BAB 2 LANDASAN TEORI. sama untuk mencapai tujuan tertentu. berinteraksi membentuk satu kesatuan yang utuh.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. sama untuk mencapai tujuan tertentu. berinteraksi membentuk satu kesatuan yang utuh."

Transkripsi

1 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Dasar / Umum Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2), Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama - sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut McLeod (2001, p11), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai satu tujuan. Sedangkan O Brien (2003, p8), Sistem sebagai a group of interrelated or interacting elements forming a unified whole, yang berarti sistem adalah sekumpulan elemen - elemen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan yang utuh. Berdasarkan definisi - definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dan terintegrasi dan melakukan suatu fungsi untuk mencapai satu tujuan tertentu Pengertian Informasi Menurut McLeod (2001, p15), mendefinisikan Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang telah memiliki arti. Menurut Romney (2003, p9), Information is data that have been organized and processed to provide meaning, yang berarti informasi adalah data yang telah diorganisasi dan diproses serta memiliki arti.

2 10 Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diorganisasi dan diproses serta memiliki arti Penghasil Informasi dan Karakteristik Informasi Penghasil Informasi menurut Hall (2001, p17 - p18), merupakan suatu proses mengumpulkan, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai. Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki karakteristik berikut ini : a. Relevan Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan. Dengan demikian laporan ini dapat mendukung keputusan manajer atau petugas administrasi. b. Tepat waktu Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya. c. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Namun demikian, materialitas merupakan suatu konsep yang sulit dikualifikasi karena materialitas tidak memiliki nilai yang absolute; ia merupakan konsep masalah spesifik (problem - specific concept). Ini berarti bahwa dalam beberapa kasus informasi harus akurat.

3 11 d. Lengkap Tidak boleh ada bagian informasi yang essential bagi pengambil keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Manajer tingkat lebih rendah cenderung memerlukan informasi yang sangat rinci. Semakin arus informasi mengalir keras melalui organisasi ke manajemen atas, semakin ia dirangkumkan Pengertian Sistem Informasi Menurut Hall (2001, p7), Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Menurut O Brien (2003, p7), Sistem Informasi dapat berupa kombinasi dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber - sumber data yang dikumpulkan, diubah dan disebarkan informasi tersebut dalam sebuah organisasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.

4 Tujuan Sistem Informasi Tujuan sistem informasi menurut Hall (2001, p18), dibedakan atas tiga tujuan umum yang bagi semua sistem yaitu: a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen. Kepengurusan yang merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. b. Untuk mendukung pangambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan para manajer, informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan. c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi menyediakan informasi bagi personal operasi untuk membantu mereka setiap hari dengan efisien dan efektif Komponen Sistem Informasi Menurut O Brien (2003, p8), suatu sistem memiliki tiga komponen dasar, yaitu : 1. Input : menangkap dan mengubah elemen - elemen yang dimasukan ke dalam sistem untuk diproses. 2. Processing : proses transformasi mengubah input menjadi output.

5 13 3. Output : mengirim elemen - elemen yang telah dihasilkan melalui proses transformasi ke tujuan yang telah ditentukan Pengertian Analisis Sistem Menurut Widjajanto (2001, p65), Analisis sistem adalah proses pengujian sistem yang ada dan lingkungannya dengan tujuan untuk menentukan berbagai perbaikan yang diperlukan. Menurut McLeod (2001, p190), Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Menurut Hartono (2005, p129), Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan - perbaikannya. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem secara umum adalah penelitian atas sistem yang telah ada untuk mengetahui spesifikasi yang digunakan dengan tujuan untuk menentukan berbagai perbaikan yang diperlukan dalam merancang sistem yang baru.

6 Langkah - langkah dalam Analisis Sistem Menurut Hartono (2005, p130), langkah - langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut : 1. Identify, yaitu mengindentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang telah ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis Pengertian Perancangan Sistem Menurut Mulyadi (2001, p51), Perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi di dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. Menurut Whitten (2004, p13), Perancangan sistem merupakan spesifikasi atau konstruksi dari solusi teknikal berbasis komputer bagi persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Menurut McLeod (2001, p192), Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah penerjemahan kebutuhan pemakai informasi yang didapat dari proses analisis sistem kedalam alternatif rancangan sistem informasi yang baru.

7 Database Pengertian Database Menurut Connolly (2002, p14), Database is a shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to meet the information needs of a organization. Diterjemahkan sebagai berikut, database adalah sebuah kumpulan data yang memiliki hubungan satu sama lain yang berisi deskripsi dan desain data untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Menurut O Brien (2004, p73), A database is an integrated collection of logically related data elements. Diterjemahkan sebagai berikut, sebuah database adalah suatu kumpulan elemen data yang logis yang saling berhubungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan dari data yang berhubungan satu dengan yang lain, dan diorganisasikan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Menurut Connolly (2002, p281 - p282), perancangan database dibagi menjadi tiga tahapan utama, sebagaimana dijabarkan berikut ini : a. Conceptual Database Design Conceptual database design merupakan proses membangun sebuah model data dari informasi yang diperoleh dalam suatu organisasi, tetapi bebas dari semua pertimbangan fisik.

8 16 b. Logical Database Design Logical database design merupakan proses membangun sebuah model informasi yang diperoleh dari sebuah organisasi berdasarkan model data khusus, tetapi dari hal yang berkaitan dengan database management system dan pertimbangan fisiknya. c. Physical Database Design Physical database design merupakan proses pembuatan gambaran suatu implementasi database pada media penyimpanan kedua Pengertian SQL Menurut Connolly (2002, p111), SQL adalah bahasa yang didesain pada database, digunakan untuk menstranformasi input menjadi output yang diperlukan. Menurut Kurniawan (2004), yang bersumber dari SQL adalah : a. SQL adalah singkatan dari Structured Query Language. b. SQL adalah sarana untuk mengakses database. c. SQL adalah suatu bahasa komputer yang mengikuti standar an American National Standard (ANSI). d. SQL dapat mengeksekusi query terhadap suatu database.

