BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Profil Perusahaan Sejarah Balai Sidang Jakarta Convention Center

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Sejarah Balai Sidang Jakarta Convention Center Balai Sidang Jakarta Convention Centermerupakan suatu fasilitas untuk terselenggaranya bisnis MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) yang terletak di area Senayan, berdekatan dengan pusat bisnis Sudirman dan Bursa Efek Jakarta. Balai Sidang Jakarta Convention Center selesai dibangun pada bulan Agustus 1992 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia kedua, Bapak Soeharto, pada tanggal 25 Agustus 1992 yang kemudian diberi nama Jakarta Hilton Convention Center (dikarenakan kepemilikan dan pengelolaannya masih dalam satu manajemen dengan Jakarta Hilton International). Jakarta Hilton Convention Center merupakan perluasan dari Balai Sidang Jakarta yang khusus didirikan untuk penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non-Blok ke 10 pada September Proyek besar ini mulai dilaksanakan dua hari sesudah Indonesia terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT Non-Blok ke 10 pada tanggal 25 Oktober Jakarta Hilton Convention Center dibangun dalam waktu yang singkat dengan berbagai macam fasilitasnya dengan menggunakan tenaga ahli dan bahan dari negeri sendiri. Sedangkan segala peralatannya (elektronik, pecah belah, dan lain-lain) merupakan barang impor dari Jerman. Selain itu juga Jakarta Hilton Convention Center dilengkapi dengan fasilitas jalan bawah tanah yang dilengkapi dengan travelator (tangga jalan datar) yang menghubungkan Jakarta Hilton Convention Center dengan Jakarta Hilton International. Atas kesepakatan antara Jakarta Hilton International dan Jakarta Hilton Convention Center maka sejak tahun 1994 Jakarta Hilton Convention Center berubah nama menjadi Jakarta Convention Center. Berdasarkan peraturan pemerintah yang menghimbau agar setiap penamaan gedung atau perusahaan harus menggunakan bahasa Indonesia, maka pada tahun 1995 Jakarta Convention Center berubah nama lagi menjadi Balai Sidang Jakarta Convention Centerdi bawah kepemilikan dan pengelolaan PT. Graha Sidang Pratama. Dan mulai tanggal 1 Januari 2006, pengelolaan Balai Sidang Jakarta Convention Center berada di bawah Manajemen Singgasana Hotels & Resorts. Dalam kurun waktu 20 tahun, Balai Sidang Jakarta Convention Center telah menjadi tuan rumah 43

2 44 penyelenggaraan acara-acara baik lokal maupun tingkat dunia, seperti The Annual Jakarta International Energy Conference (JIEC) and Exhibition, UN/ESCAP High- Level Regional Consultative Meeting on Financing for Development, The Annual Indonesian International Oil, Gas & Energy (IIOGE) Conference & Exhibition, The Annual International Meeting on Respiratory Care Indonesia (RESPINA), TECHNOGERMA Jakarta 99, The Annual Society of Petroleum Engineers(SPE), Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition(APOGCE), The Annual Capital Market Conference, The Indonesian Petroleum Association (IPA), Annual Convention and Exhibition, The Annual Indonesian International Telecommunication, Media and Information Technology (IITELMIT), 47The Special Asean Leaders' Meeting on Aftermath of Earthquake and Tsunami, the Annual Indowater,Indofirex and Indosecurity Forum & Expo, The Asian-African Summit 2005, the Annual Asia Pacific Conference & Expo(APCONEX) on Banking Technology, The Annual Biennial Convention of The ASEAN Neurological Association (ASNA) and the Biennial Meeting of The Indonesian Neurological Association(INA), Regional Ministerial Meeting on MDGs in Asia and Pacific, The Indonesian International Motor Show, dan The Annual Infrastructure Summit. Selain itu, Balai Sidang Jakarta Convention Center juga menjadi tempat penyelenggaraan konser-konser artis Internasional antara lain Al Jerreau, Alanis Morissette, James Ingram, Julio Iglesias, Michael Bond, Modjo, Deep Purple, Diana Krall, Ronan Keating, Dionne Warwick, Air Supply, Bolton, Sting, Gipsy King, TOTO, UB40, Energy, Mariah Carey, Enrique Iglesias, Janet Jackson, Rod Stewart, Spin Doctor, Java Jazz Festival, juga konser-konser artis lokal seperti Chrisye, Krisdayanti, Erwin Gutawa Tribute to Koes Plus Bersaudara, Ruth Sahanaya, Titi DJ, 3DIVA (Titi DJ,Ruth Sahanaya, Krisdayanti), Java Jazz Festival, Anggun, Titiek Puspa, dan lain-lain.

