYSIS DENGAN MEMBANDINGKAN DUA POSISI SHEAR WALL (STUDI KASUS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Statik Beban Dorong (Static Pushover Analysis) Menurut SNI Gempa 03-1726-2002, analisis statik beban dorong (pushover) adalah suatu analisis nonlinier statik, yang
Lebih terperinciPENERAPAN ANALISIS PUSHOVER UNTUKMENENTUKAN KINERJA STRUKTUR PADABANGUNAN EKSISTING GEDUNG BETON BERTULANG
PENERAPAN ANALISIS PUSHOVER UNTUKMENENTUKAN KINERJA STRUKTUR PADABANGUNAN EKSISTING GEDUNG BETON BERTULANG Oleh: Fajar Nugroho Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT
ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT OLEH : Budi Setiawan 106 100 034 Dosen Pebibing : Dra. Laksi Prita W, M.Si. Drs. Sulistiyo, MT. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciOPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK TUANG TINGGI: STUDI KASUS LAPANGAN X
IATMI 2006-TS-30 PROSIDING, Siposiu Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perinyakan Indonesia (IATMI) 2006 Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 5-7 Noveber 2006 OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK
Lebih terperinciPERILAKU GESER PADA DINDING PANEL JARING KAWAT BAJA TIGA DIMENSI DENGAN VARIASI RASIO TINGGI DAN LEBAR (Hw/Lw) TERHADAP BEBAN LATERAL STATIK
ERILAKU GESER ADA DINDING ANEL JARING KAWAT BAJA TIGA DIMENSI DENGAN VARIASI RASIO TINGGI DAN LEBAR (Hw/Lw) TERHADA BEBAN LATERAL STATIK Ari Wibowo 1, Wisnumurti 1, Ribut Hermawan 2 1 Dosen / Jurusan Teknik
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN PUSHOVER ANALYSIS
EVALUASI KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN PUSHOVER ANALYSIS Yogi Oktopianto 1 Relly Andayani 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma Jalan Margonda
Lebih terperinciEVALUASI METODE FBD DAN DDBD PADA SRPM DI WILAYAH 2 DAN 6 PETA GEMPA INDONESIA
EVALUASI METODE FBD DAN DDBD PADA SRPM DI WILAYAH DAN PETA GEMPA INDONESIA Ivan William Susanto, Patrik Rantetana, Ima Muljati ABSTRAK : Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan sebuah metode
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM
25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kolom. Kolom termasuk struktur utama yang bertujuan menyalurkan beban tekan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia sering terjadinya gempa bumi dan hampir selalu menelan korban jiwa. Namun dapat dipastikan bahwa korban jiwa tersebut bukan diakibatkan oleh gempa
Lebih terperinciKata Kunci: SSIIM, transportasi sedimen, gerusan lokal, computational fluid dynamic
ANALISA POLA GERUSAN PADA HILIR BENDUNG PLTM BANTAENG-1 KABUPATEN BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN Fakhri Abi 1, Dian Sisinggih 2, Suwanto Marsudi 2 1 Mahasiswa Progra Sarjana Teknik Jurusan Pengairan
Lebih terperinciII. KAJIAN LITERATUR. tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: tanpa terjadinya kerusakan pada elemen struktural.