9 17 e. SQL dapat mengambil data dari suatu database. f. SQL dapat menambahkan data dalam suatu database. g. SQL dapat menghapus data dalam suatu database. h. SQL dapat melakukan update terhadap data pada database. i. SQL sangat mudah untuk dipelajari. Jadi dapat disimpulkan bahwa SQL adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mengakses dan mengupdate data pada database Pengertian Query Menurut Jones (2006, P202), Query language have been developed to enable users to communicate with the Database Management System (DBMS) in more Structured formats. Diterjemahkan sebagai berikut, query adalah bahasa yang memperbolehkan user untuk berkomunikasi dengan sistem manajemen database dengan format format terstruktur. Menurut Kurniawan (2004), yang bersumber dari query adalah istilah untuk mengambil data dari database dengan suatu kriteria tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa query adalah bahasa yang memperbolehkan user mengambil data dari sistem database dengan format terstruktur dari kriteria tertentu.

10 Pengertian Rancangan Formulir Menurut Mulyadi (2001, p75), Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir sering juga disebut dengan dokumen. Menurut Jones (2006, p315), form is a formatted document containing blank fields that users can fill in with data. When the form is displayed on a computer screen, the data entered in the blank fields are saved to one or more data table. Artinya bahwa form adalah suatu dokumen yang terancang yang berisi field kosong yang dapat diisi data oleh para pemakai. Ketika form ditampilkan pada layar komputer, data yang masuk kedalam field yang kosong disimpan kedalam satu atau lebih tabel data. Jadi dapat disimpulkan bahwa rancangan formulir adalah secarik kertas atau dokumen yang memiliki ruang untuk diisi data oleh pemakai Tipe Input Form Menurut Jones (2006, p262 - p264), terdapat beberapa tipe dari input form, yaitu : a.) Single - record entry form Form ini menunjukan hanya satu record saja. Form ini digunakan untuk menambahkan, menghapus, atau memodifikasi data dalam record tunggal pada tabel tertentu. Form seperti ini sering digunakan dalam pemeliharaan data master file.

11 19 b.) Tabular entry form Form ini menyediakan suatu lembar kerja seperti rancangan untuk memasukan berbagai record dalam suatu tabel tunggal. Form jenis ini sering digunakan untuk menyimpan secara batch suatu peristiwa. c.) Multi - table entry form Form ini digunakan untuk menambah data pada lebih dari satu tabel Elemen penting dari form Menurut Jones (2006, p268 - p270), ada lima elemen penting dari form yang memerlukan dokumentasi, yaitu : a) attribute yang disimpan dalam tabel. b) attribute yang ditampilkan dari tabel. c) fields yang dihitung. d) foreign keys. e) Queries Pengertian Rancangan Layar Menurut Jones (2006, p271), form interface elements are objects on form used for entering or performing actions. Artinya bahwa elemen layar form adalah objek - objek pada form yang digunakan untuk memasukan informasi atau tindakan yang ditujukan. Menurut Whitten (2004, p589), rancangan input harus dibuat sesederhana mungkin dan dirancang untuk mengurangi kesalahan

12 20 pemasukan data. Kebutuhan pengguna sistem harus dipertimbangkan. Jumlah data yang dimasukan harus seminimal mungkin Elemen - elemen Rancangan Layar Menurut Jones (2006, p271 - p272), terdapat beberapa elemen dalam rancangan layar, yaitu : a.) Text box Text box adalah ruang pada form yang digunakan untuk memasukan informasi yang kemudian akan ditambahkan pada tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel. b.) Labels Labels membantu pengguna dalam memahami informasi apa saja yang dibutuhkan untuk memasukan kedalam form. c.) Look - up feature Look - up feature biasanya ditambahkan pada text boxes yang digunakan untuk memasukan kedalam foreign key. d.) Command buttons Command buttons memungkinkan pengguna untuk memilih salah satu dari serangkaian pilihan. Sebagai contoh, pengguna dapat menggunakan radio button pada form untuk memungkinkan pengguna memilih salah satu dari tiga tipe pembayaran berikut, yakni pembayaran tunai,

13 21 pembayaran kredit, atau kartu kredit. Jika terdapat pilihan yang banyak, look up feature merupakan pilihan yang lebih baik. e.) Check boxes Check boxes mirip seperti radio buttons, tetapi dapat memilih lebih dari satu pilihan Pengertian Rancangan Laporan Menurut Jones (2006, p201), Report is a formatted and organized presentation of data. Artinya adalah bahwa laporan adalah penyajian data yang telah tersusun dan terorganisir. Menurut Jones (2006, p256 - p258), rancangan laporan dapat dibagi menjadi : a.) Label boxes dan text boxes Dua elemen penting dari segala laporan adalah tabel dan data. Dalam Microsoft access, elemen-elemen ini ditunjukan oleh tabel boxes dan text boxes. b.) Grouping attribute Laporan yang berkelompok, dikelompokan oleh sesuatu. c.) Group header Group header dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang umum pada kelompok. d.) Group detail Transaksi yang terjadi pada kelompok didaftarkan dalam kelompok secara rinci dan lengkap.

14 22 e.) Group footer Group footer juga dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam laporan yang berkelompok. Menurut Whitten (2004, p552), Laporan atau output menggambarkan informasi bagi pengguna system. Output adalah komponen yang dapat dilihat dari system informasi yang bekerja atau berfungsi. Menurut Weber (2006, p635), Desain laporan yang baik harus berisi data data berikut ini : a.) Nama Laporan. b.) Waktu dan tanggal laporan tersebut dibuat. c.) Jumlah lembar laporan. d.) Periode proses pembuatan laporan. e.) Program yang digunakan untuk pembuatan laporan. f.) Orang yang bertanggungjawab dalam pembuatan laporan. g.) Klasifikasi sekurtitas (confidencial/biasa). h.) Tanggal retensi. i.) Metode penghancuran laporan. j.) Halaman Activity Diagram Pengertian Proses Bisnis Menurut Jones (2006, p4) : A business process is a sequence of activities performed by a business for acquiring,

15 23 producing, and selling goods and services. Yang berarti bahwa sebuah proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh sebuah bisnis dalam rangka penyediaan, produksi, penjualan barang dan jasa Pengertian Event Menurut Jones (2006, p4) : Events are activities that happen at a point in time. Yang berarti events adalah aktivitas yang terjadi selama waktu tertentu Pengertian Activity diagram Menurut Jones (2000, p60) : Activity diagram plays the role of as map in understanding business processes by showing the sequence of activities in the processes. Diterjemahkan sebagai berikut, Activity diagram adalah sebuah representasi grafik yang digunakan untuk menunjukkan urutan aktivitas dalam suatu proses bisnis dengan tujuan untuk memahami proses bisnis tersebut. 2.2 Pengertian Project Monitoring Pengertian Project Menurut Schwalbe (2000, p4), proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik.