3 Visi dan Misi Balai Sidang Jakarta Convention Center a. Visi Balai Sidang Jakarta Convention Center will be known on the world map as user friendly facility with flexible, personalized and customer oriented service, supported by high technology. Balai Sidang Jakarta Convention Center akan dikenal dipeta dunia sebagai pengguna fasilitas ramah pengguna yang fleksibel, personalisasi dan layanan yang berorientasi pelanggan, dan didukung oleh teknologi yang canggih b. Misi JCC are committed to serve the Global and diversified market for Convention, Exhibition and Other Events, with the highest quality of services, professionalism and Indonesian hospitality to achieve excellent standarts for guest satisfaction as well as employee welfare and owner s accountability. JCC berkomitmen untuk melayani secara global dan berjenis pasar untuk konvensi, pameran dan acara lainnya, dengan kualitas pelayanan tertinggi, profesional dan keramahan Indonesia untuk mencapai standar yang sempurna untuk sebagai kepuasan tamu serta kesejahteraan karyawan dan akuntabilitas pemilik. 4.2 Penyajian Data Penelitian Dalam penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner kepada Center yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah populasi yang juga merupakan sampel berjumlah 76 orang. Setelah pengumpulan data kuesioner telah didapat selanjutnya penulis melakukan transformasi data kuesioner dengan menggunakan SPSS versi 21. Penulis akan menguji validitas dan reliabilitas, dan tahap selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian regresi untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan exhibition Balai Sidang Jakarta Convention Center.

4 Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Balai Sidang Jakarta Convention Center, jumlah karyawan tetap memiliki jumlah populasi sebanyak 325 orang, maka peneliti tidak mengambil seluruh populasi untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Responden di tentukan menggunakan rumus Slovin, maka jumlah responden dalam penelitian ini adalah 76 karyawan tetap. Berikut profil responden yang dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil kuesioner, dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang diteliti, jumlah responden wanita sebesar 34% atau 26 orang, dan responden pria sebesar 66% atau 50 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Pria 50 Wanita 26 Sumber : penulis (2014) Gambar 4.1 Diagram Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014

5 Profil Responden berdasarkan usia Berdasarkan hasil kuesioner, dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang diteliti, jumlah responden yang berusia 21 tahun sampai dengan 30 tahun sebesar 15% atau 11 orang, yang berusia 31 tahun sampai dengan 40 tahun sebesar 22% atau 17 orang, dan yang berusia 41 tahun sebesar 63% atau 48 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar dibawah ini : Tabel 4.2 Responden menurut Usia Usia Jumlah 21 s/d s/d ke atas 48 Sumber : penulis (2014) Gambar 4.2 Diagram Profil Responden berdasarkan Usia Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014

6 Profil Responden berdasarkan Pendidikan Berdasarkan hasil kuesioner, dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang diteliti, jumlah responden yang berpendidikan SMP sebesar 12% atau 9 orang, SMA ssebesar 37% atau 28 orang, Diploma 3 sebesar 22% atau 17 orang, Sarjana sebesar 22% atau 17, dan Lain-lain sebesar 7% atau 5 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar dibawah ini : Tabel 4.3 Responden menurut Pendidikan Pendidikan Jumlah SMP 9 SMA 28 Diploma 3 17 Sarjana 17 Lain-lain 5 Sumber : penulis (2014) Gambar 4.3 Diagram Profil Responden berdasarkan Pendidikan Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014

7 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 30 responden dengan menggunakan software SPSS versi Uji validitas menggunakan ketentuan Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas dengan sampel sebanyak 76 karyawan tetap adalah sebagai berikut : 1. Jika r hitung > 0,3 maka butir pertanyaan tersebut valid 2. Jika r hitung < 0,3 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Sedangkan, dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut : Jika Cronbach Alpha > 0,70 maka data reliabel Jika Cronbach Alpha < 0,70 maka data tidak reliabel (Ghozali, 2013:48) Pada penyebaran kuesioner uji coba terhadap 30 populasi dan sampel, diperoleh hasil bahwa semua butir pertanyaan valid. Sehingga semua butir tersebut akan terus digunakan dalam penelitian selanjutnya terhadap 76 responden Uji Validitas Variabel Motivasi (X) Variabel motivasi (X) diukur melalui butir pernyataan 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11 dan 12. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21 diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.4