5 II. KAJIAN LITERATUR A. Konsep Bangunan Tahan Gempa Secara umum, menurut UBC 1997 bangunan dikatakan sebagai bangunan tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: 1. Struktur yang direncanakan harus
Lebih terperinciAPLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 9 APLIKASI ISOUNTE ASH FLOW PAA KONTROL INVENTORY ENGAN BEBERAPA MAAM KREIT PEMBAYARAN SUPPLIER Hansi Aditya, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi MMT -
Lebih terperinciSTUDI PENEMPATAN DINDING GESER TERHADAP WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL STRUKTUR GEDUNG
STUDI PENEMPATAN DINDING GESER TERHADAP WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL STRUKTUR GEDUNG Fadlan Effendi 1), Wesli 2), Yovi Chandra 3), Said Jalalul Akbar 4) Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh email:
Lebih terperinciANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR
ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,
Lebih terperinciKAJIAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK DAN KONSENTRIK (215S)
KAJIAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK DAN KONSENTRIK (215S) Made Sukrawa, Ida Bagus Dharma Giri, I Made Astarika Dwi Tama Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana
Lebih terperinciTEKNOLOGI BERORIENTASI MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
TEKNOLOGI BERORIENTASI MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS Abdurrozzaq Hasibuan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UISU Jln. Sisingaangaraja Tel. 7869920 Teladan Medan Abstrak Diasa ledakan teknologi,
Lebih terperinciPerencanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah pada Underpass PTC, Surabaya ABSTRAK PENDAHULUAN
1 Perencanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah pada Underpass PTC, Surabaya Ronald Adi Saputro, Suwarno, Musta in Arief Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENGARUH DINDING PENGISI PADA LANTAI DASAR BANGUNAN TINGKAT TINGGI TERHADAP TERJADINYA MEKANISME SOFT STORY
PENGARUH DINDING PENGISI PADA LANTAI DASAR BANGUNAN TINGKAT TINGGI TERHADAP TERJADINYA MEKANISME SOFT STORY Dessy S. Tosari 1 (dessytosari@yahoo.com) Elia Hunggurami 2 (Elia Hunggurami@yahoo.com ) Jusuf
Lebih terperinci) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM BANGKIRAI DENGAN PELAT BAJA
ABSTRAK STUDI ANALISIS KINERJA BANGUNAN 2 LANTAI DAN 4 LANTAI DARI KAYU GLULAM BANGKIRAI TERHADAP BEBAN SEISMIC DENGAN ANALISIS STATIC NON LINEAR (STATIC PUSHOVER ANALYSIS) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Revie dan Jorry, 2016) Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan atau
Lebih terperinciTrihanyndio Rendy Satrya (Mhs S2 Geoteknik FTSP ITS) DR. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro, M Eng (Dosen Pembimbing)
STUDI PENGARUH BEBERAPA VARIASI BATAS CAIR TANAH LEMPUNG PADA PONDASI DANGKAL DENGAN PEMBEBANAN DINAMIS ZONA GEMPA INDONESIA 4, 5, 6 (DENGAN MENGGUNAKAN UJI MODEL DI LABORATORIUM) Trihanyndio Rendy Satrya
Lebih terperinciBab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation
Bab IV Peodelan, Pengujian dan Analisa Siste Steel Ball Magnetic Levitation Pada bab IV ini akan dijelaskan engenai peodelan, pengujian dari siste yang tela dibuat dan penganalisaan asil pengujian tersebut.
Lebih terperinciTinjauan Kekuatan Sistem Penyangga Terowongan dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga
Tinjauan Kekuatan Siste Penyangga Terowongan dengan Menggunakan Metode Eleen Hingga A Review of Tunnel Supporting Systes Using Finite Eleent Method Arwan Apriyono dan Suiyanto # Prodi Teknik Unsoed Abstract
Lebih terperinciPERHITUNGAN TEGANGAN GESER KOLOM BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS (ANNs)
PERHITUNGAN TEGANGAN GESER KOLOM BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS (ANNs) Sutandi NRP : 0021119 Pembimbing Utama : Olga C. Pattipawaej, Ph.D Pembimbing Pendamping : Cindrawaty
Lebih terperinciBAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM
BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Pengembangan Teorema Dalam enelitian dan erancangan algoritma ini, akan dibahas mengenai beberaa teorema uji rimalitas yang terbaru. Teorema-teorema