16 24 Menurut Gray (2000, p4), proyek adalah sesuatu yang kompleks, tidak rutin, usaha yang tepat waktu yang dibatasi oleh time, budget, resources, dan performance specification yang didesign untuk kebutuhan pelanggan. Menurut Olson (2003, p2), suatu proyek melibatkan aktivitas yang baru dan kompleks, tujuan yang dapat didefinisikan melintasi berbagai level organisasi dan merupakan aktivitas yang unik. Berdasarkan definisi - definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proyek adalah suatu usaha yang kompleks, tidak rutin, unik dan tepat waktu yang dibatasi oleh waktu, anggaran dan sumber daya serta persyaratan kinerja yang didesign untuk kebutuhan pelanggan Tiga kendala proyek Menurut Schwalbe (2000, p5), setiap proyek memiliki batasan yang berbeda terhadap ruang lingkup, waktu, dan biaya yang biasanya disebut sebagai triple constrain (tiga kendala). Setiap proyek manajer harus memperhatikan hal - hal penting dalam manajemen proyek : 1. Ruang lingkup (Scope) : apa yang ingin dicapai dalam proyek? Produk atau layanan apa yang pelanggan harapkan dari proyek tersebut?

17 25 2. Waktu (Time) : berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek? Bagaimana jadwal kegiatan proyek akan dilaksanakan? 3. Biaya (Cost) : berapa biaya yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan proyek? Karakteristik Project Menurut Nicholas (2001, p22), karakteristik proyek meliputi : 1. Melibatkan suatu tujuan yang dapat dijelaskan, dimana tujuan tersebut dispesifikasikan dalam bentuk biaya, jadwal, dan kinerjanya. 2. Unik, sesuatu proyek perlu memiliki sesuatu yang berbeda dari proyek sebelumnya. Jadi proyek tersebut merupakan suatu jenis aktivitas sebelumnya. 3. Suatu aktivitas yang bersifat sementara, digunakan untuk menyelesaikan suatu tujuan yang dibatasi oleh periode waktu yang telah ditentukan. 4. Menggunakan kemampuan dan talenta dari beberapa profesi dan organisasi. 5. Kemungkinan tidak dikenal (unfamiliar), karena terdiri dari beberapa ide baru, pendekatan baru, atau teknologi baru yang memiliki resiko dan ketidakpastian yang tinggi.

18 26 6. Ada sesuatu yang dipertaruhkan, kegagalan dari proyek dapat menyebabkab hal - hal yang beresiko bagi organisasi maupun tujuan dari proyek tersebut. 7. Proses pengerjaan untuk mencapai tujuan, selama proses proyek melewati beberapa tahap - tahap yang jelas yang disebut daur hidup proyek Siklus Hidup Proyek Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p19), proyek atau organisasi dapat membagi proyek menjadi beberapa tahapan untuk menyediakan pengawasan manajemen yang lebih baik dengan menghubungkan ke operasi secara terus menerus dari pelaksanaan organisasi. Tahapan ini dikenal sebagai siklus hidup proyek Manajemen Waktu Proyek Menurut Schwalbe (2000, p11), didefinisikan meliputi proses - proses yang dibutuhkan untuk memastikan ketepatan waktu pengerjaan suatu proyek. Proses proses utama yang terlibat pada manajemen proyek ini adalah : 1. Definisi Aktivitas (Activity definition) Pendefinisian aktivitas menghasilkan Work Breakdown Structure (WBS) yang lebih spesifik dan penjelasan support oleh tim proyek. Tujuan dari proses ini ialah untuk

19 27 memastikan tim proyek memiliki pengertian yang mendalam akan aktivitas atau tahapan yang harus dijalankan sebagai bagian dari ruang lingkup proyek. 2. Barisan Aktivitas (Activity Sequencing) Setelah mendefinisikan aktivitas, langkah selanjutnya adalah barisan aktivitas atau activity sequencing. Yaitu meliputi memeriksa kembali aktivitas pada detail Work Breakdown Structure (WBS), detail deskripsi produk, asumsi, dan batasan untuk menentukan hubungan antar aktivitas. 3. Estimasi Durasi Aktivitas (Activity Duration Estimating) Proses selanjutnya ialah mengestimasi durasi aktivitas. Output dari proses ini ialah estimasi durasi untuk setiap aktivitas. 4. Pengembangan jadwal (Schedule development) Pengembangan jadwal menggunakan hasil dari keseluruhan proses manajemen waktu proyek yang sudah dilakukan untuk menentukan waktu dimulai dan diakhirinya suatu proyek. Tujuan umum pengembangan jadwal adalah untuk membuat jadwal proyek yang realistis yang menyediakan basis atau dasar untuk mengawasi kemajuan proyek. Beberapa tools dan teknik dapat membantu proses ini adalah : 1. Gantt Chart

20 28 Menurut Schwalbe (2000, p119), Gantt Chart menyediakan format standar untuk mengambarkan informasi jadwal proyek dengan memberikan daftar aktivitas proyek dan waktu dimulai dan waktu selesai suatu proyek yang sesuai dengan format kalender. 2. Critical Path Method (CPM) CPM disebut juga teknik analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) yang merupakan teknik analisa jaringan proyek yang digunakan untuk memprediksi total durasi proyek. Critical Path bagi sebuah proyek ialah serangkaian aktivitas yang menentukan waktu paling awal suatu proyek yang dapat diselesaikan. Critical path merupakan waktu terpanjang pada diagram jaringan dan memiliki jumlah slack atau float paling sedikit. Slack atau float adalah jumlah aktivitas yang makin tertunda tanpa menunda atau memundurkan aktivitas lain yang berurutan atau tanggal penyelesaian suatu proyek. 3. Program Evaluation and Review Technique (PERT) Teknik lain manajemen waktu proyek ialah Program Evaluation and Review Technique (PERT), yang merupakan teknik analisis jaringan yang digunakan untuk mengestimasi durasi proyek saat ada tingkatan yang tinggi akan ketidakpastian estimasi durasi aktivitas tersebut. PERT menggunakan estimasi probabilitas