8 50 Tabel 4.4 Validitas Variabel Motivasi Kerja No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,637 0,3 valid 2 0,674 0,3 valid 3 0,607 0,3 valid 4 0,693 0,3 valid 5 0,689 0,3 valid 6 0,578 0,3 valid 7 0,441 0,3 valid 8 0,448 0,3 valid 9 0,693 0,3 valid 10 0,597 0,3 valid 11 0,722 0,3 valid Sumber : Hasil Output SPSS 21, 2014 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai r hitung untuk masingmasing item pertanyaan lebih besar dibandingan dengan nilai r tabel (0,3), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur Motivasi Kerja (X) Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (Y) Variabel Kepuasan Kerja (Y) diukur melalui butir pernyataan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, dan 12. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21 diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.5

9 51 Tabel 4.5 Validitas Variabel Kepuasan Kerja No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,675 0,3 valid 2 0,675 0,3 valid 3 0,635 0,3 valid 4 0,588 0,3 valid 5 0,398 0,3 valid 6 0,393 0,3 valid 7 0,735 0,3 valid 8 0,720 0,3 valid 9 0,717 0,3 valid 10 0,625 0,3 valid 11 0,682 0,3 valid 12 0,631 0,3 valid Sumber : Hasil Output SPSS 21, 2014 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai r hitung untuk masing-masing item pertanyaan lebih besar dibandingan dengan nilai r tabel (0,3), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur variable Kepuasan Kerja (Y) Uji Reliabilitas Variabel Motivasi dan Kinerja Karyawan Tabel 4.6 Reliabilitas Variabel Motivasi dan Kepuasan Kerja Variabel Motivasi Kerja (X) Kepuasan Kerja (Y) Alpha cronbach Total Item Keterangan 0, Reliabel 0, Reliabel Sumber : Hasil Output SPSS 21, 2014

10 52 Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai dari alpha cronbach untuk semua variabel lebih dari 0,70. Dari ketentuan yang telah disebutkan sebelumnya maka semua variabel yang digunakan sudah reliabel. 4.5 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel,grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase (Sugiyono, 2010 : 207). Dalam penelitian ini penulis menggunakan mean sebagai tolak ukur setiap indikator Variabel Motivasi Kerja Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Motivasi Kerja Motivasi Kerja Tingkatan Indikator Mean Tertinggi Menjadi bagian dalam 4,45 kelompok kerja Terendah Penerimaan penghargaan 3,72 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa yang menjadi indikator tertinggi dalam motivasi kerja adalah indikator menjadi bagian dalam kelompok kerja yaitu sebesar 4,45 (butir pertanyaan nomer 7). Dan yang menjadi indikator terendah adalah indikator penerimaan penghargaan yaitu sebesar 3,72(butir pertanyaan nomer 9). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah kelompok kerja dapat membantu seseorang untuk mendapatkan motivasi agar semangat untuk bekerja dan menyelesaikan tugasnya dengan baik.

11 Variabel Kepuasan Kerja Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja Tingkatan Indikator Mean Tertinggi Rekan kerja yang 4,487 bersahabat Terendah Penghargaan atas prestasi 3,684 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa yang menjadi indikator tertinggi dalam motivasi kerja adalah indikator rekan kerja yang bersahabat yaitu sebesar 4,487 (butir pertanyaan nomer 5). Dan yang menjadi indikator terendah adalah indikator penghargaan atas prestasi yaitu sebesar 3,684 (butir pertanyaan nomer 9). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rekan kerja yang bersahabat dapat membantu untuk menciptakan kepuasan kerja pada setiap individu (karyawan). 4.6 Analisis Regresi Linear Sederhana Analisa regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Melalui alat bantu SPSS 22, dengan persamaan regresi sebagai berikut : Rumus : Y = a + β x Dimana: Y = Motivasi Kerja X = kepuasan kerja a = Konstanta b = Koefisien Regresi

12 Koefisien Determinasi (R-Square) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Dari tabel diatas, dapat diketahui besarnya nilai koefisien R Square sebesar 0,582, artinya bahwa variabel Kepuasan kerja (Y) dapat dipengaruhi oleh variabel Motivasi Kerja (X) sebesar 58,2%, sedangkan sisanya (100%-58,2%) 41,8% merupakan konstribusi variabel independen lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja tetapi tidak masuk dalam penelitian ini, seperti kinerja, loyalitas, dan lain sebagainya. 4.7 Uji hipotesis / Uji t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Motivasi Kerja a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Berdasarkan nilai koefisien regresi pada tabel di atas, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Kepuasan Kerja (Y) = 15,870 +0,706 (Motivasi Kerja) + e Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai t hitung 10,148 pada tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja Karyawan Balai Sidang Jakarta Convention Center. Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 21 yaitu regresi linier sederhana. Dimana hasilnya dapat disimpulkan pada gambar dibawah ini.

13 55 Motivasi Kerja 58,2% Kepuasan Kerja R Square Gambar 4.4 Diagram Regresi X dan Y Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014

14 56