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasifik dan berada di atas lempeng aktif Hindia-Australia. Ini menyebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditinjau dari segi geografis, Indonesia terletak dijalur pegunungan sirkum pasifik dan berada di atas lempeng aktif Hindia-Australia. Ini menyebabkan Indonesia
Lebih terperinciPENDEKATAN FUZZY COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK VIEWS DALAM PORTOFOLIO MODEL BLACK LITTERMAN
Pendekatan Fuzzy Coroise... (Suci Rahadani) 43 PENDEKATAN FUZZY COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK VIEWS DALAM PORTOFOLIO MODEL BLACK LITTERMAN FUZZY COMPROMISE PROGRAMMING APPROACH FOR VIEWS ON BLACK LITTERMAN
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan letak sendi plastis dengan menggunakan reduced beam
77 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Akibat reduced beam section (perencanaan letak sendi plastis) deformasi struktur menjadi lebih besar 35% daripada deformasi struktur yang tidak diberi perencanaan
Lebih terperinciBAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON
BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERUBAHAN KINERJA STRUKTUR RANGKA STRUKTUR BETON BERTULANG DAN BAJA DENGAN DINDING PENGISI
PERBANDINGAN PERUBAHAN KINERJA STRUKTUR RANGKA STRUKTUR BETON BERTULANG DAN BAJA DENGAN DINDING PENGISI I Ketut Sudarsana 1*, Putu Deskarta 1, dan I Made Santika Putra 2 1 Dosen Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciGambar 2.1 Spektrum respons percepatan RSNI X untuk Kota Yogyakarta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Arfiadi (2013), menyebutkan bahwa untuk Kota Yogyakarta tampak bahwa gaya geser untuk tanah lunak berdasarkan RSNI 03-1726-201X mempunyai nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan
Lebih terperinciRANY RAKITTA DEWI SEMINAR TUGAS AKHIR
RNY RKITT DEWI 3107100083 SEMINR TUGS KHIR BSTRK Kerusakan terbanyak akibat gempa yang terjadi di Indonesia adalah pada bangunan sederhana dengan dinding pengisi batu bata. Hal ini disebabkan bangunan
Lebih terperinciJurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN
Perbandingan Metode Klasifikasi Regresi Logistik Dengan Jaringan Saraf Tiruan (Studi Kasus: Pemilihan Jurusan Bahasa dan IPS ada SMAN 2 Samarinda Tahun Ajaran 2011/2012) Comarison of Classification Methods
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI KINERJA DINDING GESER
BAB I EALUASI KINERJA DINDING GESER 4.1 Analisis Elemen Dinding Geser Berdasarkan konsep gaya dalam yang dianut dalam SNI Beton 2847-2002, elemen struktur dinding geser tidak dicek terhadap kegagalan gesernya.
Lebih terperinciMETHOD OF CALCULATIONS FOR THE DEFLECTIONS, MOMENTS AND SHEARS ON CAKAR AYAM SYSTEM TO DESIGN CONCRETE ROAD PAVEMENTS
METHOD OF CALCULATIONS FOR THE DEFLECTIONS, MOMENTS AND SHEARS ON CAKAR AYAM SYSTEM TO DESIGN CONCRETE ROAD PAVEMENTS METODE HITUNGAN LENDUTAN, MOMEN DAN GAYA LINTANG SISTEM CAKAR AYAM UNTUK PERANCANGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perancanaan Tahan Gempa Berbasis Kinerja Menurut Muntafi (2012) perancangan bangunan tahan gempa selama ini analisis terhadap gempa menggunakan metode Force Based Design, dan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Secara keseluruhan, kesimpulan dari studi yang dilakukan adalah :
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Secara keseluruhan, kesimpulan dari studi yang dilakukan adalah : 1) Perbandingan hasil evaluasi kedua model yaitu desain awal dan desain akhir adalah sebagai
Lebih terperinciANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG
Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni
Lebih terperinciLaporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dala bidang konstruksi sifat aterial yang dapat terdefleksi erupakan suatu hal yantg sangat enakutkan karena bila saja hal tersebut terjadi aka struktur yang dibangun
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI 02-1726-2002 DAN FEMA 450 Eben Tulus NRP: 0221087 Pembimbing: Yosafat Aji Pranata, ST., MT JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENDAHULUAN Perencanaan gedung tahan gempa telah menjadi perhatian khusus mengingat telah banyak terjadi gempa cukup besar akhir-akhir ini. Perencanaa