21 29 waktu, yaitu estimasi durasi berdasarkan pada estimasi optimis, most likely, dan pesimis dari durasi aktivitas. 4. Pengendalian Jadwal Banyak hal yang terlibat dalam pengendalian perubahan jadwal proyek. Sangat penting untuk pertama kali memastikan bahwa jadwal proyek sudah realistis. Tahap ini meliputi aktivitas pengendalian dan pengaturan perubahan jadwal proyek Critical Success Factor (CSF) Menurut Olson (2003, p10), mendefinisikan dan mengimplementasikan CSF adalah bagian penting yang harus dilaksanakan agar suatu kegiatan atau aktivitas proyek dapat berjalan dengan baik Faktor - faktor penentu kesuksesan proyek piranti lunak Menurut Pinto dan Slevin (1987) yang bersumber dari kesuksesan suatu proyek dapat dilihat dari kesesuaian proyek dari segi spesifikasi, biaya, dan waktu yang diinginkan. Menurut Olson (2003, p12), tiga faktor yang diyakini sebagai faktor keberhasilan suatu proyek adalah :

22 30 a. Keikutsertaan klien dalam proyek. b. Dukungan dari top management. c. Objektif yang jelas dari sebuah proyek. Menurut Olson (2003, p13), Pinto dan Slevin pada tahun 1988 telah menyelidiki lebih dari 400 proyek, dan menemukan CSF yang berikut ini berdasarkan urutannya: a. Misi proyek Suatu proyek harus memiliki tujuan dan arah yang jelas mengenai diadakannya proyek. Tim proyek dan bidang - bidang yang terkait didalam perusahaan serta stakeholder yang memiliki peranan penting harus mengerti misi proyek tersebut. b. Dukungan manajemen puncak Management tingkat atas harus memberikan dukungan terhadap proyek yang akan dilaksanakan. Dukungan bisa diberikan dalam bentuk penyediaan sumber daya yang diperlukan, memberikan otoritas yang cukup untuk pelaksanaan implementasi, mengikuti dan memperhatikan berbagai aspek kritis proyek, serta turun tangan dalam penyelesaiannya.

23 31 c. Rencana atau Jadwal Suatu proyek harus memiliki perencanaan dan penjadwalan secara keseluruhan seperti milestone, jadwal penyerahan produk yang dibuat, dan lain - lain. Dalam hal ini termasuk sistem pelaporan dan monitoring yang efektif untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyimpangan. d. Konsultasi klien Dengan adanya konsultasi dengan pemilik proyek dari waktu kewaktu selama penyelenggaraan proyek akan sangat memperlancar pelaksanaan tahap implementasi sejauh mana keinginan peranan pemilik. e. Personil Salah satu CSF ini berhubungan dengan memilih, melakukan negosiasi, merekrut, serta pembinaan tim kerja yang efektif. Dengan kata lain, personil berhubungan dengan orang - orang yang cocok ditugaskan kedalam tim proyek. f. Tugas teknis Pelaksana proyek atau suatu tim proyek harus memiliki kemampuan teknis dan harus

24 32 menguasai teknologi dari proyek yang akan dikerjakan. g. Penerimaan klien Pemilik proyek, terutama pada tahap akhir implementasi ikut aktif melakukan testing atau uji coba dan sertifikasi (pemilik proyek menerima produk yang dihasilkan tersebut). h. Pengawasan dan umpan balik Faktor ini diperlukan guna mengetahui sejauh mana hasil pelaksanaan proyek dibandingkan dengan perencanaan terutama anggaran. Disini diperlukan metode yang dapat meramalkan hasil kegiatan akhir proyek bilamana kondisi seperti saat pelaporan tidak berubah. Dengan demikian, bisa diadakan koreksi sesuai keperluan. i. Komunikasi Adanya komunikasi yang baik antara peserta proyek (Tim proyek) dan stakeholder yang terkait diperlukan untuk mencegah duplikasi kegiatan maupun salah pengertian. Dengan adanya komunikasi yang baik pula persoalan - persoalan yang timbul selama proses implementasi akan dapat dibicarakan.

25 33 j. Pemecahan masalah Pemecahan masalah adalah suatu mekanisme yang membantu memperkirakan persoalan yang akan terjadi dikemudian hari sehingga jauh sebelumnya sudah diberikan perhatian yang seksama Faktor - faktor penyebab kegagalan proyek piranti lunak Ewusi - Mensah dan Przansnyski (Olson, 2003, p12) membedakan 3 jenis kasus yang mencerminkan kegagalan proyek, yaitu : Total abandonment, yang menghentikan semua aktivitas proyek sebelum implementasi dilakukan. Kasus ini merupakan kasus yang paling sering ditemukan dalam perbandingan dengan dua jenis kasus lainnya. Substantial abandonment, yang membuang sebagian besar hasil proyek untuk membuat proyek tersebut lebih sederhana, namun memberikan hasil berupa proyek baru yang sangat berbeda sekali dengan spesifikasi awal. Partial abandonment, yang memperkecil ruang lingkup proyek tanpa mengubah spesifikasi awal.

26 34 Dalam survei Engler (Olson, 2003, p12) terhadap para eksekutif, alasan utama yang menyebabkan kegagalan proyek adalah kurangnya keterlibatan user. Hal tersebut diikuti dengan kurangnya dukungan eksekutif puncak dan kurangnya pernyataan yang jelas mengenai tujuan bisnis Mengarahkan dan Mengatur Pelaksanaan Proyek Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p94), mengarahkan dan mengatur proses pelaksanaan memerlukan manager proyek dan tim proyek untuk melaksanakan berbagai tindakan pelaksanaan rencana manajemen proyek untuk memenuhi pekerjaan yang digambarkan dalam pernyataan lingkup proyek. Tindakan - tindakan tersebut adalah: Melaksanakan aktivitas untuk memenuhi tujuan proyek. Berusaha dan mengeluarkan dana untuk memenuhi tujuan proyek. Mengorganisir, melatih, dan mengatur anggota tim proyek untuk bekerja pada proyek. Memperoleh penetapan, penawaran, atau proposal yang sesuai. Memilih penjual dari antara para penjual yang potensial.

27 35 Memperoleh, mengatur, dan menggunakan sumber daya yang mencakup material, peralatan, dan fasilitas. Mengimplementasi rencana metode dan standar standar. Menciptakan, mengendalikan, memverifikasi, dan mengesahkan penyerahan proyek. Mengatur resiko dan implementasi tanggapan resiko dari aktivitas. Mengatur para penjual. Menyesuaikan disetujuinya perubahan menjadi lingkup proyek, rencana, dan lingkungan. Menetapkan dan mengatur saluran komunikasi proyek, eksternal maupun internal kepada tim proyek. Mengumpulkan data proyek dan melaporkan biaya, jadwal, teknikal dan kemajuan kualitas, dan status informasi untuk memudahkan peramalan. Mengumpulkan dan mempelajari dokumen, dan implementasi persetujuan proses peningkatan aktivitas. Manager proyek, bersama dengan tim manajemen proyek, mengarahkan pencapaian dari perencanaan aktivitas proyek, dan mengatur berbagai tampilan teknis dan organisasional yang ada di dalam proyek. Mengarahkan dan mengatur proses pelaksanaan proyek secara langsung yang berpengaruh pada area aplikasi proyek. Penyerahan diproduksi sebagai keluaran

28 36 dari proses yang dilakukan untuk memenuhi pekerjaan proyek yang direncanakan dan dijadwalkan dalam rencana manajemen proyek. Informasi pencapaian pekerjaan tentang status penyelesaian dari penyerahan, dan apa yang telah terpenuhi, dikumpulkan sebagai bagian dari pelaksanaan proyek dan hidup dari pencapaian proses pelaporan. Walaupun produk, jasa, atau hasil proyek sering diukur dari penyerahan yang berwujud seperti bangunan, jalan. Penyerahan yang tidak berwujud, seperti pelatihan, dapat juga disajikan. Mengarahkan dan mengatur pelaksanaan proyek juga memerlukan implementasi: Tindakan korektif yang disetujui yang akan mengantisipasi pencapaian proyek dengan perencanaan manajemen proyek. Tindakan pencegahan yang disetujui untuk mengurangi kemungkinan konsekuensi potensial yang negatif. Perbaikan kerusakan yang disetujui untuk dilakukan koreksi produk yang ditemukan rusak melalui proses mutu Mengarahkan dan Mengatur Pelaksanaan Proyek: Masukan Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p95) :

29 37 1. Perencanaan proyek manajemen Isi perencanaan manajemen proyek mengubah pandangan yang terlalu mengandalkan area aplikasi dan kompleksitas dari proyek. Proses ini menghasilkan perencanaan manajemen proyek yang diperbaharui dan diperbaiki melalui proses pengendalian perubahan terintegrasi. Perencanaan manajemen proyek menemukan bagaimana suatu proyek dieksekusi, dimonitor, dikendalikan dan ditutup. 2. Tindakan korektif yang disetujui Tindakan korektif yang disetujui didokumentasikan, diberi hak arah yang diperlukan untuk membawa masa depan pencapaian proyek yang diharapkan ke dalam penyesuaian diri dengan perencanaan manajemen proyek. 3. Tindakan pencegahan yang disetujui Tindakan pencegahan yang disetujui didokumentasikan, diberi hak arah untuk mengurangi kemungkinan dari konsekuensi negatif yang dihubungkan dengan resiko proyek. 4. Permintaan perubahan yang disetujui Permintaan perubahan yang disetujui adalah perubahan yang didokumentasikan, diberi hak untuk memperluas atau mengontrak lingkup

30 38 proyek. Permintaan perubahan yang disetujui dapat juga memodifikasi kebijakan, perencanaan manajemen proyek, prosedur, anggaran atau biaya - biaya, atau meninjau ulang jadwal. Permintaan perubahan yang disetujui oleh tim proyek akan dijadwalkan untuk diimplementasi. 5. Kerusakan yang disetujui untuk diperbaiki Perbaikan kerusakan yang disetujui adalah didokumentasikan, diberi hak untuk koreksi kerusakan produk yang ditemukan sepanjang pemeriksaan mutu atau proses audit tersebut. 6. Kerusakan yang disahkan untuk diperbaiki Pemberitahuan untuk memeriksa kembali materi perbaikan yang diterima atau ditolak. 7. Prosedur penutupan administratif Penutupan administratif semua aktivitas prosedur dokumen, interaksi, dan peraturan dan tanggung jawab yang berhubungan diperlukan dalam pelaksanaan penutupan administratif prosedur untuk proyek Mengarahkan dan Mengatur Pelaksanaan Proyek: Teknik dan Tool Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p94) :

31 39 1. Metodologi manajemen proyek Metodologi manajemen proyek menggambarkan suatu proses yang membantu suatu tim proyek dalam melaksanakan rencana manajemen proyek. 2. Manajemen proyek sistem informasi Manajemen proyek sistem informasi adalah suatu sistem automatisasi yang digunakan oleh tim manajemen proyek untuk membantu pelaksanaan aktivitas yang direncanakan dalam perencanaan manajemen proyek Mengarahkan dan Mengatur Pelaksanaan Proyek: Keluaran Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p96) : 1. Penyerahan Penyerahan adalah sesuatu yang unik dan produk pemeriksaaan, kemampuan atau hasil untuk melaksanakan suatu jasa yang dikenali dalam perencanaan manajemen proyek dokumentasi, dan harus diproduksi dan disajikan untuk melengkapi proyek tersebut. 2. Permintaan perubahan Permintaan perubahan untuk memperluas atau mengurangi lingkup proyek, untuk memodifikasi

32 40 kebijakan atau prosedur, untuk memodifikasi anggaran atau biaya proyek, atau untuk meninjau ulang jadwal proyek sering dikenali waktu pekerjaan proyek sedang dilakukan. Permintaan untuk perubahan ada yang berwujud dan ada yang tidak berwujud, dimulai secara eksternal atau secara internal, dan dapat berupa opsional atau legal / amanat secara perjanjian. 3. Mengimplementasikan permintaan perubahan Permintaan perubahan yang disetujui yang telah diterapkan oleh tim manajemen proyek dapat membawa pencapaian masa depan proyek yang diharapkan ke dalam penyesuaian diri dengan perencanaan manajemen proyek. 4. Tindakan korektif yang diterapkan Tindakan korektif yang disetujui yang telah diterapkan oleh tim manajemen proyek untuk membawa masa depan pencapaian proyek yang diharapkan ke dalam penyesuaian diri dengan perencanaan manajemen proyek. 5. Tindakan pencegahan yang diterapkan Tindakan pencegahan yang disetujui yang telah diterapkan oleh tim manajemen proyek untuk mengurangi konsekuensi dari resiko proyek. 6. Menerapkan kerusakan yang diperbaiki

33 41 Selama pelaksanaan proyek, tim manajemen telah menerapkan koreksi atas kerusakan produk disetujui. 7. Pencapaian kerja informasi Informasi tentang status aktivitas proyek yang sedang dilakukan untuk memenuhi pekerjaan proyek secara rutin dikumpulkan sebagai bagian dari manajemen proyek dalam merencanakan pelaksanaan. Informasi ini meliputi, tetapi tidak dibatasi pada: Jadwal kemajuan yang menunjukkan status informasi. Penyerahan yang telah diselesaikan dan tidak diselesaikan. Menjadwalkan aktivitas yang sudah dimulai dan yang telah selesai. Sejauh mana standar mutu yang ditemui. Biaya - biaya otorisasi dan biaya biaya atas kegiatan. Penaksiran untuk melengkapi jadwal aktivitas yang telah di mulai. Persentase secara fisik melengkapi jadwal aktivitas yang sedang berjalan.