EVALUASI KINERJA STRUKTUR BAJA TAHAN GEMPA DENGAN PUSHOVER ANALYSIS 1 Agung Sugiyatno 2 Sulardi, ST., MT 1 ancient_agoenk@yahoo.com 2 lardiardi@yahoo.com Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Office Building at Diponegoro University-Tembalang Semarang). Dari
DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka Afrilianto, Gilang, Rahmania, Putri, 2010. Perencanaan Struktur Gedung ICT Universitas Diponegoro - Tembalang Semarang ( Structure Design of ICT Office Building at Diponegoro
Lebih terperinciANALISIS LENDUTAN PERKERASAN KAKU PADA PEMBEBANAN SUDUT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISIS LENDUTAN ERKERASAN KAKU ADA EMBEBANAN SUDUT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Farid Yasir 1, Niken Silmi Surjandari 2, Yusep Muslih urwana 3 1) Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA BANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN SNI DAN FEMA 356DI DAERAH RAWAN GEMPA
EVALUASI KINERJA BANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN SNI-1726-2002 DAN FEMA 356DI DAERAH RAWAN GEMPA Oleh: Fajar Nugroho Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang
Lebih terperinciKampus Bina Widya J. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos Abstract
ANALISIS KINERJA STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT DI WILAYAH GEMPA INDONESIA INTENSITAS TINGGI MENGGUNAKAN ANALISIS STATIS NONLINIER Sri Fatma Reza 1), Reni Suryanita 2), Ismeddiyanto 2) 1) Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciAPLIKASI ANNs DALAM PERHITUNGAN TEGANGAN GESER KOLOM TULANGAN SPIRAL BETON BERTULANG
APLIKASI ANNs DALAM PERHITUNGAN TEGANGAN GESER KOLOM TULANGAN SPIRAL BETON BERTULANG Rizaldi NRP : 0221045 Pembimbing Utama : Olga C. Pattipawaej, Ph.D Pembimbing Pendamping: Cindrawaty Lesmana, M.Sc.
Lebih terperinciBENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL
BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik yang sering disebut juga Ring of Fire, karena sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki masalah sekaligus tantangan yang harus dihadapi dalam dunia konstruksi gedung bertingkat. Tantangan tersebut yaitu adanya ancaman risiko
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN KEKAKUAN DAN KEKUATAN SISTEM GANDA SRPMK DAN SRBE BENTUK DIAGONAL MENURUT SNI 1726:2012 PASAL
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN KEKAKUAN DAN KEKUATAN SISTEM GANDA SRPMK DAN SRBE BENTUK DIAGONAL MENURUT SNI 1726:2012 PASAL 7.2.5.1 Hendri Sugiarto Mulia 1, Stefanus Edwin 2, Hasan Santoso 3, dan
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN
PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN Agus Ristono Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 02 Tabakbayan Yogyakarta Indonesia 55281 Phone: + 62 274 485
Lebih terperinciSTUDI KINERJA SENDI PLASTIS PADA GEDUNG DAKTAIL PARSIAL DENGAN ANALISIS BEBAN DORONG
STUDI KINERJA SENDI PLASTIS PADA GEDUNG DAKTAIL PARSIAL DENGAN ANALISIS BEBAN DORONG Muhammad Ujianto 1, Wahyu Ahmat Hasan Jaenuri 2, Yenny Nurchasanah 3 1,2,3 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciDinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/23/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus
Fisika-TEP FTP UB /3/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik usat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik usat assa benda koosit.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 3.1 Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek enelitian eruakan hal yang tidak bisa diisahkan dari berbagai enelitian yang dilakukan. Menurut Suharisi Arikunto (2010: 161), objek enelitian adalah
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN RESPON BANGUNAN PADA RANGKA BETON PEMIKUL MOMEN DENGAN METODE GAYA LATERAL EKIVALEN DAN RESPON SPEKTRUM
KAJIAN PERBANDINGAN RESPON BANGUNAN PADA RANGKA BETON PEMIKUL MOMEN DENGAN METODE GAYA LATERAL EKIVALEN DAN RESPON SPEKTRUM Benny Yohannes 1,Daniel Rubi Teruna 2 1 Departeen Teknik Sipil, Universitas Suatera
Lebih terperinciGetaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dianalisis periode struktur, displacement, interstory drift, momen kurvatur, parameter aktual non linear, gaya geser lantai, dan distribusi sendi plastis
Lebih terperinci