34 42 Pelajaran yang didokumentasikan dipelajari untuk ditempatkan atau diposkan pada dasar pengetahuan. Pemanfaatan sumber daya yang tepat Pengertian Monitoring Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), monitoring adalah mengawasi, mengamati, atau mengecek dengan cermat, terutama untuk tujuan khusus, memantau. Menurut Zulkarnain Djamin (1993, p114), untuk dapat melaksanakan monitoring yang baik diperlukan : a. Sistem pelaporan yang baik, yang memerlukan adanya komunikasi di antara penanggung jawab masing masing bagian kegiatan (project team members) sehingga dapat diketahui apa yang sedang terjadi di lapangan. b. Orang orang yang tepat (right people), maksudnya, (a) penanggung jawab terhadap setiap kegiatan (project participants responsible for activities); (b) pimpinan (supervisors) yang dapat mengintegrasikan laporan dari suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya, untuk dilakukan penyesuaian - penyesuaian kegiatan. c. Informasi yang benar. Informasi yang benar hanya dapat diperoleh bila penanggung jawab setiap kegiatan atau

35 43 langkah dipegang oleh orang orang yang tepat (right people). d. Waktu yang tepat. Gejala gejala hendaknya di laporkan atau di atasi sebelum terjadi, agar dapat dilakukan tindakan tindakan pengaman (corective action) jauh sebelumnya Tujuan Monitoring Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia Biro Perencanaan (2007), yang bersumber dari 4&t=p, tujuan monitoring yaitu : 1. Mengkaji apakah kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana. 2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi. 3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek. 4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan. 5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan Manfaat Monitoring

36 44 Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia Biro Perencanaan (2007), yang bersumber dari d=44&t=p, manfaat monitoring yaitu : 1. Bagi pihak penanggung jawab program : Salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi. Sebagai bentuk pertanggung-jawaban (akuntabilitas) kinerja. Untuk meyakinkan pihak - pihak yang berkepentingan. Membantu penentuan langkah - langkah yang berkaitan dengan kegiatan proyek selanjutnya. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya. 2. Bagi pihak pengelola proyek, yaitu : Membantu untuk mempersiapkan laporan dalam waktu yang singkat. Mengetahui kekurangan - kekurangan yang perlu diperbaiki dan menjaga kinerja yang sudah baik. Sebagai dasar (informasi) yang penting untuk melakukan evaluasi proyek.

37 Tipe dan Jenis Monitoring Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia Biro Perencanaan (2007), yang bersumber dari =p, tipe dan jenis monitoring yaitu : Aspek masukan (input) proyek antara lain mencakup : tenaga manusia, dana, bahan, peralatan, jam kerja, data, kebijakan, manajemen yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan proyek. Aspek proses / aktivitas yaitu aspek dari proyek yang mencerminkan suatu proses kegiatan, seperti : penelitian, pelatihan, proses produksi, pemberian bantuan. Aspek keluaran (output), yaitu aspek proyek yang mencakup hasil dari proses yang terutama berkaitan dengan kuantitas (jumlah) Memonitor dan mengontrol kerja proyek : Masukan Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p95) : 1. Perencanaan proyek manajemen Isi perencanaan proyek manajemen merubah pandangan yang terlalu mengandalkan area aplikasi dan kompleksitas dari proyek. Proses ini menghasilkan perencanaan proyek manajemen yang diperbaharui dan diperbaiki melalui proses penggantian kontrol yang

38 46 terintegrasi. Perencanaan proyek manajemen mendefinisikan bagaimana proyek dijalankan, dimonitor, dikontrol dan ditutup. Perencanaan proyek manajemen melakukan pengumpulan dokumen dari output, proses perencanaan dari sekumpulan proses termasuk : Proses manajemen proyek dipilih oleh tim manajemen proyek. Tingkatan implementasi pada masing masing proses dipilih. Deskripsi dari tool dan teknik digunakan untuk menyelesaikan proses. Bagaimana proses yang dipilih akan digunakan untuk mengatur proyek khusus, termasuk ketergantungan dan interaksi di antara input, proses, output. Bagaimana pekerjaan dijalankan untuk tercapainya tujuan projek. Bagaimana penggantian yang dilakukan akan dimonitor dan dikontrol. Bagaimana konfigurasi manajemen akan dilaksanakan. Bagaimana integritas pelaksanaan pengukuran akan dipertahankan dan digunakan. Kebutuhan dan teknik untuk berkomunikasi di antara pemegang saham.

39 47 Siklus hidup proyek dipilih dan, untuk berbagai tahapan proyek, diasosiasikan tahapan proyek. Kunci manajemen mereview isi, luas dan waktu untuk menfasilitasi isu isu yang ada dan menunda pengambilan keputusan. 2. Informasi pelaksanaan kerja Status informasi dari pengerjaan proyek dilaksanakan untuk menyelesaikan pekerjaan proyek secara rutin dikumpulkan sebagai bagian dari pelaksanaan perencanaan proyek manajemen. Yang termasuk dalam informasi ini, tetapi tidak dibatasi untuk : Kemajuan jadwal menunjukkan status informasi. Dapat disampaikan yang telah dilengkapi dan tidak dilengkapi. Jadwal kegiatan yang dimulai dan telah diselesaikan. Perluasan untuk standar kualitas ditemukan. Biaya diperhitungkan dan diperhatikan. Perkiraan untuk kelengkapan jadwal kegiatan dimulai. Kelengkapan persentase secara fisik dari kegiatan jadwal tidak dikembangkan.

40 48 Pelajaran dokumentasi dipost untuk pelajaran yang diajarkan berbasis pengetahuan. Pemanfaatan sumber sepenuhnya. 3. Menolak permintaan perubahan Menolak permintaan perubahan termasuk permintaan perubahan yang mendukung dokumentasi, dan mereview perubahan status yang menunjukkan pembagian dari menolak permintaan penggantian Memonitor dan mengontrol kerja proyek : Tools dan Techniques Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p95) : 1. Metodologi manajemen proyek Metodologi manajemen proyek didefinisikan sebagai suatu proses yang membantu tim manajemen proyek dalam monitoring dan controlling kerja proyek yang dilaksanakan berikut dengan perencanaan proyek manajemen. 2. Sistem informasi manajemen proyek Sistem informasi manajemen proyek, suatu sistem automatisasi, yang digunakan oleh tim manajemen proyek untuk memonitor dan mengontrol pemilihan kegiatan yang direncanakan dan dijadwalkan pada perencanaan proyek manajemen.

41 49 3. Teknik penilaian yang diterima Teknik penilaian yang diterima mengukur kinerja proyek seperti pergerakan dari proyek awal melalui penutupan proyek. Metodologi penilaian manajemen yang diterima bermaksud untuk peramalan yang akan datang berdasarkan kinerja masa lampau. 4. Pertimbangan ahli Pertimbangan ahli digunakan oleh tim manajemen proyek untuk memonitor dan mengontrol kerja proyek.

MODEL RANCANGAN SISTEM INFORMASI PROJECT MONITORING

MODEL RANCANGAN SISTEM INFORMASI PROJECT MONITORING MODEL RANCANGAN SISTEM INFORMASI PROJECT MONITORING Yanti Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL Pertemuan 3 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu Program Mata Kuliah Terbuka MANAJEMEN PROYEK Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu MATERI DAN REFERENSI Dokumen ini merupakan rangkaian dari dokumen pembelajaran program mata kuliah terbuka MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT

PROJECT TIME MANAGEMENT PROJECT TIME MANAGEMENT STUDY GUIDE BASED ON PMBOK (4TH EDITION) Oleh: 1. Asep Wahyudi Zein (1111600084) 2. FX. Eko Budi Kristanto (1111600126) 3. David Ricardo Hutapea (1111600274) 4. Fuad Lutfi (1111600282)

Lebih terperinci

Hal penting dalam manajemen proyek adalah :

Hal penting dalam manajemen proyek adalah : Pendahuluan Hal penting dalam manajemen proyek adalah : Ketepatan memilih bentuk organisasi (tim) Memilih manajer proyek yang tepat Aktifitas integrasi dan koordinasi yang baik Diluar hal tsb diperlukan

Lebih terperinci

Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan

Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan Project Time Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan prosedur yang diperlukan agar proyek dapat berjalan tepat waktu. Gambaran umum project time management : Plan Schedule Management

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK LIPPOBANK EXTENDED SUPPORT ( E-DISCOUNT ) PADA PT. MULTIPOLAR CORPORATION

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Definisi Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) definisi sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Secara umum, sistem mempunyai definisi yang sama. Pendapat dari O Brien (2005, p8), sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil

Lebih terperinci

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017 Manajemen Waktu Proyek 1 Tujuan Pembelajaran Memahami tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan Manajemen Waktu Proyek Memahami input yang dibutuhkan dalam tiap tahapan serta output yang dihasilkan

Lebih terperinci

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PELAYANAN SISWA PADA SMK SURYA DHARMA

SISTEM INFORMASI PELAYANAN SISWA PADA SMK SURYA DHARMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA School of Information System Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2012/2013 SISTEM INFORMASI PELAYANAN SISWA PADA SMK SURYA DHARMA July

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja mereka agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

Lebih terperinci

Manajemen Waktu Dalam Proyek

Manajemen Waktu Dalam Proyek Manajemen Waktu Dalam Proyek Pertemuan 5 Heru Lestiawan, M.Kom Manajemen Waktu Dalam Proyek 1 Tujuan Pembelajaran Memahami tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan Manajemen Waktu Proyek Memahami

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tujuan secara efektif dan efisien. (http://id.wikipedia.org/wiki/manajemen).

BAB 2 LANDASAN TEORI. tujuan secara efektif dan efisien. (http://id.wikipedia.org/wiki/manajemen). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 Universitas Bina Nusantara Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK PENGEMBANGAN INTERFACE DATA CAPTURE PADA APLIKASI DCMS CC OLEH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Project management is the application of knowledge, skills, tools and techniques to project activities to meet

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MANAJEMEN WAKTU PROYEK Waktu proyek atau biasa disebut umur proyek merupakan salah satu atribut proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan mengelola waktu proyek akan berakibat pada penyelesaian

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN Pekbis Jurnal, Vol.1, No.3, November 2009: 140-149 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN Henny Hendari, I Gusti Made Karmawan & Ferdinandus Dosen Fakultas Ilmu Komputer Bina Nusantara,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Berfikir Teori-teori yang dipakai dalam penyusunan tesis ini berlandaskan pada ruang lingkup Manajemen Proyek dan Prosedur Operasional Baku, sehingga akan dikemukakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam. peningkatan kinerja mereka. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam. peningkatan kinerja mereka. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini, informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam mendukung peningkatan kinerja mereka. Perusahaan

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 2012 Gambaran Klasik Kegagalan Manajemen Proyek SI Alokasi Proyek Sumberdaya AlokasiProyek Waktu Struktur Organisasi Fungsional,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

Mengidentifikasi tingkat akurasi dan satuan ukuran sumber daya yang akan diestimasi / diperkirakan

Mengidentifikasi tingkat akurasi dan satuan ukuran sumber daya yang akan diestimasi / diperkirakan Tidak jarang ditemui proyek teknologi informasi yang gagal dalam menyatukan rencana mengenai ruang lingkup, waktu dan biaya. Para manajer menyebutkan bahwa menyelesaikan proyek tepat waktu merupakan tantangan

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PROJECT PLANNING AND CONTROL Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Benyamin Franklin time is money, time is money. modern finance, mengukur nilai sebuah proyek dengan menentukan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB V Memahami dan Mendesain Data Akuntansi

BAB V Memahami dan Mendesain Data Akuntansi BAB V Memahami dan Mendesain Data Akuntansi Mengidentifikasi dan Mendokumentasikan File Pesanan Pesanan# Tanggal Pesanan Persediaan Pelanggan Pengiriman Contoh diagram kelas UML Parsial: File Transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya proyek merupakan suatu aktivitas yang bersifat sementara, kompleks, unik yang memiliki satu tujuan dan harus diselesaikan dalam waktu yang spesifik,

Lebih terperinci

Inititating Process Group

Inititating Process Group Inititating Process Group PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT & PROJECT SCOPE MANAGEMENT Onah Siti Fatonah, S.Kom Dilakukan untuk mendefinisikan projek baru atau fase baru dari proyek yang sudah ada dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Informasi Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran atau suatu maksud. Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang memasukkannya

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK Waktu proyek atau biasa disebut umur proyek merupakan salah satu atribut proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan mengelola waktu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN Nurfatwa Andriani Y Dosen Jurusan Teknik Industri. Universitas Teknologi Sulawesi Email: Nurfatwaandriani@gmail.com

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

Manajemen Projek Teknologi Informasi. Project Time Management

Manajemen Projek Teknologi Informasi. Project Time Management Manajemen Projek Teknologi Informasi Project Time Management Disusun oleh: KELOMPOK 1 Yofanda Putra Prayogi (132410101005) Dimas caesa wijaya (132410101009) Kikki amarita (112410101053) PROGRAM STUDI SISTEM

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjadwalan Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

MINGGU KE-5 MANAJEMEN WAKTU

MINGGU KE-5 MANAJEMEN WAKTU MINGGU KE-5 MANAJEMEN WAKTU Berdasarkan statemen ruang lingkup dan WBS yang telah dibuat dapat dikembangkan jadwal pelaksanaan proyek. Kegagalan mengelola waktu proyek akan berakibat pada penyelesaian

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

Microsoft Project : Planning a Project

Microsoft Project : Planning a Project Apa yang akan kita capai: Introduction to Microsoft Project : Planning a Project Belajar tentang manajemen dan tujuan proyek. Belajar terminologi manajemen proyek. Memahami keuntungan manajemen proyek.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 9/28/2011 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN - 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN 1 2 1. Peserta memahami tentang proyek 2. Peserta memahami konsep-konsep manajemen yang diperlukan dalam manajemen proyek Fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal.

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal. BAB 14 PENJADWALAN 14.1. PENDAHULUAN Perkiraan yang sudah diperhitungkan di dalam Bab 13 adalah banyaknya orang per-hari dari usaha yang akan diperlukan untuk membuat proyek. Hal ini disebut waktu sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal.

BAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal. BAB 14 PENJADWALAN 14.1. PENDAHULUAN Perkiraan yang sudah diperhitungkan di dalam Bab 13 adalah banyaknya orang per-hari dari usaha yang akan diperlukan untuk membuat proyek. Hal ini disebut waktu sebenarnya

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN: TUJUAN PEMBELAJARAN:

POKOK BAHASAN: TUJUAN PEMBELAJARAN: BAB 7 PENGANTAR PERANGKAT LUNAK BASIS DATA POKOK BAHASAN: Pengantar Dasar Basis Data Pengenalan Tabel, Relasi, ER Diagram Pengenalan SQL Query Pengenalan Microsoft Access Pembuatan Tabel, Form dan Report

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL PLANNER

BAB I MENGENAL PLANNER Bab I Mengenal Planner BAB I MENGENAL PLANNER Planner adalah tool manajemen proyek yang general purpose dan menyediakan berbagai fitur, yang tersedia melalui 4 layar terpisah yang disebut layout views.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Tujuan Pelajaran: Bagaimana mendifinisikan sebuah proyek dan mengenal Program MS.Project beserta bagian bagian penting dari proyek

Tujuan Pelajaran: Bagaimana mendifinisikan sebuah proyek dan mengenal Program MS.Project beserta bagian bagian penting dari proyek MATERI 1 Mendifinisikan proyek dan mengenal Program MS Project adalah tools ( alat Bantu) yang sangat berguna dalam mengelola sebuah project dari yang sederhana sampai yang kompleks. Tujuan Pelajaran:

Lebih terperinci

Proyek Perangkat Lunak

Proyek Perangkat Lunak Proyek Perangkat Lunak 02: Proyek Software dan SDLC Husni husni@trunojoyo.ac.id Project Management Concepts Project Planning, Execution, and Budget System Development Life Cycle Project Monitoring, Control,

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom Modul ke: 07 Manajemen Proyek Sistem Informasi Di dalam feasibility plan, estimasi global terhadap waktu proyek sudah didefinisikan. Namun permasalahannya adalah terkadang, dibutuhkan estimasi yang lebih

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) Dadang Haryanto Prodi Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

MEMAHAMI DAN MENDESAIN FORMULIR

MEMAHAMI DAN MENDESAIN FORMULIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MATERI 7 MEMAHAMI DAN MENDESAIN FORMULIR JUNAIDI, SE., MSA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2014 1 FORMULIR DOKUMEN INPUT YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMASUKKAN DATA KE DALAM

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 479 Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang Ayunda Syafitri* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Proyek

Pengertian Manajemen Proyek MANAJEMEN PROYEK Pengertian Manajemen Proyek Suatu manajemen yang menangani proyek secara menyeluruh, dimulai dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek, serta perencanaan kualitas

Lebih terperinci

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan Database dan DBMS Database adalah : suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi. semua data yang disimpan pada sumberdaya berbasis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008 Universitas Bina Nusantara Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008 MANAJEMEN PROYEK NEW CORE SYSTEM PT. ASURANSI XYZ Rahmawati Desyanti 0800754960 Clevera Raidani 0800767010

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Soeharto (1999, p21), Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom. Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom. Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Cakupan Materi Pengertian proyek & Manajemen Proyek Organisasi dan Personalia Tim ( sumber daya) Cakupan manajemen Proyek Perencanaan Proyek

Lebih terperinci

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso)

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada setiap kegiatan penyelenggaraan organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem menurut McLeod, Jr (2001, p11) adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

Manajemen Waktu Proyek & Penjadwalan Proyek. By Wiji Nurastuti,MT

Manajemen Waktu Proyek & Penjadwalan Proyek. By Wiji Nurastuti,MT Manajemen Waktu Proyek & Penjadwalan Proyek By Wiji Nurastuti,MT 1 PROYEK : KEGIATAN tertentu (oleh manusia ada waktunya tempat & metode/cara alat & bahan) JELAS WAKTUNYA TIDAK RUTIN ADA ALASAN YANG JELAS

Lebih terperinci

Manajemen Waktu Proyek. Materi 5 Manajemen Proyek TI

Manajemen Waktu Proyek. Materi 5 Manajemen Proyek TI Manajemen Waktu Proyek Materi 5 Manajemen Proyek TI 1 MPTI- Manajemen Waktu Pentingnya Jadwal Proyek Para Manajer sering menyebut tantangan terbesarnya adalah menyelesaikan proyek tepat waktu Rata-rata

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK

LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK 95 LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK Start Situation Analysis Planning PM Audit Management & QA Dept Lesson Learn Performance Analysis PM Audit Report- Generation PM Audit Presentation PM Audit Close

Lebih terperinci